FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia"

Transkripsi

1 FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia UNAIR NEWS Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga semakin mengukuhkan reputasinya sebagai jawara menggelar lomba ilmiah bertaraf nasional. Tidak hanya kompetisi Medspin (Medical Science and Application Competition) yang sudah diakui secara internasional, kini melalui Departemen Ilmu Faal juga sukses menggelar acara Olimpiade bidang Fisiologi bernama Indonesian Medical Physiology Olympiad (IMPhO) yang juga berlabel nasional, hingga antusiasme pesertanya sampai tak terbendung. Jumlah peserta IMPhO ternyata bertambah di luar dugaan kami, demikian Kristanti Wanito Wigati, dr., M.Si, Panitia Seksi Acara, di Aula Gedung GrhaBIK-IPTEKDOK FK UNAIR, Selasa (14/2). Pihak panitia terpaksa harus membatasi peserta karena keterbatasan kapasitas. Jadi sebanyak 141 mahasiswa saja yang terdaftar dari 22 fakultas kedokteran asal perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia. Mereka berkompetisi memperebutkan gelar juara pada event tersebut. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Pekanbaru, Lampung, hingga Banjarmasin. Kompetisi ini berlangsung selama dua hari, Februari Sebanyak 141 peserta itu dibagi dalam 35 tim. Mereka berkompetisi melalui tes tulis dan cerdas cermat. Para peserta ini juga adu pemahaman seputar materi fisiologi serta interaksi antar-peserta yang dituturkan dalam Bahasa Inggris. Dari 35 tim tersebut diseleksi lagi menjadi 12 tim untuk dipilih tim tim terbaik. Juara I berhak mendapatkan akses untuk mengikuti IMSPQ (International Medical School Pysiology Quiz) 2017 di Malaysia. Tambah Kristanti.

2 Alhasil, Juara I dan II diraih oleh tim asal FK Universitas Indonesia (FK-UI), sedangkan Juara III dimenangkan oleh tim tuan rumag Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Kristanti menuturkan, acara ini merupakan hasil dari afiliasi antara FK UNAIR dengan IMPhO level internasional yang digagas oleh Prof. Cheng Hwee Ming dari Malaysia. Kami melihat kompetisi ini belum ada di level nasional. Justru sudah lebih dulu aktif di level internasional. Maka dari itu kami berinisiatif menggelar acara serupa untuk level nasional. Soal-soal yang dilombakan pun hasil kolaborasi antara tim kami dengan Mr. Cheng, kata Kristanti menambahkan. Penyelenggaraan IMPhO level internasional itu sendiri sudah berjalan selama 14 tahun. Setiap tahunnya IMPhO internasional diikuti oleh banyak sekali peserta mahasiswa kedokteran dari berbagai negara. Melihat reputasinya itu, menurutnya, betapa pentingnya ilmu fisiologi dalam dunia kedokteran, karena merupakan dasar pengetahuan. Ilmu fisiologi adalah salah satu ilmu dasar kedokteran yang patut dikuasai oleh setiap mahasiswa FK. Ilmu ini mempelajari mekanisme tubuh manusia dari ujung rambut hingga ujung kaki. Karena begitu banyak yang dipelajari, maka perlu dibuatkan inovasi atau cara mengemas ilmu fisiologi supaya lebih menyenangkan untuk dipelajari. Caranya bisa dengan quiz, sehingga peserta termotivasi untuk belajar, tambahnya. Selain olimpiade, IMPhO juga mengadakan physiology educational group discussion bagi dosen yang mendampingi para peserta. Topiknya Phisiology learning Output and How to Arrange in Integrated Block System, juga dilaksanakan di FK UNAIR. Jadi tidak hanya dilihat kompetensinya saja, kami berharap acara ini dapat menumbuhkan semangat bersilaturahim, menjaga koneksi dan persahabaan antar dosen dan mahasiswa kedokteran. Kami berharap, kedepannya universitas lain di Indonesia juga dapat ikut serta, katanya.

3 Acara IMPhO tahun 2017 ini dibuka secara resmi oleh Dekan FK UNAIR Prof. Dr. dr. Soetojo, Sp.U (K) dan dihadiri pula oleh quist master dan founder IMPhO Prof. Cheng Hwee Ming. Mengingat respon yang luar biasa dari peserta, Prof. Cheng Hwee Ming menuturkan agar IMPhO tetap diselenggarakan dalam setiap tahunnya, dan memilih Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sebagai tuan rumah/penyelenggaranya. (*) Penulis : Sefya Hayu Istighfaricha Editor : Bambang Bes Proteomik Sebagai Tool dalam Pembuatan Vaksin Emerging dan Re-Emerging Disease SEJAK awal Abad ke-21, dunia kedokteran telah mengalami banyak revolusi, khususnya pada aspek epidemiologi molekular. Salah satu penemuan yang menjadi tonggak kemajuan ilmu medis tersebut adalah genomik. Perlu diketahui bahwa genomik merupakan salah satu teknik biologi molekular yang dikembangkan dari teori ekspresi, regulasi, dan struktur gen dalam tubuh manusia. Seiring dengan berjalannya waktu, genomik dirasa masih kurang mampu menjawab proses kompleks dalam tubuh manusia yang terdiri atas kurang lebih gen. Padahal, setiap gen dapat menghasilkan lebih dari satu jenis protein dengan fungsi yang beragam. Kombinasi jenis protein yang berbeda itu juga akan menghasilkan fungsi yang berbeda pula. Dalam hal ini, genomik tidak bisa digunakan untuk memprediksi stuktur dan properti

4 dinamis dari semua rangkaian protein tersebut. Oleh karena itu, muncullah istilah proteomik yang secara khusus mempelajari tentang struktur dan fungsi protein. Penelitian yang dilakukan oleh Akhter J Dkk pada tahun 2009 menyebutkan bahwa proteomic sangat bermanfaat dalam kedokteran klinis, yaitu untuk uji diagnostik dan prognosis, identifikasi target terapeutik, serta terapi penyakit tertentu. Indonesia merupakan negara yang terletak di wilayah tropis. Ini dibuktikan dengan salah satu propinsinya yang terletak di daerah khatulistiwa. Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki mega biodiversitas flora dan fauna terbesar di dunia, tak terkecuali dengan penyakit. Penyakit di Indonesia sebagai negara tropis memiliki spesifikasi dibandingkan dengan negara-negara lain yang memiliki empat musim. Penyakit seperti demam berdarah, malaria, kusta, filariasis, diare, TBC, flu burung, merupakan penyakit emerging dan re-emerging yang masih memiliki prevalensi atau angka kesakitan yang tinggi dan belum terpecahkan sampai dengan saat ini. Penggunaan proteomik dalam vaksin emerging dan re-emerging khususnya flu burung (merupakan salah satu penyakit yang memiliki daya bunuh sangat cepat dan menempatkan Indonesia menjadi negara nomor satu korban manusia dengan jumlah terbanyak di dunia), dan itu telah dibuktikan. Penelitian tersebut antara lain adalah telah ditemukannya protein yang bereaksi antara virus H5N1 di lapangan dengan vaksin flu burung homolog dan heterolog. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Qosimah (2008), virus H5N1 yang berada di lapangan dapat digunakan untuk mengetahui reaksi vaksin H5N1 homolog dan heterolog berdasarkan ekspresi protein. Hasil penelitian lain yang berkaitan dengan proteomik dan vaksin Influenza, khususnya flu burung, adalah penelitian yang

5 dilakukan oleh Hayati (2012) yang menemukan bahwa unggas yang telah divaksin dengan menggunakan vaksin flu burung memiliki ekspresi protein berbeda dengan isolate asli flu burung. Ini memberikan sinyal bahwa berdasarkan analisis proteomik, virus yang dikeluarkan dari hospes pasca vaksinasi telah terjadi perubahaan bentuk atau mutasi. Selain dua penelitian diatas, proteomik yang berkaitan dengan vaskin influenza, khususnya flu burung, adalah penelitian yang dilakukan oleh Alamudi (2013). Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa vaksin Influenza, khususnya flu burung, memiliki jalur berbeda di dalam memberikan perlindungan terhadap infeksi flu burung dari lapangan berdasarkan proteomik. Infeksi virus flu burung yang berasal dari unggas pada hospes akan menginduksi timbulnya apoptosis dan inflamasi. Hal ini berbeda dengan ketika infeksi virus flu burung berasal dari manusia. Berdasarkan ekspresi protein atau proteomik, ketika terjadi infeksi pasca vaksinasi, hospes tidak hanya memberikan respon timbulnya apoptosis dan inflamasi, namun akan memicu timbulnya mekanisme penghambatan terhadap pembentukan virion baru dan penyebaran progeni virus antar sel. Dari hasil pemaparan diatas, diharapkan memunculkan penemuanpenemuan baru dengan menggunakan bidang proteomic, khususnya dalam bidang pembuatan vaksin penyakit emerging dan reemerging seperti demam berdarah, malaria, filariasis, TBC. (*) Editor: Bambang Bes

6 Gandeng Pelajar SMA, Erasmus University dan FK UNAIR Kenalkan Bahaya Virus UNAIR NEWS Sebuah ungkapan mengatakan, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Selama ini, upaya preventif dinilai lebih efektif dalam menekan laju berkembangnya sebuah wabah penyakit. Tidak sampai menunggu status Kejadian Luar Biasa (KLB), baru bertindak. Upaya preventif ini justru bergerak mengedukasi melalui kegiatan yang sederhana namun terprogram dan berkelanjutan. Upaya tersebut seperti yang sudah konsisten dilakukan oleh Erasmus Medical Center, Totterdam University, Belanda, bersama Divisi Ilmu Penyakit Tropik dan Infeksi RSUD Dr. Soetomo Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, keduanya konsisten mengedukasi puluhan pelajar SMAN 16 Surabaya melalui program bernama Virus Kenner. Tahun ini, tim Virus Kenner dari Erasmus Medical Center bersama koordinator Virus Kenner FK UNAIR kembali bertandang ke SMAN 16 Surabaya, Rabu (8/2). Koordinator proyek Virus Kenner Wesley de Jong, dr mengungkapkan, Virus Kenner merupakan program penyuluhan yang diinisiasi oleh kelompok Viroscience Laboratory, Erasmus MC, Rotterdam, Belanda. Tujuannya, untuk menguatkan esensi pentingnya gerakan prevensi dalam melawan berbagai jenis penyakit akibat virus. Program penyuluhan ini melibatkan peran para pelajar SMA. Dengan harapan, semakin dini mereka mengenal pengetahuan seputar penyakit virus, semakin cepat mereka waspada. Di Belanda, program Virus Kenner sudah berjalan selama lima tahun. Program Virus Kenner di sebarkan di tiga negara, yaitu Suriname, Indonesia, dan Somalia. Di Indonesia, program itu

7 sudah berlangsung selama tiga tahun. Tim Virus Kenner berkolaborasi dengan sejumlah pakar Divisi Tropik dan Infeksi Departemen Penyakit Dalam RSUD Dr. Soetomo FK UNAIR. Dalam agenda rutin tahunan itu, mereka secara kontinyu menggelar kegiatan penyuluhan ke SMAN 16 Surabaya. Puluhan pelajar kelas X ini diperkenalkan dengan ilmu dasar virologi. Acara penyuluhan dikemas secara sederhana. Para pelajar SMA diperkenalkan tentang jenis dan dampak penyakit akibat virus. Dalam sesi acara lainnya, tim Virus Kenner membagikan kuesioner berisi pertanyaan umum untuk mengasah ulang seberapa dalam pemahaman dan pengetahun peserta. Selanjutnya, para siswa dikelompokkan menjadi beberapa tim kecil. Setiap tim akan ditugaskan untuk mempelajari satu jenis virus, bisa itu Influenza, Hanta virus, Leptosirosis, HIV Aids, Hepatitis, dsb. Masing-masing tim kemudian ditugaskan untuk mengaplikasikan pemahaman mereka ke dalam bentuk video maupun poster. Dalam waktu tiga bulan ke depan, siswa diminta mempresentasikan pengetahuanya tentang satu jenis virus secara mendalam. Diharapkan, ke depan mereka akan menjadi agen informasi bagi masyarakat di sekitarnya. Karya para pelajar SMA ini nantinya akan dikompetisikan dan dipresentasikan ketika kunjungan kedua Tim Viruskenner pada bulan Juni 2017 mendatang. Selama ini SMAN 16 menjadi pilot project untuk kegiatan pengenalan virus oleh Erasmus Medical Center dan FK UNAIR. Tak heran jika kemudian sekolah ini menjadi satu-satunya tempat berlangsungnya proyek tersebut. Wesley berharap, SMAN 16 dapat menjadi sekolah yang menginspirasi program ini. Sementara ini kami belum menargetkan apa-apa. Kami ingin memperkuat sistem Virus Kenner di sekolah ini terlebih dulu.

8 Ketika sudah dievaluasi dan hasilnya bagus, barulah kami berencana akan menyosialisasikan Virus Kenner ke sekolah lainnya, jelasnya. Investasi Masa Depan PIC Viruskenner Indonesia dr. Musofa Rusli Sp.PD mengungkapkan, sebenarnya konsep kegiatan penyuluhan itu dikemas cukup sederhana. Namun karena tim Erasmus begitu fokus dan serius menjalankan program tersebut, maka perlahan namun pasti program ini tetap berlanjut hingga saat ini. Dengan memperkenalkan secara dini kepada remaja mengenai bahaya virus, maka langkah ini dinilai efekti dalam menumbuhkan kewaspadaan sejak dini. Dampaknya memang tidak bisa cepat. Kalau anak remaja kita paham, minimal paham bahaya penyakitnya, maka harapannya mereka akan menyebarkan pemahaman itu dilingkungan mereka. Karena bagi tim Viruskenner sendiri, program ini merupakan bentuk investasi jangka panjang, jelasnya. Kasus penyakit akibat virus sebenarnya masih banyak di temui di Indonesia. Salah satunya, kasus penyakit Leptospirosis yang pernah terjadi di Sampang, Madura dan menelan korban. Di Belanda, angka kejadian Leptospirosis sangat minim, dan jarang ditemui penderita yang sampai dilarikan kerumah sakit dan meninggal karena terlambat tertangani. Karena di sana (di Belanda, -red) sistemnya berjalan, dimana masyarakat lebih mementingkan upaya prevensi. Sayangnya di Indonesia, perhatian belum tertuju ke sana. Kita baru ribut menangani kalau sudah terjadi breakout dan menelan korban, ungkapnya. Musofa yang juga alumnus S-2 Erasmus University ini menjelaskan, di Belanda, sistem manajemennya berjalan dengan baik. Sehingga dalam aplikasi pembiayaan rumah sakit tidak sampai mengeluarkan biaya tinggi. Di negara kincir angin ini,

9 segala bentuk program yang bersifat awereness mendapat prioritas. Oleh sebab itu, bagi masyarakat di sana, menanamkan kewaspadaan kepada anak-anak sedini mungkin adalah upaya penting melakukan pencegahan. (*) Penulis : Sefya Hayu Editor : Binti Q. Masruroh Sekelumit Kiprah Prof. Eddy Bagus di Bidang Mikrobiologi UNAIR NEWS Salah satu pakar UNAIR di bidang mikrobiologi adalah Prof. Dr. H. Eddy Bagus Wasito, dr., MS., Sp.MK. Selama ini, selain mengajar dan menjadi Ketua Prodi Mikrobiologi Klinik FK, peserta Exchange Scientist Program : Enteropathogenic Bacteria : Its Pathogenic Mechanism(S) Okinawa, 1991 ini berkhidmat di RSUD dr Soetomo. Pengabdiannya di bidang mikrobiologi sudah tidak perlu disanksikan lagi. Terdapat banyak publikasi ilmiah maupun makalah seminar yang telah dihasilkannya dan menjadi referensi ranah mikrobiologi tanah air. Eddy Bagus menyatakan, prospek bidang Mikrobiologi di Indonesia begitu luas. Modal yang dimiliki negeri ini sudah melimpah. Khususnya, khazanah sumber daya alam yang sangat beragam. Semua itu bisa dimaksimalkan dengan pengelolaan yang baik. Ilmuwan atau klinisi mikrobiologi tidak hanya dibebani tanggungjawab untuk mendeskripsikan suatu penyakit yang berasal dari mikroba. Lebih dari itu, harus pula sanggup mencari cara pencegahan dan pengobatannya,

10 Dijelaskan penulis delapan buku ini, peminat bidang ini menunjukkan tren peningkatan yang signifikan. Tak heran, sebab persoalan di bidang mikrobiologi, terutama penyakit yang muncul dari situ, makin beraneka rupa. Jenis penyakit yang bersumber dari virus, jamur, dan bakteri, terus tumbuh macam dan modelnya. Bahkan, cenderung lebih sulit ditangani. Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi para ilmuwan mikrobiologi. Di sisi lain, fenomena tersebut menjadikan orang-orang tertarik untuk mengkaji bidang ini. Menurut penulis 15 publikasi internasional dalam rentang ini, terdapat sejumlah aspek yang menjadi penunjang pengembangan Mikrobiologi. Antara lain, Sumber Daya Manusia (brainware), fasilitas (hardware), metode, dan budget. Keempat elemen itu mesti dipenuhi dengan proporsional untuk bisa melakukan optimalisasi rencana besar tersebut. Sinergitas setiap pemangku kebijakan/kepentingan menjadi sangat sentral perannya. Tak dapat dimungkiri, pemikiran reviewer proposal penelitian program doktor Unair 2009 dan proposal penelitian strategis nasional 2010 ini tergolong brilian. Aksinya di dunia pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakatpun kongkret dan aplikatif. Pantaslah, bila ayah satu anak ini kerap diganjar penghargaan. Antara lain, dosen teladan III tingkat Bagian Mikrobiologi dan Parasitologi FK UNAIR 1982, dosen teladan III FK UNAIR 1990, Satya Lencana Karya Satya XX Presiden RI 1998, dan Penghargaan Sudjono Djuned Pusponegoro sebagai Penulis Ilmiah Bidang Kedokteran Guru Besar ini juga aktif memberikan bimbingan untuk para mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir. Baik di level S1, S2, maupun S3. Di rentang 2006 hingga sekarang, ada 21 orang mahasiswa S1 yang dibimbingnya. Sedangkan sejak 1994 hingga saat ini, tercatat 79 orang yang diarahkannya mengerjakan tugas akhir pada jenjang S2/Spesialis. Sementara di jenjang doktoral, sejak 1998 hingga 2016, ada 20 orang yang dibimbing Eddy Bagus untuk menyelesaikan desertasi. (*)

11 Penulis: Rio F. Rachman Editor: Defrina Sukma Satiti Tempurung Kelapa Didedikasikan untuk Pasien Kanker Usus Besar yang Kurang Mampu UNAIR NEWS Dokter penemu skin barrier dari tempurung kelapa, Dr. Vicky S Budipramana, dr., SpB., KBD, termasuk sosok yang peduli dengan pasiennya. Dulu, skin barrier tempurung kepala buatannya diproduksi sendiri lalu diberikan kepada pasien secara cuma-cuma. Pertimbangannya, batok kelapa bisa didapatkan secara gratis dari pasar. Tapi lama kelamaan ndak bisa begitu. Sekarang mesti beli kelapa utuh. Satu batok bisa dibuat jadi empat sampai lima produk. Pasien cukup mengganti ongkos pembuatan dan bahannya saja, murah tidak lebih dari lima ribu rupiah, jelasnya. Namun demikian, murah bukan berarti diminati banyak orang. Ia mengakui tidak semua pasiennya mau menggunakan skin barrier batok kelapa. Jika pasien tersebut mampu, maka mereka lebih memilih menggunakan colostomy bag. Produk colostomy bag karayagam buatan pabrik ini diklaim lebih nyaman digunakan. Tinggal ditempel di permukaan kulit, tanpa harus menggunakan sabuk atau tali elastis. Produk ini juga memiliki kemampuan daya serap tinggi tapi hanya bisa digunakan selama beberapa hari. Hanya saja, produk tersebut mesti didapat dengan harga cukup mahal.

12 Penggunaan batok kelapa memang spesifik untuk pasien kurang mampu dan tinggal di daerah periferi. Bayangkan, kalau mereka harus membeli yang mahal, satu kantong untuk penggunaan 3-4 hari saja dikalikan Rp 80ribu. Sebulan sudah habis berapa biayanya? Apalagi mereka orang desa, mau beli di mana? Karena persediaan colostomy bag hanya ada di perkotaan saja, jelasnya. Lain halnya jika batok kelapa. Selain bahannya mudah didapat, batok kelapa ternyata memiliki kemampuan daya serap yang tinggi dan perawatannya mudah. Perawatannya mudah. Jika kantong stoma sudah penuh dengan cairan ekskreta, batok kelapa bisa dilepas dan dicuci. Sisa kerak yang menempel di permukaan batok bisa disikat sampai bersih, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari selama 7 jam atau dioven 130 derajat selama 20 menit. Setelah itu dapat digunakan berulang kali seumur hidup. Keduanya memang memiliki kekurangan dan kelebihan. Sebut saja karayagam. Dalam kondisi kulit yang masih lecet dan basah, karayagam tidak bisa digunakan. Alhasil, mau tidak mau pasien harus menggunakan batok kelapa sementara waktu sampai kondisi kulitnya membaik. Sedangkan batok kelapa, hanya penggunaanya saja yang dianggap kurang nyaman, karena dinilai kurang praktis dan musti menggunakan tali elastis. Namun bagi pasien kurang mampu, itu saja sudah sangat membantu. Tanpa mengeluarkan biaya lebih besar, kulit mereka aman dari iritasi, tanpa mengganggu aktivitas mereka. Teknik pemanfaatan batok kelapa menjadi skin barrier tampaknya hanya ada di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan di beberapa wilayah tropis lainnya. Agar bisa diproduksi, tentu dibutuhkan sejumlah persyaratan. Pengalamannya dalam memperjuangkan hak paten dilaluinya dengan cukup berliku. Jauh sebelum hak paten diperjuangkan, ia

13 melakukan penelitian seputar potensi batok kelapa terlebih dulu, dan kemudian berhasil masuk jurnal internasional. Selanjutnya, tahun 2008 ia mencoba mengurus hak paten. Namun usahanya memperjuangkan hak paten sempat terhalang, karena dalam proses paten pihak tersebut menelusuri, ide hak patennya sama dengan hasil penelitian yang sudah ada di dalam jurnal, sehingga dianggap tidak orisinal lagi. Setelah melalui usaha yang cukup keras, inovasinya berhasil disetujui pada tahun tahun Menurutnya, angka prevalensi kanker usus meningkat setiap tahun. Diperkirakan setiap minggu, Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo menerima puluhan pasien baru kanker usus besar. Banyak dari mereka berasal dari luar kota, tinggal di pedesaan. Bahkan, ia mengajarkan kepada para pasien bagaimana cara membuat skin barrier dari batok kelapa. Tapi ternyata tak semua orang bisa membuat. Kelihatannya sederhana, ya, tapi ternyata ndak semua orang mampu membuatnya. Karena kebutuhan terus meningkat, akhirnya saya minta bantuan orang lain untuk membuat, dan pasien tinggal ganti ongkos dan bahannya saja, dan ini bukan komersil, jelasnya. (*) Penulis: Sefya H. Istighfarica Editor: Defrina Sukma S Dosen FK Manfaatkan Tempurung

14 Kelapa Untuk Penderita Kanker Usus Besar UNAIR NEWS Alam telah menyediakan segalanya. Kemanfaatan buah kelapa (Cocos nucifera) ternyata melebihi perkiraan orang. Dokter spesialis divisi bedah digestif, Dr. Vicky S Budipramana, dr., SpB., KBwD, menemukan bukti bahwa tempurung kelapa bagus digunakan sebagai skin barrier (penampung cairan) bagi pasien kanker kolostomi. Bahkan skin barrier dari batok termasuk aman, murah, dan memiliki nilai plus dibandingkan produk pabrikan. Vicky menjelaskan, penanganan kanker kolostomi selalu bermuara pada tindakan operasi pengangkatan benjolan kanker. Mulai dari bagian usus sampai ke jaringan sekitarnya. Setelah operasi pengangkatan kanker, bagian usus yang masih tersisa di dalamnya tidak bisa langsung disambung begitu saja. Solusinya, bagian usus dikeluarkan dari dalam perut sementara waktu selama proses pemulihan. Nah, selama itu pula proses pengeluaran cairan ekskreta berlangsung di luar perut. Kondisi ini ternyata menyisakan persoalan baru. Pada kasus yang sering ditemui, seringkali pasien mengalami masrasi atau peradangan hebat di permukaan kulit disekitar perutnya, kata peneliti di Departemen Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/RSUD Dr. Soetomo. Hal itu terjadi karena mereka tidak menggunakan penampung cairan ekskreta yang tepat. Akibatnya, setiap kali keluar dari usus, cairan tidak tertampung dengan baik. Sebagaimana diketahui, cairan ekskreta bersifat alkali, sedangkan permukaan kulit sifatnya asam. Kulit yang sering berkontak dengan cairan ekskreta akan mengakibatkan kerusakan pada pelindung kulit. Akibatnya terjadi peradangan.

15 Seringkali kita melakukan tindakan operasi dari bagian usus halus karena lebih mudah dilakukan. Selain itu, yang keluar masih berupa cairan ekskreta yang encer dan tidak berbau, tidak seperti hasil buangan dari usus besar. Namun, risikonya bocor dan tumpah mengenai permukaan kulit, jika alat penampungnya kurang bagus, jelasnya. Persoalan ini yang kemudian menginspirasinya untuk menemukan solusi. Apalagi kebanyakan pasien adalah mereka yang berasal dari desa. Mayoritas pasien datang dalam kondisi memprihatinkan. Mereka mengeluh kesakitan karena kulitnya lecet dan meradang. Malah saking perihnya, pasien ada yang kemudian meninggal. Bukan karena penyakitnya, tapi karena tidak mampu menahan rasa sakit akibat luka sepsis, jelasnya. Tentu untuk mencapai kesembuhan, harus diupayakan kondisi kulit tetap kering. Dengan begitu setelah dinyatakan pulih, maka bisa segera dilakukan operasi penyambungan usus. Namun, selama kondisi kulit belum membaik, maka operasi penyambungan usus belum bisa dilakukan.

16 Skin barrier dari batok kelapa (Foto: UNAIR NEWS) Untuk mendapatkan skin barrier yang sempurna, maka bentuk tempurung kelapa disesuaikan sehingga permukaan cembung tempurung dapat ditempelkan pada kulit peristoma dan ujung (stump) usus menonjol (protrusi) melalui lubang tempurung yang terletak di bagian sentral. Bentuk tempurung kelapa secara alamiah sudah cekung sehingga bentuknya sesuai dengan skin barrier. Selain itu, daya serapnya juga tinggi. Agar stump usus dapat protrusi, perlu diberi penekanan yaitu dengan sabuk yang melingkar pada pinggang, sehingga ekskreta yang keluar tidak kontak dengan kulit peristoma, ujarnya. Kekencangan sabuk dapat diatur sendiri sesuai kenyamanan penderita karena lingkaran sabuk dapat diatur seperti halnya orang memakai ikat pinggang. Tempurung kelapa berporus sehingga dapat bersifat sebagai adsorben. Cairan ekskreta dan keringat pada permukaan kulit akan diserap oleh permukaan cembung tempurung kelapa, sehingga kulit bebas dari paparan ekskreta. Penderita bisa memakai kantong stoma tempurung kelapa untuk mengatasi problema kerusakan kulit. Secara ekonomis pemakaian kantong stoma dengan skin barrier tempurung kelapa dapat meringankan beban penderita karena tempurung kelapa sangat murah, dapat dibuat sendiri, dan dapat dipakai berulang-ulang, jelasnya. Ia mengklaim, penggunaan skin barrier dari batok kelapa memiliki daya serap tinggi. Semakin sering digunakan, maka daya serapnya semakin tinggi. Hal ini karena penggunaan yang sering membuat pori-pori tempurung makin lama makin lebar. Kuman usus memiliki enzim celulase, sedangkan batok adalah selulose. Selulose pada tempurung kelapa akan dimakan oleh enzim celulase sehingga semakin lama pori-pori tempurung semakin melebar. Ini yang membuat tempurung memiliki daya serap makin tinggi. Tapi jangan sampai tertutup kerak. Harus

17 dibersihkan agar tidak sampai ada kerak. Karena kerak akan mengganggu proses penyerapan, jelasnya. Spesifikasi batok kelapa yang digunakan pun harus batok kelapa tua karena sudah memiliki kemampuan daya serap. Berbeda dengan batok kelapa muda yang masih banyak mengandung air sehingga sulit menyerap air. (*) Penulis: Sefya H. Istighfarica Editor: Defrina Sukma S Dokter Anestesi FK UNAIR Sukses Dapatkan 7 HAKI UNAIR NEWS Tingginya harga alat kedokteran, membuat sejumlah dokter Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga berkreasi menciptakan sendiri alat kedokteran dengan spesifikasi harga yang terjangkau. Namun meski demikian tak kalah bagus kualitasnya dengan buatan pabrik. Departemen Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo berhasil mendaftarkan sebanyak 7 Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dengan rincian 2 Hak Paten dan 5 Hak Cipta yang dilindungi Undang-Undang. Ketujuh HKI tersebut meliputi Simulator alat Injeksi Peripheral Nerve Block (PNB) dengan Panduan Ultrasonografi untuk mengetahui anatomi syaraf, Modifikasi Lampu LED, dan Alat Perekam Audiovisual pada Laringoskop yang dapat Terhubung dengan Gadget, LCD, dan Laptop. Kemudian Alat Peraga Video Laryngoscope dengan tiga spesifikasi ukuran yang berbeda, Karya Sinematografi Tutorial Video Laryngoscope, serta Karya Sinematografi Video Tutorial Basic Life Support.

18 Dari ketujuh HKI tersebut, salah satu yang menarik adalah Alat Peraga Video Laryngoscope dengan inventor Soni Sunarso Sulistiawan, dr., SpAn.FIPM., Dr. Christrijogo Sumartono, dr.,span.,kar., dan Bambang Pujo Semedi, dr, SpAn. KIC. Kepada UNAIR NEWS, Soni mengklaim Video Laryngoscope ini adalah salah satu alat kedokteran yang lebih murah dengan kecanggihan yang tidak kalah dengan alat buatan pabrik. Alat ini bermanfaat untuk menunjang kegiatan pelayanan dan pendidikan. Kehadiran video Laryngoscope ini dapat membantu proses Intubasi pada kondisi yang sulit. Dalam kamus kedokteran, intubasi berarti memasukkan alat berbentuk mirip selang ke dalam organ berongga. Dalam hal ini, sering dikaitkan dengan memasukkan alat endotracheal tube atau selang nafas yang dimasukkan melalui mulut atau hidung hingga mencapai organ berongga (trakea), sehingga menjamin jalan nafas dapat bebas dan fungsi pernafasan dapat berjalan dengan baik. Video Laryngoscope ini juga dapat dimanfaatkan ketika sedang dilakukan laringoskopi atau tindakan medis yang memungkinkan ahli anestesi melihat kondisi pita glotis dan vokal untuk melindungi organ berongga dari kemungkinan cedera oleh intubasi, ungkapnya. Alat ini juga dapat merekam audiovisual yang terjadi selama proses laringoskopi. Gambar audiovisualnya dapat terlihat dari layar komputer maupun smartphone, sehingga dapat sekaligus dimanfaatkan untuk live streaming dan dokumentasi pendidikan. Dengan begitu, otomatis hasilnya dapat disimpan dalam bentuk softcopy dan dapat disimpan di dalam komputer atau smartphone. Alat Video laryngoskop yang sekarang kami punya sangat terbatas kegunaannya dan mahal sekali. Kami membutuhkan alat kedokteran yang bukan saja berfungsi sebagai pendukung pelayanan, tapi juga sebagai sarana belajar. Dan alat ini adalah jawabannya, karena dapat difungsikan juga untuk

19 mengatasi kasus sulit sekaligus merekam audiovisual untuk pembelajaran, ungkapnya. Adapun ukuran Blade yang tersedia mulai blade panjang no.4 untuk pasien dewasa dengan overweight hingga ukuran no.00 yang digunakan pada intubasi bayi neonatus prematur dengan berat lebih 1000 gram. Menurutnya, Videolaryngoskop ukuran tersebut sangat jarang di pasaran. Rekaman tersebut dapat membantu departemen anestesi untuk melakukan evaluasi kemampuan intubasi setiap mahasiswa dalam proses belajar mengajar. Kami telah melakukan studi bahwa alat ini berfungsi sangat baik dan bisa menggantikan fungsi Videolaryngoscope buatan pabrik yang harganya jauh lebih mahal, ungkapnya. Selain Videolaryngoscope, ada juga simulator alat Injeksi Peripheral Nerve Block (PNB) dengan Panduan Ultrasonografi untuk mengetahui anatomi syaraf. Alat ini berguna untuk proses pendidikan keterampilan intervensi dengan menggunakan USG guiding. Yang lebih menarik lagi, Soni dan tim Anestesiologi dan Reanimasi FK UNAIR juga mematenkan Karya Sinematografi untuk promosi kesehatan Basic Life Support penanganan henti jantung pada Awam. Sinematografi ini berisikan Film pendek yang berkisah tentang pentingnya pertolongan pertama pada suatu kegawatan henti jantung. Kita tidak tahu sampai dimana umur seseorang dan musibah yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Untuk itu peran serta masyarakat sangat diperlukan. Mengingat keselamatan korban sangat ditentukan oleh respon awal dan pijat jantung, jelasnya. Melalui film pendek ini, Soni mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk turut berperan memberikan pertolongan BLS (Basic Life Support) berupa pijat jantung dan call for help agar keberhasilan penanganan henti jantung menjadi lebih tinggi. Karena keberhasilan terapi dokter juga sangat

20 bergantung dari respon awal masyarakat, seawal mungkin setelah jantung berhenti. (*) Penulis: Sefya Hayu Editor: Nuri Hermawan Mitos dan Fakta Seputar Rambut Beruban UNAIR NEWS Seringkali masyarakat awam meyakini, jika rambut beruban disebabkan karena terlalu sering keramas atau karena tidak cocok dengan jenis shampo tertentu. Ada juga yang meyakini, rambut beruban karena terlalu banyak memikirkan sesuatu hal. Benarkah demikian? Dokter ahli kulit kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr. Afif Nurul Hidayati Sp.KK, FINSDV (Foto: Istimewa)

21 Kepada UNAIR NEWS, dokter ahli kulit kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Dr. Afif Nurul Hidayati Sp.KK, FINSDV menjelaskan seputar mitos dan fakta rambut beruban. Setiap hari, siapapun, dihadapkan dengan banyak masalah atau urusan yang menuntut kita untuk berfikir. Selama berfikirnya wajar, maka tak akan berdampak bagi kesehatan. Namun ketika berfikir terlalu berat hingga mengakibatkan stres psikologis, maka itu yang harus dihindari. Sebab, stres yang berlebihan justru mengakibatkan terjadinya peningkatan kadar oksidan di dalam tubuh. Dampaknya jelas merugikan tubuh, termasuk rambut. Sementara itu, pemakaian shampo sebenarnya tidak akan memicu munculnya uban secara dini. Sebab, shampo tidak memiliki efek menghilangkan melanin di rambut, kecuali shampo yang mengandung bleaching agents. Apakah mencabut rambut beruban aman dilakukan? Rambut beruban merupakan kondisi yang sifatnya progresif dan menetap, meskipun, dapat dimungkinkan terjadi repigmentasi. Pencabutan uban dianggap efektif jika dilakukan kurang dari 10% rambut yang beruban. Hindari pencabutan rambut yang terlalu banyak, karena kebiasaan ini sebenarnya dapat menyebabkan terjadinya keradangan pada kulit kepala. Oleh karena belum ada terapi yang efektif untuk rambut beruban, maka terapi yang efektif dilakukan adalah dengan kamuflase. Bagaimana caranya? Yakni dengan mengecat rambut menggunakan pewarna sementara (pewarnatekstil), natural (henna), semipermanen, dan permanen. Namun jika rambut beruban disebabkan karena penyakit atau kondisi tertentu, maka kondisi rambut akan membaik seiring dengan pulihnya kondisi fisik. (*) Penulis : Sefya Hayu Editor : Binti Q. Masruroh

22 Prof. Fedik: Stem Cell adalah Senjata Pemungkas Bagi Banyak Penyakit UNAIR NEWS Prof. Dr. Fedik A. Rantam, DVM, merupakan pakar UNAIR yang membidangi Ilmu Virologi dan Imunologi. Fedik juga menggeluti penelitian tentang demam berdarah. Fedik mengembangkan Vaksin Dengue di Indonesia. Bahkan, Fedik juga menjadi anggota consortium vaksin demam berdarah. Selain vaksin demam berdarah, Fedik giat dalam meneliti Stem Cell. Kehadirannya setelah obat tradisional dan obat anti biotik, dianggap sebagai obat regeneratif termutakhir. Sehingga, prospek Stem Cell ke depan sangatlah luas. Mengingat, banyaknya permintaan pasar. Secara sederhana, Stem Cell merupakan sel calon berbagai macam organ. Sering kali disebut sebagai sel yang belum berdiferensiasi. Stem Cell bisa berubah menjadi beragam sel, mulai dari sel jantung, sel hati, hingga sel saraf. Sehingga, Stem Cell dapat menjadi senjata pemungkas bagi semua penyakit, terutama penyakit degeneratif layaknya parkinson. Saat ini, Kepala Stem Cell Research And Development Center tersebut terus mengembangkan beragam karakter Stem Cell. Yang terbaru, Fedik mengembangkan Hair Follicle Stem Cell, yaitu memasukkan sel pori-pori dengan mengecilkan grows factor dari sel tersebut menjadi tingkat nano. Sehingga, rambut yang sudah mulai menghilang bisa tumbuh kembali. Selain itu, saat ini juga ada pengembangan Stem Cell yang ditambahi dengan genetik, sehingga mampu membawa gen ke dalam tubuh. Bahkan, Stem Cell juga mulai dikembangkan untuk membawa

23 obat-obatan, mengingat karakter Stem Cell langsung bergerak menuju ke organ yang injury. Prospek Stem Cell di Indonesia sangat baik. Kita masih sepakat ingin jadi yang terbaik. Di Indonesia memang baru mengenal Stem Cell. Jadi, prospeknya luas sekali. Di sisi lain, saya ingin menunjukkan masyarakat pada luar negeri, bahwa kita punya teknologi sendiri yang bisa dikembangkan ujarnya. Terkait Vaksin Dengue, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Hewan tersebut juga mengembangkan Vaksin Dengue untuk demam berdarah. Sepulang dari Jerman pada tahun 1998, peraih gelar Doktor dari Freie Universitaet, Jerman tersebut mulai menggeluti riset demam berdarah beserta dengan imunologinya. Sehingga desain pengembangan vaksin demam berdarah tidak hanya model biasa, melainkan Vaksin Chimera. Di sela kesibukannya dalam penelitian, Fedik juga aktif dalam memublikasi karya ilmiah, baik nasional hingga skala internasional. Di antaranya, Hybrid Fab Immunoglobuline (IgG) as development of vaccine and diagnostic hit pada 2015, dan Analysis of recombinant envelope (E) protein multivalent dengue virus serotype -1,-3,-4 expressed by baculovirus System pada (*) Penulis: Dilan Salsabila Editor: Rio F. Rachman Tekad Mengabdi Satria

24 Airlangga Asal Papua UNAIR NEWS Kasumasa UNAIR, su mau terima anak-anak tanah. Terlalu baik. Sa bangga jadi anak UNAIR. Itulah sepenggal kata-kata yang diucapkan oleh Stevany Rumbobiar. Berasal dari daerah Pesisir Pantai Manokwari, Papua, membuat Stevany merasa senang bisa diberi kesempatan berkuliah di tanah Jawa. Sejak tahun 2012, Stevany menjadi mahasiswi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga. Ia baru saja menyelesaikan pendidikan dokter. Kini, ia juga tengah menjalani program Co-Asst. Stevany merupakan salah satu mahasiswa dari program beasiswa ADIK Papua. Program ini memang memberikan banyak kesempatan kepada putra putri daerah Papua dan 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) yang ingin menempuh pendidikan lebih baik. Sebelum diterima di UNAIR, Stevany bercerita bahwa ia telah mendaftar dan diterima di salah satu Universitas di Papua jurusan pertambangan. Namun, ia memiliki angan besar untuk merajut cita di FK UNAIR. Saya memang sudah punya tekad, kalau lolos pendidikan dokter, saya rela lepas kuliah di Papua waktu itu. Namun, jika tidak lolos pendidikan dokter atau saya lolos namun bukan pendidikan dokter, saya tidak akan melepas kuliah saya, ujar gadis kelahiran 3 Mei 1994 ini. Mengenai makanan, Stevany mengaku tidak terlalu kaget dengan makanan di Surabaya. Karena sewaktu kecil hingga SD ia pernah tinggal di Jombang. Namun, terkadang ia rindu dengan keseharian makanan di Papua yang lebih sering mengonsumsi ikan segar dan papeda. Kalau di Papua tak ada uang, kami masih bisa makan. Tinggal ambil apa gitu di hutan atau langsung ambil ikan di pantai. Tapi kalau di Surabaya, tak ada uang kami tak bisa makan, tambah Stevany

25 Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran, Stevany berencana untuk mengambil magister dan mendalami ilmu kesehatan tropis. Ia bertekad untuk kembali ke tanah Papua setelah menyelesaikan studinya nanti. Ia ingin mengabdikan dirinya sebagai dosen di Papua. Saya pengen balik ke Papua, saya ingin Mengajar. Pengen ngasih tahu ke teman-teman yang ada disana. Untuk jadi dokter itu tidak hanya butuh IPK saja, tapi karakter itu lebih penting. Jadi buat apa pinter dan lulus cepat kalau semua itu hasil nyontek, tandasnya. (*) Penulis: Farida Hari Editor: Nuri Hermawan

FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia

FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia FK UNAIR Gelar Olimpiade Fisiologi Pertama di Indonesia UNAIR NEWS Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga semakin mengukuhkan reputasinya sebagai jawara menggelar lomba ilmiah bertaraf nasional. Tidak

Lebih terperinci

Ketua PP IKA UNAIR Lantik Pengurus Wilayah Jatim

Ketua PP IKA UNAIR Lantik Pengurus Wilayah Jatim Ketua PP IKA UNAIR Lantik Pengurus Wilayah Jatim UNAIR NEWS Ketua I Pimpinan Pusat Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA-UA) Drs. Ec. Haryanto Basoeni, melantik pengurus IKA-UA Wilayah Jawa Timur, yang

Lebih terperinci

Lima Delegasi Asal Rumania Berbagi Ilmu di UNAIR

Lima Delegasi Asal Rumania Berbagi Ilmu di UNAIR Lima Delegasi Asal Rumania Berbagi Ilmu di UNAIR UNAIR NEWS Guna memperkuat jejaring kerjasama pendidikan, staf pengajar Lucian Blaga Universities of Sibiu-Rumania (LBUS) akan berbagi ilmunya kepada sivitas

Lebih terperinci

Dosen FK Manfaatkan Tempurung Kelapa Untuk Penderita Kanker Usus Besar

Dosen FK Manfaatkan Tempurung Kelapa Untuk Penderita Kanker Usus Besar Dosen FK Manfaatkan Tempurung Kelapa Untuk Penderita Kanker Usus Besar UNAIR NEWS Alam telah menyediakan segalanya. Kemanfaatan buah kelapa (Cocos nucifera) ternyata melebihi perkiraan orang. Dokter spesialis

Lebih terperinci

Ilhami Ginang P, Lulus Terbaik S-2 FH UNAIR dengan IPK 4,0

Ilhami Ginang P, Lulus Terbaik S-2 FH UNAIR dengan IPK 4,0 Ilhami Ginang P, Lulus Terbaik S-2 FH UNAIR dengan IPK 4,0 UNAIR NEWS Siapa bilang kuliah sambil bekerja menjadi penghalang bagi seseorang untuk meraih prestasi? Tidak benar. Ilhami Ginang Pratidina sudah

Lebih terperinci

FK UNAIR Sematkan Gelar Kehormatan pada Pakar Bedah Saraf Dunia

FK UNAIR Sematkan Gelar Kehormatan pada Pakar Bedah Saraf Dunia FK UNAIR Sematkan Gelar Kehormatan pada Pakar Bedah Saraf Dunia UNAIR NEWS Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga kembali menggelar acara penganugerahan gelar kehormatan. Kali ini, FK UNAIR melalui

Lebih terperinci

Mahasiswa FEB Cicipi Kuliah di Fontys Belanda

Mahasiswa FEB Cicipi Kuliah di Fontys Belanda Mahasiswa FEB Cicipi Kuliah di Fontys Belanda UNAIR NEWS Lima mahasiswa S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Airlangga menjalankan program pertukaran ke Fontys University of Applied

Lebih terperinci

Dari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak

Dari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak Dari Bulgaria, Mahasiswa FK Boyong Pulang Medali Perak UNAIR NEWS Tekad Jefferson Caesario untuk kembali memenangkan kejuaraan dalam olimpiade International Mathematics Competition (IMC) di Bulgaria akhirnya

Lebih terperinci

FK UNAIR Gelar Khitanan Massal untuk Ratusan Anak Banyuwangi

FK UNAIR Gelar Khitanan Massal untuk Ratusan Anak Banyuwangi FK UNAIR Gelar Khitanan Massal untuk Ratusan Anak Banyuwangi UNAIR NEWS Menjelang puncak perayaan dies natalis Universitas Airlangga ke-62, Fakultas Kedokteran UNAIR turut memeriahkan rangkaian acara dengan

Lebih terperinci

FKH Didukung Fasilitas dan SDM yang Unggul

FKH Didukung Fasilitas dan SDM yang Unggul FKH Didukung Fasilitas dan SDM yang Unggul UNAIR NEWS Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) memiliki banyak peneliti yang telah membuat penemuan aplikatif untuk masyarakat. Fasilitas yang lengkap menjadi faktor

Lebih terperinci

Gandeng Pelajar SMA, Erasmus University dan FK UNAIR Kenalkan Bahaya Virus

Gandeng Pelajar SMA, Erasmus University dan FK UNAIR Kenalkan Bahaya Virus Gandeng Pelajar SMA, Erasmus University dan FK UNAIR Kenalkan Bahaya Virus UNAIR NEWS Sebuah ungkapan mengatakan, lebih baik mencegah dari pada mengobati. Selama ini, upaya preventif dinilai lebih efektif

Lebih terperinci

Dokter Masa Depan Harus Menguasai Teknologi Mutakhir Sejak Dini

Dokter Masa Depan Harus Menguasai Teknologi Mutakhir Sejak Dini Dokter Masa Depan Harus Menguasai Teknologi Mutakhir Sejak Dini UNAIR NEWS Kiprah Prof. Dr. David Sontani Perdanakusumah, dr., Sp.BP-RE (K) di ranah bedah plastik Indonesia sudah tidak terbantahkan. Begitu

Lebih terperinci

Lewat Kunjungan, Raih Inspirasi dan Impian

Lewat Kunjungan, Raih Inspirasi dan Impian Lewat Kunjungan, Raih Inspirasi dan Impian UNAIR NEWS Universitas Airlangga memang memiliki kesan tersendiri bagi sebagian orang yang belum pernah datang atau bahkan hanya sekedar tahu dari dunia maya.

Lebih terperinci

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus

PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus PPJPI UNAIR Kenalkan Lembaga Pengindeks Internasional DOAJ dan Scopus UNAIR NEWS Langkah UNAIR untuk menuju ranking 500 dunia tidak bisa dilepaskan dari dukungan publikasi internasional. Hal tersebut dinyatakan

Lebih terperinci

Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin

Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin Warek III UNAIR M. Amin Alamsjah, Jadi Guru karena Ingin Cetak Pemimpin UNAIR NEWS Bagi Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D, Ir., M.Si., Ph.D., menjadi guru merupakan pilihan terbaik karena

Lebih terperinci

Tinggalkan Zona Nyaman, Diana Nurjanah Lulus Terbaik S-1 FKH UNAIR

Tinggalkan Zona Nyaman, Diana Nurjanah Lulus Terbaik S-1 FKH UNAIR Tinggalkan Zona Nyaman, Diana Nurjanah Lulus Terbaik S-1 FKH UNAIR UNAIR NEWS Prestasi saya tidak banyak, kalau prestasi saya banyak nanti jadi wisudawan berprestasi dong, canda Diana Nurjanah. Tapi dia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh manusia, karena kesehatan menentukan segala aktivitas dan kinerja manusia. Pengertian sehat

Lebih terperinci

UNAIR Mengejar Hak Paten, Dimungkinkan Sebagai Dana Operasional Pendidikan

UNAIR Mengejar Hak Paten, Dimungkinkan Sebagai Dana Operasional Pendidikan UNAIR Mengejar Hak Paten, Dimungkinkan Sebagai Dana Operasional Pendidikan UNAIR NEWS Universitas Airlangga berharap tahun akademik 2017 ini bisa mengantarkan puluhan produk penelitian dosen yang potensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan dambaan setiap manusia. Kesehatan menjadi syarat utama agar individu bisa mengoptimalkan potensi-potensi yang dimilikinya. Kesehatan

Lebih terperinci

Peserta Simposium Imunologi Membludak, Makalah Dalethyn Jadi Primadona

Peserta Simposium Imunologi Membludak, Makalah Dalethyn Jadi Primadona Peserta Simposium Imunologi Membludak, Makalah Dalethyn Jadi Primadona UNAIR NEWS Prodi Imunologi Sekolah Pascasarjana menggelar gawe kaliber nasional bertajuk Symposium Wound Infection, From Basic to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer.

BAB I PENDAHULUAN. bila upaya pencegahan infeksi tidak dikelola dengan baik. 2. berkembang menjadi sirosis hati maupun kanker hati primer. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia tentang kesehatan No. 23 tahun 1992 pasal 10 menyatakan bahwa untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat, diselenggarakan

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kedokteran (Risbin Iptekdok) 2014 LATAR BELAKANG Riset Pembinaan Ilmu Pengetahuan dan

Lebih terperinci

Sebarkan Viruskenner, Pelajar SMAN 16 Belajar Virologi

Sebarkan Viruskenner, Pelajar SMAN 16 Belajar Virologi Sebarkan Viruskenner, Pelajar SMAN 16 Belajar Virologi UNAIR NEWS Pepatah berbunyi lebih baik mencegah daripada mengobati merupakan nasihat agar seluruh elemen mengedepankan gerakan preventif untuk menekan

Lebih terperinci

NEIL KEENAN UPDATE Pengenalan / Ikhtisar: Teknologi Healing Computer (Komputer Penyembuhan)

NEIL KEENAN UPDATE Pengenalan / Ikhtisar: Teknologi Healing Computer (Komputer Penyembuhan) NEIL KEENAN UPDATE Pengenalan / Ikhtisar: Teknologi Healing Computer (Komputer Penyembuhan) http://neilkeenan.com/neil-keenan-update-introduction-overview-the-healing-computertechnology/ 2 Desember 2016

Lebih terperinci

Sumpah Profesi Bukan Sekadar Ucapan

Sumpah Profesi Bukan Sekadar Ucapan Sumpah Profesi Bukan Sekadar Ucapan UNAIR NEWS Sebanyak 84 dokter hewan baru dilantik dan diambil sumpahnya oleh Dekan Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, pada Kamis (31/3). Prosesi pelantikan

Lebih terperinci

Dukungan Emosional Diperlukan untuk Atasi Depresi

Dukungan Emosional Diperlukan untuk Atasi Depresi Dukungan Emosional Diperlukan untuk Atasi Depresi UNAIR NEWS Popularitas dan pengaruh media sosial berpotensi dalam mempengaruhi tekanan batin individu. Seorang pesohor yang tak dapat mengendalikan diri

Lebih terperinci

Warek I UNAIR Djoko Santoso, Amanah Ini Jalan untuk Beramal

Warek I UNAIR Djoko Santoso, Amanah Ini Jalan untuk Beramal Warek I UNAIR Djoko Santoso, Amanah Ini Jalan untuk Beramal UNAIR NEWS Tidak pernah terlintas di benak Prof. Djoko Santoso, dr., Sp.PD-KGH., Ph.D., FINASIM bahwa akan mengemban amanah sebagai Wakil Rektor

Lebih terperinci

FKG Kenalkan Kesehatan Gigi pada Anak-Anak

FKG Kenalkan Kesehatan Gigi pada Anak-Anak FKG Kenalkan Kesehatan Gigi pada Anak-Anak UNAIR NEWS Penyakit gigi dan mulut selalu menjadi ancaman bagi setiap orang. Termasuk, anak-anak. Terlebih, persoalan karies yang masih memiliki prevalensi tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman memang pasti akan berubah karena orang-orang yang hidup didalamnya juga mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan bisa berlangsung menjadi baik ataupun

Lebih terperinci

dr. Indri Lakshmi Putri, Ahli Bedah Rekonstruksi yang Langka di Indonesia

dr. Indri Lakshmi Putri, Ahli Bedah Rekonstruksi yang Langka di Indonesia dr. Indri Lakshmi Putri, Ahli Bedah Rekonstruksi yang Langka di Indonesia UNAIR NEWS Wajah adalah identitas seseorang. Prinsip itulah yang melatari dr. Indri Lakshmi Putri, Sp.BP-RE (KKF) untuk menjadi

Lebih terperinci

Bangun Harapan dari Kunjungan

Bangun Harapan dari Kunjungan Bangun Harapan dari Kunjungan UNAIR NEWS Kunjungan atau studi kampus, nampaknya memang menjadi tradisi tahunan bagi sebagian sekolah. Namun, tidak sedikit yang baru melaksanakan kunjungan kampus, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh memiliki pusat pengaturan yang diatur oleh otak. Otak merupakan organ paling besar dan paling kompleks pada sistem saraf. Sistem saraf merupakan sistem fungsional

Lebih terperinci

Belajar dari Jepang, Perawat Terjun Langsung ke Daerah Bencana

Belajar dari Jepang, Perawat Terjun Langsung ke Daerah Bencana Belajar dari Jepang, Perawat Terjun Langsung ke Daerah Bencana UNAIR NEWS Perawat harus jemput bola ke daerah-daerah yang terkena dampak bencana. Pernyataan itu disampaikan oleh Prof. Mariko Ohara dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Indonesia sering terdengar kata Transisi Epidemiologi atau beban ganda penyakit. Transisi epidemiologi bermula dari suatu perubahan yang kompleks dalam pola kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat setiap orang berlomba-lomba membekali diri dengan berbagai keterampilan dan pendidikan yang lebih tinggi agar

Lebih terperinci

Perjuangan Meraih Cita-cita

Perjuangan Meraih Cita-cita Perjuangan Meraih Cita-cita Matahari terik membakar ubun-ubun kepala. Senin pagi ini di SMA Negeri 1 Batangan telah berjejer rapi menghadap tiang bendera sekaligus pembina upacara hari ini. Pukul 08.00

Lebih terperinci

Peternakan Bisa Berkembang,

Peternakan Bisa Berkembang, Peternakan Bisa Berkembang, Tapi UNAIR NEWS Salah satu penyebab peternakan di Indonesia kurang berkembang adalah manajemen pengelolaan yang masih tradisional. Hal itu disampaikan oleh dosen Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Mahasiswa FK Juara Dua Lomba Mural Nasional

Mahasiswa FK Juara Dua Lomba Mural Nasional Mahasiswa FK Juara Dua Lomba Mural Nasional UNAIR NEWS Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga juga bisa beradu kreativitas dalam kompetisi seni. Buktinya, ketiga mahasiswa Program Studi S-1

Lebih terperinci

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan

Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan Sertifikasi AUN-QA, UNAIR Utamakan Kualitas Pendidikan UNAIR NEWS Penilaian proses penyelenggaraan pendidikan oleh delapan asesor ASEAN University Networking-Quality Assessment (AUN-QA) di Universitas

Lebih terperinci

Sepenggal Kisah Ksatria Airlangga Asal Gaza

Sepenggal Kisah Ksatria Airlangga Asal Gaza Sepenggal Kisah Ksatria Airlangga Asal Gaza UNAIR NEWS Hanya ada dua pilihan, aku tetap tinggal di Gaza dengan situasi yang seperti ini atau aku keluar dari Gaza dan membuat hidupku lebih Baik. Penggalan

Lebih terperinci

Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan

Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan Robert James Bintaryo, Alumnus Manajemen Jadi Kepala KDEI Taiwan UNAIR NEWS Robert James Bintaryo merupakan alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga. Kini menjadi Kepala Kantor Dagang

Lebih terperinci

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke

Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Sakit Gigi Akibatkan Penyakit Jantung dan Stroke Jangan mengabaikan kesehatan gigi dan mulut. Salah-salah, penyakit lain pun menyerang Masih ingat pelawak Leysus? Ya, ia meninggal Selasa (3/1/06) lalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sasaran pembangunan milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemerintah Indonesia, berbeda dengan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Mata adalah jendela dunia. Melalui kedua mata manusia dapat menikmati segala bentuk keindahan dunia, sehingga tanpa mata yang sehat manusia menjadi kurang mampu melihat

Lebih terperinci

Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR

Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR Kembangkan SDM, Timor Leste Bakal Kirim SDM untuk Belajar di UNAIR UNAIR NEWS Kementerian Kesehatan Pemerintah Timor Leste melakukan penjajakan kerjasama dengan Universitas Airlangga dalam hal pengembangan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan

SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA. Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan SURAT PERNYATAAN EDITOR BAHASA INDONESIA Nama : RABITA NIM : 095102004 Judul : Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Kelas X SMA AL AZHAR Medan Tentang Perawatan Alat Genitalia Eksterna Tahun 2010 Menyatakan

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Catatan Hati Seorang Guru Les

Catatan Hati Seorang Guru Les Catatan Hati Seorang Guru Les Menjadi seorang guru les merupakan salah satu pekerjaan (profesi) yang banyak dilakoni oleh mahasiswa, terutama mahasiswa peraih Bidikmisi, yang kebanyakan mencari tambahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak umur bawah lima tahun (balita) merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan penyakit, terutama penyakit infeksi (Notoatmodjo, 2011). Gangguan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun buatan manusia. Datangnya penyakit

Lebih terperinci

Tingkatkan Nilai Bisnis, Benahi Manajemen SDM

Tingkatkan Nilai Bisnis, Benahi Manajemen SDM Tingkatkan Nilai Bisnis, Benahi Manajemen SDM UNAIR NEWS Membenahi manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah cara untuk mrningkatkan nilai tambah pada bisnis. Itulah inti dari kuliah tamu yang dipaparkan

Lebih terperinci

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar.

Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh. dilakukan penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar. 4.2 Prioritas Masalah Banyaknya masalah yang ditemukan dalam program Puskesmas Pauh tidak memungkinkan untuk diselesaikan sekaligus atau seluruhnya, sehingga perlu dilakukan penentuan prioritas masalah

Lebih terperinci

Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR

Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR Ratusan Anak TK Meriahkan Hari Jadi UNAIR UNAIR NEWS Suasana hall lantai satu Kantor Manajemen Universitas Airlangga begitu semarak dengan kehadiran siswa siswi taman kanak-kanak (TK) dan pendidikan anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Serviks Kanker serviks merupakan penyakit yang umum ditemui di Hong Kong. Kanker ini menempati peringkat kesepuluh di antara kanker yang diderita oleh wanita dengan lebih dari 400 kasus baru setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dari mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di apotek Mega Farma Kota Gorontalo pada tanggal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di apotek Mega Farma Kota Gorontalo pada tanggal 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di apotek Mega Farma Kota Gorontalo pada tanggal 30 Mei-29 Juni tahun 2013. Dengan menggunakan tehnik accidental sampling,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi.

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-antibodi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi didalam tubuh yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005). Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus HIV/AIDS bermunculan semakin banyak dan menyebar ke berbagai lapisan masyarakat dan ke berbagai bagian dunia. Di Indonesia, dilaporkan bahwa epidemi HIV dan AIDS

Lebih terperinci

Peringati Hari Gizi Nasional, Sivitas Gizi UNAIR Adakan Baksos

Peringati Hari Gizi Nasional, Sivitas Gizi UNAIR Adakan Baksos Peringati Hari Gizi Nasional, Sivitas Gizi UNAIR Adakan Baksos UNAIR NEWS Sivitas akademika Ilmu Gizi FKM UNAIR mengadakan kegiatan bakti sosial di Mulyorejo Surabaya Jum at (12/2). Kegiatan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:826), memiliki pengertian : Perihal atau cara untuk melayani / kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif melalui seluruh

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 30 Tahun 2001 Seri D ---------------------------------------------------------------- PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT DI PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Pembangunan kesehatan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN KEDOKTERAN 7 LAMPIRAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA UNTUK PENDIDIKAN KEDOKTERAN DESKRIPSI UMUM DESKRIPSI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gigi merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi pencernaan makanan tahap awal dan berperan dalam komunikasi, fungsi lainnya adalah dari segi estetika

Lebih terperinci

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur

BAB XXIV. Kanker dan Tumor. Kanker. Masalah pada leher rahim. Masalah pada rahim. Masalah pada payudara. Masalah pada indung telur BAB XXIV Kanker dan Tumor Kanker Masalah pada leher rahim Masalah pada rahim Masalah pada payudara Masalah pada indung telur Jenis kanker lain yang sering ditemukan Ketika kanker tidak dapat disembuhkan

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari : 1. Internet, www.who.org 2. Internet, www.ashm.org.au 3. Internet, www.yakita.or.id 4.

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat KAMIS (KADER ANDALAN MENGEDUKASI INDIVIDU HEPATITIS) SEBAGAI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF PENYAKIT HEPATITIS DI DESA WARU RW 01 DAN RW 02 KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK Merry Yudha Retno Anggraeni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini penyakit Tuberkulosis Paru ( Tb Paru ) masih menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sampai saat ini penyakit Tuberkulosis Paru ( Tb Paru ) masih menjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sampai saat ini penyakit Tuberkulosis Paru ( Tb Paru ) masih menjadi masalah kesehatan yang utama di dunia maupun di Indonesia. Penyakit Tuberkulosis merupakan penyebab

Lebih terperinci

Dikti Evaluasi Program World Class University

Dikti Evaluasi Program World Class University Dikti Evaluasi Program World Class University UNAIR NEWS Untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program pencapaian predikat perguruan tinggi kelas dunia (World Class University WCU), pimpinan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya kesehatan dimasa depan. Salah satu pokok program pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. daya kesehatan dimasa depan. Salah satu pokok program pembangunan kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program pembangunan kesehatan pada dasarnya lebih mengutamakan upaya peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta memperhatikan ketersediaan sumber daya kesehatan dimasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Tingkat Pengetahuan a. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari seseorang setelah menggunakan panca indera baik itu indra penglihatan, pendengaran,

Lebih terperinci

Perkembangan Ilmu Akuntansi Mendukung Good Corporate Governance

Perkembangan Ilmu Akuntansi Mendukung Good Corporate Governance Perkembangan Ilmu Akuntansi Mendukung Good Corporate Governance UNAIR NEWS Ilmu akuntansi terus berkembang. Posisinya dalam masyarakat pun terus bergeser dan meluas. Para akuntan dituntut untuk melek dengan

Lebih terperinci

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan rumah sakit sebagai suatu lembaga yang menyediakan pelayanan jasa kesehatan sering kali menimbulkan tekanan psikologis dan ekonomi bagi konsumennya. Selama

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP ) Topik : Imunisasi Pentavalen Hari / Tanggal : Selasa/ 08 Desember 2014 Tempat : Posyandu Katelia Waktu Pelaksanaan : 08.00 sampai selesai Peserta / Sasaran : Ibu dan Anak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Promosi kesehatan menurut Piagam Ottawa (1986) adalah suatu proses yang memungkinkan orang untuk meningkatkan kendali (control) atas kesehatannya, dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini penyakit lambung/maag sudah banyak timbul di masyarakat dengan keluhan perut yang sakit, perih, atau kembung. Namun penyakit maag tidak seperti yang diketahui

Lebih terperinci

Panitia Pembangunan Masjid Kampus C UNAIR Terima Bantuan Rp 160 Juta

Panitia Pembangunan Masjid Kampus C UNAIR Terima Bantuan Rp 160 Juta Panitia Pembangunan Masjid Kampus C UNAIR Terima Bantuan Rp 160 Juta UNAIR NEWS Panitia pembangunan masjid Asma ul Husna Universitas Airlangga Surabaya menerima bantuan biaya pembangunan dari alumni UNAIR,

Lebih terperinci

Mahasiswa OSI Ciptakan Alat Permudah Pantau Perusahaan

Mahasiswa OSI Ciptakan Alat Permudah Pantau Perusahaan Mahasiswa OSI Ciptakan Alat Permudah Pantau Perusahaan UNAIR NEWS Dua mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga berhasil menciptakan prototipe alat Smart Machine Industry yang digunakan untuk pengemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Darah merupakan salah satu komponen penting dalam tubuh manusia. Kekurangan darah berarti menghambat kerja organ di dalam tubuh. Ada banyak musibah seperti kecelakaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi

BAB I PENDAHULUAN. menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Isu ASEAN Free Trade Area (AFTA) dan globalisasi ekonomi di dunia menuntut tiap organisasi profit dan non profit untuk saling berkompetisi memperebutkan sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh pada manusia pada dasarnya sudah dimiliki sejak manusia dilahirkan, namun banyaknya racun, kuman, virus-virus dan bakteri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan perawatan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan kesehatan masyarakat dan harapan-harapannya. Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan dalam perkembangan teknologi dan kemajuan masyarakat saat ini sudah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dianggap biasa. Kesadaran masyarakat akan arti sehat semakin

Lebih terperinci

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal

Makalah Biologi. Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Makalah Biologi Oleh : Ifa Amalina Esa Rosidah Muhammad Rizal Muhammad Mirza I.B Tahun Pelajaran 2013/2014 Kata Pengantar Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan pemilik semesta alam. Berkat rahmat-nya,

Lebih terperinci

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI 1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA

2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA 2017, Sembilan Prodi UNAIR Siap Dinilai Asesor AUN-QA UNAIR NEWS Untuk menyelaraskan mutu dengan perguruan tinggi di luar negeri, pimpinan Universitas Airlangga berencana meningkatkan jumlah program studi

Lebih terperinci

1 Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau yang kita kenal dengan HIV/AIDS saat ini merupakan global health issue. HIV/AIDS telah

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) menyebutkan bila stroke merupakan penyebab kematian nomer satu

Lebih terperinci

www.rajaebookgratis.com Obat yang mengandung antibiotik seringkali diibaratkan buah simalakama. Pada satu sisi dipercaya dapat mempercepat proses penyembuhan, namun di sisi lain juga diyakini akan menimbulkan

Lebih terperinci

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak

Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak Manfaat imunisasi untuk bayi dan anak Bayi dan anak yang mendapat imunisasi dasar lengkap akan terlindung dari beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan ke adik, kakak dan teman-teman disekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman dimana segalanya telah menggunakan perangkat dan alat berteknologi canggih yang dapat menunjang berbagai kemudahan. Masyarakat lebih cendrung memilih

Lebih terperinci