OPTIMALISASI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU-GURU SMA DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OPTIMALISASI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU-GURU SMA DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS"

Transkripsi

1 OPTIMALISASI PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU-GURU SMA DI KABUPATEN KENDAL MELALUI PELATIHAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Ibnu Sodiq, Cahyo Budi Utomo Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Abstract. The phenomenon that is often experienced by teachers is the inability of teachers to make classroom action research proposal. These conditions cause the teacher had never done research class actions, so that the teaching-learning process there is no progress because there is no effort to fix it. From this description of teachers need special training to make classroom action research proposal. Therefore, the Community Service Team training activities classroom action research proposal. These training activities were carried out with the method of seminars and workshops. In the implementation of community service, participants were very responsive and actively participates in the activities. From the responses of participants who attended indicated that research proposal writing training class action provides additional knowledge for teachers to improve student learning outcomes and improve teaching and learning process in their school. In addition, the more skilled teachers create classroom action research proposal. Abstrak. Fenomena yang sering dialami oleh guru adalah ketidak mampuan guru membuat proposal penelitian. Kondisi tersebut menyebabkan guru tidak pernah melakukan penelitian, sehingga proses belajar-mengajar tidak ada kemajuan karena tidak ada upaya memperbaikinya. Dari gambaran tersebut guru perlu mendapatkan pelatihan membuat proposal penelitian. Oleh karena itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat melakukan kegiatan pelatihan pembuatan proposal Penelitian Tindakan kelas. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode seminar dan lokakarya. Dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat, peserta sangat responsive dan aktif mengikuti kegiatan. Dari respon peserta yang hadir menunjukkan bahwa pelatihan penulisan proposal penelitian memberikan tambahan pengetahuan bagi guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan memperbaiki proses belajar mengajar di sekolah mereka. Di samping itu, guru semakin terampil membuat proposal penelitian. Kata Kunci: Proses belajar mengajar, Proposal PTK PENDAHULUAN Guru merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran pada setiap jenjang sekolah. Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran merupakan kegiatan yang menumbuhkan pemahaman, kreativitas, daya pikir, potensi dan minat siswa. Kegiatan pembelajaran diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong peserta didik belajar aktif, baik secara fisik, social, maupun psikis untuk memahami konsep. Komunikasi dua arah secara timbal balik sangat diharapkan dalam proses belajar mengajar secara aktif untuk tercapainya interaksi belajar yang optimal. Hal itu dapat tercapai apabila fasilitator yaitu guru mempunyai kemampuan untuk menciptakan situasi belajar yang melibatkan siswa secara aktif sekaligus membangun motivasi pada peserta didik. Dalam proses belajar mengajar, seorang guru harus melakukan evaluasi sehingga dapat mengetahui apakah materi yang diberikan dapat dipahami siswa dan tujuan pembelajaran dapat tercapai? Dari evaluasi yang dilakukan oleh guru dapat dilakukan suatu tindakan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas, baik dari metodenya maupun dari media pembelajaran yang digunakan. Hal itu dapat dilakukan bila guru memiliki kemampuan dalam melakukan perbaikan dalam pembelajaran, yaitu kemampuan untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Dari hasil penelitian dan wawancara terhadap sejumlah guru di Kabupaten Kendal dapat diketahui bahwa banyak guru-guru yang belum memahami dan melakukan penelitian tindakan kelas. Selama ini guru tidak pernah mencoba untuk melakukan penelitian, walaupun kelas yang diajarnya sering bermasalah. Mereka tidak mencoba mencari penyebabnya, sehingga

2 upaya perbaikanpun tidak dilakukan. Kondisi tersebut diperparah dengan ketidakpedulian guru, karena guru tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan peningkatan dalam pembelajaran kelas. Oleh karena itu, materi pelajaran tidak bisa diberikan secara optimal. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan bahwa guru perlu mendapatkan tambahan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penelitian. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberi pengetahuan dan keterampilan guru dalam membuat proposal penelitian. Dengan pelatihan yang diberikan kepada guru dapat memotivasi guru untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Di samping itu, upaya ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalitas guru. Berdasarkan analisis situasi yang telah dipaparkan di atas dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Guru-guru SMA di Kabupaten Kendal banyak belum melakukan penelitian. 2. Guru-guru SMA di Kabupaten Kendal banyak yang belum suatu tindakan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas, baik dari metodenya maupun dari media pembelajaran yang digunakan 3. Guru-guru tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan peningkatan dalam pembelajaran kelas 4. Guru-guru belum terampil dalam melakukan penelitian. Dari identifikasi tersebut dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana menumbuhkan kepedulian guru dalam upaya meningkatkan pembelajaran di kelas. 2. Bagaimana memberikan pemahaman kepada guru tentang penelitian 3. Bagaimana mengoptimalisasikan profesionalisme guru dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas 4. Bagaimana meningkatkan keterampilan guruguru SMA di Kabupaten Kendal dalam penelitian. Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas Bagi Guru-Guru SMA di Kabupaten Kendal ini bertujuan sebagai berikut: 1. Menambah wawasan dan pemahaman guru SMA di Kabupaten Kendal terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Merangsang semangat guru untuk mengembangkan kompetensinya terutama dalam bidang penelitian dan penulisan. 3. Meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah melalui penerapan-penerapan dari hasil pelatihan 4. Menumbuhkan kesadaran sekolah dan instansi pendidikan ditingkat local untuk senantiasa memacu guru-guru dalam memecahkan masalah pembelajaran sekaligus meningkatkan kompetensinya. Manfaat dari kegiatan ini di antaranya adalah: 1. Bertambahnya wawasan dan pemahaman guru SMA di Kabupaten Kendal terhadap berbagai hal yang berkaitan dengan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Semakin tingginya semangat guru untuk mengembangkan kompetensinya terutama dalam bidang penelitian dan penulisan. 3. Meningkatnya kualitas pembelajaran di sekolah melalui penerapan-penerapan dari hasil pelatihan 4. Tumbuhnya kesadaran sekolah dan instansi pendidikan ditingkat local untuk senantiasa memacu guru-guru dalam memecahkan masalah pembelajaran sekaligus meningkatkan kompetensinya. Seorang guru dituntut untuk memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut memiliki kualitas prima dalam masalah kamanusiaan, memiliki pengetahuan luas. Seorang guru juga memiliki kompetensi khusus yang terdiri dari aspek-aspek sebagai berikut: 1. Aspek Pengetahuan Aspek pengetahuan ini dimaksudkan agar guru memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang materi yang akan diajarkan. 2. Aspek Ketrampilan Aspek ini terutama menyangkut guru dalam memilih cara-cara mengajar yang efektif, sehingga sasaran pelajaran dapat tercapai secara maksimal. 3. Aspek Sikap Sikap guru akan sangat berpengaruh atas pencapaian tujuan pengajaran yang ditekankan pada bidang afektif, yaitu pengembangan sikap murid yang positif terhadap lingkungan masyarakat dan bangsanya yang bersumber pada nilai-nilai yang dipelajarinya. Di sini prinsip keteladanan sangat diharapkan dari guru bukan hanya dalam kelas tetapi di luar kelas juga harus menunjukkan diri sebagai seorang pendidik. Adanya kompetensi guru, cara mengajar serta kemampuan guru dalam bidangnya, serta adanya kerjasama antara guru dan siswa maka

3 diharapkan proses pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan baik. Memilih metode dan strategi mengajar juga harus diperhatikan, sehingga tidak perlu terjadi kegagalan akibat alokasi waktu yang salah sehingga proses pembelajaran di kelas dapat berjalan dengan lancar, efektif, efisien serta tujuan dari pembelajaran dapat tercapi secara maksimal. Selain peran seorang guru, siswa harus juga berperan aktif dalam proses pembelajaran, dengan adanya peran aktif dan sikap kritis siswa dalam menanggapi materi yang disampaikan maka proses pembelajaran akan menjadi lebih hidup dan mudah dipahami oleh siswa, sebab dengan sikap kritis siswa akan terjadi dialog antara guru dan siswa sehingga terciptalah proses pembelajaran yang aktif. Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian riset-tindakan-risettindakan, yang dilakukan secara siklik, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis action research, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama (Arikunto 2008:9). Action research termasuk penelitian kualitatif walaupun data yang dikumpulkan bisa saja bersifat kuantitatif. Action research berbeda dengan penelitian formal, yang bertujuan untuk menguji hipotesis dan membangun teori yang bersifat umum (general). Action research lebih bertujuan untuk memperbaiki kinerja, sifatnya kontekstual dan hasilnya tidak untuk digeneralisasi. Namun demikian hasil action research dapat saja diterapkan oleh orang lain yang mempunyai latar yang mirip dengan yang dimliki peneliti. ( /21/penelitian-tindakan-kelas-part-ii/). Perbedaan antara penelitian formal dengan classroom action research disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1. Perbedaan antara Penelitian Formal dengan Classroom Action Research Penelitian Formal Dilakukan oleh orang lain Sampel harus representatif Instrumen harus valid dan reliabel Menuntut penggunaan analisis statistik Mempersyaratkan hipotesis Mengembangkan teori Classroom Action Research Dilakukan oleh guru/dosen Kerepresentatifan sampel tidak diperhatikan Instrumen yang valid dan reliabel tidak diperhatikan Tidak diperlukan analisis statistik yang rumit Tidak selalu menggunakan hipotesis Memperbaiki praktik pembelajaran secara langsung Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari berbagai model action research, terutama classroom action research. Dialah orang pertama yang memperkenalkan action research. Konsep pokok action research menurut Kurt Lewin terdiri dari empat komponen, yaitu : (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Hubungan keempat komponen itu dipkitang sebagai satu siklus. Model Kemmis & Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan Kurt lewin seperti yang diuraikan di atas, hanya saja komponen acting dan observing dijadikan satu kesatuan karena keduanya merupakan tindakan yang tidak terpisahkan, terjadi dalam waktu yang sama. Masalah pembelajaran dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu (a) pengorganisasian materi pelajaran, (b) penyampaian materi pelajaran, dan (c) pengelolaan kelas. Jika kita berfikir bahwa pembahasan suatu topik dari segi sejarah dan geografi secara bersama-sama akan lebih bermakna bagi siswa daripada pembahasan secara sendiri-sendiri, kita sedang berhadapan dengan masalah pengorganisasian materi. Jika kita suka dengan masalah metode dan media, sebenarnya kita sedang berhadapan dengan masalah penyampaian materi. Apabila kita menginginkan kerja kelompok antar siswa berjalan dengan lebih efektif, Kita berhadapan dengan masalah pengelolaan kelas. Oleh karena itu perlu ditekankan agar jangan terikat pada satu kategori saja karena kategori lain mungkin mempunyai masalah yang lebih penting.

4 Jika kita yakin bahwa ketiadaan buku yang menyebabkan siswa sukar membaca kembali materi pelajaran dan mengerjakan PR di rumah, Kita tidak perlu melakukan CAR untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa di rumah. Dengan dibelikan buku masalah itu akan terpecahkan, dan itu di luar kemampuan kita. Dengan perkataan lain yakinkan bahwa masalah yang akan kita pecahkan cukup layak (feasible), berada di dalam wilayah pembelajaran, yang kita kuasai. Contoh lain masalah yang berada di luar kemampuan kita adalah: kebisingan kelas karena sekolah berada di dekat jalan raya. Nilai UAN yang tetap rendah dari tahun ke tahun merupakan masalah yang terlalu besar untuk dipercahkan melalui CAR, apalagi untuk CAR individual yang cakupannya hanya kelas. Faktor yang mempengaruhi Nilai UAN sangat kompleks mencakup seluruh sistem pendidikan. Pilihlah masalah yang sekiranya mampu untuk Kita pecahkan. Masalah yang terlalu kecil baik dari segi pengaruhnya terhadap pembelajaran secara keseluruhan maupun jumlah siswa yang terlibat sebaiknya dipertimbangkan kembali, terutama jika penelitian itu dibiayai oleh pihak lain. Sangat lambatnya dua orang siswa dalam mengikuti pelajaran kita misalnya, termasuk masalah kecil karena hanya menyangkut dua orang siswa; sementara masih banyak masalah lain yang menyangkut kepentingan sebagian besar siswa. Kesulitan siswa memahami bacaan secara cepat merupakan contoh dari masalah yang cukup besar dan strategis karena diperlukan bagi sebagian besar mata pelajaran. Semua siswa memerlukan keterampilan itu, dan dampaknya terhadap proses belajar siswa cukup besar. Sukarnya siswa berkonsentrasi dalam mengikuti pelajaran, dan ketidaktahuan siswa tentang meta belajar (belajar bagaimana belajar) merupakan contoh lain dari masalah yang cukup besar dan strategis. Dengan demikian pemecahan masalah akan memberi manfaat yang besar dan jelas. Akhirnya Kita harus merasa memiliki dan senang terhadap masalah yang kita teliti. Hal itu diindikasikan dengan rasa penasaran kita terhadap masalah itu dan keinginan kita untuk segera tahu hasil-hasil setiap perlakukan yang diberikan. Jangan mencari-cari masalah hanya karena kita ingin mempunyai masalah yang berbeda dengan orang lain. Pilihlah masalah yang riil, ada dalam pekerjaan kita sehari-hari dan memang problematik (memerlukan pemecahan, dan jika ditunda dampak negatifnya cukup besar). Tidak ada yang lebih menakutkan daripada kesendirian. Dalam collaborative action reseach Kita perlu bertukar fikiran dengan guru mitra dari mata pelajaran sejenis atau guru lain yang lebih senior dalam menentukan masalah. Dalam mengidentifikasikan masalah, kita sebaiknya menuliskan semua masalah yang Kita rasakan selama ini. Kita tidak mungkin memecahkan semua masalah yang teridentifikasikan itu secara sekaligus, dalam suatu action research yang berskala kelas. Masalahmasalah itu berbeda satu sama lain dalam hal kepentingan atau nilai strategisnya. Masalah yang satu boleh jadi merupakan penyebab dari masalah yang lain sehingga pemecahan terhadap yang satu akan berdampak pada yang lain; dua-duanya akan terpecahkan sekaligus. Untuk dapat memilih masalah secara tepat kita perlu menyusun masalahmasalah itu berdasarkan kriteria tersebut: tingkat kepentingan, nilai strategis, dan nilai prerekuisit. Akhirnya kita pilih salah satu dari masalah-masalah tersebut, misalnya Siswa tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain.. Setelah kita memilih salah satu masalah, deskripsikan masalah itu serinci mungkin untuk memberi gambaran tentang pentingnya masalah itu untuk dipecahkan ditinjau dari pengaruhnya terhadap pembelajaran secara umum maupun jumlah siswa yang terlibat. Setelah Kita memilih satu masalah secara seksama, selanjutnya Kita perlu merumuskan masalah itu secara komprehensif dan jelas. Sagor (1992) merinci rumusan masalah action research menggunakan lima pertanyaan: 1. Siapa yang terkena dampak negatifnya? 2. Siapa atau apa yang diperkirakan sebagai penyebab masalah itu? 3. Masalah apa sebenarnya itu? 4. Siapa yang menjadi tujuan perbaikan? 5. Apa yang akan dilakukan untuk mengatasi hal itu? (tidak wajib, merupakan hipotesis tindakan). Contoh rumusan masalah: Siswa di SLA-X tidak dapat melihat hubungan antara mata pelajaran yang satu dengan yang lain di sekolah (Ini menjawab pertanyaan 1 dan 3) Grup action research percaya bahwa hal ini merupakan hasil dari jadwal mata pelajaran dan cara guru mengajarkan materi tersebut (Ini menjawab pertanyaan 2) Kita menginginkan para siswa melihat relevansi kurikulum sekolah, mengapresiasi hubungan antara disiplin-disiplin akademis, dan dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh dalam satu mata pelajaran untuk pemecahan masalah

5 dalam mata pelajaran lain (Ini menjawab pertanyaan 4) Oleh karena itu kita merencanakan integrasi pembelajaran IPA, matematika, bahasa, dan IPS dalam satuan pelajaran interdisiplin berjudul Masyarakat dan Teknologi (Ini manjawab pertanyaan 5) Contoh pertanyaan penelitian: 1. Kesulitan apa yang dialami siswa dalam mentransfer keterampilan dari satu mata pelajaran satu ke mata pelajaran lain? 2. Apakah siswa dapat mentrasfer keterampilan lebih mudah antara dua mata pelajaran yang disukai? 3. Apa yang menyebabkan siswa menyukai suatu mata pelajaran? Apakah ada perbedaan antara prestasi belajar siswa yang belajar dalam kelas mata pelajaran multidisiplin dibandingkan dengan mereka yang dalam kelas mata pelajaran tunggal. METODE Permasalahan yang telah dirumuskan diatasi dengan menyusun strategi dan langkah-iangkah yang realistis. Guru-guru SMA di Kabupaten Kendal diharapkan dapat mengikuti tahap-tahap kegiatan yang telah direncanakan. Dengan demikian, pelatihan akan berhasil dan bermakna bagi kepentingan pendidikan. Beberapa tahapan kegiatan itu adalah : 1. Presentasi tentang penelitian. 2. Diskusi dan tanya jawab tentang penelitian upaya memperbaiki pembelajaran di SMA. 3. Penugasan untuk membuat proposal penelitian 4. Pendampingan dan evaluasi baik oleh tim PPM maupun oleh Kepala Sekolah. Upaya untuk merealisasikan pemecahan tersebut di atas dilakukan dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: 1. Memberikan pengetahuan kepada guru-guru SMA di Kabupaten Kendal tentang perlunya mengoptimalkan profesionalisme dengan melakukan penelitian. Peserta pelatihan telah menyepakati urut-urutan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pelatihan sebagai rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat 2. Para peserta pelatihan diberi tugas untuk membuat proposal penelitian 3. Pada pertemuan di sessi kedua dilakukan pembahasan dari proposal yang dibuat oleh guru-guru. Dari hasil pembahasan tersebut disampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki oleh guru dalam membuat proposal penelitian. Sasaran pelatihan adalah guru-guru SMA di Kabupaten Kendal. Guru-guru SMA di Kabupaten Kendal perlu mendapatkan penjelasan akan pentingnya kemampuan dalam melakukan penelitian. Kami berkeyakinan bahwa pelatihan untuk guru-guru SMA ini akan bermanfaat untuk meningkatkan profesionalitas guru dan prestasi belajar siswa. Metode Kegiatan Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan dengan metode seminar dan lokakarya. Pelaksanaan pelatihan dibagi dalam beberpa tahap kegiatan, yaitu: 1. Presentasi tentang penelitian, 2. Diskusi dan tanya jawab tentang penelitian sebagai upaya memperbaiki pembelajaran sejarah di SMA. 3. Penugasan untuk membuat proposal penelitian 4. Pendampingan dan evaluasi baik oleh tim PPM maupun oleh Kepala Sekolah. Kegiatan semiloka akan dilaksanakan bulan Juli 2010 atau sesuai dengan kesepakatan antara Tim PPM dengan pengurus MGMP atas rekomendasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Sedangkan tempat kegiatan menyesuaikan dengan tempat kegiatan MGMP. Evaluasi kegiatan pelatihan ini dilakukan dengan cara menilai proses kegiatan dan hasil kegiatan. Proses kegiatan dinilai baik apabila dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun Tim PPM dengan tahap-tahapan yang dirumuskan. Di samping itu, penilaian hasil dilakukan berdasarkan dua hal yaitu tingkat kehadiran guru dalam pelatihan dan kemampuan guru-guru dalam membuat proposal penelitian. Kegiatan memenuhi syarat apabila sekitar 75% peserta hadir dalam pelatihan. Evaluasi akan dilakukan bersama antara Tim PPM UNNES dengan peserta pelatihan. Tujuan evaluasi agar Tim PPM maupun peserta mengetahui efektifitas kegiatan pelatihan yang telah dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di SMA Negeri 2, Kelurahan Jetis, Kabupaten Kendal. Kegiatan dilakukan pada hari

6 tanggal 19 Agustus 2010, jam Peserta pengabdian adalah para guru-guru Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Kendal, tetapi dalam pelaksanaannya ada guru-guru SMK yang ikut. Frekuaensi kehadiran peserta pengabdian pada pertemuan tersebut berdasarkan daftar presensi adalah 27 orang dari 40 orang guru yang diundang. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran guru-guru (peserta) mencapai 75%. Selama dilaksanakan pengabdian kepada masyarakat, peserta sangat responsive dan aktif mengikuti kegiatan. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh peserta selama mengikuti seluruh proses kegiatan pelatihan ini, baik dari awal kegiatan, prakrtek maupun penyerahan tugas. Dari respon peserta yang hadir menunjukkan bahwa pelatihan optimalisasi Peningkatan Profesionalisme Guru-guru SMA di Kabupaten Kendal Melalui Pelatihan Penulisan Proposal Penelitian Tindakan Kelas memberikan tambahan pengetahuan bagi guru untuk meningkatkan profesionalitas diri. Di samping itu, guru semakin terampil dalam membuat proposal penelitian Pelatihan optimalisasi peningkatan profesionalisme guru-guru SMA di Kabupaten Kendal melalui pelatihan penulisan proposal penelitian diawali dengan memberikan materi tentang langkah-langkah dalam membuat proposal penelitian dan contoh proposal. Setelah dijelaskan oleh tim pengabdian, peserta pengabdian memahami langkah-langkah yang harus dilalui dalam membuat proposal penelitian. Di samping itu, para guru merasa senang mendapatkan pemahaman tentang bagaimana membuat proposal penelitian karena dengan memahami meteri tersebut mereka bisa membuat proposal dengan baik dan benar. Di amping itu, guru-guru dapat melakukan suatu tindakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari materi yang telah diberikan kemudian dilakukan penyusunan proposal penelitian tindakan kelas. Setelah peserta menyusun proposal, kemudian dilakukan evaluasi, sehingga para guru tahu apakah proposal yang mereka buat sudah benar atau belum. Hasil dari evaluasi menunjukkan bahwa banyak guru-guru yang belum paham bagaimana menentukan masalah dan menyusun rencana tindakan. Dari evaluasi tersebut dapat dilakukan tindakan yaitu dengan memberi masukan agar kesalahan-kesalahan dapat dibetulkan lagi, sehingga pada pertemuan berikutnya tidak terulang dan menghasilkan proposal yang benar. Hasil perbaikan proposal menunjukkan hasil, karena kesalahan-kesalahan pada proposal pertama sudah diperbaiki. Pengabdian kepada Masyarakat yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang diharapkan, yaitu: 1. Guru-guru memiliki pemahaman tentang penulisan proposal penelitian 2. Guru-guru dapat melihat dan menentukan permasalahan dan solusinya dalam penelitian 3. Guru-guru mampu membuat proposal penelitian Pengetahuan guru tentang penulisan proposal penelitian belum maksimal. Dari pelatihan ini, guru tahu bagaimana tahap-tahap penulisan proposal, cara menentukan permasalahan, menentukan solusinya, dan cara membuat proposal. Setelah pemahaman itu diperoleh maka guru akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, sehingga kemampuan itu dapat mereka pakai untuk membuat proposal penelitian. Dari hasil kegiatan dapat diketahui bahwa banyak guru yang belum memiliki pemahaman dan keterampilan tersebut, sehingga tidak ada upaya untuk membuat suatu penelitian untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Keberhasilan kegiatan pelatihan ini dapat dikatakan tidak maksimal, karena ada kendala dari berbagai aspek, yaitu: 1. Guru-guru di SMA masih enggan atau malas untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, ketika dilakukan pelatihan penulisan proposal penelitian, para guru termotivasi untuk melakukan penelitian ini. 2. Waktu yang tidak tepat, karena dilaksanakan pada bulan puasa. 3. Hasil perbaikan proposal penelitian tindakak kelas tidak semua terpantau karena ada yang tidak mengumpulkan hasil perbaikannya. Keberhasilan yang diperoleh dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat tidak lepas dari dukungan MGMP Sejarah Kabuparten Kendal. Di samping itu, pihak sekolah yang memberi ijin bagi guru-guru untuk mengikuti pelatihan ini ikut mensukseskan kegiatan pengabdian. Tidak kalah pentingnya adalah peserta pelatihan mendapatkan manfaat dari kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan profesionalisme guru-guru Sejarah Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Kendal.

7 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Sesuai dengan tujuan pengabdian kepada masyarakat, yaitu untuk mengoptimalkan peningkatan profesionalisme guru-guru SMA di Kabupaten Kendal melalui pelatihan penulisan proposal penelitian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah mencapai tujuan tersebut di atas. Hal itu dapat dilihat dari adanya pemahaman dan peningkatan pengetahuan para guru dalam menulis proposal penelitian. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim pengabdian dan banyaknya proposal yang masuk dapat diketahui bahwa peserta pelatihan sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan. Di samping itu, dari pengembalian perbaikan proposal dapat diketahui bahwa peserta pelatihan sangat responsive dan ada keinginan untuk meningkatkan kemampuan diri dalam menulis proposal penelitian. Saran Dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan kesimpulan tersebut di atas, tim pengabdian jurusan sejarah FIS UNNES menyarankan perlu adanya tindak lanjut dengan melakukan pelatihan penulisan laporan penelitian Adanya peningkatan kerja sama antara instansi terkait, dalam hal ini Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat UNNES, Jurusan Sejarah, dan Dinas Pendidikan dengan sekolah-sekolah, agar kebutuhan para guru untuk meningkatkan profesionalisme dapat diwujudkan. DAFTAR PUSTAKA Anni, Chatarina Tri, dkk Psikologi Belajar. Semarang. UPT MKK UNNES Clark, L.H Teaching Social Studies in Secondary Schools. New York. MacMilan Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara Dalyono, M Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. M Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Umar Media Pendidikan. Bandung: Citra Aditya Bhakti Nasution, Noehi Psikologi Pendidikan. Jakarta. Depdikbud, Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D2 dan Pendidikan Kependudukan Sadiman, Arief S, dkk Media Pendidikan. Jakarta: Pustekom Dikbud PT. Raja Grafindo. Sanjaya, Wina Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Soerjono Soekanto, SH, MA, Prof. Dr., Remaja dan masalah-masalahnya, Cetakan kelima, Jakarta : PT BPK Gunung Mulia. Sudjana, Nana dan Riva Teknologi Pengajaran: Bandung: Sinar Baru. Sumantri Strategi Belajar Mengajar. Semarang: CV. Maulana. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustaka Publisher

Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas A. PENGERTIAN Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Action research pada hakikatnya merupakan rangkaian riset-tindakan-riset-tindakan-,

Lebih terperinci

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010

Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010 Asep Suryana, M.Pd. Residensial Mahasiswa PJJ 2009/2010 PENDAHULUAN E-TA MATA KULIAH BERBOBOT 4 SKS TARGET: - MENGUASAI DISIPLIN ILMU (SUBSTANSI & METODOLOGI) - MENGUASAI KONSEP-KONSEP ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1)

Konsep pokok penelitian tindakan/action research terdiri dari empat komponen, yaitu: (1) Penelitian tindakan/action research yang dilakukan oleh guru di dalam kelas Rangkaian riset tindakan yg dilakukan secara berdaur (siklus) dlm rangka memecahkan masalah sampai masalah itu terpecahkan Termasuk

Lebih terperinci

PUZZLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF MATA PELAJARAN IPS BAGI GURU-GURU SD/MI DI KEBUMEN

PUZZLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF MATA PELAJARAN IPS BAGI GURU-GURU SD/MI DI KEBUMEN PUZZLE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN INOVATIF MATA PELAJARAN IPS BAGI GURU-GURU SD/MI DI KEBUMEN Antari Ayuning Arsi, dkk Fakultas Ilmu Sosial UNNES Abstrak Proses belajar mengajar IPS di sekolah umumnya

Lebih terperinci

CLASSROOM ACTION RESEARCH

CLASSROOM ACTION RESEARCH Author : Chaidar Warianto Publish : 24-05-2011 11:45:36 A. PENGERTIAN Belakangan ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) semakin menjadi trend untuk dilakukan oleh para profesional sebagai upaya pemecahan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS VIII PUTRA SMP IT MASJID SYUHADA Ifut Riati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII/D SMP N 1 KRETEK BANTUL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH Joko Prayitno 11144100066 Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION Meizha Istiqomah

Lebih terperinci

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL

MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL MAKALAH DESAIN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) DAN TEKNIK PENYUSUNAN PROPOSAL oleh Setyawan Pujiono, M.Pd. Dipresentasikan pada Seminar Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru-guru di SMP N 2 Ngemplak Sleman

Lebih terperinci

Key words: method, activity, achivement i

Key words: method, activity, achivement i PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI SMK AL-MADANI KEPIL WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KERTAS ORIGAMI Fajar Setiawan Universitas Muhammadiyah Surabaya email: fajarumsurabaya@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA Lucky Jati Padmanaba, Ir. Drs. Suparmin, MT

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pada pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Model Quantum Teaching dapat meningkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI STRATEGI PAILKEM METODE GALLERY WALK Diani Riska Sari PGSD, FIP, Universitas Negeri Surabaya (diani_hf@yahoo.co.id) Mintohari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model. pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat

BAB V PENUTUP. 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model. pembelajaran Deep Dialogue/Critical Thinking (DD/CT) dapat BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil tindakan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dengan menerapkan kolaborasi metode ceramah dengan model pembelajaran Deep Dialogue/Critical

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada mata

BAB V PENUTUP. IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada mata BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang disajikan pada bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode pembelajaran Learning Cycle 5 fase pada

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KEGIATAN EKONOMI INDONESIA DENGAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 JATIKUWUNG KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik

Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik Khaerul Anam (0700) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah 26 BAB III METODOLOGI A. Metode dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah - masalah

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No10 ISSN X. Darmiah SD Inpres Perumnas, Palu, Sulawesi Tengah Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Perumnas pada Materi Meneladani Kepahlawanan dan Patriotisme Tokoh-Tokoh Di Lingkungannya Melalui Pembelajaran Value Clarification Technique

Lebih terperinci

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014 BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari penelitian tindakan kelas (PTK) pada siswa kelas VIIB SMP Negeri 3 Tempel dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH Oon Rehaeni oon_rehaeni@gmail.com SMK Negeri I Majalengka ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada 74 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode Firing Line pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kerjasama siswa kelas VIII D dalam pembelajaran IPS. Berdasarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG

PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION OUTDOOR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SDN BANDUNGREJOSARI 2 MALANG Nury Yuniarsih & Yulianti Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FIP Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III METODOLOGI PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode dan Tekhnik Penelitian Metode yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Suharsimi Arikunto (2002:58)

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N Pungai Tahun Ajaran 2013/2014

Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N Pungai Tahun Ajaran 2013/2014 Meningkatkan Kemampuan Berhitung dengan Alat Peraga Kelereng bagi Siswa Kelas II SD N 050578 Pungai Tahun Ajaran 2013/2014 Jasmanius, S.Pd SDN 050578 Pungai Jasmaniusspd@gmail.com Abstrak Salah satu upaya

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS POKOK BAHASAN USAHA

Lebih terperinci

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA

PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA , Vol. 1, 1, Juni 2015, hal. 1 7 ISSN: 2460-5514 PROFIL ARTIKEL ILMIAH BUATAN GURU PADA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU DI SMP LAB SCHOOL SURABAYA Oleh Endang Susantini, Yuni Sri Rahayu,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING PADA KELAS IX.2 SMP NEGERI MUARA BELITI Holili 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Oktober sampai 02 November 2009 di MTs Safinatul Huda Kemujan Karimunjawa pada saat pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PRASEJARAH BAGI GURU- GURU SMA KOTA SEMARANG

PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PRASEJARAH BAGI GURU- GURU SMA KOTA SEMARANG PEMANFAATAN MUSEUM SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MATERI PRASEJARAH BAGI GURU- GURU SMA KOTA SEMARANG Karyono, dkk. Fakultas Ilmu Sosial UNNES Abstrak Dalam Peraturan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Marsih 1, Wahyudi 2, Warsiti 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION Indayani, Peningkatan Prestasi Belajar pada Bidang Studi IPS... 67 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN

Lebih terperinci

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 MAN MOJOKERTO KABUPATEN MOJOKERTO Syifa ur Rokhmah Jurusan

Lebih terperinci

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu,

Herdian, S.Pd., M.Pd. SMAN 1 Pagelaran Kab. Pringsewu, UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) (PTK Pada Siswa Kelas XI SMAN 1 Pagelaran Kab.Pringsewu - Lampung) Herdian, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI 79 PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE LATIHAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 AIR EMAS KECAMATAN UKUI trimulyani020270@gmail.com SD Negeri 009 Air Emas Kecamatan Ukui ABSTRACT The background

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD PENERAPAN MODEL PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SD Eni Wulandari 1, H. Setyo Budi 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami Nomor

Lebih terperinci

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak

Rasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen

Lebih terperinci

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika

Kata kunci : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 1 MLATI Oleh: Riza Dyah Permata 11144100098 Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni. JKKP : Jurnal Kesejahteraan Keluarga dan Pendidikan http://doi.org/10.21009/jkkp DOI: doi.org/10.21009/jkkp.041.03 E-ISSN : 2597-4521 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.2014/2015 Martogi Bangun Sianturi Guru Mata Pelajaran Fisika SMA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 003 KOTO PERAMBAHAN Nurhaidah, Japet Ginting, Suhermi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

Penulis : Ageng Prakoso Rubi/NIM Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP

Penulis : Ageng Prakoso Rubi/NIM Dosen Pembimbing : Zamtinah, M.Pd/NIP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT PRAKTIK DASAR INTALASI LISTRIK (PDIL) DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tentang perilaku guru mengajar dan murid belajar. 35 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitihan Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN Prosiding Seminar Nasional Matematika Prodi Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 24 Juli 2011 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GEOMETRI DAN PENGUKURAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI

Lebih terperinci

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )

Lebih terperinci

Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan

Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi, Maria Ulfah Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Untan UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIIB SMPN 2 SEPONTI KABUPATEN KAYONG UTARA Yuliliahuty Kurniasari, Mashudi,

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak

Lebih terperinci

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak

Endang Susilowati SMP N 3 Semarang. Abstrak PENERAPAN METODE JIGSAW DENGAN APLIKASI PADA MATERI PENGARUH KEPADATAN POPULASI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN KELAS VIIB SMPN 3 SEMARANG Endang Susilowati SMP N 3 Semarang

Lebih terperinci

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Integrasi dengan IPA Terpadu) Siraj, M.Pd 1) 1 Dosen STKIP

Lebih terperinci

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BAGI GURU DI GUGUS 1 KECAMATAN MARGA Made Juniantari 1, Ni Putu Sri Ratna Dewi 2, Ni Luh Pande Latria Devi 3

Lebih terperinci

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK DASAR PADA SISWA SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI Natalia Barutu S, natalie04lidya@gmail.com Asri Lubis, Dosen Jurusan PTB

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

OLEH DESRIYANTI A1C309009

OLEH DESRIYANTI A1C309009 ARTIKEL ILMIAH UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK PENYELESAIAN MASALAH TERSTRUKTUR DI KELAS X SMA NEGERI 3 BATANGHARI OLEH DESRIYANTI A1C309009

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Jupe UNS, Vol. 1 No. 3 Hal 1 s/d 10 Erny Susilowati_Penggunaan Metode Pembelajaran Drill Sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi, Juli 2013 Hal. 1 PENGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DRILL SEBAGAI

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV MELALUI METODE PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SDN 16 PASAMAN Yelmida¹, Fazri Zuzano¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO 232 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS EKONOMI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER PADA SISWA KELAS IX-H SMP NEGERI 1 BALONGBENDO Oleh: SUSMIATI SMP Negeri 1 Balongbendo Abstrak:

Lebih terperinci

Joyful Learning Journal

Joyful Learning Journal JLJ 2 (3) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SETS PADA KELAS V Isti Nur Hayanah Sri Hartati, Desi Wulandari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan 1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research, yaitu penelitian kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Constructivist Approach, Learning Outcomes, Measurement Concept

Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Constructivist Approach, Learning Outcomes, Measurement Concept PEMBELAJARAN KONSEP PENGUKURAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI KELAS III DI SD NEGERI 1 SUKARAME Djumroh SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT The

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Suhardjono dan Suharsimi menyatakan bahwa PTK adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat suatu masalah dalam pembelajaran sejarah di sekolah saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Terdapat suatu masalah dalam pembelajaran sejarah di sekolah saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Terdapat suatu masalah dalam pembelajaran sejarah di sekolah saat ini. Pembelajaran Sejarah dipandang sebagai proses mengingat fakta-fakta masa lalu dan berorientasi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE MAKE A MATCH Sigit Tri Purwanto 1) dan Esti Harini 2) 1), 2) Program

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) SISWA KELAS VIID SMP N I SEYEGAN Jundari Universitas PGRI Yogyakarta ndarijun@yahoo.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD Oleh: Anggit Sriwidodo, A.Y. Soegeng IKIP PGRI SEMARANG Abstract Learning

Lebih terperinci

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK 145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU Winda Angela 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 ABSTRACK The purpose

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK PENGELASAN SMAW DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK PENGELASAN SMAW DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH Peningkatan Keaktifan dan Prestasi (Suparmanto) 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR TEKNIK PENGELASAN SMAW DENGAN METODE PEMECAHAN MASALAH THE INCREASE OF THE ACTIVENESS AND ACHIEVEMENT STUDY

Lebih terperinci

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT

Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih Titi Solfitri ABSTRACT 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 2 PEKANBARU Oleh: Riza Pratiwi Sehatta Saragih

Lebih terperinci

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian Jurnal Geografi Volume 12 No 1 (29 dari 114) Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS KOMPETENSI MEMAHAMI HUBUNGAN MANUSIA DAN BUMI MELALUI

Lebih terperinci