BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Fungsi utama yang. dan menandakan bahwasannya dunia telah modern
|
|
- Dewi Sri Tedjo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berawal dari ilmu pengetahuan, teknologi tercipta dan muncul ditengah kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Fungsi utama yang berhubungan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia secara langsung, membuat teknologi semakin digandrungi oleh kebanyakan masyarakat dunia. Bentuk serta fungsi yang semakin bervariasi membawa dan menandakan bahwasannya dunia telah modern oleh karena kerja teknologi. Kemunculannya yang turut membawa perubahan secara cepat ini, membuat keberadaan teknologi semakin melekat dalam kehidupan manusia secara pribadi. Tidak berhenti pada kata modern saja, namun lebih dari itu teknologi juga membawa manusia pada kehidupan yang lebih praktis dan efektif. Kehadiran teknologi ditengah kesibukan masyarakat yang semakin tinggi pun seolah menjadi jawaban ketika masyarakat mengalami kesulitan dan kejenuhan disaat mereka tengah mengerjakan berbagai pekerjaan. Dengan keefektifan dan kepraktisan yang otomatis disuguhkan dalam sebuah teknologi, hal ini turut mendorong pencapaian suatu tujuan dengan cepat tanpa memakan waktu yang lama. Keberadaan teknologi pada akhirnya turut membuktikan serta menggambarkan bahwasannya manusia merupakan makhluk yang begitu tergantung dengan yang lain dan secara pribadi tentunya manusia 1
2 membutuhkan suatu alat yang bisa digunakan kapan saja guna untuk mempermudah pekerjaan ataupun aktivitas. Dengan kata lain, kehiduapan era modern saat ini cenderung membawa masyarakat yang terdiri dari laki-laki dan perempuan untuk bisa dan terbiasa mengakses dan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, hal ini dikarenakan hampir seluruh aspek kehidupan manusia saat ini tidak ada yang tidak bersinggungan dengan teknologi. Berdasarkan fungsinya, kehadiran teknologi memang didesain untuk memudahkan dan meringankan pekerjaan manusia. Dalam hal ini menyadari bahwasannya didalam setiap individu bertindak terkadang ada hal-hal yang tidak mampu untuk dijangkau dengan kekuatan diri sendiri. Keterbatasan yang dimiliki manusia menjadikan modal utama munculnya inovasi-inovasi dalam teknologi yang bertujuan untuk lebih membantu serta meningkatkan produktivitas manusia dalam melakukan suatu pekerjaan. Tujuan yang nampak begitu positif membuat hampir segala macam teknologi diterima oleh masyarakat dunia. Terlepas dari hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi pun dapat diartikan kedalam tiga aspek, yang mana dari ketiganya memiliki makna serta fungsi yang berbeda namun satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Wajcman, 2001:18). Yang pertama teknologi sebagai bentuk dari pengetahuan, dimanadalam hal ini menurut Staudenmaier (1985) segala sesuatu yang bersifat teknologis tidak akan berarti tanpa adanya keahlian dalam menggunakan, memperbaiki, mendesain dan membuatnya. Sebagai contoh, dapat dilihat dalam bentuk disiplin ilmu 2
3 teknik. Yang kedua teknologi mengacu pada aktivitas manusia, dalam hal ini teknologi akan berfungsi dan berarti secara maksimal apabila terdapat sekumpulan cara atau aktivitas manusia yang menjalankannya, misalnya adalah mobil, mobil merupakan sebuah teknologi transportasi bermesin dimana akan bisa berjalan apabila ada seorang pengemudi yang menekan gas didalamnya serta terdapatnya bahan bakar sebagai sumber tenaga. Dan yang ketiga,teknologi mengacu pada seperangkat objek fisik.dalam hal ini teknologi berupa kebendaan yang bisa dilihat secara fisik, sebagai contoh mesin cuci, vacum cleaner, dan komputer. Dari ketiga aspek tersebut yang mana merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahakan, hal ini pulahlah yang turut mendorong tumbuhnya konsumsi masyarakat didalam penggunaan teknologi itu sendiri. Era modern yang menutut segala sesuatu berjalan dengan cepat membawa konsumsi dan kebutuhan akan teknologi semakin meningkat, terlebih bagi kaum perempuan. Seperti yang tertulis dalam buku Feminisme versus Teknologi, menyatakan bahwasannya kemajuan teknologi dipandang telah mengubah kehidupan perempuan secara langsung menjadi lebih baik. Mulai dari teknologi yang berhubungan dengan proses kehamilan hingga teknologi yang berkaitan langsung dengan aktivitas domestik. Berkaitan dengan hal tersebut, secara garis besar memang keberadaan teknologi dari awal terjadinya revolusi industri hingga sekarang telah mengubah dan mempengaruhi kehidupan manusia, namun menurut kesimpulan yang tertulis pada artikel Time Spent in Housework karya Joan Vanek, bahwasannya masuknya teknologi disektor 3
4 domestik tidak serta-merta turut mengurangi jumlah waktu para ibu rumah tangga dalam mengerjakan pekerjaan rumah mereka. Dimana hal ini menunjukan adanya kesamaan jumlah pekerjaan yang tetap harus dikerjakan baik sebelum maupun sesudah masuknya teknologi rumah tangga. Sebagai unit terkecil didalam struktur masyarakat, rumah tangga dalam sebuah keluarga tentunya juga memiliki berbagai kebutuhan dan pekerjaan yang harus dilakukan setiap hari, yang pada akhirnya hal ini identik dengan peran serta seorang ibu rumah tangga, dimana si ibu memiliki tanggungjawab penuh atas pekerjaan yang ada didalam rumah. Mengingat bahwasannya ibu rumah tangga juga memiliki berbagai macam aktivitas serta tanggungjawab demi terciptanya kesejahteraan seluruh anggota keluarga, seolah hal tersebut menjadikan beban pekerjaan berlipat ganda, dan pemakaian teknologi seperti microwave, mesin cuci, alat penghancur sampah, pencuci piring, vacum cleaner dan lain-lain memang menjadi sebuah solusi besar terhadap penghematan tenaga manusia, akan tetapi fenomena ini tetap tidak mengurangi jumlah beban dan tanggungjawab bagi ibu rumah tangga. Fenomena ini dapat dilihat melalui contoh kasus kegiatan yang harus digeluti setiap hari oleh para ibu rumah tangga asal Nepal, kegiatan itu meliputi: Bangun pagi pukul 04.00, merapikan tempat tidur, menyiapkan teh, menyiapakan sarapan pagi, mengolah susu menjadi youghurt, dadih dan ghee, menampuh beras, memasak nasi, menggiling bumbu, mengambil air dan bahan bakar, mencuci pakaian, memberi makan, memandikan anak-anak, membentangkan tempat tidur malam, memperbaiki rumah, mengurus sapi, ayam dan keledai. (Mosse, 1996:48) Yang dari kesemuanya itu, dalam sehari memerlukan waktu yang tidak sebentar. Sekalipun menggunakan teknologi dalam pengerjaannya namun jumlah beban tetap tidak berkurang. 4
5 Cowan dalam studinya yang berkaitan dengan perkembangan teknologi rumah tangga (1983), meyebutkan adanya kecenderungan yang mana terdapat perubahan dari produksi menjadi konsumsi di dalam unit rumah tangga itu sendiri. Hal ini terlihat dari munculanya pelayanan jasa yang kini semakin berkembang di era meodern. Penggunaan teknologi rumah tangga yang dikemas kedalam bentuk pelayanan jasa publik menjadi bukti konkret bahwa kini ada pilihan alternatif manakala aktivitas domestik ibu rumah tangga tidak terbendung. Layaknya ibu rumah tangga itu bekerja didalam lingkup domestiknya guna untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga, pelayanan jasa yang muncul seperti restoran cepat saji dengan pemanggang yang besar, mesin pembuat ice cream, kompor listrik dan juga seperti jasa laundry dengan mesin cuci, mesin pengering, serta setrika listrik ataupun uap menjadikan beberapa pekerjaan seperti memasak, mencuci serta menyetrika pakaian lebih terbantu. Kemunculan jasa publik yang semakin menyebar luas dimasyarakat seolah telah menjadi trend masa kini. Pergeseran yang terjadi pun menyebabkan suatu gaya hidup baru, khususnya bagi para perempuan yang berperan sebagai ibu rumah tangga. Dengan penggunaan jasa yang memanfaatkan teknologi, kebutuhan untuk menggunakan jasa publik semakin tak terhindarkan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya ibu rumah tangga yang menggunakan jasa laundry. Berdasarkan uraian di atas, penelitian mengenai strategi ibu rumah tangga dalam menyiasati beban ganda terkait dengan penggunaan jasa 5
6 laundry semakin menarik untuk diteliti, terutama ketika ibu rumah tangga mulai total dan beralih mencucikan semua jenis pakaian ke jasa tersebut, hal ini bisa dilihat melalui banyaknya jasa laundry yang bertebaran dimana-mana baik ditengah kota, perkampungan maupaun daerah pinggiran, khususnya yang ada di kota Yogyakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Mengapa saat ini ibu rumah tangga cenderung memilih dan menggunakan jasa laundry? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan utama para ibu rumah tangga dalam menggunakan jasa laundry, untuk mengetahui hal apa saja yang menjadikan jasa laundry itu penting dimata ibu rumah tangga serta untuk mengetahui pengaruh penggunaan jasa laundry terhadap eksistensi ibu rumah tangga di dalam menjalankan perannya. D. Kerangka Teori Secara kodrat laki-laki dan perempuan memiliki peran dan tugas yang berbeda, demikian pula pada kehidupan sebuah keluarga, yang terdiri dari seorang ayah, seorang ibu dan beberapa anak dengan pembagian tugas dan peran yang berbeda. Menurut Davis dan Newstrom (1996) peran diwujudkan 6
7 dalam perilaku. Peran adalah bagian yang dimainkan individu pada setiap keadaan dan cara tingkah lakunya untuk menyelaraskan diri dengan keadaan. Secara struktur, peran dan pembagian tugas yang berbeda antara lakilaki dan perempuan atau suami dan istri yang ada didalam unit keluarga dimaksudkan untuk mencapai sebuah keharmonisan dan kesejahteraan keluarga. Akan tetapi, perlu disadari pula bahwa masing-masing anggota yang ada didalam keluarga adalah individu-individu yang dasarnya memiliki tujuan hidup dan tentunya tiap individu yang dilahirkan ke dunia, baik perempuan maupun laki-laki memiliki otoritas atas dirinya sendiri sekalipun mereka berada dalam lingkup keluarga, yang mana masing-masing memiliki privasi dan kebebasan. Partisipasi wanita saat ini bukan sekedar menuntut persamaan hak tetapi juga menyatakan fungsinya mempunyai arti bagi pembangunan dalam masyarakat Indonesia. Partisipasi wanita menyangkut peran tradisi dan transisi. Peran tradisi atau domestik mencakup peran wanita sebagai istri, ibu dan pengelola rumah tangga. Sementara peran transisi meliputi pengertian wanita sebagai tenaga kerja, anggota masyarakat dan manusia pembangunan. Seperti halnya seorang perempuan dalam keluarga yang berperan sebagai istri dan juga ibu, dimana dengan adanya dua peran ini pulalah yang juga memunculkan beberapa beban yang kemudian dari hal tersebut turut mempengaruhi kebebasan diri seorang perempuan sebagai individu. Sebagai perempuan untuk menjalani dua peran sekaligus tidaklah mudah. Di satu sisi perempuan dituntut untuk bertanggung jawab dalam mengurus dan membina 7
8 keluarga secara baik, namun disisi lain, sebagai seorang istri dan juga ibu yang baik. Meskipun jelas terdapat adanya pembagian tugas di dalam lingkup keluarga, namun keberadaan seorang perempuan dengan beberapa peran yang harus dijalani membuat ruang gerak perempuan terbatas dan sekedar fokus dilingkup domestiknya. Maka dari itu perlu suatu straregi yang harus dilakukan perempuan (baca: ibu rumah tangga) untuk keluar dari bebanbeban yang membatasi diri sebagai individu. 1. Teori Pilihan Rasional dalam Memaknai Tindakan Ibu Rumah Tangga yang Menggunakan Jasa Laundry Teori pilihan rasional atau rational choice, merupakan teori yang memfokuskan pada aktor, dimana aktor merupakan manusia yang memiliki tujuan (Ritzer, 2008:448). Dalam teori yang dikemukakan oleh Coleman ini, individu sebagai aktor yang didorong oleh keinginannya dipandang memiliki preferensi (nilai, kepuasan). Berperilaku rasional bermakna memaksimumkan keajegan perilaku yang diharapkan akan membawa hasil di masa depan. (Backer, 1976). Terkait dengan hal tersebut, tindakan ini jelas menunjukan bawasannya individu harus mampu melakukan perhitungan yang rasional guna memaksimalkan keuntungan serta mengantisipasi terjadinya hambatan. Dari uraian tersebut, secara umum teori pilihan rasional mengasumsikan bahwa tindakan manusia mempunyai maksud dan tujuan yang dibimbing oleh hirarki yang tertata rapi dari preferensi. Dalam hal rasional, berarti: aktor melakukan perhitungan dari pemanfaatan atau preferensi dalam pemilihan 8
9 suatu bentuk tindakan; aktor juga menghitung biaya bagi setiap jalur perilaku; aktor berusaha memaksimalkan pemanfaatan untuk mencapai pilihan tertentu (Damsar, 2011:153). Dalam penelitian ini, tindakan ibu rumah tangga yang menggunakan jasa laundry dikaji sebagai sebuah pilihan rasional. Karena dengan pengunaan jasa laundry memberikan peluang serta kesempatan bagi para perempuan khususnya ibu rumah tangga untuk lebih memaksimalkan perannya baik didalam maupun diluar rumah. Penggunaan jasa laundry juga dimaksudkan untuk mencapai suatu kebebasan perempuan (ibu rumah tangga) itu sendiri, karena teknologi yang dikemas dalam jasa laundry dipandang sebagai hal yang membantu peran perempuan dalam mengatasi kegiatan domestik (mencuci dan menyeterika). Dari hal tersebut, perempuan (ibu rumah tangga) dapat menciptakan pilihan-pilihannya sendiri untuk keluar dari tekanan beban ganda. 2. Teori Nurture: Jasa laundry sebagai salah satu Langkah Kesadaran Ibu Rumah Tangga Untuk Mengatasi Beban Ganda Dalam teori nurture, perbedaan antara perempuan dan laki-laki didasarkan pada hasil konstruksi sosial budaya, yang kemudian memunculkan perbedaan peran dan tugas. Dari perbedaan yang ada, secara tidak langsung membawa perempuan pada posisi yang selalu tertinggal dan terabaikan baik didalam keluarga, bermasyarakat ataupun bernegara (BKkbN, 2007). 9
10 Maka dari itu, perempuan untuk keluar dari posisi yang tersubordinasi perlu suatu kesadaran akan gender. Dimana dengan hal ini baik perempuan maupun laki-laki mampu menyadari peran dan tugas serta kewajiban masing-masing. Mengingat akan hal tersebut, beban ganda menjadi suatu persoalan yang cukup pelik bagi diri perempuan itu sendiri, dimana dalam hal ini menyadari bahwasannya seorang perempuan memiliki beberapa peran terlebih bagi perempuan-perempuan yang sudah berumah tangga. Kemunculan teknolgi yang awalnya justru dipandang sebagai ancaman bagi peran serta perempuan dalam menjalankan tugas, justru menjadi kekuatan baru bagi pemaksimalan peran perempuan khususnya ibu rumah tangga. Penggunaan teknologi disektor domestik menjadi salah satu staregi baru ibu rumah tangga selain pembagian kerja, dan seolah dengan keberadaan teknologi, zaman melakukan sebuah revolusi secara besar-basaran, hal ini turut mendorong perubahan cara pikir serta tindakan para perempuan khususnya ibu rumah tangga. Dimana mereka berusaha untuk keluar dari beban ganda. Dan menyadari akan hal itu kemunculan akan jasa-jasa publik seperti salah satunya adalah jasa laundry yang merupakan jasa pencuci pakaian modern membawa perempuan khususnya ibu rumah tangga pada satu langkah kesadaran diri seorang perempuan untuk menuju kesetaraan, dimana dengan akses penunjang yang ada dapat menciptakan kehidupan bagi perempuan secara lebih baik dan bernilai. 10
11 E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dari uraian di atas untuk menemukan jawaban dari rumusan masalah, maka penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif pada dasarnya penelitian yang menunjuk dan menekankan pada proses. Dalam hal ini penelitian lebih menekankan sifat realita yang dibangun secara sosial, hubungan yang intim antara peneliti dengan yang dipelajari, dengan mencoba menjawab pertanyaan yang menekankan bagaimana pengalaman sosial itu diciptakan dan diberi arti.terkait dengan hal tersebut, penelitian kualitatif berusaha menggali dan memahami pikiran aktor sosial dengan perspektif yang terbuka dan mendalam. Bogdan dan Taylor mengemukakan bahwa metode kualitataif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang diamati (Moleong, 2007:3). Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif tipe analitik, hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena sosial dengan cara mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti (Faisal, 2007:18). 2. Teknik Pengumpulan data Untuk memperoleh data yang dibutuhkan penelitian ini pada umumnya. Menggunakan teknik seperti wawancara mendalam, observasi 11
12 langsung, dan studi pustaka. a. Wawancara mendalam Secara umum teknik wawancara merupakan teknik untuk memperoleh keterangan dari tujuan penelitian, dimana dengan tanya jawab secara langsung menggunakan atau tidak menggunakan pedoman wawancara. Dalam hal ini wawancara mendalam dilakukan berkali-kali dan membutuhkan waktu yang lama bersama informan. b. Observasi langsung Observasi merupakan metode atau teknik pengumpulan data melalui pengamatan dan pengindraan dan disini peneliti terjun ke lapangan secara langsung bersama-sama dengan objek yang diteliti. c. Studi Pustaka Teknik pengumpulan data atau informasi melalui arikel-artikel dalam majalah, buku atau data penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Guna dari teknik pengumpulan data ini untuk melengkapi informasi yang telah didapat dari lapangan. 3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakuakan di dr. laundry, dimana dr. laundry ini merupakan laundry lokal yang terletak di daerah Condong Catur, Depok, Sleman, Yogyakarta. 12
13 4. Subjek Penelitian Dalam penelitian kualitatif dibutuhkan adanya subjek penelitian sebagai Sumber informasi. Dalam konteks ini, subjek penelitian meliputi ibu rumah tangga yang menggunakan jasa laundry. 5. Teknik Pemilihan Informan Informan dalam penelitian ini dipilih sesuai tujuan (purposive). Di mana informan mereperentasikan Ibu rumah tangga yang menggunakan jasa laundry. Agar informasi yang didapat lebih spesifik maka pemilihan informan dipilih dengan teknik purposive sampling atau pengambilan sampel yang dipilih sendiri secara sengaja. Maksudnya, agar informan yang dipilih bisa berdasarkan kriteria atau syarat-syarat yang sudah ditentukan sebelumnya oleh peneliti. Kriteria itu meliputi ibu rumah tangga yang masuk dalam kategori tidak bekerja dan ibu rumah tangga bekerja serta intesitas penggunaan jasa laundry yang pasti ditiap minggunya. 6. Pengolahan dan Analisis Data Setelah data terkumpul, maka dilakukakan pengolahan dan analisis data penelitian. Pengolahan dan analisis data menjadi proses yang berlangsung terus menerus selama penelitian berlangsung. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah, anatara lain sebagai berikut: a. Reduksi data merupakan proses seleksi terhadap data untuk dipilih 13
14 mana yang bisa dipakai dan mana yang tidak. Data yang tidak terpakai akan direduksi atau dikurangi atau dibuang, dari data yang ada dan sesuai dengan kebutuhan kemudian dilakukan analisis ketahap berikutnya. b. Kategorisasi data merupakan proses koding data dengan membagi kedalam betuk kategori yang sesuai dengan teori dan kebutuhan, hal ini bertujuan agar mampu memetakan jawaban yang sama atau tidak dari informan. c. Sintesisasi data merupakan proses mempertemukan kategori satu dengan yang lain. d. Kesimpulan merupakan proses pencarian makna atas sintesis dari data-data yang diperoleh dengan mempertemukan pola, persamaan dan hal-hal yang sering muncul kemudian dari situ menyesuaikan dengan teori yang dipakai. e. Triangulasi data merupakan proses pengecekan data, meode pengumpulan data, teori dan kesimpulan penelitian melalui berbagai metode. Hal ini bertujuan supaya validitas penelitian terjamin. (Miles, 1993). 14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KARAKTERISTIK RESPONDEN Sebelum membahas pola pembagian peran dalam keluarga responden, terlebih dahulu akan di jelaskan mengenai karakteristik responden yang akan dirinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai sosok otoritas utama yang sentral dalam organisasi sosial. Kebanyakan sistem patriarki juga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Industri Batu Bata Dusun Somoketro III, Desa Somoketro, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang. Alasan peneliti memilih
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui
BAB IV KESIMPULAN 4.1 Simpulan Hasil Analisis Novel Kinanti karya Margareth Widhy Pratiwi merekam fenomenafenomena atau isu-isu yang sering terjadi dalam kehidupan perempuan. Melalui novelnya yang berjudul
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan wanita untuk bekerja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya tergantung pada keunggulan teknologi, sarana dan prasarana, melainkan juga tergantung pada kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkebunan merupakan aktivitas budi daya tanaman tertentu pada lahan yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis
Lebih terperinciPERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK
PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK (Studi Kasus di Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali mempunyai perjalanan yang tidak diharapkan sesuai dengan perkembangan zaman. Tumbuh
Lebih terperinciFENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA. Nur Ita Kusumastuti K Pendidikan Sosiologi Antropologi
FENOMENA TAMAN PENITIPAN ANAK BAGI PEREMPUAN YANG BEKERJA (Studi Kasus TPA Jaya Kartika Desa Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar) Nur Ita Kusumastuti K8409045 Pendidikan Sosiologi Antropologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perempuan merupakan makhluk yang diciptakan dengan berbagai kelebihan, sehingga banyak topik yang diangkat dengan latar belakang perempuan. Kelebihan-kelebihan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam
BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini mengkaji mengenai tingkah laku perempuan karir di dalam keluarga muslim serta implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupannya. Berdasarkan
Lebih terperinciKEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI
KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang diajukan, penelitian ini merupakan penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan memberikan stimulus tindakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan
Lebih terperincisosial kaitannya dengan individu lain dalam masyarakat. Manusia sebagai masyarakat tersebut. Layaknya peribahasa di mana bumi dipijak, di situ
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk monodualis, di satu sisi ia berperan sebagai individu yang bertanggung jawab atas dirinya sendiri (internal individu), namun di sisi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peran Pekerjaan dan Keluarga Fenomena wanita bekerja di luar rumah oleh banyak pihak dianggap sebagai sesuatu yang relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Kendati semakin lumrah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara lain sepeda, sepeda motor, becak, mobil dan lain-lain. Dari banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi sudah menjadi kebutuhan utama bagi manusia untuk menunjang aktivitasnya. Adanya transportasi menjadi suatu alat yang dapat mempermudah kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberantas kemiskinan yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kajian perempuan merupakan suatu kajian yang sangat menarik perhatian. Hal ini terbukti banyak penelitian tentang kaum perempuan. Perempuan merupakan hal penting
Lebih terperinciMELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR
Bab 9 Kesimpulan Kehidupan rumah tangga nelayan tradisional di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal pada umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Penyebab kemiskinan berasal dari dalam diri nelayan sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keluarga merupakan suatu kelompok primer yang sangat erat. Yang dibentuk karena kebutuhan akan kasih sayang antara suami dan istri. (Khairuddin, 1985: 104).Secara historis
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan produk distro sebagai bentuk penegasan identitas diri di kalangan siswa SMA dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Topik mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang Konstruksi Sosial Masyarakat terhadap Sungai ( Studi Fenomenologi mengenai Konstruksi Sosial Masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Fenomena Kehidupan Anak Pekerja Ojek Payung di
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Malioboro, yang merupakan pusat perbelanjaan oleh-oleh di Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi tersebut selain objek yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan adalah tiang penyangga dalam rumah tangga. Istilah tersebut menunjukkan bahwa perempuan memiliki posisi vital di tengah-tengah keluarga dengan segala fungsi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang mampu diserap dari berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik
Lebih terperinciBAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI. KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND. dianggap relevan untuk mengkaji permasalahan tersebut.
BAB II TEORI PILIHAN RASIONAL JAMES S. COLEMAN DAN TEORI KEBUTUHAN PRESTASI DAVID McCLELLAND A. Konsep Rasional Untuk menjelaskan permasalahan yang diangkat oleh peneliti, yaitu strategi bertahan hidup
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Melalui pendekatan ini dapat menarik suatu ciri atau gambaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinci2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa identik dengan kaum terdidik yang sedang menjalani proses pematangan intelektual. Peran ganda yang dijalani oleh mahasiswa mendorong mereka untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian jenis deskriptif bertujuan menggambarkan dan memaparkan secara tepat tanggung jawab suami pada keluarga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh
53 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif naturalistik. Pertimbangannya sebab hasil penelitian yang diperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kota Nganjuk, Provinsi Jawa Timur. Peneliti memilih lokasi tersebut dikarenakan Kota Nganjuk merupakan daerah asal dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman. Peneliti mengambil lokasi ini karena banyak penduduk tinggal di kecamatan Depok sehingga banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif karena data yang dihasilkan dalam penelitian berupa kata-kata tertulis atau lisan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan tentang Perilaku 1. Definisi Perilaku Menurut Skinner dalam Notoatmojo (2003), perilaku merupakan respon berdasarkan stimulus yang diterima dari luar maupun dari dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhlik hidup ciptaan Allah SWT. Allah SWT tidak menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup ciptaan Allah yang lain adalah
Lebih terperinci2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELIITIAN. sebagai metode yang dalam penelitiannya memperoleh data deskriptif. yang sedang terjadi di dalam masyarakat.
BAB III METODE PENELIITIAN A. Metode Penelitian Kualitatif Pada penelitian yang berjudul Dampak Psikologis Eksekutor Pidana Mati ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, karena mengungkapkan fenomena-fenomena atau masalah-masalah berlandaskan atas logika keilmuan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis laundry kiloan adalah salah satu bisnis di bidang jasa yang saat ini sedang marak di kalangan masyarakat. Dalam usaha Laundry ini merupakan gagasan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan
BAB III METODE PENELITIAN A. BENTUK PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin banyak, hal ini disebabkan karena faktor urbanisasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan kota yang inovatif dan serba maju dalam aspek kehidupan sosial ternyata telah menimbulkan berbagai permasalahan didalamnya seperti, semakin bertambahnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tentang implementasi pendidikan multikultural pada anak melalui permainan tradisional ini dilakukan di Kampoeng Dolanan Nusantara. Kampoeng
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Alasan menggunakan metode ini karena permasalahan mengenai perubahan peran perempuan yang begitu kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pekerja dan itu menjadi penanda waktu yang beremansipasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perempuan dalam televisi senantiasa hanya mempertentangkan antara wanita karir dan menjadi ibu-ibu rumah tangga. Dua posisi ini ada didalam lokasi yang berseberangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pembangunan nasional. Sejak awal tahun 70-an, isu mengenai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pekembangan zaman yang modern di Indonesia, semakin memberikan kesempatan pada setiap perempuan untuk berperan aktif dalam pembangunan nasional.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian Otomatisasi Kantor Penunjang Efisiensi Kerja Di UPTD Pendidikan Kecamatan Tuntang, peneliti akan memfokuskan pada situasi dan kondisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Peneliti melakukan penelitian yang berlokasi di UPT P2TP2A Kota Bandung, UPT P2TP2A adalah Unit Pelaksana Teknis Pusat Pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2006), metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang akan menghasilkan data deskriptif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Suwatu Kecamatan Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan penelitian di tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Dalam penelitian ini, peneliti meneliti mengenai pemaknaan pasangan suami-istri di Surabaya terkait peran gender dalam film Erin Brockovich. Gender sendiri
Lebih terperinci1Konsep dan Teori Gender
1Konsep dan Teori Gender Pengantar Dalam bab ini akan disampaikan secara detil arti dan makna dari Gender, serta konsepsi yang berkembang dalam melihat gender. Hal-hal mendasar yang perlu dipahami oleh
Lebih terperinciBAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK. dibahas dengan menggunakan perspektif teori pengambilan keputusan.
BAB IV INTERPRETASI TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENDIDIKAN ANAK Bab ini akan membahas tentang temuan data yang telah dipaparkan sebelumnya dengan analisis teori pengambilan keputusan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Indonesia diarahkan untuk pembangunan manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya. Termasuk dalam proses pembangunan adalah usaha masyarakat untuk
Lebih terperinciBAB IV. Analisa Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Amsal 31: Analisa Penulis Tentang Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam
BAB IV Analisa Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Amsal 31:10-31 4.1 Analisa Penulis Tentang Kedudukan dan Peran Perempuan Dalam Amsal 31:10-31 Saya mencoba memahami dan menganalisa kedudukan dan peran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan sistem informasinya memberikan banyak dampak positif bagi kalangan yang jeli membaca
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. daerah ini masih banyak terdapat perbedaan perlakuan antara anak laki-laki dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Desa Sikumpul, Kecamatan Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Peneliti memilih lokasi ini, karena di daerah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Laki-laki dan perempuan memang berbeda, tetapi bukan berarti perbedaan itu diperuntukkan untuk saling menindas, selain dari jenis kelamin, laki-laki dan perempuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang. SMP Islam Al-Azhar 29 Semarang beralamat di Jl. RM. Hadisobeno Sosrowardoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keluarga pria dan perempuan mempunyai peranannya juga masing-masing. adalah keluarga (Ollenburger dan Moore, 1996 : 1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman tidak selamanya membawa perubahan yang baik bagi masyarakat. Masyarakat dalam hal ini menjadi korban dari dampak perubahan yang tidak baik. Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness). Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan. Adanya keterbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan sebuah kelompok primer yang paling penting dalam masyarakat yang terbentuk dari hubungan pernikahan laki-laki dan wanita untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaum wanita adalah kaum yang sangat memperhatikan penampilan. Mereka sangat memperhatikan penampilan selain menunjukan jati diri ataupun identitas, penampilan juga sebagai
Lebih terperinciMARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA!
MARI BERGABUNG DI PROGRAM MENCARE+ INDONESIA! 4 dari 5 laki-laki seluruh dunia pada satu masa di dalam hidupnya akan menjadi seorang ayah. Program MenCare+ Indonesia adalah bagian dari kampanye global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Valentina, 2013). Menurut Papalia dan Olds (dalam Liem, 2013) yang dimaksud
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan periode transisi perkembangan yang terjadi antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang melibatkan perubahan-perubahan baik itu secara biologis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian di lapangan (Nasir,1998: 5). Tipe penelitian yang penulis
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian, termasuk alat-alat apa yang dipergunakan untuk mengukur maupun mengumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. inilah yang dijadikan tempat berkumpulnya Virginity Jogja pada waktu
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kota Yogyakarta, tepatnya di Graha Sabha Permana (GSP).Peneliti memilih lokasi ini, karena lokasi inilah yang dijadikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seperti kesehatan, ekonomi, sosial, maupun politik. Pergeseran peran tersebut terjadi karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa dekade terakhir peran wanita telah bergeser dari peran tradisional menjadi modern. Hal ini terlihat dari peran sosial yang diikuti sebagian wanita dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri juga memiliki tugas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era modern ini peran wanita sangat dibutuhkan dalam membangun perkembangan ekonomi maupun sektor lain dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi wanita sendiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Peneliti bermaksud untuk mengungkap realitas atau kenyataan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Kabupaten Bekasi lebih tepatnya di Kampung Galian Kumejing Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Sekolah Menengah Atas Taruna Nusantara merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian. Sekolah ini berlokasi di Jl. Raya Magelang- Purworejo Km. 5,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Peranan metode sangat penting dalam suatu penelitian. Berkaitan dengan metode penelitian, Surakhmad (1994:131) mengemukakan bahwa "metode adalah merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Perkebunan teh PTPN VIII Ciater Subang merupakan perkebunan yang tetap bertahan dari zaman kolonial Belanda sampai tahun 1990, bahkan sampai sekarang. Keberadaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis lakukan. Agar mudah tergambarkan alur penelitiannya, maka berikut ini penulis menjelaskan metode penelitian, jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan ilmiah yang berfungsi untuk mencari kebenaran yang objektif terhadap suatu peristiwa, dimana kegiatan itu dilakukan secara sistematis,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Menurut Nazir (2005 : 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian adalah serangkaian hukum, aturan dan tata cara tertentu yang diatur dan ditentukan berdasarkan kaidah ilmiah dalam menyelenggarakan suatu penelitian dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jatiwangi merupakan wilayah yang memproduksi genteng, baik genteng nok, wuwung maupun genteng biasa bahkan genteng glasir. Pada tahu 1980an pabrik genteng mengalami
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. hanya bersifat fungsional untuk mengisi perut namun juga memenuhi lifestyle.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Sifat konsumtif merupakan suatu yang wajar dan pasti dimiliki oleh setiap manusia. Wedangan modern telah membuat pergeseran fungsi makan dari awalnya yang sebagai pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinci