ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK ADEM SARI DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2009
|
|
- Hadian Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK ADEM SARI DI KECAMATAN UMBULHARJO KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2009 Siwi Lastari 1), Iswanto 2) Abstract This study aims to determine how consumer attitudes toward products Adem Sari and how consumer behavior towards products in the District Umbulharjo Adem Sari, Yogyakarta. Data collection method used in this study are interviews and questionnaires. While the methods of data analysis used in this research is descriptive analysis method and quantitative measurement method which can be expressed by the form of numbers. Based on the analysis of attitudes and behavior model of Fishbein known that consumers have a good attitude towards product attributes Adem Sari because it has a positive 0.61 value of the maximum range value of 6.81 and a minimum range value of Consumers have good behavior against Adem Sari product because the value of positive behavior that is greater than zero then the perception of consumer behavior toward products Adem Sari well. Overall, the attributes that are offered to customers Adem Sari well received by customers because of the subjective norm of attribute values have faith in consumer behavior. Key words: consumer attitudes, consumer behavior, descriptive analysis method and quantitative measurement method A. PENDAHULUAN Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. Di samping itu dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut pula untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya. Supaya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perusahaan tersebut harus dapat mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan melakukan strategi yang tepat agar tidak tersisih dalam persaingan. Selain itu perusahaan juga harus dapat mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan pada pertanyaan, mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu? jawabannya tidak dapat diterangkan secara langsung dari pengamatannya saja, tetapi dibutuhkan analisa perilaku konsumen yang lebih mendalam. 1) Penulis adalah Dosen STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta 2) Penulis adalah Mahasiswa STIE Nusa Megarkencana Yogyakarta ISSN
2 Hal ini akan banyak membantu bagi manajer pemasaran untuk memahami mengapa dan bagaimana perilaku konsumen tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barangnya secara baik (Swastha, 2000 : 13). Dengan analisa perilaku konsumen ini, perusahaan akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan akan lebih mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen. Dalam perkembangan ekonomi khususnya saat ini di Daerah kota Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan pariwisata ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat. Serta dari tahun ketahun penduduk di kota ini semakin meningkat, peningkatan yang terjadi mengakibatkan meningkatnya pula kebutuhan manusia, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Dari mulai kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari sampai pada kebutuhan tersier semakin hari semakin meningkat. Maka pada situasi seperti ini menuntut kejelian pihak perusahaan melihat pergeseran dan perubahan keinginan serta kebutuhan para konsumen membuat perusahaan kewalahan dalam menyusun strategi untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis yang diakibatkan oleh kemajuan zaman. Kepuasan konsumen sangat diutamakan bagi perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan untuk membiayai kelangsungan operasi perusahaan. Keadaan pasar yang berlaku kini bukan lagi pasar penjual, tetapi menjadi pasar pembeli dimana penjual yang mencari pembeli. Konsumen dalam hal ini adalah raja yang harus dilayani dengan baik. Secara umum perusahaan menerapkan strategi bisnis kombinasi antara strategi opensif dan defensif. Dimana strategi opensif perlu ditujukan untuk meraih atau memperoleh konsumen baru, sedangkan untuk meningkatkan pangsa pasar dan strategi defensif berusaha untuk mengurangi kemungkinan beralihnya konsumen dari perusahaan. Strategi kepuasan konsumen menyebabkan para pesaing harus berusaha keras dan melakukan biaya yang tinggi dalam usaha merebut konsumen. Seperti halnya yang dilakukan oleh PT. Marketama Indah yaitu perusahaan yang bergerak dalam bidang distributor, dimana perusahaan ini merupakan perusahaan Cabang di Yogyakarta. Berbagai upaya sudah dilakukan oleh PT. Marketama Indah untuk tetap menjadi yang terpilih dari sekian banyak pesaing dan menjadi produsen yang digemari. Dampak kepuasan konsumen pada perusahaan akan berbeda-beda, tergantung bagaimana cara perusahaan meraihnya dan tergantung bagaimana loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Konsumen akan merasa puas belum berarti mereka puas, akan tetapi konsumen yang merasa puas akan cenderung menjadi konsumen yang loyal dan akan melakukan pembelian berulangulang. Di Kota Yogyakarta khususnya di Kecamatan Umbulharjo, dimana Kecamatan Umbulharjo ini merupakan kecamatan terbesar dari seluruh Kecamatan yang ada di Kota Yogyakarta. Sebagai kecamatan terbesar yang memiliki 7 kelurahan merupakan tantangan bagi PT. Marketama Indah untuk meraih pasar yang potensi bagi kepuasan konsumen. Dengan beraneka ragam suku yang ada di kecamatan ni tidak menutup kemungkinan akan menjadi tantangan bagi PT. Marketama Indah untuk meraih simpatik atas produknya ISSN
3 dari berbagai macam pesaing yang pada akhirnya konsumen mendapatkan kepuasan dan akan menciptakan loyalitas konsumen (Tjiptono, 2000 : 41). B. LANDASAN TEORI a. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian dari kegiatan pokok dalam usaha untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan. Di dalam lingkungan masyarakat awam, pengertian pemasaran seringkali disamakan dengan pengertian penjualan. Sedangkan penjualan adalah merupakan bagian dari pemasaran. Dalam mempelajari perilaku konsumen, ada baiknya kita harus mengerti terlebih dahulu arti pemasaran dan konsep pemasaran. Karena pemasaran dan konsep pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup usahanya serta dapat memenuhi permintaan dari konsumen. Ada beberapa pendapat berikut mengenai definisi pemasaran, antara lain: 1. Pemasaran menurut Philip Kotler Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain (Philip Kotler, 1995 :8) 2. Pemasaran menurut William John Stanton Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan juga jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial (Basu Swastha dan T hani handoko, 1987 : 3) Berdasarkan pendapat dan pandangan mengenai pemasaran diatas bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang saling berhubungan dalam suatu sistem dan berorientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen guna kelangsungan hidup perusahaan. b. Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen merupakan kegiatan-kegiatan yang langsung atau mudah diamati dalam pengambilan keputusan untuk mendapatkan dan memanfaatkan barang dan jasa tetapi tidak hanya itu saja, bila konsumen itu realistis maka menganalisa juga proses yang tidak kelihatan atau tidak diamati yang selalu menyertai di dalam setiap pengambilan keputusan dan kegiatan fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta memanfaatkan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis. Menurut F. Engel, David T. Kollat, Roger D. Blakewell mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut : Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan Pengertian Perilaku konsumen menurut Basu Swasta DH dan T. ISSN
4 Hani Handoko, (1999 : 11) adalah sebagai berikut : Proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang dilakukan oleh individu dalam mengetahui, menggunakan atau tidak menggunakan barangbarang dan jasajasa. Jadi arti konsumen ini mengandung dua elemen penting, yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasajasa ekonomis. Perilaku pembeli sering disamakan dengan pengertian pembeli atau buyer behavior namun sebenarnya pembeli yang sudah dijelaskan diatas mengandung dua elemen dan dua arti yang kalau dijabarkan yang lebih rinci atau lebih jelasnya sebagai berikut: 1. Apabila diterapkan pada konsumen lebih mengarah kepada kegiatankegatan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha mendapatkan barang dan jasa, termasuk didalamnya proses pengambilan keputusan dalam menentukan kegiatan mendapatkan barang dan jasa tersebut. 2. Perilaku pelanggan adalah pembeli yang dilakukan oleh lembaga atau organisasi industri dengan bermacam tingkat penjualan oleh pedagang besar maupun pedagang kecil atau pengecer. Pengertian kedua adalah perilaku langganan (customer behavior) yang sering digunakan sebagai sebutan yang lebih inklusif dibanding perilaku oleh lembaga-lembaga, organisasi-organisasi industri dan bermacam tingkat penjualan kembali oleh organisasi-organisasi industri dan lembaga-lembaga lainnya dalam beberapa aspek berbeda dengan perilaku pembelian individu, tetapi tidak semuanya. Karena pembelian yang dilakukan juga ditentukan oleh individu yang memainkan peranannya dalam organisasi atau lembaga tersebut. Dari definisi diatas dapat dilihat ruang lingkup dari perilaku konsumen bukan hanya terbatas pada cara bagaimana konsumen mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, tetapi lebih luas pada faktor-faktor yang mempengaruhi mengapa konsumen melakukan pembelian dan mempunyai keputusan tertentu yang mencerminkan usaha konsumen untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginannya. Perilaku konsumen tidak hanya mengamati kegiatan-kegiatan yang tampak jelas dan mudah diamati saja, melainkan proses-proses yang tidak atau sulit diamati. c. Keputusan Membeli Keputusan membeli merupakan proses kegiatan pembelian yang tampak nyata terhadap dari sesuatu tahapan keseluruhan proses pembelian dari konsumen. 1. Struktur Keputusan Pembelian Menurut Basu Swastha dan T. Hani Handoko (2000 : 102) menyatakan bahwa keputusan untuk membeli yang menjadi pilihan konsumen adalah merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan. Keputusan membeli terdapat suatu struktur yang mempunyai tujuh komponen, yaitu: a. Keputusan tentang jenis produk, konsumen dapat memutuskan dan mengambil keputusan untuk membeli atau mendapatkan barang dan jasa atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. b. Keputusan bentuk produk, konsumen dapat memutuskan untuk ISSN
5 membeli bentuk produk tertentu, keputusan ini berhubungan dengan ukuran, kualitas barang dan motif dan sebagainya. c. Keputusan merek, konsumen dapat memutuskan untuk membeli dengan merek tertentu d. Keputusan tentang penjualnya, konsumen dapat memutuskan dari mana barang dan jasa itu dapat diperoleh. e. Keputusan tentang jumlah produk, konsumen dapat memutuskan berapa banyak barang dan jasa atau produk yang dia butuhkan. f. Keputusan tentang waktu pembelian, konsumen dapat memutuskan kapan seharusnya barang dan jasa dibutuhkan atau dibeli. g. Keputusan tentang cara pembayaran, konsumen dapat memutuskan sistem pembayaran produk atau jasa yang dibeli apakah dengan cash atau secara kredit. 2. Macam-Macam Situasi Pembelian Menurut Howard pembelian konsumen merupakan sebagai kegiatan penyelesaian suatu jumlah kompleksitas kegiatan konsumen dalam melakukan pembelian dapat berbeda-beda. Terdapat tiga situasi, yaitu: a. Perilaku Responsi Rutin Dalam hal ini konsumen dianggap sudah mengerti dan menguasai merek-merek serta atribut barang dan jasa. Konsumen juga tidak selalu membeli barang yang bermerek sama. Kegiatan pembelian dilakukan secara rutin dan tidak membutuhkan banyak tenaga, pikiran dan waktu. Perusahaan harus bisa menyelesaikan kegiatan pemasarannya untuk mempertahankan konsumennya. Untuk menarik langganan baru perusahaan harus dapat menarik perhatian terhadap mereknya yang digemari. b. Penyelesaian Masalah Terbatas Pembelian lebih komplek bila konsumen tidak mengetahui sebuah merk dalam suatu jenis produk yang digemari sehingga memerlukan informasi lebih banyak sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. Konsumen mengetahui merek baru tersebut berasal dari iklan dan bertanya kepada orang lain, program komunikasi yang dilakukan perusahaan harus baik dan mengarah pada sasaran. c. Penyelesaian Masalah Ekstensitas Pembelian akan menjadi lebih komplek bila apabila konsumen menjumpai jenis produk yang kurang dipahami dan tidak mengetahui kriteria penggunaanya. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui kegiatan pengumpulan informasi dan evaluasi para pembeli agar menunjang proses belajar pembeli terhadap atribut kelompok tersebut. 3. Tahap dalam Proses Pengambilan Keputusan untuk Membeli Perilaku konsumen akan menentukan keputusan untuk membeli pengambilan keputusan dalam pembelian. Proses tersebut merupakan sebuah pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari atas lima tahap yaitu: (Philip Kotler, 2000 : 251) a. Pengenalan Kebutuhan Proses pembelian berasal dari ketika pembeli mengenal suatu masalah ISSN
6 yaitu kebutuhan. Pembeli merasakan suatu adanya perbedaan dimana keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat ditimbulkan atau dipicu oleh stimuli intern dan ekstern. Oleh karena itu pemasaran perlu mengidentifikasikan keadaan yang mendorong suatu kebutuhan tertentu. Dengan cara mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen, pemasaran dapat mengidentifikasikan stimuli yang paling berpengaruh untuk menimbulkan suatu minat pada suatu kategori produk tertentu. b. Pencarian Informasi Konsumen yang tergerak oleh stimuli berusaha untuk mencari dan mengumpulkan lebih banyak informasi. Ada dua tingkatan keadaan pencarian informasi yang lebih ringan yaitu perhatian yang memuncak, hal ini konsumen hanya bersikap untuk menerima terhadap informasi dan yang ke dua yaitu melakukan pencarian infromasi aktif dimana konsumen harus lebih aktif mencari infromasi tambahan di tempat-tempat yang dibutuhkan orang. Perhatian utama pemasar adalah menyediakan sumber informasi utama yang akan dicari oleh konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap keputusan pembelian sesuainya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok yaitu: sumber pribadi, sumber komersial, sumber pengalaman dan sumber publik. c. Evaluasi Alternatif Konsumen memandang setiap produk sebagai suatu rangkaian atribut dengan kemampuan dan fungsiguna yang berbeda-beda dalammemberikan manfaat yang dicari serta dapat memberikan keputusan kebutuhan konsumen. Konsumen akan memberikan banyak perhatian pada atribut yang memberikan manfaat yang lebih dan menonjol sesuai dengan keinginan yang dicari konsumen. Konsumen akan mengembangkan serangkaian kepercayaan merek tentang dimana posisi setiap masing-masing merek sesuai atribut. Kepercayaan merek membentuk citra merek. Kepercayaan merek oleh konsumen akan bervariasi menurut pengalaman dan pengaruh dari persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif. Dengan demikian konsumen sampai pada pendirian merek melalui proses yang disebut prosedur evaluasi. Prosedur evaluasi yang digunakan konsumen berbeda-beda untuk membuat suatu keputusan pemilihan terhadap objek-objek atribut yang banyak. d. Keputusan Membeli Terdapat dua yang dapat mempengaruh terhadap keputusan pembelian, yaitu: 1) Pendirian Orang Lain Pengaruh dari orang lain yang kuat mempengaruhi pendirian konsumen itu sendiri untuk mengurangi alternatif yang mereka sukai, tetapi ini juga tergantung oleh dua hal yaitu intensitas dari pendirian negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen dan motivasi keinginan konsumen untuk menuruti keinginan orang lain. ISSN
7 2) Faktor Situasi Konsumen melakukan keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. e. Perilaku Setelah Pembelian Setelah pembelian produk dilakukan maka konsumen akan merasakan suatu tingkat kepuasan atau mungkin juga sebaliknya yaitu ketidakpuasan tertentu. Hal ini akan mempengaruhi sikap konsumen terhadap produk tersebut apabila: 1) Keputusan Setelah Pembelian Keputusan pembelian merupakan fungsi dari seberapa dekat antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna antara harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna produk tersebut dibawah harapan maka pembeli merasa dikecewakan, bila pembeli merasa produk tersebut sesuai harapannya maka pembeli akan merasa puas, dan apabila produk tersebut melebihi dari harapan pembeli maka pembeli akan merasa sangat puas. 2) Tindakan Setelah Pembelian Kepuasan ataupun ketidakpuasan yang dirasakan oleh pembeli mempengaruhi tindakan, tingkahlaku serta perilaku selanjutnya. Apabila konsumen merasa puas maka ia akan memperhatikan probabilitas yang lebih tinggi untuk mengulangi mengkonsumsi produk yang sama. 3) Penggunaan dan Pembungan Pasca Pembelian Para pemasar selalu memonitor konsumen bagaimana konsumen menggunakan dan membuang produk yang mereka beli. Seandainya konsumen menemukan manfaat baru dari produk yang mereka beli maka akan menarik perhatian pemasar karena manfaat baru itu akan dapat dijadikan iklan. Jika konsumen menyimpan produk yang mereka beli hal ini menunjukkan bahwa produk tersebut kurang memuaskan dan promosi secara lisan kepada konsumen kurang kuat. d. Sikap 1. Pengertian Sikap Sikap merupakan salah satu kompnen penting dalam perilaku pembelian. Dalam proses pengambilan keputusan sikap sebagai salah satu dari dua variabel pemikiran dalam sisi psikologi seorang konsumen. Sikap dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Menurut J. William G. Nickels Sikap adalah suatu keadaan jiwa atau mental serta keadaan pikir yang dipersiapkan untuk memberikan tanggapan suatu obyek yang diorganisir melalui pengalaman serta mempengaruhi secara langsung dan secara dinamis pada perilaku (Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 200 : 93) b. Menurut Basu Swastha dan Irawan ISSN
8 Sikap adalah suatu kecenderungan yang dipelajari untuk bisa bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah yang baik maupun kurang baik secara konsisten (Basu Swastha dan Irawan, 2000 : 112) Jadi dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu keadaan dimana kondisi seorang konsumen untuk bisa memberikan tanggapan atau penilaian terhadap suatu produk yang ditawarkan dan kemudian tanggapan itu dapat mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. 2. Karakteristik Sikap Sikap memiliki lima karakteristik yang dapat digolongkan sebagai berikut: a. Ada Objeknya Sikap mempunyai sifat dan harus terdapat objek sehingga dapat ditanggapi dan dinilai. b. Mengarah Karakteristik sikap mengarah artinya sikap mengarah pada suatu objek yang harus ditanggapi atau dinilai. c. Berintensitas atau Berderajat Karakteristik berintensitas atau berderajat karena dalam suatu sikap atau tanggapan terhadap suatu produk ditanyakan seberapa jauh atau seberapa tinggi sikap tersebut bila memuaskan atau tidak memuaskan mungkin juga menyenangkan atau tidak menyenangkan. Kesimpulannya adalah bahwa sikap itu ada penilaian positif, netral atau negatif. d. Berstruktur Dikatakan berstruktur sebab didalam tanggapan ada komponenkomponen yang secara intern dengan sendirinya terbentuk seperti adanya komponen konigtif (sejauhmana orang mengetahui informasi tentang objek yang ditanggapi), komponen anegtif (sejauhmana orang menilai tentang baik buruknya objek yang ditanggapi) dan komponen konegtif (tingkah laku terhadap objek setelah mengetahui objek yang ditanggapi). e. Dipelajari Dalam suatu pengambilan sikap maka begitu ada stimulus tidak secara langsung ditanggapi melainkan dapat dipelajari lebih dahulu apakah perlu atau tidak untuk memberikan tangapan pada suatu objek tertentu. 3. Fungsi Sikap Ada empat fungsi sikap dalam masing-masing individu adalah; (Freddy Rangkuti, 2002 : 67) a. Fungsi Penyesuaian Fungsi penyesuaian meliputi pengarahan pda objek yang menyenangkan, menghindari objek yang tidak menyenangkan memaksimalkan konsep reward and punishment dan sikap konsumen sebagian besar tergantung pada persepsi mereka tentang apa yang emuaskan serta merugikan mereka. b. Fungsi Mempertahankan Ego Sikap membantu pertahanan ego untuk melindungi citra diri dari ISSN
9 ancaman dan sikap membantu menjaga citra diri kita walaupun hal ini sering tidak kita sadari. c. Fungsi Pengekspresian Nilai Sikap memungkinkan orang untuk mengekspresikan nilai-nilai sentranya dan dengan sikap seseorang dapat lebih mudah mentertemahkan nilai-nilai ke dalam hal yang lebih nyata. d. Fungsi Pengetahuan Manusia memerlukan dunia yang terstruktur dan teratur karena secara konsisten mereka mencari stabilitas, definisi dan pemahaman. Dari sinilah timbul sikap untuk memproses pengetahuan. 4. Teori Sikap Ada beberapa teori sikap diantranya adalah sebagai berikut: a. Kecocokan atau kesesuaian (congruity) b. Teori keseimbangan (balance) c. Teori cognitive (disonansi kognitif) d. Teori fishbein Sikap terhadap objek adalah kumpulan penilaian terhadap atribut pada objek. Penilaian terhadap atribut kemudian dijumlahkan dan mengikutsertakan komponen kognitif atau skor tahunnya dan kemudian hasil dari skor komponen kognitif dan skor hasil komponen afektif dilipatkan atau dikalikan kemudian sluruhnya dijumlahkan. 5. Perubahan Sikap Ketidak sesuaian terjadi ketika konsumen memperoleh informasi penting tentang kepercayaan atas suatu produk yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya dan teori ini juga menjelaskan bagaimana seseorang merespon suatu kejadian dengan menggunakan tolak ukur perilaku yang mereka miliki secara relatif dibandingkan dengan perilaku orang lain. C. METODE PENELITIAN 1. Metode Analisis Data Metode analisis dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu metode yang didasarkan pada analisis variabel-variabel yang dinyatakan dengan jelas atau menggunakan analisis model sikap dan perilaku dari Fishbein. 1. Analisis Diskriptif Analisis ini digunakan untuk menganalisis data berdasarkan jawaban yang diperoleh dari responden secara deskriptif. 2. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif ini digunakan untuk pengolahan data yang sifatnya dapat diukur dengan menggunakan perhitungan statistik model sikap dan perilaku dari Fishbein. 3. Model Sikap Perilaku dari Fishbein Model sikap ini digunakan untuk memperoleh konsistensi antara sikap dan perilaku. Model sikap dan perilaku dari Fishbein ini memiliki 2 (dua) ISSN
10 komponen yaitu komponen sikap dan komponen norma subyektif. Dalam persamaan matematika adalah sebagai berikut Model Multiatribut n Ao = bi ei i=1 Keterangan Ao = keseluruhan sikap terhadap suatu objek bi = apakah kepercayaan terhadap atribut I suatu objek kuat atau tidak ei = evaluasi kebaikan atau kejelekan atribut I n = jumlah kepercayaan Model Reasoned Action n Act = bi ei i=1 Act = sikap terhadap perilaku bi = apakah kepercayaan terhadap atribut i suatu objek kuat atau tidak ei = evaluasi kebaikan atau kejelekan atribut i n = jumlah kepercayaan a. Model Sikap Dalam model sikap komponen sikap lebih bersifat internal dan individu yang berkaitan langsung dengan objek penelitian dan atribut yang memiliki peran penting dalam pengukuran perilaku tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dengan rumus model sikap n AB = (b 1 ) (e 1 ) i-1 Dimana: AB = Sikap total individu terhadap objek tertentu b 1 = Keyakinan konsumen bahwa objek memiliki atribut i e 1 = Evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut I n = jumlah kriteria atribut yang relevan b. Model Maksud Perilaku Perilaku merupakan kepercayaan dan sikap seseorang tentang sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pendapat dan keyakinannya. B ~ BI = W 1 (AB) + W 2 (SN) ISSN
11 Dimana B = Perilaku BI = maksud perilaku AB = Sikap terhadap pelaksanaan perilaku B SN = Norma subjektif W 1, W 2 = Bobot yang ditentukan secara empiris c. Mencari SN (Norma Subyektif) Norma subjektif lebih bersifat eksternal yang mempengaruhi perilaku individu yang dapat dihitung dengan cara mengkalikan nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut yang disetujuinya. m SN = (NB 1 )(MC 1 ) i- 1 Dimana SN = Norma subjektif NB j = Keyakinan normatif individu MC j = Motivasi konsumen m = Banyaknya referensi yang relavan D. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Analisis Variabel Penelitian 1. Variabel Penggunaan Penyegar Panas Dalam Merek Adem Sari Produk penyegar panas dalam adalah jenis produk penawar panas dalam yang diproduksi oleh beberapa macam merek produk dan bermacammacam rasa dan kemasan. Besarnya nilai variabel Penggunaan Penyegar Panas Dalam Merek Adem Sari sebagai variabel (Y) diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pada masing-masing pertanyaan untuk variabel tersebut. Pertanyaan pada variabel ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan penilaian bahwa apabila jawaban yang diberikan responden SS (Sangat Suka) diberikan nilai 5, S (Suka) diberikan nilai 4, RR (Ragu-ragu) diberikan nilai 3, TS (Tidak Suka) diberikan nilai 2, STS (Sangat Tidak Suka) diberikan nilai 1. Pada variabel dependen ini peneliti memberikan 5 pertanyaan yang berkaitan engan Pengguna produk panas dalam merek Adem Sari dan total jumlah dari keseluruhan item pertanyaan adalah Variabel Harga Besarnya nilai variabel Harga(X 1 ) diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pada masing-masing pertanyaan untuk variabel tersebut. Pertanyaan pada variabel ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan penilaian bahwa apabila jawaban yang diberikan responden SS (Sangat Suka) diberikan nilai 5, S (Suka) diberikan nilai 4, RR (Ragu-ragu) diberikan nilai 3, TS (Tidak Suka) diberikan nilai 2, STS (Sangat Tidak Suka) diberikan nilai 1. ISSN
12 Pada variabel Harga sebagai variabel independen (X 1 ) ini peneliti memberikan 5 pertanyaan mengenai variabel Harga menunjukan total jumlah dari keseluruhan item pertanyaan adalah Variabel Kemasan Besarnya nilai variabel Kemasan (X 2 ) diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pada masing-masing pertanyaan untuk variabel tersebut. Pertanyaan pada variabel ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan penilaian bahwa apabila jawaban yang diberikan responden SS (Sangat Suka) diberikan nilai 5, S (Suka) diberikan nilai 4, RR (Ragu-ragu) diberikan nilai 3, TS (Tidak Suka) diberikan nilai 2, STS (Sangat Tidak Suka) diberikan nilai 1. Pada variabel Kemasan sebagai variabel independen (X 2 ) ini peneliti memberikan 5 pertanyaan mengenai variabel Kemasan menunjukan total jumlah dari keseluruhan item pertanyaan adalah Variabel Rasa Besarnya nilai variabel Rasa(X 3 ) diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pada masing-masing pertanyaan untuk variabel tersebut. Pertanyaan pada variabel ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan penilaian bahwa apabila jawaban yang diberikan responden SS (Sangat Suka) diberikan nilai 5, S (Suka) diberikan nilai 4, RR (Ragu-ragu) diberikan nilai 3, TS (Tidak Suka) diberikan nilai 2, STS (Sangat Tidak Suka) diberikan nilai 1. Pada variabel Rasa sebagai variabel independen (X 3 ) ini peneliti memberikan 5 pertanyaan mengenai variabel Rasa menunjukan total jumlah dari keseluruhan item pertanyaan adalah Variabel Kualitas Besarnya nilai variabel Kualitas (X 4 ) diperoleh dengan cara menjumlahkan skor pada masing-masing pertanyaan untuk variabel tersebut. Pertanyaan pada variabel ini terdiri dari 5 pertanyaan dengan penilaian bahwa apabila jawaban yang diberikan responden SS (Sangat Suka) diberikan nilai 5, S (Suka) diberikan nilai 4, RR (Ragu-ragu) diberikan nilai 3, TS (Tidak Suka) diberikan nilai 2, STS (Sangat Tidak Suka) diberikan nilai 1. Pada variabel Kemasan sebagai variabel independen (X 4 ) ini peneliti memberikan 5 pertanyaan mengenai variabel kemasan menunjukan total jumlah dari keseluruhan item pertanyaan adalah b. Uji Instrumen Penelitian 1. Hasil Uji itas Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur ini dapat mengukur indikator yang ingin diukur. Apabila hasil dari uji ini bernilai positif maka dapat dikatakan valid dan apabila hasil dari uji ini bernilai negatif maka dapat dikatakan instrumen data tersebut tidak valid. ISSN
13 Variabel Penggunaan Adem Sari Harga Kemasan Rasa Kualitas Tabel IV.1 Hasil Uji itas Instrumen Butir reability coefficient Status Pertanyaan α hitung α standar Berdasarkan tabel IV.1 Hasil Uji itas Instrumen diatas dapat diketahui bahwa hasil uji validitas instrumen dari 5 butir pertanyaan secara keseluruhan butir pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki nilai reability coefficient lebih besar α standar yaitu sebesar 0,60 pada 100 responden. 2. Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabel dinyatakan valid jika memiliki koefisien korelasi alpha cronbach melebihi 0,60. Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa variabel bebas yang dimiliki koefisien reabilitas (alpha cronbach) lebih besar dari 0,60 seperti yang terlihat pada tabel V.5. di bawah ini. Dengan demikian instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel. Tabel IV.2 Hasil Uji Reliabel Instrumen Variabel Alpha Alpha Status Chronbach disyaratkan Penggunaan Adem Sari 0.82 Reliabel Harga 0.81 Reliabel Kemasan 0.84 Reliabel ISSN
14 Rasa 0.63 Reliabel Kualitas 0.76 Reliabel Berdasarkan tabel IV.2 Hasil Pengujian Instrumen dapat diketahui bahwa variabel independen yang diuji memiliki koefisien reliabel alpha cronbach lebih besar dari dengan demikian dari hasil uji butir-butir pertanyaan yang diajukan sebagai data penelitian dinyatakan valid dan masing-masing variabel instrumen reliabel, maka semua instrumen dapat digunakan dan diambil sebagai sampel penelitian. c. Hasil Analisis Data Pada analisis data ini akan diawali dengan analisis diskristif tentang tanggapan responden pada daftar pertanyaan dan dilanjutkan dengan uji hipotesis. 1. Analisis Diskriptif Analisis ini digunakan untuk menganalisa data berdasarkan hasil kuisioner dari responden yang diperoleh secara diskriptif. Dalam analisis ini peneliti akan menguraikan berbagai hal yang ditemukan dalam penelitian dengan menggunakan tabel distribusi frekwensi. Adapun penentuan indeks sikap responden digunakan skala Linker yaitu nilai tertinggi dikurangi dengan nilai terendah dibagi dengan kategori sikap (5-1) / 5 = 0.8 dengan demikian jawaban dari responden dapat dikukur dengan interval skor: Sangat Suka (SS) Suka (SS) Ragu Ragu (RR) Tidak Suka (TS) Sangat Tidak Suka (STS) Apabila dilihat prosentase dalam daftar pertanyaan yang dijawab melalui kuisioner responden dari masing-masing variabel adalah : a. Persepsi Penggunaan Produk Adem Sari Variabel Penggunaan Produk Adem Sari sebagai variabel dependen (Y) diukur berdasarkan 5 pertanyaan untuk masing-masing responden dapat dilihat pada tabel V.6 dibawah ini. Tabel IV.3 Hasil Uji Reliabel Instrumen Variabel Alpha Alpha Status Chronbach disyaratkan Penggunaan Adem Sari 0.82 Reliabel Harga 0.81 Reliabel Kemasan 0.84 Reliabel Rasa 0.63 Reliabel Kualitas 0.76 Reliabel ISSN
15 Dari tabel IV.3 Jawaban Responden Terhadap Penggunaan Adem Sari dapat diketahui bahwa dari 100 responden dengan 5 pertanyaan yang diajukan, responden yang menjawab Sangat Suka dengan total skor 57, Suka sebanyak 85, Ragu-ragu 209, Tidak Suka 127 dan yang menjawab Sangat Tidak Suka sebanyak 9. Sehingga nilai skor tertinggi pada variabel Penggunaan Adem Sari adalah 209. b. Harga Variabel Harga sebagai variabel independen (X 1 ) diukur berdasarkan 5 pertanyaan untuk masing-masing responden dan dapat dilihat pada tabel V.7 dibawah ini. Tabel IV.4 Jawaban Responden terhadap variabel Harga Indicator SS S RR TS STS Total 1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr merasa terlalu mahal harga Adem Sari yang ada sekarang di toko ini? 2. Apakah Bapak/Ibu/Sdr sangat sulit mendapatkan penyegar panas dalam merek Adem Sari? 3. Pada saat membutuhkan penyegar panas dalam apakah Bapak/Ibu/Sdr langsung akan membeli Adem Sariwalaupun harganya tidak sesuai dengan yang Bapak/Ibu/Sdr harapkan? Apakah harga yang beredar di warung-warung cukup wajar? 5. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah menggunakan penyegar panas dalam merek lain selain Adem Sari? Jumlah Dari tabel IV.4 Jawaban Responden terhadap variabel Harga dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang menjawab Sangat Suka 35 yang menjawab Suka 117 sedangkan yang menjawab ragu-ragu 216, Tidak Suka 92 dan yang menjawab Sangat Tidak Suka 40. c. Kemasan Variabel Kemasan sebagai variabel independen (X 2 ) diukur berdasarkan 5 pertanyaan untuk masing-masing responden dan dapat dilihat pada tabel V.8 dibawah ini. Tabel IV.5 Jawaban Responden terhadap variabel Kemasan Indicator SS S RR TS STS Total 1. Apakah bentuk kemasan Adem Sari cocok, menurut Bapak/Ibu/Sdr? ISSN
16 2. Pada saat disimpan di kotak obat, desain Adem Sari cukup pas dan cocok? 3. Apakah Adem Sari masih harus mendesan kembali agar lebih simpel dan fleksibel? 4. Dengan semakin banyaknya merek penyegar panas dalam, apakah Bapak/Ibu/Sdr menjadi bingung untuk memilih? Apakah desain kemasan yangs ekarang beredar dipasaran sudah cukup memiliki daya tarik bagi pembeli atau pengguna untuk menggunakan produk Adem Sari? Jumlah d. Rasa Variabel Rasa sebagai variabel independen (X 3 ) diukur berdasarkan 5 pertanyaan untuk masing-masing responden dan dapat dilihat pada tabel V.9 dibawah ini. Tabel IV.6 Jawaban Responden terhadap variabel Rasa Indicator SS S RR TS STS Total 1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr pernah komplain (kecewa) terhadap produk Adem Sari dan mengadakan layanan pengaduan terhadap Adem Sari? Apakah perlu ada penambahan pada rasanya, sehingga banyak pilihan rasa yang diharapkan? 3.Apakah rasanya kurang sesuai dengan yang Bapak/Ibu/Sdr inginkan? 4. Apakah Bapak/Ibu/Sdr mau menggunakan Adem Sari, apabila Adem Sari memiliki rasa dan aroma baru? Apakah dengan rasanya yang sekarang ini, Bapak/Ibu/Sdr merasa puas? Jumlah Dari tabel IV.6 Jawaban Responden terhadap variabel Rasa dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang menjawab Sangat Suka 27 yang menjawab Suka107 yang menjawab Ragu-ragu 242 yang menjawab Tidak Suka 108 dan yang menjawab Sangat Tidak Suka16. e. Kualitas Variabel Kualitas sebagai variabel independen (X 4 ) diukur berdasarkan 5 pertanyaan untuk masing-masing responden dan dapat dilihat pada tabel V.10 dibawah ini. Tabel IV.7 Jawaban Responden terhadap variabel Kualitas Indicator SS S RR TS STS Total ISSN
17 1. Apakah Bapak/Ibu/Sdr merasa pernah mengalami iritasi karena menggunakan Adem Sari? 2. Apakah Bapak/Ibu/Sdr merasa kualitas Adem Sari kurang bermutu? 3. Apakah Bapak/Ibu/Sdr merasa lega dan puas bila menggunakan penyegar panas dalam Adem Sari? 4. Apakah Bapak/Ibu/Sdr akan meninggalkan produk lain setelah merasakan kepuasan cita rasa Adem Sari? 5. Mengapa Bapak/Ibu/Sdr tidak memilih penyegar panas dalam merek lain? dan Apakah kualitas yang menjadi alasan Bapak/Ibu/Sdr tetap akan menggunakan Adem Sari? Jumlah Dari tabel IV.7 Jawaban Responden terhadap variabel Kualitas dapat diketahui bahwa dari 100 responden yang menjawab Sangat Suka 19 yang menjawab Suka 127 yang menjawab Ragu ragu 159 yang menjawab Tidak Suka 156 dan yang menjawab Sangat Tidak Suka Analisis Kualitatif Analisis ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini. Alat-alat hipotesis yang digunakan meliputi : Model Sikap dan Prilaku dari Fishbein Model sikap ini digunakan untuk memperoleh konsistensi antara sikap dan perilakunya. Model sikap dan perilaku dari Fishbein ini memiliki 2 (dua) komponen yaitu komponen sikap dan komponen norma subyektif. a. Model Sikap Dalam model sikap komponen sikap lebih bersifat internal dan individu yang berkaitan langsung dengan objek penelitian dan atribut yang memiliki peran penting dalam pengukuran perilaku tanpa dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dengan rumus model sikap n AB= (b 1 )(e 1 ) i-1 Dimana: AB = Sikap total individu terhadap objek tertentu b 1 = Keyakinan konsumen bahwa objek memiliki atribut i e 1 = Evaluasi kepercayaan individu mengenai atribut I n= jumlah kriteria atribut yang relevan Dari data primer yang terkumpul dikelompokkan sesuai dengan jumlah responden sebanyak 100 pada tiap atribut dan diolah sehingga menghasilkan ISSN
18 tabel nilai atribut dari variabel seperti dibawah ini : Atribut SS 2 Tabel IV.8 Nilai Atribut dari Variabel Harga S 1 RR 0 TS -1 STS -2 Rata-rata Tertimbang , , , , ,11 Jumlah 1,56 Atribut SS 2 Tabel IV.9 Nilai Atribut dari Variabel Kemasan S 1 RR 0 TS -1 STS -2 Rata-rata Tertimbang , , , , ,61 Jumlah 2,08 Atribut SS 2 Tabel IV.10 Nilai Atribut dari Variabel Rasa S 1 RR 0 TS -1 STS -2 Rata-rata Tertimbang , , , , ,36 Jumlah 1,56 Atribut SS 2 Tabel IV.11 Nilai Atribut dari Variabel Kualitas S 1 RR 0 TS -1 STS -2 Rata-rata Tertimbang ,24 ISSN
19 , , , ,04 Jumlah 2,04 Untuk mengetahui besarnya nilai Sikap Konsumen terhadap atribut produk Adem Sari perlu dihitung besarnya nilai keyakinan untuk dikalikan dengan besarnya nilai atribut produk. Pada tabel V.15 Nilai Sikap Konsumen dibawah ini akan diketahui besarnya nilai sikap konsumen. Atribut Keyakinan (b 1 ) Tabel IV.12 Nilai Sikap Konsumen Evaluasi atribut (e 1 ) Total AB = (b 1 ) x(e 1 ) 1 0,32 0,21 0,07 2 0,04 0,11 0,00 3 0,45 0,86 0,39 4 0,08 0,12 0,01 5 0,35 0,39 0,14 Jumlah 0,61 Dengan demikian nilai sikap konsumen dapat dilihat yaitu sebesar 0,61. Apakah nilai ini terletak pada skala sangat baik atau sangat tidak baik, maka dari itu terlebih dahulu akan dicari nilai maksimum sikap. Adapun mencari nilai maksimum sikap adalah sebagai berikut: Atribut Penggunaan Ideal (2) Tabel IV.13 Nilai Skala Maksimum untuk Sikap Var Harga Var Kemasan Var Rasa Var Kualitas Total (2 x variabel) 1 2 0,0 0,0 0,1 0,1 0, ,0 0,0 0,0 0,2 0, ,2 0,4 0,1 0,0 0, ,0 0,0 0,1 0,0 0, ,0 0,0 0,1 0,0 1,57 Jumlah 6,81 Karena rentang skor tertinggi adalah sangat baik dengan nilai +2 dan rentang skor terendah adalah sangat tidak baik dengan nilai -2, maka rentang nilai sikap maksimum adalah 6,81 dan minimum adalah -6,81. Berdasarkan skala, maka hasil penelitian terhadap sikap konsumen memiliki nilai 0,61 adalah baik karena bernilai positif. ISSN
20 b. Model Maksud Perilaku Perilaku merupakan kepercayaan dan sikap seseorang tentang sesuatu yang didasari atas pengetahuan, pendapat dan keyakinannya. B ~ BI= W 1 (AB) + W 2 (SN) Dimana B = Perilaku BI = Maksud perilaku AB = Sikap terhadap pelaksanaan perilaku B SN = Norma subjektif W 1, W 2 = Bobot yang ditentukan secara empiris Nilai sikap (AB) diketahui 0,61 Menurut Della Bitta, Albert J dan David L dalam bukunya Consumer Behavior pembobotan untuk nilai W 1 dan W 2 hendaklah diketahui dari data empiris atau dari penelitian awal. Total nilai W 1 dan W 2 adalah 100%. Dalam penelitian ini bahwa pengambilan keputusan seluruhnya keputusan konsumen maka nilai W 1 > W 2. Skor pembobotannya 60% dan 40% atau 0,6 dan 0,4 Selanjutnya untuk mendapatkan nilai perilaku menggunakan rumus B ~ BI = W 1 (AB) + W 2 (SN) = 0,60 (0,61) + 0,40 (1,70) = 0, ,68 = 1,046 Karena nilai B positif dan lebih besar dari nol maka persepsi perilaku konsumen terhadap produk Adem Sari baik. c. Mencari SN (Norma Subyektif) Norma subjektif lebih bersifat eksternal yang mempengaruhi perilaku individu yang dapat dihitung dengan cara mengkalikan nilai kepercayaan normatif individu terhadap atribut yang disetujuinya. Untuk mencari nilai norma subjektif dapat menggunakan rumus sebagai berikut: m SN = (NB 1 )(MC 1 ) i- 1 Dimana SN = Norma subjektif NB j = Keyakinan normatif individu MC j = Motivasi konsumen m = Banyaknya referensi yang relavan Tabel IV.14 Nilai Skala Maksimum untuk Sikap ISSN
21 Atribut Penggunaan Normatif (NBj) Atribut (MCj) Total SN = (NBj) x MCj 1 0,07 0,21 0, ,00 0,11 0, ,39 0,86 0, ,01 0,12 0, ,14 0,39 0,054 Jumlah 0,406 Berdasarkan perhitungan ada tabel diatas nilai Norma Subyektif dapat diketahui semua nilai normatif subjektif positif sehingga kepercayaan normatif mengandung kuatnya keyakinan terhadap atribut yang ditawarkan dalam mempengaruhi perilakunya terhadap objek atribut. E. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data di atas maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan sikap konsumen dalam menilai produk penyegar panas dalam merek Adem Sari berdasarkan variabel hargan dengan nilai positif 0, Terdapat perbedaan sikap konsumen dalam menilai produk penyegar panas dalam merek Adem Sari berdasarkan variabel kemasan dengan nilai positif 0, Terdapat perbedaan sikap konsumen dalam menilai produk penyegar panas dalam merek Adem Sari berdasarkan variabel rasa dengan nilai positif 0, Terdapat perbedaan sikap konsumen dalam menilai produk penyegar panas dalam merek Adem Sari berdasarkan variabel kualitas dengan nilai positif 0, Secara keseluruhan atribut yang ditawarkan kepada pelanggan Adem Sari diterima secara baik oleh Pelanggan karena nilai norma subjektif terhadap atribut memiliki keyakinan terrhadap perilaku konsumen F. DAFTAR PUSTAKA Anton Bawono, 2006, Multivariate Analisys Dengan SPSS, Cetakan Kedua, STAIN, Salatiga Press, Jawa Tengah. Basu Swasta dan Irawan,2000, Manajemen Pemasaran Modern, Penerbit Liberty Yogyakarta Kotler, Philip,1997, Marketing Manajemen ;Analisis, Planning, Implementation, and Control, Millenium Edition, New Jersey, Prentice- Hall. ISSN
22 2000, Marketing Manajemen : Analisis, Planning, Implementation, and Control, Millenium Edition, New Jersey, Prentice-Hall Tjiptono, Fandy, 2000, Manajemen Jasa, Cetakan 1, Andi Offset, Yogyakarta. Sugiyono, 2003, Statistik Untuk Penelitian, Bandung, CV. Alfabeta, Bandung Istijanto, 2005, Riset Sumber Daya Manusia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. William J. Stanton, 1998, Prinsip Pemasaran, Jilid I, Edisi Delapan, Penerbit Erlangga, Jakarta. ISSN
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Allianz Life Indonesia) Jumiran 1) Sri Darini 2) Abstrak
. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Allianz Life Indonesia) Jumiran ) Sri Darini ) Abstrak Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perilaku Konsumen Setiap masyarakat selalu mengembangkan suatu sistem dalam memproduksi dan meyalurkan barang-barang dan jasa. Dalam masyarakat industri yang sudah maju, seperti
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. disebabkan karena manusia dapat memenuhi kebutuhannya melalui kegiatan pemasaran
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran dan Konsep Pemasaran 2..1.1 Pengetian Pemasaran Kegiatan pemasaran memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia, hal ini disebabkan karena manusia dapat
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciDiajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B
PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri otomotif, khususnya sepeda motor pada saat ini memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan produk sepeda motor itu
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) Cory Caroline R.M Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciMOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN. Rindyah Hanafi
MOTIVASI BERBELANJA KONSUMEN PADA PASAR TRADISIONAL DAN PASAR SWALAYAN DI KOTA MADIUN Rindyah Hanafi Abstract : The purpuse of this study is to examine motivation shopping in traditional market and supermarket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat pesat, sehingga persaingan tempat perbelanjaan sangat kompetitif dengan menawarkan
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK
PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel
Lebih terperinciNoer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti
Lebih terperinciANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG
ANALISIS HUBUNGAN CUSTOMER BEHAVIOUR DAN PERSEPSI PRODUK PELUMAS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI KABUPATEN KARAWANG Oleh ; Puji Isyanto Nelly Martini ABSTRAK Penelitian ini didasari oleh pendapat Kotler
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan penelitian deskriptif explanatory dengan jenis dua data berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
Lebih terperinciPENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN. Oleh: Didik Darmanto Manajemen
PENGARUH VARIABEL RETAIL MIX TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI RITA PASARAYA KEBUMEN Oleh: Didik Darmanto Manajemen didix_11maret@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji: 1) Pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup pesat,berbagai perusahaan yang ada berlomba-lomba menawarkan produk mereka.oleh karena itu
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA Hartini Prasetyo Wulandari (Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IEU Yogyakarta) ABSTRAK Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciSIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *)
SIKAP MAHASISWA TERHADAP MERK LOKAL (Studi pada Mahasiswa Pemakai Produk Kosmetik Sariayu) Oleh: Tiwi Nurjannati Utami *) Abstrak Perusahaan yang ingin bertahan lama di pasar, sebaiknya mengalokasikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Rata-rata jawaban responden secara keseluruhan. Rata-rata jawaban dari 80 reponden mengenai variabel Kualitas Produk adalah Baik, terlihat dari per item pertanyaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah BPJS Kesehatan. Subjek penelitian ini adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning Yogyakarta. B. Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perusahaan menghadapi persaingan paling ketat yang pernah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan menghadapi persaingan paling ketat yang pernah ada. Akan tetapi, peralihan dari filosopi produk dan penjualan ke filosopi pemasaran
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUME DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM MERK AQUA (Studi kasus di UD Budi Jaya Kediri) M. Dian Ruhamak Dosen Universitas Kadiri Abstrak Tujuan dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Pemasaran Seiring dengan perkembangan pengetahuan dan pasar, pemasaran bukan lagi sebatas kegiatan menjual suatu produk kepada para konsumen. Seorang pemasar seharusnya
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. teknologi, dan perubahan gaya hidup manusia modern, maka jenis dan tingkat
II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi,
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI (THE ANALYIS OF CONSUMER ATTITUDE ON CELLULER PHONE IN JAMBI CITY) 2) Oleh: Tri Rahayu Aguswindi 2) Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,
Lebih terperinciANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU
ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PRODUK DONAT PAKET SURYA BAKERY DI KOTA BENGKULU CONSUMERS ATTITUDE AND BEHAVIOUR TOWARD DONUT PRODUCT OF SURYA BAKERY IN BENGKULU CITY Dwita Frisdinawati,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin
Lebih terperincibahwa perilaku dapat menyebabkan akibat tertentu dan evaluasi pada
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Untuk lokasi penelitian penulis membatasi penelitian ini di fitness center di Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. 3.2 Variabel Penelitian 1. Variabel Independen
Lebih terperinciAWAN SETIYAWAN NIM. B
PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP MOTIVASI PEMBELIAN KONSUMEN (Study Kasus Kecamatan Karanganom Kabupaten Klaten) Naskah Publikasi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo
Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN TEH GARDU
NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SIKAP DAN PERILAKU KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN TEH GARDU Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR TRUST IN A BRAND TERHADAP BRAND LOYALTY PADA KONSUMEN AIR MINUM AQUA DI KOTA YOGYAKARTA Sarjita Akademi Manajemen Administrasi YPK Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK KAPSUL CALCUSOL DARI PERUSAHAAN JAMU DR. SARDJITO YOGYAKARTA
ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK KAPSUL CALCUSOL DARI PERUSAHAAN JAMU DR. SARDJITO YOGYAKARTA ANALYSIS OF CONSUMER S ATTITUDE TOWARD PRODUCT ATTRIBUTE OF CALCUSOL CAPSULE OF DR. SARDJITO
Lebih terperinciPENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG
PENGARUH CITRA MEREK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RAMAI SWALAYAN PETERONGAN SEMARANG Dessy Amelia Fristiana Abstract Beragam faktor dapat mempengaruhi konsumen dalam mempercayakan tempat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kota Gorontalo Kecamatan Kota Timur Kelurahaan Ipilo dan Heledulaa Utara selama 2 bulan yaitu bulan Mei sampai Juni tahun
Lebih terperinciKUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH
PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK dan PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH (Studi Kasus Mahasiswi STKIP PGRI Sumatera Barat Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi) JURNAL Oleh:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen
Lebih terperinciOleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen ABSTRAK
PENGARUH KETIDAKPUASAN, HARGA DAN KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP PERILAKU PERPINDAHAN MEREK (Studi Pada Konsumen Citra Hand & Body Lotion Di Kabupaten Kebumen) Oleh : Nur Baety Isnaeny Manajemen BetongQyu@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang sama sehingga banyak perusahaan yang tidak dapat. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang semakin maju dan mengalami perkembangan, ini ditunjukkan semakin banyaknya bermunculan perusahaan industri, baik industri
Lebih terperinciPENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN
1 PENGARUH GAYA HIDUP SEHAT, HARGA, DAN KELOMPOK REFERENSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU ANLENE DI KEBUMEN Giovanni Fatimathuz Zahra Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo
Lebih terperinciKESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN. Rusnandari Retno Cahyani 1. Abstract
54 KESESUAIAN CITRA DIRI DAN KESUKAAN MEREK PADA KONSUMEN Rusnandari Retno Cahyani 1 1 Fakultas Bisnis dan Komunikasi Universitas Sahid Surakarta nandaretno@yahoo.com Abstract This research prove an effect
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang bagi pelaku bisnis. Tantangannya, perusahaan harus tetap survive
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi dewasa ini telah berdampak terhadap pesatnya kemajuan komunikasi dan teknologi dalam hitungan detik. Dari sudut pandang bisnis, kondisi demikian
Lebih terperinciANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)
ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORITIS. Para pemasar mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara
BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Perilaku Konsumen Setiap manusia mempunyai karakter dan kepribadian yang berbeda dengan orang lain, sehingga menghasilkan perilaku yang berbeda pula dalam membelanjakan uangnya.
Lebih terperinciBAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO. Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK
BAURAN PEMASARAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA TOKO LISARI POSO Holmes Rolandy Kapuy *) ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor keragaman produk, layanan dan atmosfer
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dalam bisnis yang meliputi pencarian bahan baku produk hingga produk tersebut sampai ke konsumen. Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemenuhan kebutuhannya. Perkembangan ini menciptakan suatu persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin cepat dan batas yang semakin tipis membuat masyarakat sekarang ini lebih selektif dan menuntut dalam pemenuhan
Lebih terperinciSIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM
SIKAP KONSUMEN TERHADAP BEBERAPA ATRIBUT PEMASARAN DALAM BERBELANJA PADA SWALAYAN RUBY SUPERMARKET DI KOTA MATARAM IDA BGS. EKA ARTIKA ABSTRAK Fakultas Ekonomi Univ. Mahasaraswati Mataram Terdapat banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) objek penelitian merupakan suatu atribut atau penilaian orang, subjek atau kegiatan yang mempunyai variasi
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS Alfian Raharjo Alfianraharjo89@yahoo.co.id Abstrak Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI
FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI Izzati Amperaningrum 1 Annisa Putri 2 Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO
ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI
ANALISIS PENGARUH KEMASAN, PROMOSI PRODUK, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP PENGARUH KEPUTUSAN MEMBELI JAJANAN KHAS OLEH-OLEH KOTA KEDIRI (Studi Kasus Pada Pengunjung di Tahu POO Kediri) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli adalah sebagai berikut :
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan serta untuk meningkatkan
Lebih terperinciterhadap keputusan menggunakan telepon seluler adalah kuat dan variabel yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu Aprilia Wahyuningtyas (2001) sebelumnya telah melakukan penelitian tentang motivasi mahasiswa dalam melakukan pembelian telepon seluler di Jogjakarta.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Oleh : DRAJAT DWI LAKSITO NIM : B 100 080 087 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi
Lebih terperinciBAB III. Metode Penelitian
BAB III Metode Penelitian A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan adalah kartu pra bayar IM3 Indosat. Subyek yang digunakan adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang beralamat,
Lebih terperinciPENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK
PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: HAMBAR PUJO UTOMO B
ANALISIS PENGARUH HARGA, PROMOSI, PELAYANAN DAN KETERSEDIAAN PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA MINIMARKET ALFAMART DAN GALAXY CABANG NEPEN BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi dan Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Lebih terperinciANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN (STUDI KASUS FAKULTAS TEKNIK UNY)
ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN (STUDI KASUS FAKULTAS TEKNIK UNY) Ir. Wahidin Abbas, M.Si. Program Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciC. Teknik Pengambilan Sampel dan Populasi
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah Goa Jlamprong yang berada di Desa Mojo, Gunung Kidul Yogyakarta dan Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KETEPATAN WAKTU, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV.
ANALISIS PENGARUH KETEPATAN WAKTU, HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN PADA PERUSAHAAN PERCETAKAN CV. ALADIN MAHENDRA ARIEF SETIAWAN E12.2009.00387 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA
PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN MELALUI KEPUASAN KONSUMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI MAXX COFFEE YOGYAKARTA Muhammad Ziadi ziadidork9@gmail.com ABSTRACT This research aimed at
Lebih terperinciPENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA
PENGARUH CITRA MEREK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG DI YOGYAKARTA SITI NURHAYATI Akademi Manajemen Administrasi Ypk Yogyakarta email: sitinurhayati_27@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Alfamart di Yogyakarta, sedangkan subjek dalam penelitian ini adalah pelanggan/konsumenyang mengetahui dan pernah membeli
Lebih terperinciPengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang
Pengaruh Harga, Produk dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Toko Buku Gramedia Pandanaran Semarang Deddy Setiawan Dra. Sri Suryoko, M.Si Sari Listyorini, M.Sos, M.AB Jurusan Administrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, strategi pemasaran menjadi faktor penting bagi suatu perusahaan untuk dapat bersaing dan bertahan. Menghadapi kenyataan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA APOTEK KIMIA FARMA PEKALONGAN RESUME SKRIPSI
1 ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA APOTEK KIMIA FARMA PEKALONGAN RESUME SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1)
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Modul Metode Penelitian Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara, metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu program pemasaran, karena promosi pada hakikatnya adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran ( Marketing ) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek Yamaha pada PT. Alfa Scorpii Lambaro Banda Aceh
Petunjuk Sitasi: Bachtiar, Syukriah, & Khairanita. (2017). Analisis Pengaruh Marketing Mix terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. G54-60). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciPENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Pada Pembelian Rumah di PERUM PERUMNAS Cabang Mojokerto Lokasi Madiun)
PENGARUH KELAS SOSIAL TERHADAP PERILAKU KONSUMEN (Studi Pada Pembelian Rumah di PERUM PERUMNAS Cabang Mojokerto Lokasi Madiun) Ria Dwi Nugraheni Pendidikan Ekonomi FKIP UNIVERSITAS PGRI MADIUN riadnugraheni@gmail.com
Lebih terperinci[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan
PENGARUH SALES PROMOTION TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI KENDERAAN BERMOTOR RODA DUA (Studi Kasus CV. Indah Sakti Rantauprapat) Desmawaty Hasibuan Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April sampai dengan september 2015.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan oleh penulis pada bulan April 2015 sampai dengan september 2015. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam masa pertumbumbuhan dan kondisi masyarakat sekarang ini, faktor yang akan berperan penting bagi perusahaan atau instansi dapat dinilai baik oleh konsumen adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 29
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY
ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY (Studi Kasus Pada Mahasiswa Kampus Sarolangun Universitas Jambi) DAHMIRI Staf Pengajar Jurusan Manajemen
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) ABSTRACT
Jurnal Ilmu dan Industri Peternakan 1(1):56-62,2013 ISSN. 2355-0732 ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HARGA ( PRICE ) SUSIN DI KABUPATEN SINJAI (Studi Kasus di Desa Gunung Perak) Wahyudir Kadir
Lebih terperinciBAB II. LANDASAN TEORI
9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Arti dan Tujuan Pemasaran
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Teori 2.1.1. Pemasaran 2.1.1.1. Arti dan Tujuan Pemasaran Pemasaran menyentuh kehidupan setiap orang. Ia merupakan sarana dengan mana standart hidup dikembangkan dan
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR HARGA, PROMOSI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BELANJA DI ALFAMART SURABAYA. Oleh Erwin Rediono Tan.
PENGARUH FAKTOR HARGA, PROMOSI DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK BELANJA DI ALFAMART SURABAYA Oleh Erwin Rediono Tan Abstrak Berkembangnya pusat-pusat perbelanjaan saat ini diikuti juga munculnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya guna mengkonsumsi produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perubahan yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang bersaing untuk mempertahankan kualitas produknya dan menarik konsumen serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mencakup latar belakang budaya yang berbeda, perekonomian yang berbeda, dll,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini dipilih mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana. Pemilihan lokasi penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa pertimbangan, antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi
Lebih terperinci[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. 1 Juni 2017
PENGARUH PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI MINIMARKET RADJA PAS RANTAUPRAPAT KABUPATEN LABUHANBATU Lestari 1, Daslan Simanjuntak 2 1 Alumni STIE Labuhanbatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Perkembangan zaman yang sangat pesat secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan hubungan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain riset yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kausal (sebab akibat) dan menggunakan wawancara langsung dengan alat bantu kuesioner kepada responden
Lebih terperinci