MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR"

Transkripsi

1 Kerangka berpikir MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Resume Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Rabu, 26 Oktober 2016 Diresume oleh Fevi Rahmawati Suwanto, S2 Prodi PMat Kelas A Universitas Negeri Yogyakarta [1] [2] Petemuan kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan yang dilaksanakan pada tanggal 26 Oktober 2016 pukul sampai dengan di ruang kuliah R200B gedung lama pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta Prodi Pendidikan Matematika kelas A dengan dosen pengampu Dr. Heri Retnowati. Sistem perkuliahan pada minggu ini berupa presentasi kelompok disertai sesi tanya jawab dan diskusi. Berikut adalah hasil resume dari materi Memformulasikan Kerangka Berpikir dan Hipotesis yang telah disampaikan oleh kelompok penyaji pada pertemuan kedelapan: Menetapkan variabel Membaca buku dan hasil penelitian Deskripsi teori dan hasil penelitian Pengertian Anlalisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian Proses penyusunan Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian Sintesa kesimpulan Kerangka berpikir Hipotesis

2 Hipotesis penelitian Pengertian Fungsi Kegunaan Menguji teori Mendorong teori Menjelaskan fenomena sosial Memberi kejelasan Memberi pernyataan Memberi arahan Ciri-ciri Daya penjelas Hubungan antar variabel Dapat diuji Konsisten Sederhana Macam Penelitian Statistik Deskriptif Induktif Deduktif Nihil Alternatif Bentuk Komparatif Asosiatif Kekeliruan Cara menguji Kesalahan tipe I Kesalahan tipe II Mencocokkan fakta Konsistensi logis

3 A. Kerangka Berpikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian digunakan untuk menjelaskan hubungan antar variabel, bisa dengan dua variabel atau lebih. Kerangka pikir merupakan bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis yang menggambarkan alur pikiran peneliti dan memberikan penjelasan kepada orang lain mengapa dia mempunyai anggapan seperti yang diuraikan dalam hipotesis. Penulisan kerangka pikir didasarkan atas pendapat ahli dan hasil-hasil penelitian yang mendahuluinya. Proses penyusunan kerangka berpikir untuk merumuskan hipotesis, yaitu: 1. Menetapkan variabel yang diteliti Penetapan variabel yang diteliti digunakan untuk menentukan teori yang akan dikemukakan 2. Membaca buku dan hasil penelitian Buku-buku yang dibaca dapat berbentuk buku teks, ensiklopedia, dan kamus. Sedangkan hasil penelitian yang dapat dibaca adalah laporan penelitian, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi. 3. Deskripsi teori dan hasil penelitian Dari buku dan hasil penelitian yang dibaca akan dapat dikemukakan teori-teori yang berkenaan dengan variabel yang diteliti. 4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian Peneliti secara kritis mengkaji ketersesuaian antara teori-teori dan hasil penelitian yang telah ditetapkan dengan obyek penelitian 5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian Peneliti membandingkan antara teori satu dengan teori yang lain dan hasil penelitian satu dengan penelitian yang lain untuk memadukan antara teori satu dengan teori yang lain, atau mereduksi bila dipandang terlalu luas. 6. Sintesa kesimpulan Melalui dua tahap analisis sebelumnya, peneliti dapat melakukan sintesa atau kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan kerangka berpikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

4 7. Kerangka berpikir Kerangka berpikir yang terbentuk dapat berupa asosiatif/hubungan maupun komparatif/perbandingan. Kerangka berpikir asosiatif dapat menggunakan kalimat: jika begini maka akan begitu; jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula atau jika pengawasan dilakukan dengan baik (positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang (negatif). 8. Hipotesis Berdasarkan kerangka berpikir tersebut selanjutnya disusun hipotesis. Misalkan kerangka berpikir berbunyi jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi, maka hipotesisnya berbunyi ada hubungan yang positif dan signifikan antara komitmen kerja dengan produktivitas kerja. B. Pengertian Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul yang biasanya merujuk pada hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis yang semula merupakan dugaan, setelah dibuktikan melalui data yang dapat dipercaya keabsahannya lalu berubah status menjadi thesa (kebenaran). Itulah sebabnya istilah yang digunakan adalah hipotesis yang merupakan gabungan dari hypo (dibawah) dan tesa (kebenaran). Secara keseluruhan berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar), dan baru diangkat menjadi kebenaran kalau telah disertai bukti-bukti. Alasan pembuatan hipotesis ada dua, yaitu 1. Hipotesis yang mempunyai dasar kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian dibidang itu, dan hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data; 2. Hipotesis dapat menunjukkan kepada peneliti prosedur apa yang harus diikuti dan jenis data apa yang harus dikumpulkan.

5 C. Fungsi dan Kegunaan Hipotesis Fungsi Hipotesis, yaitu: 1. Untuk menguji teori, maksudnya hipotesis dapat dinyatakan sebagai suatu pernyataan dari teori dalam bentuk yang bisa diuji. 2. Untuk mendorong teori, maksudnya hipotesis digunakan untuk mendorong teori yang bisa menerangkan suatu keadaan dari kecenderungan hipotesis yang tidak berhubungan dengan teori. 3. Untuk menerangkan fenomena sosial, maksudnya hipotesis yang diuji secara empiris, baik penolakan mapun penerimaan, akan memberikan penjelaskan kepada kita mengenai fenomena yang terkait Kegunaan hipotesis, yaitu: 1. Memberikan kejelasan sementara tentang gejala-gejala serta mempermudah perluasan pengetahuan dalam suatu bidang. Hipotesis yang telah terencana dengan baik akan memberikan arah dan mengemukakan penjelasan-penjelasan. Karena hipotesis dapat diuji dan divalidasi melalui penyelidikan ilmiah, maka hipotesis dapat membantu kita memperluas pengetahuan. 2. Memberikan suatu pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian. Pertanyaan tidak dapat diuji secara langsung akan tetapi orang dapat menguji hipotesis yang tersirat dalam pertanyaan tersebut yang selanjutnya dapat diuji hubungan antara kedua variabel. 3. Memberikan arah kepada penelitian. Hipotesis menentukan sifat-sifat data yang diperlukan guna menguji pernyataan tersebut. Secara sederhana hipotesis menunjukkan kepada peneliti apa yang harus dilakukan. 4. Memberikan kerangka untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan. Peneliti dapat melaporkan diseputar jawaban-jawaban hipotesis sehingga membuat penyajian laporan lebih berarti dan mudah dibaca secara sistematis.

6 D. Ciri Hipotesis yang Baik Ciri-ciri hipotesis menurut Ary, D, dkk dalam (Wagiran, 1982) yaitu: 1. Hipotesis harus memiliki daya penjelas. Suatu hipotesis harus merupakan penjelasan yang mungkin mengenai apa yang seharusnya diterangkan 2. Hipotesis harus merupakan hubungan yang diharapkan diantara variabelvariabel. Suatu hipotesis harus menerka atau menduga hubungan antara dua atau lebih variabel. 3. Hipotesis harus dapat diuji. Suatu hipotesis yang dapat diuji (testability) berarti dapat ditahkikkan (verifiable) artinya deduksi, kesimpulan, dan perkiraan dapat ditarik dari hipotesis tersebut sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan pengamatan empiris yang akan mendukung atau tidak mendukung hipotesis tersebut. 4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada. Hipotesis hendaknya tidak betentangan dengan hipotesis, teori, dan hukum-hukum yang sebelumnya sudah mapan. 5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana mungkin. Hal ini untuk memudahkan pengujian hipotesis, serta menjadi dasar bagi penyusunan laporan yang jelas dan mudah dimengerti pada akhir penyelidikan. E. Macam-Macam Hipotesis Macam-macam hipotesis penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Hipotesis Penelitian a. Hipotesis Induktif Hipotesis induktif adalah hipotesis yang formulasinya didasarkan atas generalisasi hasil dari serangkaian observasi yang telah dilakukan di lapangan atau di bidang ilmu yang bersangkutan. b. Hipotesis Deduktif Hipotesis deduktif adalah hipotesis yang formulasinya didasarkan atas generalisasi hasil dari serangkaian studi teori atau studi kepustakaan. 2. Hipotesis Statistik a. Hipotesis Nihil

7 Hipotesis nihil diartikan sebagai tidak adanya hubungan atau perbedaan antara dua fenomena yang diteliti. Diberi notasi atau simbol dengan (H o ). b. Hipotesis Alternatif Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan atau adanya hubungan antara dua fenomena yang diteliti (variabel bebas dengan variabel terikat), diberi notasi atau simbol dengan (H 1 ). F. Bentuk-Bentuk Hipotesis Berdasarkan Rumusan Masalah Bentuk-bentuk hipotesis berdasarkan rumusan masalah dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Hipotesis Deskriptif Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri. 2. Hipotesis Komparatif (Perbedaan) Pada rumusan ini, variabelnya sama tetapi populasi atau sampelnya yang berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda. 3. Hipotesis asosiatif (Hubungan) Pada hipotesis ini, jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. G. Kekeliruan yang Terjadi pada Hipotesis Sugiyono (2001) menyatakan bahwa dalam menaksir populasi berdasarkan data sampel kemungkinan akan terdapat dua kesalahan, yaitu: 1. Kesalahan Tipe I adalah suatu kesalahan bila menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya diterima). Dalam hal ini tingkat kesalahan dinyatakan dengan α (baca alpha). 2. Kesalahan tipe II, adalah kesalahan bila menerima hipotesis yang salah (seharusnya ditolak). Tingkat kesalahan untuk ini dinyatakan dengan β (baca beta).

8 Kesimpulan dan Keadaan Sebenarnya Keputusan Hipotesis Benar Hipotesis Salah Terima Hipotesis Tidak Membuat Kesalahan Kekeliruan Macam II Tolak Hipotesis Kesalahan Tipe I Tidak Membuat Kesalahan H. Cara Menguji Hipotesis Terdapat dua cara untuk menguji hipotesis, yaitu: 1. Mencocokkan dengan fakta Dalam menguji hipotesis dengan mencocokkan fakta, maka diperlukan percobaan-percobaan untuk memperoleh data. 2. Dengan mempelajari konsistensi logis Si peneliti memilih suatu desain dimana logika dapat digunakan, untuk menerima atau menolakm hipotesis. I. Apakah Hipotesis Harus Terbukti Arikunto (2010) menjelaskan bahwa terdapat dua alternatif jawaban dalam penelitian, yaitu: 1. Pendapat pertama menyatakan, semua penelitian pasti berhipotesis. Semua peneliti diharapkan menentukan jawaban sementara, yang akan diuji berdasarkan data yang diperoleh. Hipotesis harus ada karena jawaban penelitian juga harus ada, dan butir-butirnya sudah disebut dalam problematika maupun tujuan penelitian. 2. Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika yang dipermasalahkan menunjukkan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jawaban untuk satu variabel yang sifatnya deskriptif, tidak perlu dihipotesiskan. Penelitian eksploratif yang jawabannya masih dicari dan sukar diduga, tentu sukar ditebak apa saja, atau bahkan tidk mungkin dihipotesiskan.

[1] [2]

[1]  [2] MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Resume Perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan Rabu, 26 Oktober 2016 Diresume oleh Fevi Rahmawati Suwanto, 16709251005 S2 Prodi PMat Kelas A Universitas

Lebih terperinci

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Diresume dari presentasi Rahmanita Syahdan, Misnasanti, dan Rospala Hanisah Yukti Sari pada mata kuliah Metode Penelitian Penelitian pada Rabu 26 Oktober

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kerangka Berpikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih.

Lebih terperinci

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS Berikut adalah bagan dalam memformulasikan kerangka pikir dan hipotesis dalam suatu penelitian. Kerangka Pikir Kerangka pikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR A. Kerangka Berpikir Pada penulisan karya ilmiah, ada beberapa langkah penting yang perlu ada dalam penulisan, salah satunya adalah kerangka berpikir. Kerangka

Lebih terperinci

RESUME MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

RESUME MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA A. Kerangka Berpikir Kerangka pikir merupakan bagian teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis. Kerangka pikir menggambarkan alur pikiran peneliti dan

Lebih terperinci

Oleh: Nur Azizah (NIM )

Oleh: Nur Azizah (NIM ) RESUME MATERI MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam kehidupan. Dengan dilakukan penelitian maka dihasilkan berbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori

BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori,

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis Penelitian

A. Pengertian Hipotesis Penelitian Menurut Sugiyono (2010) perumusan hipotesis penelitian merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berfikir. Tetapi perlu diketahui bahwa tidak

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

HIPOTESIS PENELITIAN

HIPOTESIS PENELITIAN HIPOTESIS PENELITIAN (Metodologi Penelitian ) oleh Nanang Ade Putra 16709251025 Fitri Ayu Ningtiyas 16709251037 Annisa Eprila Fauziah 16709251040 Program Strudi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Yang diampu oleh Bpk. Gusnar Mustapa, S.E., M.M. Disusun oleh Kelompok III: EVI ARISTA

Lebih terperinci

Penentuan hipotesis adalah menjadi bagian yang penting dalam melakukan dan merancang sebuah penelitian. Hipotesis merupakan bagian dari tujuan

Penentuan hipotesis adalah menjadi bagian yang penting dalam melakukan dan merancang sebuah penelitian. Hipotesis merupakan bagian dari tujuan Penentuan hipotesis adalah menjadi bagian yang penting dalam melakukan dan merancang sebuah penelitian. Hipotesis merupakan bagian dari tujuan penelitan. Namun, tidak semua penelitian memiliki hipotesis

Lebih terperinci

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 7

PENGANTAR STATISTIK JR113. Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI Pertemuan 7 PENGANTAR STATISTIK JR113 Drs. Setiawan, M.Pd. Pepen Permana, S.Pd. Deutschabteilung UPI 2008 Pertemuan 7 HIPOTESIS Asal kata: hupo thesis = sementara = pernyataan/teori Beberapa definisi hipotesis: asumsi

Lebih terperinci

Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma 1 OBSERVASI Identifikasi bidang Permasalahan 3 PENDEFINISI AN MASALAH Pembatasan

Lebih terperinci

MODUL DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS

MODUL DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS MODUL 10 DASAR PENGUJIAN HIPOTESIS 1. Pendahuluan Pada bab VIII telah dipelajari mengenai cara-cara menaksir parameter. Berdasarkan penaksiran yang dilakukan, lalu kesimpulan

Lebih terperinci

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON Buku Acuan McMillan, J.H. & Schumacher, Sally. 2001. Research in Education.New York: Logman. Creswell, John W. 1994. Research Design, Qualitative

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Inkuiri merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

Lebih terperinci

Merumuskan Hipotesis Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Merumuskan Hipotesis Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 Merumuskan Hipotesis Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian merupakan salah satu unsur penting dalam

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis Setelah menemukan fenomena penelitian kemudian menyusun desain penelitian dan rerangka konseptual penelitian, langkah

A. Pengertian Hipotesis Setelah menemukan fenomena penelitian kemudian menyusun desain penelitian dan rerangka konseptual penelitian, langkah PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian kuantitatif. Terdapat tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini, di antaranya: Pertama, Hipotesis dapat dikatakan sebagai piranti

Lebih terperinci

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN

commit to user 32 BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang digunakan sebagai penelitian oleh peneliti adalah kelas IX A SMP Muhammadiyah Program Khusus Surakarta pada tahun

Lebih terperinci

HIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis

HIPOTESIS. Pertemuan 9. Pengertian Hipotesis HIPOTESIS Pertemuan 9 Pengertian Hipotesis Dugaan/kesimpulan sementara Suatu hubungan logis antara 2 atau lebih variabel yang dinyatakan dalam bentuk suatu pernyataan yang dapat diuji. Jawaban sementara

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS MAKALAH. (Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliahi Metodologi Penelitian Bidang Studi) Oleh : TINI HENDRAYATI

PENGUJIAN HIPOTESIS MAKALAH. (Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliahi Metodologi Penelitian Bidang Studi) Oleh : TINI HENDRAYATI PENGUJIAN HIPOTESIS MAKALAH (Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliahi Metodologi Penelitian Bidang Studi) Oleh : TINI HENDRAYATI 110210302024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Hipotesis

PENGUJIAN HIPOTESIS. 1. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS. Pengertian Hipotesis Dari arti katanya, menurut Arikunto (: ) hipotesis berasal dari penggalan kata, hypo yang artinya di bawah dan thesa yang artinya kebenaran. Jadi hipotesis yang

Lebih terperinci

Prosedur Penelitian (1)

Prosedur Penelitian (1) HAND OUT MATA KULIAH Prosedur Penelitian (1) Tedi Priatna Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung 1 Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan kenyataan dan harus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

RAGAM / JENIS PENELITIAN

RAGAM / JENIS PENELITIAN RAGAM / JENIS PENELITIAN Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah juga disebut sebagai studi literature atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis penting adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2014

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2014 HIPOTESIS E-mail: aditya.12st@gmail.com Facebook: ddt_12id@yahoo.com Blog: adityasetyawan.wordpress.com Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM, MPH.

Lebih terperinci

1. Variabel Penelitian 2. Landasan Teori 3. Kerangka Pikir 4. Kajian Penelitian yang Relevan 5. Hipotesis

1. Variabel Penelitian 2. Landasan Teori 3. Kerangka Pikir 4. Kajian Penelitian yang Relevan 5. Hipotesis 1. 2. Landasan Teori 3. Kerangka Pikir 4. Kajian Penelitian yang Relevan 5. Hipotesis Afid Burhanuddin, M.Pd. Afid Burhanuddin, M.Pd. 1 Variabel? Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESA

MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESA MERUMUSKAN DAN MENGUJI HIPOTESA Perlukah Hipotesa Dalam Suatu Penelitian? YA TIDAK Langkah pokok dituntun oleh komponen masalah hipotesa-dataanalisa-kesimpulan dimana komponen-komponen tersebut dijalin

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

Dinotasikan dengan Ho Penulisan, Ho : µ = suatu angka numerik Ditulis dengan tanda =, walaupun maksudnya adalah, ataupun

Dinotasikan dengan Ho Penulisan, Ho : µ = suatu angka numerik Ditulis dengan tanda =, walaupun maksudnya adalah, ataupun Hipotesis Ali Muhson, M.Pd. By Ali Muhson (c) 2013 1 Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu menyusun dan menguji hipotesis penelitian yang berkaitan dengan gejala pendidikan dan ekonomi By Ali Muhson (c) 2013

Lebih terperinci

HIPOTESIS DESAIN PENELITIAN

HIPOTESIS DESAIN PENELITIAN KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS, DAN DESAIN PENELITIAN OLEH : I MADE ARTAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR 2005 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran dijabarkan dari teori-teori ada tinjauan

Lebih terperinci

JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA HIPOTESIS Semester V 2013 Ig. Dodiet Aditya Setyawan, SKM. Definisi HIPOTESIS PENELITIAN H ipotesis merupakan gabungan dari kata "hipo" yang artinya dibawah,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk mendapatkan data yang dilakukan secara ilmiah dengan tujuan dan fungsi tertentu. Cara ilmiah yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan

Lebih terperinci

PENGERTIAN Pertama Kedua Ketiga MACAM MACAM TEORI

PENGERTIAN Pertama Kedua Ketiga MACAM MACAM TEORI PENGERTIAN Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam pelaksanaan penelitian adalah teori. Menurut Kerlinger (1973:9), teori adalah serangkaian asumsi, konsep,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yg dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tahap pertama: dalam tahap pertama ini penulis menentukan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tahap pertama: dalam tahap pertama ini penulis menentukan masalah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk dalam katagori jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini di bagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah studi kasus, dimana dalam metode ini dilakukan pembahasan masalah berdasarkan kondisi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini menekankan pada gambaran holistik terhadap kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa kelas XII Jurusan Teknik 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan, dalam hal ini penulis menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Jenis dan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

Pertemuan 4. Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis

Pertemuan 4. Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis Pertemuan 4 Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan bentuk-bentuk hipotesis. Menguraikan tentang Kerangka Berfikir

Lebih terperinci

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASROOM ACTION RESEARCH ) Oleh: TIM PENGAJAR PTK DEPARTEMEN ELEKTRO PPPPTK BOE / VEDC MALANG

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASROOM ACTION RESEARCH ) Oleh: TIM PENGAJAR PTK DEPARTEMEN ELEKTRO PPPPTK BOE / VEDC MALANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( CLASROOM ACTION RESEARCH ) Oleh: TIM PENGAJAR PTK DEPARTEMEN ELEKTRO PPPPTK BOE / VEDC MALANG 19 30 OKTOBER 2009 1 MENGAPA HARUS PTK? MENGAJAR SAMBIL MENELITI UNTUK MENINGKATKAN

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd

PENGUJIAN HIPOTESIS. Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd PENGUJIAN HIPOTESIS Wahyu Hidayat, S.Pd., M.Pd HIPOTESIS HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH TINGKAT KEBENARANNYA SEHINGGA MASIH HARUS DIUJI MENGGUNAKAN TEKNIK TERTENTU HIPOTESIS DIRUMUSKAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah daerah di Jalan Dago Pojok RW 03 Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong,, Provinsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Hasil Belajar Evaluasi merupakan proses penilaian yang dilakukan setelah melakukan kegiatan. Tujuannya untuk mengetahui kekurangan yang terjadi agar kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika pada umumnya identik dengan perhitungan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika pada umumnya identik dengan perhitungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika pada umumnya identik dengan perhitungan menggunakan angka-angka dan rumus-rumus. Dari hal ini muncul anggapan bahwa kemampuan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian dimana seorang peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan

Lebih terperinci

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN

KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2010) penelitian kualitatif adalah penelitian yang didasarkan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Hasan, 2002: 21). Pengertian lain dari metode penelitian ialah cara yang digunakan

Lebih terperinci

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA BAB VIII PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 8.1. Metode Pengumpulan Data Dalam suatu penelitian kadang-kadang tidak hanya menggunakan satu cara pengumpulan data. Misalnya di samping metode wawancara (interview),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai arti penting dalam pengembangan teknologi. Konsep-konsep fisika

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai arti penting dalam pengembangan teknologi. Konsep-konsep fisika 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fisika merupakan ilmu yang mempelajari gejala atau fenomena alam serta berusaha untuk mengungkap segala rahasia dan hukum semesta. Fisika mempunyai arti penting dalam

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM.

ANDRI HELMI M, SE., MM. ANDRI HELMI M, SE., MM. TEORI MERUPAKAN SUATU KUMPULAN CONSTRUCT ATAU KONSEP, DEFINISI, DAN PROPOSISI YANG MENGGAMBARKAN FENOMENA SECARA SISTEMATIS MELALUI PENENTUAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DENGAN TUJUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab tiga merupakan uraian dari metode penelitian yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian mengenai intervensi terhadap anak dengan hambatan komunikasi.

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis bukan merupakan fakta yang sudah pasti benar dan kemudian penelitian di lakukan untuk membuktikan kebenaran tersebut

PENGUJIAN HIPOTESIS. Hipotesis bukan merupakan fakta yang sudah pasti benar dan kemudian penelitian di lakukan untuk membuktikan kebenaran tersebut Andriani Kusumawati HIPOTESIS Hipotesis pada hakikatnya merupakan suatu pernyataan (thesis) yang masih kurang lengkap (hypo) kebenarannya. Dengan kata lain kebenaran dari pernyataan tersebut masih memerlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lizna Gustiana Rahmi, 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mata kuliah keahlian (MKK) adalah salah satu mata kuliah yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan penguasaan mahasiswa pada bidang keahlian tertentu. Mata kuliah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2006 :15) mengemukakan bahwa metode penelitian

Lebih terperinci

MENJADI PENELITI YANG BAIK

MENJADI PENELITI YANG BAIK MENJADI PENELITI YANG BAIK Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M Keberhasilan suatu tugas, kegiatan ataupun produk matrial/non matrial harus diawali dengan kegiatan penelitian, sehingga sebagai

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN. ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr.

METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN. ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr. METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr. 1 PENDAHULUAN Pengertian PENELITIAN secara sederhana oleh Meyer (1969) adalah : suatu usaha yang sistematis untuk meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

RESUME KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN

RESUME KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN RESUME KAJIAN TEORI DALAM PENELITIAN Disusun untuk memenuhi tugas Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika yang diampu oleh Ibu Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Disusun Oleh : Yunda Victorina Tobondo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan

Lebih terperinci

HIPOTESIS PENELITIAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH. Tujuan Pembelajaran

HIPOTESIS PENELITIAN. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH. Tujuan Pembelajaran Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH HIPOTESIS PENELITIAN Tujuan Pembelajaran Setelah mendapatkan materi ini, maka diharapkan agar para mahasiwa dapat memahami mengenai; a. Definisi hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki zaman modern seperti sekarang ini, manusia dihadapkan pada berbagai tantangan yang ditandai oleh pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Pada perancangan ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif sebagai prosedur penelitian, Metode penelitian kualitatif adalah metode untuk menyelidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas X MIA 2 semester gasal tahun ajaran 2015/2016.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk jenis quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan kualitatif-deskriptif untuk mengetahui proses berpikir siswa. Menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik III. METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk

Lebih terperinci

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Pertemuan 1 Konsep Dasar Penelitian dan Metode Ilmiah 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan definisi penelitian dan metode ilmiah. Menjelaskan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOI PENELITIAN

BAB III METODOLOI PENELITIAN BAB III METODOLOI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mempresentasikan data yang diperoleh secara uji statistik.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan keguanaan. 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan keguanaan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencari dan menemukan data yang diperoleh dalam penelitian dan membuat analisis dengan maksud agar penelitian dan kesimpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran

III. METODE PENELITIAN. status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Moh. Nazir (2003: 54) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Adalah proses penelitian dan pemberian makna terhadap data dan informasi lebih ditonjolkan, dengan ciri utama pendekatan dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Adapun penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis mendefinisikan

Lebih terperinci

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu

Lebih terperinci

MAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh:

MAKALAH FILSAFAT ILMU. Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif. Patricia M D Mantiri Pend. Teknik Informatika. Tema: Disusun oleh: MAKALAH FILSAFAT ILMU Tema: Penalaran Induktif dan Penalaran Deduktif Disusun oleh: Patricia M D Mantiri 10 312 633 Pend. Teknik Informatika I. Latar Belakang Masalah Sebelum membahas tentang penalaran

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1

METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN. Fakultas Teknik Elektro 1 METODOLOGI PENELITIAN DAN ETIKA PENELITIAN 1 Pengertian Metodologi Penelitan Tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. 2 JENIS-JENIS PENELITIAN TUJUAN METODE TINGKAT EKSPLANASI ANALISIS & JENIS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Metode eksperimen ini digunakan karena sesuai dengan permasalahan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH: PENELITIAN PRAKTIS DAN STRATEGIS DALAM RANGKA PENYIAPAN SEMINAR.

KARYA ILMIAH: PENELITIAN PRAKTIS DAN STRATEGIS DALAM RANGKA PENYIAPAN SEMINAR. KARYA ILMIAH: PENELITIAN PRAKTIS DAN STRATEGIS DALAM RANGKA PENYIAPAN SEMINAR munir@upi.edu KEMAMPUAN MENULIS KARYA ILMIAH Kemampuan mendasar dari karya ilmiah adalah menulis. Menulis adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA Pada bab ini, peneliti akan mengkaji beberapa pokok bahasan diantaranya deskripsi data, analisis data, pembahasan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian. A. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Permendikbud No 67 Th 2013 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 yang menjelaskan tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk

Lebih terperinci

Metode ilmiah dan Teori ilmiah

Metode ilmiah dan Teori ilmiah Metode ilmiah dan Teori ilmiah Oleh : Benny Ridwan Metode Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. 1. Pendekatan Kualitatif Pendekatan yang

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf Modul ke: BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf Fakultas Psikologi Dra. Hj. Winarmi. M. Pd. Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Definisi Paragraf Paragraf merupakan seperangkat kalimat yang membicarakan

Lebih terperinci

Pertemuan 9 HIPOTESIS

Pertemuan 9 HIPOTESIS Pertemuan 9 HIPOTESIS Pengertian Hipotesis Dugaan/kesimpulan sementara dari suatu fakta yang daat diamati (Trelease, 1960). Sebuah taksiran atau referensi yang dirumuskan serta diterima untuk sementara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research), dengan teknik studi kasus dan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik

Lebih terperinci

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Tipe penelitian berguna untuk membantu penulis dalam menyusun penelitian, sehingga proses penelitian dapat terarah dan sistematis. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci