BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA SAPPORO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA SAPPORO"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KOTA SAPPORO 2.1 Sejarah Kota Sapporo Sapporo adalah sebuah kota yang terletak di bagian selatan Hokkaido. Sekitar 30% penduduk Hokkaido tinggal di kota ini. Curah salju di Sapporo sangat tinggi; rata-rata salju turun selama sepertiga tahun. Pada saat salju turun, Anda sebaiknya memakai sepatu anti-tergelincir dan jaket hangat yang panjang. Namun, di sini juga terdapat banyak pemanas di dalam ruangan sehingga akan lebih nyaman mengenakan pakaian yang mudah dilepas dan dipakai lagi nanti. Di sisi lain, suhu udara pada musim panas termasuk cukup sejuk dengan suhu rata-rata 25 derajat celcius selama bulan Agustus, yang menjadikan Sapporo sebagai tempat yang sangat menyenangkan untuk dikunjungi selama bulan-bulan musim panas. Sapporo telah menjadi pusat kota Hokkaido sejak tahun Pada masa itu, Hokkaido adalah sebuah wilayah yang dikenal dengan sebutan Ezo, tempat suku Ainu tinggal sebagai pemburu dan peramu. Ada berbagai teori tentang asal-usul nama Sapporo. Teori yang terkenal mengatakan bahwa nama tersebut berasal dari bahasa Ainu yang merupakan perpaduan antara kata sat poro pet yang artinya sungai besar yang kering atau merupakan perpaduan antara kata sari poro pet yang artinya Hamparan alang-alang merupakan sungai yang luas. Yang menggambarkan lembah hilir sungai Toyohira. Hingga akhir era Edo ( ), Sapporo adalah sebuah tempat berdagang dengan suku Ainu.

2 Pada era Meiji ( ) bermula, pemerintah yang baru mengubah nama Ezo menjadi Hokkaido, dan mulai mengembangkan Sapporo sebagai pusat wilayah di pulau tersebut. Dapat mempelajari sejarah berdiri dan berkembangnya Hokkaido di Museum Hokkaido Kaitaku-no-mura. Pasca Restorasi Meiji dataran Ishikari yang sekarang menjadi Kota Sapporo awalnya merupakan permukiman penduduk asli Ainu. Pada akhir zaman Edo tahun 1866 sebuah kanal dibangun melewati daerah ini dan sejumlah penduduk mendirikan Desa Sapporo. Tahun 1868 secara resmi ditetapkan sebagai tahun berdirinya Kota Sapporo. Jika Anda secara kebetulan berkunjung pada bulan Februari, dapat menikmati perayaan terkenal Sapporo Snow Matsuri di Taman Odori. Festival Matsuri ini telah diadakan sejak tahun 1950; kabarnya festival tahunan ini pertama diadakan ketika para siswa SMA dan SMP mendirikan enam buah patung salju di Taman Odori. Kini, festival ini merupakan perayaan tahunan terbesar di Hokkaido, dan mampu menarik hingga lebih dari 2 juta peserta yang tidak hanya turut serta dalam pembuatan patung salju, tetapi juga dalam perang bola salju dan seluncur es. 2.2 Akomodasi di Kota Sapporo Jika berjalan-jalan ke Kota Sapporo apalagi jika ingin menikmati suasana Kota Sapporo dalam jangka waktu yang lumayan lama, maka menginap adalah salah satu pilihan terbaik. Berikut beberapa rekomendasi penginapan-penginapan dan hotel yang ada di sekitar Kota Sapporo:

3 1. Mercure Hotel Sapporo Terletak strategis di Pusat Kota Sapporo, Mercure Hotel adalah tempat yang luar biasa untuk menelusuri kota yang aktif ini. Mercure Hotel juga merupakan hotel berbintang lima di Kota Sapporo dan juga hotel yang paling ramai dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai negara di dunia. Memiliki lokasi strategis di area Susukino, hanya 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Subway Susukino. Hotel berbintang lima ini memiliki lokasi yang bagus dan menyediakan akses ke objek wisata terbesar di kota ini. Dengan adanya objek wisata utama kota ini seperti Sapporo Clock Tower, Sapporo TV Tower, Odori Park. Odori Park sangat dekat, pengunjung akan sangat menyukai lokasi hotel ini karena tempatnya sangat bagus. Mercure Hotel Sapporo dapat dicapai dalam 10 menit berjalan kaki dari Sapporo Clock Tower dan Sapporo TV Tower. Odori Park juga berjarak 10 menit jalan kaki dari hotel, dan Stasiun JR Sapporo berjarak 5 menit naik subway. Layanan penyewaan mobil tersedia di hotel ini. Di Mercure Hotel Sapporo, setiap upaya dilakukan untuk membuat tamu merasa nyaman. Dalam hal ini, hotel menyediakan pelayanan dan fasilitas yang terbaik. Hotel ini menyediakan akses pelayanan termasuk Wi-Fi gratis di semua kamar, layanan kebersihan setiap hari, toko oleh-oleh/cinderamata, tempat parkir mobil yang aman. Hotel ini menawarkan restoran Perancis dan pembersih/pelembab udara, tempat tidur ekstra panjang dan TV layar datar. Kamar-kamar Mercure Hotel Sapporo yang stylish memiliki kamar mandi pribadi yang dengan bathtub dan perlengkapan mandi. Sebagai hiburan, film-film bayar per tayang dan saluran kabel ditawarkan untuk tamu. Tersedia pula fasilitas membuat teh dan lemari es.

4 2. Sapporo Grand Hotel Terletak strategis di Pusat Kota Sapporo, Sapporo Grand Hotel adalah tempat yang luar biasa untuk menelusuri kota yang aktif ini. Dari sini, para tamu dapat menikmati akses mudah ke semua hal yang dapat ditemukan di sebuah kota yang aktif ini. Ketika menginap di hotel berbintang empat yang luar biasa ini, para tamu dapat menikmati Wi-Fi gratis di semua kamar, layanan kebersihan harian, pusat perbelanjaan, gym, dan pusat spa, berjarak 5 menit jalan kaki dari stasiun JR Sapporo melalui terowongan penghubung. Hotel ini memiliki 7 pilihan tempat bersantap, layanan pramu tamu, serta Wi-Fi gratis di seluruh areanya. Kamar-kamar di Grand Sapporo Hotel dilengkapi AC, TV, dan kulkas. Tersedia juga meja kerja, sandal, dan perlengkapan mandi. Tamu dapat menikmati layanan pijat atau perawatan kecantikan, serta bersantai di fasilitas sauna. Hotel ini memiliki Memorial Library, yang juga berfungsi sebagai museum. Hidangan laut segar, anggur mewah, dan hidangan spesialisasi internasional tersedia di restoran-restoran hotel Sapporo Grand. Northern Terrace menyajikan makanan penutup prasmanan, sedangkan Lobby Lounge Mizar menampilkan perapian. Tamu akan mendapatkan diskon sarapan prasmanan jika membuat pemesanan sebelumnya di meja depan. Sapporo Grand Hotel berselang 2 menit jalan kaki dari Sapporo Clock Tower dan Oodori Park. Kokusai Ski Ground dapat dicapai dengan 1 jam berkendara.

5 3. Richmond Hotel Sapporo Odori Terletak di Tanukikoji Shopping Street, sekitar 5 menit berjalan kaki dari Stasiun Subway Odori, Richmond Hotel Sapporo Odori hotel berbintang empat ini menawarkan akomodasi dengan dekorasi modern. Akses Wi-Fi gratis tersedia di seluruh area hotel. Setiap kamar ber-ac menawarkan kamar mandi pribadi dan TV layar datar dengan saluran bayar per tayang. Masing-masing kamar dilengkapi dengan meja dan kulkas. Ketel listrik, set minuman teh hijau dan piyama juga tersedia di setiap kamar. Tamu dapat menikmati fasilitas dry cleaning dan menyetrika di Richmond Hotel Sapporo Odori. Resepsionis 24 jam menawarkan layanan penitipan barang serta layanan penyewaan komputer. Microwave, mesin cuci koin dan mesin vending juga tersedia di akomodasi ini. Untuk sarapan, tamu dapat menikmati hidangan prasmanan yang menawarkan kombinasi makanan Jepang dan Barat yang disajikan di Restoran Modish. Kupon sarapan dapat digunakan di restoran ini. Ketika menginap di hotel yang tidak kalah bagus dengan hotel-hotel yang lain ini, para tamu dapat menikmati fasilitas bagi tamu dengan kebutuhan khusus, penyimpanan bagasi, Wi-Fi di tempat umum, tempat parkir mobil, fasilitas pertemuan. Sebagai tambahan, semua kamar tamu memiliki sejumlah kenyamanan fasilitas alat perlengkapan mandi. Richmond Hotel Sapporo Odori adalah destinasi serbaguna bagi anda sebagai akomodasi hotel yang berkualitas di Kota Sapporo.

6 2.3 Transportasi di Kota Sapporo Bergerak, bergerak, dan bergerak seperti itulah hidup di Jepang terutama di Kota Sapporo. Di kota ini orang-orang juga memiliki kesibukan yang tidak kalah seperti di kota-kota besar lainnya. Di kota Sapporo ini disediakan bermacam transportasi. Adapun cara pembayaran transportasi di Kota Sapporo sebagai berikut: a. Kartu IC Kartu IC dapat digunakan untuk bepergian dengan transportasi umum di dalam dan pinggiran Sapporo. Anda dapat naik-turun transportasi umum secara cepat, hanya dengan menempelkan kartu pada pembaca di pintu tiket atau mesin pembayaran ongkos. Kartu ini juga dapat digunakan sebagai uang elektronik. Saat ini, kartu IC yang dapat digunakan di Sapporo adalah SAPICA (Biro Transportasi Kota Sapporo), Kitaca (JR Hokkaido), Suica (JR East), PASMO, manaca, TOICA, PiTaPa, ICOCA, Hayakaken, nimoca, dan SUGOCA. b. Sapica Anda dapat menggunakan SAPICA untuk kereta bawah tanah, bus, serta trem di Sapporo. Poin senilai 10% dari tarif akan terkumpul secara otomatis, dan bila jumlah poin telah melebihi tarif, poin tersebut akan digunakan secara otomatis untuk membayar tarif. Selain itu, potongan tarif transit juga diterapkan secara otomatis. SAPICA tidak dapat digunakan di area kartu IC lain, seperti Kitaca. Area layanan : Kereta bawah tanah, bus, dan trem kota di

7 daerah Sapporo. Harga : yen (termasuk yen untuk ongkos penggunaan, dan 500 yen untuk deposit). Tempat pembelian kartu : Stasiun kereta bawah tanah, loket penjualan tiket komuter, terminal bus, gerai kantor. Tempat pengisian kartu : Mesin pembelian tiket kereta bawah tanah, mesin pengisian kartu, kantor layanan bus, sebagian minimarket. c. Kitaca Kitaca adalah kartu IC yang diterbitkan oleh Hokkaido Railway Company (JR Hokkaido). Selain dapat digunakan di area kartu IC JR Hokkaido, kartu IC JR Hokkaido juga dapat digunakan di area SAPICA, namun tanpa fitur layanan lain, seperti poin. Area layanan : Area kartu IC JR Hokkaido, area SAPICA, area layanan lain di seluruh Jepang. Harga : yen (termasuk yen untuk ongkos penggunaan, dan 500 yen untuk deposit). Tempat pembelian kartu : Stasiun di area layanan Kitaca, Gerai Tiket JR. Tempat pengisian kartu : Gerai Tiket JR, mesin penjualan tiket yang melayani Kitaca, mesin pengisian kartu Transportasi Darat Jepang memiliki km jalan raya, termasuk jalan negara, jalan daerah dan jalan bebas hambatan atau jalan tol yang menghubungkan Kota Sapporo dengan kota-kota besar. Adapun transportasi yang disediakan di Kota Sapporo sebagai berikut:

8 1. Kereta Api Kereta api merupakan alat transportasi yang utama di Jepang, terutama untuk menghubungkan kota-kota utama dan alat angkut komuter di kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka. Kota Sapporo memiliki jaringan transportasi umum seperti kereta bawah tanah, trem, dan bus yang lengkap, menjangkau hingga ke setiap sudut kota. Untuk kereta bawah tanah, telah dikembangkan tiga jaringan rute dan saat ini berperan utama sebagai sarana transportasi umum yang tidak tergantung pada musimdi belahan wilayah utara. Dengan jaringan transportasi umum yang lengkap seperti, Sapporo telah menjadi kota yang nyaman ditinggali mulai dari anak-anak hingga orang berusia lanjut. Kota sapporo memiliki kereta api bawah tanah Kereta bawah tanah Sapporo adalah moda transportasi yang paling mudah digunakan untuk berwisata di Sapporo. Kereta ini beroperasi di 3 jalur: Namboku Line, Tozai Line, dan Toho Line. Semua jalur dapat dinaiki di Stasiun Odori, menghubungkan pusat kota Sapporo dengan bagian utara, selatan, barat, dan timur dalam kota Sapporo. Karena stasiun-stasiun utama terhubung dengan trem, bus, serta jalur kereta JR, banyak warga yang menggunakan kereta bawah tanah untuk berangkat dan pulang kerja atau sekolah. Namboku Line berwarna hijau, Tozai Line berwarna oranye, dan Toho Line berwarna biru langit. Waktu operasi Sekitar Waktu perjalanan Waktu tempuh antar stasiun sekitar 2-3 menit Tarif Dewasa yen anak-anak setengah harga Tiket kereta bawah tanah 1 hari Dewasa 830 yen anak-anak 420 yen

9 Tiket donichika (Karcis 1 hari khusus kereta bawah tanah untuk hari Sabtu, Minggu, hari libur nasional, dan 29 Desember 3 Januari) Dewasa 520 yen anak-anak setengah harga. Selain uang tunai, SAPICA, Kitaca, dan Suica juga dapat digunakan untuk membayar ongkos kereta. 2. Sepeda Sepeda juga merupakan salah satu transportasi yang digunakan untuk berkeliling di Kota Sapporo. Sepeda sewaan adalah moda transportasi yang sederhana dan nyaman untuk berkeliling Kota Sapporo secara santai. Karena sangat fleksibel dan tidak perlu memusingkan tempat parkir, Anda dapat berkeliling Sapporo secara bebas. Sepeda dapat disewa dan dikembali di hotel tempat Anda menginap. Selain itu, tiket 1 hari Porocle, yang merupakan layanan sharing (berbagi) sepeda baru di Sapporo, memungkinkan Anda untuk menyewa dan mengembalikan sepeda di gerai mana pun (khusus lokasi parkir sepeda). Porocle adalah jenis baru layanan persewaan sepeda berdasarkan perdaftaran yang disebut berbagi sepeda. Tempat penyewaannya juga ada di sediakan dengan tarif biaya dan waktu pakai sewa yang ditentukan. 3. Bus Bus juga merupakan transportasi yang digunakan untuk menuju ke kota Sapporo yang rutenya terdapat hampir di seluruh Jepang. Untuk menuju pusat Kota Sapporo dengan menggunakan bus waktu tempuh kurang lebih 60 menit.

10 Terminal bus berada di berbagai lokasi di Sapporo, termasuk terminal yang terhubung langsung dengan stasiun kereta bawah tanah. Bus-bus dengan rute reguler menghubungkan berbagai lokasi di dalam kota dan dioperasikan oleh tiga perusahaan: Hokkaido Chuo Bus, JR Hokkaido Bus, dan Jotetsu Bus. 4. Trem Kota Yang menjadi ciri khas berwisata di Kota Sapporo adalah Trem Kota. Trem kota di Sapporo adalah trem paling utara di Jepang, dan mencakup area barat daya pusat kota yang tidak dilewati kereta bawah tanah. Ada trem yang bodinya berwarna hijau elegan, dan ada pula trem yang bodinya dibungkus iklan. Sejak bulan Mei 2013, trem baru yang modern juga mulai beroperasi. Trem kota sangat populer di kalangan warga Sapporo. Dari jendelanya, anda bisa bersantai menikmati pemandangan daerah perumahan dan kawasan perbelanjaan yang menawarkan suasana lain dari pusat kota. Trem darat (trem kota) Sapporo beroperasi melingkar dari pusat kota Sapporo ke terutama bagian barat kota. Dari jendela trem yang berjalan perlahan, tentu akan terlihat kehidupan normal warga Sapporo yang berbeda dengan pemandangan di lokasi wisata. Dalam artikel wisata trem darat (trem kota) untuk menikmati keseharian di Sapporo ini, saya akan memaparkan cara naik dan menikmati trem. Banyak halte trem berada di tengah jalan. Halte trem terbagi menjadi jalur putaran dalam (berlawanan dengan arah jarum jam) dan putaran luar (searah jarum jam). Jadi, Anda dapat menunggu di halte dengan jarak putaran

11 yang lebih dekat dengan tempat tujuan. Harap berhati-hati agar tidak bersentuhan saat trem memasuki halte. Tarif trem kota sekali naik adalah 200 yen untuk dewasa dan 100 yen untuk anak-anak. Kartu IC seperti SAPICA, Kitaca, dan Suica juga dapat digunakan untuk pembayaran. Pembayaran dilakukan saat hendak turun. Karena mesin pembayaran tidak menyediakan uang kembalian, Anda dapat menyiapkan uang pas dengan menukarkan uang di mesin penukar uang yang ada pada mesin pembayaran. Pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional tersedia tiket trem kota harian (Dosanko Pass). Dosanko Pass dapat dibeli dari petugas trem. 5. Taksi Tempat mangkal taksi terdapat di segala penjuru pusat kota Sapporo. Banyak taksi pula yang lewat jalan-jalan utama. Hampir semua taksi menerima pembayaran dengan kartu kredit. Selain itu, terdapat pula taksi yang berkeliling lokasi-lokasi wisata di dalam Kota Sapporo, dengan program kunjungan yang bervariasi menurut tujuan dan jadwal. Pengemudi taksi juga berperan sebagai pemandu. Perkiraan ongkos taksi reguler: Tarif buka pintu: 670 yen hingga meter. Tarif tambahan: 80 yen per 309 meter. Ongkos riil taksi dapat dihitung dengan mengonversi waktu menjadi jarak. Ongkos tambahan diberlakukan saat larut malam, antara pukul

12 2.3.2 Transportasi Udara Bandara merupakan alat transportasi yang praktis di Jepang, terutama untuk menghubungkan kota-kota yang ada di Jepang. Kota Sapporo salah satu kota di Jepang yang canggih bandaranya. Dengan pertimbangan waktu perjalanan, menggunakan pesawat terbang yang cepat adalah pilihan terbaik untuk pergi ke Sapporo. 1. Bandara New Chitose Bandara New Chitose yang berjarak sekitar 45 kilometer dari pusat kota Sapporo merupakan bandara terbesar di Hokkaido yang terhubung melalui penerbangan-penerbangan langsung dengan 30 kota di Jepang. Dengan 17 juta penumpang dalam setahun, bandara ini menjadi bandara tersibuk ketiga di Jepang. Terlebih lagi, jumlah penumpang untuk rute penerbangan Tokyo (Haneda) Sapporo (New Chitose) yang mencapai lebih dari 9 juta penumpang per tahun membuatnya menjadi salah satu rute tersibuk di dunia. Bandara ini berperan penting sebagai pintu gerbang Hokkaido. Bandara ini merupakan bandara terbesar di Sapporo. Terminal bandara juga berfungsi sebagai "ruang pamer Hokkaido" dengan berbagai toko yang menawarkan bahan makanan dari berbagai penjuru Hokkaido, makanan, penganan, dan lain-lain. Bandara ini juga menyediakan pemandian air panas alami, bioskop, toko supermarket, toko makanan dan taman bermain sehingga pengunjung yang tidak hendak naik pesawat terbang pun bisa turut menikmati sekitar bandara. pilihan transportasi nyaman ke Sapporo dari bandara. Dari Bandara New Chitose menuju Kota

13 Sapporo dapat ditempuh dengan sejumlah sarana transportasi yang lengkap seperti kereta api dan bus. Dengan jalur penerbangan, waktu tempuh sampai Kota Sapporo kurang lebih 25 menit. 2. Bandara Okadama Sapporo Berlokasi di dalam Sapporo, dan dengan layanan penerbangan Hokkaido Air System (HAC), kini menghubungkan Sapporo dengan Hakodate, Kushiro, Rishiri, dan Misawa. Selain itu, Fuji Dream Airlines (FDA) menghubungkan Shizuoka dan Sapporo (hanya jadwal musim panas). Bandara ini berjarak sekitar 20 menit naik mobil dari pusat kota Sapporo. Tersedia layanan transportasi bus dan kereta api bawah tanah yang mudah dan nyaman.dara Okadama Sapporo. Dari Bandara Okadana Sapporo menuju Kota Sapporo dapat ditempuh dengan sejumlah sarana transportasi yang lengkap seperti kereta api dan bus. Dengan jalur penerbangan, waktu tempuh sampai Kota Sapporo kurang lebih 20 menit.

BAB I PENDAHULUAN BAB II Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB II Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan hal yang sangat melekat dalam kehidupan manusia. Kebutuhan manusia terhadap barang yang tidak dapat dipenuhi disatu tempat tertentu

Lebih terperinci

1. Aston Jember Hotel Jember

1. Aston Jember Hotel Jember 1. Aston Jember Hotel Jember Hanya berjarak 20 menit berkendara dari Stasun Kereta Jember, Aston Hotel & Conference Center hadir dengan jaminan pelayanan yang penuh kehangatan, keramahan dan kenyamanan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. empat di Jepang, setelah Yokohama, Osaka, dan Nagoya. Kota Sapporo kota yang

ABSTRAK. empat di Jepang, setelah Yokohama, Osaka, dan Nagoya. Kota Sapporo kota yang ABSTRAK Kota Sapporo adalah ibu kota Prefektur Hokkaido, Jepang. Kota ini berada di Sub prefektur Ishikari, Hokkaido, dan merupakan kota berpenduduk terbanyak nomor empat di Jepang, setelah Yokohama, Osaka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Lautan Pasifik dengan luas 377.944 km 2, dan terdiri dari 6.852 pulau. Pulau-pulau utama yang membentang dari utara

Lebih terperinci

moda udara darat laut

moda udara darat laut BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pengertian Moda Moda adalah pengelompokan berbagai jenis transportasi dengan memperhatikan medium (tempat berjalan) serta kesamaan sifat-sifat fisiknya. Dengan adanya pengelompokan

Lebih terperinci

XII. TRANSPORTASI di Jepang

XII. TRANSPORTASI di Jepang XII. TRANSPORTASI di Jepang Shinkansen Untuk mengembangkan sistem transportasi yang sangat besar Jepang belajar dari sejarah. Pada tahun 1968 Jepang telah mengalami Restorasi Meiji dan sebuah pemerintahan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI STUDI DALAM PENGEMBANGAN KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Pada bab sebelumnya telah dilakukan analisis-analisis mengenai karakteristik responden, karakteristik pergerakan responden,

Lebih terperinci

Inter and Intra City Aquatic Transport

Inter and Intra City Aquatic Transport Inter and Intra City Aquatic Transport Indonesia Negara Maritim Bakri Prakarso Andi Wiyono 15411095 PL4008 Seminar Studi Futuristik Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi Bandung, Kota Bandung

Lebih terperinci

Uswatun Chasanah Tyas Ayu W Yetty Oktavianita Mamluatul Hasanah Intan S.

Uswatun Chasanah Tyas Ayu W Yetty Oktavianita Mamluatul Hasanah Intan S. Uswatun Chasanah 115060101111028 Tyas Ayu W 115060105111005 Yetty Oktavianita 115060101111012 Mamluatul Hasanah 115060101111018 Intan S. Warni 115060100111056 SINGAPORE adalah salah satu dari 20 negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang

Lebih terperinci

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata

Lebih terperinci

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012

Twin Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Last Updated Tuesday, 27 March 2012 Plaza Hotel Jakarta berlokasi di jantung kota Jakarta, terhubung langsung dari Business District, Soekarno-Hatta International Airport dan hanya beberapa

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

Kemudahan : Keamanan : Terjangkau: Menarik:

Kemudahan : Keamanan : Terjangkau: Menarik: Apartemen mahasiswa berperabot lengkap yang terletak di lingkungan bersejarah dengan irama kehidupan yang penuh semangat. Sangat ideal bagi mahasiswa yang belajar di Spokane Falls Community College (SFCC)

Lebih terperinci

Serunya Menjajal Kereta Cepat di China

Serunya Menjajal Kereta Cepat di China Serunya Menjajal Kereta Cepat di China Laporan dari Beijing Dewi Rachmat Kusuma - detikfinance Minggu, 24/04/2016 19:35 WIB http://finance.detik.com/read/2016/04/24/193555/3195460/4/serunya-menjajal-kereta-cepat-di-china

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Definisi Terminal Morlok (1978) mendefinisikan bahwa terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk dan keluar dari sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA

PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PERANCANGAN FURNITUR DAN AKSESORIS HOTEL TRANSIT BANDARA SOEKARNO-HATTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR SYLVANI LAURENCIA 1501144856 SCHOOL OF DESIGN DESAIN INTERIOR UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Bandung berada pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Permasalahan Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya Kota Surakarta sebagai kota budaya dan pariwisata, diikuti dengan kemajuan pesat khususnya bidang perekonomian membuat

Lebih terperinci

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA BAB 4 KARAKTERISTIK DAN PREFERENSI PENGGUNA POTENSIAL KA BANDARA SOEKARNO-HATTA Bab ini berisi analisis mengenai karakteristik dan preferensi pengguna mobil pribadi, taksi, maupun bus DAMRI yang menuju

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Angkot Angkutan adalah mode transportasi yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia khususnya di Purwokerto. Angkot merupakan mode transportasi yang murah dan

Lebih terperinci

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 769/XV Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian dari Anda, hari raya ini menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama

Lebih terperinci

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan 1 REGISTER TRANSAKSI JUAL BELI TIKET DI WIEN TOUR JL. RAYA GAMBIRAN-DAYU PARK KM 1 SRAGEN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Disusun Oleh : SEPTIANA DAMASTUTI A 310 080

Lebih terperinci

PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC

PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC PAKET TOUR KOMODO 1. LW 01. 2HARI/1MALAM NGINAP DIKAPAL BER- AC HARI 01: LABUAN BAJO PULAU RINCA (L, D) Setiba dibandara komodo labunbajo flores bagian barat,anda akan dijemput oleh local pemandu kami

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surakarta adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Nama lainnya adalah Solo atau Sala. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah

Lebih terperinci

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P

mendapat kesepakatan hasil desain. Adapun proyek yang di kerjakan adalah : Perencanaan Layout Furniture, Partition Plan, Door Plan, Floor Plan, Wall P BAB III DATA PROYEK III.1 Data Umum Proyek Dalam melaksanakan kerja praktek, praktikan mendapat kesempatan untuk membantu beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh PT Trijaya Anugrah Kreasi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non

BAB I PENDAHULUAN. bintang empat dan 9 hotel bintang tiga, 2 hotel bintang dua, 12 hotel bintang 1, serta 138 hotel non BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. Khusus di Medan terdapat 4 hotel bintang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN UMUM 2.1. Gambaran Umum Proyek Nama Proyek Kategori Proyek Sifat Proyek Pemilik Luas Lahan : Transportasi Antar Moda : Fasilitas Transportasi : Fiktif : Negri : ± 4 Ha KDB (%) : 60 % KLB

Lebih terperinci

Japan University Tour dengan harga murah (untuk

Japan University Tour dengan harga murah (untuk Japan University Tour dengan harga murah (untuk Sekolah ekolah) Tokyo University, Kyoto University, Nagoya University, Hokkaido University, Kyushu University, Shizuoka University, Waseda University, Keio

Lebih terperinci

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION. Indonesian Beginners. (Section I Listening) Transcript 2014 HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION Indonesian Beginners (Section I Listening) Transcript Familiarisation Text Sudah pindah rumah, Sri? Sudah Joko. Bagaimana rumah barumu? Bagus Joko. Aku punya

Lebih terperinci

Kemudahan : Keamanan : Terjangkau: Menarik:

Kemudahan : Keamanan : Terjangkau: Menarik: Apartemen mahasiswa berperabot lengkap yang terletak di lingkungan bersejarah dengan irama kehidupan yang penuh semangat. Sangat ideal bagi mahasiswa lokal dan internasional yang belajar di perguruan tinggi

Lebih terperinci

Putri Permata Taqwa ( ) Arum Mawarti ( ) Nofriana Defi ( ) Zaskya Rizky Karundini ( ) Nurul

Putri Permata Taqwa ( ) Arum Mawarti ( ) Nofriana Defi ( ) Zaskya Rizky Karundini ( ) Nurul Putri Permata Taqwa (105030100111127) Arum Mawarti (105030100111079) Nofriana Defi (105030100111128) Zaskya Rizky Karundini (105030101111120) Nurul Afifah (105030101111117) Dian Purnama Sari (105030100111123)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan tujuan dengan melihat hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai 1.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2,

I. PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara kepulauan terluas di dunia dengan total luas 1,9 juta km 2, Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi perpindahan barang dan orang terbesar di

Lebih terperinci

Favehotel: Salah Satu Hotel Murah Terbaik di Jakarta Majalah Teen Online - teen.co.id Tuesday, 24 March 2015 10:28

Favehotel: Salah Satu Hotel Murah Terbaik di Jakarta Majalah Teen Online - teen.co.id Tuesday, 24 March 2015 10:28 Kebutuhan hidup di Kota Jakarta yang lebih tinggi dibandingkan kota-kota lain sering membuat calon wisatawan agak mengurungkan niatnya guna berpelesiran ke ibu kota negara ini. Padahal, objek-objek wisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and Crow minat adalah pendorong yang menyebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertatik pada suatu objek atau menyenangi suatu objek (Sumadi Suryabrata, 1988 : 109). Menurut Crow and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari studi penelitian dan rekomendasi yang bisa di ambil dalam studi. Selain itu akan dibahas mengenai kelemahan studi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi adalah perpindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya mengalami revolusi yang pesat sejak tahun 1980-an. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA LAMPIRAN KUESIONER PENILAIAN PENGUNJUNG TERHADAP ATRIBUT PENGELOLAAN 4A PADA OBJEK WISATA CANDI KALASAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nama responden : Usia : Jenis Kelamin : Pria Wanita Pendidikan : SD SMP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan ibukota Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) yang memiliki banyak obyek wisata. Kota Yogyakarta terkenal dengan kebudayaan yang sangat khas

Lebih terperinci

BeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI.

BeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI. BeSmart Week 6 DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PENGGUNAAN ALAT ATAU LAYANAN KOMUNIKASI MODERN PENUNJANG TRANSPORTASI. Contents Dampak Positif... 3 Dampak Negatif... 5 Referensi... 6 Dampak Positif Kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan reorganisasi atau reengineer perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan menjadi lebih kompetitif.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 17 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdiri CV. Putra Bayu Tour Berdasarkan perkembagan jumlah perusahaan tour & travel terutama dalam bidang biro perjalanan wisata di Indonesia yang cukup signifikan

Lebih terperinci

Itinerary. Lihat Bali Paradise Honeymoon TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL SIGNATURE MASSAGE SPA+ACARA BEBAS ACARA BEBAS-TRANSFER OUT

Itinerary. Lihat Bali Paradise Honeymoon TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL SIGNATURE MASSAGE SPA+ACARA BEBAS ACARA BEBAS-TRANSFER OUT Lihat Bali Paradise Honeymoon Keberangkatan 18 Feb 2017-20 Feb 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI BALI-TRANSFER IN HOTEL Sat, Feb 18 2017 Setibanya di Bali, Anda akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42).

BAB I PENDAHULUAN. ke tempat kerja, tempat belanja, dan tempat hiburan (Shatnawi, 2010:42). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Transportasi merupakan kegiatan yang penting bagi masyarakat. Dari banyak hal, kualitas hidup masyarakat salah satunya dipengaruhi oleh transportasi dan akses ke tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu bentuk perkembangan dan kemajuan teknologi yang sangat berperan dalam kehidupan manusia terutama dalam menyebarkan berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM TRANSPORTASI Sistem didefinisikan sebagai seperangkat obyek (komponen, subsistem) dengan interaksi antar obyek dan secara keseluruhan mempunyai satu tujuan/fungsi. Contoh:

Lebih terperinci

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA

BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUB-JENIS USAHA BIDANG USAHA, JENIS USAHA DAN SUBJENIS USAHA BIDANG USAHA JENIS USAHA SUBJENIS USAHA 1. Daya Tarik Wisata No. PM. 90/ HK. 2. Kawasan Pariwisata No. PM. 88/HK. 501/MKP/ 2010) 3. Jasa Transportasi Wisata

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aksesibilitas 2.1.1. Pengertian Aksesibilitas Jhon Black mengatakan bahwa aksesibilitas merupakan suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan pencapaian lokasi dan hubungannya satu

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum 2. 1. 1. Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan

Lebih terperinci

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2 UNIT Z LISTENING SKILLS TRANSCRIPT

HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION INDONESIAN 2 UNIT Z LISTENING SKILLS TRANSCRIPT N E W S O U T H W A L E S HIGHER SCHOOL CERTIFICATE EXAMINATION 1997 INDONESIAN 2 UNIT Z LISTENING SKILLS TRANSCRIPT 2 ITEM 1 IBU ANAK IBU ANAK Mau beli apa? Saya mau membeli buku. Yang ini berapa, Bu?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

Itinerary. Lihat Jogjakarta Merapi Volcano TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR FULL DAY BOROBUDUR+MERAPI TOUR ACARA BEBAS+TRANSFER OUT

Itinerary. Lihat Jogjakarta Merapi Volcano TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR FULL DAY BOROBUDUR+MERAPI TOUR ACARA BEBAS+TRANSFER OUT Lihat Jogjakarta Merapi Volcano Keberangkatan 28 Feb 2017-02 Mar 2017 Penerbangan dengan Land Only (No Ticket) Itinerary Hari 01 TIBA DI JOGJA+PRAMBANAN TOUR Tue, Feb 28 2017 Selamat Datang di Jogja, Setibanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Marlok (1981), transportasi berarti memindahkan atau. mengangkut sesuatu dari satu tempat ke tempat yang lain. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti Transportasi Menurut Warpani (1990), transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

TINJAUAN PUSTAKA Transportasi. Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah usaha memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana di tempat ini objek tersebut

Lebih terperinci

KIAT HEMAT LIBURAN AKHIR TAHUN Oleh: Safir Senduk

KIAT HEMAT LIBURAN AKHIR TAHUN Oleh: Safir Senduk KIAT HEMAT LIBURAN AKHIR TAHUN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 774/XV Tak terasa sebentar lagi kita akan memasuki masa akhir tahun. Saya yakin, banyak sebagian dari Anda yang memutuskan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata adalah salah satu industri yang berkembang sangat pesat dan mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai Profil Pengguna Jasa Transportasi Kereta Api Stasiun Rancaekek Kabupaten Bandung sebagai bab akhir dari penulisan skripsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Transportasi 2. 1. 1 Pengertian Transportasi Konsep transportasi didasarkan pada adanya perjalanan ( trip) antara asal ( origin) dan tujuan (destination). Perjalanan adalah pergerakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merujuk pada Undang Undang No 20 Tahun 2012 Tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara yang menyatakan bahwa Provinsi Kalimantan Utara berasal dari sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Daerah Istimewa (DIY) dikenal akan kekayaan pesona alam dan budaya. Provinsi DIY merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang terkenal tidak hanya di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum gambar 2.1 Sejarah berdirinya Metro Hotel Semarang Metro Hotel International Semarang yang biasa dikenal masyarakat sebagai hotel Metro, merupakan suatu badan usaha

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur

BAB II TRUTHS. bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan bahwa arsitektur BAB II TRUTHS Setelah menemukan adanya potensi pada kawasan perancangan, proses menemukan fakta tentang kawasan pun dilakukan. Ramussen (1964) dalam bukunya yang berjudul Experiencing Architecture, mengatakan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana

SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana SHOPPING GUIDE: Yulisia, Shianvie, Maria, dan Feliana Penerbit PT Elex Media Komputindo Shopping Guide: Asia Ditulis oleh Yulisia, Shianvie, Maria,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Transportasi Transportasi adalah pergerakan orang dan barang bisa dengan kendaraan bermotor, kendaraan tidak bermotor atau jalan kaki, namun di Indonesia sedikit tempat atau

Lebih terperinci

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi LAPORAN INDUSTRI Juli 2013 STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN.... 1.1 Kata Pengantar. 1 2 IV. PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang

BAB I PENDAHULUAN. rapi sehingga dapat menunjang kegiatan pariwisawa. Industri yang bergerak di bidang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pariwisata khususnya di Indonesia semakin meningkat pesat. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari sarana infrastruktur yang semakin tertata rapi sehingga

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA BAB III ANALISIS 3.1 Analisis tapak Stasiun Gedebage terletak di Bandung Timur, di daerah pengembangan pusat primer baru Gedebage. Lahan ini terletak diantara terminal bis antar kota (terminal terpadu),

Lebih terperinci

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema. BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peranan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Menurut Munawar, A. (2004), angkutan dapat didefinikan sebagai pemindahan orang dan atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan

Lebih terperinci

Panduan Belanja Cerdas : Bagaimana Mempertahankan Musim Penjualan

Panduan Belanja Cerdas : Bagaimana Mempertahankan Musim Penjualan Panduan Belanja Cerdas : Bagaimana Mempertahankan Musim Penjualan Januari adalah waktu untuk penjualan besar hampir di setiap jalan utama di Eropa. Bagaimanapun, apakah Januari benar-benar bulan yang terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Peranan tersebut menjadikan angkutan umum perkotaan sebagai aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angkutan umum perkotaan merupakan bagian dari sistem transportasi perkotaan yang memegang peranan sangat penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Peranan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN. 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ANGKASA INTERNATIONAL MEDAN 2.1 Sejarah Ringkas Berdirinya Hotel Grand Angkasa International Medan Hotel Grand Angkasa International dulunya bernama Astoria hotel

Lebih terperinci

Setelah makan malam yang menyenangkan dan

Setelah makan malam yang menyenangkan dan BAB 1 Selamat Datang di Swiss, Selamat Tinggal Belanda Setelah makan malam yang menyenangkan dan makanan-makanan yang yummy, kami menuju ke rumah Arie dan Clara sebentar untuk menyambanginya. Rumah keluarga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik,

BAB I PENDAHULUAN. Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah. banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik, 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota-kota besar di Indonesia sebagai pusat pembangunan telah banyak mengalami perubahan dan kemajuan baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial budaya.

Lebih terperinci

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian mengenai elemen ROD pada kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: -

Lebih terperinci

DESEMBER CERIA: TOUR LOMBOK (3 HARI 2 MALAM)

DESEMBER CERIA: TOUR LOMBOK (3 HARI 2 MALAM) DESEMBER CERIA: TOUR LOMBOK ( HARI MALAM) KALDERA TOUR & TRAVEL JL. KH MANSYUR IV NO. DASAN SARI KOTA MATARAM NTB Email : kalderatour@gmail.com / faannas@gmail.com Website : kalderatour.com DESEMBER CERIA:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain

Lebih terperinci

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14.

Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK Lembar BIL Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. B ila hanya ada sedikit waktu untuk berlibur, pilihan transportasi paling mudah adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara Adi Soemarmo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bandara Adi Soemarmo BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan masyarakat terhadap transportasi umum berkembang sejalan dengan taraf ekonomi masyarakat. Adanya peningkatan kebutuhan sarana transportasi tidak lepas dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia merupakan fenomena yang sangat menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang ekonomi yang

Lebih terperinci

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :...KE..Z05..TAHUM.2016. TENTANG PENATAAN AREA KOMERSIAL PADA TERMINAL PENUMPANG BANDAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Parkir Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara. Sementara itu fasilitas parkir di luar badan jalan (off street parking)

Lebih terperinci

Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap

Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap Berkas Pedoman untuk Penyedia Kamar Inap. Instruksi umum Room-Agent..................... 2. Kedatangan..................... 5. Selama menghuni..................... 6. Keberangkatan....................7-8

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci