PENGARUH PERSEPSI MENGENAI URAIAN JABATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SERANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERSEPSI MENGENAI URAIAN JABATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SERANG"

Transkripsi

1 PENGARUH PERSEPSI MENGENAI URAIAN JABATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SERANG Achmad Machron Ch. 1, Nanan Sekarwana 2, Suryana Sumantri 3 1 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung. 2,3 Guru Besar Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung Abstrak Latar belakang : Kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang masih dianggap kurang diharapkan, sementara itu dilain pihak penyusunan uraian jabatan yang disajikan tidak sesuai ketentuan penyajian sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah ada pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang. Tujuan : Menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi uraian jabatan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang. Metode : Survey Analitik dengan metode potong silang (cross sectional) dengan subjek penelitian adalah perawat pada Ruang Rawat Inap RSUD Serang sebanyak 273 orang pada bulan April dan Mei 2014 dengan jumlah sampel total sebanyak 152 orang. Analisis penelitian ini menggunakan SEM-PLS. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran indikator persepsi mengenai uraian jabatan yaitu persepsi mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan pengaruhnya 0,95, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan pengaruhnya 0,75, dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan pengaruhnya 0,55 ; begitu juga indikator faktor penentu persepsi yaitu perhatian pengaruhnya 0,76, minat pengaruhnya 0,71, kebutuhan searah pengaruhnya 0,84, pengalaman pengaruhnya 0,84, kerangka rujukan pengaruhnya 0,75, dan suasana hati pengaruhnya 0,59; serta pengukuran indikator kinerja perawat yaitu : kualitas kerja pengaruhnya 0,74 dan disiplin kerja pengaruhnya 0,78. Pengaruh antara persepsi mengenai uraian jabatan dengan faktor penentu persepsi adalah pengaruhnya 0,75. Selanjutnya pengaruh antara persepsi menenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat adalah pengaruhnya -0,17 dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat adalah pengaruhnya 0,17. Simpulan : bahwa Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil. Faktor-faktor persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan. Faktor penyebab persepsi mengenai uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka rujukan. Saran : penelitian mengenai analisis jabatan harus terus dilakukan, terutama dari segi kebijakan penerapannya sehingga menghasilkan format uraian jabatan yang baik dan persepsi yang baik para karyawan pemegang jabatannya. Penelitian mengenai analisis faktor yang 1

2 2 mempengaruhi kinerja perawat harus tetap dilakukan sehingga dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat. Kata Kunci : Faktor Penentu Persepsi, Kinerja Perawat, Persepsi MengenaiUraian Jabatan.

3 3 Pendahuluan Tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Berhasil tidaknya suatu perusahaan termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit tergantung pada kemampuan SDM dalam menjalankan aktivitasnya. 1,2 SDM sebagai salah satu subsistem di rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan mempunyai keunikan tersendiri, karena terjadi hubungan yang sangat erat antara pasien sebagai konsumen dengan SDM rumah sakit sebagai pemberi pelayanan. 1 Peranan perawat pada sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, di samping dokter, memiliki posisi yang sangat penting. Ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan di rumah sakit, karena pelayanan yang diberikannya dilaksanakan selama 24 jam secara berkesinambungan. 3 Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai peran paling besar yang jumlahnya hampir mencapai 60% dari jumlah tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit. 3,4 Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan suatu faktor penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Melihat begitu luas dan kompleksnya tugas dan fungsi dari perawat di rumah sakit, maka rumah sakit membutuhkan SDM yang profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab perawat dalam melayani pasien. 4 Pengelolaan asuhan keperawatan akan berhasil apabila seorang perawat memiliki tanggung jawab, mempunyai pengetahuan tentang manajemen keperawatan dan kemampuan memimpin orang lain di samping pengetahuan dan keterampilan klinis yang harus dikuasainya pula. 5 Mutu pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja tenaga perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kinerja mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. 6,7

4 4 Kinerja perawat dapat dilihat dari kualitas kerja dan disiplin kerja 6,7. Kualitas kerja perawat dapat dilihat dari proses perawat itu membuat dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi askep merupakan mafestasi dari pelaksanaan manajemen keperawatan. Disiplin kerja perawat dapat dilihat dari kerajinan perawat dalam melaksanakan kerja 3,4. Beberapa penelitian di rumah sakit menujukkan bahwa kinerja perawat masih kurang. Salah satu faktor utama yang memengaruhi kinerja karyawan adalah uraian jabatan yang menjadi pedoman perawat dalam bekerja, format penyajian dan perumusannya kurang komprehensif. Uraian jabatan dari jabatan yang komprehensif akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkan karyawan, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Uraian jabatan merupakan suatu pedoman atau pemberi arah tata kerja dan prosedur kerja dari jabatannya dan mendorong seseorang karyawan untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan jabatannya. Hasil wawancara (pra survey) tersebut di atas diketahui bahwa persepsi para perawat beragam terhadap Uraian Jabatan ( Job Description) yang dipergunakan pada RSUD Serang karena belum sesuai dengan Cara Penyajian uraian jabatan karena tidak terdapat Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas terlalu bertumpuk tidak berurutan dan setiap kalimat uraian tugas terlalu umum tidak jelas apa yang dikerjakan ( what), tidak jelas bagaimana mengerjakannya ( how), dan tidak jelas tujuan tugasnya ( why); dan tidak terdapat Uraian Kegiatan. Penelitian tentang pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja karyawan belum banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Adapun penelitian tentang uraian jabatan dan kinerja perawat berdasarkan studi literatur yang mengambil tempat penelitian di RSUD belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja di rumah sakit dengan karakteristik sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian ini.

5 5 Metode Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan Metode Survey Analitik dengan metode potong silang (cross sectional). 13 Desain ini dimulai dengan peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat, saat yang sama & satu kali saja, tidak dilakukan pemeriksaan/ pengukuran ulangan, kemudian hasil pengukuran ditampilkan dalam suatu tabel. Semua variabel penelitian diukur dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala Likert ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai tingkat negatif. 11,12 Rancangan Analisis Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti tidak terukur secara langsung sehingga rancangan analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil pengumpulan data kuantitatif dianalisis melalui analisis multivariabel dengan menggunakan alat bantu software Partial Least Square (PLS) karena variabel-variabel yang diteliti merupakan variabel laten yang diukur melalui sejumlah reflektor (indikator reflektif). 9 PLS merupakan salah satu alternatif SEM berdasarkan pendekatan varians atau komponen dari model yang diprediksi Variabel independen yang terdiri dari sub variabel persepsi mengenai uraian jabatan (ξ 1 ) merupakan variabel laten yang direfleksikan oleh Persepsi Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan (X 1 ), Persepsi Kualifikasi Uraian Jabatan (X 2 ), dan Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan (X 3 ). Motivasi ekstrinsik (ξ 2 ) yang direfleksikan meliputi Perhatian (X 4 ), Minat (X 5 ), Kebutuhan (X 6 ), Pengalaman (X 7 ), Kerangka Rujukan (X 8 ) dan Suasana hati (X 9 ). Kinerja (η) pada penelitian ini merupakan variabel dependen yang direfleksikan oleh kualitas kerja (Y 1), disiplin kerja (Y 2 ).

6 6 Hasil Penelitian Persepsi mengenai informasi yang dimuat dalam Uraian Jabatan terdiri 14 informasi, yang terpenting adalah : Identitas Jabatan; Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas; dan Rincian Kegiatan; Hasil Kerja.; Bahan kerja; Perangkat kerja; Tanggung jawab; Wewenang; Kolerasi jabatan; Kondisi lingkungan kerja; Risiko bahaya; dan Fungsi pekerja ( worker 8 9, 61, dan 12 function). Keempat belas informasi jabatan dapat dipersepsi dengan baik oleh perawat dari evaluasi regresi atau nilai R 2 dari persepsi uraian jabatan, regresi dari Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan atau nilai R 2 adalah 0,910 dan nilai R 2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,914. Konstrak tersebut berdasarkan kriteria Chin (1998) 14, nilai R 2 > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan. Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang mempersepsi dengan baik terhadap Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan. Persepsi terhadap kualifikasi uraian jabatan adalah bagaiman para perawat mempersepsi uraian jabatan tersebut apakah : Sistematik; Jelas; Ringkas; Tepat; Taat Asas; dan Akurat 61. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa regresi dari Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan atau nilai R 2 adalah 0,746 dan nilai R 2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,751, kedua konstrak tersebut berdasarkan kriteria Chin (1998) 14, nilai R 2 > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Uraian Jabatan. Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang mempersepsi dengan baik terhadap Kualifikasi Uraian Jabatan. Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan, meliputi : 1) Volume kalimat ringkas sederhana tetepi tercermin : Apa yang dikerjakan ( What); Bagaimana cara mengerjakan (How); dan Tujuan Pekerjaan (Why) 2) Pola susunan kalimat berwujud tindak kerja, yaitu menonjolkan predikat dan objek tanpa mengemukakan subyeknya. 3) Gaya penulisan kalimat : Kalimat langsung dan kalimat aktif. 12

7 7 Pada penelitian tersebut nilai regresi atau R 2 konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,548 dan nilai R 2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,551, kalau berdasarkan kriteria Chin (1998) 14, nilai R 2 0,551 < 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh moderat, artinya faktor Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang kurang substansial terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan, tetapi walaupun demikian kalau diukur berdasarkan kriteria Cohen (1998) 68 nilai R 2 0,551 memiliki pengaruh besar pada level struktural. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan memiliki pengaruh yang besar terhadap model dari Persepsi Mengenai Uraian Jabatan dan mampu menjelaskan variability dari konstrak Persepsi Mengenai Uraian Jabatan, yaitu untuk Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan sebesar 91,4%, untuk Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan sebesar 75,1% dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan sebesar 55,1%, semuanya memiliki variability terhadap Persepsi Uraian Jabatan. Selanjutnya sejauh mana para perawat RSUD Serang dalam Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan, Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan, dan Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan koefisien jalur (path coefficient) nilai t statistik untuk konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 38,906, untuk konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan adalah 20,985, dan untuk konstrak Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 13,494 dengan p-value atau Pr > t semuanya sama 0,000 < 0,05 dan nilai Critical ratio (CR) untuk konstrak Persepsi Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 61,962, untuk konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan adalah 53,614 dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 14,966 sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstrak tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara simultan terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan. Tabel Path Coefficient akan memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang ada pada variabel Persepsi

8 8 Mengenai Uraian Jabatan semuanya signifikan karena memempunyai validitas nilai t statistik > 2,00. Berdasarkan koefisien jalur ( path coefficient) untuk konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 0,954, untuk konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 0,864 dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,74 maka model persamaan antara konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan, juga konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan atau Equation of the model` adalah : Persepsi Uraian Jabatan = 0, * Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan + 0, *Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan + 0, *Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstak/variabel Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 91,0%, sedangkan kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 74,6% dan kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 54,8%. Untuk mengetahui sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang dapat dilihat dari hasil evaluasi nilai R 2 untuk Kinerja Perawat. Pada penelitian ini nilai R 2 variabel kinerja perawat dari konstrak kualitas kerja adalah 0,735 dan nilai R 2 variabel kinerja perawat dari konstrak disiplin kerja adalah 0,781, berdasarkan kriteria Chin (1998) 68, nilai R 2 tersebut > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh substansial atau pengaruh tinggi. Begitu juga kalau nilai R 2 dari konstrak kualitas kerja dan disiplin kerja tersebut kalau diukur dengan kriteria Cohen (1998) 68 termasuk pengaruh yang besar pada level struktural. Selanjutnya untuk melihat sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang dapat dilihat koefisien jalur (path coefficient) dapat dilihat pada tabel 4.10 di atas.

9 9 Pada penelitian ini nilai t statistik untuk konstrak kualitas kerja adalah 13,270, untuk konstrak disiplin kerja adalah 15,295, dengan p-value atau Pr > t semuanya sama 0,000 < 0,05 dan nilai Critical ratio (CR) 2,327 untuk konstrak kualitas kerja, dan 2,404 untuk disiplin kerja sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstrak tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara simultan terhadap variabel Kinerja Perawat. Tabel Path Coefficient akan memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang ada pada variabel Kinerja Perawat semuanya signifikan karena memempunyai validitas nilai t statistik > 2,00. Berdasarkan koefisien jalur ( path coefficient) untuk konstrak kualitas kerja adalah 0,735, untuk konstrak disiplin kerja adalah 0,781 maka model persamaan antara konstrak kualitas kerja dan konstrak disiplin kerja atau Equation of the model`: Kinerja Perawat = 0, * Kualitas Kerja + 0, * Disiplin Kerja Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstak/variabel kebutuhan. Pada penelitian ini kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstrak kualitas kerja adalah 54,0%, kontribusi terhadap nilai R 2 ini dari konstrak disiplin kerja adalah 60,9%, dengan demikian kontribusi dari konstrak disiplin inilah yang paling besar terhadap nilai R 2 dari kinerja perawat. Berdasarkan pengujian evaluasi nilai R 2 untuk Kinerja Perawat dan juga dilihat koefisien jalur ( path coefficient) maka dapat dikatakan bahwa kinerja perawat Ruamg Rawat Inap RSUD Serang memiliki signifikasi tinggi. Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji kebaikan model berdasarkan Gof nya. Hasilnya nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer model adalah sebesar 0,997 dan untuk inner model adalah sebesar 0,752 yang keduanya mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data. Hal ini kalau dikaitkan dengan pendapat Yamin dan Kurniawan 63 jika nilai Gof > 0,36 termasuk model sangat tinggi (memiliki kemampuan yang tinggi) menjelaskan data empiris karena nilai Gof ini didapat dari penghitungan akar dari average communalities dikalikan rata-rata model R 2. Selanjutnya dilakukan pengujian model simultan dan partial sebagai berikut : Hipotesis Uji Simultan

10 10 H 0 : 11 = 12 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat. H 1 : 11, 12 0 Terdapat pengaruh paling tidak dari satu variabel persepsi uraian jabatana atau faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat. Hasil uji dengan statistic F disajikan sebagai berikut pada tabel 15 di atas Diperoleh hasil uji F sebesar 1,085 dengan nilai Pr > F sebesar 0,341 lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan 1% sehingga disimpulkan terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi. Hasil uji statistik dengan statistik uji t hitung t student diperoleh nilai Pr > t masingmasing uji adalah 0,169 dan 0,170. Semua nilai Pr > t lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh baik dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat walau pengeruh tersebut masih kecil. Hal ini menunjukkan model pengaruh terlihat pengaruh dari variabel persepsi uraian mengenai jabatan terhadap variabel kinerja perawat adalah sebesar -0,17 yang artinya persepsi mengenai uraian jabatan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat. Sementara itu pengaruh dari faktor variabel penentu persepsi terhadap variabel kinerja adalah sebesar 0,17 yang artinya variabel faktor penentu persepsi belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat. Hasil pengujian Model Gof Index untuk menguji tingkat bagus tidaknya model pengukuran. Pada tabel tersebut di atas nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer model adalah sebesar 1,00 dan untuk inner model adalah sebesar 0,75 yang keduanya mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data kalau menurut kriteria Vinzi Esposito 67 bahwa nilai > 0,36 termasuk Gof yang besar yang bermakna bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat kesalahan penelitian. Simpulan 1) Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil. 2) Faktor-faktor persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi

11 11 mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan. 3) Faktor penyebab persepsi mengenai uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka rujukan. Daftar Pustaka 1. Yaslis Ilyas. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Universitas Indonesia. Depok; Rivai V. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta; Gillies. Nursing Management : System Approaches. W.B. Saunders Co. Philadelphia; Sitorus. Model Praktik Keperawatan Profesional Rumah sakit. Buku Kedokteran EGC. Jakarta; Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta; RSUD Serang, Profile RSUD Serang 2012, Serang Yaslis Ilyas. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta; Henry Simamora. Manajemen Sumber daya Manusia, Edisi III. STIE YPKN. Yogyakarta; J.W. Creswell. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terjemah Achmad Fawaid. Pustaka Aksara, Yogyakarta Hal Suwito Ardiyanto, Diktat Pedoman Analisis Jabatan, Direktorat Informasi Dan Perencanaan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja, Tahun Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung Tahun Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, CV Remadja Karya, Bandung, Tahun 2004.

12 B.A. Fisher, Perspectives on Human Communication, Mac Millian Publishing Co.Inc., New York Sofyan Yamin & Heri Kurniawan, Generasi Baru Mengolah Data Penelitian Dengan PARTIAL LEAST SQUARE PATH MODELING, Salemba Infotek, Jakarta 2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Pada proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 63 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji dampak/pengaruh variabel (independent variable/variabel laten eksogen) terhadap variabel tertentu (dependent variabel/variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif ini digunakan dalam meneliti para karyawan di PT. Wira Saka Abadi dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT. WOM Finance merupakan salah satu perusahaan pembiayaan (finance), dimana bidang usahanya memberikan pembiayaan kepada konsumen dengan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pendekatan deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua pimpinan di lingkungan Satuan Kerja Pengelola Daerah (SKPD) Kota Bandarlampung. Sampel diambil dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelakasanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kausal karena bertujuan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh satu atau beberapa variabel (variabel independen)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010), penelitian eksplanatori adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Yogyakarta yaitu sebanyak 48 SKPD. Dari populasi ditarik sejumlah sampel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif ekspalanatori yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Pendekatan ini dipilih karena penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Saat ini SDM berperan aktif dan menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, SDM suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perusahaan, para karyawan merupakan salah satu aset inti yang penting untuk melaksanakan kegiatan. Mereka memberi pengaruh besar terhadap kondisi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Seperti yang dikemukakan pada pendahuluan bahwa yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah uji validitas konstruk soal- soal ujian nasional mata pelajaran bahasa indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen.

BAB III METODE PENELITIAN. Kasihan, Tamantirto, Bantul, Yogyakarta. Akuntansi, Prodi Ilmu Ekonomi sejumlah 76 dosen. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Alamat: Jalan Lingkar Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Kepanjen, yang terletak di Jl. Panglima Sudirman No.1, Jatirejoyoso, Kepanjen, kota Malang. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Periode Maret 06, Samarinda, Indonesia ISBN: 978-60-7658-- Pemodelan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesetiaan Konsumen Dengan Metode Covariance Based Structural Equation ing (Studi Kasus: Pengaruh Kesetiaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada PT. First Media Production yang beralamat di Gedung Berita Satu Plaza Lantai 5 Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36 Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bekerja di sektor publik khususnya di institusi kepolisian. Dipilihnya institusi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Dalam penelitian ini populasi yang digunakan oleh penulis adalah karyawan yang bekerja di sektor publik khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana yang mencakup penelitian secara menyeluruh yang akan dilakukan oleh peneliti mulai dari membuat hipotesis dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Objek penelitian ini adalah Karyawan PT Tuin Abadi. Penelitian ini diteliti dengan kuesioner tertulis secara Face to Face (tatap muka) yang akan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541 0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 2, No 6 Juni 2017 HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal (sebab akibat) dan statistik deskriptif dengan metode penelitian Kuantitatif (Quantitative Research).

Lebih terperinci

MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN MENGUKUR KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP LAYANAN PEMBAYARAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ( Studi Kasus : Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan di Kantor Kecamatan Telukjambe Barat Kabupaten Karawang ) TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

PENGARUH BIAYA TERHADAP KINERJA PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS KOTA CIREBON TAHUN 2013

PENGARUH BIAYA TERHADAP KINERJA PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS KOTA CIREBON TAHUN 2013 PENGARUH BIAYA TERHADAP KINERJA PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PUSKESMAS KOTA CIREBON TAHUN 2013 Juliantina Mulus Rahaju 1, Elsa Pudji Setiawati 2, Sharon Gondodiputro 3 1 Mahasiswa Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana sampel dipilih sesuai 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan data primer. Data primer diperoleh dari kuisioner yang disebarkan berupa pernyataanpernyataan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Januari 2016 ANALISIS PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DIKLAT (SIM-D) TERHADAP KINERJA PEGAWAI DAN DAMPAKNYA TERHADAP MANAJEMEN PROYEK DI PUSDIKLAT KEMENTERIAN PU Satya Raharja 1) dan R.V. Hari Ginardi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot)

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di kantor pemerintah kota (pemkot) Bandarlampung dan Metro. Pemilihan sampel didasarkan pada Metode pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METEDOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikas permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi

BAB III METODE PENELITIAN. 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 kabupaten dan 1 kota di Provinsi D.I. Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan data realisasi APBD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia. penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu cara BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan masalah yang 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dantempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat yang akan digunakan sebagai, perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian PT. YCH Indonesia adalah salah satu perusahaan distributor yang hampir 90% mendistribusikan produk susu dari perusahaan Frisian Flag Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian ini BAB III 40 METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan dari sekelompok orang yang memiliki katarestik tertentu untuk dijadikan objek dalam sebuah penelitian. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Riduwan dan Achmad, BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Dalam suatu penelitian, populasi dan sampel digunakan untuk menentukan atau memilih subjek penelitian a. Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2010:55) penelitian yang bersifat asosiatif merupakan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VIII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Stuctural Equation Model merupakan suatu teknik statistik yang mampu menganalisis pola hubungan antara variabel laten dan indikatornya, variabel laten yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis (para BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tingkat kepala bagian di lima rumah sakit yang terdiri dari tenaga medis (para dokter), tenaga paramedis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian. dilaksanakan mulai awal tahun2017 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian. dilaksanakan mulai awal tahun2017 sampai selesai. 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Karyawan di CV. Cahaya Mulia Meubelindo Jl. Kampung Kalawi No.23 Padang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Penelitian ini menguji pengaruh penerapan empat karakteristik SIAM yang terdiri dari broad scope, aggregation, integration, timeliness, terhadap kinerja Manajer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. data, populasi dan sampel, variabel dan indikator, serta teknik analisis data. 40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (1995: 5) dalam Liyana (2015: 48), penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM)

ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) VII ANALISIS STRUCTURAL EQUATION MODEL (SEM) Strutural Equation Model (SEM) merupakan suatu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel laten dengan variabel teramati sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting.

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian penulis adalah PT Surya Toto Indonesia, Tbk Divisi Fitting. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Salah satu komponen penting dari sebuah penelitian adalah tempat penelitian (dalam hal ini adalah sebuah perusahaan). Perusahaan yang menjadi objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan pusat layanan kesehatan yang terdiri dari berbagai profesi yang membentuk suatu kesatuan dan saling berpengaruh satu sama lain. Rumah sakit dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif assosiatif, yaitu penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih, ( Sugiyono, 2010:

Lebih terperinci

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan

A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan A Study of the Completeness of Nursing Care Documentation in Inpatient Room Class I Utama and Class III at RSUD Bendan Kota Pekalongan Teguh Irawan 1 ; Siwi Sri Widhowati 2 1 Prodi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel untuk menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang diperoleh dari penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Direktorat Bina Penatagunaan Sumber Daya Air Kementeriaan Pekerjaan dan Umum Perumahan Rakyat merupakan instansi milik negara di bawah naungan

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam suatu metodologi penelitian pada 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan metode campuran (mixed methodology). Metode campuran merupakan serangkaian pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survey. Survey adalah penelitian yang hasil pengukuran sampelnya akan mengeneralisasikan populasi dari obyek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh menggunakan metode survey dengan memberikan sejumlah pertanyaan kepada responden. Sehingga data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dilakukan adalah penelitian empiris. Menurut Hartono (2013), penelitian empiris adalah penelitian dilakukan dengan membangun satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

APLIKASI SEM PLS-PM DALAM MENGANALISIS PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN (Studi Kasus : Masyarakat Lingkungan Kauman)

APLIKASI SEM PLS-PM DALAM MENGANALISIS PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN (Studi Kasus : Masyarakat Lingkungan Kauman) APLIKASI SEM PLS-PM DALAM MENGANALISIS PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LINGKUNGAN (Studi Kasus : Masyarakat Lingkungan Kauman) SKRIPSI Oleh Lalu Teguh Adi Prakasa NIM 091810101049

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei untuk mengumpulkan data. Penelitian kuantitatif dilakukan berdasarkan ukuran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Gagasan pertama berdirinya Rumah Sakit Islam Jakarta, bermula dirasakannya kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan islam.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini dapat diketahui hubungan antara variable dan bagaimana tingkat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini dapat diketahui hubungan antara variable dan bagaimana tingkat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini penelitian bersifat asosiatif.dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variable dan bagaimana tingkat ketergantungan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai salah satu perusahaan baja terkemuka di Indonesia, menyadari pentingnya penerapan strategi pengelolaan

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM)

VIII. ANALISIS STRUCTUAL EQUATION MODEL (SEM) Atribut yang ditetapkan pada variabel kepuasan merupakan atribut mengenai kepuasan konsumen secara keseluruhan (overall satisfaction). Berdasarkan sebaran pilihan responden, lebih dari setengah dari jumlah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian Pada gambar dibawah ini adalah alur proses dari tahapan metodologi penelitian yang dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap Awal 1. Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Gambar 3.1 Tahapan Penelitian. 3.2 Tahap Pendahuluan Pada tahap ini hal yag dilakukan terdiri atas 3 tahapan, yaitu melakukan studi literatur, melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR

ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR ANALISIS KINERJA PERAWAT PELKASANA DALAM PENERAPAN PROSES KEPERAWATAN DI RUANGAN RAWAT INAP RSUD LABUANG BAJI MAKASSAR Sarnita 1, Yasir haskas 2 1 STIKES Nani Hasanuddin 2 STIKES Nani Hasanuddin ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Direktorat Jendral Pajak (DJP) merupakan Direktorat Jendral di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY

ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY ANALISIS PENGARUH BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. HSP ACADEMY Dwi Putri Rahmadini, Idi Setyo Utomo Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 21 Kemanggisan /

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia, dan Universitas Ahmad Dahlan.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci