PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN
|
|
- Agus Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan program studi Magister Administrasi Pendidikan Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Oleh JUNAIAH Q PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
2 i
3 ii i
4 iii
5 PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN Abstract This research activity aims to examine in depth descriptions of the management of social competence of teachers SD Negeri 2 Mojorebo Wirosari Grobogan on aspects be inclusive, to act objectively, and not discriminatory for consideration gender, religion, race, physical condition, family background and social status economy as well as on aspects of effective communication, empathic, and courteous to students, fellow teachers, staff, parents, and community. This type of research make use of a qualitative approach, descriptive qualitative design with phenomenology which describes views and opinions of informants based on circumstances or facts that exist in the environment around SD Negeri 2 Mojorebo. Sources of data obtained from the principal, teachers, students, observation, and documentation collection techniques triangulation or a combination of interview data, obsrvasi participatory, and documentation study. Analysis of the data used is interactive analysis consists of three components: data reduction, data presentation and conclusion. Based on the results of the analysis of the research objectives are: 1) Primary School Teachers Negeri 2 Mojorebo own social competence both in being inclusive, acting objectively, and not discriminatory, 2) Primary Teachers Negeri 2 Mojorebo own social competence both in communicating effectively, empathetic and polite with fellow educators, staff, parents, and the community, so that the learning outcomes achieved in State Elementary School 2 Mojorebo Subdistrict can be increased in line with expectations. Keywords: be inclusive, acting objectively, teacher competence, management. Abstrak Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang deskripsi pengelolaan kompetensi sosial guru SD Negeri 2 Mojorebo Wirosari Grobogan pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi serta pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun kepada siswa, dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Jenis penelitian ini menggunaka pendekatan kualitatif,dengan desain kualitatif deskriptif fenomenologi yang menggambarkan cara pandang dan pendapat dari informan berdasarkan situasi atau kenyataan yang ada di lingkungan sekitar SD Negeri 2 Mojorebo. Sumber data diperoleh dari Kepala Sekolah, guru, siswa, observasi, dan dokumentasi dengan teknik pengumpulan trianggulasi atau gabungan dari data wawancara, observasi partisipatif, dan studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif. Berdasarkan hasil analisis tujuan 1
6 penelitian ini adalah : 1) Guru SDN 2 Mojorebo sudah memiliki kompetensi sosial yang baik dalam bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif, 2) Guru SDN 2 Mojorebo sudah memiliki kompetensi sosial yang baik dalam berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat, sehingga hasil pembelajaran yang dicapai di Sekolah Dasar Negeri 2 Mojorebo dapat meningkat sesuai dengan harapan. Kata kunci: bersikap inklusif, bertindak obyektif, kompetensi guru, pengelolaan. 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan icon fundamental dalam rangka membenahi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan, manusia akan memiliki akhlak, moral, ataupun etika yang baik sehingga tercipta kehidupan yang teratur. Dengan pendidikan yang sesungguhnyalah manusia akan mampu merekonstruksi pola pikirnya. Dunia pendidikan saat ini sedang diguncang oleh berbagai perubahan. Perubahan-perubahan ini merupakan penyesuaian dari kebutuhan masyarakat maupun permasalahan-permasalahan yang terjadi pada saat ini. Di Indonesia, permasalahan-permasalahan dalam pendidikan sangatlah bervariasi. Sebagai contoh tawuran antara SMA 70 Jakarta dengan SMA 6 Jakarta yang memakan korban meninggal dunia. Hal ini merupakan ketidakberhasilan dari sebuah proses pendidikan sehingga apa yang menjadi tujuan pendidikan pun sangat sulit untuk dicapai. Pemberitaan media tentang tawuran antarpelajar di Indonesia semakin marak. Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas Anak) mencatat hingga 2014 ini ada 229 kasus tawuran pelajar sepanjang tahun sebelumnya. Jumlah ini meningkat sekitar 44 persen dibanding tahun 2012 yang hanya 128 kasus. Dalam 229 kasus kekerasan antar pelajar SMP dan SMA itu, 19 siswa meninggal dunia (tewas) sia-sia. Bahkan menurut Ketua Umum Komnas Anak, Arist Merdeka Sirait bahwa tahun 2014 merupakan tahun darurat terhadap kekerasan anak. ( pada tanggal 13 Oktober 2015 pukul 10.15). Persoalan tawuran antarpelajar mengindikasikan bahwa kebijakan pendidikan serta penanaman nilai-nilai sosial dari guru belum terealisasi sebagaimana yang diharapkan. Karena itulah menarik untuk mempertanyakan 2
7 dan menelusuri sejauh mana sekolah dalam hal ini guru sebagai ujung tombak pelaksana lembaga pendidikan formal menjalankan perannya mewujudkan tujuan pendidikan? Guru merupakan salah satu faktor keberhasilan dari sebuah proses pendidikan. Pada dasarnya guru merupakan pendamping dari peserta didik dalam rangka mengembangkan potensinya dan mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. Berdasarkan Undang-Undang No 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen seorang guru yang professional hendaknya memiliki 4 kompetensi yaitu : 1) Kompetensi Paedagogik, 2) Kompetensi Kepribadian, 3) Kompetensi Profesional, 4) Kompetensi Sosial. Keempat kompetensi ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi antara kompetensi yang satu dengan yang lain, jadi tidak dapat berdiri sendiri.kompetensi guru pada dasarnya bertolak dari analisis tugas-tugas guru sebagai pendidik, pembimbing, pengajar maupun sebagai administrator kelas. Salah satu kompetensi guru yang perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar adalah kompetensi social. Proses pendidikan/pembelajaran tidak akan berjalan dengan baik apabila guru tidak mampu berkomunikasi dengan peserta didik. Oleh karena itu, guru haruslah memiliki sebuah kemampuan dalam bergaul ataupun berkomunikasi dengan peserta didik. Tidak hanya itu, guru juga harus dapat berkomunikasi dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sosial. Kemampuan inilah yang sering disebut dengan kompetensi sosial guru. Pengertian kompetensi secara sederhana adalah kemampuan atau kecakapan, Kemampuan atau kecakapan yang dimaksudkan dalam kompentensi itu menunjuk pada suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang, baik kemampuan atau kecakapan kualitatif maupun yang kuantitatif. Mc Ahsan (1981:45) mengemukakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, kecakapan atau keterampilan, dan kemampuan atau kapabilitas yang dicapai seseorang, yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia mampu mengkinerjakan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor (konatif) tertentu secara memuaskan. 3
8 Menurut penjelasan pasal 28 ayat (3) butir d pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dinyatakan bahwa kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Rumusan dalam PP itu diatur lebih lanjut dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, dinyatakan bahwa kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat, yang memiliki kompetensi inti untuk: 1) bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, 2) berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat diharapkan guru mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit berbeda dengan mereka yang bukan guru. Guru harus bisa berkomunikasi dengan baik secara lisan atau tulisan, dan isyarat dengan baik. Guru harus bisa bergaul secara efektif baik dengan siswa maupun dengan sesama pendidik, wali atau orang tua murid dan bergaul secara santun dengan masyarakat sekitarnya. Seorang guru yang memiliki kompetensi sosial akan diterima baik di lingkungan masyarakat sekitar. Hal tersebut terjadi karena dengan penguasaan kompetensi sosial bagi guru, maka ia mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat, dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai yang menjadi pegangan masyarakat dimana ia bertugas, serta mampu mengatasi masalah sosial yang timbul di masyarakat. Melihat pentingnya peran komptensi sosial guru dalam mewujudkan tujuan pendidikan seperti yang telah diuraikan di atas maka pada penelitian ini ada dua masalah yang perlu dicari jawabannya: 1) Bagaimana pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi?, 2) Bagaimana 4
9 pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat? Tujuan penelitian ini ada 2 yaitu: 1) mendiskripsikan pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi, 2) mendiskripsikan pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 2. METODE PENELITIAN Seorang peneliti harus memahami metodologi penelitian yang merupakan seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah (cara) sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah-masalah tertentu. Dalam dunia pendidikan pendekatan penelitian yang terkenal terbagi menjadi dua penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Dalam penulisan tesis ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dimana dalam penelitian ini lebih menekankan pada makna dan proses daripada hasil suatu aktivitas penelitian kualitatif juga berfokus pada pengalaman, interpretasi serta makna hidup seseorang yang mengalaminya. Proses penelitian kualitatif ini melibatkan upayaupaya penting, seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan data yang spesifik dari para partisipan, menganalisis data secara induktif mulai dari tema-tema yang khusus ke tema-tema umum, dan menafsirkan makna data. Laporan akhir untuk penelitian ini memiliki struktur atau kerangka yang fleksibel (Creswell, 2010 : 5). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan studi deskriptif fenomenologi yang menggambarkan cara pandang 5
10 dan pendapat informan berdasarkan situasi yang ada disekitar. (Sugiyono, 2011:14). Penelitian ini mengambil lokasi di SD Negeri 2 Mojorebo Kecamatan Wirosari Grobogan. Gedung sekolah ini kondisinya masih bagus representatif untuk proses belajar mengajar, terakreditasi baik. Media pembelajaran dan alat peraga pembelajaran yang dimiliki di sekolah ini dapat dikatakan mencukupi untuk mendukung proses belajar mengajar. Tenaga pendidik cukup dengan pendidikan sarjana pendidikan baik yang guru PNS maupun wiyata bakti. Jumlah siswa tahun pelajaran 2015/2016 sejumlah 191 siswa. Kurikulum yang digunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Peneliti mengambil lokasi ini sebab sekolah ini ditijau dari segi tenaga pendidik cukup dengan pendidikan sarjana. Sarana prasaraana cukup memadai. Penelitian di Sekolah Dasar Negeri 2 Mojorebo Kecamatan Wirosari Grobogan ini dilaksanakan selama enam bulan, sesuai rancangan pelaksanaan penelitian ini, dimulai dari bulan Agustus sampai Desember Subjek penelitian merupakan sumber data yang dimintai informasinya sesuai dengan masalah penelitian yang sedang diteliti. Sumber data dalam penelitian ini meliputi sumber data internal dan sumber data eksternal. Nara sumber adalah pihak yang dapat memberikan informasi data yang dibutuhkan baik primer maupun sekunder. Adapun narasumber pada penelitian ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, dan masyarakat sekitar serta pihak lain yang dapat mendukung penelitian ini. 6
11 Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan adalah trianggulasi atau gabungan dari tiga teknik sekaligus, yaitu observasi partisipatif, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Observasi partisipatif, wawancara mendalam dan dokumentasi akan digunakan untuk semua sumber data secara serempak (Sugiyono, 2011:330). Dalam pemeriksaan dan pengecekan keabsahan data peneliti akan menggunakan teknik pemeriksaan seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2011: ) yakni: 1) Credibility (Derajat Kepercayaan) yaitu perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negative, menggunakan bahan referensi, dan member check, 2) Transferability (keteralihan) yaitu mendeskripsikan secara rinci, jelas, dan sistematis temuan-temuan yang diperolah di lapangan ke dalam format yang telah disiapkan, 3) Dependability (kebergantungan) adalah melakukan audit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian, 4) Confirmability (kepastian) adala h menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Tahap menganalisa data adalah tahap yang paling penting dan menentukan dalam suatu penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan tujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Selain itu data diterjunkan dan dimanfaatkan agar dapat dipakai untuk menjawab masalah yang diajukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data akan dianalisis secara interaktif dan berlangsung secara terusmenerus sampai datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data mengikuti 7
12 flow model yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (Sugiyono, 2011:337), yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang peneliti peroleh dari hasil wawancara mendalam, observasi, dukumentasi terdiri dari berbagai macam variasi data. Data yang peneliti peroleh kemudian divalidasi dan dianalisis. Validasi data sangat perlu dilakukan agar diperoleh data yang valid. Teknik validasi data yang digunakan peneliti teknik analisis interaktif. Analisa data yang digunakan peneliti adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Setelah data divalidasi dan dianalisis, peneliti akan memperoleh data yang mendukung tujuan penelitian ini. Tujuan penelitian ini ada dua yaitu mendiskripsikan pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi dan mendiskripsikan pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. Pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi terhadap peserta didik dilakukan kepala sekolah dengan cara memberikan pengarahan dan pembinaaan kepada guru agar guru bersikap terbuka terhadap peseta didik dengan menunjukkan sikap mau menerima dan mengajarkan ilmu kepada semua peserta didik tanpa pilih kasih. Guru selama melaksanakan pembelajaran mengembangkan sikap komunikasi dialogis terhadap peserta didik. Ini didukung oleh jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Zulfija (2013) yang menyatakan bahwa faktor kunci dalam keberhasilan pendidikan inklusif terhadap peserta didik adalah guru dapat untuk bekerja sama dengan anak-anak, sikap terbuka tanpa memandang status sosial, suku dan agama. Guru mengembangkan sikap komunikasi dialogis terhadap peserta didik. Berarti pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif 8
13 tehadap peserta didik dapat dilakukan Kepala Sekolah dengan cara memberikan pengarahan dan pembinaan kepada guru agar guru bersikap terbuka dengan mau menerima dan mengajarkan ilmu kepada semua peserta didik tanpa pilih kasih. Pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif terhadap sesama guru dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara menunjukkan sikap terbuka terhadap sesama guru, mengakui keberadaan pengalaman yang dimiliki teman guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Ini selaras dengan jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Anif (2012) yang menyatakan bahwa kompetensi sosial merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang guru dengan menjaga hubungan guru dengan teman sejawat, menciptakan suasana yang kondusif tanpa diskriminatif. Berarti pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif terhadap sesama guru dilakukan dengan cara dilakukan dengan cara menunjukkan sikap terbuka terhadap sesama guru, mengakui keberadaan pengalaman yang dimiliki teman guru, dan tenaga kependidikan lainnya. Adapun pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi terhadap masyarakat dilakukan dengan cara menunjukkan sikap terbuka terhadap masyarakat sekitar, menjalin hubungan yang baik dengan wali murid. Ini didukung oleh jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Keengwe (2010) yang menyatakan bahwa guru memiliki sikap yang ramah, penuh semangat dan hangat dalam berinteraksi dengan warga masyarakat akan dapat membangkitkan motivasi kemajuan pendidikan, rasa senang terhadap warga masyarakat dengan ditunjukkan sikap peduli, sikap akomodatif, sikap bekerjasama. Berarti pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi terhadap masyarakat dilakukan dengan cara menunjukkan sikap terbuka terhadap masyarakat sekitar, menjalin 9
14 hubungan yang baik dengan wali murid ditunjukkan sikap peduli, sikap akomodatif, sikap bekerjasama Pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,d an status sosial ekonomi di SD Negeri 2 Mojorebo dilakukan kepala sekolah terhadap tiga objek tersebut adalah peserta didik, guru dan masyarakat sekitar atau wali yang dilakukan kepala sekolah dengan cara memberikan pengarahan dan pembinaaan kepada guru, cara menunjukkan sikap terbuka terhadap masyarakat sekitar, menjalin hubungan yang baik dengan wali murid. Ini selaras dengan jurnal hasil penelitian yang dilakukan oleh Puluhulawa (2013) yang menyatakan bahwa arti semakin baik kecerdasan emosional dan spiritual guru, semakin baik dampak yang dihasilkan dari peningkatan kompetensi sosial guru, terhadap siswa, teman pendidik, dan masyarakan Berarti bahwa pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,d an status sosial ekonomi di SD Negeri 2 Mojorebo dlakukan kepala sekolah terhadap tiga objek tersebut adalah peserta didik, guru dan masyarakat sekitar atau wali yang dilakukan kepala sekolah dengan cara memberikan pengarahan dan pembinaaan kepada guru, cara menunjukkan sikap terbuka terhadap masyarakat sekitar, menjalin hubungan yang baik dengan wali murid. Pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua, dan masyarakat Pembahasan hasil penelitian pengelolaan kompetensi sosial guru SDN 2 Mojorebo aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap peserta didik, dilakukan kepala sekolah dengan cara meningkatkan kemampuan komunikasi guru terhadap peserta didik. Ini dilakukan kepala sekolah dengan mengadakan pembinaan guru secara rutin guru setiap bulan. Ini selaras dengan jurnal hasil penelitian dari Pambudi (2012) yang menyatakan bahwa pembinaan kompetensi bidang sosial dilakukan oleh kepala sekolah dalam kegiatan pembinaan rutin 10
15 untuk meningkatkan kemampuan komunikasi. Berarti Pembinaan terhadap guru untuk meningkatkan kemampuan komunikasi guru terhadap peserta didik harus dilaksanakan secara rutin minimal sebulan sekali. Pengelolaan kompetensi sosial guru aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap teman sejawat dilakukan kepala sekolah melalui rapatrapat rutin guru setiap bulan. Hal ini mampu memberikan suasana komunikasi dan hubungan pergaulan yang baik dan efektif terhadap teman sejawat di lingkungan sekolah. Ini selaras dengan jurnal hasil penelitian dari Handayani (2009) yang mengatakan kompetensi sosial guru aspek berkomunikasi dan bergaul terhadap sesama teman kerja dapat ditingkatkan oleh kepala sekolah melalui pembinaan guru setiap bulan dan berkala. Hal ini mampu memberikan suasana komunikasi dan hubungan pergaulan yang baik dan efektif terhadap teman sejawat di lingkungan sekolah. Berarti kompetensi sosial guru aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap teman sejawat ditingkatkan kepala sekolah melalui melalui pembinaan guru setiap bulan dan berkala. Pengelolaan kompetensi sosial guru aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap masyarakat atau wali murid dilakukan dengan cara menjalin komunikasi, berdialog dengan wali murid, melalui rapat-rapat rutin komite dan wali murid. Hal ini didukung oleh jurnal hasil penelitian dari Martínez (2014) bahwa pengembangan kemampuan kompetensi sosial dan emosional dalam berkomunikasi, interaksi guru terhadap warga masyarakat dapat ditingkatkan cara menjalin komunikasi, berdialog dengan wali murid. Sehingga memecahkan beberapa kesulitan yang ia / dia dapatkan, temukan di dalam kelas dan di luar kelas/ di masyarakat. Berarti Pengelolaan kompetensi sosial guru aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap masyarakat atau wali murid dilakukan dengan cara menjalin komunikasi, berdialog secara efektif. Pengelolaan kompetensi sosial guru pada aspek berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik, sesama pendidik, orang tua, dan masyarakat agar terjadi peningkatan secara terus menerus sehingga sampai pada tataran yang matang terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru khususnya 11
16 kompetensi sosial. Sebab kompetensi sosial yang dimiliki guru akan sangat berpengaruh terhadap seluruh proses pembelajaran yang dilaksanakan guru. 4. KESIMPULAN Simpulan Pengelolaan kompetensi sosial guru SDN 2 Mojorebo aspek bersikap inklusif dan tidak diskriminatif terhadap peserta didik, teman sejawat dan masyarakat atau wali murid dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru terkait kompetensi sosial guru baik terhadap siswa, teman sejawat maupun kepada wali murid dan masyarakat sekitar sekolah melalui rapat rutin bulanan. Pengelolaan kompetensi sosial guru SDN 2 Mojorebo aspek berkomunikasi dan bergaul secara efektif terhadap peserta didik, teman sejawat dan masyarakat atau wali murid dilakukan dengan cara kepala sekolah melakukan pembinaan kepada guru terkait kompetensi sosial guru baik terhadap siswa, teman sejawat maupun kepada wali murid dan masyarakat sekitar sekolah melalui rapat rutin bulanan, rapat-rapat rutin komite dan wali murid. Saran Penelitian ini disarankan kepada ; 1) Kepala Sekolah dapat mengelola dan memberdayakan semua warga sekolah dan selalu berusaha untuk dapat meningkatkan kerjasama dengan wali murid, kepala sekolah senantiasa diharapkan aktif menumbuhkan sikap keterbukan menjalin komunikasi dan hubungan yang efektif dengan semua pihak. Seperti kunjungan ke rumah peserta didik ( home visitation ) yang direncanakan dan untuk kepentingan sekolah. 2) Guru hendaknya selalu meningkatkan profesionalismenya terutama kompetensi sosialnya, menunjukkan sikap kasih sayang, keramahan dan kepedulian yang tinggi terhadap peserta didik tanpa membeda-bedakan latar belakang mereka, mengikuti perkembangan masyarakat, selalu siap memahami dan mengkaji sumber-sumber masyarakat yang dapat dimasukkan ke dalam rencana perkembangan pendidikan. Serta curah pendapat dengan teman sejawat terkait dengan masalah-masalah pembelajaran. 3) Wali murid disarankan untuk terlibat 12
17 secara aktif dalam rangka menumbuhkan rasa keterbukaan, menjalin komuniaksi dan menjaga pergaulan atau hubungan yng harmonis dan efektif antara sekolah dan wali murid. Bentuk keaktifan itu diantaranya wali murid diharapkan senantiasa menghadiri setiap undangan dari sekolah dalam rangka rapat komite, maupun pembagian raport akhir semester. DAFTAR PUSTAKA Anjum Kompetensi Sosial Guru /03/01/ kompetensi-sosial-guru Baimenova, B Psychological Readiness of Future Educational Psychologists for the Work with Children in the Conditions of Inclusive Education / Emzir Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Rosdakarya Florian, L The inclusive practice project in Scotland: Teacher education for inclusive education. science/article/ pii/s Ghifari, E Kompetensi Sosial, 2- kompetensi-sosial, diakses pada tanggal 29 Oktober 2012 pukul López Martínez, M The Social and Emotional Competences in the Earliest Academic Training of Compulsory Education Teachers within Multicultural Contexts. article/pii/s Makinen, M Becoming engaged in inclusive practices Narrative reflections teaching as descriptors of teachers' work engagement. 13
18 S Moleong, L. J Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Mulyasa, E Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru,. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.. Pambudi, J. A Pembinaan Kompetensi Sosial Dan Kompetensi Kepribadian Dalam Kerangka Profesionalisme Guru (Studi Situs Di Smk Negeri 9 Surakarta). Thesis thesis, Universitas Muhammadiyah Surakrta. Puluhulawa, C. W The Role of Emotional and Spiritual Intelligences in Improving Teachers Social Competence. science/article/14pii/s x
PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :
i PENGELOLAAN KOMPETENSI SOSIAL GURU SEKOLAH DASAR NEGERI 2 MOJOREBO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada : Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia akan memiliki akhlak, moral, ataupun etika yang baik sehingga. manusia akan mampu merekonstruksi pola pikirnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan icon fundamental dalam rangka membenahi kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Dengan pendidikan, manusia akan memiliki akhlak, moral, ataupun
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada :
i KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada : Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS
PENDAYAGUNAAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SDN 3 MOJOREBO WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :
i KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada : Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010: 3). Metode yang digunakan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S
KEPEMIMPINAN PEMBELAJARAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI 2 KALIWUNGU KENDAL T E S I S Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manjemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang sesuatu
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kejadian tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang tergolong dalam penelitian lapangan (Field Research), yaitu metode yang mempelajari fenomena dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif
61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Prosedur Penelitian Jenis metode penelitian ini adalah merupakan penelitian deskriftif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciINTERNALISASI NILAI SOFT SKILL DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2016/2017
INTERNALISASI NILAI SOFT SKILL DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU TAHUN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian lapangan (Field Research), yaitu penelitian yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA
IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Untuk mengetahui sejauh mana penerapan metode go a round dalam meningkatkan kecakapan sosial siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MA Darul Hikmah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara dan prosedur yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki suatu masalah tertentu dengan maksud mendapatkan informasi untuk digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif dengan pendekatan evaluatif karena berusaha mengambarkan situasi sosial yang dihadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitatif research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode merupakan suatu hal yang sangat penting,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. 1 Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciPERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT
PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di dalam kelas dan lingkungan sekitarnya yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait
Lebih terperinciTINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Bogdan Dan Taylor (Andi Prastowo, 2011: 22) menyatakan metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif kualitatif berupa kata-kata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah teknik- teknik spesifik dalam penelitian. 1 Hal ini menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan langkah- langkah yang harus ditempuh guna melakukan
Lebih terperinciTESIS. Oleh Q
PEMBERDAYAAN GURU DI SMP NEGERI 2 KISMANTORO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan metode-metode
Lebih terperinciISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo
Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. PENERAPAN TEKNIK PENAMPINGAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA ISKANDAR HASAN Pengawas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan
Lebih terperinciNaskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian. Karena metode mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan setepat-tepatnya
Lebih terperinciSIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga)
Profesi Guru (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga). Mei, 2013. SIKAP SOSIAL DAN KINERJA GURU YANG GAGAL MENEMPUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PROFESI GURU (Study Kasus di Kecamatan Kaligondang
Lebih terperinciPENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS
PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2005:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciPROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL
PROSES PEMBELAJARAN INKLUSI UNTUK ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS KELAS XI DKV DI SMK NEGERI 4 PADANG JURNAL Oleh : MARDIANSYAH NIM. 11060308 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Untuk itu peneliti memfokuskan penelitian yang permasalahan utama dikaji tentang kualitas pendidikan madrasah yang membutuhkan data lapangan dan data tersebut sewaktu-waktu dapat
Lebih terperinciANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM
2.262 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 23 Tahun ke-5 2016 ANALISIS ANIMO MASYARAKAT DALAM MEMILIH SEKOLAH ANAK DI SD WULUHADEG DAN SD IT ASSALAAM ANAlYZE OF SOCIETY INTEREST TO CHOOSE WULUHADEG
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai manajemen di Perpustakaan Masjid PUSDAI Jawa Barat. Untuk memperoleh gambaran yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
Lebih terperinciDiajukan Oleh : ANNISA RAHMAH A
ANALISIS KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI SOSIAL GURU MATA PELAJARAN EKONOMI SMA SE-SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai syarat menyelesaikan Program Strata I pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan campuran, sebagaimana yang diungkapkan oleh Creswell (2009)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif kuantitatif sederhana atau yang disebut dengan
Lebih terperinciPENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN T E S I S
PENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN T E S I S Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk
Lebih terperinciANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO
ANALISIS KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF DI KELAS II DAN IV SD NEGERI 1 SIMO Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS
KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DASAR STUDI KASUS KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI GIRIMARGO 1 TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Lebih terperinciPENGELOLAAN KEGIATAN KESISWAAN BERBASIS PRESTASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BATURSARI DEMAK
PENGELOLAAN KEGIATAN KESISWAAN BERBASIS PRESTASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 6 BATURSARI DEMAK TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang bertujuan
Lebih terperinciISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)
ISSN: 2088-687X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) Nur Wasito a a Dosen Program Studi Manajemen Informatika, AMIK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan menambah pengetahuan. Meneliti dilakukan untuk memperkaya dan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan kegiatan mengkaji, secara teliti dalam suatu bidang ilmu dengan kaidah tertentu. Mengkaji merupakan suatu usaha untuk memperoleh dan
Lebih terperinciPEMETAAN PROFIL DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN TINGKAT SEKOLAH DASAR DI KOTA BENGKULU
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Volume 10, Nomor 1, April 2014 Dian Pujianto & Bayu Insanistyo Diterbitkan Oleh: Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) 1 yaitu semua data yang terkumpul diperoleh dari lapangan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang mengambil data dari kunjungan lapangan yang berupa hasil wawancara dengan para narasumber terkait
Lebih terperinciJurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM
SISTEM PENGELOLAAN KELAS OLEH GURU SOSIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 MANIANGPAJO KABUPATEN WAJO Muhammad Ferdhy Asdana Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini mencakup dua sudut pandang, yaitu sudut pandang secara Umum dan sudut pandang secara Khusus. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu penelitian yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian field research yaitu penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena dengan menggunakan pendekatan ini akan mempermudah peneliti dalam mengungkap
Lebih terperinciPERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA
PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah kualitatif yang menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi ril objek penelitian berdasarkan data-data otentik yang dikumpulkan.
Lebih terperinciPERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG
PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG Oleh: Endrawati * Fitria Kasih** Rahma Wira Nita**
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KTSP DI SMP NEGERI 1 TUNJUNGAN BLORA
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS BERBASIS KTSP DI SMP NEGERI 1 TUNJUNGAN BLORA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk
Lebih terperinciOleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,
Dampak Pelaksanaan Program (Anggrita K) 170 DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan karena, pada penelitian
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciPERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG
PERENCANAAN SEKOLAH RAMAH ANAK (SRA) DI SD NEGERI GEBUGAN 01 KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN)
PENGEMBANGAN KOMPETENSI SOSIAL GURU (STUDI TENTANG PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MASYARAKATNYA DI SMP NEGERI 1 WONOSARI KLATEN) NASKAH PUBLIKASI RESTU NUGRAHENI A.220090147 PENDIDIKAN PANCASILA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan
Lebih terperinciPENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada
PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh
Lebih terperinciREFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL
REFLEKSI RESPON GURU TERHADAP PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 1 NGAGLIK E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMANFAATAN JAM BELAJAR EFEKTIF MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN DAN PROGRAM SEMESTER PADA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN PEMANFAATAN JAM BELAJAR EFEKTIF MELALUI PENYUSUNAN PROGRAM TAHUNAN DAN PROGRAM SEMESTER PADA SEKOLAH DASAR Sukarno Pengawas TK/SD UPTD Pendidikan Kecamatan Tanggungharjo Surel : sukarno@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (e) Analisis Data dan (f) Pengecekan Keabsahan Data
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan mengemukakan gambaran yang berkaitan dengan metode penelitian, yang terdiri dari (a) Jenis dan Pendekatan Penelitian, (b) Lokasi Penelitian (c) Data dan Sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sumber Data Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di dua lokasi yaitu di SD Negeri Gugus Sindangpalay UPT Dinas Pendidikan Wilayah Utara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme, digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Untuk menemukan hubungan antara kemampuan berpikir matematis dengan perbedaan gender, dengan unsur-unsur pokok yang harus ditemukan sesuai dengan butir-butir rumusan
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL
Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A Nur Oniyah Setiya Diyanti Siti Mahmudah PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya (60136).
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS
PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciPROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER SENI TARI BERBASIS LOMBA (STUDI SITUS SD N SIDOMULYO 03 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana
Lebih terperinciTINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS
TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Manajemen Pendidikan pada Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metode-metode yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian menghasilkan deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang atau prilaku
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69
60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Metode penelitian digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang berjudul Implementasi Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat dalam Peningkatan Mutu Madrasah (Studi Analisia Pengelolaan Kelembagaan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017
IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS UASBN (Studi Situs di SD Negeri 01, 03, dan 06 Ungaran)
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PADA SEKOLAH DASAR YANG BERBASIS UASBN (Studi Situs di SD Negeri 01, 03, dan 06 Ungaran) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang strategi bisnis, yang difokuskan pada analisis strategi bisnis online dalam meningkatkan pendapatan. Metode penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
Lebih terperinciPengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak
Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Terbanggi Besar yang terletak di Jalan Ahmad Yani Poncowati, Kecamatan Terbanggi
Lebih terperinciKESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL
KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. riil objek penelitian berdasarkan data-data autentik yang
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian kualitatif deskriptif ini adalah menggambarkan sekaligus mengkaji kondisi riil objek penelitian berdasarkan data-data autentik yang dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan
Lebih terperinci