TRANSFORMASI STRUKTURAL, KEUNGGULAN KOMPETITIF, KETIMPANGAN, DAN KINERJA PEMBANGUNAN (STUDI KASUS 33 PROVINSI DI INDONESIA TAHUN )

Transkripsi

1 TRANSFORMASI STRUKTURAL, KEUNGGULAN KOMPETITIF, KETIMPANGAN, DAN KINERJA PEMBANGUNAN (STUDI KASUS 33 PROVINSI DI INDONESIA TAHUN ) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh Ronar Rista Nia Putri NIM. F FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2015 to user

2 ii

3 iii

4 iv

5 HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada: 1. Bapak dan Ibu tercinta 2. Kakak dan Keluarga Besar Ronar 3. Sahabat dan Teman Seperjuangan 4. Almamater FEB UNS v

6 HALAMAN MOTTO Sesungguhnya bersama kesukaran itu ada keringanan. Karena itu bila kau sudah selesai (mengerjakan yang lain). Dan berharaplah kepada Tuhanmu. (Q.S. Al Insyirah: 6-8) Hal jazaa-ul ihsaani illa ihsaan.. (Q.S. Ar-Rahman: 60) Aku percaya bahwa apapun yang aku terima saat ini adalah yang terbaik dari Allah SWT dan aku percaya Dia akan selalu memberikan yang teraik untukku pada waktu yang telah Ia tetapkan. (Penulis) As ant do a million step to get sugar. (Penulis) Manusia merencanakan, namun Tuhan yang menentukan. (Thomas A. Kempis) vi

7 ABSTRAK TRANSFORMASI STRUKTURAL, KEUNGGULAN KOMPETITIF, KETIMPANGAN, DAN KINERJA PEMBANGUNAN (STUDI KASUS 33 PROVINSI DI INDONESIA TAHUN ) Ronar Rista Nia Putri Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Ketimpangan ekonomi regional dalam suatu perekonomian merupakan fenomena yang terjadi hampir seluruh negara di dunia. Persoalan ketimpangan di Indonesia sejauh ini masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti, mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat heterogen. Untuk menganalisis transformasi struktural, sektor-sektor yang mempunyai keunggulan kompetitif dan spesialisasi, ketimpangan daerah, hubungan antara kinerja pembangunan dengan ketimpangan di Indonesia pada tahun digunakan beberapa analisis seperti analisis tipologi klassen, location quotient, shift share, indeks wiliamson, dan pembuktian kuznets. Analisis Tipologi Klassen dengan pendekatan wilayah menunjukkan provinsi di Indonesia yang masuk pada kuadran I sebanyak 2 provinsi, kuadran II 2 provinsi, kuadran III sebanyak 16 provinsi, dan kuadran IV terdapat 13 provinsi. Hasil perhitungan LQ menunjukkan bahwa pada sektor I terdapat 28 provinsi yang basis, sektor II 17 provinsi, sektor III hanya 6 provinsi, sektor IV terdapat 10 provinsi, sektor V ada 14 provinsi, sektor VI terdapat 15 provinsi, sektor VII hanya 7 provinsi dan sektor VIII dan IX masing-masing 4 dan 12 provinsi yang basis pada tiap sektor tersebut. Hasil dari perhitungan dari analisis Shift Share (Mij) yang bernilai positif pada sektor I terdapat 3 provinsi, sektor II 1 provinsi, sektor III 6 provinsi, sektor IV terdapat 24 provinsi, sektor V 23 provinsi, sektor VI 24 provinsi, sektor VII terdapat 30 provinsi, sektor VIII dan IX terdapat 22 provinsi. Sedangkan analisis Cij yang bernilai positif pada sektor I 21 provinsi, sektor II 22 provinsi, sektor III 13 provinsi, sektor IV terdapat 12 provinsi, sektor V 25 provinsi, sektor VI 24 provinsi, sektor VII hanya 1 provinsi, sektor VIII ada 24 provinsi, dan sektor IX 26 provinsi. Hasil analisis ketimpangan dengan menggunakan Indeks Williamson terdapat 31 provinsi yang mempunyai ketimpangan rendah, 1 provinsi tingkat ketimpangannya sedang yakni Provinsi NTT, dan 1 provinsi yang mempunyai tingkat ketimpangan paling besar yaitu Provinsi Kepulauan Riau. Hasil kinerja pembangunan di Indonesia masih mengalami kenaikan dan penurunan dari tahun ke tahun, hal tersebut diikuti juga dengan hasil dari indeks ketimpangan Williamson, dan pembuktian Kuznets terbukti pada penelitian ini. Kata Kunci: Transformasi Struktural, Keunggulan Kompetitif, Ketimpangan, Kinerja Pembangunan vii

8 ABSTRACT STRUCTURAL TRANSFORMATION, COMPETITIVE ADVANTAGE, INEQUALITY, AND PERFORMANCE DEVELOPMENT (CASE STUDY 33 PROVINCE IN INDONESIA, ) Ronar Rista Nia Putri Economic and Business Faculty of Sebelas Maret University Regional economic inequality in an economy is a phenomenon that occurs almost all of countries in the world. The issue of inequality in Indonesia so far is still an interesting problem to be studied, since Indonesia is an very heterogeneous archipelago country. To analyze the structural transformation, sectors that have competitive advantages and specialization, regional inequality, relationship between performance development with inequality in Indonesia in are used some analysis such as analysis typologi Klassen, location quotient, shift share, Williamson index, and Kuznest theory. Klassen Typology analysis with a regional approach shows provinces in Indonesia which entered the first quadrant as much as two provinces, two provinces quadrant II, III quadrant as many as 16 provinces, and the quadrant IV, there were 13 provinces. LQ calculation results show that in the first sector there are 28 provinces that were basis, sector II are 17 provinces, sector III only 6 provinces, 10 provinces in sector IV, in V sector, there are 14 provinces, there are 15 provinces in sector VI, in VII sector only 7 provinces and sectors VIII and IX respectively 4 and 12 provinces on the basis of each sector. The Results of calculation of shift share analysis (Mij) which is positive in the first sector there are three provinces, the second sector is one province, the third sector are six provinces, in IV sector are 24 provinces, in sector V are 23 provinces, 24 provinces in sector VI, in VII sector there are 30 provinces, in VIII and IX sector there are 22 provinces. While the analysis Cij which is positive in the first sector 21 provinces, sector II are 22 provinces, 13 provinces in sector III, in IV sector, there are 12 provinces, in sector V are 25 provinces, 24 provinces in sector VI, in VII sectors only one province, there are 24 provinces in VIII sector, in IX sectors there are 26 provinces. The Results of the analysis of inequality by using the Williamson Index there are 31 provinces with lower inequality, one being average inequality, NTT Province, and one province that has the greatest inequality is Riau Islands Province. The Results of performance development in Indonesia are still increasing and decreasing from year to year, it is followed by the result of the inequality index of Williamson, and proof Kuznets proven in this study Keywords: Structural Transformation, Competitive Advantage, Inequality, Performance Development viii

9 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Transformasi Struktural, Keunggulan Kompetitif, Ketimpangan, dan Kinerja Pembangunan (Studi Kasus 33 Provinsi di Indonesia Tahun ). Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa bantuan, bimbingan, motivasi, dan semangat dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Mulyanto, M.E. selaku pembimbing skripsi. Terimakasih untuk segala bimbingan, kesabaran, koreksi dan motivasi dari awal penulisan hingga selesainya penulisan skripsi ini. 2. Dr. Hunik Sri Runing Sawitri, M. Si. selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Sebelas Maret Surakarta. 3. Dr. Siti Aisyah Tri Rahayu, M. Si. selaku ketua jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Bapak, Ibu, dan teman-teman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Jakarta yang telah membantu penulis dalam memperoleh data. ix

10 5. Keluarga tercinta, Ayahanda Sunaryanto dan Ibunda Siti Rokhayah. Kedua kakak Ronar Vidya Narulita dan Ronar Yunita Sari, Mas Putut, Mas Jay, Varo, Vian, dan Mikaila. Terimakasih untuk semua doa, bantuan, kasih sayang, semangat, dan hiburan yang diberikan kepada penulis. 6. Sahabat tersegalanya, Rahmisya, terimakasih telah banyak membantu penulis dalam segala hal. Desy, Dewi, Ira, Anta, Titis terimakasih telah membantu, memberikan semangat, dan saling mendukung satu sama lain. Terimakasih untuk persahabatan yang mengesankan ini. 7. Keluarga besar HMJ EP UNS, teman seperjuangan EP UNS MMXI, dan seluruh teman-teman FEB UNS, terimakasih untuk kekeluargaan dan motivasi kepada penulis. 8. Semua pihak yang turut memberi bantuan dan semangat bagi penulis dalam meyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikan kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya ini bermanfaat bagi pembaca dan seluruh pihak yang membutuhkan. Surakarta, Juli 2015 Penulis x

11 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN MOTTO... vi ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan Penelitian... 6 xi

12 D. Manfaat Penelitian... 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pembangunan Ekonomi Pertumbuhan Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pembangunan Daerah Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Regional Sektor Unggulan dan Kriteria Sektor Unggulan Hubungan antara Pertumbuhan Ekonomi dengan Keimpangan Pembangunan B. Penelitian Terdahulu C. Kerangka Pemikiran BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian B. Objek Penelitian C. Jenis dan Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data xii

13 E. Definisi Operasional Variabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) PDRB Per Kapita PDRB Harga Konstan Jumlah Penduduk F. Teknik Analisa Data 1. Analisis Transformasi Struktural Analisis Keunggulan Kompetitif a. Location Quotient (LQ) b. Shift Share Analisis Ketimpangan Analisis Kinerja Pembangunan BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Keadaan Geografis Indonesia Keadaan Ekonomi Indonesia Pemerintahan Indonesia B. Hasil dan Analisis Data xiii

14 1. Analisis Transformasi Struktural Analisis Keunggulan Kompetitif Analisis Ketimpangan Analisis Kinerja Pembangunan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Klasifikasi Tipologi Klassen Pendekatan Sektoral/ Daerah Tabel 4.1. Su Susunan Administrasi Pemerintahan Menurut Provinsi di Indonesia Tabel 4.2 Hasil Laju Pertumbuhan Ekonomi, PDRB Per Kapita, dan Tipologi Klassen dengan Pendekatan Wilayah 33 Provinsi di Indonesia Tahun Tabel 4.3 Tipologi Klassen Pendekatan Wilayah di 33 Provinsi Indonesia Tahun Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Analisis LQ 33 Provinsi di Indonesia Tahun Tabel 4.5 H Hasil Pengelompokkan Basis dan Non Basis Per Sektor Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Rata-Rata Analisis Shift Share 33 Provinsi di Indonesia Tahun Tabel 4.7 Indeks Williamson Provinsi Indonesia Tahun (%) xv

16 Tabel 4.8 Pembuktian Kuznets di Indonesia Tahun xvi

17 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Gambar 1.2. Indeks Gini Indonesia Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Gambar 3.1. Kurva Kuznets Gambar 4.1. PDRB 33 Provinsi di Indonesia Tahun Gambar 4.2 Kurva Hubungan antara Indeks Ketimpangan dengan Pertumbuhan PDRB Provinsi Indonesia xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Data Produk Domestik Regional Bruto, Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Per Kapita 33 Provinsi Di Indonesia Tahun Lampiran 2 Hasil Analisis Tipologi Klassen Lampiran 3 Hasil Analisis Location Quotient (LQ) Lampiran 4 Hasil Analisis Shift Share Lampiran 5 Hasil Analisis Indeks Williamson xviii