JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012
|
|
- Bambang Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RESTORASI CITRA KABUR (BLUR) MENGGUNAKAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON Yeka Hendriyani 1 ABSTRACT Image restoration is the processing technique by finding the cause that damage the, then applying the available techniques to fix it. The restoration technique is oriented at modeling of degradation and makes the reverse process of the degradation in order to recover the original. Some examples of damage that could be fixed in the restoration technique, such as: blur / blur freckles, dual, over-saturated color, and pixel error. Degradation that is discussed in this paper is blurring (deploring), the motion blurs and Gaussian blur. Lucy-Richardson algorithm is used to fix/restore s that have been given the blurring effect. Lucy-Richardson algorithm is an iterative algorithm. Iteration is stopped when the best compromise between qualities with noise has been achieved. The purpose of this paper is to investigate the ability of these algorithms to improve the degradation in blurred. Of the experiment is concluded that the Lucy-Richardson algorithm can fix blurry s with varying degrees of obscurity. The percentage of improvement that occurred after the application of this algorithm to the blurred is ranged between 3.19 until Keyword: Image Restoration,, Motion, Gaussian, Degradation INTISARI Image restoration yaitu teknik pemrosesan citra dengan cara mencari terlebih dahulu penyebab kerusakan citra tersebut, setelah itu mengaplikasikan teknik teknik yang ada untuk memperbaikinya. Teknik restorasi berorientasi pada pemodelan degradasi dan melakukan proses kebalikan dari degradasi dalam merecover citra aslinya. Beberapa contoh kerusakan yang bisa di restorasi yaitu seperti: blur/ kabur,bintik-bintik, dual, over saturated color, dan pixel error. Degradasi yang dibahas pada tulisan ini adalah pengaburan (deblurring), yaitu motion blur dan Gaussian blur. Algoritma Lucy-Richardson digunakan untuk memperbaiki/ merestorasi citra yang telah diberi efek kabur tersebut. Algoritma Lucy-Richardson merupakan algoritma iteratif. Iterasi dihentikan jika kompromi terbaik antara kualitas citra dengan derau telah dicapai. Tujuan tulisan ini yaitu menyelidiki kemampuan algoritma ini dalam memperbaiki degradasi kabur pada citra. Dari eksperimen disimpulkan bahwa Algoritma Lucy-Richardson dapat memperbaiki citra kabur dengan berbagai tingkat kekaburan. persentase perbaikan yang terjadi setelah pengaplikasian algoritma ini pada citra kabur yaitu berkisar antara 3.19 sampai dengan.75. Keyword: Image Restoration,, Motion, Gaussian, Degradation 1 Dosen Jurusan Teknik ELektronika Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 166
2 PENDAHULUAN Image processing adalah suatu teknologi yang berfungsi untuk menyelesaikan masalah mengenai pengolahan citra. Tujuannya yaitu untuk mengolah citra sedemikian rupa, sehingga citra tersebut lebih mudah untuk diproses lebih lanjut atau diedit. Dua jenis Image processing yaitu enhancement dan restoration. Image enhancement dapat kita temui dalam dunia fotografi atau editing. Sudah merupakan hal yang biasa bagi editor untuk mengedit foto sedemikian rupa, sehingga dihasilkan citra/ foto yang maksimal. Contohnya yaitu seperti menambahkan brightness, gamma, auto level atau teknik lainnya. Biasanya teknik-teknik tersebut telah tersedia dalam software photoshop, photoline dan lain-lain. Proses yang terjadi pada teknik ini cenderung bersifat subjektif. Pada restoration, penyebab kerusakan citra dicari terlebih dahulu setelah itu baru mengaplikasikan teknik teknik yang ada untuk memperbaikinya. Jadi, teknik restorasi berorientasi pada pemodelan degradasi dan melakukan proses kebalikan dari degradasi dalam me-recover citra aslinya. Beberapa contoh kerusakan yang bisa direstorasi diantaranya yaitu seperti: blur/ kabur,bintik-bintik, dual, over saturated color, pixel error, dan bahkan yang sudah usang atau sudah tidak utuh lagi. Degradasi yang banyak dibahas adalah pengaburan (blurring). Citra yang blur dapat diakibatkan oleh berbagai hal, misalnya pergerakan selama pengambilan gambar oleh alat optik seperti kamera, penggunaan alat optik yang tidak fokus, penggunaan lensa dengan sudut yang lebar, gangguan atmosfir, pencahayaan yang singkat sehingga mengurangi jumlah foton yang ditangkap oleh alat optik, dan sebagainya. Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menghilangkan kekaburan (deblurring) tersebut, misalnya penapisan dengan beberapa penapis konvensional seperti penapis Wiener dan penapis Butterwooth. Ada pula penapis lain merestorasi citra dengan menggunakan metode iteratif, yaitu algoritma Lucy-Richardson. Esensi dari iterasi adalah sebagai berikut: estimasi ke-(n+1) dari citra restorasi adalah estimasi dari hasil iterasi ke-n dikali dengan sebuah citra koreksi. Algoritma Lucy-Richardson pada awalnya digunakan dibidang astronomi untuk memperbaiki citra benda langit. Sekarang algoritma ini banyak digunakan untuk deblurring pada sembarang citra yang mengalami degradasi. Sanberg menyatakan bahwa citra digital bisa direpresentasikan dalam bentuk matriks. Matlab (matrix laboratory) merupakan software simulasi yang powerful dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan matriks, sehingga penggunaan Matlab untuk memodelkan citra terdegradasi dan menggunakan teknik restorasi yang terdapat di dalamnya di rasa cukup tepat sebagai alat bantu dalam memodelkan teknik restorasi citra ini. Fokus penelitian ini yaitu memperbaiki citra dengan tingkat pengaburan yang berbeda-beda dengan menggunakan algoritma Lucy-Richardson. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menyelidiki kemampuan algoritma ini dalam memperbaiki degradasi kabur pada citra. Contoh dari uji dapat dilihat pada Gambar
3 (a) (b) (c) (d) Gambar 1. Contoh uji: (a) lena, (b) airplane (c) dollar dan (d) yatch (sumber: PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Data hasil uji yaitu data yang telah diberi efek blur, dan telah diberi efek deblurring dengan menggunakan algoritma Lucy- Richardson. a. Analisa Data Analisa data juga terdiri atas dua bagian yaitu analisa data uji dan analsisa data hasil uji. Analisa data uji dimaksudkan untuk memilih citra yang akan dijadikan data uji. Dari sekian citra yang tersedia di internet nantinya akan dipilih satu citra yang akan dijadikan citra asli untuk diujikan dalam sistem. Citra uji tersebut nantinya akan diberikan efek blur, yaitu motion blur dan gaussian blur. Setelah itu proses deblurring akan dilakukan dengan menggunakan algoritma Lucy-Richardson. Algoritma Lucy-Richardson merupakan algoritma iteratif. Iterasi dihentikan jika kompromi terbaik antara kualitas citra dengan derau telah dicapai. Algoritma Lucy- Richardson (L-R), yang dikenal juga dengan dekonvolusi Lucy- Richardson, dikembangkan secara independen oleh Richardson [1] dan Lucy [2]. b. Perancangan Sistem Sistem yang akan dirancang yaitu terdiri atas dua tahap yaitu pemberian citra uji dengan efek blur (Gambar 2) dan pengaplikasian algoritma Lucy-Richardson kepada citra blur untuk menghilangkan efek blur kepada citra uji (Gambar 3). Output dari Gambar 2 merupakan masukan bagi Gambar 3. Setelah didapatkan hasil restorasi maka nantinya citra hasil restorasi tersebut akan diolah dengan cara membandingkannya dengan citra aslinya dan menghitung pixel errornya. error tersebut nantinya akan dibandingkan dan diolah secara statistik. Image Uji + Image dengan Efek Efek Gambar 2. Pemberian efek blur pada uji Input Algoritma L-R Output Gambar 3. Restorasi dengan algoritma Lucy-Richardson 168
4 c. Implementasi Dalam penelitian ini pengujian dilakukan terhadap satu citra dengan jenis blur yang berbeda. Dalam perancangan sistem ini akan diketahui kemampuan algoritma Lucy-Richardson untuk mengatasi degradasi citra, khususnya pada citra blur. Setiap citra hasil restorasi disimpan untuk dibandingkan. Dari perbandingan yang dilakukan maka dihasilkan beberapa data (citra) yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengambil kesimpulan kemampuan algoritma tersebut dalam merestorasi citra blur tersebut. d. Penarikan Kesimpulan Setelah membandingkan semua citra restorasi yang dimiliki Tabel 1. Skenario pengujian maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari setiap hasil proses dan perbandingannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Langkah awal yang dilakukan dalam mencapai tujuan yaitu memilih citra uji. citra uji yang dipilih yaitu citra airplane seperti terlihat pada Gambar 1b. Setelah itu citra uji tersebut diberi efek kabur yaitu motion blur dan Gaussian blur, masing-masing dengan tingkat kekaburan yang berbeda. Selanjutnya masing-masing citra dengan efek kekaburan yang berbeda tersebut diperbaiki dengan algoritma Lucy Richardson. Skenario untuk efek blur dapat dilihat seperti pada Tabel 1. Efek Gambar Jenis Parameter Motion Gaussian Len=20, Tetha=10 Len=30, Tetha=20 Len=40, Tetha=30 Mask 11x11 Mask 13x13 Mask 15x15 Kode untuk membangkitkan efek kabur diperlihatkan di bawah ini: Membaca citra dari folder "D:\data uji" I1 = imread('d:\data uji\airplane.bmp'); figure; imshow(i1); title('image asli "airplane"'); Kaburkan citra dengan motion blur dan gaussian blur 1. Memberi efek motion blur a) len = 20, theta = 10 LEN1 = 20; Panjang blur (satuan: pixel) THETA1 = 10; sudut blur (satuan: derajat) PSF1 = fspecial('motion', LEN1, THETA1); b) len = 30, theta = 20 LEN2 = 30; Panjang blur (satuan: pixel) THETA2 = 20; sudut blur (satuan: derajat) PSF2 = fspecial('motion', LEN2, THETA2); b) len = 40, theta = 30 LEN3 = 40; Panjang blur (satuan: pixel) THETA3 = 30; sudut blur (satuan: derajat) 169
5 PSF3 = fspecial('motion', LEN3, THETA3); 2. Memberi efek gaussian blur a) mask 11 x 11 PSF4 = fspecial('gaussian', 11, 11); b) mask 13 x 13 PSF5 = fspecial('gaussian', 13, 13); Motion c) mask 15 x 15 PSF6 = fspecial('gaussian', 15, 15); Hasil eksekusinya yaitu dengan dua jenis efek blur yaitu motion blur dan Gaussian blur seperti diperlihatkan pada Gambar 4. Gaussian ( a ) Len=20,Tetha=10 (b)mask 11x11 (c) Len=30,Tetha=20 (d) Mask 13x13 (e) Len=40,Tetha=30 (f) Mask 15x15 Gambar 4. Hasil eksekusi program penghasil efek blur Gambar 4 (a), (c), & (e) merupakan hasil citra yang telah diberi efek motion blur. Dalam memberi efek blur dalam matlab ada 170
6 2 variabel yang perlu diberi nilai yaitu len yang merupakan panjang blur dan tetha yang merupakan sudut blur. Gambar 4 (a) merupakan hasil efek blur dengan len = 10 dan tetha = 20, gambar 4 (b) merupakan hasil efek blur dengan len = 20 dan tetha = 30, gambar 4 (c) merupakan hasil efek blur dengan len = 30 dan tetha = 40 (semakin besar nilai len dan tetha maka yang dihasikan juga akan semakin blur). Sedangkan gambar 4 (b), (d), dan (f) merupakan hasil yang telah diberi efek gaussian blur. Dalam memberikan efek gaussian blur pada matlab ada satu variabel yang digunakan yaitu mask. Mask yang digunakan pada program ini yaitu 11 x 11, 13 x 13 dan 15 x 15 yang mana hasilnya terlihat pada gambar 4 (b), (d) dan (f). (semakin besar mask yang diberikan maka yang dihasilkan semakin blur). Perintah dalam Matlab untuk menghilangkan efek blur menggunakan algoritma Lucy- Richardson yaitu sebagai berikut: luc1 = deconvlucy(red, PSF, 5); Penggunaannya secara lengkap yaitu seperti tertera di bawah ini: baca citra I = imread('d:\s\airplane.bmp '); figure; imshow(i); title('citra asli'); Kaburkan citra LEN = 20; Panjang blur (satuan: pixel) TETHA = 10; sudut blur (satuan: derajat) PSF = fspecial('motion', LEN, TETHA); red = imfilter(i, PSF, 'circular','conv'); figure; imshow(red); title('citra terdegradasi (motion blur)') Restorasi dengan L-R, jumlah iterasi = 5 luc1 = deconvlucy(red, PSF, 5); figure; imshow(luc1); title('citra terestorasi, jumlah iterasi = 5'); Restorasi dengan L-R, jumlah iterasi = 10 luc1 = deconvlucy(red, PSF, 10); figure; imshow(luc1); title('citra terestorasi, jumlah iterasi = 10'); Restorasi dengan L-R, jumlah iterasi = 15 luc1 = deconvlucy(red, PSF, 15); figure; imshow(luc1); title('citra terestorasi, jumlah iterasi = 15'); Restorasi dengan L-R, jumlah iterasi = 20 luc1 = deconvlucy(red, PSF, 20); figure; imshow(luc1); title('citra terestorasi, jumlah iterasi = 20'); Setelah dua buah program seperti tertera di atas dibuat, yaitu program penghasil efek blur dan program penghilang efek blur selesai, maka pengujian bisa dilakukan. Pengujian dilakukan dengan dua cara, yaitu secara visual dan secara statistik. Secara statistik yairu dengan membandingkan selisih pixel antara citra hasil restorasi dengan citra asli dan dengan menghitung persentase kesalahan hasil restorasinya. Dari perbandingan yang dilakukan maka dihasilkan beberapa data (citra dan angka-angka) yang nantinya akan dimanfaatkan untuk mengambil kesimpulan kemampuan algoritma ini dalam memperbaiki citra untuk tiap tingkat blur tertentu. Sebagai sampel, Gambar 5 menunjukkan hasil restorasi citra dengan efek motion blur dengan parameter blur Len= 20, theta= 10 dengan menggunakan algoritma Lucy-Richardson, dengan jumlah iterasi 5, 10, 15, dan
7 Image asli Image Hasil Restorasi L-R Berdasarkan Urutan Iterasi Ke-5 Ke-10 Ke-15 Ke-20 Gambar 5. Hasil restorasi dengan algoritma lucy richardson iterasi 5, 10, 15, dan 20 Secara visual terlihat bahwa algoritma Lucy-Richardson dapat memperbaiki efek kabur yang dibangkitkan. Hasil restorasi citra masing-masing iterasi menunjukkan bahwa setelah dilakukan restorasi, citra terlihat lebih jelas dan lebih tajam. Jika diperhatikan dan dibandingkan dengan citra asli maka terlihat adanya timbul garis-garis baru pada citra. Perbandingannya dapat dilihat dengan mengunakan kode di bawah ini: antara asli dengan hasil restorasi 1. "airplane" airplane1 = imabsdiff(i1,wnr1); figure, imshow(airplane1); motion blur len=20, tetha=10'); airplane2 = imabsdiff(i1,wnr2); figure, imshow(airplane2); motion blur len=30, tetha=20'); airplane3 = imabsdiff(i1,wnr3); figure, imshow(airplane3); motion blur len=40, tetha=30'); airplane4 = imabsdiff(i1,wnr4); figure, imshow(airplane4); gaussian blur 11 x 11'); airplane5 = imabsdiff(i1,wnr5); figure, imshow(airplane5); gaussian blur 13 x 13'); airplane6 = imabsdiff(i1,wnr6); figure, imshow(airplane6); gaussian blur 15 x 15'); Hasilnya diperlihatkan pada gambar 6. Gambar 6 menunjukkan hasil visual perbedaan antara citra asli dengan citra hasil restorasi citra airplane dengan Gaussian blur 15 x 15. Untuk lebih jelas dalam membedakan hasil masing-masing restorasi maka dilakukan 172
8 penghitungan jumlah pixel citra uji, jumlah pixel citra dengan efek kabur, dan citra uji jumlah pixel hasil restorasi dan menggunakan hasilnya untuk mengetahui tingkat kekaburan dan tingkat perbaikan hasil efek kabur dengan algoritma lucyrichardson tersebut. Hasil secara statistik ditunjukkan oleh tabel 2. Gambar 6. Perbedan citra asli dengan citra hasil restorasi Tabel 2. pixel dan persentase pixel error algoritma lucy-richardson Efek Parame ter Len =10 Theta =20 Iterasi Iterasi ke-5 Iterasi ke-10 Iterasi ke-15 Iterasi ke Motio n Gauss ian Min Len =20 Theta =30 Len =30 Theta =40 Mask 11x11 Mask 13x13 Mask 15x Max Rata
9 Efek Parame ter Iterasi Iterasi ke-5 Iterasi ke-10 Iterasi ke-15 Iterasi ke-20 Tabel 2 menunjukkan selisih pixel dan pixel error untuk algoritma Lucy-Richardson. Dari Tabel 3 terlihat bahwa algoritma Lucy- Richardson dapat mengatasi degradasi blur dengan tingkat kesalahan minimum 3.19 pada efek motion blur dengan paremeter len = 10 dan theta = 20 yang diaplikasikan pada Airplane. Kesalahan maksimum terjadi pada saat melakukan restorasi kapal pada efek motion blur dengan parameter len = 20, dan tetha = 30. Dari Tabel juga terlihat bahwa pada iterasi 5 sampai dengan 20, semakin banyak iterasi yang dilakukan dengan menggunakan algoritma Lucy- Richardson maka semakin kecil selisih dibandingkan dengan aslinya. KESIMPULAN a. Algoritma lucy-richardson mampu memperbaiki kualitas citra yang terdegradasi motion blur dan gaussian blur. b. Berdasarkan eksperimen, dengan memberikan efek blur dengan enam jenis efek yang berbeda pada citra airplane, maka algoritma Lucy-Richardson dapat memperbaiki citra tersebut dengan persentase pixel error berkisar antara 3.19 s/d a. Matlab mampu mensimulasikan efek blur pada citra, memperbaiki atau merestorasi citra tersebut dengan algoritma Lucy- Richardson secara sederhana, dengan mempergunakan processing toolbox yang dimilikinya. b. iterasi yang digunakan pada algoritma Lucy Richardson hanya 20 iterasi. Untuk perbaikan kualitas citra yang optimum dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hubungan antara jumlah iterasi dengan perbaikan kualitas tersebut. DAFTAR PUSTAKA [1] Gonzalez, R., C., & Richard E., W Digital Image Processing. Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey [2] GrabskiV Digital Image Restoration Based On Simultaneos Detection Probabilities. 174
RESTORASI CITRA KABUR DENGAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON DAN PERBANDINGANNYA DENGAN PENAPIS WIENER
RESTORASI CITRA KABUR DENGAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON DAN PERBANDINGANNYA DENGAN PENAPIS WIENER Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciRESTORASI CITRA KABUR DENGAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON DAN PERBANDINGANNYA DENGAN PENAPIS WIENER
RESTORASI CITRA KABUR DENGAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON DAN PERBANDINGANNYA DENGAN PENAPIS WIENER Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 0 Bandung 403
Lebih terperinciPerbandingan Efektivitas Algoritma Blind-Deconvolution, Lucy-Richardson dan Wiener-Filter Pada Restorasi Citra. Charles Aditya /
Perbandingan Efektivitas Algoritma Blind-Deconvolution, Lucy-Richardson dan Wiener-Filter Pada Restorasi Citra Charles Aditya / 0322026 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciRESTORASI CITRA KABUR MENGGUNAKAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON
RESTORASI CITRA KABUR MENGGUNAKAN ALGORITMA LUCY-RICHARDSON SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) Pada Jurusan Teknik Informatika Oleh : SUGENG
Lebih terperinciAPLIKASI DEBLURING (DEBLURRING APPLICATION) MENGGUNAKAN MATLAB DENGAN METODE BLIND DECONVOLUTION
APLIKASI DEBLURING (DEBLURRING APPLICATION) MENGGUNAKAN MATLAB DENGAN METODE BLIND DECONVOLUTION Nama : Nurul Amalia Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing : Ricky Agus T., ST., Ssi., MM Latar Belakang
Lebih terperinciANALISIS KINERJA METODE LUCY-RICHARDSON DAN BLIND DECONVOLUTION
ANALISIS KINERJA METODE LUCY-RICHARDSON DAN BLIND DECONVOLUTION Dian Eka Apriliyani Jurusan Teknik Informatika, Universitas Gunadarma dyanekaa@gmail.com Abstrak Deblurring merupakan operasi restorasi citra
Lebih terperinciANALISIS RESTORASI CITRA KABUR ALGORITMA WIENER MENGGUNAKAN INDEKS KUALITAS CITRA
ANALISIS RESTORASI CITRA KABUR ALGORITMA WIENER MENGGUNAKAN INDEKS KUALITAS CITRA Nur Afiyat Sekolah Tinggi Teknik Qomaruddin Gresik Jl. Raya Bungah No. 1 Bungah - Gresik 61152 e-mail: nurafiyat@gmail.com
Lebih terperinciAPLIKASI IMAGE STABILIZER DENGAN METODE UNSHARP MASK
APLIKASI IMAGE STABILIZER DENGAN METODE NSHARP MASK Rudy Adipranata 1), Januar Wijaya, Kartika Gunadi 2) Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, niversitas Kristen Petra, Surabaya rudya@petra.ac.id
Lebih terperinciPRESENTASI TUGAS AKHIR KI
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI 091031 PENERAPAN METODE PRIMAL DUAL ACTIVE SET UNTUK NON NEGATIVE CONSTRAINED TOTAL VARIATION PADA MASALAH DEBLURRING (Kata kunci: Total Variation,Non-Negative Constrained, Primal
Lebih terperinciImplementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital
UNSIKA Syntax Jurnal Informatika Vol. 5 No. 2, 2016, 159-164 159 Implementasi Noise Removal Menggunakan Wiener Filter untuk Perbaikan Citra Digital Nono Heryana 1, Rini Mayasari 2 1,2 Jl. H.S. Ronggowaluyo
Lebih terperinciProses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer
Pengolahan Citra / Image Processing : Proses memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia atau komputer Teknik pengolahan citra dengan mentrasformasikan citra menjadi citra lain, contoh
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 7 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 7 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Informatika/Studi Sistem Informasi Fakultas Tekniknologi Informasi Universitas Mercu
Lebih terperinciPenggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing)
Penggunaan Filter Frekuensi Rendah untuk Penghalusan Citra (Image Smoothing) Catur Edi Widodo dan Kusworo Adi Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika Jurusan Fisika UNDIP Abstrak Pengolahan citra (image
Lebih terperinci3 BAB III METODE PENELITIAN
20 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penenelitian ini merupakan penelitian eksperimen, dengan melalui beberapa tahapan sebagai berikut : 1. Pengumpulan data Tahapan ini merupakan langkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan mengikuti perkembangan zaman, tentunya teknologi juga semakin berkembang. Semakin banyak penemuan-penemuan baru dan juga pengembangan dari teknologi yang sudah
Lebih terperinci2 Berbagai cara dilakukan untuk menghilangkan derau, berbagai filter yang dikombinasikan dilakukan untuk melihat perubahan yang terjadi pada citra yan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fotografi saat ini sedang digemari dunia. Berbagai gadget untuk menangkap gambar pun berkembang dengan pesat, mulai dari kamera film, kamera polaroid,
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS CITRA DENGAN METODE FUZZY POSSIBILITY DISTRIBUTION
PENINGKATAN KUALITAS CITRA DENGAN METODE FUZZY POSSIBILITY DISTRIBUTION Sugiarti sugiarti_fikumi@ymail.com Universitas Muslim Indonesia Abstrak Peningkatan kualitas citra merupakan salah satu proses awal
Lebih terperinciPerbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching)
Perbaikan Kualitas Citra Menggunakan Metode Contrast Stretching (Improvement of image quality using a method Contrast Stretching) Nur Wakhidah Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Semarang
Lebih terperinciRESTORASI CITRA DENGAN METODE ITERATIF BERDASARKAN BAYESIAN GAUSS-MARKOV LINEAR MODEL DENGAN ALGORITMA GLOBAL GMRES
PRESENTASI TUGAS AKHIR KI091391 RESTORASI CITRA DENGAN METODE ITERATIF BERDASARKAN BAYESIAN GAUSS-MARKOV LINEAR MODEL DENGAN ALGORITMA GLOBAL GMRES Penyusun Tugas Akhir : Alfa Masjita Rahmat (NRP. 5106100103)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi tidak hanya disajikan dalam bentuk teks, tetapi juga dapat berupa gambar, audio (bunyi, suara, musik), dan video. Keempat macam data atau informasi
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 6 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 6 Restorasi Citra (Image Restoration) Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA. 4.1 Analisa teknik pengolahan citra
BAB IV ANALISA 4.1 Analisa teknik pengolahan citra Pada proses pengolahan citra ada beberapa teknik lain yang digunakan selain teknik restorasi citra blur untuk memperjelas citra blur, seperti proses grayscale
Lebih terperinciPENGOLAHAN CITRA DIGITAL
PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Pemfilteran Citra; Sharpening, Blurring dan Noise Reduction 5 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 Pemfilteran Citra (Image Filtering) Pada
Lebih terperinciMuhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016
MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang penelitian dibuat, rumusan masalah, batasan masalah yang akan dibahas, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya f(x,y), dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 4. Citra digital dan citra masukan 5. Tujuan dari pengolahan citra digital
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dengan menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Meskipun sebuah citra kaya informasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan komputer dan alat pengambilan gambar secara digital yang semakin berkembang saat ini, sehingga menghasilkan banyak fasilitas untuk melakukan proses
Lebih terperinciSimulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3)
Simulasi Teknik Image Enhancement Menggunakan Matlab Yustina Retno Wahyu Utami 3) ISSN : 1693 1173 Abstrak Penelitian ini menekankan pada pentingnya teknik simuasi pada pengolahan citra digital. Simulasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : akan digunakan untuk melakukan pengolahan citra.
BAB III METODE PENELITIAN Untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam melaksanakan tugas akhir, ada beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain : 1. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan berupa pencarian
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA
ANALISIS UNJUK KERJA MEDIAN FILTER PADA CITRA DIGITAL UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA Indrawati Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata-Lhokseumawe
Lebih terperinciMENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 MENENTUKAN KEPADATAN LALU LINTAS DENGAN PENGHITUNGAN JUMLAH KENDARAAN BERBASIS VIDEO PROCESSING Muahamd Syukur¹, Iwan Iwut Tritoasmoro², Koredianto Usman³
Lebih terperinciRESTORASI CITRA. Budi s
RESTORASI CITRA Budi s Sumber Noise Setiap gangguan pada citra dinamakan dengan noise Noise bisa terjadi : Pada saat proses capture (pengambilan gambar), ada beberapa gangguan yang mungkin terjadi, seperti
Lebih terperinciCS3214 Pengolahan Citra - UAS. CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra
CS3214 Pengolahan Citra - UAS CHAPTER 1. Pengantar Pengolahan Citra Fakultas Informatika IT Telkom CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis) = fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra hasil rekaman kamera digital sering sekali terdapat beberapa gangguan yang mungkin terjadi, seperti lensa tidak fokus, muncul bintik-bintik yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Citra (image) istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik
Lebih terperinciPengolahan Citra INTERACTIVE BROADCASTING. Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Penyiaran
INTERACTIVE BROADCASTING Modul ke: Pengolahan Citra Fakultas Ilmu Komunikasi Yusuf Elmande., S.Si., M.Kom Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Istilah citra digital sangat populer pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi pengolahan citra (image processing) telah banyak dipakai di berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Citra (image) adalah bidang dalam dwimatra (dua dimensi) (Munir, 2004). Sebagai salah satu komponen multimedia, citra memegang peranan sangat penting sebagai
Lebih terperinciRESTORASI CITRA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (HOPFIELD)
RESTORASI CITRA MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN (HOPFIELD) Oleh: Silfia Rifka Staf Pengajar Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang ABSTRACT The final goal of restoration is image improvement. In general,
Lebih terperinciRaden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) ANALISIS & IMPLEMENTASI IMAGE DENOISING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORMALSHRINK SEBAGAI WAVELET THRESHOLDING ANALYSIS & IMPLEMENTATION IMAGE DENOISING USING NORMALSHRINK
Lebih terperinciMETODE GAUSSIAN SMOOTHING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA MEDIS YANG BLUR
METODE GAUSSIAN SMOOTHING UNTUK PENINGKATAN KUALITAS CITRA MEDIS YANG BLUR Dwi Cahyo Wibisono 1 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro Jl. Imam Bonjol No. 207, Semarang,
Lebih terperinciProteksi Kesalahan Berbeda Menggunakan Metode Rate Compatible Punctured Convolutional (RCPC) Codes Untuk Aplikasi Pengiriman Citra ABSTRAK
Proteksi Kesalahan Berbeda Menggunakan Metode Rate Compatible Punctured Convolutional (RCPC) Codes Untuk Aplikasi Pengiriman Citra Sudiono Cokro / 9922142 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciAPLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH PISANG DENGAN MENGGUNAKAN RUANG WARNA HUE
APLIKASI PENGOLAHAN CITRA UNTUK MENENTUKAN TINGKAT KEMATANGAN BUAH PISANG DENGAN MENGGUNAKAN RUANG WARNA HUE Mutiara Risvita B 1 Ericks Rachmat Swedia 2 1,2 Teknik Informatika Universitas Gunadarma 1 arraaiarra@gmail.com
Lebih terperinciImage Restoration. Aditya Wikan Mahastama
Image Restoration Aditya Wikan Mahastama Image Restoration Image restoration: usaha-usaha untuk memulihkan citra yang mengalami degradasi. Contoh degradasi diantaranya: blur (gambar( tidak jelas) karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sehingga memungkinkan peneliti mendapatkan informasi yang diperlukan. Output alatalat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan ilmu pengetahuan semakin meningkat, demikian pula dengan alat-alat yang diperlukan untuk kebutuhan analisisnya. Contohnya adalah kebutuhan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini berisi pembahasan mengenai analisa dan perancangan program image sharpening dengan menggunakan Matlab GUI. Analisa bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, mengetahui
Lebih terperinciPENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM
PENGATURAN KECERAHAN DAN KONTRAS CITRA SECARA AUTOMATIS DENGAN TEKNIK PEMODELAN HISTOGRAM Danny Ibrahim 1, Achmad Hidayatno 2, R. Rizal Isnanto 2 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciPendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *)
Pendeteksian Tepi Citra CT Scan dengan Menggunakan Laplacian of Gaussian (LOG) Nurhasanah *) *) Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura Abstrak CT scan mampu menghasilkan citra organ internal (struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara-negara berkembang seperti Indonesia. Teknologi elektronik digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini sedang terjadi di seluruh dunia terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Teknologi elektronik digunakan memudahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini informasi tidak hanya didapatkan dari pesan teks saja namun sebuah gambar atau citra dapat juga mewakilkan sebuah informasi, bahkan sebuah citra memiliki arti
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah
Lebih terperinciANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE STEEPEST DESCENT UNTUK MENGURANGI BLUR PADA CITRA DIGITAL
ANALISIS DAN IMPLEMENTASI METODE STEEPEST DESCENT UNTUK MENGURANGI BLUR PADA CITRA DIGITAL I Gede Adnyana Program Magister (S2) Teknik Elektro, Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar, Bali adnyana.nakkuta@gmail.com
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL
ANALISA PERBANDINGAN METODE VEKTOR MEDIAN FILTERING DAN ADAPTIVE MEDIAN FILTER UNTUK PERBAIKAN CITRA DIGITAL Nur hajizah (13111171) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl.
Lebih terperinciPenerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition
Penerapan Watermarking pada Citra berbasis Singular Value Decomposition David Leonard Hasian ( 0522049 ) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jln. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciRESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD
RESTORASI CITRA BLUR DENGAN ALGORITMA JARINGAN SARAF TIRUAN HOPFIELD Herman Maryanto (1) Sri Suwarno (2) Lucia Dwi Krisnawati (3) sswn@ukdw.ac.id krisna@ukdw.ac.id Abstraksi Kebutuhan terhadap citra digital
Lebih terperinciALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR
Pengolahan citra digital by Jans Hry / S2 TE UGM 09 ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR Edge atau tepi merupakan representasi dari batas objek dalam citra. Hal ini
Lebih terperinciAplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation
Aplikasi Pembesaran Citra Menggunakan Metode Nearest Neighbour Interpolation Daryanto 1) 1) Prodi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember Email: 1) daryanto@unmuhjember.ac.id
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Manual Teknik Penapisan Penapisan dengan Nilai Tapis Ditentukan Sendiri
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Perhitungan Manual Teknik Penapisan 4.1.1. Penapisan dengan Nilai Tapis Ditentukan Sendiri Berikut merupakan contoh perhitungan manual penapisan matrik X dengan ukuran 4x4 menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Citra Citra merupakan istilah lain untuk gambar sebagai salah satu komponen multimedia memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik
Lebih terperinciPERBAIKAN CITRA DENGAN METODE POWER LAW TRANSFORMATION
PERBAIKAN CITRA DENGAN METODE POWER LAW TRANSFORMATION KARYA ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Jenjang Strata I Pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPutu Agus Junaedi¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2006 ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PENGURANGAN NOISE PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE MATHEMATICAL MORPHOLOGY ( ANALYSIS AND IMPLEMENTATION OF NOISE REDUCTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bit serta kualitas warna yang berbeda-beda. Semakin besar pesat pencuplikan data
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Citra digital merupakan suatu tampilan hasil dari proses digitalisasi citra analog yang diambil dari dunia nyata. Hasil dari proses digitalisasi citra analog
Lebih terperinciSEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 )
SEGMENTASI CITRA DIGITAL DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA WATERSHED DAN LOWPASS FILTER SEBAGAI PROSES AWAL ( November, 2013 ) Pramuda Akariusta Cahyan, Muhammad Aswin, Ir., MT., Ali Mustofa, ST., MT. Jurusan
Lebih terperinciPengantar Pengolahan Citra. Ade Sarah H., M. Kom
Pengantar Pengolahan Citra Ade Sarah H., M. Kom Pendahuluan Data atau Informasi terdiri dari: teks, gambar, audio, dan video. Citra = gambar adalah salah satu komponen multimedia yang memegang peranan
Lebih terperinciRestorasi pada Citra Digital Menggunakan Metode Image Inpainting
Restorasi pada Citra Digital Menggunakan Metode Image Inpainting ABSTRAK Inpainting merupakan teknik memodifikasi citra tanpa terdeteksi. Tujuan aplikasi ini yaitu mulai dari restorasi lukisan dan fotografi
Lebih terperinciRestorasi Image dengan metode Wiener dan Lucy-Richardson
Restorasi Image dengan metode Wiener dan Lucy-Richardson Teknik Elektro - Universitas Muhammadiyah Surakarta Abstrak Setiap image yang dihasilkan oleh optik, electro optical, dan perangkat elektronik lain
Lebih terperinciSISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI ABSTRAK
SISTEM PENGENALAN PENGUCAPAN HURUF VOKAL DENGAN METODA PENGUKURAN SUDUT BIBIR PADA CITRA 2 DIMENSI Adhi Fajar Sakti Wahyudi (0722062) Jurusan Teknik Elektro Email: afsakti@gmail.com ABSTRAK Teknologi pengenalan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL
IMPLEMENTASI METODE HARMONIC MEAN FILTERDAN CANNY UNTUK MEREDUKSI NOISEPADA CITRA DIGITAL Ahmad Yunus Nasution 1, Garuda Ginting 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma 2 Dosen Tetap STMIK Budi
Lebih terperinciDETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS WEBCAM SECARA REALTIME DENGAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Ari Sutrisna Permana 1, Koredianto Usman 2, M. Ary Murti 3 Jurusan Teknik Elektro - Institut Teknologi Telkom - Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ke karakteristik tertentu pada manusia yang unik dan berbeda satu sama lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah keamanan (security) merupakan salah satu isu yang sangat penting akhir-akhir ini. Salah satu teknik yang diunggulkan bisa diterapkan untuk permasalahan tersebut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2009 IMPLEMENTASI PERHITUNGAN KECEPATAN OBJEK BERGERAK BERBASIS WEBCAM DAN PENGOLAHAN CITRA DIGITAL Bambang Hermanto¹, Koredianto Usman², Iwan Iwut Tirtoasmoro³
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP )
SATUAN ACARA PERKULIAHAN ( SAP ) Mata Kuliah : Pengolahan Citra Digital Kode : IES 6323 Semester : VI Waktu : 2 x 3x 50 Menit Pertemuan : 10&11 A. Kompetensi 1. Utama Mahasiswa dapat memahami tentang sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gangguan pada citra, terutama citra digital dapat disebabkan oleh noise sehingga mengakibatkan penurunan kualitas citra tersebut (Gunara, 2007). Derau atau noise merupakan
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakang Penggunaan satelit landsat adalah salah satunya sebagai alat untuk mengambil citra bumi dari luar angkasa, data citra tersebut banyak kegunaannya seperti untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kemampuan visual dalam satu sistem yang utuh. Sistem visual manusiatersebut terdiri atas gabungan dari proses perekaman dan pendeteksian obyek. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini penggunaan citra digital semakin meningkat karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh citra digital tersebut, di antaranya adalah kemudahan dalam mendapatkan
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENDETEKSI GARIS TEPI PADA CITRA DIGITAL ANTARA METODE EDGE LINKING DAN OPERATOR SOBEL SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN PENDETEKSI GARIS TEPI PADA CITRA DIGITAL ANTARA METODE EDGE LINKING DAN OPERATOR SOBEL SKRIPSI PUTRA MAQRIFAD QALBI FAHZUANTA 061401007 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan metode penelitian yang digunakan penulisan dalam pengembangan sistem pemugaran citra digital dengan algoritma exemplar-based image inpainting dan metode
Lebih terperinciPEMFILTERAN SPASIAL LINIER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS CITRA
ISSN : 1978-6603 PEMFILTERAN SPASIAL LINIER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS CITRA Dian Wirdasari * 1, Trinanda Syaputra #, Herriyance* 3 *1,3 Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Sumatera Utara, # STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada sebuah citra, sangat dimungkinkan terdapat berbagai macam objek. Objek yang ada pun bisa terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Salah satu objek yang mungkin
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDESAIN KARTU UCAPAN Rudy Adipranata 1, Liliana 2, Gunawan Iteh Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciBatra Yudha Pratama
Pendeteksian Tepi Pengolahan Citra Digital Batra Yudha Pratama m111511006@students.jtk.polban.ac.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara
Lebih terperinciPERBEDAAN GRAFIKA COMPUTER DAN IMAGE PROCESSING. by Ocvita Ardhiani
PERBEDAAN GRAFIKA COMPUTER DAN IMAGE PROCESSING by Ocvita Ardhiani Perbedaan grafika computer dan image processing Pengolahan citra (image processing) Berorientasi pixel Mengolah data citra untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB II TEORI PENUNJANG
BAB II TEORI PENUNJANG 2.1 Computer Vision Komputerisasi memiliki ketelitian yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan cara manual yang dilakukan oleh mata manusia, komputer dapat melakukan berbagai
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang bersifat diskrit yang dapat diolah oleh computer. Citra ini dapat dihasilkan melalui kamera digital dan scanner ataupun citra yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan suatu kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra memiliki beberapa karakteristik yang mengandung suatu infomasi. Citra yang bagus dapat
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN CITRA. Kuliah 5 Edge Sharpening. Indah Susilawati, S.T., M.Eng.
TEKNIK PENGOLAHAN CITRA Kuliah 5 Edge Sharpening Indah Susilawati, S.T., M.Eng. Program Studi Teknik Elektro Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Mercu Buana Yogyakarta
Lebih terperinci3.2.1 Flowchart Secara Umum
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis merupakan tahapan untuk mengetahui dan memahami permasalahan dari suatu sistem yang akan dibuat. Dalam aplikasi menghilangkan derau
Lebih terperinciPeningkatan Figure of Merit Pada Detektor Tepi Canny Menggunakan Teknik Skala Multiplikasi
Peningkatan Figure of Merit Pada Detektor Tepi Canny Menggunakan Teknik Skala Multiplikasi ABSTRAK Ni Luh Putri B. Vidyawati (0522138) Jurusan Teknik Elektro Email : niluhputribv@ymail.com Teknik pendeteksian
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA
PENERAPAN METODE SOBEL DAN GAUSSIAN DALAM MENDETEKSI TEPI DAN MEMPERBAIKI KUALITAS CITRA HASNAH(12110738) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338
Lebih terperinciImplementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra
Implementasi Morphology Concept and Technique dalam Pengolahan Citra Digital Untuk Menentukan Batas Obyek dan Latar Belakang Citra Eddy Nurraharjo Program Studi Teknik Informatika, Universitas Stikubank
Lebih terperinciPENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING )
FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 1 Konsep Dasar Pengolahan Citra Pengertian Citra Citra atau Image merupakan istilah lain dari gambar, yang merupakan
Lebih terperinciPengolahan Citra : Konsep Dasar
Pengolahan Citra Konsep Dasar Universitas Gunadarma 2006 Pengolahan Citra Konsep Dasar 1/14 Definisi dan Tujuan Pengolahan Citra Pengolahan Citra / Image Processing Proses memperbaiki kualitas citra agar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Marka Jalan Marka jalan merupakan suatu penanda bagi para pengguna jalan untuk membantu kelancaran jalan dan menghindari adanya kecelakaan. Pada umumnya marka jalan
Lebih terperinciPendahuluan Pengantar Pengolahan Citra. Bertalya Universitas Gunadarma, 2005
Pendahuluan Pengantar Pengolahan Citra Bertalya Universitas Gunadarma, 2005 Definisi Citra Citra (Image) adalah gambar pada bidang dua dimensi. Secara matematis, citra merupakan fungsi terus menerus (continue)
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK MENGURANGI NOISE PADA CITRA DIGITAL
ANALISIS PENERAPAN METODE MEDIAN FILTER UNTUK MENGURANGI NOISE PADA CITRA DIGITAL Wiwin Sulistyo 1, Yos Richard Bech 2, Filipus Frans Y. 3 Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Beban Listrik dari PLN Data-data historis beban harian yang akan diambil sebagai evaluasi yaitu selama lima tahun pada periode 2006-2010, selanjutnya data
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.
BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan skripsi ini, meliputi pustaka OpenCV, citra, yaitu citra grayscale dan citra berwarna, pengolahan citra meliputi image enhancement
Lebih terperinci