Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar"

Transkripsi

1 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia terhadap Hasil Belajar Matematika Sekolah Dasar Effect of Cooperative Learning Model and Indonesian Capability to the Elementary School Mathematics Learning Outcomes Faad Maonde 1. Rosdiana 2 & Ilham 2 ( 1& 2 Staf pengajar dan alumni pendidikan matematika jurusan PMIPA FKIP Universitas Halu Oleo. faadmaonde@yahoo.com. rosdiana@yahoo.com. ilhamfairuzzamam@gmail.com) Abstrak : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan analisis varian dengan desain 2x2 faktorial dengan tujuan: (1) deskripsi hasil belajar matematika setelah diberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia (2) pengaruh faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar matematika (3) perbedaan hasil belajar matematika menurut model pembelajaran kooperatif dengan syarat penguasaan bahasa Indonesia. (4) perbedaan hasil belajar matematika menurut penguasaan bahasa Indonesia dengan syarat model pembelajaran kooperatif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa rerata hasil belajar matematika mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan bahasa Indonesia dengan kontribusi sebesar satuan dan sumbangan R square (R 2 ) = 33.4%. Hasil analisis inferensial berdasarkan statistik Uji-F menunjukkan bahwa keempat model faktor interaksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Kata kunci: Pembelajaran TSTS, Student Team Achivement Divisions (STAD), Kemampuan Bahasa Indonesia, Hasil belajar matematika. Abstract:This study is an experimental research. which used an analysis of variant with a 2x2 factorial design. aiming at: (1) describing the results of learning mathematics after a model of cooperative learning and mastery of Indonesian language were given as the treatment; (2) identifying the effect of factors of cooperative learning and mastery of Indonesian language on the results of learning mathematics; (3) identifying the difference in the results of learning mathematics that adopted a model of cooperative learning which required a mastery of Indonesian language; (4) identifying the difference in the results of learning mathematics that adopted a mastery of Indonesian language which required a cooperative learning model. The results of the regression analysis showed that the average results of learning mathematics had significant effect on the learners mastery of Indonesian language. with a contribution of unit and R square (R 2 ) = 33.4%. The results of the inferential analysis with F-test statistics indicated that all of the four models of interactional factor had significant effects on the results of learning mathematics. Keywords: TSTS Learning, Student Achivement Team Divisions, Indonesian cabiliti, mathematics learning outcomes. PENDAHULUAN Salah satu aspek yang menentukan perkembangan dan kemajuan suatu Negara adalah aspek pendidikan. Pembangunan dibidang pendidikan merupakan salah satu bagian dari pembangunan nasional dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas agar dapat menghadapi era globalisasi yang penuh dengan berbagai perubahan. Oleh karena itu. pendidikan merupakan usaha dari berbagai pihak untuk mengembangkan dan membina peserta didik untuk meningkatkan kualitasnya sebagai bagian dari peningkatan sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan di tingkat sekolah dasar. menengah dan perguruan tinggi. 1

2 Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah peserta didik agar memiliki pengetahuan. keterampilan dan sikap belajar sebagai bentuk dari hasil belajar. Pendidikan di sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran dan interaksi antara guru dengan peserta didik. Proses pembelajaran memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan yaitu untuk menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan. Pembelajaran sebagai proses pendidikan memerlukan siasat. pendekatan. metode dan teknik yang bermacam-macam sehingga peserta didik dapat menguasai materi dengan baik dan mendalam. Pendidikan dianggap sebagai alternatif yang bersifat preventif karena pendidikan membangun generasi baru bangsa yang lebih baik. Hal ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha lembaga-lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya (Tim Dosen FIP-IKIP Malang. 1988:7). Perubahan-perubahan kurikulum pendidikan Indonesia hingga saat ini menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan). Salah satu paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered); metodologi yang semula lebih didominasi ekspositori berganti ke partisipatori; dan pendekatan yang semula lebih banyak bersifat tekstual berubah menjadi kontekstual. Semua perubahan tersebut dimaksudkan untuk memperbaiki mutu pendidikan. baik dari segi proses maupun hasil pendidikan (Trianto. 2007:2). Pembelajaran yang sesuai dengan paradigma ini adalah pembelajaran yang mampu menciptakan rasa tanggung jawab belajar pada siswa. sedangkan guru bertanggung jawab untuk menciptakan situasi yang mendorong motivasi. kreativitas. dan tanggung jawab siswa untuk belajar. Dalam hal ini guru berfungsi sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran matematika. Sutaro Hadi dan A. Fauzan (2003) mengatakan bahwa dalam pembelajaran matematika. siswa tidak boleh dipandang sebagai passive receivers of ready-made mathematics. Sesuai dengan pernyataan di atas. untuk memacu siswa agar aktif belajar matematika. salah satu caranya adalah melalui penerapan learning by doing (Listyani. 2007: 52-53) Pembelajaran matematika memerlukan seni cara. strategi. metode dan model pembelajaran agar siswa mau tertarik dan menyenangi pelajaran matematika. Di samping itu. keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanakan pendidikan di sekolah. Sebagai upaya meningkatkan keberhasilan dalam pembelajaran matematika pada masa sekarang. telah banyak dikembangkan metode-metode yang bersifat behavioristik (memanusiakan manusia). seperti student active learning. quantum learning. quantum teaching. dan accelerated learning. Seluruh metode tersebut digunakan dalam rangka revolusi belajar yang melibatkan guru dan siswa sebagai satu kesatuan yang mempunyai hubungan timbal balik. Peran guru sebagai pengajar atau fasilitator. sedangkan siswa merupakan individu yang belajar. Dengan demikian. semua pihak yang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran (guru dan siswa) telah mengetahui arah pembelajaran. Salah satu pembelajaran yang sesuai dengan hal tersebut adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Slavin (1995) menyebutkan cooperative learning merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama. di mana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Prosedur cooperative learning didesain untuk 2

3 mengaktifkan siswa melalui diskusi kelompok kecil yang terdiri atas 4 6 orang (Isjoni. 2011:16). Melalui model pembelajaran kooperatif. siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan motivasi dalam belajar matematika. Saat ini sudah banyak tipe model pembelajaran kooperatif yang telah diterapkan di kelas-kelas dalam upaya meningkatkan hasil belajar matematika. diantaranya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD). dan TSTS. Student Team Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe kooperatif yang dikembangkan Slavin yang menekankan pada adanya aktifitas dan interaksi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal. Kelebihan dari model pembelajaran ini yaitu siswa dapat saling bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru sehingga semua siswa telihat aktif dan interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. Slavin menyatakan bahwa pada STAD siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan 4 5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi. jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran. dan kemudian siswa bekerja dalam tim mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Kemudian. seluruh siswa diberikan tes tentang materi tersebut. pada tes ini mereka tidak diperbolehkan saling membantu (Trianto. 2007: 52). Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah TSTS yang dikembangkan oleh Spencer Kagan Struktur TSTS yaitu salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi kepada kelompok lain. Hal ini dilakukan karena banyak kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan-kegiatan individu. bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan yang lain. Padahal dalam kenyataan hidup di luar sekolah. kehidupan dan kerja manusia saling bergantung satu sama lainnya. Penelitian tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap hasil belajar matematika. ternyata bukan lagi hal baru. Penelitian ini telah lama dilakukan di jenjang Sekolah Menengah. diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Darmin yang dilakukan Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Kendari (Darmin. 2011). penelitian yang dilakukan oleh Siti Jibaigun pada Siswa Kelas VII SMP Negri 10 Kendari ( Jibaigun. 2011). dan penelitian yang dilakukan oleh Alkhatimah Sufiana dan Kadir Tiya pada Tahun menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika (Tiya. 2011: 21). Bertolak dari penelitianpenelitian tersebut. maka ingin diketahui pula bagaimana hasil dari penelitian serupa jika dilaksanakan di jenjang Sekolah Dasar. Dalam model pembelajaran kooperatif TSTS memiliki tujuan yang sama dengan pendekatan pembelajaran kooperatif yang telah di bahas sebelumnya. Peserta didik diajak untuk bergotong royong dalam menemukan suatu konsep. Penggunaan model pembelajaran kooperatif TSTS akan mengarahkan untuk aktif. baik dalam berdiskusi. tanya jawab. mencari jawaban. menjelaskan dan juga menyimak materi yang dijelaskan oleh teman. Selain itu. alasan menggunakan model pembelajaran TSTS ini karena terdapat pembagian kerja kelompok yang jelas tiap anggota kelompok. peserta didik dapat bekerjasama dengan temannya. dapat mengatasi kondisi yang ramai dan sulit diatur saat proses belajar mengajar (Widyantini. 2006:2). Menurut Piaget. pandangan mengenai sifat berpikir anak mengandung implikasi yang penting bagi pendidikan. Jika masa kanak-kanak dianggap semata-mata sebagai masa yang dilewati anak untuk menjadi orang dewasa kelak maka hubungan antara sistem pendidikan dan anak akan menjadi bersifat sepihak. Anak tinggal menerima hasil yang sudah jadi dari pengetahuan dan moralitas orang dewasa. Pengalaman pendidikan akan diatur dan diarahkan oleh guru dan disampaikan saja kepada anak. Dalam iklim pendidikan seperti itu. tugas-tugas pelajaran sekolah seperti mengarang akan diarahkan ke 3

4 tujuan kepatuhan dan bukan otonomi. Tetapi. jika masa kanak-kanak diterima sebagai suatu fase yang perlu dan penting dalam perkembangan berpikir logis. maka pendidikan akan dipandang secara berlainan. Jika dunia pikiran anak itu penting secara mendasar. maka itu bukan masa di mana anak mengumpulkan segala informasi yang diperlukan untuk menjadi orang dewasa. Pola berpikir anak itu akan mengalami perubahanperubahan kualitatif yang esensial bagi perkembangan berpikir abstrak logis. Maka dari itu. hubungan antara sistem pendidikan dan anak haruslah hubungan timbal-balik. Ancangan seperti itu terutama penting dalam mengajarkan matematika dan sains. Masalah yang ada berkenaan dengan pengertian-pengertian matematika dan fisika ialah bahwa pokok-pokok ini diajarkan seakan-akan merupakan seperangkat kebenaran yang hanya dapat dipahami dengan bahasa yang abstrak. Namun. matematika tersusun atas tindakan dan operasi. dan sebab itu. memahami matematika harus mulai dengan tindakan. Pembelajaran semacam itu hendaknya METODE Penelitian Eksperimen ini menggunakan desain 2x2 faktorial dilaksanakan di SD Negeri 10 Poasia pada semester genap Tahun Ajaran 2012/2013 yang terdiri dari 2 kelas dengan jumlah siswa 74 orang sebagai populasi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan dua teknik. yaitu cluster random sampling dan simple random sampling. Teknik cluster random sampling dilakukan pada saat random kelas dengan tujuan untuk mendapatkan dua kelas mulai di sekolah sebelum taman kanak-kanak dengan pemberian latihan-latihan mengenai panjang. luas. bilangan. dan seterusnya. meningkat ke eksperimen-eksperimen fisika dan mekanika di sekolah menengah (Gredler. 1991: 332). Menurut Piaget. pelajaran sains yang titik beratnya ialah eksperimentasi arah siswa sendiri perlu dimasukkan demikian pun eksperimentasi individual bilamana mungkin dalam bidangbidang ajaran yang lain. Misalnya. beberapa pelajar psikologi bisa diacarakan untuk melakukan eksperimentasi individual dalam psikolinguistik (Gredler. 1991: 333). Berdasarkan hal tersebut. dapat diketahui bahwa Bahasa Indonesia pada jenjang sekolah dasar. memiliki pengaruh dalam bidang ajaran yang lain tak terkecuali matematika. Semua bahan ajar disampaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi atau pengantar materi dalam pengajaran. Olehnya itu penelitian eksperimen ini mengaitkan pengetahuan bahasa Indonesia sebagai level. penelitian. yaitu satu kelas sebagai unit eksperimen dan satu kelas berikutnya sebagai unit kontrol. Teknik simple random sampling dilakukan pada saat random individu dengan sampel penelitian dari kedua kelas berjumlah 60 orang yang diambil berdasarkan kemampuan Bahasa Indonesia. Gambaran sampel yang terambil berdasarkan jumlah kelas dan jumlah siswa dalam setiap kelompok (sel). ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1. Gambaran Pengambilan Jumlah Sampel Siswa Kelas V pada Setiap Sel dalam Penelitian Eksperimen di SD Negeri 10 Poasia Kota Kendari. Ai (Model Pembelajaran Kooperatif) Bj (Kemampuan Bahasa Indonesia) Jumlah Siswa B1 (Kelompok Atas) B2 (Kelompok Bawah) A1 (TSTS) A2 (STAD) Jumlah Siswa Variabel dalam penelitian ini adalah: (1) variabel bebas yang terdiri dari model pembelajaran kooperatif (A i ). dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS sebagai A1. 4

5 model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai A2, Kemampuan Bahasa Indonesia (B j ). dengan kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas (B1) dan kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah (B2); (2) variabel terikat yaitu hasil belajar matematika (Y). Penelitian eksperimen 2x2 faktorial ini menggunakan Randomized Control Group Design dengan gambaran : R E T O1 R K O2 Keterangan : R =random; E = eksperimen; T = true eksperimen; K = kontrol; O k = Observasi. k= 1. 2 (O 1 = tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan O 2 = tes yang diberikan pada kelas kontrol). (Djaali.2003:90). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan pemberian instrumen hasil belajar matematika berbentuk tes essei yang terdiri dari: (1) definisi konseptual. (2) definisi operasional. (3) kisi-kisi dan (4) soal essei. Instrumen hasil belajar matematika ini diambil setelah selesai proses belajar mengajar selama 6 kali pertemuan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan perangkat program siap pakai. yaitu SPSS/PC ver dan Microsoft Office XL Hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian eksperimen ini terdiri dari (1) Analisis validitas dan reliabilitas. (2) Analisis perilaku berkarakter. (3) Analisis deskriptif dan (4) analisis inferensial. Hasil analisis validitas berdasarkan penilaian panelis dilakukan peneliti dengan memberikan konsep instrumen yang telah disusun kepada 20 orang panelis. di validasi dan diperoleh 30 butir soal yang valid. Selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas terhadap instrumen hasil belajar matematika. hal ini dilakukan untuk melihat apakah instrumen tersebut memiliki kualitas yang baik dan dapat dipakai sebagai alat ukur untuk dapat mengukur hasil belajar matematika siswa dan (3) Analisis Inferensial untuk menguji sejumlah hipotesis melalui persamaan atau model analisa varians sebagai berikut: (i) Y ijk = µ + (AB) ij + ε ijk. (ii) Y ijk = µ + Ai + (AB) ij + ε ijk. (iii) Y ijk = µ + Bj + (AB) ij + ε ijk dan (iv) Y ijk = µ + Ai + Bj + (AB) ij + ε ijk ; di mana: Y ijk menyatakan obsevasi ke-k dalam sel (i.j). µ menyatakan parameter rerata Y. Ai menyatakan parameter pengaruh tingkat ke-i dari faktor A. Bj menyatakan parametr pengaruh tingkat ke-j dari faktor B. (AB) ij menyatakan pengaruh faktor interaksi pada sel (i.j). untuk i=1.2. I. j= J dan k= N dan ε ijk menyatakan suku kesalahan random dengan asumsi mempunyai distribusi normal yang identik dan independen dengan mean/ekspektasi E(ε ijk )=0. dan varian konstan : Var(ε ijk ) = σ 2. Agung (2014, 56-67). Berkaitan dengan desain (ii) dan (iii) jika faktor interaksi A*B dalam pengujian hipotesis menolak hipotesis nol maka dilanjutkan penguji hipotesis bersyarat dengan memperhatikan tabel koefisien regresi non hirarki berdasarkan persamaan (ii) Y = α 0 + α 1 [A=1] + α 2 [A=1][AB=1] + α 3 [A=2][B=1] + ε; dan (iii) Y = β 0 + β 1 [A=1] + β 2 [A=1][AB=1] + β 3 [A=1][B=2] + ε; sebagai mana ditunjukkan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Parameter Koefisien Regresi Non Hirarki Berdasarkan Hasil Dalam Tabel 9. Ai Bj Kemampuan Bahasa Indonesia B1 (Kelompok B2 (Kelompok Atas) Bawah) A1 (TSTS) α 0 + α 1 + α 2 α 0 + α 1 α 2 A2 (STAD) α 0 + α 3 α 0 α 3 Selisih A1 A2 α 1 + α 2 - α 2 α 1 Selisih B1- B2 5

6 Keterangan: α 1 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (A1) dibandingkan dengan tipe STAD (A2) dengan syarat siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok bawah. α 2 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas (B1) dibandingkan dengan kelompok bawah (B2) dengan syarat siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (A1). α 3 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas (B1) diabndingkan dengan kelompok bawah bawah (B2) dengan syarat siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (A2). Tabel 3. Parameter Koefisien Regresi Non Hirarki Berdasarkan Hasil Dalam Tabel 11. Bj Kemampuan Bahasa Indonesia Ai B1 (Atas) B2 (Bawah) Selisih B1- B2 A1 (TSTS) β 0 + β 1 + β 2 β 0 + β 3 β 1 + β 2 β 3 A2 (STAD) β 0 + β 1 β 0 β 1 Selisih A1 A2 β 2 β 3 Keterangan: β 1 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas (B1) dibandingkan dengan kelompok bawah (B2) dengan syarat siswa diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (A1). β 2 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (A1) HASIL Secara empiris. hasil belajar matematika antara semua sel yang diperhatikan mempunyai perbedaan dalam mendukung hipotesis yang diajukan. Hasil analisis deskriptif antara perlakuan model pembelajaran kooperatif dan level kemampuan Bahasa Indonesia terhadap hasil belajar matematika. Dilanjutkan dengan pengelompokkan model pembelajaran kooperatif dan level kemampuan Bahasa Indonesia dan hasil belajar matematika (melalui syntax if). Hasil analisis deskriptif berdasarkan pengelompokkan syntax if digunakan untuk memberikan gambaran distribusi banyaknya siswa yang memperoleh nilai tertentu berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. dibandingkan dengan tipe STAD (A2) dengan syarat siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas (B1). β 3 menyatakan perbedaan rerata hasil belajar matematika (Y) untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (A1) dibandingkan dengan tipe STAD (A2) dengan syarat siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok bawah (B2). Hasil analisis pada Tabel 2. diperoleh hasil belajar matematika siswa banyak terdapat pada kategori-3 dengan interval nilai yaitu sebanyak 24 siswa. disusul pada ketagori-4 dengan interval nilai webanyak 14 orang siswa dan dengan demikian kategori siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dengan level penguasaan bahasa Indonesia pada interval nilai 65+ dengan kategori-3 ke atas sebanyak 39 orang siswa (65%) dari jumlah siswa sebanyak 60 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran melalui eksperimen ini telah berhasil meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran matematika. 6

7 Tabel 5. Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika Berdasarkan Pengelompokkan Syntax If Y (rata-rata nilai 6 kali pertemuan) A/B Total ( Y< 55) (55 Y < 65) (65 Y < 75) (75 Y < 85) (Y 85) A=1;B= A=1;B= A=2;B= A=2;B= Total Berkaitan dengan kesimpulan hasil suatu pengujian hipotesis kiranya perlu dicatat bahwa apapun kesimpulannya. jangan ragu-ragu untuk melakukan pengujian hipotesis selanjutnya. Pernyataan ini didasarkan atas pemikiran bahwa data sampel merupakan data yang diperoleh berdasarkan kelompok individu yang kebetulan terpilih (Agung, 2006:44). Atas dasar asumsi varians sama antar keempat sel yang dibentuk oleh model pembelajaran kooperatif dan kemampuan bahasa Indonesia untuk selanjutnnya melakukan analisis inferensial terhadap sejumlah hipotesis berturut-turut sebagai berikut. Hipotesis-1. Rerata belajar matematika mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan IPA. dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : β 1 0 vs. H 1 : β 1 > 0. Hasil analisis dalam Tabel 3. diperoleh nilai statistik Uji-t. = dengan nilai-p/2 = 0.000/2=0.000 < Dengan demikian. maka H 0 ditolak. Dengan ditolaknya H 0 maka dapat disimpulkan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata belajar matematika mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan bahasa Indonesia. Tabel 6. Hasil Analisis Rerata Hasil Belajar Matematika Terhadap Bahasa Indonesia Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) X a Dependent Variable: Y Hipotesis-2. Rerata hasil belajar matematika untuk semua sel yang dibentuk faktor model pembelajaran kooperatif dan kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. dengan hipotesis statistik sebagai berikut: H 0 : (AB) ij = 0 vs. H 1 : bukan H 0 (minimal ada satu parameter yang 0). Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 4 baris A*B diperoleh nilai statistik Uji-F = df=(3,56) dengan nilaip=0.000 < α = Dengan demikian maka H 0 ditolak. Ditolaknya H 0 dapat disimpulkan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika untuk semua sel yang dibentuk faktor model pembelajaran kooperatif dan kemampuan Bahasa Indonesia mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan 7

8 Tabel 7. Analisis Hasil Belajar Matematika Menurut Desain A*B Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model (a) Intercept A * B Error Total Corrected Total Hipotesis-3. Rerata hasil belajar matematika antara tingkat faktor penguasaan bahasa Indonesia untuk setiap tingkat faktor model pembelajaran kooperatif mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistik yang diterapkan adalah H 0 : (AB) ij = 0 vs H 1 : Bukan H 0 (Minimal ada satu parameter yang 0). Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5 baris A*B diperoleh nilai statsitik Uji-F = df = (3.56) dengan nilai-p = < α = Dengan demikian. maka H 0 ditolak. Ditolaknya H 0 dapat disimpulkan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika antara tingkat faktor penguasaan bahasa Indonesia untuk setiap tingkat faktor model pembelajaran kooperatif mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Tabel 8. Hasil Analisis Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Desain A A*B Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model (a) Intercept A A * B Error Total Corrected Total Hipotesis-4. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dibandingkan dengan siswa yang yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD khusus untuk siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level rendah mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan.dengan hipotesis statistik sebagai berikut: Ho : α 1 = 0 ; vs H 1 : α 1 0. Hasil analisis dalam Tabel 6 baris [A=1] diperoleh nilai statistik Uji-t = dengan nilai-p = > α = dengan demikian H 0 diterima. Dengan diterima H 0. maka dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak mendukung hipotesis yang diajukan. Hipotesis-5: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level tinggi yaitu atas rata-rata lebih tinggi dari siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level rendah yaitu kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hipotesis statistik pihak kanan yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut adalah: H 0 : α 2 0 ; vs H 1 : α 2 > 0. Hasil analisis dalam Tabel 6 baris [A=1]*[B=1] 8

9 diperoleh nilai statistik Uji-t dengan niloai-p/2 = 0.000/2 = < α = dengan demikian H 0 ditolak. Dengan ditolaknya H 0. maka dapat diambil kesimpulan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan. Hipotesis 6: Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level tinggi yaitu di atas rata-rata lebih tinggi dari siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level rendah yaitu kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hipotesis statistik satu pihak yaitu pihak kanan yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut adalah: H 0 : α 3 0 vs H 1 : α 3 > 0. Hasil analisis pada Tabel 6 baris [A=2]*[B=1] diperoleh nilai statistik Uji-t = dengan nilai-p/2 = 0.010/2 = 0.005< α = dengan demikian H0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat disimpulkan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Secara signifikan rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level tinggi yaitu di atas rata-rata lebih tinggi dari siswa yang berkemampuan Bahasa Indonesia level rendah yaitu kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tabel 9. Estimasi Koefisien Regresi Hasil Belajar Matematika Menurut Desain A A*B Parameter 95% Confidence Interval B Std. Error t Sig. LB UB Intercept (α 0 ) [A=1.00] (α 1 ) [A=2.00] 0(a)..... [A=1.00] * [B=1.00] (α 2 ) [A=1.00] * [B=2.00] 0(a)..... [A=2.00] * [B=1.00] (α 3 ) [A=2.00] * [B=2.00] 0(a)..... Hipotesis-7: Rerata hasil belajar matematika antara tingkat faktor model pembelajaran kooperatif untuk setiap faktor kemampuan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistiknya adalah: H 0 : (AB) ij = 0; vs H 1 : Bukan H 0 (Minimal ada satu parameter yang 0). Hasil analisis pada Tabel 7 baris A*B diperoleh nilai statistik Uji-F = df= (2.56) dengan nilai-p = < α=0.05 maka H 0 ditolak. Ditolaknya H0 dapat diambil kesimpulan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika antara tingkat faktor model pembelajaran kooperatif untuk setiap faktor kemampuan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan. Tabel 10. Hasil Analisis Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Desain B A*B Dependent Variable: Y Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model (a) Intercept B A * B Error

10 Total Corrected Total a R Squared =.404 (Adjusted R Squared =.372) Hipotesis-8. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas lebih tinggi dari siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistik yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut adalah: H 0 : β 1 0 vs H 1 : β 1 > 0. Hasil analisis dalam Tabel 8 baris [B=1] diperoleh nilai statistik Uji-t = dengan nilai p/2 = 0.010/2 = < α = 0.05 dengan demikian H 0 ditolak. Dengan ditolaknya H 0. maka dapat diambil kesimpulan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas lebih tinggi dari siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis-9: Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dibandingkan dengan tipe STAD. khusus untuk siswa yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistik yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut adalah: H 0 : β 2 = 0 vs H 1 : β 2 0. Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel 8 baris [A=1]*[B=1] diperoleh nilai statistik Uji-t = dengan nilai p = < α = 0.05 maka demikian H 0 ditolak. Dengan ditolaknya H 0. dapat diambil kesimpulan bahwa data mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dibandingkan dengan tipe STAD. khusus untuk siswa yang memiliki kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis-10: Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD khusus untuk siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. Hipotesis statistik yang diperlukan untuk menguji pernyataan tersebut adalah: H 0 : β 3 = 0 vs H 1 : β 3 0. Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel 8 baris [A=1] * [B=2] diperoleh nilai statistik Uji-t = dengan nilai p = > α = dengan demikian H 0 diterima. Dengan diterimanya H 0. dapat diambil kesimpulan bahwa data tidak mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD khusus untuk siswa yang kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan. 10

11 Tabel 11. Estimasi Koefisien Regresi Hasil Belajar Matematika Menurut Desain B A*B Dependent Variable: Y 95% Confidence Interval Parameter Std. Lower Upper B Error t Sig. Bound Bound Intercept (β 0 ) [B=1.00] (β 1 ) [B=2.00] 0(a)..... [A=1.00] * [B=1.00] (β 2 ) [A=1.00] * [B=2.00] (β 3 ) [A=2.00] * [B=1.00] 0(a)..... [A=2.00] * [B=2.00] 0(a)..... a This parameter is set to zero because it is redundant. Hipotesis 11: Rerata hasil belajar matematika antara semua tingkat faktor model pembelajaran kooperatif dan faktor kemampuan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan. Hipotesis statsitik yang diperlukan adalah: H 0 : (AB) ij = 0 vs H 1 : Bukan H 0. Hasil analisis dalam Tabel 9 baris A*B diperoleh nilai statistik Uji-F = df=(1,56) dengan nilaip=0.104 > α=0.05 sehingga H 0 diterima. Diterimanya H 0 dapat disimpulkan bahwa data tidak mendukung hipotesis yang diajukan atau Rerata hasil belajar matematika antara semua tingkat faktor model pembelajaran kooperatif dan faktor kemampuan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang tidak signifikan. Tabel 9. Hasil Analisis Rerata Hasil Belajar Matematika Menurut Desain A B A*B Dependent Variable: Y Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model (a) Intercept A B A * B Error Total Corrected Total a R Squared =.404 (Adjusted R Squared =.372) PEMBAHASAN Pengaruh Faktor Interaksi terhadap Hasil Belajar Matematika Interaksi antara model pembelajaran faktor interaksi tanpa mengontrol faktor utama. kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dapat faktor interaksi dengan mengontrol model diartikan sebagai ketergantungan antara model pembelajaran kooperatif (faktor A i ). faktor pembelajaran kooperatif dan kemampuan Bahasa interaksi dengan mengontrol kemampuan Bahasa Indonesia secara bersama-sama dalam Indonesia (faktor B j ). faktor interaksi dengan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Faktor interaksi dalam penelitian ini terdiri dari mengontrol model pembelajaran kooperatif dan kemampuan Bahasa Indonesia (faktor A i dan B j ). 11

12 Secara empiris. ternyata rata-rata hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas (A1B1) lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah (A1B2). Hal ini dapat dilihat dari kolom mean. A1B1 memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi yaitu bila dibandingkan dengan A1B2 yang hanya mencapai rata-rata yaitu Dari standar deviasi. A1B1 memiliki nilai yang persis sama dengan A1B2 yaitu dan secara berturut-turut. Sedangkan dari varians. juga memiliki nilai yang hampir sama antara A1B1 dan A1B2 yakni dan secara berturut-turut. Secara empiris ternyata rata-rata hasil belajar matematika antara kelompok siswa yang yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas (A2B1) lebih tinggi bila dibandingkan dengan kelompok siswa yang yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah (A2B2). Hal ini dapat dilihat dari kolom mean. A2B1 memiliki rata-rata nilai yang lebih tinggi yaitu bila dibandingkan dengan A2B2 yang hanya mencapai rata-rata yaitu Dari standar deviasi, A2B1 memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu bila dibandingkan dengan A2B2 yaitu Sedangkan dari varians. A2B1 memiliki nilai yang lebih rendah yaitu daripada A2B2 yaitu Kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok atas yaitu sebesar Sementara rata-rata hasil belajar matematika siswa yang paling rendah adalah kelompok siswa yang yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan mempunyai kemampuan Bahasa Indonesia kelompok bawah yaitu sebesar Dapat disimpulkan bahwa skor tertinggi terdapat pada model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan penguasaan bahasa Indonesia kelompok atas. disusul model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan penguasaan bahasa Indonesia kelompok bawah. kemudian yang paling rendah adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas dan terakhir yakni model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan penguasaan Bahasa Indonesia kelompok bawah. Faktor interaksi secara inferensial dari keempat model yang diperhatikan menunjukkan nilai F hitung berfluktuasi. Nilai F hitung yang tertinggi terdapat pada faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol model pembelajaran kooperatif (model kedua). disusul faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia tanpa mengontrol faktor utama (model pertama) dan paling rendah terdapat pada faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol penguasaan Bahasa Indonesia(model ketiga). disusul faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol model pembelajaran kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia (model keempat) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar-1. 12

13 20,000 15,000 Fh Faktor Interaksi 15,988 10,000 5,000 12,658 4,363 2,730 Fh 0, A*B Gambar-1. Nilai F Hitung Faktor Interaksi Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan Bahasa Indonesia Terhadap Hasil Belajar Matematika Pengaruh Faktor Interaksi terhadap Hasil Belajar Matematika Desain A A*B. Faktor interaksi model pembelajaran kemampuan bahasa Indonesia kelompok atas dan kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol(menyertakan) faktor utama model pembelajaran kooperatif (Ai). dengan empat hipotesis. satu hipotesis secara simultan berdasarkan statistik uji-f dan tiga hipotesis bawah dibandingkan dengan kemampuan IPA khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif memiliki pengaruh yang tidak signifikan. Hal ini disebabkan karena dalam bahasa Indonesia terdapat 4 kemampuan dasar berdasarkan statistik uji-t. Hipotesis secara yang ditonjolkan. menyangkut kemampuan simultan mempunyai pengaruh yang signifikan mendengarkan (menyimak). berbicara (bersuara), terhadap hasil belajar matematika. Ini berarti membaca (menelaah), dan menulis (mengungkapkan bahwa keempat sel (keempat faktor) hasil belajar isi pikiran). Oleh karena iu. matematika antar sel mempunyai perbedaan yang signifikan. Berdasarkan statistik uji-t. dua diantara tiga matematika sebagai bahasa simbolik menurut adanya penguasaan bahasa Indonesia dalam memahami simbol-simbol matematika sebagai hipotesis menolak Ho. Ini berarti siswa yang notasi variabel yang diwakili dalam memiliki penguasaan bahasa Indonesia kelompok atas relatif lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki penguasaan Bahasa Indonesia mempelajarinya. Dengan demikian. Tidak satu cara untuk memudahkan siswa dalam mempelajari matematika adalah dengan memacu siswa tersebut kelompok bawah dalam memahami konsep untuk memiliki penguasaan bahasa Indonesia matematika. Dari sini. jelas bahwa penguasaan bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang dengan baik. Di samping itu. penolakan H 0 pada kedua signifikan dalam pembelajaran matematika. hipotesis tersebut juga disebabkan oleh penerapan Menurut Arifin Muslim(2011:21). dalam artikel yang berjudul Peran Bahasa Indonesia Dalam Mata Pelajaran Lain. mengungkapkan bahwa anak yang rendah penguasaan bahasanya akan sangat sulit untuk bisa memahami pelajaran. model pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Dalam pembelajaran TSTS, ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi. diantaranya terdapat aktivitas bertamu dan menerima kunjungan dari kelompok lain. Pada tahap ini. siswa yang bertamu Sebaliknya. anak yang penguasaan bahasanya menonjolkan penguasaan menyimak dan tinggi mudah mempelajari dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil penelitian yang mengungkapkan isi pikiran. sedangkan siswa yang menerima kunjungan menonjolkan kemampuan dikemukaan oleh Maonde (2013:136) berbicara. Dengan mengungkapkan konsep yang menunjukkan bahwa rerata hasil belajar diketahui. akan membantu siswa untuk mengingat matematika dengan tidak mengelompokkan konsep tersebut dalam jangka waktu yang lama. 13

14 Dengan begitu. pada saat kembali ke kelompoknya. empat kemampuan tadi kembali berpadu sehingga konsep matematika yang dipelajari lebih mudah dipahami. Pengaruh Faktor Interaksi terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Desain B A*B. Faktor interkasi model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe TSTS dapat kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol(menyertakan) faktor utama penguasaan bahasa Indonesia (Bi). dengan empat membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar. Hal ini berbeda pada penelitian yang dikemukakan oleh Suhar dan Sangila (2013:177) hipotesis. satu hipotesis secara simultan bahwa secara signifikan rerata hasil belajar berdasarkan uji F dan tiga hipotesis berdasarkan uji t. Hipotesis secara simultan mempunyai matematika siswa dengan penguasaan bahasa Indonesia di atas rerata lebih tinggi tidak pengaruh signifikan terhadap hasil belajar signifikan bila dibandingkan dengan siswa yang matematika. Ini berarti bahwa keempat sel (keempat faktor) hasil belajar matematika antar sel mempunyai perbedaan yang signifikan. berkemampuan di bawah rerata baik pada kelas TSTS. TTW maupun STAD. Dengan demikian pada dasarnya kembali Berdasarkan statistik uji t. dua diantara tiga pada hakikat keterampilan berbahasa yang hipotesis menolak Ho. Ini berarti siswa yang di menjadi satu kesatuan yaitu membaca, berbicara, ajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe menulis dan menyimak. Ketika siswa TSTS relatif lebih baik jika dibandingkan dengan menjelaskan materi yang dibahas oleh model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran matematika di kelas. Hal ini jelas bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TSTS memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelompoknya maka tentu siswa yang berkunjung tersebut melakukan kegiatan menyimak atas apa yang dijelaskan temannya. Demikian juga ketika siswa kembali ke kelompoknya untuk menjelaskan pembelajaran matematika. Menurut materi apa yang di dapat dari kelompok yang Yusiriza(2010:2) dalam tulisannya yang berjudul dikunjungi. Siswa yang kembali tersebut Model Pembelajaran Kooperaatif Tipe TSTS. mengungkapkan bahwa siswa pada semua tingkatan/kelas yang diajar dengan model 14 menjelaskan materi yang diperoleh dari kelompok lain. siswa yang bertugas menjaga rumah menyimak hal yang dijelaskan oleh temannya. Pengaruh Faktor Interaksi terhadap Hasil Belajar Matematika dengan Desain A B A*B. Faktor interaksi model pembelajaran untuk siswa yang kemampuan bahasa kooperatif dan penguasaan bahasa Indonesia dengan mengontrol (menyertakan) faktor utama Indonesianya tinggi dengan yang rendah dari masing-masing model pembelajaran. model pembelajaran kooperatif (Ai) dan Signifikannya hipotesis tersebut penguasaan bahasa Indonesia (Bi) termasuk menunjukkan bahwa model pembelajaran interaksinya secara simultan. dengan hipotesis kooperatif yang diterapkan dalam pembelajaran Rerata hasil belajar matematika untuk model matematika di sekolah sangat berpengaruh pembelajaran kooperatif dan kemampuan Bahasa terhadap hasil belajar matematika siswa. La Indonesia termasuk interaksinya secara bersamasama Singga (2011:57) menyatakan melalui mempunyai pengaruh yang signifikan. pembelajaran kooperatif berbagai tipe merupakan Berdasarkan statistik uji-f. hipotesis salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru menolak Ho. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia termasuk interaksinya secara simultan mempunyai perbedaan yang signifikan. Ini dapat dilihat dari bagaimana hasil belajar matematika untuk membangkitkan motivasi dan keaktifan siswa. Disamping itu juga bisa melatih siswa untuk memiliki keterampilan, baik keterampilan berpikir (thinking skill) maupun keterampilan sosial (social skill). Kemudian menurut Anita Lie (2001:20) model pembelajaran kooperatif akan

15 dapat menumbuhkan pembelajaran efektif yaitu pembelajaran yang bercirikan saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interaktif promotif, komunikasi antar anggota dan pemrosesan kelompok. Siswa yang memiliki penguasaan Bahasa Indonesia yang tinggi (kelompok atas) cenderung memiliki nilai matematika yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang memiliki penguasaan Bahasa Indonesia yang rendah (kelompok bawah). Hal ini karena semua bahan ajar disampaikan dengan menggunakan bahasa KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara empiris rerata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia relatif mempunyai perbedaan dalam mendukung hipotesis yang diajukan. 2. Rerata hasil belajar matematika mempunyai pengaruh postitif terhadap bahasa Indonesia dengan R square (R 2 ) = 33.4 % dengan kontribusi setiap perubahan satu satuan variabel X (matematika) akan meningkatkan bahasa Indonesia sebesar satuan. 3. Faktor interaksi model pembelajaran kooperatif (A i ) dan penguasaan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Ini berarti bahwa model pembelajaran sebagai faktor A dan kemampuan Bahasa Indonesia sebagai faktor B antara pasangan kombinasi (i.j) saling bergantungan. 4. Faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia dengan mengontrol faktor utama model pembelajaran kooperatif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan analisis bersyarat menggunakan statistik uji-t, dua diantara tiga Saran Hendaknya guru mampu mengorganisasikan waktu sebaik-baiknya karena dalam pembelajaran Indonesia sebagai media komunikasi atau pengantar materi dalam pembelajaran. Anak yang rendah kemampuan bahasanya akan sangat sulit untuk bisa memahami pelajaran. Sebaliknya. anak yang kemampuan bahasanya tinggi mudah mempelajari dan memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian. dapat dikatakan bahwa kemampuan Bahasa Indonesia seseorang berhubungan positif dengan kemampuan memahami materi ajar yang disampaikan guru dalam proses pembelajaran. hipotesis menolak H 0. Ini berarti siswa yang memiliki penguasaan Bahasa Indonesia kelompok atas lebih baik dibandingkan dengan siswa yang memiliki penguasaan Bahasa Indonesia kelompok bawah khusus untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif. 5. Faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia dengan mengontrol faktor utama penguasaan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Berdasarkan statistik uji t. dua diantara tiga hipotesis menolak H 0. Ini berarti siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS lebih baik dengan syarat kedua kelompok bahasa jika dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. 6. Faktor interaksi model pembelajaran kooperatif dan penguasaan Bahasa Indonesia dengan mengontrol faktor utama model pembelajaran kooperatif dan faktor utama penguasaan Bahasa Indonesia mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika. Kedua faktor utama mempunyai pengaruh yang signifikan dan interaksi kedua faktor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. kooperatif memerlukan waktu yang lebih lama. Selain itu. diharapkan pula kepada pihak sekolah 15

16 untuk menerapkan kebijakan yang berkaitan dengan jumlah siswa dalam satu kelas agar tidak terjadi kelebihan kapasitas yang disesuaikan dengan kemampuan guru untuk mengelola kelas. DAFTAR RUJUKAN Agung. I Gusti Ngurah Statistika Penerapan Model Rerata-Sel Multivariat dan Model. (Jakarta : PT. Raja Garfindo Persada). Agung. I Gusti Ngurah Manajemen Penyajian Analisis Data Sederhana Untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi yang Bermutu. (Jakarta : PT. Raja Garfindo Persada). Bey. Anwar dan Waode Ekadayanti Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan IPA. Jurnal Pendidikan Matematika. 4(1): Darmin Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dan Status Pekerjaan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Matematika. (Kendari: FKIP Unhalu). Gredler. Margaret E. Bell Belajar dan Membelajarkan. (Jakarta: Penerbit CV. Rajawali). Isjoni Cooperative Learning. (Bandung: Alfabeta). Jibaigun. Siti Pengaruh model pembelajaran Kooperatif terhadap Hasil Belajar matematika siswa. (Kendari: FKIP Unhalu) Listyani. Endang Studi Tentang Strategi Guru Dalam Pembelajaran Matematika Menyikapi Pergeseran Paradigma Pendidikan Teacher Centered Ke Student Centered. dalam Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika. (Yogyakarta: UNY). La Singga Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS Dan TSTS Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika. 2(1): Maonde. Faad Aplikasi Penelitian Eksperimen dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. (Kendari: Unhalu Press). Maonde. Faad Kesenjangan Hasil Belajar Matematika Ditinjau dari Model Pembelajaran Kooperatif. Penguasaan Bahasa dan IPA. Jurnal Pendidikan Matematika. 4(2): Muhammad. Farouk dan Djaali Metode Penelitian Sosial (Bunga Rampai). (Jakarta: CV Restu Agung). Nurhadi Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. (Malang: Universitas Negeri Malang). Slavin. Robert E Cooperative Learning. Teori. Riset dan Praktik. (Bandung: Nusa Media). Suhar dan Muh. Syarwa Sangila Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan Bahasa Indonesia. Jurnal Pendidikan Matematika. 4(2): Tim Dosen FIP-IKIP Malang Pengantar Dasa-Dasar kependidikan. (Surabaya: Usaha Nasional). Tiya. Kadir dan Alkhatimah Sufiana Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif. Jenis Kelamin dan Kovariat Minat Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika 2(1): Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.. (Jakarta: Prestasi Pustaka) Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. (Jakarta: Prestasi Pustaka). Widyantini Model Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kooperatif. PPPG Matematika.Yogyakarta. Diakses tanggal 8 Juli 2012 dari postingan p4tkmatematika.org/downloads/ppp/ppp_pe mbelajaran_kooperatif.pdf 16

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2014

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA VOLUME 5 NOMOR 1 JANUARI 2014 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan IPA Terhadap Hasil Belajar Matematika Effect of Cooperative Learning Model and Science Capability To the Mathematics Learning Outcomes Utu Rahim 1 &

Lebih terperinci

Pengaruh Sikap Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif

Pengaruh Sikap Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Sikap Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif The Effect of Students Attitude on the their Maths Achievement through The Combination of Cooperative

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Berprestasi

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Berprestasi Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Berprestasi Differences in Mathematics Learning Outcomes Seen From Combination Model Cooperative Learning

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Kreativitas Belajar Leny Hartati leny_hartati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Berprestasi Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika

Pengaruh Motivasi Berprestasi Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika Pengaruh Motivasi Berprestasi Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Hasil Belajar Matematika (Studi Eksperimen Pada siswa Kelas VII SMP Negeri 13 Kendari) The Effect of achievement motivation

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS. Anna Wula Prabowati 1), Hasnawati 2)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS. Anna Wula Prabowati 1), Hasnawati 2) PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DAN KEMAMPUAN BAHASA INGGRIS Anna Wula Prabowati 1), Hasnawati 2) 1) Alumni Program Studi Pendddikan Matematika, 2) Dosen

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan Bahasa Indonesia

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan Bahasa Indonesia Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan Bahasa Indonesia Suhar 1 & Muh. Syarwa Sangila 2 ( 1 & 2 Dosen dan Alumni Pendidikan Matematika pada Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI WATAMPONE

PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI WATAMPONE PENGARUH PEMBELAJARAN QUANTUM DAN KEMAMPUAN AWAL TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIII SMP DI WATAMPONE Patrahyuna Suhatsa Mallewai 1 1 Program Studi Pendidikan Matematika, ABSTRAK: Siswa perlu

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PERBANDINGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL Abidin 1), Moh. Salam ) 1) Alumni Program Studi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika DEVID AGUS HARTATO EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR HEURISTIK DAN EKSPOSITORI DITINJAU DARI KEAKTIFAN SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 4 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

Moh. Hamzah, Siti Aminah

Moh. Hamzah, Siti Aminah Model Pembelajaran Koopertif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dan Pengaruhnya Terhadap Penguasaan Konsep Matematika Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Ciwaringin Kabupaten Cirebon Moh. Hamzah, Siti

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM PYTHAGORAS; Vol. 3(2):40-45 ISSN 2301-5314 Oktober 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF KOMBINASI STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII DI MTS USB SAGULUNG BATAM Devi Haryani,

Lebih terperinci

Pengaruh Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif

Pengaruh Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Pengaruh Minat Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Melalui Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Interests Influence Students Against Mathematics Learning Outcomes Through a combination of Cooperative

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESITASI DAN GUIDED DISCOVERY DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengetahuan Dasar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kendari

Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengetahuan Dasar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kendari Pengaruh Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengetahuan Dasar Matematika Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Kendari The Effect of Combination between Cooperative Learning

Lebih terperinci

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DIBANTU MEDIA MAGIC CARD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA (Studi Eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN N PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri II Ngadipiro Wonogiri sebagai kelas eksperimen yang merupakan salah satu SD

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, telp: ,

*Keperluan korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 4 No. 3 Tahun 015 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 5-30 ISSN 337-5 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh

MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh Moh. Jamalul Lail NIM 090210102035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP PERCUT SEI TUAN MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Tanti Jumaisyaroh Siregar Pendidikan matematika, Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

Lebih terperinci

Oleh Ervina Maret Sulistiyaningrum FPMIPA IKIP PGRI Madiun

Oleh Ervina Maret Sulistiyaningrum FPMIPA IKIP PGRI Madiun EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN INTERAKTIF SETTING KOOPERATIF (PISK) TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 5 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 DITINJAU

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP Muhamad Firdaus Prodi Pendidikan Matematika, IKIP PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 8

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HIMPUNAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: NURAISAH NIM F04210024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAJURUSAN PMIPA

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan IPA

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan IPA Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Penguasaan IPA Anwar Bey 1 & Waode Ekadayanti 2 ( 1&2 Dosen dan Alumni Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA-FKIP Universitas

Lebih terperinci

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA

FACILITATOR TERHADAP. Naskah Publikasi. Diajukan oleh INDRA A FAKULTA EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Penelitiann Eksperimen pada Kelas VII SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH INTERAKSI SOSIAL DALAM KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Febriani Fitriastuti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo febri.vitri@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS

MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 4 WONOSARI MELALUI STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISONS Setiawati, Benedictus Kusmanto Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STAD DAN TGT TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI SISWA Oleh Imam Arifin,Puji Nugraheni, Heru Kurniawan Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANNIK DWI HARYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 ANNIK DWI HARYUNINGSIH A PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AUDITORY INTELECTUAL REPETITION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI KEDISIPLINAN SISWA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK Desi Dwi Retnani, Djoko Adi Susilo, Tri Candra Wulandari Universitas Kanjuruhan

Lebih terperinci

bahwa kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan berbagai cara. Hal ini terkait erat dengan kemampuan representasi

bahwa kegiatan pembelajaran harus membawa siswa dalam menjawab permasalahan dengan berbagai cara. Hal ini terkait erat dengan kemampuan representasi Meningkatkan Kemampuan Repesentasi Matematis Siswa Melalui Strategi Solusi Pada Materi Pecahan di Kelas VII SMPN 1 Sungai Kunyit Resy Nirawati, Dosen STKIP Singkawang Kalbar email : resynirawaty@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian eksperimen dengan desain faktorial dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Maret 2012, pada tanggal 27 Februari 2012 dilakukan

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 3 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com PENGARUH PEMBELAJARAN KIMIA DENGAN METODE STUDENT

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN TIPE BAMBOO DANCING PADA MATERI EKOSISTEM KELAS VII MTs N SURAKARTA II TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2,

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD. Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2, PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD Ikhwan Robi 1, Undang Rosidin 2, Viyanti 2, 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP Unila, Robi.ikhwan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung) Novia Nalom Larasati Email: vhia_luv321@yahoo.com No Hp 0857 6824 9824 I Komang Winatha

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia Perbedaan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Kemampuan Bahasa Indonesia La Ode Ahmad Jazuli 1 & Fitrah Helviana 2 ( 1 & 2 Dosen dan Alumni Pendidikan Matematika Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH Jonny H.Panggabean dan Mutiara O. Tambunan Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan,

Lebih terperinci

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret

Agung Putra Wijaya, Mardiyana, Suyono Program Studi Magister Pendidikan Matematika Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DITINJAU DARI KEINGINTAHUAN DAN GAYA KOGNITIF PESERTA DIDIK SMP DI KABUPATEN

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

H. Faad Maonde. (Guru Besar Matematika pada Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluoleo,

H. Faad Maonde. (Guru Besar Matematika pada Jurusan PMIPA FKIP Universitas Haluoleo, Kesenjangan Hasil Belajar Matematika Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif, Penguasaan Bahasa dan IPA (Studi Eksperimen pada Siswa SMP Negeri di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara) H. Faad Maonde

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION (STAD) DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP 1) Cynthia Novarinda, 2) Trapsilo Prihandono, 2) Bambang Supriadi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENILAI DI KALANGAN MAHASISWA PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UKSW DALAM PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DETERMINANNYA

KEMAMPUAN MENILAI DI KALANGAN MAHASISWA PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UKSW DALAM PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DETERMINANNYA KEMAMPUAN MENILAI DI KALANGAN MAHASISWA PROGDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UKSW DALAM PEMBELAJARAN JIGSAW DAN DETERMINANNYA Gracia Miranda Matruty, Donald Samuel Slamet Santosa ABSTRAK Penelitian ini berangkat

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta BIOSFER, Vol. VII, No. 1, Maret 1 Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta Effect of Application

Lebih terperinci

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady*** No.

Dita Amelia*, Johni Azmi**, Jimmi Copriady***    No. STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DAN THINK PAIR SQUARE (TPS) TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI UJUNGBATU

Lebih terperinci

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengusaan Bahasa Inggeris

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengusaan Bahasa Inggeris Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa Ditinjau Dari Model Pembelajaran Kooperatif dan Pengusaan Bahasa Inggeris Awalludin 1 & Sukma Fotilano 2 ( 1&2 Dosen dan Alumni Pendidikan Matematika Jurusan PMIPA-FKIP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah

Yudhi Hanggara 1, Wajubaidah PYTHAGORAS, 5(2): 131-138 Oktober 2016 ISSN Cetak: 2301-5314 EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Citra Yunita dan Khairul Amdani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SMA DHARMAWANGSA MEDAN T.P

Lebih terperinci

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017

Seminar Nasional PGSD UNIKAMA https://semnas.unikama.ac.id/pgsd/artikel.php Vol. 1, Desember 2017 PENGARUH IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIEM GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI PANAIKANG 1 KOTA MAKASSAR Eka Fitriana HS STKIP Mega Rezky

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA STUDI KOMPARASI PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DENGAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Dwi Anggraeni 1), Chumdari 2), Hartono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Berpikir Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika SMAN 2 Kendari

Pengaruh Variasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Berpikir Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika SMAN 2 Kendari Pengaruh Variasi Model Pembelajaran Kooperatif dan Gaya Berpikir Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika SMAN 2 Kendari The Effect Of Variation Between Cooperative Learning Model and Way Of Thinking Students

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DAN NHT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KENDARI

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DAN NHT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KENDARI PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DITINJAU DARI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS DAN NHT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KENDARI Wa Ode Hartarty 1), Kadir Tiya 2), Suhar 3) 1) Alumni Program

Lebih terperinci

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari

Lebih terperinci

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4

Jenis Pupuk o B1 B2 B3 B4 TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar

Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar Jurnal Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Makassar JPF Volume 4 Nomor 3 342 Peranan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VII

Lebih terperinci

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Penggunaan Model Kooperatif Tipe CIRC Berbasis Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Yusak I. Bien 1) 1) Prodi Pendidikan Matematika STKIP SOE, NTT, Indonesia E-mail:yusakbien87@gmail.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN PERUBAHAAN BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS V SDN GEMPOLAN KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS Dami Anah 1), Suwarto WA 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang PENGARUH PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) DALAM MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF DAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X SMAN 10 MALANG PADA MATERI MINYAK

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBANTUAN ALTERNATIVE SOLUTIONS WORKSHEET UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA Arief, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI SISWA BERFIKIR KRITIS (Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Febri Irawan 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 febri.irawan22@gmail.com 1 Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS VII SMP NEGERI 15 KOTA TASIKMALAYA JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD

STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 1 No. 1 Tahun 2012 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 14-18 STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF STAD (Student Team Achievement Division) DISERTAI

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 2009 EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM UPAYA PENINGKATKAN KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret Jurnal Pendidikan Kimia, Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret 42-47 STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI METODE BERBASIS PENYELIDIKAN TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X MAN 1 MAKASSAR (1) Hardi Hamzah, (2) Sidin Ali, Muh. (3) Muhammad Tawil 1 Universitas

Lebih terperinci

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System)

(The Influence of Cooperative Learning Model Teams Games Tournament Type to The Student Learning Result on Human Excretion System) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 1 Salawu Tahun Ajaran

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Sekolah (JPMS), Vol. 1, No. 1, Agustus 017 eissn 581-53X PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

*Keperluan Korespondensi, telp: , Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG

HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG HUBUNGAN SIKAP TERHADAP MATA PELAJARAN EKONOMI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 WADASLINTANG Siti Marchatun Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION SISWA KELAS VII SMPN 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau

Ismawati, Maria Erna, dan Miharty Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KELILING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM KOLOID DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PEKANBARU Ismawati, Maria Erna, dan Miharty

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA KONSEP SUMBER DAYA ALAM DI KELAS III SD NEGERI DARAWATI JURNAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Pitri Oktaviani H. A. (1), Nurhanurawati (2), M. Coesamin (3) Pendidikan

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 1 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN MEDIA TTS DAN LKS PADA

Lebih terperinci

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 Maryetta Evi Hariati: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0 STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

Lebih terperinci

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PERAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL Dian Renata Program Studi Bimbingan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan dan Pengetahuan Sosial Universitas

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA Nur Ahmad Arofiq 1), Kristina Warniasih ) 1 SMK Al Husain

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember Abstract

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember  Abstract PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) BERBANTUAN PRAKTIKUM DALAM PEMBELAJARAN FISIKA KELAS X SMAN 3 JEMBER 1) Priyoko Tri Santoso, 2) Trapsilo Prihandono,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian, (4) pembahasan penelitian dan (5) keterbatasan penelitian.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian, (4) pembahasan penelitian dan (5) keterbatasan penelitian. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Bab ini menyajikan hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian, dengan urutan penyajian data meliputi : (1) hasil pengolahan data dalam bentuk deskripsi

Lebih terperinci

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok

Kata Kunci: model pembelajaran, Student Teams-Achievement Divisions (STAD), Kubus dan balok EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS MATERI KUBUS DAN BALOK TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 2 Nomor 1 (2016)

JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 2 Nomor 1 (2016) JURNAL ILMIAH MATEMATIKA DAN PEMBELAJARANNYA Volume 2 Nomor 1 (2016) ISSN: 2460-3481 EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

Lebih terperinci

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pembahasan. Uji Validitas dan Reliabilitas Tujuan Penulisan 1. Untuk menganalisis variabel bebas (motivasi, persepsi, dan sikap konsumen) secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat (keputusan pembelian). 2. Untuk menganalisis

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG Fatima Batubara dan Karya Sinulingga Program Studi Pendidikan FMIPA Universitas

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA TIPE JIGSAW DAN TIPE STAD PADA SISWA KELAS VIII Oleh: Farida Nurul Ngaini, Bambang Priyo Darminto, Wharyanti Ika P. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Throwing disertai diskusi dalam Pembelajaran Fisika Kelas VII di SMP Ida Purwati, Sri Astutik, Nuriman Program Studi Pendidikan Fisika jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

*Keperluan korespondensi, HP: , ABSTRAK

*Keperluan korespondensi, HP: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 203 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 23379995 jpk.pkimiauns@ymail.com STUDI KOMPARASI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TEAM

Lebih terperinci

46 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 2, April 2016 hlm ISSN:

46 Jurnal Sains dan Teknologi Tadulako, Volume 5 Nomor 2, April 2016 hlm ISSN: PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT Rangga Handhika Saputra 1, Sutji

Lebih terperinci

Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau oleh Lingkungan Belajar Siswa

Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau oleh Lingkungan Belajar Siswa SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Pengaruh Pendekatan Saintifik terhadap Prestasi Belajar Matematika Ditinjau oleh Lingkungan Belajar Siswa M-51 Ikhsan Dwi Setyono 1 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di Kelas VIII SMPN 6 X Koto Singkarak 1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pembelajaran Matematika di VIII SMPN 6 X Koto Singkarak Maria Ulfa 1, Lutfian Almash 2, Puspa Amelia 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl. KH. Tb Ismail Kav Blok F Kota Cilegon.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Prosiding Seminar Nasional Volume 02, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT(TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Rizky

Lebih terperinci