STRATEGI PEMILIHAN DAN PENYAJIAN BERITA HALO INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN MOTTO DAAI TV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PEMILIHAN DAN PENYAJIAN BERITA HALO INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN MOTTO DAAI TV"

Transkripsi

1 STRATEGI PEMILIHAN DAN PENYAJIAN BERITA HALO INDONESIA DALAM MEWUJUDKAN MOTTO DAAI TV Marchella Febryanti Binus University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, , Ebnu Yufriadi, S. IP., M.Si. ABSTRAK Penelitian mendalami proses pemilihan dan penyajian berita program Halo Indonesia di DAAI TV. Penyajian berita juga dikaitkan dengan perwujudan motto perusahaan, yaitu Kebenaran, Kebajikan, dan Keindahan. Penelitian menggunakan metode kualitatif pengamatan berperan serta, dan wawancara mendalam dengan executive producer, producer dan assistant producer. Analisa mencakup jenis dan tipe berita yang ada di program Halo Indonesia, apa saja faktor yang mempengaruhi pemilihan berita menggunakan Teori Hierarki Pengaruh Isi Media oleh Shoemaker dan Rees. Hasil temuan yang didapat adalah berita-berita Halo Indonesia bersifat feature softnews. Beritanya diusulkan reporter yang berkoordinasi dengan produser, dan karena rutinitas media yang lebih lambat, Halo Indonesia mencari sudut pandang unik dalam peliputan. Halo Indonesia juga banyak meliput kegiatan Yayasan Buddha Tzu Ch karena DAAI TV dimiliki oleh Yayasan tersebut. Ideologi Halo Indonesia bersifat humanis dan inspiratif. Pengaruh ekstramedia hanya bersifat masukan untuk referensi. Halo Indonesia mewujudkan nilai Kebenaran dengan menyajikan fakta, mewujudkan nilai Kebajikan dengan menyajikan berita inspiratif dan positif, serta mewujudkan nilai Keindahan dengan menyajikan berita yang estetik secara audio visual. (MF) Kata kunci: pemilihan berita, televisi, konten media PENDAHULUAN Berangkat dari teori kultivasi, penonton televisi membangun persepsi tentang masyarakat dan kultur lingkungannya. Gerbner dalam (Nurudin, 2007) juga mengungkapkan bahwa media massa menanamkan sikap dan nilai tertentu. Media kemdian memelihara dan menyebarkan sikap dan nilai itu antar anggota masyarakat kemudian mengikatnya bersama-sama. Dapat disimpulkan bahwa media mempengaruhi penonton dan penonton meyakini apa yang disajikan televisi. Saat ini masyarakat terbiasa menonton berita televisi yang penuh intrik politik dan kekerasan atau kriminal. Hampir semua paket berita di stasiun televisi menampilkan sisi negatif dari pemerintahan atau masyarakat, mengangkat berita tentang korupsi, pertikaian, bencana yang meresahkan masyarakat. Persaingan dalam dunia berita juga mendorong stasiun televisi berlomba-lomba menyajikan paket berita yang terkini dan cepat, angle berita yang dihasilkan terlihat sama dan fokus hanya pada satu aspek saja. Masyarakat jarang diberi perspektif lain akan suatu kejadian dan hanya terjebak pada satu sisi pemberitaan ketika terjadi suatu peristiwa. Sudut pandang masyarakat menjadi sempit, apalagi ketika mayoritas berita yang disajikan bersifat negatif. Mengacu dari teori kultivasi, pemberitaan negatif tersebut membuat masyarakat mudah paranoia dan tidak percaya pada kemanusiaan dan kebaikan yang masih ada di dunia. Berdasarkan pemikiran tersebut, penelitian ini mengangkat program Halo Indonesia. Halo indonesia adalah sebuah program news feature dari DAAI TV. Program ini mengangkat berita-berita inspiratif, positif dan humanis. Halo Indonesia memiliki semboyan sebagai program berita humanis dengan semangat Indonesia, yang artinya program berita yang mengangkat sisi kemanusiaan masyarakat, dan bersifat membangun Indonesia supaya terinspirasi untuk maju. Program berita Halo

2 Indonesia menjadi unik dibandingkan program berita lain karena fokusnya yang tidak memberitakan politik, hukum, kekerasan, seks dan daging. Ini karena DAAI TV adalah stasiun televisi yang dimiliki oleh yayasan Buddha Tzu Chi. Visi misi Yayasan Buddha Tzu Chi adalah untuk menyebarkan nilainilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Visi misi ini tercermin di stasiun televisi dan program yang mereka miliki. Pilihan berita yang disajikan di Halo Indonesia menonjolkan sisi positif di publik dan dorongan inspirasi yang dihasilkan oleh paket berita tersebut digunakan untuk tujuan yang bersifat kemanusiaan. Sementara itu paket berita di televisi lain bersifat komersil dan mengangkat hal-hal yang penuh intrik politik dan kriminalitas. Paket berita tersebut terkesan memperingatkan masyarakat bahwa dunia adalah tempat yang berbahaya, tidak ada pihak yang bisa dipercaya, dan sekalipun ada tokoh-tokoh yang inspiratif, mereka kurang penting atau kalah penting dengan intensitas berita utama yang ditayangkan stasiun televisi tersebut. Maka dari itu sebagai penonton televisi yang cerdas, menganalisa paket berita yang memiliki gaya penyajian berbeda menjadi penting untuk mendapat perspektif baru dalam menanggapi pemberitaan. Perlu adanya penyeimbang dalam berbagai pilihan ragam berita, dan Halo Indonesia menjadi pilihan tersebut. Halo Indonesia DAAI TV yang dimiliki oleh Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki tantangan tersendiri dalam menyajikan program berita yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan tetap bersifat universal serta dapat diterima masyarakat. Namun dalam setahun perjalanannya, Halo Indonesia berhasil menunjukkan bahwa nilai-nilai positif dan inspiratif dapat diinternalisasi dan menyentuh kehidupan masyarakat. Halo Indonesia mengambil sisi kebenaran, kebajikan dan keindahan yang bersumber dari kehidupan sehari-hari yang kadang mungkin terlewat secara kasat mata, namun dapat menjadi dorongan dan sumber inspirasi untuk bertindak atas nama kemanusiaan. Penelitian ini akan membuka bagaimana Halo Indonesia menanamkan nilai-nilai kebajikan, kebenaran, dan keindahan di dalam berita menjadi nilai-nilai penting dan umum dalam hidup masyarakat. Hal-hal inilah yang menjadi dasar penelitian strategi pemilihan dan penyajian berita Halo Indonesia. Penelitian ini diharapkan dapat menghadirkan perspektif baru dalam ragam penyajian berita dan menjadi masukan untuk menyikapi program berita televisi. Pertanyaan penelitian ini ada 3: 1. Apa jenis berita program Halo Indonesia? 2. Apa saja yang mempengaruhi Halo Indonesia untuk memilih topik isi berita? 3. Bagaimana Halo Indonesia mewujudkan nilai-nilai kebaikan, keindahan, dan kebenaran di dalam isi beritanya? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis berita program Halo Indonesia, mengetahui hal-hal yang mempengaruhi Halo Indonesia dalam memilih berita, serta mengetahui bagaimana tayangan Halo Indonesia mewujudkan motto DAAI TV (kebenaran, kebajikan, keindahan). Penelitian ini memiliki kajian pustaka yang diambil dari STRATEGI PEMILIHAN BERITA PADA PROGRAM "INDONESIA NOW" DI METRO TV (Andyaningrum, 2013). Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa strategi pemilihan berita pada program "Indonesia Now" dilakukan dengan menyesuaikan materi berita pada kebutuhan atau relevansi dengan target audiens. Hal tersebut dilakukan untuk mencapai tujuan penayangan program untuk memperkenalkan Indonesia kepada khalayak internasional, sekaligus memberi edukasi. Berdasarkan hal tersebut, agenda khalayak menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan berita di "Indonesia Now", dimana sekumpulan topik yang diyakini atu dirasa penting oleh anggota khalayak menjadi faktor pertimbangan dalam memilih topik berita. Kajian pustaka kedua berasal dari ANALISIS PROSES PEMILIHAN BERITA DI PROGRAM METRO SIANG METRO TV JAKARTA (Nataneal, 2013). Temuan penelitian ini adalah bahwa proses pemilihan berita di Metro Siang dipengaruhi oleh faktor 5 hal yang berfokus pada minat audiens. Cara memilih berita yang baik ditentukan dengan: Materi gambar yang jelas (dapat dilihat dengan detail gambarnya), suaranya yang jernih; Berita yang diangkat berdasarkan kepada kedekatan berita dengan wilayah siaran (Indonesia atau Jakarta), tingkat dampaknya bagi masyarakat; Berita dipilih berdasarkan durasi karena masing masing berita memerlukan waktu yang cukup sesuai dengan pembagian jumlah durasi setiap segmen Metro Siang. Dari dua kajian pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu berita dalam organisasi media. Namun kedua penelitian tersebut fokus pada stasiun televisi yang mementingkan minat audiens. Hal ini karena audiens adalah rating yang dikumpulkan program berita tersebut menjadi nilai jual bagi pengiklan dan mendatangkan pemasukan bagi organisasi media tersebut. Lain halnya dengan DAAI TV, sumber pendapatannya tidak berasal dari pengiklan, melainkan dari Yayasan yang menaunginya yaitu Yayasan Buddha Tzu Chi. Maka dari itu ini membuat sajian berita di Halo Indonesia unik dan sangat mengangkat nilai-nilai inspiratif yang bersifat kemanusiaan. Penelitian ini memberikan perspektif baru dalam strategi pemilihan dan penyajian berita, karena faktor pengaruh internalnya yang sangat berbeda.

3 Penelitian ini menggunakan teori Hierarchy of Influences yang dikembangkan oleh Shoemaker & Reese (2013). Shoemaker & Reese (2013) mengembangkan teori ini berdasarkan Gans dan Gitlin. Poin pertama dari Gans dan Gitlin menjelaskan bahwa isi media dipengaruhi sosialisasi dan perilaku pekerja media. Aspek ini fokus pada pendekatan komunikator, dan menekankan bahwa ada faktor-faktor psikologis yang menyertai pekerjaan seorang individu secara profesional, pribadi, dan politik. Poin kedua menjelaskan bahwa isi media dipengaruhi oleh organisasi media dan rutinitas media. Ini menjelaskan bahwa konten media lahir dari bagaimana sebuah organisasi media diatur. Rutinitas organisasi yang membuat seorang individu bertindak didalam sebuah struktur dapat membatasi beberapa tindakan tapi di saat yang sama membebaskannya. Poin ketiga menjelaskan media dipengaruhi oleh institusi sosial dan kuasanya. Pendekatan ini mengemukakan bahwa ada pengaruh eksternal berupa ekonomi, politik, dan kebudayaan. Tekanan dari pemirsa juga dapat termanifestasi dalam permintaan pasar, dan media memberi publik apa yang mereka inginkan. Poin keempat menjelaskan bahwa media dipengaruhi ideologi yang bertujuan untuk mempertahankan keadaan saat ini. Bentuknya dapat berupa dukungan kepada orang-orang yang berpengaruh dalam masyarakat. METODE PENELITIAN Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan cara pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan pengamatan berperan serta. Mulyana (2008) menjelaskan bahwa wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu. Pengamatan berperan serta melibatkan peneliti untuk berpartisipasi dalam rutinitas subjek penelitian baik mengamati apa yang mereka lakukan, mendengarkan apa yang mereka katakan, dan menanyai orang-orang lainnya di sekitar mereka selama jangka waktu tertentu (Mulyana, 2008). Wawancara dilaksanakan kepada Executive Producer, Produser, dan Assisten Produser. Alasan peneliti memilih orang-orang tersebut untuk diwawancara adalah karena mereka memiliki wewenang besar untuk untuk menentukan isi berita. Tiga orang tersebut adalah pihak yang berwenang menentukan konten berita dan meminta reporter mencari berita tersebut. Mereka juga yang menentukan arah atau angle dari berita yang diangkat. Mereka memastikan kesesuaian berita dengan tujuan dan visi misi perusahaan. Hasil wawancara direkam untuk keperluan interpretasi dan analisis data dan untuk dirujuk lagi dalam penulisan hasil penelitian. Pengamatan berperan serta dilakukan dengan partisipasi secara aktif dalam kegiatan yang dilakukan oleh divisi Halo Indonesia, hal ini diwujudkan dengan kerja praktek selama tiga bulan di divisi tersebut. Segala interaksi dan pengamatan selama berpartisipasi tersebut, baik yang disengaja maupun tidak akan digunakan menjadi data. Kegiatan yang diikuti mencakup ikut meliput berita sebagai reporter, mengamati proses pengolahan berita di newsroom, mengamati budaya perusahaan dan divisi Halo Indonesia. HASIL DAN BAHASAN 1. Pemilihan Berita Halo Indonesia memiliki ciri khas dalam memilih beritanya. Topik-topik yang banyak diangkat menjadi berita di program Halo Indonesia membahas mengenai permasalahan sosial masyarakat, kemanusiaan, lingkungan sekitar, dan budaya. Tipe berita di Halo Indonesia bersifat hardnews yang mengarah ke softnews. Ini artinya berita Halo Indonesia mempertahankan berita-berita yang isunya harus cepat diketahui masyarakat. Hal ini terlihat dalam contoh Halo Indonesia membahas mengenai isu beras plastik dan jatuhnya pesawat Air Asia. Namun berita Halo Indonesia lebih banyak mengarah ke softnews dalam arti mereka mengambil sudut pandang yang berbeda dari isu tersebut. Tim Halo Indonesia mengangkat hal-hal yang seringkali dikesampingkan namun sifatnya inspiratif dan menunjukkan kepedulian bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan contoh ketika Halo Indonesia mengirim tim ke lokasi penyelamatan pesawat Air Asia, mereka meliput mengenai pengusaha katering yang menyediakan makanan bagi tim SAR secara gratis, atau pengusaha kapal yang membantu tim SAR menyisir lokasi jatuhnya pesawat. Hal-hal ini termasuk tipe berita softnews dengan tidak melupakan prinsip-prinsip kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Untuk menentukan topik selama seminggu kedepan, diadakan rapat redaksi setiap pekan. Rapat diikuti oleh executive producer, asisten produser, produser dan reporter Halo Indonesia. Rapat membicarakan proyeksi topik yang akan diangkat untuk menjadi acuan selama sepekan kedepan. Proyeksi topik tersebut dibuat guna memberi gambaran akan apa yang akan dilakukan. Namun jika ada perubahan tim Halo Indonesia biasanya fleksibel untuk mendiskusikan perubahan tersebut.

4 Topik dapat diberikan oleh produser, reporter yang mengembangkan. Atau reporter dapat melakukan banyak riset untuk mencari bahan liputan dan mengusulkan ide kepada redaksi dan kemudian didiskusikan. Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan berita di Halo Indonesia sangat terbuka pada pendapat seluruh pihak dan sifatnya tidak terpaku pada satu sumber. Redaksi Halo Indonesia terbuka dengan masukan asal berita yang diusulkan sesuai dengan nilai-nilai DAAI TV. Sumber berita untuk program Halo Indonesia bisa didapat dari berbagai tempat, namun sumber yang paling dominan adalah internet dan media lainnya. Sumber-sumber lain dapat berupa koneksi dengan badan-badan dan instansi tertentu, bisa juga dari pengalaman dan pengamatan tim. Sumber-sumber tersebut tentunya harus disaring mana informasi yang ingin diambil dan mana yang tidak. Berita di Halo Indonesia peka pada isu yang sedang hangat di masyarakat dan biasanya berkaitan dengan masalah-masalah sosial. Namun terkadang Halo Indonesia juga mengangkat isu-isu yang mulai sering dilupakan oleh masyarakat, tentunya dengan sudut pandang berbeda. Seperti misalnya isu saat Hari Buruh, dibandingkan stasiun televisi lain yang pasti mengangkat mengenai kegiatan demonstrasi dan tuntutan kaum buruh, Halo Indonesia lebih memilih untuk mengangkat sisi kemanusiaannya. Hal ini tercermin dalam paket beritanya yang membahas mengenai besarnya sumbangsih buruh terhadap pembangunan ekonomi Indonesia. Sudut pandang berbeda ini tetap mengedepankan informasi yang bersifat bijaksana dan benar. Isu buruh diangkat di Halo Indonesia pada tanggal 1 dan 2 Mei Tayangan pada tanggal 2 Mei mengundang narasumber dari Radio Buruh Marsinah. Talkshow pada episode tersebut membahas tentang perjuangan buruh dan bagaimana Radio Marsinah menjadi salah satu wadah ekspresi komunitas buruh untuk menyalurkan aspirasinya. Untuk menentukan kelayakan berita di Halo Indonesia, keberadaan gatekeeper menjadi penting. Gatekeeper di Halo Indonesia mencakup jajaran executive producer, produser dan assiten produser. Namun reporter juga dapat berkoordinasi dengan mereka dalam hal penentuan berita. Gatekeeper di Halo Indonesia berwenang untuk mengevaluasi materi berita yang telah diedit dan menyetujui berita tersebut untuk tayang. Dalam hal ini peran gatekeeper sangat besar untuk menjaga prinsip-prinsip Halo Indonesia yang mengangkat nilai-nilai kemanusiaan. Halo Indonesia memiliki kriteria berita yang ketat untuk memutuskan apakah berita tersebut layak tayang atau tidak. Kriteria layak tayang dapat dilihat dari nilai-nilai berita berupa informatif, dan memiliki data yang lengkap. Selain itu berita Halo Indonesia juga mengungkap sudut pandang berbeda dari suatu kejadian. Halo Indonesia juga berpegang pada prinsip-prinsip cinta kasih DAAI TV, yang artinya berita Halo Indonesia tidak boleh membahas kekerasan, kejahatan, dan perlakuan yang tidak baik, bahkan kepada hewan sekalipun. Berita Halo Indonesia juga tidak boleh menimbulkan keresahan di masyarakat. Jika berita mengandung unsur-unsur seperti itu yang tidak berpihak kepada kemanusiaan, dan tidak memiliki kelengkapan data maka berita dapat dikatakan tidak layak untuk tayang. Kriteria ini sangat diperlukan untuk menjaga indentitas berita yang disajikan di Halo Indonesia tetap sesuai dengan ideologi DAAI TV. Pemirsa dapat menonton program yang inspiratif dan berbeda daripada paket berita lainnya. Prioritas penyusunan rundown berita di program Halo Indonesia mengurutkan berita mulai dari isu yang paling terkini dan perlu cepat diketahui masyarakat atau hardnews baru setelah itu berita-berita yang sifatnya lebih softnews yang sifatnya lebih timeless. Berita-berita tersebut biasanya juga diurutkan sesuai dengan headline atau tema yang telah ditentukan saat rapat. Segmen satu berisi berita-berita yang sesuai dengan tema, segmen dua sampai empat diisi dengan Bincang, segmen terakhir baru diisi dengan berita softnews. Dalam hal mencari sumber berita, Halo Indonesia tidak terlepas dari hambatan. Hambatan bagi Halo Indonesia datang dari berbagai macam faktor. Hambatan yang dimiliki Halo Indonesia dalam mencari topik berita mencakup diantaranya sulit mencari informasi yang sesuai dengan prinsip DAAI TV. Hal ini karena memang topik dan tokoh inspiratif memang sudah jarang ditemukan, ditambah kurangnya sumber daya manusia untuk menggali topik-topik tersebut. Reporter di Halo Indonesia memang relatif sedikit, jumlahnya sekitar 6 sampai 8 orang. Maka memang mengerahkan sumber daya untuk pergi ke berbagai tempat sangat sulit karena keterbatasan tersebut. Dan bahkan narasumber yang sama terkadang diliput lagi dengan topik berbeda dan telah diwawancara hingga tiga sampai empat kali lantaran kurangnya sumber berita tersebut. Seperti contohnya seniman botol bekas yang bernama Bob Novandy. Sebelumnya Bob pernah diliput oleh Mata Hati, program berita DAAI TV yang sudah berubah konsep menjadi Halo Indonesia yang sekarang. Ketika di Mata Hati, Bob diliput dengan tema feature profil, di Halo Indonesia Bob diliput dengan tema berita feature how to. Ini adalah salah satu strategi Halo Indonesia mengemas berita supaya tetap menarik walaupun narasumbernya sama.

5 Prinsip DAAI TV unik yang mengangkat nilai-nilai kebajikan sifatnya subjektif dan tidak mudah diterima oleh masyarakat umum. Masyarakat lebih menyukai hal-hal yang mudah dicerna dan berpihak pada pandangan mereka, dan tidak semua orang akan setuju dengan pandangan kebijaksanaan. Namun sebagai program yang memiliki keunikan tersebut, Halo Indonesia tidak berhenti dan akhirnya ikut arus, Halo Indonesia selalu berusaha menyajikan berita inspiratif dengan berbagai cara. Lantas salah satu strategi untuk menanggulangi kurangnya bahan berita tersebut dilakukan Halo Indonesia dengan mengemas suatu topik menjadi talkshow yang membahas secara lebih dalam. Ini dilakukan untuk memberikan variasi kepada isi berita yang disajikan oleh program Halo Indonesia. Suatu topik dapat digali dari berbagai macam sudut pandang dan dengan berbagai cara. Talkshow yang melibatkan tanya jawab dalam tiga segmen menyajikan aliran informasi yang lebih lancar dan bersifat langsung dari narasumber. Talkshow yang bersifat live juga merupakan dinamika tersendiri ketika jawaban narasumber mengalir secara alami tanpa diedit. Ini menjadikan topik yang dibicarakan bersifat terbuka dan spontan. Sementara hambatan lain yang juga terasa dalam pencarian berita untuk Halo Indonesia adalah padatnya lalu lintas kota yang menyebabkan macet. Hal ini berdampak pada mobilitas reporter Halo Indonesia, reporter hanya bisa mengumpulkan kurang dari dua berita dalam sehari karena lamanya berpindah tempat. Ritme produksi program Halo Indonesia pun menjadi lebih lambat karena hal tersebut. Hambatan selanjutnya dalam mencari topik berita di Halo Indonesia adalah dalam hal mencari narasumber. Kadang ada kendala berupa janji bertemu dengan narasumber yang tidak sesuai atau tiba-tiba janji bertemu tersebut dibatalkan sepihak. Hal ini harus dengan cepat diantisipasi. Reporter biasanya sudah harus memiliki cadangan narasumber untuk mengantisipasi perubahan yang mendadak tersebut. Dan tentunya perubahan telah didiskusikan dulu dengan pihak produser. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Berita a) Individu Individu yang mengusulkan topik berita saat ini bisa dari reporter atau produser. Jika yang menentukan berita adalah produser, bentuknya bisa berupa penugasan dari produser. Kemudian reporter akan diberi pengarahan oleh produser untuk menentukan informasi apa yang perlu diangkat dan dari sudut pandang mana. Reporter diberikan kebebasan untuk mencari topik berita sesuai dengan kapasitasnya, namun reporter harus tetap mendiskusikan topik tersebut dengan produser. Dalam hal ini produser bersifat dominan dalam menentukan apakah topik berita tersebut boleh diambil, namun reporter juga diberi ruang untuk mengusulkan ide asal berkoordinasi terlebih dahulu. Reporter selalu dapat mengusulkan ide untuk berita, karena reporter adalah orang yang melihat keadaan lapangan dan melihat kesesuaian topik berita dengan apa yang terjadi di lapangan. Jika keadaan di lapangan tidak sesuai dengan perencanaan, reporter dapat mengambil sudut pandang baru dari topik berita tersebut tetapi harus tetap mengacu pada nilai-nilai DAAI TV dan mendiskusikannya dengan produser ketika sedang eksekusi. Diskusi tentang perubahan di lapangan ini dapat dilakukan via telepon atau aplikasi pesan singkat. Seringkali reporter membuat perubahanperubahan yang diluar perencanaan sebelumnya karena narasumber ternyata tidak dapat ditemui atau keadaan pengambilan gambar tidak memungkinkan dan skrip reporter harus disesuaikan dengan gambar yang didapat. Perubahan-perubahan ini yang harus diinformasikan ke produser. Produser memiliki hak untuk tahu arah sudut pandang berita yang akan diambil reporter, karena produser harus mengawasi kegiatan pemberitaan di dalam program. Maka setiap perubahan yang ada atau modifikasi yang dilakukan reporter harus selalu didiskusikan dengan produser selaku gatekeeper utama. Tidak menutup kemungkinan bahwa sudut pandang pribadi seorang reporter dapat mempengaruhi isi pemberitaan. Wawasan yang dimiliki seorang reporter dapat membantunya misalnya dalam merumuskan pertanyaan wawancara dengan narasumber. Dalam hal ini, pengalaman reporter menjadi suatu nilai tambah untuk mengangkat hal-hal yang menarik dari sudut pandang masyarakat. Hal ini terlihat dalam kegiatan liputan yang dijalankan di Halo Indonesia. Peneliti mengambil contoh seorang reporter bernama Ryan Fernando yang memiliki ketertarikan meliput isuisu pemerintahan dan kewajiban pemerintah. Dia memiliki idealisme tinggi karena menurutnya seorang reporter bertugas menjadi pengawal masyarakat untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah. Ketika dia meliput mengenai krisis air bersih, dia mendatangi kantor kecamatan setempat untuk meminta informasi yang jelas mengenai tindak penanggulangan krisis air bersih tersebut. Mencari informasi seperti ini, menurut Fernando, juga sekaligus membuat pihak kecamatan menyatakan kejelasan akan upaya pemerintah yang sedang berjalan, dan mendorong supaya usaha tersebut

6 dipercepat. Idealisme dan prinsip reporter seperti inilah yang membuat paket berita menjadi lebih objektif dan mengangkat nilai-nilai kemasyarakatan. Halo Indonesia mendukung adanya kreativitas individual reporter. Produser hanya sebatas membatasi sudut pandang berita yang ingin diambil, namun pertanyaan narasumber dirumuskan oleh reporter sendiri. Editor tidak terlalu memiliki banyak pengaruh dalam menentukan konten berita. Editan yang dihasilkan oleh seorang editor adalah hasil dari kesepakatan dengan produser, dan sangat tergantung pada isi skrip yang dibuat oleh reporter. Editor harus banyak mendiskusikan perubahan dengan pihak produser dan reporter termasuk misalnya menghilangkan bagian-bagian tertentu, mengurangi durasi wawancara dan sebagainya. Orang yang terakhir memeriksa hasil berita yang telah selesai dikemas dan diedit adalah produser, executive producer atau asisten produser, setelah sebelumnya diperiksa juga oleh reporter. Produser menjadi orang utama untuk mengevaluasi hasil akhir karena produser adalah orang yang bertanggung jawab untuk segala proses pemberitaan dari awal sampai akhir berita tersebut tayang. Saat mengevaluasi skrip yang telah dibuat oleh reporter, bentuk perubahan yang dilakukan oleh produser hanya terbatas dari sisi mengubah susunan kalimat dalam skrip (mengikuti rumus piramida terbalik atau piramida tegak) dan data-data yang harus dimasukkan. Ide pokok dari reporter biasanya tetap dipertahankan. Setiap individu yang bekerja menjadi karyawan di DAAI TV dilatih dengan sistem yang ketat. Karyawan diberi pembinaan dan pengetahuan akan prinsip perusahaan dan budaya humanis yang dianut oleh perusahaan. Program-program yang termasuk untuk menggalakkan penanaman prinsip tersebut misalnya adalah camp humanis, yang mengajarkan prinsip budaya humanis dan sikap taat. Ada juga kegiatan kerelawanan dari perusahaan untuk lebih jauh menguatkan penanaman prinsip tersebut. Lambat laun nilai-nilai DAAI TV akan masuk ke dalam diri mereka dan mereka akan secara organik berubah, memiliki empati, dan sadar dalam memilih berita yang sesuai dengan prinsip DAAI TV. Mereka pun secara individu akan otomatis mengikuti nilai-nilai tersebut tanpa terus-menerus ditekankan lagi. Semua karyawan yang bergabung dengan DAAI TV telah mengerti pola pemberitaan di DAAI TV. Jadi walaupun mereka diberi kebebasan untuk mengangkat berita dan berkreasi, mereka tetap harus berpegang kepada tiga nilai yang disebutkan tadi. Reporter Halo Indonesia telah terbiasa untuk mengambil sudut pandang kemanusiaan dalam mengangkat topik berita, misalnya ada berita tentang kecelakaan dan pembunuhan. Yang diceritakan bukanlah kesedihan keluarga yang ditinggalkan namun bagaimana keluarga yang ditinggalkan bisa bangkit dan melanjutkan hidup dengan tegar. Itulah nilai kemanusiaan yang dimaksud. b) Rutinitas Proses pengolahan data-data yang didapat dari liputan menjadi skrip biasanya dimulai dari reporter yang kembali ke newsroom dan mulai membuat skrip. Editor sudah terlebih dahulu membuat rough cut untuk diserahkan kepada editor, editor yang nantinya akan menggabungkan semua gambar tersebut. Tahap setelah itu adalah evaluasi QC (quality control) dari produser untuk melihat apa saja yang perlu direvisi. Semua proses pengolahan berita biasanya memakan waktu seharian. Skrip biasanya dibuat dalam waktu relatif singkat, namun pengeditan memakan waktu lebih lama, ditambah persiapan untuk tayang keesokan harinya. Ritme kerja dan rutinitas di divisi Halo Indonesia lebih lambat dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya. Beritanya tidak bisa langsung tayang hari itu juga, namun tayang di hari berikutnya atau bahkan lusa. Hal ini disebabkan karena Halo Indonesia memang tayang harian dan hanya setiap pagi, jadi tekanan untuk memproduksi berita secara cepat memang tidak seberat itu. Halo Indonesia juga tidak memiliki sumber daya yang memadai, jadi proses pengiriman gambar dan skrip harus dilakukan secara manual dengan reporter dan kameramen kembali ke kantor dan membawa kaset. Televisi lain memiliki staf khusus yang bernama messenger, yaitu orang yang memang khusus mengambil kaset di lapangan untuk dibawa ke kantor dan langsung diproses. Halo Indonesia tidak memiliki itu, maka proses pengolahan beritanya menjadi lebih lambat. Menurut pengamatan, rutinitas ini makin mendorong Halo Indonesia untuk mengemas beritanya secara unik dan menggali lebih dalam dari isu yang diangkat. Hal ini paling terlihat ketika mengangkat berita-berita tentang acara atau pameran. Acara dan pameran yang sifatnya singkat dan hanya beberapa hari, malah terkadang hanya satu hari saja, membuat Halo Indonesia sulit untuk memberitakannya. Karena ketika naik tayang di Halo Indonesia biasanya acara tersebut sudah berakhir dan tidak menarik untuk dibahas lagi. Maka yang dibahas secara fokus adalah elemen-elemen lain, dengan acara tersebut sebagai pelengkap. Contohnya ketika

7 mengangkat acara Climate Change Education Forum and Expo, yang menjadi fokus bukanlah acaranya secara keseluruhan, tetapi bagaimana pentingnya mengedukasi masyarakat akan isu perubahan iklim, dan acara Climate Change Education and Expo adalah salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Atau contoh lain ketika mengangkat acara Wirausaha Muda Mandiri 2015, yang menjadi fokus bukanlah apa saja agenda acara tersebut, namun lebih kepada ketertarikan para wirausaha yang ingin berbisnis mulai dari usia muda dan kesiapan wirausaha Indonesia menghadapi persaingan menjelang implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN Beberapa pedoman tertentu digalakkan untuk membuat kualitas berita Halo Indonesia selalu baik. Salah satu diantaranya adalah teknik pengambilan gambar. Karena Halo Indonesia memiliki prinsip humanis, pengambilan gambar banyak mengacu pada gambar-gambar close up yang menyentuh secara manusiawi, misalnya close up tangan, bahasa tubuh, wajah. Tetapi karena prinsip yang dipegang DAAI TV yaitu tidak boleh mengangkat hal-hal politik, kriminal, gosip, dan hal-hal yang buruk, maka gambar-gambar yang melambangkan itu tidak boleh diambil, misalnya orang merokok, atau eksploitasi anak. c) Organisasi Pengaruh pimpinan organisasi dari DAAI TV lebih bersifat usulan daripada perintah. Usulan ini didapat biasanya dari rapat mingguan atau melalui aplikasi chat dalam grup. Halo Indonesia adalah bagian dari DAAI TV yang dimiliki oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Yayasan Buddha Tzu Chi memiliki agenda untuk menjernihkan hati manusia lewat nilai-nilai kebenaran, kebajikan dan keindahan. Inilah alasan mengapa Tzu Chi membangun berbagai fasilitas publik yang bertujuan untuk menyebarkan agenda tersebut. DAAI TV yang merupakan salah satu organisasi yang dibangun Yayasan Buddha Tzu Chi menjadi corong komunikasi untuk menjelaskan citra Yayasan dan mendukung agenda mereka. Karena hal ini, orang-orang yang menduduki posisi penting di dalam DAAI TV sebagian besar juga memiliki kedudukan di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Koordinasi pimpinan DAAI TV (Bapak Hong Tjhin) dengan Yayasan sangat erat. Hubungan tersebut juga diperkuat dengan banyaknya staf DAAI TV ikut serta menjadi relawan Tzu Chi. Hal ini mempengaruhi cara organisasi media ini menerima amanat dari pimpinan. Ini mepengaruhi program DAAI TV, termasuk program Halo Indonesia, dalam hal mengemban tugas mencerminkan kebenaran, kebajikan dan keindahan yang menjadi citra Yayasan Buddha Tzu Chi. Nilai-nilai tersebut tercermin dalam kegiatan kerelawanan dan kedermawanan Yayasan dan acaraacara lainnya yang memiliki filosofi yang berpusat pada Yayasan. Maka dari itu, kegiatan Yayasan banyak diliput oleh Halo Indonesia, ini bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat tentang citra Yayasan Buddha Tzu Chi. Contoh-contoh kegiatan yang diliput adalah semua kegiatan dan acara yang dilakukan oleh Yayasan, seperti bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk korban gempa di Nepal. Ketika itu, Halo Indonesia mengirimkan reporter untuk mengamati perkembangan dan mengirimkan berita dari Nepal. Halo Indonesia menayangkan berita dari Nepal menjadi headline selama beberapa hari, bahkan hampir dua minggu. Fokus berita yang diangkat Halo Indonesia pada saat itu berpusat pada berbagai bantuan yang diberikan oleh Yayasan, mulai dari membangun dapur umum, membagikan kebutuhan pokok bagi pengungsi, bahkan menularkan cinta kasih dengan menggalang relawan lokal dari Nepal yang tergerak membantu sesamanya walaupun mereka sendiri korban gempa. Pada waktu peristiwa gempa Nepal yang terjadi di awal Mei 2015, di Indonesia juga terjadi bencana longsor di Pangalengan, Bandung. Namun Halo Indonesia tidak mengirimkan reporter kesana dan meliput peristiwa longsor tersebut. Halo Indonesia memprioritaskan peliputan gempa Nepal. Ini membuktikan bahwa pengaruh organisasi DAAI TV dan relasinya dengan Yayasan Buddha Tzu Chi untuk memilih meliput berita tertentu cukup kuat. Contoh lainnya adalah peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi, yang dibangun untuk memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat khususnya pasien penderita penyakit ginjal. Kemudian acara perayaan menyambut hari Waisak yang dilaksanakan dengan membuat prosesi barisan di lapangan Tzu Chi Center. Namun semua usulan dari atasan selalu didiskusikan lagi dalam divisi Halo Indonesia, terutama menyangkut sudut pandang apa yang ingin diangkat dalam pemberitaan tersebut. Misalnya dalam liputan mengenai perayaan Waisak, yang diangkat adalah apa tema besar perayaan Waisak dari Yayasan sebagai sebuah lembaga sosial, dan hubungannya dengan masyarakat dan pemerintah. Sudut pandang ini pasti adalah hal yang diangkat Halo Indonesia sebagai program berita, bukan fokus kepada hal-hal yang sifatnya membahas relawan dan kegiatan kerelawanan Tzu Chi. Sifat berita yang diangkat harus tetap informatif dan penting.

8 Diskusi juga meliputi hal-hal teknis seperti berapa banyak berita yang akan dibuat, kesanggupan tim liputan, dan sebagainya. d) Ekstramedia Pengaruh ekstramedia biasanya merupakan penggerak eksternal dari sebuah organisasi media dan memiliki pengaruh yang cukup besar. Hal ini karena organisasi media swasta memiliki ketergantungan kepada audiens, karena semakin banyaknya penonton dan rating yang meningkat, semakin banyak pengiklan yang berinvestasi untuk menjadi sumber pendapatan organisasi media tersebut. Maka dari itu pemilihan berita di organisasi media semacam itu sangat dipengaruhi oleh minat audiens dan kecocokan dengan pengiklan. Namun karena DAAI TV adalah organisasi media yang non profit dan sumber pendapatannya murni berasal dari Yayasan Buddha Tzu Chi, maka pengaruh ekstramedia banyak berasal dari Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai organisasi diluar DAAI TV. Isi berita Halo Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh organisasi Tzu Chi dan ideologinya. Halo Indonesia memiliki audiens yang mayoritasnya adalah keluarga, dan lebih fokus ke kaum ibu ibu rumah tangga. Hal ini karena Halo Indonesia tayang pagi di pukul 9, penonton yang menjadi target adalah ibu rumah tangga yang aktivitasnya banyak berada di rumah. Ini sedikit mempengaruhi cara Halo Indonesia mengemas beritanya, yaitu dengan menyesuaikan dengan selera penonton. Berita yang disajikan tidak bersifat terlalu berat, termasuk dari bahasa skrip yang dinarasikan. Jika audiens memiliki ketertarikan kepada suatu topik, Halo Indonesia tetap memantau kecenderungan tersebut dan memasukkannya menjadi bahan pertimbangan dalam memilih topik berita mereka. Misalnya isu buruh yang sedang hangat, Halo Indonesia pasti akan mengangkatkarena itu suatu hal yang perlu diketahui audiens dan audiens pasti akan menyukainya. Halo Indonesia juga tidak melupakan nilai-nilai positif yang harus diangkat ketika memilih berita, jadi berita tersebut tidak hanya sekedar menarik untuk disimak penonton. Ketertarikan dan tanggapan penonton bisa dilihat dari akun media sosial Atau bisa juga dari lembaga riset AC Nielsen yang datanya bisa dilihat oleh produser. Pengaruh dari organisasi eksternal hanya sebatas jika organisasi tersebut sudah terlebih dahulu bekerja sama dengan pihak marketing DAAI TV. Organisasi ini kemudian biasanya mengundang DAAI TV sebagai media partner untuk meliput kegiatan mereka. Hal ini cukup sering terjadi karena saat ini DAAI TV telah banyak dikenal oleh masyarakat dan banyak kegiatan seperti kegiatan muda-mudi dan acara kampus yang memita kerjasama. Porsi tayang yang diberikan kepada partner-partner tersebut tidak terlalu besar, biasanya hanya satu berita untuk setiap kerjasama. Bentuk pengaruh dari pemerintah hanya sebatas kerjasama untuk memasang iklan layanan masyarakat di DAAI TV. Terkadang Halo Indonesia juga bisa mengangkat acara-acara agenda pemerintahan seperti usaha pemberantasan narkoba. Halo Indonesia terkadang dapat mengambil acuan dari televisi lain, dan ini sifatnya referensi. Hal ini bersifat wajar dan media-media lain juga melakukannya. Melihat tayangan stasiun televisi lain bagi Halo Indonesia bertujuan untuk mencari inspirasi dan mengangkat topik yang telah diangkat tersebut menjadi sesuatu yang berbeda. Mengangkat sisi lain dari cerita tersebut misalnya. Liputan yang berasal dari referensi dari televisi lain biasanya akan bersifat lebih mendalam dan panjang. Hal ini supaya Halo Indonesia dapat bisa bersaing dengan program berita lain menggunakan konten yang lebih baik. Halo Indonesia juga memiliki identitas dan tujuan untuk menjaring penonton spesifik. Hal-hal inilah yang membuat Halo Indonesia tetap dapat bersaing dengan konten program berita lain walaupun sama. Dari segi peralatan siar dan teknologi yang dimiliki, Halo Indonesia telah didukung oleh kamera yang berkualitas tinggi (HD) dan operasional MCR yang baik. Namun terkadang masih ada masalah-masalah eksternal seperti saat peliputan live dari lokasi tertentu, sinyal pengiriman gambar yang kurang bagus dan sebagainya. Untuk mengantisipasi hal tersebut biasanya Halo Indonesia terlebih dahulu memprediksi kontur daerah dan memastikan bahwa pengiriman gambar dapat berjalan lancar. Jika hal tersebut tidak bisa dipaksakan, maka tim Halo Indonesia biasanya memilih untuk tidak meliput secara live. Namun sejauh ini liputan-liputan yang bersifat live dan memerlukan teknologi tidak terlalu mengalami kendala. Halo Indonesia telah beberapa kali mengeksekusi liputan langsung, seperti Konferensi Asia Afrika dari Bandung, pelaksanaan Hari Kebangkitan Nasional, dan mengenai beras palsu. Kuncinya adalah pelatihan bagi karyawan dan tim yang pergi melipun untuk bisa mengoperasikan alat-alat dengan baik, dan setiap kendala dengan cepat diantisipasi.

9 e) Ideologi Ideologi Halo Indonesia sangat terkait erat dengan ideologi Tzu Chi. Yayasan Buddha Tzu Chi yang dibangun oleh Master Cheng Yen sangat menjunjung tinggi nilai cinta kasih universal. Untuk mewujudkan hal tersebut, Tzu Chi memiliki banyak saluran untuk menebarkan ideologi yang menjernihkan hati manusia, salah satunya pendidikan, kesehatan, dan yang lainnya adalah informasi, melalui DAAI TV. Halo Indonesia yang menjadi bagian dari DAAI TV berfungsi untuk menerjemahkan ideologi Tzu Chi kepada masyarakat. DAAI TV berdiri dengan tujuan menebar nilai-nilai positif dengan harapan dapat mengubah pola pikir masyarakat, dan memberikan solusi supaya masyarakat tidak carut-marut. Contohnya memberi solusi adalah ketika Halo Indonesia memberitakan tentang beras plastik, yang diangkat bukanlah keresahan yang membayangi beras plastik, namun adanya pangan alternatif yang dapat menjadi solusi permasalahan yang ada, itulah sudut pandang yang dimaksud untuk menenangkan masyarakat. Halo Indonesia berpegang pada unsur humanis dari DAAI TV, ada orang-orang inspiratif dan orang-orang yang dapat memotivasi hidup masyarakat di sekitarnya. Halo Indonesia ingin memberikan inspirasi dengan misalnya menayangkan penyandang disabilitas yang mampu mandiri. Halo Indonesia tidak memilih berita politik atau mengumbar masalah sosial menjadi semakin keruh, tetapi menyajikannya untuk memberi kesan bahwa ada cara bijak untuk mendapatkan informasi dan menanggapi berbagai masalah sosial yang ada saat ini. Nilai utama dari program Halo Indonesia adalah unsur kemanusiaan, karena Halo Indonesia banyak mengangkat dari segi bagaimana manusia berjuang dan bersumbangsih untuk dirinya sendiri maupun lingkungan dan sesama. Contoh konkrit dari sudut pandang kemanusiaan ini adalah ketika ada isu kenaikan harga bahan bakar, Halo Indonesia tidak membahas isu tersebut secara ekonomi dan menganalisanya dari aspek mikro maupun makro, tetapi bagaimana masyarakat menyikapi kenaikan harga tersebut dengan berjuang menghitung pengeluarannya dengan pendapatan mereka yang tidak seberapa, dan bagaimana mereka mengantri demi mendapatkan solar. Itulah yang disebut sisi kemanusiaan yang diangkat oleh Halo Indonesia. Nilai-nilai ini sangat penting dan menjadi pola pikir dasar bagi produser, reporter, kameramen, editor dalam mengemas sebuah paket berita. Nilai-nilai tersebut sudah terinternalisasi dan semua kru Halo Indonesia sudah mengerti secara mandiri. Proses berpikir mereka sudah dibiasakan dengan pola DAAI TV dan nilai-nilai berita yang layak diangkat di Halo Indonesia. Ini juga diperkuat dengan diadakannya pelatihan-pelatihan spiritual seperti Camp Humanis secara berkala untuk menguatkan nilai-nilai ideologi Tzu Chi dalam diri mereka. Maka dari itu segala proses pemlihan berita cenderung terjadi secara mandiri dan hanya butuh sedikit konfirmasi dari produser tanpa harus berdiskusi panjang dan lama. 3. Perwujudan Nilai Kebenaran, Keindahan, dan Kebajikan Nilai paling utama yang mendasari semua pemilihan berita, pengemasan hingga tayang adalah nilai kebenaran, kebajikan dan keindahan yang menjadi motto DAAI TV. Nilai-nilai tersebut sangat menjadi patokan dalam segala aspek peliputan informasi hingga diedit dan ditayangkan sebagai berita. Maka dari itu berita-berita Halo Indonesia harus mencerminkan nilai-nilai tersebut. Nilai kebenaran, kebajikan dan keindahan di Halo Indonesia masing-masing terwujud dalam beritanya melalui berbagai aspek: 1. Kebenaran Halo Indonesia mengangkat berita yang sesuai fakta dan apa adanya. Informasi yang diangkat dalam berita tersebut harus disertai data yang memadai dan tidak simpang siur. Fakta juga mencakup bagaimana informasi yang disajikan oleh Halo Indonesia tidak ditambahi dan dikurangi, sesuai dengan kejadian sebenarnya. Berdasarkan pengamatan, informasi yang didapatkan reporter di lapangan selalu diperiksa kembali kebenarannya dengan cara bertanya kepada berbagai narasumber yang memiliki kepentingan. Jika hal yang dikatakan berbeda, maka dapat disimpulkan informasi tersebut sifatnya tidak pasti dan masih subjektif. Reporter Halo Indonesia juga banyak bertanya ulang dan menggali lebih dalam ketika wawancara di lapangan jika narasumber memberikan jawaban yang ambigu atau melenceng dari pertanyaan. Semua ini dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. 2. Kebajikan Nilai-nilai kebajikan dalam berita-berita Halo Indonesia terlihat dalam berita Halo Indonesia yang bersifat inspiratif dan menumbuhkan semangat kebajikan. Semangat kebajikan dapat ditumbuhkan dari menyajikan solusi atas permasalahan sosial. Kebajikan juga artinya tidak menayangkan perbuatan buruk dan mengeksploitasi kejahatan, seperti adegan pembunuhan dan

10 sebagainya. Menurut pengamatan, sebelum berangkat meliput, sudut pandang berita yang diangkat oleh Halo Indonesia biasanya memberi penekanan pada hal-hal positif yang terjadi di masyarakat untuk memberikan semangat kebajikan. Misalnya liputan tentang seminar Anak Berkebutuhan Khusus dan Anak Berkesulitan Belajar dalam rangka Hari Pendidikan Nasional. Halo Indonesia tidak fokus pada 5w+1h dari acara tersebut, namun mengangkat tentang perlunya ada kepedulian lebih untuk mengembangkan potensi anak-anak tersebut, dengan menyorot tokoh-tokoh yang peduli pada anakanak berkebutuhan khusus. Ini dilakukan untuk menumbuhkan semangat kebaikan dan hasrat untuk bersumbangsih kepada kemanusiaan dalam diri pemirsanya. 3. Keindahan Nilai keindahan dalam Halo Indonesia bertujuan untuk membuat penonton yang menyaksikan liputan Halo Indonesia merasakan ketenangan dan kebahagiaan. Keindahan dapat dicapai dengan cara salah satunya dengan estetika pengambilan gambar di liputan. Ada prosedur pengambilan gambar yang harus selalu diikuti. Gambar tidak boleh goyang dan bergetar. Kameramen Halo Indonesia harus disiplin menggunakan tripod untuk mencapai hasil gambar tersebut. Namun terkadang kameramen harus fleksibel melihat situasi pengambilan gambar. Gambar-gambar close up yang diambil dari angle tertentu terkadang tidak bisa menggunakan tripod. Dan untuk itu kameramen Halo Indonesia sudah terlatih untuk memegang kamera secara stabil dan tidak goyang. Akan tetapi untuk hasil pengambilan gambar yang paling ideal, kameramen biasanya menggunakan tripod sebisa mungkin. Aspek lain yang diperhatikan untuk mencapai nilai keindahan adalah kualitas potongan wawancara dan narasi voice over. Potongan wawancara harus meminimalisir noise supaya kualitas suara yang didapat bersifat jernih dan enak didengar. Suara yang jernih akan menghasilkan potongan wawancara dan narasi yang bisa didengar dan dimengerti pemirsa. Dalam pengamatan peneliti selama liputan, untuk mendapatkan potongan wawancara yang baik, tim Halo Indonesia seringkali sudah terlebih dahulu mencari tempat-tempat yang memiliki latar belakang bagus dan tidak banyak gangguan suaranya, barulah tim memandu narasumber untuk diwawancara di tempat tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Menurut hasil penelitian, wawancara dan observasi, strategi pemilihan berita di program Halo Indonesia dapat disimpulkan ke dalam beberapa hal. Jenis berita di Halo Indonesia termasuk dalam feature soft news. Topik yang sering diangkat adalah isu kemanusiaan dan sosial, lingkungan sekitar dan budaya. Hal ini termasuk dalam feature human interest, feature sejarah dan biografi. Halo Indonesia tidak mengangkat tentang isu kekerasan serta kejahatan baik terhadap manusia maupun hewan, politik, seks, dan hal-hal yang meresahkan masyarakat. Keberadaan produser menjaga agar berita tetap sesuai dengan prinsip-prinsip DAAI TV yaitu kebenaran, kebajikan dan keindahan. Hambatan di Halo Indonesia mencakup kurangnya sumber daya dan terkadang kurangnya sumber berita. Namun Halo Indonesia telah memiliki beberapa strategi untuk mengatasi hal tersebut. Salah satu strategi yang paling mencolok adalah dengan mengemas ulang sebuah topik tetapi dengan tema berbeda atau menjadi talkshow di segmen Bincang, supaya topik yang walaupun sudah pernah diangkat dapat tetap menarik karena dibahas secara lebih mendalam. Strategi pemilihan berita di Halo Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor dan pengaruh dari setiap faktor memiliki tingkatan berbeda: a) Individu Kru Halo Indonesia diberikan kebebasan untuk berkreasi, mengemukakan pendapat, dan mengaplikasikan wawasan mereka ketika pemilihan berita maupun saat eksekusi di lapangan dan dalam proses pengolahan berita. Namun segala hal tetap harus didiskusikan dengan produser supaya sejalan dengan nilai-nilai Halo Indonesia. Hal ini dilihat dari cara kerja reporter yang mandiri dan banyak mencari sendiri topik berita dan mengusulkannya kepada produser. Dapat disimpulkan bahwa pengaruh individu dalam memilih berita di Halo Indonesia bersifat komplementer karena wawasan dan kreativitas kru hanya menjadi nilai tambah selama tidak menyalahi prinsip-prinsip DAAI TV. b) Rutinitas Karena kurangnya sumber daya dalam divisi Halo Indonesia, maka rutinitas pengolahan berita di Halo Indonesia termasuk lebih lambat dibandingkan dengan stasiun televisi lain. Hal ini mempengaruhi strategi Halo Indonesia dalam mengemas berita, karena tidak bisa bersaing dalam hal kecepatan (up to date), maka berita yang disajikan cenderung mengambil sudut pandang yang berbeda dan membahas isu secara lebih dalam. c) Organisasi Relasi pimpinan DAAI TV sangat erat dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, banyak pula karyawan dan manager DAAI TV yang memiliki kedudukan di Yayasan Buddha Tzu Chi, maka dari itu DAAI TV menjadi saluran komunikasi Yayasan untuk pencitraan organisasi tersebut. Hal ini juga tercermin

11 dalam berita-berita Halo Indonesia, dimana biasanya Halo Indonesia pasti meliput kegiatan yang dilakukan Yayasan. Namun akan tetap ada diskusi dan pemilihan angle yang cocok untuk diangkat dalam layaknya sebuah program berita. Hal ini dibuktikan dengan liputan berita yang banyak mementingkan kegiatan Yayasan, seperti memprioritaskan liputan relawan Buddha Tzu Chi membantu korban gempa Nepal daripada liputan longsor Pangalengan Bandung. d) Ekstramedia Pengaruh ekstramedia dalam pemilihan berita di Halo Indonesia lebih banyak bersifat referensi dan masukan eksternal. Aspek-aspek seperti penonton, partner eksternal, pemerintah, stasiun televisi pesaing, dan teknologi serta lingkungan mempengaruhi Halo Indonesia hanya sebatas masuk kedalam pertimbangan dan diskusi, namun tidak menjadi patokan dasar. e) Ideologi Pengaruh ideologi DAAI TV dan Halo Indonesia yang bersifat humanis sangat terlihat dan menjadi dasar utama dalam setiap pemilihan berita Halo Indonesia. Semua kru Halo Indonesia telah memiliki internalisasi dari nilai-nilai tersebut dan itu tercermin dalam setiap beritanya. Dapat disimpulkan bahwa secara berurutan, faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan berita Halo Indonesia mulai dari yang paling kecil hingga paling besar adalah: Individu, Rutinitas, Ekstramedia, Organisasi dan Ideologi. Nilai-nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan yang merupakan motto DAAI TV harus menjadi acuan bagi setiap program DAAI TV. Apapun yang ditayangkan DAAI TV harus memiliki tiga elemen tersebut. Kebenaran yang artinya menyajikan fakta, kebajikan yang artinya menyajikan tayangan positif dan bermanfaat, dan keindahan yang artinya mengedepankan estetika dan keindahan hidup. Tiga elemen itu diwujudkan dalam berita Halo Indonesia dengan cara-cara sebagai berikut: a) Kebenaran : menggali dengan wawancara lebih dalam ke berbagai narasumber dan selalu memeriksa kebenaran data sebelum menayangkan berita tersebut. b) Kebajikan : berhati-hati dalam memilih sudut pandang (angle) yang ingin diangkat. Sudut pandang harus bersifat positif dan inspiratif supaya dapat menebarka semangat kemanusiaan bagi pemirsa. c) Keindahan : memperhatikan estetika pengambilan gambar dan kerapihan editan, serta bahasa dalam skrip dan proses narasinya untuk menghasilkan tayangan paket yang indah secara audio dan visual. Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan dari hasil simpulan penelitian ini. Penelitian lanjutan dapat dilakukan berkaitan dengan strategi pemilihan berita pada organisasi media yang memiliki prinsip organisasi yang unik dan tidak berpatokan pada rating. Kedua pengembangan teori pengaruh isi media, khususnya dalam menganalisa organisasi-organisasi media yang tidak umum seperti DAAI TV. Kemudian organisasi media dapat lebih strategis dalam menayangkan kepentingannya, kalaupun memiliki kepentingan, harus memposisikan kepentingan tersebut agar memihak kepada masyarakat, seperti kemanusiaan. Terakhir, masyarakat dapat lebih bijak menyikapi berita dan mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi media memilih isi berita. REFERENSI Buku Mulyana, D. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Rosda. Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers. Shoemaker, P. J., & Reese, S. D. (2013). Mediating the Message in the 21st Century: A Media Sociology Perspective (3rd ed.). London: Routledge. Skripsi Andyaningrum, S. A. T. (2013). Strategi Pemilihan Berita pada Program INDONESIA NOW di Metro TV. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara Jakarta. Nataneal, S. (2013). Analisis Proses Pemilihan Berita di Program Metro Siang Metro TV Jakarta. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara Jakarta. RIWAYAT PENULIS Marchella Febryanti lahir di kota Jakarta pada 2 Februari Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Marketing Communication pada Penulis aktif di BiNus English Club sebagai Debater.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Informasi telah menjadi kebutuhan masyarakat di era modern. Informasi menambah pengetahuan masyarakat dan membantu mereka membuat keputusan dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat

BAB I PENDAHULUAN. proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media televisi sebagai media komunikasi massa adalah mengutamakan suatu proses kerja unit dalam pengiriman pesan-pesannya dari suatu tempat ke tempat lainnya saat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai sebuah media massa, menggunakan iklan sebagai sumber pendapatan dan keuntungan. Televisi juga menggunakan rating untuk menjual airtime kepada pengiklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang paling kuat pengaruhnya dalam pembentukan sikap dan kepribadian seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya.

ABSTRAK. kawasan/tempat, kuliner, dan tradisi yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. ABSTRAK Televisi memiliki potensi yang besar sebagai sarana untuk menyampaikan isu-isu sejarah yang cenderung membosankan melalui penyajian tayangan news feature, yang bertujuan menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Proses gatekeeping dalam program "Indonesia Now" berlangsung seperti

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Proses gatekeeping dalam program Indonesia Now berlangsung seperti BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Proses gatekeeping dalam program "Indonesia Now" berlangsung seperti program berita pada umumnya. Gatekeeper sebagai pemegang keputusan akan memilih berita yang sesuai

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam

LAMPIRAN 1. Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam LAMPIRAN 1 Wawancara dengan Eksekutif Produser (Endan Syafardan) Hasil wawancara dengan eksekutif produser program berita Warta Malam Tanya : Apa tugas dan tanggung jawab anda sebagai eksekutif produser?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat kita sebagai suatu kebutuhan, dari hanya sekedar untuk tahu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa berkembang pesat di era teknologi saat ini dimana media massa digunakan untuk penyampaian informasi. Informasi saat ini dinilai oleh masyarakat kita sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk

BAB 5 PENUTUP. Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Sexophone di TRANS TV. Berdasarkan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi atau perusahaan membutuhkan seorang public relations karena peran dan fungsinya yang sangat penting dalam melakukan aktivitasnya tersebut. Dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media yang paling mudah dijangkau oleh berbagai kalangan, baik kalangan atas, menengah, maupun kalangan bawah. Harga televisi yang ramah di kantung

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN

BAB V PENUTUP KESIMPULAN BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Kebijakan programming televisi merupakan pijakan televisi dalam menampilkan program acaranya. Karena programming sangat berperan penting bagi keberhasilan sebuah stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. RCTI mulai mengudara pada tahun 1992 dengan bantuan decoder. Berdirinya

BAB I PENDAHULUAN. RCTI mulai mengudara pada tahun 1992 dengan bantuan decoder. Berdirinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meskipun internet telah menjadi komunikasi massa yang lebih menjamur, tetapi televisi sudah hadir terlebih dahulu sebagai pemenuhan kebutuhan informasi. Sifat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan

Lebih terperinci

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti

BAB IV Penutup. sebuah kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Melalui media massa seperti BAB IV Penutup A. Kesimpulan Media massa merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa media massa mempunyai fungsi penting dalam kehidupan masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya

BAB I PENDAHULUAN. itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehidupan manusia saat ini memasuki era globalisasi. Globalisasi itu sendiri merupakan proses penyebaran unsur-unsur baru khususnya menyangkut informasi secara mendunia

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Tahapan Pra Produksi pada program Reportase Sore dimulai dengan rapat BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peneliti menyusun kesimpulan ini berdasarkan tujuan penelitian, dan dari penelitian yang sudah dilakukan pada program berita Reportase Sore di Trans TV, maka dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat bergerak maju bergeser menjadi serba modern. Berbagai peralatan dalam menunjang kebutuhan hidup mengandalkan pertimbangan yang rasional. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN Di jaman modern ini, masyarakat dapat dengan mudah dan menerima suatu informasi dari berbagai media massa. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Kebudayaan di pulau Bali masih lestari, sehingga pulau Bali diminati sebagai tujuan berwisata bagi turis asing maupun wisatawan lokal. Wisatawan asing berada di pulau Bali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat.

BAB I PENDAHULUAN. melalui kawat maupun secara elektromagnetik tanpa kawat. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi seperti yang dikatakan oleh Onong Uchyana Effendy adalah media komunikasi jarak jauh dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para narasumber di Indonesia Siang untuk penelitian ini, meliputi tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal.

BAB I PENDAHULUAN. konteks-konteks lainnya, yaitu organisasi, publik, kelompok, dan interpersonal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses komunikasi antar manusia relatif rumit. Tingkat kerumitan ini seiring dengan masing-masing konteks, dimana dengan cirinya menunjukkan bahwa kerumitan

Lebih terperinci

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser

bentuk berita dikerjakan sesuai dengan permintaan yang ada di dalam rundown. Misalnya segmen satu tentang isu konflik partai golkar, maka produser BAB 5 PENUTUP 5.1. Simpulan Peneliti menyusun simpulan berdasarkan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui Proses Produksi dan Analisis SWOT program Prime Time di Berita Satu News Channel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

#" Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi

# Karlinah dalam Karlinah, dkk.(1999) mengemukakan fungsi komunikasi secara umum adalah. 1 A. Fungsi Informasi, Media massa adalah penyebar informasi !" BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media Massa mengalami perkembangan yang pesat dalam beberapa puluh tahun terakhir ini, hal ini disebabkan oleh faktor kebutuhan manusia dalam pemenuhan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua kegiatan manusia pada umumnya berpengaruh kepada media massa. Dengan adanya media massa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari 9 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari menjamurnya stasiun televisi swasta, dan televisi televisi lokal di daerah. Fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompas Sport merupakan sebuah program berita olahraga baik dari luar maupun dalam negeri yang dikemas secara ringan dan lengkap. Dalam Kompas Sport berita olahraga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG

BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 74 BAB IV ANALISIS PROSES SIARAN DAKWAH DI RRI (RADIO REPUBLIK INDONESIA) PRO 2 SEMARANG 4.1. Analisis Proses Siaran Dakwah Pada Program Acara Zona Religi di RRI (Radio Republik Indonesia) Pro 2 Semarang.

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang dengan besarnya manfaat komunikasi yang didapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah komunikasi melalui media massa, yakni surat kabar, majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan distribusi yang berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 88 BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan Dari apa yang telah dibahas tentang kerja praktek bab I hingga bab IV, laporan kerja praktek ini memiliki beberapa kesimpulan mengenai proses produksi program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era saat ini, masyarakat modern dituntut untuk mendapatkan sebuah informasi yang aktual dan akurat. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui beberapa media penyiaran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Dalam Cangara (2012:158) disebutkan penemuan televisi sebagai kombinasi antara radio dan film merupakan penemuan yang luar biasa dalam abad ke-20. Hal ini ditandai

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV.

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. berisi tentang saran untuk program Mata Najwa di Metro TV. 138 BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini merupakan bab penting bagi skripsi penulis, Setelah melakukan wawancara dan observasi yang berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri televisi yang terus berkembang dari tahun ke tahun kian menarik untuk diamati. Setiap daerah terdapat banyak televisi swasta yang melakukan siaran secara

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah

BAB IV PENUTUP. sesuai dengan tujuannya program tersebut dibuat. Program news feature adalah BAB IV PENUTUP Sebuah stasiun televisi membutuhkan karya karya kreatif setiap hari untuk mengisi slot jam tayangnya. Karya karya program televisi yang dibuat harusnya sebuah program yang berbeda, unik,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi sosial, peran ideal komunikasi sebagai media penyiaran publik BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Televisi sebagai media massa bukan hanya sekedar media penyampai pesan dari sumber pada komunikannya, tetapi lebih dari itu, televisi juga mempunyai aspek politis didalamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan peradaban manusia, teknologi komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi komunikasi memudahkan setiap orang untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah. organisasi harus menciptakan sebuah iklim komunikasi yang baik, agar

BAB I PENDAHULUAN. dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah. organisasi harus menciptakan sebuah iklim komunikasi yang baik, agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklim komunikasi adalah sebuah konteks yang berkembang dalam sebuah organisasi (Pace dan Faules, 2010:149). Sebuah organisasi harus menciptakan sebuah iklim

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Media massa memiliki tiga fungsi dasar, yaitu fungsi informatif, fungsi edukatif, dan fungsi hiburan. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang

Lebih terperinci

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING

Dasar- dasar Jurnalistik TV. Modul ke: 10FIKOM STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG. Fakultas. Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom. Program Studi BROAD CASTING Modul ke: Dasar- dasar Jurnalistik TV STAND UP DAN SIARAN LANGSUNG Fakultas 10FIKOM Drs.H.Syafei Sikumbang,M.IKom Program Studi BROAD CASTING Judul Sub Bahasan Stand Up dan Siaran Langsung STAND UP Seorang

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan sedemikian pesatnya. Hal ini tentunya membawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

TEMA LAPORAN SKRIPSI

TEMA LAPORAN SKRIPSI TEMA LAPORAN SKRIPSI ANALISA PROGRAM RESEARCH & DEVELOPMENT DEPARTMENT RCTI TERHADAP PROGRAM BERITA TELEVISI SEPUTAR INDONESIA PERIODE 2010 (PENDEKATAN STUDI KASUS) TRANSKIP PERTANYAAN WAWANCARA GROUP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insert merupakan program infotainment satu satunya yang ada di stasiun televisi Trans TV. Program infotainment yang pernah ditayangkan sampai tiga kali sehari ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembang seiring dengan besarnya manfaat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Deddy Mulyana (2001), komunikasi adalah hal mendasar yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal tersebut muncul dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era seperti saat ini, masyarakat di Indonesia dituntut untuk semakin berkembang seiring dengan perkembangan jaman. Salah satu perkembangan yang terjadi adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi.

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, sudah tak asing lagi kita mendengar kata televisi. Televisi adalah sebuah media elektronik yang menjadi benda warisan ciptaan manusia, yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi sekarang ini, arus informasi yang aktual, akurat dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh masyarakat. Kebutuhannya itu dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar

BAB I PENDAHULUAN. Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Siaran televisi adalah pemancar sinyal listrik yang membawa muatan gambar proyeksi yang terbentuk melalui pendekatan sistem lensa dan suara. Pancaran sinyal ini diterima

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Bandung TV mulai mengudara pada 3 Januari 2005 selama 10 jam dengan BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Tinjauan Tentang Bandung TV 3.1.1 Bandung TV PT. Bandung Media Televisi Indonesia atau yang lebih dikenal Bandung TV merupakan afiliasi dari PT. Bali TV Narada. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB V PASCA PRODUKSI

BAB V PASCA PRODUKSI BAB V PASCA PRODUKSI 5.1 Editing dan Mixing Setelah melakukan proses produksi, tahap selanjutnya adalah pasca produksi. Pasca produksi yang dilakukan meliputi editing dan mixing. Pembuat karya yang bertugas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dalam penelitian ini, peneliti memaparkan konsep manajemen produksi program acara televisi Bincang-Bincang Sore mengenai proses produksi televisi swasta lokal yang berjaringan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Dumai Vision Peta Kota Dumai 29 Dumai Vision yang beralamat di Jalan Jeruk No 47, Kelurahan Rimba Sekampung, Kecamatan Dumai Kota, Kota Dumai Provinsi Riau, Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media massa dalam menyuguhkan informasi yang akurat dan faktual semakin dibutuhkan di tengah-tengah masyarakat. Kebutuhan tersebut diiringi dengan semakin

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang

BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON. Kurt Lewin dalam Azwar (1998) merumuskan suatu model perilaku yang BAB V ANALISIS HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU MENONTON Motivasi menonton menurut McQuail ada empat jenis, yaitu motivasi informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan motivasi hiburan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyampaikan pesannya bersifat audio visual, yakni dapat dilihat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sebagai salah satu media elektronik, merupakan sebuah media komunikasi yang dinilai paling berhasil dibandingkan dengan media massa lainnya dalam menyampaikan

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Penelitian

1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sebuah informasi sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat luas. Semakin pesatnya pertumbuhan media massa membuat minat masyarakat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Di samping kebutuhan mereka akan sandang, pangan, dan papan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar

BAB 1 PENDAHULUAN. topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reportase Investigasi merupakan acara news jenis feature yang membahas suatu topik secara mendalam dan menguak berbagai kecurangan yang terjadi di sekitar lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tentu saja Indonesia harus memiliki elemen-elemen yang bangsa agar lebih digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki penduduk yang besar. Keanekaragaman suku, agama, ras, dan budaya di dalamnya. Tentu saja Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara mengenai perkembangan televisi pastinya terdapat banyak program,dan tidak semua program terlihat menarik. Oleh karena itu, untuk menciptakan sebuah program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air.

Lampiran. 1. Apa saja yang di lakukan pada saat tahap pra produksi jurnal 19? angkat, artistic pada saat on air. Hasil wawancara dengan Trina Prandawa Nama : Trisna Prandawa Lampiran Jabatan : Manager news Binus TV Hari/tanggal : Rabu/14 Desember 2011 Tempat: Ruang Master control Binus tv 1. Apa saja yang di lakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang

BAB I PENDAHULUAN. membuat informasi yang dibutuhkan dapat diakses dengan cepat, dan memiliki tampilan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Masyarakat kian tergantung dengan media massa, yang menjadi salah satu sumber informasi yang sangat dibutuhkan khalayak. Terlebih dengan kecanggihan teknologi di mana

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari pembahasan mengenai cara tuna rungu non alat bantu dengar di SLB B YRTRW Solo dalam mengakses informasi berita televisi Seputar Indonesia RCTI, maka dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap orang. Dari hasil penelitian yang pernah dilakukan pada masyarakat Amerika, ditemukan bahwa

Lebih terperinci