PEMBUATAN GAMBIR GALAMAI (BLACK CUBE) MENGGUNAKAN OVEN MICROWAVE
|
|
- Doddy Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMBUATAN GAMBIR GALAMAI (BLACK CUBE) MENGGUNAKAN OVEN MICROWAVE Afdhil Arel Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Perintis Padang ABSTRACT Gambir is a dry extract from the leaves and twigs of Uncaria gambier (Hunter) Roxb. which have the mayor constituents are catechin and tannin. Traditionally, gambir used as batik dyes, leather tanning, eating betel concoction, antioxidant and antibacterial. In the market, there are different types of gambier such as gambier Bootch, mortars, coin biscuit and galamai (Black cube). Gambir galamai produced by used boiling back gambier to blackish brown with the aim to increase levels of tannins. The levels of tannins were analyzed by Lowenthal Procter method, while the catechin levels were analyzed by highperformance liquid chromatography. This study used a randomized block design in three factorial, water content of gambier (3%, 5%) the power of the microwave oven (5 A; 4,9A dan 4,5A) and processing time (9, 18 dan 27 seconds). The optimum conditions obtained in galamai gambier processing with power strength is 4.9 A, the water content of the starting material and time gambier 5% during 27 seconds (p>.5). Keywords : Tanin, Oven microwave, Black cube PENDAHULUAN Gambir adalah ekstrak kering daun dan ranting tanaman Uncaria gambir (Hunter) Roxb. yang telah dikeringkan (Reynolds, 1989). Ekstrak gambir diperoleh dengan cara proses perebusan, pengempaan, pengendapan, penirisan, pencetakan, dan pengeringan. Secara tradisional, rebusan daun muda digunakan sebagai obat diare, obat kumur-kumur pada sakit kerongkongan (Nazir, 2) dan gambir juga dapat digunakan untuk obat penyakit sariawan, sakit kulit, (Bakhtiar. A, 1991). Menurut Hadad dkk. (27) disebutkan bahwa kegunaan gambir antara lain untuk pewarna dalam industri batik, penyamak kulit, ramuan makan sirih, sebagai obat untuk luka bakar, dan digunakan pula sebagai bahan pembuatan permen. Gambir mempunyai beberapa jenis olahan, yaitu gambir bootch, gambir coin, gambir superior, gambir brown cube, dan gambir galamai (Black cube) yang memiliki kadar katekin dan tanin yang terkandung di dalamnya berbeda-beda. Gambir galamai (Black cube) memiliki kandungan tanin yang tinggi dan nilai jual yang dua kali lebih tinggi dari gambir biasa (Suparno dkk, 21). Tanin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang diketahui mempunyai beberapa khasiat sebagai adstringen, antidiare, antibakteri dan anti oksidan (Yesi, dkk 28). Tanin juga digunakan sebagai penyamak kulit dan sangat berguna diindustri tekstil (Suparno, dkk 21). Berdasarkan kebutuhan industri yang berbeda terhadap komposisi gambir perlu dilakukan suatu diversifikasi produk berupa gambir galamai yang memiliki kadar tanin yang tinggi (Harrizal, 1995; Putra, 21). Cara pembuatan gambir galamai dilakukan dengan mengubah komposisi katekin gambir menjadi tanin melalui proses pemanasan. Melalui pemanasan dapat terjadi proses polimerasi kondensasi yang menyebabkan katekin akan kehilangan molekul air yang diikuti oleh penggabungan monomer-monomer katekin yang membentuk tanin (Cowd, 1991; Juniartis, 1998). Pada penelitian Zen, (213) yang membuat gambir galamai dengan menggunakan presto (pemanasan bertekanan), hasilnya dapat meningkatkan kadar tanin dan penurunan kadar katekin gambir galamai pada pemanasan 5 jam tanpa pengadukan. Pada penelitian ini akan dilakukan pembuatan gambir galamai (Black cube) menggunakan Oven Microwave dengan memvariasikan waktu dan kekuatan Oven ISSN :
2 Microwave. Pengaruh waktu dan kekuatan Oven microwave terhadap kadar tanin dalam pembuatan gambir galamai akan dianalisis menggunakan metoda Lowenthal-Procter. Sedangkan kadar perlakuan dengan oven microwave dianalisis dengan Kromatografi cair kinerja tinggi. METODOLOGI Alat Alat-alat yang digunakan untuk penelitian ini adalah boiler, steamer, alat kempa hidrolik, oven, Microwave oven (Ivonic), Cool drying, labu ukur, timbangan, tangki pengendapan, corong, alumunium foil, Erlenmeyer, saringan kain, kertas saring, cetakan gambir berukuran 25 cm x 25 cm dan tebal 1 cm, pipet tetes, cawan penguap, desikator, gelas piala, spektrofotometer UV-Vis Shimadzu, Water TM 486 High Performance Liquid Cromatography, Digital clamp meter, Infra Red termometer. Bahan Bahan-bahan yang digunakan: daun gambir segar, standar katekin, Kalium Permanganat,1 N, larutan Natrium klorida jenuh, serbuk kaolin, larutan gelatin, indigokarmin, Asam sulfat, asam oksalat, etanol 96%, aquadest, acetonitril, etil asetat, asam asetat glasial, metanol. Pembuatan Gambir Sebanyak 1 kg daun gambir dikukus selama 3 4 jam, kemudian daun gambir dikempa dengan kempa hidrolik. Filtrat hasil kempa dimasukkan ke dalam tangki pengendapan, dan didiamkan selama 24 jam. Endapan ditiriskan selama 24 jam dan disaring. Hasil saringan ini dicetak dan dikempa dengan kempa hidrolik, kemudian dipotong menggunakan pisau dengan ukuran 4 cm x 4 cm x 1 cm lalu dikeringkan menggunakan Cool drying selama 72 jam. Pengujian Kadar Katekin (SNI, 2) 1. Persiapan larutan standar katekin Ditimbang 5 mg katekin standar dengan seksama dan dilarutkan dengan etil asetat hingga 5 ml (larutan induk). Larutan induk mengandung katekin dengan kadar 1 mg/ml, dari larutan induk ini dipipet 2 ml dan diencerkan dengan etil asetat dalam labu ukur 5 ml. 2. Persiapan larutan contoh Ditimbang 5 mg gambir yang didapat dengan seksama dan dilarutkan dengan etil asetat hingga 5 ml (larutan induk). Larutan induk mengandung katekin dengan kadar 1 mg/ml, dari larutan induk ini dipipet 2 ml dan diencerkan dengan etil asetat dalam labu ukur 5 ml. 3. Pengukuran larutan Pengukuran larutan dengan menggunakan spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 279 nm Pembuatan Kurva Kalibrasi Katekin dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Katekin standard ditimbang sebanyak 25 mg dilarutkan dengan etil asetat dalam labu ukur 25 ml. kemudian dibuat kurva kalibrasi katekin dengan 5 konsentrasi yaitu konsentrasi 1 µg/ml, 15 µg/ml, 2 µg/ml, 25 µg/ml, 3 µg/ml dengan memipet secara berturut-turut,5 ml,,75 ml, 1 ml, 1,25 ml, 1,5 ml dimasukkan ke dalam labu 5 ml. Kondisi Analisis Kromatografi cair kinerja tinggi Water TM 486, pengukuran dilakukan dengan menggunakan detektor UV pada panjang gelombang 28 nm menggunakan fase gerak aie suling : metanol : asetonitril : etil asetat : asam asetat glasial (89 : 1 : 6 : 3 : 1) dengan kecepatan alir 1 ml/menit. Penetapan kadar tanin pada gambir (Sudarmadji, 1997) Uji Kadar tanin dilakukan dengan metoda Lowenthal-Procter Sebanyak 1 g gambir ditambah 8 ml air suling, dipanaskan selama 3 menit, kemudian didinginkan dan dicukupkan 1 ml dengan aquades, kemudian disaring (Filtrat 1). Filtrat 1 di pipet sebanyak 2 ml dan ditambah dengan 5 ml larutan indigokarmin dan 15 ml aquadest kemudian dititrasi dengan larutan Kalium permangant,1 N sampai berwarna kuning emas (A ml). Selanjutnya, dipipet 2 ml filtrat 1, ditambah berturut-turut 1 ml larutan gelatin, 2 ISSN :
3 ml larutan Natrium klorida jenuh, 2 gram serbuk kaolin kemudian digojok kuat-kuat selama beberapa menit dan disaring (Filtrat 2). Filtrat 2 dipipet sebanyak 5 ml kemudian ditambahkan dengan larutan indigokarmin sebanyak 5 ml dan 15 ml air suling kemudian dititrasi dengan larutan Kalium permanganat,1 N sampai berwarna kuning emas (B ml) Standarisasi larutan Kalium permanganat dengan asam oksalat. HASIL DAN PEMBAHASAN Sampel berupa daun dan ranting gambir segar yang berasal dari perkebunan rakyat di daerah Siguntua Mudo, Pesisir Selatan. Daun dan ranting gambir sebanyak 1 kg di rebus selama 3-4 jam kemudian dikempa. Filtrat hasil kempa diendapkan pada tangki pengendap selama 24 jam. Pasta ditiriskan selama 24 jam, kemudian dihitung rendemen dari pasta gambir tersebut. Hasil rendemen yang didapat adalah 22,55 %. Pasta kemudian dikempa dengan kempa hidrolik, di potong menggunakan pisau dengan ukuran 4cm x 4cm x 1cm, selanjutnya gambir hasil cetakan. Kemudian dikeringan dengan Cool Drying selama 72 jam Hasil organoleptis gambir yang diperoleh dengan cara pengeringan Cool Drying berbentuk biskuit berwarna kuning, bau khas yang lebih kuat dari pengeringan oven. Kadar air yang didapat pada gambir dengan pengeringan Cool drying adalah 16,227 % ± 3,893, diikuti dengan oven biasa 5,716 % ±,543. Kadar katekin pada pengeringan Cool drying menggunakan spektrofotometer UV adalah 97,85 %. Dan menggunakan Oven biasa kadar katekin yang diperoleh adalah 88,28 %. Kadar katekin pengeringan cool drying dengan kromatografi cair kinerja tinggi 9,8 %. Sedangkan kadar taninnya 1,8%. Pada penelitian ini untuk pembuatan gambir galamai, gambir yang digunakan adalah gambir dengan pengeringan cool drying karena memiliki kadar katekin yang tinggi. Pengujian kadar katekin dengan kromatografi cair kinerja tinggi, didapatkan persamaan regresi linearnya y = a + bx adalah a = 12495, b = 8937 dan r =,995. Hasil kadar katekin yang didapat pada kekuatan 5 A kadar air 3%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 84,87%, 46,86%, 1,35%. Kekuatan 5 A kadar air 5%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 47,66%, 23,4%, 13,94%. Pada kekuatan 4,9 A kadar air 3%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 43,46%, 27,78%, 4,69%. Kekuatan 4,9 A kadar air 5%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 45,4%, 39,6%, 8,1%. Kekuatan 4,5 A kadar air 3%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 45,48%, 41,93%, 5,92%. Kekuatan 4,5 A kadar air 5%, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik adalah 41,56%, 36,96%, 13,96%. Gambar 1. Digram Batang Kadar Katekin pada Kadar Air 3% Kadar Katekin 3 % Kadar Katekin 5% Waktu ( detik) Gambar 2. Digram Batang Kadar Katekin pada Kadar Air 5% Pengujian kadar tanin dengan metode lowenthal procter pada kadar air 3% kekuatan 5 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 detik menghasilkan kadar tanin berturut-turut adalah 4,25%, 1,63%, 12,75%. Kadar air 3% kekuatan 4,9 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 ISSN :
4 adalah 8,5%, 14,88%, 19,13%. Kadar air 3% kekuatan 4,5 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 adalah 6,38%, 1,63%, 21,26%. Kadar air 5% kekuatan 5 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 adalah 4,25%, 1,63%, 14,88%. Kadar air 5% kekuatan 4,9 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 adalah 2,13%, 21,26%, 25,5%. Kadar air 5% kekuatan 4,5 A, waktu 9 detik, 18 detik, 27 adalah 1,63%, 17,1%, 23,4%. Gambar 3. Digram Batang Kadar Tanin pada Kadar Air 3% Kadar Tanin Kadar Tanin Gambar 4. Digram Batang Kadar Tanin pada Kadar Air 5% KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kondisi optimum pembuatan gambir galamai (Black cube) menggunakan oven microwave yang menghasilkan kadar tanin tinggi diperoleh pada kondisi kekuatan oven microwave daya 4,9 A, kadar air bahan awal gambir 5 % dan waktu selama 27 detik. Saran Disarankan untuk menghitung derajat polimerisasi tanin yang terbentuk dan uji aktifitas famakologinya. DAFTAR PUSTAKA Anonim Standard Nasional Indonesia Gambir, 2. SNI Badan Standarisasi Nasional. Bakhtiar, A. 1991, Manfaat Tanaman Gambir, Makalah Penataran Petani dan Pedagang Pengumpul Garnbir di Kec. Pangkalan 5 Kota, 29-3 Nopember FMIPA Unand, Padang. Cowd, M. A., Kimia Polimer. Penerjemah : Firman J. G. Harry. Bandung : Penerbit ITB Hadad, EA., Ahmadi, NR., Herman., Supriadi., Hasibuan, A., 27, Teknologi Budidaya dan Pengolahan Gambir, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri. Harizal, Pengaruh Pemotongan dan Lama Perebusan terhadap Rendemen dan Mutu Gambir yang Dihasilkan, Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti Padang. Juniartis, Optimasi Ekstraksi Gambir untuk Mendapatkan Kadar Tanin yang Maksimal. Jurnal Kimia No. IV.1 : hal Nazir. N, 2, Gambir, Budidaya, Pengolahan dan Prospek Diveriikasinya, Padang, Yayasan Hutanku. Putra, S.C., 21. Pengaruh Penundaan Olah pada Beberapa Tipe Tanaman Gambir (Uncaria gambir Roxb) terhadap Rendemen dan Mutu yang Dihasilkan. (Skripsi). Padang : Fakultas Pertanian Unand. Reynolds, F., 1989, Martindale The Extra Pharmacopoeia Twenty-nine Edition, The Pharmaceutical Press, London. Sudarmadji, S., Haryono, B., dan Suherdi, 27. Prosedur Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta : Liberty. ISSN :
5 Suparno O., Covington, A. D., dan Evans, C. S., 21. Teknologi Baru Penyamakan Kulit Ramah Lingkungan : Penyamakan Kombinasi Menggunakan Penyamak Nabati, Naftol dan Oksazolidin. Jurnal teknologi industri pertanian. 18(2), Yesi, D., Ratih, H., Dewi, M. A., dan Agustin, R., 28. Penentuan jumlah tanin total pada daun jati belanda (Guazoma ulmifolia lamk) dan daun sambaing darah (Excoeceria bicolor hassk). Secara kolorometri dengan pereaksi biru prusia. Artocarpus, vol. 8 no. 2 : Zen, H., 213. Skripsi Sarjana Farmasi. Fakultas Farmasi. Universitas Andalas Padang. ISSN :
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang bertempat di jalan Dr. Setiabudhi No.229
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
10 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Januari hingga Februari 2015. Tempat pengambilan sampel dilakukan di pertanaman pohon gaharu di
Lebih terperinciPENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN TANIN PADA EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.)
PENGARUH PERBEDAAN SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN TANIN PADA EKSTRAK DAUN JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) THE EFFECT OF DIFFERENCE TEMPERATURE AND TIME EXTRACTION OF TANNIN CONTENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratorium. Metode yang digunakan untuk mengekstraksi kandungan kimia dalam daun ciplukan (Physalis
Lebih terperinciBAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Fisik, Kimia, dan Formulasi Tablet Departemen Farmasi FMIPA UI, Depok. Waktu pelaksanaannya adalah dari bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan kegiatan penelitian diperlukan peralatan laboratorium, bahan serta prosedur penelitian yang akan dilakukan. Tiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Pelaksanaannya dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu tahap penyiapan
Lebih terperinciPENGARUH PENGULANGAN PENGUKUSAN DAN PEREBUSAN TERHADAP RENDEMEN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) MULIA RIZKI No.
PENGARUH PENGULANGAN PENGUKUSAN DAN PEREBUSAN TERHADAP RENDEMEN GAMBIR (Uncaria gambir (Hunter) Roxb.) SKRIPSI SARJANA FARMASI Oleh: MULIA RIZKI No.BP : 06931051 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas
BAB III METODE PENELITIAN Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas minyak belut yang dihasilkan dari ekstraksi belut, dilakukan penelitian di Laboratorium Riset Kimia Makanan
Lebih terperinciPENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH
PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : 19630504 198903 2 001 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004, tanggal
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan
III. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan preparasi sampel, bahan, alat dan prosedur kerja yang dilakukan, yaitu : A. Sampel Uji Penelitian Tanaman Ara
Lebih terperinciPERUBAHAN BEBERAPA SIFAT FISIS DAN KIMIA PASTA GAMBIR SELAMA PENYIMPANAN
J. Ris. Kim. Vol. 1 No.2, Maret PERUBAHAN BEBERAPA SIFAT FISIS DAN KIMIA PASTA GAMBIR SELAMA PENYIMPANAN Anwar Kasim, Yoli Sub han dan Netty Sri Indeswari Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitianeksperimental. Dalam hal ini 3 sampel kecap akan diuji kualitatif untuk mengetahui kandungan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Tepung Kentang Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan kentang. Pembuatan tepung kentang dilakukan dengan tiga cara yaitu tanpa pengukusan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian eksperimental yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian konversi lignoselulosa jerami jagung (corn stover) menjadi 5- hidroksimetil-2-furfural (HMF) dalam media ZnCl 2 dengan co-catalyst zeolit,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B
Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (Apriyantono et al., 1989) Cawan Alumunium yang telah dikeringkan dan diketahui bobotnya diisi sebanyak 2 g contoh lalu ditimbang
Lebih terperinciLaporan Tugas Akhir Pembuatan Zat Warna Alami dari Buah Mangrove Spesies Rhizophora stylosa sebagai Pewarna Batik dalam Skala Pilot Plan
BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan 1. Bahan Bahan yang Digunakan a. Buah mangrove jenis Rhizophora stylosa diperoleh dari daerah Pasar Banggi, Rembang b. Air diperoleh dari Laboratorium Aplikasi Teknik
Lebih terperincidimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)
Lampiran 1. Metode analisis proksimat a. Analisis kadar air (SNI 01-2891-1992) Kadar air sampel tapioka dianalisis dengan menggunakan metode gravimetri. Cawan aluminium dikeringkan dengan oven pada suhu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Agustus hingga bulan Desember 2013 di Laboratorium Bioteknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengkarakterisasi simplisia herba sambiloto. Tahap-tahap yang dilakukan yaitu karakterisasi simplisia dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen, Jurusan Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath, termometer, spatula, blender, botol semprot, batang pengaduk, gelas kimia, gelas
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN
PENETAPAN KADAR TANIN DALAM INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight.) Walp)) SECARA SPEKTROFOTOMETRI SINAR TAMPAK Mufti Kharismawati*, Pri Iswati Utami*, Retno Wahyuningrum * Fakultas Farmasi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciBAB 3 PERCOBAAN. Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan.
BAB 3 PERCOBAAN Pada bab ini dibahas mengenai percobaan yang dilakukan meliputi bahan dan alat serta prosedur yang dilakukan. 3.1 Bahan Buah jeruk nipis, belimbing, jeruk lemon, vitamin C baku (PPOMN),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang, Kegiatan penelitian ini dimulai pada bulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2014 sampai dengan bulan Januari 2015 bertempat di Laboratorium Riset Kimia Makanan dan Material serta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Produksi Kerupuk Terfortifikasi Tepung Belut Bagan alir produksi kerupuk terfortifikasi tepung belut adalah sebagai berikut : Belut 3 Kg dibersihkan dari pengotornya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan November 2011 sampai Mei 2012 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2013 sampai Agustus 2013 di Laboratoium Kimia Riset Makanan dan Material serta di Laboratorium Instrumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian dilaksanakan di Laboratorium Riset, dan Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR PENELITIAN
BAB IV PROSEDUR PENELITIAN 4.1. Pengumpulan Bahan Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan penelitian ini adalah daun steril Stenochlaena palustris. Bahan penelitian dalam bentuk simplisia, diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian eksperimental. Sepuluh sampel mie basah diuji secara kualitatif untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI. Sementara analisis dengan menggunakan instrumen dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daging buah paria (Momordica charantia L.) yang diperoleh dari Kampung Pamahan-Jati Asih, Bekasi. Dan
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif Departemen Farmasi FMIPA UI, dalam kurun waktu Februari 2008 hingga Mei 2008. A. ALAT 1. Kromatografi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang- Cihideung. Sampel yang diambil adalah CAF. Penelitian
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
16 Bab III Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode titrasi redoks dengan menggunakan beberapa oksidator (K 2 Cr 2 O 7, KMnO 4 dan KBrO 3 ) dengan konsentrasi masing-masing
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.
23 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental. 3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertempat di laboratorium kimia kedokteran Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu
LAMPIRAN Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu 1. Bentuk Granula Suspensi pati, untuk pengamatan dibawah mikroskop polarisasi cahaya, disiapkan dengan mencampur butir pati dengan air destilasi, kemudian
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di
20 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Kimia FMIPA Unila. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Februari sampai dengan Juli 2012 dengan tempat penelitian sebagai berikut : 1. Laboratorium Mutu Giling Balai Besar
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat penelitian BAB III BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2014 di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area. 3.2 Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium Kimia Analitik Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama lima bulan dari bulan Mei hingga September 2011, bertempat di Laboratorium Kimia Hasil Hutan, Bengkel Teknologi Peningkatan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental dengan lima kelompok perlakuan. Hasil penghitungan bilangan peroksida dari tiap-tiap kelompok perlakuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian tentang konversi biomassa kulit durian menjadi HMF dalam larutan ZnCl 2 berlangsung selama 7 bulan, Januari-Agustus 2014, yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan 1. Alat Spektrofotometer UV-visibel (Genesys 10), cawan conway dengan penutupnya, pipet ukur, termometer, neraca analitik elektrik C-200D (Inaba Susakusho),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.3.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pemanas listrik, panci alumunium, saringan, peralatan gelas (labu Erlenmayer, botol vial, gelas ukur,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian yang dilakukan terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap uji pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit sekunder
Lebih terperinciPenetapan Kadar Sari
I. Tujuan Percobaan 1. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut air dari simplisia. 2. Mengetahui cara penetapan kadar sari larut etanol dari simplisia. II. Prinsip Percobaan Penentuan kadar sari berdasarkan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan metode rancangan eksperimental sederhana (posttest only control group design)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorium untuk memperoleh data hasil. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu pembuatan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan tahapan isolasi selulosa dan sintesis CMC di Laboratorium Kimia Organik
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan
13 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fisik dan Kimia Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,
11 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian, Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.
BAB III METODOLOGI A. ALAT DAN BAHAN A.1. Alat yang digunakan : A.1.1 Alat yang diperlukan untuk pembuatan Nata de Citrullus, sebagai berikut: 1. Timbangan 7. Kertas koran 2. Saringan 8. Pengaduk 3. Panci
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai dengan November 2015. Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk. dilakukan di daerah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai dengan bulan Juli 2013 di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material, dan Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
17 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2013 di Laboratorium Kimia Instrumen dan Laboratorium Kimia Riset Makanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan jenis pendekatan eksperimen laboratorium. Pelaksanaannya dilakukan
Lebih terperinciBlanching. Pembuangan sisa kulit ari
BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan
Lebih terperinciPengaruh Cairan Penyari terhadap Rendemen dan Kadar Tanin Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Jurnal Farmasi Indonesia, November 2010, hal 57-61 ISSN: 1693-8615 Vol. 7 No. 2 Pengaruh Cairan Penyari terhadap Rendemen dan Kadar Tanin Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) The Influence of Solvent
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas piala, neraca analitik, gelas ukur, penangas air, wadah (baskom), dan sudip. Alat-alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia) yang diperoleh dari Kampung Pamahan, Jati Asih, Bekasi Determinasi
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN
III. METODELOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT 1. Bahan Bahan baku yang digunakan adalah kelopak kering bunga rosela (Hibiscus sabdariffa L.) yang berasal dari petani di Dramaga dan kayu secang (Caesalpinia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 18 hingga
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus 2008 sampai dengan Maret 2009. Tempat penelitian di Kebun IPB Tajur I dan analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Objek atau bahan penelitian ini adalah daun salam (Syzygium polyanthum) asal NTB. Untuk memastikan identitas dari tanaman salam yang didapatkan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian,
22 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Biokimia Hasil Pertanian, Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Laboratorium Pengolahan Limbah Hasil Pertanian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Penelitian Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g Kacang hijau (tanpa kulit) ± 1
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU
PENGARUH KONSENTRASI NaOH PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU Drs. Syamsu herman,mt Nip : 19601003 198803 1 003 DIBIAYAI OLEH DANA DIPA Universitas Riau Nomor: 0680/023-04.2.16/04/2004,
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan lokasi penelitian di analisis di Laboratorium Kimia Universitas Medan Area,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan penelitian dimulai pada bulan Februari
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,
36 BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium, bahan, dan cara kerja penelitian. Dibawah ini adalah uraian mengenai tiga hal tersebut. 3.1
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan November 2014 sampai dengan bulan Maret 2015 di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA
PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN, TEMPERATUR DAN WAKTU PEMASAKAN PADA PEMBUATAN PULP BERBAHAN BAKU SABUT KELAPA MUDA (DEGAN) DENGAN PROSES SODA H.Abdullah Saleh,, Meilina M. D. Pakpahan, Nowra Angelina Jurusan
Lebih terperinci3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat
18 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2012. Pengambilan sampel dilakukan di Pantai Ekowisata Mangrove, Pantai Kapuk, Muara Karang, Jakarta Utara.
Lebih terperinciUdara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Udara ambien Bagian 8: Cara uji kadar oksidan dengan metoda neutral buffer kalium iodida (NBKI) menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar
Lebih terperinci