(An Analysis of Customer Behaviour in Selecting Hospital Health Service in Pangkalpinang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "(An Analysis of Customer Behaviour in Selecting Hospital Health Service in Pangkalpinang)"

Transkripsi

1 JURNAL EQUITY Volume 1, No.1, Juli 2007 Halaman Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan (An Analysis of Customer Behaviour in Selecting Hospital Health Service in Pangkalpinang) Devi Valeriani 1 Universitas Bangka Belitung Abstract Service adjusment is a form of service focuses on fulfilling the consumer s requirements and desires. Consumer service can t be separated from consumer behaviour as an important part in Marketing. Consumers satisfaction to the service quality can be defined by comparing the perception and desire service itself. Hospital, one of service institution, is a system in health service used by many patients as consumers. This research analyzes consumer behaviour in selecting hospital health service in Pangkalpinang. The analysis was done as an input for the stakeholders in Health service to determine the satisfaction of service quality to that they can shape the consumer behaviour in the future and eliminate the differing between consumer expectation and service from the Hospital Management. Key Words : Service Quality, Consumer Behaviour, Consumer Expectation Pendahuluan Perilaku konsumen adalah bagian penting dari pemasaran, karena pemasaran adalah ilmu yang mengupayakan kiat-kiat untuk memuaskan konsumen dengan produk atau jasa. Rumah sakit adalah sebagai salah satu dari lembaga yang bergerak dalam bidang jasa merupakan suatu system yang memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sebagai konsumen. Pelayanan rumah sakit bersifat unik karena sifat pelayanannya lebih menyangkut terhadap fisik dan mental seseorang, lebih jauh lagi menyangkut penyelamatan jiwa seseorang. Pelayanan kesehatan dilaksanakan melalui bentuk pelayanan pengobatan dan perawatan dari petugas kesehatan. Petugas kesehatan, baik medis dan non medis memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan optimal bagi konsumen. Penelitian ini akan mengungkapkan perilaku konsumen dalam memilih layanan kesehatan rumah sakit di kota Pangkalpinang, dengan melakukan berbagai pertimbangan yang matang dalam memutuskan pelayanan jasa dirumah sakit yang mereka pilih, dengan interaksi antara harapan konsumen dan manajemen rumah sakit akan harapan konsumen terhadap perilaku konsumen dalam lingkup pelayanan kesehatan rumah sakit dikota Pangkalpinang. Untuk memenangkan persaingan dalam merebut konsumen manajemen rumah sakit perlu merancang strategi pemasaran yang tepat Strategi pemasaran dilakukan guna meningkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki anggapan dan perasaan yang positif terhadap layanan kesehatan yang diterimanya pada suatu rumah sakit, sehingga konsumen akan mencoba layanan kesehatan yang diterimanya pada satu rumah sakit secara berulang-ulang. 1) Fakultas Ekonomi Universitas Bangka Belitung. devi@ubb.ac.id. Telp Fax

2 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan Kerangka Teoritis & Hipotesis Dalam ilmu ekonomi dikatakan bahwa manusia adalah mahluk ekonomi yang selalu berusaha memaksimalkan kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan. Konsumen memilih pengetahuan tentang produk atau jasa yang akan dapat memuaskan kebutuhannya. Segala bentuk pertimbangan konsumen dalam mereka memilih produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhannya diimplementasikan dalam bentuk perilaku konsumen. Perilaku konsumen seperti didefinisikan oleh Schiffman dan Kanuk (2000), adalah proses yang dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhannya. proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan tersebut. Sementara menurut Loudon dan Bitta ( 1988; 8 ) lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. Mereka mengatakan bahwa perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan yang mensyaratkan aktivitas individu untuk mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau mengatur barang dan jasa. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Faktor faktor yang berpengaruh pada perilaku konsumen adalah: Faktor Kebudayaan Faktor Sosial Menurut Engel et al (1995), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung Faktor Pribadi terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk Faktor Psikologis Gambar 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen Kebudayaan Kultur Sosial Kultur rujukan Personal Subkultur Kelas sosial Keluarga Peran dan Status Sosial Usia Tahap daur hidup Jabatan Keadaan ekonomi Gaya hidup Kepribadian Konsep diri Psikologi Motivasi Persepsi Learning Kepercayaan Sikap Pembeli Sumber : Kotler,

3 EQUITY. Jurnal Ekonomi Vol Juli 2007 Peran Pembelian Terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan membeli : Pemrakarsa (initiator). Orang yang pertama kali menyarankan membeli suatu produk atau jasa tertentu. Pemberi pengaruh (influencer). Orang yang pandangan / nasihatnya memberi bobot dalam pengambilan keputusan akhir. Pengambilan keputusan (decider). Orang yang sangat menentukan sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, apakah membeli, apa yang dibeli, kapan hendak membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli. Pembeli (buyer). Orang yang melakukan pembelian nyata. Pemakai (user). Orang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau jasa Tahap-tahap dalam Proses Keputusan Membeli Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pembelian. Pengenalan Masalah Sumber : Kotler 2000 Pencarian Informasi Gambar 2. Proses Keputusan Pembelian Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Purna pembelian Model Model Perilaku Pembelian Konsumen Gambar 3. Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler Stimuli Pemasaran Produk Harga Stimuli Lain Ekonomi Teknologi Karakteristik Pembeli Budaya Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Masalah Keputusan Pembeli Pilihan Jasa Pilihan Merk Tempat Politik Promosi Budaya Sosial Pribadi Pencarian Informasi Evaluasi Keputusan Pilihan RS Pilihan Waktu Pilihan Jumlah Psikologis Perilaku Purnabeli Sumber : Kotler

4 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan Banyak Tipe-Tipe Perilaku Konsumen Tinggi Complex Buying Rendah Variety Seeking Buying memberikan informasi yang erat hubungannya dengan pemasaran suatu jasa yang dapat dijadikan acuan bagi pihak manajemen dalam memasarkan jasanya serta sebagai informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang perilaku konsumen. Sedikit Behavior Dissonance Reducing Buying Behavior Sumber :Kotler, 2000 Behavior Habitual Buying Behavior Complex Buying Behavior adalah perilaku konsumen, dimana konsumen biasanya tidak tahu banyak tentang kategori produk atau jasa dan berusaha untuk mengetahuinya. Sehingga pihak manajemen harus menyusun strategi untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang atribut produk atau jasa. Dissonance Reducing Buying Behavior adalah perilaku konsumen, pada perilaku ini terjadi untuk pembelian produk atau jasa yang mahal, biasanya konsumen mempunyai respons terhadap harga atau sesuatu yang dapat memberikan kenyamanan. Konsumen akan memperhatikan informasi yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Habitual Buying Behavior adalah perilaku konsumen, dimana konsumen membeli suatu produk / jasa bukan berdasarkan kesetiaan terhadap branded / merk. Konsumen memilih produk / jasa secara berulang bukan karena merk produk / jasa tetapi karena mereka sudah mengenal produk / jasa tersebut. Variety Seeking Buying Behavior adalah perilaku konsumen dimana konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman dan bukan kepuasan, sehingga pada perilaku ini merk bukan merupakan suatu yang mutlak. Biasanya perilaku ini terjadi produk atau jasa yang sering dibeli dan harganya murah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh perilaku konsumen dalam memilih layanan kesehatan, dan diharapkan dapat memberi manfaat dalam memahami suatu pengetahuan teoritis di bidang manajemen pemasaran dalam Menurut Solomon (1999) ada dua paradigma yang mendasari penelitian perilaku konsumen, yaitu : Paradigma positivisme, yaitu suatu paradigma yang berpangkal pada pemahaman bahwa pemikiran manusia itu super, dan bahwa hanya ada satu kemungkinan kebenaran yang bisa hasilkan dari ilmu pengetahuan. Paradigma interpretivisme, yaitu suatu paradigma yang mempertanyakan asumsi kerasionalan dunia dengan mengemukakan kerumitan system social dan budaya yang terkandung dalam dunia sebagai objek. Hipotesis Hipotesis penelitian adalah faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan psikologis sangat mempengaruhi konsumen dalam memilih produk atau jasa ( dalam penelitian ini adalah jasa layanan kesehatan ). Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati konsumen yang sedang berobat di beberapa rumah sakit di kota Pangkalpinang. Penulis mengambil populasi pada penelitian ini diantaranya pada pasien di Rumah Sakit Umum, Rumah Sakit Bhakti Wara, dan Rumah Sakit Bhakti Timah di Pangkalpinang. Metode pengambilan sample dilakukan dengan teknik random sampling, sebanyak 100 sampel dari 150 kuisioner yang disebarkan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini Perceived Quality. Konsep ini merupakan bagian persepsi yang menyoroti kualitas secara khusus berdasarkan persepsi konsumen pemakai jasa layanan kesehatan pada rumah sakit yang ada di kota Pangkalpinang. 39

5 EQUITY. Jurnal Ekonomi Vol Juli 2007 Mengapa penulis menggunakan metode Perceived Quality sebagai analisisnya? Karena perilaku konsumen adalah bagian terpenting dari pemasaran, dan bahwa dalam pemasaran yang paling penting adalah persepsi, sehingga perlu adanya keyakinan bahwa persepsi adalah realitas. Analisis dan Pembahasan Rumah Sakit yang dijadikan objek penelitian ini adalah Rumah sakit Umum Daerah, Rumah Sakit Bhakti Timah dan Rumah Sakit Bhakti Wara, yang semuanya terdapat di kota Pangkalpinang. Rumah Sakit tersebut memberikan pelayanan yang bersifat dasar sampai spesialistik dan mempunyai karakterisyik pelayanan dengan industri jasa lainnya. Rumah Sakit tersebut juga memberikan pelayanan 24 jam terus menerus selama 365 hari dalam setahun, pelayananya bersifat individual, setiap saat bias terjadi kedaruratan medik, padat teknologi, modal dan tenaga. Penulis menyebarkan 150 kuisioner yang disebarkan kepada responden ( konsumen ) dalam hal ini konsumen jasa pengguna layanan kesehatan yang pernah mengunjungi dan tahu rumah sakit yang jadi objek penelitian di kota Pangkalpinang, yang mengembalikan kuisioner sebanyak 100 responden ( konsumen). Proporsi Tanggapan Konsumen dalam memilih layanan kesehatan rumah sakit di kota Pangkalpinang adalah sebagai berikut : Daftar Pertanyaan 1. Bagaimana tingkat kepentingan fasilitas-fasilitas layanan kesehatan rumah sakit dibawah ini bagi anda? Atribut-atribut Rumah Sakit Tidak Penting Sangat Penting Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parker, sirkulasi udara) Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Biaya layanan yang sesuai Tidak penting Sangat penting Sangat penting Tidak penting Tidak penting Sangat penting Sangat penting Tidak penting Tidak penting Sangat penting 2. Bagaimana kualitas Layanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Pangkalpinang menurut anda? Atribut-atribut Rumah Sakit Sangat Buruk Sangat Baik Kelayakan Fasilitas Gedung Sangat buruk Sangat baik (meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) Ketersediaan tenaga medis spesialis Sangat baik Sangat buruk Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Sangat buruk Sangat baik Kelengkapan obat di apotik Sangat baik Sangat buruk Biaya layanan yang sesuai Sangat buruk Sangat baik 40

6 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan 3. Bagaimana kualitas Layanan Kesehatan Rumah Bhakti Wara Pangkalpinang menurut anda? Atribut-atribut Rumah Sakit Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) Sangat Buruk Sangat Baik Sangat buruk Sangat baik Ketersediaan tenaga medis spesialis Sangat baik Sangat buruk Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Sangat buruk Sangat baik Kelengkapan obat di apotik Sangat baik Sangat buruk Biaya layanan yang sesuai Sangat buruk Sangat baik 4.Bagaimana kualitas Layanan Kesehatan Rumah Sakit Bhakti Timah Pangkalpinang menurut anda? Atribut-atribut Rumah Sakit Sangat Buruk Sangat Baik Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) Sangat buruk Sangat baik Ketersediaan tenaga medis spesialis Sangat baik Sangat buruk Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Sangat buruk Sangat baik Kelengkapan obat di apotik Sangat baik Sangat buruk Biaya layanan yang sesuai Sangat buruk Sangat baik Performansi dan Tingkat Kepentingan Dengan menggunakan daftar pertanyaan diatas, skor total performansi dan tingkat kepentingan masing masing layanan kesehatan Rumah Sakit di kota Pangkalpinang adalah sebagai berikut yang diperoleh berdasarkan hasil penyebaran kuisioner adalah sebagai berikut : Tabel. 1 Skor Total Performansi dan Tingkat Kepentingan Atribut Rumah Sakit Atribut Bobot RSUD RSBW RSBT Rumah Sakit Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Biaya layanan yang sesuai

7 EQUITY. Jurnal Ekonomi Vol Juli 2007 Skor pada tabel diatas adalah penjumlahan angka yang dipilih responden ( konsumen ) pada setiap atribut layana kesehatan dalam kuisioner. Berikutnya adalah mencari skor tingkat kepentingan agregat, dengan cara membagi skor total dengan jumlah responden. Hasilnya disajikan pada Tabel 2 berikut : Tabel. 2 Skor Tingkat Kepentingan dan Performansi R.S.U.D; R.S.B.W; dan R.S.B.T Atribut Rumah Sakit Bobot RSUD RSBW RSBT Rata-rata Harga Layanan Umum Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) ,6 Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Biaya layanan yang sesuai ,3 570 Dari tabel diatas selanjutnya kita menghitung harga relative, bobot (tingkat kepentingan relatif ), dan PQ ( peformance relative ), baik per atribut maupun totalnya. Harga relative dicari dengan membagi harga layanan umum dengan harga rata-rata. Harga relative untuk Rumah Sakit Umum Daerah ( RS.U.D ) adalah / 16666,6 = 0,6 demikian seterusnya untuk harga relative di Rumah Sakit Bhakti Wara, dan Rumah Sakit Bhakti Timah. Tabel 3 Harga Relatif, Bobot dan PQ Relatif Atribut Rumah Sakit Bobot RSUD RSBW RSBT Harga Relatif Kelayakan Fasilitas Gedung ( meliputi : kebersihan, keindahan interior dan eksterior, air bersih, tempat parkir, sirkulasi udara) Ketersediaan tenaga medis spesialis 0,21 0,20 0,18 0,21 Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan 0,13 0,15 0,18 0,20 Kelengkapan obat di apotik 0,22 0,22 0,21 0,19 Biaya layanan yang sesuai 0,22 0,22 0,20 0,21 Relatif PQ Total 0,98 0,98 1,01 Bobot dicari dengan membagi skor rata-rata atribut layanan rumah sakit dengan skor rata-rata total. Jika skor rata-rata atribut 0,20 0,6 0,19 1,5 0,21 layanan rumah sakit dijumlahkan, hasilnya adalah 2584, Bobot kelayakan fasilitas 0,9 0,20 42

8 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan gedung adalah 517 / 2584 = 0,20 demikian seterusnya untuk atribut yang lainnya. Performans relative atau persepsi kualitas dihitung dengan membagi skor rumah sakit pada setiap atribut dengan skor rata rata ketiga rumah sakit tersebut. PQ rumah sakit pada R.S. Umum Daerah pada atribut fasilitas gedung adalah 500 / 2510 = 0,19, demikian seterusnya untuk seluruh atribut pada ketiga rumah sakit. Dengan menjumlahkan performans relative pada setiap atribut, dapat diperoleh masing-masing PQ rumah sakit. PQ untuk R.S. Umum Daerah adalah sebesar 0,98 ; PQ untuk R.S. Bhakti Wara adalah sebesar 0,98; dan PQ untuk R.S. Bhakti Timah adalah sebesar 1,01. Secara relative kualitas R.S.Umum Daerah sama dengan kualitas R.S. Bhakti Wara, dan untuk R.S. Bhakti Timah berada 3 % diatas R.S. Umum Daerah dan R.S. Bhakti Wara. Salah jika.kita langsung menyimpulkan bahwa Rumah Sakit yang paling banyak di kunjungi pasien adalah Rumah Sakit Bhakti Timah. Mengapa? Karena kita tahu bahwa dalam teori perilaku konsumen mengatakan bahwa konsumen akan membeli produk / jasa jika memberikan nilai tertinggi. Misalnya R.S. Bhakti Wara dan R.S. Umum Daerah mampu memberikan nilai layanan kesehatan yang lebih dari R.S. Bhakti Timah, akan tetapi konsumen lebih memilih berobat atau membeli layanan kesehatan pada R.S. Umum Daerah, dan R.S. Bhakti Wara ini dikarenakan konsumen tidak mampu untuk berobat ataupun membeli layanan kesehatan pada R.S. Bhakti Timah. Bukan berarti konsumen yang berkunjung untuk membeli layanan kesehatan di Rumah Sakit Bhakti Timah tersebut sedikit, tetapi akan ada faktor lain yang berpengaruh. Jika harga layanan kesehatan masuk dalam preferensi responden, pasti responden akan menentukan pilihannya tanpa memperhatikan factor harga, yang terpenting adalah apa yang mereka dapatkan sesuai dengan apa yang telah mereka korbankan. Setelah mengetahui PQ masing-masing Rumah Sakit selanjutnya adalah melakukan pemetaan dengan menggunakan diagram batang untuk masing masing rumah sakit, sehingga bisa diketahui atribut mana saja yang bisa dibenahi, untuk perbaikan manajemen guna peningkatan layanan kesehatan yang lebih baik kepada konsumen. Peta Posisi untuk Rumah Sakit Umum Daerah Pangkalpinang. Kelayakan Fasilitas Gedung Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Biaya layanan yang sesuai 0 0,05 0,010 0,015 0,20 0,25 0,30 0,35 Angka angka yang terdapat pada tabel diatas adalah menggambarkan angka bobot dan angka relative dari masing masing atribut layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Pangkalpinang. Pada Tabel diatas dapat dianalisis bahwa atribut layanan kesehatan berupa kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan mempunyai PQ relative yang paling kecil dibanding dengan atribut layanan kesehatan lainnya. Ketersediaan tenaga medis dan kelayakan fasilitas gedung juga harus menjadi perhatian bagi manajemen Rumah Sakit Umum Daerah, karena PQ relativenya juga berada dibawah atribut atribut layanan kesehatan lainnya. Diharapkan kedepan pihak manajemen dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada atribut layanan kesehatan, sehingga konsumen sebagai pembeli dan pemakai jasa layanan tersebut dapat menikmati hasil pengorbanan yang telah mereka keluarkan, dan biasanya dengan mendapat layanan yang optimal konsumen akan melakukan pengulangan proses pembelian layanan jasa kesehatan 43

9 EQUITY. Jurnal Ekonomi Vol Juli 2007 Peta Posisi untuk Rumah Sakit Bhakti Wara Pangkalpinang Kelayakan Fasilitas Gedung Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Peta Posisi untuk Rumah Sakit Bhakti Timah Pangkalpinang. Kelayakan Fasilitas Gedung Ketersediaan tenaga medis spesialis Kecepatan daya tanggap dan prosedur pelayanan Kelengkapan obat di apotik Biaya layanan yang sesuai 0 0,05 0,010 0,015 0,20 0,25 0,30 0,35 Biaya layanan yang sesuai 0 0,05 0,010 0,015 0,20 0,25 0,30 0,35 Pada peta posisi untuk Rumah Sakit Bhakti Wara Pangkalpinang, kelayakan fasilitas gedung menempati rangking tertinggi pada atribut layanan kesehatan di rumah sakit dengan PQ sebesar 0,21. Artinya atribut tersebut sudah sangat disukai oleh konsumen pemakai jasa layanan kesehatan pada rumah sakit ini. Ketersediaan tenaga medis, kecepatan daya tanggap dan prosedur perlu dibenahi untuk kemajuan dimasa depan, karena berada pada rangking dibawah atribut fasilitas layanan kesehatan lainnya. Untuk peta posisi di Rumah Sakit Bhakti Timah Pangkalpinang rangking atribut layanan kesehatan tertinggi ada pada atribut ketersediaan tenaga medis spesialis dengan angka PQ sebesar 0,21, diikuti dibawahnya adalah biaya layanan yang sesuai, sedangkan untuk atribut kelayakan fasilitas gedung, kecepatan daya tanggap dan prosedur serta kelengkapan obat di apotik mempunyai angka PQ yang tidak jauh berbeda. Simpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dalam memilih layanan kesehatan pada beberapa rumah sakit di kota pangkalpinang, konsumen dalam hal ini pasien lebih memperhatikan atribut layanan kesehatan karena atribut layanan tersebut merupakan physical support yaitu kelayakan fasilitas gedung, kelengkapan obat di apotik, ketersediaa tenaga medis spesialis dan biaya layanan yang sesuai. Ternyata secara relatif menunjukkan angka PQ pada Rumah Sakit Bhakti Timah lebih tinggi yaitu sebesar 44

10 Analisis Perilaku Konsumen Dalam Memilih Layanan 1,01, sedangkan angka PQ untuk Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Bhakti Wara mempunyai angka PQ yang sama besar, yaitu sebesar 0, 98 untuk berbagai atribut layanan kesehatan yang diinginkan oleh pemakai jasa layanan tersebut dalam hal ini adalah pasien yang berkunjung ke rumah sakit. Bhakti Timah lebih tinggi yaitu sebesar 1,01, sedangkan angka PQ untuk Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Bhakti Wara mempunyai angka PQ yang sama besar, yaitu sebesar 0, 98 untuk berbagai atribut layanan kesehatan yang diinginkan oleh pemakai jasa layanan tersebut dalam hal ini adalah pasien yang berkunjung ke rumah sakit. Referensi Bilson Simamora, Panduan Riset Prilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta, Dra. Ristiyanti Prasetijo, MBA, Perilaku Konsumen, Penerbit Andi Yogyakarta Drg. Sintia Rochana C.S, Hak dan Kewajiban Pasien Rumah Sakit, Pikiran Rakyat, 22 Juni 2005 Kotler, Philip Marketing Manajemen Analysis, Planning, Implementation and Control. Millenium Edition. Prentice Hall, Inc., New Jersey. Lusi Melian, Master Theses from JBPTITBPP/ , Kajian Dimensi Kualitas Jasa Dikaitkan Dengan Kesenjangan Antara harapan Konsumen Dengan Persepsi Manajemen Akan Harapan Konsumen Terhadap perilaku Konsumen. Loudon, David & Albert J.Della Bitta, Consumer Behavior, Edisi 3, New York, Mc Graw Hill Book Company,

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication

Perilaku Konsumen. Pengantar. Hikmah Ubaidillah, M.IKom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Marketing Communication Modul ke: Perilaku Konsumen Pengantar Fakultas Ilmu Komunikasi Hikmah Ubaidillah, M.IKom Program Studi Marketing Communication www.mercubuana.ac.id DEFINISI PERILAKU KONSUMEN Engel, Blackwell dan Miniard

Lebih terperinci

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara HAND OUT PERKULIAHAN Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Perencanaan Citra dan Merek Pertemuan : IX (Sembilan) Topik/Pokok Bahasan : Pendekatan Perilaku Konsumen Pokok-Pokok Perkuliahan : Pendekatan

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si

Account Management. KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Modul ke: Account Management KULIAH 4 Konsep Mind Maping Dalam Penerapan Analisis Pemasaran Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan pembelian. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. melakukan pembelian. Kebutuhan adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Konsumen sebagai seorang manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang harus dipenuhinya, dan sering kali dalam memenuhi kebutuhan ini mereka harus melakukan

Lebih terperinci

Bab 3. Model Perilaku Konsumen

Bab 3. Model Perilaku Konsumen Bab 3 Model Perilaku Konsumen PERILAKU KONSUMEN Tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

Lebih terperinci

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM

SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM IDA BGS. EKA ARTIKA ABSTRAK Fakultas Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram Terdapat banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Proses Pengambilan Keputusan Konsumen MODUL PERKULIAHAN Proses Pengambilan Keputusan Konsumen Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 14 Abstract Membahas proses dalam pengambilan keputusan pembelian.

Lebih terperinci

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian

Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian Pengaruh Atmosfer Toko Terhadap Keputusan Pembelian I. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Solomon (2000), perilaku konsumen adalah studi yang meliputi proses ketika individu atau kelompok tertentu membeli,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perilaku Konsumen Ada beberapa macam definisi spesifik mengenai perilaku konsumen, diantaranya sebagai berikut: Perilaku konsumen adalah aktifitas aktifitas individu

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

WELCOME. Saat ini Anda memasuki session

WELCOME. Saat ini Anda memasuki session Consumer Behavior Sessi 1 1 WELCOME Saat ini Anda memasuki session 2 1 Lecturers: Mumuh Mulyana Mubarak, SE. 3 Sumber : James F. Engel, Roger D. Blackwell & Paul W. Miniard John C. Mowen Michael Minor

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti

Lebih terperinci

PENGUKURAN PERILAKU Retnaningsih Departemen IKK, Fema, IPB

PENGUKURAN PERILAKU Retnaningsih Departemen IKK, Fema, IPB PENGUKURAN PERILAKU Retnaningsih Departemen IKK, Fema, IPB TIU Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa dapat mengukur perilaku pembelian konsumen, dan perilaku konsumsi POKOK BAHASAN: 1. KOMPONEN & MODEL

Lebih terperinci

DALAM PEMILIHAN LABORATORIUM UNTUK PEMERIKSAKAN KESEHATAN DI KOTA PARIAMAN TAHUN Skripsi

DALAM PEMILIHAN LABORATORIUM UNTUK PEMERIKSAKAN KESEHATAN DI KOTA PARIAMAN TAHUN Skripsi NILAI-NILAI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM PEMILIHAN LABORATORIUM UNTUK PEMERIKSAKAN KESEHATAN DI KOTA PARIAMAN TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh 11 II. LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan

Lebih terperinci

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi

MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MERK YAMAHA (STUDI KASUS DI KECAMATAN TAWANGMANGU) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi. PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA P.H. Saragi Abstrak Sekolah Tinggi Manajemen Industri telah membuka jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Proses pelayanan kesehatan menguraikan interaksi antara penderita dan praktisi kesehatan dalam suatu medis. Seringkali, dilupakan suatu kenyataan bahwa kegiatan-kegiatan itu dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Perilaku Konsumen Perilaku konsumen menyangkut masalah keputusan yang diambil seseorang dalam persaingannya dan penentuan untuk mendapatkan dan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 196 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Physical support yaitu kelayakan fasilitas gedung, ketersediaan peralatan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Faktor pribadi Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: a. Usia dan Tahap Siklus Hidup Seseorang membeli barang dan jasa yang

Lebih terperinci

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135

Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 Evaluasi Kepuasan Konsumen terhadap Pelayanan (Farida Baroroh) 135 EVALUASI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK KOTA YOGYAKARTA EVALUATION OF COSTUMER SATISFACTION WITH PHARMACEUTICAL

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 77 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen. Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan BAB II LANDASAN TEORI A. Uraian Teori 1. Pengertian Keputusan Pembelian Konsumen Menurut Setiadi (2008:415) berpendapat bahwa pengambilan keputusan konsumen, adalah proses pengintergasian yang mengkombinasikan

Lebih terperinci

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan dengan

BAB5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan dengan BAB5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpuian Setelah melakukan analisis dan pembahasan dari hasil perhitungan dengan program SpSS 7.5 yang digunakan untuk menjawab permasalahan tentang pengaruh dan hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk

Lebih terperinci

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen

PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga, 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu faktor penting dalam suatu siklus yang bermula dan berakhir dengan kebutuhan. Pemasar harus dapat menafsirkan, mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 53 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan, dengan analisis regresi linier berganda, maka dapat ditarik simpulan

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap

II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelayanan 2.1.1 Pengertian Pengertian pelayanan menurut Kotler dan Keller (2007:42) merupakan setiap tindakan atas kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAGA MUSIC STUDIO CABANG BTC ( SUB LISENSI YAYASAN MUSIK INDONESIA )

ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAGA MUSIC STUDIO CABANG BTC ( SUB LISENSI YAYASAN MUSIK INDONESIA ) ANALISIS SIKAP DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN BRAGA MUSIC STUDIO CABANG BTC ( SUB LISENSI YAYASAN MUSIK INDONESIA ) Devid dvd_johan@yahoo.com Abstrak Dengan semakin banyaknya lembaga kursus musik yang dibuka

Lebih terperinci

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store

kesimpulan bahwa Store Brand Price Image positif mempengaruhi Store BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Penelitian ini menguji Pengaruh pengaruh Store Image Perception, Store Brand Price Image, dan Familiarity terhadap Store Brand Repurchase intention pada konsumen

Lebih terperinci

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN

PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Meet -3 BY.Hariyatno.SE.Mmsi PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN Perilaku konsumen adalah studi yang terpusat pada cara individu mengambil keputusan untuk memanfaatkan sumber daya mereka

Lebih terperinci

BAB II KERANGKATEORITIS. Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari periaku

BAB II KERANGKATEORITIS. Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari periaku BAB II KERANGKATEORITIS A. Landasan Teori 1. Keputusan Pembelian 1.1 Pengertian Keputusan Pembelian Keputusan merupakan bagian/salah satu elemen penting dari periaku nasabah disamping kegiatan fisik yang

Lebih terperinci

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Analisis Perilaku Konsumen Jasa Katering Untuk Keperluan Pesta di Surabaya

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.1 (2013) Analisis Perilaku Konsumen Jasa Katering Untuk Keperluan Pesta di Surabaya Analisis Perilaku Konsumen Jasa Katering Untuk Keperluan Pesta di Surabaya Pramudita Ananta Prabowo Fakultas Bisnis dan Ekonomika Universitas Surabaya ABSTRAKSI Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI Rinawati Anwar Rudi Kusubagio ABSTRACT The purpose of this study is to seek service

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN:

Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Xiaomi Mi 5 The Influence of Product Attributes Againts The Buying Decision of Smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah padat. Persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah padat. Persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah padat. Persaingan yang semakin ketat membuat para pengusaha harus jeli dalam melihat peluang usaha yang ada. Strategi

Lebih terperinci

PASAR KONSUMEN. dan Perilaku Pembelian Konsumen

PASAR KONSUMEN. dan Perilaku Pembelian Konsumen PASAR KONSUMEN dan Perilaku Pembelian Konsumen Topik Pembahasan Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen Bagaimana karakteristik pembeli Bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian

Lebih terperinci

KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur

KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur Jurnal Liquidity Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2013, hlm. 127-136 KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur Irma Sari Permata Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemasaran Sehubungan dengan permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini maka diperlukan adanya teori-teori atau konsep-konsep yang memerlukan penjelasan. Dalam banyak perusahaan

Lebih terperinci

Minggu-12. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1)

Minggu-12. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1) Product Knowledge and Price Concepts Minggu-12 Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.2. Perilaku Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemasaran Menurut Kotler (1999:4), pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan mana seseorang atau kelompok memperoleh apa yang dibutuhkan dan inginkan melalui penciptaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Proses Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa. Evaluasi dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan

BAB III METODOLOGI. merupakan faktor yang sangat penting bagi strategi marketing, karena dengan BAB III METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir menggambarkan kerangka utama yang digunakan dalam menganalisis kajian yang dilakukan dalam tulisan ini. Analisis perilaku konsumen merupakan faktor

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Perilaku Konsumen Menurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Koperasi merupakan suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama

Lebih terperinci

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPULAN DAN SARAN BAB7 SIMPUL DAN SARAN 7.1 SimpuJan Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa masuk jurusan Akuntaosi

Lebih terperinci

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang

3. Private label adalah produk yang hanya menanggung nama pengecer. 4. Sub merek sendiri membawa nama pengecer tapi produk yang memiliki posisi yang BAB 4 SIMPULAN Berdasarkan pada pembahasan pada bab sebelumnya dapat dikatakan bahwa arsitektur merek pengecer merupakan pengembangan dari arsitektur merek yang dikembangkan oleh Esbjerg, et al (2004)

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara Dewi, N. P. A. T. 1, Dewantara, I. G. N. A. 1, Setyawan, E. I. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin maraknya persaingan bisnis baik di pasar domestik maupun di pasar nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

Lebih terperinci

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan

Kata kunci : Persepsi, pasien, pelayanan, kesehatan ANALISIS PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT (PUSKESMAS) KECAMATAN SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN DAHMIRI*) *) Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING

APLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING APLIKASI KONSEP ERGONOMI DALAM PENGEMBANGAN DESIGN PRODUK AKAN MEMBERIKAN NILAI JUAL PRODUK YANG TINGGI & KEUNGGULAN BERSAING Oleh : Dr.H.M. Yani Syafei,Ir.,MT Dosen Teknik Industri FT Unpas, KBK Ergonomi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERAJINAN BERBAHAN KAYU JATI. ( STUDI KASUS : CV DWIPA ART SIDOARJO )

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERAJINAN BERBAHAN KAYU JATI. ( STUDI KASUS : CV DWIPA ART SIDOARJO ) ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI KONSUMEN TERHADAP PRODUK KERAJINAN BERBAHAN KAYU JATI. ( STUDI KASUS : CV DWIPA ART SIDOARJO ) SKRIPSI OLEH : ANEKE CHRISTIANI NIM : 01206080 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS BRAND IMAGE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Survei Konsumen di Kota Bogor. Oleh Karma Syarif Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK

ANALISIS BRAND IMAGE TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN Survei Konsumen di Kota Bogor. Oleh Karma Syarif Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK ANALISIS BRAND IMAGE Survei Konsumen di Kota Bogor Oleh Karma Syarif Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis setiap elemen citra merek dalam mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan pada Kedai Kopi X melalui observasi, wawancara, dan kuesioner dengan menggunakan teori walk-through audit dan dimensi service

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Wisatawan Sebagai Konsumen Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, mendefinisikan konsumen adalah setiap orang pemakai

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 67 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Membeli tanpa diketahui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan, harga, 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler (2000), Pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

penelitian yang dilakukan, maka sebagai langkah akhir, penulis akan memberikan simpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi Rumah Makan

penelitian yang dilakukan, maka sebagai langkah akhir, penulis akan memberikan simpulan dan saran-saran yang diharapkan dapat berguna bagi Rumah Makan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pengolahan dan anal isis data yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, maka sebagai langkah akhir, penulis akan memberikan simpulan dan saran-saran yang diharapkan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain.

II. LANDASAN TEORI. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya. mempertukarkan sesuatu yang bernilai satu sama lain. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam usahanya mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan penting umat manusia, karena kesehatan merupakan investasi yang tak ternilai harganya. Pelayanan kesehatan terbagi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini 72 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak. merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap

BAB I PENDAHULUAN. dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak. merupakan bagian dari komponen perilaku konsumen dalam sikap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di Kota Gresik banyak toko makanan yang digemari para wisatawan dan sering dijadikan oleh-oleh khas dari Kota Gresik adalah otak-otak bandeng. Adapun keistimewaan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor faktor yang dominan mempengaruhi penilaian

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian tentang perilaku berpindah merek telah dilakukan oleh Purwanto Waluyo dan Pamungkas dan Agus Pamungkas (2003) dengan judul Analisis Perilaku Brand

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sistem Penyampaian Jasa Terhadap Citra Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Sistem Penyampaian Jasa Terhadap Citra Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Ratni Prima Lita melakukan penelitian (2003) dengan judul Pengaruh Sistem Penyampaian Jasa Terhadap Citra Rumah Sakit dan Dampaknya Terhadap Kepercayaan Pelanggan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New York : International Thomson Publishing.

DAFTAR PUSTAKA. Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New York : International Thomson Publishing. DAFTAR PUSTAKA Assael, H. (1998). Consumer Behavior and Marketing Action 6 th edition. New York : International Thomson Publishing. Azwar, S. (2000). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Yogyakarta:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan organisasinya. Salah satunya adalah merancang strategi pemasaran yang efektif. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini mengambil kerangka pemikiran dari berbagai penelusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian, serta metode-metode atau

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK) ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK) Desi Fantri, Achmadi, M.Basri Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UNTAN Email : desifantri@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Keputusan pembelian Kotler (2008) mengatakan keputusan pembelian merupakan tahap dari proses keputusan pembeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat ini banyak perubahan yang cukup berarti bagi kelangsungan dunia usaha. Dimana

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA

PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA PENGARUH MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RENDY GUSTY RADITYATAMA ( rendy.clearence@yahoo.com, 105020201111001@student.ub.ac.id ) Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah diwarnai dengan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA. mempelajari tentang tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan

BAB II TELAAH PUSTAKA. mempelajari tentang tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan suatu ilmu yang mencoba mempelajari tentang tingkah laku konsumen dalam arti tindakan-tindakan untuk membeli produk tertentu. Suatu

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN DALAM MEMILIH WARNET DI KOTA MATARAM I GUSTI MADE SUBRATA Fak. Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram ABSTRAK Penggunaan internet sebagai salah satu sumber

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk keputusan yang mendahului

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini menganalisis tentang preferensi konsumen terhadap paket wisata Kusuma Agrowisata. Kerangka pemikiran teoritis disusun berdasarkan penelusuran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran sebagai

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran sebagai BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pemasaran Pemahaman akan pemasaran sebenarnya sangat penting bagi perkembangan dunia usaha. Menurut Philip Kotler (2002: 9), mendefinisikan pemasaran

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan dasar-dasar teori dari berbagai penjelasan para ahli yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian terhadap fenomena ataupun

Lebih terperinci

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik) ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PERAWATAN GIGI DI KLINIK GIGI MY DENTAL CARE SURABAYA Adityarani Putranti (S Administrasi dan Kebijakan Kesehatan, Manajemen Pemasaran dan Keuangan,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORETIS

BAB II KERANGKA TEORETIS BAB II KERANGKA TEORETIS A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi Motivasi berasal bahasa latin yang berbunyi movere yang berarti dorongan dan menggerakkan. Pentingnya motivasi Karena motivasi adalah hal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Karakteristik Perilaku Konsumen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Karakteristik Perilaku Konsumen 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perilaku Konsumen 2.1.1. Pengertian dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Perilaku Konsumen Para pemasar membutuhkan informasi yang andal mengenai konsumennya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pemasaran Menurut American Marketing Associates (Kotler et al., 2008, p6) pemasaran adalah fungsi organisasi dan serangkaian proses menciptakan, mengkomunikasi,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PONSEL MEREK SAMSUNG (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

QUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7

QUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7 INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE QUIZ SEMESTER GANJIL T.A. 17/18 OKTOBER 201 7 Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Dosen : Bilson Simamora SIFAT UJIAN : BUKA BUKU BAGIAN I: Pilihan Ganda (Kerjakan

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

DAMPAK KETIDAKPUASAN KONSUMEN PADA TERBENTUKNYA PERILAKU BERPINDAH MEREK (BRAND SWITCHING)

DAMPAK KETIDAKPUASAN KONSUMEN PADA TERBENTUKNYA PERILAKU BERPINDAH MEREK (BRAND SWITCHING) DAMPAK KETIDAKPUASAN KONSUMEN PADA TERBENTUKNYA PERILAKU BERPINDAH MEREK (BRAND SWITCHING) Dwi Wahyu Pril Ranto Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Brand switching atau berpindah merek

Lebih terperinci

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AMAL SEHAT SRAGEN SKRIPSI Oleh : MUTTI ATUN HAFSAH K 100 050 213 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Minat Beli Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk membeli suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian yang diukur dengan tingkat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PEMBELIAN ULANG (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Cik Lan Purwodadi)

HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PEMBELIAN ULANG (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Cik Lan Purwodadi) HUBUNGAN PERSEPSI KONSUMEN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP PEMBELIAN ULANG (Studi Kasus Pada Pabrik Tahu Cik Lan Purwodadi) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demikian juga dengan persaingan bisnis perbengkelan dan aksesoris kendaraan

BAB I PENDAHULUAN. demikian juga dengan persaingan bisnis perbengkelan dan aksesoris kendaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang. Dewasa ini persaingan antar pemasar dalam dunia otomotif semakin tajam, demikian juga dengan persaingan bisnis perbengkelan dan aksesoris kendaraan bermotor. Para

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut: 1. Kualitas pelayanan Indihome masih jauh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN BABS SIMPllLAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan perhitungan dan pengujian hipotesis yang dilakukan dan diuraikan dalam pembahasan, maka dari hasilnya dapat disimpulkan secara

Lebih terperinci