BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni
|
|
- Yulia Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hubungan Masyarkat (Public Relations) Menurut definisi kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR), yakni sebuah lembaga humas terkemuka di Inggris dan Eropa, terbitan bulan November 1987, humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memeliharaniat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya. 1 Jadi, humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Pada pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh dunia di Mexico City, Agustus 1978, ditetapkan definisi humas sebagai berikut: Humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai kecenderungan, memprediksikan setiap kemungkinan konsekuensi dari setiap kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya. 2 Menurut Frank Jefkins, public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai 1 M. Linggar Anggoro, Teori dan profesi Kehumasan (serta aplikasinya di Indonesia), Bumi Aksara, Jakarta, 2002, hlm 2 2 Ibid., hlm.2 7
2 8 tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian. 3 Sasaran humas adalah sasaran komunikasi manajemen. Dalam usaha mencapai tujuan manajemen secara efektif, salah satunya adalah hubungan dengan karyawan (employee relations) sebagai publik internal. Rhenald Kasali mengatakan bahwa, public relations adalah suatu pendekatan strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi dengan cara membujuk (persuasive). Tugas public relations adalah membina hubungan yang baik dengan berbagai pihak. 4 Pengertian humas sebagai fungsi yang melekat pada manajemen organisasi, tujuan utamanya adalah membentuk goodwill, toleransi, kerjasama, saling mempercayai, saling pengertian, dan saling menghargai serta untuk membentuk opini publik yang positif berdasarkan prinsip-prinsip hubungan yang harmonis, baik hubungan ke dalam (internal relations) maupun ke luar (external relations). 5 Berdasarkan ciri khas kegiatan public relations, maka fungsi public relations menurut Cutlip, Centre dan Canfield adalah: a. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. b. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dengan menyebarkan informasi dari organisasi ke publiknya dan menyalurkan opini publik pada orgaisasi. c. Melayani publik dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi kepentingan umum. 3 Frank Jefkins, Public Relations, Erlangga, Jakarta, 1992, hlm. 9 4 Rhenald Kasali, Manajemen PR, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1990, hlm Rosadi Roslan, Praktik dan Solusi Public Relations dalam Situasi Krisis dan Pemulihan Citra, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999, hlm. 31
3 9 d. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya, sebagai khalayak sasarannya. 6 Ada tiga hal yang sangat mempengaruhi tingkat efektifitas humas internal, yaitu: a. Keterbukaan pihak manajemen. b. Kesadaran pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting komunikasi dengan pegawai. c. Keberadaan seorang manajer komunikasi (kepala humas) yang tidak hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber daya teknis. 7 Public relations merupakan fungsi manajemen yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi-organisasi, lembagalembaga umum dan pribadi, dan dipergunakan untuk memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan. 8 Fungsi manajemen yang dilaksanakan PR ini selain diterapkan ke dalam setiap strategi, juga sebagai pegangan dalam melaksanakan tugasnya melakukan kegiatan yang sesuai dengan visi misi perusahaan tempat ia berada. Dari visi misi perusahaan tersebut maka dapat ditetapkan objective yang diinginkan. 9 Dari sinilah seorang PR dapat menetapkan objective internal yang mendukung objective perusahaan secara menyeluruh. Objective ini dapat direalisasikan dengan menggunakan teknik-teknik komunikasi efektif yang dimiliki oleh PR. 6 Frida Kusumastuti, Dasar-Dasar Humas, Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002, hlm Frank Jefkins, Public Relations, op.cit., hlm Aly Bachtiar, Tehnik Humas, Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 1995, hlm. 4 9 Rhenald Kasali, op.cit., hlm. 57
4 Komunikasi Organisasi Definisi Komunikasi organisasi Komunikasi merupakan faktor penting dalam pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Karena manusia adalah makhluk sosial, yaitu setiap manusia akan melakukan kegiatan komunikasi untuk melakukan hubungan yang baik dengan pihak lain. Istilah komunikasi diambil dari bahasa latin yaitu communis, yang berarti umum (common). Komunikasi menurut Herman Sofyandi adalah komunikasi yang telah dipakai demikian luasnya dalam kehidupan kita sehari-hari, dan juga telah menjadi objek studi para ahli dalam kurun waktu yang cukup lama. 10 Hasil penelitian menunjukan bahwa komunikasi yang buruk dipandang sebagai hal yang paling sering disebut-sebut menjadi sumber konfik antara pribadi, karena individu mengahabiskan waktu sadarnya hampir 70 persen untuk berkomunikasi (menulis, membaca, berbicara, dan mendengar). 11 Begitupun dalam organisasi komunikasi penting untuk kita jalankan, untuk menjalin suatu hubungan yang baik antara sesama. Menurut Weick Organisasi (organization) secara khas dianggap sebagai kata benda, sementara pengorganisasian (organizing) dianggap sebagai kata kerja. 12 Pengertian organisasi secara umum adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk bekerjasama, terkendali, terpimpin dan untuk tujuan tertentu. 10 Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa, Perilaku Organisasi, 2007, hlm Ibid hal Pace dan Faules, op.cit., hlm. 11
5 11 Komunikasi didalam organisasi merupakan saran yang penting dalam menjalin hubungan antara pimpinan dan bawahan. Menurut Purwanto, komunikasi organisasi ialah komunikasi yang dilakukan dalam ruang lingkup organisasi yang mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal atau nonverbal. 13 Adapun pandangan menurut Goldhaber didefinisikan sebagai proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang saling berubah-ubah. Setiap perusahaan menggunakan struktur organisasi secara umum dan tentu saja komunikasi organisasi berjalan baik jika seseorang didalamnya dapat beradaptasi dengan baik. Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai komunikasi yang terjadi antara orang-orang yang berada didalam organisasi saling berhubungan satu sama lain dengan maksud untuk mecapai suatu tujuan organisasi. Elemen-elemen di organisasi menyangkut atasan atau pimpinan dan karyawan atau bawahan. Pemimpin adalah orang yang membantu orang lain untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan, dan seorang pemimpin ialah seseorang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin, memiliki kecakapan, dan kelebihan disuatu bidang. Sedangkan karyawan atau tim kerja adalah kelompok pekerja yang bertanggung jawab atas pembentukan produk atau menangani suatu proses dalam organisasi. 13 Purwanto, Komunikasi Bisnis, Jakarta, 1997, hlm. 125
6 12 Salah satu tantangan besar dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Berkomunikasi dalam organisasi dikenal berbagai pola untuk memperlancar dan menyampaikan informasi yang ada. Pola komunikasi ini berbagai macam bentuknya. Semua pola komunikasi merupakan suatu aliran yang digunakan untuk menyampaikan berbagai maksud dan informasi antara berbagai tingkatan dan jenjang dalam suatu organisasi. Aliran informasi dapat membantu menentukan iklim dan moral organisasi, yang pada gilirannya akan berpengaruh pada aliran informasi. Tantangan dalam komunikasi organisasi adalah bagaimana menyampaikan informasi keselurhan bagian organisasi dan bagaimana menerima informasi dari seluruh bagian organisasi. Menurut Gibson dan Donneley, ada empat arah umum komunikasi dalam organisasi yaitu Pertama Komunikasi kebawah ( Downward Communication ), ialah komunikasi kebawah mengalir dari individu di tingkat atas hirarki kepada orangorang di tingkat bawah. Bentuk komunikasi kebawah yang paling umum ialah istruksi kerja, memo resmi, pernyataan kebijaksanaan, prosedur, buku pedoman, dan publikasi perusahaan. Kedua Komunikasi ke Atas ( Upward Communication ) Komunikator berada di tingkat bawah organisasi, sedangkan penerima berada ditingkat atas. Komunikasi keatas mengalir dari tingkat bawah ketingkat atas sebuah organisasi, dan mecakup kotak saran, pertemuan kelompok, dan prosedur keluhan. Ketiga Komunikasi Horisontal ( Horizontal Communication ). Komunikasi horisontal mengalir melintasi berbagai funsgi dalam organisasi. Bentuk komunikasi ini diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengintergrasikan berbagai fungsi organisasi. Misalnya kepala departemen akuntasi berkomunikasi dengan kepala departmen pemasaran mengenai tawaran lokakarya di fakultas ekonomi perguruan tinggi, arus komunikasi ini adalah horisontal. Keempat Komunikasi Diagonal (Diagonal Communications) Komunikasi diagonal bersilang melintasi funsgi dan tingkatan dalam organisasi, serta penting dalam situasi dimana anggota tidak dapat berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah, ataupun horisontal. Misal pengawasan keuangan sebuah perusahaan besar ingin melakukan anlisis distribusi biaya. Salah satu bagian tugas itu mungkin
7 13 mengharuskan para wiraniaga menyampaikan laporan khusus secara langsung kepada pengawas keuangan itu dan bukan melalui saluran tradisonal dalam departmen pemasaran Fungsi Komunikasi organisasi Komunikasi dalam organisasi begitu penting dan dapat diapakai untuk melaksankan fungsi-fungsi sebagai berikut Pertama Fungsi Kontrol, yaitu komunikasi dapat dipakai untuk mengontrol atau mengendalikan perilaku anggota organisasi dalam berbagai cara. Organisasi memiliki hirarki wewenang dan pedoman yang diikuti oleh pekerja. Manakala para pekerja diminta untuk melaporkan hasil kerja dan keluhannya, menjalankan tugas sesuai dengan deskrpsi, maka komunikasi sebagai pengontrol. Kedua Fungsi Motivasi, yaitu komunikasi dapat juga dipakai sebagai cara untuk menjelaskan bagaimana pekerjaan seharusnya bekerja agar dapat meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. Dalam hal seperti ini, komunikasi berfungsi sebagai motivasi. Ketiga Fungsi Infromasi yaitu pengambilan keputusan dalam organisasi memerlukan informasi. Komunikasi berfungsi menyediakan informasi yang berguna bagi individu atau kelompok untuk membuat keputusan yang dikehendaki. 15 Menurut Conrad dalam Tubs dan Mos, ada tiga fungsi komunikasi dalam organisasi yaitu: Pertama Fungsi Perintah ialah Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi membicarakan, menerima, menafsirkan, dan bertindak atas suatu perintah. Tujuannya adalah berhasil mempengaruhi anggota lain dalam organisasi. Hasil fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang saling bergantung dalam organisasi tersebut. Kedua Fungsi Relational ialah Komunikasi memperbolehkan anggota organisasi menciptakan dan mempertahankan hubungan personal dengan anggota lain. Hubungan kerjaan mempengaruhi kinerja pekerjaan dalam berbagai cara misalnya kepuasan kerja. Ketiga Fungsi Manajemen Ambigu yaitu komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambigu) yang melekat dalam organisasi. Anggota organisasi berbicara dengan anggota laiinya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama R James L.Gibson, John M.Ivancevich dan James J,Donnelly, Organisasi Perilaku Struktur Proses, Jakarta, 1994, hlm Herman Sofyandi dan Iwa Garniwa, op.cit., hlm Tubbs, Stewart L, dan Styvia Moss, Human Communication( Konteks-konteks Komunikasi), 1996, hlm 125
8 14 Dalam organisasi fungsi tersebut sangat berpengaruh untuk atasan ataupun bawahan dalam organisasi, dengan berjalannya organisasi dengan baik maka akan terlihat betapa pentignya fungsi komunikasi organisasi itu untuk mencapai suatu tujuan organisasi. 2.3 Gaya Komunikasi Seorang pemimpin yang benar adalah membantu karyawannya untuk meningkatkan motivasi yang ada dalam diri mereka. Pemimpin adalah orang yang membantu orang lain untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Setiap individu memiliki kebutuhan masing-masing, dan pemenuhan kebutuhan itulah yang memungkinkan menjadi pendorong mereka untuk melakukan kegiatan. Dalam hal ini perulu adanya pendorong dalam memberikan motivasi kepada setiap individu untuk melakukan aktivitasnya sesuai dengan perannya dalam perusahaan agar tercapai pemenuhan kebutuhan. Seorang pemimipin dalam perusahan itulah seseorang yang harus dan dapat menjadi pemimpin yang baik untuk karyawan. Dalam pengaplikasian organisasi akan ada hubungannya dengan gaya komunikasi yang dipakai setiap orang-orang yang terlibat. Gaya komunikasi didefinisikan sebagai seperangkat perilaku antarpribadi yang terspesialisasi yang digunakan dalam suatu situasi tertentu. Masing-masing gaya komunikasi terdiri dari sekumpulan perilaku komunikasi yang dipakai untuk mendapatkan respon atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian dari satu gaya komunikasi yang digunakan, bergantung pada maksud dari pengirim (sender) dan harapan dari penerima (receiver).
9 15 Menurut Miftah Thoha (1999) pengertian gaya komunikasi pimpinan adalah suatu cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Norton (1978) dalam Pace, mengembangkan gaya komunikasi ini dengan istilah communicator style construct. Gaya komunikasi ini didefinisikan sebagai satu cara verbal dan paraverbal berinteraksi terhadap tanda bagaimana mengertikan, menterjemahkan, menyaring atau memahami. Public Relations dalam sebuah perusahaan adanya hubungan dengan pimpinan manajemen. Dapat dijelaskan secara berkesinambungan bahwa public relations pada masa sekarang ini tidak hanya mengurusi masalah intra organisasi juga bertanggung jawab langsung kepada pimpinan manajamen dalam hal peningkatan mutu komunikasi. Tentu saja gaya komunikasi pimipinan menjadi fungsi dan peranan bagi public relations. Sebagai seorang Public Relations memiliki tanggung jawab yang berat untuk dilakukan apalagi hal ini berhubungan dengan karyawan dan pemimpin. Adanya keluhan, nasihat, dan masukan dari bawahan mengenai gaya komunikasi pimpinan Public Relations harus dapat menyampaikan pesan tersebut sampai kepada pihak pimpinan perusahaan. Dan mencari jalan keluar atas masalah yang terjadi karena dilain pihak karyawan sumber daya manusia yang dibutuhkan oleh perusahaan yang harus dihargai agar menghasilkan motivasi dan kinerja yang baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Setiap sikap diri mencerminkan beberapa gaya komunikasi yang dapat dikenali. Terdapat enam gaya komunikasi yang ada dalam organisasi. Wofford,
10 16 Gerloff dan Cummins (1977) dalam Pace (1983) mengembangkan gaya ini dari tiga sikap dasar diri. Terdapat 6 (enam) gaya komunikasi dalam organisasi : 1. Controlling Style (Gaya mengawasi) Gaya komunikasi pengontrol, membatasi dan memerintahkan perilaku tindakan orang lain. Mereka mengatur orang-orang apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Mereka dengan gaya komunikasi ini dengan menggunakan otoritas mereka untuk membujuk dan mempengaruhi untuk menjalankan perintah. Pengawasan dapat dilakukan dengan cara kasar atau menyenangkan atau simpatik. Gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, ditandai dengan adanya satu kehendak atau maksud untuk membatasi, memaksa dan mengatur perilaku, pikiran dan tanggapan orang lain. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi ini dikenal dengan nama komunikator satu arah atau one-way communications. Pihak - pihak yang memakai controlling style of communication ini, lebih memusatkan perhatian kepada pengiriman pesan dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian untuk berbagi pesan. Mereka tidak mempunyai rasa ketertarikan dan perhatian pada umpan balik, kecuali jika umpan balik atau feedback tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi mereka. Para komunikator satu arah tersebut tidak khawatir dengan pandangan negatif orang lain, tetapi justru berusaha menggunakan kewenangan dan kekuasaan untuk memaksa orang lain mematuhi pandanganpandangannya. Pesan-pesan yag berasal dari komunikator satu arah ini, tidak berusaha menjual gagasan agar dibicarakan bersama namun lebih pada usaha menjelaskan kepada orang lain apa yang dilakukannya. The controlling style of communication ini sering dipakai untuk mempersuasi orang lain supaya bekerja dan bertindak secara efektif, dan pada umumnya dalam bentuk kritik. Namun demkian, gaya komunikasi yang bersifat mengendalikan ini, tidak jarang bernada negatif sehingga menyebabkan orang lain memberi respons atau tanggapan yang negatif pula. 2. Structuring Style (Gaya Struktur) Struktur yang netral cara mengekspresi diri, penampilan objek, penekanan terhadap penyampaian pada berbagai peristiwa. Mereka mempengaruhi apa yang orang lain kerjakan diaplikasikan berdasarkan prosedur, aturan main, jadwal kerja, tujuan dan standar untuk kegiatan. Gaya komunikasi yang berstruktur ini, memanfaatkan pesan-pesan verbal secara tertulis maupun lisan guna memantapkan perintah yang harus dilaksanakan, penjadwalan tugas dan pekerjaan serta struktur organisasi. Pengirim pesan (sender) lebih memberi perhatian kepada keinginan untuk mempengaruhi orang lain dengan jalan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan dan prosedur yang berlaku dalam organisasi tersebut.
11 17 3. Equalitarian Style ( Gaya Persamaan) Adanya kesamaan dan persamaan hak yang jelas setiap orang dalam membina hubungan. Egualitarian merangsang orang lain untuk menaggapi, berbicara timbal balik, dlam upaya untuk mendorong inisiatif person. Mereka menunjukkan perhatian yang tulis kepada orang lain dan lebih santai serta informatif dalam interaksi mereka. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua arah (two-way traffic of communication). Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya, setiap anggota organisasi dapat mengungkapkan gagasan ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan pengertian bersama. Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini, adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu organisasi. 4. Dynamic Style (Gaya Dinamik). Dinamis sangat aktif dan agak sedikit agresif atau komunikasi dengan komunikasi blak-blakan. Mereka cenderung lebih berbicara singkat, langsung, jujur, dan terbuka. Gaya komunikasi yang dinamis ini memiliki kecenderungan agresif, karena pengirim pesan atau sender memahami bahwa lingkungan pekerjaannya berorientasi pada tindakan (action-oriented). The dynamic style of communication ini sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang membawa para wiraniaga (salesmen atau saleswomen). Tujuan utama gaya komunikasi yang agresif ini adalah mestimulasi atau merangsang pekerja/karyawan untuk bekerja dengan lebih cepat dan lebih baik. Gaya komunikasi ini cukup efektif digunakan dalam mengatasi persoalan-persoalan yang bersifat kritis, namun dengan persyaratan bahwa karyawan atau bawahan mempunyai kemampuan yang cukup untuk mengatasi masalah yang kritis tersebut. 5. Relinquishing Style(Gaya Membiarkan) Menyampaikan ide kepada bawahan sendiri atau orang lain, gaya ini lebih suka mendukung atau menunda kepentingan yang lain, Gaya ini idealnya untuk konsultasi dan membangun kompetensi dengan yang lain. Gaya komunikasi ini
12 18 lebih mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat ataupun gagasan orang lain, daripada keinginan untuk memberi perintah, meskipun pengirim pesan (sender) mempunyai hak untuk memberi perintah dan mengontrol orang lain. Pesan-pesan dalam gaya komunikasi ini akan efektif ketika pengirim pesan atau sender sedang bekerja sama dengan orang-orang yang berpengetahuan luas, berpengalaman, teliti serta bersedia untuk bertanggung jawab atas semua tugas atau pekerjaan yang dibebankannya. 6. Withdrawal Style (Gaya Menyendiri) Menyatakan minat untuk mengurangi interaksi dengan yang lain. Gaya ini mengkomunikasikan pesannya yang tidak akan mempengaruhi orang lain. Gaya ini berupaya menghidari perilaku dan memberikan sedikit tanggapan secara verbal. Gaya ini berkomentar tidak ingin terlibat dan kurang berminat dalam pengambilan keputusan, gaya ini menjadi emosional dan menyerang orang lain secara verbal, gaya ini tidak ingin terlibat dalam percakapan, menghambat komunikasi efektif. Akibat yang muncul jika gaya ini digunakan adalah melemahnya tindak komunikasi, artinya tidak ada keinginan dari orang-orang yang memakai gaya ini untuk berkomunikasi dengan orang lain, karena ada beberapa persoalan ataupun kesulitan antarpribadi yang dihadapi oleh orang-orang tersebut. Dalam deskripsi yang kongkrit adalah ketika seseorang mengatakan: Saya tidak ingin dilibatkan dalam persoalan ini. Pernyataan ini bermakna bahwa ia mencoba melepaskan diri dari tanggung jawab, tetapi juga mengindikasikan suatu keinginan untuk menghindari berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu, gaya ini tidak layak dipakai dalam konteks komunikasi organisasi. Berikut ini adalah tabel mengenai gaya komunikasi. 17 Gaya Komunikat Maksud Tujuan Komunikasi or The Memberi Mempersuas Menggunaka Controlling Style perintah, butuh i orang lain. n kekuasaan dan perhatian orang wewenang. lain. 17 Soleh Soemirat, Elvinard, Ardianto, Yenny R Suminar, Komunikasi Organisasional, Universitas Terbuka, 2004., hlm 518
13 19 The Akrab, Mestimulasi Menekankan Equalitarian Style hangat. orang lain. pengertian bersama. The Objektif, Mensistemsa Menegaskan Structuring Style tidak memihak. si lingkungan ukuran, prosedur, kerja, aturan yang memantapkan dipakai. struktur The Dynamic Mengendalik Menumbuhk Ringkas dan Style an, agresif. an sikap untuk singkat. bertindak. The Bersedia Mengalihkan Mendukung Relinquishing menerima gagasan tanggung jawab pandangan orang Style orang lain. kepada orang lain. lain. The Independen / Menghindari Mengalihkan Withdrawal Style berdiri sendiri. komunikasi. persoalan. Menurut Wofford, Gerloff dan Cummins mengatakan bahwa Equalitarian Style merupakan gaya komunikasi yang ideal, sementara tiga gaya komunikasi lainnya Structuring, Dynamic, dan Relinquishing dapat digunakan secara strategis untuk menghasilkan efek yang bermanfaat bagi organisasi. Dan dua gaya komunikasi terakhir yaitu Controlling dan Withdrawing mempunyai kecenderungan menghalangi berlangsungnya interkasi yang bermanfaat dan produktif.
14 Motivasi Kerja Pengertian Motivasi Kerja Motivasi merupakan hasil interaksi antara individu dengan situasi. Tentu saja setiap individu memiliki dorongan motivasional yang berbeda-beda. 18 Motivasi menjadi penting dalam organisasi karena dengan motivasi diharapkan setiap karyawan ingin bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi dalam manajemen hanya ditunjukan secara umum untuk sumber daya manusia dan secara khusus untuk bawahan. Menurut Wayne F. Cascio, motivasi adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan seseorang untuk memuaskan kebutuhannya, misal: rasa lapar, haus, dan dahaga. 19 Motivasi dapat dikatakan sebagai kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan atau menggerakkan dan motif itulah yang kelak mengarahkan serta menyalurkan perilaku, sikap, dan tindakan seseorang yang selalu dikaitkan dengan pencapaian suatu tujuan, baik tujuan organisasi maupun tujuan pribadi masing-masing anggota, karena itulah motivasi didefinisikan oleh tiga komponen utama adalah kebutuhan, dorongan, dan tujuan. 20 Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan karyawan dalam melakukan pekerjaan secara baik dengan adanya motivasi yang bagus dari karyawan maka tujuan organisasi dapat tercapai. Dan motivator pun berkaitan dengan kepuasan kerja namun tidak dengan 18 Stephen, Robbins dan Timothy A.Judge, Perilaku organisasi, Salemba Empat, 2007., hlm Danang Sunyoto, Sumber Daya Manusia, PT Buku Seru, Jakarta, 2012, hlm Didit Darmawan, op.cit., hlm. 81
15 21 ketidakpuasan kerja. Faktor kesehatan berkaitan dengan ketidakpuasan kerja namun tidak dengan kepuasan kerja. Jadi untuk memelihara atau tetap memiliki pegawai, manager harus memusatkan perhatian pada faktor-faktor kesehatan, namun untuk membuat pegawai bekerja lebih keras, manager harus memusatkan perhatian pada motivator, dan seorang manager harus memusatkan perhatian pada motivator. Menurut David McClelland, motivasi kerja adalah segala sesuatu yang mendorong seorang karyawan melaksanakan tugas-tugasnya guna mencapai tujuan yang diinginkan, berfokus pada tiga kebutuhan yaitu : 1. Kebutuhan terhadap prestasi, ialah dorongan untuk melebihi, mencapai standart-standart, berusaha keras untuk berhasil. 2. Kebutuhan terhadap kekuasaan, yaitu kebutuhan anggota organisasi untuk mendapatkan kekuasaan dan mendapatkan penghargaan orang lain. 3. Kebutuhan terhadap afiliasi, atau hubungan, yaitu kebutuhan anggota organisasi untuk bekerja sama dengan orang lain Faktor-Faktor Motivasi Kerja Menurut Dadang Sunyoto faktor-faktor motivasi ada tujuh yaitu : 1. Promosi Promosi adalah kemajuan seorang karyawan pada suatu tugas yang lebih baik, baik dipandang dari sudut tanggung jawab yang lebih berat, martabat atau status yang lebih tinggi, kecakapan yang lebih baik, dan terutama tambahan pembayaran upah atau gaji.promosi bagi karyawan adalah lebih penting daripada gaji. Umumnya setiap promosi berarti suatu pemberian upah berupa uang yang lebih banyak didapat. 2. Prestasi Kerja Pangkal tolak pengembangan karier seseorang adalah prestasi kerjanya melakukan tugas yang dipercayakan kepadanya sekarang. Tanpa prestasi kerja yang memuaskan, sulit bagi seseorang karyawan untuk diusulkan oleh atasannya agar dipertimbangkan untuk dipromosikan ke jabatan atau pekerjaan yang lebih tinggi di masa depan. 3. Pekerjaan itu Sendiri Telah ditekankan bahwa pada akhirnya tanggung jawab dalam mengembangkan karier terletak pada masing-masing pekerja.
16 22 4. Penghargaan Pemberian motivasi dengan melalui kebutuhan penghargaan seperti penghargaan atas prestasinya, pengakuan atas keahlian dan sebagainya. Hal yang sangat diperlukan untuk memacu gairah kerja bagi para karyawan. Penghargaan ini dapat berupa tuntutan faktor manusiawi atas kebutuhan dan keinginan untuk menyelesaikan suatu tantangan yang harus dihadapi. 5. Tanggung Jawab Pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan perusahaan kepada karyawan merupakan timbal balik atas kompensasi yang diterima. Pihak perusahaan memberikan apa yang diharapkan oleh karyawan, namun disisi lain para karyawan memberikan kontribusi penyelesaian pekerjaan dengan baik pula dan penuh dengan tanggung jawab sesuai dengan bidang masing-masing. 6. Pengakuan Pengakuan atas kemampuan dan keahlian bagi karyawan dalam suatu pekerjaan merupakan suatu kewajiban oleh perusahaan. Karena pengakuan tersebut merupakan salah satu kompensasi yang harus diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang memang mempunyai suatu keahlian tertentu dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik pula. 7. Keberhasilan dalam Bekerja Keberhasilan dalam bekerja dapat memotivasi para karyawan untuk lebih bersemangat dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang diberikan oleh perusahaan. Dengan keberhasilan itu setidaknya memberikan rasa bangga dalam perasaan karyawan bahwa mereka mampu mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tugasnya. 21 Tujuan pemberian motivasi yang diberikan perusahaan untuk karyawan tentu saja mempunyai tujuan antara lain : a. Mendorong gairah dan semangat kerja b. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan c. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan d. Mempertahankan loyalitas kestabilan karyawan e. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan f. Menciptakan suasan dan hubungan kerja yang baik g. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan h. Meningkatkan kesejahteraan karyawan i. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas dan pekerjaanya Danang Sunyoto, op.cit., hlm Ibid hal. 17
17 23 Tugas yang dilaksanakan oleh manager personalia setelah melakukan perekrutan, seleksi, melatih serta mengembangkan melalui pelatihan dan pendidikan selanjutnya adalah memotivasi agar produktivitasnya meningkat. Harapan para manager sebagai motivator adalah hasil kerja yang lebih memenuhi prinsip efisiensi dari prestasi kerja yang dilakukan. 2.5 Hipotesis Teoritis Dengan kepemimpinan yang efektif dapat menggerakan seluruh anggota organisasi untuk menjalankan tanggungjawabnya masing-masing. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan sangat dipengaruhi oleh proses kepemimpinan yang efektif. Dengan pemimpin yang efektif akan menimbulkan motivasi yang bagus dari karyawan. Kepemimpinan merapakan faktor yang sangat penting dan bagaimana cara seseorang memimpin hingga dapat membawa kelompok kerja kearah keberhasilan yang maskimal. Gaya kepemimpinan adalah bagimana cara mengendalikan bawahan untuk melaksanakan sesuatu. Dari penelitian yang terdahulu adanya gambaran atau hipotesa bahwa gaya komunikasi pimipinan memang ada dampak kearah motivasi kerja karyawan melalui analisa data yang didapat dapat di jelaskan signifikan nilai itu bahwa adanya pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Sehingga penulis ingin menerapakan gaya pimpinan dalam perusahaan PT Mitra
18 24 Manunggal Makmur sejauh mana pengaruh gaya komunikasi pimipinan dengan motivas kerja karyawan.
Pengaruh Gaya Komunikasi Direktur terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan di PT. Sumarni Mustajab Batu
JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA Pengaruh Gaya Komunikasi Direktur terhadap Kepuasan Komunikasi Karyawan di PT. Sumarni Mustajab Batu Felina Limantoro,
Lebih terperinciKajian KOMUNIKASI dalam ORGANISASI (sub kajian Periku Organisasi)
Kajian KOMUNIKASI dalam ORGANISASI (sub kajian Periku Organisasi) Sebelum membahas pengertian komunikasi organisasi sebaiknya kita uraikan terminologi yang melekat pada konteks komunikasi organisasi, yaitu
Lebih terperinciWE CANNOT NOT COMMUNICATE
1 WE CANNOT NOT COMMUNICATE (Bateson, 1972) Komunikasi adalah prasyarat kehidupan Manusia, Fakta : KESIMPULAN : 1. Individu menghabiskan 70% dari waktu mereka untuk berkomunikasi menulis, membaca, berbicara,
Lebih terperinciKOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO
KOMUNIKASI ORGANISASI TIM DOSEN PERPUSINFO PENGANTAR MANUSIA ADALAH MAKHLUK SOSIAL YANG MEMBUTUHKAN ORANG LAIN ATAU SEKELOMPOK ORANG UNTUK BERINTEGRASI DALAM KEHIDUPANNYA MANUSIA MEMBUTUHKAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjalanan perpolitikan di Indonesia semakin menuju kearah tidak beretika lagi, dengan berbagai manuver politik dilakukan dengan tujuan untuk mencapai kemenangan.
Lebih terperinci2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Public Relations sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaanya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini menerangkan tentang pengertian serta konsep dari judul penelitian yang peneliti lakukan. 1. Komunikasi Organisasi a. Definisi Komunikasi Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia yang digunakan sebagai alat interaksi makhluk sosial. Komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi Proses komunikasi dapat dibandingkan dengan tata cara produksi dan konsumsi. Proses ini melibatkan produksi makna (production of meaning), melalui penggunaan bahan-bahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam berbagai aspek kehidupan sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu membutuhkan komunikasi. Pace & Faules dalam bukunya Komunikasi Organisasi: Strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Humas sebagai salah satu divisi dalam sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting keberadaaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Menurut Samsudin (2010: 281) mengemukakan bahwa motivasi adalah proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah suatu hal atau kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan makhluk hidup. Komunikasi dilakukan oleh manusia, hewan, dan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia di kehidupannya memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk dan berkembang secara signifikansi disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Dalam penelitian yang berjudul ANALISIS STRATEGI KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PENCITRAAN INTERNAL THE BELLEZZA SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis menggunakan
Lebih terperinciGaya Komunikasi Manager Personal Service Pada Officer Personal Service di PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional III Jawa Barat
Gaya Komunikasi Manager Personal Service Pada Officer Personal Service di PT.Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional III Jawa Barat Communications Manager-style Personal Service on the Officer's Personal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Hubungan Masyarakat (Humas) Menurut Rumantir (2002:7) Public Relation (PR) adalah interaksi dan menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan untuk kedua
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2009:10) manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap instansi pemerintah dalam menjalankan tugasnya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan dengan pihak dari luar instansi pemerintah, apakah itu dari
Lebih terperinciJARINGAN KOMUNIKASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Jaringan Komunikasi Organisasi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN JARINGAN KOMUNIKASI Pokok Bahasan 1. Jaringan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations 09 42008 Abstrak Modul ini menjelaskan tentang jaringan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melakukan aktivitasnya, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia (SDM). Dikarenakan SDM merupakan salah satu faktor yang berperan sangat penting
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemimpin adalah merupakan inisiator, motivator, stimulator, dinamisator, dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1.1 Pengertian Kepemimpinan Beberapa pengertian pemimpin menurut para ahli adalah sebagai berikut: Pemimpin adalah merupakan inisiator,
Lebih terperinciBAB II URAIAN TORITIS
22 BAB II URAIAN TORITIS 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah cara untuk
13 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gaya Kepemimpinan 2.1.1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kinerja atau keberhasilan organisasi. Pokok kepemimpinan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari,
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang mana dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus selalu berinteraksi dengan orang lain dalam suatu proses
Lebih terperinciBAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan
BAB I PEMBAHASAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses budaya untuk dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan masyarakat. Mekanisme komunikasi berlangsung seumur hidup dan telah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. yang positif dari individu yang disebabkan dari penghargaan atas sesuatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kepuasan kerja Luthans (2006: 142) mengatakan kepuasan kerja adalah situasi emosional yang positif dari individu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan
Lebih terperinciMOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh
MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi dalam sebuah perusahaan khususnya dan umumnya organisasiorganisasi lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi di dalam
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Komunikasi Manusia sebagai mahluk individu maupun sosial memiliki dorongan ingin tahu, ingin maju dan berkembang, maka salah satu sarananya adalah komunikasi. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahkan manusia tidak akan bertahan hidup. Demikian juga dalam sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang mewarnai era globalisasi memungkinkan perusahaan atau organisasi beroperasi diberbagai belahan dunia
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. atau unjuk kerja atau penampilan kerja. Kinerja dipengaruhi oleh faktor-faktor
BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Kinerja Kinerja adalah sikap, nilai moral, serta alasan internal maupun eksternal yang mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak dalam profesinya. Atau kinerja (performance)
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. seluruh faktor yang terdapat di perusahaan. Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
24 II. LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Perusahaan atau organisasi dapat maju dan berkembang apabila mampu menjalankan kegiatan dengan manajemen yang baik. Peranan manajemen sangat menentukan karena
Lebih terperinciBAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh
BAB I- Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitihan Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk
I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka
Lebih terperinciHAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal
HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal Pertemuan : II (Dua) Topik/Pokok Bahasan : Hubungan Internal Pokok-Pokok Perkuliahan : Pengertian Hubungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori- Teori Dasar/ Umum Teori-teori dasar yang dipakai oleh peneliti yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan adalah: 2.1.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia, karena segala aktivitas yang manusia lakukan seperti di rumah, di sekolah, di tempat kerja, dan sebagainya, pastilah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan dunia usaha dan semakin tajamnya tingkat persaingan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis atau common dalam bahasa inggris
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu communis atau common dalam bahasa inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara estimologis istilah komunikasi berasal dari bahasa Latin yakni Communicare. Artinya berbicara, menyampaikan pesan,
Lebih terperinci2.1.2 Tipe-Tipe Kepemimpinan Menurut Hasibuan (2009: ) ada tiga tipe kepemimpinan masing-masing dengan ciri-cirinya, yaitu:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan 2.1.1 Pengertian Kepemimpinan Menurut Wukir (2013:134), kepemimpinan merupakan seni memotivasi dan mempengaruhi sekelompok orang untuk bertindak mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi era globalisasi saat ini, banyak tantangan harus dihadapi oleh perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan kecil, menengah, maupun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setiap organisasi atau perusahaan pada umumnya memiliki tujuan-tujuan tertentu, dimana tujuan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu relevan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu relevan yang berkaitan serta relevansi dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus/pesan yang biasanya dalam bentuk kata-kata dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses di mana seorang komunikator menyampaikan stimulus/pesan yang biasanya dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau membentuk
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
24 BAB II KERANGKA TEORI A. Kajian Pustaka 1. Komunikasi Proses komunikasi dapat dibandingkan dengan tata cara produksi dan konsumsi. Proses ini melibatkan produksi makna (production of meaning), melalui
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KELURAHAN RABADOMPU TIMUR
PENGARUH KOMUNIKASI PIMPINAN DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI KELURAHAN RABADOMPU TIMUR Oleh: Ahmad Yani, S.EI., M.Pd. (Program Studi Ilmu Komunikasi STISIP Mbojo Bima) ABSTRAK Penelitian ini berjudul
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen yang berkaitan dengan pengelolaan kegiatan pemberdayaan sumber daya manusia disebut manajemen sumber daya manusia. Pada umumnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan mereka karena ukuran-ukuran kinerja yang ada dirasa
BAB I PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini perusahaan dalam menghadapi tekanan- tekanan untuk berubah, mereka dituntut untuk memberikan tanggapan agar tetap bertahan dan sukses dalam persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam setiap manajemen dan organisasi atau perusahaan yang satu dengan yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan operasional usaha
Lebih terperinciPengertian Komunikasi
Pengertian Komunikasi Komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama. Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Suatu penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, disini peneliti memaparkan hasil temuan di lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Ketika interaksi tersebut berjalan secara terus menerus tanpa menimbulkan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menduduki suatu tempat yang utama dalam tatanan organisasi, dan secara keseluruhan ditentukan oleh cara berkomunikasi. Oleh karena itu komunikasi
Lebih terperinciPROFESSIONAL IMAGE. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations.
Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Fakultas FIKOM Kompetensi komunikasi PR: Motivasi yang positif dan membangun komunikasi efektif dua arah dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu
Lebih terperinciPERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI
PERTEMUAN VIII,IX POLA ORGANISASI DAN PROSES ORGANISASI Pola Organisasi dibagi menjadi dua bagian yaitu organisasi formal dan organisasi informal. 1. Organisasi Formal, adalah organisasi yang dibentuk
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA 1. Sudah berapa lama Bapak bergabung di PT FIRST MEDIA TBK dan dibagian mana Bapak pertama kali masuk?. Sebutkan!. 2. Apa yang membuat Bapak tertarik untuk bergabung di PT First Media
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA. oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : ) berjudul Quality of Communication
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian pertama yang dijadikan bahan acuan adalah tulisan yang disusun oleh Gunter K. Stahl, L. A. (2010 : 469-487) berjudul Quality of Communication Experience:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi yang terjadi di internal Perusahaan merupakan komunikasi organisasi. Organisasi terdiri dari individu dan kelompok yang mempunyai karakteristik,
Lebih terperinciEverything You Should Know About PUBLIC RELATIONS
Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia )
BAB I PENDAHULUAN 1. Pengertian Human Relation ( Hubungan Antar Manusia ) Hubungan manusiawi adalah terjemahan dari human relation. Orangorang juga ada yang menterjemahkan menjadi hubungan manusia atau
Lebih terperinciHubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi
Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen mempunyai arti penting bagi kelangsungan hidup perusahaan dan pencapaian tujuan perusahaan. Karena perusahaan merupakan suatu organisasi besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan perusahaan. Komponen-komponen yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Public Relations sebagai salah satu bentuk interaksi dalam kegiatan komunikasi yang di maksudkan untuk membangun citra positif Hal tersebut di perjelas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA HUMAN RELATIONS DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh YUSVA RAHMAN Nim
Lebih terperinciLANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya. memberikan dampak yang positif terhadap organisasi, antara lain
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Uraian Teoritis 1. Pengertian Prestasi Kerja dan Indikatornya 1.1. Pengertian Prestasi Kerja Prestasi kerja merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan suatu iklim
Lebih terperinciBAB I. kualitas maupun kuantitas. Menurut Rivai (2006) kinerja adalah perilaku nyata yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pada dasarnya adalah aktivitas yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak karyawan tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen
BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang pemimpin memegang peran penting dalam eksistensi dan perkembangan organisasi, karena didalam sebuah organisasi seorang pemimpin berperan menggerakan
Lebih terperinci2 sesama warga masyarakat global berarti keterbelangkangan dan ketertindasan bagi yang bersangkutan. 2 Untuk dapat menjalankan komunikasi organisasi d
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu untuk menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang kita butuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan Indonesia jangka panjang yaitu Indonesia yang maju dan mandiri, adil dan demokratis, serta
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah tindakan yang dilakukan orang untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Hal ini adalah keinginan untuk melakukan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DATA. dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia dalam. nahdliyin di Malaysia.
64 BAB V ANALISIS DATA A. Hasil Temuan Peneliti Dari hasil deskripsi dan penyajian data yang dilakukan oleh peneliti dapat diperoleh temuan-temuan mengenai: 1. Pola Komunikasi elit NU Cabang Istimewa Malaysia
Lebih terperinciTEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI
Modul ke: 09 SOFIA Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI AUNUL, M.SI Program Studi BROADCASTING http://www.mercubuana.ac.id TEORI-TEORI KOMUNIKASI ORGANISASI Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunitas wanita dibandingkan pria, termasuk dalam bisnis online. Hal inilah. untuk mengelola portal website khusus untuk wanita.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Besarnya populasi wanita di Indonesia menjadikan banyak produsen dan perusahaan, memiliki yang minat besar untuk menggarap bisnisnya di komunitas wanita dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia masih menjadi sorotan dan tumpuhan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hubungan Masyarakat 2.1.1. Pengertian Hubungan Masyarakat Terdapat beberapa pengertian mengenai Hubungan Masyarakat, yaitu antara lain sebagai berikut: Menurut Cutlip, dkk,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat dari dua sebagai: 1. Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya
Lebih terperinci12 merupakan stimulasi yang bertujuan merubah tingkah laku orang lain (komunikan). 3 Komunikasi bisa diartikan dengan mempelajari aspek-aspek psikolog
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari kata latin communis yang berarti sama, communico, communication, atau communicare municare yang
Lebih terperinciPENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI
PENGARUH KOMPENSASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL CV. MUGIHARJO BOYOLALI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS. (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal, yang
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komunikasi Antarpribadi Komunikasi antarpribadi disebut juga dengan komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Diambil dari terjemahan kata interpersonal,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Motivasi kerja 1. Pengertian motivasi kerja Menurut Anoraga (2009) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Oleh sebab itu, motivasi kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang suatu tindakan yang konsekuen dan sistematis mengenai hal-hal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan seorang Humas disuatu Instansi pemerintah sangat dibutuhkan, seorang Humas bukan hanya sekedar satu arah arus informasi, ia juga memiliki fungsi
Lebih terperinciETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI
ETIKA & FILSAFAT KOMUNIKASI Modul ke: Pokok Bahasan : Etika Komunikasi Dalam Konteks Organisasi Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Yogi Prima Muda, S.Pd, M.Ikom Program Studi (Marcomm) www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan organisasi dan merupakan salah satu faktor pendukung dari keberhasilan suatu program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi baik itu swasta maupun pemerintah akan berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya organisasi yang diindikasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan Masyarakat (humas) merupakan bentuk kegiatan dan sekaligus suatu proses komunikasi. Proses komunikasi dalam kegiatan humas merupakan hal yang penting bagi
Lebih terperinciPertemuan ke
Pertemuan ke 5-6 suranto@uny.ac.id 1 Internal public relations (Hubungan publik internal) adalah aktivitas kehumasan yang dimaksudkan untuk membina hubungan baik dengan publik internal. Secara umum yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, kompetisi global dan perdagangan bebas menuntut sumber daya manusia yang
Lebih terperinci