STRUKTUR DAN MAKNA DALAM PARIKAN SMS LEBARAN IDUL FITRI (1435 HIJRIYAH) ARTIKEL OLEH MESTYAWATI SALEH NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRUKTUR DAN MAKNA DALAM PARIKAN SMS LEBARAN IDUL FITRI (1435 HIJRIYAH) ARTIKEL OLEH MESTYAWATI SALEH NIM"

Transkripsi

1 STRUKTUR DAN MAKNA DALAM PARIKAN SMS LEBARAN IDUL FITRI (1435 HIJRIYAH) ARTIKEL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Mengikuti Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH MESTYAWATI SALEH NIM UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2015

2

3 STRUKTUR DAN MAKNA DALAM PARIKAN SMS LEBARAN IDUL FITRI (1435 Hijriyah) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo, 2015 Anggota Penulis Mestyawati Saleh Sance A. Lamusu Ulfa Zakaria ABSTRAK Mestyawati Saleh, Struktur dan Makna dalam Parikan Sms Lebaran Idul Fitri (1435 Hijriyah). Skripsi. Gorontalo: Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Sance A. Lamusu, M.Hum dan pembimbing II Ulfa Zakaria, S.Pd, M.Hum. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini yakni: (1) bagaimanakah pilihan kata dalam parikan sms lebaran Idul Fitri? (2) bagaimanakah makna dalam parikan sms lebaran Idul Fitri? Tujuan dalam penelitian ini yakni: (1) secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pilihan kata dan makna dalam parikan sms lebaran, (2) secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang pilihan kata yang ada dalam parikan sms lebaran dan makna yang ada dalam parikan sms lebaran. Teori yang digunakan yakni teori Pateda tentang diksi dilihat dari empat aspek, (1) penggunaan kata popular, (2) penggunaan kata bermakna konotasi, (3) penggunaan kata bersinonim, dan (4) penggunaan istilah asing. Kemudian teori tentang makna oleh Pateda dilihat dari beberapa aspek, yakni (1) makna afektif, (2) makna denotatif, (3) makna kiasan, (4) makna konotatif, dan (5) makna stilistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yakni (1) mengumpulkan parikan sms lebaran, (2) membaca kemudian menyalin SMS yang terdapat dalam telepon seluler, (3) mengidentifikasi keseluruhan data yang diperoleh, (4) mengklasifikasikan pilihanpilihan kata dan jenis-jenis makna yang ada dalam parikan sms lebaran, (5) menganalisis data berdasarkan hasil klasifikasi, (6) menyimpulkan hasil analisis. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan, yakni: (1) pilihan kata atau diksi yang digunakan dalam parikan sms lebaran Idul Fitri yakni terdapat 4 macam. Diksi tersebut menyangkut ketepatan penggunaan kata popular, penggunaan kata bermakna konotasi, penggunaan kata bersinonim, penggunaan kata atau istilah

4 yang tepat, baik yang berupa kata atau istilah asing maupun kata dari bahasa daerah. Diksi yang dominan digunakan adalah diksi dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris, bahasa Arab, dan bahasa daerah. Penggunaan pilihan kata tersebut dimaksudkan agar kata-kata di dalamnya terdengar indah, bervariasi atau tidak monoton dan tidak membosankan bagi para pembaca, (2) penelitian yang dilakukan mengenai makna parikan sms lebaran ditemukan beberapa jenis-jenis makna yang digunakan oleh pengguna parikan yakni: (1) makna afektif, (2) makna denotatif, (3) makna kiasan, (4) makna konotatif, dan (5) makna stilistika. Dalam hal ini, pengguna parikan cenderung menggunakan makna denotatif. Kata kunci: struktur, makna, parikan, sms lebaran. PENDAHULUAN Menurut Samsuri (1994:4) bahasa adalah alat yang dipakai manusia untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan, perbuatannya untuk mempengaruhi dan dipengaruhi dan bahasa adalah dasar pertama-tama, paling berurat, berakar dari manusia. Keberadaan bahasa sangatlah penting karena hampir seluruh ruang lingkup kehidupan manusia berkaitan dengan bahasa. Salah satu keunikan dalam bahasa yaitu ungkapan yang digunakan secara bervariasi dalam hal wujudnya. Ungkapan merupakan bentuk perasaan yang ingin disampaikan seseorang kepada orang lain secara lisan maupun tulisan yang setiap kata-katanya memiliki makna. Tarigan (1993:78) mengemukakan bahwa ungkapan adalah perkataan atau kelompok kata yang khusus untuk menyatakan suatu maksud dengan arti kiasan. Selanjutnya menurut Chaer (2002:50) ungkapan adalah kata atau gabungan kata yang digunakan oleh pembicara atau penulis untuk menyatakan suatu hal, maksud, kejadian, atau sifat secara langsung. Salah satu wujud penyampaian ungkapan pengarang seiring dengan kemajuan teknologi yaitu berupa parikan dalam bentuk SMS di waktu lebaran. Disebut sebagai parikan karena sebagaimana yang dikemukakan oleh Eddy (1991:145) bahwa parikan adalah nama lain pantun dalam bahasa Jawa, khususnya dituturkan oleh suku Jawa Timur. Seperti halnya pantun, parikan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (a) setiap bait terdiri atas empat baris (larik);

5 (b) setiap larik terdiri atas empat kata; (c) dua larik pertama merupakan sampiran; (d) dua larik kedua merupakan isi; (e) suku kata setiap larik terdiri atas sembilan sampai sepuluh suku kata (8-12 suku kata); (f) memiliki sajak akhir dengan sajak silang (a-b-a-b). Parikan (pantun) merupakan salah satu bentuk puisi lama yang mengandung banyak pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada masyarakat pembaca atau penikmat, sehingga dalam menuangkan idenya pengarang berusaha menggunakan bahasa yang dapat menarik perhatian sekaligus merangsang pembaca untuk lebih memahami parikan tersebut. Parikan termasuk salah satu genre sastra yang berisi ungkapan perasaan penyair, mengandung rima dan irama, serta diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat dan tepat (Depdikbud, 1997:794). Penggunaan parikan SMS lebaran dewasa ini semakin dikenal oleh masyarakat luas seiring dengan perkembangan zaman. Melalui parikan SMS lebaran dapat terjalin hubungan yang baik antaranggota masyarakat. Tetapi di sisi lain, parikan SMS lebaran tersebut dapat menimbulkan masalah kebahasaan. Permasalahan yang timbul antara lain dalam kata atau kalimat yang diungkapkan seseorang kepada orang lain terkadang secara tidak langsung dapat menimbulkan rasa senang, sedih, marah, kecewa, terharu, bahkan benci. Dalam praktiknya, parikan sms lebaran seringkali digunakan kata-kata yang kurang tepat. Sebagai dampaknya, pemilihan kata yang kurang tepat dapat menimbulkan makna yang berbeda, yang cenderung tidak sesuai dengan maksud dari penulisnya, sehingga kalimat yang disampaikan menjadi samar-samar. Selain itu, ada juga masyarakat penerima maupun pengirim parikan sms lebaran yang tidak mengetahui istilah-istilah asing yang digunakan, seperti menghubungkan kesalahan seseorang dengan istilah-istilah matematika, istilah-istilah bidang telepon seluler, memanfaatkan nama-nama hewan dan lain sebagainya. Selain itu, kata-kata dalam parikan sms lebaran banyak yang kurang dipahami serta membingungkan karena menggunakan bahasa yang berlebihan seperti bahasa gaul yang belum tentu dipahami oleh banyak pihak. Bagi orang awam, makna yang ada dalam parikan sms lebaran tidaklah penting. Bagi mereka yang tidak mengerti dan tidak memahami ungkapan dalam

6 bentuk parikan menganggap ungkapan tersebut hanyalah sebuah pesan yang di dalamnya memuat kata-kata yang dapat membuat orang lain merasa terhibur atau tersindir. Padahal jika dilihat dari maksud dan tujuan penulisan dalam parikan sms lebaran, mestinya kata-kata yang digunakan berupa kata-kata yang mudah dipahami oleh penerima parikan tersebut. Jadi, pemilihan kata yang tepat sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman dalam memaknai isi yang ada dalam parikan sms lebaran tersebut. Namun kenyataannya, kata dan kalimat yang ada dalam parikan melalui sms lebaran yang berupa lelucon, unik dan katakatanya yang kreatif itu tidak diperhatikan dengan baik. Sehingga walaupun jelas terbaca tetapi untuk mencerna maknanya cukup sulit bagi beberapa pihak. Berdasarkan uraian tersebut, permasalahan yang berhubungan dengan parikan SMS lebaran ini selanjutnya menjadi motivasi tersendiri untuk diteliti. Melalui penelitian ini, diharapkan bagi pengguna parikan SMS lebaran hendaknya memperhatikan apa yang menjadi ciri dari bahasa tulis agar apa yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh pembaca. Selanjutnya mengingat perkembangan dalam penggunaan parikan SMS lebaran maka penelitian ini dirumuskan dalam judul Struktur dan Makna dalam Parikan Sms Lebaran Idul Fitri (1435 Hijriyah). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif. Metode deskriptif memberikan gambaran ciri-ciri data secara akurat sesuai dengan sifat alamiah itu sendiri. Data yang digambarkan sesuai dengan hakikatnya (ciricirinya yang asli). Data yang disusun dalam tulisan ilmiah harus dipilah (diklasifikasi berdasarkan kriteria ilmiah tertentu) secara intuitif kebahasaan (Djajasudarma, 2010:16). Data yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa katakata yang termasuk dalam parikan. Dalam penelitian ini juga akan dideskripsikan makna yang terdapat dalam parikan sms lebaran agar pembaca bisa memahami makna yang ada dalam parikan tersebut. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah (1) mengumpulkan sms yang telah didapatkan, (2) membaca kemudian menyalin SMS yang terdapat

7 dalam telepon seluler, (3) mengidentifikasi keseluruhan data yang telah diperoleh, (4) mengklasifikasikan pilihan-pilihan kata dan jenis-jenis makna yang ada dalam parikan SMS lebaran, (5) menganalisis data berdasarkan hasil klasifikasi, (6) menyimpulkan hasil analisis. Analisis data dilakukan dengan cara (1) mencari diksi dan makna setiap kata dalam parikan sms lebaran, (2) mengidentifikasi keseluruhan data yang telah diperoleh tersebut, (3) mengklasifikasikan data berdasarkan permasalahan, (4) menganalisis data berdasarakan jenis-jenis diksi dan jenis-jenis makna, (5) mendeskripsikan hasil analisis berdasarkan jenis-jenis diksi dan jenis-jenis makna, (6) menyimpulkan hasil analisis. HASIL PENELITIAN 1. Diksi (Pilihan Kata) dalam Parikan Sms Lebaran a. Penggunaan Kata Populer 1) Kadang aku polos sepolos Spongebob, kadang aku bodoh sebodoh Patrick, kadang aku jutek sejutek dan segalak squitward, kadang aku pun kasar sekasar sandy, dan kadang aku pelit sepelit tuan Krab, dan kadang aku juga jahat sejahat Plankton. Jadi, tolong maafkan segala kesalahanku yg mungkin sebesar bikini bottom :D Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. (Arul, SMS lebaran) Kata Spongebob, Patrick, Squitward, Sandy, Tuan Krab, Plankton, dan Bikoni Bottom pada baris ke -1, ke -2, ke -3, ke -4, ke -5, ke -6, dan ke -7 merujuk pada tokoh kartun yang disiarkan GLOBAL tv. Kata-kata tersebut merupakan kata popular, sebab kata ini memiliki daya nalar yang tinggi jika dilihat dari segi makna katanya. Kata Spongebob, Patrick, Squitward, Sandy, Tuan Krab, Plankton, dan Bikoni Bottom juga bila dikaitkan dengan kata lain seperti pada kalimat di atas sudah berkonotasi, yakni kata-kata tersebut merupakan ungkapan hati seseorang yang menganggap dirinya seperti seorang tokoh kartun Spongebob yang digambarkan sebagai tokoh yang lucu yang sifatnya baik, polos, optimis, dan mudah diajak berteman. Penulis menganggap dirinya sebagai tokoh-

8 tokoh kartun karena penulis merasa sifatnya yang terkadang terlihat polos, jahat, bodoh, kasar dan lain sebagainya terhadap orang lain. Dalam sms ini, digunakan diksi di atas untuk menunjukkan rasa senang penulis terhadap tokoh yang digemarinya itu, serta kata tersebut akan memberikan kesan tersendiri terhadap sebuah tulisan, yakni untuk menarik minat dan perhatian serta memicu selera pembaca terhadap apa yang dibaca dalam sms bila seseorang membacanya. Tetapi, kalimat di atas dianggap kurang tepat, karena sebagian pembaca pada kalangan tertentu tidak bisa memahami makna yang sesungguhnya dari kalimat tersebut. Hal ini dikarenakan katakata atau kalimat tersebut cenderung hanya dipahami oleh anak-anak SD dan remaja. Sedangkan pada orang tua atau orang dewasa tidak bisa menafsirkan makna kata atau kalimat tersebut karena faktor pemikiran, sebab mereka lebih cenderung menonton berita atau gosip. Oleh karena itu, kalimat di atas dianggap kurang tepat karena hanya kalangan tertentu saja yang bisa memahami makna dari kata-kata tersebut. b. Penggunaan Kata Bermakna Konotasi 1) Sepatah kata ku pernah melukaimu, sebebas langkahku pernah menyakitimu, seegois fikiranku pernah mengecewakanmu, semurni niatku tuk minta maaf padamu. Minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin (Sri Susanti Massi, SMS lebaran) Kata semurni pada baris ke -4 merujuk pada kata bersih. Kata semurni biasanya digunakan pada air. Kata semurni jika dikaitkan dengan kata yang lain akan menimbulkan makna yang berbeda dari arti kata yang sebenarnya. Seperti pada kata semurni niatku yang berkonotasi dengan niat seseorang yang tulus untuk meminta maaf terhadap kesalahan yang sempat dilakukannya kepada orang lain. Kata semurni dipilih karena kata tersebut mengungkapkan perasaan hati seseorang sehingga menimbulkan rasa sedih terhadap tingkahlaku yang dilakukannya kepada orang lain. Untuk orang yang memiliki kemampuan daya interpretasi rendah maka ia tidak bisa menemukan makna yang terkandung dari kata tersebut.

9 c. Penggunaan Kata Bersinonim 1) Ramadhan telah berlalu, jiwa bersih membalut kalbu, dengan kerendahan hati mohon diberi maaf yg suci. Selamat Idul Fitri 1435 H. Minal aidin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin. (Moh. Taufik, SMS lebaran) Kata kalbu pada baris ke -2 merujuk atau sinonim dengan kata hati. Kata kalbu dipilih untuk memberikan kesan tersendiri terhadap tulisan, yakni untuk menarik minat dan memicu selera pembaca terhadap apa yang dibaca dalam sms. Tetapi, kata kalbu tidak bisa dipahami oleh masyarakat tertentu atau masyarakat awam, seperti masyarakat yang kesehariannya berada di kebun, di sawah, di pasar, di laut, anak-anak SD. Oleh karena itu, kata di atas dianggap kurang tepat karena konsep bahasa dalam SMS yang singkat dan padat tidak akan tercapai dan tidak dapat dipahami makna katanya. d. Penggunaan Kata yang Tepat 1. Kata dalam Bahasa Asing 1) Salat magrib, salat isya Salat zuhur, salat ashar Sebulan penuh kita berpuasa Moga-moga dapat lailatul qodar. (M.S. Noor Falah, parikan lebaran) Kata lailatulkaddar pada baris ke -4 lebih merujuk pada malam penurunan wahyu Tuhan, yakni malam yang gasal pada bulan puasa sesudah tanggal 20 yang apabila seseorang beramal kebaikan pada malam itu, pahalanya akan dilipatgandakan atau yang biasa disebut malam kemuliaan. Kata lailatulkaddar dipilih untuk memberikan makna yang lebih mendalam yakni makna religius. Kata lailatulkaddar dipilih karena kata tersebut digunakan untuk orang-orang yang beragama Islam, sebab kata lailatulkaddar merupakan doa bagi orang-orang yang mengucapkan kata tersebut. Pengguna sms menggunakan bahasa Arab karena sms yang dikirimkan merupakan sms yang dikirim di waktu lebaran. Tetapi, pada

10 kalimat ini dianggap kurang tepat karena sebagian pembaca pada kalangan masyarakat tertentu tidak memahami makna dari kalimat tersebut. Hal ini dikarenakan kata tersebut cenderung hanya dipahami oleh orang tua atau orang dewasa yang mengerti arti dari kata atau kalimat dalam bahasa Arab tersebut. Sedangkan bagi anak-anak SD dan sebagian remaja ada yang tidak bisa mengerti arti dari kata atau kalimat itu karena faktor lingkungan atau pergaulan yang kurang baik sehingga mereka lupa atau tidak belajar agama Islam. 2. Kata dalam Bahasa Daerah 1) Uwur-uwur kodok segoro Bandeng nener disaut ulo Para dulur, niki dino riyoyo Kulo ingkang lepat nyuwun pangapuro. (Siswono, parikan lebaran) Pada kalimat ini menggunakan bahasa daerah, yakni bahasa daerah Jawa. Kalimat di atas artinya adalah Bajak laut katak lautan, Ikan bandeng diterkam ular. Para saudara, ini hari raya, Saya akan minta maaf. Bahasa daerah ini hanya bisa dimengerti oleh orang yang mengerti bahasa daerah Jawa saja. Tetapi, jika diartikan seperti ini semua kalangan masyarakat pasti akan mengerti maksud dari kalimat di atas. Penggunaan kalimat ini kurang tepat karena sebagian kalangan masyarakat tertentu tidak memahami makna atau arti dari kalimat tersebut karena menggunakan bahasa daerah Jawa. Parikan nomor 13 ini juga menggunakan rima sajak sama atau rata a-a-a-a. Uniknya parikan ini memanfaatkan nama hewan pada sampirannya yaitu kodok, bandeng, dan ulo (katak, ikan bandeng, dan ular), serta dominannya bunyi vocal o diakhir baris (larik) seperti segoro, ulo, riyoyo, dan pangapuro. Parikan ini mirip dengan parikan nomor Makna dalam Parikan Sms Lebaran a. Makna Afektif 1) dengan kerendahan hati mohon diberi maaf yg suci. Kalimat di atas diungkapkan melalui sms di waktu menjelang lebaran. Pada kalimat dengan kerendahan hati mohon diberi maaf yang

11 suci bisa menimbulkan makna afektif atau reaksi dari pembaca. Sebab, kalimat di atas mengandung makna bahwa penulis memohon maaf dengan tulus atas segala kesalahannya. Kalimat ini akan menimbulkan perasaan terharu ketika seseorang membacanya. Oleh karena itu, makna afektif adalah makna yang muncul akibat reaksi pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau kalimat yang mengandung nilai rasa. b. Makna Denotatif 1) Kuucapkan selamat idul fitri. Kalimat di atas diungkapkan melalui sms di waktu menjelang lebaranyang memiliki makna denotatif. Sebab, kalimat tersebut mengandung asosiasi yang paling umum, yaitu menunjuk langsung ke seseorang yang mengucapkan selamat lebaran kepada orang lain. Jadi, makna denotatif adalah makna yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan. Makna denotatif lebih menunjuk pada acuan tanpa embel-embel. Makna denotatif juga disebut dengan makna sebenarnya. c. Makna Kiasan 1) Kadang aku polos sepolos Spongebob,/kadang aku bodoh sebodoh Patrick,/kadang aku jutek sejutek dan segalak squitward,/kadang aku pun kasar sekasar sandy,/dan kadang aku pelit sepelit tuan Krab,/dan kadang aku juga jahat sejahat Plankton./Jadi, tolong maafkan segala kesalahanku yg mungkin sebesar bikini bottom. Kalimat tersebut diungkapkan melalui sms ketika menjelang lebaran. Kata Spongebob, Patrick, squitward, sandy, tuan Krab, dan Plankton merupakan nama tokoh kartun dalam stasiun tv, tetapi jika seseorang berkata Kadang aku polos sepolos Spongebob, kadang aku bodoh sebodoh Patrick, kadang aku jutek sejutek dan segalak squitward, kadang aku pun kasar sekasar sandy, dan kadang aku pelit sepelit tuan Krab, dan kadang aku juga jahat sejahat Plankton. Jadi, tolong maafkan segala kesalahanku yang mungkin sebesar bikini bottom kalimat ini sudah bermakna kiasan, yakni penulis mengibaratkan dirinya sebagai seorang yang ada dalam tokoh-tokoh kartun Spongebob, Patrick, squitward, sandy, tuan Krab, dan Plankton. Kita

12 tentu sudah pernah menonton film kartun ini, bagaimana karakternya, sikapnya, dan lain-lain. Tetapi, dalam hal ini penulis tidak memaknakan bahwa dirinya sudah menjadi tokoh-tokoh kartun tersebut, melainkan penulis hanya mengibaratkan sifat dan sikapnya seperti seorang tokoh Spongebob, Patrick, squitward, sandy, tuan Krab, dan Plankton. Oleh karena itu, makna kiasan adalah pemakaian kata yang maknanya tidak sebenarnya. d. Makna Konotatif 1) Jika hati seputih awan,/ jangan biarkan ia mendung,/ jika hati seindah rembulan,/ hiasi ia dengan iman. Pada kalimat di atas memiliki makna konotatif. Sebab, kalimat tersebut mengandung makna bahwa orang tersebut tidak selalu memiliki hati yang bersih dari dosa. Bisa saja hatinya berprasangka buruk kepada orang lain. Namun, ketika hati orang tersebut telah menjadi bersih, setidaknya orang tersebut tidak melakukan hal-hal buruk yang menimbulkan dosa dan orang tersebut memperbanyak ibadah dan lain sebagainya yang dapat menambah amal atau memperbanyak pahala. Oleh karena itu, kalimat di atas mengandung nilai rasa yakni rasa haru. Jadi, makna konotatif seperti yang telah dikemukakan dalam kajian teori yaitu makna kata yang mengandung arti tambahan, perasaan-perasaan tertentu, atau yang mengandung nilai-nilai emotif oleh pemakai bahasa terhadap kata yang didengar atau kata yang dibaca. e. Makna Stilistika 1) Tiada gembira yang menggelora/tiada senang yang mengangkasa/selain kita telah kembali pada fitrah dan ampunannya. Pada kalimat di atas memiliki makna stilistika. Sebab, kalimat di atas menimbulkan efek atau ketertarikan seorang pembaca karena kata-kata yang digunakan diatur sedemikian rupa sehingga menarik untuk dibaca oleh orang lain. Oleh karena itu, kalimat di atas mengandung makna stilistika, sebab kata-kata yang digunakan menimbulkan perasaan senang ketika lebaran tiba. Jadi, makna stilistika adalah makna yang timbul akibat pemakaian bahasa yang menimbulkan efek, terutama kepada pembaca.

13 PEMBAHASAN 1. Penggunaan Diksi (Pilihan Kata) dalam Parikan Sms Lebaran Idul Fitri Pada penelitian ini di temukan empat diksi yang terdiri dari penggunaan kata popular, penggunaan kata bermakna konotasi, penggunaan kata bersinonim, dan penggunaan kata yang tepat yang terdiri dari kata dalam bahasa asing dan kata dalam bahasa daerah. Adapun penelitian ini dianalisis berdasarkan teori diksi. Menurut Pateda (2005: ) menentukan ketepatan diksi dalam beberapa aspek, yaitu: (1) ketepatan penggunaan kata popular. Penggunaan kata populer adalah kata populer yang hanya dikenal oleh masyarakat tertentu saja apabila ditinjau dari tingkatan sosial dan pendidikan masyarakat. Kata populer ini memiliki daya nalar yang tinggi jika dilihat dari segi makna katanya, (2) penggunaan kata bermakna konotasi. Penggunaan kata bermakna konotasi adalah penggunaan kata yang maknanya bisa menimbulkan reaksi emosi pada pembaca ketika berhadapan dengan sebuah kata, (3) penggunaan kata bersinonim. Penggunaan kata bersinonim adalah untuk membentuk kata yang bervariasi. Kata bersinonim dapat digunakan berganti-ganti agar pembaca atau pendengar tidak merasa bosan dengan kata itu-itu saja, (4) penggunaan kata atau istilah yang tepat. Penggunaan kata tepat dibagi atas dua, yaitu kata dalam bahasa asing dan kata dalam bahasa daerah. 2. Makna dalam Parikan Sms Lebaran Idul Fitri Pada penelitian ini selain terdapat pilihan kata, terdapat pula maknanya, yang terdiri dari makna afektif, makna denotatif, makna konotatif, makna kiasan, dan makna stilistika. Hal ini sejalan dengan pendapat Pateda (1989:61) bahwa makna adalah arti, maksud pembicaraan atau penulisan yang diberikan kepada suatu bentuk kebahasaan. Membahas tentang makna yang terdapat dalam parikan, maka akan berhadapan dengan jenis-jenis makna. Pateda (2011:97-131) menerangkan bagian-bagian makna yang terdapat dalam parikan sms lebaran yang dibagi atas 29 jenis makna. Adapun yang berhubungan dengan makna dalam parikan sms lebaran, yakni: (1) makna afektif adalah makna yang muncul akibat reaksi

14 pendengar atau pembaca terhadap penggunaan kata atau kalimat, (2) makna denotatif adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas hubungan lugas antara satuan bahasa dan wujud di luar bahasa yang diterapi bahasa itu secara tepat. Makna denotatif adalah makna polos, makna apa adanya, (3) makna kiasan adalah pemakaian kata yang maknanya tidak sebenarnya, (4) makna konotatif adalah makna yang muncul akibat asosiasi perasaan pemakai bahasa terhadap kata yang didengar atau dibaca, (5) makna stilistika adalah makna yang timbul akibat pemakaian bahasa. SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Berdasarkan uraian-uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut: 1) Diksi yang digunakan dalam parikan sms lebaran Idul Fitri yakni terdapat 4 macam diksi. Diksi-diksi tersebut menyangkut ketepatan penggunaan kata popular, penggunaan kata bermakna konotasi, penggunaan kata bersinonim, penggunaan kata atau istilah yang tepat. Diksi yang dominan digunakan adalah diksi dalam bahasa Asing yaitu bahasa Arab dan bahasa daerah. Penggunaan pilihan kata tersebut dimaksudkan agar kata-kata di dalamnya terdengar indah, bervariasi atau tidak monoton dan tidak membosankan bagi para pembaca, 2) Makna dalam parikan sms lebaran ditemukan beberapa jenis-jenis makna yang digunakan oleh pengguna parikan yakni: (1) Makna afektif, (2) Makna denotatif, (3) Makna kiasan, (4) Makna konotatif, dan (5) Makna stilistika. Dalam hal ini, pengguna parikan cenderung menggunakan makna denotatif. SARAN Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti mengemukakan beberapa saran sehubungan dengan penelitian ini sebagai berikut: 1) Sebagai masyarakat pemakai bahasa, disarankan agar bisa memilih diksi atau kata-kata yang tepat dan dapat dipahami oleh pembaca yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat, 2) Setiap kata-kata yang diungkapkan oleh pengguna parikan sms

15 lebaran kepada pembaca tidak hanya sebagai bahan penghibur semata, melainkan memilki maksud dan tujuan yakni untuk menyampaikan pesan. Oleh sebab itu, diharapkan kepada pembaca SMS untuk mengambil makna dari sebuah pesan tersebut, serta bagi pengguna parikan kata-katanya yang diungkapkan juga harus tepat sehingga pembaca dari berbagai kalangan dengan mudah memahami maksud dan tujuan yang hendak disampaikan, 3) Penelitian ini masih dapat dilanjutkan bagi peneliti selanjutnya yang berkiprah dalam penelitian tentang kebahasaan dengan meneliti ejaan dalam SMS terhadap penggunaan bahasa tulis. Dengan adanya penelitian tentang kebahasaan kita dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan bahasa Indonesia dalam sebuah tulisan. DAFTAR RUJUKAN Chaer, Abdul Kamus Ungkapan Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Djajasudarma, T. Fatimah Metode Linguistik, Ancangan Metode Penelitian dan Kajian. Bandung: PT Refika Aditama Eddy, Nyoman Tusthi Kamus Istilah Sastra Indonesia. Flores, NTT: Nusa Indah Pateda, Mansoer Semantik Leksikal. Flores-NTT: Nusa Indah Morfologi Bahasa Indonesia. Gorontalo: VILADAN Semantik Leksikal. Gorontalo: VILADAN Samsuri Analisis Bahasa. Jakarta: Erlangga Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Kosakata. Bandung: Angkasa

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari bahasa. Sebab bahasa merupakan alat bantu bagi manusia dalam berinteraksi dengan sesamanya. Segala aktivitas

Lebih terperinci

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN 1 DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS SASTRA DAN BUDAYA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, informasi,

BAB I PENDAHULUAN. kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide, informasi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia sering terjadi interaksi satu sama lain. Proses interaksi terjadi karena adanya komunikasi antar sesama anggota masyarakat. Komunikasi merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh masyarakat umum dengan tujuan berkomunikasi. Dalam ilmu bahasa dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

BAB V PENUTUP. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Jenis makna konotatif yang terdapat dalam antologi cerkak majalah Djaka

Lebih terperinci

JENIS KALIMAT DAN DIKSI DALAM UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI 1432 H MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS)

JENIS KALIMAT DAN DIKSI DALAM UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI 1432 H MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) JENIS KALIMAT DAN DIKSI DALAM UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI 1432 H MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S -1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A

Diajukan Oleh: ALI MAHMUDI A ANALISIS MAKNA PADA STATUS BBM (BLACKBERRY MESSENGER) DI KALANGAN REMAJA: TINJAUAN SEMANTIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra sebagai salah satu unsur kesenian yang mengandalkan kreativitas pengarang melalui penggunaan bahasa sebagai media. Dalam hal ini, sastra menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Lebih terperinci

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR

DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR Arkhais, Vol. 07 No. 1 Januari -Juni 2016 DISFEMIA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR POS KOTA DAN RADAR BOGOR Kania Pratiwi Sakura Ridwan Aulia Rahmawati Abstrak. Penelitian ini bertujuan memahami secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau

BAB I PENDAHULUAN. menjelaskan bahwa puisi berasal dari bahasa Yunani poeima membuat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puisi merupakan bentuk karya sastra yang sangat populer di kalangan masyarakat sampai saat ini. Puisi digemari oleh semua lapisan masyarakat, karena kemajuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dasar penggunaan bahasa dalam sastra bukan sekedar paham, tetapi yang penting adalah keberdayaan kata untuk meninggalkan kesan kepada pembaca atau pendengarnya. Dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS Makalah Bahasa Indonesia Oleh: NAMA : KAHLIL GIBRAN ARDA YASSIN NIM : 004138322374193

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME

KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai alat komunikasi, baik komunikasi antar individu yang satu dengan yang lain maupun antar

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia, dengan bahasa orang bisa bertukar pesan dan makna yang digunakan untuk berkomunikasi oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seni, sebagai karya seni yang mengandung unsur estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KONOTATIF DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT PERIODE BULAN OKTOBER 2013 s.d. BULAN JANUARI 2014

ANALISIS MAKNA KONOTATIF DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT PERIODE BULAN OKTOBER 2013 s.d. BULAN JANUARI 2014 ANALISIS MAKNA KONOTATIF DAN PERUBAHAN MAKNA DALAM BERITA UTAMA SURAT KABAR PIKIRAN RAKYAT PERIODE BULAN OKTOBER 2013 s.d. BULAN JANUARI 2014 Ifah Hanifah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa. Bahasa sebagai medium karya sastra. Bahasa sudah menjadi sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi pada dasarnya tidak dapat ditafsirkan secara terpisah, karena dalam bahasa mempunyai satuan-satuan seperti morfem, kata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang dapat bertutur dengan bahasa tertentu secara tiba-tiba dalam situasi penuturan baik bersifat formal maupun yang bersifat informal. Mengganti bahasa diartikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi 1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab 1, peneliti akan memaparkan hal-hal yang melatarbelakangi penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi operasional. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Kailani (2001:76) menyatakan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang berbentuk lisan dan tulisan yang dipergunakan oleh masyarakat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya (Semi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya

BAB II LANDASAN TEORI. dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian yang Relevan Penelitian tentang kemampuan menulis pantun sebelumnya sudah pernah dilakukan di Universiatas Muhammadiah Purwokerto, yaitu sebagai berikut: Upaya Peningkatan

Lebih terperinci

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik,

BAB I PENDAHULUAN. membicarakan secara langsung, menyampaikan lewat media-media elektronik, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pada dasarnya setiap individu mempunyai pengalaman tentang suatu peristiwa. Pengalaman itu dapat berupa: kesenangan, kesedihan, keharuan, ketragiasan, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam segala segi kehidupan, manusia tidak dapat terlepas dari bahasa. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu berhubungan dengan anggota masyarakat yang lain.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS JAMBI

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS JAMBI STRUKTUR DAN FUNGSI MANTRA DI DESA SUNGAI GELAM KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI PROVINSI JAMBI SKRIPSI OLEH: KIKI AMELIA I1B113018 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi yang diciptakan oleh sastrawan melalui kontemplasi dan suatu refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia merupakan salah satu alat komunikasi dan sebagai alat pemersatu bangsa indonesia dan diperjelas didalam isi sumpah pemuda yang berbunyi kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan berbagai acara menarik yang dimiliki oleh masing-masing channel 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Televisi merupakan sarana informasi dan komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual atau penglihatan. Beberapa iklan dan hiburan disiarkan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan karya sastra yang mengandung imajinasi. Bahasa yang digunakan dalam puisi cenderung dipadatkan, dipersingkat dan diberi irama dengan bunyi yang

Lebih terperinci

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG

ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG ANALISIS LAPIS UNSUR PUISI KUCARI JAWAB KARYA J.E. TATENGKENG Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS GAYA BAHASA PUISI TANPA SYARAT PADA AKUN INSTAGRAM @PuisiLangit SEBAGAI MEDIA AJAR PEMAKNAAN PUISI DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Theresia Pinaka Ratna Ning Hapsari, Veronica Melinda Nurhidayati Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Pada bagian ini akan diuraikan secara berturut-turut: simpulan, implikasi, dan saran A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ciptaan Tuhan yang paling tinggi derajatnya adalah manusia, manusia sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah satu kelebihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki makna yang sama. Salah satu fungsi dari bahasa adalah sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki makna yang sama. Salah satu fungsi dari bahasa adalah sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan cerminan dari suatu masyarakat penuturnya dan karya manusia yang hidup. Sebagai sesuatu yang hidup, ia mengalami perkembangan; yaitu mengalami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan

GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH. NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DALAM ALBUM SEPERTI SEHARUSNYA PADA GRUP MUSIK NOAH NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan sebuah karya yang bersifat imajinatif yang mengandung nilai keindahan di dalamnya. Sastra menyajikan berbagai bentuk kisah yang menarik untuk

Lebih terperinci

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA

ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA ANALISIS MORFEM BAHASA MELAYU SUB-DIALEK SEKANAK DESA TINJUL KECAMATAN SINGKEP BARAT KABUPATEN LINGGA ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar (S.Pd.) Sarjana

Lebih terperinci

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. PUISI bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna. Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh: diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam karya sastra tersebut. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN BAHASA (LANGUAGE GAMES) Tutin Mulyati NIM : 08210086 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. Nilai budaya yang dimaksud adalah nilai budaya daerah yang dipandang sebagai suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia terdiri dari beraneka ragam suku yang masing-masing suku tersebut memiliki nilai budaya yang dapat membedakan ciri yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III DI SEKOLAH DASAR BAWAMAI PONTIANAK KOTA Herlina, Kaswari, Heri Kresnadi Prodi PGSD FKIP Untan Pontianak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya Sejauh pengetahuan peneliti, penelitian tentang pengajaran satra telah banyak dilakukan salah satunya, penelitian pengajaran sastra dapat peneliti

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sekolah. Lerner (dalam Mulyono, 2003:224) berpendapat bahwa menulis adalah 8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakekat Menulis Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan perasaan ke dalam lambang-lambang tulisan.

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X ANALISIS MAKNA KIAS DALAM LIRIK LAGU IWAN FALS SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X Oleh: Supriyanto Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI

VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI VARIASI BAHASA PADA SMS (SHORT MESSAGE SERVICE) DALAM SURAT KABAR PADANG EKSPRES: TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Humaniora pada Jurusan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 58 BAB 3 METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Secara etimologis metode berasal dari kata Yunani Metodos yang berarti jalan atau cara sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menggangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra lisan sebagai sastra tradisional telah lama ada, yaitu sebelum masyarakat tersebut mengenal keberaksaraan. Setiap bentuk sastra lisan, baik cerita maupun

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03)

PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) PR ONLINE MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA XII SMA (KODE: S03) 1. Jawaban: B Ide pokok paragraf terdapat dalam kalimat utamanya: terdapat di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok paragraf tersebut terdapat

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING Shinta Nuryatna NIM 08210029 nuryatnashinta2@yahoo.com Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI EDUKATIF DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE di Google.

PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI EDUKATIF DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE  di Google. PENGUNGKAPAN MAKNA KIASAN DAN NILAI EDUKATIF DALAM KATA-KATA MUTIARA PADA WEBSITE http://members.tripod.com/~insani/kata2.html di Google.com SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu cara manusia berinteraksi dengan orang lain yang biasa disebut interaksi sosial. Interaksi sosial ini dapat mengungkapkan perasaan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Azmayunira Muharramah Sabran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN

JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN JENIS KALIMAT DAN VARIASI DIKSI DALAM KARTU UCAPAN ULANG TAHUN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Disusun oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Potret sosial adalah gambaran dari suatu kejadian yang telah terjadi dan terkait dengan orang banyak. Maka banyak orang yang memberikan perhatian terhadap peristiwa

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi 1. Puisi baru yang berisi tentang cerita adalah. SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal 11.1 Himne Balada Epigram Elegi Kunci Jawaban : B Himne yaitu puisi yang digunakan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan yang Relevan Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari buku-buku pendukung yang relevan, buku-buku yang digunakan dalam pengkajian ini adalah buku-buku tentang sosiolinguistik.

Lebih terperinci

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul

: Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Judul Skripsi : Ortografis dalam Register Seabreg SMS Gaul Nama : Eli Rahmat Tahun : 2013 Latar Belakang Menurut Keraf bahasa memiliki empat fungsi, yaitu (1) sebagai alat untuk mengekpresikan diri, (2)

Lebih terperinci

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI

RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI RETORIKA KH. ANWAR ZAID SAAT CERAMAH TENTANG KEAGAMAAN DI TUBAN ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK)

ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) ANALISIS PENYIMPANGAN MAKSIM KERJASAMA DAN AKSIM KESOPANAN DALAM WACANA KARTUN PADA URAT KABAR KOMPAS (TINJAUAN PRAGMATIK) Oleh : Agung Nugroho A.310.010.128 Skripsi Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar yang disediakan lembaga untuk peserta didik. Kurikulum pendidikan sudah beberapa

Lebih terperinci

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN

Oleh : Dwi Prihatin NIM K BAB I PENDAHULUAN Kajian pemakaian bahasa dalam SMS (Short Message Service) mahasiswa program studi pendidikan bahasa, sastra indonesia dan daerah FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta (Sebuah Tinjauan Sosiolinguistik)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia untuk menyampaikan gagasan atau pikiran, dan ide- idenya dengan maksud ingin mengutarakannya kepada

Lebih terperinci

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah.

Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang terindah dalam susunan terindah. Pengertian dan Unsur-unsurnya Karya sastra secara umum bisa dibedakan menjadi tiga: puisi, prosa, dan drama. Secara etimologis istilah puisi berasal dari kata bahasa Yunani poesis, yang berarti membangun,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kemampuan Menurut Moeliono (2002:701) kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan. Selanjutnya Menurut Moenir (2001:16) kemampuan berasal dari kata dasar mampu yang jika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya. membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang dalam kehidupannya membutuhkan sistem komunikasi. Adapun sistem komunikasi dimaknai sebagai bahasa. Bahasa dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial perlu untuk berinteraksi untuk bisa hidup berdampingan dan saling membantu. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berinteraksi

Lebih terperinci

IRMA YUNI ABSTRAK. Kata kunci : Hipotesis, Signifika, Esai, Alur, Tema. PENDAHULUAN

IRMA YUNI ABSTRAK. Kata kunci : Hipotesis, Signifika, Esai, Alur, Tema. PENDAHULUAN HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TAHUN PEMBELAJARAN 2010/2011 IRMA YUNI ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA

VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA 1 VARIASI GAYA BAHASA REPETISI PADA WACANA KATA MUTIARA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah FIPIT YULAIKA A.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah salah satu negara yang luas di dunia, karena Indonesia tidak hanya memiliki kekayaan alam yang subur, tetapi juga terdiri atas berbagai suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja

BAB I PENDAHULUAN. sastra tadi harus dapat dikomunikasikan kepada orang lain, karena dapat saja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa yang akan disampaikan kepada orang lain. Sastra adalah komunikasi. Bentuk rekaman atau karya sastra tadi harus dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: BAHASA INDONESIA Berbicara untuk Keperluan Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Menurut Lagousi (1992: 25),

Lebih terperinci

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA

2015 RELEVANSI GAYA BAHASA GURIND AM D UA BELAS KARYA RAJA ALI HAJI D ENGAN KRITERIA BAHAN AJAR PEMBELAJARAN BAHASA D AN SASTRA IND ONESIA D I SMA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap kali gurindam disebut, maka yang terbesit tidak lain ialah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Seakan-akan hanya Gurindam Dua Belas satu-satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah satu-satunya milik manusia yang tidak pernah lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia sepanjang keberadaan manusia itu, sebagai makhluk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari sebuah kesusastraan, terlepas dari apakah kegiatan bersastra dilakukan didasari ataupun tanpa didasari kesadaran untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kesesuaian syair lagu dengan tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dan mencari kesesuaian

Lebih terperinci

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI ANALISIS MAKNA DALAM KATA MUTIARA PADA ACARA TELEVISI HITAM PUTIH DI TRANS7 BULAN AGUSTUS 2011: TINJAUAN SEMANTIK NASKAH PUBLIKASI NOVIA ESTI NINGSIH A 310 070 021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan peneliti memilih judul Penggunaan Campur Kode ceramah ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5 November 2013. Peneliti ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dita Marisa, 2013 BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini akan diuraikan, latar belakang penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut.

Lebih terperinci