LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017"

Transkripsi

1 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Disusun Oleh : FAUZI STYOBUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016

2 HALAMAN PENGESAHAN Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini: Nama : Fauzi Styobudi No. Mahasiswa : Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial Telah melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 3 Godean yang dimulai dari 15 Juli sampai dengan 15 September Adapun seluruh hasil kegiatannya telah terangkum dalam naskah laporan ini. Godean, 15 September 2016 Mengetahui Dosen Pembimbing PPL Guru Pembimbing SMP N 3 Godean Raras Gistha Rosardi, M.Pd. NIP Christina Tri Suharyanti, M. Pd. NIP Menyetujui Kepala Sekolah SMP N 3 Godean Koordinator PPL SMP N 3 Godean Drs. Thomas Dwi Herusantosa, M.Pd NIP Sri Handayani, A. Md.Pd. NIP i PPL SMP Negeri 3 Godean 2016

3 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP N 3 Godean serta tersusunnya laporan ini dengan diberikan nikmat sehat. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Universitas Negeri Yogyakarta ini merupakan program praktik mengajar secara langsung di sekolah untuk mengembangkan kemampuannya sebagai calon tenaga pendidik selama satu bulan. Kegiatan PPL juga termasuk dalam salah satu mata kuliah yang wajib di semester 6 yang mempunyai bobot 3 SKS. Keberhasilan kegiatan PPL ini tentu tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya selaku penyusun mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Rochmat Wahab, M.Pd, M.A. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta. 2. Bapak Prof. Dr. Ajat Sudrajat, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta. 3. Ketua LPPMP beserta staff yang telah menjadi pendukung utama pelaksanaan PPL UNY Bapak Drs. Thomas Dwi Herusantosa, M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 3 Godean. 5. Ibu Sri Handayani, A.Md.Pd. selaku Koordinator PPL SMP Negeri 3 Godean. 6. Ibu Raras Gistha Rosardi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah memberikan bimbingan dan motivasi dari awal hingga akhir PPL. 7. Ibu Nurul Hidayati, S.Pd. selaku Guru Pembimbing PPL IPS di SMP Negeri 3 Godean, yang telah memberikan bimbingan selama pelaksanaan PPL berlangsung. 8. Seluruh guru dan karyawan SMP Negeri 3 Godean. 9. Bapak, Ibu dan Adik atas dukungan dan doanya. 10. Teman-teman mahasiswa PPL UNY 2016 yang telah menjadi motivator sekaligus keluarga. 11. Siswa Siswi SMP Negeri 3 Godean yang telah membantu selama kegiatan PPL berlangsung, serta memberikan pengalaman berharga bagi penyusun. 12. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan PPL yang tidak bisa disebutkan satu persatu. PPL SMP Negeri 3 Godean 2016 ii

4 Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna sehingga perlu adanya perbaikan. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun, saya harapkan untuk kesempurnaan laporan ini dan untuk laporanlaporan selanjutnya. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penyusun, mahasiswa yang akan melaksanakan PPL di SMP Negeri 3 Godean dan bagi semua pembaca. Godean, 15 September 2016 Penyusun PPL SMP Negeri 3 Godean 2016 iii

5 DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN PPL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR LAMPIRAN... v ABSTRAK... vi BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi... 2 B. Perumusan Kegiatan dan Rancangan Kegiatan PPL C. Penyusunan Laporan PPL BAB II. PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL B. Pelaksanaan Program PPL C. Analisis Hasil Pelaksanaan BAB III. PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PPL SMP Negeri 3 Godean 2016 iv

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Format Observasi Kondisi Sekolah Lampiran 2. Lembar Observasi Kelas Lampiran 3. Matrik Individu Lampiran 4. Laporan Mingguan Lampiran 5. Kalender Akademik Lampiran 6. Silabus Lampiran 7. Daftar Hadir Siswa Lampiran 8. Daftar Buku Pegangan Lampiran 9. Jadwal Mengajar Lampiran 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Lampiran 11. Rekapan Dana Lampiran 12. Dokumentasi PPL SMP Negeri 3 Godean 2016 v

7 ABSTRAK PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN 2016 Fauzi Styobudi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program wajib bagi setiap mahasiswa kependidikan. Tujuan dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan adalah melatih mahasiswa dalam rangka menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya dalam proses belajar mengajar sesuai dengan bidang keahlian masing-masing, sehingga mahasiswa memiliki pengalaman menjadi pendidik yang professional dalam nilai, sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai bekal dirinya dalam mengembangkan kompetensi yang dimiliki. mahasiswa PPL mengajar beberapa mata pelajaran sesuai bidangnya masing-masing. Selain melakukan praktik mengajar mahasiswa juga melakukan praktik persekolahan seperti setiap Senin dan hari besar Nasional dengan mengikuti upacara bendera. Pelaksanaan PPL bertempat di SMP Negeri 3 Godean. Kegiatan yang dalam PPL meliputi kegiatan yang diprogramkan oleh UNY, kelompok maupun individu yang meliputi pengajaran mikro, pembekalan, pembuatan perangkat pembelajaran serta praktik mengajar, program untuk sekolah yang dalam pelaksanaannya dapat berjalan lancarhasil dari kegiatan PPL di SMP Negeri 3 Godean antara lain praktik mengajar sebanyak 8 kali tatap muka di kelas VII A, VII B, dan VII C, VII D, VII E, VII F, VIII B, dan VIII C. Banyak pengalaman berharga yang didapat selama berlangsungnya kegiatan PPL selama satu bulan ini. Seluruh kegiatan dapat berjalan dengan lancar berkat adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antara warga sekolah seperti pihak birokrasi, kepala sekolah guru pembimbing dan juga siswa. Dengan demikian kegiatan PPL diharapkan dapat memberikan banyak manfaat bagi siswa, pihak sekolah, maupun kepada mahasiswa sendiri untuk mengembangkan kemampuannya dan menerapkan ilmu-ilmu yang telah didapatkan selama berada di bangku kuliah, serta melatih keprofesionalan sebagai calon tenaga pendidik yang terjun secara langsung di lingkungan sekolah. Kata Kunci : Praktik Mengajar, Pendidikan IPS PPL SMP Negeri 3 Godean 2016 vi

8 BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan yang dilakukan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan mahasiswa kependidikan sebagai calon tenaga pendidik yang profesional. Program PPL ini sebagai ajang untuk berlatih bagaimana menjadi seorang pendidik. Standar kompetensi yang digunakan dalam kegiatan PPL mengacu pada tuntutan empat kompetensi guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial. Melalui kegiatan PPL mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman, keterampilan, dan pengetahuan yang baru baik sebagai calon pendidik di sekolah maupun sebagai bagian dari masyarakat. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Pada praktik Pengalaman Lapangan ini, mahasisiwa dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh tenaga pendidik seperti, kegiatan praktik mengajar, menyusun program rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengadakan evaluasi hingga menindaklanjuti hasil evaluasi tersebut. Untuk mendapat pengalaman nyata sebagai seorang pendidik. Pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan dapat menjadi bekal untuk membentuk calon guru tenaga kependidikan yang profesional. Selain itu juga dengan pengalaman yang telah diperoleh, mahasiswa diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya sebelum terjun kedalam dunia pendidikan sepenuhnya. Visi dari program PPL ini adalah sebagai wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Sedangkan misi dari PPL itu sendiri meliputi menyiapkan dan menghasilkan calon guru atau tenaga kependidikan, mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah dikuasainya, serta mengkaji dan mengembangkan praktik keguruan dan praktik kependidikan. Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan program PPL ini adalah untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau tenaga kependidikan yang profesional karena salah satu kunci penting dalam membangun kualitas pendidikan bangsa adalah tenagah pendidik dan tenaga kependidikan. Sehingga dengan adanya PPL mahasiswa siap dan memiliki life skill ketika mereka terjun ke lapangan karena telah mengetahui dari teori yang didapat melalui kuliah dan praktik di lapangan. PPL SMP Negeri 3 Godean

9 Sebelum melaksanakan dilaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa sebagai praktikan telah menempuh kegiatan sosialisasi, yaitu pra-ppl melalui mata kuliah Pembelajaran Micro Teaching dan observasi di SMP Negeri 3 Godean. Pelaksanaan PPL di SMP Negeri 3 Godean pada tahun 2016 berjumlah 11 orang yang terdiri dari 2 mahasiswa jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P. IPS), 2 mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Rupa, 2 mahasiswa jurusan Pendidikan Seni Tari, 2 mahasiswa jurusan Pendidikan Pendidikan Seni Musik, 2 mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) dan 1 mahasiswa jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). Program PPL ini dilaksanakan pada semester khusus tahun ajaran 2016/2017. Pelaksanaan kegiatan PPL dimulai dari tanggal 15 Juli sampai dengan 15 September A. Analisis Situasi Sebelum melaksanakan kegiatan PPL, mahasiswa harus mengetahui kondisi lingkungan sekolah sebagai lokasi kegiatan PPL. Untuk itu pada tanggal 22 Februari 2016 penulis beserta anggota kelompok PPL yang lain melakukan observasi terkait kondisi lingkungan sekolah terkait dengan sarana dan prasarana yang ada di SMP Negeri 3 Godean. 1. Visi Misi SMP Negeri 3 Godean a. Visi Unggul dalam Prestasi, Beriman, Berbudi dan Berwawasan Lingkungan Indikator Visi: 1. Terwujudnya lulusan yang cerdas, kompetitif, cinta tanah air, beriman dan bertaqwa 2. Terwujudnya KTSP yang sesuai kondisi sekolah 3. Terwujudnya standar proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Terwujudnya standar pendidik dan kependidikan 5. Terwujudnya standar sarana dan prasarana pendidikan yang relevan 6. Terwujudnya standar pengelolaan pendidikan 7. Terwujudnya penggalangan biaya pendidikan yang memadai 8. Terwujudnya standar penilaian pendidikan 9. Terwujudnya budaya mutu berkelanjutan 10. Terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan dan mitigasi bencana (Swaliba) PPL SMP Negeri 3 Godean

10 11. Terwujudnya warga sekolah yang taat dengan peraturan lalu lintas b. Misi 1. Mewujudkan potensi siswa yang cerdas, terampil, cinta tanah air, beriman, dan bertaqwa. 2. Melaksanakan Pengembangan KTSP sesuai kebutuhan sekolah 3. Mewujudkan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 4. Melaksanakan pengembangan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran 5. Memenuhi sarana dan prasarana pendidikan sesuai kebutuhan siswa 6. Melaksanakan manajemen pengelolaan sesuai sistem pendidikan yang transparan dan akuntabel. 7. Melaksanakan diversifikasi sistem penilaian, remidial pembelajaran, dan pengayaan. 8. Mewujudkan sistem penilaian sesuai Standar Nasional Pendidikan 9. Mewujudkan sekolah Swaliba dengan memasukan materi swaliba didalam proses pembelajaran yang terintegrasi dalam mata pelajaran IPA,IPS,Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, PKn, dan Pendidikan Agama 10. Meningkatkan budaya berlalulintas yang tertib dan disiplin c. Tujuan Sekolah 1) Mencapai skor GSA minimal 0,40 pada tahun ) Memiliki kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik. 3) Memiliki dokumen Silabus dan RPP berkarakter untuk semua mata pelajaran. 4) Mengimplementasikan pendidikan karakter di sekolah. 5) Meningkatkan ketercapaian KKM untuk semua mata pelajaran. 6) Mencapai kelulusan 100 % dengan nilai rata-rata Ujian Nasional 8,07. 7) Mencapai juara ke-3 nasional pada Olimpiade IPA. 8) Mencapai juara ke-1 tingkat kabupaten bidang olahraga voley. 9) Meningkatkan pengelolaan kelas bilingual dengan mewujudkan dokumen Silabus dan RPP kelas bilingual. 10) Meningkatkan kelengkapan sarana dan prasarana menuju keadaan yang ideal. 11) Mengembangkan supervisi klinis, monitoring dan evaluasi pada semua guru. 12) Mengembangkan partisipasi biaya personal. PPL SMP Negeri 3 Godean

11 Secara garis besar, manfaat yang diharapkan dari praktik pengalaman lapangan antara lain : a. Bagi Mahasiswa 1) Mengenal dan mengetahui secara langsung proses pembelajaran dan kegiatan kependidikan lainnya ditempat praktik (sekolah). 2) Mempraktikan bekal yang telah diperoleh selama proses perkuliahan baik dari teori mata kuliah maupun praktik Micro Teaching ke dalam proses pembelajaran atau kegiatan kependidikan lainnya. 3) Lebih memahami tugas-tugas sebagai guru. b. Bagi Sekolah 1) Mendapat inovasi dalam kegiatan kependidikan. 2) Memperoleh bantuan tenaga dan pikiran dalam mengelola pendidikan. c. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta dan LPPMP 1) Memperoleh masukan perkembangan pelaksanaan praktik pendidikan sehingga kurikulum, metode dan pengelolaan pembelajaran dapat disesuaikan 2) Memperoleh masukan tentang kasus kependidikan yang berharga sehingga dapat dipakai sebagai bahan pengembangan penelitian. 3) Memperoleh jalinan kerjasama dengan instansi lain. 2. Kondisi Fisik Sekolah SMP Negeri 3 Godean terletak di Desa Krapyak, Kelurahan Sidoarum, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang berstatus SSN ( Sekolah Standar Nasional). SMP Negeri 3 Godean merupakan salah satu sekolah sebagai tempat pelaksanaan PPL UNY Tahun 2016 pada semester khusus (bulan Juli sampai September 2016). Lokasi SMP Negeri 3 Godean cukup strategis dan mudah dijangkau dengan berbagai macam kendaraan letaknyapun tidak di pinggir jalan melainkan berada dalam komplek lingkungan desa dan perumahan sehingga jauh dari kebisingan suara dan polusi kendaraan bermotor. Berdasarkan hasil observasi sebelum dilaksanakannya PPL diperoleh data sebagai berikut : a. SMP Negeri 3 Godean mempunyai 18 ruang kelas dengan perincian sebagai berikut : 1) 6 ruang untuk kelas VII 2) 6 ruang untuk kelas VIII 3) 6 ruang untuk kelas IX PPL SMP Negeri 3 Godean

12 b. SMP Negeri 3 Godean mempunyai sarana dan prasarana yang memadai sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar seperti : 1) Ruang Kepala Sekolah 2) Ruang Guru 3) Ruang Tata Usaha 4) Ruang BK 5) Ruang UKS putra dan putri 6) Ruang Kurikulum 7) Ruang Koperasi Sekolah 8) Tempat Ibadah 9) Ruang Perpustakaan 10) Ruang TI 11) Ruang OSIS 12) Ruang PKK 13) Ruang Multimedia 14) Ruang Musik dan studio musik 15) Ruang Tari dan karawitan 16) Ruang AVA 17) Ruang Tata Boga dan Busana 18) Laboratorium, yang terdiri atas laboratorium Bahasa, Biologi dan Fisika 19) Lapangan Sepak bola 20) Lapangan Bola Basket 21) Gudang 22) Tempat parkir guru, karyawan dan siswa 23) 3 Kantin sehat 24) Kamar mandi yang terdiri dari 10 kamar mandi untuk siswa dan dua kamar mandi untuk guru SMP Negeri 3 Godean juga memiliki beberapa kegiatan ekstrakulikuler sebagai tempat untuk menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakat peserta didiknya. Kegiatan ekstrakulikuler tersebut secara struktural berada dibawah koordinasi sekolah dan OSIS. Kegiatan ekstrakulikuler yang dilaksanakan di Sekolah ini antara lain : Ekstrakurikuler Wajib: Pramuka Ekstrakurikuler tambahan: 1) Sepak Bola 2) Bola Volley PPL SMP Negeri 3 Godean

13 3) Basket 4) Futsal 5) Pencak Silat 6) Hanggar 7) Seni Rupa 8) Seni Ukir 9) Seni Tari 10) Seni Musik 11) Karawitan 12) Karya Ilmiah Remaja (KIR) 13) Agronomi 14) Qiro ah 15) Baca Tulis Al Qur an dan Rohis 16) Komputer 17) Olimpiade IPA 3. Kondisi Non Fisik Sekolah a. Guru SMP Negeri 3 Godean mempunyai 39 orang tenaga pendidik yang profesional dalam mendidik peserta didiknya baik yang berkualifikasi S1 maupun S2 sesuai dengan bidang keahliannya. No Nama Jabatan di Sekolah Mata Pelajaran yang diampu 1 Drs. Thomas Dwi Herusantosa, M.Pd. Kepala Sekolah Bahasa Indonesia 2 Karsono Waka Sarpras Seni Budaya Ukir) 3 Adi Nugroho Waka Kesiswaan Olahraga 4 Rr Sri Setya Harjani, S.Pd. Ka Perpustakaan Bahasa Jawa Wali kelas 9 F 5 Susan Engelina, S.Pd. Wali Kelas 7 C Bahasa Inggris 6 Istiyarjo, S.Pd. Guru Matematika 7 Sunarti Nur Rofiah, S.Pd. Wali Kelas 7 E IPA 8 Tri Siwi Mardjiati, S.Pd. Wali Kelas 9 A Bahasa Indonesia 9 Sukarsih, S.Pd. Wali Kelas 7 B Bahasa Indonesia PPL SMP Negeri 3 Godean

14 10 Sri Handayani, S.Pd. Waka Humas IPA Wali Kelas 9 E 11 Mawardhi, S.Pd. Guru Matematika 12 Heriyanto Purwantoro, S.Pd. Wali Kelas 7 F IPS 13 Hj. Sayekti, S.Pd. Ka Lab IPA IPA Wali Kelas 8 A 14 Irmina Sri Susanti, S.Pd. Guru Bahasa Inggris Wali Kelas 8 F 15 Seksioningsih, S.Pd. Guru PKn 16 Anastasia Ugi Palupi, S.Pd. Guru Seni Musik 17 Siti Sukaptini, S.Pd. Wali Kelas 8 D Prakarya 18 Jamiatun, S.Pd Guru Bahasa Indonesia Wali Kelas 9 D 19 Sri Utami, S.Pd Wali Kelas 8 B Seni Tari 20 Trianawati Guru Agama Islam 21 Drs H. Eko Nugroho Guru BK 22 Dra. Elyzabeth Lisnartun Guru Bahasa Jawa 23 Marfu ah Azhar, S.Si Waka IPA Kurikulum 24 Argi Suyamti, S.Pd. Wali Kelas 7 D PKn 25 Mursilah, S.Pd. Wali Kelas 9 C Matematika 26 Tri Haryono Guru Seni Rupa 27 Ridyanto Kunsubagyo, S.PDT. Guru TIK 28 Ari Hastarti, S.Pd. Guru IPA 29 Slamet Windarto, S.Pd. Guru BK 30 Dra Sukarmi. Guru BK 31 Sumaryanto, S.Ag. Guru Agama Islam 32 Nurul Hidayati, S.Pd. Wali Kelas 8 E IPS 33 Christina Tri Suharyanti, S.Pd. Wali Kelas 8 C IPS 34 Sarija, S.Pd. Guru Olahraga 35 Andreas Suparno, S.Pd. Wali Kelas 9 B Bahasa Inggris 36 Suharti, S.Pd Guru Agama Kristen 37 Dra. V. Ari Murti Pratiwi Guru Agama Katholik 38 Hj Sugiharti, S.Pd. Wali Kelas 7 A Matematika 39 Puspita Sari, S.Pd. Guru Bahasa Inggris PPL SMP Negeri 3 Godean

15 b. Siswa SMP Negeri 3 Godean mempunyai siswa sebanyak 575, dengan perincian sebagai berikut : 1) Kelas VII (A, B, C, D, E, F) sebanyak 192 siswa 2) Kelas VIII (A, B, C, D, E, F) sebanyak 192 siswa 3) Kelas IX (A, B, C, D, E, F) sebanyak 191 siswa c. Karyawan SMP Negeri 3 Godean mempunyai karyawan berjumlah 11 orang yang bekerja pada bidangnya masing-masing, yaitu : 1) Retno Widhiastuti 2) Sulistiyarmi 3) Widi Winarti 4) Supardo 5) Hardiman 6) Kirmanto 7) Latifah Prastiwi, S.Pd 8) Sukapjo 9) Tri Sarjono 10) Winarno 11) Yamto Waktu kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Godean pada hari Senin adalah : Pembagian Jam Pukul Jam Pelajaran ke-1 UPACARA Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke PPL SMP Negeri 3 Godean

16 Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Godean untuk hari Selasa, Rabu dan Sabtu adalah : Pembagian Jam Pukul Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke adalah : Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Godean untuk hari Kamis Pembagian Jam Pukul Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 3 Godean untuk hari Jumat adalah : Pembagian Jam Pukul Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke Istirahat Jam Pelajaran ke Jam Pelajaran ke PPL SMP Negeri 3 Godean

17 B. Perumusan Kegiatan dan Rancangan Kegiatan PPL Dalam kegiatan PPL kali ini, mahasiswa hanya fokus dalam kegiatan mengajar, dan mengajar secara terbimbing yang didampingi oleh guru pembimbing masingmasing. PPL UNY ini dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai tanggal 10 Agustus sampai 12 September Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan PPL ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Kegiatan Waktu Keterangan No 1 Penyerahan mahasiswa PPL kepada Sekolah 2 Observasi kondisi lingungan sekolah 3 Observasi praktik mengajar di kelas 4 Penerjunan mahasiswa KKN PPL UNY Februari 2016 Lokasi PPL 23 Februari 2016 Lokasi PPL 26 Februari 2016 Lokasi PPL 15 Juli 2016 Lokasi PPL 5 Pelaksanaan KKN PPL UNY Juli 15 September 2016 Lokasi PPL 6 Observasi dan konsultasi administrasi 18 Juli 2016 Lokasi PPL 7 Observasi kondisi kelas 19 Juli 2016 Lokasi PPL 8 Praktik Mengajar 20 Juli 25 Agustus 2016 Lokasi PPL 9 Pembimbingan PPL oleh DPL 1 Agustus 2 September 2016 Lokasi PPL 10 Penyusunan Laporan PPL 5 15 September 2015 Lokasi PPL 11 Penarikan Mahasiswa KKN- PPL UNY September 2016 Lokasi PPL 12 Ujian PPL DPL PPL PPL SMP Negeri 3 Godean

18 Rangkaian kegiatan PPL dimulai sejak mahasiswa di kampus sampai di sekolah sebagai tempat praktik mengajar. Pelaksanaan KKN-PPL dimulai tanggal 15 Juli sampai 15 September Sebelum mahasiswa terjun praktik mengajar di sekolah, mahasiswa diwajibkan mengikuti mata kuliah Micro Teaching sebanyak 2 SKS selama 1 semester pada semester 6 serta melakukan observasi Proses Belajar Mengajar di kelas serta pembekalan PPL oleh dari jurusan masing-masing. Selain itu juga harus dipersiapkan rancangan kegiatan PPL, sehingga kegiatan PPL tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuannya. Rancangan kegiatan PPL digunakan sebagai bahan acuan untuk pelaksanaan kegiatan PPL di Sekolah. Adapun kegiatan pelaksanaan rancangan kegiatan PPL secara umum sebelum melakukan praktik mengajar di kelas sebagai berikut : 1. Melakukan konsultasi administrasi dengan guru pembimbing mengenai jadwal mengajar, materi ajar, RPP, Silabus, dan persiapan mengajar. 2. Melakukan observasi kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru pembimbing untuk mengetahui kondisi kelas sebelum praktik langsung mengajar. 3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang disahkan oleh guru pembimbing. RPP sebagai pedoman dan perencanaan dalam penyampaian materi yang akan diajarkan. 4. Menyusun persiapan untuk praktik mengajar terbimbing, yaitu materi atau tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa ditentukan oleh guru. 5. Membuat media untuk praktik mengajar di kelas seperti tayangan video, slide power point, gambar-gambar, dan lain sebagainya. 6. Melaksanakan praktik mengajar terbimbing yaitu guru mendampingi mahasiswa ketika proses pembelajaran berlangsung di kelas dari awal hingga akhir. 7. Menyusun persiapan untuk praktik mengajar secara mandiri, yaitu mahasiswa diberi kesempatan untuk mengelola proses pembelajaran secara penuh namun masih dalam bimbingan dan pantauan guru pembimbing. 8. Melakukan diskusi dan refleksi terhadap tugas yang telah dilakukan baik dengan teman sejawat, guru pembimbing di sekolah maupun dosen pembimbing lapangan. Demikianlah rancangan kegiatan PPL secara pokok, sedangkan program yang lainnya bersifat insidental sesuai dengan keadaan yang terjadi selama proses pelaksanaan KKN PPL UNY tahun PPL SMP Negeri 3 Godean

19 C. Penyusunan Laporan PPL Laporan PPL merupakan kegiatan akhir dari pelaksanaan PPL. Laporan ini disusun oleh masing-masing mahasiswa. Isi laporan ini meliputi seluruh kegiatan PPL yang dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan waktu yang ditentukan. Laporan ini sekaligus sebagai pelengkap administrasi dari seluruh rangkaian kegiatan PPL. PPL SMP Negeri 3 Godean

20 BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan dijelaskan rincian kegiatan mulai dari persiapan PPL, pelaksanaan program hingga analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan. Pelaksanaan program kerja dimulai pada minggu kedua bulan Agustus dan diakhiri pada minggu ketiga bulan September Sebelum pelaksanaan program maka ada persiapan demi kelancaran program tersebut. A. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa kependidikan S1 UNY guna mempersiapkan calon tenaga pendidik yang profesional. Pada kegiatan PPL ini, mahasiswa akan dinilai tentang sejauh mana mereka mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama di bangku perkuliahan. Dalam pelaksanaannya ada beberapa faktor yang sangat penting dan mendukung berjalannya kegiatan PPL seperti kesiapan mental, penguasaan materi, penyajan materi, pengelolaan kelas, kemampuan berinteraksi dengan siswa, guru, karyawan dan juga masyarakat sekitar. Selain faktor pendukung, kegiatan PPL juga mempunyai syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa seperti lulus mata kuliah Pengajaran Mikro (Micro Teaching) dan mengikuti pembekalan PPL yang dilakukan oleh Universitas sebelum diterjunkan ke lokasi PPL. Mahasiswa juga harus melaksanakan observasi pra-ppl sebelum melaksanakan PPL di sekolah. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi sekolah dan proses pembelajaran yang sesungguhnya di sekolah. Sehingga pada waktu pelaksanaan PPL, mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan proses pembelajaran yang ada di kelas. Untuk mencapai tujuan PPL, maka mahasiswa melakukan berbagai persiapan sebelum praktik mengajar langsung dikelas. Persiapan-persiapan tersebut meliputi : 1. Micro Teaching (Pengajaran Mikro) Dalam pengajaran mikro, mahasiswa diarahkan pada pembentukan kompetensi guru sebagai agen dalam pembelajaran seperti yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yakni Bab IV pasal 10 dan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada Bab IV pasal 3, kompetensi PPL SMP Negeri 3 Godean

21 tersebut meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Pengajaran mikro merupakan pelatihan tahap awal dalam pembentukan kompetensi mengajar. Dalam pelaksanaannya, pengajaran mikro mencakup kegiatan orientasi, observasi di sekolah atau lembaga sebagai tempat praktik PPL, serta praktik mengajar. Ketika pengajaran mikro, praktikan melakukan praktik mengajar pada kelas kecil. Yang menjadi guru adalah mahasiswa sendiri sedangkan yang menjadi murid adalah teman sesama mahasiswa satu bimbingan mikro yang berjumlah 8 orang mahasiswa dengan seorang dosen pembimbing. Dalam pengajaran mikro, mahasiswa dapat berlatih untuk kompetensi dasar mengajar secara terbatas dan terpadu dari beberapa kompetensi dasar mengajar, materi, peserta didik dan waktu yang terbatas. Pengajaran mikro juga sebagai sarana untuk melatih berani tampil menghadapi kelas, mengendalikan emosi, ritme pembicaraan dan masih banyak lagi. Pengajaran mikro dilaksanakan sampai praktikan menguasai kompetensi secara memadai sebagai syarat untuk mengikuti PPL di sekolah atau lembaga. Pengajaran ini bertujuan untuk membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar terpadu dan utuh dalam membentuk kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PPL, pengajaran mikro itu sendiri meliputi : praktik membuka dan menutup pembelajaran, praktik mengajar, teknik bertanya, teknik menguasai dan mengelola kelas, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan sistem penilaian. Dosen pembimbing mempunyai tugas untuk memberikan masukan, baik berupa kritik dan saran setiap kali praktikan selesai mengajar. Pada pengajaran mikro, mahasiswa mencoba mengajar dengan berbagai macam metode dan media pembelajaran. Hal tersebut bertujuan untuk membekali mahasiswa agar lebih siap ketika PPL baik dari segi materi, metode maupun media pembelajaran. 2. Pembekalan Kegiatan pembekalan PPL merupakan salah satu persiapan yang diselenggarakan oleh lembaga UNY. Pembekalan dilaksanakan di Ruang Ki Hadjar Dewantara, Fakultas Ilmu Sosial (FIS), UNY pada tanggal 20 Juni PPL SMP Negeri 3 Godean

22 3. Observasi Sebelum melaksanakan pengajaran di kelas, mahasiswa harus melakukan observasi untuk memahami bagaimana proses pembelajaran yang ada di SMP yang akan dijadikan tempat praktik mengajar. Observasi ini memiliki beberapa tujuan yaitu : a. Mengetahui secara langsung proses pembelajaran yang ada di dalam kelas. b. Mengetahui berbagai proses pembelajaran, seperti membuka pembelajaran, penggunaan metode yang tepat, penggunaan media dan menutup pembelajaran. c. Sebagai prediksi dalam menentukan langkah-langkah dan strategi yang akan ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini, observasi dilakukan dalam dua bentuk, yaitu observasi pra PPL dan observasi pra mengajar. a. Observasi pra PPL Dilakukan sebanyak dua kali, meliputi : 1) Observasi fisik, yaitu kondisi gedung sekolah, kelengkapan sarana dan prasarana sekolah. 2) Observasi proses pembelajaran, mahasiswa melakukan pengamatan proses pembelajaran dalam kelas (metode yang digunakan, media yang dipakai, dan administrasi pengajaran) termasuk perilaku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. b. Observasi pra mengajar Dilakukan dalam kelas yang akan digunakan sebagai tempat praktik mengajar dengan tujuan antara lain : 1) Mengetahui materi yang akan diajarkan 2) Memahami situasi kelas 3) Mempelajari kondisi siswa selama proses pembelajaran Dalam observasi pembelajaran dikelas diharapkan mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas dari seorang guru. Kegiatan observasi pra KKN-PPL dilakukan pada 22 Februari 2016, 26 Februari Sedangkan observasi pra mengajar dilaksanakan pada 19 Juli 2016 dan 21 Juli PPL SMP Negeri 3 Godean

23 4. Pembimbingan PPL Pembimbingan untuk PPL dilaksanakan di sekolah dan dilakukan oleh DPL PPL dengan mengunjungi SMP Negeri 3 Godean. Pembimbingan ini dilaksanakan secara individu dengan tujuan untuk membantu bila terjadi kesulitan atau permasalahan mahasiswa selama melaksanakan PPL. 5. Persiapan sebelum mengajar Sebelum mengajar, mahasiswa harus mempersiapkan administrasi dan persiapan materi serta media yang harus digunakan agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Persiapan-persiapan tersebut meliputi a. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi rencana pembelajaran dan metode-metode yang akan digunakan untuk praktik mengajar untuk tiap pertemuan. b. Pembuatan media sebagai penunjang materi pembelajaran agar memudahkan siswa untuk memahami materi. c. Diskusi dan konsultasi dengan guru pembimbing yang dilakukan sebelum dan sesudah mengajar. d. Diskusi dengan sesama mahasiswa yang dilakukan baik sebelum ataupun sesudah mengajar untuk saling bertukar pikiran, pengalaman dan solusi jika menemui kesulitan. B. Pelaksanaan 1. Praktik Pengalaman Lapangan a. Persiapan Sebelum melaksanakan praktik mengajar, praktikan mempersiapkan perangkat pembelajaran, antara lain : 1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2) Media Pembelajaran Dalam membuat perangkat pembelajaran, mahasiswa PPL mengacu pada buku acuan yang disesuaikan dengan guru pembimbing mata pelajaran IPS dan buku pendukung yang sesuai dengan Kurikulum KTSP b. Praktik Mengajar 1) Pelaksanakan Praktik Mengajar Pada PPL kali ini, praktikan diberi kesempatan untuk mengajar kelas VIII B dan VIII C dan tambahan sebagai pengganti guru untuk mengajar kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, dan VII F. PPL SMP Negeri 3 Godean

24 No Hari/Tanggal Kelas Jam ke- Materi Ajar 1 Kamis, 21 Juli F dan 7 A Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang 2 Jumat, 22 Juli D dan 7 E Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang 3 Senin, 25 Juli A dan 7 D Letak dan Luas Indonesia 4 Selasa, 26 Juli F, 7 C, 7 B Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang, Letak dan Luas Indonesia 5 Rabu, 27 Juli B Potensi SDA dan Kemaritiman Indonesia Potensi SDA dan Kemaritiman Indonesia 6 Kamis, 28 Juli F dan 7 A Selasa, 9 Agustus C 3-4 Kuantitas Penduduk dan Komposisi Penduduk 8 Rabu, 10 Agustus B 1-2 Kuantitas Penduduk dan Komposisi Penduduk 9 Kamis, 11 Agustus C dan 8 B Permasalahan Penduduk dan Upaya Penanggulangannya 10 Selasa, 16 Agustus C 3-4 Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penanggulangannya PPL SMP Negeri 3 Godean

25 Permasalahan Kependudukan 12 Kamis, 18 Agustus C dan 8 B dan Dampaknya terhadap Pembangunan Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penanggulangannya 13 Selasa, 23 Agustus C 3-4 Perkembangan Imperialisme dan Kolonialoisme di Indonesia 14 Rabu, 24 Agustus B 1-2 Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Pembangunan 15 Kamis, 25 Agustus B 5-6 Perkembangan Imperialisme dan Kolonialoisme di Indonesia 2) Metode Metode yang digunakan selama praktik mengajar adalah adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode Problem Based Learning, Discovery, Snowball Throwing, Jigsaw, dan Teams Game Tournament (TGT). 3) Media Media yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu media yang telah ada di sekolah meliputi Gambar, power point dan video pembelajaran. 4) Evaluasi Evaluasi pembelajaran dilaksanakan setiap selesai melakukan praktik mengajar di kelas. Evaluasi ini dilakukan oleh guru pembimbing dengan mahasiswa. C. Analisis Hasil Pelaksanaan 1. Analisis Praktik Pembelajaran Praktik Pengalaman Lapangan dilaksanakan mulai tanggal 15 Juli sampai 15 September Kegiatan PPL difokuskan pada kemampuan mengajar yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, praktik mengajar dan evaluasi, dan pembuatan media pembelajaran. Rencana-rencana yang telah disusun oleh praktikan kurang lebih 85 % dapat terlaksana. Secara rinci, kegiatan PPL dapat dianalisis sebagai berikut : PPL SMP Negeri 3 Godean

26 a. Hasil Praktik Mengajar 1) Mahasiswa dapat berlatih membuat dan meyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2) Mahasiswa belajar untuk mengembangkan materi, metode pembelajaran, media dan sumber belajar IPS. 3) Mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam hal keterampilan mengajar, pengelolaan tugas, pengelolaan waktu, komunikasi dengan siswa dan mempraktikkan metode pembelajaran yang telah disusun. 4) Mahasiswa berlatih melaksanakan evaluasi dan penilaian hasil belajar. b. Hambatan dan Solusi Hambatan: 1) Buku pegangan siswa atau buku paket dari perpustakaan yang dipinjamkan tidak mencukupi jumlah siswa sehingga satu meja hanya mendapatkan satu buku sumber dan mengakibatkan pembelajaran siswa menjadi kurang maksimal. 2) Kekurangan waktu ketika praktik mengajar karena siswa kelas VII ketika diajak berdiskusi masih sulit dikondisikan, sedangkan waktu mengajar sebagian besar ada di jam 1-2 dan terpotong waktu 10 menit untuk Semutlis ( Sepuluh menit untuk lingkungan sekolah) yang merupakan kegiatan bersih-bersih kelas dan sekitarnya sebelum pelajaran dimulai dan setelah pelajaran pada jam terakhir. Solusi : 1) Setelah mengajar siswa diberi handout, soft copy power point, agar dapat dipergunakan oleh siswa untuk belajar di rumah. 2) Lebih pandai mengatur waktu lagi dalam mengajar serta mengurangu metode pembelajaran yang mengguakan diskusi kelompok yang terlalu banyak. 2. Umpan Balik dari Guru Pembimbing Umpan balik dari guru pembimbing terlihat saat mahasiswa berkonsultasi mengenai RPP dan evaluasi setelah praktik mengajar. Guru pembimbing memberikan umpan balik berupa arahan dan masukan-masukan positif agar dalam praktik mengajar selanjutnya dapat lebih baik lagi. 3. Refleksi Dalam pelaksanaan PPL, guru pembimbing mempunyai peranan yang sangat besar, karena secara berkala memberikan masukan dan motivasi kepada praktikan dalam proses praktik mengajar. Guru pembimbing juga memberikan arahan-arahan tentang hal yang berkaitan dengan mengajar dan solusi untuk PPL SMP Negeri 3 Godean

27 mengatasi masalah yang dihadapi. Hal ini sangat berguna bagi mahasiswa PPL untuk menghdapi ketika benar-benar terjun di dunia pendidikan. PPL SMP Negeri 3 Godean

28 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pelaksanaan PPL secara umum telah berjalan dengan lancar dan kendalakendala kecil yang terjadi dapat diatasi dengan baik. Berdasarkan kegiatan PPL yang telah dilaksanakan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kegiatan PPL penting untuk melatih dan menyiapkan mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik yang profesional. 2. Perlunya kerjasama yang baik antara pihak-pihak yang terkait, baik pihak yang ada di sekolah maupun pihak universitas agar kegiatan PPL dapat berjalan lancar. 3. Program PPL menjadikan mahasiswa berperan aktif dalam lembaga formal dan memperluas wawasan dalam lingkungan sekolah, membentuk mahasiswa untuk kreatif, inovatif danpercaya diri. 4. Melalui kegiatan PPL mahasiswa praktikan dilatih dan dididik untuk dapat mengembangkan kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi profesional dan kompetensi kepribadian. 5. Melalui kegiatan PPL mahasiswa menjadi lebih tahu tentang tugas tenaga pendidik dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran proses belajar mengajar di sekolah. B. Saran 1. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Menjalin kerjasama yang lebih luas kepada sekolah-sekolah yang akan dijadikan untuk tempat Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) sehingga semakin banyak pilihan sekolah untuk dijadkan tempat praktik mahasiswa. 2. Bagi LPPMP Pihak LPPMP hendaknya memberikan informasi yang jelas terkait kegiatan KKN PPL agar tidak terjadi kesalahan informasi ataupun perbedaan persepsi antara mahasiswa PPL, guru pembimbing, maupun dosen DPL. Karena dalam kegiatan PPL yang telah berlangsung masih banyak perbeaan pedapat mengenai format laporan dan prosedur kegiatan PPL. PPL SMP Negeri 3 Godean

29 3. Bagi SMP Negeri 3 Godean a. Senantiasa menjaga dan meningkatkan prestasi baik dalam bidang akademik maupun non akademin yang berlandaskan imtaq, sehingga mampu menghasilkan individu yang memiliki moral akademik. b. Perlunya kerjasama dari berbagai pihak untuk menambah majunya sekolah dalam berbagai bidang. 4. Bagi Mahasiswa KKN PPL a. Hendaknya mahasiswa dapat membina hubungan baik dengan pihak sekolah, khususnya guru pembimbing dan seluruh warga sekolah pada umumnya. b. Mahasiswa diharapkan dapat menjaga nama baik almamater UNY dan kerjasama dengan sesama anggota PPL. c. Mahasiswa PPL harus mempersiapkan kegiatan belajar mengajar dengan baik. d. Hendaknya mahasiswa PPL sering melakukan konsultasi dengan guru dan dosen pembimbing baik sebelum dan sesudah mengajar. e. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam melaksanakan program PPL dan program pembelajaran. PPL SMP Negeri 3 Godean

30 DAFTAR PUSTAKA UPPL Materi Pembekalan KKN-PPL. Yogyakarta: UPPL UNY. UPPL Materi Pembekalan Pengajaran Mikro/ PPL edisi Yogyakarta: UPPL UNY. UPPL Panduan Pengajaran Mikro Edisi Yogyakarta: UPPL UNY. UPPL Panduan KKN-PPL UNY, Edisi Yogyakarta: UPPL UNY. LPPMP Panduan PPL, Edisi Yogyakarta: LPPMP UNY. PPL SMP Negeri 3 Godean

31 LAMPIRAN PPL SMP Negeri 3 Godean

32 FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH Npma. 2 Untuk Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NAMA SEKOLAH : SMP N 3 Godean NAMA MAHASISWA : Fauzi Styobudi ALAMAT SEKOLAH : Krapyak, Sidoarum, NIM : Godean, Sleman FAK/JURUSAN : FIS/Pend. IPS No. Aspek yang diamati 1. Kondisi fisik sekolah Deskripsi hasil Pengamatan SMP Negeri 3 Godean secara geografi terletak di Dusun Krapyak, Sidoarum, Godean, Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Sekolah ini tidak terletak di tepi jalan raya sehingga sedikit susah untuk dijangkau, namun sudah banyak petunjuk/plang yang menunjukkan lokasi SMP. 2. Potensi Siswa Jumlah Siswa SMP Negeri 3 Godean tahun ajaran 2016/2017 adalah siswa Kelas IX berjumlah 192 siswa Kelas VIII berjumlah 192 siswa dan Kelas VII berjumlah 191 siswa 3. Potensi guru Jumlah guru di SMP N 3 Godean ada 39 orang. 4. Potensi Karyawan SMP Negeri 3 Godean memiliki karyawan sebanyak 11 orang 5. Fasilitas KBM, Media Media yang tersedia: alat-alat karawitan, LCD di setiap kelas, laboratorium IPA, dan laboratorium komputer, komponen media pembelajaran IPA (charta, alat peraga, alat laboratorium, dll), papan tulis, kursi, dan meja. Fasilitas KBM lain yang menunjang yaitu adanya fasilitas internet (Hostpot). 6. Perpustakan Koleksi Buku cukup lengkap namun buku belum tertata rapi, Keterangan Gedung Sekolah cukup terawat, dan memenuhi syarat untuk digunakan kegiatan belajar mengajar, namun kebersihan lingkungan masih perlu diperhatikan dan ditingkatkan dalam proses merawat dan menjaga. Sebagian besar guru merupakan lulusan S1 Sebagian besar guru juga mengikuti beberapa kegiatan pengembangan kompetensi atau profesionalisme guru Karyawan di SMP N 3 Godean bertugas menangani masalah administrasi sekolah dan karyawan yang menangani kebutuhan dan peralatan fisik di sekolah Media yang sudah terpenuhi sudah cukup lengkap dan baik, hanya saja ada beberapa fasilitas KBM dan media masih kurang terjaga. Ruang perpustakaan kurang luas,dan ruang baca

33 dan kurang luas. masih minim. Sehingga pemanfaatan ruang baca belum terlihat. 7. Laboratorium Terdiri dari beberapa laboratorium, antara lain: a. Laboratorium IPA b. Laboratorium Komputer 8. Bimbingan konseling Guru BK yang terdiri dari 2 guru yang bertugas. Dengan latar belakang pendidikan bimbingan dan konseling 9. Bimbingan Belajar Bimbingan belajar ditujukan pada semua siswa, namun yang paling inten adalah kelas IX. 10. Ekstrakulikuler Ekstrakulikuler yang ada di SMP N 3 Godean terbagi menjadi 2 jenis ekstrakulikuler wajib dan 11. Organisasi dan fasilitas OSIS 12. Organisasi dan fasilitas UKS pilihan. Sudah ada koordinasi pengurus OSIS, namun kegiatan OSIS belum terlihat aktif. UKS dilengkapi dengan kotak P3K dan 4 tidur pasien, alat-alat pelengkap lainnya seperti fasilitas UKS sesuai standar, penimbang berat badan dan peninggi badan. 13. Koperasi Siswa Koperasi siswa belum ada, sehingga kebutuhan alat tulis dan lainnya untuk siswa masih belum optimal. 14. Tempat Ibadah Terdapat sebuah mushola yang digunakan untuk tempat ibadah yang telah dimanfaatkan oleh warga sekolah untuk beribadah. 15. Kesehatan Lingkungan Sudah terdapat tempat sampah disetiap sudut dan tempat ruang kelas dan di halaman sekolah terdapat beberapa pohon yang membuat suasana bersih. 16. Fasilitas Olahraga Terdapat beberapa peralatan olahraga yaitu bola voli, bola basket, bola sepak, raket, net, matras, box untuk lompat Fasilitas yang terdapat pada ruang BK, sudah lengkap. Dan berperan aktif dalam pelayanan bimbingan kepada siswa ataupun dengan melakukan pelayanan melalui papan bimbingan. Proses bimbingan belajar terlaksana setelah proses KBM selesai. Ekstrakulikuler wajib: Pramuka dan Batuha (baca tulis huruf Al Qur an) untuk kelas VII dan VIII. Mengenai fasilitas OSIS masih kurang menunjang, belum adanya fasilitas elektronik. Dan ruang OSIS seluas 12 m 2 sudah ada namun tidak digunakan secara optimal karena jadi satu dengan ruang praktek elektronik dan gudang olahraga. Fasilitas UKS sudah sesuai standart, namun kelengkapan obat masih terbatas, dan masih didapati ada obat yang kadaluarsa. Fasilitas di dalamnya sudah dilengkapi mukena, sajadah, Al-Qur an, bukubuku keagamaan, dan pelengkap lainnya. Hanya saja tempat wudhu belum terawat kebersihannya. Penghijauan di sekitar lingkungan sekolah sudah cukup baik, siswa sudah membuang sampah pada tempatnya. Hanya saja masih belum terjaga perawatannya.

34 harimau, peluru dan tolak peluru,

35 FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Npma. 2 Untuk Mahasiswa Nama Mahasiswa : Fauzi Styobudi Pukul : No. Mahasiswa : Tempat Praktik : SMP N 3 Godean Tgl observasi : 26 Februari 2016 Fak/Jurusan : FIS/Pend. IPS No. Aspek yang diamati Deskripsi Hasil pengamatan A. Perangkat Pembelajaran 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pembelajaran (KTSP) Dalam kegiatan belajar mengajar IPS telah menggunkan/mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). IPS memperoleh 4 jam pelajaran dalam 1 minggu (4x40 menit) 2. Silabus Sudah ada dan dijelaskan secara rinci. Silabus sudah terpadu tanpa pemisahan ekonomi, sosiologi, sejarah, geografi, namun belum tematik 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sudah sesuai dengan RPP, RPP juga sudah Pembelajaran (RPP) dilengkapi dengan nilai karakter B. Proses Pembelajaran 1. Membuka pelajaran Melakukan refleksi, menimbulkan perhatian dan memotivasi siswa, serta sudah disampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran 2. Penyajian Materi Guru menuliskan materi yang dipelajari di papan tulis, kemudian menjelaskannya, dan ditunjang dengan menampilkan gambar/vidieo melalui LCD 3. Metode Pembelajaran Ceramah Diskusi kelompok 4. Penggunaan Bahasa Jelas, menggunakan ilustrasi 5. Penggunaan waktu Sebagian waktu digunakan untuk apresepsi dan diskusi sehingga waktu untuk refleksi kurang 6. Gerak Ruang gerak tidak guru hanya didepan papan tulis 7. Cara memotivasi siswa Pembelajaran dibawa ke dalam suasana yang santai, sehingga siswa tidak tegang Memberikan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab siswa, dimaksudkan agar siswa berfikir 8. Teknik bertanya Guru menawarkan pertanyaan pada siswa Saat diskusi ada waktu untuk tanya jawab antar siswa 9. Teknik penggunaan kelas Siswa dikondisikan untuk berkosentrasi pada materi yang dijelaskan guru 10. Penggunaan media Menggunakan media laptop dan LCD dengan menampilkan materi melalui ms. Power point 11. Bentuk dan cara evaluasi Diakhir pelajaran ada evaluasi (tanya jawab) serta ada Ulangan Harian, Ujian tengah semester, dan Ujian Semester 12. Menutup Pelajaran Guru bersama siswa mengulas materi untuk mengambil kesimpulan, menjawab pertanyaan, dan mengembangkan konsep. C. Perilaku Siswa 1. Perilaku siswa di dalam kelas Sebagian besar siswa gaduh saat pembelajaran terutama yang duduk dibelakang, namun ketika guru menjelaskan siswa memperhatikan guru 2. Perilaku siswa diluar kelas Siswa tertib diluar kelas Mengetahui, Guru Mata Pelajaran IPS Godean, 26 Februari 2016 Mahasiswa PPL Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

36 PERANGKAT PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Satuan Pendidikan : SMP/MTs. Kelas/Semester : VIII /1 Nama : Fauzi Styobudi NIM : Sekolah : SMP Negeri 3 Godean KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

37 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi : SMP Negeri 3 Godean : VIII (delapan) : Ilmu Pengetahuan Sosial : 1 (satu) : 1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.1. Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk Letak geografis Indonesia (letak geografis dan letak astronomis). Kaitan letak geografis dengan iklim dan waktu di Indonesia. Musim di Indonesia. Persebaran flora dan fauna Indonesia dan kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber. Persebaran jenis tanah Mengamati peta tentang letak geografis dan letak astronomis Indonesia. Tanya jawab tentang kaitan letak geografis dengan iklim di Indonesia. Mengkaji kaitan letak geografis dengan waktu dan perubahan musim di Indonesia. Membuat peta persebaran flora dan fauna Indonesia. Mengamati peta tentang persebaran jenis tanah di Menunjukkan letak geografis (letak geografis, letak astronomis) Indonesia. Menganalisis hubungan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia. Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia. Menyajikan informasi persebaran flora dan fauna tipe Asia, tipe Australia serta kaitannya dengan pembagian wilayah Wallacea dan Weber. Mendeskripsikan persebaran Tes lisan Tes tulis Penugasan Tes tulis Penugasan Daftar pertanyaan Tes Uraian Tugas rumah Pilihan ganda Tugas rumah Sebutkan letak astronomis wilayah Indonesia? Jelaskan kaitan letak geografis dengan perubahan musim di Indonesia. Buatlah peta pola angin muson di Indonesia! Contoh fauna Asiatis antara lain. a. kuskus dan cendrawasih b. badak dan harimau c. banteng dan komodo d. anoa dan babirusa Buatlah daftar jenis tanah 6 JP Peta Indonesia Atlas Peta pembagian wilayah waktu di Indonesia. Peta angin muson di Indonesia. Peta pembagian wilayaf flora dan fauna Indonesia. Peta persebaran jenis tanah di

38 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran di Indonesia. Pemanfatan berbagai jenis tanah di Indonesia. Kegiatan Pembelajaran* Indonesia. Diskusi tentang pemanfaatan berbagai jenis tanah di Indonesia. Indikator Pencapaian Kompetensi jenis tanah dan pemanfaatannya di Indonesia. Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen di Indonesia dan pemanfaatannya. Alokasi Waktu Sumber Belajar Indonesia. LKS Buku Geografi yang relevan. 1.2.Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya Pertumbuhan penduduk. Angka kelahiran dan angka kematian. Ledakan penduduk dan upaya mengatasinya. Kepadatan penduduk. Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Diskusi tentang faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Diskusi tentang angka kelahiran dan kematian, serta faktor-faktor pendorong dan penghambatnya. Diskusi tentang dampak dan upaya penanggulangan ledakan penduduk. Mengamati peta dan tabel kepadatan penduduk Indonesia. Membuat macam-macam bentuk piramida penduduk. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk serta upaya mengatasi pertumbuhan penduduk yang tinggi. Mendesripsikan angka kelahiran dan angka kematian, serta faktor-faktor pendorong dan penghambatnya. Mendeskripsikan berbagai dampak ledakan penduduk dan upaya mengatasinya. Membandingkan tingkat kepadatan penduduk tiap-tiap propinsi dan pulau di Indonesia Mendeskripsikan kondisi penduduk Indonesia berdasarkan piramida penduduknya. Mengidentifikasi jenis-jenis Tes tulis Tes tulis Tes tulis Tes unjuk kerja Tes tulis Tes Uraian Tes Uraian Tes Uraian Uji petik kerja produk Tes Uraian Sebutkah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk alami! Sebutkat 4 faktor penunjang kelahiran! Jelaskan upaya mengatasi ledakan penduduk! Buatlah peta kepadatan penduduk antar propinsi diindonesia! Jelaskan ciri-ciri piramida penduduk limas! Carilah data penduduk 8 JP Peta Indonesia Atlas Peta persebaran penduduk di Indonesia. Gambar-gambar yang relevan. LKS Buku Geografi yang relevan.

39 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Mobilitas penduduk Kualitas penduduk Kegiatan Pembelajaran* Diskusi tentang jenis-jenis mobilitas penduduk, faktor penyebab, dampak positif dan negatif serta upaya penanggulangannya. Diskusi tentang kualitas penduduk dan upaya mengatasi kualitas penduduk yang rendah di Indonesia. Indikator Pencapaian Kompetensi mobilitas penduduk, faktor penyebab, dampak positif dan negatif serta upaya penanggulangannya. Mendeskripsikan kualitas penduduk dan upaya mengatasi kualitas penduduk yang rendah di Indonesia. Teknik Te s tertulis Tes tulis Bentuk Instrumen Proyek Tes Uraian Penilaian Contoh Instrumen yang datang dan yang pergi di daerahmu setiap bulan selama satu tahun! Jelaskan dampak negatif urbanisasi bagi daerah tujuan! Alokasi Waktu Sumber Belajar 1.3.Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan Unsur-unsur lingkungan abiotik, biotik, dan sosial budaya. Arti penting lingkungan bagi kehidupan. Bentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya. Usaha pelestarian lingkungan hidup Hakekat pembangunan Tanya jawab tentang lingkungan hidup dan unsurunsurnya. Tanya jawab tentang arti penting lingkungan bagi kehidupan. Diskusi tentang kerusakan lingkungan hidup dan faktorfaktor penyebabnya. Diskusi tentang usaha pelestarian lingkungan hidup. Membaca buku sumber tentang hakekat pembangunan Mengidentifikasi unsurunsur lingkungan (unsur abiotik, unsur biotik, sosial budaya) Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan. Mengidentifikasi bentukbentuk kerusakan lingkungan hidup dan faktor penyebabnya. Memberi contoh usaha pelestarian lingkungan hidup. Menafsirkan hakekat pembangunan Tes lisan Tes tulis Tes unjuk kerja Tes tulis Daftar pertanyaan Tes Uraian Produk Tes Uraian Sebutkan 3 unsur lingkungan hidup. Jelaskan manfaat hutan bagi kehidupan! Buatlah kliping berupa gambar atau berita dari media cetak masingmasing 5 buah tentang keruskan lingkungan alam yang disebabkan oleh: alam dan manusia. Berilah contoh usaha untuk melestarikan daerah aliran sungai!

40 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar berkelanjutan. Ciri-ciri pembangunan berkelanjutan. Penerapan pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitar. yang berkelanjutan. Membaca buku sumber tentang ciri-ciri pembangunan berkelanjutan. Mengamati usaha pembangunan berkelanjutan di wilayah sekitarnya. berkelanjutan. Mengidentifikasi ciri-ciri pembangunan berkelanjutan. Mengidentifikasi penerapan pembangunan berkelanjutan. Tes tulis Tes tulis Observasi Tes Uraian Uraiakan Panduan observasi. Jelaskan yang dimaksud dengan pembangunan berkelanjutan. Sebutkan 4 ciri pembangunan berkelanjutan. Amatilah wilayah sekitar kamu dan buatlah laporan tentang penerapan pembangunan berkelanjutan tersebut! 1.4.Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan. Permasalahan penduduk Diskusi tentang permasalahan Indonesia (kuantitas dan penduduk (kuantitas dan kualitas). kualitas). Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. Mencari berita/artikel tentang dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan. Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas). Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan. Tes tulis Tes tulis Tes Uraian Tes Uraian Sebutkan t iga permasalahan utama bidang kependudukan di Indonesia. Jelaskan pengaruh kepadatan penduduk yang tidak merata bagi pembangunan di daerah yang jarang penduduknya. 4 JP Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

41 Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 19 September 2015 Mahasiswa PPL Christina Tri Suharyantim M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

42 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester Standar Kompetensi : SMP Negeri 3 Godean : VIII (delapan) : Ilmu Pengetahuan Sosial : 1 (satu) : 2. Memahami proses kebangkitan nasional. Kompetensi Dasar 2.1 Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan imperalisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah Materi Pembelajaran Kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah Kegiatan Pembelajaran* Membaca referensi tentang contoh kebijakan-kebijakan pemerintah kolonial Menelaah pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakankebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah dengan diskusi kelompok Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi kebijakankebijakan pemerintah kolonial Mengidentifikasi pengaruh yang ditimbulkan oleh kebijakan kebijakan pemerintah kolonial di berbagai daerah Teknik Tes tulis Bentuk Instrumen Tes Uraian Tes tertlis Tes Uraian Penilaian Contoh Instrumen Uraikan kebijakan yang dikeluarkan pada masa pemerintahan Daendels, Raffles, Sistem Tanam Paksa dan sistem Liberalisme Jelaskan pengaruh yang ditimbulkan olh kebijakan kebijakan pemerintah kolonial diberbagai daerah Alokasi Waktu Sumber Belajar 6 JP Buku sumber yang relevan Atlas sejarah Lukisan sejarah Foto dan gambar Bentuk bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat diberbagai daerah Menelaah bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat di berbagai daerah dengan membaca referensi dan mengamati gambar Mendeskripsikan bentuk-bentuk perlawanan rakyat dalam menentang kolonialisme Barat diberbagai daerah Tes tulis Tes pilihan ganda Penyebab perang Banjar ialah... a. perebutan kekuasaan di istana b. Belanda campur tangan urusan istana c. Belanda merebut pertambangan batubara d. Belanda menduduki Banjarmasin Musium Masyarakat Sebutkan daerah-daerah yang dipengaruhi agama Kristiani Daerah-daerah persebaran agama Membaca dan membuat peta daerah-daerah persebaran agama Mengidentifikasi daerah daerah persebaran agama Kristiani Tes Tulis Tes Uraian

43 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Nasrani Kegiatan Pembelajaran* Kristiani Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar 2.2.Menguraikan proses terbentuknya kesadaran nasional, identitas Indonesia, dan perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia Perkembangan pendidikan Barat dan perkembangan pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia Peranan golongan terpelajar,profesional dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional Indonesia. Perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan sampai terbentuknya nasinalisme Indonesia. Membaca buku referensi tentang perkembangan pendidikan Barat dan perkembangan pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia Menelaah peranan golongan terpelajar,profesional dan pers dalam mengembangkan wilayah dan lingkungannya kemudian membandingkan dengan peranan golongan terpelajar,profesionaldan pers pada masa pergerakan nasional Membaca buku referensi tentang perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik,kedaerahan,keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia Menjelaskan pengaruh perluasan kekuasaan kolonial, perkembangan pendidikan Barat,dan perkembangan pendidikan islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia Mendiskripsikan peranan golongan terpelajar,profesional,dan pers dalam menumbuh kembangkan kesadaran nasional Indonesia Mendiskripsikan perkembangan pergerakan nasional dari yang bersifat etnik, kedaerahan, keagamaan sampai terbentuknya nasionalisme Indonesia Tes tulis Penuga san Tes tulis Tes pilihan ganda Tugas proyek Tes Uraian Pengaruh pendidikan Barat terhadapbangsa Indonesia ialah... a. melahirkan golongan terpelajar b.melahirkan tokoh-tokoh politik c. munculnya ahli ekonomi d. munculnya golongan anti Belanda Lakukan survei di lingkunganmu tentang peranan golongan terpelajar, profesional dan pers dalam pengembangan wilayah dan lingkunganmu kemudian membandingkan peranan yang sama pada masa pergerakan nasional dan buatlah laporan tertulis! Uraikan perkembangan salah satu organisasi kebangsaan yang bersifat etnik,kedaerahan dan keagamaan. 8 JP Buku sumber yang relevan Atlas sejarah Lukisan sejarah Foto dan gambar Biografi Musium Masyarakat Peran manifesto politik 1925,Konggres Pemuda 1928 dan Konggres Perempuan Pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia Menelaah peran manifesto politik 1928,dan Konggres Pemuda 1928,dan Konggres Perempuan Pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia dengan membaca buku referensi dan mengamati gambar Mendiskripsikan peran manifesto politik 1925, Konggres Pemuda 1928, dan Konggres Perempuan Pertama dalam proses pembentukan identitas kebangsaan Indonesia Portofo lio Dokumen pekerjaan Kumpulkan gambar dari referensi, dari sumber-sumber yang relevan atau kunjungan musium atau monumen tentang Konggres Pemuda 1928,Konggres Perempuan Pertama dan buatlah rangkuman sebagai laporan

44 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 19 September 2015 Mahasiswa PPL Christina Tri Suharyantim M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

45 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 3 Godean. Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 1 (satu) Standar Kompetensi : 3. Memahami masalah penyimpangan sosial. Kompetensi Dasar 3.1 Mengidentifikasi berbagai penyakit sosial (miras, judi, narkoba, HIV/AIDS, PSK, dan sebagainya) sebagai akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat Materi Pembelajaran Pengertian penyimpangan sosial. Bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Contoh penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Kegiatan Pembelajaran* Membaca kasus penyimpangan sosial di masyarakat dari media cetak. Mengamati bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Mencari contoh bentuk-bentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Mengidentifikasi bentukbentuk penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Memberi contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Teknik Tes tulis Tes tulis Tugas Bentuk Instrumen Tes Uraian Tes Uraian Tugas rumah Penilaian Contoh Instrumen Berikan 3 contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga! Sebutkan 4 bentuk penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Mencari contoh-contoh penyimpangan sosial yang terjadi dalam keluarga dan masyarakat. Alokasi Waktu 4JP Sumber Belajar Gambar-gambar perilaku penyimpangan sosial. LKS CD Buku yang relevan. 3.2 Mengidentifikasi berbagai usaha pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat Akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat Upaya-upaya Diskusi tentang akibat dari penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial. Diskusi tentang upaya-upaya pencegahan penyimpangan Mengidentifikasi akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab terjadinya penyimpangan sosial, Penuga san Tes tulis Tugas rumah Tes Uraian Mengumpulkan informasi tentang akibat penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya 6 JP Gambar-gambar perilaku penyimpangan sosial. LKS CD Buku yang relevan.

46 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Kegiatan Pembelajaran* sosial dalam keluarga dan masyarakat. Indikator Pencapaian Kompetensi Mengidentifikasi upaya-upaya pencegahan penyimpangan sosial dalam keluarga dan masyarakat. Teknik Tes tulis Bentuk Instrumen Tes Uraian Penilaian Contoh Instrumen penyimpangan sosial! Sebutkan upaya-upaya untuk mencegah penyimpangan sosial! Alokasi Waktu Sumber Belajar Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 19 September 2015 Mahasiswa PPL Christina Tri Suharyantim M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

47 SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 3 Godean Kelas : VIII (delapan) Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Semester : 1 (satu) Standar Kompetensi : 4. Memahami kegiatan pelaku ekonomi di masyarakat. Kompetensi Dasar 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara kelangkaan sumber daya dengan kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Materi Pembelajaran Kelangkaan sumber daya ekonomi Usaha-usaha manusia dalam mengatasi kelangkaan. Memanfaatkan sumber daya yang langka untuk me menuhi kebutuhan Kebutuhan manusia yang tidak terbatas Faktor-faktor penyebab kebutuhan manusia beraneka ragam Menentukanskala prioritas dari berbagai jenis kebutuhan Kegiatan Pembelajaran* Mendiskusikan arti kelangkaan danfaktorfaktor penyebab terjadinya kelangkaan serta cara mengatasinya Mendiskusikan Usaha-usaha manusia dalam mengatasi kelangkaan Mediskusikan cara memanfaatkan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan Mendiskusikan tentang pengertian, macam-macam kebutuhan dan faktori-faktor yang mentukan kebutuhan manusia Mendiskusikan faktor-faktor penyebab kebutuhan manusia beraneka ragam Tanya jawab tentang penenuan skala prioritas dari berbagai kebutuhan manusia beraneka Indikator Pencapaian Kompetensi Mendeskripsikan arti kelangkaan dan faktor-faktor penyebab terjadinya kelangkaan Mengidentifikasi usaha-usaha manusia dalam mengatasi kelangkaan Mengidetifikasi cara memanfaatkan sumber daya yang langka untuk memenuhi kebutuhan Mendeskripsikan pengertian, macam-macam, dan faktorfaktor yang menentukan kebutuhan Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kebutuhan manusia beraneka ragam Menjelaskan pengertian skala prioritas dan menyusun skala Teknik Tes tulis Tes tulis Tes Lisan Tes tulis Tes tulis Tes tulis Bentuk Instrumen Tes Uraian Tes pilihan ganda Daftar pertanyaan Tes uraian Tes uraian Uraian Penilaian Contoh Instrumen Jelaskan pengertian kelangkaan Sebutkan faktor-faktor penyebab ter jadinya kelangkaan Apa yang harus kita lakukan dalam menggunakan sumber daya yang langka, seperti BBM misalnya? Apa arti kebutuhan? Berikan contoh kebutuhan yang kamu ketahui menurut intensitasnya Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan kebutuhan manusia bermacam ragam. Apa pengertian skala prioritas kebutuhan? berikan Alokasi Waktu Sumber Belajar 6 JP Buku Materi Lingkungan sekolah Keluarga Lingkungan masyarakat Foto/gambar /buku perpus takaan yang berhubungan dengan sumber daya alam dan sumber daya

48 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* ragam Indikator Pencapaian Kompetensi prioritas kebutuhan manusia pada umumnya Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen contohnya. Alokasi Waktu Sumber Belajar Pengertian dan macam- macam alat pemenuhan kebutuhan Mendiskusikan tentang penger tian dan macam- macam alat pemenuhan kebutuhan Mengidentifikas arti dan macam-macam alat pemenuhan kebutuhan Tes Tulis Uraian Sebutkan tiga macam, alat pemenuhan kebutuhan 4.2.Mendeskripsikan pelaku ekonomi : rumah tangga, masyarakat, perusahaan, koperasi, dan negara Pelaku Ekonomi Peranan dan tujuan tiga sektor usaha formal Penerapan cara mendirikan dan mengelola BUMS Pokok-pokok perkoperasian Indonesia Membaca referensi dan mendiskusikan Pelaku Ekonomi Mendiskusikan peranan dan tujua tiga sektor usaha formal Mendiskusikan cara mendirikan dan mengelola BUMS Membaca literatur dan mendiskusikan tentang pokokpokok perkoperasian Indonesia Menggolongkan Pelaku ekonomi utama dalam perekonomian Indonesia Mengidentifikasi peranan Tes Lisan dan tujuan keberadaan 3 sektor usaha formal (BUMN, BUMS dan Koperasi ) Mengidentifikasi cara mendirikan dan mengelola BUMS Tes tulis Penugasan Tes Uraian Daftar Pertanyaan Tugas di rumah (PR) Sebutkan siapa saja pelaku ekonomi utama dalam perekonomian di Indonesia? Sebutkan tujuan BUMN didirikan oleh pemerintah Apabila kamu ingin membuka salah satu usaha atau mendirikan BUMS, apa saja yang akan kamu persiapkan untuk itu? 6 JP Pendirian koperasi Tatacara mendirikan koperasi Mendiskusikan tentang caracara mendirikan koperasi Simulasi tatacara berdirinya koperasi Mengidentifikasi tentang pokok-pokok perkoperasian di Indonesia (pengertian, landasaan, azas, sejarah, keanggotaannya, sumber modal, prinsip-prinsip dll. ) Mengidentifikasi tentang cara pendirian, tujuan, peranan, ciriciri, manfaat, RAT, cara pemba-gian SHU, pembubaran Tes tulis Tes Tulis Observasi Tes Uraian Tes Uraian Lembar observasi Coba sebutkan sumber-sumber modal koperasi! Bedakan jenis koperasi konsumsi dan koperasi produksi Coba amati cara-cara mendirikan koperasi, bagaimana langkah-langkah pendiriannya?

49 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi dan jenis-jenis usaha koperasi. Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar Menampilkan simulasi dalam tata cara pendirian koperasi 4.3.Mengidentifikasi bentuk pasar dalam kegiatan ekonomi masyarakat Pengertian, fungsi, dan peranan pasar bagi masyarakat. Membaca literatur, dan mendiskusi kan tentang pengertian pasar, fungsi pasar, dan peranan pasar Mendeskripsikan pengertian, fungsi, dan peranan pasar bagi masyarakat Tes tulis Tes pilihan ganda Berikut ini yang bukan fungsi pasar, adalah pasar sebagai sarana.. a. distribusi c. promosi b. produksi d. pembentuk harga 6 JP Buku Materi Koperasi/ kantin sekolah Pasar Syarat-syarat terjadinya pasar Macam-macam pasar dan contoh-contohnya Perbedaan pasar konkrit dan pasar abstrak Demonstrasi/si mulasi jual beli di pasar Mengidentifikasi tentang syarat -syarat terjadinya pasar. Mendiskusikan macam-macam pasar, dan contoh pasar Membedakan pasar kongkrit dan pasar abstrak Melakukan demonstrasi /simulasi dan observasi tentang jualbeli / tawar menawar di pasar Mengidentifikasi syarat-syarat terjadinya pasar Mengklasifikasi macammacam pasar beserta contohnya Penugasan masing-masing Mengidentifikasi ciri -ciri pasar konkrit dan pasar abstrak serta menyebutkan contohcontohnya Mendemonstrasikan /simulasi kegiatan jual beli di suatu pasar Tes Lisan Tes tulis Observasi Lembar pertanyaan Tes Uraian Tes Uraian Lembar observasi Sebutkan 4 syarat terjadinya pasar Sebutkan macam-macam pasar menurut waktu pelaksanaannya Jelaskan ciri-ciri pasar konkrit dan pasar abstrak Lakukan simulasi kegiatan jual beli di pasar, bandingkan bagaimana harga barang yang laku dan yang tidak laku? Jurnal Kegiatan di pasar bursa melalui tayangan di media cetak/ elektronik Swalayan PKL Asongan Koran

50 Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran* Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Waktu Sumber Belajar Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline ) Rasa hormat dan perhatian ( respect ) Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness) Keterangan: # Sesuai Standar Proses, pelaksanaan kegiatan pembelajaran terdiri atas kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup. Dalam silabus pembelajaranini pada kolom kegiatan pembelajaran hanya berisi kegiatan inti. Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 19 September 2015 Mahasiswa PPL Christina Tri Suharyantim M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

51 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 3 Godean Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Alokasi Waktu : 2x40 menit Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya Indikator : Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas) Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan. A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Menjelaskan permasalahan penduduk Indonesia (kualitas dan kuantitas) 2. Menjelaskan permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Terampil 3. Menghargai 4. Tanggung jawab 5. Ketelitian B. Materi Pembelajaran Tema pembelajaran: 1. Permasalahan Kependudukan Indonesia (kuantitas dan kualitas). C. Metode Pengajaran: Problem Based Learning

52 D. Langkah-langkah Kegiatan a. Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan psikis siswa-siswi dengan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan peringkat kepadatan penduduk Indonesia b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru membentuk kelas menjadi 3 kelompok besar Guru memberikan materi tentang penduduk Indonesia dan Kuantitas penduduk Indonesia Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menyuruh siswa perkelompok berdiskusi mengenai keuntungan dan kelemahan 3 piramida penduduk Siswa juga diminta untuk mengidentifikasi alasan keuntungan dan kelemahan Guru membimbing siswa dalam berdiskusi Setiap kelompok menuliskan hasil diskusi di secarik kertas Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok siswa yang presentasi tersebut Guru memberi poin kepada siswa yang memberi tanggapan, sanggahan atau tambahan. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru mengevaluasi hasil presentasi yang telah dipresentasikan oleh siswa

53 c. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, misalkan dengan memberikan pertanyaan mengenai dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 3. Memberikan tugas mempelajari upaya penanggulangan permasalahan. E. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS (Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud) 2. Kertas Bergaris / HVS 3. Guru 4. Power Point F. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian a. Pengetahuan Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan permasalahan Tes tulis Tes Uraian Sebutkan tiga dampak yang kuantitas penduduk diakibatkan permasalahan (kuantitas dan kualitas). pendudukan di Indonesia Mengidentifikasi permasalahan dampak penduduk Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengaruh kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan. bagi pembangunan di daerah yang jarang penduduknya.

54 b. Sikap Teknik Penilaian Instrumen c. Ketrampilan Teknik Penilaian Instrumen : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 3 Agustus 2016 Mahasiswa, Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP/NIK : Fauzi Styobudi NIM:

55 Lampiran Penilaian Sikap Karakter Disiplin dan Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55

56 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : No Sikap yang diamati 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Jumlah Skor Ya Melakukan Tidak Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor

57 Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik

58 Penilaian presentasi hasil diskusi No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 7 : Kurang 8 : Cukup 9 : Baik 10 : Amat Baik Penilaian Artikel Nama Aspek yang dinilai dari rentang nilai Jumlah No Peserta Skor Nilai Didik

59 Aspek yang dinilai : 1 Ketepatan : 5 2 Kesesuaian materi : 5 3 Kemampuan mencari sumber : 5 4 Kerapihan : 5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

60 Bahan Ajar KUANTITAS PENDUDUK INDONESIA Penduduk Indonesia tersebar di berbagai provinsi yang ada di Indonesia. Jumlah penduduk setiap provinsi berbeda-beda. Bila kita jumlahkan secara keseluruhan itulah yang disebut dengan kuantitas penduduk Indonesia. 1. Pengertian Penduduk Indonesia Jika kalian mengunjungi kota-kota besar di Indonesia terutama di pusat-pusat perdagangan, kalian akan menjumpai berbagai ragam orang dengan berbagai ras, maupun suku bangsa. Apakah semua termasuk penduduk Indonesia? Tentu saja tidak, sebab kemungkinan mereka adalah para wisatawan mancanegara atau orangorang asing yang sedang berkunjung ke Indonesia. Lalu siapakah yang dikategorikan sebagai penduduk Indonesia itu? Penduduk Indonesia adalah mereka yang tinggal di Indonesia pada saat dilakukan sensus dalam kurun waktu minimal 6 bulan. 2. Sumber Data Penduduk Untuk mengetahui bagaimanakah keadaan penduduk berkaitan dengan kuantitas penduduk di suatu negara diperlukan data yang lengkap dengan melakukan: a. Sensus penduduk (cacah jiwa), yaitu pencatatan penduduk di suatu daerah/negara pada kurun waktu tertentu. Sensus penduduk biasanya dilakukan tiap 10 tahun sekali (setiap dekade). b. Survei penduduk, yaitu pencatatan penduduk di daerah yang terbatas dan mengenai hal tertentu. c. Registrasi penduduk, yaitu pencatatan data penduduk yang dilakukan secara terus-menerus di kelurahan. Misal: pencatatan peristiwa kelahiran, kematian, dan kejadian penting yang mengubah status sipil seseorang sejak lahir sampai mati. 3. Pertumbuhan Penduduk Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk migrasi, dan pertumbuhan penduduk total. a. Pertumbuhan penduduk alami (Natural Population Increase), adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Hal ini dapat dihitung dengan rumus: T = L M Keterangan T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun

61 L = jumlah kelahiran per tahun M = jumlah kematian per tahun b. Pertumbuhan penduduk migrasi adalah pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari selisih jumlah migrasi masuk (imigrasi) dan jumlah migrasi keluar (emigrasi). Hal ini dapat dihitung dengan rumus: T = I E Keterangan T = jumlah pertumbuhan penduduk per tahun I = jumlah migrasi masuk per tahun E = jumlah migrasi keluar per tahun c. Pertumbuhan penduduk total (Total Population Growth) adalah pertumbuhan penduduk yang dihitung dari selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kematian ditambah dengan selisih jumlah imigrasi dengan jumlah emigrasi. Hal ini dapat dihitung dengan rumus: T = (L M) + ( I E) Keterangan: T = Pertumbuhan penduduk per tahun L = Jumlah kelahiran per tahun M = Jumlah kematian per tahun I = Jumlah imigran (penduduk yang masuk ke suatu negara/wilayah untuk menetap) per tahun E = Jumlah emigran (penduduk yang meninggalkan/ pindah ke wilayah/negara lain) per tahun 4. Migrasi atau Perpindahan Penduduk Pernahkah kamu memerhatikan fenomena yang terjadi di Indonesia atau bahkan di sekitarmu sendiri saat menjelang lebaran? Ya, di Indonesia akan kita jumpai fenomena Mudik Lebaran. Di mana banyak orang yang meninggalkan kota-kota besar untuk pulang ke kampung halamannya. Mereka meninggalkan pekerjaannya sejenak di kota besar dan rela melakukan perjalanan jauh yang menghabiskan banyak biaya guna merayakan lebaran di kampung halaman bersama keluarganya. Setelah lebaran selesai, mereka pun akan kembali ke kota di mana dia bekerja (arus balik). Lalu apa kaitan antara fenomena mudik dengan materi perpindahan penduduk? Ya, mudik adalah contoh dari migrasi atau perpindahan penduduk. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian materi berikut. Migrasi atau mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain.

62 Adapun pola mobilitas penduduk meliputi: a. Mobilitas penduduk permanen (migrasi), yang meliputi: 1) Migrasi internasional (migrasi antarnegara) yang terdiri dari imigrasi, emigrasi, dan remigrasi. a) Imigrasi adalah masuknya penduduk asing yang menetap ke dalam sebuah negara. b) Emigrasi adalah pindahnya penduduk keluar negeri untuk menetap di sana. c) Remigrasi adalah pemulangan kembali penduduk asing ke negara asalnya. 2) Migrasi nasional (migrasi lokal), terdiri dari: a) Urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota. b) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduknya ke pulau yang masih jarang penduduknya. c) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa. d) Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk untuk menghindari bahaya. b. Mobilitas penduduk nonpermanen (sirkuler), yang meliputi: 1) Mobilitas ulang alik atau mobiltas harian, yakni penduduk yang karena pekerjaannya harus melakukan perjalanan dari tempat tinggalnya ke tempat bekerjanya di lain daerah. 2) Mobilitas bermusim, yakni penduduk yang karena pekerjaan atau keperluannya untuk sementara waktu menetap di suatu daerah dan dalam jangka waktu tertentu kembali ke tempat tinggalnya. 5. Kepadatan Penduduk Kepadatan penduduk adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas lahan. Macam-macam kepadatan penduduk antara lain: a. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah yang dapat diolah. b. Kepadatan penduduk ekonomi adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas wilayah tetapi menurut kapasitas produksinya. c. Kepadatan penduduk aritmatik adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas seluruh wilayah dalam setiap km2. d. Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara penduduk yang mempunyai aktivitas di sektor pertanian dengan luas tanah (daerah) yang dapat diolah untuk pertanian.

63 KOMPOSISI (SUSUNAN) PENDUDUK Komposisi penduduk adalah pengelompokan penduduk atas dasar kriteria tertentu dan untuk tujuan tertentu pula. Misalnya pengelompokan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Mengetahui komposisi penduduk diperlukan untuk merencanakan kegiatan pada masa mendatang. Adapun komposisi penduduk suatu negara diklasifikasikan menurut: 1. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dibentuk piramida penduduk, yaitu grafik balok yang dibuat secara horizontal untuk membandingkan penduduk laki-laki dan perempuan. Macam-macam bentuk piramida penduduk: a. Piramida penduduk muda (Expansive) Bentuk piramida penduduk muda bagian atasnya besar, makin ke puncak makin sempit, sehingga berbentuk limas. Hal itu menggambarkan bahwa penduduk dalam keadaan tumbuh, jumlah kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. b. Piramida penduduk tetap (Stationer) Bentuk piramida ini di bagian atas dan bawahnya hampir sama, sehingga berbentuk seperti granat. Hal itu menggambarkan bahwa angka kelahiran seimbang dengan angka kematian. Jumlah penduduk usia muda hampir sama dengan usia dewasa. c. Piramida penduduk tua (Constrictive) Bentuk piramida ini di bagian bawah kecil dan di bagian atas besar, sehingga berbentuk seperti batu nisan. Hal itu menggambarkan penurunan angka kelahiran lebih pesat dari angka kematian, sehingga jumlah penduduk usia muda lebih sedikit dibandingkan dengan usia dewasa. Jumlah penduduk mengalami penurunan. Data tentang komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin dapat dipergunakan untuk: a. Angka beban ketergantungan (dependency ratio) Angka beban ketergantungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya orang yang termasuk usia tidak produktif dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif. Orang yang termasuk golongan usia tidak produktif adalah: 1) antara usia 0 sampai 14 tahun,

64 2) usia 65 tahun ke atas. Adapun yang termasuk usia produktif adalah usia antara 15 sampai 64 tahun. Besar kecilnya angka beban ketergantungan memengaruhi tingkat kesejahteraan penduduk. Makin tinggi angka beban ketergantungannya, maka makin rendah tingkat kesejahteraan penduduk, dan sebaliknya. b. Angka usia harapan hidup (life expectancy) Angka usia harapan hidup adalah rata-rata usia penduduk yang diperhitungkan sejak kelahiran.usia harapan hidup berkaitan erat dengan angka kematian bayi. Makin tinggi angka kematian bayi, makin rendah usia harapan hidup, dan sebaliknya. Angka usia harapan hidup sangat terkait dengan tingkat kesehatan masyarakat. c. Rasio jenis kelamin (sex ratio) Rasio jenis kelamin (sex ratio) adalah perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu. 2. Komposisi (Susunan) Penduduk Berdasarkan Pendidikan Komposisi (susunan) penduduk berdasarkan pendidikan adalah susunan penduduk (pengelompokkan penduduk) didasarkan pada jenjang pendidikan yang ditempuhnya. Jenjang pendidikan menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 sistem pendidikan nasional terdiri atas pendidikan dasar (SD/MI, SMP/ MTs), pendidikan menengah (SMA/MA), pendidikan tinggi (sekolah tinggi, universitas) a. Jenjang pendidikan dasar Jenjang pendidikan dasar meliputi SD atau MI dan SMP atau MTs atau bentuk-bentuk jenjang sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan SD dan MI bertujuan memberi bekal kemampuan dasar untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat SMP atau MTs. Adapun pendidikan SMP atau MTs bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, siswa agar dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi serta memiliki hubungan interaksi dengan lingkungan sosial, budaya, dan alam sekitar. b. Jenjang pendidikan menengah Jenjang pendidikan menengah meliputi SMA, MA, SMK, atau sekolah yang sederajat lainnya. Pendidikan menengah bertujuan memberikan pengajaran yang bersifat teoritis dan praktis serta mengutamakan perluasan wawasan ilmu pengetahuan dan peningkatan keterampilan siswa agar dapat

65 mengembangkan potensi diri atau melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau langsung bekerja. c. Pendidikan tinggi Jenjang pendidikan tinggi meliputi program diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor. Adapun bentuk pendidikan/perguruan tinggi antara lain akademi, sekolah tinggi, universitas, dan institut. Pendidikan di perguruan tinggi terbagi menjadi: 1) Pendidikan akademik, yang diarahkan pada penguasaan, pengembangan, peningkatan mutu, serta perluasan wawasan ilmu pengetahuan. 2) Pendidikan profesional, yang diarahkan pada penerapan keahlian tertentu dan mengutamakan peningkatan kemampuan penerapan ilmu pengetahuan. 3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Komposisi penduduk berdasarkan pekerjaan didasarkan pada kegiatan ekonomi atau jenis usaha yang digeluti masyarakat. Persentase penduduk di negara-negara berkembang, termasuk di Indonesia yang bekerja di bidang pertanian lebih besar dibandingkan yang bekerja di bidang-bidang lain. Hal tersebut bertolak belakang dengan kondisi di negara-negara maju, di mana penduduknya sebagian besar bekerja di bidang industri dan jasa.

66 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP N 3 Godean : Ilmu Pengetahuan Sosial : VIII / 1 (satu) : 2x40 menit : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk : 1.2. Mengidentifikasi permasalahan kependudukan dan upaya penanggulangannya : Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas) Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan. A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Menjelaskan permasalahan penduduk Indonesia (kualitas dan kuantitas) 2. Menjelaskan permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Terampil 3. menghargai 4. Tanggung jawab 5. Ketelitian B. Materi Pembelajaran Tema pembelajaran: 1. Permasalahan Kependudukan Indonesia (kuantitas dan kualitas). C. Metode Pengajaran: STAD (Student Teams Achievment Divisions) Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu metode atau pendekatan dalam pembelajaran kooperatif yang sederhana dan baik untuk guru yang baru mulai menggunakan pendekatan kooperatif dalam kelas, STAD juga merupakan suatu metode pembelajaran kooperatif yang efektif.

67 D. Langkah-langkah Kegiatan a. Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan psikis siswa-siswi dengan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan berapa banyak anggota keluarga kepada siswa-siswi. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru membentuk kelas menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 siswa Guru memberikan materi tentang permasalahan penduduk Indonesia Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber; Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menyuruh siswa perkelompok berdiskusi mengenai pengamatan tentang keluarga di sekitar tempat tinggal para siswa. Dan siswa diminta untuk mengamati tentang permasalahan yang berkaitan tentang kependudukan. Siswa juga diminta untuk mengidentifikasi faktor permasalahan kependudukan di sekitar mereka Guru membimbing siswa dalam berdiskusi Setiap kelompok untuk membuat rangkuman tentang hasil diskusi yang sudah diberikan oleh guru. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok siswa yang presentasi tersebut Guru memberi poin kepada siswa yang memberi tanggapan, sanggahan atau tambahan. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru mengevaluasi hasil presentasi yang telah dipresentasikan oleh siswa

68 c. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, misalkan dengan memberikan pertanyaan mengenai dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan. 3. Memberikan tugas mempelajari upaya penanggulangan permasalahan. E. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS (Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud) 2. Kertas Bergaris / HVS 3. Guru 4. Power Point F. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian a. Pengetahuan 1. Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan permasalahan Tes tulis Tes Uraian Sebutkan tiga dampak yang kuantitas penduduk (kuantitas diakibatkan permasalahan dan kualitas). pendudukan di Indonesia Mengidentifikasi permasalahan dampak penduduk Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengaruh kepadatan penduduk yang tidak merata bagi terhadap pembangunan. pembangunan di daerah yang jarang penduduknya. b. Sikap Teknik Penilaian Instrumen c. Ketrampilan Teknik Penilaian Instrumen : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir)

69 Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 3 Agustus 2016 Mahasiswa, Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP/NIK :... ( Fauzi Styobudi ) NIM:

70 Lampiran Penilaian Sikap Karakter Disiplin dan Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan :

71 Materi Pokok : No Sikap yang diamati 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Jumlah Skor Ya Melakukan Tidak Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan

72 (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik Penilaian presentasi hasil diskusi No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.

73 c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 7 : Kurang 8 : Cukup 9 : Baik 10 : Amat Baik Penilaian Artikel No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai : Aspek yang dinilai dari rentang nilai Ketepatan : 5 2 Kesesuaian materi : 5 3 Kemampuan mencari sumber : 5 4 Kerapihan : 5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Jumlah Skor 20 Nilai Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

74 Bahan Ajar A. Permasalahan Kependudukan Indonesia Permasalahan kependudukan merupakan ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan penduduk yang membutuhkan. Permasalahan timbul karena jumlah penduduk semakin besar sementara kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut terbatas. Permasalahan penduduk Indonesia dapat dikategorikan bersifat kuantitas dan kualitas. Permasalahan yang bersifat kuantitas meliputi jumlah penduduk besar, tingkat pertumbuhan penduduk, dan persebaran penduduk yang tidak merata. Permasalahan yang bersifat kualitas meliputi tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan atau penghasilan penduduk Indonesia. 1. Jumlah Penduduk yang Besar Jumlah penduduk Indonesia meningkat pesat disebabkan oleh faktor-faktor pendukung kelahiran (pronatalitas) dan penghambat kelahiran (antinatalitas). Faktor pronatalitas, antara lain anak merupakan penerus keturunan, anak menjadi harapan orang tua di masa tua, anggapan bahwa banyak anak berarti banyak rezeki, banyaknya pasangan yang menikah dalam usia muda, dan anak merupakan sumber tenaga kerja (terutama di pedesaan). Sementara faktor antinatalitas, antara lain kemandulan, perang, bencana alam, menunda usia kawin, pendidikan, repot mengurus anak, undang-undang perkawinan, dan peraturan tunjangan anak. Faktor kematian turut memengaruhi tingginya pertumbuhan penduduk, yaitu tingkat kematian rendah disebabkan oleh semakin meningkatnya kesehatan masyarakat sehingga harapan hidup tinggi. Jumlah penduduk yang besar menuntut pemenuhan kebutuhan hidup seharihari harus dipenuhi dan bila tidak dapat terpenuhi, akan mengurangi kualitas dan aktivitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar dan adanya kelahiran baru menyebabkan hasil pembangunan Indonesia hanya mencukupi kebutuhan penduduk yang sudah ada dan penduduk yang baru lahir. Hal itulah yang menyebabkan peningkatan tingkat kesejahteraan penduduk lamban bergerak. 2. Pertumbuhan Penduduk Relatif Tinggi Kalian tentu tahu bahwa angka pertumbuhan penduduk adalah angka yang menunjukkan besarnya persentase pertumbuhan penduduk dalam jangka waktu tertentu. Angka pertumbuhan penduduk perlu diketahui agar kita dapat memperkirakan jumlah penduduk di masa datang. Angka pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung menurun dari tahun ke tahun. Misalnya, pada tahun 1961 angka pertumbuhan penduduk 2,13%, tahun 1980 sebesar 2,32%, dan tahun 2006 sebesar 1,4%. Namun, dengan jumlah penduduk yang besar, angka pertumbuhan itu menjadi masalah sebab setiap tahun akan lahir penduduk baru sekitar 3,1 juta jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduk tersebut akan memengaruhi mutu penduduk sebab bagi penduduk yang baru lahir harus disediakan fasilitas hidup yang baru. Jika tidak, akan semakin banyak yang menggunakan fasilitas yang ada sehingga

75 mengurangi pemenuhan kebutuhan hidup dan itu akan memengaruhi mutu penduduk. 3. Persebaran Penduduk Indonesia yang Tidak Merata Persebaran penduduk Indonesia didasarkan pada potensi alam dan budaya yang ada di suatu daerah. Suatu daerah dengan potensi ekonomi tinggi merupakan faktor utama atau paling menentukan dalam pemilihan suatu wilayah sebagai pemukiman. Oleh karena itu, tidaklah heran jika suatu wilayah dengan potensi ekonomi dan lingkungan alam yang mendukung maka penduduk akan lebih banyak tinggal di daerah tersebut. Demikian penduduk Indonesia dalam proses persebarannya memilih daerah yang maju dan memiliki potensi ekonomi serta lingkungan alamnya. Hal inilah yang menyebabkan persebaran penduduk di Indonesia tidak merata. Jumlah penduduk Indonesia tahun 2006 diperkirakan 225,5 juta jiwa. Sementara jumlah penduduk Pulau Jawa sebesar jiwa. Berdasarkan data tersebut, 56% penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa, sedangkan luasnya hanya 7% dari luas Indonesia. Hal ini menimbulkan permasalahan karena kegiatan ekonomi hanya berpusat di Jawa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pulau Jawa lebih banyak penduduknya, yaitu tanahnya subur dan usaha pertanian telah lama dikenal, kesempatan kerja atau lapangan kerja lebih banyak. Misalnya, bidang industri, perdagangan, jasa, pemerintahan, dan tersedianya sarana kehidupan, seperti sarana pendidikan, kesehatan, perhubungan, dan komunikasi. 4. Tingkat Urbanisasi Tinggi Di Indonesia, penduduk yang banyak melakukan perpindahan penduduk adalah penduduk pedesaan atau kota-kota kecil ke daerah perkotaan atau pusatpusat industri sehingga jumlah penduduk di pedesaan semakin berkurang. Hal ini dapat dilihat dari segi penurunan persentase jumlah penduduk pedesaan di negara kita semakin berkurang. Misalnya, pada tahun 1980 penduduk pedesaan sebesar 78%, tahun 1990 sebesar 69%, dan tahun 2000 sebesar 58%. Hal ini membuktikan bahwa penduduk pedesaan yang keluar dari tempat tinggalnya dan pergi ke daerah perkotaan dalam kurun waktu 1980 hingga 2000 meningkat dan persentase jumlah penduduk di pedesaan semakin berkurang. Dari uraian di atas, coba diskusikan dampak yang terjadi di daerah yang ditinggalkan dan daerah yang dituju! Sebaliknya, di daerah perkotaan di negara kita, jumlah penduduk semakin banyak karena semakin banyaknya jumlah pendatang dan pengembangan kota. Hal ini dapat kita lihat dari perkembangan jumlah penduduk di daerah perkotaan pada tahun 1980 sebesar 22%, tahun 1990 sebesar 31%, dan tahun 2006 sebesar 42%. 5. Tingkat Pendidikan Penduduk Indonesia Jika kalian mencoba meneliti keberhasilan sebuah negara, tentu tidak lepas dari tingkat pendidikan penduduk. Semakin maju sebuah negara maka dapat dipastikan bahwa tingkat pendidikan masyarakatnya tinggi. Semakin tinggi tingkat

76 pendidikan seseorang maka orang tersebut akan semakin dewasa, menghargai orang lain, dan memiliki semangat untuk bersaing yang tinggi. Tingkat pendidikan yang ditamatkan adalah penduduk yang berhasil mengikuti dan menamatkan pendidikan sampai kelas akhir dan memperoleh ijazah. Tingkat pendidikan penduduk yang ditamatkan. Masalah kualitas penduduk Indonesia di bidang pendidikan adalah rendahnya tingkat pendidikan penduduk seperti tampak dalam tabel di atas. Rendahnya tingkat pendidikan terkait dengan terbatasnya fasilitas pendidikan sesuai dengan penduduk usia sekolah, tingginya putus sekolah akibat kehidupan ekonomi rendah, dan banyak orang tua yang kurang menyadari arti pentingnya pendidikan. Fasilitas pendidikan yang dirasakan kurang, yaitu gedung sekolah, buku pelajaran, perpustakaan, laboratorium, guru, dan peralatan sekolah. 6. Tingkat Kesehatan Penduduk Indonesia Keadaan atau tingkat kesehatan penduduk merupakan faktor yang turut menentukan mutu penduduk yang meliputi pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, kematian, usia harapan hidup, gizi, dan sanitasi lingkungan. Faktorfaktor tersebut saling memengaruhi dalam menentukan mutu penduduk. Jika salah satu unsur tidak terpenuhi maka mutu penduduknya akan rendah. Misalnya, usia harapan hidup tinggi sangat dipengaruhi oleh unsur pemenuhan kebutuhan pokok penduduk, gizi, dan sanitasi lingkungan. Masalah kualitas penduduk Indonesia di bidang kesehatan adalah rendahnya tingkat kesehatan penduduk, usia harapan hidup, dan tingginya angka kematian bayi. Tingkat kesehatan penduduk rendah disebabkan oleh kurangnya kebersihan lingkungan, gejala kekurangan gizi makanan, terbatasnya fasilitas kesehatan, kurangnya pengetahuan penduduk tentang kesehatan, dan kemampuan penduduk untuk membeli obat-obatan yang terbatas. Pokok permasalahan dalam fasilitas kesehatan adalah kurangnya jumlah tempat tidur di rumah sakit, perawat, dan dokter, dibandingkan dengan jumlah penduduk. Keadaan ini turut memengaruhi mutu penduduk sebagai sumber daya manusia. 7. Tingkat Kesejahteraan Penduduk Indonesia Masalah mutu penduduk Indonesia di bidang kesejahteraan penduduk adalah pemenuhan kebutuhan pokok dan tingkat pendapatan penduduk yang rendah. Pemenuhan kebutuhan pokok penduduk akan pangan sudah dapat dipenuhi dengan baik. Yang menjadi permasalahan adalah keadaan gizi makanan yang masih kurang. Keadaan gizi makanan akan berpengaruh pada daya tahan tubuh terhadap penyakit dan segala kegiatan manusia. Sementara keadaan gizi makanan penduduk di negara kita relatif rendah. Tingkat penghasilan atau pendapatan penduduk atau Per Capita Income (PCI) adalah pendapatan tiap orang secara rata-rata dalam setahun. Untuk memperoleh angka pendapatan per kapita diperoleh dari jumlah produk nasional dibagi jumlah penduduk. Tingkat pendapatan penduduk

77 berhubungan dengan jenis mata pencaharian penduduk. Tingkat pendapatan penduduk negara industri relatif tinggi, sedangkan negara agraris relatif rendah.

78 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Alokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator : SMP N 3 Godean : Ilmu Pengetahuan Sosial : VIII / 1 (satu) : 2x40 menit : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk : 1.3. Mendeskripsikan permasalahan lingkungan hidup dan upaya penanggulangannya dalam pembangunan berkelanjutan : Mengidentifikasi unsur-unsur lingkungan Menafsirkan arti penting lingkungan bagi kehidupan Mengidentifikasi bentuk kerusakan lingkungan dan faktor penyebabnya Mengidentifikasi upaya penanggulangannya A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Menyebutkan unsur-unsur lingkungan 2. Menjelaskan pentingnya lingkungan bagi kehidupan 3. Mengetahui bentuk keruskan lingkungan dan penyebabnya 4. Menjelaskan upaya penanggulangannya Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Terampil 3. menghargai 4. Tanggung jawab 5. Ketelitian B. Materi Pembelajaran Tema pembelajaran: 1. Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penanggulangannya C. Metode Pengajaran: Problem Based Learning D. Langkah-langkah Kegiatan a. Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan psikis siswa-siswi dengan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa.

79 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan tentang bayangan siswa akan lingkungan yang akan datang 4. Guru memberikan Pre-Test b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru menampilkan video penunjang pembelajaran Guru menanyakan tentang video yang disajikan Guru memberikan materi tentang permasalahan penduduk Indonesia Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber; Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Siswa diminta untuk mengidentifikasi faktor permasalahan lingkungan di sekitar mereka Guru meminta siswa untuk memberikan upaya dari penyelesaian masalah lingkungan Guru membimbing siswa dalam berdiskusi Setiap kelompok untuk membuat rangkuman tentang hasil diskusi yang sudah diberikan oleh guru. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok siswa yang presentasi tersebut Guru memberi poin kepada siswa yang memberi tanggapan, sanggahan atau tambahan. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru mengevaluasi hasil presentasi yang telah dipresentasikan oleh siswa c. Kegiatan Penutup 1. Guru memberikan Post-Test 2. Bersama-sama dengan peserta membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 3. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran, misalkan dengan memberikan pertanyaan mengenai dampak dari permasalahan penduduk terhadap lingkungan. 4. Menginformasikan untuk mempelajari materi selanjutnya

80 E. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS (Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud) 2. Kertas Bergaris / HVS 3. Guru 4. Power Point F. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian a. Pengetahuan 1. Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan permasalahan Tes tulis Tes Uraian Sebutkan tiga dampak yang kuantitas penduduk (kuantitas diakibatkan permasalahan dan kualitas). pendudukan di Indonesia Mengidentifikasi permasalahan dampak penduduk Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengaruh kepadatan penduduk yang tidak merata bagi terhadap pembangunan. pembangunan di daerah yang jarang penduduknya. b. Sikap Teknik Penilaian Instrumen c. Ketrampilan Teknik Penilaian Instrumen : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 3 Agustus 2016 Mahasiswa, Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP/NIK :... ( Fauzi Styobudi ) NIM:

81 Lampiran Penilaian Sikap Karakter Disiplin dan Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan :

82 Materi Pokok : No Sikap yang diamati 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Jumlah Skor Ya Melakukan Tidak Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan

83 (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik Penilaian presentasi hasil diskusi No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.

84 c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 7 : Kurang 8 : Cukup 9 : Baik 10 : Amat Baik Penilaian Artikel No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai : Aspek yang dinilai dari rentang nilai Ketepatan : 5 2 Kesesuaian materi : 5 3 Kemampuan mencari sumber : 5 4 Kerapihan : 5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Jumlah Skor 20 Nilai Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

85 Bahan Ajar A. PENGERTIAN LINGKUNGAN Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan. Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada di sekitar. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. B. LINGKUNGAN HIDUP Secara khusus, kita sering menggunakan istilah lingkungan hidup untuk menyebutkan segala sesuatu yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup segenap makhluk hidup di bumi. Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Unsur-unsur lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Unsur Hayati (Biotik) Unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan jasad renik. Jika kalian berada di kebun sekolah, maka lingkungan hayatinya didominasi oleh tumbuhan. Tetapi jika berada di dalam kelas, maka lingkungan hayati yang dominan adalah teman-teman atau sesama manusia. 2. Unsur Sosial Budaya Unsur sosial budaya, yaitu lingkungan sosial dan budaya yang dibuat manusia yang merupakan sistem nilai, gagasan, dan keyakinan dalam perilaku sebagai makhluk sosial. Kehidupan masyarakat dapat mencapai keteraturan berkat adanya sistem nilai dan norma yang diakui dan ditaati oleh segenap anggota masyarakat.

86 3. Unsur Fisik (Abiotik) Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup yang terdiri dari bendabenda tidak hidup, seperti tanah, air, udara, iklim, dan lain-lain. Keberadaan lingkungan fisik sangat besar peranannya bagi kelangsungan hidup segenap kehidupan di bumi. Bayangkan, apa yang terjadi jika air tak ada lagi di muka bumi atau udara yang dipenuhi asap? Tentu saja kehidupan di muka bumi tidak akan berlangsung secara wajar. Akan terjadi bencana kekeringan, banyak hewan dan tumbuhan mati, perubahan musim yang tidak teratur, munculnya berbagai penyakit, dan lain-lain. C. PENTINGNYA LINGKUNGAN BAGI KEHIDUPAN Kehidupan merupakan suatu sistem yang melibatkan ketergantungan di antara unsur-unsur yang membentuk suatu lingkungan hidup. Kehidupan masyarakat yang tenang, aman, dan sejahtera, bukan hanya ditentukan oleh unsur manusia sebagai anggota masyarakat, melainkan juga ditentukan oleh keadaaan unsur hayati maupun unsur fisik lain yang mendukung kelangsungan hidup. 1. Lingkungan sebagai Tempat Mencari Makan Nelayan memperoleh sumber penghidupan dari laut, petani memperoleh sumber penghidupannya dari lahan pertanian, dan pengusaha memperoleh sumber penghidupannya dari proses produksi yang mengelola bahan-bahan dari lingkungannya. Apa yang terjadi jika tempat mereka memperoleh sumber penghidupan tersebut mengalami kerusakan, sehingga tidak lagi produktif? Tentunya semuanya akan mengalami kerugian dan kehilangan sumber kehidupannya. 2. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik, Budaya, dan Lain-lain. Kehidupan manusia diwarnai oleh berbagai aktivitas yang bertujuan memenuhi kebutuhan bagi hidupnya. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang menunjukkan ketergantungan antarmanusia dengan sesamanya. Melalui proses interaksi sosial manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya. 3. Lingkungan sebagai Wahana/Tempat bagi Kelanjutan Kehidupan Tumpahnya minyak mentah di laut lepas akibat kebocoran kapal tanker, merupakan salah satu berita buruk bagi pola kehidupan di laut. Demikian pula kasus kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra yang membawa dampak tercemarnya udara oleh asap, yang berarti ancaman bagi kelangsungan hidup masyarakat di sekitarnya. Keadaan tersebut

87 menunjukkan bahwa kelangsungan hidup seluruh organisme di bumi ini sangat tergantung pada kondisi lingkungannya. 4. Lingkungan sebagai Tempat Tinggal (Habitat) Kalian tentu bisa membayangkan bagaimana jika suasana lingkungan di tempat kediamn kalian penuh dengan sampah yang bau, bising, penuh asap pabrik maupun kendaraan, air yang keruh, dan listrik yang padam. Tentu sangat tidak nyaman tinggal di kawasan seperti itu bukan? Demikian halnya tumbuhan maupun hewan tidak mampu mempertahankan hidupnya jika keadaan lingkungannya berubah. Ikan tidak bisa bertahan hidup di darat dan kambing tak dapat hidup di air. Masing-masing organisme memerlukan lingkungan tertentu sebagai tempat tinggal. D. KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu: 1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang tsunami yang memporakporandakan bumi Serambi Mekah dan Nias, serta gempa 5 skala Ritcher yang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya, merupakan contoh fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: a. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi terjadi karena aktivitas magma di perut bumi yang menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa: 1) Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernafasan. 2) Lava panas, merusak, dan mematikan apa pun yang dilalui. 3) Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui. 4) Gas yang mengandung racun. 5) Material padat (batuan, kerikil, pasir), dapat menimpa perumahan, dan lain-lain. b. Gempa bumi

88 Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena beberapa hal, di antaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), terjadinya tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat memprediksikan kapan terjadinya gempa. Oleh karena itu, bahaya yang ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di antaranya: 1) Berbagai bangunan roboh. 2) Tanah di permukaan bumi merekah, jalan menjadi putus. 3) Tanah longsor akibat guncangan. 4) Terjadi banjir, akibat rusaknya tanggul. 5) Gempa yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang pasang). c. Angin topan Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim di Indonesia yang tak lain disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa diprediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (puting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk: 1) Merobohkan bangunan. 2) Rusaknya areal pertanian dan perkebunan. 3) Membahayakan penerbangan. 4) Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal. 2. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

89 Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi mampu merubah wajah dunia dari pola kehidupan sederhana sampai ke bentuk kehidupan modern seperti sekarang ini. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Banyak kemajuan yang diraih oleh manusia membawa dampak buruk terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia, antara lain: a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. c. Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain: 1) Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan). 2) Perburuan liar. 3) Merusak hutan bakau. 4) Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman. 5) Pembuangan sampah di sembarang tempat. 6) Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS). 7) Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas. E. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus

90 menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun Di dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu: a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup. b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut: a. Menjamin pemerataan dan keadilan. b. Menghargai keanekaragaman hayati. c. Menggunakan pendekatan integratif. d. Menggunakan pandangan jangka panjang. Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya: a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan. b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat. c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan. 1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain: a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

91 c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3). 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). 4) Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon. 2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain: a. Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan. b. Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan

92 sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain: 1) Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan tetap terjaga. 2) Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik. 3) Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer. c. Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan

93 produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: 1) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul. 2) Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang. 3) Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon. 4) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan. d. Pelestarian laut dan pantai Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara: 1) Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. 2) Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut. 3) Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan. 4) Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan. e. Pelestarian flora dan fauna Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah: 1) Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa. 2) Melarang kegiatan perburuan liar. 3) Menggalakkan kegiatan penghijau

94 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 3 Godean Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Alokasi Waktu : 2x40 menit Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk Kompetensi Dasar : 1.4. Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan dampaknya terhadap pembangunan Indikator :1.4.1 Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas penduduk) Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Mengetahui permasalahan terkait kualitas dan kuantitas penduduk 2. Menjelaskan dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Terampil 3. menghargai 4. Tanggung jawab 5. Ketelitian B. Materi Pembelajaran Tema pembelajaran: 1. Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Pembangunan C. Metode Pengajaran: Snowball Throwing D. Langkah-langkah Kegiatan a. Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan psikis siswa-siswi dengan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa.

95 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan mengingat pembelajaran pada Bab 2 4. Guru memberikan tujuan pembelajaran di sela-sela apersepsi b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru memberikan materi permasalahan kependudukan Guru memberikan pemicu untuk membuat siswa bertanya Siswa juga bisa menanyakan materi kepada siswa lainnya Guru memberikan permainan Snowball Throwing Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Siswa diminta untuk mengidentifikasi dampak permasalahan kependudukan kualitas dan kuantitas terhadap penduduk kota dan desa Guru membagi kelompok pertama menjadi 16 kelompok untuk permasalahan ini Kemudian setiap kelompok bergabung dengan beranggotakan 2 kelompok pertama dan membentuk kelompok kedua berjumlah 8 kelompok Kemudian guru meminta untuk bergabung lagi yang beranggotakan 2 kelompok kedua Setiap kelompok untuk membuat rangkuman tentang hasil diskusi yang sudah diberikan oleh guru Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok siswa yang presentasi tersebut Guru memberi poin kepada siswa yang memberi tanggapan, sanggahan atau tambahan. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru mengevaluasi hasil presentasi yang telah dipresentasikan oleh siswa

96 c. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 3. Menginformasikan untuk mempelajari materi selanjutnya E. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS (Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud) 2. Kertas Bergaris / HVS 3. Guru 4. Power Point F. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian a. Pengetahuan 1. Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan permasalahan Tes tulis Tes Uraian Sebutkan tiga dampak yang kuantitas penduduk diakibatkan permasalahan (kuantitas dan kualitas). pendudukan di Indonesia Mengidentifikasi permasalahan dampak penduduk Tes tulis Tes Uraian Jelaskan pengaruh kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan. bagi pembangunan di daerah yang jarang penduduknya. b. Sikap Teknik Penilaian Instrumen c. Ketrampilan Teknik Penilaian Instrumen : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir)

97 Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 13 Agustus 2016 Mahasiswa, Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP/NIK :... Fauzi Styobudi NIM:

98 Lampiran Penilaian Sikap Karakter Disiplin dan Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55

99 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : No Sikap yang diamati 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Jumlah Skor Ya Melakukan Tidak Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor 20 1

100 2 Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik Penilaian presentasi hasil diskusi

101 No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 7 : Kurang 8 : Cukup 9 : Baik 10 : Amat Baik Penilaian Artikel No Nama Peserta Didik Aspek yang dinilai : Aspek yang dinilai dari rentang nilai Ketepatan : 5 2 Kesesuaian materi : 5 Jumlah Skor 20 Nilai

102 3 Kemampuan mencari sumber : 5 4 Kerapihan : 5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

103 Bahan Ajar A. PERMASALAHAN KUANTITAS PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN Pelaksanaan pembangunan diperlukan pelaksana-pelaksana yang memiliki kemampuan menyelesaikan pembangunan sesuai dengan yang diprogramkan. Ketersediaan jumlah penduduk yang besar merupakan modal pembangunan yang potensial. 1. Pengertian Kuantitas Penduduk Kuantitas penduduk adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan jumlah penduduk. Kebutuhan akan tenaga kerja akan terpenuhi dengan adanya jumlah penduduk yang memadai, sehingga secara kuantitas tidak perlu mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri. Banyak sedikitnya jumlah penduduk di suatu negara secara riil dipengaruhi oleh: a. Angka kelahiran, makin tinggi angka kelahiran, maka jumlah penduduk makin bertambah. b. Angka kematian, makin rendah angka kematian dibandingkan dengan angka kelahiran, maka jumlah penduduk makin bertambah. 2. Permasalahan Kuantitas Penduduk dan Dampaknya dalam Pembangunan Jumlah penduduk yang besar berdampak langsung terhadap pembangunan berupa tersedianya tenaga kerja yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan pembangunan. Akan tetapi kuantitas penduduk tersebut juga memicu munculnya permasalahan yang berdampak terhadap pembangunan. Permasalahan-permasalahan tersebut di antaranya: a. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak diimbangi dengan kemampuan produksi menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan. b. Kepadatan penduduk yang tidak merata menyebabkan pembangunan hanya terpusat pada daerah-daerah tertentu yang padat penduduknya saja. Hal ini menyebabkan hasil pembangunan tidak bisa dinikmati secara merata, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara daerah yang padat dan daerah yang jarang penduduknya. c. Tingginya angka urbanisasi menyebabkan munculnya kawasan kumuh di kota-kota besar, sehingga menimbulkan kesenjangan sosial antara kelompok kaya dan kelompok miskin kota.

104 d. Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan volume pekerjaan menyebabkan terjadinya pengangguran yang berdampak pada kerawanan sosial. B. PERMASALAHAN KUALITAS PENDUDUK DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMBANGUNAN Dalam pembangunan diperlukan kemampuan tenaga kerja yang handal, bukan kemampuan secara fisik saja, melainkan juga kemampuan menuangkan ide, pemikiran, dan teknik pengelolaan agar pembangunan dapat terlaksana dengan lancar dan sesuai tujuan yang diharapkan. 1. Pengertian Kualitas Penduduk Kualitas penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pendidikan. a. Kualitas penduduk yang tinggi, apabila taraf hidupnya tinggi dengan ciri mudah atau dapat terpenuhi segala kebutuhan hidupnya (kebutuhan jasmani dan rohani). b. Kualitas penduduk rendah, apabila taraf hidupnya rendah sulit memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Faktor yang Memengaruhi Kualitas Penduduk Kualitas penduduk suatu daerah dipengaruhi oleh: a. Tingkat pendidikan penduduk Pendidikan merupakan modal dasar dalam mengembangkan kemampuan intelektual seseorang. Melalui pendidikan seseorang akan mampu meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini diwujudkan dalam bentuk kemampuan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan mengembangkan kreativitasnya. b. Tingkat kesehatan penduduk Kesehatan merupakan harta tak ternilai dan merupakan modal berharga bagi seseorang untuk memulai aktivitasnya. Pencapaian pertumbuhan dan perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh tingkat kesehatannya.ada pepatah mengatakan men sana in corpore sano yang terjemahan bebasnya mengandung makna bahwa dalam badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. c. Tingkat kesejahteraan penduduk Pencapaian kesejahteraan merupakan arah cita-cita setiap manusia yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan.

105 Masyarakat yang sejahtera merupakan citacita pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. 3. Permasalahan Kualitas Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan. Berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kualitas penduduk dan dampaknya terhadap pembangunan adalah sebagai berikut: a. Masalah tingkat pendidikan Keadaan penduduk di negara-negara yang sedang berkembang tingkat pendidikannya relatif lebih rendah dibandingkan penduduk di negaranegara maju, demikian juga dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia.Rendahnya tingkat pendidikan penduduk Indonesia disebabkan oleh: 1) Tingkat kesadaran masyarakat untuk bersekolah rendah. 2) Besarnya anak usia sekolah yang tidak seimbang dengan penyediaan sarana pendidikan. 3) Pendapatan perkapita penduduk di Indonesia rendah. Dampak yang ditimbulkan dari rendahnya tingkat pendidikan terhadap pembangunan adalah: 1) Rendahnya penguasaan teknologi maju, sehingga harus mendatangkan tenaga ahli dari negara maju. Keadaan ini sungguh ironis, di mana keadaan jumlah penduduk Indonesia besar, tetapi tidak mampu mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang sangat diperlukan dalam pembangunan. 2) Rendahnya tingkat pendidikan mengakibatkan sulitnya masyarakat menerima hal-hal yang baru. Hal ini nampak dengan ketidakmampuan masyarakat merawat hasil pembangunan secara benar, sehingga banyak fasilitas umum yang rusak karena ketidakmampuan masyarakat memperlakukan secara tepat. Kenyataan seperti ini apabila terus dibiarkan akan menghambat jalannya pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat. Usaha-usaha tersebut di antaranya: 1) Pencanangan wajib belajar 9 tahun. 2) Mengadakan proyek belajar jarak jauh seperti SMP Terbuka dan Universitas Terbuka.

106 3) Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan (gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain). 4) Meningkatkan mutu guru melalui penataran-penataran. 5) Menyempurnakan kurikulum sesuai perkembangan zaman. 6) Mencanangkan gerakan orang tua asuh. 7) Memberikan beasiswa bagi siswa yang berprestasi. b. Masalah kesehatan Tingkat kesehatan suatu negara umumnya dilihat dari besar kecilnya angka kematian, karena kematian erat kaitannya dengan kualitas kesehatan. Kualitas kesehatan yang rendah umumnya disebabkan: 1) Kurangnya sarana dan pelayanan kesehatan. 2) Kurangnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. 3) Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan. 4) Gizi yang rendah. 5) Penyakit menular. 6) Lingkungan yang tidak sehat (lingkungan kumuh). Dampak rendahnya tingkat kesehatan terhadap pembangunan adalah terhambatnya pembangunan fisik karena perhatian tercurah pada perbaikan kesehatan yang lebih utama karena menyangkut jiwa manusia. Selain itu, jika tingkat kesehatan manusia sebagai objek dan subjek pembangunan rendah, maka dalam melakukan apa pun khususnya pada saat bekerja, hasilnya pun akan tidak optimal. Untuk menanggulangi masalah kesehatan ini, pemerintah mengambil beberapa tindakan untuk meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan. Upaya-upaya tersebut di antarnya: 1) Mengadakan perbaikan gizi masyarakat. 2) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. 3) Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan. 4) Membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain lain. 5) Mengadakan program pengadaan dan pengawasan obat dan makanan. 6) Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan.

107 c. Masalah tingkat penghasilan/pendapatan Tingkat penghasilan/pendapatan suatu negara biasanya diukur dari pendapatan per kapita, yaitu jumlah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu negara. Pendapatan per kapita diperoleh dari pendapatan nasional secara keseluruhan dibagi jumlah penduduk Negara-negara berkembang umumnya mempunyai pendapatan per kapita rendah, hal ini disebabkan oleh: 1) Pendidikan masyarakat rendah, tidak banyak tenaga ahli, dan lainlain. 2) Jumlah penduduk banyak. 3) Besarnya angka ketergantungan Berdasarkan pendapatan per kapitanya, negara digolongkan menjadi 3, yaitu: 1) Negara kaya, pendapatan per kapitanya > US$ ) Negara sedang, pendapatan per kapitanya = US$ ) Negara miskin, pendapatan per kapitanya < US$ 300. Adapun dampak rendahnya tingkat pendapatan penduduk terhadap pembangunan adalah: 1) Rendahnya daya beli masyarakat menyebabkan pembangunan bidang ekonomi kurang berkembang baik. 2) Tingkat kesejahteraan masyarakat rendah menyebabkan hasil pembangunan hanya banyak dinikmati kelompok masyarakat kelas sosial menengah ke atas. Untuk meningkatkan pendapatan masyarakat (kesejahteraan masyarakat), sehingga dapat mendukung lancarnya pelaksanaan pembangunan pemerintah melakukan upaya dalam bentuk: 1) Menekan laju pertumbuhan penduduk. 2) Merangsang kemauan berwiraswasta. 3) Menggiatkan usaha kerajinan rumah tangga/industrialisasi. 4) Memperluas kesempatan kerja. 5) Meningkatkan GNP dengan cara meningkatkan barang dan jasa

108 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMP N 3 Godean Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas / Semester : VIII / 1 (satu) Alokasi Waktu : 2x40 menit Standar Kompetensi : 2. Memahami Proses Kebangkitan Nasional Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan proses perkembangan kolonialisme dan Imperialisme Barat, serta pengaruh yang ditimbulkannya di berbagai daerah Indikator : Mengidentifikasi Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia A. Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : 1. Menjelaskan perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia Karakter siswa yang diharapkan : 1. Disiplin 2. Terampil 3. Menghargai 4. Tanggung jawab 5. Ketelitian B. Materi Pembelajaran Tema pembelajaran: 1. Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia C. Metode Pengajaran: Jigsaw D. Langkah-langkah Kegiatan a. Pendahuluan 1. Guru mempersiapkan psikis siswa-siswi dengan berdoa. 2. Guru mengecek kehadiran siswa. 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan menanyakan tentang arti Kemerdekaan bagi siswa-siswi SMP Negeri 3 Godean

109 b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi: Guru membentuk kelas menjadi 4 kelompok Guru memberikan materi tentang Kedatangan Bangsa Barat di daerah Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dan belajar dari aneka sumber. Guru memberikan pemicu untuk siswa bertanya Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi: Guru menyuruh siswa perkelompok berdiskusi mengenai tahapan masuknya bangsa barat ke Indonesia Dalam kelompok asal ini setiap dua orang membahas satu sub-bab yang berbeda Kemudian siswa disuruh mengelompok dengan kelompok Ahli yang beranggotakan anak-anak yang membahas sub-bab yang sama. Dalam kelompok Ahli siswa disuruh membuat ringkasan materi yang digunakan untuk presentasi Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas Siswa lain memberikan tanggapan mengenai hasil kerja kelompok siswa yang presentasi tersebut Guru memberi poin kepada siswa yang memberi tanggapan, sanggahan atau tambahan. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber Guru mengevaluasi hasil presentasi yang telah dipresentasikan oleh siswa c. Kegiatan Penutup 1. Bersama-sama dengan peserta membuat rangkuman/simpulan pelajaran; 2. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran 3. Memberikan tugas mempelajari upaya penanggulangan permasalahan.

110 E. Sumber Pembelajaran dan Media Pembelajaran 1. Buku IPS (Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang Kemendikbud) 2. Kertas Bergaris / HVS 3. Guru 4. Power Point F. Penilaian Hasil Belajar Teknik penilaian a. Pengetahuan Rubrik Penilaian Pengetahuan Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Bentuk Instrumen Penilaian Contoh Instrumen Menjelaskan tahap Tes tulis Tes Uraian Sebutkan tahapan kedatangan perkembangan kedatangan bangsa barat ke Indonesia bangsa barat b. Sikap Teknik Penilaian Instrumen c. Ketrampilan Teknik Penilaian Instrumen : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) : Observasi : Lembar Observasi (Terlampir) Mengetahui, Guru Pembimbing Lapangan Godean, 3 Agustus 2016 Mahasiswa, Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP/NIK :... Fauzi Styobudi NIM:

111 Lampiran Penilaian Sikap Karakter Disiplin dan Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Sikap Disiplin Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : Melakukan No Sikap yang diamati Ya Tidak 1. Masuk kelas tepat waktu 2. Mengumpulkan tugas tepat waktu 3. Memakai seragam sesuai tata tertib 4. Mengerjakan tugas yang diberikan 5. Tertib dalam mengikuti pembelajaran 6. Mengikuti diskusi sesuai dengan langkah yang ditetapkan 7. Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran 8. Membawa buku teks pelajaran Jumlah Skor Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55

112 Sikap Rasa Hormat dan Perhatian (respect) Nama Peserta Didik : Kelas : Tanggal Pengamatan : Materi Pokok : No Sikap yang diamati 1. Tidak ribut di dalam kelas 2. Memperhatikan penjelasan guru maupun teman 3. Mengacungkan tangan sebelum bertanya 4. Menghargai pendapat teman saat diskusi Jumlah Skor Ya Melakukan Tidak Keterangan: Ya : Apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Tidak : Apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan sesuai aspek pengamatan Petunjuk Penskoran : Jawaban YA diberi skor 1 dan jawaban TIDAK diberi skor 0 Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Skor Skor Tertinggi X 100 = skor akhir Sangat Baik (A) : Baik (B) : Cukup (C) : Kurang (D) : < 55 Penilaian Ketrampilan Penilaian untuk kegiatan diskusi No Nama Mengkomunikasikan (1-5) Mendengarkan (1-5) Berargumentasi (1-5) Berkontribusi (1-5) Jml skor 20 1

113 2 Keterangan: a. Berdiskusi Mengacu pada ketrampilan mengolah fakta dan menalar (ass0ciating) yakni membandingkan fakta yang telah diolahnya (data) dengan konsep yang ada sehingga dapat ditarik kesimpulan dan atau ditemukannya sebuah prinsip penting, ketrampilan berdiskusi meliputi ketrampilan mengkomunikasikan (communication skill), mendengarkan (listening skill), ketrampilan beragumentasi (arguing skill), dan ketrampilan berkontribusi (contributing skill). b. Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. c. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang eektif. d. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis (tanpa fallacy atau sesat pikir) kepada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. e. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 2 : Kurang 3 : Cukup 4 : Baik 5 : Amat Baik Penilaian presentasi hasil diskusi

114 No Nama Mempresentasikan (1-5) Menjelaskan (1-5) Memvisualisasikan (1-5) Merespon (1-5) Jml skor Keterangan: a. Presentasi menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk menyajikan hasil temuannya dari kegiatan mengamati, menanya, uji coba (mencoba), dan mengasosiasi sampai pada kesimpulan. Presentasi terdiri dari 3 aspek penilaian yakni ketrampilan menjelaskan, memvisualisasikan, dan merespon atau memberikan tanggapan. b. Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. c. Ketrampilan merespon adalah kemampuan peserta didik menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Nilai Skor = Jumlah skor dikali 5 = 20 x 5 jumlah skor 100 Skor terentang antara : Amat Kurang 7 : Kurang 8 : Cukup 9 : Baik 10 : Amat Baik Penilaian Artikel Nama Aspek yang dinilai dari rentang nilai Jumlah No Peserta Skor Nilai Didik

115 Aspek yang dinilai : 1 Ketepatan : 5 2 Kesesuaian materi : 5 3 Kemampuan mencari sumber : 5 4 Kerapihan : 5 20 Jumlah skor 20 dikali 5 = 100 Keterangan: a. Ketepatan Menunjukkan pada kemampuan peserta didik untuk mengumulkan hasil kerja dengan tepat waktu sesuai yang ditetapkan guru. b. Kesesuaian Materi Berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mencari artikel sesuai dengan materi yang diberikan. c. Kemampuan Mencari Sumber Kemampuan peserta didik untuk mencari berbagai sumber untuk mengerjakan tugas yang diberikan d. Kerapihan Menunjukkan kemampuan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan dengan rapi

116 Bahan Ajar PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME DI INDONESIA 1. Kedatangan Bangsa Barat di Berbagai Daerah Mulai akhir abad XV bangsa Eropa berusaha melakukan penjelajahan samudra. Faktor-faktor pendorong penjelajahan samudra antara lain: a. Adanya keinginan mencari kekayaan (gold) Kekayaan yang mereka cari terutama adalah rempah-rempah. Sekitar abad XV di Eropa, rempah-rempah pada saat itu harganya sangat mahal. Harga rempah-rempah semahal emas (gold). Mereka sangat membutuhkan rempah-rempah untuk industri obatobatan. b. Adanya keingingan menyebarkan agama Nasrani (gospel) Selain mencari kekayaan dan tanah jajahan, bangsa Eropa juga membawa misi khusus. Misi khusus tersebut adalah menyebarkan agama Nasrani kepada penduduk daerah yang dikuasainya. Tugas mereka ini dianggap sebagai tugas suci yang harus dilaksanakan ke seluruh dunia yang dipelopori oleh bangsa Portugis. c. Adanya keinginan mencari kejayaan (glory) Di Eropa ada suatu anggapan bahwa apabila suatu negara mempunyai banyak tanah jajahan, negara tersebut termasuk negara yang jaya (glory). Dengan adanya anggapan ini, negara-negara Eropa berlomba-lomba untuk mencari tanah jajahan sebanyak-banyaknya. d. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan perkembangan paham Renaissance, ilmu pengetahuan dan teknologi juga berkembang pesat, misalnya seperti berikut ini. 1) Ditemukannya Teori Heliosentris dari Copernicus yang mengatakan bahwa pusat peredaran tata surya adalah matahari. Planet-planet berputar mengelilingi matahari dan bumi berputar pada porosnya. Bentuk bumi tidak rata tetapi bulat. Hal ini mendorong orang untuk membuktikannya. 2) Dikembangkannya teknik pembuatan kapal yang dapat digunakan untuk mengarungi samudra luas. 3) Mulai ditemukannya mesiu untuk persenjataan. Senjata ini dapat digunakan untuk melindungi pelayaran dari ancaman bajak laut dan sebagainya. 4) Ditemukannya kompas. Alat ini digunakan sebagai penunjuk arah, sehingga para penjelajah tidak lagi bergantung pada kebiasaan alam. Untuk menentukan arah, biasanya mereka berpedoman pada bintang,

117 sehingga jika angkasa tertutup awan mereka tidak dapat meneruskan pelayarannya. Dengan kompas, mereka bebas berlayar ke arah manapun tanpa gangguan, baik siang maupun malam. e. Jatuhnya Kota Konstantinopel ke tangan bangsa Turki Jatuhnya Konstantinopel ke tangan bangsa Turki pada tahun 1453 menyebabkan bangsa Eropa mengalami kesulitan mendapatkan rempahrempah. Oleh karena itu, mereka berusaha mencari sendiri daerah penghasil rempah-rempah dengan melakukan penjelajahan-penjelajahan samudra. 2. Terbentuknya Kekuasaan Kolonial di Indonesia a. Pelayaran Cornelis de Houtman Pada tahun 1595 Belanda berangkat dari Eropa di bawah pimpinan Cornelis de Houtman dan sampai di Indonesia pada tahun 1956 dengan mendarat di Banten. Sejak pelayaran de Houtman, maka banyak berdiri perusahaanperusahaan dagang Belanda yang masing-masing memiliki kapal sendiri dan berlayar ke Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan timbulnya persaingan antara para pedagang Belanda. Para pedagang berusaha mendapatkan rempah-rempah di Indonesia untuk secepatnya memenuhi muatan kapalnya. Akibatnya harga pembelian rempah-rempah di Indonesia meningkat. Para petani dan pedagang Indonesia memperoleh untung, sedang di Eropa harga rempah-rempah makin merosot, karena makin banyak tersedia di pasaran Eropa. Hal ini berpengaruh juga terhadap harga rempah-rempah di tanah air di kemudian hari. b. Pembentukan VOC Untuk mengatasi persaingan di antara pedagang Belanda dan persaingan pedagang Belanda dengan Portugis, maka pedagang Belanda dengan didukung oleh pemerintahnya membentuk kongsi dagang yang bernama VOC (Vereenidge Oost Indishe Compagnie) pada tanggal 20 Maret VOC adalah badan yang bersifat partikelir, di mana para pedagang Belanda bergabung di dalamnya. Tujuan VOC di Indonesia antara lain: 1) Menguasai pelabuhan-pelabuhan penting. 2) Menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia. 3) Melaksanakan monopoli perdagangan rempah-rempah. Agar VOC dapat berkembang dengan baik, pemerintah Belanda memberikan hak Octroi (istimewa), yaitu hak untuk dapat bertindak sebagai suatu negara. Hak-hak tersebut antara lain:

118 1) Hak monopoli perdagangan dari ujung selatan Afrika ke sebelah timur sampai ujung selatan Amerika. 2) Hak memiliki tentara sendiri dan pengadilan. 3) Hak memiliki mata uang sendiri. 4) Hak menguasai dan mengikat perjanjian dengan kerajaankerajaan lain di daerah kekuasaan monopoli perdagangannya. Dengan hak-hak istimewa tersebut menyebabkan perkembangan VOC sangat pesat. Perdagangan-perdagangan Portugis di Indonesia dapat didesak. Sebagai bukti keberhasilan itu pada tahun 1605, VOC berhasil menguasai benteng ketahanan Portugis di Ambon, kemudian namanya diganti menjadi Benteng Victoria. Dengan adanya peristiwa tersebut, kekuasan Portugis di Maluku terdesak dan hanya mampu bertahan di Timor- Timur. c. Persaingan dagang Belanda dengan Inggris Mengetahui taktik perdagangan Belanda dengan membentuk persekutuan dagang (VOC), maka Inggris juga mendirikan kongsi dagang yang dinamakan EIC (East Indian Company) pada tahun 1600 dengan daerah operasi utamanya di Indonesia. Inggris mengetahui bahwa Belanda menduduki Indonesia, maka Inggris berniat merebut Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut di bawah pimpinan Lord Minto sebagai gubernur jenderal Inggris di Calkuta, didirikan ekspedisi Inggris untuk merebut kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada tahun 1811 Inggris berhasil merebut seluruh kekuasaan Belanda di tanah Indonesia, sehingga kekuasan Inggris di Indonesia berada di bawah pimpinan Raffles sampai tahun Berdasarkan konvensi London (Convention of London) tahun 1814, Indonesia diserahkan kembali kepada Belanda karena dianggap tidak ada untungnya. Adapun isi pokok dari Konvensi London ialah: 1) Indonesia dikembalikan kepada Belanda. 2) Jajahan-jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, Guyana tetap di tangan Inggris. 3) Cochain (di Pantai Malabar) diambil oleh Inggris dan Bangka diserahkan pada Belanda sebagai gantinya. 3. Pengalihan Kekuasaan VOC kepada Kerajaan Belanda a. Pembubaran VOC Memasuki akhir abad ke-18 kejayaan VOC mulai merosot. Hal ini disebabkan oleh faktor internal dalam tubuh VOC itu sendiri maupun faktor

119 eksternal di luar VOC yang menggerogoti keberadaan VOC. Adapun faktor internal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah: 1) Banyaknya pegawai VOC yang melakukan korupsi. 2) Sulitnya melakukan pengawasan terhadap daerah penguasaan VOC yang sangat luas. Faktor eksternal yang menyebabkan kemerosotan VOC adalah: 1) Meletusnya revolusi Prancis menyebabkan Belanda jatuh ke tangan Prancis di bawah pimpinan Napoleon Bonaparte. 2) Reaksi penentangan oleh rakyat Indonesia terhadap VOC dalam bentuk peperangan yang banyak menyedot pembiayaan dan tenaga. Keadaan yang kian parah dan mengkhawatirkan menyebabkan Belanda mengambil sikap, pada tangal 31 Desemnber 1799 VOC dibubarkan dan pemerintah kolonial di Indonesia mulai dikendalikan langsung oleh pemerintah kerajaan Belanda. b. Pemerintaham Herman W. Daendels Sejak Belanda jatuh ke tangan Prancis pada tahun 1795, Belanda diubah namanya menjadi republik Bataaf dan diperintah oleh Louis Napoleon, adik kaisar Napoleon Bonaparte. Di samping itu, pemerintah Prancis mengkhawatirkan keadaan di Pulau Jawa sebagai daerah jajahan Belanda akan direbut oleh Inggris yang saat itu tidak berhasil dikuasai oleh Prancis. Oleh karena itu, pada tanggal 1 Januari 1808 Louis Napoleon mengutus Herman W. Daendels ke Pulau Jawa. Pada tanggal 15 Januari 1808 Daendels menerima kekuasaan dari Gubernur Jenderal Weise. Daendels dibebani tugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan Inggris, karena Inggis telah menguasai daerah kekuasaan VOC di Sumatra, Ambon, dan Banda. Sebagai gubernur jenderal, langkah-langkah yang ditempuh Daendels, antara lain: 1) Meningkatkan jumlah tentara dengan jalan mengambil dari berbagai suku bangsa di Indonesia. 2) Membangun pabrik senjata di Semarang dan Surabaya. 3) Membangun pangkalan armada di Anyer dan Ujung Kulon. 4) Membangun jalan raya dari Anyer hingga Panarukan, sepanjang kurang lebih km. 5) Membangun benteng-benteng pertahanan. Dalam rangka mewujudkan langkah-langkah tersebut Daendels menerapkan sistem kerja paksa (rodi). Selain menerapkan kerja paksa

120 Daendels melakukan berbagai usaha untuk mengumpulkan dana dalam menghadapi Inggris. Langkah tersebut antara lain: 1) Mengadakan penyerahan hasil bumi (contingenten). 2) Memaksa rakyat-rakyat menjual hasil buminya kepada pemerintah Belanda dengan harga murah (verplichte leverantie). 3) Melaksanakan Preanger Stelsel, yaitu kewajiban yang dibebankan kepada rakyat Priangan untuk menanam kopi. 4) Menjual tanah-tanah negara kepada pihak swasta asing seperti kepada Han Ti Ko seorang pengusaha Cina. Daendels merupakan penguasa yang disiplin, tegas, dan kejam, sehingga dikenal sebagai gubernur jenderal yang bertangan besi. Ia juga dijuluki Tuan Besar Guntur atau Jenderal Mas Galak. Tindakan Daendels ini di mata orang Belanda sendiri ternyata sangat dibenci. Daendels juga menjual tanah milik negara kepada pengusaha swasta asing, berarti ia telah melanggar undang-undang negara. Hal tersebut mengakibatkan ia dipanggil pulang ke negerinya dan diganti Jenderal Jassens pada tahun Jassens ternyata berbeda dengan Daendels, ia lemah dan kurang cakap. Pemerintah Jassens mewarisi situasi keamanan dan ekonomi yang sangat buruk dan dibayangbayangi ancaman Inggris sewaktu-waktu. Pada bulan Agustus 1811 Inggris mendarat di Batavia dipimpin Lord Minto. Belanda melakukan perlawanan terhadap Inggris, tetapi tidak berhasil. Akibat serangan Inggris tersebut Belanda menyerah dan akhirnya menandatangani Kapitulasi Tuntang 11 September Isi Perjanjian Tuntang adalah: 1) Seluruh kekuatan militer Belanda yang ada di kawasan Asia Tenggara harus diserahkan kepada Inggris. 2) Hutang pemerintah Belanda tidak diakui oleh Inggris. 3) Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belanda di luar Jawa menjadi wilayah kekuasaan Inggris. Isi pokok Perjanjian Tuntang tersebut membawa pengaruh langsung bagi bangsa Indonesia, yaitu wilayah Nusantara diserahkan kepada EIC (Inggris) yang bermarkas di Calcuta India. Akibat Kapitulasi Tuntang tersebut Indonesia jatuh ke tangan Inggris. 4. Pemerintahan Inggris di Indonesia ( ) Setelah Inggris berhasil menguasai Indonesia kemudian memerintahkan Thomas Stamford Raffles sebagai Letnan Gubernur di Indonesia dan memulai

121 tugasnya pada tanggal 19 Oktober Kebijaksanaan Raffles selama memerintah di Indonesia: a. Di bidang ekonomi Dalam bidang ekonomi, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1) Menghapus segala kebijakan Daendels, seperti contingenten/ pajak/ penyerahan diganti dengan sistem sewa tanah (landrente). 2) Semua tanah dianggap milik negara, maka petani harus membayar pajak sebagai uang sewa. Namun upaya Raffles dalam penerapan sistem pajak tanah mengalami kegagalan karena: 1) Sulit menentukan besar kecilnya pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat mempunyai tanah yang sama. 2) Sulit menentukan luas sempitnya dan tingkat kesuburan tanah petani. 3) Keterbatasan pegawai-pegawai Raffles. 4) Masyarakat desa belum mengenal sistem uang. b. Di bidang pemerintahan pengadilan dan sosial Dalam bidang ini, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1) Pulau Jawa dibagi menjadi 16 karesidenan termasuk Jogjakarta dan Surakarta. 2) Masing-masing karesidenan mempunyai badan pengadilan. 3) Melarang perdagangan budak. c. Di bidang ilmu pengetahuan Dalam bidang pengetahuan, Raffles menetapkan kebijakan berupa: 1) Mengundang ahli pengetahuan dari luar negeri untuk mengadakan berbagai penelitian ilmiah di Indonesia. 2) Raffles bersama Arnoldi berhasil menemukan bunga bangkai sebagai bunga raksasa dan terbesar di dunia. Bunga tersebut diberinya nama ilmiah Rafflesia Arnoldi. 3) Raffles menulis buku History of Java dan merintis pembangunan Kebun Raya Bogor sebagai kebun biologi yang mengoleksi berbagai jenis tanaman di Indonesia bahkan dari berbagai penjuru dunia. Pemerintahan Raffles tidak berlangsung lama sebab Pemerintahan Napoleon di Prancis pada tahun 1814 jatuh. Akibat berakhirnya kekuasan Louis Napoleon 1814, maka diadakan Konferensi London. Isi Konferensi London antara lain:

122 1) Belanda memperoleh kembali daerah jajahannya yang dahulu direbut Inggris. 2) Penyerahan Indonesia oleh Inggris kepada Belanda berlangsung tahun ) Jhon Fendall diberi tugas oleh pemerintah Inggris untuk menyerahkan kembali Indonesia kepada Belanda. Belanda menerima penyerahan Inggris melalui Komisi Jenderal yang terdiri dari 3 orang, yaitu Elaut, Van der Cappelen, dan Buykes. Sejak saat itu terjadi perubahan kekuasaan di Indonesia dari tangan Inggris ke tangan Belanda. Belanda menunjuk Van Der Cappelen sebagai gubernur jenderal Hindia Belanda. 5. Masa Pemerintahan Kolonial Belanda (Johanes Van Den Bosch) Kekosongan keuangan Belanda yang disebabkan oleh perang kemerdekaan dari Belgia maupun perang Diponegoro, mendorong Belanda untuk menciptakan suatu sistem yang dapat menghasilkan keuntungan dalam bidang ekonomi/keuangan bagi Belanda. Pada masa kepemimpinan Johanes Van Den Bosch Belanda memperkenalkan culturstelsel atau caltivitaion system (tanam paksa). Sistem tanan paksa pertama kali diperkenalkan di Jawa dan dikembangkan di daerah-daerah lain di luar Jawa. a. Aturan sistem tanam paksa 1) Setiap penduduk wajib menyerahkan seperlima dari lahan garapannya untuk ditanami tanaman wajib yang berkualitas ekspor. 2) Tanah yang disediakan untuk tanah wajib dibebaskan dari pembayaran pajak tanah. 3) Hasil panen tanaman wajib harus diserahkan kepada pemerintah kolonial. Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat. 4) Tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menggarap tanaman wajib tidak boleh melebihi tenaga dan waktu yang diperlukan untuk menanam padi atau kurang lebih 3 bulan. 5) Mereka yang tidak memiliki tanah, wajib bekerja selama 66 hari atau seperlima tahun di perkebunan pemerintah. 6) Jika terjadi kerusakan atau kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah (jika bukan akibat kesalahan petani). 7) Pelaksanaan tanam paksa diserahkan sepenuhnya kepada kepala desa.

123 b. Pelaksanaan tanam paksa Dalam kenyataannya, pelaksanaan cultur stelsel banyak terjadi penyimpangan, karena berorientasi pada kepentingan imperialis, di antaranya: 1) Jatah tanah untuk tanaman ekspor melebihi seperlima tanah garapan, apalagi tanahnya subur. 2) Rakyat lebih banyak mencurahkan perhatian, tenaga, dan waktunya untuk tanaman ekspor, sehingga banyak tidak sempat mengerjakan sawah dan ladang sendiri. 3) Rakyat tidak memiliki tanah harus bekerja melebihi 1/5 tahun. 4) Waktu pelaksanaan tanaman ternyata melebihi waktu tanam padi (tiga bulan) sebab tanaman-tanaman perkebunan memerlukan perawatan yang terus-menerus. 5) Setiap kelebihan hasil panen dari jumlah pajak yang harus dibayarkan kembali kepada rakyat ternyata tidak dikembalikan kepada rakyat. 6) Kegagalan panen tanaman wajib menjadi tanggung jawab rakyat/petani. c. Akibat tanam paksa 1) Bagi Belanda Bagi Belanda tanam paksa membawa keuntungan melimpah, di antaranya: a) Kas Belanda menjadi surplus (berlebihan). b) Belanda bebas dari kesulitan keuangan. 2) Bagi Indonesia Akibat adanya penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan tanam paksa, maka membawa akibat yang memberatkan rakyat Indonesia, yaitu: a) Banyak tanah yang terbengkalai, sehingga panen gagal. b) Rakyat makin menderita. c) Wabah penyakit merajalela. d) Bahaya kelaparan yang melanda Cirebon memaksa rakyat mengungsi ke daerah lain untuk menyelamatkan diri. e) Kelaparan hebat di Grobogan, sehingga banyak yang mengalami kematian dan menyebabkan jumlah penduduk menurun tajam. d. Penentangan tanam paksa Tanam paksa yang diterapkan Belanda di Indonesia ternyata mengakibatkan aksi penentangan. Orang yang menentang tanam paksa terdiri dari: 1) Golongan pendeta

124 Golongan ini menentang atas dasar kemanusiaan. Adapun tokoh yang mempelopori penentangan ini adalah Baron Van Hovel. 2) Golongan liberal Golongan liberal terdiri dari pengusaha dan pedagang, di antaranya: a) Douwes Dekker dengan nama samaran Multatuli yang menentang tanam paksa dengan mengarang buku berjudul Max Havelaar. b) Frans Van de Pute dengan mengarang buku berjudul Suiker Constracten (Kontrak Kerja). e. Penghapusan pelaksanaan tanam paksa secara bertahap Di Sumatra Barat,sistem tanam paksa dimulai sejak tahun 1847, ketika penduduk yang telah lama menanam kopi secara bebas dipaksa untuk menanam kopi untuk diserahkan kepada pemerintah kolonial. Begitu juga di Jawa, pelaksanaan sistem tanam paksa ini dilakukan melalui jaringan birokrasi lokal. Berkat adanya kecaman dari berbagai pihak, akhirnya pemerintah Belanda menghapus tanam paksa secara bertahap: 1) Tahun 1860 tanam paksa lada dihapus. 2) Tahun 1865 tanam paksa nila dan teh dihapus. 3) Tahun 1870 tanam paksa semua jenis tanaman, dihapus kecuali kopi di Priangan. Selain di Pulau Jawa, kebijaksanaan yang hampir sama juga dilaksanakan di tempat lain seperti Sumatra Barat, Minahasa, Lampung, dan Palembang. Kopi merupakan tanaman utama di dua tempat pertama. Adapun lada merupakan tanaman utama di dua wilayah yang kedua. Di Minahasa, kebijakan yang sama kemudian juga berlaku pada tanaman kelapa. 6. Undang-Undang Agraria Dalam pertemuan di parlemen Belanda, Frans van Putte, de Wall, dan Thorbecke yang berasal dari kaum liberal menyampaikan gagasan perlunya menerapkan prinsip liberalisme ekonomi di tanah jajahan. Menurut kaum liberal, kehidupan perekonomian akan berjalan lancar jika ketentuan berikut ini dipatuhi, yaitu: a. Swasta mempunyai hak untuk memiliki alat-alat produksi. b. Anggota masyarakat bebas untuk melakukan tindakan ekonomi. c. Pemerintah tidak mencampuri urusan rumah tanga perekonomian. Berdasarkan hal tersebut pihak penguasa swasta diberi kesempatan seluasluasnya menjalankan roda perekonomian di wilayah Hindia-Belanda. Sebagai perwujudan kemenangan kaum liberal, pemerintah Belanda mengeluarkan

125 Undang-Undang Agraria tahun 1870 (Agrarische Wet 1870) yang berisi pokokpokok aturan sebagai berikut. a. Gubernur jenderal tidak diperbolehkan menjual tanah. b. Gubernur jenderal dapat menyewakan tanah menurut ketentuan yang diatur dalam undang-undang. c. Tanah-tanah diberikan dengan hak penguasaan selama waktu tidak lebih dari 75 tahun sesuai ketentuan. d. Gubernur jenderal tidak boleh mengambil tanah-tanah yang dibuka oleh rakyat. Tujuan pemberlakuan Undang-Undang Agraria adalah: a. Melindungi hak milik petani atas tanahnya dari penguasaan pemodal asing. b. Memberi peluang kepada pemodal asing untuk menyewa tanah dari penduduk Indonesia. c. Membuka kesempatan kerja kepada penduduk Indonesia terutama di bidang buruh perkebunan. Pengaruh positif pemberlakuan Undang-Undang Agraria adalah: a. Rakyat Indonesia diperkenalkan kepada pentingnya peranan lalu lintas uang (modal) dalam kehidupan ekonomi. b. Tumbuhnya perkebunan-perkebunan besar meningkatkan jumlah produksi tanaman ekspor jauh melebihi produksi semasa berlakunya sistem tanam paksa, sehingga Indonesia mampu menjadi penghasil kina terbesar nomor 1 di dunia. c. Rakyat Indonesia merasakan manfaat sarana irigasi dan transportasi yang dibangun pihak perkebunan. Karena mendapat sorotan tajam, akhirnya pada tahun 1900 pemerintah Belanda menghentikan Undang-Undang Agraria 1870 tersebut.

126 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMP Negeri 3 Godean : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/ 1 Tema Sub Tema Alokasi Waktu : 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan : 1.1 Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang : 1 pertemuan (2 X 40 Menit) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KD 3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.

127 Indikator : 1. Menjelaskan pengertian konsep ruang. 2. Menjelaskan pengertian interaksi antarruang. 3. Menyebutkan contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia. 4. Menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya 5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang. 6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interksi antarruang. KD 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Indikator : 1. Menyampaikan pendapat/ bertanya/ menjawab 2. Menguasai materi yang disajikan C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian konsep ruang. 2. Menjelaskan pengertian interaksi antarruang. 3. Menyebutkan contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia. 4. Menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di wilayahnya 5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang. 6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang. D. MATERI PELAJARAN 1. Pengertian Ruang 2. Pengertian Interaksi Antarruang 3. Contoh Interaksi Keruangan antar wilayah di Indonesia 4. Contoh Interaksi Keruangan yang terjadi di wilayahnya 5. Kondisi saling ketergantungan antarruang 6. Contoh saling ketergantungan antarruang

128 E. METODE Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : Discovery Learning Langkah umum : a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan), Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. b) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah), Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah), c) Data Processing (Pengolahan Data), Semua informasi hasil bacaan, diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. d) Verification (Pembuktian), Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan data hasil processing, Syah (2004:244). e) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan verifikasi, Syah (2004:244). ( Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya ). F. MEDIA 1. Gambar-gambar 2. LCD 3. Spidol 4. Papan tulis 5. Slide Power Point yang telah dipersiapkan

129 G. SUMBER BELAJAR 1. KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD (hal 50-54) 2. KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD ( hal 1-7) 3. Narasumber, internet, lingkungan sekitar, dan sumber lain yang relevan. H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKAS I WAKTU Pendahuluan a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. b. Guru mengkondisikan peserta didik. c. Mengecek kehadiran peserta didik. d. Apersepsi: Menanyakan sarapan pagi beberapa peserta didik dan menanyakan asal bahan makanan tersebut. e. Motivasi: dengan bercerita tentang pendistribusian hasil perkebunan dari daerah Bogor ke Jakarta. f. Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dari guru. Tujuan Pembelajaran : 1. Menjelaskan pengertian konsep ruang. 2. Menjelaskan pengertian interaksi antarruang. 3. Menyebutkan contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia. 4. Menyebutkan contoh interaksi keruangan yang terjadi di 10 menit

130 wilayahnya 5. Menjelaskan kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interaksi antarruang. 6. Menyebutkan contoh kondisi saling bergantung yang diperlukan untuk terjadinya interksi antarruang. Inti 1. Mengamati a. Peserta didik mengamati gambar tentang bentuk-bentuk interaksi antarruang, misalnya petani sayuran di pegunungan dengan nelayan di pesisir pantai. 60 menit b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

131 mengamati gambar-gambar tersebut. 2. Menanya a. Peserta didik merumuskan hal-hal yang ingin diketahui berdasar pengamatan gambar tayangan. b. Guru bersama peserta didik menentukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru melengkapi pertanyaan yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik. 3. Mengumpulkan informasi a. Peserta didik mengelompok dengan kelompok yang telah ditentukan guru. b. Peserta didik diminta untuk mencari berbagai sumber yang dapat menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang bentuk interaksi antarruang dapat berupa perdagangan antar wilayah, migrasi penduduk, transmigrasi, dan sebagainya. 4. Mengasosiasi a. Peserta didik diminta menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. b. Peserta didik saling bertukar pikiran dengan teman dalam satu kelompok.

132 5. Mengkomunikasi a. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan secara acak. b. Kelompok lain memberikan tanggapan, sanggahan, atau komentar. c. Guru memandu jalannya diskusi dan membenarkan dan meluruskan hasil diskusi peserta didik. Penutup a. Perserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik c. Peserta didik diberi pertanyaan lisan. d. Peserta didik diminta melakukan kegiatan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Guru menyampaikan pentingnya interaksi antar ruang, terutama dalam hal pendistribusian barang untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan untuk menjalin hubungan interaksi yang baik. e. Peserta didik diminta untuk merangkum hasil diskusi pada buku catatan masingmasing. f. Kegiatan tindak lanjut: menyampaikan materi yang akan datang yakni materi letak dan luas Indonesia. g. Salam 10 menit

133 I. PENILAIAN, REMIDI, DAN PENGAYAAN 1. Pengetahuan a. Teknik : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda,Uraian c. Kisi-kisi : No Kompetensi Dasar Indikator Materi Memahami ruang distribusi, konsep (lokasi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Menjelaskan pengertian konsep ruang. Menjelaskan pengertian interaksi antarruang. Menyebutkan contoh interaksi keruangan antarwilayah di Indonesia. Interaksi Ruang dan Antarruang Interaksi Ruang dan Antarruang Interaksi Ruang dan Antarruang Bentuk Soal Jumlah Soal PG 3 PG, uraian 3 PG 1 d. Butir Soal Soal Pilihan Ganda 1. Tanpa adanya ruang maka manusia dan semua makhluk hidup lainnya tidak memiliki... a. tempat untuk hidup b. penghasilan c. pekerjaan d. perusahaan 2. Dibawah ini adalah ruang mencakup perairan yang ada di permukaan bumi, kecuali... a. laut b. sungai c. danau d. air tanah

134 3. Tempat dan unsur-unsur lainnya yang mempengaruhi kehidupan di permukaan bumi disebut a. batas ruang b. batas wilayah c. batas negara d. batas laut 4. Dengan adanya perbedaan karakteristik ruang di permukaan bumi, maka setiap ruang a. memiliki keterkaitan dengan ruang lainnya b. tidak memiliki keterkaitan antar ruang c. tidak bergantung pada ruang lain d. tidak dapat berhubungan dengan ruang lain 5. Penduduk dari daerah pegunungan membeli ikan dari penduduk daerah pantai hal ini disebabkan, kecuali. a. perbedaan sumber daya alam b. adanya kebutuhan c. mendapatkan keuntungan d. untuk dipelihara kembali Soal Uraian 1. Apa yang dimaksud dengan antarruang? 2. Berikan contoh keterkaitan antarruang! e. Kunci Jawaban PG No Kunci Jawaban Skor 1 A 1 2 D 1 3 A 1 4 A 1 5 D 1 Uraian No Jawaban 1 Pengertian Antarruang! Antarruang adalah beberapa ruang yang memiliki keterkaitan antar satu dengan yang lain Skor 2 2 Contoh Interaksi Antarruang : 1. Bogor hujan, Jakarta banjir 2. sayur mayur yang berada dikota berasal dari desa 2

135 f. Pedoman Penskoran ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x Ketrampilan Kinerja a. Teknik : Unjuk Kerja/ Praktik/Kinerja b. Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja c. Format : No Aspek yang dinilai Butir Instrumen 1 Pengamatan 2 2 Kesimpulan 2 3 Presentasi 2 Skor maksimum 6 Nilai ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x 100 d. Instrumen Penilaian Ketrampilan No Dst Nama Siswa Aspek yang dinilai dan skor yang diperoleh Data Kesimpulan Presentasi Pengamatan 3. Remidian Bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingn khusus, maka bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok. 4. Pengayaan Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan

136 menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan penelitian ilmiah. Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Godean, 15 September 2016 Mahasiswa PPL Heriyanto Purwantoro, S.Pd. Akhmad Fidianto NIP NIM

137 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMP Negeri 3 Godean : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/ 1 Tema Sub Tema Alokasi Waktu : 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan : 1.2 Letak dan Luas Indonesia : 1 pertemuan (2 JP) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat : 1. Menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta. 2. Menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia. 3. Menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial, dan budaya. 4. Menjelaskan letak Indonesia secara geologis.

138 C. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KD 3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Indikator : 1. Menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta. 2. Menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia. 3. Menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial, dan budaya. 4. Menjelaskan letak Indonesia secara geologis. KD 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Indikator : 1. Menyampaikan pendapat/ bertanya/ menjawab. 2. Menguasai materi yang disajikan. D. MATERI PELAJARAN 1. Pengertian Peta 2. Komponen atau unsur-unsur peta 3. Letak Astronomis Indonesia dan pengaruhnya 4. Letak Geografis Indonesia dan pengaruhnya 5. Letak Geologis Indodnesia dan pengaruhnya E. METODE Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : Discovery Learning Langkah umum : a) Stimulation (Stimulasi/Pemberian Rangsangan),

139 Pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan tanda tanya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. b) Problem Statement (Pernyataan/Identifikasi Masalah), Setelah dilakukan stimulasi, langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah), c) Data Processing (Pengolahan Data), Semua informasi hasil bacaan, diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu. d) Verification (Pembuktian), Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan data hasil processing, Syah (2004:244). e) Generalization (Menarik Kesimpulan/Generalisasi) Tahap generalisasi/menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan verifikasi, Syah (2004:244). ( Syah Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya ). F. MEDIA 1. Atlas Indonesia dan Dunia 2. Gambar-gambar 3. LCD 4. Spidol 5. Papan tulis 6. Slide Power Point yang telah disiapkan.

140 G. SUMBER BELAJAR 1. KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD (hal 4-7) 2. KEMENDIKBUD Buku Guru. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD ( hal 7-22) 3. Narasumber, internet, lingkungan sekitar, dan sumber lain yang relevan. H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATA N Pendahulua n DESKRIPSI KEGIATAN 1. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. 2. Guru mengkondisikan peserta didik. 3. Mengecek kehadiran peserta didik. 4. Apersepsi: Menanyakan letak salah satu rumah peserta didik dengan penunjuk arah yang memudahkan siswa lain menuju ke rumahnya sebagai stimulus untuk pembelajaran Letak dan Luas Indonesia. 5. Motivasi: guru menceritakan pengalaman ketika mengikuti kegiatan pramuka pada masa SD, yaitu penggunaan kompas dan peta saat memasuki area hutan, sebagai penunjuk jalan. 6. Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dari guru. Tujuan pembelajaran: Menunjukkan unsur-unsur atau komponen peta. ALOKA SI WAKTU 10 menit

141 Menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis Indonesia. Menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Menjelaskan letak Indonesia secara geologis. 1. Mengamati a. Peserta didik mengamati gambar peta Indonesia 60 menit Inti b. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati gambar tersebut. 2. Menanya a. Peserta didik merumuskan hal-hal yang ingin diketahui berdasar pengamatan gambar tayangan. b. Guru bersama peserta didik menentukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru melengkapi pertanyaan yang belum sesuai dengan tujuan pembelajaran. c. Guru membagi peserta didik dalam 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 peserta didik.

142 3. Mengumpulkan informasi a. Peserta didik mengelompok dengan kelompok yang telah ditentukan guru. b. Peserta didik diminta untuk mencari berbagai sumber misalnya dengan membuka atlas Indonesia dan dunia yang dapat menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. c. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang negara yang berbatasan dengan Indonesia, benua dan samudra yang mengapit Indonesia serta koordinat astronomis Negara Indonesia. 4. Mengasosiasi 1. Peserta didik diminta menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan. (sumber dari KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD (hal 4-7), Narasumber, internet, lingkungan sekitar, dan sumber lain yang relevan. a. Peserta didik saling bertukar pikiran dengan teman dalam satu kelompok. 5. Mengkomunikasi a. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan secara acak. b. Kelompok lain memberikan tanggapan, sanggahan, atau komentar. c. Guru memandu jalannya diskusi dan

143 Penutup membenarkan dan meluruskan hasil diskusi peserta didik. a. Perserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik c. Peserta didik diberi pertanyaan lisan. d. Peserta didik diminta melakukan kegiatan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Guru menyampaikan kilas balik materi, dan menyampaikan agar siswa mampu memanfaatkan teknologi seperti GPS sebagai penunjuk arah untuk hal-hal yang baik, dan peka terhadap kondisi sosial, ekonomi, yang disebabkan letak Indonesia. e. Peserta didik diminta untuk merangkum hasil diskusi pada buku catatan masingmasing. f. Kegiatan tindak lanjut: menyampaikan materi yang akan datang tentang potensi sumber daya alam dan kemaritiman Indonesia. g. Berdoa dan Salam. 10 menit

144 I. PENILAIAN 1. Pengetahuan a. Teknik : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda, Uraian c. Kisi-kisi : No Kompetensi Dasar Indikator Materi Memahami ruang distribusi, konsep (lokasi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Menunjukkan unsurunsur ataun komponen peta. Menyebutkan letak Indonesia secara astronomis dan geografis. Menjelaskan implikasi letak Indonesia terhadap aspek ekonomi, sosial,dan budaya. Komponen Peta Letak Astronomis dan Geografis Indonesia Letak Geologis Indonesia Bentuk Soal Jumlah Soal PG 2 PG 1 PG,Uraian 2 Menjelaskan letak Indonesia secara 4 geologis PG, Uraian 2 d. Butir Soal Soal Pilihan Ganda 1. Unsur atau komponen peta yang menunjukkan isi suatu peta disebut... a. Legenda b. Simbol c. Skala peta d. Judul peta 2. Yang tidak termasuk dalam unsur atau komponen peta adalah... a. skala b. wilayah

145 c. inset d. sumber peta 3. Letak astronomis wilayah Indonesia yaitu diantara a. 6 0 LU LS dan 11 0 BT BT b LU- 6 0 LS dan 95 0 BT BT c. 6 0 LU LS dan 95 0 BT BT d. 6 0 LU LS dan BT BT 4. Letak geografis Indonesia yang strategis berpengaruh pada aspek ekonomi yaitu a. Memiliki banyak gunung berapi b. Beriklim tropis c. Memiliki dua musim d. Menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional 5. Salah satu pengaruh letak geologis Indonesia adalah. a. Memiliki banyak gunung berapi b. Beriklim tropis c. Memiliki dua musim d. Menjadi jalur lalu lintas perdagangan internasional Soal Uraian 1. Jelaskan letak Indonesia secara geografis! 2. Jelaskan letak Indonesia secara geologis! e. Kunci Jawaban PG No Kunci Jawaban Skor 1 D 1 2 B 1 3 C 1 4 D 1 5 A 1 Uraian No Jawaban Letak Geografis Letak geografis Indonesia berada diantara dua 1 benua dan dua samudra yaitu Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik Letak Geologis Indonesia berada pada jalur pertemuan tiga 2 lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Hindia. Skor 2 2

146 f. Pedoman Penskoran ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x Ketrampilan Kinerja a. Teknik : Unjuk Kerja/ Praktik/Kinerja b. Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja c. Format : No Aspek yang dinilai Butir Instrumen 1 Pengamatan 2 2 Kesimpulan 2 3 Presentasi 2 Skor maksimum 6 Nilai ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x 100 d. Instrumen Penilaian Ketrampilan No Dst Nama Siswa Aspek yang dinilai dan skor yang diperoleh Data Kesimpulan Presentasi Pengamatan

147 3. Remidian Bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingan khusus, maka bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok. 4. Pengayaan Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan penelitian ilmiah. Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Godean, 15 September 2016 Mahasiswa PPL Heriyanto Purwantoro, S.Pd. Akhmad Fidianto NIP NIM

148 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMP Negeri 3 Godean : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/ 1 Tema Sub Tema Alokasi Waktu : 1. Manusia, Tempat, dan Lingkungan : 1.4 Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman : 1 pertemuan (2 JP) A. KOMPETENSI INTI 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial danalam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4. Mencoba mengolah dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR KD 3.1 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Indikator : 1. Menjelaskan potensi sumber daya perikanan laut Indonesia. 2. Menjelaskan potensi sumber daya hutan mangrove di Indonesia. 3. Menjelaskan potensi sumber daya terumbu karang di Indonesia.

149 KD 4.1 Menyajikan hasil telaah konsep ruang konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Indikator : 1. Mempresentasikan sumber daya alam kemaritiman yang ada di Indonesia, sebaran wilayahnya, manfaat dan permasalahannya. 2. Menyampaikan pendapat/ bertanya/ menjawab. 3. Menguasai materi yang disajikan. C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, peserta didik diharapkan dapat : 1. Menjelaskan potensi sumber daya perikanan laut Indonesia. 2. Menjelaskan potensi sumber daya hutan mangrove di Indonesia. 3. Menjelaskan potensi sumber daya terumbu karang di Indonesia. D. MATERI PELAJARAN 1. Perikanan 2. Mangrove 3. Terumbu Karang E. METODE Pendekatan dan Model Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik 2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning F. MEDIA 1. Gambar-gambar 2. LCD 3. Spidol 4. Papan tulis 5. Slide Power Point yang telah disiapkan. G. SUMBER BELAJAR 1. KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD (hal )

150 2. KEMENDIKBUD Buku Siswa. Ilmu Pengetahuan Sosial. Kelas VII. Jakarta: KEMENDIKBUD ( hal 33-37) 3. Narasumber, internet, lingkungan sekitar, dan sumber lain yang relevan. H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKAS I WAKTU Pendahulua n a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. b. Guru mengkondisikan peserta didik. c. Mengecek kehadiran peserta didik. d. Apersepsi: Guru menanyakan tentang materi pembelajaran berkaitan potensi sumber daya alam berupa hutan di Indonesia, misalnya apa yang kalian gunakan untuk menulis? Darimanakah bahan-bahan yang digunakan untuk menulis? Apakah bahan-bahan tersebut tersedia di Indonesia? e. Motivasi: f. Peserta didik menerima informasi mengenai topik dan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran dari guru. Menjelaskan potensi sumber daya perikanan laut Indonesia. Menjelaskan potensi sumber daya hutan mangrove di Indonesia. Menjelaskan potensi sumber daya terumbu karang di Indonesia. 1. Mengamati a. Peserta didik mengamati gambar dan atau video dan gambar yang menunjukkan potensi sumber daya 10 menit 60 menit

151 Inti perikanan Indonesia. b. Peserta didik membaca dari berbagai sumber seperti buku teks dan internet tentang potensi sumber daya alam tambang di Indonesia.

152 2. Menanya a. Peserta didik diminta membentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa

153 b. Peserta didik mendiskusikan dalam kelompok untuk merumuskan pertanyaan berdasarkan hal-hal yang ingin diketahui dari hasil pengamatan sebelumnya, misalnya apa saja potensi sumber daya perikanan yang dimiliki oleh Indonesia? Dimanakah sumber daya perikanan tersebut tersebar? Apa saja permasalahan pada sumber daya kemaritiman? c. Salah satu di antara peserta didik dari wakil kelompok diminta menuliskan rumusan pertanyaan di papan tulis d. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan apa yang diketahui. 3. Mengumpulkan informasi a. Dengan berdiskusi peserta didik diminta mengumpulkan informasi/ data untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan dari berbagai sumber, seperti : membaca Buku Siswa, serta referensi lain yang relevan, termasuk internet. b. Peserta didik menuliskan hasil pengumpulan informasi pada buku, catatannya masing-masing. 4. Mengasosiasi a. Peserta didik diminta menganalisis data atau informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan.

154 b. Peserta didik saling bertukar pikiran dengan teman dalam satu kelompok. Penutup 5. Mengkomunikasi a. Peserta didik diminta mempresentasikan hasil diskusinya di depan secara acak. b. Kelompok lain memberikan tanggapan, sanggahan, atau komentar. c. Guru memandu jalannya diskusi dan membenarkan dan meluruskan hasil diskusi peserta didik. a. Perserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. b. Guru memberikan penjelasan atas pertanyaan yang disampaikan oleh peserta didik c. Peserta didik diberi pertanyaan lisan. d. Peserta didik diminta melakukan kegiatan refleksi terhadap proses pembelajaran terkait dengan penguasaan materi dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. e. Peserta didik diminta untuk merangkum hasil diskusi pada buku catatan masingmasing. f. Kegiatan tindak lanjut: menyampaikan materi yang akan datang. g. Salam 10 menit

155 I. PENILAIAN, REMIDI dan PENGAYAAN 1. Pengetahuan a. Teknik : Tes tertulis b. Bentuk Instrumen : Pilihan Ganda, Uraian c. Kisi-kisi : No Kompetensi Dasar Indikator Materi 1 2 Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi antarruang di Indonesia pengaruhnya serta terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan. Menyebutkan potensi daya perikanan. Menyebutkan potensi daya Mangrove. Menyebutkan potensi daya karang sumber sumber sumber terumbu Sumber Daya Perikanan Sumber Daya Mangrove Sumber Daya Terumbu Karang Bentuk Soal Jumlah Soal PG 1 PG 1 Uraian 1 d. Butir Soal Soal Pilihan Ganda 1. Wilayah yang memiliki kerawanan pencurian ikan atau illegal fishing oleh nelayan negara lain yaitu wilayah... a. Laut Jawa b. Laut Arafuru c. Laut Bunaken d. Laut Banda 2. Hutan yang berada pada daerah pasang surut laut dinamakan... a. Hutan tropis b. Hutan sabana c. Hutan Bakau d. Hutan Jati Soal uraian 1. Mengapa terumbu karang banyak diteemukan di Indonesia? e. Kunci Jawaban

156 PG No Kunci Jawaban Skor 1 B 1 2 C 1 Uraian No Kunci Jawaban Skor 1 Terumbu karang akan dapat tumbuh dengan baik pada suhu perairan laut antara C. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu, pertumbuhan terumbu karang menjadi kurang baik. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat, pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia. 2 f. Pedoman Penskoran ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x Ketrampilan Kinerja a. Teknik : Unjuk Kerja/ Praktik/Kinerja b. Bentuk Instrumen : Lembar Kinerja c. Format : No Aspek yang dinilai Butir Instrumen 1 Pengamatan 2 2 Kesimpulan 2 3 Presentasi 2 Skor maksimum 6 Nilai ((skor perolehan)/skor Maksimum)) x 100 d. Instrumen Penilaian Ketrampilan 1 2 No Nama Siswa Aspek yang dinilai dan skor yang diperoleh Data Kesimpulan Presentasi Pengamatan

157 Dst 3. Remidian Bimbingan dapat diberikan melalui tugas-tugas latihan secara khusus dengan memanfaatkan tutor sebaya baik secara individu maupun kelompok. Apabila tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta didik memerlukan bimbingn khusus, maka bimbingan harus dilakukan oleh pendidik secara individual maupun kelompok. 4. Pengayaan Pemecahan masalah yang diberikan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan belajar tinggi berupa pemecahan masalah nyata dengan menggunakan pembelajaran pemecahan masalah, penemuan, proyek, dan penelitian ilmiah. Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Godean, 15 September 2016 Mahasiswa PPL Heriyanto Purwantoro, S.Pd. Akhmad Fidianto NIP NIM

158 KALENDER PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JULI 2016 AGUSTUS 2016 SEPTEMBER 2016 OKTOBER 2016 NOVEMBER 2016 DESEMBER 2016 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU ME=2 / HBE=12 ME=5 / HBE=25 ME=4 / HBE=25 ME=4 / HBE=26 ME=5 / HBE=25 ME=4 / HBE=14 JANUARI 2017 FEBRUARI 2017 MARET 2017 APRIL 2017 MEI 2017 JUNI 2017 AHAD SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU ME=4 / HBE=25 ME=4 / HBE=24 ME=5 / HBE=26 ME=4 / HBE=26 ME=5 / HBE=24 ME=3 / HBE=13 JULI 2017 AHAD UAS/UKK Hari-hari Pertama Masuk Sekolah UN SMP/SLB (Utama) Libur Umum Libur Semester SENIN SELASA Porsenitas Libur Ramadhan (ditentukan UN SMP/SLB (Susulan) Hardiknas Libur Khusus RABU kemudian sesusi Kep. Menag) KAMIS Penerimaan LHB Libur Idul Fitri (ditentukan Ujian sekolah SMP/SLB Latihan UN Ujian praktik 9/ UTS 7,8 JUMAT kemudian sesusi Kep. Menag) (Jadwal bisa berubah) SABTU Aksi lingkungan Perkemahan UTS KETERANGAN : 1 1 s.d. 9 Juli 2016 : Libur Kenaikan kelas 16 1 Mei 2017 : Libur Hari Buruh Nasional tahun dan 7 Juli 2016 : Hari Besar Idul Fitri 1437 H 17 2 Mei 2017 : Hari Pendidikan Nasional tahun s.d. 16 Juli 2016 : Hari libur Idul Fitri 1437 H Tahun s.d. 12 Mei 2017 : UN SMP/SMPLB (Utama) 4 18 s.d. 20 Juli 2016 : Hari-hari pertama masuk sekolah s.d. 18 Mei 2017 : UN SMP/SMPLB (Susulan) 5 17 Agustus 2016 : HUT Kemerdekaan Republik Indonesia 20 1 s.d. 8 Juni 2017 : Ulangan Kenaikan Kelas 6 12 September 2016 : Hari Besar Idul Adha 1437 H Juni 2017 : Penerimaan Laporan Hasil Belajar (Kenaikan Kelas) 7 2 Oktober 2016 : Tahun Baru Hijriyah 1438 H Juni s.d. 15 Juli 2017 : Libur Idul Fitri dan Libur Kenaikan Kelas 8 25 November 2016 : Hari Guru Nasional 9 1 s.d. 8 Desember 2016 : Ulangan Akhir Semester Desember 2016 : Maulid Nabi Muhammad SAW 1438 H s.d. 16 Desember 2016 : Porsenitas Desember 2016 : Penerimaan Laporan Hasil Belajar s.d. 31 Des 2016 : Libur Semester Gasal Desember 2016 : Hari Natal Januari 2017 : Tahun Baru 2017 Godean, 18 Juli 2016 Kepala Sekolah Drs. Thomas Dwi Herusantosa, M.Pd. NIP

159 JADWAL PELAJARAN SMP NEGERI 3 GODEAN SEMESTER GASAL TAHUN 2016/2017 Berlaku mulai Senin, 18 Juli 2016 H A R J A WAKTU KELAS KELAS KELAS I M 7A 7B 7C 7D 7E 7F 8A 8B 8C 8D 8E 8F 9A 9B 9C 9D 9E 9F U P A C A R A U P A C A R A U P A C A R A 1 Drs. Thomas Dwi Herusantosa,M.Pd/B.Ind. S / Adi Nugroho / Penjaskes E / Rr Sri Setya Harjani, S.Pd / B.Jawa N / Susan Engelina, S.Pd./ B.Inggris I Sunarti Nur Rofiah, S.Pd / IPA N Tri Siwi Mardjiati, S.Pd / B.Indonesia Sukarsih, S.Pd / B.Indonesia Sri Handayani, A.Md.Pd. / IPA / / Mawardhi, S.Pd / Matematika S / / Heriyanto Purwantoro., S.Pd / IPS E / / Hj. Sayekti, S.Pd / IPA L Irmina Sri Susanti, S.Pd / B.Inggris A / Seksioningsih, S.Pd / PKn S / Anastasia Ugi Palupi, S.Pd / Seni Musik A / Hj. Siti Sukaptini, S.Pd / Ketrampilan Jamiatun, S.Pd / B.Indonesia Sri Utami, S.Pd / Seni Tari R Trianawati / Agama Islam A Drs H. Eko Nugroho, M.A / BK B Dra. Elyzabeth Lisnartun / B.Jawa U Marfu'ah Azhar, S.Si / IPA Argi Suyamti, S.Pd / PKn / Mursilah, S.Pd / Matematika K / Tri Haryono / Seni Rupa A / Ridyanto Kunsubagyo, S.Pd.T / TIK M Ari Hastarti, S.Pd / IPA I Slamet Windarto, S. Pd./BK S / Dra Sukarmi/BK / Sumaryuanto, S.Ag / Agama Islam / Nurul Hidayati, S.Pd./IPS J Christina Tri Suharyanti,S.Pd/IPS U Sarija, S.Pd./Penjaskes M Andreas Suparno,S.Pd/Bhs Inggris A Suharti, S.Pd. / Agama Kristen T Dra V. Ari Murti Pratiwi/A. Katholik Hj Sugiharti,S.Pd./Matematika S Puspita Sari,S.Pd./Bhs Inggris A B T U KLS NAMA WALI KELAS KLS NAMA WALI KELAS KLS NAMA WALI KELAS 7A Sugiharti,S.Pd 8A Sayekti,S.Pd 9A Tri Siwi Mardjiati,S,Pd 7B Sukarsih,S.Pd 8B Sri Utami,S.Pd 9B Andreas Suparno,S.Pd 7C Susan Engelina,S.Pd. 8C Christina Tri Suharyanti,S.Pd 9C Mursilah,S.Pd 7D Argi Suyamti,S.Pd 8D Siti Sukaptini,S.Pd 9D Jamiatun,S.Pd 7E Sunarti Nur Rofiah,S.Pd. 8E Nurul Hidayati,S.Pd. 9E Sri Handayani 7F Heriyanto Purwantoro,S.Pd 8F Irmina Sri Susanti,S.Pd 9F Rr. Sri Setya Harjani,S.Pd GURU JAGA KETERANGAN Godean, 16 Juli 2016 Kepala Sekolah Drs. Thomas Dwi Herusantosa, M.Pd. NIP

160 Universitas Negeri Yogyakarta CATATAN HARIAN PELAKSANAAN PPL F02 Untuk Mahasiswa NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH GURU PEMBIBING : SMP Negeri 3 Godean : Sidoarum, Godean, Sleman : Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NAMA MAHASISWA : Fauzi Styobudi NO. MAHASISWA : FAK./JUR./PRODI : FIS/ Pend. IPS DOSEN PEMBIMBING : Raras Gistha Rosardi, M.Pd. No Hari/Tanggal Jam Kegiatan Hasil Hambatan Solusi 1 Selasa, 23 Februari Observasi lokasi PPL Mengamati kondisi fisik sekolah, guru, dan karyawan. 2 Kamis, 3 Maret Observasi Kelas Mengamati pembelajaran seni budaya tari di kelas. 3 Senin, 27 Juni Selasa, 28 Juni Rabu, 29 Juni PPDB Penerimaan peserta didik baru, dari mulai pengambilan formulir, pengumpulan fomulir, dan mendaftar online PPDB Penerimaan peserta didik baru, dari mulai pengambilan formulir, pengumpulan fomulir, dan mendaftar online PPDB Penerimaan peserta didik baru, dari mulai pengambilan formulir, pengumpulan fomulir, dan mendaftar online.

161 6 Kamis, 30 Juni Daftar ulang PPDB Bagi siswa yang sudah diterima, melakukan daftar ulang. 7 Jumat, 1 Juli Daftar ulang PPDB Bagi siswa yang sudah diterima, melakukan daftar ulang. 8 Sabtu, 16 Juli Senin, 18 Juli Selasa, 19 Juli Rabu, 20 Juli Kamis, 21 Juli Pra kegiatan PLS (Pengenalan Lingkungan Sekolah) Halal bi halal keluarga besar SMP Negeri 3 Godean Piket menyalami siswa PLS hari ke-1 Inventarisasi perpustakaan Piket menyalami siswa PLS hari ke-2 Inventarisasi perpustakaan Piket menyalami siswa Inventarisasi Perpustakaan Mempersiapkan segala sesuatu untuk acara pengenalan lingkungan sekolah. Bersalam-salaman dengan para guru dan karyawan di SMP Negeri 3 Godean. Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Pengenalan lingkungan sekolah untuk siswa baru Mengecap buku, menulis buku, dan memberikan no buku. Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Pengenalan lingkungan sekolah untuk siswa baru Mengecap buku, menulis buku, dan memberikan no buku. Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Mengecap buku, menulis buku, dan memberikan no buku Piket menyalami siswa Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah.

162 Inventarisasi Perpustakaan Mengecap buku, menulis buku, dan memberikan no buku. 13 Jumat, 22 Juli Senin, 25 Juli Selasa, 26 Juli Mengajar kelas 7 F Mengajar kelas 7 A Piket Mengajar kelas 7 D Mengajar kelas 7 E Piket Upacara Bendera Mengumpulkan Materi Mengajar kelas 7 A Mengajar kelas 7 D Mengajar kelas 7 F Mengajar kelas 7 C Materi yang diajarkan adalah Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Materi yang diajarkan adalah Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Materi yang diajarkan adalah Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Materi yang diajarkan adalah Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean. Materi yang dikumpulkan mengenai Letak dan Luas Indonesia. Materi yang diajarkan adalah Letak dan Luas Indonesia Materi yang diajarkan adalah Letak dan Luas Indonesia Materi yang diajarkan adalah Letak dan Luas Indonesia Materi yang diajarkan adalah Pengertian Ruang dan

163 16 Rabu, 27 Juli Kamis, 28 Juli Senin, 1 Agustus Selasa, 2 Agustus Rabu, 3 Agustus Mengajar kelas 7 B Piket Konsultasi dengan guru pembimbing Mengajar kelas 7 B Mengajar kelas 7 F Mengajar kelas 7 A Interaksi Antar Ruang Materi yang.diajarkan adalah Pengertian Ruang dan Interaksi Antar Ruang Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Konsultasi dengan guru pembimbing mengenai materi yang akan disampaikan saat proses kegiatan mengajar. Materi yang diajarkan adalah Potensi SDA dan Kemaritiman Indonesia Materi yang diajarkan adalah Potensi SDA dam Kemaritiman Indonesia Materi yang diajarkan adalah Potensi SDA dan Kemaritiman Indonesia Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Upacara Bendera Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean Konsultasi tentang RPP dengan teman sejawat Diskusi tentang RPP Kurikulum KTSP Membuat RPP Membuat RPP untuk pertemuan pertama di kelas 8C Observasi kelas 8C Masuk bersama guru pamong di SMP Negeri 3 Godean untuk melihat KBM Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Konsultasi dengan guru konsultasi dengan guru pembimbing mengenai RPP

164 22 Kamis, 4 Agustus Jumat, 5 Agustus Senin, 8 Agustus Selasa, 9 Agustus Rabu, 10 Agustus Kamis, 11 Agustus 2016 pembimbing Pertama Observasi di kelas 8B Masuk bersama guru pamong di SMP Negeri 3 Godean Jalan sehat Jalan sehat mengelilingi area sekitar sekolah Piket Upacara bendera Mengumpulkan Materi Persiapan Mengajar Mengajar kelas 8C Evaluasi pertemuan pertama Semutlis Mengajar kelas 8B Membuat RPP Semutlis Mengajar kelas 8C Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean. Materi yang dikumpulkan mengenai Kuantitas Penduduk dan Komposisi Penduduk Mengumpulkan materi yang akan diajarkan dan mempersiapkan buku penunjang Materi yang diajarkan adalah Kualitas Penduduk dan Komposisi Penduduk. Evaluasi tentang penampilan di 8C dan pemberian saran Membersihkan ruang kelas sebelum pembelajaran dimulai Materi yang diajarkan adalah Kualitas Penduduk dan Komposisi Penduduk Membuat RPP untuk pertemuan kedua 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai, siswa membersihkan kelas. Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Penduduk dan Upaya Penanggulangannya

165 28 Jumat, 12 Agustus Senin, 15 Agustus Selasa, 16 Agustus Rabu, 17 Agustus Kamis, 18 Agustus Jumat, 19 Agustus Mengajar kelas 8B Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Penduduk dan Upaya Penanggulangannya Konsultasi RPP Konsultasi RPP dengan guru pembimbing lapangan Piket Membuat RPP Mengajar kelas 8C Pendampingan terhadap Persiapan Upacara 17 Agustus Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Membuat RPP untuk pertemuan selanjutnya Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penanggulangannya Pendampingan di paduan suara dan pelatihan baris berbaris Upacara HUT RI ke-71 Upacara HUT RI ke-71 yang dilaksanakan di lapangan SMP Negeri 3 Godean dengan peserta seluruh siswa kelas VII, VIII, IX, guru, karyawan dan karyawati, serta mahasiswa PPL Semutlis 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai, siswa membersihkan kelas Mengajar kelas 8C Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Pembangunan Mengajar kelas 8B Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Lingkungan Hidup dan Penanggulangannya Membuat RPP Membuat RPP untuk pertemuan selanjutnya

166 34 Senin, 22 Agustus Selasa, 23 Agustus Rabu, 24 Agustus Kamis, 25 Agustus Jumat, 26 Agustus Senin, 29 Agustus Selasa, 30 Agustus Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Upacara Bendera Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean Mengajar kelas 8C Materi yang diajarkan adalah Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia Evaluasi mengajar Evaluasi mengajar dan refleksi di mengajat terakhir di kelas 8C Smutlis 10 menit bersih-bersih sebelum pembelaaran dimulai Mengajar kelas 8B Materi yang diajarkan adalah Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Pembangunan Mengajar kelas 8B Materi yang diajarkan adalah Perkembangan Imperialisme dan Kolonialisme di Indonesia Evalusasi Evaluasi dan Refleksi pertemuan terakhir di kelas 8B Mengerjakan Laporan Mengerjakan laporan PPL Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Upacara Bendera Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean Mengerjakan laporan Menyelesaikan laporan PPL

167 41 Rabu, 31 Agustus Kamis, 1 September Jumat, 2 September Senin, 5 September Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Membuat laporan Menyelesaikan laporan PPL Membuat laporan Membuat laporan Dokumentasi Membuat dokumentasi teman sejawat Jalan sehat Jalan sehat mengelilingi area sekitar sekolah Piket Upacara Bendera Dokumentasi PPL Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah. Upacara rutin berjalan lancar di lapangan SMP Negeri 3 Godean. Membantu dokumentasi teman sejawat 45 Selasa, 6 September Rabu, 7 September Kamis, 8 September Selasa, 13 September Rabu, 14 September Membuat laporan Membuat laporan Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Membuat laporan Membuat laporan Membuat laporan Membuat laporan Membuat laporan Membuat laporan Piket Piket dmulai dari menyalami siswa di depan gerbang sekolah Membuat Laporan Membuat laporan

168 51 Kamis, 15 September Semutlis Persiapan penarikan Penarikan mahasiswa PPL UNY Membuat Laporan 10 menit sebelum jam pelajaran dimulai, siswa membersihkan kelas. Mempersiapkan acara penarikan Penarikan mahasiswa PPL UNY oleh dosen pembimbing lapangan Membuat laporan Yogyakarta, 15 September 2015 Dosen Pembimbing Lapangan Mengetahui Guru Pembimbing Mahasiswa Raras Gistha Rosardi, M.Pd. NIP Christina Tri Suharyanti, M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

169 Uniersitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL / MAGANG III UNY 2016 F01 Kelompok mahasiswa NAMA SEKOLAH : SMP N 3 Godean NAMA : Fauzi Styobudi ALAMAT SEKOLAH : Sidoarum, Godean, Sleman NIM : GURU PEMBIMBING : Christina Tri Suharyanti, M.Pd. FAK/PRODI : Pendidikan IPS DOSEN PPL : Raras Gistha Rosardi, M.Pd. Jumlah Jam Per Minggu Juli Agustus September Jumlah Total No. Program/Kegiatan PPL/Magang III I II III IV I II III IV I II Jam Jam A. Mengajar 1. Membuat Silabus Pembelajaran a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Membuat RKBM a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Mengembangkan Perangkat Pembelajaran

170 Uniersitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL / MAGANG III UNY 2016 F01 Kelompok mahasiswa a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Praktik Mengajar Terbimbing a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Praktik Mengajar Mandiri a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Mengembangkan Media Pembelajaran a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Mengembangkan Soal Evaluasi a. Persiapan b. Pelaksanaan 2 2 c. Evaluasi & Tindak Lanjut 1 1

171 Uniersitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL / MAGANG III UNY 2016 F01 Kelompok mahasiswa 8. Mengembangkan Cara Menilai Hasil UH a. Persiapan b. Pelaksanaan 2 2 c. Evaluasi & Tindak Lanjut 1 1 B. Non Mengajar 1. Rapat Koordinasi PPL a.persiapan b.pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru a.persiapan 5 5 b.pelaksanaan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) a.persiapan 4 4 b.pelaksanaan Jalan sehat a. persiapan b. pelaksanaan Kegiatan Memperingati HUT RI

172 Uniersitas Negeri Yogyakarta MATRIKS PROGRAM KERJA PPL / MAGANG III UNY 2016 F01 Kelompok mahasiswa a. Persiapan 2 2 0,5 4,5 b. Pelaksanaan 4 4 1,5 9,5 c. Evaluasi & Tindak Lanjut 3. Perbantuan Administrasi Sekolah a. Persiapan 3 3 b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut 4 Kegiatan penyambutan tim assesor a. Persiapan b. Pelaksanaan 2 2 c. Evaluasi & Tindak Lanjut 5. Penyusunan Laporan a. Persiapan b. Pelaksanaan c. Evaluasi & Tindak Lanjut Jumlah Total 330

173 MATRIKS PROGRAM KERJA PPL / MAGANG III UNY 2016 F01

174 DAFTAR HADIR KELAS VIII B SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial NO IND NAMA SISWA L/P ADHIMAS RIEFKY TRI PANGESTU L ADILA MERI PRATIWI P AIDA AKMALIA WAFIQ P AMANDA SALMA FAAIZA P ANDRIANI DINI PRASASTI P ANGGRAILIA EDWINA DEWANTI P ANISA NUR'AINI P ANITA TRI SETIANINGRUM P DILLA MEYLIA P EMY DWI RAHMAWATI P FAHMA FADZILAH P FATIMAH NANDA UTAMI P HANANDA PRATAMA KUSUMA L LIVIA LUCKY ANGELIA P LUK-LUK VIRANADA P LUTHIAN TEGAR WIDIASTANTO L MAFAZA P MALIKA ALIFA HAKIM P MARYSHA PUSPITASARI P MUHAMMAD TAUFIK L NUR KHOLIS L PRASONGKO WAHYUJATI HIDAYAT L RAMA CAESAR AGUN WIBOWO L SATRIA RIZQI KARUNIAWAN L SHABRINA HASNA HAYATI P SHAFIRA HESA IMOGEN P SIRIN NUR AZIZAH P SOFIANI ASWIN SYAHPUTRI P TARA HADIANTI P TIARA RAHMAWATI P VICKY REINANDA PRASTIWI P WAHYU ISNAINI RAHMAWATI P Semester : Gasal TANGGAL Laki-Laki Perempuan Jumlah : 8 : 24 : 32 Guru Mapel Fauzi Styobudi

175 DAFTAR HADIR KELAS VIII C SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Mata Pelajaran : Ilmu Pendidikan Sosial NO IND NAMA SISWA L/P ANDIKA PRASETIA ALFIANTO L ANGKOP SEKAR AROM P ARDIAN DAVID SANTOSO L DEFIAN NUR FAUZAN L DEVIKA NUR KHOIRUNNISA P DISTASARI EKAPUTRI ARYATI P ELSA LOURYTA AGUSTI P FITRI EKA RAHMAWATI P IHZA ALVAZAKI AZZAHRA P JOHAN ICHSAN ARFANI L KARISNA PUTRI RINDY NURAINI P KHARISMA BERLIANTI P LARAS WIJAYANTI P MAHANANI ASRI P MUHAMMAD ALFIN AL FARIDZI L MUHAMMAD FATAAH FIRMANSYAH N L MUHAMMAD ZAKARIYA L NOLA PUSPITA SARI P NUR ANNISA WIDIASUTI P NUR AZIZAH MELATI PUTRI P NUR EVA KUSDIANRINI P PRISNA TRI LUKILOWATI P RAMA ARDANA L RANGGA IRFAN FIANDI L RIRY DWI FREARITA P RISKA IZZATUR RAMADHANI LATIFA P SALMA HAMIDAH NURUZZAHRO P SALSA INTAN SYADES P SEPTIAN FERI ARIANTO L SYIVA WINDIANA RAMADANI P UZDAH RIFDAH ANINDITA P WINDA NURMELISA P TANGGAL Semester : Laki-Laki Perempuan Jumlah : 10 : 22 : 32 Guru Mapel

176 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial REKAP NILAI KELAS VIII B SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 NO IND NAMA SISWA NILAI UH TUGAS 1 TUGAS 2 TOTAL NILAI AKHIR ADHIMAS RIEFKY TRI PANGESTU L ADILA MERI PRATIWI P , AIDA AKMALIA WAFIQ P , AMANDA SALMA FAAIZA P , ANDRIANI DINI PRASASTI P , ANGGRAILIA EDWINA DEWANTI P , ANISA NUR'AINI P , ANITA TRI SETIANINGRUM P , DILLA MEYLIA P , EMY DWI RAHMAWATI P , FAHMA FADZILAH P , FATIMAH NANDA UTAMI P , HANANDA PRATAMA KUSUMA L , LIVIA LUCKY ANGELIA P , LUK-LUK VIRANADA P , LUTHIAN TEGAR WIDIASTANTO L , MAFAZA P , MALIKA ALIFA HAKIM P , MARYSHA PUSPITASARI P , MUHAMMAD TAUFIK L , NUR KHOLIS L , PRASONGKO WAHYUJATI HIDAYAT L , RAMA CAESAR AGUN WIBOWO L , SATRIA RIZQI KARUNIAWAN L , SHABRINA HASNA HAYATI P , SHAFIRA HESA IMOGEN P , SIRIN NUR AZIZAH P , SOFIANI ASWIN SYAHPUTRI P , TARA HADIANTI P , TIARA RAHMAWATI P , VICKY REINANDA PRASTIWI P , WAHYU ISNAINI RAHMAWATI P ,00 L/P Laki-Laki Perempuan Jumlah : 8 : 24 : 32

177 Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial REKAP NILAI KELAS VIII B SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 NO IND NAMA SISWA NILAI UH TUGAS 1 TUGAS 2 TOTAL NILAI AKHIR ANDIKA PRASETIA ALFIANTO L ANGKOP SEKAR AROM P , ARDIAN DAVID SANTOSO L , DEFIAN NUR FAUZAN L , DEVIKA NUR KHOIRUNNISA P , DISTASARI EKAPUTRI ARYATI P , ELSA LOURYTA AGUSTI P , FITRI EKA RAHMAWATI P , IHZA ALVAZAKI AZZAHRA P , JOHAN ICHSAN ARFANI L , KARISNA PUTRI RINDY NURAINI P , KHARISMA BERLIANTI P , LARAS WIJAYANTI P , MAHANANI ASRI P , MUHAMMAD ALFIN AL FARIDZI L , MUHAMMAD FATAAH FIRMANSYAH N L , MUHAMMAD ZAKARIYA L , NOLA PUSPITA SARI P , NUR ANNISA WIDIASUTI P , NUR AZIZAH MELATI PUTRI P , NUR EVA KUSDIANRINI P , PRISNA TRI LUKILOWATI P , RAMA ARDANA L , RANGGA IRFAN FIANDI L , RIRY DWI FREARITA P , RISKA IZZATUR RAMADHANI LATIFA P , SALMA HAMIDAH NURUZZAHRO P , SALSA INTAN SYADES P , SEPTIAN FERI ARIANTO L , SYIVA WINDIANA RAMADANI P , UZDAH RIFDAH ANINDITA P , WINDA NURMELISA P ,00 L/P Laki-Laki Perempuan Jumlah : 10 : 22 : 32

178 LAPORAN DANA PELAKSANAAN PPL/MAGANG III TAHUN 2016 F03 Untuk Mahasiswa UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Nama Sekolah/Lembaga : SMP NEGERI 3 Godean Nama Mahasiswa : Fauzi Styobudi Alamat Sekolah/Lembaga : Krapyak Sidoarum, Godean, Sleman NIM : Fak/Jurusan : FIS/P.IPS Guru Pembimbing : Christina Tri Suharyanti, M.Pd. Dosen PPL : Raras Gistha Rosardi, M.Pd. No Nama Kegiatan Hasil Kuatitatif/Kualitatif Penerjunan PPL UNY 2016 Terbelinya perlengkapan PPL Swadaya Sekolah/Lemba ga Serapan Dana (Dalam Rupiah) Mahasiswa Rp Pemda (Kabupaten) Sponsor/Lem baga lainnya Jumlah Rp Penarikan PPL UNY 2016 Terbelinya plakat untuk kenang-kenangan sekolah. Rp Rp Pengajaran micro Mata kuliah wajib diikuti setiap mahasiswa yang akan melaksanakan praktik mengajar - Print 6 RPP - Print gambar, membuat kartu permainan dan pembuatan media (media konvensional menggunakan kertas) - Pulsa internet untuk mencari refrensi media Rp Rp Persiapan mengajar Adapun kegiatan persiapan praktek mengajar meliputi: - Pembuatan dan print RPP (9 RPP) - Konsultasi guru pembimbing dengan print Rp Rp

179 dokumen pembelajaran Praktik mengajar Pembuatan laporan Praktik mengajar meliputi; - Print kuis - Pembelian bahan media pembelajaran - Soal Pre Test dan Post Test Laporan PPL Individu sebanyak 2 bendel Rp Rp Rp Rp Jumlah Rp Rp Mengetahui : Yogyakarta, 15 September 2016 Kepala Sekolah/Pimpinan Lembaga Dosen Pembimbing Lapangan Mahasiswa PPL Drs, Thomas Dwi Herisusanto, M.Pd. NIP Raras Gistha Rosardi, M.Pd. NIP Fauzi Styobudi NIM

180 DOKUMENTASI PPL A. Mengajar kelas VIII B B. Mengajar kelas VIII C C. Menggantikan Guru Mengajar Kelas VII D. Jalan Sehat

181 E. Pelatihan Paduan Suara untuk Akreditasi F. Perpisahan KKN G. Iventarisasi Buku Perpustakaan

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN KRAPYAK, SIDOARUM, GODEAN, SLEMAN, YOGYAKARTA 10 AGUSTUS 12 SEPTEMBER 2015 Oleh Winda Nur Akhadya 12313244029 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pembelajaran maka Universitas Negeri Yogyakarta melaksanakan mata kuliah lapangan yakni Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ). Sasaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMP NEGERI 3 GODEAN TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Disusun Oleh : AHMAD ANZHARI 13208244005 PENDIDIKAN SENI MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan dasar terpenting dalam system nasional yang menentukan kemajuan bangsa. Dalam hal ini Pendidikan nasional sangat berperan penting untuk mengembangkan kemampuan dan

Lebih terperinci

2. Keadaan Fisik Sekolah

2. Keadaan Fisik Sekolah BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), merupakan suatu bentuk usaha peningkatan efisiensi dan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran yang merupakan bentuk pembelajaran mahasiswa UNY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Latar Belakang Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan telah berusaha meningkatkan kualitas pendidikan

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Damar Aji Widiarso NIM : 3101409034 Prodi. : Pend Sejarah FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 5 SLEMAN Alamat : Karangasem, Pandowoharjo, Sleman BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 5 Sleman terletak di Karangasem, Pandowoharjo, Sleman, yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMPN 2 WATES Alamat : Jl. KH Wahid Hasyim, Bendungan, Wates, Kulon progo BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis dilakukan sebagai upaya untuk memperoleh informasi tentang situasi di SMP Negeri 2 Wates. Hal ini penting dilakukan karena dapat digunakan sebagai acuan untuk

Lebih terperinci

1) Identitas Sekolah

1) Identitas Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

Laporan PPL UNY 2014 Page 1

Laporan PPL UNY 2014 Page 1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi diperlukan untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP N 1 Prambanan Klaten sebelum melaksanakan kegiatan KKN-PPL.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN

LAPORAN PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 SMP N 1 PRAMBANAN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi SMP Negeri 1 Prambanan terletak di jalan Prambanan-Piyungan Km 4,5 Madurejo, Prambanan, Sleman yang merupakan suatu sekolah menengah pertama di bawah naungan Dinas

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Mengingat besarnya andil tenaga pendidikan (guru) dalam menentukan keberhasilan sistem pendidikan di Indonesia ini maka sangat perlu menciptkan guru-guru profesional. Untuk itu Universitas

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah

A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN. 1. Analisis kondisi fisik sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Analisis kondisi fisik sekolah SMP Negeri 2 Gamping di bagian barat kota Yogyakarta, tepatnya di Trihanggo, Gamping, Sleman. Sekolah ini merupakan salah satu tempat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan program kegiatan yang dilakukan oleh pihak Universitas Negeri Yogyakarta sebagai pengembangan kompetensi mahasiswa dan latihan kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL. A. Kegiatan PPL. 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta, tepatnya di Jalan Kapas No. 7, Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMP NEGERI 1 BERBAH Jl. Tanjungtirto Kalitirto Berbah Sleman Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Adapun fasilitas yang dimiliki SMK N 1 Ngawen, antara lain sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Praktek pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan individu yang bersifat intrakulikuler yang dilaksanakan setiap mahasiswa dalam suatu bidang studi kependidikan. Praktek pengalaman

Lebih terperinci

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi

dipraktikkan di sekolah atau lembaga pendidikan dengan program studi mahasiswa. Pada program PPL tahun 2015 ini, penulis mendapatkan lokasi BAB I PENDAHULUAN Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa direncanakan sebaik

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*)

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH*) NPma.2 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Nur Aktafiyani Gusriyana PUKUL : 09.00 s/d selesai NO. MAHASISWA : 13207241014 TEMPAT OBSERVASI

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan

A. ANALISIS SITUASI 1. Profil SMK Muda Patria Kalasan BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan modern menuntut adanya sumber daya manusia yang semakin berkualitas. Dalam membentuk manusia yang berkualitas salah satunya diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan PPL dilaksanakan dalam rangka mengimplementasikan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat sehingga kegiatan PPL ini harus senantiasa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan dilaksanakan kurang lebih selama dua setengah bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Kegiatan PPL ini dilaksanakan selama kurang lebih waktu aktif dua bulan, terhitung mulai tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 17 September 2014. Sebelum pelaksanaan

Lebih terperinci

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang diselenggarakan Perguruan Tinggi khusus untuk jurusan kependidikan dengan tujuan menyiapkan dan menghasilkan tenaga

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Eva Agustiana Rahayu NIM : 4101409149 Program Studi : Pendidikan Matematika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH

FORMAT OBSERVASI KONDISI SEKOLAH NAMA SEKOLAH : SMA N 1 KASIHAN NAMA MHS : Nurul Ratriasih ALAMAT SEKOLAH : Jalan C. Simanjuntak 60, Yogyakarta 55223 NOMOR MHS : 10314244030 FAK/JUR/PRODI : FMIPA/Pendidikan Kimia No Aspek yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Analisis Situasi 1. Profil SMA N 1 Banguntapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan latihan kependidikan bersifat intrakurikuler yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Kondisi Fisik BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti.

A. ANALISIS SITUASI. a. Visi : Unggul dalam prestasi, mampu bersaing di era Global dan terpuji dalam budi pekerti. 1 BAB I PENDAHULUAN Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah rangkaian program PPL yang terkait dengan proses pembelajaran maupun kegiatan yang mendukung berlangsungnya proses pembelajaran.

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN Disusun guna memenuhi tugas akhir pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pembimbing Lapangan:

Lebih terperinci

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman. BAB I PENDAHULUAN Mahasiswa adalah calon guru, maka sudah selayaknya mahasiswa memiliki seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang memadai dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Berangkat

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 3 GODEAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 3 GODEAN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMP NEGERI 3 GODEAN Disusun guna memenuhi tugas akhir pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Dosen Pembimbing Lapangan: Ermawan Susanto,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA A. Persiapan Kegiatan PPL dilaksanakan di sekolah kurang lebih selama dua setengah bulan, mulai tanggal 1 Juli s.d 17 September dimana mahasiswa PPL harus

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Rully Khusna Hikmawati NIM : 4101409048 Program Studi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : Prodi : Pendidikan matematika LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun Oleh: Nama : Khozinatul Umuroh NIM : 4101409138 Prodi : Pendidikan matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMA NEGERI 1 GAMPING LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DI SMA NEGERI 1 GAMPING Jl. Tegalyoso Banyuraden, Gamping Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun Oleh : Nuryadi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 6 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Yermia Yuda Prayitno NIM : 4201409025 Program studi : Pendidikan Fisika FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMA NEGERI 2 GRABAG TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun oleh : Nama : Dani Afianto NIM : 2102408092 Prodi. : Pend Bahasa Jawa FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun Oleh : : Nur Chayyi NIM : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Koperasi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Nur Chayyi NIM : 7101409078 Jurusan Prodi : Pendidikan Ekonomi : Pendidikan Koperasi JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN. Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 3 UNGARAN Disusun Oleh Dyah Ayu Kusuma W 2601409102 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA JAWA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i LEMBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2014/2015

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN SMA NEGERI 1 PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Karanggayam, Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta Disusun sebagai Tugas Akhir Pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LOKASI: SMP NEGERI 12 MAGELANG Jalan Soekarno-Hatta Tidar Sawe Magelang Jawa Tengah Disusun Oleh: Umi Sholihah 11202244001 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang.

5. Karyawan Jumlah karyawan yang ada di SMK PI Ambarrukmo sebanyak 5 orang. BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. a. Riwayat Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Program KKN PPL Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2014 dilaksanakan secara resmi pada tanggal 1 Juli 17 September 2014. Pada program KKN PPL tersebut, penulis mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia yang dikhususkan bagi mereka pemuda indonesia yang ingin mengabdikan dirinya sebagai guru dan bagi mereka

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Berbagai persiapan dilakukan agar program program yang telah direncanakan dapat berjalan denga lancar, persiapan tersebut meliputi : 1. Persiapan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) A. Persiapan Sebelum melaksanakan kegiatan PPL hal yang penting untuk dilakukan adalah rapat koordinasi dengan teman

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa:

HALAMAN PENGESAHAN. Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa: HALAMAN PENGESAHAN Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa: Nama : Yutika Tessarani NIM : 12312241005 Program Studi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fakultas : FMIPA Telah

Lebih terperinci

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan.

tempat mahasiswa praktikan untuk melangsungkan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan. BAB I PENDAHULUAN Sebagi seorang calon guru sudah selayaknya mahasiswa belajar menjadi seorang guru yang baik yakni guru yang bisa menjadi panutan bagi peserta didik, orang lain, maupun dirinya sendiri.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) II DI SMK CUT NYA DIEN SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Esti imaniatun NIM : 7101409296 Prodi : Pend. Ekonomi Akuntansi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 SMP NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Analisis situasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa PPL untuk memperoleh data mengenai kondisi baik fisik maupun non fisik yang ada di SMP Negeri 1 Prambanan

Lebih terperinci

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN

IM KKN-PPL SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN BAB I PENDAHULUAN Pendidikan sebagai segala bentuk kegiatan didik-mendidik (interaksi antara orang yang mendidik dan orang yang dididik, antara pendidik dan peserta didik). Istilah lain dari pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK TEUKU UMAR SEMARANG Disusun oleh : Nama : Mega Eriska R.P. NIM : 4101409069 Prodi : Pendidikan Matematika, S1 FAKULTAS MATEMTAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ).

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Keadaan Fisik Sekolah ). BAB I PENDAHULUAN Program PPL adalah program kegiatan yang dilihat dari aspek manajemen dan waktu dengan tujuan mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon guru atau pendidik atau tenaga kependidikan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas sember daya manusia. Universitas Negeri Yogyakarta sebagai bagian dari komponen

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Menunjukkan letak geografis Tes tulis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia.

Kegiatan Pembelajaran Instrumen. Menunjukkan letak geografis Tes tulis (posisi geografis, letak geografis) Indonesia. SILABUS Sekolah Kelas Mata Pelajaran Semester : SMP N 3 Pajangan : VIII (delapan) : Ilmu Pengetahuan Sosial : 1 (satu) Standar Kompetensi : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG. Disusun oleh: : Anik setyo Utami Nim : Program studi : Pendidikan IPA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI MTs NEGERI 1 SEMARANG Disusun oleh: Nama : Anik setyo Utami Nim : 4001409004 Program studi : Pendidikan IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut:

Berdasarkan hasil observasi kelas pra PPL, diperoleh data sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMK PI Ambarrukmo 1 Sleman yang terletak di Jalan Cenderawasih no.125 Mancasan Lor. Secara garis

Lebih terperinci

LAPORAN PPL. LOKASI SMP NEGERI2 Mlati Alamat: Jalan Perkutut, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

LAPORAN PPL. LOKASI SMP NEGERI2 Mlati Alamat: Jalan Perkutut, Sinduadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 LOKASI: SMP NEGERI 2 MLATI JALAN PERKUTUT, SINDUADI, MLATI, SLEMAN, YOGYAKARTA Disusun Oleh: YUNI DEWI LESTARI 12416241005 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK

A. Analisis Situasi SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK SLEMAN berada dilokasi yang cukup strategis. Selain berada di pusat kota, SMK PI AMBARRUKMO 1 DEPOK BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan lembaga yang paling penting dalam rangka menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, handal dan memiliki moralitas yang baik. Untuk mewujudkan hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah

A. ANALISIS SITUASI 1. Kondisi Fisik Sekolah No. Nama Ruang Jumlah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan adalah proses dimana setiap manusia melalui proses dan jenjang untuk pembentukan diri dan penentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan. Dalam pelaksanaan, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan antara lain:

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan. Dalam pelaksanaan, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki beberapa tujuan antara lain: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat, maka tanggung jawab seorang mahasiswa setelah menyelesaikan tugas belajar di

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI Agar kegiatan PPL yang dilaksanakan sejak 2 Juli sampai 17 September 2014 berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan maka diperlukan adanya persiapan

Lebih terperinci

S I L A B U S. Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen

S I L A B U S. Penilaian Kegiatan Pembelajaran Indikator Teknik Bentuk Instrumen S I L A B U S Sekolah : SMP... Kelas : VIII Mata Pelajaran : Geografi Semester : 1 (satu) : 13 x 45 menit Standar Kompetensi : 1. Memahami sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 9 MAGELANG Disusun oleh: Nama : A in Ratna Mulyani NIM : 2201409058 Program Studi : Pendidikan Bahasa Inggris FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi 1. Kondisi Fisik Sekolah a. Jumlah Kelas b. Ruang Kepala Sekolah c. Ruang Guru d. Ruang Tata Usaha (TU) BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan pada pra-ppl tanggal 22 Februari 2014 di SMP Negeri 1 Ngemplak yang berlokasi di Jl. Kemasan, Jangkang, Widodomartani,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL 1. Persiapan Program dan Kegiatan PPL Persiapan sangat diperlukan oleh mahasiswa sebelum diterjunkan secara langsung ke sekolah untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMP NEGERI 4 WONOSARI, GUNUNGKIDUL

PPL 2015 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI SMP NEGERI 4 WONOSARI, GUNUNGKIDUL BAB I PENDAHULUAN Universitas Negeri Yogyakarta merupakan salah satu universitas yang memiliki tugas mencetak tenaga kependidikan yang handal dan profesional dalam rangka memenuhi tuntutan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik pengalaman lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama dua bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik

Lebih terperinci

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan 1. Kelas 17 Ruang Kelas X, XI, XII BAB I PENDAHULUAN Lembaga pendidikan formal (sekolah) merupakan elemen penting dalam proses pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) merupakan bagian dari komponen pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala.

BAB I PENDAHULUAN. Baik tulis, dan jam dinding. Meja, kursi, almari, buku, televisi, dan etalase piala. BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI 1. KONDISI SEKOLAH DASAR NEGERI GADINGAN a. KONDISI FISIK 1) KONDISI FISIK SEKOLAH Sekolah Dasar Negeri Terbahsari adalah salah satu Sekolah Dasar yang termasuk sekolah

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN II DI SMK PGRI BATANG Disusun oleh : Nama : ANNA FUADDANA NIM : 5401409106 Prodi : PKK, S1 ( Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Sebelum dilaksanakannya program-program PPL yang sudah tersusun dalam suatu rumusan, maka perlu diadakan persiapan-persiapan agar program

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma. 1 untukmahasiswa NAMA MAHASISWA : Agus Purnomo PUKUL : 09.30-11.00 NO. MAHASISWA :11520244027 TEMPAT

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014

LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 LAPORAN INDIVIDUAL PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 4 KLATEN TAHUN AKADEMIK 2013/2014 Alamat : Jl. Mataram Nomor 5, Belangwetan, Klaten Utara, Klaten DPL : Diana Rahmawati, M.Si Oleh : KARLINA

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK N 4 YOGYAKARTA

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK N 4 YOGYAKARTA LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK N 4 YOGYAKARTA Disusun guna memenuhi persyaratan dalam menempuh mata kuliah PPL Dosen Pembimbing PPL : Sri Widarwati, M.Pd Disusun Oleh : Nareswara

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016 DI SMP NEGERI 2 PLERET Alamat: Kedaton, Pleret, Bantul, DIY Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 JETIS KERTAN SUMBER AGUNG JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016

LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 JETIS KERTAN SUMBER AGUNG JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMA NEGERI 1 JETIS KERTAN SUMBER AGUNG JETIS BANTUL TAHUN AJARAN 2015/2016 Disusun oleh : Enggar Rustyafuri 12413244021 JURUSAN PENDIDIKAN SOSIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI SMK NEGERI 5 YOGYAKARTA JL.Kenari 71 Yogyakarta 55165 Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan Semester Khusus Tahun Akademik

Lebih terperinci