Research MethodMetode Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Research MethodMetode Penelitian"

Transkripsi

1 Research MethodMetode Penelitian Definisi Penelitian: Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta. Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji kebenaran). Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan) Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Menyandra (deskripsi) Menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. contoh : terjadi kecelakaan di jalan Juanda. Menerangkan (Eksplanasi) Menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. contoh : kecelakaan itu disebabkan: Melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang Keduanya sama-sama kencang Jalanan licin sehabis hujan. Menyusun teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. contoh : bila kendaraan dijalankan kencang terlebih di jalan licin maka akan terjadi kecelakaan. Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban. Ramalan (Prediksi) Membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan didiamkan. contoh : Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan) Pengendalian (Kontrol) Melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul contoh: Memasang rambu lalu lintas Membuat/memasang lampu penerangan Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah Pendekatan Ilmiah Dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan tertentu sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Syarat mutlak untuk timbulnya ilmu. Untuk page 1 / 21

2 dapat berfikir ilmiah, lalui 3 tahap: 1.Skeptik = upaya untuk selalu menanyakan bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan. 2.Analitik = kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sbb. 3.Kritik = berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu objektif. Dituntut agar data dan pola pikirnya selalu logis. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Pendekatan non-ilmiah Pendekatan non-ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran Cara pendekatan ini: Akal sehat (Common sense) Serangkaian konsep dan bagan konsep untuk penggunaan secara praktis dalam memecahkan suatu masalah. Sering digunakan orang awam dalam mepersoalkan suatu hal. Walau akal sehat ini sering benar tetapi dapat pula menyesatkan. Prasangka Pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal ini menyebabkan akal sehat beralih menjadi prasangka. contoh Orang sering melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cendrung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu menjadi prasangka. Otoritas ilmiah dan kewibawaan Otoritas ilmiah : orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan dianggap mempunyai keahlian di bidang ilmu tertentu. Otoritas kewibawaan: orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat, sebab orang-orang ini mempunyai karisma. Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah sering dipegang kebenarannya dianggap mutlak, tanpa dinalar/dikaji terlebih dahulu. Penemuan kebetulan dan coba-coba Tindakan untung-untungan, tetapi sering menghasilkan manfaat. Contoh: Perilaku penemunya pada Hukum Archimedes Hukum Newton Penemuan kina sebagai obat malaria. Penemuan coba-coba diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan masalah. Pendekatan intuitif (dorongan hati) Melalui proses yang cepat tanpa disadari atau terpikir lebih dahulu. Begitu terlintas dipikiran, langsung dilaksanakan, tanpa direnungkan terlebih dahulu manfaatnya. Sering disebut sebagai metode apriori. Ciri-ciri Kegiatan Penelitian Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan masalah à berupa jawaban masalah, atau menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian. Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobservasi. Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan. Berkepentingan dengan penemuan baru. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional. Menuntut keahlian. Ditandai dengan usaha objektif dan logis Dilakukan secara cermat, teliti dan sabar, memerlukan kebenaran : sebab penelitian kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu. Kegiatan penelitian memiliki nilai-nilai Netralitas emosional Peneliti sadar dan bersikap tegas terhadap gejala-gejala yang dipelajari. Peneliti mengingat page 2 / 21

3 tujuan yang akan dicapai (bebas dari suka/tak suka, pro/kontra,pribadi/kelompok) Mengamati gejala sebagaimana adanya. Keterbukaan Proses, hasil, kesimpulan, dilaporkan secara terbuka. Ketegakan sendiri Ketegakan sendiri dari kesimpulan ilmiah tidak perlu bersembunyi di balik otoritas, kemasyhuran seseorang atau pendapat mayoritas Guna Hasil Penelitian Dijadikan peta yang menggambarkan keadaan sesuatu objek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumberdaya, kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu. Dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk menanggulanginya. Dijadikan sarana menyusun kebijaksanaan atau policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya. Melukiskan tentang kemampuan dalam pembiyaan, peralatan, serta tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Jenis Penelitian Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Berdasarkan bidang yang diteliti : Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb. Berdasarkan tempat penelitian Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan Berdasarkan teknik yang digunakan Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan keilmiahan Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tidak Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain; Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: 1Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; 2Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan page 3 / 21

4 disain metodologi yang baik; 3Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas 4Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; 5Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; 6Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; 7Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; 8Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya Spesialisasi Bidang (ilmu) garapan : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen; Pemasaran); Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan); Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional); Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman); Teknik, Teknologi Informasi; Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan); dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan): variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi, baik kuantitatif maupun kualitatif. variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Penelitian secara umum Penelitian Survei Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada; Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan; Penelitian dapat berupa : Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya :»Apakah yang paling mempengaruhi akses informasi pada infrastruktur jaringan publik di daerah kabupaten Bogor dalam lima tahun terakhir ini?»menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jaringan yang baik. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar tahun 2000 Grounded Research mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : page 4 / 21

5 Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2.Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3.Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada; 4.{Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)} Penelitian dikatakan baik bila : Purposiveness, Tujuan yang jelas; Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; Testability, Dapat diuji atau dikaji; Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain; Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; Objectivity, Bersifat objektif; Generalization, Berlaku umum; Parsimony, Hemat, tidak berlebihan; Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama; Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya. Langkah Penelitian : 1. Menentukan Masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar 5. memilih pendekatan 6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data 9. Analisis data 10. Mengambil kesimpulan 11. Menysun laporan Isu Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis page 5 / 21

6 Teori Hasil-hasil Penelitian sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian Data Model Empiris Hasil Penelitian Hasil Pengujian dan Hipotesis Penutup Ringkasan Simpulan Diskusi Keterbatasan-keterbatasan page 6 / 21

7 Saran-saran Lampiran-lampiran Daftar Pustaka Kutup Jenis Penelitian Sains - Teknologi - Rekayasa Berdasarkan : Teknologi Push dan Market Pull Ciri Karya Ilmiah dengan metode ilmiah : a)berdasarkan fakta; bukan cerita atau imajinasi b)bebas prasangka; fakta tsb alasannya kuat & objektif bukan subjektif c)menggunakan prinsip analisa; penjelasan secara tajam, analitik bukan deskriptif d)menggunakan hipotesa; dugaan sementara u/ menghindari agar penelitian tidak bias e)menggunakan ukuran yg objektif; dgn pertimbangan logis bukan o/ perasaan penulis f)menggunakan teknis kuantitatif; data harus diukur dgn standar yg lazim dipakai (Kg, Cm) Format Penulisan Ilmiah Halaman judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi; diikuti daftar tabel, diagram, peta, dsb Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah Review Literatur Kerangka Pikiran (dan Rumusan Hipotesis) Metodologi Sampling Sumber data beserta jenis-jenis data yang akan dikumpulkan/dilaporkan dalam tulisan ilmiah Alat-alat pengumpulan data yang dipergunakan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Bab-bab Isi Banyaknya bab-bab isi tergantung dari kebutuhan. Namun pada umumnya bab-bab isi harus mencakup: Bab-bab di mana data dan analisa data dilaporkan Bab yang berisi kesimpulan hasil analisis Bab yang membahas implikasi teoritis dan praktis daripada kesimpulan penelitian Bab Penutup Dalam bab ini dapat dikemukakan rekomendasi-rekomendasi operasional yang disarankan untuk page 7 / 21

8 menjawab/memecahkan masalah. Seringkali pada bagian ini juga dikemukakan beberapa keterbatasan atau kelembahan dari penelitian yang dilakukan, serta daftar masalah yang memerlukan penelitian atau pemikiran lebih lanjut. Bibiliografi Lampiran Logika : Naturalis, Deduktif, Induktif, da Modern Silogisme : Argumentasi yang terdiri dari 3 buah proposisi (statemen yang menolak atau membenarkan suatu perkara) : Premis mayor Premis minor Kesimpulan/Konklusi Dengan bantuan azas, aturan dan hukum-hukum yang berlaku pada logika matematik, diperoleh hukum penyimpulan terhadap masalah yang didasarkan kepada logika deduktif à Hukum Silogisme. Silogisme hipotetik Jika a maka b, jika b maka a, dst.merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari masalah Jika : a maka b b maka c c maka d Modus Ponendo Ponens perbincangan yang menggunakan...maka dengan untuk kemudian melakukan pembenaran a maka b (benar) a (benar).. page 8 / 21

9 b (benar) Modus Tollendo Tollens perbincangan yang menggunakan:.maka dengan cara mengingkari kemudian melakukan penolakan. a maka b (benar) b (benar) Jadi a (benar) dari a maka b diingkari benarnya b untuk menolak benarnya a. Cara ini adalah valid. Modus Ponendo Tollens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau eksklusif desjungtif àpenggunaan kata atau ; mempunyai dua sifat: a) sifat inklusif contoh: dosen atau mahasiswa boleh meninjau buku. Pernyataan itu mempunyai pengertian: dosen dan mahasiswa kedua-duanya boleh meninjau buku. page 9 / 21

10 b) sifat eksklusif si Juara itu diberi hadiah uang atau rumah. Pernyataan itu mempunyai arti: bila si Juara diberikan hadiah uang, ia tidak diberi hadiah rumah atau sebaliknya. Modus Tollendo Ponens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau inklusif maupun atau ekslusif dengan cara mengingkari untuk kemudian melakukan pembenaran Postulat : Kalau kita menyatakan: Manusia adalah makhluk sosial atau Manusia itu dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, kedua pernyataan tersebut kita sebut postulat. Pernyataan : Manusia adalah makhluk sosial dapat digunakan sebagai landasan pikiran yang pasti untuk mengembangkan teori-teori dalam penelitian ilmiah. Prof. Sutrisno Hadi, MA membedakan postulat atas: Postulat pokok tentang alam semesta: 1.Postulat jenis 2.Postlulat keajegan 3.Postulat sebab akibat 4.Postulat keterbatasan sebab akibat 5.Postulat variabilitas gejala Postulat pokok tentang kemampuan manusia: 1.postulat tentang reliabilitas pengamatan 2.Postulat tentang relibilitas ingatan Postulat tentang reliabilitas pimikiran Definisi: Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan mengenai sifat-sifat dari kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan page 10 / 21

11 dan penafsiran fakta-fakta. Dari kelima definisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut: Merupakan usaha untuk memperoleh fakta-fakta atau mengembangkan prinsip-prinsip (menemukan/mengembangkan/menguji kebenaran). Dengan cara/kegiatan mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data (informasi/keterangan) Dikerjakan dengan sabar, hati-hati, sistematis dan berdasarkan ilmu pengetahuan dengan metode ilmiah. Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan dan Penelitian Menyandra (deskripsi) Menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. contoh : terjadi kecelakaan di jalan Juanda. Menerangkan (Eksplanasi) Menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. contoh : kecelakaan itu disebabkan: Melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang Keduanya sama-sama kencang Jalanan licin sehabis hujan. Menyusun teori Mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. contoh : bila kendaraan dijalankan kencang terlebih di jalan licin maka akan terjadi kecelakaan. Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban. Ramalan (Prediksi) Membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan didiamkan. contoh : Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan) Pengendalian (Kontrol) Melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul contoh: Memasang rambu lalu lintas Membuat/memasang lampu penerangan Pendekatan Ilmiah dan Non-Ilmiah Pendekatan Ilmiah Dituntut untuk dilakukan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dengan tata urutan tertentu sehingga tercapai pengetahuan yang benar atau logis. Syarat mutlak untuk timbulnya ilmu. Untuk dapat berfikir ilmiah, lalui 3 tahap: 1.Skeptik = upaya untuk selalu menanyakan bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan. 2.Analitik = kegiatan untuk selalu menimbang-nimbang setiap permasalahan yang dihadapinya, mana yang relevan, mana yang menjadi masalah utama dan sbb. 3.Kritik = berupaya untuk mengembangkan kemampuan menimbangnya selalu objektif. Dituntut agar data dan pola pikirnya selalu logis. Pendekatan ilmiah akan menghasilkan kesimpulan yang serupa bagi hampir setiap orang, karena pendekatan tersebut tidak diwarnai oleh keyakinan pribadi, bias, dan perasaan. Cara penyimpulannya bukan subjektif, melainkan objektif. Pendekatan non-ilmiah Pendekatan non-ilmiah juga sering dilakukan manusia untuk mencari kebenaran Cara pendekatan ini: Akal sehat (Common sense) Serangkaian konsep dan bagan konsep untuk penggunaan secara praktis dalam memecahkan suatu masalah. Sering digunakan orang awam dalam mepersoalkan suatu hal. Walau akal sehat ini sering benar tetapi dapat pula menyesatkan. Prasangka Pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. Hal ini menyebabkan akal sehat beralih menjadi prasangka. contoh Orang sering melihat hubungan antara dua hal sebagai hubungan sebab akibat yang langsung dan sederhana, padahal sesungguhnya gejala yang diamati itu merupakan akibat dari berbagai hal. Dengan akal sehat orang cendrung ke arah pembuatan generalisasi yang terlalu luas, yang lalu menjadi prasangka. Otoritas page 11 / 21

12 ilmiah dan kewibawaan Otoritas ilmiah : orang-orang yang biasanya berpendidikan tinggi dan dianggap mempunyai keahlian di bidang ilmu tertentu. Otoritas kewibawaan: orang-orang yang dipilih atau dianggap sebagai pemimpin masyarakat, sebab orang-orang ini mempunyai karisma. Pendapat dari orang atau lembaga ilmiah sering dipegang kebenarannya dianggap mutlak, tanpa dinalar/dikaji terlebih dahulu. Penemuan kebetulan dan coba-coba Tindakan untung-untungan, tetapi sering menghasilkan manfaat. Contoh: Perilaku penemunya pada Hukum Archimedes Hukum Newton Penemuan kina sebagai obat malaria. Penemuan coba-coba diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya suatu kondisi tertentu atau pemecahan masalah. Pendekatan intuitif (dorongan hati) Melalui proses yang cepat tanpa disadari atau terpikir lebih dahulu. Begitu terlintas dipikiran, langsung dilaksanakan, tanpa direnungkan terlebih dahulu manfaatnya. Sering disebut sebagai metode apriori. Ciri-ciri Kegiatan Penelitian Dirancang dan diarahkan untuk memecahkan masalah à berupa jawaban masalah, atau menentukan hubungan antara variabel-variabel penelitian. Menekankan pada pengembangan generalisasi, prinsip-prinsip dan teori-teori. Berpangkal pada masalah/objek yang dapat diobservasi. Memerlukan observasi dan deskripsi yang mapan. Berkepentingan dengan penemuan baru. Prosedur kegiatan penelitian dirancang secara teliti dan rasional. Menuntut keahlian. Ditandai dengan usaha objektif dan logis Dilakukan secara cermat, teliti dan sabar, memerlukan kebenaran : sebab penelitian kadang kala berlawanan dengan norma tata aturan yang berlaku dalam suatu masyarakat dalam periode tertentu. Kegiatan penelitian memiliki nilai-nilai Netralitas emosional Peneliti sadar dan bersikap tegas terhadap gejala-gejala yang dipelajari. Peneliti mengingat tujuan yang akan dicapai (bebas dari suka/tak suka, pro/kontra,pribadi/kelompok) Mengamati gejala sebagaimana adanya. Keterbukaan Proses, hasil, kesimpulan, dilaporkan secara terbuka. Ketegakan sendiri Ketegakan sendiri dari kesimpulan ilmiah tidak perlu bersembunyi di balik otoritas, kemasyhuran seseorang atau pendapat mayoritas Guna Hasil Penelitian Dijadikan peta yang menggambarkan keadaan sesuatu objek yang sekaligus melukiskan tentang kemampuan sumberdaya, kemungkinan-kemungkinan yang ditemukan di dalam melaksanakan sesuatu. Dijadikan sarana diagnosis dalam mencari sebab musabab kegagalan, sehingga dapat dengan mudah dicari upaya untuk menanggulanginya. Dijadikan sarana menyusun kebijaksanaan atau policy dalam menyusun strategi pengembangan selanjutnya. Melukiskan tentang kemampuan dalam pembiyaan, peralatan, serta tenaga kerja, baik kualitas maupun kuantitas. Jenis Penelitian Berdasarkan hasil/alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian Dasar), Mempunyai alasan intelektual, dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan; Applied Reseach (Penelitian Terapan), Mempunyai alasan praktis, keinginan untuk mengetahui; bertujuan agar dapat page 12 / 21

13 melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif, efisien. Berdasarkan bidang yang diteliti : Penelitian Sosial, secara khusus meneliti bidang sosial: ekonomi, pendidikan, hukum, dsb. Penelitian Eksakta, secara khusus meneliti bidang eksakta: Kimia, Fisika, Teknik, dsb. Berdasarkan tempat penelitian Field Research (Penelitian Lapangan), langsung di lapangan; Library Research (Penelitian Kepustakaan), dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan) dari penelitian sebelumnya; Laboratory Research (Penelitian Laboratorium), dilaksanakan pada tempat tertentu / lab, biasanya bersifat eksperimen atau percobaan Berdasarkan teknik yang digunakan Survey Research (Penelitian Survei), tidak melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Experimen Research (Penelitian Percobaan), dilakukan perubahan (ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti. Berdasarkan keilmiahan Penelitian Ilmiah dan Penelitian Tidak Ilmiah Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu: Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti: Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain; Ciri-ciri penelitian ilmiah adalah: Purposiveness, fokus tujuan yang jelas; Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik; Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis; Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional; Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna; Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat; Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya. Berdasarkan spesialisasi bidang (ilmu) garapannya Spesialisasi Bidang (ilmu) garapan : Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen; Pemasaran); Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan/PR, Periklanan); Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional); Pertanian (Agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman); Teknik, Teknologi Informasi; Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan); dll. Berdasarkan dari hadirnya variabel (ubahan): variabel adalah hal yang menjadi objek penelitian, yang ditatap, yang menunjukkan variasi, baik kuantitatif maupun kualitatif. variabel : masa lalu, sekarang, akan datang. Penelitian yang dilakukan dengan menjelaskan / menggambarkan variabel masa lalu dan sekarang (sedang terjadi) adalah penelitian deskriptif ( to describe = membeberkan/menggambarkan). Penelitian dilakukan terhadap variabel masa yang akan datang adalah penelitian eksperimen. Penelitian secara umum Penelitian Survei Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada; Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb. Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain dalam menangani hal yang serupa; Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel; Hasilnya untuk pembuatan rencana dan page 13 / 21

14 pengambilan keputusan; Penelitian dapat berupa : Penelitian Exploratif (Penjajagan). Terbuka, mencari-cari, pengetahuan peneliti tentang masalah yang diteliti masih terbatas. Pertanyaan dalam studi penjajagan ini misalnya :»Apakah yang paling mempengaruhi akses informasi pada infrastruktur jaringan publik di daerah kabupaten Bogor dalam lima tahun terakhir ini?»menurut anda, bagaimana cara perawatan infrastruktur jaringan yang baik. Penelitian Deskriptif. Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. Penelitian Evaluasi. Mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya. Evaluasi di sini mencakup formatif (melihat dan meneliti pelaksanaan program), Sumatif (dilaksanakan pada akhir program untuk mengukur pencapaian tujuan). Penelitian Eksplanasi (Penjelasan). Menggunakan data yang sama, menjelaskan hubungan kausal antara variabel melalui pengujian hipotesis. Penelitian Prediksi. Meramalkan fenomena atau keadaan tertentu; Penelitian Pengembangan Sosial. Dikembangkan berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala: Misal: Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kalbar tahun 2000 Grounded Research mendasarkan diri pada fakta dan menggunakan analisis perbandingan; bertujuan mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep, membuktikan teori, mengembangkan teori; pengumpulan dan analisis data dalam waktu yang bersamaan. data merupakan sumber teori, teori berdasarkan data. Ciri-cirinya : Data merupakan sumber teori dan sumber hipotesis, Teori menerangkan data setelah data diurai. Tujuan Penelitian 1.Tujuan Exploratif (Penemuan) : menemukan sesuatu yang baru dalam bidang tertentu 2.Tujuan Verifikatif (Pengujian): menguji kebenaran sesuatu dalam bidang yang telah ada 3.Tujuan Developmental (Pengembangan) : mengembangkan sesuatu dalam bidang yang telah ada; 4.{Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi)} Penelitian dikatakan baik bila : Purposiveness, Tujuan yang jelas; Exactitude, Dilakukan dengan hati-hati, cermat, teliti; Testability, Dapat diuji atau dikaji; Replicability, Dapat diulang oleh peneliti lain; Precision and Confidence, Memiliki ketepatan dan keyakinan jika dihubungkan dengan populasi atau sampel; Objectivity, Bersifat objektif; Generalization, Berlaku umum; Parsimony, Hemat, tidak berlebihan; Consistency, data/ungkapan yang digunakan harus selalu sama bagi kata/ungkapan yang memiliki arti sama; Coherency, Terdapat hubungan yang saling menjalin antara satu bagian dengan bagian lainnya. Langkah Penelitian : 1. Menentukan Masalah 2. Studi Pendahuluan 3. Merumuskan masalah 4. Merumuskan anggapan dasar 5. memilih pendekatan 6. Menentukan variabel dan sumber data 7. Menentukan dan menyusun instrumen 8. Mengumpulkan data 9. Analisis data 10. Mengambil kesimpulan 11. Menysun laporan Isu page 14 / 21

15 Latar Belakang Isu dan Identifikasi Isu Motivasi Penelitian Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian Kaji Teori dan Pengembangan Hipotesis Teori Hasil-hasil Penelitian sebelumnya dan Pengembangan Hipotesis Rancangan Penelitian Data Model Empiris Hasil Penelitian Hasil Pengujian dan Hipotesis page 15 / 21

16 Penutup Ringkasan Simpulan Diskusi Keterbatasan-keterbatasan Saran-saran Lampiran-lampiran Daftar Pustaka Kutup Jenis Penelitian Sains - Teknologi - Rekayasa Berdasarkan : Teknologi Push dan Market Pull Ciri Karya Ilmiah dengan metode ilmiah : page 16 / 21

17 a)berdasarkan fakta; bukan cerita atau imajinasi b)bebas prasangka; fakta tsb alasannya kuat & objektif bukan subjektif c)menggunakan prinsip analisa; penjelasan secara tajam, analitik bukan deskriptif d)menggunakan hipotesa; dugaan sementara u/ menghindari agar penelitian tidak bias e)menggunakan ukuran yg objektif; dgn pertimbangan logis bukan o/ perasaan penulis f)menggunakan teknis kuantitatif; data harus diukur dgn standar yg lazim dipakai (Kg, Cm) Format Penulisan Ilmiah Halaman judul Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi; diikuti daftar tabel, diagram, peta, dsb Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah dan Rumusan Masalah Review Literatur Kerangka Pikiran (dan Rumusan Hipotesis) Metodologi Sampling Sumber data beserta jenis-jenis data yang akan dikumpulkan/dilaporkan dalam tulisan ilmiah Alat-alat pengumpulan data yang dipergunakan Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisa Bab-bab Isi Banyaknya bab-bab isi tergantung dari kebutuhan. Namun pada umumnya bab-bab isi harus mencakup: Bab-bab di mana data dan analisa data dilaporkan Bab yang berisi kesimpulan hasil analisis Bab yang membahas implikasi teoritis dan praktis daripada kesimpulan penelitian Bab Penutup Dalam bab ini dapat dikemukakan rekomendasi-rekomendasi operasional yang disarankan untuk menjawab/memecahkan masalah. Seringkali pada bagian ini juga dikemukakan beberapa keterbatasan atau kelembahan dari penelitian yang dilakukan, serta daftar masalah yang memerlukan penelitian atau pemikiran lebih lanjut. Bibiliografi Lampiran Logika : Naturalis, Deduktif, Induktif, da Modern Silogisme : Argumentasi yang terdiri dari 3 buah proposisi (statemen yang menolak atau membenarkan suatu perkara) : Premis mayor Premis minor Kesimpulan/Konklusi Dengan bantuan azas, aturan dan hukum-hukum yang berlaku pada logika matematik, diperoleh hukum penyimpulan terhadap masalah yang didasarkan kepada logika deduktif à Hukum Silogisme. Silogisme hipotetik Jika a maka b, jika b maka a, dst.merupakan pernyataan-pernyataan yang diperoleh dari masalah Jika : a maka b b maka c page 17 / 21

18 c maka d Modus Ponendo Ponens perbincangan yang menggunakan...maka dengan untuk kemudian melakukan pembenaran a maka b (benar) a (benar).. b (benar) Modus Tollendo Tollens perbincangan yang menggunakan:.maka dengan cara mengingkari kemudian melakukan penolakan. a maka b (benar) b (benar) Jadi a (benar) dari a maka b diingkari benarnya b untuk menolak benarnya a. Cara ini adalah valid. Modus Ponendo Tollens page 18 / 21

19 pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau eksklusif desjungtif àpenggunaan kata atau ; mempunyai dua sifat: a) sifat inklusif contoh: dosen atau mahasiswa boleh meninjau buku. Pernyataan itu mempunyai pengertian: dosen dan mahasiswa kedua-duanya boleh meninjau buku. b) sifat eksklusif si Juara itu diberi hadiah uang atau rumah. Pernyataan itu mempunyai arti: bila si Juara diberikan hadiah uang, ia tidak diberi hadiah rumah atau sebaliknya. Modus Tollendo Ponens pengambilan kesimpulan yang menggunakan kata atau inklusif maupun atau ekslusif dengan cara mengingkari untuk kemudian melakukan pembenaran Postulat : Kalau kita menyatakan: Manusia adalah makhluk sosial atau Manusia itu dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya, kedua pernyataan tersebut kita sebut postulat. Pernyataan : Manusia adalah makhluk sosial dapat digunakan sebagai landasan pikiran yang pasti untuk mengembangkan teori-teori dalam penelitian ilmiah. Prof. Sutrisno Hadi, MA membedakan postulat atas: Postulat pokok page 19 / 21

20 tentang alam semesta: 1.Postulat jenis 2.Postlulat keajegan 3.Postulat sebab akibat 4.Postulat keterbatasan sebab akibat 5.Postulat variabilitas gejala Postulat pokok tentang kemampuan manusia: 1.postulat tentang reliabilitas pengamatan 2.Postulat tentang relibilitas ingatan 3. Postulat tentang reliabilitas pimikiran Postulat Pokok Tentang Alam Semesta Postulat Jenis Gejala yang ada di alam ini mempunyai kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Adanya perbedaan akan menentukan aneka ragam jenis dan kesamaan-kesamaan gejala akan mewujudkan rumpun sejenis. air dan minyak berbeda tetapi sejenis batu dan besi berbeda tetapi sejenis hewan dan manusia juga berbeda tetapi sejenis?»mestinya begitu, sebab manusia adalah animal rasional Postulat ini memiliki 3 fungsi: a.meringkaskan gejala-gejala b.memudahkan mencari jenis suatu gejala c.memudahkan komunikasi baik oleh sesama ilmuwan maupun dengan masyarakat. Postulat Keajegan Gejala-gejala alam mempunyai kecendrungan untuk mempertahankan sifat-sifat hakikat dalam keadaan dan waktu tertentu. Gejala-gejala alam maupun sosial memiliki sifat tidak mutlak, artinya berubah-ubah. Perubahan kemutlakan gejala-gejala alam relatif kecil dibanding gejala-gejala sosial. kalau air dipanaskan sampai derajat tertentu, mendidih, kemudian menguap, dan kalau uap air didinginkan sampai derajat tertentu mengembun, kemudian membeku; kalau terjadi kontak antara manusia dengan manusia mungkin akan terjadi komunikasi dan interaksi kedua contoh menunjukkan adanya perubahan, entah cepat atau lambat. Postulat Sebab Akibat Semua kejadian dalam alam semesta terikat pada hubungan antara sebab dan akibat.»suatu benda jatuh, ini disebabkan oleh gravitasi bumi.»kalau seseorang mengantuk, mungkin disebabkan oleh banyak makan, mungkin juga karena suatu penyakit, atau terlalu banyak begadang. Postulat Keterbatasan Sebab Akibat Tidak semua sebab menimbulkan semua akibat. Ada keterbatasan.»belum tentu semua yang mengantuk disebabkan oleh kurang istirahat, dan sebaliknya belum tentu semua orang yang kurang istirahat lalu menjadi ngantuk. Sebab membatasi akibat dan bisa juga akibat membatasi sebab. Postulat Variabilitas Gejala Alam»Apabila dicampur 1 sendok pewarna merah dengan 1 liter air jernih, akan terlihat variabel warna merah yang berbeda bila dicampur dengan 5 liter air jernih.»akan terlihat variabel tingkah laku berbeda bila kita tersenyum kepada orang sakit ingatan dibanding kepada gadis cantik atau pemuda gagah. Dalam kondisi-kondisi dan dengan persyaratan-persyaratan tertentu yang sempurna sering dapat ditimbulkan gejala yang sama untuk gejala alam, tetapi hal ini sangat sukar sekali diwujudkan dalam gejala-gejala sosial. Oleh karena itu postulat ini harus dipertimbangkan benar-benar apabila kita mengadakan eksperimen. page 20 / 21

21 Postulat-postulat Tentang Kemampuan Manusia Postulat realibilitas pengamatan Pengamatan peneliti dalam aktivitasnya tidaklah selamanya tetap dan bahkan mungkin suatu ketika salah dalam pengamatannya yang secara terus-menerus dan teliti terhadap suatu proses atau gejala di manapun ia mengadakan penelitian. Faktor-faktor penyebabnya: kelelahan, keinginan, harapan atau motivasi dari aktivitas itu. Ini mengisyaratkan apabila peneliti lelah, harapannya tidak terwujud, keinginannya tidak terpenuhi dan motivasinya rendah, besar sekali kemungkinannya akan salah pengamatannya. Untuk mengurangi kesalahan perlu koreksi terhadap hasil pengamatannya dengan cara: 1.Pengamatan ulang 2.Menambah banyak kasus yang diamati 3.Membandingkan dengan hasil pengamatan orang lain. 4.Menggunakan ukuran-ukuran yang mantap, dan terpercaya dan memadai. 5.Menggunakan simbol-simbol 6.Berbuat objektif. Postulat reliabilitas ingatan Karena keterbatasan daya ingat peneliti, berpengaruh terhadap cara mengungkapkan atau memproduksi kembali apa saja yang ia hayati Pada umumnya orang mudah mengingat hal-hal atau peristiwa-peristiwa yang mengesankan: apa yang ia senangi, apa yang ia benci, apa yang ia kagumi, apa yang mencemaskan, dan lain-lain. Untuk mengurangi kesalahan dan untuk memudahkan mengingat orang atau peneliti suka membuat memory misalnya: dokumen, simbol, folio rekaman dan lain-lain. Postulat reliabilitas pemikiran Pemikiran peneliti kadang-kadang berubah-ubah terpengaruh oleh keadaan, tempat, dan waktu. Suatu ketika mengikuti logika, suatu ketika yang lain mengikuti perasaan (hati). Yang benar itu logis tapi yang logis tidak selamanya selalu benar. Kesalahan bisa terjadi karena tidak digunakan logika formal dalam orientasi berfikir. page 21 / 21

JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH

JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH JENIS-JENIS PENELITIAN ILMIAH Penelitian dapat digolongkan / dibagi ke dalam beberapa jenis berdasarkan kriteriakriteria tertentu, antara lain berdasarkan: (1) Tujuan; (2) Pendekatan; (3) Tempat; (4) Pemakaian

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS

LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip

Lebih terperinci

1.Struktur Penelitian a.penelitian secara umum terbagi atas 2 yaitu : 1.Penelitian Survei Ciri cirinya : a.untuk memperoleh fakta dari gejala yang

1.Struktur Penelitian a.penelitian secara umum terbagi atas 2 yaitu : 1.Penelitian Survei Ciri cirinya : a.untuk memperoleh fakta dari gejala yang 1.Struktur Penelitian a.penelitian secara umum terbagi atas 2 yaitu : 1.Penelitian Survei Ciri cirinya : a.untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada. b.mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok,

Lebih terperinci

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr. JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman Disusun oleh : Offering G/ Kelompok 3: Ely Kristiani ( 160342601

Lebih terperinci

Minggu 1 Pengertian Penelitian

Minggu 1 Pengertian Penelitian Metode Penelitian DKV. Minggu 1 Pengertian Penelitian Sumber : Buku Metodologi Penelitian Visual Dr. Didit Widiatmoko, Drs. MSn. KETERKAITAN MATAKULIAH BAHASA INDONESIA STATISTIKA METODE PENELITIAN SEMINAR

Lebih terperinci

PENGETAHUAN ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH

PENGETAHUAN ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH PENGETAHUAN ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH A. Pengetahuan Ilmiah 1. Pengertian Pengetahuan Ilmiah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring, pengetahuan berarti segala sesuatu yg diketahui; kepandaian:

Lebih terperinci

Manual Manajemen Jurnal On Line Universitas Siliwangi.

Manual Manajemen Jurnal On Line Universitas Siliwangi. Manual Manajemen Jurnal On Line Universitas Siliwangi www.journal.unsil.ac.id Daftar Isi Daftar Isi... 2 I. Pendahuluan... 3 II. Definisi-definisi... 4 III. Penerbitan jurnal ilmiah dilakukan melalui beberapa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 METODE ILMIAH

PERTEMUAN 3 METODE ILMIAH PERTEMUAN 3 METODE ILMIAH A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai metode ilmiah. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 3.1. Menjelaskan metode ilmiah 3.2. Menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO

FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO PENELITIAN FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO UNSUR PENCETUS PENELITIAN Keinginan Manusia Permasalahan Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah 2 HASRAT INGIN TAHU : Manusia berusaha mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Hasrat Ingin Tahu Manusia Menjelaskan pengertian Sains Bangunan BAB I PENDAHULUAN A. Hasrat Ingin Tahu Manusia Ilmu pengetahuan berawal pada kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro-cosmos). Manusia

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan

METODE PENELITIAN. Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN. Disarikan dari berbagai sumber yg relevan METODE PENELITIAN Pertemuan 2 JENIS-JENIS PENELITIAN Disarikan dari berbagai sumber yg relevan Jenis Penelitian Penelitian dapat digolongkan berdasarkan hasil / alasan yang diperoleh : Basic Research (Penelitian

Lebih terperinci

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal

Lebih terperinci

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian dimana seorang peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan

Lebih terperinci

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,

Lebih terperinci

Lecture Overview. Staff. Pengenalan Kuliah dan Teori Latar Belakang Untuk Penelitian

Lecture Overview. Staff. Pengenalan Kuliah dan Teori Latar Belakang Untuk Penelitian Pengenalan Kuliah dan Teori Latar Belakang Untuk Penelitian Yudi Agusta, PhD Metode Penelitian, Lecture 01 Lecture Overview Pengenalan Lecture Penilaian Jadwal Lecture Ketentuan Lain Teori Latar Belakang

Lebih terperinci

Penulisan Tesis Bab I & II. Frida Chairunisa

Penulisan Tesis Bab I & II. Frida Chairunisa Penulisan Tesis Bab I & II Frida Chairunisa Peta Wisata Tesis Pintu gerbang penelitian tesis Bab I Pendahuluan Bab III Metodologi Penelitian Bab V Kesimpulan dan Saran Magister Peneliti Bab II Tinjauan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Penelitian. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat

Konsep Dasar Penelitian. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Konsep Dasar Penelitian Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Pendahuluan Apa yang dimaksud dengan Riset/Penelitian? Langkah apa saja yang harus dilakukan? APAKAH PENELITIAN ITU? Pengertian yang salah tentang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI

PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI 1 PEDOMAN PENULISAN PROPOSAL PENELITIAN DISERTASI PROGRAM DOKTOR PASCASARJANA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2016 2 BAB I PENDAHULUAN Karya ilmiah yang disusun oleh

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH

PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH PENGERTIAN DAN HAKIKAT METODE ILMIAH Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya penelitian diadakan untuk membuktikan suatu kebenaran

Lebih terperinci

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1

SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.

Lebih terperinci

upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang

upaya untuk mengembangkan pengetahuan, mengembangkan dan menguji teori. sebagai cara dan proses penemuan melalui pengamatan atau penyelidikan yang Pengertian suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisis data menggunakan metode-metode ilmiah, baik

Lebih terperinci

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.

ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac. ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1 METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS

Lebih terperinci

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati

Ilmu Alamiah Dasar. Oleh : Dini Rohmawati Ilmu Alamiah Dasar Oleh : Dini Rohmawati dini_rohmawati@uny.ac.id Ciri makhluk hidup (manusia) Rasa ingin tahu Sejarah perkembangan pola pikir manusia Perkembangan Pola Pikir Manusia Ciri Makhluk Hidup

Lebih terperinci

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU

A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU KELOMPOK 8 A. LOGIKA DALAM FILSAFAT ILMU Logika berasal dari kata yunani logos yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Logika sebagai ilmu merupakan elemen dasar setiap ilmu pengetahuan. Logika

Lebih terperinci

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI A l a m a t Kantor : NANDI WARNANDI Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp. (022) 2013163 ext. 4313 Rumah : Komplek Perumahan Bumi Panyileukan Blok C 13 No.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc.

METODE PENELITIAN. Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran. Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. METODE PENELITIAN Pengantar: Pengetahuan, Ilmu dan Kebenaran Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini bertujuan

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. M.MA., MA. M.MA., MA. 09/01/2016 1 Manusia mencari kebenaran dengan menggunakan akal sehat (common sense) dan dengan ilmu pengetahuan. Ada empat hal pokok yang membedakan antara ilmu dan akal sehat. 1)

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN DR. SITI KOMARIAH HILDAYANTI, S.TP. M.M. s.k.hildayanti@gmail.com Referensi: Business Research Method, 2003 by Zikmund Business Risearch Methods, 2005, Donal R. Cooper & Pamela S.

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA FKIP UNS

KLASIFIKASI PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA FKIP UNS KLASIFIKASI PENELITIAN SKRIPSI MAHASISWA FKIP UNS Oleh: Fadilah Umar 1 ABSTRACT This research executed as a mean to know (1) Classification research of student thesis of FKIP UNS year 2004-2008 based on

Lebih terperinci

Proses berfikir ilmiah

Proses berfikir ilmiah Proses berfikir ilmiah Rasional Mekanisme Analitik &Sintetik Empiris Pengetahuan, pengalaman,pemahaman teori Pengetahuan khusus & Fakta Umum< data lapangan> Deduksi Induksi Pendekatan Ilmiah Penalaran

Lebih terperinci

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN

BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 1 BAB I ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN I - 2 masalah When, why and how do... we do the research...? hasrat ingin tahu Metode Non Ilmiah Mencari Jawaban Pendekatan Non Ilmiah Pendekatan

Lebih terperinci

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) IG090307 Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) Metodologi Penelitian Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Penulisan Ilmiah -

Lebih terperinci

II. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH. Oleh Bambang Juanda

II. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH. Oleh Bambang Juanda II. POLA PIKIR PENELITIAN ILMIAH Oleh Bambang Juanda Kaidah atau sifat Berpikir Ilmiah: 1. skeptis. Selalu mempertanyakan suatu kebenaran (teori) yg ada. 2. analitis. Selalu mencari hubunganhubungan dari

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi

BAB I HAKEKAT IPA. Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada. fisika biologi BAB I HAKEKAT IPA Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) : Ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya, termasuk gejala-gejala alam ang ada Gejala-gejala alam fisika biologi kimia Rasa ingin tahu manusia merupakan

Lebih terperinci

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN. Disusun oleh: Saptawati Bardosono

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN. Disusun oleh: Saptawati Bardosono PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Disusun oleh: Saptawati Bardosono Research is? Herald De Forest Arnold: Research is of the mind, not of the hands, a concentration of thoughts and not a process of experimentation

Lebih terperinci

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017

BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN. Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 BAB 6 ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH & PENELITIAN Agung Suharyanto,M.Si PSIKOLOGI - UMA 2017 When, why and how do... we do the research...? masalah hasrat ingin tahu Mencari Jawaban Metode Non Ilmiah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis METODE PENELITIAN BISNIS Andri Helmi M, SE., MM Penelitian Merupakan suatu penyelidikan yang sistematik dalam memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.

Lebih terperinci

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

Lebih terperinci

DOSEN: YULI KURNIA NINGSIH

DOSEN: YULI KURNIA NINGSIH METODE PENELITIAN DOSEN: YULI KURNIA NINGSIH Pertemu-an ke Tanggal Bahan Keterangan 1 02-09-2015 Pendahuluan: Penjelasan mengenai RP selama 1 smt, buku acuan dan Ref 1 penilaian Definisi Metodologi Penelitian

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui

Lebih terperinci

Metodologi penelitian

Metodologi penelitian Metodologi penelitian Metode Ilmiah Pengertian Metode Ilmiah Definisi-definisi penelitian yang diungkapkan di atas menunjukkan penelitian yang menggunakan metode ilmiah (scientific method). Secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. A. Pengertian Logika. B. Tujuan Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian Logika Logika berasal dari kata Logos yaitu akal, jika didefinisikan Logika adalah sesuatu yang masuk akal dan fakta, atau Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau

Lebih terperinci

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH METODOLOGI PENULISAN ILMIAH Pertemuan Ke-3 Penelitian :: Noor Ifada :: noor.ifada@if.trunojoyo.ac.id S1 Teknik Informatika-Unijoyo 1 POKOK BAHASAN Unsur Pencetus Penelitian Tugas Ilmu dan Penelitian Pengetahuan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Yang diampu oleh Bpk. Gusnar Mustapa, S.E., M.M. Disusun oleh Kelompok III: EVI ARISTA

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian

Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian Modul 2 Permasalahan dan Proposisi Penelitian 1. PENGERTIAN PERMASALAHAN PENELITIAN Permasalahan penelitian ialah upaya untuk menetapkan batas-batas yang jelas mengenai fokus perhatian yang akan diteliti

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian

METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian METODE PENELITIAN Konsep, Jenis dan Tahapan Penelitian Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Mengapa perlu penelitian? Pengetahuan manusia

Lebih terperinci

Mengapa orang perlu mencari Kebenaran?

Mengapa orang perlu mencari Kebenaran? KONSEP DASAR RISET RACHMAT SUDARSONO FE-UNPAD Penelitian dan Pencarian Apa itu Kebenaran? Kebenaran Dimanakah Kebenaran itu? Bagaimanakah mencari Kebenaran itu? Apa parameter Kebenaran itu? Benarkah kebenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 )

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ( Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia Tahun 2013 ) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena kenaikan jumlah populasi kendaraan pada tiap tahunnya di Indonesia yang terdiri dari mobil penumpang, bis, truk, dan sepeda motor membawa berbagai

Lebih terperinci

[1] [2]

[1]  [2] MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Resume Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Rabu, 26 Oktober 2016 Diresume oleh Fevi Rahmawati Suwanto, 16709251005 S2 Prodi PMat Kelas A Universitas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto) METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu

Lebih terperinci

Pengantar Metodologi Penelitian. sri lestari

Pengantar Metodologi Penelitian. sri lestari Pengantar Metodologi Penelitian sri lestari Kodrat Manusia: Ingin tahu Berusaha mencari jawaban: mengamati, mempelajari, meneliti, mencoba memberi jawaban atas hal-hal yg belum diketahuinya..dst. hingga

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I

P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I P E N G ETA H U A N & I L M U P E N G ETA H U A N L I A A U L I A F A C H R I A L, M. S I CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN (HELMSTADTER DALAM CHRISTENSEN, 2001) Kekukuhan Pendapat (Tenacity) Metode ini berdasarkan

Lebih terperinci

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian dan Metode Ilmiah 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan definisi penelitian dan metode ilmiah. Menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mata pelajaran fisika pada umumnya dikenal sebagai mata pelajaran yang ditakuti dan tidak disukai siswa. Kecenderungan ini biasanya berawal dari pengalaman belajar

Lebih terperinci

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR

EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR EPISTEMOLOGI: CARA MENDAPATKAN PENGETAHUAN YANG BENAR Slamet Heri Winarno JARUM SEJARAH PENGETAHUAN Kriteria kesamaan dan bukan perbedaan yang menjadi konsep dasar Berlaku metode ngelmu yang tidak membedakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Teori dan Praktik

METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Teori dan Praktik METODOLOGI PENELITIAN EKONOMI DAN BISNIS Teori dan Praktik Penulis: Tony Wijaya Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak

Lebih terperinci

SARANA BERPIKIR ILMIAH

SARANA BERPIKIR ILMIAH SARANA BERPIKIR ILMIAH PENDAHULUAN Ciri Utama Manusia BERPIKIR AKAL BERPIKIR ALAMIAH berdasarkan kebiasaan sehari-hari, dari pengaruh alam sekelilingnya ILMIAH berdasarkan sarana tertentu secara teratur

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kerangka Berpikir Pada penulisan karya ilmiah, ada beberapa langkah penting yang perlu ada dalam penulisan, salah satunya adalah kerangka berpikir. Kerangka

Lebih terperinci

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si.

Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah. Sulistyani, M.Si. Metode, Sikap, Proses, dan Implikasi Ilmiah Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Berlatar belakang Penalaran deduktif (rasionalisme) dan induktif (empirisme) memiliki kelemahan dalam mengungkap

Lebih terperinci

BAB III. III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III.  III METODOLOGI PENELITIAN BAB III ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan

Lebih terperinci

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01 Arief Soeleman, M.Kom arief22208@gmail.com ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN Research (Inggris) dan recherche (Prancis) re (kembali) to search (mencari)

Lebih terperinci

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Ishafit http://ishafit.pfis.uad.ac.id Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN

PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN PERANAN TEORI DALAM PENELITIAN HASRAT INGIN TAHU: Mencari Kebenaran PENDEKATAN NON-ILMIAH: Common sense (akal sehat) Prasangka Pendekatan intuitif Kebetulan/Coba-coba Pendapat otoritas ilmiah PENDEKATAN

Lebih terperinci

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Pengertian Kalimat Pengertian kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Kalimat Fakta adalah

Lebih terperinci

BAB V METODE-METODE KEILMUAN

BAB V METODE-METODE KEILMUAN BAB V METODE-METODE KEILMUAN Untuk hidupnya, binatang hanya mempunyai satu tujuan yang terlintas dalam otaknya yaitu pemenuhan kebutuhan untuk makan. Manusia dalam sejarah perkembangannya yang paling primitifpun

Lebih terperinci

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA. By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR S-1 UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO HAKIKAT IPA By Nurratri Kurnia Sari, M. Pd HAKEKAT SAINS SCIENCE (SAINS) ILMU PENGETAHUAN ALAM ILMU ALAMIAH INTEGRASI

Lebih terperinci

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi

Ilmu pengetahuan. himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi Ilmu pengetahuan himpunan pengetahuan yang diperoleh secara terorganisisr melalui prosedur dan metode tertentu yang kemudian disistema-tisasi Struktur Ilmu Pengetahuan dimulai dengan konsep awal berupa

Lebih terperinci

Bambang Avip Priatna M

Bambang Avip Priatna M Bambang Avip Priatna M METODE Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu RASIONAL Kegiatan penelitian dilakukan dengan caracara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran

Lebih terperinci

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Berikut adalah bagan dalam memformulasikan kerangka pikir dan hipotesis dalam suatu penelitian. Kerangka Pikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

Lebih terperinci

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian, Metode Penelitian metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian", Metode Penelitian didukung oleh : Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Tenkin Analisis

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN ( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.netbab III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field

Lebih terperinci

Bab 1 PENELITIAN 1-2

Bab 1 PENELITIAN 1-2 1-1 Bab 1 PENELITIAN 1-2 1-3 Apa itu penelitian? Apa itu penelitian? Penelitian merupakan suatu penyelidikan sistematis yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk menyelesaikan permasalahan. Penelitian

Lebih terperinci

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP

MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 MODUL/TATAP MUKA KE : 1 PENYUSUN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif atas dasar paradigma naturalistik. Sugiyono (2007) menegaskan bahwa: Metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si.

ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA. Sulistyani, M.Si. ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id Ciri-Ciri Manusia Organ tubuhnyakompleks dan sangat khusus terutama otaknya Mengadakan metabolisme Tanggap terhadap rangsang

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF

ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF ANDRI HELMI M, SE., MM METODE PENELITIAN SOSIAL KUANTITATIF Menurut Tujuannya Menurut Penggunaannya Menurut Metodenya Menurut Tingkat Eksplanasi Menurut Jenis Data dan Analisis Menurut Bidang Ilmu Menurut

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN STATISTIK

PENELITIAN DAN STATISTIK PENELITIAN DAN STATISTIK Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri-ciri : 1. Rasional : dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal 2. Empiris : teramati

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN SILABUS ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, PENELITIAN DASAR-DASAR PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Historis Penelitian Deskriptif Penelitian Perkembangan Penelitian

Lebih terperinci

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd

METODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd 1. Kontrak Perkuliahan 2. Konsep, Karakteristik dan Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan 3. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan 4. Masalah penelitian

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kerangka Berpikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu

METODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu

Lebih terperinci

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah

Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah Modul ke: Ruang Lingkup Penelitian Ilmiah PENGERTIAN PENELITIAN ILMIAH, METODOLOGI PENELITIAN, DAN LOGIKA BERPIKIR ILMIAH Fakultas Ilmu Komunikasi Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom Program Studi S1 Brodcasting

Lebih terperinci

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah

METODE & DESAIN PENELITIAN. Rijal Fadilah METODE & DESAIN PENELITIAN Rijal Fadilah Definisi Penelitian (Research) Penelitian (Research) : usaha utk menemukan, mengembangkan, & menguji kebenaran suatu pengetahuan yg dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men

Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk men Metodologi Penelitian Psikologi Rahayu Ginintasasi Konsep Dasar Metodologi adalah pengetahuan tentang cara-cara (science of methods). Dalam kontek penelitian, metodologi adalah totalitas cara untuk meneliti

Lebih terperinci

METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA : SRI SETIAWATY NPM : DEFINISI METODE ILMIAH

METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA : SRI SETIAWATY NPM : DEFINISI METODE ILMIAH UNIVERSITAS GUNADARMA NAMA : SRI SETIAWATY NPM : 18211261 KELAS : 3EA27 METODE ILMIAH DEFINISI METODE ILMIAH Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Kerangka berpikir MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Resume Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Rabu, 26 Oktober 2016 Diresume oleh Fevi Rahmawati Suwanto, 16709251005 S2 Prodi PMat

Lebih terperinci

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA MATERI: 13 Modul SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA (SMKM-Atjeh) MENULIS KARYA ILMIAH 1 Kamaruddin Hasan 2 arya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (ya ng berupa hasil pengembangan) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk meneliti sesuatu sehingga dapat diambil kesimpulan. Metode adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

Lebih terperinci

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi

BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi Mata Kuliah Semester PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR : Metode Penelitian Sosial Ekonomi : VI Pertemuan Ke : 1 Pokok Bahasan Dosen : Konsep-konsep Dasar Penelitian

Lebih terperinci