BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan mengungkapkan teori dan acuan tentang konsep-konsep dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan mengungkapkan teori dan acuan tentang konsep-konsep dan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan mengungkapkan teori dan acuan tentang konsep-konsep dan teori yang menjadi acuan pada penelitian. Teori dan konsep yang digunakan peneliti untuk mendukung penelitian Pengetahuan Pengetahuan berarti segala sesuatu yang diketahui. Kepandaian yang berkenaan dengan suatu hal (Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001). Pengetahuan menurut Notoadmojo (2003) hasil dari tahu dari seseorang yang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan didapatkan melalui panca indera manusia dengan indera penglihatan, penghidu, perasa dan peraba. Pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan telinga. Melalui proses penglihatan dan pendengaran kita memperoleh pengalaman belajar secara formal maupun informal. Berdasarkan penelitian di atas, pengetahuan merupakan hasil dari penginderaan dari proses belajar dan pengalaman. Sedangkan pengetahuan setelah melakukan pengideraan dengan pancaindera dan melalui proses belajar, pengalaman dan belajar secara formal maupun informal. 7

2 8 Pengetahuan merupakan cakupan domain kognitif. Menurut Notoatmodjo 2007 tingkat pengetahuan memiliki enam tingkatan yaitu: 1. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat kembali tentang suatu materi yang di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam tingkat ini adalah mengingat kembali (reecall) sesuatu yang spesifik dari bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu merupakan pengalaman yang sangat rendah. Kata kerja mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefenisikan, menyatakan dan sebagainya. 2. Memahami (Komprehesion) Memahami diartikan suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan masalah tersebut. 3. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek kedalam komponen-komponen dan saling keterkaitan satu dengan yang lain. 4. Analisis (Analisis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek kedalam suatu komponen- komponen, tetapi masih dalam struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

3 9 5. Sintesis (Syintesis) Sintesis adalah menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam bentuk keseluruhan yang baru. 6. Evaluasi Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian berdasarkan dari suatu kriteria yang ditentukan sendiri untuk menggunakan kriteria-kriteria yang ada. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain menurut (Notoatmodjo 2005 dan Mubarak 2007). 1. Usia Usia individu berkaitan dengan pengetahuan individu. Semakin bertambah usia seseorang baik fisik atau bentuk, maka akan hilang ciri lama dan muncul ciri baru. Perkembangan aspek psikologis akan semakin matang dalam taraf berfikir dan memperoleh informasi. 2. Pendidikan Pendidikan adalah meningkatkan dan memberikan pengetahuan melalui bimbingan yang diharapkan menghasilkan sikap positif serta meningkatkan pemahaman, atau individu tentang aspek-aspek yang dipelajari. Pendidikan bisa diperoleh secara formal dan informal.

4 10 3. Pekerjaan Pekerjaan dan lingkungan pekerjaan dapat dijadikan seseorang mendapat pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengalaman adalah suatu kejadian yang dialami seseoarang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Teori determinan WHO, menganalisa yang menyebabkan seorang berperilaku tentu dengan adanya pemikiran dan perasaan seseorang yang berbentuk pengetahuan, persepsi dan sikap. Kepercayaan seseorang terhadap objek tersebut dimana seseorang mendapatkan pengetahuan dari pengalaman pribadi atau pengalaman orang lain (Notoatmodjo 2003). Ada kecenderungan pengalaman kurang baik seseorang akan melupakannya dan jika pengalaman dari objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaannya. Kesan yang mendalam dan yang membekas akhirnya dapat pula membentuk sikap dalam hidupnya. Lama bekerja dan status perkawinan akan masuk ke dalam bagian pengalaman yang mempengaruhi pengetahuan. Lama bekerja adalah salah satu yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang. Apabila seseorang telah lama bekerja akan dapat dinilai sejauh mana pengalamannya. 4. Sumber Informasi Teori dependensi mengenai efek komunikasi massa sebagai sistem informasi memiliki peranan penting dalam proses pemeliharaan perubahan dan konflik dalam tatanan masyarakat. Informasi yang diperoleh dari media massa mempengaruhi fungsi kognitif dan afektif. Fungsi kognitif adalah untuk menciptakan dan menghilangkan ambiguitas pembetukan sikap, perluasan sistem

5 11 kenyakinan masyarakat dan penjelasan nilai-nilai tertentu. Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi membantu mempercepat seseorang mendapatkan pengetahuan baru (Notoatmodjo, 2003) Nifas Nifas adalah Masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil). Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Musbikin, 2006) Tahap Masa Nifas 1. Periode immediate postpartum Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini sering terdapat banyak masalah, misalnya pendarahan karena atonia uteri. Oleh karena itu perawat dan bidan dengan teratur harus melakukan pemeriksaan uterus, pengeluaran lokia, tekanan darah dan suhu. 2. Periode early postpartum (24 jam-1 minggu) Pada fase ini perawat dan bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal, tidak ada pendarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup mendapatkan cairan dan makanan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.

6 12 3. Periode late postpartum (1 minggu-5 minggu) Pada periode ini perawat dan bidan tetap melakukan perawatan dan pemeriksaan sehari-hari serta konseling KB (Sulistiawati, 2009) Perawatan Payudara Perawatan Payudara Normal Perawatan payudara normal adalah perawatan payudara perawatan payudara yang tidak mengalami kelainan. Perawatan payudara normal merupakan faktor dari perubahan hormonal dalam tubuh yang mampu untuk mengubah tekstur dari kulit payudara. Jangan kaget jika payudara terasa bengkak bahkan terasa nyeri menjelang nyeri menjelang haid. Hormon yang naik turun bisa menyebabkan jaringan payudara berganti setiap minggunya. Ini bisa di ukur dari siklus bulanan atau masa haid. Sehari setelah haid jaringan payudara bisa akan lebih lembut. Pada pertengahan masa haid puting akan menjadi lebih sensitif dikarenakan hormon estrogen meningkat. Seminggu sebelum haid dan selama haid berlangsung, hormon progestron yang berlebihan akan membuat payudara membesar, tak rata dan terasa sakit. Tidak semua perempuan memiliki ukuran payudara yang sama antara kanan dan kiri, bahkan beberapa diantaranya memiliki ukuran cup yang berbeda antara payudara kanan dan kiri tetapi hal tersebut menjadi normal. Untuk itu, menjaga kesehatan dan keindahan payudara menjadi hal yang wajib dilakukan. Cara-cara untuk merawat payudara tetap indah dan kencang tentunya tidak mudah dilakukan saat merawat kulit dan wajah. Mengingat kulit penutup payudara lebih lembut dan tipis di banding kulit bagian tubuh lain, merawat payudara harus lebih berhati- hati. Terlebih lagi, area di

7 13 seputar puting susu (aerola) kulitnya lebih lembut dan lebih peka (Pramitasari dan Saryono, 2008). Cara perawatan payudara normal yaitu : 1. Lakukan perawatan dengan pemijatan pada payudara, sebab hal itu akan menambah keindahan dan bentuk payudara. 2. Lakukan perawatan ekstra ketika berada di kamar mandi. Perawatan ekstra mengurut payudara secara benar dengan membasahinya menggunakan air. Hal ini penting karena pada waktu mandi dapat melihat secara jelas bentuk payudara. 3. Senam Payudara bermanfaat untuk menjaga otot dada (pektoral) sebagai penyangga, agar tetap kencang dan mencegah payudara turun atau kendur sebelum waktunya. Manfaat aerobik seperti berjalan, joging atau naik sepeda dapat membantu mendapatkan postur tubuh yang baik, sekaligus memperbaiki penampilan payudara. Senam lainnya mendayung, berenang, dan latihan aerobik yang menggunakaan alat-alat pemberat tangan serta gerakan yoga. Senam ringan ini tidak menjamin perubahan bentuk dan ukuran payudara. Namun dengan melakukan senam tersebut oto-otot dada akan menguat, dan tampilan payudara akan lebih padat dan indah. 4. Pemilihan dan perawatan Bra yaitu mengenakan bra yang sesuai dengan ukuran dan bentuk payudara. Jangan menggunakan bra yang terlalu besar maupun terlalu kecil karena hal itu akan mempengaruhi perkembangan payudara. Dalam mengenakan bra, pasti menjadi faktor penting adalah

8 14 kenyamanan dan ukuran yang tepat. Ada beberapa cara untuk menemukan batas kenyamanan dan memilih bra secara tepat yaitu : a) Size Size atau ukuran yaitu sebelum menentukan pilihan, hal utama yang harus dilakukan adalah pastikan dan ketauhi secara tepat tentang ukuran payudara. Cara mengukurnya terbagi atas dua under brast dan over brust. Under brast adalah ukuran lingkar badan yang akan menjadi ukuran bra. Sedangkan over bust adalah ukuran cup ukuran cup yang sesuai dengan payudara. Secara kasar dapat menaksir ukuran bra memnurut Elling bra yang perlu diingat adalah hitungan secara matematis dimana perhitungan tersebut belum tentu tepat. Ukur (LDA) Lingkar Dada Atas yaitu lingkar dada yang melewati kedua puting. Untuk yang memiliki payudara lebih besar dan turun, kedua payudara harus diangkat ke atas dengan menggunakan kedua tangan, kemudian ukur LDA melewati kedua puting. Ukur LDB (Lingkar Dada Bawah), yaitu lingkar dada tepat di bawah lengkung payudara kita. Ukuran lingkar badan ditentukan oleh LDB dengan pembulatan ke atas, misal 29 inch, maka ukuran lingkar badan untuk Elling bra adalah 30. Sementara selisih dari LDA dan LDB adalah ukuran kap pada Elling bra. Selisih 1 inch= kap A, selisih 2 inch= kap B, selisih 3 inch= kap C dan seterusnya. b) Kawat Kawat yaitu salah satu cara menemukan bra yang mampu menyangga payudara dengan tepat adalah memilih bra yang menggunakan kawat.

9 15 Sedangkan kawat bra yang baik harus dapat menyangga payudara dan menaikkan posisi payudara. Jika ada kawat yang keluar dari cup bra maka bra yang dikenakan tidak sesuai dengan ukuran payudara. Sebenarnya posisi kawat yang benar adalah saat digunakan kawat harus memberikan kenyamanan dan menarik payudara sehingga membentuk belahan di tengah. c) Cup Cup adalah cup yang sesuai dengan ukuran over bust payudara. Jika memilih payudara yang mungil maka bisa memilih bra dengan cup yang kaku agar membentuk payudara dan menyamarkan bentuk aslinya. Perawatan bra dapat dilakukan antara lain : 1) Rendam bra dengan air sabun 2) Cuci bra dengan sabun cuci cair, hindari menggunakan mesin cuci karena dapat merusak bentuk bra. 3) Apabila menghendaki mencuci dengan mesin cuci, maka gunakan mesin yang dapat di set hand wash. Setelah dicuci langsung di jemur, hindari pengeringan menggunakan mesin apalagi diperas, biarkan air menetes dari bra dengan sendirinya saat di gantung. 5. Menjaga berat badan agar tetap stabil karena bila selalu berubah DRastis akan menyebabkan melemahnya jaringan otot penyangga payudara, dan juga hilangnya elastisitas pada kulit. Payudara akan mengendur dan kulitnya nampak keriput. Pada dasarnya, payudara adalah bagian tubuh yang sangat tergantung pada kondisi hormonal. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan

10 16 yang berlemak tidak baik bagi payudara. Oleh karena itu untuk memperoleh payudara yang sehat dan indah, sebaiknya memulai hidup sehat. Dalam arti tidak mengkonsumsi makanan lemak berlebihan. Perbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan. Kurangi penggunaan bumbu penyedap, pewarna, pengawet dan perasa (Apel, 2011). lain yaitu : Tujuan perawatan payudara normal yang tidak mempunyai kelainan antara 1. Menjaga keindahannya juga untuk mendeteksi adanya abnormalitas pada payudara. Bagi para wanita yang sudah memiliki umur 30 tahun, sebaiknya segera memeriksa kesehatan payudaranya dengan USG atau mamografi. Bagi wanita yang memiliki latar belakang keluarga yang menderita kanker payudara sedini mungkin memeriksakan diri terus melakukan pemeriksaan minimal dua tahun sekali. Biasakan memeriksa payudara sambil berbaring dan raba dengan gerakan memutar dan rasakan apakah ada benjolan-benjolan yang tidak wajar. 2. Melancarkan peredaran darah dengan massage (Apel, 2011) Perawatan Payudara Saat Hamil Perawatan payudara hamil adalah perawatan payudara yang dilakukan selama kehamilan akan membantu persiapan untuk menyusui bayi. Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita. Dilihat dari segi fisik dan perubahan perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan kulit dan perubahan pada payudara. Daerah puting juga memiliki kelenjar minyak keringat

11 17 yang berfungsi agar kulit puting senantiasa lembut, lentur, dan dari iritasi akibat hisapan bayi. Minyak yang timbul dari kelenjar payudara selama hamil juga membunuh kuman. Selama hamil, puting menjadi lebih besar. Kadang, kelenjar minyak di daerah ini menjadi terlihat besar seperti benjolan di daerah aerola. Perawatan payudara selama kehamilan adalah salah satu bagian terpenting yang harus diperhatikan sebagai persiapan dalam pemberian ASI. ASI ekskusif penting pada usia karena bayi belum mampu mencerna makanan lain selain ASI. Disamping memang ginjalnya belum cukup untuk mengeluarkan sisa-sisa pembakaran makanan, enzim-enzim dalam usus juga belum banyak mencerna makanan lain. Pada saat hamil, terjadi pembengkakan dari payudara akibat pengaruh hormonal juga pembengkakan dari puting susu, selain itu daerah sekitar puting warnanya gelap. Dengan adanya pembengkakan tersebut payudara menjadi lebih mudah teriritasi bahkan mudah luka, oleh karena itu biasanya perlu dilakukan perawatan payudara selama hamil. Cara yang harus dilakukan dalam perawatan payudara saat hamil yaitu: 1. Pemeriksaan puting susu pada kehamilan usia 3 bulan untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat puting dasar susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu masuk kembali ke dalam payudara, maka sejak kehamilan 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. Caranya dengan menggunakan jari telunjuk atau ibu jari, daerah puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai daerah payudara. Ini perlu dilakukan sehari dua kali selam 6 menit.

12 18 2. Pada Kehamilan usia 6-9 bulan yang perlu dilakukan yaitu : a. Kedua tangan dibasahi dengan minyak kelapa. b. Puting susu sampai aerola mamae (daerah sekitar puting dengan warna lebih gelap) dikompres dengan minyak kelap 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. c. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yang lainnya yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet. d. Kedua puting susu dipegang lalu ditarik, diputar ke arah dalam dan ke arah luar (searah dan berlawanan jarum jam). e. Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan, lalu diurut kearah puting susu sebanyak 30 kali sehari. f. Pijat kedua aerola mamae sehingga keluar 1-2 tetes. g. Kedua puting susu dan sekitarnya dibersihkan dengan handuk kering dan bersih. h. Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang, jangan memakai BH yang ketat sampai menopang payudara. Bila BH sudah mulai terasa sempit, sebaiknya menggantinya denga BH pas sesuai dengan ukuran untuk memberikan kenyamanan dan juga support yang baik untuk payudara. Bila berencana untuk menyusui, dapat memulai menggunakan BH untuk menyusui pada akhir kehamilan. Pilihlah BH yang ukurannya sesuai dengan payudara, memakai BH yang mempunyai ukuran yang tidak sama dengan ukuran payudara dapat

13 19 menyebabkan infeksi seperti mastitis (suatu infeksi kelejar susu di payudara) (Pramitasari & Saryono, 2008). Perawatan payudara saat hamil ini memiliki beberapa manfaat antara lain: 1. Menjaga kebersihan payudara terutama kebersihan puting susu. 2. Melenturkan dan menguatkan puting susu sehingga memudahkan bayi untuk menyusui. 3. Merangsang kelenjar air susu sehingga produksi asi banyak dan lancar. 4. Dapat mendeteksi kelainan-kelainan payudara secara dini melakukan upaya untuk mengatasinya. 5. Mempersiapkan mental (psikis) ibu untuk menyusui Perawatan Payudara Masa Menyusui ( Nifas) Perawatan payudara saat menyusui adalah lanjutan dari perawatan payudara semasa hamil. Pada saat hamil, ukuran payudara memang membesar karena bertambahnya saluran-saluran air susu, sebagai persiapan laktasi. Kondisi payudara biasanya akan berubah setelah tiga hari pasca melahirkan. Apalagi setelah persalinan dan di saat menyusui. Selain terlihat indah, perawatan payudara dengan benar dan teratur akan memudahkan sikecil mengkonsumsi ASI. Tehnik menyusui yang salah akan berpengaruh pada bentuk payudara. Banyak ibu yang mengeluhkan bayinya tak mau menyusu, hal ini dapat disebabkan faktor teknis seperti puting susu yang masuk atau posisi yang salah. Sedangkan faktor psikologis dengan menciptakan suasana santai dan nyaman, tidak terburu-buru dan tidak stress saat menetekkan bayi (Musbikin, 2006).

14 20 Cara perawatan dan pemijatan payudara ibu menyusui yang dilakukan 2 kali sehari kedua pasca persalinan antara lain yaitu: 1. Sokong payudara kiri dengan tangan kiri. Lakukan gerakan kecil dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal payudara dan berakhir dengan gerakan spiral pada daerah puting susu. Gambar 2.3. Tehnik menyokong payudara 2. Buatlah gerakan memutar sambil menekan dari pangkal payudara dan berakhir pada puting susu di seluruh bagian payudara. Lakukan gerakan seperti ini pada payudara kanan. Gambar 3.4. Tehnik memutar satu payudara

15 21 3. Letakkan kedua telapak tangan di antara dua payudara. Urutlah dari tengah ke atas sambil mengangkat kedua payudara dan lepaskan keduanya perlahan. Variasi lainn adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan, ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah. Peras dengan lembut payudara sambil meluncurkan kedua tangan ke depan ke arah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan kurang lebih 30 kali Gambar 3.4. Tehnik mengurut payudara 4. Cobalah posisi tangan paralel. Sangga payudara dengan satu tangan, sedangkan tangan lain mengurut payudara dengan sisi kelingking dari arah pangkal payudara ke arah puting susu. Lakukan gerakan ini sekitar 30 kali. Setelah itu, letakkan satu tangan disebelah atas satu lagi di bawah payudara. Luncurkan kedua tangan secara bersamaan ke arah puting susu dengan cara memutar tangan. Ulangi gerakan ini sampai semua bagian payudara terkena urutan (Pramitasari dan Saryono, 2008).

16 22 Gambar 3.6. Tehnik memutar kedua payudara Perawatan payudara masa menyusui bertujuan untuk : 1. Memelihara kebersihan payudara agar terhindar dari infeksi. 2. Meningkatkan produksi asi dengan merangsang kelenjar-kelenjar air susu melalui pemijatan. 3. Mencegah bendungan ASI/ pembekakan payudara. 4. Melenturkan dan menguatkan puting saat bayi menyusu. 5. Mengetahui secara dini kelainan puting susu dan mengatasinya. 6. Persiapan psikis ibu untuk menyusui (Hamid, 2011) Mastitis Mastitis adalah peradangan pada payudara yang dapat disertai atau tidak disertai infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut mastisis laktasional atau mastisis puerperalis (Soleha, 2009).

17 Etiologi Mastitis terjadi sebagai akibat invasi bakteri ke jaringan payudara saat terjadi cedera payudara (Soleha, 2009). A. Bakteri penyebab yang paling umum adalah Staphylococcus aerus. Penyebab cedera antara lain yaitu : 1) Memar akibat pemompaan atau manipulasi kasar. 2) Distensi berlebihan pada payudara. 3) Stasis air susu dalam duktus. 4) Retak atau fisura puting susu. B. Sumber bakteri 1) Tangan ibu. 2) Tangan yang merawat ibu dan bayi. 3) Bayi (Morgan dan Carole 2009) Tanda dan gejala 1) Kongesti berat. 2) Demam ringan. 3) Nyeri ringan pada suatu bagian payudara yang semakin memburuk saat bayi menyusui. 4) Sedikit kemerahan di area peradangan. 5) Kenaikan cepat suhun tubuh dari 37,8 40 6) Peningkatan frekuensi nadi dan menggigil. 7) Malaise umum dan sakit kepala.

18 24 8) Area payudara kemerahan, sangat nyeri saat ditekan dan menyakitkan dengan benjolan yang cukup besar dan keras (Morgan & Carole 2009) Penatalaksanaan 1. Sarankan pasien untuk minum antibiotik yang diresepkan selama perjalanan penyakit, meskipun kesehatan pasien membaik dengan cepat. Pengobatan pilihan meliputi 500 mg Keflex atau 500 mg dikloksasilin, diminum per oral empat kali sehari selama 7-10 hari, pasien mungkin memerlukan pengobatan ulang (Suherni, 2009). 2. Peringatkan pasien bahwa vaginitis monila dapat terjadi sekunder akibat terapi antibiotik. Pasien mungkin ingin menggunakan tablet asidofilus sebagai fropilaksis saat minum antibiotik. 3. Lakukan kultur dan sensitivitas air susu dari payudara yang terinflamasi untuk menegakkan diagnosis dan terapi bila perlu. 4. Sarankan pasien untuk tetap menyusui, kecuali terdapat abses. Coba berikan kompres hangat pada sisi yang sakit sebelum menyususi. Tidak dianjurkan untuk tetap menyusui bila terdapat abses. Sarankan hal-hal berikut a. Hentikan menyusui sampai suhu tubuh normal selama 24 jam, biasanya sekitar jam setelah minum antibiotik, lalu lanjutkan pemberian ASI. b. Selama menyusui dihentikan, pompa payudara sedikitnya 4 jam dengan pompa manual atau elektrik setelah payudara dikompres dengan air hangat. Hindari manipulasi payudara yang sudah ada. c. Buang setiap air susu yang dipompa selama menyusui karena ASI mungkin mengandung pus.

19 25 5. Kenakan penyangga payudara yang kaku dan tidak ketat. 6. Berikan obat analgetik. Bila pemberian asetaminopen tidak efektif maka berikan asetaminopen bersama kodein. 7. Bila terdapat abses, konsultasikan dengan dokter. Mungkin perlu diinsisi. (Suherni, 2009) Pencegahan A. Perbaikan pemahaman tentang penatalaksanaan menyusui yaitu : Wanita yang merawat ibu perlu mengetahui tentang penatalaksaan menyusui yang efektif, pemberian makanan bayi dengan adekuat dan pemeliharaan kesehatan payudara. Yang perlu diketahui ibu sebagai berikut : a) Mulai menyusui dalam satu jam atau lebih setelah melahirkan. b) Memastikan bayi mengeyut payudara dengan baik. c) Menyusui tanpa batas, dalam hal frekuensi atau durasi dan membiarkan bayi selesai menyusui satu payudara dulu, sebelum memberikan yang lain. d) Menyusui secara eksklusif selama minimal 4 bulan dan bila mungkin 6 bulan. B. Penatalaksanaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang yaitu : Bila payudara ibu penuh atau terbendung selama beberapa minggu pertama, penting untuk memastikan bahwa ASI dikeluarkan dan kondisi tersebut diatasi dengan yaitu :

20 26 a) Ibu harus dibantu untuk memperbaiki kenyutan bayi saat menyusui agar memperbaiki pengeluaran ASI dan untuk mencegah luka pada puting susu. b) Ibu harus didorong untuk menyusui sesering mungkin dan selama bayi menghendaki tanpa batas. c) Pemerasan dapat dilakukan dengan tangan atau pompa. Bila payudara sangat nyeri, jalan lain untuk memeras ASI adalah dengan menggunakan metode botol panas. d) Setelah satu atau dua hari, kondisi ini harus sembuh dan suplai ASI kebutuhan bayi. C. Perhatian dini terhadap semua tanda statis ASI Seorang ibu perlu mengetahui cara merawat payudara, tanda dini stasis ASI atau mastitis sehingga ia dapat mengobati dirinya sendiri di rumah, dan mencari pertolongan secepatnya bila keadaan tersebut tidak menghilang. Ia harus memeriksa payudaranya untuk melihat adanya benjolan, nyeri atau panas kemerahan. Bila ibu mempunyai salah satu faktor risiko seperti kealpaan menyusui dan bila ibu mengalami demam contohnya sakit kepala. Bila ibu mempunyai tanda- tanda tersebut ibu perlu memperhatikan antara lain yaitu : a. Beristirahat di tempat tidur. b. Sering menyusui pada payudara yang terkena. c. Mengompres panas pada payudara yang terkena, berendam dengan air hangat atau pancuran hangat. d. Memijat dengan lembut setiap daerah benjolan payudara saat bayi menyusu untuk membantu ASI mengalir dari daerah benjolan tersebut.

21 27 e. Mencari pertolongan dari petugas kesehatan bila ibu tidak merasa lebih parah keesokan harinya. D. Perhatian dini pada kesulitan menyusui antara lain yaitu : Ibu membutuhkan bantuan terlatih dalam menyusui dan pada saat ibu menemui kesulitan yang dapat menyebabkan statis ASI seperti : a) Nyeri atau puting pecah-pecah. b) Ketidaknyamanan payudara setelah menyusui. c) Kompres puting susu d) Bayi tidak puas menyusu sangat sering, jarang atau lama. e) Kehilangan percaya diri pada suplai ASI- nya tidak cukup. f) Pengenalan makanan secara dini atau dot (WHO, 2003). Bidan atau petugas kesehatan lain harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sesuai sehingga dapat membantu ibu untuk menyusui pada periode pasca dini, untuk melanjutkan menyusui dan untuk mengatasi kesulitan dini sebelum menjadi lebih serius dan membahayakan laktasi. Pengetahuan dan keterampilan tentang dukungan menyusui terus menerus harus tersedia di masyarakat, pada petugas kesehatan masyarakat, TBA atau petugas konseling yang setara dan wanita secara umum, sehingga wanita dapat saling membantu untuk mencegah berbagai kesulitan dan bila timbul masalah pengobatan yang adekuat dapat dimulai secara dini.

22 28 E. Pengendalian Infeksi Karena penatalaksanaan menyusui yang sesuai merupakan dasar pencegahan mastitis, pengurangan resiko infeksi juga penting, terutama di rumah sakit. Petugas kesehatan dan ibu perlu mencuci tangan secara menyeluruh dan sering. Petugas kesehatan harus mencuci tangannya setiap kali setiap kontak dengan ibu, bayi atau dengan kemungkinan semua organ patogen. Sabun biasa adekuat untuk menyingkirkan organisme permukaan, tetapi untuk petugas kesehatan yang sering kontak dengan cairan tubuh, produk pencuci tangan antimikroba lebih efektif. Sabun harus kontak dengan kulit minimal 10 detik tiap pencucian. Kontak kulit dini diikuti dengan rawat gabung bayi dengan ibu juga merupakan jalan yang penting untuk mengurangi infeksi di rumah sakit (WHO, 2003).

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA

MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA MATERI KELAS IBU HAMIL PERTEMUAN KEDUA PERTEMUAN II * Persalinan - Tanda - tanda persalinan - Tanda bahaya pada persalinan - Proses persalinan - Inisiasi Menyusui Dini (IMD) * Perawatan Nifas - Apa saja

Lebih terperinci

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2016 Husnul Muthoharoh* *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan RINGKASAN

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS MASALAH MASA NIFAS Disusun Oleh : MUHAMMAD JAMAL MISHBAH NIM : 6143027 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS 2015/2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masa nifas (postpartum) merupakan masa pemulihan dari sembilan bulan kehamilan dan proses kelahiran. Pengertian lainnya yaitu masa nifas yang biasa disebut masa puerperineum

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting

BAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah-masalah yang sering terjadi pada menyusui, terutama terdapat pada ibu primipara. Masalah-masalah menyusui yang sering terjadi adalah puting susu lecet, payudara

Lebih terperinci

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH

ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH ASUHAN IBU POST PARTUM DI RUMAH Jadwal kunjungan di rumah Manajemen ibu post partum Post partum group Jadwal Kunjungan Rumah Paling sedikit 4 kali kunjungan pada masa nifas, dilakukan untuk menilai keadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Air Susu Ibu (ASI) 2.1.1 Pengertian ASI dan ASI Eksklusif Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu cairan yang terbentuk dari campuran dua zat yaitu lemak dan air yang terdapat dalam

Lebih terperinci

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Lebih terperinci

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS

MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS MAKALAH KOMUNIKASI PADA IBU NIFAS DI SUSUN OLEH: KELOMPOK : 10 1. REVIA MONALIKA 2. RIA PRANSISKA 3. RENI 4. RIKA DOSEN PEMBIMBING : VERA YUANITA, SST SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000

BAB I PENDAHULUAN. parameter utama kesehatan anak. Hal ini sejalan dengan salah satu. (AKB) dinegara tetangga Malaysia berhasil mencapai 10 per 1000 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan suatu indikator penting untuk menggambarkan kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.

Lebih terperinci

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara

Merawat dan Mempertahankan. Kecantikan Payudara Merawat dan Mempertahankan Kecantikan Payudara Bentuk payudara yang ideal adalah yang indah, sehat, kencang, padat dan juga bagus. Bentuk seperti itu memang biasanya hanya dimiliki oleh para wanita remaja

Lebih terperinci

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas

III.Materi penyuluhan a. Pengertian nifas b. Tujuan perawatan nifas c. Hal-hal yang perlu diperhatikan masa nifas d. Perawatan masa nifas SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Perawatan Masa Nifas Hari Tanggal : Waktu : Sasaran : Ibu nifas Tempat : I. Latar belakang Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan

Lebih terperinci

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air

BAB I PENDAHULUAN. Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyusui atau dalam bahasa asing disebut breasting adalah pemberian air susu ibu sebagai makanan alami yang disediakan untuk bayi. Menyusui banyak manfaatnya

Lebih terperinci

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari

Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum. Niken Andalasari Asuhan Keperawatan Ibu Post Partum Niken Andalasari Periode Post Partum Periode post partum adalah masa enam minggu sejak bayi baru lahir sampai organ-organ reproduksi kembali ke keadaan normal sebelum

Lebih terperinci

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS

ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS Asuhan segera pada bayi baru lahir Adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah persalinan. Aspek-aspek penting yang harus dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan

BAB I PENDAHULUAN. salah. Selain faktor teknis ini tentunya Air Susu Ibu juga dipengaruhi oleh asupan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perawatan payudara pada masa nifas merupakan perawatan yang dilakukan untuk mempersiapkan payudara agar dalam kondisi baik saat menyusui bayinya, meliputi perawatan

Lebih terperinci

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA

MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA MERAWAT PAYUDARA DAN WASPADA KANKER PAYUDARA Zulkhah Noor Bagian Fisiologi FKIK UMY Mamae atau payudara merupakan organ vital dalam pemenuhan kebutuhan gisi bayi. Selain itu juga berperan penting untuk

Lebih terperinci

BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN

BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN BREAST CARE (PERAWATAN PAYUDARA) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap wanita pasti menginginkan bentuk payudara yang ideal dan menarik, maka tak jarang kita mendengar beberapa wanita memilih untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011). 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Vivian, 2011). Dalam masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masa nifas (puerperium) merupakan masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula (sebelum hamil), dan

Lebih terperinci

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.

cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2003) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGETAHUAN 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG SADARI Mimatun Nasihah* dan Siti Rodliyatun** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA

RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA. PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RENCANA PELAKSANAAN PENDIDIKAN TENTANG CARA PERAWATAN PAYUDARA PADA Ny. S POST PARTUM SPONTAN DISERTAI PRE EKLAMSIA RINGAN DI RUANG DAHLIA I RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah

Lebih terperinci

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat :

Nama : Usia : Usia pada saat menikah : Jumlah anak : Pendidikan : Pekerjaan : Pengasilan per bulan : Alamat : EFEKTIFITAS METODE CERAMAH DAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI KELURAHAN DWIKORA KECAMATAN MEDAN HELVETIA TAHUN 2015 Nama : Usia : Usia pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. besar seperti benjolan di daerah areola (Saryono&Roischa, 2009). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi kehamilan membuat banyak perubahan pada wanita. Dilihat dari segi fisik perubahan-perubahan itu antara lain berat badan bertambah, perubahan pada kulit,

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila

BAB I PENDAHULUAN. bayinya, akibatnya bayi tidak mendapatkan ASI secara Eksklusif dan apabila BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadianyang disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu pada ibu nya. Gangguan ini dapat menjadi lebih parah apabila

Lebih terperinci

Cara Mencuci Tangan yang Benar

Cara Mencuci Tangan yang Benar Cara Mencuci Tangan yang Benar TUJUAN : 1. Menjaga kebersihan 2. Mencegah terjadinya penularan atau perpindahan kuman 6 Langkah Cuci Tangan 1. Gunakan air bersih dari air yang mengalir untuk membasahi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah

Lebih terperinci

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK

PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK PENANGANAN TEPAT MENGATASI DEMAM PADA ANAK Demam pada anak merupakan salah satu pertanda bahwa tubuhnya sedang melakukan perlawanan terhadap kuman yang menginfeksi. Gangguan kesehatan ringan ini sering

Lebih terperinci

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas

NIFAS NORMAL MASA NIFAS 11/15/2010. Tujuan asuhan masa nifas MASA NIFAS NIFAS NORMAL Defenisi dan Tujuan Masa nifas ( puerperium ) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung

Lebih terperinci

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Masa nifas dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu.

Lebih terperinci

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS

1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS 1. ASUHAN IBU SELAMA MASA NIFAS Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil, berlangsung kirakira 6 minggu. Anjurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes. No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah

BAB I PENDAHULUAN. Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes. No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal 7 April 2004 telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organization, United Nations Children and Education Fund, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/MENKES/SK/IV/2004 tanggal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat,

BAB 1 PENDAHULUAN. pada wanita seperti kanker, tumor, mastitis, penyakit fibrokistik terus meningkat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mastitis merupakan infeksi pada parenkim payudara yang dapat terjadi pada masa nifas. Mastitis biasanya terjadi pada salah satu payudara dan dapat terjadi pada minggu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI. Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) , Fax (0721) PANDUAN CUCI TANGAN RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI Jl. Pajajaran No. 109 Jagabaya II Bandar Lampung Telp. (0721) 787799, Fax (0721) 787799 Email : rsia_pbh2@yahoo.co.id BAB I DEFINISI Kebersihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nifas 1. Definisi Nifas Nifas disebut juga post partum atau puerpurium adalah masa atau waktu sejak bayi lahir dan plasenta keluar sampai enam minggu disertai dengan pulihnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih

BAB I PENDAHULUAN. Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global angka pemberian ASI eksklusif pada bayi 0-6 bulan masih rendah. Pada tahun 2006, WHO mengeluarkan Standar Pertumbuhan Anak yang kemudian diterapkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel 35 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. KANKER PAYUDARA 1.1. Defenisi Kanker payudara adalah pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel-sel pada payudara. Munculnya sel kanker tersebut terjadi sebagai hasil dari

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Payudara Kanker payudara merupakan kanker yang paling umum diderita oleh para wanita di Hong Kong dan negara-negara lain di dunia. Setiap tahunnya, ada lebih dari 3.500 kasus kanker payudara baru

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Pengideraan

Lebih terperinci

KEGUNAAN MEMERAH ASI

KEGUNAAN MEMERAH ASI KEGUNAAN MEMERAH ASI Mengurangi bengkak, sumbatan atau stasis ASI Memberi makan bayi yang mengalami kesulitan menghisap payudara Memberi makanan bayi yang menolak menyusu Memberi makan bayi berat lahir

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. harapan seseorang (Arifin dan Rahayu, 2011). diartikan sebagai rasa senang dan kelegaan seseorang dikarenakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kepuasan Kepuasaan adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu maupun perinatal (Manuaba 2010:109). Perlunya asuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu keadaan yang alamiah. Dimulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir dan nifas yang secara berurutan berlangsung

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

PENGERTIAN MASA NIFAS

PENGERTIAN MASA NIFAS PENGERTIAN MASA NIFAS Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Engorgement) itu dikarenakan penyempitan pada duktus laktiferus,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Engorgement) itu dikarenakan penyempitan pada duktus laktiferus, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PERAWATAN PAYUDARA 1. Definisi perawatan payudara Berdasarkan dari permasalah perawatan payudara itu disebabkan ibu tidak menyusui, dikarenakan air susu tidak keluar dan akhirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai. kehidupannya dengan cara yang paling sehat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak hanya memberikan kesempatan pada bayi untuk

Lebih terperinci

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal

LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1. ID soal LATIHAN PEMBUATAN VIGNETTE CONTOH SOAL BIDAN 1 ID soal TINJAUAN 1 TINJAUAN 2 TINJAUAN 3 TINJAUAN 4 TINJAUAN 5 TINJAUAN 6 Area kompetensi bidan: Etik legal dan keselamatan pasien Komunikasi efektif Pengembangan

Lebih terperinci

PENGKAJIAN PNC. kelami

PENGKAJIAN PNC. kelami PENGKAJIAN PNC Tgl. Pengkajian : 15-02-2016 Puskesmas : Puskesmas Pattingalloang DATA UMUM Inisial klien : Ny. S (36 Tahun) Nama Suami : Tn. A (35 Tahun) Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh Harian Pendidikan

Lebih terperinci

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE

Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns AKPER HKBP BALIGE Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Kala I Bantu ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan kesakitan Jika ibu tampak kesakitan, dukungan yg dapat dierikan : Perubahan posisi, tetapi jika

Lebih terperinci

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas SELAMA KEHAMILAN Ada 6 (enam) tanda bahaya dalam masa periode antenatal 1. Perdarahan pervagina 2. Sakit kepala

Lebih terperinci

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi KELOMPOK G AKLIMA, S.Kep ISMARDI, S.Kep MAYLINDA, S.Kep MILA YUSNA, S.Kep ANDRIE FAUZY, S.Kep AZRIYANI NURMAN, S.Kep FITRIANTI NURDIN, S.Kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut: a. Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang. b. Memonitori secara akurat dan cermat tentang kemajuan

Lebih terperinci

Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan

Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan Pemberian ASI Di Fasilitas Kesehatan Dr. Eriyati Indrasanto Dr. Nani Dharmasetiawani Dr. Rinawati (Rina) Rohsiswatmo Dr. Risma Kerina Kaban NTSG (NEONATAL TECHNICAL SUPERVISORY GROUP) Ikatan Dokter Anak

Lebih terperinci

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015

LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015 LAMPIRAN Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Diani Nurcahyaningsih, Kebidanan DIII UMP, 2015 SATUAN ACARA PENYULUHAN MASA NIFAS Disusun oleh : DIANI NURCAHYANINGSIH 1211030043 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang A. Sejarah RS. Panti wilasa Citarum Semarang RS. Panti Wilasa Citarum adalah rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Postpartum atau masa nifas dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Orang tua terutama ibu perlu memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

2

2 2 4 6 9 10 Setiap sel senantiasa terbenam dalam air Memerlukan air utk melaksanakan fungsi sel tersebut medium dimana metabolisme tubuh berlangsung. alat pengangkutan tubuh. bahan pelicin utk pergerakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia masih tingginya angka kematian bayi dan rendahnya status gizi bayi sebagai dampak krisis ekonomi yang melanda bangsa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997,

Lebih terperinci

LEMBAR PENDELEGASIAN

LEMBAR PENDELEGASIAN LEMBAR PENDELEGASIAN Nama Klien Ruang : Ny. Sutini : Bougenville Diagnosa Tgl/Jam Keperawatan 9-1-07 Gangguan rasa nyaman b/d adanya trauma pembedahan Intervensi Implementasi TTD - Tentukan lokasi - Anjurkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan

BAB I PENDAHULUAN. (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pembangunan kesehatan di dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan termasuk keadaan gizi masyarakat dalam rangka

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN PAYUDARA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (ENGORGEMENT) PADA IBU NIFAS Tuti Meihartati STIKES Darul Azhar Batulicin Email : riestie_fun@yahoo.co.id Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016

Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016 112 Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Gambaran Perilaku Ibu Hamil dalam Melakukan Perawatan Kehamilan di Desa Manis Kabupaten Asahan Kecamatan Pulau Rakyat Tahun 2016 Nama Responden : 1. Faktor Internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) merupakan cairan yang berisi zat penting untuk tumbuh kembang bayi, zat ini dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangannya. 1 ASI mengandung kolostrum

Lebih terperinci

PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL

PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL SATUAN ACARA PENGAJARAN PERAWATAN PAYUDARA POST NATAL Disusun Oleh : DEWI KARTIKA SARI NIM. G6B 204 009 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAMSTUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya, namun ada

BAB I PENDAHULUAN. pertama saat itu adalah memberikan ASI sebagai makanan bagi bayinya, namun ada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Memiliki anak yang baru lahir adalah sesuatu yang sangat menakjubkan perubahan kebiasaan hidup karena kehadiran anak buah hati pun terjadi, Prioritas pertama saat

Lebih terperinci

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya Organ seksual pada wanita, seperti rahim, vagina, dan payudara, masing-masing mempunyai fungsi tersendiri. Kadangkala fungsi organ-organ tersebut

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi

Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi Aneka kebiasaan turun temurun perawatan bayi ASI Asi harus dibuang dulu sebelum menyusui, karena ASI yang keluar adalah ASI lama (Basi). ASI tak pernah basi! biasanya yang dimaksud dengan ASI lama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. lebih selama tahun kedua. ASI juga menyediakan perlindungan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air susu ibu (ASI) menyediakan nutrisi lengkap bagi bayi. ASI mengandung protein, mineral, air, lemak, serta laktosa. ASI memberikan seluruh kebutuhan nutrisi dan energi

Lebih terperinci

Infeksi melalui traktus genital pasca persalinan suhu 38 C terjadi antara hari 2-10 post partum

Infeksi melalui traktus genital pasca persalinan suhu 38 C terjadi antara hari 2-10 post partum INFEKSI NIFAS PRINSIP DASAR Infeksi melalui traktus genital pasca persalinan suhu 38 C terjadi antara hari 2-10 post partum PREDISPOSISI - Malnutrisi - Anemia - Higiene jelek - Persalinan macet / bermasalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target

BAB I PENDAHULUAN. pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu pada tujuan ke 5 adalah mengurangi Angka Kematian Ibu (AKI) dengan target menurunkan Angka Kematian Ibu

Lebih terperinci

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement)

BAB I PENDAHULUAN. (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah menyusui yang dapat timbul pada masa pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara (breast engorgement) atau disebut juga bendungan

Lebih terperinci

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN Endang Rusdjianti, Iga Puput Akademi Kebidanan YAPPI Sragen ABSTRAK Latar Belakang: ASI merupakan makanan terbaik

Lebih terperinci

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya. Keluhan Saat Hamil Ditulis oleh: Monik Wulandari Ini dia 15 keluhan yang paling umum dirasakan oleh para ibu hamil. Bedanya, selain di jenis keluhan juga pada kadarnya. Ada yang berat, ada juga yang ringan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan satu-satunya yang paling sempurna untuk menjamin tumbuh kembang bayi pada enam bulan pertama. Selain itu, dalam proses menyusui yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG HUBUNGAN PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POSTPARTUM DENGAN KELANCARAN PENGELUARAN ASI DI DESA KARANG DUREN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG Nur Sholichah ABSTRAK Perawatan payudara adalah suatu tindakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP WANITA DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI RUMAH SAKIT ROYAL Subang Aini Nasution Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima Korespondensi Penulis : subang_4ini@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum 27 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perawatan Payudara pada Ibu Hamil Menurut Federasi Obstetri ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan 19 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman lain. ASI Eksklusif diberikan sampai 6 bulan pertama kehidupan. Manfaat dari pemberian

Lebih terperinci

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi) Data menunjukkan bahwa ratusan juta orang di seluruh dunia menderita penyakit hipertensi, sementara hampir 50% dari para manula dan 20-30% dari penduduk paruh baya di

Lebih terperinci