PENGARUH WARM BATH DENGAN AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA
|
|
- Verawati Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH WARM BATH DENGAN AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: WIDIARTI J PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
2 PENGESAHAN NASKAH PUBLIKASI Naskah Publikasi Ilmiah dengan Judul Pengaruh Warm bath dengan Aromaterapi Sandalwood terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia Naskah Publikasi Ilmiah ini Telah Disetujui oleh Pembimbing Skripsi untuk di Publikasikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta Diajukan Oleh : WIDIARTI J Pembimbing I Pembimbing II Umi Budi Rahayu, S.Fis, M.Kes. Totok Budi Santoso, S.Fis, MPH.
3 PENGARUH WARM BATH DENGAN AROMATERAPI SANDALWOOD TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA. Widiarti J Prodi S1 Fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Tromol I Pos Kartasura Telp. (0271) Surakarta ABSTRAK Latar Belakang: Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidurnya, sehingga tidak memperlihatkan perasaan lelah, gelisah, lesu, apatis, kehitaman di sekitar kelopak mata, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, pusing dan sering menguap atau mengantuk. Lansia mengalami penurunan di berbagai sistem tubuh, diantaranya berdampak pada tidur. Gangguan tidur dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Terapi mansi air hangat dengan aromaterapi sandalwood dapat memperbaiki mikrosirkulasi pembuluh darah dan vasodilatasi sehingga meningkatkan kualitas tidur. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood dalam peningkatan kualitas tidur pada lanjut usia. Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment dengan desain penelitian Design Pre and Post test control Group Design. Populasi 66 lansia gangguan tidur berusia di atas tahun, sampel 15 responden. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, uji pengaruh Paired sample T test dan analisa data dengan uji statistik Shampiro wilk test dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Skor kualitas tidur diukur dengan Pittsburgh Sleep Quality Index. Hasil Penelitian: menunjukkan bahwa warm bath aromaterapi dengan sandalwood efektif digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia yang mengalami gangguan tidur. Kesimpulan: Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan ada pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood terhadap peningkatan kualitas tidur lanjut usia. Semoga penelitian ini dapat berlanjut dan dapat berguna bagi peneliti, tenaga medis ataupun masyarakat umum. Kata Kunci: Kualitas tidur, Warm bath, Sandalwood dan Lansia
4 ABSTRAC Background: Quality sleep is someone to his satisfaction, so it does not show feelings of fatigue, anxiety, lethargy, apathy, blackish around the eyelids, red conjunctiva, eye irritation, fragmented attention, dizziness and frequent yawning or sleepy. Elderly has decreased in many body system, including the impact on sleep disorders. Sleep disoeders can affaect the quality of life. Therapeutic feet soak in warm bath ini the blood vessels and improve microcirculation vasodilatation theraby increasing the quality of sleep. Objective: This study aimed to determine the effect of a warm bath with aromatherapy sandalwood in improving sleep quality in elderly. Methods: This study is a quasi experiment research design Design Pre and Post test control group design. Population 66 elderly sleep disturbance over years old, a sample of 15 respondents. Sampling using purposive sampling, testing the effect of Paired sample t-test and analysis of data with statistical tests uji Shampiro wilk test with significance level α = Sleep quality scores measured by the Pittsburgh Sleep Quality Index Results: indicates that the warm bath with aromatherapy sandalwood effectively used to improve sleep quality in older adults who experience sleep disturbances Conclusion: With these results we can conclude there is the influence of the warm bath with aromatherapy sandalwood to improving the quality of sleep of elderly. Hopefully this research can continue and can be useful for researchers, medical personnel or the general public. Keywords: Quality of sleep, Warm bath, Sandalwood and Elderly
5 1 PENDAHULUAN Lansia mengalami penurunan di berbagai sistem tubuh yang meliputi beberapa aspek baik biologis, fisiologis, psikososial, maupun spiritual yang merupakan suatu fenomena yang kompleks, salah satu perubahan fisiologis adalah kebutuhan tidur (Bandiyah, 2009). Gangguan tidur menyerang 50 % orang yang berusia 65 tahun ke atas atau lebih yang tinggal dirumah dan 66 % yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang (Mickey, 2006). Pada lansia melaporkan menggunakan waktu di tempat tidur yang lebih lama tetapi tidak tertidur, sering bangun malam hari dan sulit memulai tidur kembali, berkurangnya waktu malam, semakin panjangnya waktu yang diperlukan untuk jatuh tidur (sleep latency) dan tidur sekejab (naps) yang singkat pada malam hari (Abrams, 1997). Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia yaitu penyakit yang menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan seperti stroke, penyakit jantung, penyakit paru, diabetes, artritis dan hipertensi sehingga kualitas tidur berkurang (Tamher dan Noorkasini, 2009). Kecemasan, faktor lingkungan serta kebiasaan mengkonsumsi kofein atau alkohol juga mempengaruhi kualitas tidur pada lansia (Potter, 2005). Penatalaksanaan yang sering dilakukan untuk mengurangi gangguan tidur umumnya memakai obat tidur. Namun pemakaian yang berlebihan membawa efek samping kecanduan, bila overdosis bisa membahayakan pemakainya (Amirta, 2007). Lansia yang mengalami gangguan tidur bisa ditangani dengan non farmakologik. Salah satunya yaitu hidroterapi dengan warm bath (mandi air hangat) di sore hari (Ramaiah, 2009). Warm bath mempunyai efek terapeutik
6 2 yang bermanfaat membuat tubuh lebih rileks, menyingkirkan pegal-pegal dan rasa kaku pada otot serta membuat tidur menjadi lebih nyenyak (Ramaiah, 2009). Respon rileksasi adalah kebalikan respon alarm yang mengembalikan tubuh dalam keadaan seimbang. Mempunyai efek yang memberikan penyembuhan yang memberikan kesempatan untuk beristirahat dari lingkungan stress eksternal dan internal dari pikiran. Respon rileksasi mengembalikan proses fisik dan emosi (Primadiati, 2002). Tehnik rileksasi salah satunya menggunakan aromaterapi sandalwood yang memiliki efek mengurangi rasa cemas, ketegangan, ketakutan dan gangguan tidur (Primadiati, 2002). Warm bath dengan menambahkan 3-5 tetes aromaterapi sandalwood (cendana) kedalam air hangat yang di gunakan untuk mandi bisa mengurangi gangguan tidur pada lansia, karena cara ini akan membuai perasaan, membuat rileks, mengurangi pegal-pegal dan nyeri. Menurut Balchin (2009) mandi air hangat yang wangi juga memberikan efek yang merangsang yang mengembalikan energi dan rileks. Uap harum pada aromaterapi yang menguap pada air panas juga terhirup yang menambah rileks pada tubuh (Primadiati, 2002). Reid Campion (1998) warm bath dengan suhu tubuh 36ºC - 37ºC menyebabkan efek sedatif, pelebaran pembuluh darah, serta meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan sehingga menyebabkan efek sopartik (efek ingin tidur). Karena efek sopartik ini pada lansia yang mengalami gangguan tidur ini di harapkan dengan warm bath yang di tambah dengan aromaterapi sandalwood dapat meningkatkan kualitas tidur pada lansia.
7 3 TUJUAN Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. LANDASAN TEORI Lanjut Usia (lansia) adalah tahap lanjut dari proses kehidupan antara usia tahun keatas yang ditandai dengan penurunan kemampuan akal, fisik, dan penurunan tubuh untuk beradaptasi dengan stres lingkungan (Efendi dan Makhfudli, 2009). World Health Organization (WHO) menggolongkan batasan usia lanjut menjadi 4 golongan, yaitu usia pertengahan (middle age) yaitu usia antara tahun, lanjut usia (elderly) yaitu usia antara tahun, lanjut usia tua (old) yaitu usia antara tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun. Menurut Hidayat (2006) kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidurnya, sehingga tidak memperlihatkan perasaan lelah, gelisah, lesu, apatis, kehitaman di sekitar kelopak mata, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, pusing dan sering menguap atau mengantuk. Warm bath adalah mandi dengan membersihkan tubuh menggunakan air hangat dengan cara menyiramkan air ke seluruh tubuh. Mandi dengan menggunakan air hangat yang di tetesi aromaterapi akan menambah efektivitas pengobatan. Mandi secara teratur dengan minyak essensial dapat menghilangkan stress, cemas dan mengurangi nyeri otot (Primadiati, 2002). Suhu warm bath aromaterapi pada penelitian ini menggunakan aspek termal (temperatur) dengan suhu tubuh 36ºC - 37ºC karena mempunyai efek sedatif yang akan menimbulkan
8 4 rasa mengantuk, mengurangi rasa sakit, kram dan kejang (Reid, 1998). Penyesuaian temperatur air untuk terapi secara klinis terbukti bermanfaat untuk sirkualasi darah dan jantung, tekanan darah, pernapasan kulit, metabolisme tubuh, otot dan sistem saraf serta kondisi psikologis (Reid,1998). Hal ini terjadi karena adanya pengaruh pada saraf sensorik dan motorik. Saraf sensorik meneruskan ke impuls dari otak atau sumsum tulang belakang ke otot atau berbagai jaringan dalam tubuh (Ramaiah, 2009). Aromaterapi sandalwood berwarna kuning pucat sampai kuning dan agak pekat. Aromanya harum yang sangat khas kuat dan tahan lama, sering ditafsirkan sebagai aroma ketimuran. Bermanfaat mengatasi rasa cemas, tegang dan ketakutan. Sandalwood juga mempunyai efek penenang (rileks) dan dapat mengatasi masalah gangguan tidur ( Harry, 2002). METODE Penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 3 Maret 2015 di Posyandu Lansia Abadi 5 Nilasasri Sukoharjo dengan 15 responden sesuai dengan kriteria penelitian. Jenis Penelitian ini menggunakan jenis eksperimen dengan pendekatan Quasi Experiment dan menggunakan Design Pre and Post test with control Group Design. Dalam Penelitian ini peneliti menggunakan data primer yaitu melakuakn pengukuran kualitas tidur menggunakan PSQI (Piitsburgh Sleep Quality Index). Hasil pengukuran sebelum dan sesudah intervensi dicatat sebagai data yang akan di uji dengana uji normalitas data dan uji statistik.
9 5 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden menurut Umur dan Jenis Kelamin Karakteristik responden berdasarkan umur dan jenis kelamin merupakan salah satu karakteristik dalam penelitian ini. Pada penelitian yang telah dilakukan di Posyandu Lansia Abadi 5 Nilasari Sukoharjo ditemukan usia lansia elderly (60-74) empat kali lipat dari usia old (75-89). Hasil tersebut sesuai dengan pernyataan WHO (2011), dimana di seluruh dunia terjadi peningkatan populasi lansia usia 60 tahun ke atas mulai tahun Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Perlakuan Kontrol Konsep WHO Umur Wanita Pria Wanita Pria F % F % F % F % Elderly , , , ,00 Old ,00 0 0,00 1 6, ,33 Jumlah F 4 26, , , ,33 Presentase 46,67 % 53,33% B. Hasil Pengukuran Kualitas Tidur pada Lansia dengan PSQI pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Hasil pengukuran kualitas tidur pada lansia dengan PSQI pada kelompok perlakuan dan kontrol yang dilakukan pre dan post selama 4 minggu, mulai dari tanggal penelitian 4 Februari sampai 3 Maret Berdasarkan hasil pegukuran kualitas tidur didapatkan hasil skor PSQI yang tinggi terdapat pada responden wanita seperti yang telah dikemukakan oleh Versayanti (2008) bahwa wanita kerap mengalami tekanan psikologis dan medis yang lebih besar dari pada pria. Kesulitan
10 6 untuk memulai tidur lebih sering di jumpai pada wanita. Dalam penelitian ini responden perempuan mengeluh bermasalah dengan kehidupannya, sehingga gangguan tidur yang diderita berhubungan erat dengan stress yang dialami. Tabel 4.2 Hasil Frekuensi Kualitas Tidur Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Jenis Kelamin Perlakuan Kontrol Buruk Cukup Baik Buruk Cukup Baik Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pre Post Pria Wanita Jumlah Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa pada kedua kelompok perlakuan dan kontrol peningkatan kualitas tidur pada wanita lebih tinggi dari pada kualitas tidur pada pria. Pada kelompok perlakuan mengalami peningkatan kualitas tidur dilihat dari jumlah peningkatan kualitas tidur pada post perlakuan. Sedangkan pada kelompok kontrol tidak mengalami peningkatan kualitas tidur atau perubahan yang signifikan dilihat dari jumlah peningkatan kualitas tidur yang tidak berubah pada post perlakuan. C. Hasil Uji Analisa Data 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas data yang digunakan adalah uji Shapiro wilk bertujuan untuk menguji kenormalan data dengan interpretasi apabila
11 7 nilai p > 0,05 maka data disimpulkan berdistribusi normal atau sebaliknya. Tabel 4.3 Uji Normalitas Shapiro wilk Perlakuan Kontrol Pre Post Pre Post Nilai Z 0,984 0,851 0,906 0,939 Sig. 0,976 0,126 0,324 0,603 Kriteria > 0,05 > 0,05 > 0,05 > 0,05 Keterangan Data Normal Data Normal Data Normal Data Normal 2. Uji Pengaruh Warm bath dengan aromaterapi sandalwood Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lanjut Usia Uji pengaruh yang digunakan adalah Paired sampel T test karena data berdistribusi normal. Tabel 4.4 Hasil Uji Pengaruh pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Variabel T p-value Kesimpulan Peningkatan kualitas tidur pre dan post kel. Perlakuan Peningkatan kualitas tidur pre dan post kel. Kontrol 4,804 0,003 Signifikan -1,000 0,351 Tidak Signifikan Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa peningkatan kualitas tidur pre dan post pada kelompok perlakuan di peroleh p-value 0,003 dimana p < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga ada pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia. Sedangkan peningkatan kualitas tidur pre dan post pada kelompok kontrol di peroleh p-value 0,351 dimana p > dari 0,05 maka H0 diterima, sehingga tidak ada hasil yang signifikan pada
12 8 kelompok yang tidak mengikuti warm bath dengan aromaterapi sandalwood. 3. Uji Beda Pengaruh antara Kelompok Perlakuan Warm bath dengan aromaterapi sandalwood dengan Kelompok Kontrol Uji beda yang digunakan adalah Indepent T test karena data berdistribusi normal. Tabel 4.5 Hasil Uji Beda pada Kelompok Perlakuan dan Kontrol Variabel T p-value Kesimpulan Selisih kualitas tidur kel perlakuan -2,322 0,037 Signifikan dan kel. Kontrol Berdasarkan tabel di atas, memperlihatkan bahwa hasil uji beda pengaruh antara selisih kelompok perlakuan dan selisih kelompok kontrol diperoleh p-value 0,037, dimana p < 0,05, maka H0 ditolak, sehingga didapatkan adanya beda pengaruh antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. 4. Hasil Perhitungan Jumlah Rata-rata Peningkatan Kualitas Tidur Berdasarkan perhitungan jumlah rata-rata peningkatan kualitas tidur menunjukan terjadinya peningkatan kelompok perlakuan dan tidak terjadi peningkatan pada kelompok kontrol. Tabel 4.6 Hasil rata-rata Peningkatan Kualitas Tidur pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Variabel Pre Post Selisih Perlakuan 11,1429 8,7143 2,4286 Kontrol 10,25 10,375-0,125
13 9 5. Perbedaan Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Terhadap Peningkatan Kualitas Tidur pada Lansia. Berikut ini grafik hasil dari penelitian pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood terhadap peningkatan kaulitas tidur pada lansia. Penelitian dilakukan selama 4 minggu mulai dari 4 Februari sampai dengan 3 Maret 2015 di Posyandu Lansia Abadi 5 Nilasari Sukoharjo Grafik 4.1 Peningkatan Kualitas Tidur pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol 11, ,25 10,375 minggu 1 minggu 4 8,7143 perlakuan kontrol Pada grafik di atas, terdapat perbedaan yang menonjol antara grafik perlakuan dan grafik kontrol, terlihat dari grafik perlakuan, terdapat peningkatan kualitas tidur yang signifikan terlihat pada post perlakuan skor kualitas tidur yang menurun sedangkan pada grafik kontrol hanya terdapat sedikit perubahan tetapi perubahan tersebut tidak dinyatakan perubahan yang signifikan, terlihat pada garis post pada kontrol yang sejajar.
14 10 KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini bahwa ada pengaruh warm bath dengan aromaterapi sandalwood terhadap peningkatan kualitas tidur pada lanjut usia. b. Saran Berdasarkan pelaksanan dan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Responden Disarankan bagi lansia yang mengalami kualitas pada tidurnya yang buruk dengan melakukan warm bath denagan aromaterapi sandalwood secara rutin. 2. Bagi peneliti selanjutnya a. Disarankan mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur seperti sosial ekonomi dan aktifitas sehari-hari responden untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam penelitian. b. Untuk memperkuat hasil penelitian ini, disarankan dilakukan penelitian lanjut dengan menambah jumalah sampel dan menambah waktu penelitian. DAFTAR PUSTAKA Abrams B W The merck manual of geriaric. Jakarta: Bina Sari Prima Amirtha Y Sehat murah dengan air. Jakarta: Keluarga Dokter. Bandiyah S Lanjut Usia dan Keperwatan Gerontik. Jakarta: Nuha Medika.
15 11 Harry A W Aromaterapi unttuk Pengobatan dan Perawatan Pribadi. Jakarta : Nirmala. Mickecy S Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC. Potter dan Perry Buku ajar foundamental keperwatan konsep, proses dan praktek. Jakarta: EGC. Primadiati R Aromaterapi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Ramaiah S Healing Power of Water. Jakarta: Kharisma. Reid C M Hydrotherapy Principles and Practice. Heinemann : A divion of Reed Education and Profesional Publishing Ltd. Tamher S dan Noorkasini Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Versayanti S Insomnia pada orang tua. Avanaibel from URL. Di akses tanggal 6 Februari Di ambil dari World Health Organization, WHO Global Report on Falls Prevention in Older Age. Perancis: WHO.
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan suatu bangsa seringkali dinilai dari umur harapan hidup penduduknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang memiliki umur harapan hidup penduduk yang semakin meningkat seiring dengan perbaikan kualitas hidup dan pelayanan
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA. Istiana Nurhidayati* ABSTRACT
PERBEDAAN EFEKTIFITAS MANDI AIR HANGAT DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA Istiana Nurhidayati* ABSTRACT Elderly experience changes such as physical changes, psychological
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya pengetahuan dan teknologi terutama ilmu kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan
Lebih terperinciUniversitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK
Hubungan Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Berdasarkan Skor Pittsburgh Sleep Quality Index di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Luhur Bantul Yogyakarta RELATIONSHIP BETWEEN ELDERLY GYMNASTIC
Lebih terperinciPengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatan Kuantitas Tidur Lansia
Pengaruh Rendam Air Hangat Pada Kaki Dalam Meningkatan Kuantitas Tidur Lansia Khotimah 1 1 Program Studi S1 Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang Email :
Lebih terperinciGAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI
GAMBARAN KUALITAS TIDUR DAN GANGGUAN TIDUR PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI Overview of Sleep Quality and Sleep Disorders In Elderly at Social Home Tresna Werdha Budi Luhur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. psikologik, dan sosial-ekonomi, serta spiritual (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Lansia mengalami proses menua (aging process) secara alami yang tidak dapat dihindari (Hawari, 2007). Namun pengaruh proses menua sering menimbulkan bermacam-macam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara berstruktur tua (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari semakin tingginya usia rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperincimemberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat
2 Penyakit hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah yang memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, penyakit jantung koroner, pembuluh darah jantung dan otot jantung.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia adalah kelanjutan dari usia dewasa yang merupakan proses alami yang sudah ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa (Nugroho, 2008). Akibatnya jumlah lanjut usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama. Peningkatan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KENANGA DAN KANTHIL DI DESA DELANGGU
PENGARUH PEMBERIAN KEGEL EXERCISE TERHADAP INKONTINENSIA URIN PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA KENANGA DAN KANTHIL DI DESA DELANGGU Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjahitan luka (Sustyowati, dkk, 2010). Potter & Perry (2005) menyebutkan bahwa menghadapi pembedahan pasien akan mengalami
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembedahan merupakan tindakan pengobatan yang menggunakan teknik invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani melalui sayatan yang diakhiri
Lebih terperinciKata kunci : Tekanan darah, Terapi rendam kaki air hangat, Lansia.
PERBEDAAN TEKANAN DARAH SEBELUM DAN SESUDAH TERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT PADA LANSIA DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUNAN LANJUT USIA BUDI AGUNG KUPANG Yasinta Asana,c*, Maria Sambriongb, dan Angela M. Gatumc
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA
0 PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: IIN PURNAMASARI 0911020144 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang digunakan yaitu tahun. Penelitian ini menggunakan. tiap panti tersebut mengalami hipertensi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Partisipan pada penelitian ini yaitu para lanjut usia (lansia) yang ada di Panti Wredha Salib Putih Salatiga sebagai kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan dasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi alam dan masyarakat yang sangat kompleks, menyebabkan munculnya berbagai masalah kesehatan. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lansia meningkat secara konsisten dari waktu ke waktu (Dinkes, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah lansia meningkat di seluruh Indonesia menjadi 15,1 juta jiwa pada tahun 2000 atau 7,2% dari seluruh penduduk dengan usia harapan hidup 64,05 tahun. Tahun 2006
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan Nasional, telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: RITA SUNDARI
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PROSES PENUAAN TERHADAP TINGKAT KEMAMPUAN KELUARGA DALAM MERAWAT LANSIA DENGAN GANGGUAN ELIMINASI DI KELURAHAN SEWUKAN MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: RITA
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditandai dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia yang ditandai dengan aktivitas fisik yang minimal, penurunan kesadaran, perubahan proses fisiologi tubuh dan penurunan respon
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014
PENGARUH RELAKSASI BENSON TERHADAP TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS DENPASAR TIMUR II TAHUN 2014 Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan OLEH : I KETUT ERI DARMAWAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 1999). Proses
Lebih terperinciEFEKTIFITAS TERAPI MASSAGE DENGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA LANSIA. Keyword : Insomnia, Old People, Massage, Warm Water Bath
EFEKTIFITAS TERAPI MASSAGE DENGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA LANSIA Triyadini 1, Asrin 2, Arif Setyo Upoyo 3 1, 2, 3 Jurusan Keperawatan FKIK Universitas Jenderal Soedirman ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan penduduk, berpengaruh terhadap peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) masyarakat di Indonesia. Menurut laporan Perserikatan
Lebih terperinciPENGARUH MANDI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BPSTW UNIT BUDHI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA
PENGARUH MANDI DENGAN AIR HANGAT TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI BPSTW UNIT BUDHI LUHUR BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : KIKI AGUSTIANA 1610201228 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan derajat suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres
Lebih terperinciPERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG ABSTRAK
PERBEDAAN NORMALITAS TEKANAN DARAH PADA WANITA MIDDLE AGE YANG MENGIKUTI SENAM DAN TIDAK SENAM DI KELURAHAN BANDUNGREJOSARI MALANG Syifa Fauziyah 1), Tanto Hariyanto 2), Wahidyanti Rahayu S 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciWIJI LESTARI J
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MANAJEMEN STRES PADA PENDERITA HIPERTENSI TERHADAP PENGETAHUAN MANAJEMEN STRES DI POSYANDU LANSIA AISIYAH TIPES SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam bidang medis, ilmu kedokteran
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011
PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL DAN AROMATHERAPY LAVENDER EYEMASK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT INSOMNIA PADA MAHASISWA FISIOTERAPI D3 ANGKATAN 2011 NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Lansia umumnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lansia adalah individu yang berusia di atas 60 tahun. Lansia umumnya memiliki tanda-tanda terjadinya penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, social, dan ekonomi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY). Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan disegala bidang selama ini sudah dilaksanakan oleh pemerintah telah mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum antara lain dapat dilihat
Lebih terperinciPENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG
PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA YANG MENGALAMI HIPERTENSI DI UPT PANTI SOSIAL PENYANTUN BUDI AGUNG KOTA KUPANG Ananda D.S Thei a, Maria Sambriong b, dan Angela Gatum
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA
1 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DALAM PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI WILAYAH KARTASURA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sigit Eko Prasetio J210100028 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group. Sebelum intervensi
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS TINDAKAN MASSAGE DAN PEMBERIAN RENDAM AIR HANGAT DALAM MEMENUHI KUALITAS TIDUR PADA LANSIA
PERBEDAAN EFEKTIFITAS TINDAKAN MASSAGE DAN PEMBERIAN RENDAM AIR HANGAT DALAM MEMENUHI KUALITAS TIDUR PADA LANSIA Elizabeth Ari Dionesia STIKes Santo Borromeus Bandung Jalan Parahyangan Kavling 8 Blok B
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen (Preeksperiments design). Penelitian ini menggunakan rancangan one group pre test dan post test design.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT UMUR DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT UMUR DENGAN KUALITAS TIDUR PADA LANSIA DI POSYANDU PERMADI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG Rudimin 1), Tanto Harianto 2), Wahidyanti Rahayu 3) 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG A. Pendahuluan Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit kardiovaskular. Saat ini penyakit kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN
HUBUNGAN KEBIASAAN MANDI AIR HANGAT DENGAN GANGGUAN POLA TIDUR PADA USIA LANJUT DI DESA CANDEN KRAJAN KALIKOTES KLATEN Ambar Winarti STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN ABSTRAK Tidur merupakan kebutuhan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan merupakan salah satu struktur multidisipliner yang bertujuan untuk mencapai derajat kesehatan optimal. Keperawatan merupakan bagian integral
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 yang termuat
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Undang-undang Nomor 13 tahun 1998 yang termuat dalam Bab 1 pasal 1 Ayat 2, yang disebut usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas,
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TERAPI MUSIK TERHADAP PENURUNAN GEJALA INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI WERDA RINDANG ASIH II BONGSARI SEMARANG Anaya Resha Supriyadi *), Asti Nuraeni **), Mamat Supriyono***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014
PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 lanjut usia atau lansia merupakan istilah bagi individu yang telah memasuki umur di atas 60 tahun (>60 tahun), baik itu pria
Lebih terperinciHUBUNGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT SEBELUM TIDUR DENGAN PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI DESA TANJUNGAN WEDI KLATEN
HUBUNGAN TERAPI MANDI AIR HANGAT SEBELUM TIDUR DENGAN PENURUNAN KEJADIAN INSOMNIA PADA USIA LANJUT DI DESA TANJUNGAN WEDI KLATEN Esri Rusminingsih, Ikmal Qoyyimah ABSTRAK Perubahan fisiologi usia lanjut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai istilah bergesernya umur sebuah populasi menuju usia tua. (1)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fenomena penuaan populasi (population aging) merupakan fenomena yang telah terjadi di seluruh dunia, istilah ini digunakan sebagai istilah bergesernya umur
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SENAM YOGA TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA (LANSIA)
PENGARUH LATIHAN SENAM YOGA TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA LANJUT USIA (LANSIA) Naskah Publikasi Disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh : BAIQ DELIGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan individu yang berada pada tahapan dewasa akhir yang usianya dimulai dari 60 tahun keatas. Setiap individu mengalami proses penuaan terlihat dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya, dibalik setiap rutinitas yang dilakukan, manusia juga membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan tubuh.
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : VRIASTUTI 201210201214 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan populasi penduduk lanjut usia (lansia) di dunia terus bertambah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan populasi penduduk lanjut usia (lansia) di dunia terus bertambah sesuai dengan peningkatan kinerja layanan kesehatan dan kemajuan teknologi kedokteran.
Lebih terperinciPERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA LANSIA ABSTRAK
PERBEDAAN KUALITAS TIDUR SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF PADA LANSIA Yohanes Daud Djawa 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Maryah Ardiyani 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai oleh penduduk dunia yang mengalami pergeseran pola pekerjaan dan aktivitas. Dari yang sebelumnya memiliki pola kehidupan agraris berubah menjadi
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Kualitas Tidur dengan Kebiasaan Senam Lansia di Lembaga Lanjut Usia Indonesia Provinsi Jawa Barat Relationship Of Sleep Quality With Elderly Gymnastic
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI
SKRIPSI PENGARUH SENAM LANSIA TERA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI YAYASAN WERDA SEJAHTERA DESA KAWAN KECAMATAN BANGLI Oleh : IKOMANG RAI DARMABUDI NIM: 1202115030 KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian karena dapat menyebabkan kematian utama di negara-negara maju maupun berkembang. Diseluruh dunia
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
HUBUNGAN POLA TIDUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI SEJAHTERA MARTAPURA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Fadhil Al Mahdi STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin *korespondensi
Lebih terperinciSENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA
PENGARUH SENAM TAI CHI TERHADAP FLEKSIBILITAS PUNGGUNG LANSIA NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh : WILLY BRAM NAHAMPUN J120121003
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Lima, Fransisco &
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Lima, Fransisco & Barros (2012), mendefinisikan tidur sebagai suatu kondisi dimana proses pemulihan harian terjadi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah hipertensi. Dampak ini juga diperjelas oleh pernyataan World Health
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan nasional yang berlangsung beberapa tahun terakhir telah menimbulkan pergeseran pola penyebab kematian dan masalah kesehatan. Sunaryo
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI WUDHU SEBELUM TIDUR TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANJAT USIA DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH TERAPI WUDHU SEBELUM TIDUR TERHADAP TINGKAT INSOMNIA PADA LANJAT USIA DI PSTW UNIT BUDHI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DIAN ADI SAPUTRO 0111001015 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan penduduk serta meningkatkan umur harapan hidup manusia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah telah mewujudkan hasil yang positif diberbagai bidang dalam Pembangunan Nasional, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup, kemajuan ilmu
Lebih terperinciSKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA
SKRIPSI SENAM HAMIL MENURUNKAN GANGGUAN TIDUR PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RUMAH SEHAT MADANI LARAS SURYA SORE RIANITA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI FISIOTERAPI FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT DISMENORE PADA KARYAWATI BIMBINGAN BELAJAR QUANTUM KIDS PONTIANAK DWI NANDA YANI NIM I31112031 Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciGAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciPENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN
PENGARUH CYTRUS (ORANGE) AROMATHERAPY TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD KOTA MADIUN Mega Arianti Putri, Ayu Tri Widarti Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Bhakti Husada Mulia
Lebih terperinciGAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR (INSOMNIA) DI RW 1 KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI
150 Jurnal Penelitian Keperawatan Vol 2, (2) Agustus 2016 ISSN. 2407-7232 GAMBARAN KARAKTERISTIK LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR (INSOMNIA) DI RW 1 KELURAHAN BANGSAL KOTA KEDIRI DESCRIPTION OF THE CHARACTERISTICS
Lebih terperinciPENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA
PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Perysaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Oleh: RIZKY TRIAS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya umur manusia, terjadi proses penuaan secara degeneratif yang akan berdampak pada perubahan-perubahan pada diri manusia tersebut, tidak hanya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga universal karena umumnya semua individu dimanapun ia berada
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 2013
ANGKA KEJADIAN GANGGUAN CEMAS DAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR BALI TAHUN 03 I Dewa Ayu Aninda Vikhanti, I Gusti Ayu Indah Ardani Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI UPT WREDHA BUDI DHARMA PONGGALAN GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI
PENGARUH TERAPI RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP KUALITAS TIDUR LANSIA DI UPT WREDHA BUDI DHARMA PONGGALAN GIWANGAN UMBULHARJO YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun oleh: Ardiani Wahyu Cahyaningsih 201210201007 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA 60-74 TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG Catharina Galuh Suryondari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendedes, Jalan
Lebih terperinciKEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat terkait dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya kesehatan yang dilakukan
Lebih terperinciPENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN
PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Isa Khasani dan Nisa Amriyah Abstrak Sectio caesarea merupakan salah satu pembedahan
Lebih terperinciKEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks, tidak stress, menganggur,.. Namun tidak berarti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan jenis gangguan mental paling sering terjadi di dunia dengan prevalensi lebih dari 15%, dengan persentase wanita lebih banyak dibandingkan pria
Lebih terperinciPENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI
PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI Rofli Marlinda *)Rosalina, S.Kp.,M.Kes **), Puji Purwaningsih, S.Kep., Ns **) *) Mahasiswa PSIK
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI PANTI JOMPO AISIYAH SURAKARTA
PENGARUH RELAKSASI OTOT PROGRESIF TERHADAP KUALITAS TIDUR LANJUT USIA DI PANTI JOMPO AISIYAH SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Fisioterapi Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat mengalami penurunan fungsi, yang disebut dengan gagal ginjal. Prevalensi gagal ginjal di dunia cukup tinggi,
Lebih terperinciPENGARUHBACKMASSAGE DURASI 20 MENIT DAN 40 MENIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR SKRIPSI
PENGARUHBACKMASSAGE DURASI 20 MENIT DAN 40 MENIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR SKRIPSI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: CHAROLENA ARTA MARETDHIDTA
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015
ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN SENAM LANSIA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA DI PUSKESMAS KALUKU BODOA MAKASSAR TAHUN 2015 Fatma Abd Manaf 1, Andi ayumar 1, Suradi Efendi 1 1 School od Health
Lebih terperinciPERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Lampiran 1 PERSETUJUAN TINDAKAN KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangaan di bawah ini : Nama : Umur : Alamat : No. Hp : Setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti
Lebih terperinci