BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya."

Transkripsi

1 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai implementasi dan evaluasi dari hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. 4.1 SPESIFIKASI SISTEM Spesifikasi sistem yang digunakan dalam uji coba perancangan adalah menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak seperti yang disebutkan pada subbab di bawah ini PERANGKAT KERAS / HARDWARE Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras atau hardware yang akan digunakan dalam ujicoba perancangan jaringan nirkabel pada PT. Yamazen Indonesia. Spesifikasi Access Point Kita akan menggunakan access point keluaran dari D-Link dengan tipe DWL- 2100AP. Spesifikasi dari access point tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.1 Spesifikasi access point D-Link DWL-2100AP Standards IEEE g, IEEE b, IEEE , IEEE 802.3, IEEE 802.3u Device Management Web-Based, SNMP v.3 Wireless Distribution System Security Media Access Control AP Client, PtP Bridge, PtMP Bridge, Repeater 64, 128, 152-bit WEP, 802.1X, WPA, MAC Address Access Control CSMA/CA with ACK Wireless Freq. Range 2.4GHz to GHz Wireless Signal Range Indoors: Up to 100 meters Outdoors: Up to 400 meters Modulation Tech. OFDM, CCK, DQPSK, DBPSK Wireless Transmit Power 15dBm ± 2dB 74

2 75 Receiver Sensitivity 54Mbps OFDM, 10% PER,-66dBm) 48Mbps OFDM, 10% PER,-71dBm 36Mbps OFDM, 10% PER,-76dBm 24Mbps OFDM, 10% PER,-80dBm 18Mbps OFDM, 10% PER,-83dBm 12Mbps OFDM, 10% PER,-85dBm 11Mbps CCK, 8% PER,-83dBm 9Mbps OFDM, 10% PER,-86dBm 6Mbps OFDM, 10% PER,-87dBm 2Mbps QPSK, 8% PER,-89dBm Spesifikasi Wireless LAN NIC Sedangkan untuk wireless NIC yang digunakan adalah wireless NIC keluaran JAHT dengan tipe 6108PCI. Spesifikasi dari wireless NIC tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah. Tabel 4.2 Spesifikasi wireless NIC JAHT-6108PCI Interface LED indicator PCI rev2.3 Activity, Network Link Antenna Dual-Band omni, 11a: 3dBi / 11b: 1dBi Standard IEEE 802.3, 802.3u, a, b, g a: US: UNI-Band 5.15~5.35GHz, EU: UNI-Band 5.15~5.35GHz, UNI- Frequency Band Band 5.47~5.725GHz b/g: ISM band 2.4GHz ~ GHz Modulation a/g: OFDM b: CCK,DQPSK, DBPSK a: 10% PER Receive Sensitivity g: 10% PER b: 10% PER Transmit Power Data Rate Operating Range a: 11 ~ 18dBm g: 15 ~ 19dBm b: 18 ± 1dBm a: 108/54/48/36/24/18/12/ 9/6 Mbps per channel, auto fallback; b: 11/5.5/2/1 Mbps per channel, auto fallback g: 108/54/48/36/24/18/12/11/9/6/5.5/2/1 Mbps per channel, auto fallback a : Up to 50m (Outdoor) g : Up to 100m (Outdoor)

3 76 Workstation Untuk melakukan percobaan, kami menggunakan sebuah PC dan notebook. Notebook yang telah terintegrate dengan sebuah wireless PCMCIA, dan PC yang dipasang dengan sebuah wireless NIC PERANGKAT LUNAK / SOFTWARE Dalam melakukan ujicoba perancangan jaringan nirkabel pada PT. Yamazen Indonesia, digunakan beberapa macam perangkat lunak atau software, antara lain sebagai berikut: Web Browser yang digunakan untuk melakukan konfigurasi access point Gambar 4.1 Web Browser untuk access point

4 77 Program WirelessMon (Wireless Monitor) yang digunakan untuk melihat signal strength per waktu yang diterima oleh WLAN NIC. Gambar 4.2 WirelessMon Aplikasi file transfering Send It!! yang digunakan untuk mengirim file dan text message kepada komputer lain yang berada dalam jaringan. Gambar 4.3 Aplikasi file transfering Send It!!

5 78 Aplikasi bandwidth monitoring sederhana DU Meter yang digunakan untuk memperlihatkan besarnya upload dan download internet. Gambar 4.4 DU Meter SPESIFIKASI BIAYA Berikut merupakan spesifikasi biaya yang diperlukan dalam implementasi jaringan nirkabel pada PT. Yamazen Indonesia: 1. NIC NIC JAHT-6108PCI Wireless Adapter 11 * $27 = $ Access Point D-Link DWL-2100AP Access Point 4 * $83 = $332 + $ PROSEDUR IMPLEMENTASI Dilakukan beberapa langkah dalam melakukan implementasi terhadap jaringan nirkabel pada PT. Yamazen Indonesia yang meliputi, perancangan jaringan dan penempatan access point, konfigurasi access point dengan menggunakan web browser, monitoring jaringan nirkabel dengan menggunakan WirelessMon, serta percobaan pengiriman file dengan menggunakan aplikasi file transfering Send It!!.

6 PERANCANGAN JARINGAN DAN PENEMPATAN ACCESS POINT Perancangan jaringan yang dimaksudkan di sini adalah perancangan jaringan baru yang berbasis WiFi. Oleh karena alat yang digunakan adalah access point maka perlu ditentukan di mana letak dari access point tersebut sehingga sinyal yang dihasilkan mampu untuk melayani semua workstation yang terdapat di PT. Yamazen Indonesia secara menyeluruh dan efektif PENGGUNAAN WEB BROWSER UNTUK KONFIGURASI ACCESS POINT Access point bisa dikonfigurasi secara langsung dengan menggunakan web browser. Terdapat 5 menu dari halaman web yang digunakan untuk melakukan konfigurasi terhadap access point: Home o Wizard Pada halaman ini berisi sebuah utilitas yang akan mengarahkan tahap demi tahap untuk mengkonfigurasi password baru, SSID, channel, setting sekuriti. o Wireless Halaman ini digunakan untuk mengubah setting wireless untuk koneksi ke jaringan nirkabel yang sudah ada atau untuk meng-customize jaringan nirkabel. o LAN Halaman ini digunakan untuk mengubah konfigurasi interface LAN dari access point.

7 80 Advanced o Performance Pada halaman ini, dapat dilakukan konfigurasi terhadap parameter radio yang digunakan sesuai yang diperlukan. Halaman ini merupakan sebuah halaman web yang didesign untuk digunakan oleh para pengguna yang telah familiar dengan jaringan nirkabel dan konfigurasi radio. o Filter Halaman ini digunakan untuk mem-filter pengaksesan access point. Dapat difilter secara MAC Address maupun secara partisi Wireless LAN. o Grouping Merupakan halaman yang hanya dapat diakses jika mode dari access point adalah Access Point Mode. Terdiri dari beberapa fungsi, yakni Load Balance, User Limit, Link Integrate, Ethernet Link Status. o DHCP Server Pada halaman ini dapat dikonfigurasikan access point berfungsi sebagai DHCP server yang berguna sebagai pemberi IP kepada DHCP client. o M ulti-ssid Halaman ini digunakan untuk meng-konfigurasi access point untuk menggunakan beberapa SSID. Tools o Admin Halaman ini digunakan untuk meng-customize user name dan password sebagai administrator access point.

8 81 o System Pada halaman ini terdapat 2 pilihan fungsi yakni fungsi untuk me-restart access point dengan settingan yang telah dilakukan, dan fungsi untuk me-restore access point ke settingan semula (pabrik). o Firmware Halaman ini digunakan untuk meng-update firmware. o Cfg File Halaman ini digunakan untuk meng-update file konfigurasi dari harddrive. Status o Device Info Pada halaman ini digunakan untuk melihat status dari access point. o Stats Halaman ini digunakan untuk melihat statistik trafik dari jaringan nirkabel o Client Info Halaman ini digunakan untuk melihat client yang terkoneksi dengan access point pada suatu waktu. o Log Halaman ini digunakan untuk melihat log dari access point, yakni hal apa saja yang telah terjadi dengan access point. Help Halaman Help digunakan untuk melihat informasi bantuan tentang access point.

9 PENGGUNAAN PROGRAM WIRELESSMON WirelessMon ini akan kita gunakan untuk mencatat signal strength / time dengan menggunakan fasilitas yang telah disediakan. Pengambilan data signal strenght / time pada PT. Yamazen Indonesia diambil pada saat dilakukan survey dengan pengambilan yang random dan continue WirelessMon dibuat untuk keperluan monitoring adapter WiFi dengan beberapa fasilitas: Menguji kondisi adapter WiFi dan software. Menampilkan tingkat kekuatan sinyal (signal strength) Menampilkan statistik kecepatan transfer data, jumlah byte. Menguji jangkauan gelombang WiFi. Menampilkan sumber interferensi di sekitar adapter WiFi. Verifikasi opsi security pada access point. Scan Hotspot PENGGUNAAN APLIKASI FILE TRANSFERING SEND IT!! Aplikasi Send It!! ini dibuat oleh penulis dan digunakan untuk aplikasi pengiriman file antar client pada PT. Yamazen Indonesia dan merupakan aplikasi stand alone dimana aplikasi ini dapat berperan sebagai server maupun client. Instalasi dan implementasi program aplikasi ini dilakukan setelah jaringan WiFi pada PT. Yamazen Indonesia selesai dibangun. Aplikasi Send It!! dibuat untuk transfer file dalam jaringan Yamazen dengan beberapa fasilitas berikut:

10 83 Menscan komputer yang bisa dikirim file tersebut Mengirim text Mengirim file kepada client yang dituju 4.3 PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL PADA PT. YAMAZEN INDONESIA Dalam proses pemasangan jaringan nirkabel yang bagus diperlukan sebuah perancangan yang cukup mendetil. Ada beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan dalam merancang sebuah jaringan WiFi yaitu: Coverage area, denah lokasi dan jumlah user akan menentukan dimana penempatan access point. Fleksibilitas hardware agar bisa diupgrade ke model yang lebih baru. Jaringan WiFi yang dirancang hendaknya memiliki kemungkinan untuk diperbesar skalanya dalam perkembangannya mendatang.

11 TOPOLOGI JARINGAN NIRKABEL PT. YAMAZEN INDONESIA Gambar di bawah adalah rancangan topologi jaringan nirkabel pada PT. Yamazen Indonesia. Gambar 4.5 Topologi Jaringan Nirkabel PT. Yamazen Indonesia PENEMPATAN ACCESS POINT Untuk menempatkan suatu access point, diperlukan pengetahuan mengenai coverage area, denah lokasi, dan jumlah user dalam lingkup suatu area. Ini diperlukan untuk mendapatkan kinerja jaringan yang bagus. Oleh karena itu kami memutuskan untuk meletakkan access point di tengah-tengah ruangan baik pada kantor PT. Yamazen

12 85 Indonesia maupun pada ruang mesin PT. Yamazen Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendapatkan coverage area yang baik, dengan kata lain semua user pada ruangan kantor dan ruang engine tersebut dapat terhubung dalam jaringan PT. Yamazen Indonesia dengan baik. Penempatan access point yang kami sarankan di antara kedua gedung PT. Yamazen Indonesia dalam dilihat pada gambar di bawah: Gambar 4.6 Access point antar bangunan

13 86 Penempatan access point yang kami sarankan pada ruangan kantor PT. Yamazen Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 4.7 Access point pada ruangan kantor PT. Yamazen Indonesia

14 87 Penempatan access point yang kami sarankan pada ruangan mesin PT. Yamazen Indonesia dapat dilihat pada gambar di bawah: Gambar 4.8 Access point pada ruang mesin PT. Yamazen Indonesia

15 PEMILIHAN STANDAR Pemilihan standar sebagai standar wireless di PT. Yamazen Indonesia karena standar tersebut sudah baku dan berjalan di frekuensi yang fixed yaitu 2.4 Ghz dan juga kebanyakan notebook sudah terintegrasi dengan wireless NIC yang berbasis atau WiFi. Di dalam jaringan Yamazen sendiri cukup banyak karyawan terutama para engineer yang menggunakan notebook, sehingga hanya perlu mengkonfigurasi wireless NIC pada notebook tersebut supaya dapat terkoneksi ke dalam jaringan Yamazen yang telah menggunakan jaringan nirkabel. Pada saat implementasi kami telah memasang access point D-Link DWL-2100AP yang bisa mendukung b dengan bandwidth maksimum 11 Mbps dan g dengan bandwidth maksimum 54 Mbps dan dengan teknologi yang ditawarkan oleh access point DWL-2100AP yang mampu mem-boost bandwidth sampai dengan 108 Mbps. Pada jaringan PT. Yamazen Indonesia semua PC akan menggunakan wireless NIC JAHT-6108PCI yang bekerja baik pada b maupun g, sedangkan notebook yang sudah terintegrasi dengan wireless NIC masih banyak yang menggunakan standar b namun dengan menggunakan access point yang kami pilih, kami tetap dapat menghubungkan notebook tersebut ke jaringan Yamazen. Serta kepada para tamu PT. Yamazen Indonesia yang menggunakan notebook dan ingin terhubung ke dalam jaringan dalam Yamazen maupun mendapatkan akses internet juga dapat terhubung ke dalam jaringan Yamazen baik dengan menggunakan wireless NIC dengan standar b maupun g.

16 PERENCANAAN IMPLEMENTASI IMPLEMENTASI PERANGKAT KERAS Perangkat keras yang digunakan pada saat percobaan implementasi adalah antara lain access point, notebook, dan PC. Ketiga jenis perangkat keras tersebut akan dihubungkan dengan media transmisi nirkabel. Implementasi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengiriman text dengan aplikasi Send It!! pada ruangan kantor PT. Yamazen Indonesia, serta pengiriman file dengan aplikasi Send It!!. Selain itu juga dilakukan pula hal sama pada ruang mesin PT. Yamazen Indonesia. Pada percobaan yang dilakukan pada ruang mesin PT. Yamazen Indonesia, kita menggunakan dua buah notebook, karena pada ruang ini tidak terdapat PC. Percobaan pengiriman text dan file juga dilakukan antar gedung IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK PENGALAMATAN IP Sebelum dapat memulai semuanya yang harus dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada access point sesuai dengan jaringan Yamazen. Dengan begitu workstationworkstation yang berada dalam jaringan Yamazen baru dapat terkoneksi antara yang satu dengan yang lain. Pengalamatan IP access point ini dilakukan secara static, alamat IP yang diberikan antara lain sebagai berikut: IP access point di ruang kantor : IP access point di ruang engine : IP access point di atap gedung kantor :

17 90 IP access point di atap gedung engine : Tiap-tiap access point yang digunakan di atas menggunakan subnet mask Dan tiap PC serta notebook yang digunakan dalam jaringan Yamazen menggunakan alamat IP yang diperoleh dari DHCP server KONFIGURASI ACCESS POINT RUANG KANTOR Berikut ini adalah konfigurasi access point pada ruang kantor PT. Yamazen Indonesia : Gambar 4.9 Konfigurasi Home > Wireless ruang kantor

18 91 A. Wireless Setting Mode SSID SSID Broadcast Chanel Authentication Cipher Type : Access Point : yamazenap : Enable : Auto Chanel Scan : WPA-PSK : TKIP Group Key Update Interval : 1800 PassPhrase : ********* Radio Super G Mode Wireless QoS (WMM) : On : Super G with Dynamic Turbo : Enable Gambar 4.10 Konfigurasi Home > LAN ruang kantor

19 92 B. LAN Setting Get IP From : Static (Manual) IP address : Subnet Mask : Default Gateway : C. Advance Wireless Settings Data Rate : Auto Beacon Interval : 100 DTIM : 1 Fragment Length : 2346 RTS Length : 2346 Transmit Power : full g Only Preamble : Short and Long D. Wireless Access Settings Access Control E. WLAN Partition Internal Station Connection : Enable Ethernet to WLAN Access : Enable F. AP Grouping Settings Load Balance Link Integrate G. DHCP Server DHCP Server Control

20 93 H. Multi SSID Settings Multi-SSID VLAN State Gambar 4.11 Konfigurasi Tools > Admin ruang kantor I. Administrator Setting Limit Administrator IP Limit Administrator IP 1 :

21 94 Login User Name : admin Old Password : New Password : Confirm New Password : Bagian ini digunakan untuk mengubah user name dan password yang telah ada dengan yang baru karena sebelumnya user name dan password telah dikonfigurasi, maka pada bagian ini dikosongkan. User name dan password yang digunakan penulis untuk semua access point adalah sama, yakni: USERNAME : admin PASSWORD : ****** Console Console Protocol Timeout : Telnet : 3 Mins SNMP

22 KONFIGURASI ACCESS POINT RUANG ENGIN E Berikut ini adalah konfigurasi access point pada engine room PT. Yamazen Indonesia : Gambar 4.12 Konfigurasi Home > Wireless ruang engine A. Wireless Setting Mode SSID SSID Broadcast : Access Point : yamazenap : Enable

23 96 Chanel Authentication Cipher Type : Auto Chanel Scan : WPA-PSK : TKIP Group Key Update Interval : 1800 PassPhrase : ********* Radio Super G Mode Wireless QoS (WMM) : On : Super G with Dynamic Turbo : Enable Gambar 4.13 Konfigurasi Home > LAN ruang engine B. LAN Setting Get IP From : Static (Manual) IP address :

24 97 Subnet Mask : Default Gateway : C. Advance Wireless Settings Data Rate : Auto Beacon Interval : 100 DTIM : 1 Fragment Length : 2346 RTS Length : 2346 Transmit Power : full g Only Preamble : Short and Long D. Wireless Access Settings Access Control E. WLAN Partition Internal Station Connection : Enable Ethernet to WLAN Access : Enable F. AP Grouping Settings Load Balance Link Integrate G. DHCP Server DHCP Server Control H. Multi SSID Settings Multi-SSID VLAN State

25 98 Gambar 4.14 Konfigurasi Tools > Admin ruang engine I. Administrator Setting Limit Administrator IP Limit Administrator IP 1 : Login User Name : admin Old Password :

26 99 Console New Password : Confirm New Password : Console Protocol Timeout : Telnet : 3 Mins SNMP KONFIGURASI ACCESS POINT OUTDOOR RUANG KANTOR Berikut adalah konfigurasi access point untuk outdoor ruang kantor PT. Yamazen Indonesia. Gambar 4.15 Konfigurasi Home > Wireless outdoor ruang kantor

27 100 A. Wireless Setting Mode SSID SSID Broadcast Chanel Authentication Cipher Type : Access Point : yamazenap : Enable : Auto Chanel Scan : WPA-PSK :TKIP Group Key Update Interval :1800 PassPhrase : ********* Radio Super G Mode Wireless QoS (WMM) : On : Super G with Dynamic Turbo : Enable Gambar 4.16 Konfigurasi Home > LAN outdoor ruang kantor

28 101 B. LAN Setting Get IP From : Static (Manual) IP address : Subnet Mask : Default Gateway : C. Advance Wireless Settings Data Rate : Auto Beacon Interval : 100 DTIM : 1 Fragment Length : 2346 RTS Length : 2346 Transmit Power : full g Only Preamble : Short and Long D. Wireless Access Settings Access Control E. WLAN Partition Internal Station Connection : Enable Ethernet to WLAN Access : Enable F. AP Grouping Settings Load Balance Link Integrate G. DHCP Server DHCP Server Control

29 102 H. Multi SSID Settings Multi-SSID VLAN State Gambar 4.17 Konfigurasi Tools > Admin outdoor ruang kantor

30 103 I. Administrator Setting Limit Administrator IP Limit Administrator IP 1 : Login User Name : admin Old Password : New Password : Confirm New Password : Console Console Protocol Timeout : Telnet : 3 Mins SNMP

31 KONFIGURASI ACCESS POINT OUTDOOR RUANG ENGIN E Berikut adalah konfigurasi access point untuk outdoor ruang engine PT. Yamazen Indonesia. Gambar 4.18 Konfigurasi Home > Wireless outdoor ruang engine

32 105 A. Wireless Setting Mode SSID Authentication Cipher Type : Access Client : yamazenap : WPA-PSK : TKIP Group Key Update Interval : 1800 PassPhrase : ********* Radio Super G Mode Wireless QoS (WMM) : On : Super G with Dynamic Turbo : Enable Gambar 4.19 Konfigurasi Home > LAN outdoor ruang engine

33 106 B. LAN Setting Get IP From : Static (Manual) IP address : Subnet Mask : Default Gateway : C. Advance Wireless Settings Data Rate : Auto Beacon Interval : 100 DTIM : 1 Fragment Length : 2346 RTS Length : 2346 Transmit Power : full g Only Preamble : Short and Long D. Wireless Access Settings Access Control E. WLAN Partition Internal Station Connection : Enable Ethernet to WLAN Access : Enable F. AP Grouping Settings Load Balance Link Integrate G. DHCP Server DHCP Server Control

34 107 H. Multi SSID Settings Multi-SSID VLAN State Gambar 4.20 Konfigurasi Tools > Admin pada outdoor ruang engine

35 108 I. Administrator Setting Limit Administrator IP Limit Administrator IP 1 : Login User Name : admin Old Password : New Password : Confirm New Password : Console Console Protocol Timeout : Telnet : 3 Mins SNMP KONFIGURASI WIRELESS LAN NIC Setelah melakukan konfigurasi terhadap access point hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengkonfigurasi wireless LAN NIC pada client supaya semua client yang terdapat baik pada ruang kantor maupun ruang engine dapat terkoneksi ke dalam jaringan Yamazen. Setelah selesai meng-install driver untuk wireless LAN NIC, dapat terlihat pada taskbar Windows, akan muncul icon seperti pada gambar di bawah: Gambar 4.21 Wireless LAN NIC Tidak Terkoneksi

36 109 Terlihat bahwa wireless LAN NIC tidak terkoneksi ke dalam jaringan. Untuk dapat terkoneksi ke dalam jaringan, yang pertama kali harus dilakukan adalah mengecek jaringan nirkabel yang dapat diakses oleh wireless LAN NIC pada client. Gambar 4.22 menunjukkan bagaimana wireless LAN NIC melakukan scanning terhadap jaringan nirkabel yang dapat diakses. Gambar 4.22 Scanning Jaringan Nirkabel Setelah selesai melakukan scanning, dalam list akan muncul daftar jaringan nirkabel yang dapat diakses. Pada gambar 4.22 terlihat bahwa hanya terdapat jaringan yamazenap yang dapat diakses, dan jaringan tersebut terlindungi dengan enkripsi WPA yang berarti untuk mengakses jaringan nirkabel yamazenap, client harus menginput sebuah passphrase agar dapat terkoneksi ke dalam jaringan tersebut.

37 110 Gambar 4.23 Input Passph rase Dengan melakukan inputan passphrase yang benar, maka client akan langsung terkoneksi ke dalam jaringan nirkabel Yamazen. Jaringan yang koneksinya telah terbangun, akan tampak seperti gambar di bawah. Gambar 4.24 Wireless LAN NIC Terkoneksi Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memberikan alamat IP kepada setiap client yang telah terhubung dengan jaringan Yamazen. Dalam hal ini, di jaringan Yamazen pengalamatan IP dilakukan secara DHCP. Oleh karena itu, settingan supaya suatu client dapat menerima alamat IP secara DHCP dapat dilihat pada gambar di bawah.

38 111 Gambar 4.25 Settingan DHCP Client PENGGUNAAN APLIKASI TRANSFER FILE SEND IT!! Setelah konfigurasi access point dan wireless LAN NIC selesai, dilakukan percobaan pengiriman text dan file di antara client yang terdapat di dalam jaringan Yamazen. Berikut adalah hasil dari percobaan pengiriman text dan file yang dilakukan di antara 2 buah komputer, yakni antara komputer dengan IP dan komputer dengan IP

39 112 Gambar 4.26 Tampilan main dari aplikasi Send It!! Pada saat dijalankan pertama kali aplikasi Send It!! akan langsung melakukan cek koneksi untuk mengetahui komputer mana saja yang ada dalam jaringan yang sedang menyala. Jika tombol Refresh diklik maka aplikasi akan melakukan cek ulang terhadap komputer yang sedang menyala. Penulis memilih komputer dengan IP untuk melakukan percobaan pengiriman text dan file. Gambar 4.26 memperlihatkan pada saat aplikasi selesai melakukan scanning dan siap melakukan koneksi dengan komputer lain, baik untuk melakukan pengiriman text maupun file.

40 113 Gambar 4.27 Tampilan Send Text Window Send Text akan muncul ketika tombol Send Text diklik dan penerima telah dipilih. Pengirim akan dapat langsung mengetik kata-kata yang hendak dikirimkannya kepada pihak penerima. Gambar 4.27 memperlihatkan tampilan pada sat tombol Send Text diklik. Untuk melakukan pengiriman dapat dengan menekan tombol keyboard Enter atau dengan meng-click tombol Send. Pada saat itu pula di pihak penerima akan muncul window yang berisi pesan yang dikirimkan oleh pengirim. Tampilan itu dapat dilihat pada gambar di bawah.

41 114 Gambar 4.28 Tampilan Receiving Text Pihak penerima dapat meng-klik tombol Reply untuk membalas pesan yang diterimanya kepada pihak pengirim, atau dapat menutup koneksi dengan pihak pengirim dengan meng-click tombol Close. Dengan meng-klik tombol Close maka akan langsung kembali ke tampilan utama. Untuk melakukan pengiriman file, pihak pengirim harus memilih terlebih dahulu file yang hendak dikirimkan seperti yang ditunjukkan pada gambar 4.29.

42 115 Gambar 4.29 Input file yang akan dikirim Jika tidak memilih file yang hendak dikirimkan maka akan muncul pesan error seperti gambar di bawah. Gambar 4.30 Pesan File Error Setelah memilih file yang ingin dikirim dan memilih pihak penerima file, untuk melakukan pengiriman file dapat dengan menekan tombol Send File. Pengirim akan

43 116 dihadapkan dengan sebuah window untuk mengkonfirmasi file yang hendak dikirim dan pihak penerima file. Tampilan window tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah. Gambar 4.31 Tampilan Send File Seperti yang tampak pada gambar 4.31, pengirim dapat melakukan pengiriman file dengan menekan tombol Send atau membatalkan pengiriman file dengan menekan tombol Cancel. Pada saat menekan tombol Send, pada pihak pengirim tombol Send dan Cancel akan didisable sedangkan pada pihak penerima akan dihadapkan pula dengan sebuah window konfirmasi untuk menerima atau menolak file yang dikirimkan. Atau apabila tombol Cancel yang ditekan maka window Send File akan ditutup dan begitu pula koneksi dengan pihak penerima akan ditutup. Tampilan pihak penerima saat akan menerima file dapat dilihat pada gambar di bawah.

44 117 Gambar 4.32 Tampilan Incoming File Seperti yang tampak pada gambar 4.32, pihak penerima dapat memilih tombol Accept untuk menerima file yang dikirimkan atau tombol Reject untuk menolak file yang dikirimkan. Jika tombol Accept diklik maka proses pengiriman file akan langsung berjalan dan tombol Accept maupun Reject akan didisable. Progress Bar akan berjalan sesuai dengan besarnya file dan kecepatan transfer. Sedangkan apabila tombol Reject yang diclick maka koneksi dengan pengirim akan ditutup dan ditampilkan pesan seperti yang dapat dilihat pada gambar Hal yang sama akan terjadi apabila dalam selang waktu tertentu file tidak diterima oleh pihak penerima. Gambar 4.33 Transfer Reject atau Connection Time Out

45 118 File yang diterima akan langsung disimpan pada folder Received Files yang dicreate pada saat aplikasi Send It!! dijalankan di suatu komputer. Letak folder itu berada di dalam folder aplikasi Send It!! diletakkan. 4.5 EVALUASI EVALUASI MASALAH TOPOLOGI JARINGAN Berdasarkan usulan yang kami sarankan atas pemecahan masalah topologi jaringan pada PT. Yamazen Indonesia, untuk mengganti penggunaan media transmisi kabel sebagai penghubung jaringan mereka dengan teknologi WiFi. Kami telah berhasil memecahkan masalah mobilitas serta ketersediaan port yang terdapat dalam jaringan PT. Yamazen Indonesia tersebut. Dengan menggunakan access point yang diletakkan di tengah-tengah ruang kantor dan ruang mesin serta 2 buah access point yang dipasang di atap kedua gedung sebagai outdoor bridge, kami telah berhasil mengimplementasikan jaringan WiFi tersebut sebagai teknologi pengganti jaringan kabel yang selama ini digunakan oleh PT. Yamazen Indonesia. Tabel 4.3 Perbandingan antara Jaringan Kabel dan Jaringan Nirkabel Aspek Kabel WiFi Mobilitas Dari segi mobilitas, jaringan kabel tidak memberikan faktor mobilitas. Sehingga pekerjaan yang membutuhkan mobilitas tinggi menjadi terganggu WiFi memberikan faktor mobilitas yang sangat tinggi sehingga membantu pekerjaan yang membutuhkan mobilitas yang sangat tinggi

46 119 Maintenance atau pemeliharaan Aksesibilitas Daerah Akses Dalam hal maintenance dan perawatan jaringan kabel agak sulit dalam hal perawatan karena apabila terjadi kerusakan harus di telusuri dari ujung kabel yang satu ke ujung lainnya. Serta lingkungan yang kurang memadai dapat memicu terjadinya kerusakan pada kabel akibat alam, binatang pengerat dan lain lain Karena Banyaknya tamu yang dapat masuk ke dalam jaringan kabel PT. Yamazen Indonesia hanya disediakan 2 port yang berarti hanya diperbolehkan 2 laptop tamu yang dapat masuk ke dalam jaringan PT. Yamazen Indonesia pada saat yang bersamaan Daerah yang dapat di akses hanya pada meja yang tersedia kabel untuk guest Mudah dalam hal perawatan karena bila terjadi kerusakan pada media, maka yang dideteksi adalah Access point dan node yang terhubung ke pada Access Point tersebut Guest yang masuk dalam waktu bersamaan ke dalam jaringan WiFi tersebut dapat mencapai 64 client, semua ini tergantung kepada kapasitas dari access point yang digunakan Daerah akses lebih luas dan bisa dimana saja asalkan terdapat signal dari access point. Daerah

47 120 akses juga tidak hanya sebatas terdapat pada ruang kantor bahkan pada ruang engine PT. Yamazen Indonesia Device yang Hanya sebatas Komputer dan Selain Komputer dengan bisa terhubung Laptop yang mempunyai NIC dengan Port RJ45 Wireless NIC Card dan Notebook dengan Wireless Integrated Device lain seperti Tablet PC atau PDA yang mempunyai WiFi tetapi tidak mempunyai Port RJ 45 dapat terhubung ke dalam jaringan Kapasitas maksimum switch pada PT. Yamazen Indonesia adalah mencapai 40 client, dengan menggunakan access point yang dipasang pada dua daerah yakni ruang kantor dan ruang engine sesuai dengan kapasitas maksimum dari access point, mencapai 128 client. Perbandingan yang didapat dari kapasitas maksimum dari switch dan access point adalah: 128 P = 100% = 320% 40 Dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah client yang dapat mengakses ke dalam jaringan Yamazen mengalami sebuah peningkatan yang sangat signifikan. Di samping kelebihan-kelebihan jaringan WiFi di atas, jaringan WiFi yang telah diimplementasikan memiliki beberapa kekurangan yaitu:

48 121 Biaya implementasi awal yang lebih mahal dibandingkan dengan jaringan kabel, akan tetapi biaya perawatannya lebih murah Data Rate lebih rendah dibandingkan menggunakan kabel karena delay yang besar Rentan terhadap penyusup yang masuk ke jaringan EVALUASI MASALAH SISTEM FILE TRANSFER Berdasarkan usulan pemecahan masalah dalam hal transfer file pada jaringan Yamazen. Kami telah membuat sebuah aplikasi file transfering Send It!! yang berfungsi untuk membantu para karyawan PT. Yamazen Indonesia dalam hal transfer file mereka yang selama ini dilakukan dengan menggunakan . Aplikasi tersebut telah kami implementasikan secara sukses pada jaringan WiFi yang telah kami buat dan telah berjalan dengan baik tanpa ada masalah. Dengan menggunakan aplikasi ini selain dari penghematan penggunaan bandwidth internet yang diketahui bahwa limit dari ISP yang hanya 1 GB/bulan, terjadi pula penghematan jika harus membeli aplikasi sejenis yang dijual. Dikarenakan dari segi originalitas suatu aplikasi, kita diharuskan membayar lebih untuk suatu aplikasi dengan hak cipta yang ada. Untuk segi pengoperasiannya, aplikasi ini dibuat agar user dapat menggunakannya dengan mudah walaupun tidak diberikan training terlebih dahulu.

49 122 Tabel 4.4 Perbandingan Transfer Data dengan Menggunakan dan Aplikasi Send It!! Aspek Pengiriman Melalui Pengiriman dengan Aplikasi Besar File Besar File yang dapat dikirim tidak dapat lebih dari 10MB atau sesuai Kuota yang di tetapkan oleh Centrin Mail untuk setiap alamat yang dipakai oleh karyawan PT.Yamazen Indonesia Besar file yang dikirim tidak dibatasi karena melalui jaringan lokal Aksesibilitas Tidak dapat mengirimkan mail yang berisi data ke karyawan lain apabila fasilitas internet sedang mengalami gangguan seperti Masih dapat melakukan pengiriman data ke karyawan di dalam kantor apabila fasilitas internet sedang bermasalah Down atau kembali ke cara lama menggunakan Disket atau USB Flash Disk untuk mengirim file ke karyawan lain karena lokal menggunakan koneksi Waktu Pengiriman Waktu pengiriman sangatlah tergantung pada besarnya bandwidth dan traffic internet di PT. Yamazen Indonesia dan juga tergantung sekali pada besarnya data yang dikirim Waktu yang dibutuhkan untuk transfer file tidak selama dengan tergantung pada besarnya file dan kecepatan transfer dari Access point

50 123 Peluang terjadinya error Peluang terjadinya error pada saat pengiriman lebih besar karena data di lempar ke mail server Centrin dan di tarik kembali ke inbox. Sangat rentan terjadi File Corrupt apabila terjadi putus koneksi internet pada saat download data Peluang error pada saat pengiriman lebih kecil karena melalui jaringan lokal dan apabila terjadi error aplikasi dapat memberitahu bahwa file yang dikirim tidak sampai dan dapat melakukan pengiriman ulang Gambar di bawah memperlihatkan data rate pada saat mengirim file dengan menggunakan , yakni dengan menggunakan bandwidth internet. Gambar di bawah diambil dari dua client pada saat mendownload file dari dan ketika mengupload file ke . Gambar 4.34 Download dan Upload dengan menggunakan Dapat dilihat bahwa data rate yang ditawarkan sangat tidak memadai jika hendak mengirim file dalam ukuran besar dan hanya kepada sesama client yang berada di dalam satu jaringan. Besarnya data rate sangat dipengaruhi oleh trafik penggunaan bandwidth internet pada suatu waktu. Jika misalkan pada suatu waktu penggunaan internet sedang tinggi, ada kemungkinan bahwa download rate dan upload rate akan menjadi tidak stabil bahkan mungkin mengalami kegagalan.

51 124 Gambar 4.35 Download dan Upload dengan menggunakan aplikasi Send It!! Dapat dilihat bahwa perubahan sangat signifikan jika dibandingkan antara penggunaan aplikasi transfer file dalam jaringan dengan penggunaan . Data rate tidak tergantung kepada trafik penggunaan bandwidth internet. Kegagalan hanya akan terjadi ketika ada interupsi yang dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja dari pihak pengirim. Tabel 4.5 Percobaan Pengiriman File Antar Gedung Percobaan ke AP Success Rate Time Besar File Cuaca Transmit Receive Elapsed 194KB 85% 79% 3 detik Hujan 32MB 87% 80% 1 menit 194KB 100% 93% 1 detik Cerah 32MB 100% 95% 48 detik 194KB 99% 98% 1 detik Cerah 32MB 100% 97% 45 detik 194KB 92% 95% 2 detik Mendung 32MB 97% 97% 49 detik 194KB 100% 99% 1 detik Cerah 32MB 100% 99% 45 detik Keterangan Sukse s Sukse s Sukse s Sukse s Sukse s Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa aplikasi ini cukup reliable dengan tingkat kesuksesan yang mencapai 100%. Dapat dilihat bahwa lama pengiriman file berubah-ubah sesuai dengan kekuatan sinyal dari access point. Semakin kecil kekuatan sinyal, semakin lama pula pengiriman file, namun lamanya tidak terlalu signifikan.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI NIRKABEL BERBASIS WIFI

Lebih terperinci

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC

PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC PERCOBAAN 7 KOMUNIKASI WIRELESS MODE AD-HOC A. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN mode ad-hoc 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata. penempatan access point dipilih di tempat-tempat yang memang membutuhkan 36 BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK 4.1 Perancangan WLAN di Dinas Pariwisata Perancangan yang dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak Dinas Pariwisata Kota Batu sebagai perluasan dari

Lebih terperinci

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT)

PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) PERCOBAAN 8 WIRELESS LAN MODE INFRASTRUKTUR (SETTING ACCESS POINT) A. TUJUAN 1. Mahasiswa mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa mampu mengkonfigurasi sebuah Access Point 3. Mahasiswa dapat mengukur beberapa

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN WIFI ACCESS POINT-REPEATER WDS MENGGUNAKAN TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar kkelas XI Teknik Komputer dan Jaringan pada Mata Diklat Melakukan Perbaikan dan Setting

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Jaringan Nirkabel Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD)

Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) Utility Jaringan (Panduan Mengoptimalkan Jaringan Komputer Berbasis Windows) Penulis : Ahmad Yani Ukuran : 15,5 x 23,5 cm Tebal : 102 BW (bonus CD) ISBN : 979-757-106-8 Harga : Rp26.000 Untuk membentuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini secara rinci akan membahas mengenai langkah-langkah yang diterapkan terhadap rancangan infrastruktur jaringan yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN)

LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN) LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN) Wireless LAN - AP O L E H Nama : Wahyudi Rahmat NIM : 0506021286 Fak/Jur : F S T/Teknik Elektro Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Lebih terperinci

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini :

Diagram skematik dari dua aplikasi pada wireless LAN dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini : MODUL 12 WIRELESS NETWORK TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami system enkripsi di jaringan wireless 2. Mahasiswa mampu mengaplikasikan system sekuriti di jaringan wireless 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

A. TUJUAN PEMBELAJARAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan router wireless atau access point (AP). 2. Memahami dan mampu melakukan konfigurasi jaringan wireless menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. CV. Setia Mandiri. Sesuai dengan keperluan di CV. Setia Mandiri, penempatan access point

BAB IV IMPLEMENTASI. CV. Setia Mandiri. Sesuai dengan keperluan di CV. Setia Mandiri, penempatan access point BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan WLAN di CV. Setia Mandiri Perancangan dilakukan berdasarkan observasi lapangan dan permintaan dari pihak CV. Setia Mandiri. Sesuai dengan keperluan di CV. Setia Mandiri,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir proses perancangan dan pembuatan Live Video Streaming menggunakan jaringan internet, WLAN dan Wireless IP camera 40 3.2 Topologi

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN179 Wireless IP Printer 2 Oleh : Tim IE Aplikasi AN178 telah dijelaskan perihal penggunaan WIZFi210 untuk Thermal Printer yang terhubung ke PC secara wireless. Pada aplikasi tersebut

Lebih terperinci

Pengelolaan Jaringan Sekolah

Pengelolaan Jaringan Sekolah Pengelolaan Jaringan Sekolah ( Mikrotik dan Access Point) PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD) BIDANG PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge antar BTS dengan Router Mikrotik RB 411 dan Antena Grid Pendahuluan Mikrotik RouterOS didesain bekerja pada mode routing. Mode bridge memungkinkan network

Lebih terperinci

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM

CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM CARA MEMASANG WIFI ACCESS POINT DENGAN MODEM Menggunakan Wifi Access Point (WAP) sebenarnya gampang-gampang susah. Jika anda menggunakan modem dan WAP yang berbeda misalnya modem merek TP Link dan WAP

Lebih terperinci

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor

PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor PERCOBAAN VII Komunikasi Data WLAN Indoor 1. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja WLAN 2. Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi WLAN 3. Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi WLAN 2. DASAR TEORI

Lebih terperinci

Konfigurasi Awal Router Mikrotik

Konfigurasi Awal Router Mikrotik 4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak 4.4.2.1 Konfigurasi Awal Router Mikrotik Perangkat lunak menggunakan mikrotik yang telah terinstall di dalam router RB751U-2HnD. Sebelum melakukan konfigurasi pada router

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep wireless / Hotspot Menguasai

Lebih terperinci

KONFIGURASI WLAN DENGAN MENGGUNAKAN AP

KONFIGURASI WLAN DENGAN MENGGUNAKAN AP KONFIGURASI WLAN DENGAN MENGGUNAKAN AP Untuk dapat digunakan, tentunya Access Point harus dikonfigurasikan terlebih dahulu. Terdapat dua cara untuk mengkonfigurasikan Access Point(AP). Pertama, konfigurasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap rancangan infra struktur jaringan sesuai dengan analisis-analisis yang telah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap rancangan infra struktur jaringan sesuai dengan analisis-analisis yang telah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini akan dibahas secara rinci mengenai implementasi dan evaluasi terhadap rancangan infra struktur jaringan sesuai dengan analisis-analisis yang telah dilakukan

Lebih terperinci

Otentikasi Jaringan Nirkabel Pada Frekuensi 2.4 GHz

Otentikasi Jaringan Nirkabel Pada Frekuensi 2.4 GHz Otentikasi Jaringan Nirkabel Pada Frekuensi 2.4 GHz Ruri Suko Basuki Abstract : Wireless network is a solution to breakthrough a limitation of flexibility in networking. Client terminal can do more mobile.

Lebih terperinci

Wireless Access Management

Wireless Access Management Wireless Access Management Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Training Outline Access Management : o Access List

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

Bertukar Data dengan Wireless LAN

Bertukar Data dengan Wireless LAN Bertukar Data dengan Wireless LAN Tedy Tirtawidjaja, S.T 25 Desember 2007 Tulisan ini saya buat setelah mencoba bertukar data dengan rekan saya, kami menggunakan notebook yang sama-sama dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS

Wireless LAN. Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Pertemuan 1 Reesa akbar EEPIS-ITS Wireless LAN Alternatif media network selain kabel Menggunakan Standar IEEE 802 Bekerja di Layer 2 (OSI Model) Aplikasi WirelessLAN Akses Role Perluasan Jaringan

Lebih terperinci

Konfigurasi Dasar Wireless LAN

Konfigurasi Dasar Wireless LAN Modul 11 Percobaan 3 Konfigurasi Dasar Wireless LAN 11.1 Tujuan - Menjelaskan Mode yang ada pada WLAN - Menjelaskan Konfigurasi WLAN - Mengetahui Indikator Kerja WLAN 11.2 Peralatan - Wireless Access Point

Lebih terperinci

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot

BAB XIII. Wireless LAN dan Hotspot BAB XIII Wireless LAN dan Hotspot Hotspot (Wi-Fi) adalah salah satu bentuk pemanfaatan teknologi Wireless LAN pada lokasi-lokasi publik seperti taman, perpustakaan, restoran ataupun bandara. Pertama kali

Lebih terperinci

Ika Nur Khana

Ika Nur Khana WirelessMon, Very Handle to Capturing your WiFi Network Access Ika Nur Khana Ikanur.khana@yahoo.co.id http://mine-ink.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi

BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI. Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi 55 BAB 4 SIMULASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut ini adalah peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam implementasi simulasi rt/rw wireless net pada Perumahan Sunter Agung Podomoro : 1 buah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Instalasi Jaringan Wireless Bridge Instalasi dan Konfirgurasi TP-LINK TL-WR841ND 1. Persiapan Instalasi Jaringan pad Gedung

LAMPIRAN 1. Instalasi Jaringan Wireless Bridge Instalasi dan Konfirgurasi TP-LINK TL-WR841ND 1. Persiapan Instalasi Jaringan pad Gedung L-1 LAMPIRAN 1. Instalasi Jaringan Wireless Bridge Instalasi dan Konfirgurasi TP-LINK TL-WR841ND Setelah semua device terhubung dengan benar antar gedung yaitu antara Gedung A dengan Gedung B sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL AD HOC MODE WLAN

JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL AD HOC MODE WLAN JARINGAN KOMPUTER NIRKABEL AD HOC MODE WLAN Nama Kelas : Fauzan Hilmanda : TK-2C No Absen : 6 PROGRAM STUDI T.TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG 2013 AdHoc Mode WLAN I. Langkah Kerja 1. Masuk ke

Lebih terperinci

SOFTWARE WIRELESSMON UNTUK MEMANTAU STATUS WIFI ADAPTER

SOFTWARE WIRELESSMON UNTUK MEMANTAU STATUS WIFI ADAPTER Nama : Aris Triyanto NIM : 11111073 Makul : Testing Jaringan Kelas : 22 SOFTWARE WIRELESSMON UNTUK MEMANTAU STATUS WIFI ADAPTER Informasi Product: Production : passmark WirelessMon ver 4 build 1009 Platform

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE

WIZnet. Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE WIZnet Application Note AN178 Wireless IP Printer 1 Oleh : Tim IE Peralatan elektronika saat ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Salah satu kemajuan teknologi yang terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam merancang sistem jaringan wireless yang baru untuk meningkatkan kualitas sinyal wireless di SMA Tarsisius II, Jakarta Barat diperlukan beberapa sarana

Lebih terperinci

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless Mega Elinda A. lynda.loverscake@gmail.com http://nunalinda.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI Pemilihan Standarisasi Wireless

BAB 4 IMPLEMENTASI Pemilihan Standarisasi Wireless BAB 4 IMPLEMENTASI 4. 1. Spesifikasi Sistem 4. 1.1. Pemilihan Standarisasi Wireless Secara Umum teknologi wireless yang digunakan adalah teknologi dengan standarisasi IEEE, yaitu standar 802.11. Dimana

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN)

LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN) LAPORAN PRAKTIKUM IV Sistem Jaringan - 3 Wereless LAN (WLAN) Wireless LAN AP Cient O L E H Nama : Wahyudi Rahmat NIM : 0506021286 Fak/Jur : F S T/Teknik Elektro Fakultas Sains Dan Teknik Universitas Nusa

Lebih terperinci

Fungsi Acces Point. 12:01 Network

Fungsi Acces Point. 12:01 Network Fungsi Acces Point 12:01 Network Fungsi Access Point Bisa disebut sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel pada client/tetangga

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR

HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN TANDA LULUS... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... vix DAFTAR

Lebih terperinci

CARA SETTING ACCESS POINT

CARA SETTING ACCESS POINT CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Kerja Praktek Tempat dari kerja praktek ini berada di PT. JalaWave Cakrawala tepatnya di kantor cabang Kosambi yang berlokasi di Kompleks Segitiga Emas jalan Jend. A. Yani

Lebih terperinci

Ad-Hoc. Dalam segi keamanan, jaringan ad-hoc dapat di konfigurasi tanpa password (open) atau menggunakan 2 metode yaitu WEP dan WPA.

Ad-Hoc. Dalam segi keamanan, jaringan ad-hoc dapat di konfigurasi tanpa password (open) atau menggunakan 2 metode yaitu WEP dan WPA. Ad-Hoc Jaringan Ad-hoc adalah salah satu jenis dari Wireless Local Area Network (WLAN) yang terdiri dari sekumpulan node-node yang berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa melibatkan node perantara

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tersebut. Adapun langkah-langkah implementasi sebagai berikut: 2. Instalasi dan konfigurasi perangkat lunak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tersebut. Adapun langkah-langkah implementasi sebagai berikut: 2. Instalasi dan konfigurasi perangkat lunak BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah melakukan perancangan, pada bab ini membahas implementasi dari sistem yang sudah dirancang setelah itu dilakukan evaluasi dari hasil sistem tersebut.

Lebih terperinci

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client

Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client L-1 Konfigurasi LAN dan Wireless Connection Pada Laptop Server dan Client A. Laptop Client Hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan AP untuk koneksi antar jaringan computer secara wireless adalah

Lebih terperinci

KONEKSI JARINGAN AD-HOC Oleh: Hanafi

KONEKSI JARINGAN AD-HOC Oleh: Hanafi KONEKSI JARINGAN AD-HOC 802.11 Oleh: Hanafi Surabaya, Januari 2013 PENDAHULUAN Ad-Hoc mode dalam jaringan wireless merupakan cara dari perangkat-perangkat wireless untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat-perangkat

Lebih terperinci

Pengertian Access Point Apa Fungsi Access Point?

Pengertian Access Point Apa Fungsi Access Point? Pengertian Access Point Dalam ilmu jaringan komputer, pengertian Wireless Access Point yaitu perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan

Lebih terperinci

Jaringan Wireless Ad Hoc

Jaringan Wireless Ad Hoc Jaringan Wireless Ad Hoc 5 23.09 in Networking, Tutorial Ad Hoc merupakan salah satu mode jaringan dalam WLAN (Wireless Local Area Network). Mode ini memungkinkan dua atau lebih device (komputer atau router)

Lebih terperinci

CARA MENJALANKAN PROGRAM

CARA MENJALANKAN PROGRAM CARA MENJALANKAN PROGRAM 4.1.1 Konfigurasi Router Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya pada mikrotik

Lebih terperinci

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge Antar BTS Menggunakan Antena Grid dengan Mikrotik RB 411

Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge Antar BTS Menggunakan Antena Grid dengan Mikrotik RB 411 Membuat Jaringan Point-to-Point Wireless Bridge Antar BTS Menggunakan Antena Grid dengan Mikrotik RB 411 Cintia Elindria cintiaelind@gmail.com http://cintiaelind.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen

Lebih terperinci

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel

Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel Modul 12 Percobaan 4 Jaringan Hybrid: Kabel dan Nirkabel 12.1 Tujuan - Mengetahui cara membangun wired network - Mengetahui cara membangun wireless network - Mengetahui cara interkoneksi antara jaringan

Lebih terperinci

menjadi channel-channel seperti pembagian frekuensi untuk stasiun radio.

menjadi channel-channel seperti pembagian frekuensi untuk stasiun radio. 2.8.8 Wireless Channel Jaringan wireless menggunakan konsep yang sama dengan stasiun radio, dimana saat ini terdapat dua alokasi frekuensi yang digunakan yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz yang bisa dianalogikan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND

MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND SERIAL TUTORIAL MEMBUAT JARINGAN INTERNET GATEWAY UNTUK JARINGAN WIRED DAN WIRELESS MENGGUNAKAN MIKROTIK 750RB DAN ACCESSPOINT TP-LINK TL-WA801ND Dibuat untuk Bahan Ajar Kelas X Teknik Komputer dan Jaringan

Lebih terperinci

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer)

Jaringan Wireless. Komponen utama pembangun jaringan wireless. 1. PC Personal Computer) Jaringan Wireless Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah jaringan komputer dengan menggunakan media udara/gelombang

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E

SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E SISTEM ROUTER BROADBAND DI UNIVERSITAS GUNADARMA KELAPA DUA KAMPUS E Chrisno Nurhadityan (12105065) Jurusan Sistem Informasi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 16424, Indonesia

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 SEKILAS JARINGAN DANA PENSIUN PERTAMINA Dana Pensiun PERTAMINA yang berlokasi di Jakarta mempunyai area kerja 4 lantai dalam menjalankan tugasnya, tiap lantai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang II. Definisi Acces Point III. Fungsi Acces Point BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Access point disingkat dengan AP merupakan suatu tempat yang menjadi pusat dari beberapa koneksi terhubung. Alat ini juga dikenal dengan Cross Box. Jika dilihat dari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN NIRKABEL SEBAGAI MEDIA AKSES INTERNET PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN NIRKABEL SEBAGAI MEDIA AKSES INTERNET PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN NIRKABEL SEBAGAI MEDIA AKSES INTERNET PADA

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 4 JARINGAN HYBRID YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL 4 PRAKTIKUM JARINGAN HYBRID Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE

SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE SETTING MIKROTIK WIRELESS BRIDGE Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang ada di network yang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN)

MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) MENGINSTALASI PERANGKAT JARINGAN BERBASIS LUAS (WAN) Oleh: Agus Suroso Sub Kompetensi: 1. Merencanakan Kebutuhan dan Spesifikasi Alat. Daftar Kebutuhan dan spesifikasi WAN Buku manual Gambar topologi Lingkup

Lebih terperinci

Insani Ning Arum

Insani Ning Arum WIRELESSMON, Wireless Detector Insani Ning Arum insani_arum@yahoo.com http://insani-arum.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem yang dirancang menggunakan 2 komponen utama yang menjadi pendukung, yaitu komponen perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD

PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD BAB IV PENGATURAN BANDWIDTH DI PT. IFORTE SOLUSI INFOTEK DENGAN MIKROTIK ROUTER BOARD 951Ui-2HnD 4.1 Menginstal Aplikasi WinBox Sebelum memulai mengkonfigurasi Mikrotik, pastikan PC sudah terinstal aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

Ika Nur Khana

Ika Nur Khana Easy Capturing Network With inssider Monitoring Ika Nur Khana Ikanur.khana@yahoo.co.id http://mine-ink.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu teknologi penting dan menjadi trend dalam jaringan komputer adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi Informasi khususnya jaringan komputer pada saat ini telah menjadi salah satu hal yang mendasar dalam semua segi. Sulit dibayangkan pada era teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar

Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar Rancang Bangun Wireless Local Area Network dengan Mode Ad-Hoc / Independent Basic Service Set Berbasis Standar 802.11 Hery Oktafiandi 1) Winarnie 2) Dwi Anto Pungguh Widodo 3) Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto

Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto Analisis Kelemahan Keamanan pada Jaringan Wireless Aji Supriyanto Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank Semarang e-mail : ajisup@gmail.com PENULIS : NAMA : SANUSI HASAR NPM : 1211050201 FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM COMPUTER ARCHITECTURE AND ORGANIZATION. Konfigurasi Jaringan Peer to Peer dan Sharing Data / Folder Menggunakan Wireless Mode Ad Hoc

LAPORAN PRAKTIKUM COMPUTER ARCHITECTURE AND ORGANIZATION. Konfigurasi Jaringan Peer to Peer dan Sharing Data / Folder Menggunakan Wireless Mode Ad Hoc LAPORAN PRAKTIKUM COMPUTER ARCHITECTURE AND ORGANIZATION Konfigurasi Jaringan Peer to Peer dan Sharing Data / Folder Menggunakan Wireless Mode Ad Hoc Disusun Oleh: Nama : Nurliana NIM : 1790343030 Kelas

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point

Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point Konfigurasi Jaringan Bridge Point-to-Multipoint Menggunakan Access Point Abdul Aziz Purnairawan Aziz_cinta91@yahoo.co.id http://cintasemua-senang.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

Advance Configuration. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner)

Advance Configuration. Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Advance Configuration Certified Mikrotik Training Advance Wireless Class Organized by: Citraweb Nusa Infomedia (Mikrotik Certified Training Partner) Advanced Configuration o Advanced Configuration o Wireless

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI

BAB III IMPLEMENTASI 10 BAB III IMPLEMENTASI 3.1 Topologi Gambar 3.1 Topologi Jaringan 3.2 Konfigurasi 1. Konfigurasi Modem Via Winbox a) Buka winbox untuk masuk ke Routerboard 11 Gambar 3.2 Tampilan Winbox b) Lalu klik Connect,

Lebih terperinci

Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F

Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F Petunjuk Pengoperasian IP Kamera Silicon seri F [by Technical Support] Kebutuhan Sistem Minimum : CPU: Pentium 1.6 GHz Memory: 256MB Audio card: untuk audio monitor, dua jalur komunikasi Hard Disk : untuk

Lebih terperinci

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 JARINGAN WIRELESS Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 Introduction Enable people to communicate and access applications and information

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Jaringan Komputer Jaringan komputer saat ini sangat diperlukan dalam melakukan proses pengiriman data dari suatu tempat ke tempat lain. Tanpa adanya jaringan maka kemungkinan

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

BAB VIII. Keamanan Wireless

BAB VIII. Keamanan Wireless BAB VIII Keamanan Wireless Pengertian Wi-FI Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu kelompok standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tersebut dapat diketahui hasil sinyal Wi-Fi. 1. Pergerakan penumpang Terminal 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengetahui parameter sistem seperti langkah langkah pengumpulan pergerakan penumpang dan konfigurasi sistem pada

Lebih terperinci

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E

PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN. OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM Offering E PRAKTIKUM KONEKSI JARINGAN MEDIA KABEL DAN WIFI LAPORAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Praktikum Komunikasi Data dan Jaringan Komputer OLEH : SHOFIYATUN NAJAH NIM. 209533424878 Offering E UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP

TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP TUTORIAL SETTING GABUNGAN ACCESS POINT TL WA601G DAN MODEM SPEEDY DALAM SATU SERVER di windows XP Ketika si boss memutuskan untuk memasang access point di perusahaan agar laptop dia dan tamu yang datang

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan rancangan ini secara langsung, maka digunakan simulator untuk menjalankan rancangan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat. Linksys WRT54GL

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Router untuk menghubungkan PC Server dan PC Client. Aplikasi PHP yang dibuat. Linksys WRT54GL BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan oleh biaya, waktu, dan tempat yang tidak memungkinkan dalam melakukan pemasangan jaringan untuk menghubungkan 2 perusahaan tersebut maka hanya dilakukan simulasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. local area network (WLAN) yaitu jaringan Ad-Hoc dapat digunakan untuk keadaan

BAB IV PEMBAHASAN. local area network (WLAN) yaitu jaringan Ad-Hoc dapat digunakan untuk keadaan BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dizaman yang telah berkembang menjadikan jaringan sudah tidak menjadi kemewahan lagi bagi setiap orang, melainkan sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang untuk

Lebih terperinci