Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 BANYUNING KECAMATAN BULELENG KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Made Vidha Ratnami 1, Made Sumantri 2, I Wayan Widiana 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia vidharatnami@yahoo.com 1, madesumantri_pgsd@yahoo.co.id 2, wayan_widiana@yahoo.co.id 3 Abstrak Tujuan Penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan desain pengembangan Asesmen Kinerja pada pembelajaran IPA, 2) mendekripsikan kualitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja pada pembelajaran IPA, dan 3) mendeskripsikan efektifitas penggunaan penggunaan Asesmen Kinerja terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan, dengan menggunakan model pengembangan ADDIE. Subjek uji coba terdiri atas uji ahli isi, ahli desain, ahli Asesmen dan uji lapangan diperoleh dengan menggunakan angket/kuesioner. Data yang diperoleh tersebut dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis deskriptif kuantitatif dan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini adalah 1) Deskripsi desain pengembangan Asesmen Kinerja, mulai dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi; 2) Kualitas kualitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja menurut riview ahli yaitu uji ahli isi mata pelajaran IPA berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90,00%; uji ahli desain pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 92,00%; uji ahli Asesmen pembelajaran berada pada kualifikasi sangat baik yaitu 90,00% dan uji coba lapangan berada pada kualifikasi sangat baik 90,76%; 3) Efektivitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja menunjukkan signifikansi yang diperoleh adalah thitung = 4,612 > ttabel = 2,000. Ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan Asesmen Kinerja pada pembelajaran IPA. Kata kunci: pengembangan, assmen kinerja, pembelajaran IPA. Abstract The purpose of this study is 1) to describe the design of the development of the Performance Assessment of learning science, 2) decrypt the quality of the development of Performance Assessment in learning science, and 3) describe the use of the effective use of the performance assessment of student learning outcomes in learning science. This type of research is the development of research, using ADDIE development model. Subject test consists of test content expert, expert design, expert assessment and field tests obtained using a questionnaire / questionnaire. The data obtained were analyzed by descriptive qualitative, quantitative descriptive analysis and inferential statistical analysis. The results of this study were 1) Description of Performance Assessment of design development, starting from the analysis, design, development, implementation, and evaluation; 2) The quality of the quality of the development of performance assessments by experts Riview is test content expert science subjects that are in excellent qualifications ie 90.00%; test instructional design experts are in excellent qualifications ie 92.00%; Assessment expert test of learning that are in excellent qualifications, namely 90.00%, and field trials are in excellent qualifications 90.76%; 3) The effectiveness of the development of performance assessments indicate significance 1

2 obtained is t = 4.612> table = This means that there are significant differences in student learning outcomes before and after using the Performance Assessment in science teaching. Keywords: development, assment performance, learning science. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualias manusia. Sebagai kegiatan yang sadar akan tujuan, maka pelaksanaannya berada dalam proses yang berkesinambungan sesuai jenjang pendidikan. Kualitas manusia yang dihasilkan pada pengembangan pilar potensi kecerdasan manusia. Potensi kecerdasan tersebut sesuai visi dan misi kebijakan pembangunan nasional yaitu: kecerdasan hati, kecerdasan rasa, kecerdasan otak, kecerdasan fisik (kinestik) yang dikenal dengan kecerdasan komprehensif. Kecerdasan komprehensif ini diteruskan pada setiap pribadi insan beriman, bertakwa terhadap Tuhan, cerdas, dan kompetitif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (BSNP, 2007). Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sedangkan visi yang diemban oleh pendidikan nasional sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memperdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia Indonesia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman. Melalui pendidikan, manusia memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman empirik yang sangat berguna bagi kehidupan nyata serta dapat mengembangkan diri manusia sesuai dengan potensinya masing-masing. Suatu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Proses pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa. Pembelajaran yang diwujudkan di sekolah memiliki tujuan dan karakteristik masing-masing, seperti halnya mata pelajaran IPA. Keberhasilan suatu pembelajaran pada hakikatnya ditentukan oleh banyak faktor, baik faktor guru, faktor siswa maupun faktor pembelajaran itu sendiri. Kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran termasuk dalam memilih strategi atau model pembelajaran, serta menentukan sistem penilaian akan sangat menentukan tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran. Untuk mengetahui berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, maka guru perlu melaksanakan evaluasi dalam pemebelajaran. Evaluasi atau penilaian merupakan satu tahapan dalam siklus pembelajaran yang peranannya tidak bisa diabaikan. Dikatakan demikian karena evaluasi minimal dapat menghasilkan dua hal yaitu: pertama, sebagai umpan balik pada proses pembelajaran dan kedua, dapat memberikan informasi mengenai kualitas perolehan pada subjek didik. Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar di persekolahan terdapat kecenderungan dari para guru untuk mengutamakan penggunaan tes sebagai satu-satunya alat. Padahal tes itu memiliki keterbatasan karena tidak mampu mengukur kemampuan peserta didik yang sebenarnya dan hanya terfokus pada beberapa aspek saja. Tes ini juga tidak memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kemampuan 2

3 atau potensi masing-masing karena pelaksanaan penilaian di persekolahan harus mencakup berbagai jenis alat ukur. Alat ukur yang mampu mengukur kemampuan siswa secara autentik perlu dilakukan untuk memberikan gambaran yang nyata terhadap pencapaian kompetensi siswa. Dengan berpatokan pada hasil belajar ujian nasional, kecenderungan evaluasi di sekolah lebih terfokus pada satu jenis sistem evaluasi, yaitu penggunaan tes objektif. Tes seperti ini sangat sedikit kontribusinya terhadap hasil belajar siswa, sehingga tidak tepat digunakan untuk semua kemampuan siswa. Ketidaktepatan penggunaan tes objektif untuk semua jenis penilaian tersebut terkait dengan keterbatasan yang ada pada tes objektif itu sendiri. Pada umumnya kebanyakan guru menggunakan tes yang hanya mengukur kemampuan kognitif siswa. Sangat jarang guru menggunakan Asesmen alternatif untuk mengukur kemampuan siswa terutama berkaitan dengan penilaian kinerja siswa (Zainul, 2001). Kondisi seperti itu berdampak pada hasil belajar siswa. Untuk itu, perlu dilakukan pembenahan dalam praktik pembelajaran di sekolah, termasuk praktik Asesmennya. Untuk memastikan bahwa yang dinilai benar-benar adalah kompetensi riil individu (peserta didik), maka Asesmen harus dilakukan secara autentik (nyata, riil seperti kehidupan siswa sehari-hari). Dalam penelitian kinerja, guru mengamati siswa saat bekerja, atau memerika produk yang dibuat, dan menilai kecakapan yang ditunjukkan. Pengamatan digunakan untuk memberikan pendapat subjektif atas tingkat pencapaian siswa. Evaluasi tersebut dilakukan berdasarkan perbandingan kinerja siswa terhadap standar yang telah ditentukan. Di sisi lain juga dinyatakan bahwa terdapat tiga komponen utama dalam assesmen kinerja, yaitu tugas kinerja (performance taks), rubrik performansi (performance rubrics), dan cara penilaian (scoring guide). Cara penilain kerja ada tiga, yaitu (1) holistic scroring, yaitu pemberian skor berdasarkan inspirasi penilaian secara umum terhadap kualitas performansi; (2) analytic scoring, yaitu pemberian skor terhadap aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi; dan (3) primary traits scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsur dominan dari suatu perfomansi (Masnur, 2010). Dengan demikian kemajuan siswa dapat dilihat secara holistik sehingga diharapkan prestasi belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Ibu Made Suratmi, S.pd. SD, selaku guru Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V SD Negeri 1 Banyuning diperoleh hasil bahwa, guru belum pernah melakukan Asesmen Kinerja dalam mengevaluasi pembelajaran IPA di kelas VB, guru hanya menggunakan tes sebagai cara mengevaluasi kemampuan siswa, sehingga guru mengalami kesulitan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa terhadap materi yang dipelajari. Berdasarkan alasan di atas, maka penulis memutuskan untuk mengembangkan Asesmen Kinerja dalam pembelajaran IPA di kelas V SD Negeri 1 Banyuning. Rumusan masalah pada penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu (1) Bagaimanakah desain pengembangan Asesmen Kinerja untuk mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016?, (2) Bagaimanakah kualitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA menurut riview para ahli dan uji coba produk?, (3) Bagimana efektivitas Asesmen Kinerja dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016?. Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk mendeskripsikan desain pengembangan Asesmen Kinerja untuk mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016. (2) Untuk mengetahui kualitas hasil pengembangan 3

4 Asesmen Kinerja yang dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran IPA menurut riview para ahli dan uji coba produk. (3) Untuk menguji efektivitas Asesmen Kinerja dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 1 Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2015/2016. METODE Dalam penelitian ini digunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation or Delivery and Evaluations). Model ADDIE merupakan salah satu model desain pembelajaran sistematik (Tegeh dan Kirna, 2010). Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis suatu pembelajaran. Model ini tersusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan suatu sumber belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik pebelajar di lapangan yang dalam hal ini adalah peserta didik SD Negeri 1 Banyuning. Salah satu fungsi ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri. Penelitian ini menggunakan dua metode pengumpulan data untuk menjawab permasalahan mengenai rancangan desain pengembangan Asesmen Kinerja, kualitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja serta efektivitas pengembangan produk yaitu metode kuesioner dan tes. Adapun penjabaran dari masing-masing metode adalah sebagai berikut. Metode kuisioner adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kualitas produk dengan menguji validitas produk pada pengembangan Asesmen Kinerja. Instrumen yang digunakan untuk metode kuesioner dalam penelitian pengembangan ini adalah kuesioner. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data hasil review dari ahli isi bidang studi atau ahli mata pelajaran, ahli desain, ahli Asesmen pembelajaran dan saat uji lapangan. Metode tes yang digunakan pada penelitian ini ialah tes hasil belajar yaitu tes objektif atau pilihan ganda. Tes objektif atau pilihan ganda ini digunakan pada uji efektifitas produk hasil belajar siswa. Dalam penelitian pengembangan ini digunakan tiga teknik analisis data, yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif, teknik analisis deskriptif kuantitatif dan Metode Analisis Statistik Inferensial/Induktif. Analisis deskriptif kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut Agung (2012:67) analisis deskriptif kualitatif yaitu suatu cara analisis atau pengolahan data dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk kalimat/kata-kata, kategorikategori mengenai suatu subjek (benda, gejala, variabel tertentu), sehingga akhirnya diperoleh kesimpulan umum. Teknik analisis deskriptif kualitatif ini digunakan untuk mengolah data hasil review ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, ahli Asesmen pembelajaran dan uji coba siswa. Teknik analisis data ini dilakukan dengan mengelompokkan informasi dari data kualitatif yang berupa masukan, tanggapan, kritik dan saran perbaikan yang terdapat pada angket. Hasil analisis ini kemudian digunakan untuk merevisi produk yang dikembangkan. Analisis deskriptif kuantitatif adalah suatu cara pengolahan data yang dilakukan dengan jalan menyusun secara sistematis dalam bentuk angka-angka atau persentase, mengenai suatu objek yang diteliti, sehingga diperoleh simpulan umum Agung (2012:67). Dalam penelitian ini, analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk mengolah data yang diperoleh melalui angket dalam bentuk skor. Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase dari masing-masing subjek adalah sebagai berikut. 4

5 (Tegeh dan Kirna, 2010:101) Keterangan = jumlah n = jumlah seluruh item angket Selanjutnya, untuk menghitung prosentase keseluruhan subjek digunakan rumus: Presentase = (F x N) x 100% Keterangan : F = jumlah persentase keseluruhan subjek N = banyak subjek Untuk dapat memberikan makna dan pengambilan keputusan digunakan ketetapan terhadap hasil validasi dan uji coba produk sebagai berikut. Tabel 1.Konversi PAP Tingkat Pencapaian dengan skala Tingkat Nilai Nilai pencapaian Angka Huruf Kualifikasi Keterangan 90%-100% 4 A Sangat baik Tidak perlu direvisi 75%-89% 3 B Baik Sedikit direvisi 65%-74% 2 C Cukup Direvisi secukupnya 55%-64% 1 D Kurang Banyak hal yang direvisi 0-54% 0 E Sangat kurang Diulangi membuat produk Sumber(Tegeh & Kirna, 2010: 101) pada setiap variabel berdistribusi normal atau tidak, untuk itu dapat digunakan Analisis Statistik inferensial. rumus Chi-Kuadrat. Adapun rumusnya Analisis ini digunakan untuk mengetahui sebagai berikut. tingkat efektivitas produk terhadap hasil belajar siswa pada siswa SD Negeri 1 f f 2 2 Banyuning sebelum dan sesudah o e menggunakan produk pengembangan f e multimedia pembelajaran interaktif. Data uji coba kelompok sasaran (Koyan, 2012:105) dikumpulkan dengan menggunakan Keterangan: pretest dan post test terhadap materi pokok yang diuji cobakan. Hasil pre-test dan post-test kemudian dianalisis 2 f o = chi-kuadrat = frekuensi observasi menggunakan uji-t untuk mengetahui perbedan antara hasil pre-test dan posttest. Sebelum melakukan uji hipotesis (ujit berkorelasi) dilakukan uji prasyarat (normalitas dan homogenitas). Rumus untuk menghitung uji prasyarat dan uji hipotesis (uji-t berkorelasi) adalah sebagai berikut. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran skor f e = frekuensi harapan Kriteria pengujian, data berdistribusi normal jika 2 2 hitung tabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan k-1. Uji homogenitas ini dilakukan untuk mencari tingkat kehomogenan secara dua pihak yang diambil dari kelompok-kelompok terpisah dari satu populasi yaitu kelompok kontrol dan 5

6 kelompok eksperimen. Uji Homogenitas varians untuk kedua kelompok digunakan uji dengan menggunakan rumus: Varians terbesar F hit Varians terkecil (Koyan, 2012:40) Kriteria pengujian H0 diterima jika F hitung < F tabel yang berarti sample homogen. Uji dilakukan pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan untuk pembilang n 1 1 dan derajat kebebasan untuk penyebut n 2-1. Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan Analisis Uji-t, karena penelitian ini merupakan penelitian dengan membandingkan hasil pretest dan hasil posttes. Hipotesis yang diambil yaitu sebagai berikut. H 0 : µa 1 = µ 2 H 1 : µa 1 µ 2 Keterangan: µa 1 = Rata-rata hasil belajar siswa sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Asesmen Kinerja. µa 2 = Rata-rata hasil belajar siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Asesmen Kinerja. H 0 : µa 1 = µa 2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Asesmen Kinerja. H 1 : µa 1 µa 2 : Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan setelah mengikuti pembelajaran menggunakan Asesmen Kinerja. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu menggunakan analisis uji-t sampel berkorelasi, dengan rumus sebagai berikut. (Koyan, 2012:29) Keterangan: = Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2 = Simpangan baku sampel 1 = Simpangan baku sampel 2 = Varians sampel 1 = Varians sampel 2 Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan analisis uji-t sampel berkorelasi dengan rumus product moment. Semua pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian adalah apabila hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H 1 diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dibahas lima hal pokok yaitu, (1) Desain pengembangan Asesmen Kinerja dalam pembelajaran IPA, (2) Kualitas hasil pengembangan produk, (3) Revisi produk pengembangan, dan (4) Uji persyaratan analisis data, dan (5) Uji Hipotesis. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah buku pegangan untuk guru yang berupa instrument Asesmen Kinerja. Sebelum memproduksi produk pengembangan perlu dilakukan tahap analisis dan perencanaan. Tahap analisis bertujuan untuk menentukan kompetensi yang sesuai untuk penilaian kinerja, menyusun indikator proses dan hasil belajar berdasarkan kompetensi serta merancang tugas yang akan digunakan dalam penilaian kinerja. Selanjutnya pada tahap perencanaan yang perlu dilakukan yaitu, (a) menyusun kisi-kisi instrument, (b) menyusun skala instrument, dan (c) membuat kriteria penilaian atau rubrik. Kualitas hasil pengembangan produk, dalam hal ini akan dipaparkan empat hal pokok, yaitu Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, Uji Ahli Desain Pembelajaran, Uji Ahli Asesmen Pembelajaran, dan Uji Coba Lapangan. Keempat data tersebut akan disajikan secara berturut-turut sesuai dengan hasil yang diperoleh dari masing-masing tahapan uji coba. Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, produk ini dinilai oleh seorang ahli isi sekaligus sebagai guru mata pelajaran IPA di SD 6

7 Negeri 1 Banyuning atas nama Made Suratmi, S.Pd.,SD. Instrumen yang digunakan untuk uji coba ahli isi mata pelajaran ini adalah angket/kuisioner. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode kuisioner. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli isi mata pelajaran, setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaiannya sebesar 90,00% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari segi isi/substansi materi yang disajikan dalam produk Asesmen Kinerja ini tidak perlu direvisi. Uji Ahli Desain Pembelajaran, Produk Asesmen Kinerja ini diujicobakan kepada seorang ahli desain pembelajaran atas nama Dr. Made Tegeh, M.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli desain pembelajaran, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaiannya sebesar 92,00% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari segi media pembelajaran dalam produk Asesmen Kinerja ini tidak perlu direvisi. Uji Ahli Asesmen Pembelajaran. Produk Asesmen Kinerja diujicobakan kepada seorang ahli Asesmen pembelajaran atas nama Dr. I Wayan Widiana, S.Pd.,M.Pd. Berdasarkan hasil penilaian dari ahli Asesmen pembelajaran, Setelah dikonversikan dengan tabel konversi, persentase tingkat pencapaiannya sebesar 90,00% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga dari segi isi/substansi materi yang disajikan dalam produk Asesmen Kinerja ini tidak perlu direvisi. Uji Coba Lapangan, sebagai subjek coba dalam uji coba lapangan yaitu kepada kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 26 orang siswa SD Negeri 1 Banyuning.Keseluruhan siswa tersebut sudah termasuk siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan hasil penilaian Rerata persentase = 2360 : 26 = 90,76%. Rerata persentase sebesar 90,76% berada pada kualifikasi sangat baik, sehingga produk Asesmen Kinerja yang dikembangkan tidak perlu direvisi. Revisi Produk Pengembangan ini akan dipaparkan empat hal pokok, yaitu revisi dari (1) Uji Ahli Isi Mata Pelajaran, (2) Uji Desain Pembelajaran, (3) Uji Ahli Asesmen Pembelajaran, dan (4) Uji Coba Lapangan. Dalam tahapan ke enam tersebut tidak ada berarti yang perlu direvisi namun hanya ada beberapa tambahan dan masukan dari para ahli dan subjek uji coba. Prasyarat Analisis Data, pada sub bab uji prasyarat analisis data penggunaan produk Asesmen Kinerja ini melalui dua tahapan sebelum tahap uji hitoptes yaitu, uji normalitas dan homogenitas dari hasil pretest dan posttet yang telah dilakukan. Adapun penjelasan dari hal tersebut adalah sebagai berikut. Uji normalitas dilakukan untuk menguji suatu distribusi empirik mengikuti ciri-ciri distribusi normal atau untuk menyelidiki f o (frekuensi observasi) dari gejala yang diselidiki tidak menyimpang secara signifikan dari f e (frekuensi harapan). dalam distribusi normal. Uji normalitas data dilakukan terhadap data hasil belajar IPA siswa yang terdiri dari dua kelompok yaitu (1) hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa menggunakan Asesmen Kinerja (pretest), dan (2) hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan Asesmen Kinerja (posttest). Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat, menunjukkan data pretest normal, yang ditunjukkan dari X 2 hitung = 4,08 < X 2 tabel = 5,591. Sedangkan data posttest juga normal, ditunjukkan dari X 2 hitung = 2,79 < X 2 tabel = 3,481. Dengan demikian semua data skor hasil belajar IPA siswa berdistribusi normal. Uji Homogenitas, homogenitas data dianalisis dengan uji-f, dengan kriteria data homogen jika F hit F tab, dan data tidak homogen F hit F tab. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh F hitung = 1,59 sedangkan F tabel = 2,042 dengan taraf signifikansi 5%. Jadi dapat disimpulkan F hitung < F tabel sehingga kedua data tersebut memiliki persebaran data yang homogen. Uji Hipotesis, setelah melakukan perhitungan uji normalitas dan uji homogenitas didapat data berdistribusi normal dan homogen, kemudian dilanjutkan dengan uji t-test. Berdasarkan hal tersebut, maka akan dilanjutkan pada 7

8 pengujian hipotesis penelitian (H 1 ). Dari hasil uji-t diperoleh t hitung = 4,612 dan t tabel = 2,000 untuk db = 50 dari taraf signifikansi 5%. Hal ini berarti t hitung > t tabel, sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima. Berdasarkan kriteria pengujian, H 0 ditolak H 1 diterima yang artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa sebelum menggunakan Asesmen Kinerja dan sesudah menggunakan Asesmen Kinerja dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Negeri 1 Banyuning Tahun Pelajaran 2015/2016. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan rumusan masalah, hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut. Pertama, perancangan desain Asesmen Kinerja yang dibuat nantinya akan menghasilkan sebuah produk yang berupa buku pegangan untuk guru. Asesmen ini terlebih dahulu dinilai oleh beberapa ahli, seperti ahli isi mata pelajaran, ahli desain pembelajaran, dan ahli Asesmen pembelajaran. Setelah mendapatkan riview/penilaian dari para ahli, produk Asesmen Kinerja direvisi sesuai dengan masukan yang diberikan, selanjutnya produk Asesmen Kinerja ini diuji cobakan di SD Negeri 1 Banyuning. Berdasarkan hasil validasi oleh para ahli dan uji coba lapangan, dapat diketahui kualitas produk Asesmen Kinerja yang dikembangankan termasuk dalam kualifikasi baik/layak. Kedua, kualitas pengembangan Asesmen Kinerja. Penelitian ini telah menghasilkan produk pengembangan berupa buku pegangan untuk guru pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 1 Banyuning. Asesmen Kinerja yang dikembangkan memiliki kesesuaian dengan kebutuhan sekolah (guru dan siswa), valid berdasarkan aspek isi bidang studi IPA, desain pembelajaran, Asesmen pembelajaran, uji lapangan, mampu memberi daya tarik, serta dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga penggunaan Asesmen Kinerja dalam pembelajaran IPA akan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. Ketiga, efektivitas hasil pengembangan Asesmen Kinerja, ratarata nilai pretest adalah 10,38 atau setara dengan nilai real sebesar 51,92 dan ratarata nilai posttest adalah 15,96 atau setara dengan nilai real sebesar 79,80. Setelah dilakukan penghitungan secara manual diperoleh hasil t hitung sebesar 4,612. Kemudian harga t hitung dibandingkan dengan harga t pada tabel dengan db = n1 + n2 2 = = 50. Harga t tabel untuk db 50 dan dengan taraf signifikansi 5% (α = 0,05) adalah 2,000. Dengan demikian, harga t hitung lebih besar daripada harga t tabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Ini berarti, terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan Asesmen Kinerja. Dilihat dari konversi hasil belajar di kelas V SD Negeri 1 Banyuning, nilai rata-rata posttest peserta didik 15,96 jika dikonversikan menjadi nilai real (79,80) berada pada kualifikasi Baik, dan berada di atas nilai KKM mata pelajaran IPA sebesar 75. Melihat nilai rerata atau mean posttest yang lebih besar dari nilai rerata atau mean pretest, dapat dikatakan bahwa Asesmen Kinerja pada pembelajaran IPA dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa. Saran-saran yang disampaikan berkenaan dengan pengembangan Asesmen Kinerja ini dikelompokkan menjadi empat, yaitu: Pertama, saran kepada siswa. Penelitian ini memberikan informasi pada siswa bahwa penelitian atas kemajuan dan perkembangan belajar siswa tidak hanya bisa dilakukan oleh guru, tetapi siswa sendiri dapat menilai dirinya. Siswa dapat mengetahui kemampuan dan keterampilannya selama proses pembelajaran tanpa harus menunggu proses pembelajaran berakhir. Kedua, saran kepada Guru IPA. Guru disarankan agar lebih mendalami tentang apa dan bagaimana menerapkan Asesmen Kinerja. Di samping itu guru dapat melaksanakan inovasi belajar dan mengembangkan kurikulum serta meningkatkan profesional guru melalui 8

9 pelatihan secara sistematik dan berkelanjutan. Ketiga, saran kepada kepala sekolah. Kemampuan guru dalam memberikan penilaian kepada siswa berbeda-beda, Asesmen Kinerja ini dapat menjadi pertimbangan bagi Kepala Sekolah dalam memberikan penilaian yang sesuai dengan kemampuan siswa setiap proses pembelajaran yang ada di sekolah. Keempat, saran kepada peneliti lain. Dari penelitian yang sudah dilakukan diharapkan dapat menarik minat peneliti yang lain untuk mengembangkan lagi penelitian Pengembangan Asesmen Kinerja ini yang nantinya akan lebih diteliti secara lebih mendalam dalam pembelajaran yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA Agung, A.A.Gede Metodelogi Penelitian; Suatu Pengantar. Singaraja: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha. BSNP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP. Koyan, I W Asesmen Dalam Pendidikan. Singaraja: Undiksha Press. Masnur Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung: PT Refika Aditama. Tegeh, I Made dan I Made Kirna Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Undiksha. Tegeh, I Made Media Pembelajaran. Singaraja: Undiksha. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Penerbit Sinar Grafika. Zainul Alternatif Assesment. Jakarta: Universitas Terbuka. 9

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGEMBANGAN ASESMEN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SEMESTER II SD NEGERI 1 SANGSIT KECAMATAN SAWAN KABUPATEN BULELENG TAHUN PELAJARAN 015/016 Putu Ayu Pryantinii 1, Made Sumantri, I Wayan Widiana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SD NO 3 DARMASABA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SD NO 3 DARMASABA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SD NO 3 DARMASABA Ni Wayan Desi Darmayanti 1, I Dewa Kade Tastra, I Kadek Suartama 3, 1,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL 4D PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 3 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL 4D PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 3 SINGARAJA Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 015) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL 4D PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 3 SINGARAJA Dadek Arywiantari 1, A. A. Gede Agung, I Dewa Kade Tastra

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V DI SDN 3 SONGAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V DI SDN 3 SONGAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM MATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V DI SDN 3 SONGAN Ita purnamasari 1, Kt Pudjawan, I Gde Wawan Sudatha 3 1,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK PEMBELAJARAN MANDIRI SISWA KELAS VIII TAHUN PELAJARAN 014-015 DI SMP NEGERI 4 SINGARAJA Ni Made Penawati 1, Dr. I Made

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI KARAKTER BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANJAR

PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI KARAKTER BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANJAR PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI KARAKTER BAHASA INDONESIA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BANJAR N. Maria Cicilia 1, I Made Tegeh 2, Dewa Kd Tastra 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. PENGEMBANGAN MEDIA KOMIK PENDIDIKAN UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI MIN AIR KUNING KECAMATAN JEMBRANA KABUPATEN JEMBRANA Khutum Bafaqih 1, I Nyoman

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 8 No: Tahun 07) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERORIENTASI MODEL INKUIRI PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN DASAR UNTUK SISWA KELAS X JURUSAN MULTIMEDIA DI SMK NEGERI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA Putu Widiadnyana 1, Desak Putu Parmiti 2, Luh Putu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN PKN DI SMP NEGERI 1 BANJAR Ida Bagus Komang Juni Ardika 1, Ketut Pudjawan 2, I Dewa Kade Tastra 3, 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS NEO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MENDOYO

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS NEO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MENDOYO PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS NEO PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MENDOYO N.P. Mega Cahyani Dewi 1, A.A. Gede Agung 2, I Dewa Kade Tastra 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 2 BANYUNING TAHUN PELAJARAN

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 2 BANYUNING TAHUN PELAJARAN e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun: 2016) PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VI SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 2 BANYUNING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO PEMEBELAJARAN IPA KELAS VI DI SD N 2 BANJAR BALI TAHUN 2015/2016

PENGEMBANGAN VIDEO PEMEBELAJARAN IPA KELAS VI DI SD N 2 BANJAR BALI TAHUN 2015/2016 e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: 2 Tahun 2016) PENGEMBANGAN VIDEO PEMEBELAJARAN IPA KELAS VI DI SD N 2 BANJAR BALI TAHUN 2015/2016 I Putu Andi Pramana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS IV SD

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS IV SD PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS IV SD Ni Pt Lia Ariati 1, I Md Tegeh 2, I Km Sudarma 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA SISWA KELAS VIII SMP Luh Anggreyoni 1, I Made Tegeh 2, I Komang Sudarma 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA

PENGEMBANGAN GAME EDUKASI BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA PENGEMBANGAN GAME EDUKASI BAHASA INGGRIS UNTUK SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA Ni Pt Desi Sulistyaningsih 1, A.A. Gde Agung 2, Luh Pt Putrini Mahadewi 3 1,2,3, Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO BAHASA INDONESIA BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN AUDIO-LINGUAL DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO BAHASA INDONESIA BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN AUDIO-LINGUAL DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA PENGEMBANGAN MEDIA AUDIO BAHASA INDONESIA BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN AUDIO-LINGUAL DI SMP NEGERI 6 SINGARAJA Ni Pt Ayu Suryaningsih 1, Kt Pudjawan, I Kdk Suartama 3 1,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SERIRIT

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SERIRIT PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI SERIRIT Kadek Oka Wira Satria 1, I Nym. Wirya, Desak Pt. Parmiti 3 1,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS EDMODO PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS EDMODO PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 SINGARAJA PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS EDMODO PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI SINGARAJA Gede Suriadhi, I Dewa Kade Tastra, Ign. Wayan Suwatra 3,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF SEBAGAI SUPLEMEN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP Gede Arya Adi Saputra 1, A.A. Gede Agung, Ign. Wayan Suwatra 3 1,,3 Jurusan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA PENGEMBANGAN FILM PENDEK BERMUATAN NILAI-NILAI SOSIAL PADA PEMBELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA Dear Ramos Damanik 1, Anak Agung Gede Agung 2, Desak Putu Parmiti 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DAN MENGADAKAN VARIASI

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DAN MENGADAKAN VARIASI PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBIMBING DISKUSI KELOMPOK KECIL DAN MENGADAKAN VARIASI Kadek Deni Kurniawiguna 1, Ign. Wayan Suwatra 2, I Komang Sudarma 3, 1,2,3, Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMP LABORATORIUM UNDIKSHA I G. N. Putu Mei Wartama 1, I Nyoman Jampel 2, I Kadek

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUTHOWARE PELAJARAN IPA SISWA SMP NEGERI 3 SAWAN KELAS VIII SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUTHOWARE PELAJARAN IPA SISWA SMP NEGERI 3 SAWAN KELAS VIII SEMESTER GENAP PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUTHOWARE PELAJARAN IPA SISWA SMP NEGERI 3 SAWAN KELAS VIII SEMESTER GENAP Komang Joni Sukriantana 1, I Nyoman Jampel 2, Anak Agung Gd Agung 3 1,2,3 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 015) PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK SISWA KELAS X SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 014/015 DI SMA N 4 SINGARAJA

Lebih terperinci

Oleh : Made Dedy Sumardana, Jurusan Teknologi Pendidikan.

Oleh : Made Dedy Sumardana, Jurusan Teknologi Pendidikan. PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMP SARASWATI SINGARAJA Oleh : Made Dedy Sumardana, 1111021054 Jurusan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design. Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 84), pre eksperimental design seringkali dipandang sebagai

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Abstrak Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: Tahun 06) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA ULAR TANGGA MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJARMATA PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PINTAR ELEKTRONIK (BPE) BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN IPA SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN BUKU PINTAR ELEKTRONIK (BPE) BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN IPA SEMESTER GENAP PENGEMBANGAN BUKU PINTAR ELEKTRONIK (BPE) BERBASIS PENDEKATAN ILMIAH PADA MATA PELAJARAN IPA SEMESTER GENAP Ni Nengah Yusmiari 1, A.A. Gede Agung 2, Ign. Wayan Suwatra 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SERIRIT

PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SERIRIT PENGEMBANGAN E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VIII DI SMP NEGERI SERIRIT Ni Wyn. Mei Ananda Putri, Nyoman Jampel, I Kadek Suartama 3,,3 Jurusan Teknologi Pendidikan, Fakultas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ASESMEN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN ASESMEN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN ASESMEN PROYEK DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR I Wayan Widiana Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia email : wayan_widiana@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BUDAYA MASYARAKAT HINDU BALI KELAS IV SDN 3 BANJAR TEGAL

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BUDAYA MASYARAKAT HINDU BALI KELAS IV SDN 3 BANJAR TEGAL Jurusan Teknologi Pendidikan (Volume: 6 No: 3 Tahun: 06) PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BUDAYA MASYARAKAT HINDU BALI KELAS IV SDN 3 BANJAR TEGAL Megasepa Duade Bekagema, Luh Putu Putrini Mahadewi, I Dewa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang 57 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang menggunakan Pendekatan Pembelajaran Kontekstual Melalui Metode Diskusi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAHASA JEPANG SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 DAWAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAHASA JEPANG SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 DAWAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BAHASA JEPANG SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 DAWAN Putu Agus Yoga Permana 1, I Komang Sudarma 2, I Wayan Romi Sudhita 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD NEGERI 4 PELIATAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD NEGERI 4 PELIATAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD NEGERI 4 PELIATAN I Gede Eka Pratama 1, Ign. Wayan Suwatra 2, Wayan Romi Sudhita 3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL HANNAFIN AND PECK UNTUK PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 3 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL HANNAFIN AND PECK UNTUK PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 3 SINGARAJA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF MODEL HANNAFIN AND PECK UNTUK PELAJARAN BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 3 SINGARAJA Ni Made Citra Dewi 1, A. A. Gede Agung, I Kadek Suartama 3 1,,3, Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia

Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (SNP) Unsyiah 2017, April 13, 2017, Banda Aceh, Indonesia Efektivitas Pembelajaran e-learning Berbasis Goesmart terhadap Pemahaman Membaca dan Minat Belajar pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Siswa Kelas XI SMA Pondok Pesantren Modern Daar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu perlakuan tertentu sebagai variabel bebas, terhadap hal yang lain sebagai variabel terikat. Variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

PRESTASI BELAJAR IPA

PRESTASI BELAJAR IPA PENGARUH PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA Lastian Dwi Hastuti Disusun bersama: Drs. Veator Renyaan, M.Pd. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sarjawiyata Tamansiswa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PORTAL E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMPN 1 BANJARANGKAN

PENGEMBANGAN PORTAL E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMPN 1 BANJARANGKAN PENGEMBANGAN PORTAL E-LEARNING BERBASIS SCHOOLOGY PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMPN 1 BANJARANGKAN Kade Ferry Apriyana 1, Nyoman Wirya 2, Desak Putu Parmiti 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan,

Lebih terperinci

WEBSITE PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL ADDIE UNTUK KELAS VIII SMPN 1 BANJAR

WEBSITE PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL ADDIE UNTUK KELAS VIII SMPN 1 BANJAR WEBSITE PEMBELAJARAN INTERAKTIF BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL ADDIE UNTUK KELAS VIII SMPN 1 BANJAR G. N. Pardomuan 1, A. A. G. Agung 2, L. P. Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: No: 1 Tahun 014) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VII SEMESTER II DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA I Gd. Wahyu Anggara 1, A. A. Gede Agung, I Gde Wawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metode penelitian yang digunakan meliputi lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PRESENTASI IPA DENGAN MODEL LUTHER KELAS IV SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 1 KALIUNTU

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PRESENTASI IPA DENGAN MODEL LUTHER KELAS IV SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 1 KALIUNTU e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 5 No: Tahun 016) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PRESENTASI IPA DENGAN MODEL LUTHER KELAS IV SEMESTER GENAP DI SD NEGERI 1 KALIUNTU

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA PENGEMBANGAN E-LEARNING DENGAN MODEL WATERFALL PADA MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA Isyarotullatifah 1, Anak Agung Gede Agung 2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, dengan alasan pengontrolan yang dilakukan hanya pada satu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara atau kegiatan yang dilakukan peneliti, mulai dari perumusan masalah sampai dengan penarikan kesimpulan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN DENGAN MODEL ADDIE PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA Luh Putu Ayu Febriani 1, I Made Tegeh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Kemala Bhayangkari Bandung yang terletak di jalan Palasari No. 46 Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang berdiri di bawah naungan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PKN DENGAN MODEL ADDIE UNTUK SISWA KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PKN DENGAN MODEL ADDIE UNTUK SISWA KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PKN DENGAN MODEL ADDIE UNTUK SISWA KELAS VII SMP Luh Ayu Rukianing 1, I Wayan Romi Sudhita 2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MODEL BANATHY PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VII

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MODEL BANATHY PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MODEL BANATHY PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VII Ni Md Dwijayanti 1, I Wyn Romi Sudhita 2, L Pt Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP I Putu Dalbo Manik Krishna 1, I Wyn Romi Sudhita 2, Luh Pt Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PENCAK SILAT PADA MATA PELAJARAN PENJASKES KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 SERIRIT TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Komang Tri Pradnya Utama Giri 1, I Nyoman Jampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V Heru Adikusuma 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2, I Dewa Kade Tastra 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS V DI SD NEGERI 1 BAKTISERAGA

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS V DI SD NEGERI 1 BAKTISERAGA PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN KONTEKSTUAL KELAS V DI SD NEGERI 1 BAKTISERAGA Kadek Krisna Nanda 1, I Made Tegeh 2, I Komang Sudarma 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BANJAR UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BANJAR UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMP NEGERI 1 BANJAR UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP Ni Luh Ayu Indra Astiti 1, Ketut Pudjawan 2, I Nyoman Wirya 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 PUPUAN

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 PUPUAN PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 PUPUAN Putu Priska Putra Pratama 1, I Komang Sudarma 2, I Made Tegeh 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS FACEBOOK PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS FACEBOOK PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: No: 1 Tahun: 014) PENGEMBANGAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS FACEBOOK PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SINGARAJA Gede Arsa Wijaya 1, Ketut Pudjawan, I Dewa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Dalam penelitian penulis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. 1, 2, 3 }

Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia.   1, 2, 3 } PENGEMBANGAN GAME EDUKASI DENGAN MATERI PENGENALAN PANCA YAMA BRATHA PADA MATA PELAJARAN AGAMA HINDU KELAS IV SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DI SD NEGERI 1 BANJAR BALI I Putu Eka Sujaya 1, I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah kemampuan analisis siswa kelas XI IIS SMA Negeri 6 Bandung pada mata pelajaran ekonomi. Penelitian ini menganalisa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 A III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan pokok-pokok yang akan penulis teliti, sehingga memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) kuantitatif yang dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR Siti Aisah, Kartono, Endang Uliyanti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SEMESTER GENAP DI SMP N 7 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2014/2015 Ni Kadek Resiani 1, Anak Agung Gede Agung 2, I Nyoman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah di dalam judul skripsi. Sesuai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V ARTIKEL PENELITIAN Oleh FRIENDA WIMADWI PERMASTYA NIM F37011002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4

BAB III METODE PENELITIAN R X O 2 R O 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Menurut Juliansyah Noor penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERPENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 KERAMBITAN

PENGEMBANGAN MODUL BERPENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 KERAMBITAN PENGEMBANGAN MODUL BERPENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 1 KERAMBITAN Ni Putu Ari Wulan Dwi Pertami 1, A. A. Gede Agung 2, I Made Tegeh 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016

BAB III METODE PENELITIAN. (RME) berbasis Teori Multiple Intelligence Howard Gardner. Waktu : 23 Maret April 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengembangan. Produk yang dihasilkan berupa RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan LKS (Lembar Kegiatan Siswa) dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kelas V di SDIT Al-Hasna yang berlokasi di Jl. Klaten Yogya KM 3,5 Pilangsari, Gondang, Kebonarum,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEJARAH DENGAN MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK SISWA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEJARAH DENGAN MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK SISWA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SEJARAH DENGAN MODEL HANNAFIN DAN PECK UNTUK SISWA KELAS XI SMA Luh Pt Swandewi Anggarayani 1, Ign. I Wyn Suwatra 2, Luh Pt Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015)

e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 3 No: 1 Tahun: 2015) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA DENGAN MODEL ADDIE UNTUK KELAS IV SD NEGERI 1 GOBLEG Gede Agus Febrianto 1, Ign. I Wayan Suwatra 2, I Made Tegeh 3 1,2,3 Jurusan Teknologi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V Frienda Wimadwi Permastya, K.Y. Margiati, Nurhadi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG TUMBUHAN HIJAU PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD N 3 TEGALCANGKRING

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG TUMBUHAN HIJAU PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SD N 3 TEGALCANGKRING e-journal Edutech Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Teknologi Pendidikan (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017) PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TENTANG TUMBUHAN HIJAU PADA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL INTERAKTIF SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 3 BANYUASRI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL INTERAKTIF SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 3 BANYUASRI PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL INTERAKTIF SUMBER DAYA ALAM DAN TEKNOLOGI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV DI SDN 3 BANYUASRI I Gede Balik Sutama Gama 1, Luh Putu Putrini Mahadewi 2, I Nyoman Jampel 3,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA DENGAN MODEL 4D UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SINGARAJAJA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA DENGAN MODEL 4D UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SINGARAJAJA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF IPA DENGAN MODEL 4D UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SINGARAJAJA Ni Putu Ayu Prihartini 1, Drs. Ketut Pudjawan 2, Luh Putu Putrini Mahadewi 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci