ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN
|
|
- Siska Johan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN Kurnia Pradika, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50771, Indonesia ABSTRAK Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, salah satunya adalah kesulitan belajar matematika. Kesulitan belajar tidak akan terjadi tanpa adanya suatu penyebab. Salah satu faktor yang menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah faktor eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VIII MTs Amal Sholeh Kecamatan Getasan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini ditentukan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling dimana pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil adalah 4 siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VIII MTs Amal Sholeh Kecamatan Getasan dari keempat subyek adalah berbeda. Secara keseluruhan, faktor-faktor tersebut adalah faktor lingkungan keluarga yang meliputi perhatian orang tua, sarana belajar matematika, dan suasana belajar matematika di rumah; faktor lingkungan sekolah yang meliputi sumber belajar mata pelajaran matematika di sekolah, fasilitas belajar matematika di sekolah, situasi belajar matematika di sekolah, dan kondisi lingkungan belajar matematika di sekolah; dan faktor lingkungan masyarakat yang meliputi aktivitas/kegiatan siswa di luar sekolah dan media massa. Terdapat juga temuan lainnya yaitu faktor lingkungan keluarga berupa kemampuan ekonomi keluarga dan faktor lingkungan masyarakat berupa kemampuan mengatur waktu yang kurang baik. Kata kunci: faktor eksternal, kesulitan belajar, mata pelajaran matematika PENDAHULUAN Kesulitan belajar menurut Djamarah (2004) merupakan suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan atau gangguan belajar. Kesulitan yang dialami siswa mengakibatkan proses belajar siswa menjadi terhambat, tidak jarang siswa harus mengulang kelas hanya karena mengalami kesulitan belajar secara akademik. Salah satu bentuk kesulitan belajar siswa yang berkaitan dengan akademik adalah kesulitan belajar matematika (Abdurrahman, 2009). Kesulitan belajar juga dialami oleh siswa MTs Amal Sholeh Kecamatan Getasan terutama pada mata pelajaran matematika. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Retno Nursanti selaku guru matematika pada tanggal 16 Juli 2014, bahwa konsentrasi siswa pada saat mengikuti pelajaran matematika sangat kurang. Siswa suka ramai sendiri ketika pelajaran di kelas, sebagian besar siswa pasif pada saat mengikuti pelajaran matematika. Hal tersebut 1
2 ditunjukkan dengan hasil belajar yang dicapai masih kurang, bahkan terkadang siswa acuh tak acuh terhadap tugas yang diberikan sehingga dalam proses pengerjaan masih banyak mengalami kesulitan, dan berpengaruh pada hasil belajar yang dicapai. Ahmadi (1991) menyatakan bahwa kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya kinerja akademik atau prestasi belajarnya. Hal tersebut sesuai dengan Warkitri (2005) bahwa ciri-ciri anak berkesulitan belajar ditunjukkan dengan prestasi belajar yang rendah, sikap acuh dalam mengikuti pelajaran dan sikap kurang wajar lainnya. Anak yang mempunyai ciri-ciri berkesulitan belajar, tidak mempunyai ciri tersebut tanpa suatu penyebab. Secara garis besar, Syah (2012) mengelompokkan faktor kesulitan belajar terdiri atas dua macam yaitu faktor dari dalam diri siswa (internal) dan luar diri siswa (eksternal). Faktor internal siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dalam diri siswa sendiri seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegensi siswa, labilnya emosi dan sikap, dan terganggunya alat-alat indera penglihat dan pendengar. Faktor eksternal siswa, yakni hal-hal atau keadaan yang datang dari luar diri siswa, biasanya berasal dari lingkungan keluarga, lingkungan perkampungan/masyarakat, dan lingkungan sekolah. Ahmadi (2004) berpendapat bahwa faktor penyebab kesulitan belajar siswa yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal terdiri dari faktor psikologis yang meliputi intelegensi, bakat, minat, kesehatan mental, tipe khusus belajar, serta faktor fisiologis meliputi faktor kesehatan, cacat tubuh. Faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga yang meliputi cara orang mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan, lingkungan masyarakat meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, media massa, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat, serta lingkungan sekolah yang meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Peran orang tua dan guru diperlukan untuk mencegah atau mengatasi kesulitan belajar anak agar memberikan perhatian yang cukup kepada anak, sehingga kekurangan atau kelemahan-kelemahan mereka dapat diketahui dan diatasi. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar anak perlu diketahui terlebih dahulu, sehingga dapat menentukan alternatif pilihan bantuan bagaimana mengatasi kesulitan tersebut (Rahajeng, 2011). Sejalan dengan pendapat Triyanto (2010), bahwa meneliti latar belakang penyebabnya atau menganalisis gejala-gejala 2
3 kesulitan atau hambatan belajar yang tampak dapat menentukan masalah atau ketidakmampuan siswa dalam belajar. Faktor-faktor penyebab kesulitan yang dialami siswa berdasarkan penelitian yang dilakukan Caryono (2012) yaitu faktor fisiologi, faktor psikologis, faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, serta faktor lingkungan masyarakat. Maftukhah (2012) menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa adalah faktor kemampuan siswa, faktor kemampuan guru, faktor sarana penunjang, faktor dukungan sekolah, serta faktor dukungan keluarga. Faktor kemampuan siswa merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi kesulitan belajar siswa. Dari penelitian-penelitian serbelumnya, faktor penyebab kesulitan belajar siswa salah satunya adalah faktor eksternal. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan menganalisis faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VIII MTs Amal Sholeh kecamatan Getasan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis dan faktual mengenai fakta-fakta tentang faktor penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci (Sugiyono, 2010). Subyek penelitian ini ditentukan menggunakan teknik pengambilan purposive sampling dimana pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang diambil adalah 4 siswa kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi, dengan observasi, wawancara semi struktur, dan dokumentasi. Observasi diartikan sebagai suatu pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala pada objek penelitian (Widoyoko, 2012). Teknik lain yang digunakan dalam memperoleh data adalah wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur ini peneliti lebih bebas dalam bertanya, dengan tujuan untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana fihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Sugiyono, 2010). Dokumentasi dalam penelitian ini yaitu berupa gambar dan video atau rekaman suara. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah peneliti itu sendiri. 3
4 Peneliti juga menggunakan alat bantu pedoman wawancara yang nantinya digunakan untuk mengarahkan pewawancara dalam memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara semi terstruktur. Teknik analisis data mengenai faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknis analisis data kualiatif model Miles dan Huberman (Sugiyono, 2010). Teknik inmenurut diterapkan melalui tiga alur yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dari hasil penelitian terdapat faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika dari keempat subyek disajikan dalam Tabel 1. Aspek yang diteliti Faktor Eksternal Tabel 1. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Kriteria Sub Aspek Subyek Tidak Nampak Nampak Siswa DM Faktor Lingkungan Siswa SS Sekolah Siswa FM Siswa SF Siswa DM Faktor Lingkungan Siswa SS Keluarga Siswa FM Siswa SF Siswa DM Faktor Lingkungan Siswa SS Masyarakat Siswa FM Siswa SF Berdasarkan hasil wawancara terhadap siswa dalam setiap aspek yang diteliti yaitu terdapat faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar khususnya mata pelajaran matematika. Faktor eksternal yang menyebabkan kesulitan belajar khususnya mata pelajaran matematika yang dialami siswa terdiri dari beberapa sub aspek yaitu sub aspek faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan masyarakat. 4
5 a. Faktor Lingkungan Sekolah Faktor lingkungan sekolah merupakan salah satu yang menjadi penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Faktor lingkungan sekolah sendiri dibagi menjadi beberapa indikator yaitu sumber belajar mata pelajaran matematika di sekolah, fasilitas belajar matematika di sekolah, situasi belajar matematika di sekolah, dan kondisi lingkungan belajar matematika di sekolah. 1) Sumber belajar mata pelajaran matematika Keempat subyek menyatakan bahwa sumber belajar mata pelajaran matematika yang terdapat/diperoleh dari sekolah kurang memadai. Sehingga dalam belajar matematika keempat subyek sering merasa mengalami kesulitan. Hal tersebut terjadi dikarenakan siswa tidak memiliki sumber belajar lainnya selain dari guru. Sumber belajar berupa buku yang terdapat di perpustakaan sekolah juga terbatas jumlah dan macamnya ditambah akses untuk masuk perpustakaan juga terbatas untuk siswa. 2) Fasilitas belajar mata pelajaran matematika Fasilitas belajar matematika yang terdapat di sekolah menurut keempat subyek kurang memadai. Misalnya seperti minimnya jumlah meja, yang mana siswa merasa kurang nyaman pada saat belajar karena terkadang harus berebut meja. Selain itu beberapa subyek seperti DM, FM, dan SF mengeluhkan penggunaan kapur pada saat pembelajaran yang membuat mereka kurang nyaman. Tidak tersedianya penggaris besar di kelas juga menjadi bahan kritikan tentang fasilitas belajar matematika yang dirasakan oleh siswa FM dan SS. Fasilitas lainnya yaitu adanya perpustakaan sekolah juga belum digunakan secara optimal karena menurut siswa perpustakaan jarang dibuka dan buku-bukunya pun terbatas. Oleh karena itu, sumber belajar yang didapat siswa di sekolah juga terbatas. 3) Situasi belajar mata pelajaran matematika Siswa merasa kurang nyaman dengan situasi di sekolah terutama di kelas pada saat belajar matematika. Keempat subyek sering merasa kurang konsentrasi pada saat pelajaran matematika karena kondisi kelas yang ramai. Keadaan tersebut tidak berubah walaupun guru sudah menegur sehingga proses pembelajaran cukup terganggu. 4) Kondisi lingkungan belajar mata pelajaran matematika Menurut siswa DM dan FM, kondisi lingkungan belajar di sekolah kurang nyaman karena banyak debu sehingga menganggu proses belajar. Debu yang ada 5
6 dikarenakan sisa penggunaan kapur ketika menulis dan pada saat proses penghapusan tulisan di papan tulis. Kemudian kekurang nyamanan juga terjadi karena kondisi kelas yang kotor sehingga mengganggu konsentrasi belajar keempat subyek. Banyaknya sampah membuat siswa sering mengeluh. b. Faktor Lingkungan Keluarga Faktor lingkungan keluarga juga merupakan salah satu yang menjadi penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Faktor lingkungan keluarga sendiri dibagi menjadi beberapa indikator yaitu perhatian orang tua, sarana belajar matematika, dan suasana belajar matematika di rumah. 1) Perhatian orang tua Menurut siswa DM, FM, dan SS perhatian orang tua terhadap belajarnya kurang. Kurangnya bimbingan dari orang tua mereka pada saat belajar di rumah terjadi karena kesibukan orang tua mereka sehingga tidak ada waktu khusus untuk mendampingi anaknya pada saat belajar di rumah. Siswa tidak ada teman belajar sehingga ketika kesulitan dalam belajar pun, tidak ada teman belajar yang membantunya. 2) Sarana belajar matematika Fasilitas dan sarana belajar yang dimiliki siswa SS dan FM kurang memadai sehingga kurang menunjang dalam belajarnya. Sarana tersebut diantaranya adalah buku penunjang sebagai sumber belajar matematika dan alat tulis yang terbatas. Adanya keterbatasan sarana yang dimiliki di rumah dapat menyebabkan siswa mengalami kesulitan dalam belajar mata pelajaran matematika. 3) Suasana belajar matematika di rumah Suasana belajar matematika siswa SS kurang mendukung karena merasa sering terganggu oleh adiknya yang masih kecil. Terkadang ketika sedang belajar adik sering mengganggunya sehingga kurang konsentrasi. Hal tersebut terjadi karena siswa SS harus menjaga adiknya saat orang tuanya bekerja. c. Faktor Lingkungan Masyarakat Faktor lingkungan masyarakat juga merupakan salah satu yang menjadi penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika. Faktor lingkungan masyarakat sendiri dibagi menjadi beberapa indikator meliputi aktivitas/kegiatan siswa di luar sekolah dan media massa. 6
7 1) Aktivitas di luar sekolah Aktivitas yang dilakukan oleh siswa DM ketika pulang sekolah seperti bermain sampai sore menyebabkan siswa malas belajar. Aktivitas siswa SS seperti menjaga adiknya dan bermain dengan teman-temannya juga menyita waktu belajar siswa bahkan terkadang membuat siswa kelelahan dan malas untuk belajar. Siswa FM merasa malas belajar karena sering kelelahan akibat bermain dan terkadang siswa harus mengambil air di sungai, terkadang kegiatan organisasi di masyarakat seperti karang taruna juga menyita waktu belajarnya. Sedangkan siswa SF sering mengabaikan waktu belajarnya dikarenakan bermain sepak bola. 2) Media massa Pengaruh media massa seperti televisi, handphone, dan play station juga membuat siswa merasa malas dan terkadang lupa untuk belajar dan mengerjakan tugas. Adanya televisi, handphone, dan play station membuat siswa DM merasa malas untuk belajar. Siswa FM sering malas belajar karena bermain handphone dan play station. Televisi membuat siswa SF sering mengabaikan waktu belajarnya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan hasil bahwa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika yang nampak pada siswa DM adalah sumber belajar mata pelajaran matematika dari sekolah yang kurang memadai, fasilitas belajar mata pelajaran matematika di sekolah yang belum memadai, situasi lingkungan belajar dan kondisi lingkungan belajar di sekolah yang kurang nyaman, kegiatan/aktivitas siswa di masyarakat dan media massa yang mengganggu waktu belajarnya. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika yang nampak pada siswa SS adalah kurangnya sumber belajar mata pelajaran matematika, kurang memadainya fasilitas belajar mata pelajaran matematika di sekolah, situasi lingkungan belajar yang kurang nyaman, kondisi lingkungan belajar di sekolah yang kurang mendukung, suasana belajar matematika di rumah yang kurang mendukung, kurang memadainya sarana belajar matematika di rumah, kegiatan/aktivitas siswa di masyarakat dan media massa yang mengganggu belajarnya. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika yang nampak pada siswa FM adalah suasana belajar matematika di rumah, sarana belajar matematika, kurangnya sumber belajar mata pelajaran matematika, fasilitas belajar mata pelajaran matematika yang belum memadai, situasi lingkungan belajar, kondisi lingkungan belajar di sekolah yang kurang 7
8 nyaman, kegiatan/aktivitas siswa di masyarakat dan media massa. Faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika yang nampak pada siswa SF adalah sumber belajar mata pelajaran matematika, fasilitas belajar mata pelajaran matematika, situasi lingkungan belajar, dan media massa yang mengganggu belajarnya. Selain temuan berupa faktor eksternal penyebab kesulitan belajar mata pelajaran matematika siswa kelas VIII MTs Amal Sholeh kecamatan Getasan berupa faktor lingkungan sekolah, faktor lingkungan keluarga, dan faktor lingkungan masyarakat yang terdiri dari beberapa indikator, ditemukan temuan lainnya. Terdapat dua temuan lainnya yaitu faktor lingkungan keluarga berupa kemampuan ekonomi keluarga dan faktor lingkungan masyarakat berupa kemampuan mengatur waktu yang kurang baik. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Ahmadi, Abu Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Caryono, Suhas. Analisis Deskriptif Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Matematika di SMA Negeri 8 Purworejo Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta Djamarah, Syaiful Bahri Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Maftukhah Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar IPS Terpadu Kelas VII di SMP Negeri 1 Plantungan Kabupaten Kendal. Jurnal. Universitas Negeri Semarang Rahajeng, Resty Kesulitan Belajar Matematika. Jurnal Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung: Alfabeta Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada Triyanto, Agus Diagnosis Kesulitan Belajar dan Pengajaran Remedial. Jurnal. Universitas Negeri Yogyakarta Warkitri, dkk Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunika UT Widoyoko, E.P Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar merupakan proses dari perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia dapat melakukan perubahan-perubahan individu sehingga tingkah lakunya dapat berkembang.
Lebih terperinciPOLA KESULITAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SALATIGA
POLA KESULITAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SALATIGA Amanita Sandra S., Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro
Lebih terperinciP - 88 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
P - 88 ANALISIS DESKRIPTIF FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA AJARAN MATEMATIKA DI SMA NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Suhas Caryono, S.Pd., S.E., M.M. 1, Drs. Suhartono, M.M. 2 1, 2 SMA
Lebih terperinciBAB III METODOGI PENELITIAN
BAB III METODOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Best (Sukardi, 2008) menyebutkan penelitian deskriptif merupakan metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan
Lebih terperinciABSTRAK PENDAHULUAN. Kata Kunci : analisis, kesalahan, newman, soal cerita, bilangan bulat.
ANALISIS KESALAHAN SISWA MENURUT NEWMAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI OPERASI HITUNG PENGURANGAN BILANGAN BULAT KELAS VII B SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Aditya Deddy Priyoko, Tri Nova Hasti Yunianta,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penelitian, kegunaan penelitian dan diakhiri dengan ruang lingkup penelitian.
I. PENDAHULUAN Pada bab 1 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan
Lebih terperinciSTUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI SD 218/IV KECAMATAN JAMBI SELATAN SKRIPSI OLEH MANRA IVAN FARISTINO NIM : AIDI09154
STUDI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS V DI SD 218/IV KECAMATAN JAMBI SELATAN SKRIPSI OLEH MANRA IVAN FARISTINO NIM : AIDI09154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS
Lebih terperinciABSTRAK. sungguh-sungguh dari pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah telah
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN EKONOMI (STUDI KASUS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI) ABSTRAK Ahmad Firdaus, 2017. Analisis Kesulitan Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pembelajaran di SMP Negeri 3 Jati Agung tahun ajaran untuk siswa
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar merupakan hal yang dialami siswa yang merupakan suatu respon terhadap segala cara pembelajaran yang diprogramkan oleh guru dan pengelolaan pembelajaran
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DI SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciSTRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA
STRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA 1) Rubai, 2) Tri Nova Hasti Yunianta, 3) Wahyudi 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2),3)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpostivisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan walaupun mengalami hambatan dan kesulitan dalam meraihnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Motivasi belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar, oleh karena itu siswa diharuskan memiliki motivasi
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL
hhh HUBUNGAN ANTARA KECEMASAN DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan yaitu penelitian di lakukan dalam situasi alamiah akan tetapi di dahului oleh semacam
Lebih terperinciPENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS
KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS Tatik Liana Program Studi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: nhalyana1@gmail.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Galunggung Tasikmalaya. SDN Galunggung yang terletak di jalan Galunggung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan dalam setiap bangsa, karena semakin maju tingkat pendidikannya maka semakin maju pula
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR
HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR Eva Ristiani, Erlina Rupaidah, Darwin Bangun Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. postpositivisme (realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkrit, dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang perlu mendapat perhatian lebih. Matematika menurut sebagian besar anak di Indonesia adalah pelajaran yang terkesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Statika dan Tegangan (IST) merupakan salah satu mata pelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Statika dan Tegangan (IST) merupakan salah satu mata pelajaran dasar teknik yang harus dipelajari oleh siswa jurusan Teknik Gambar Bangunan di SMK. Ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan
Lebih terperinciANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA
ANALISIS CARA MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH LUAR BIASA Sri Wahyuningsih, Teguh Wibowo Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Segala sesuatu untuk meraih kesuksesan memerlukan proses dan proses yang terjadi disebut proses belajar (Slameto 2010: 1). Menurut Mahmud (2010: 61), belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, baik jasmani maupun rohani. Pendidikan harus ditata atau diperbaiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dihadapinya dan mampu untuk melakukan sesuatu yang baru. untuk menunjang kemajuan kehidupan, baik bagi diri dan bangsanya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Tingkat pendidikan suatu bangsa merupakan cermin kesejahteraan kehidupan bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek, sasaran suatu ilmu yang sedang
Lebih terperinciUPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL. Gusri Defriani NPM :
UPAYA GURU BK DALAM MENGATASI PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER ARTIKEL Gusri Defriani NPM : 10060220 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia adalah melalui pendidikan. Hal ini identik dengan yang
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyiapan sumber daya manusia merupakan masalah yang mendasar dalam era globalisasi, jika kita tidak ingin kalah bersaing dengan negaranegara lain. Salah satu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) menyebutkan matematika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam suatu penelitian perlu ditentukan guna menjawab persoalan penelitian, oleh sebab itu hendaknya metode penulisan dipilih dengan memperhatikan kesesuaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
58 BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian, metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif yakni metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. kemampuan dibidang lain, suatu transfer belajar. 1. memperoleh pengalaman-pengalaman atau pengetahuan, baik pengalaman
BAB II KAJIAN TEORI A. Kerangka Teoritis dan Hipotesis Tindakan 1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
Lebih terperinciHUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP
HUBUNGAN GENDER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMP Oleh: Umi Muthoharoh, Budiyono, Puji Nugraheni Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo rahmi_912313@yahoo.com
Lebih terperinciSTUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO
STUDI TENTANG FAKTOR- FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS DI SMA NEGERI I TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO Oleh: Meilan Ladiku Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri Gorontalo
Lebih terperinciPENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENGARUH KEMANDIRIAN DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 MIRIT KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Panca Indah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work research) yaitu peneliti melakukan penelitian langsung ke lokasi
Lebih terperinciHUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP
HUBUNGAN READINESS BELAJAR DAN PERSEPSI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP Intan Purnama Sari Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI
ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI SKRIPSI OLEH YUNI KARTIKA A1C409014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS. kurang tepat, karena belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam
BAB II PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN AL-QUR AN HADITS A. Pengertian Belajar Mengajar Seseorang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Dwi Siswoyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh bagaimana kebiasaan belajar peserta didik. Segala bentuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perilaku belajar merupakan kebiasaan belajar yang dilakukan oleh individu secara berulang-ulang sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan.
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN
Jurnal Psikologi September 2015, Vol. III, No. 1, hal 20-27 ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN Andika Setyo Budi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu wadah yang disebut sebagai lenbaga pendidikan. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SMP dan MTs
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Manusia memerlukan pendidikan untuk menjadi manusia seutuhnya. Di indonesia,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS JAWABAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO
ANALISIS KUALITAS JAWABAN SISWA KELAS VIII DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG PECAHAN BENTUK ALJABAR BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO JURNAL Disusun untuk Memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN. Oleh A N R I C O NIM. A1D109031
ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS TINGGI DI SD IQRA MUARA BULIAN Oleh A N R I C O NIM. A1D109031 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat. rumusan kuntitatif, rumusan institusional, dan rumusan kualitatif.
7 BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual. 1) Hakikat Belajar. Syah (2009) berpendapat belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan dapat menyesuaikan secara aktif dalam kehidupannya. melalui pendidikan yang baik akan dihasilkan sumber daya manusia yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi suatu bangsa merupakan salah satu usaha yang strategis dalam rangka mempersiapkan warga negara dalam menghadapi masa depan diri sendiri dan bangsanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran eksak yang esensial, yang dapat menjadi penunjang untuk mata pelajaran yang lain. Melalui pelajaran matematika siswa diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan
Lebih terperinciANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN
ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP NEGERI DI KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Gunung Alam Samudra Program StudiPendidikanMatematika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih mudah mengarahkan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran, akhirnya akan berpengaruh pada hasil belajar.
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan ruang lingkup penelitian. 1.1 Latar Belakang
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI PLUPUH I TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : ARIKA YULIA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode
Lebih terperinciPENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PRESTASI BELAJAR DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 1 DITINJAU DARI STRATEGI MENGAJAR DOSEN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penggunaan metode penelitian sangat bermanfaat dalam menunjang terselesaikannya suatu penelitian. Adapun penelitian ini meliputi: 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A
PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A Ibnu Mubarak Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian kualitatif dinamakan sebagai metode baru, karena popularitasnnya belum lama, dinamakan metode postpositivistik karena berlandasan pada filsafat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan melalui pendidikan sekolah. Kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun tergantung dari profesi dan kesenangan masing-masing individu
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan prestasi belajar merupakan suatu upaya yang maksimal di dalam diri seorang siswa untuk menunjang proses pendidikannya. Banyak kegiatan yang dapat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian lapangan (field reseach) yaitu penelitian untuk menemukan realitas apa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan berpikir kreatif berdasarkan motivasi siswa dalam menyelesaikan soal trigonometri pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada peserta didik, seperti kesulitan dalam belajar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus berkembang pesat akan membawa dampak kemajuan pada bidang kehidupan dan teknologi,
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI
ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1
Lebih terperinciAnalisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar
Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar Iik Nurhikmayati Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka Email: ik.nurhikmayati@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena dengan menggunakan pendekatan ini akan mempermudah peneliti dalam mengungkap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode atau pendekatan kualitatif yaitu; penelitian yang tidak menggunakan perhitungan statistik.
Lebih terperinciHUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR
HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA, KARANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan proses atau suatu rangkaian aktivitas yang menuju kepada perubahan-perubahan fungsional,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di MAN I Surakarta yang beralamat di Jl. Sumpah Pemuda 25 Kelurahan Kadipiro Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena metode merupakan salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi obyek atau sasaran
Lebih terperinciANALISIS KESULITAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII
ANALISIS KESULITAN DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA SMP KELAS VII Dwi Preswantoro Wahyu Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: dwipreswantorowahyu@gmail.com
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH
PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH (Studi Deskriptif Pada Kelas VIII di SMP Negeri 2 Pancung Soal) JURNAL Diajukan untuk menyusun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya seluruh aspek potensi kemanusiaan saja (Suprijono, 2006). Hasil belajar adalah
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 3 (2) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI MELALUI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Setelah peneliti memaparkan data dan menghasilkan temuan temuan, pelajaran Matematika pada materi pembagian
95 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian Setelah peneliti memaparkan data dan menghasilkan temuan temuan, maka kemudian mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing masing temuan penelitian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR
PENGEMBANGAN INSTRUMEN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR A. DEFINISI KARIR DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR Menurut Sugihartono dkk (2007: 50), diagnosis kesulitan belajar dapat diartikan sebagai proses menentukan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SKRIPSI
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA ( PTK Pembelajaran Matematika kelas VII C SMP Muhammadiyah 2
Lebih terperinciDESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI I BUNOBOGU.
DESKRIPSI KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI LIMIT FUNGSI DI KELAS XI IPS SMA NEGERI I BUNOBOGU. Sri wahyunis.arada, Drs. Sumarno Ismail,M.Pd,Drs.Majid,M.Pd ABSTRAK Sri wahyunis.arada,penelitian
Lebih terperinciPENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (Pada Siswa Kelas VIII Semester Gasal SMP N 1 Trangkil Tahun Ajaran2014/2015)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu.(lasa,2009:207). Kata ilmiah dalam Kamus Besar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek
Lebih terperinciSTRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA
STRATEGI GURU MATEMATIKA DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR BAGI SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 SALATIGA Rubai rubeyabe369@gmail.com Alumni Program Studi Pendidikan Matematika FKIP - Universitas Kristen Satya
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL
FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK JURNAL YOLA MARDILA NPM. 10060157 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014
Lebih terperinciSugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, RnD, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 15.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong sebagai penelitian lapangan (field research) dengan bentuk penelitian kualitatif deskriptif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian
Lebih terperinciPENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG
PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG Retno Nursanti, Kriswandani, Tri Nova Hasti Yunianta Progam Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan dapat mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan
Lebih terperinci