ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS Dwi Aristyanti Budhi Satrio Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to assess and to find out the effectiveness of company s financial performance of PT. H.M. Sampoerna Tbk by using liquidity ratio and profitability ratio through financial statement of periods.the research analysis uses descriptive analysis and compares the data which have been obtained by the research to the existing theories. It can be concluded that the profitability of PT. H.M. Sampoerna Tbk, is in the form of return on asset, return on equity, net profit margin, gross profit margin undergo enhancement each year. This ratio enhancement shows good financial performance in generating profit.pt. H.M. Sampoerna Tbk s liquidity is measured by using current ratio, quick ratio, and cash ratio equations undergo declination. This declination is caused by the occurrence of current assets is smaller than current liability, and inventory which undergoes enhancement. The declination of liquidity has an impact on the company s incapability to fulfill shortterm liability.by knowingthe financial performance of the company, the corporate success level can be known and it will ease the investors in making decision to make investment. Keywords: financial ratio, profitability, liquidity, and financial performance. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menilai efektifitas kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk dengan menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas melalui laporan keuangan periode tahun Metoda penelitian menggunakan analisa deskriptif serta membandingkan antara data yang diperoleh dari penelitian dengan teori yang ada. Dapat disimpulkan bahwa profitabilitas PT. H.M. Sampoerna Tbk, berupa return on asset, return on equity, net profit margin, gross profit margin mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan rasio ini menunjukkan kinerja keuangan yang baik dalam menghasilkan laba.sedangkan likuiditas pada PT. H.M. Sampoerna Tbk yang diukur dengan menggunakan persamaan current ratio, quick ratio, dan cash ratio mengalami penurunan.hal ini disebabkan terjadinya aktiva lancar yang lebih kecil dari pada hutang lancar, serta persediaan yang mengalami peningkatan. Penurunan likuiditas berdampak perusahaan kurang mampu dalam memenuhi kewajiban jangka pendek.dengan mengetahui kinerja keuangan akan dapat diketahui tingkat keberhasilan perusahaan serta mempermudah investor dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. Kata kunci: rasio keuangan, profitabilitas, likuiditas, dan kinerja keuangan PENDAHULUAN Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian dalam dunia usaha yang berubah setiap saat dengan harapan dapat melangsungkan kehidupan usahanya untuk mewujudkan harapan tersebut. Oleh karena itu setiap perusahaan dalam melakukan usahanya harus mengambil langkah-langkah baru serta pengelolaan usaha yang lebih baik untuk tercapainya tujuan perusahaan.

2 Manajemen perusahaan sangat perlu mengetahui bagaimana kondisi keuangan suatu perusahaan. Kondisi keuangan suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas dan lain-lain. Dengan menganalisa pos-pos laporan neraca akan dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan tersebut. Demi tercapainya tujuan perusahaan, perusahaan harus mampu mengatur posisi keuangan karena sebagai tolak ukur kinerja keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya kemajuan atau perkembangan didalam suatu perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan merupakan kemampuan atau prestasi perusahaan dalam menjalankan usahanya yang secara finansial ditujukan dalam laporan keuangan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan diperlukan suatu informasi yang relevan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan pada jangka waktu tertentu terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Kinerja keuangan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi (stakeholders) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Menurut Munawir (2007:64) analisis rasio keuangan merupakan cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang dihadapi perusahaan dibidang keuangan. Penilaian terhadap kinerja keuangan dapat dilakukan dengan dua pihak yaitu, pihak yang ada didalam perusahaan atau pihak intern yang bebas untuk melihat data-data akuntansi secara terperinci dan memperoleh laporan keuangan dalam bentuk asli, sedangkan pihak kedua adalah pihak eksternal atau pihak-pihak diluar perusahaan yang tidak berwenang melihat data-data secara terperinci atau mungkin laporan keuangan yang diperoleh sudah diolah sedemikian rupa atau tidak asli untuk mendapatkan hasil yang baik. Bagi pihak-pihak eksternal perusahaan seperti pemegang saham, pemerintah dan kreditur penilaian kinerja perusahaan mempunyai arti yang sangat penting dalam menentukan sasaran investasi modal yang dimilikinya. Dalam hal ini penulis merupakan pihak ekstern yaitu mengambil dan mengolah data keuangan perusahaan yang sudah diaudit oleh kantor akuntan public dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Laporan keuangan merupakan sumber-sumber informasi atau media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomi suatu perusahaan (Harahap 2004:105). Laporan keuangan masih perlu diolah dan di analisis untuk dapat dipergunakan sesuai dengan maksut pemakaian laporan keuangan, maka untuk itu diperlukan cara untuk menganalisis. Cara untuk menganalisis tersebut berbentuk analisis common size, analisis indeks, analisis rasio yang meliputi rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan. Semakin besar profitabilitas menandakan semakin baik kinerja perusahaan. Rasio likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Manfaat dari rasio ini yaitu perusahaan bisa mendapatkan suku bunga yang murah dalam mendapatkan pinjaman apabila likuiditas dari perusahaan tersebut dinilai baik. Dalam penelitian ini, peneliti memilih perusahaan rokok terkenal di indonesia yaitu PT. H.M Sampoerna Tbk. Dipilihnya perusahaan rokok tersebut dengan dasar pertimbangan 2

3 banyaknya masyarakat di Indonesia merupakan perokok aktif dan banyaknya acara-acara seperti olahraga, konser musik, dan acara lain yang di sponsori oleh perusahaan rokok, belum lagi banyaknya pegawai yang bekerja diperusahaan rokok serta banyaknya bea cukai yang diterima oleh negara. Hal ini menandakan perusahaan rokok merupakan suatu bentuk usaha yang mempunyai prospek di Indonesia. Mengingat permintaan yang tinggi akan produk rokok di Indonesia. Selain itu, beberapa saham perusahaan rokok merupakan saham-saham yang tergolong unggulan (blue chips). Berdasarkan latarbelakang masalah yang diuraikan diatas, maka rumusan masalah yang dikemukakan adalah Bagaimana analisis kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk ditinjau dari profitabilitas dan likuiditas selama periode tahun Tujuan penelitian merupakan arah akan dituju seseorang dalam melakukan penelitian (Pabundu 2006:17). Tujuan tersebut sangat terkait dengan judul dan masalah penelitian yang ditetapkan, tujuan penelitian dimaksudkan untuk mengemukakan maksud-maksud yang terkandung dalam kegiatan penelitian.berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan ini adalah Untuk mengetahui analisis kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk ditinjau dari profitabilitas dan likuiditas selama periode tahun TINJAUAN TEORETIS Laporan Keuangan Laporan keuangan menurut Martono dan Harjito (2002:1) Laporan keuangan (Financial Statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi empat macam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan aliran kas. Dari keempat macam laporan tersebut dapat diringkas lagi menjadi dua macam, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi saja. Penyajian laporan keuangan oleh perusahaan dimaksutkan untuk menyediakan informasi yang menyangkut kondisi yang bermanfaat bagi semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan tersebut baik pihak intern atau ekstern dalam pengambilan keputusan. Menurut Baridwan (2004:109) komponen laporan keuangan yang dihasilkan setiap periode adalah : 1. Neraca Neraca adalah laporan keuangan yang sistematis menyajikan posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang dapat dipercaya mengenai aktiva, kewajiban dan modal perusahaan. 2. Laporan laba rugi Laporan laba rugi adalah gambaran hasil operasi perusahaan dengan menunjukan pendapatan dan biaya dalam suatu periode tertentu. 3. Laporan perubahan modal Disamping penyususan laporan laba rugi pada akhir periode akuntansi biasanya juga disusun laporan yang menunjukan sebab-sebab perubahan modal perusahaan. 4. Laporan arus kas Tujuan utama laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama suatu periode tertentu. 5. Catatan atas laporan keuangan Laporan keuangan harus jelas dan dapat dimengerti sesuai dengan kebijaksanaan akuntansi pada tiap-tiap perusahaan baik didalam suatu negara maupun antar negara.

4 Tujuan Laporan Keuangan Laporan keuangan Menurut Hanafi (2005:30) tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut : (a) menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan ekonomi; (b) menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan eksternal; (c) menyediakan informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan; (d) menyediakan informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya tersebut; (e) menyediakan informasi mengenai pendapatan dan komponen-komponennya; (f) menyediakan informasi mengenai aliran kas, laporan aliran kas disajikan melalui laporan analisis aliran kas. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan merupakan analisis mengenai kondisi keungan suatu perusahaan yang melibatkan neraca dan laba rugi. Pertama, Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah kekayaan (harta), kewajiban (hutang) dan modal dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Neraca biasanya disusun pada akhir tahun (31 Desember). Kekayaan atau harta disajikan pada sisi aktiva, sedangkan kewajiban atau hutang dan modal sendiri disajikan disisi pasiva. Kedua, laporan laba-rugi (income statement) merupakan laporan yang menggambarkan jumlah penghasilan atau pendapatan dan biaya dari suatu perusahaan pada periode tertentu. Apabila neraca menunjukkan posisi keuangan pada saat tertentu, maka laporan laba-rugi menunjukkan laba atau rugi perusahaan selama periode tertentu. Menurut Prastowo (2008:57-58) tujuan analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : (a) sebagai alat screening awal dalam memilih alternative investasi atau merger; (b) sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa mendatang; (c) sebagai alat ukur untuk evaluasi terhadap manajemen; (d) untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan, dan intuisi; (e) untuk mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa diletakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan pada hakekatnya bertujuan untuk memberikan dasar pertimbangan yang lebih baik dan sistematis dalam rangka memprediksi apa yang mungkin terjadi dimasa datang mengingat data yang disajikan oleh laporan keuangan menggambarkan apa yang terjadi. Analisis Rasio Keuangan Menurut Munawir (2007:64), analisis rasio keuangan menggambarkan suatu hubungan atau pertimbangan antara suatu jumlah tetentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio ini akan menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi suatu perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio profitabilitas dan rasio likuiditas untuk kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk. a. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, beberapa rasio profitabilitas menurut Harahap (2004:20-23) adalah: 1) Return On Total Asset (ROA) Return on total assets menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Keuntungan tersebut merupakan hasil kegiatan operasional atas penggunaan modal yang diinvestasikan dalam seluruh aktiva. Semakin besar return on total asset menunjukkan semakin efektif perusahaan dalam menggunakan total aktivanya. Rumus return on total asset (ROA) dinyatakan dalam rumus : 4

5 5 Laba Bersih Return On Asset= x 100% Total Aktiva 2) Return On Equity (ROE) Return on equity menunjukkan besarnya laba bersih yang diperoleh dari modal sendiri yang dimiliki perusahaan (Hanafi,2005:87). Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Return on equity dinyatakan dalam rumus: Laba Bersih Return On Equity = x 100% Modal Sendiri 3) Net Profit Margin Net Profit Margin digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba pada tingkat penjualan tertentu (Hanafi, 2005:86). Net Profit Margin dinyatakan dalam rumus: Laba Bersih Net Profit Margin = x 100% Penjualan 4) Gross Profit Margin Gross Profit Margin adalah selisih antara net sales dengan operating expenses (harga pokok penjualan + biaya administrasi + biaya penjualan + biaya umum) dimana selisihnya dalam presentase net sales. Rasio ini dihitung dengan membandingkan antara laba kotor usaha dengan total penjualan. Laba Kotor Gross Profit Margin = x 100% Penjualan b. Rasio likuiditas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya, beberapa jenis rasio likuiditas sebagai berikut: 1) Current Ratio atau aktiva lancar Current Ratio atau aktiva lancar yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi aktiva lancarnya. Current ratio dinyatakan dalam rumus: Aktiva Lancar Current Ratio = x 100% Hutang Lancar 2) Quick Ratio atau rasio cepat Quick Ratio atau rasio cepat rasio ini sama seperti current ratio tetapi persediaan tidak diperhitungkan karena kurang likuid. Quick ratio dinyatakan dalam rumus: Aktiva Lancar - Persediaan Quick Ratio = x 100% Hutang Lancar

6 3) Cash ratio Cash ratio adalah perbandingan antara dana tunai perusahaan dan hutang lancar. Dana tunai ini adalah kas dan rekening di bank yang setiap saat dapat dicaikan. Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancar hanya dengan menggunakan kas atau setara kas. Kas Cash Ratio = x 100% Hutang Lancar Keunggulan Rasio Keuangan Menurut Harahap (2004:298) analisis rasio keuangan memiliki keunggulan dibandingkan dengan teknik analisis lainnya, keunggulan tersebut adalah sebagai berikut: (a) rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar yang lebih mudah dibaca dan ditafsirkan; (b) merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang diajikan laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit; (c) mengetahui posisi perusahaan ditengah industri lain; (d) Sangat bermanfaat untuk bahan dalam kondisi dalam mengisis moda-modal pengambilan keputusan dan model prediksi; (e) menstandarisasikan size perusahaan; (f) lebih mudah membandingkan peruahaan secara periode atau lime series; (g) lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang akan datang. Manfaat Rasio Keuangan Hasil analisis rasio keuangan menurut Djarwanto (2004:67) untuk pihak-pihak yang berkepentingan meleputi: (a) untuk mengetahui keadaan dan kinerja terhadap rata-rata industri dari perusahaan sejenis; (b) manajer dapat mengetahui keadaan perkembangan finansial diperusahaan dan akan dapat diketahui hasil yang telah dicapai diwaktu yang sedang berjalan; (c) perbaikan diwaktu yang akan datang jika diketahui kelemahan-kelemahan perusahaan dari hasil penganalisaan; (d) para kreditur pada umunya merasakan kepentingan terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban-kewajiban finansial baik jangka pendek maupun jangka panjang, sedangkan calon kreditur lebih menekankan pada struktur finansial dan struktur modal perusahaan; (e) para pemegang saham dan calon pemegang saham karena tingkat keuntungan baik sekarang maupun pada masa yang akan datang. Hal ini sangat baik bagi para pemegang saham dan calon pemegang saham karena tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan akan mempengaruhi harga mereka miliki. Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah hasil dari kegiatan operasi perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka-angka keuangan. Dengan analisis kinerja keuangan berdsarkan data keuangan yang dipublikasikan pada laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim. Kinerja keuangan perusahaan pada umunya didasarkan pada laba yang dihasilkan dibandingkan dengan investasi modal yang ditanamkan, kinerja keuangan yang baik harus didukung oleh pertumbuhan aktiva, pasiva dan modal serta kenaikkan penjualan, laba usaha dan hasil bersih yang memadai. Manfaat kinerja bagi manajemen maupun karyawan adalah sebagai berikut: (a) mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian karyawan secara maksimum; (b) membantu pengambilan keputusan yang bersangkutan dengan karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberitahuan; (c) mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan serta untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program pelatihan karyawan; (d) menyediakan 6

7 umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana atasan mereka menilai kinerja mereka; (e) menyediakan suatu dasar bagi distribusi penghargaan. Penilaian Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja atau performance adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaa suatu kegiatan/program dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi yang tertuang dalam strategi suatu planning suatu organisasi. Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat keberhasilan individu atau kelompok, kinerja dapat diketahui jika individu atau kelompok tersebut mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini berupa tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai, tanpa ada tujuan atau target kinerja seseorang atau organisasi tidak mungkin dapat diketahui karena tidak ada tolak ukurnya. Secara umum tujuan penilaian kinerja adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui tingkat likuiditas Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya b. Untuk mengetahui tingkat profitabilitas Yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dan untuk mengatasi penurunan return on asset, return on equity maka perusahaan dapat memperbaki dengan cara memacu penjualan dan mengendalikan harga pokok dengan memperhatikan resiko serta mengelola seluruh aktiva dan modal yang dimiliki dengan baik lagi. Hubungan Analisis Rasio Keuangan dengan Kinerja Keuangan Teknik analisis rasio keuangan yang digunakan khususnya profitabilitas dan likuiditas bermanfaat untuk melakukan penilaian kinerja keuangan perusahaan. Penilaian ini dilakukan pada suatu periode tertentu dan kemajuan yang diharapkan dapat dicapai dengan hasil yang lebih baik dibandingkan hasil yang telah dicapai sebelumnya. Dengan adanya laporan keuangan dapat dihitung besarnya rasio profitabilitas dan likuiditas dan dari hasil perhitungan tersebut manajemen dapat menganalisa kemampuan perusahaan dalam menetapkan kebijakan selanjutnya yang harus diambil dalam efektifitas operasi perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan dan menarik investor maupun kreditor. Selain itu manajemen dapat mengambil kebijakansanaan yang penting untuk memperbaiki posisi maupun kondisi perusahaan yang dikelolanya dan kebijakan yang dibutuhkan sehubungan dengan kelangsungan perusahaan dimasa yang akan datang. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Adapun objek dalam penelitian ini adalah PT. H.M. Sampoerna Tbk dengan menggunakan analisis kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk ditinjau dari profitabilitas dan likuiditas selama periode tahun Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampel karena penelitian ini bersifat studi kasus dengan menganalisa data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan hanya memusatkan pada suatu kasus yakni menilai kinerja keuangan perusahaan PT. H.M. Sampoerna Tbk ditinjau dari profitabilitas dan likuiditas selama periode tahun Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Adapun variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah: 7

8 8 a. Profitabilitas Rasio profitabilitas, rasio yang bertujuan melihat kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Variabel rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Net profit margin (NPM),dan Gross Profit Margin (GPM) yang diperoleh dari data laporan keuangan dari tahun pada PT. H.M. Sampoerna Tbk. b. Likuiditas Rasio likuiditas, rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Variabel rasio likuiditas diukur dengan menggunakan Current Ratio, Quick Ratio, dan Cash Ratio untuk data laporan keuangan dari tahun pada PT. H.M. Sampoerna Tbk. c. Kinerja Keuangan Perusahaan Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu prestasi kerja yang diperoleh atau dicapai perusahaan yang tercermin dari informasi keuangan yang menggambarkan nilai suatu perusahaan pada akhir periode pada PT. H.M Sampoerna Tbk. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Rasio Profitabilitas 1. Return On Asset (ROA) Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat asset yang tertentu. ROA sering juga disebut ROI atau Return On Invesment atau untuk dapat mengukur kemampuan perusahaaan dengan keseluruhan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Tolak ukur dari penelitian Return On Asset (ROA) dalam satuan persen (%) apabila Return on Asset (ROA) > 5% dikatakan efisien (Munawir, 2008:89). Tahun Tabel 1 Rata-rata Return on Asset PT H.M. Sampoerna Tbk Selama Periode Tahun Laba Bersih Total Aktiva ROA (%) , , , , , ,36 Rata-rata Return On Asset 31,04 Berdasarkan tebel 1 dapat dilihat bahwa return on asset PT H.M. Sampoerna Tbk pada tahun Besarnya return on asset yang dihasilkan pada tahun 2007 sebesar 23,11%, ditahun 2008 mengalami kenaikan sebesar 24,11%, diikuti dengan peningkatan ditahun 2009 sebesar 28,71%, dan ditahun 2010 sebesar 31,28% tahun 2011 sebesar 41,65, sedangkan ditahun 2012 return on asset mengalami penurunan sebesar 37,36%. Terjadinya penurunan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan kurang maskimal dalam menghasilkan keuntungan/laba dengan semua aktiva yang dimilikinya.

9 9 Dengan demikian dapat diketahui bahwa kurun waktu tahun rata-rata return on asset yang dihasilkan adalah sebesar 31,04%, artinya rata-rata PT H.M. Sampoerna selama tahun hanya mampu menghasilkan laba bersih dari asset yang dimiliki sebanyak 0,3104 atau 31,04%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa return on asset yang dihasilkan PT H.M. Sampoerna dikatakan efisien. Return on asset yang tinggi menunjukkan efisiensi dan efektifitas pengelolahan asset yang semakin baik, karena return on asset menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. 2. Return On Equity (ROE) Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari modal sendiri yang dimilki. Tolak ukur dari penilaian return on equity(roe) dalam satuan persen (%) apabila return on equity(roe) > 20% dikatakan efisien (Munawir, 2008:100). Tabel 2 Rata-rata Return on equity PT H.M. Sampoerna Tbk Selama Periode Tahun Tahun Laba Bersih Modal Sendiri ROE (%) , , , , , ,68 Rata-rata Return On Equity 59,44 Berdasarkan tebel 2 dapat dilihat bahwa return on equity PT H.M. Sampoerna Tbk pada tahun Besarnya return on equity yang dihasilkan pada tahun 2007 sebesar 44,94%, mengalami kenaikan ditahun 2008 sebesar 48,4%, diikuti dengan peningkatan ditahun 2009 sebesar 48,63%, dan mengalami peningkatan kembali ditahun 2010 sebesar 62,87% tahun 2011 sebesar 78,14%, sedangkan pada tahun 2012 return on equity mengalami penurunan sebesar 73,68%. Terjadinya penurunan tersebut menunjukkan bahwa kinerja perusahaan yang kurang baik. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam periode tahun rata-rata return on equity yang dihasilkan adalah sebesar 59,44%, artinya rata-rata PT H.M. Sampoerna Tbk selama tahun hanya mampu menghasilkan laba bersih dari modal sendiri yang dimiliki sebanyak 0,5944 atau 59,44%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa return on equity yang dihasilkan PT H.M. Sampoerna dikatakan tidak efisien. Ini membuktikan bahwa dalam melakukan operasi usaha pada PT H.M. Sampoerna Tbk mengalami penurunan keuntungan yang berarti akan mengurangi keuntungan bagi pemegang saham dalam tahun berjalan. 3. Net Profit Margin (NPM) Rasio ini untuk mengukur seluruh seluruh efektivitas dalam menghasilkan penjualan dan biaya pengendalian. Tolak ukur dari penilaian net profit margin (NPM) dalam satuan persen (%) apabila net profit margin (NPM) > 5% dikatakan Efisien (Munawir, 2008:100).

10 10 Tabel 3 Rata-rata Net Profit Margin PT H.M. Sampoerna Tbk Selama Periode Tahun Tahun Laba Bersih Penjualan NPM (%) , , , , , ,72 Rata-rata Net Profit Margin 13,53 Berdasarkan tebel 3 dapat dilihat bahwa net profit margin PT H.M. Sampoerna Tbk pada tahun Besarnya net profit margin yang dihasilkan pada tahun 2007 sebesar 12,17%, ditahun 2008 mengalami penurunan sebesar 11,23%. Terjadinya penurunan dikarenakan meningkatnya beban operasional perusahaan termasuk meningkatkan beban bunga, sehingga dapat mengurangi laba yang diperoleh. Sedangkan ditahun 2009 mengalami perubahan kenaikan sebesar 13,05%, ditahun 2010 mengalami kenaikan kembali sebesar 14,8%, dan tahun 2011 sebesar 15,23%. Sedangkan ditahun 2012 net profit margin mengalami penurunan sebesar 14,72%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam periode tahun rata-rata net profit margin yang dihasilkan adalah sebesar 13,53%, artinya rata-rata PT H.M. Sampoerna selama tahun hanya mampu menghasilkan laba bersih dari penjualan yang ditetapkan sebanyak 0,1353 atau 13,53%. Net profit margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Secara umum rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisian manajemen. 4. Gross Profit Margin (GPM) Rasio ini mencerminkan atau menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan. Tolak ukur dari penilaian gross profit margin (GPM) dalam satuan persen (%) apabila return on equity(roe) > 20% dikatakan efisien (Munawir, 2008:102). Tahun Tabel 4 Rata-rata Gross Profit Margin PT H.M. Sampoerna Tbk Selama Periode Tahun Laba Kotor Penjualan GPM (%) , , , , , ,08 Rata-rata Gross Profit Margin 19,00

11 Berdasarkan tebel 4 dapat dilihat bahwa gross profit margin PT H.M. Sampoerna Tbk pada tahun Besarnya gross profit margin yang dihasilkan pada tahun 2007 sebesar 17,94%, ditahun 2008 mengalami penurunan sebesar 16,72%. Terjadinya penurunan dikarenakan meningkatnya beban operasional perusahaan termasuk meningkatkan beban bunga. Sedangkan ditahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 18,5%, kenaikan kembali ditahun 2010 sebesar 20,16%. Dan pada tahun 2011 meningkat kembali sebesar 20,64%. Sedangkan ditahun 2012 gross profit margin mengalami penurunan sebesar 20%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam periode tahun rata-rata gross profit margin yang dihasilkan adalah sebesar 15,63%, artinya rata-rata PT H.M. Sampoerna selama tahun hanya mampu menghasilkan laba usaha sebelum memperhitungkan beban usaha sebesar 0,1563 atau 15,63%. Analisis Rasio Likuiditas Rasio likuiditas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat besarnya aktiva lancar relatif terhadap terhadap utang lancarnya. Adapun rasio likuiditas yang diperhitungkan dalam penelitian ini adalah : 1. Current Ratio Current ratio yaitu perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan hutang lancar. Current ratio yang terlalu tinggi menunjukan kelebihan uang kas atau aktiva lancar lainnya dibandingkan dengan yang dibutuhkan dengan kebutuhan sekarang atau tingkat likuiditas yang rendah dari pada aktiva lancar dan sebaliknya. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menutupi kewajiban jangka pendeknya. Tolak ukur dari penilaian current ratio dalam satuan persen (%) apabila current ratio perusahaan tersebut adalah 2:1 atau 200% dikatakan likuid (Munawir, 2008:74). Tahun Tabel 5 Rata-rata Current Ratio PT H.M. Sampoerna Tbk Selama Periode Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar Current Ratio (%) , , , , , ,58 Rata-rata Current Ratio 171,11 11 Berdasarkan tabel 5 dapat dilihat bahwa current ratio PT H.M. Sampoerna Tbk selama tahun Pada tahun 2007 current ratio sebesar 177,97% mengalami penurunan pada tahun 2008 sebesar 144,4%. Menurunnya current ratio tersebut disebabnya adanya penurunan aktiva lancar yang diikuti dengan kenaikan kewajiban lancar yang harus dibayar oleh perusahaan. Sedangkan ditahun 2009 current ratio pada PT H.M. Sampoerna Tbk mengalami peningkatan, dimana besarnya current ratio yang dihasilkan pada tahun 2009 sebesar 188,06% tetapi ditahun 2010 telah mengalami penurunan kembali sebesar

12

13

14

15

16

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. H.M. SAMPOERNA Tbk DITINJAU DARI PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS Dwi Aristyanti dwi.aristyanti@yahoo.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya perusahaan merupakan salah satu kegiatan perekonomian dalam dunia usaha yang berubah setiap saat dengan harapan dapat melangsungkan kehidupan usahanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. (Irham Fahmi, 2011 : 239) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Kinerja keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan keuangan Menurut Djarwanto (2004:5) laporan keuangan merupakan hasil dari pembuatan ringkasan

Lebih terperinci

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan teknologi yang terjadi saat ini, mengakibatkan berkembangnya pula usaha yang dilakukan oleh para pengusaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan memerlukan laporan keuangan perusahaan, Laporan keuangan yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Terdapat beberapa pengertian mengenai analisis, yaitu : 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) : Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M.

LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGNAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN Febriyanto, S.E., M.M. LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju, bidang keuangan menjadi bidang yang sangat penting bagi perusahaan. Perekonomian yang semakin kompleks

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk Nama : Stephanie Octaviani Npm : 21209655 Jurusan : S1 - Akuntansi Latar Belakang Masalah Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering digunakan. Rasio keuangan menghubungkan berbagai perkiraan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan tidak hanya sebagai alat pengujian saja tetapi juga sebagai dasar

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 6, Juni 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Putri Hidayatul Fajrin putrihidayatulfajrin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan Menggunakan Metode Du Pont System pada PT Intraco Penta Tbk Medan bertujuan untuk menganalisis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik

BAB III PEMBAHASAN. Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik BAB III PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Menurut Veithzal et al (2012:616), laporan keuangan adalah laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 7 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Pada dasarnya laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan 2.1.1 Definisi Manajemen Keuangan Menurut wikipedia Bahasa Indonesia dalam Fahmi (2011:12), Manajemen Keuangan adalah suatu kegiatan perencanaan, penganggaran,

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu bentuk informasi untuk melihat dan menilai perkembangan kinerja perusahaan ialah laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Jenis-jenis dan Tujuan Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang memberikan keterangan mengenai data ekonomi untuk pengambilan keputusan bagi siapa

Lebih terperinci

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang

bentuk pertangungjawaban manajemen atas aktivitas-aktivitas yang dilakukan perusahaan selama suatu periode tertentu kepada pihak-pihak yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengaruh Rasio Likuiditas terhadap Rasio Profitabilitas 2.1. Pengertian dan Unsur-unsur Laporan Keuangan Pada umumnya, setiap perusahaan membuat laporan keuangan sebagai bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Laporan Keuangan 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Sebuah perusahaan pastilah memerlukan pencatatan keuangan atas transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori A. Kinerja Keuangan a. Pengertian Kinerja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dikatakan bahwa kinerja adalah (a) sesuatu yang dicapai, (b) prestasi yang diperlihatkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan

BAB I PENDAHULUAN. dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang industri, jasa maupun dagang bertujuan untuk mencari laba, agar kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Karakteristik Laba. dengan pendapatan tersebut. Pengertian laba menurut Harahap (2008:113) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan Laba 1. Pengertian dan Karakteristik Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGETAHUI KINERJA KEUANGAN PT.ASTRA INTERNATIONAL, Tbk Nama Npm : 22209237 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Jonathan Lingga Saputra : Bertilia Lina Kusrina, SE., MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan melaksanakan manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

BAB II LANDASAN TEORI. satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Definisi laporan keuangan banyak dikemukakan beberapa ahli dan salah satunya Prof. Dr. Ridwan S. Sundjaja, Drs., M.S.B.A., & Dra. Inge Berlian, Ak,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam dunia bisnis, tingginya tingkat persaingan membuat setiap perusahaan akan senantiasa meningkatkan kinerjanya agar dapat bertahan. Oleh karena itu, setiap perusahaan akan selalu berusaha memperoleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Manajemen Keuangan 1.1.1 Pengertian Manajemen keuangan Manajemen keuangan sangat penting bagi semua jenis usaha atau organisasi, selain itu manajemen keuangan juga berperan penting

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Manajemen merupakan suatu proses yang kompleks, menantang dan menarik. Perusahaan yang ingin cepat tumbuh dalam lingkungan usaha mengharuskan manajer untuk mengikuti

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tya Laras Satyastri e-mail : 212201101831@mhs.dinus.ac.id Program Studi Akuntansi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengambilan Keputusan Kredit 2.1.1 Teori Pengambilan keputusan kredit adalah semacam studi kelayakan atas perusahaan pemohon kredit (Firdaus 2009:184). Pengambilan keputusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan suatu dasar informasi untuk menyusun dan mengevaluasi mengenai berbagai kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat dilihat dan diukur dari kinerja perusahaan, yaitu melihat perkembangan dan pertumbuhan perusahaan tersebut melalui

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pihak-pihak yang berkepentingan dengan kondisi dari hasil operasi BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2004:2), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Latar Belakang ISO 9000 ISO merupakan suatu rangkaian dari lima standar mutu internasional yang dikembangkan oleh The International Organization for Standarization (ISO) di Geneva,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Laporan Keuangan dan Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan disusun setiap akhir periode sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan dunia usaha ini serta semakin kompleksnya masalah yang ada, maka untuk menghadapi kondisi tersebut sudah selayaknya perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010

BAB II. yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut Hendra (2010 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013 : 1) laporan keuangan adalah media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia

BAB II URAIAN TEORITIS. Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia 25 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Kamel (2004) melakukan penelitian mengenai Pengaruh Kebijakan Modal Kerja Terhadap Profitabilitas pada perusahaan rokok GO-Public di Indonesia mempergunakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan. suatu proses akuntansi. Laporan keuangan berisikan data-data yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian dan Arti Pentingnya Laporan Keuangan Laporan keuangan sering dinyatakan sebagai produk akhir dari suatu proses akuntansi. Laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Sumber: Majalah SWA 6 Desember 2007 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha dewasa ini semakin maju ditandai dengan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang ada. Persaingan ini terjadi di dalam

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA Rhesti Khoidha rhesti_khoidha@yahoo.com Titik Mildawati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini telah menjadi negara yang mengarah ke basis industri. Sumbangan sektor industri pengolahan (migas dan non-migas) memberikan kontribusi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN: STUDI KASUS PADA PT BATAM JAYA PROPERTINDO Prasetyo Widyo Iswara 1 Program Studi Akuntansi, Politeknik NSC Surabaya, 1 interpraz08@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Dalam menjalankan kegiatan operasional maupun mengembangkan usaha, setiap perusahaan membutuhkan dana. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut perusahaan perlu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat secara berkala oleh pihak manajemen. Informasi kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS PADA PT SEPATU BATA TBK PERIODE 2011-2015 Disusun oleh : Nama : Komang Gita Danitri Yuniar NPM : 25214907 Jurusan : Akuntansi

Lebih terperinci

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode

Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode Hasil akhir dari proses pencatatan keuangan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan cerminan dari prestasi manajemen pada satu periode tertentu. Dengan melihat laporan keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT SENTUL CITY, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Elvira Jayanti Panutupani elvirabey@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan bisnis selalu di hadapkan berbagai persoalan yang memerlukan keputusan yang tepat dan cepat. Dalam bisnis setiap permasalahan akan berdampak

Lebih terperinci

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk

MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk Disusun oleh Nama : AdhiPrasetyo NPM : 06320005872 Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03 DEPARTEMEN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk

ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, DAN PROFITABILITAS PADA LAPORAN KEUANGAN PT. MAYORA INDAH (PERSERO) Tbk Disusun oleh : Nama : Rafly Liberto NPM : 17213139 Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUN PUSTAKA BAB 2 TINJAUN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan Dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini diperlukan agar laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Fahmi (2013:2) menyatakan bahwa: Laporan Keuangan adalah suatu informasi yang menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Perusahaan sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk

Lebih terperinci

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13 ANALISA KINERJA KEUANGAN PT. PEGADAIAN Tbk BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS DAN PROFITABILITAS Nama : Martha Romadoni NPM : 16209473 Kelas : 3EA13 LATAR BELAKANG Mengingat pegadaian merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk

Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Analisis Kinerja Keuangan Dengan Metode Profitabilitas Terhadap Laba Perusahaan Pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Nama : A. Yaumil Mahsyar H NPM : 20213003 Kelas : 3EB12 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk. Recly Bima Rhamadana Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 7, Juli 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAIN KINERJA KEUANGAN PADA PT. H.M SAMPOERNA Tbk Recly Bima Rhamadana Reclybima1@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu 50 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang penting dan dapat dipercaya untuk menilai kinerja perusahaan dan hasil dari suatu perusahaan. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keadaan masa sekarang sangat dirasakan ketatnya persaingan dalam dunia usaha, karenanya perusahaan diharapkan harus memiliki kemampuan yang kuat diberbagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO

MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO MEET 05 FOR E LEARNING ANALISA RASIO PENGERTIAN Rasio dapat dihitung berdasarkan financial statement yang telah tersedia yang terdiri dari : Balance sheet atau neraca, yang menunjukkan posisi finansial

Lebih terperinci