IDENTIFIKASI MIKORIZA SPESIFIK LOKASI LAHAN MARJINAL SEBAGAI PUPUK HAYATI DALAM MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
|
|
- Johan Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI MIKORIZA SPESIFIK LOKASI LAHAN MARJINAL SEBAGAI PUPUK HAYATI DALAM MEWUJUDKAN PERTANIAN BERKELANJUTAN IDENTIFICATION OF MYCORRHIZA IN SPECIFIC LOCATION OF MARGINAL LAND AS BIOLOGICAL FERTILIZER TO SUPPORT SUSTAINABLE AGRICULTURAL SYSTEM Oleh : Eny Rokhminarsi, Begananda dan Darini Sri Utami *) *) Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ; enyrokhminarsi@gmail.com ABSTRAK Lahan kering marjinal di Indonesia mempunyai potensi jauh lebih besar dibandingkan dengan lahan sawah dan atau lahan gambut. Luasnya mencapai sekitar 48,3 juta hektar atau ± 25,4 % dari luas daratan Indonesia. Hambatan yang sering dijumpai adalah rendahnya tingkat produktivitasnya. Untuk itu jika kesuburannya dapat ditingkatkan sangat berpotensi dalam mengendalikan stabilitas produksi pertanian. Tujuan penelitian adalah menentukan genus jamur mikoriza di lahan kering marjinal rizosfer tanaman hortikultura untuk meningkatkan produktivitas lahan marjinal khususnya lahan ultisol dalam mendukung ketersediaan, ketahanan, dan keamanan pangan dalam menunjang sistem pertanian berkelanjutan. Target khusus penelitian ini adalah memperoleh pupuk hayati mikoriza spesifik lokasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan kering marjinal, meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi yang mampu bersaing di pasar global, dapat mengurangi pemakaian pupuk Urea, SP 36 dan KCl, serta meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai dengan pengambilan sampel tipe Purposive Sampling. Variabel yang diamati adalah genus mikoriza yang dominan di berbagai lokasi lahan kering marjinal pada beberapa jenis tanaman hortikultura. Genus dominan yang telah teridentifikasi selanjutnya akan dikembangkan sebagai pupuk hayati mikoriza spesifik lokasi untuk mendukung pertanian berkelanjutan. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa genus mikorisa yang berpotensi dikembangkan menjadi pupuk hayati di lahan kering marjinal yang berasal dari rizosfer tanaman hortikultura seperti cabai, durian, pepaya, duku, pisang dan mangga adalah genus Glomus sp 1, Glomus sp 2, Glomus sp 3, Glomus, sp 4, Glomus sp 5, Glomus sp 6, Gigasspora sp1, Gigasspora, sp 2, Gigasspora sp 3, Acaulospora sp1, Acaulospora sp 2 dan Scutellospora. Jumlah spora per 50 gram tanah berkisar antara 1 sampai dengan 4 spora dan dinding spora terlihat antara 2 sampai 3 lapis dengan ukuran spora < 100 µm untuk Glomus sp, >200 µm untuk Gigasspora sp dan ± 150 µm untuk Acaulospora sp. Kata Kunci : Lahan marjinal, mikoriza, hortikultura, pertanian berkelanjutan ABSTRACT Marginal dry lands in Indonesia has much greater potential than the wetland or peatland. The extent of approximately 48.3 million acres, or ± 25.4% of Indonesia's land area. A common obstacle is the low level of productivity. So, if fertility can be improved greatly potential in controlling the stability of the agriculture production. The research objective is to determine the genus of mycorrhizal fungi in the rhizosphere marginal dryland of horticulture crops to increase the productivity of marginal lands, especially ultisol in favor of food availability, security and savety in support of sustainable agriculture systems. Special target of this research was to obtain specific location of mycorrhizal biofertilizer which can be used to increase the marginal productivity of dry land, increase the quality and quantity of production that can compete in global markets, can reduce the use of urea, SP 36 and KCl, and increasing farmers' income in a sustainable agricultural system. The research method used is survey with a type of Purposive Sampling. The observed variable is the dominant mycorrhizal genus in various locations marginal of drylands in some horticultural crops. Genus dominant identified will be developed as a specific location of mycorrhizal biofertilizer to support sustainable agriculture. The identification results showed that the potential genus of mycorrhizae that could be developed into a biological fertilizer in marginal dry land from the rhizosphere of horticultural crops such as chili, durian, papaya, duku, banana and mango is a Glomus sp 1, Glomus sp 2, 12 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
2 Glomus sp 3, Glomus, sp 4, Glomus sp 5, Glomus sp 6, Gigasspora sp1, Gigasspora, sp 2, Gigasspora sp 3, Acaulospora sp1, Acaulospora sp 2 dan Scutellospora. The number of spores per 50 grams of soil range from 1 to 4 spores and spore walls appear between 2 to 3 layers of the spore size <100 μm for the glomus sp, > 200 μm for the Gigasspora sp and ± 150 μm for the Acaulospora sp. Keywords: Marginal land, mycorrhizae, horticulture, sustainable agriculture PENDAHULUAN Akhir-akhir ini, banyak lahan pertanian subur terkonversi menjadi permukiman maupun kawasan industri. Fenomena ini membuat usaha pertanian terpinggirkan dari lahan-lahan subur dan beralih ke lahan marjinal yang kurang produktif. Dampak yang dirasakan adalah menurunnya produktivitas tanaman dan stok cadangan pangan. Guna mengatasi hal ini salah satunya adalah upaya peningkatan produktivitas lahan marjinal melalui pemanfaatan mikoriza khususnya spesifik lokasi, karena sudah beradaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan marjinal, sehingga menjadi lebih efektip dan efesien. Pemanfaatan mikoriza sebagai pupuk hayati telah dilaporkan oleh Rokhminarsi et al. (2009 dan 2010), yang hasil percobaannya menunjukkan bahwa pemberian pupuk hayati mikoriza beragensia Bacillus sp sebanyak 5 gram per tanaman dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil cabai merah sebesar 78% serta dapat mengurangi dosis pemberian pupuk N, P dan K sebesar 42 % dari dosis anjuran dan mampu mengendalikan intensitas penyakit layu bakteri sebesar 32%. Pada kondisi marjinal dan spesifik lokasi, khususnya di kabupaten Banyumas, pemanfaatan mikoriza belum banyak dilakukan, untuk itu perlu diidentifikasi genus yang perlu untuk dikembangkan menjadi suatu formula pupuk hayati mikoriza spesifik lokasi. Tujuan dari penelitian adalah menentukan genus mikoriza yang dominan dan prospektif dikembangkan di lahan marjinal, khususnya di wilayah kabupaten Banyumas sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan produktivitas lahan tersebut. BAHAN DAN METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah rizosfer tanaman hortikultura yang diambil dari berbagai lokasi lahan marjinal kabupaten Banyumas. Untuk isolasi dan identifikasi mikoriza digunakan aquades, KOH, HCl, gula tebu (gula pasir), alcohol, lactophenol, PVLG = polyvinyl alcohol lactic acid glycerol. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, erlenmeyer, gelas ukur, mikroskop, gelas beaker, timbangan, ayakan, jarum Ose, mikro pipet, rumah plastik, siringe, alat tulis, centrifuge, kaca tutup, kaca obyek dan kamera. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 13
3 Secara umum tahapan dalam penelitian tahun pertama ini adalah : 1. Isolasi dan identifikasi mikoriza dari lahan 14 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
4 Identifikasi Spora Mikoriza HASIL DAN PEMBAHASAN Lahan marjinal di Kabupaten Banyumas didominasi oleh tanah jenis Podzolik Merah Kuning atau setara dengan ordo Utisols. Tanah ini tersebar di kawasan perbukitan Serayu Selatan dengan fisiografi teknotik/struktural dan topografinya bervariasi mulai dari berombak, bergelombang sampai berbukit. Secara admistrasi tersebar di kecamatan Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Banyumas, Kalibagor, Patikraja, Purwojati, Cilongok dan Ajibarang bagian Selatan, Gumelar, Wangon dan Lumbir. Hasil identifikasi dari Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 15
5 berbagai rizosfer tanaman hortikultura yang terinfeksi oleh mikoriza adalah tanaman cabai, durian, duku, pisang, mangga dan pepaya yang diambil dari desa Tanggeran, kecamatan Banyumas dan Desa Dermaji Kecamatan Lumbir. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa genus mikoriza yang berpotensi dikembangkan menjadi pupuk hayati pada tanaman hortikultura di lahan kering marjinal berasal dari rizosfer tanaman cabai, durian, pepaya, duku, pisang dan mangga dengan genus Glomus sp 1, Glomus sp 2, Glomus sp 3, Glomu, sp 4, Glomus sp 5, Glomus sp 6, Gigasspora sp1, Gigasspora, sp 2, Gigasspora sp 3, Acaulospora sp1, Acaulospora sp 2 dan Scutellospora. Jumlah spora per 50 gram tanah berkisar antara 1 sampai dengan 4 spora dan dinding spora terlihat antara 2 sampai 3 lapis dengan ukuran spora < 100 µm untuk genus Glomus sp, >200 µm untuk genus Gigasspora sp dan ± 150 µm untuk Genus Acaulospora sp sebagaimana hasilnya disajikan pada Tabel 1 dan secara visual disajikan dalam gambar foto berikut ini. Tabel 1. Hasil analisis mikoriza spesifik lokasi lahan marjinal sebagai pupuk hayati No Rizosfer Tanaman Genus Jumlah spora per 50g tanah Karakteristik 1 Cabai Glomus sp 1 4 Ukuran <100μm. Spora berwarna bening, spore wall terlihat >2 lapis. Glomus sp 2 4 Ukuran <100μm. Spora berwarna kuning, spore wall terlihat >2 lapis. Spora agak kecoklat pada larutan Melzer. Glomus sp 5 1 Ukuran <100 μm, warna spora coklat tua. Terlihat hifa attachment yang Gigaspora sp 1 4 berhubungan Ukuran spora langsung sekitar 200μm. dengan Spora spore berwarna wall. bening, terdapat bulbous suspensor (terlepas saat pengambilan). Spore wall 3 lapis. Gigaspora sp 3 1 Ukuran spora sekitar 200μm. Spora berwarna kuning. Spore wall 3 lapis. 2 Durian Glomus sp 2 3 Glomus kecil berwarna kuning. Glomus sp 3 1 Glomus kecil berwarna coklat. Gigaspora sp 2 2 Spora gigaspora berwarna kekuningan dengan ukuran kecil lk 100μm, terlihat bulbous suspensor. Hifa berwarna bening. 3 Pepaya Gigaspora sp 1 1 Spora berukuran besar >200μm. Warna bening, bulbous tidak terlalu jelas. 4 Duku Acaulospora sp 2 Spora berwarna bening dengan ukuran <100μm, bereaksi terhadap Melzer (lapisan germinal wall). Glomus sp 3 1 Glomus kecil berwarna coklat hingga coklat tua. Scutellospora 2 Spora berwarna coklat tua hampir hitam, ukuran >100μm, hifa berpigmen, terdapat boulbus suspensor. 5 Pisang Glomus sp 2 1 Glomus kecil berwarna kuning. Glomus sp 4 2 Glomus berwarna kuning. Glomus sp 5 1 Ukuran <100 μm, warna spora coklat tua. Terlihat hifa attachment yang berhubungan langsung dengan spore wall. Acaulospora sp 1 1 Spora berwarna bening dengan ukuran kecil ±100μm, lapisan dalam (germinal wall) bereaksi dengan Melzer menjasdi berwarna gelap (merah) 6 Mangga Gigaspora sp 1 1 Spora berwarna bening dengan bulbous suspensor yang jelas. Ukuran sekitar >200μm. Acaulospora sp 2 1 Spora berwarna jingga dengan ukuran sekitar 150μm. Bereaksi dengan Melzer pada bagian germinal wallnya. Glomus sp 1 5 Ukuran kecil berwarna bening, Glomus sp 2 2 Glomus kecil berwarna kuning. Glomus sp 6 3 Glomus berwarna bening dengan ukuran sekitar 150μm 16 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
6 1. Rizosfer Tanaman Cabai Glomus sp 1 Glomus sp 2 Glomus sp 5 Gigaspora sp 1 Gigaspora sp 3 2. Rizosfer Tanaman Duku Acaulospora sp Glomus sp 3 Scutellospora 3. Rizosfer Tanaman Durian Glomus sp 1 Glomus sp 3 Gigaspora sp 2 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 17
7 4. Rizosfer Tanaman Mangga Gigaspora sp 1 Acaulosporasp 2 Glomus sp 1 Glomus sp 2 Glomus sp 6 5. Rizosfer Tanaman Pepaya Gigasporasp 1 6. Rizosfer Tanaman Pisang Glomus sp 2 Glomus sp 4 Glomus sp 5 Acaulospora sp 1 Gambar 1 : Beberapa Gennus Mikoriza yang ditemukan di lahan marjinal 18 Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
8 KESIMPULAN Kesimpulan Pada lahan marjinal di wilayah Kabupaten Banyumas terdapat beberapa genus mikoriza yang berpotensi dikembangkan menjadi pupuk hayati spesifik lokasi yaitu: Glomus sp 1, Glomus sp 2, Glomus sp 3, Glomus, sp, 4, Glomus sp 5, Glomus sp 6, Gigasspora sp1, Gigasspora, sp 2, Gigasspora sp 3, caulospora sp1, Acaulospora sp 2 dan Scutellospora. Tanaman hortikultura yang dibudidayakan di lahan marjinal wilayah Kabupaten Banyumas dan terinfeksi oleh mikoriza terutama adalah tanaman buah-buah yaitu mangga, durian, duku, pepaya dan pisang. Adapun tanaman hortikultura semusim yang dibudidayakan di lahan marjinal wilayah kabupaten Banyumas dan terinfeksi oleh mikoriza adalah cabai. DAFTAR PUSTAKA Gerdemann, J.W. dan T.H. Nicholson Spores of mycorrhizal Endogone species extracted from soil by wet sieving and decanting. Trans. British Mycol. Soc. 46: Kormanik, P.P. dan A.C. McGraw Quantification on Vesicular Arbuscular Mycorrhizae in Plant Roots. In: Schneck, N.C. (Ed.). Methods and Principles of Mycorrhizal Research. The Am. Phytopath. Soc. St. Paul, Himesota. Eny Rokhminarsi, Begananda dan N. Prihatiningsih Inovasi Teknologi Pupuk Hayati Mikoriza Beragensia Bacillus sp. Dalam Upaya Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun I. Fakultas Pertanian UNSOED, Purwokerto Inovasi Teknologi Pupuk Hayati Mikoriza Beragensia Bacillus sp. Dalam Upaya Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan. Laporan Penelitian Hibah Bersaing Tahun II. Fakultas Pertanian UNSOED, Purwokerto. Schenk, N.C. and Y. Peres Manual For The Identification Of VA Mycorrhizal Fungi. Second Edition. INVAM. Florida. Agritrop Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 19
POTENSI MIKORIZA GLOMUS DAN GIGASPORA SPESIFIK LOKASI LAHAN MARJINAL DALAM BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN
POTENSI MIKORIZA GLOMUS DAN GIGASPORA SPESIFIK LOKASI LAHAN MARJINAL DALAM BUDIDAYA TANAMAN SAYURAN UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN Eny Rokhminarsi, Begananda dan Darini Sri Utami Fakultas Pertanian
Lebih terperinciNi Kadek Marina Dwi Cahyani
Ni Kadek Marina Dwi Cahyani 1509 100 067 Dosen Pembimbing: Ir. Sri Nurhatika, MP Dr. Ir. Anton Muhibuddin, SP., MP JURUSAN BIOLOGI Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh
Lebih terperinciBIODIVERSITY OF ARBUSCULAR MYCHORRIZAL FUNGI (AMF) ON POTATOS RHIZOSPHERE AND IT POTENTIAL AS BIOFERTILIZER
59 BIODIVERSITY OF ARBUSCULAR MYCHORRIZAL FUNGI (AMF) ON POTATOS RHIZOSPHERE AND IT POTENTIAL AS BIOFERTILIZER (Upik Yelianti *), Kasli **), Musliar Kasim **), & Eti Farda Husin **) ) ABSTRAK AMF as the
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI PERAKARAN TEMBAKAU DI AREA PERSAWAHAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DARI PERAKARAN TEMBAKAU DI AREA PERSAWAHAN KABUPATEN PAMEKASAN MADURA Siti Sundari 1507 100 058 Dosen Pembimbing Tutik Nurhidayati, S.Si, M.si Indah Trisnawati,
Lebih terperinciPERSETUJUAN. pada Rizosfer Gulma Siam (Chromolaena odorata) (L.) R.M King and H. ini telah disetujui pembimbing untuk diujikan.
PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Rizosfer Gulma Siam (Chromolaena odorata) (L.) R.M King and H. Robinson yang disusun oleh, ini telah disetujui pembimbing
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) DARI RHIZOSFER TANAMAN CABAI
IDENTIFIKASI MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) DARI RHIZOSFER TANAMAN CABAI (Capsicum annuum L.) DAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) SERTA PERBANYAKANNYA MENGGUNAKAN MEDIA ZEOLIT SKRIPSI Oleh I WAYAN
Lebih terperinciASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA KETAPANG
ASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA KETAPANG (Terminalia catappa) (Association of Arbuscular Mycorrhizal Fungus (AMF) on Ketapang (Terminalia catappa)) Petrus, Burhanuddin, Reine Suci Wulandari
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April 2015.
16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Produksi Perkebunan dan rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari Febuari hingga April
Lebih terperinciEksplorasi Mikorizaa Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan - Madura
Eksplorasi Mikorizaa Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan - Madura Oleh Tugas Akhir (SB 091358) Siti Nurhalimah (1509 100 048) Dosen Pembimbing : Ir. Sri Nurhatika, MP
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas
27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Universitas Lampung pada September 2014 sampai Januari 2015. Identifikasi jumlah spora
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di rumah plastik, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian, Universitas Lampung Bandar Lampung,
Lebih terperinciKarakteristik Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada Beberapa Rhizosfer Tanaman Perkebunan
Karakteristik Cendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) pada Beberapa Rhizosfer Tanaman Perkebunan (Mycorrhizal Arbuscular Fungi [MAF] Characteristics on Rhizosphere of Estate Crops) Indra Yuliyanto 1), Bambang
Lebih terperinciSTUDI POTENSI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR INDIGENOUS DARI LOKASI PENANAMAN JARAK PAGAR DI LEMBAH PALU
STUDI POTENSI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR INDIGENOUS DARI LOKASI PENANAMAN JARAK PAGAR DI LEMBAH PALU The potency of Indigenous Arbuscular Mycorrhizae Fungi from Physic Nut Area at Lembah Palu ABSTRAK Setiap
Lebih terperinciISOLASI, KARAKTERISASI, PEMURNIAN DAN PERBANYAKAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DARI LOKASI PENANAMAN CABAI PADA TANAH ULTISOL
22 ISOLASI, KARAKTERISASI, PEMURNIAN DAN PERBANYAKAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DARI LOKASI PENANAMAN CABAI PADA TANAH ULTISOL Isolation, Characterization, Purification and Multiplication of Arbuscular Mycorrhizal
Lebih terperinciStatus dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Lahan Produktif dan Lahan Non Produktif
Status dan Keanekaragaman Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) pada Lahan Produktif dan Lahan Non Produktif Status and Diversity of Arbuscule Mycorrhiza Fungi (AMF) in the Productive and Non Productive Land.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian a. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang memiliki tubuh buah, serasah daun, ranting, kayu
Lebih terperinciJamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Tiga Jenis Tanah Rhizosfer Tanaman Pisang Nipah (Musa paradisiaca L. var. nipah) Di Kabupaten Pontianak
Protobiont (2015) Vol. 4 (1) : 160-169 Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Tiga Jenis Tanah Rhizosfer Tanaman Pisang Nipah (Musa paradisiaca L. var. nipah) Di Kabupaten Pontianak Bayu Saputra
Lebih terperinciJamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Rhizosfer Tanaman Langsat (Lansium domesticum Corr.) di Lahan Gambut
Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Rhizosfer Tanaman Langsat (Lansium domesticum Corr.) di Lahan Gambut Luqman 1, Rizalinda 1, Siti Khotimah 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciPOPULASI JAMUR MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) PADA ZONE PERAKARAN JATI
POPULASI JAMUR MIKORIZA VESIKULAR ARBUSKULAR (MVA) PADA ZONE PERAKARAN JATI Verry Warouw 1) dan Reynold P. Kainde 2) Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Unsrat Manado 1) 95115 Jurusan Tanah Fakultas
Lebih terperinciKEBERADAAN DAN STATUS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA LAHAN KOPI BERDASARKAN PERBEDAAN EKOLOGI DAN TEMPAT TUMBUH DI DAIRI
KEBERADAAN DAN STATUS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA LAHAN KOPI BERDASARKAN PERBEDAAN EKOLOGI DAN TEMPAT TUMBUH DI DAIRI SKRIPSI Oleh : Sinta Sabarina 101201007/Budidaya Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS
Lebih terperinciIdentifikasi Mikoriza Abuskula Secara Mikroskopis pada Rhizosfer Beberapa Jenis Rumput-rumputan dan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.
Identifikasi Mikoriza Abuskula Secara Mikroskopis pada Rhizosfer Beberapa Jenis Rumput-rumputan dan Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) NI KADEK SINTYA DEWI GEDE PUTU WIRAWAN *) MADE SRITAMIN PS Agroekoteknologi
Lebih terperinciASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA TEGAKAN AKASIA
ASOSIASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULA (CMA) PADA TEGAKAN AKASIA (Acacia crassicarpa A. Cunn.Ex Benth) DI LAHAN GAMBUT PT. KALIMANTAN SUBUR PERMAI KABUPATEN KUBU RAYA KALIMANTAN BARAT Associated Vesicular
Lebih terperinciPironi Ginanda Putra, Abdurrani Muin, Fathul Yusro Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura Pontianak
STUDI ASOSIASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TEGAKAN EUCALYPTUS (Eucalyptus pellita) DI LAHAN GAMBUT Association Study of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) In Plants Eucalyptus (Eucalyptus pellita)
Lebih terperinciII. MATERI DAN METODE PENELITIAN
8 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1.1 Materi Penelitian 1.1.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jamur yang bertubuh buah, serasah daun, batang/ranting
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 5, No. 2, April 2016
Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular pada Rhizosfer Kopi Arabika (Coffea arabica L.) dan Kopi Robusta (Coffea robusta L.) dan Perbanyakannya dengan Media Zeolit PUTU AYU MEITA YUDIA DEWI MADE SRITAMIN*)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat
14 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juli 2011. Pengambilan tanah dan akar tanaman dilakukan di lahan gambut Desa Telaga Suka Kecamatan Panai Tengah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT
Tugas Akhir IDENTIFIKASI MIKORIZA INDIGENOUS DESA POTERAN, PULAU POTERAN, SUMENEP MADURA DAN APLIKASINYA SEBAGAI BIOFERTILIZER PADA TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens) Disusun Oleh : Eka Novi Octavianti
Lebih terperinciANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS. Oleh *) Rian Destiningsih
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PANGAN KABUPATEN BANYUMAS Oleh *) Rian Destiningsih Email : riandestiningsih@untidar.ac.id Abstrak Stabilitas ketahanan pangan dapat terwujud salah satunya ketika ketersediaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berusaha. Seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian disektor pertanian, sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 5, No. 2, April 2016
Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular pada Rhizosfer Tanaman Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Kaliandra (Calliandra calothyrsus) serta Perbanyakannya dengan Media Zeolit NI WAYAN PUSPARINI DHARMAPUTRI
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 4, No. 4, Oktober 2015
Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Rhizosfer Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) dan Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) serta Perbanyakannya dengan Media Zeolit PUTU SENA WIDIATMA
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) SECARA MIKROSKOPIS PADA RHIZOSFER TANAMAN TOMAT
1 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR (FMA) SECARA MIKROSKOPIS PADA RHIZOSFER TANAMAN TOMAT (Lycopersicon lycopersicum L.) DI DESA KUTABAWA-PURBALINGGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 4, No. 4, Oktober 2015
Identifikasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) dari Rhizosfer Tanaman Cabai (Capsicum annuum L.) dan Tomat (Solanum lycopersicum L.) serta Perbanyakannya Menggunakan Media Zeolit I WAYAN EKA ADI WIRAWAN
Lebih terperinciASOSIASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DENGAN TANAMAN BUDIDAYA DI AREAL BEKAS TAMBANG EMAS
ASOSIASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) DENGAN TANAMAN BUDIDAYA DI AREAL BEKAS TAMBANG EMAS Association of Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) With Plant Cultivation In Tailings Area of Ex-gold Mining Bernada,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai Juli 2015. Sempel tanah diambil pada dua tempat yaitu pengambilan sempel tanah hutan
Lebih terperinciPOTENSI PEMANFAATAN MIKORISA VESIKULAR ARBUSKULAR DALAM PENGELOLAAN KESUBURAN LAHAN KERING MASAM
POTENSI PEMANFAATAN MIKORISA VESIKULAR ARBUSKULAR DALAM PENGELOLAAN KESUBURAN LAHAN KERING MASAM Lahan kering masam merupakan salah satu jenis lahan marginal dengan produktivitas rendah, mempunyai nilai
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA AREAL TANAMAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS DI PTPN III KEBUN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN) TESIS
KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA AREAL TANAMAN KELAPA SAWIT (STUDI KASUS DI PTPN III KEBUN BATANG TORU KABUPATEN TAPANULI SELATAN) TESIS Oleh NABILAH SIREGAR 117030049/BIO PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha
III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit PTPN 7 Unit Usaha Rejosari dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE Penelitian I. Populasi dan Keanekaragaman Cendawan Mikoriza Arbuskular pada Lahan Sayuran dan Semak 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah untuk penelitian ini diambil dari
Lebih terperinciISSN eissn Online
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol. 17 (1):40-49 http://www.jptonline.or.id ISSN 1410-5020 eissn Online 2047-1781 Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular (Fma) Tanaman Leguminosa Secara Mikroskopis
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB
LAPORAN AKHIR MATA KULIAH TEKNOLOGI PUPUK DAN PEMUPUKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA MIRPROB oleh : Bayu Widhayasa 0910480026 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010
Lebih terperinciPRAKATA. penelitian yang berjudul Persentase Penyakit pada Tanaman Cabai Rawit. (Capsicum frutescens L.) Akibat Patogen Cendawan di Desa Majasih
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang merupakan laporan penelitian yang berjudul Persentase Penyakit
Lebih terperinciISOLASI DAN KARAKTERISASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR DI RHIZOSFER BEBERAPA JENIS TANAMAN DI KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS JAMBI.
ISSN 1410-1939 ISOLASI DAN KARAKTERISASI CENDAWAN MIKORIZA ARBUSKULAR DI RHIZOSFER BEBERAPA JENIS TANAMAN DI KEBUN PERCOBAAN FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS JAMBI. ISOLATION AND CHARACTERIZATION OF ARBUSCULAR
Lebih terperinciBondan Yurisman, Burhanuddin, Wahdina
ASOSIASI FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TANAMAN BINTARO (CERBERA MANGHAS LINN.) DI TANAH ALUVIAL Associated Arbuscular Mycorrhizal Fungi (AMF) on Cerbera manghas Linn. In Alluvial Soil Bondan Yurisman,
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Rumah Kaca dan Laboratorium Produksi Tanaman Perkebunan Fakultas Pertanian, Unila dari Bulan Desember 2014 sampai Maret
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dengan bulan-bulan kering untuk pembungaannya. Di Indonesia tanaman kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kopi Arabika Kopi Arabika merupakan jenis kopi tertua yang dikenal dan dibudidayakan di dunia dengan varietas-varietasnya. Kopi Arabika menghendaki iklim subtropik dengan
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN LUAS LAHAN PERTANIAN PANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN PENDUDUK KABUPATEN LAMPUNG BARAT SUMARLIN
ANALISIS KEBUTUHAN LUAS LAHAN PERTANIAN PANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN PENDUDUK KABUPATEN LAMPUNG BARAT SUMARLIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS
Lebih terperinciKEBERADAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TEGAKAN KEMIRI (Aleurites moluccana WILLD) DI DESA BENTUNAI KABUPATEN SAMBAS
KEBERADAAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) PADA TEGAKAN KEMIRI (Aleurites moluccana WILLD) DI DESA BENTUNAI KABUPATEN SAMBAS (Arbuscular Mycorrhizal Fungi On Aleurites moluccana Willd in Bentunai, Sambas)
Lebih terperinciJENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI LAHAN GAMBUT DESA AEK NAULI, KECAMATAN POLLUNG, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
JENIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA DI LAHAN GAMBUT DESA AEK NAULI, KECAMATAN POLLUNG, KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN Deni Elfiati Delvian PS KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN USU PENDAHULUAN Mikoriza merupakan bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium dan Rumah Kaca Departemen Silvikultur, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, mulai bulan Januari 2012
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu memberikan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kakao merupakan salah satu komoditas ekspor yang mampu memberikan kontribusi dalam upaya peningkatan devisa Indonesia. Komoditas kakao menempati peringkat ke tiga ekspor
Lebih terperinciPERAN MIKORIZA DAN BERBAGAI PUPUK DALAM SERAPAN P PADA PEMBIBITAN SALAK DI ANDISOL DENGAN KOMPOS
SKRIPSI PERAN MIKORIZA DAN BERBAGAI PUPUK DALAM SERAPAN P PADA PEMBIBITAN SALAK DI ANDISOL DENGAN KOMPOS Oleh ANASRULLAH H0712021 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009
LAPORAN PENELITIAN HIBAH PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TAHUN ANGGARAN 2009 UJI ADAPTASI POPULASI-POPULASI JAGUNG BERSARI BEBAS HASIL PERAKITAN LABORATORIUM PEMULIAAN TANAMAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Peneliti
Lebih terperinciEksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No.1, (2014) 2337-3520 (2301-928X Print) E-30 Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura Siti Nurhalimah 1, Sri
Lebih terperinciIDENTIFIKASI AWAL FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DARI RHIZOSFER TANAH GAMBUT TANAMAN KOPI LIBERIKA TUNGKAL JAMBI
IDENTIFIKASI AWAL FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR DARI RHIZOSFER TANAH GAMBUT TANAMAN KOPI LIBERIKA TUNGKAL JAMBI Lizawati, Elis Kartika dan Gusniwati Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Jambi email: liza_wati@unja.ac.id
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca, Laboratorium Produksi Tanaman, dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH PADA LAHAN CETAK SAWAH BARU DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR
ANALISIS PRODUKTIVITAS USAHATANI PADI SAWAH PADA LAHAN CETAK SAWAH BARU DI KECAMATAN MUARA SABAK BARAT KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR RONIULI SIMANJUNTAK JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciP.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti, dan G.J., Kusumawati R.
Penggunaan Zeolit, Pasir dan Tanah sebagai Media Tumbuh dan Rumput serta Legum Pakan Sebagai Tanaman Inang untuk Produksi Massal Inokulum Cendawan Mikoriza arbuskula P.D.M.H. Karti, Setiana, M.A., Ariyanti,
Lebih terperinciIdentifikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dari Perakaran Tanaman Pertanian
ISSN 2302-1616 Vol 4, No. 1, Juni 2016, hal 16-20 Available online http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/biogenesis Identifikasi Cendawan Mikoriza Arbuskula Dari Perakaran Tanaman Pertanian EKA SUKMAWATY
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa
TINJAUAN PUSTAKA Defenisi Mikoriza Istilah mikoriza diambil dari Bahasa Yunani yang secara harfiah berarti jamur (mykos = miko) dan akar (rhiza). Jamur ini membentuk simbiosa mutualisme antara jamur dan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel tanah dari rizosfer tanaman Cabai merah (Capsicum
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA EKOSISTEM HUTAN TRI DHARMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA EKOSISTEM HUTAN TRI DHARMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh : Alan Syahputra Simamora 101201058/Budidaya Hutan PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)
III. METODE PENELITIAN A. Bagan Alir Penelitian Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar) Pengambilan sampel tanah dekat perakaran tanaman Cabai merah (C.
Lebih terperinciSKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK. Oleh Yuni Restuningsih H
SKRIPSI RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK Oleh Yuni Restuningsih H0709130 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciPertumbuhan, Serapan Hara dan Kualitas Turfgrass pada Beberapa Dosis Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza
Pertumbuhan, Serapan Hara dan Kualitas Turfgrass pada Beberapa Dosis Pemberian Pupuk Hayati Mikoriza Growth, Nutrient Uptake, and Quality of Turfgrass at Some Dosages of Mycorrhiza Application Dwi Guntoro
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN PENDEKATAN AGROPOLITAN
147 PEMBAHASAN UMUM DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN WILAYAH DENGAN PENDEKATAN AGROPOLITAN Pemerintah Kabupaten Banyumas pada tahun 2008 akan mencanangkan pengembangan wilayah dengan pendekatan agropolitan
Lebih terperinciKEPADATAN DAN KERAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
J. Agroland 23 (2) : 141-148, Agustus 2016 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 KEPADATAN DAN KERAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Density and Diversity of Arbuscular
Lebih terperinciKEBERADAAN DAN STATUS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA LAHAN KAKAO DI DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI
KEBERADAAN DAN STATUS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA LAHAN KAKAO DI DATARAN RENDAH DAN DATARAN TINGGI SKRIPSI Disusun Oleh: RAHMAT SAPUTRA 101201068 PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS. Oleh ZURIANI
ANALISIS PENDAPATAN DAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN ACEH UTARA TESIS Oleh ZURIANI 107039001 PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012 Judul : Analisis Produksi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universtitas Lampung dari Desember
Lebih terperinciRESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA
RESPON PERTUMBUHAN BIBIT BEBERAPA JENIS AKASIA (Acacia spp) TERHADAP FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA SKRIPSI Oleh : ROMMEL PARDOSI 041202018/BUDIDAYA HUTAN DEPARTEMEN KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1)
ANALISIS POTENSI RELATIF PEREKONOMIAN WILAYAH KECAMATAN KEDUNGBANTENG KABUPATEN BANYUMAS Oleh: Agustin Susyatna Dewi 1) 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman Email: dwiagustin732@ymail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman yang berasal dari daratan Afrika. Meskipun demikian, ada yang menyatakan bahwa kelapa sawit berasal
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH MENJADI LAHAN HORTIKULTURA DAN JAGUNG DI DESA BARUARA KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR
PERSEPSI PETANI TERHADAP ALIH FUNGSI LAHAN PADI SAWAH MENJADI LAHAN HORTIKULTURA DAN JAGUNG DI DESA BARUARA KECAMATAN BALIGE KABUPATEN TOBA SAMOSIR Dewi M. Pakpahan, Evy Maharani dan Shorea Khaswarina
Lebih terperinciTATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium
III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di green house milik UMY dan Laboratorium Agrobioteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian
Lebih terperinciIdentifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular Secara Mikroskopis pada Rhizosfer Tanaman Alang-Alang (Imperata Cylindrica L.) di Desa Sanur Kaja
Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular Secara Mikroskopis pada Rhizosfer Tanaman Alang-Alang (Imperata Cylindrica L.) di Desa Sanur Kaja ROMAULI THERESIA NAINGGOLAN I GEDE PUTU WIRAWAN* I GEDE KETUT SUSRAMA
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI MELON DI KABUPATEN NGAWI TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan produk pertanian semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk, sehingga bahan pangan yang tersedia harus mencukupi kebutuhan masyarakat.
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian Pra-pengamatan atau survei
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Pusat Kajian Buah-Buahan Tropika IPB (PKBT-IPB) Pasir Kuda, Desa Ciomas, Bogor, dan Laboratorium Bakteriologi Tumbuhan,
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando,
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini beras masih merupakan pangan utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut Puslitbangtan (2004 dalam Brando, 2007) kebutuhan beras dari tahun-ketahun
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Kaca dan Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, mulai bulan Maret sampai Mei
Lebih terperinciJamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Perakaran Tanaman Bawang Mekah (Eleutherine americana Merr.)
Jamur Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) pada Perakaran Tanaman Bawang Mekah (Eleutherine americana Merr.) Hadi Saputra 1, Rizalinda 1, Irwan Lovadi 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas
Lebih terperinciEksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No.1, (2013) 2337-3520 (2301-928X Print) 1 Eksplorasi Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA) Indigenous pada Tanah Regosol di Pamekasan, Madura Siti Nurhalimah 1, Sri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode descriptive analitic karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi
Lebih terperinciLampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas
Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel tanah Gambar 2. Tanaman cabai merah (Capsicum
Lebih terperinciKEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA HUTAN TRI DHARMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA HUTAN TRI DHARMA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Diversity of Arbuscular Mycorrhizal Fungi on Tri Dharma Forest University of Sumatera Utara Alan Syahputra Simamora
Lebih terperinciPERBAIKAN KETERSEDIAAN P DAN EFISIENSI SERAPAN P OLEH TANAMAN BAWANG PREI DENGAN PEMBERIAN ASAM-ASAM ORGANIK DAN CMA PADA TANAH
51 Buana Sains Vol 8 No 1: 51-56, 2008 PERBAIKAN KETERSEDIAAN P DAN EFISIENSI SERAPAN P OLEH TANAMAN BAWANG PREI DENGAN PEMBERIAN ASAM-ASAM ORGANIK DAN CMA PADA TANAH Machfud Effendy Fak. Pertanian UPN
Lebih terperinciJUMLAH TOTAL SPORA MIKORHIZA VESIKULAR ARBUSKULAR PADA RHIZOSFER TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)
JUMLAH TOTAL SPORA MIKORHIZA VESIKULAR ARBUSKULAR PADA RHIZOSFER TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) SKRIPSI ILLYAS DEDE SAPUTRA KONSENTRASI ILMU TANAH DAN LINGKUNGAN JURUSAN/PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
Lebih terperinciPERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI MELALUI UPBS UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN LOGISTIK BENIH DI SUMATERA UTARA
PERBANYAKAN BENIH SUMBER PADI DAN KEDELAI MELALUI UPBS UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN LOGISTIK BENIH DI SUMATERA UTARA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015),
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedelai berperan penting di beberapa negara di dunia sebagai sumber protein nabati (Rahmat dan Yuyun, 1996). Menurut Badan Pusat Statistik (2015), produksi kedelai rata-rata
Lebih terperinciABSTRACT SITI ROMELAH. Intensive farming practices system by continuously applied agrochemicals,
ABSTRACT SOIL QUALITY ANALYSIS AND ECONOMIC BENEFITS IN THE COW- PALM OIL INTEGRATED SYSTEM TO ACHIEVE SUSTAINABLE AGRICULTURE (CASE STUDY: KARYA MAKMUR VILLAGE, SUBDISTRICT PENAWAR AJI, TULANG BAWANG
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas mikrobiologi pada udara di inkubator
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 3, No. 4, Oktober 2014
Isolasi dan Identifikasi Fungi Mikoriza Arbuskular (Fma) secara Mikroskopis pada Rhizosfer Tanaman Jeruk (Citrus sp.) di Desa Kerta, Kecamatan Payangan, Kabupaten Gianyar I WAYAN SUAMBA I GEDE PUTU WIRAWAN*)
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sampel tanah diambil dari Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar. Sedangkan Enumerasi dan Analisis bakteri dilakukan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinci: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15
Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Batutugi Nama varietas : Batutugi Kategori : varietas unggul nasional (released variety) SK : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 Tetua
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)
ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun) Monika M.S.Hutagalung 1), Luhut Sihombing 2) dan Thomson Sebayang 3) 1) Alumni Fakultas
Lebih terperinciISOLASI DAN IDENTIFIKASI MORFOLOGI SPORA FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA DAERAH PERAKARAN BEBERAPA TANAMAN HORTIKULTURA DI LAHAN PERTANIAN DESA SIDERA
e-j. Agrotekbis 5 (2) : 204-211, April 2017 ISSN : 2338-3011 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI MORFOLOGI SPORA FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA PADA DAERAH PERAKARAN BEBERAPA TANAMAN HORTIKULTURA DI LAHAN PERTANIAN DESA
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA UBIKAYU MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA ABSTRAK
79 TEKNOLOGI BUDIDAYA UBIKAYU MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI MIKORIZA Oetami Dwi Hajoeningtijas dan Agus Mulyadi Purnawanto Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. Raya Dukuhwaluh PO Box 202
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PERMUKIMAN DALAM PEMENUHAN PERUMAHAN UNTUK MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUMAS Melly Heidy Suwargany Jurusan Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada Email: mellyheidy@gmail.com
Lebih terperinci