EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Veronica Fideliawati FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017

2 EVALUASI PENGGUNAAN ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI PEDIATRIK DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Veronica Fideliawati FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i

3 ii

4 iii

5 iv

6 v

7 HALAMAN PERSEMBAHAN Dipersembahkan untuk Tuhan Yesus. Bapak, Ibu, Mbak Dian, Pani. Para sahabat. Dan semua orang yang kukasihi. Karena masa depan itu sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang (Amsal 23 : 18) vi

8 PRAKATA Tak terlepas dari berkat dan penyertaan Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya naskah skripsi dengan judul Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ini bisa diselesaikan dengan baik. Selama dua semester mulai dari pembuatan proposal, penelitian, hingga terbentuknya naskah ini, penulis tidak sendirian. Karena ada yang mengatakan Beside someone s successful, there were thousands of people grab him on his shoulder, maka penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1. Aris Widayati, PhD., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. 2. Dr. dr. Rizaldy Pinzon, MKes, SpS. Selaku dosen pembimbing atas semua bimbingan, masukan, saran, mulai dari pencarian tema penelitian, pembuatan proposal, selama penelitian, pembuatan naskah skripsi hingga menyediakan alat dan bahan penelitian. 3. Maria Wisnu DonowatiM.Si., Apt. selaku Wakil Kepala Program Studi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma dan juga selaku dosen penguji atas semua bantuan, saran, kritik dan masukan selama pembuatan proposal dan naskah skripsi. 4. Christianus Heru Setiawan, M.Sc., Apt.selaku dosen penguji atas semua saran, kritik dan masukan selama pembuatan proposal dan naskah skripsi. 5. Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma atas segala bekal ilmu yang diberikan kepada penulis selama perkuliahan. 6. Pihak Ethical Clearance Universitas Kristen Duta Wacana yang mengeluarkan izin untuk melakukan penelitian. 7. Pihak Rumah sakit Bethesda Yogyakarta yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian di Poli Saraf Rumah sakit Bethesda Yogyakarta. vii

9 8. Bapak, Ibu, Mbak Dian dan Pani yang selalu memberikan semangat dalam penulisan naskah skrispi. 9. Segenap teman-teman kelompok skripsi : Era, Reni, Imma, Kris, Rendra, Atika, Tiara, Santi, dan Ocha atas waktu, suka dan dukanya selama rangkaian kegiatan skripsi ini. 10. Para sahabat penulis : Bernadetta Inez Ludwinia, Fransisca Natasha, Francisca Aninda, Stephanie Affrilia, dan Athanasius Wicahyo Prihasworo atas semangat dan dukungan yang luar biasa kepada penulis. 11. Teman-teman Kos Putri Palem atas waktu dan kebersamaan selama penulis menyelesaikan naskah ini 12. Sahabat sejak SMA: Puspa, Yunita, Clara, Tika, Mbak Lita, &Rara atas dukungannya. 13. Teman-teman seperjuangan FSM D 2013, FKK C 2013, dan segenap teman-teman Farmasi Sanata Dharma angkatan 2013 yang luar biasa tangguh. 14. Dan kepada semua orang yang telah membantu penulis selama ini. Tidak banyak yang bisa penulis katakan, tak lupa penulis juga memohon maaf atas ketidaksempurnaan naskah ini disana-sini, namun besar harapan penulis agar karya penelitian yang belums empurna ini bisa berkontribusi dalam dunia penelitian dan bagi masyarakat. Tuhan memberkati. Yogyakarta, 27 Januari 2017 Penulis viii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH... vi PRAKATA... vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii ABSTRACT...xiii PENDAHULUAN... 1 METODE PENELITIAN... 2 HASIL DAN PEMBAHASAN...4 KESIMPULAN... 9 SARAN...9 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN...12 BIOGRAFI PENULIS...31 ix

11 DAFTAR TABEL Tabel 1. Karakteristik Subjek Penelitian... 5 Tabel 2. Kesesuaian Dosis dan Frekuensi Penggunaan... 6 Tabel 3. Interaksi obat anti epilepsi pada pasien epilepsi....7 Tabel 4. Efek Samping asam valproat pada pasien epilepsi....7 Tabel 5. Efektivitas asam valproat x

12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Pengobatan Pasien Epilepsi...12 Lampiran 2. Parameter Evaluasi Penggunaan asam valproat...22 Lampiran 3. Perhitungan Dosis Asama Valproat...24 Lampiran 4. Ethical Clearence..29 Lampiran 5. Surat Izin Penelitian...30 xi

13 ABSTRAK Pendahuluan :Epilepsi merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya bangkitan kejang yang berulang tanpa provokasi. Kejang epileptic merupakan akibat pelepasan aktivitas listrik otak yang berlebihan sehingga terjadi suatu fenomena abnormal yang mendadak namun transient yang meliputi perubahan kesadaran. Asam valproate dengan struktur 2-propylpentanoic acid merupakan obat anti epilepsi dengan spectrum luas. Mekanisme kerja asam valproate dalam pengobatan epilepsi adalah dengan meningkatkan inaktivasikanal Na +, sehingga menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik. Tujuan: mengevaluasi penggunaan obat asam valproate meliputi aspek informasi dosis, efek samping obat, dan interaksi obat pada pasien epilepsi anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode 2014/2016. Metode: noneksperimental menggunakan rancangan deskriptif evaluatif dan menggunakan data retrospektif melalui data rekam medik elektronik melalui komputer. Hasil: evaluasi penggunaan obat asam valproat meliputi aspek kesesuaian dosis dan frekuensi penggunaan sebesar 15,38%, aspek interaksi obat yang muncul sebesar7,69%, aspek efek samping pengobatan yang muncul sebesar20,51%, dan untuk aspek pencapaian remisi sebanyak 56,41% kasus sudah mencapai target remisi yaitu 6 bulan bebas kejang. Kesimpulan: pola peresepan asam valproat pada pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakata sudah rasional. Kata kunci:asamvalproat, Epilepsi pediatrik, evaluasi penggunaan xii

14 ABSTRACT Introduction: Epilepsy is a condition which is characterized by recurrent seizures without provocation. Epileptic seizures are caused by the release of excess brain electrical activity, causing a sudden abnormal phenomenon but transient involves a change of consciousness. Valproic acid with 2- propylpentanoic acid structure is a broad spectrum antiepileptic drug. Valproic acid mechanism of action in the treatment of epilepsy is by increasing the inactivation of Na + channels, thereby reducing the ability of the nerves to conduct electrical charges. Objective: To evaluate the use of valproic acid drug includes several aspects which are dosage information, drug side effects, and drug interactions in children patients with epilepsy at Bethesda Hospital Yogyakarta on 2014/2016 period. Result: there were 15,38% cases of appropriate dose given recorded, 7,69% cases with drugs interactions were found, 20,51% cases with side effects were recorded and 56,41% cases have reached the goal of 6 months seizures-free remission. Conclusion: the prescribing pattern of valproic acid as antiepileptic drugs for pediatric patient in Bethesda Hospital Yogyakarta have been rational. Keywords: valproic acid, pediatric epilepsy, evaluation of use xiii

15 PENDAHULUAN Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang sering ditemukan di dunia. Epilepsi didefinisikan sebagai suatu gangguan atau terhentinya fungsi otak secara periodik yang disebabkan oleh terjadinya pelepasan muatan listrik secara berlebihan dan tidak teratur oleh sel-sel otak dengan tiba-tiba, sehingga penerimaan dan pengiriman impuls antara bagian otak dan dari otak ke bagian lain tubuh terganggu (Brodie et al, 2012). Secara keseluruhan insiden epilepsi pada negara maju berkisar antara kasus per orang per tahun. Di negara berkembang, insiden berkisar antara kasus per orang per tahun. Prevalensi dari epilepsi bervariasi antara 5-10 kasus per orang (Gunawan, Winiferd, & Maja, 2013). Dari berbagai studi diperkirakan prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5-4%. Rata-rata prevalensi epilepsi 8,2 per 1000 penduduk (PERDOSSI, 2011). Prevalensi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut (PERDOSSI,2011). Insidensi epilepsi pada anak dilaporkan dari berbagai negara dengan variasi yang luas, sekitar 4-6 per 1000 anak, tergantung pada desain penelitian dan kelompok umur populasi. Prevelansi epilepsi pada bayi dan anak-anak cukup tinggi, menurun pada dewasa muda dan pertengahan, kemudian meningkat lagi pada kelompok usia lanjut. Penderita laki-laki umumnya lebih banyak dibandingkan perempuan. Etiologi epilepsi sebagian besar bersifat idiopatik, tetapi sering juga disebabkan oleh kelainan atau lesi pada otak (Gunawan dan Stephanie, 2013) Tujuan utama pengobatan adalah membantu orang menjadi bebas kejang tanpa efek samping obat atau perawatan lainnya. Bagi beberapa orang ini mungkin mudah untuk dicapai. Bagi orang lain mungkin cukup sulit dengan perawatan yang tersedia saat ini. Namun demikian, ada banyak kemajuan dalam pengobatan epilepsi dalam beberapa tahun terakhir sehingga orang tidak harus puas kejang lanjutan tanpa terlebih dahulu mengeksplorasi semua pilihan pengobatan yang tepat (Krumholz, et al. 2007). Obat antiepilepsi yang secara luas digunakan di Indonesia dan merupakan obat utama yang digunakan pada anak dengan epilepsi adalah asam valproat. Asam valproat merupakan obat antiepilepsi yang bisa digunakan pada semua tipe epilepsi, terutama pada epilepsi umum yang idiopatik. Mekanisme kerja asam valproat dalam pengobatan epilepsi adalah dengan meningkatkan inaktivasi kanal Na +, sehingga menurunkan kemampuan syaraf untuk menghantarkan muatan listrik (Ikawati, 2011). 1

16 Perlu diperhatikan untuk beberapa peresepan obat. Penggunaan obat secara rasional adalah mensyaratkan bahwa penderita menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan klinik, dalam dosis yang memenuhi keperluan individual sendiri, untuk periode waktu yang memadai, dan harga yang terendah bagi mereka dan komunitas mereka. Salah satu aspek penting dari pelayanan kefarmasian adalah memaksimalkan penggunaan obat rasional (Amalia dan Siregar 2003). Penggunaan obat yang tidak rasional sering dijumpai dalam praktek sehari-hari. Peresepan obat tanpa indikasi yang jelas, penentuan dosis, cara, dan lama pemberian yang keliru, serta peresepan obat yang mahal merupakan sebagian contoh dari ketidakrasionalan peresepan. Penggunaan suatu obat dikatakan tidak rasional jika kemungkinan dampak negatif yang diterima oleh pasien lebih besar dibanding manfaatnya (Kemenkes, 2011). Pada penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang berjudul evaluasi efek samping obat antiepilepsi (OAE) politerapi pada pasien epilepsi pediatrik rawat jalan di Instalasi kesehatan anak (INSKA) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari - Maret 2015 dengan metode cross sectional diperoleh hasil bahwa peresepan kombinasi OAE paling banyak adalah valproat-fenitoin. Hasil evaluasi efek samping menunjukkan efek samping yang paling banyak terjadi adalah perubahan kognitif (80,77%), diikuti oleh perubahan tingkah laku (76,92%), perubahan neurologis (57,69%), perubahan motorik (46,15%), dan perubahan berat badan (23,08%) (Iryani,2015). Maka akan dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penggunaan asam valproat sebagai obat antiepilepsi pada pasien epilepsi anak di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. METODE PENELITIAN Penelitian mengenai evaluasi penggunaan asam valproat pada pasien pediatrik dengan diagnosis epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ini termasuk dalam jenis penelitian non-eksperimental menggunakan rancangan deskriptif evaluatif dan menggunakan data retrospektif. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian non eksperimental karena observasinya dilakukan secara apa adanya tanpa ada intervensi serta perlakuan dari peneliti terhadap subyek penelitian. Subjek penelitian ini merupakan semua pasien rawat jalan pediatrik baik laki-laki ataupun perempuan yang terdiagnosis epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah pasien epilepsi pediatrik yang menerima resep obat asam valproat baik tunggal maupun kombinasi dan pasien terdiagnosa epilepsi yang 2

17 memiliki catatan rekam medik selama 2 tahun kebelakang. Sementara kriteria ekslusi pada penelitian ini adalah pasien penderita epilepsi dengan catatan medik yang tidak lengkap atau tidak bisa dikonfirmasi sebagai penunjang utama penegakan diagnosa dokter terhadap epilepsi dan pasien terdiagnosa epilepsi dengan penyakit penyerta. Besar sampel ditentukan dengan rumus berikut: Keterangan: n = Zα2 p(1 p) e 2 Z 2 α : Nilai Z pada derajat kemaknaan 95% : 1,96 p e : Proporsi : Presisi n = 1,962 0,04(1 0,04) 0,1 2 = 15 Perhitungan besar sampel minimal menggunakan proporsi 4% berdasarkan data (PERDOSSI, 2006). Dari berbagai studi diperkirakan prevalensi epilepsi berkisar antara 0,5% - 4% yang ada di Indonesia. Maka minimal sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 15 orang. Penelitian akan diawali dengan pengajuan permohonan izin berupa Ethical Clearance diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana. Pengambilan data dilakukan dengan cara melihat rekam medik elektronik melalui komputer yang berupa kasus epilepsi pada anak. Dilihat jumlah pasien yang terdiagnosa menderita epilepsi, usia pasien, jenis kelamin pasien, berat badan pasien, pasien yang mendapat politerapi asam valproat, dosis, dan frekuensi pemberian obat. Data diolah secara deskriptif dengan memberikan gambaran karakteristik pasien dengan diagnosis epilepsi sebagai subyek penelitian, profil penggunaan obat pasien, serta profil penggunaan obat asam valproat. Pengolahan data secara evaluatif dilakukan dengan mengevaluasi pola peresepan dan kerasionalan penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi. 3

18 Data rekam medik pasien yang telah diperoleh akan diolah dengan metode statistika deskriptif dengan menghitung persentasenya. Data pasien dikelompokkan terlebih dahulu sebagai berikut: a. Persentase pasien epilepsi yang telah menerima politerapi asam valproat berdasarkan jenis kelamin dengan menghitung jumlah pasien laki-laki dan perempun dibagi total kasus dikali 100% b. Persentase pasien epilepsi yang telah menerima politerapi asam valproat berdasarkan dosis dan frekuensi penggunaan dengan menghitung jumlah pasien dibagi total kasus dikali 100%. c. Persentase penggunaan politerapi asam valproat berdasarkan interaksi obat dengan menghitung jumlah obat dibagi total kasus dikali 100%. d. Persentase penggunaan politerapi asam valproat berdasarkan efek samping obat dengan menghitung jumlah obat dibagi total kasus dikali 100%. Selanjutnya dilakukan evaluasi kerasionalan politerapi asam valproat berdasarkan PERDOSSI HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dimulai dengan penelusuran data pasien epilepsi pediatrik rawat jalan di poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta pada periode Data diambil melalui rekam medik elektronik melalui komputer.data yang dapat tercatat sebanyak 39 kasus dengan kriteria pasien rawat jalan, pasien terdiagnosa epilepsi dengan peresepan asam valproat pertama kali pada periode dan usia 3-15 tahun. Pada anak-anak yang diketahui mengidap epilepsi, kejang bisa diprovokasi oleh kurang tidur, ataupun stress. Epilepsi dapat menyerang pada laki-laki ataupun perempuan. Secara umum diperkirakan ada 2,4 juta kasus baru setiap tahun, dan 50% kasus terjadi pada masa kanak-kanak atau remaja (WHO, 2006). Dalam hal ini perlu diperhatikan pula dosis obat yang diberikan untuk pasien epilepsi pada anak. 1. Karakteristik pasien Salah satu faktor yang mempengaruhi epilepsi adalah jenis kelamin dan usia. Epilepsi dapat terjadi pada segala umur namun sering terjadi pada anak anak dan juga remaja. Berikut distribusi berdasarkan umur dan jenis kelamin pasien: 4

19 Tabel I. Karakteristik umur dan jenis kelamin pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode Karakteristik Jenis Kelamin Total Pasien Laki-laki Perempuan (18/46,2%) (21/53,8%) (39/100%) Usia (tahun) ,4 5 12, , ,4 7 17, , ,4 9 23, ,5 Selama kurun waktu 2014 sampai dengan 2016 dijumpai 39 orang anak penderita epilepsi yang berobat di poliklinik saraf Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. Total kasus yaitu 39 (100%) yang terdiri dari 21 (53,8%) anak perempuan dan 18 (46,2%) anak laki-laki. Sebaran usia kasus yang diteliti sesuai dengan insiden epilepsi yang berubah-ubah menurut usia, yaitu insidens tertinggi pada usia anak dini, mencapai nadirnya pada usia dewasa dini, dan naik kembali pada usia tua. Bangkitan epilepsi jarang dijumpai pada usia bulan-bulan pertama, dan lebih sering antara usia 4 bulan-4 tahun, kemudian frekuensinya menurun sampai remaja (Andayani, Taslim, & Sri, 2000) Pada penelitian ini menunjukan bahwa pasien epilepsi pediatrik yang menerima terapi asam valproat lebih banyak perempuan 53,8% dibandingkan laki-laki 46,2%. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa prevalensi pasien epilepsi anak bertambah seiring bertambahnya umur. Pada kelompok anak tertentu, serangan epilepsi mulai atau berhenti di sekitar pubertas sesuai dengan penelitian (Gunawan, & Stepahanie, 2013) yang menyatakan bahwa prevalensi epilepsi pada anak dan bayi sangat tinggi kemudian menurun pada saat dewasa muda (pubertas). 5

20 2. Karakteristik Penggunan Asam Valproat Asam valproat merupakan pilihan pertama untuk terapi epilepsi sesuai dengan (NICE guideline on AEDs, 2014). Obat antiepilepsi mempunyai peran dominan dalam manajemen epilepsi. Walaupun monoterapi sering digunakan sebagai pilihan pertama, seringkali politerapi sulit dihindarkan. Kesesuaian dosis untuk obat antiepilepsi itu sendiri harus diperhatikan. Interaksi obat obat dan efek samping dari obat mungkin akan terjadi. Tabel II. Kesesuaian dosis & frekuensi penggunaan antiepilepsi pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Kategori Jumlah Presentase (% = 100) (n = 15) Dosis sesuai 6 40 Dosis tidak sesuai 9 60 Dari hasil penelitian diperoleh ada sejumlah 9 (60%) dengan pemberian dosis yang tidak sesuai dikarenakan dosis yang di berikan terlalu rendah dan sejumlah 6 (40%) dengan pemberian dosis sesuai menurut guideline (PERDOSSI, 2011). Dalam kategori kesesuaian dosis ditentukan dari berat badan pasien. Sesuai dengan guideline PERDOSSI, 2011 dosis asam valproat untuk anak - anak adalah mg/kg/hari. Dari 39 kasus yang diperoleh hanya 15 kasus yang dievaluasi berdasarkan berat badan. Kesesuian dosis saat peresepan sangatlah penting untuk tercapainya efektivitas obat. Pemberian obat dimulai dari dosis rendah dan dinaikkan bertahap sampai dosis efektif tercapai atau timbul efek samping. Kadar obat dalam darah ditentukan bila bangkitan tidak terkontrol dengan dosis efektif (IDI, 2014). 6

21 Tabel III. Interaksi obat antiepilepsi pada pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Kategori Jumlah Presentase (% = 100) (n = 39) Ada interaksi 0 0 Tidak ada interaksi Dalam penelitian ini tidak diperoleh interaksi antar obat antiepilepsi. Meskipun ada beberapa pasien yang menggunkan obat antiepilepsi yaitu asam valproate-fenitoin, asam valproate-lvitiracetam, dan asam valproate-clonazepam secara bersamaan namun dalam rekam medis tidak tercantum keluhan pasien sebagai inetraksi obat antiepilepsi. Tabel IV. Efek Samping yang terjadi pada pasien epilepsi di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Kategori Jumlah n = 39 Presentase (%=100) Tidak ada keluhan 31 79,49 Pusing 4 10,26 Demam dan batuk 4 10,26 Tercatat dalam rekam medis dengan melihat e-rm ada 4 (10,26%) yang mengalami efek samping pusing dan 4 (10,26%) yang mengakami demam dan batuk, namun efek samping yang terjadi tidak tercantum pada guideline (PERDOSSI,2016) sebagai efek samping asam valproat. Efek sampimg yang terjadi bisa dikarenakan adanya penambahan obat lain. Sedangkan, pada 31 (79,49%) kasus pada rekam medis tercatat tidak ada keluhan dari pasien sebagai efek samping pengobatan antiepilepsi yaitu asam valproat. 3. Efektivitas obat Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Lingga, Lukman, & Dewa, 2016) efektivitas obat antiepilepsi (OAE) dilihat dari pencapaian remisi selama 6 bulan, karena menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) rata-rata penggunaan obat antiepilepsi dapat diturunkan 7

22 dosisnya pada 3-6 bulan pemberian OAE. Dalam jangka waktu 3-6 bulan tersebut dapat dilihat jika 6 bulan sudah bebas kejang artinya obat efektif. Tabel V. Efektivitas asam valproat yang diresepkan untuk pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Kategori No. Kasus Jumlah (n= 39) Presentase (%=100) Mencapai remisi 1,2,3,4,5,6,7,10,11,12,13,15,16,1 7,18,20,24,28,29,31,33, ,41 Belum Mencapai 9,19 2 5,13 remisi Tidak tertulis pada 8,22,23,25,26,27,30,32,34,35,37, 13 33,33 RM 38,39 Pengobatan baru 14,21 2 5,13 Dari hasil diatas menunjukan bahwa 22 (56,41%) kasus sudah mencapai target remisi yaitu 3-6 bulan bebas kejang. Diperoleh 2 (5,13%) yang belum mencapai remisi karena pasien tidak meneruskan obat dan masih mengalami kejang setelah 2 bulan pengobatan. Penelitian tidak dapat dilakukan pada 13 (33,33%) dari 39 (100%) sampel yang diambil karena keterangan tidak dituliskan pada rekam medis. Pada kasus baru 2 (5,13%) juga tidak dapat dilihat pencapaian remisi dikarenakan kasus masih baru. Evaluasi penggunaan obat (Drug Use Evaluation/ DUE) didefinisikan sebagai tinjauan ulang mengetahui, menginterpretasi, mengevaluasi dan meningkatkan peresepan, penyerahan, dan penggunaan obat. Hal tersebut dilakukan untuk menjamin ketepatan dalam memutuskan pengobatan dan memberi luaran positif pada pasien pada periode selanjutnya. Evaluasi diperlukan untuk mencegah penggunaan obat yang tidak tepat, mencegah efek samping obat, dan meningkatkan keefektifan obat (Navarro, 2009). 8

23 KESIMPULAN Evaluasi penggunaan asam valproat pada pasien epilepsi anak-anak memperlihatkan bahwa pola peresepan asam valproat sebagai obat antiepilepsi sudah rasional. SARAN Dalam pengambilan sampel perlu diperbanyak lagi jumlah sampel yang diambil agar mengantisipasi bila ada sampel data yang tidak bisa dihitung selain itu, dilakukan penelitian dengan metode prospektif agar hasil yang diperoleh lebih akurat. Diharapkan dengan adanya penelitian lanjutan yang menggunakan data prospektif hasil evaluasi pengobatan yang dijalani pasien dapat mencapai outcome. 9

24 DAFTAR PUSTAKA Amalia, L., dan Siregar, C., 2003, Farmasi Rumah Sakit: Teori dan Penerapan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Andayani, P., Soetomenggolo, T. S., Hadinegoro, S. R. S., & Cara, B. (2000). Evaluasi Klinis Pengobatan Epilepsi dengan Karbamazepin pada Anak, 2. Brodie, R. J., Hollebeek, L.D., Juric, B., & Ilic A., 2011, Customer Engagement Conceptual Domain, Fundamental exchange on customer value and loyalty, Journal of Business Research, 59, Carvalho, et al, 2014, Drug Interaction between Phenytoin and Valproic Acid in a Child With Refractory Epilepsy: A Case Report, Journal of Pharmacy Practice, 27 (2), Gunawan,D. P, Winifred, K., Maja Gambaran Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Epilepsi Di Kelurahan Mahena Kecamatan Tahuna Kabupaten Sangihe.Bagian/SMF Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Gunawant, P. Y., & Stephanie, E. D Karakteristik Pasien Epilepsi Di Rumah Sakit Siloam Lippo Village, Tangerang, Tahun Neurologis, Fakultas Kedokteran (Iniversitas Pelita Harapan) Ikatan Dokter Anak Indonesia, Seputar Epilepsi Pada Anak. Anak Diakses 20 Januari 2017 Ikatan Dokter Indonesia Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakara. PP: Ikawati, Z., 2011, Farmakoterapi Penyakit Sistem Saraf Pusat, Bursa Ilmu, Yogyakarta. Iryani, K. S., Evaluasi Efek Samping Obat Antiepilepsi (Oae) Politerapi Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Rawat Jalan Di Instalasi Kesehatan Anak (Inska) Rsup Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Januari-Maret Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Kemenkes. 10

25 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Pedoman Penerapan Formularium Nasional. Jakarta: Kemenkes Krumholz A, et al Practice parameter: Evaluating an apparent unprovoked first seizure in adults (an evidence based review): Report of the Quality Standards Subcommittee of the American Academy of Neurology and the American Epilepsy Society. Neurology, 69(21): Lingga, Lukman and Dewa, EVALUASI DOSIS ASAM VALPROAT PADA PASIEN EPILEPSI ANAK, Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi, 3 (2), Mifsud, J., Gender differences in epilepsy: perceived or real?. Department of Clinical Pharmacology and Therapeutics University of Malta NICE guideline on AEDs NICE produces guidance for the treatment and management of health conditions in England and Wales. Its guidance on epilepsy includes recommendations for the drug treatment of different types of epilepsy and seizures Navarro, R. P Managed Care Pharmacy Practice, Second edition, Jones and Bartlett Publisher. Massachusetts, 218, 219. Notoatmodjo, Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta PERDOSSI Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Airlangga University Press. Surabaya PERDOSSI Pedoman Tatalaksana Epilepsi. Airlangga University Press. Surabaya WHO, 2006, Neurological Disorder: Public Health Challenges, 56 67, WHO Press, Geneva. Wibowo, S. dan Gofir, A., 2006, Obat Antiepilepsi, 7-127, Pustaka Cendekia Press, Yogyakarta. 11

26 LAMPIRAN Lampiran 1. Data pengobatan pasien epilepsi pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta periode No Tanggal Pengobatan No. RM 1. 16/10/ /06/ /04/ Inisial Usia (th) L/ P BB (Kg) Peresepan SR 15 P - Rivotril 2mg (30) 1x1 Neurodex (vitamin) tab (30) 1x1 Ikalep 250mg (tab) (30) 1x1 DAS 12 L - Keppra 250mg tab (30) 1x50 mg Ikalep JKN 250mg tab (30) 1x 50 mg KMA 10 P - Depakene 250mg/ 5ml Syr (120 ml) (1) 1x3,5 cc Keluhan pasien - 06/01/2014 sudah tidak kejang, pemeriksaa n EEG membaik - 22/10/2015 masih pusing 21/07/2015 badan terasa kaku 10/03/2016 tidak kambuh 17/11/2014 tidak kambuh 12

27 4 24/09/ AAM L - Neurotam 500mg / 5ml syr 100ml (1) 2x CTH Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC Keppra 250mg tab (20) 2x 50 mg 29/09/2016 tidak ada keluhan & tidak kambuh 5. 22/11/ /05/ JNP 10 L - Depakene 250mg /5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC Peracikan obat (40) 2x1 (Keppra 250mg tab 50mg) (Ikhapen 100mg cap 50mg) SJR 15 P - Riklona 2mg tab (30) 1x1 12/02/2013 tidak kambuh 09/01/2014 bebas kejang 1 tahun 05/09/2014 mulai tapering off 14/07/2015 kambuh kejang 13

28 7. 19/03/ /03/ (malam hari) Ikalep 250mg tab (30) 1x1 (pagi hari) OCPF 7 P - Depakene 250mg/5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC AYP 15 P - Ikalep 250 M mg tab (30) 1x1 02/06/2016 tidak kambuh 24/06/2014 batuk dan demam 26/11/ 2015 tidak ada keluhan 21/04/2016 mulai tapering off 222/08/201 6 tidak ada keluhan 28/03/2014 tidak ada keluhan 9. 25/11/ FTB 5 L 17,5 Depakene 250mg /5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC malam hari 19/08/2015 masih pusing karena tidak meneruska n obat 14

29 10. 11/04/ AN 11 P 32 Depakene 250mg/5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC Rivotril 2mg tab (20) 1x1 malam hari Racikan obat (40) 2x1 (Ikhapen 100mg cap 50mg) Keppra 250mg tab 50 mg ) 10/10/2013 tidak kambuh 23/12/2013 mulai tapering off /09/ /01/ /07/ NAP 12 L - Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 1x1 ANN 13 P - Depakene 250mg/5ml syr 1x2,5CC BA 9 L 30 Depakene 250mg 15 03/11/2014 tidak kambuh 23/06/2014 mulai tapering off (sudah tidak kambuh 21/12/ 2014 sudah tidak

30 14. 12/07/ /03/ /05/ /08/ /5ml syr 2x2,5CC KH 4 L 13 Depakene 250mg/ 5ml syr 120 ml (2) 2x2,5 CC Keppra 250 mg tab (40) 2x50mg FND 3 L 12 Ikalep 250mg / 5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC Riklona 2mg tab (30) 1x0,4mg NIC 5 P 17 Neurotam 500mg/5ml syr (100ml) (1) 1x5 CC Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x2,5CC HAK 12 L 85 Depakote 500mg tab (60) 1x2 kambuh lagi 22/08/2016 kontrol tanpa keluhan 15/09/2015 tidak kambuh 07/11/2016 bebas kejang tapering off 14/04/2015 kontrol rutin tidak kambuh 16

31 18. 02/12/ /08/ /08/ /03/ /10/ Keppra 250mg tab (60) 2x1 DE 13 P - Ikalep 250mg tab (20) 1x1 malam hari FAF 3 L - Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC VE 12 L 42 Ikalep 250mg tab (30) 1x1 malam hari EK 6 L 10,5 Dilantin 100mg cap (40) 2x30mg Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC AMP 6 P 23,5 Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x3CC 12/03/2015 pusing tapi tidak kambuh Pada bulan februari kejang 05/03/2016 tidak ada keluhan kejang tidak kambuh 05/04/2016 tidak kejang namun demam dan batuk 17

32 23. 25/04/ /01/ /06/ /08/ /09/ /08/ Riklona 2mg tab (30) 1x1 malam hari KAM 3 P 10,9 Ikhapen W 100mg (40) 2x20mg Depakene 250mg/5ml 120ml syr 1x2,5CC RPK 10 P 21 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC PPB 2 L 12,5 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5 CC DGM 6 L 20 Depakene S 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5CC CZA 13 P - Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5CC DRY 13 L - Depakene 250mg/5ml 19/12/2015 tidak kambuh 2016 sudah tidak 18

33 29. 05/02/ /03/ /06/ /10/ syr 120ml 1x4 CC Rivotril 2mg tab (30) 1x0,5mg malam hari CP 15 P - Ikalep 250mg tab (50) 1x1 malam hari AKC 3 P - Depakene 250mg/5m syr 120ml 1x1,5 CC Neurotam 500mg /5ml syr 100ml 1x1,5 CC KLB 13 L - Ikalep 250mg tab (20) 1x1 siang hari Neurotam 400mg cap (20) 1x1 pagi hari XCM 9 P - Ikalep 250mg /5ml syr kambuh lagi dan mulai tapering off 29/09/2016 tidak kambuh 15/04/2015 tidak kambuh 27/01/2016 tidak kambuh 17/12/2015 Tidak terjadi 19

34 120ml 2x2,5 CC kekambuha n /11/ /04/ CPDA 11 P - Ikalep 250mg tab (30) 1x1 LCG 10 P - Ikalep 250mg tab (30) 2x1 27/01/2016 panas dan tenggoroka n sakit 08/07/2016 tidak kejang dan tidak ada keluhan /07/ /09/ /08/ AFC 4 L - Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC RFS 9 L - Depakene 250mg/5ml syr 120ml 2x3 CC KAA 3 P 12 Depakene 250mg/5ml 06/09/2016 tidak kejang tapi kadang masih pusing 31/12/2013 tidak kambuh 09/11/2016 mulai tappering off 20

35 38. 06/08/ /07/ syr 120ml 2x3,5CC CNS 9 P - Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC AR 5 P - Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC 24/10/2016 tidak ada keluhan dan tidak kambuh 21

36 Lampiran 2. Parameter Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta. No. Obat 1 Obat 2 0bat 3 Kesesuaian dosis Interaksi obat Efek samping 1 Rivotril Neurodex Ikalep keppra ikalep depakene neurotam depakene Keppra Depakene Keppra ikhapen Riklona Ikalep Depakene Ikalep Depakene Depakene Ikhapen Keppra Depakene Depakene Depakene Depakene Keppra Ikalep Riklona Depakene Neurotam Depakote Keppra Ikalep Depakene Ikalep Depakene Dilantin Depakene Riklona Depakene Ikhapen Depakene Depakene Depakene Depakene Depakene Ritrovil

37 29 Ikalep Depakene Neurotam Ikalep Neurotam Ikalep Ikalep Ikalep Depakene Depakene Depakene Depakene Depakene Keterangan : 1. Kesesuaian dosis 1 = sesuai dengan dosis anak PERDOSSI 2011 (15-40 mg/kg/hari) 0 = tidak sesuai dengan perhitungan Clark 2. Interaksi obat 1= ada interaksi antara obat antiepilepsi (asam valproat dan phenytoin) sesuai dengan guideline PERDOSSI = tidak ada interaksi obat antiepilepsi sesuai dengan guideline PERDOSSI Efek Samping 1= terdapat efek samping 0= tidak terdapat efek samping 23

38 Lampiran 3. Perhitungan Dosis asam valproat No Obat yang Usia Bb Dosis Dosis Dosis Ke- diberikan (Kg) Anak Anak yang sesuaia (min. (maks.) diberikan n dosis ) 1 Ikalep 250mg 15 - (tab) (30) 1x1 2 Ikalep JKN mg tab (30) 1x 50mg 3 Depakene mg/ 5ml Syr (120 ml) (1) 1x3,5 cc 4 Depakene 7-250mg/ 5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC 5 Depakene mg /5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC 6 Ikalep 250mg 15 - tab (30) 1x1 (pagi hari) 7 Depakene 7-250mg/5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC 8 Ikalep 250 mg 15 - tab (30) 1x1 24

39 9 Depakene 250mg /5ml syr 120ml (1) 1x2,5 CC 10 Depakene 250mg/5ml syr 120ml (1) 2x2,5 CC 11 Depakene 250mg/ 5ml syr 120ml (1) 1x1 12 Depakene 250mg/5ml syr 1x2,5CC 13 Depakene 250mg /5ml syr 2x2,5CC 14 Depakene 250mg/ 5ml syr 120 ml (2) 2x2,5 CC 15 Depakene 250mg / 5ml syr 120ml (2) 2x3,5 CC 16 Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x2,5CC 5 17,5 262,

40 17 Depakote 500mg tab (60) 1x2 18 Ikalep 250mg tab (20) 1x1 malam hari 19 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC 20 Ikalep 250mg tab (30) 1x1 malam hari 21 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC 22 Depakene 250mg/5ml syr 120ml (2) 2x3CC 23 Depakene 250mg/5ml 120ml syr 1x2,5CC 24 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC 25 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5 CC , , , ,

41 26 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5CC 27 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5CC 28 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x4 CC 29 Ikalep 250mg tab (50) 1x1 malam hari 30 Depakene 250mg/5m syr 120ml 1x1,5 CC 31 Ikalep 250mg tab (20) 1x1 siang hari 32 Ikalep 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC 33 Ikalep 250mg tab (30) 1x1 34 Ikalep 250mg tab (30) 2x1 35 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 1x2,5CC 36 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 2x3 CC

42 37 Depakene 250mg/5ml syr 120ml 2x3,5CC 38 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 1x2,5 CC 39 Depakene 250mg /5ml syr 120ml 2x2,5 CC

43 Lmapiran 4. Ethical Clearence dari Universitas Kristen Duta Wacana 29

44 Lampiran 5. Surat Izin Penelitian (Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta) 30

45 BIOGRAFI PENULIS Penulis skripsi dengan judul Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta memiliki nama lengkap Veronica Fideliawati. Penulis lahir di Kotabumi, 24 Februari 1995, merupakan putri kedua dari tiga bersaudara dalam keluarga pasangan Bambang Triwahyono dan Anastasia Suwarni.Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di SD Negeri 1 Semuli Raya ( ), setelah itu dilanjutkan ke SMP Xaverius Metro ( ), pendidikan menengah atas di SMA Fransiskus Bandar Lampung ( ). Kemudian pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun Semasa menempuh kuliah, penulis aktif dalam berbagai kepanitian. antara lain menjadi anggota divisi MC di TITRASI (2014), Koordinator MC di PPrtoS (2015), anggota penyiar di UKM PT. Radio Masdha Jogja ( ). 31

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kejang berulang disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kejang berulang disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Epilepsi adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan kekambuhan kejang berulang disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan berlebihan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Epilepsi merupakan penyakit kronis di bidang neurologi dan penyakit kedua terbanyak setelah stroke (Blum, 2003). Epilepsi disebabkan oleh berbagai etiologi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014

PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014 PROFIL PENYANDANG EPILEPSI DI POLIKLINIK SARAF RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013 MEI 2014 1 Rhiza Khasanah 2 Corry N. Mahama 2 Theresia Runtuwene 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Epilepsi merupakan salah satu penyakit pada otak tersering mencapai 50 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. Epilepsi merupakan salah satu penyakit pada otak tersering mencapai 50 juta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Epilepsi merupakan salah satu penyakit pada otak tersering mencapai 50 juta individu di dunia (WHO, 2005a). Epilepsi di wilayah Asia Tenggara berkisar 1% dari populasi

Lebih terperinci

Di Indonesia penelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun epilepsi tidak jarang dijumpai dalam masyarakat.

Di Indonesia penelitian epidemiologik tentang epilepsi belum pernah dilakukan, namun epilepsi tidak jarang dijumpai dalam masyarakat. BAB 1 PENDAHULUAN Epilepsi merupakan suatu gangguan fungsional kronik yang relatif sering terjadi dimana ditandai oleh aktivitas serangan yang berulang. Serangan kejang yang merupakan gejala atau manifestasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan analisis data secara deskriptif analitik dengan penyajian data dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan 34 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan desain retrocpective cross sectional. Penelitian retrospektif adalah pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi bidang Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi serta Ilmu Mikrobiologi Klinik. 4.2. Tempat dan waktu penelitian

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FENITOIN, KARBAMAZEPIN, DAN ASAM VALPROAT TUNGGAL TERHADAP OUTCOME PASIEN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FENITOIN, KARBAMAZEPIN, DAN ASAM VALPROAT TUNGGAL TERHADAP OUTCOME PASIEN SKRIPSI KAJIAN EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FENITOIN, KARBAMAZEPIN, DAN ASAM VALPROAT TUNGGAL TERHADAP OUTCOME PASIEN EPILEPSI SIMPTOMATIK (Penelitian Dilakukan di Poli Saraf IRJ Saraf RSU Dr. Soetomo Surabaya)

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. : Ilmu penyakit kulit dan kelamin. : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. 33 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Lingkup ilmu : Ilmu penyakit kulit dan kelamin Lingkup lokasi : Bagian rekam medik Poliklinik kulit dan kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan tidur dijumpai 25% pada populasi anak yang sehat, 1-5%

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Gangguan tidur dijumpai 25% pada populasi anak yang sehat, 1-5% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan tidur dijumpai 25% pada populasi anak yang sehat, 1-5% diantaranya adalah gangguan kesulitan bernapas saat tidur (obstructive sleep apneu syndrome: OSAS) (Owens,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DOSIS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN ASKES DAN UMUM PENDERITA EPILEPSI DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DOSIS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN ASKES DAN UMUM PENDERITA EPILEPSI DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DOSIS DAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN ASKES DAN UMUM PENDERITA EPILEPSI DI RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARDJO PURWOKERTO SISKA ANGGITA LISTIANA 0808010037 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekarang ini, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dituntut untuk menjadi gate keeper pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Semarang, dimulai pada bulan Mei 2014 sampai dengan Juni 2014. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam divisi Pulmonologi. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat penelitian ini adalah Rumah Sakit

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO

Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO Jurnal Farmasi Indonesia, Maret 2011, hal 43-49 Vol. 8 No. 1 ISSN: 1693-8615 Analisis Penggunaan Obat di RSUD Kota Yogyakarta Berdasarkan Indikator WHO The Analysis of Drug Uses in RSUD Kota Yogyakarta

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK ISPA NON-PNEUMONIA PADA PASIEN ANAK DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh : RIRIN DYAH AYU APRILIA K 100080057 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan melihat penggunaan obat-obat yang digunakan dalam manajemen awal terapi artritis reumatoid

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epilepsi merupakan salah satu penyakit otak yang sering ditemukan di dunia. Data World Health Organization (WHO) menunjukkan epilepsi menyerang 70 juta dari penduduk

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Ilmu Kesehatan Anak subbidang neurologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif (non eksperimental). Pengambilan data dilakukan menggunakan metode retrospektif kemudian dianalisis dengan menggunakan

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL DAN EVALUASI KETEPATAN DOSIS PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL DAN EVALUASI KETEPATAN DOSIS PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL DAN EVALUASI KETEPATAN DOSIS PADA PASIEN PROLANIS DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat infeksi saluran nafas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan data 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian retrospektif dengan menggunakan data sekunder berupa rekam medik yang diambil dari Rawat Inap Simpur Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016

TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016 TINGKAT KEPATUHAN DOKTER DALAM MENULISKAN RESEP PASIEN RAWAT JALAN BERDASARKAN FORMULARIUM DI RUMAH SAKIT BIOMEDIKA PERIODE JANUARI-MARET TAHUN 2016 Andi Anhar Farmasi Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki

I. PENDAHULUAN. otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi dapat dialami oleh setiap orang baik laki-laki I. PENDAHULUAN Epilepsi adalah terganggunya aktivitas listrik di otak yang disebabkan oleh beberapa etiologi diantaranya cedera otak, keracunan, stroke, infeksi, dan tumor otak (Dipiro et.al, 2005). Epilepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara berkembang, hipertensi telah menggeser penyakit menular sebagai penyebab terbesar mortalitas dan morbiditas. Hal ini dibuktikan hasil Riset Kesehatan Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep pasien diare di Puskesmas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif bersifat retrospektif, dengan menggunakan data sekunder di ambil dari data rekam medik di Puskesmas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam menitikberatkan pada prevalensi terjadinya DM pada pasien TB di RSUP Dr. Kariadi Semarang. 4.2

Lebih terperinci

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO

EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO EVALUASI PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM PENDISTRIBUSIAN SEDIAAN FARMASI DI INSTALASI FARMASI RSUP PROF. Dr. R. D. KANDOU MANADO Krista R. Burhanuddin 1), Heedy tjitrosantoso 1), Paulina V. Y. Yamlean 1) 1)

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN TOKOLITIK PADA PASIEN DENGAN RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI TIGA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA

EVALUASI PENGGUNAAN TOKOLITIK PADA PASIEN DENGAN RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI TIGA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA EVALUASI PENGGUNAAN TOKOLITIK PADA PASIEN DENGAN RISIKO KELAHIRAN PREMATUR DI TIGA RUMAH SAKIT DI YOGYAKARTA Yosi Febrianti 1*, Nurul Ambariyah 2, dan Chichi Kartika Haliem 1 1 Program Studi Profesi Apoteker,

Lebih terperinci

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H

PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H PREVALENSI NEFROPATI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE II YANG DIRAWAT INAP DAN RAWAT JALAN DI SUB BAGIAN ENDOKRINOLOGI PENYAKIT DALAM, RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2009 Oleh: LIEW KOK LEONG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59

BAB 1 PENDAHULUAN. urutan kedua pada usia diatas 60 tahun dan urutan kelima pada usia 15-59 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan oleh Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki), Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke tertinggi di Asia. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat 204 resep (50,62%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat 204 resep (50,62%) dan pasien berjenis kelamin laki-laki BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Data Pasien Hasil penelitian menunjukan dari 403 resep yang masuk kriteria inklusi meliputi pasien anak berjenis kelamin perempuan terdapat 204 resep (50,62%)

Lebih terperinci

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN UMUM RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM RSUI YAKSSI GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN PERIODE JANUARI-MARET 2016

EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN UMUM RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM RSUI YAKSSI GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN PERIODE JANUARI-MARET 2016 EVALUASI KESESUAIAN PERESEPAN OBAT PADA PASIEN UMUM RAWAT JALAN DENGAN FORMULARIUM RSUI YAKSSI GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN PERIODE JANUARI-MARET 2016 SKRIPSI Oleh: ZAKIYAH NURUL HANIFA K.100120030 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian jenis non-eksperimental dimana pengambilan data dilakukan dengan pendekatan cross sectional dan dianalisa secara analitik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif non analitik

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif non analitik 44 III. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif retrospektif non analitik yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama membuat gambaran

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA

EVALUASI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA EVALUASI PENGGUNAAN KARBAMAZEPIN PADA PASIEN EPILEPSI DI RUMKITAL Dr. RAMELAN SURABAYA FARIDA NURDIANA 2443006133 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2010 ABSTRAK EVALUASI PENGGUNAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini berupa deskriptif non eksperimental dengan menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA ARTRITIS GOUT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE 2012-2014 Darrel Ash - Shadiq Putra, 2015. Pembimbing I : Budi Liem, dr., M.Med dan Pembimbing II : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013

KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 i KARYA TULIS ILMIAH PROFIL PASIEN HIV DENGAN TUBERKULOSIS YANG BEROBAT KE BALAI PENGOBATAN PARU PROVINSI (BP4), MEDAN DARI JULI 2011 HINGGA JUNI 2013 Oleh : YAATHAVI A/P PANDIARAJ 100100394 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari 1. Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sampel pada penelitian ini sebanyak 126 pasien. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan rekam medik dari bulan Januari Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional analitik yaitu, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi.penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi. penerus bangsa memiliki kemampuan yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi. penerus bangsa memiliki kemampuan yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di Indonesia. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Insiden epilepsi di dunia berkisar antara tiap penduduk tiap

BAB I PENDAHULUAN. Insiden epilepsi di dunia berkisar antara tiap penduduk tiap 12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Epilepsi merupakan suatu manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai etiologi, dengan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang lebih dari 24 jam yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usia, jenis kelamin, berat badan, dan karakteristik pasien. Obat off-label

BAB I PENDAHULUAN. usia, jenis kelamin, berat badan, dan karakteristik pasien. Obat off-label 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seperti yang kita ketahui pemilihan obat harus berdasarkan pada penyakit, usia, jenis kelamin, berat badan, dan karakteristik pasien. Obat off-label merupakan obat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan pengambilan data dilakukan dengan pendekatan retrospektif melalui penelusuran terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dijumpai di masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa. maupun lanjut usia. Cedera kepala dapat dikaitkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dijumpai di masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa. maupun lanjut usia. Cedera kepala dapat dikaitkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cedera kepala merupakan kasus yang cukup banyak dijumpai di masyarakat, baik anak-anak, remaja, dewasa maupun lanjut usia. Cedera kepala dapat dikaitkan dengan begitu

Lebih terperinci

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR

DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR DRUG USAGE DESCRIPTION FOR OUTPATIENT IN PKU MUHAMMADIYAH UNIT II OF YOGYAKARTA IN 2013 BASED ON WHO PRESCRIBING INDICATOR GAMBARAN PERESEPAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB) pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG

STUDI PENGGUNAAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB) pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG STUDI PENGGUNAAN ANGIOTENSIN RESEPTOR BLOKER (ARB) pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr. SAIFUL ANWAR MALANG RUTH AGUSTINA R. 2443009171 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN PENDERITA PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG PERIODE JANUARI JUNI 2015 EVALUATION OF ANTIBIOTIC USE AT CHILDRENS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract.  Vivit Erdina Yunita, 1 Afdal, 2 Iskandar Syarif 3 705 Artikel Penelitian Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS. DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 Desember 2012 Vivit

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case 64 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain case control, dimana kelompok kasus dibandingkan dengan kelompok kontrol berdasarkan status

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdiagnosis pada masa kanak-kanak dengan bangkitan awal sebelum 18

BAB I PENDAHULUAN. terdiagnosis pada masa kanak-kanak dengan bangkitan awal sebelum 18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Epilepsi merupakan gangguan neurologis yang paling sering diderita oleh anak dan menjadi beban terbesar bagi anak (Novriska, 2013). Epilepsi sering terdiagnosis

Lebih terperinci

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 1) EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN BRONKITIS KRONIK PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013-JUNI 2014 2) 1) Abraham Sanni 1), Fatimawali 1),

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENYAKIT HERNIA INGUINALIS PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE

KARAKTERISTIK PENYAKIT HERNIA INGUINALIS PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE KARAKTERISTIK PENYAKIT HERNIA INGUINALIS PADA ANAK DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK MEDAN PERIODE 2005 2015 OLEH : GOKULLSHAUTRI A/L SINALTHAN 130100417 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4 F) atau lebih yang tidak. (SFSs) merupakan serangan kejang yang bersifat tonic-clonic di

BAB 1 PENDAHULUAN. 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4 F) atau lebih yang tidak. (SFSs) merupakan serangan kejang yang bersifat tonic-clonic di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kejang demam atau febrile seizure (FS) merupakan kejang yang terjadi pada anak dengan rentang umur 6 sampai dengan 60 bulan disertai suhu tubuh 38 C (100,4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini mengikuti desain non-eksperimental dengan rancangan deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode retrospektif dari catatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012

PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012 PROFIL PENDERITA INFEKSI SISTEM SARAF PUSAT PADA ANAK DI RSUP. H. ADAM MALIK TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran Oleh: ANUOSHA

Lebih terperinci

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi.

dalam terapi obat (Indrasanto, 2006). Sasaran terapi pada pneumonia adalah bakteri, dimana bakteri merupakan penyebab infeksi. BAB 1 PENDAHULUAN Infeksi pada Saluran Nafas Akut (ISPA) merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Adapun penyebab terjadinya infeksi pada saluran nafas adalah mikroorganisme, faktor lingkungan,

Lebih terperinci

PROPORSI DAN KARAKTERISTIK PENYEBAB PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN

PROPORSI DAN KARAKTERISTIK PENYEBAB PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 1 PROPORSI DAN KARAKTERISTIK PENYEBAB PERDARAHAN SALURAN CERNA BAHAGIAN ATAS BERDASARKAN HASIL PEMERIKSAAN ENDOSKOPI DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2010 Oleh : AGUS PRATAMA PONIJAN 080100396 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan metode pengambilan sampel secara retrospektif cross-sectional pada peresepan obat pasien

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bells Palsy adalah kelumpuhan atau kerusakan pada nervus facialis VII. Gejala tampak pada wajah, jika berbicara atau berekspresi maka salah satu sudut wajah tidak ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelatif dengan correlate

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelatif dengan correlate 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analisis korelatif correlate bivariate yang bersifat retrospektif menggunakan data sekunder yang diambil dari Poliklinik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014

BAB IV METODE PENELITIAN. Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. RSUP Dr. Kariadi Semarang telah dilaksanakan mulai bulan Mei 2014 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis dan Mikrobiologi Klinik. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Pengambilan

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr SAIFUL ANWAR MALANG

STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr SAIFUL ANWAR MALANG STUDI PENGGUNAAN CALCIUM CHANNEL BLOCKER pada PASIEN STROKE ISKEMIK RAWAT INAP di RSU. Dr SAIFUL ANWAR MALANG SITI RUKIA 2443009141 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Kariadi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE JANUARI DESEMBER 2013

KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE JANUARI DESEMBER 2013 KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH BANTUL PERIODE JANUARI DESEMBER 2013 BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN WHO 1993 Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan obat yang rasional didefinisikan sebagai suatu kondisi jika pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, baik dilihat dari regimen

Lebih terperinci

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN ANAK TB PARU RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN PERIODE JANUARI - JUNI 2012

POLA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN ANAK TB PARU RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN PERIODE JANUARI - JUNI 2012 POLA PENGGUNAAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS (OAT) PADA PASIEN ANAK TB PARU RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN PERIODE JANUARI - JUNI 2012 SKRIPSI OLEH: ZAFIRAH RUMALIA NASUTION NIM 111524043 PROGRAM EKSTENSI

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak

I. PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi menetap yang penyebabnya tidak diketahui (hipertensi esensial, idiopatik, atau primer) maupun yang berhubungan dengan penyakit

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Octy Jen Camila K

SKRIPSI. Oleh : Octy Jen Camila K EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : Octy Jen Camila K 100 080

Lebih terperinci

Gambaran Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir. di RSIA Sri Ratu Medan Tahun Oleh: JEFFRY NUGRAHA

Gambaran Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir. di RSIA Sri Ratu Medan Tahun Oleh: JEFFRY NUGRAHA Gambaran Kelainan Bawaan pada Bayi Baru Lahir di RSIA Sri Ratu Medan Tahun 2009 Oleh: JEFFRY NUGRAHA 070100327 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 LEMBAR PENGESAHAN GAMBARAN KELAINAN

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI Oleh : CANTIKA NUKITASARI K100130065 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN KETEPATAN OBAT DAN DOSIS PADA PASIEN DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN KETEPATAN OBAT DAN DOSIS PADA PASIEN DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BERDASARKAN KETEPATAN OBAT DAN DOSIS PADA PASIEN DIARE SPESIFIK DI PUSKESMAS KARANGPANDAN KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008

ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008 ABSTRAK KELAINAN SISTEM SARAF PUSAT PADA PASIEN HIV/AIDS YANG DIRAWAT INAP DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2007 DESEMBER 2008 Fransiska, 2009 Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif,

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat retrospektif, III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif bersifat retrospektif, dengan melakukan observasi terhadap data sekunder berupa rekam medik diambil dari Puskesmas

Lebih terperinci

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan

Nidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan Naskah Publikasi, November 008 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Hubungan Antara Sikap, Perilaku dan Partisipasi Keluarga Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe di RS PKU

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN KARYA TULIS ILMIAH POLA PENGGUNAAN ANTI MALARIA PADA PENGOBATAN MALARIA VIVAX TANPA KOMPLIKASI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN PROPINSI PAPUA BARAT PERIODE JANUARI-MEI

Lebih terperinci

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK

POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK 1 POLA PERESEPAN DAN RASIONALITAS PENGOBATAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE PONTIANAK Robiyanto*, Nur Afifah, Eka Kartika Untari Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran,

Lebih terperinci

BAB II. METODE PENELITIAN

BAB II. METODE PENELITIAN BAB II. METODE PENELITIAN A. Kategori dan rancangan penelitian Berdasarkan tujuan dan fungsinya, penelitian ini diklasifikasikan dalam penelitian cross sectional dan dianalisis secara analitik. B. Populasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.

HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014. HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014 Oleh : PUTRI YUNITA SIREGAR 120100359 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN TENSION-TYPE HEADACHE DI POLIKLINIK SARAF RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Diajukan Oleh: Fardhika J500110019

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian endokrinologi 4.2 Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7)

BAB 1 PENDAHULUAN. Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hipertensi menurut The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC-7) adalah

Lebih terperinci

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun...

Sugiarti, et al, Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun... Studi Penggunaan Antibiotik pada Pasien Penyakit ISPA Usia Bawah Lima Tahun di Instalasi Rawat Jalan Puskesmas Sumbersari Periode 1 Januari-31 Maret 2014 (Study of Antibiotics Use on ARI Patients in Under

Lebih terperinci

RATNA DEWI ISNAINI K.

RATNA DEWI ISNAINI K. EVALUASI KEPATUHAN DAN RASIONALITAS PENGGUNAAN TERAPI KOMBINASI ORAL INSULIN (TKOI) SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KONTROL GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS RAWAT JALAN RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai dua faktor yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan anak yaitu gizi dan infeksi. Saat ini 70% kematian balita disebabkan karena pneumonia, campak,

Lebih terperinci

PENULISAN RESEP ASKES DI APOTEK RSUP HAJI ADAM MALIK PERIODE MEI Oleh AFRA AMIRA

PENULISAN RESEP ASKES DI APOTEK RSUP HAJI ADAM MALIK PERIODE MEI Oleh AFRA AMIRA PENULISAN RESEP ASKES DI APOTEK RSUP HAJI ADAM MALIK PERIODE MEI 2011 Oleh AFRA AMIRA 080100081 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 PENULISAN RESEP ASKES DI APOTEK RSUP HAJI ADAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan lebih dari seperempat masyarakat Indonesia pernah mengalami infeksi pernafasan, dengan prevalensi infeksi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalahbidang Ilmu Kesahatan Anak divisi Neuorologi. 4.2Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1Tempat Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci