BAB II GAMBARAN UMUM
|
|
- Farida Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 TENTANG YOKOHAMA Yokohama adalah ibu kota Prefektur Kanagawa, Jepang. Secara geografis Yokohama terletak di bagian sebelah barat Teluk Tokyo. Letaknya hanya 30 km dari Tokyo dan dihubungkan dengan berbagai jalur kereta api, jalan-jalan bebas hambatan, dan jalan raya yang melewati kota Kawasaki. Kota ini terletak di wilayah Kanto, Pulau Honshu. Yokohama dihuni 3,6 juta penduduk dan merupakan kota terbesar nomor dua di Jepang setelah Tokyo. Kota ini merupakan kota pelabuhan yang berkembang sangat pesat setelah Jepang membuka diri dari politik isolasi di akhir abad ke-19. Kota ini juga merupakan salah satu kota di Jepang yang juga layak dijadikan tujuan wisata para wisatawan asing. Nama Yokohama sendiri berasal dari desa nelayan yang bernama desa Yokohama yang berada di Distrik Kuraki, Provinsi Musashi. Yokohama yang merupakan pelabuhan utama di Jepang ini, mulai berkembang sejak abad ke-13 pada masa Keshogunan Kamakura. Di sepanjang aliran Sungai Tsurumi dan Sungai Kashio merupakan daerah pertanian dan daerah pantai Teluk Tokyo berkembang sebagai desa nelayan. Pada abad ke-17, ketika Keshogunan Edo menjadikan Edo sebagai ibukota Jepang, Yokohama menjadi kota transit di jalur Tokaido. Ketika itu, terdapat rumah-rumah penginapan di tempat penghentian yang disebut dengan Kanagawa-juku, Totsuka-juku dan juga Hodogaya-juku. Tempat perhentian yang paling ramai ialah Kanagawa-juku karena dekat dengan 4
2 pelabuhan Kanagawa yang super sibuk dengan lalu lintas kapal dan barang di Teluk Edo. Sampai akhir zaman Edo, Yokohama adalah desa kecil di atas sebuah delta sungai yang penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan nelayan. Kedatangan Komodor Matthew Perry di Jepang lah yang mengubah nasib desa kecil Yokohama. Komodor Matthew Perry tiba di selatan Yokohama bersama armada kapal perang Amerika Serikat dan meminta Jepang membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Pada tahun 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan Persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepang membuka pelabuhan di Shimoda dan Hakodate kepada Amerika Serikat dan mengakhiri kebijakan tertutup Jepang yang telah berlangsung 200 tahun. Hingga pada 1 Juli 1859, Pelabuhan Yokohama diresmikan sebagai pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan dengan negara Barat. Pelabuhan Yokohama langsung menjadi basis perdagangan luar negeri di Jepang. Pelabuhan ini juga sekaligus merupakan pintu masuk bagi pengaruh kebudayaan Barat di Jepang. Oleh karena itu, sebagai pusat pelabuhan internasional di Jepang, Yokohama menikmati masa kejayaannya sebagai perdagangan internasional yang memberikan kemudahan pada sektor-sektor seperti perdagangan, industri, dan budaya. Yokohama sebagai sebuah kota didirikan secara resmi pada 1 April Sesudah penghapusan lokasi permukiman orang asing pada tahun 1899, Yokohama berkembang sebagai kota internasional pertama di Jepang. Kawasan 5
3 yang ditinggali orang asing meluas dari kawasan Kannai hingga ke Yamate, dan kawasan Pecinan Yokohama. Di awal abad ke-20, pelabuhan Yokohama berubah menjadi pelabuhan industri bersamaan dengan pengembangan kawasan industri, pelabuhan Yokohama berubah sebagai pintu masuk impor besi baja, mesin-mesin, dan minyak bumi. Di zaman sekarang, Pelabuhan Yokohama berfungsi sebagai pelabuhan kontainer dan salah satu dari berbagai pelabuhan di Jepang yang melayani arus ekspor dan impor. Selain itu, Yokohama sekarang berkembang sebagai kota bisnis. Ditambah dengan dibangunnya proyek minato mirai sebagai kota baru yang akan menjadi pusat informasi dan perkembangan ekonomi. 2.2 Transportasi dan Akomodasi di Yokohama Transportasi Untuk ke kota ini juga banyak disediakan berbagai macam transportasi. Contohnya seperti dari Tokyo ke Yokohama yang letaknya cukup dekat, bisa di tempuh dengan shinkansen. Di dalam kota Yokohama ini sendiri juga di sediakan berbagai macam transportasi. Berikut beberapa transportasi di yokohama. - Dari bandara Ketika mendarat di Jepang, kita dapat langsung menuju ke kota Yokohama. Berikut beberapa bandara yang letaknya dekat dengan Yokohama. Bandara Haneda 6
4 Bandara ini terletak di Ota, Tokyo 14 km sebelah selatan Stasiun Tokyo. Haneda menangani hampir semua penerbangan ke dan dari Tokyo. melalui bandara ini, akses ke Yokohama lebih cepat dan dekat. Transportasi yang di gunakan adalah Keikyu Airport Line dan sampai ke stasiun Keikyu Kamata kira-kira memakan waktu 8-10 menit. Dari keikyu kamata ini, harus berganti kereta dengan Keikyu Main Line dan sampai ke stasiun Yokohama dengan waktu tempuh 10 menit. Biaya yang dihabiskan dari bandara Haneda ke Yokohama adalah sekitar 440 yen sekali jalan. Bandara Narita Bandara ini terletak di Narita, Prefektur Chiba, Jepang. Bandara ini juga menangani sebagian penerbangan internasional. Melalui bandara Narita, cara paling praktis adalah dengan menumpang Express Line atau NEX dengan memakan waktu kira-kira 80 menit, dan menghabiskan biaya yen. Selain itu, dari bandara Haneda dan Narita juga bisa memakai bus. Hanya saja memakan waktu yang lama. Dari narita dapat menggunakan limousine bus, keihin kyuku bus dan keisei bus dan memakan waktu tempuh kira-kira 90 menit dengan biaya yen. Dari Haneda dapat menggunakan keihin kyuku bus dengan waktu tempuh 30 menit dan harga tiket 560 yen 7
5 - Dari Tokyo Berikut ini adalah transportasi kereta tercepat dari Tokyo ke Yokohama. Shinkansen Shinkansen (kereta api super cepat) merupakan akses tercepat menuju ke Yokohama. Shinkansen ini memiliki jalur yang disebut JR Tokaido Shinkansen. Rutenya adalah dari Tokyo Station dan berakhir ke Shin-Yokohama Station. Jarak tempuh kira-kira 18 menit. Tiket shinkansen termurah disebut non-reserved. Disini penumpang tidak mendapatkan nomor tempat duduk. Harga tiket ini adalah yen. Sedangkan tiket lainnya adalah reserved seat dengan harga tiket yen dan green seat yen. Kedua tiket ini pasti mendapatkan tempat duduk. Hanya green seat memiliki fasilitas yang lebih dari yang lain seperti, kursi yang lebih lega dan colokan elektrik di setiap kursi. JR Odoriko Line Transportasi ini merupakan kereta express yang melewati Jalur Tokyo ke Yokohama. Dengan menggunakan transportasi ini dapat ditempuh dengan memakan waktu tempuh kira-kira 22 menit. Selain itu, transportasi ini memiliki kelas tiket yang terbagi atas 3 kelas yaitu non reserved dengan harga tiket 900 yen, reserved seat dengan harga yen dan green seat dengan harga yen. 8
6 Tokyu Toyoko Line Merupakan trsnportasi khusus komuter yang menghubungkan Tokyo dan Yokohama. Selain itu, transportasi ini merupakan kereta paling murah, hanya dengan memakan biaya 260 yen dan memakan waktu tempuh 30 menit. - Transportasi Dalam Kota Berikut ini merupakan beberapa transportasi yang ada di dalam kota Yokohama. Yokohama Municipal Subway Transportasi ini merupakan transportasi kereta dan dikelola langsung oleh pemerintah kota Yokohama. Kereta ini merupakan salah satu transportasi alternatif yang dapat menjangkau area-area tujuan wisata yang ada di Yokohama. Yokohama Municipal Subway memiliki 2 jalur yang berbeda dan dikenal dengan blue line dan green line. Rute blue line adalah Shonandai-Azamino. Sedangkan Green line adalah Nakayama-Hiyoshi. Subway ini juga cukup strategis karena terhubung dengan kereta dari tokyo seperti shinkansen ataupun komuter. Untuk subway ini, terkena biaya mulai dari 200 yen. Japan Railways Line Transportasi ini cukup praktis dan nyaman, karena kereta ini melewati seluruh Jepang termasuk Yokohama. Japan Railways 9
7 juga ternagi atas beberapa jalur, yaitu JR Tokaido Line, JR Yokosuka, JR Keihintohoku Line dan JR Yokohama Line. Sagami Railway Lebih dikenal dengan sebutan Sotetsu. Sagami Railway ini memiliki dua jalur yang melewati Yokohama, yaitu Main Line yang melewati 18 stasiun. Sedangkan Izumino melewati 18 stasiun. Minatomirai Line Kereta ini langsung mengakses jalur pusat kota dan melewati distrik Minatomirai. Selain itu stasiun Minato juga dekat dengan pusat wisata di Yokohama. Tarif tiketnya adalah 180 yen. Seaside Line Kereta ini melintasi 14 stasiun dan menghubungkan stasiun Shinsugita dan Kanazawa-hakkei. Kereta ini juga memiliki jalur di sepanjang pantai Yokohama yang memiliki peandangan yang cukup eksotis. Untuk harga tiket berkisar yen. - Bus Selain kereta, bus kota juga dapat digunakan sebagai transportasi alternatif khususnya dalam berwisata. Selain itu, bus juga lebih praktis karena langsung menuju ketempat populer tujuan wisata di Yokohama. Akaikutsu Loop Bus Bus ini merupakan bus paling terpopuler. Selain bentuk dan warnanya yang unik, meiliki rute-rute yang mengelilingi destinasi populer seperti Minato Mirai 21 area, Akarenga Soko, Yamashita- 10
8 Chinatown, Motomachi dan Minatono-Mieruoka Koen. Harga tiket bus ini adalah 100 yen untuk sekali jalan. Minato Mirai 100 Yen Bus Bus ini hanya beroperasi saat akhir pekan. Bus ini juga hanya melayani wilayah sekitar Minato Mirai. Tarif tiket bus ini adalah 100 yen. - Transportasi Ramah Lingkungan Sepeda Sepeda juga menjadi salah satu transportasi yang digunakan untuk berkeliling Yokohama. Tempat penyewaan sepeda yang ada di Yokohama salah satunya ada di lokasi Yokohama Bay Quarter. Tarif sewa adalah yen dengan durasi waktu pakai sewa adalah jam sampai Velotaxi Velotaxi adalah semacam becak beroda tiga. Pengayuhnya ada di depan dan ada tempat duduk di belakang nya dan semuanya tertutupi oleh atap pelindung. Biaya mulai dari 300 yen perorang. Akomodasi Jika berjalan-jalan ke Yokohama apalagi jika ingin menikmati Yokohama dalam jangka waktu yang lumayan lama, maka menginap adalah salah satu pilihan yang terbaik. Berikut ini beberapa rekomendasi penginapan-penginapan yang ada di Yokohama. - Hotel 11
9 Yokohama Bay Seraton Hotel and Tower Hotel ini terletak strategis dari Stasiun Yokohama. Hotel berbintang 4 ini juga di rancang untuk bisnis dan plesiran. Fasilitas yang terdapat di hotel ini adalah seperti ATM di area penginapan, salon, penukaran mata uang, area merokok, business center. Selain itu fasilitas yang lainnya adalah seperti televisi LCD/layar plasma, AC, bar mini, shower, akses internet WiFi (dikenakan biaya). Daftar lengkap fasilitas rekreasi pun juga tersedia di hotel termasuk kolam renang dalam ruangan, pijat, karaoke, hot tub, pusat kebugaran. Yokoham Royal Park Hotel Yokohama Royal Park Hotel merupakan tempat yang sempurna untuk menikmati Yokohama dan sekitarnya. Hotel berbintang 5 ini terletak di Minato Mirai21 / Sakuragicho. Hotel ini menyediakan business center, coffee shop, koran, kotak penyimpanan, resepsionis 24 jam untuk menjamin kenyamanan terbaik bagi para tamu. Daiwa Roynet Hotel Yokohama-Koen Hotel berbintang 3 ini merupakan tempat yang sempurna untuk menikmati Yokohama dan sekitarnya. Dari sini, para tamu dapat menikmati akses mudah ke semua hal yang dapat ditemukan di Yokohama. Hotel ini terletak di sekitar objek wisata populer kota ini seperti Peace Bistro, Akuarium Yoshimoto Omoshire, Pecinan. 12
10 Fasilitas yang di tawarkan adalah seperti akses internet WiFi (gratis), kamar bebas asap rokok, AC, meja tulis, dan inhouse movie. - Hostel Yokohama Hostel Village Hostel ini berlokasi di Matsukage-cho, Naka-ku, Yokohama. Hotel ini juga dekat dengan stasiun JR Ishikawaco. Selain itu hostel ini adalah salah satu pilihan penginapan murah di Yokohama. Gaya kamar yang dimiliki oleh hostel ini adalah dengan konsep mixdorm kamar bertatami (kamar ala ryoukan). Fasilitas yang ditawarkan adalah kamar mandi, dapur, tempat cuci, dan rooftop garden. Selain itu, hostel ini cukup dekat dengan lokasi Chinatown. A Silk Tree Yokohama Hostel ini berlokasi tidak jauh dari Hikashi Kaikan. Fasilitas dalam kamar yang ditawarkan seperti televisi, AC, cermin, meja lemari kecil dan akses internet dengan kabel LAN. Lokasi hostel ini juga cukup menarik, karena disuguhkan rooftop dengan pemandangan yang begitu menawan. Kanalian Guesthouse Berlokasi di Daimachi, Kanagawa-ku, Yokohama. Hal yang unik dari penginapan ini adalah bangunan-bangunan dengan konsep ala perdesaan negara-negara Eropa dengan konstruksi separuh kayu dan sisanya batu yang bernuansa vintage. Selain itu, para staf nya 13
11 juga lancar berbahasa inggris. Fasilitas yang tersedia adalah dapur yang cukup artistik, tempat cuci, kamar mandi dan akses internet. - Ryoukan Matsusima Ryokan Hal yang paling menarik dari ryokan ini adalah umurnya yang sudah mencapai satu abad. Ryokan ini berdiri pada tahun 1884, dan merupakan ryokan yang cukup terkenal di Yokohama. Fasilitas kamar yang di sediakan adalah kamar dengan tatami dan futon (kasur ala jepang). Fasilitas yang lainnya adalah tempat makan yang luas, taman kecil dan mini onsen (pemandian air panas). 14
BAB I PENDAHULUAN BAB II Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan hal yang sangat melekat dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia terhadap barang yang tidak dapat dipenuhi disatu tempat tertentu
Lebih terperinciXII. TRANSPORTASI di Jepang
XII. TRANSPORTASI di Jepang Shinkansen Untuk mengembangkan sistem transportasi yang sangat besar Jepang belajar dari sejarah. Pada tahun 1968 Jepang telah mengalami Restorasi Meiji dan sebuah pemerintahan
Lebih terperinciJepang membuka beberapa pelabuhan untuk perdagangan. Pada 1854, Komodor Matthew Perry menggunakan persetujuan Kanagawa untuk memaksa Jepang membuka
1 Sudut Kota Yokohama Gerimis salju menutupi rumput ilalang pagi di bulan Desember 1965 itu. Hujan salju sudah berjalan selama seminggu mengguyur seluruh kota dari ujung utara sampai selatan Jepang. Aktivitas
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA SAPPORO
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA SAPPORO 2.1 Sejarah Kota Sapporo Sapporo adalah sebuah kota yang terletak di bagian selatan Hokkaido. Sekitar 30% penduduk Hokkaido tinggal di kota ini. Curah salju di
Lebih terperinciREGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
1 REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Disusun Oleh : SEPTIANA DAMASTUTI A 310 080
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zaman Edo (1603-1867) adalah salah satu pembagian periode dalam sejarah Jepang yang dimulai sejak shogun pertama Tokugawa Ieyasu. Keshogunan Tokugawa di Edo
Lebih terperinci1. Aston Jember Hotel Jember
1. Aston Jember Hotel Jember Hanya berjarak 20 menit berkendara dari Stasun Kereta Jember, Aston Hotel & Conference Center hadir dengan jaminan pelayanan yang penuh kehangatan, keramahan dan kenyamanan.
Lebih terperinciCara Pemesanan: Spesifikasi: Customer Support: Harga : Rp
www.indoanalisis.co.id Spesifikasi: Tipe Laporan : Laporan Industri Terbit : Juli 2013 Halaman : 174 Format : Hardcopy (Book Full Colour) Softcopy (Data Grafik Excel) Harga : Rp 6.750.000 Cara Pemesanan:
Lebih terperinciLihat Kanto Buffet Kusatsu Onsen
Lihat Kanto Buffet Kusatsu Onsen CARRIER Land Only (No Ticket) DEPARTURE 18 Feb 2017 LENGTH 2 DAYS PRICE Rp 870.000 ROUTE TYO-TYO Day 01 Sat, Feb 18 2017 UENO-RYOKAN Hari ini Anda akan menuju Kusatsu Onsen
Lebih terperinciPERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA
PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN MARET 2017
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 23/05/16/Th.XIX, 02 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciBINTAN PERMATA DI GUGUSAN KEPULAUAN INDONESIA
Operator internasional terkemuka di industri resor butik, hunian dan spa, Banyan Tree memperkenalkan Cassia, sebuah penawaran yang unik dan menarik, yang menyatukan keramahan kelas dunia dan peluang investasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
Lebih terperinciSTUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi
LAPORAN INDUSTRI Juli 2013 STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1 2 IV. PERTUMBUHAN
Lebih terperinciDENAH ALTERNATIF 1 LANTAI 1
LANTAI 1 pada denah alt.1, area resepsionis menghadap ke arah entrance sehingga memudahkan akses bagi tamu hotel. Security & bellboy station diletakkan di sebelah kanan entrance juga memudahkan bellboy
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam kehidupannya sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini, transportasi telah mengalami perubahan dan perkembangan yang cepat dan pesat dari masa ke masa. Adanya keadaan yang demikian, menyebabkan banyak orang membutuhkan
Lebih terperincimendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P
BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut
Lebih terperinciINFORMASI SEPUTAR LOKASI DAN RUTE PERJALANAN MENUJU MASJID ASAKUSA TOKYO DAURAH TOKYO 2010, 30 DESEMBER JANUARI 2011
INFORMASI SEPUTAR LOKASI DAN RUTE PERJALANAN MENUJU MASJID ASAKUSA TOKYO DAURAH TOKYO 2010, 30 DESEMBER 2010 2 JANUARI 2011 Alhamdulillah, segala puji milik Allah yang telah memberikan nikmat-nya bagi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JULI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 52/09/16/Th.XVIII, 01 September PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) yang semakin berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang DKI Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia adalah pusat bisnis dan pusat pemerintahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 mencapai 10,08 juta orang dan kepadatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Munculnya hotel-hotel baru bertarif ekonomis (budget) menjadi fenomena baru. Posisinya yang berada antara guest house dan hotel bintang 3 menarik para pebisnis dan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. membantu kemajuan perekonomian bagi masyarakat disekitarnya.
77 BAB V KESIMPULAN Stasiun kereta api Padangpanjang menjadi salah satu bagian asset pemerintah yang bernilai dalam sejarah transportasi perkeretaapian Indonesia. Kontribusinya dalam memberikan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN JUNI 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., 2007 No. 42/08/16/Th.XVIII, 01 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN AGUSTUS 2015
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No. 56/10/16/Th.XVIII, 01 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi perpindahan barang dan orang terbesar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. makanan dan minuman, pelayanan-pelayanan penunjang lainnya tempat rekreasi,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hotel merupakan salah satu bagian dari penunjang berbagai industri yang bergerak dibidang jasa penginapan yang menyediakan kamar tidur (kamar tamu), makanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Khusus di Medan terdapat 4 hotel bintang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN OKTOBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.69/12/16/Th.XVIII, 01 Desember PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciKecamatan Salahutu. 1. Pantai Natsepa
Kecamatan Salahutu Kecamatan Salahutu dengan ibukotanya Tulehu, yang Luas Wilayahnya 151,82 km2 terletak di bagian timur Pulau Ambon dengan 6 buah Negeri. Kecamatan ini memiliki daya tarik wisata yang
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN SEPTEMBER 2016
PERDAGANGAN LUAR NEGERI EKSPOR - IMPOR SUMATERA SELATAN MEI 2006 BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. / /Th., Mei 2007 No.61/11/16/Th.XVIII, 01 November PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA SELATAN
Lebih terperinciMenuju Ibaraki University, Kampus Ami
Menuju Ibaraki University, Kampus Ami Ibaraki university mempunyai 3 kampus yang tersebar di utara (Hitachi campus), tengah (Mito campus) dan paling selatan (Ami campus) Ibaraki Prefecture. Dengan meningkatnya
Lebih terperinciBAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah
BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota
Lebih terperincimempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Lebih terperinciKemudahan : Keamanan : Terjangkau: Menarik:
Apartemen mahasiswa berperabot lengkap yang terletak di lingkungan bersejarah dengan irama kehidupan yang penuh semangat. Sangat ideal bagi mahasiswa yang belajar di Spokane Falls Community College (SFCC)
Lebih terperinciBAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN
BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Objek Wisata Pulau Pari merupakan salah satu kelurahan di kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Pulau ini berada di tengah gugusan
Lebih terperinciMambruk Anyer Hotel Rates
Mambruk Anyer Hotel Rates Mambruk Anyer yang terletak di Pantai Anyer dan berada di samping Mersucuar Anyer yang bersejarah. Mambruk Anyer adalah penginapan berbintang empat di Anyer dilengkapi dan difasilitas
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB. I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keinginan membangun jaringan Trans Sumatera dengan maksud memberdayakan sumber daya alam yang melimpah dimiliki oleh Sumatera utara dan Riau telah lama direncanakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata
Lebih terperinciPerumahan Menteng Metropolitan, kawasan perumahan
Perumahan Menteng Metropolitan, kawasan perumahan ideal di bagian timur Jakarta, hunian bernuansa artistik lengkap dengan fasilitas modern; paduan yang sempurna untuk kenyamanan dan gaya hidup Anda sekeluarga.
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang transportasi sangat membantu manusia dalam menghemat waktu perjalanan yang tadinya berlangsung sangat lama menjadi lebih cepat. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I I.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Bandara Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara udara baru untuk kota Medan, Indonesia. Lokasinya merupakan bekas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. Kurangnya Jumlah Hotel di Kabupaten Kulon Progo Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang belum memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam membuat aplikasi ini merujuk dari lima penelitian yang sudah ada sebelumnya. Penelitian Veronika Manoppo, Agus Setiawan, dan Anthony Angsana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan persaingan bisnis di Indonesia adalah salah satu fenomena yang sangat menarik untuk kita simak, terlebih dengan adanya globalisasi dalam bidang
Lebih terperinciKEPUTUSAN DIREKSI Nomor : KD.40/OP.404/ASDP-2016 Tanggal : 15 Februari 2016 STANDAR PELAYANAN KAPAL PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)
KEPUTUSAN DIREKSI Nomor : KD.40/OP.404/ASDP-2016 Tanggal : 15 Februari 2016 STANDAR PELAYANAN KAPAL PT. ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO) JAM PELAYARAN S/D 4 JAM KELAS EKONOMI KELAS NON EKONOMI Fasilitas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULA. Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan
BAB V KESIMPULA Pariwisata internasional merupakan sumber penting bagi pemasukan devisa sebuah negara terutama di negara berkembang. Selain itu, sektor pariwisata secara cukup signifikan juga menyerap
Lebih terperinciBAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO. Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di
BAB II KUIL HORYUJI DI KOTA KYOTO 2.1 Kota Kyoto Kuil Horyuji berada di kota kyoto, Kyoto adalah kota yang terletak di Pulau Honshu Jepang. Kota ini merupakan bagian dari daerah metropolitan Osaka-Kobe-Kyoto.
Lebih terperinciPANTARA ISLAND. Pulau Pantara dikelilingi oleh corral reef sehingga gelombang laut terasa tenang. Air laut
PANTARA ISLAND Pulau Pantara dikenal juga dengan sebutan Pulau Seribu Marine Resort. Berada di Kepulauan Seribu dan merupakan pulau terjauh di Kepulauan Seribu, terletak 40 mil dari dermaga Ancol dan membutuhkan
Lebih terperinciJapan University Tour dengan harga murah (untuk
Japan University Tour dengan harga murah (untuk Sekolah ekolah) Tokyo University, Kyoto University, Nagoya University, Hokkaido University, Kyushu University, Shizuoka University, Waseda University, Keio
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 65 TAHUN 2001 TENTANG PAJAK DAERAH UMUM Dengan ditetapkannya Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undangundang Nomor 18
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus 2017
Perkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus No. 65/10/35/Th. XV, 2 Oktober BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TIMUR Perkembangan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Agustus Jumlah Wisman di Jawa Timur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan angka kunjungan wisatawan di Indonesia pada tahun 2013 juga meningkatkan nilai investasi di sektor pariwisata serta memberikan dampak positif terhadap
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum gambar 2.1 Sejarah berdirinya Metro Hotel Semarang Metro Hotel International Semarang yang biasa dikenal masyarakat sebagai hotel Metro, merupakan suatu badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 40/07/73/Th. IX, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. X, 1 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPerkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan September 2017
Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan, ember No. 58/11/16/Th.XIX, 01 November BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA SELATAN Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Sumatera Selatan
Lebih terperinciBAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin pesatnya perkembangan zaman diberbagai bidang, berdampak pada semakin kompleksnya kebutuhan akan barang dan jasa. Hal inilah yang mendorong tumbuhnya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 35/06/73/Th. VIII, 1 Juli PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 31/06/73/Th. VIII, 2 Juni PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan sektor pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat, terlihat dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang
Lebih terperinciDukuh Atas Interchange Station BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS
BAB III DATA 3.1 TINJAUAN UMUM DUKUH ATAS Dukuh Atas adalah nama perkampungan yang terletak di sudut barat daya Kecamatan Menteng. Lokasinya sangat strategis, berada di dekat pusat bisnis Jakarta, di selatan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 18/03/73/Th. IX, 2 Maret PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 19/04/73/Th. X, 1 April PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surakarta adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Nama lainnya adalah Solo atau Sala. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah
Lebih terperinciTabel 1. Perkembangan Jumlah Wisatawan Mancanegara (Wisman) melalui Pintu Masuk Makassar menurut Kebangsaan
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 23/05/73/Th. X, 2 Mei PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah hal yang sangat penting untuk menunjang pergerakan manusia dan barang, meningkatnya ekonomi suatu bangsa dipengaruhi oleh sistem transportasi yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA AMERIKAMURA DI OSAKA. sebagai Ame-mura. Amerika Mura dapat didentifikasi dengan reproduksi kecilkecilan
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK WISATA AMERIKAMURA DI OSAKA 2.1 Asal Usul Amerika Mura di Osaka Amerika Mura juga America mura; アメリカ村, merupakan Desa Amerika adalah area ritel dan hiburan yang cukup besar di
Lebih terperinciRp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri
Hubungi Kami (021) 3193 0108 (021) 3193 0109 (021) 3193 0070 (021) 3193 0102 marketing@cdmione.com www.cdmione.com A ngkutan barang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 42/08/73/Th. X, 1 Agustus PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Proyek
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang Proyek Kota Jakarta sebagai ibukota Negara Republik Indonesia telah berkembang pesat, terutama pada sektor perekonomiannya. Salah satunnya pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara maritim atau kepulauan terbesar didunia dengan 70% wilayahnya terdiri atas laut. Sehingga banyak pulau-pulau yang ada di Indonesia
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2015
No.43/08/13/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT JUNI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan, diantaranya kecamatan
Lebih terperinciUswatun Chasanah Tyas Ayu W Yetty Oktavianita Mamluatul Hasanah Intan S.
Uswatun Chasanah 115060101111028 Tyas Ayu W 115060105111005 Yetty Oktavianita 115060101111012 Mamluatul Hasanah 115060101111018 Intan S. Warni 115060100111056 SINGAPORE adalah salah satu dari 20 negara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Perancangan Peningkatan devisa negara adalah hal yang penting untuk keberlangsungan pembangunan negara, sehingga pemasukan devisa seharusnya ditingkatkan.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2015
No.22/04/13/Th. XVIII, 1 April 2015 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SUMATERA BARAT FEBRUARI 2015 Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu daerah tujuan wisata (DTW) yang terkenal di Indonesia dan mancanegara. Pariwisata di Bali memberikan pesona wisata yang berbeda dari daerah
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU
BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kepariwisataan di Indonesia tahun terakhir ini makin terus digalakkan dan ditingkatkan dengan sasaran sebagai salah satu sumber devisa andalan di samping
Lebih terperinciitinerary Jepang Agustus Holiday Agustus Hari 3 Malem Min. 25 Orang
itinerary Jepang Agustus Holiday 17 21 Agustus 2017 5 Hari 3 Malem Min. 25 Orang 17 Agustus 2017 JAKARTA HANEDA (MP/MS/MM) Hari ini anda berkumpul di bandara untuk memulai perjalanan menuju negeri matahari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Bandar Udara Internasional Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara Internasional yang terletak di kawasan Kuala Namu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Bandara ini menggantikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia telah tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu. Bandung merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia yang memiliki potensi besar sebagai daerah
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
63 BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN Pada bab IV ini akan disajikan secara berturut-turut mengenai analisa dan hasil penelitian meliputi : 4.1. Perekonomian Pulau Jawa saat ini 4.2. Pertumbuhan penduduk
Lebih terperinciPersyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4
Lampiran 4.1 Persyaratan dan Kriteria Hotel Resort Bintang 4 Untuk membangun sebuah Hotel Resort khususnya Bintang 4 harus memperhatikan persyaratan dan kriteria bangunan sebagai berikut : 1. Lokasi dan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 54/10/73/Th. X, 3 Oktober PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui pintu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN
BPS PROVINSI SULAWESI SELATAN No. 36/07/73/Th. XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN PARIWISATA DAN TRANSPORTASI SULAWESI SELATAN PERKEMBANGAN PARIWISATA Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang melalui
Lebih terperinci