Mekanisme, Struktur, dan Fungsi Organ Pendengaran

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Mekanisme, Struktur, dan Fungsi Organ Pendengaran"

Transkripsi

1 Tinjauan Pustaka Mekanisme, Struktur, dan Fungsi Organ Pendengaran Jennifer / A6 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat jennifer@civitas.ukrida.ac.id Tutor : dr. Indriani K. Sumadikarya, MS Pendahuluan Fungsi organ telinga manusia serta bagian-bagian telinga manusia. Mendeteksi dan mengenali suara adalah fungsi utama telinga. Bagian-bagian telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Suara sebagai sumber gelombang merupakan bentuk energi yang bergerak melalui udara, air, atau benda lainnya yang bisa menjadi media geraknya. Telinga hanya bertugas mendeteksi suara, sedangkan fungsi pengenalan dan interpretasi diolah oleh sistem saraf pusat dan di otak. Suara akan memberikan rangsangan ke telinga, lalu disampaikan ke otak melalui saraf yang menghubungkan dari telinga ke otak. Selain mendeteksi suara, telinga juga berperan dalam keseimbangan dan posisi tubuh kita. Dalam hal ini bukan telinga saja yang berperan untuk mendengar, tetapi saraf dan otak juga ikut berperan dalam proses pendengaran. Pendengaran merupakan persepsi saraf mengenai energi suara. Dalam proses pendengaran bisa saja terjadi gangguan pendengaran. Gangguan-gangguan tersebut bisa terjadi karena mungkin ada kesalahan pada telinganya, jaras yang menghantarkan bunyinya, maupun pada bagian otak. Pembahasan Struktur Makroskopis Otak Otak yang sudah berkembang penuh, merupakan sebuah organ besar yang terletak di dalam rongga tengkorak. Pada perkebangan awal, otak dibagi menjadi 3 bagian, yaitu otak depan, otak tengah, dan otak 1

2 belakang. Otak depan merupakan bagian terbesar dan disebut serebrum, yang dibagi dalam dua hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan oleh fisura longitudinal. Pemisahan komplet ini dibagian depan dan belakang, tetapi di bagian tengah hemisfer dihubungkan oleh serabut pita lebar, yang disebut korpus kalosum. Lapisan luar serebrum disebut korteks serebri dan tersusun atas badan abu-abu yang berlipat-lipat yang disebut giri, yang dipisahkan oleh fisura yang disebut sulci. Ini memungkinkan permukaan otak menjadi semakin luas. Pola umum giri dan sulci sama pada setiap individu. Tiga sulci utama membagi tiap hemisfer menjadi 4 lobus. 1 Gambar 1. Anatomi Otak. 2 Sulkus sentral membentang dari bawah ke atas, dari puncak hemisfer ke suatu tempat di bawah sulkus lateral. Sulkus lateral membentang ke belakang dari bagian abwah otak depan dan sulkus parietooksipital membentang ke depan dan belakang dalam jalur pendek dari bagian posterior atas hemisfer. Lobus hemisfer terdiri dari lobus frontal,melintas di depan sulkus sentral dan di atas sulkus lateral; lobus parietal, melintas di antara sulkus sentral dan sulkus parieto-oksipital dan diatas garis sulkus lateral; lobus oksipital, membentuk bagian belakang hemisfer; dan lobus temporal terletak di bawah sulkus lateral dan meluas ke belakang lobus oksipital. 1 Daerah yang terletak tepat di depan sulkus sentral, diketahui sebagai girus pra-sentral dan merupakan area motorik yang ditimbulkan oleh serabut motorik sistem saraf pusat. Dibawah sulkus sentral terdapat area sensoris yang disebut girus pascasentral, dimana berbagai jenis sensasi diterjemahkan. Di dalam otak 2

3 terdapat rongga yang disebut ventrikel. Ada dua ventrikel lateral, satu buah ventrikel tengah dan satu buah ventrikel di antara serebelum dan pons. Semua bersisi carian serebrospinal. Otak tengah terletak di antara otak depan dan otak belakang. Panjangnya kira-kira 2 cm dan terdiri atas dua buah pita seperti tangkai dari bahan putih, yang disebut pedunkulus serebeli, yang membawa impuls melewati dan berasal dari otak dan medulla spinalis dan empat tonjolan kecil yang disebut badan kuadrageminal, yang berperan dalam reflex penglihatan dan pendengaran. Badan pineal terletak di antara dua badan kuadrageminal bagian atas. 1 Otak belakang terditi atas tiga bagian : 1 1. Pons yang terletak di antara otak tengah bagian atas dan medula oblongata bagian bawah. Pons mengandung serabut saraf yang membawa impuls ke atas dan ke bawah dan beberapa serabut yang menyatu dengan serebelum. 2. Medula Oblongata terletak di antara pons di bagian atas dan medula spinalis di bagian bawah. Struktur ini berisi pusat jantung dan pusat pernapasan dan juga diketahui sebagai pusat vital yang mengontrol jantung dan pernapasan. 3. Serebelum terletak di bagian bawah lobus oksipital serebrum. Serebelum dihubungkan dengan otak tengah, pons, dan medula oblongata oleh tiga serabut pita, yang disebut pedunkulus serebeli inferior medial dan superior. Serebelum bertanggung jawab terhadap koordinasi aktivitas otot, kontrol tonus otot, dan upaya mempertahankan postur tubuh. Secara terus menerus, serebelum menerima impuls sensori tentang derajat kerengangan otot, posisi sendi dan informasi dari korteks serebri. Serebelum mengirim informasi ke talamus dan korteks serebri. Otak tengah, pons dan medula memiliki beberapa fungsi yang sama dan secara keseluruhan sering disebut sebagai batang otak. Area ini juga mengandung nukleus yang berasal dari saraf kranial. 1 Telinga Telinga terdiri dari telinga luar (auris eksterna), telinga tengah (auris media) dan telinga dalam (auris interna). Telinga luar terdiri atas daun telinga (aurikula) dan liang telinga (meatus akustikus eksterna). 3 3

4 Gambar 2. Anatomi Telinga. 2 Telinga Luar Aurikula mempunyai kerangka dari tulang rawan yang dilapisi oleh kulit. Di bagian anterior aurikula, kulit tersebut melekat erat pada perikondrium sedangkan di bagian posterior kulit melekat secara longgar. Bagian aurikula yang tidak mempunyai tulang rawan disebut lobulus. 3 Meatus Akustius Interna (MAE) merupakan saluran yang menuju ke arah telinga bagian tengah dan berakhir pada membrane timpani. MAE mempunyai diameter 0,5 cm dan panjang 2,5-3 cm. MAE merupakan saluran yang tidak lurus, tetapi berbelok kea rah postero-superior di bagian luar ke arah anterosuperior. Selain itu, terdapat penyempitan di bagian medial yang dinamakan ismus. Dinding MAE sepertiga bagian lateral dibentuk oleh tulang rawan yang merupakan kelanjutan dari tulang rawan aurikula dan disebut sebagai pars kartilagenus. Bagian ini bersifat elastis dan dilapisi kulit yang melekat erat pada perikondrium. Kulit pada bagian ini mengandung jaringan subkutan, folikel rambut, kelenjar lemak (glandula sebacea) dan kelenjar serumen (glandula ceruminosa). Dinding MAE dua pertiga bagian medial dibentuk oleh tulang dan disebut pars osseus. Kuliat yang meliputi bagian ini sangat tipis dan melekat erat pada periosteum. Pada bagian ini tidak di dapatkan folikel rambut ataupun kelenjar. Dengan demikian dapat dimengerti jika serumen dan frunkel hanya dapat di temukan di sepertiga bagian lateral MAE. 3 Telinga Tengah Telinga bagian tengah (auris media) merupakan ruangan yang berisi udara dan terletak di dalam tulang temporal. Auris media terdiri dari kavum timpani, tuba eustachius, mastoid yang terdiri dari antrum dan selula mastoid. Semua ruangan yang membentk auris media dilapisi oleh mukosa dengan epitel selapis kubis yang sama dengan mukosa kavum nasi dan nasofaring. Selain itu, mukosa auris media merupakan 4

5 kelanjutan mukosa nasofaring dan mukosa tuba eustachius. Secara klinis hal ini mempermudah keradangan pada nasofaring meluas ke kavum timpani dan menimbulkan keradangan pada kavum timpani. 3 Kavum timpani merupakan bagian terpenting dari auris media, mengingat banyaknya struktur yang ada di dalamnya yaitu tulang, otot, ligament, saraf, dan pembuluh darah. Kavum timpani dapat dibayangkan sebagai kotak dengan dinding enam dan dindingnya berbatasan dengan organ-organ penting. Pada kavum timpani terdapat: 3 a. Osikula, yang terdiri atas: Maleus, dengan bagian bagiannya yaitu kaput, kolum, prosesus brevis, prosesus longus dan manubrium malei. Kaput malei mengisi epitimpanium, sedangkan bagian yang lain mengisi mesotimpanium. Inkus, terdiri atas kaput, prosesus brevis dan prosesus longus. Sebagian besar inkus mengisi epitimpanium dan hanya sebagian dari prosesus longus yang mengisi mesotimpanium. Stapes, terdiri atas kaput, kolum, krus anterior, krus posterior, dan basis. Ketiga tulang pendengaran tersebut satu dengan yang lain dihubungkan dengan suatu persendian, sehingga merupakan suatu rangkaian yang disebut rantai osikula. Basis stapes menutup foramen ovale dengan perantaraan jaringan ikat yang disebut ligamentum anulare. Rantai osikula dan gerakan basis stapes penting artinya bagi sistem konduksi pada fungsi pendengaran. 3 b. Muskuli, terdiri atas M.tensor timpani yang mempunyai fungsi meregangkan membrantimpani dan M. stapedius yang mempunyai fungsi mengatur gerakan stapes. c. Ligamen, mempunyai fungsi mempertahankan posisi osikula di dalam kavum timpani. Membran timpani memisahkan kavum timpani dengan meatus akustikus eksterna. Bentuknya seperti kerucut dengan basis oval dan puncak kerucut cekung ke arah medial. Tepi membran timpani disebut margo timpani. Membran timpani terpasang miring dengan melekat pada suatu lekukan tulang yang disebut sulkus timpanikus dengan perantaraan jaringan ikat (annulus timpanicus). 3 Tuba eustachius merupakan saluran yang menghubungkan kavum timpani dengan nasofaring, berbentuk terompet, panjang 33 mm. Tuba eustachius dari kavum timpani menuju nasofaring terletak dengan posisi infero-antero-medial sehingga ada perbedaan ketinggian antara muara pada kavum timpani dengan muara pada nasofaring sekitar 15 mm. Muara pada kavum timpani selalu terbuka, sedangkan muara pada nasofaring selalu tertutup dan abru terbuka bila ada kontraksi m. levator dan m. tensor veli palatine yaitu pada waktu menguap atau menelan. Fungsi tuba Eustachius antara lain adalah untuk menjaga agar 5

6 tekanan di dalam kavum timpani sama dengan tekanan udara di luar dan untuk menjamin ventilasi udara di dalam kavum timpani. 3 Telinga Dalam Telinga dalam (auris interna) disebut juga labirin. Di dalamnya terdapat dua alat yang saling berdekatan yaitu organ status (alat imbang) dan organ auditus (alat dengar). Keduanya berbentuk tabung yang masing-masing berisi endolimf dam perilimf. Cairan endolimf keluar melalui duktus endolimfatikus sedangkan cairan perilimf berhubungan dengan liquor cerebrospinalis melalui duktus perilimfatikus. Organ status terdiri atas 3 kanalis semisirkularis yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertical posterior dan kanalis semisirkularis vertical anterior. Alat keseimbangan inilah yang membuat seseorang menjadi sadar akan posisi tubuhnya dalam suatu ruangan. Organ auditus, yaitu alat pendengaran yang terdiri dari koklea yang berbentuk rumah siput dengan dua setengah lingkaran yang akan mengubah getaran suara dari sistem konduksi menjadi sistem saraf. 3 Struktur Mikroskopis Telinga Luar Aurikula atau pinna terdiri atas lempeng tulang rawan elastis dengan bentuk tidak teratur, setebal 0,5-1mm, dibungkus perikondrium yang mengandung banyak serat elastis. Kulit yang menutupi tulang rawan mempunyai lapisan subkutan jelas hanya di bagian posterior aurikula. Ia dilengkapi beberapa rambut pendek dan kelenjar sebasea. 4 Meatus akustikus eksternus adalah saluran yang terbentang antara aurikula sampai membran timpani dengan panjang sekitar 2,5 cm. Sepertiga bagian luar merupakan lanjutan dari tulang rawan aurikula dan duapertiga dalamnya adalah saluran dalam tulang temporal. Kulit yang melapisi itu tipis dan melekat erat pada perikondrium dan periosteum dibawahnya. Kelenjar sebasea pada folikel rambut sangat besar. Kulit pada segmen ini juga mengandung kelenjar seruminosa yang merupakan bentuk khusus kelenjar keringat apokrin yang tubular bergelung, yang mensekresi serumen, yaitu sekret sejenis lilin coklat. Serumen tersebut diduga membuat kulit yang melapisi meatus kedap air dan bersama rambut-rambut kasar diduga untuk mencegah masuknya serangga. 4 Telinga Tengah Kavum timpani adalah ruang berisikan undara berbentuk tak teratur dengan diameter sekitar 6-15mm, di dalam tulang temporale. Kavum ini dilapisi oleh epitel selapis gepeng, namun dekat muara tuba auditorius dan dekat tepian membrana timpani, ia kuboid dan mungkin bersilia. Tidak ditemukan kelenjar 6

7 dalam. 4 Membrana timpani ini semi-transparan, lonjong, berbentuk kerucut sangat rendah dengan apeks pada kavum timpani. Kavum timpani mengandung tiga tulang pendengar dan muskulus tensor timpani dan muskulus stapedius yang berhubungan dengan tulang pendengar. Tiga tulang bersendi kecil, malleus, inkus dan stapes terbujur melintangi kavum dari perlekatan malleus pada membrana timpani ke dinding medial, tempat stapes duduk di atas fenestra vestibuli atau foramen ovale, lubang pada labirin tulang dari telinga mengarah ke medial. Bentuk kerucutnya dipertahankan oleh insersio, pada permukaan medialnya, manubrium dari malleus yang cenderung menarik bagian pusat membran ke medial. Membran ini dibentuk oleh dua lapis serat kolagen dan fibroblas. 4 Dari dinding anterior kavum timpani, tuba auditorius berjalan antero-medial dan inferior sejauh 4 cm dan bermuara pada dinding postero-dorsal nasofaring. Sepertiga bagian pertama, dekat kavum timpani, disokong oleh tulang dan sisanya disokong di medial oleh tulang rawan dan di lateral oleh jaringan ikat fibrosa. Diameter tuba agak mengkerut pada batas segmen tulang rawan dan tulangnya dan bagian ini disebut sebagai ismus. Lumen tuba agak gepeng pada bidang vertikal dan dilapisi mukosa yang melipat-lipat menjadi rugae pada ujung faringeal maupun ujung timpani. 4 Telinga Dalam Telinga dalam menempati ruang yang kompleks di pars petrosa tulang temporal yang disebut labirin ossea, yang dibagi menjadi dua ruang utama yang besar disebut vestibulum dan koklea. Vestibulum mengandung sakulus, utrikulus dan tiga kanalis semisirkularis. Koklea mengandung organ corti. 5 Koklea adalah suatu ruang yang berbentuk spiral dengan axis dibentuk oleh suatu tiang tulang disebut modiolus. Koklea mempunya dasar yang lebar dan ke atas makin kurus, seperti kerucut. Bagian basal modiolus yang lebar terbuka ke dalam rongga kranial pada meatus akustikus internus, terdapat juluran saraf aferen dari pars koklearis nervus kranialis ke delapan melewati sejumlah lubang-lubang kecil. Badan sel dari juluran saraf ini tersusun bersama-sama dalam ganglion spiral. Dendrit sel-sel ini mempersarafi selsel rambut telinga dalam dan juluran axon dalam susunan saraf pusat. Koklea dibagi menjadi dua ruang oleh lembar tulang yang disebut lamina spiralis ossea dan suatu membran disebut membran basilaris (lamina spiralis membranosa). Koklea selanjutnya dibagi oleh membran vestibularis terbentang antara lamina spiralis dan dinding koklea. 5 Koklea mempunyai tiga bagian : saluran atas disebut skala vestibuli, saluran bawah disebut skala timpani dan saluran antara kedua saluran ini disebut duktus koklearis. Ada juga duktus reuniens, yaitu duktus yang menghubungkan duktus koklearis dengan aparatus vestibularis. Skala vestibuli dan skala timpani adalah ruang perilimfatik. Skala vestibuli berakhir pada fenestra ovalis dan skala timpani berakhir pada fenstra rotundum. Skala vestibuli dan skala timpani berhubungan pada apex duktus koklearis pada lubang kecil yang disebut helikotrema. 5 7

8 Utrikulus berhubungan dengan ketiga kanalis semisirkularis, yang terisi dengan endolimf dan mengandung tiga pelebaran disebut ampulla. Tiap ampulla mempunyai suatu bercak neuroepitel disebut krista ampularis yang terdiri atas sel rambut. Krista ampularis mempunyai suatu bahan ekstraseluler disebut kupula, yang bersandar pada sel-sel rambut. Baik utrikulus maupun sakulus mempunyai suatu makula neuroepitel. Makula utrikuli dan makula sakuli mempunyai membran ototlitik ekstraselular dengan otolit yang terbenam. Sel-sel rambut di makula dirangsang oleh pergerakan otolit dan membran otolitik selanjutnya digerakkan oleh pergerakan kepala. Sakus endolimfatikus mempunya epitel kolumnar yang mengandung beberapa sel-sel mikrovili dan sejumlah vesikel pinositotik apikal. Makrofag dan netrofil menembus epitel dengan mudah. Cairan endolimfatik dan sisa-sisa sel endolimf mungkin disingkarkan pada sakus endolimfatikus. 5 Duktus koklearis adalah divertikulum sakulus yang sangat khusus, yang mengandung organ corti. Pada dinding luar duktus koklearis, lapis sel-sel yang dalam dari membran vestibularis menjadi kontinyu dengan epitel berlapis yang disebut stria vaskularis. Sel-sel basal di stria vaskularis mempunyai lipatan di basal dan sejumlah mitokondria. Stria vaskularis terlibat dalam mempertahankan komposisi ion endolimf yang tidak biasa. Epitel duktus koklearis melipat dari stria vaskularis ke membran basalis. Sel-sel claudius dan sel-sel Boucher ada di epitel sebelum mencapai organ Corti. 5 Saraf Sistem saraf sebenarnya dua sistem yang struktur dan fungsi saling berhubungan. Sistem saraf pusat (SSP) yang mencakup otak dan medula spinalis, dan sistem saraf tepi (SST), yang mencakup saraf dan ganglion yang tersebar di seluruh bagian tepi tubuh. Jaringan saraf terdiri atas macam-macam jenis sel neuron dan sel glia yang berasal dari neuroepitel embrional. Sel neuron merupakan dasar unsur sistem sel saraf. Struktur neuron sangat bervariasi Motor neuron, yang menghantarkan rangsang motorik dari medula spinalis ke otot skelet, mempunyai badan sel yang terletak di kornu ventralis medula spinalis dan ujung akson pada serat otot sejauh satu meter atau lebih. 2. Neuron SSP lainnya mempunyai kompleks percabangan dendrit; sedangkan yang lain adalah selsel kecil yang saling berhubungan. Sel glia seperti atrosit dan sel schwann, melakukan fungsi tambahan yang tidak berkaitan dengan komunikasi. 5 Ada juga terdapat sel schwann, yaitu sejenis sel glia, membungkus mielin akson neuron motorik dalam SST. Sel schwann panjangnya terbatas. Karena itu, suatu akson neuron motorik dibungkus oleh ribuan sel schwann. Neuroglia adalah sistem saraf yang membentuk berbagai fungsi penyokong lebih rendah daripada konduksi rangsangan. Neuroglia menghasilkan mielin yang menyekat dan secara fungsional memisahkan neuron. Terdapat berbagai macam sel : 5 8

9 1. Sel ependim adalah sel yang membatasi kanalis neuralis dan ventrikel otak. Pada pleksus koroid sel ependim menghasilkan likuor serebrospinalis, suatu filtrat darah. Sel ependim membentuk barrier sel yang bocor antara parenkim otak dan CSF. 2. Astrosit ada di sekitar pembuluh darah dalam parenkim otak. Ada dua macam bentuk, astrosit fibrosa dan astrosit protoplasmatis. Astrosit juga membantu membentuk glia limitans pada batas luar SSP. 3. Glia penghasil mielin : Oligodendroglia menghasilkan mielin dalam SSP Sel schwann menghasilkan mielin dalam SST. 4. Mikroglia merupakan sebagian dari sistem fagosit mononuklear. Sel ini berasal dari monosit sumsum tulang, karena itu berbeda dengan neuroglia lainnya, yang berasal dari neuroepitel. Mikroglia membantu menyingkirkan unsur sistem saraf yang sudah lemah pada keadaan sehat dan sakit. 5. Sel satelit ada dalam ganglia SST. Sel satelit mengelilingi neuron dan mungkin secara fungsional memisahkan neuron-neuron seperti yang terletak di ganglia radiks dorsalis dan ganglia simpatis. Fungsi Telinga Luar Pada telinga luar terdapat aurikula atau pinna, meakus akustikus eksternus dan membran telinga. Pinna terletak di kedua sisi kepala, berfungsi untuk mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga serta berperan untuk menentukan lokasi suara. Meatus akustikus eksternus merupakan terowongan dari eksterior menembus tulang temporal ke membran timpani, berfungsi untuk mengarahkan gelombang suara ke membran timpani dan mengandung rambut penyaring dan mengeluarkan serumen untuk menangkap partikel asing. Membran timpani merupakan membran tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah, berfungsi untuk menggetarkan tulang-tulang tengah bergetar. 2 Telinga Tengah Pada telinga tengah terdapat maleus, inkus, stapes (tulang-tulang pada telinga tengah). Ketiga rangkaian tulang ini dapat bergerak dan terbentang di rongga telinga tengah; maleus melekat pada membran timpani, dan stapes melekat pada jendela oval. Ketiga tulang ini dapat bergetar secara sinkron dengan getaran dari membran timpani dan memicu gerakan berbentuk gelombang di perilimfe koklea dengan frekuensi yang sama. 2 9

10 Telinga Dalam Pada telinga dalam terdapat alat pendengaran, yaitu koklea. Di koklea ini dapat dibagi-bagi serta dapat ditemukan jendela oval, skala vestibuli, skala timpani, duktus koklearis, membran basilaris, organ corti, membran tektorium, dan jendela bundar. Jendela oval merupakan membran tipis di pintu masuk koklea. Jendela oval juga memisahkan telinga tengah dari skala vestibuli. Jendela oval ini akan bergetar bersama dengan gerakan stapes, tempatnya ini melekat; gerakan jendela oval menyebabkan perilimfe koklea bergerak. Skala vestibuli merupakan kompartemen atas koklea, sistem tubulus mirip keong yang terletak jauh di dalam tulang temporal. Pada skala vestibuli terdapat perilimfe yang nantinya akan digerakkan oleh gerakan jendela oval yang ditimbulkan oleh getaran tulang-tulang telinga tengah. 2 Pada telinga dalam juga terdapat alat keseimbangan, yaitu aparatus vestibularis. Aparatus vestibularis ini memiliki tiga komponen, yaitu kanalis semisirkularis, utrikulus, dan sakulus. Kanalis semisirkularis merupakan tiga saluran setengah lingkaran yang tersusun dalam bidang tiga dimensi yang bersudut tegak lurus satu sama lain dekat koklea. Kanalis semisirkularis berfungsi untuk mendeteksi percepatan dan perlambatan rotasional atau angular. Utrikulus merupakan struktur mirip kantung dalam rongga tulang antara koklea dan kanalis semisirkularis. Utrikulus memiliki dua fungsi, yaitu mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi vertikal dan akselerasi dan deselerasi linier dalam arah horizontal. Sakulus terletak di samping utrikulus. Saklus berfungsi untuk mendeteksi perubahan posisi kepala menjauhi horizontal dan akselerasi dan deselerasi linear dalam arah vertikal. 2 Mekanisme Pendengaran Reseptor-reseptor khusus untuk suara terletak di telinga bagian dalam. Dengan demikian, gelombang suara hantaran udara harus disalurkan ke arah dan dipindahkan ke dalam, fungsi ini dilakukan oleh telinga bagian luar dan tengah. Telinga luar, terdiri dari pinna, meatus akustikus eksternus dan membran timpani. Pinna disini adalah suatu lempeng tulang rawan yang terbungkus oleh kulit, mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga (meatus akustikus eksternus). Di dalam saluran telinga, terdapat rambut-rambut halus, dan serumen. Rambut halus dan serumen tersebut membantu untuk mencegah partikel udara masuk ke bagian dalam saluran telinga, tetapi jika serumen menumpuk, hal ini juga dapat menyebabkan gangguan pendengaran. 2 Dari saluran telinga, masuk ke membran timpani, yang teregang menutupi pintu masuk ke telinga tengah, akan bergetar sewaktu terkena gelombang suara. Daerah-daerah gelombang suara yang bertekanan tinggi dan rendah berselang seling menyebabkan gendang telinga yang sangat peka tersebut menekuk keluar masuk seirama dengan frekuensi gelombang suara. Tekanan udara istirahat di kedua sisi membran timpani harus setara agar membrana dapat bergerak bebas sewaktu gelombang suara mengenainya. Bagian membran 10

11 timpani terpajan ke tekanan atmosfer ke tekanan atmosfer yang mencapainya melalui saluran telinga. Bagian dalam gendang telinga yang berhadapan dengan rongga telinga tengah juga terpajan ke tekanan atmosfer melalui tuba eustachius, yang menghubungkan telinga tengah ke faring. Tuba eustachius dalam keadaan normal tertutup, tetapi dapat terbuka ketika sedang menguap, menelan ataupun mengunyah. Pembukaan ini memungkinkan tekanan udara di dalam telinga tengah menyamakan diri dengan tekanan atmosfer, sehingga tekanan di kedua sisi membran setara. 2 Dari membran timpani, masuk ke telinga tengah. Telinga tengah memindahkan gerakan bergetar membrana timpani ke cairan di telinga dalam. Pemindahan ini dipermudah oleh adanya rantai yang terdiri dari tiga tulang yang dapat bergerak atau osikula (malleus, incus, dan stapes) yang berjalan melintasi telinga tengah. Tulang pertama, malleus, melekat ke membrana timpani, dan tulang terakhir, stapes, melekat ke jendela oval, pintu masuk ke koklea yang berisi cairan. Ketika membrana timpani bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara, rantai tulang-tulang tersebut juga bergerak dengan frekuensi sama, memindahkan frekuensi gerakan tersebut dari membrana timpani ke jendela oval. Tekanan di jendela oval akibat setiap getaran yang dihasilkan menimbulkan gerakan seperti gelombang pada cairan telinga dalam dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi gelombang suara semula. 2 Namun, seperti dinyatakan sebelumnya, diperlukan tekanan yang lebih besar untuk menggerakkan cairan. Terdapat dua mekanisme yang berkaitan dengan sistem osikuler yang memperkuat tekanan gelombang suara dari udara untuk menggetarkan cairan di koklea. Pertama, karena luas permukaan membrana timpani jauh lebih besar daripada luas permukaan jendela oval, terjadi peningkatan tekanan ketika gaya yang bekerja di membrana timpani disalurkan ke jendela oval. Kedua, efek pengungkit tulangtulang pendengaran menghasilkan keuntungan mekanis tambahan. Kedua mekanisme ini bersama-sama meningkatkan gaya yang timbul pada jendela oval sebesar dua puluh kali lipat dari gelombang suara yang langsung mengenai jendela oval. Tekanan tambahan ini cukup untuk menyebabkan pergerakan cairan koklea. 2 Bagian koklearis telinga dalam yang berbentuk seperti siput adalah suatu sistem tubulus bergelung yang terletak di dalam tulang temporalis. Di seluruh panjangnya, koklea di bagi menjadi tiga kompartemen longiudinal yang berisi cairan-cairan. Duktus koklearis yang buntu, yang juga dikenal sebagai skala media, membentuk kompartemen tengah. Saluran ini berjalan di sepanjang bagian tengah koklea, hampir mencapai ujungnya. Kompartemen atas, yakni skala vestibuli, mengikuti kontur bagian dalam spiral, dan skala timpani, kompartemen bawah, mengikuti kontur luar spiral. Cairan di dalam duktus koklearis disebut endolimfe. Skala vestibuli dan skala timpani keduanya mengandung cairan yang sedikit berbeda, yaitu perilimfe. Daerah di luar ujung duktus koklearis tempat cairan di kompartemen atas dan bawah berhubungan disebut helikotrema. Skala vestibuli disekat dari rongga telinga tengah oleh jendela oval, tempat melekatnya stapes. Lubang kecil berlapis membran lainnya, yakni jendela bundar, menyebar skala 11

12 timpani dari telinga tengah. Membran vestibularis yang tipis memisahkan duktus koklearis dari skala vestibuli. Membrana basilaris membentuk lantai duktus koklearis memisahkan dari skala timpani. Membrana basilaris sangat penting karena mengandung organ Corti, organ untuk indera pendengaran. 2 Organ corti, yang terletak di atas membrana basilaris, di seluruh panjangnya mengandung sel-sel rambut, yang merupakan reseptor untuk suara. Sel-sel rambut menghasilkan sinyal saraf jika rambut di permukaannya secara mekanis mengalami perubahan bentuk berkaitan dengan gerakan cairan di telinga dalam. Rambut-rambut ini secara mekanis terbenam di dalam membrana tektorial, suatu tonjolan yang menggantung di atas, di sepanjang organ corti. 2 Gerakan stapes yang menyerupai piston terhadap jendela oval menyebabkan timbulnya gelombang tekanan di kompartemen atas. Karena cairan tidak dapat ditekan, tekanan di hamburkan melalui dua cara sewaktu stapes menyebabkan jendela oval menonjol ke dalam, yaitu perubahan posisi jendela bundar dan defleksi membrana basilaris. Pada jaur pertama, gelombang tekanan mendorong perilimfe ke depan di kompartemen atas, kemudian mengelilingi helikotrema, dan kompartemen bawah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol keluar ke dalam rongga telinga tengah untuk mengkompensasi peningkatan tekanan. Ketika stapes bergerak maju mundur dan menarik jendela oval keluar ke arah telnga tengah, perilimfe mengalir dalam arah yag berlawanan, mengubah posisi jendela bundar ke arah dalam. Jalur ini tidak menyebabkan timbulnya persepsi suara; tetapi hanya menghamburkan tekanan. 2 Gelombang tekanan frekuensi yang berkaitan dengan penerimaan suara mengambil jalan pintas. Gelombang tekanan di kompartemen atas dipindahkan melalui membrana vestibularis yang tipis, ke dalam duktus koklearis, dan kemudian melalui membrana basilaris ke kompartemen bawah, tempat gelombang tersebut menyebabkan jendela bundar menonjol keluar masuk bergantian. Perbedaan utama pada jalur ini adalah bahwa transmisi gelombang tekanan melalui membrana basilaris menyebabkan membran ini bergerak ke atas dan ke bawah atau bergetar secara sinkron dengan gelombang tekanan. Karena organ corti menumpang pada membrana basilaris, sel-sel rambut juga bergerak naik turun sewaktu membrana basilaris bergetar. Karena rambut-rambut dari se reseptor terbenam di dalam membrana tektorial yang kaku dan stasioner, rambut-rambut tersebut akan membengkok ke depan dan belakang sewaktu membrana basilaris menggeser posisinya terhadap membrana tektorial. Perubahan bentuk mekanis rambut yang maju mundur ini menyebabkan saluran-saluran ion gerbang mekanis di sel-sel rambut terbuka dan tertutup secara bergantian. Hal ini menyebabkan perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi yang bergantian, dengan frekuensi yang sama dengan rangsangan semula. 2 Sel-sel rambut adalah sel reseptor khusus yang berkomunikasi melalui sinaps kimiawi dengan ujungujung serat saraf aferen yang membentuk saraf auditorius. Depolarisasi sel-sel rambut meningkatkan kecepatan pengeluaran zat-zat perantara mereka, yang menaikkan kecepatan potensial aksi di serat-serat 12

13 aferen. Sebaliknya, kecepatan pembentukan potensial aksi berkurang ketika sel-sel rambut mengeluarkan sedikit zat perantara karena mengalami hiperpolarisasi. 2 Dengan demikian, telinga mengubah gelombang suara di udara menjadi gerakan-gerakan berosilasi membrana basilaris yang membengkokkan pergerakan maju mundur rambut-rambut di sel reseptor. Perubahan bentuk mekanis rambut-rambut tersebut menyebabkan pembukaan dan penutupan (secara bergantian) saluran di reseptor, yang menimbulkan perubahan potensial berjenjang di reseptor, sehingga mengakibatkan perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang merambat ke otak. Dengan cara ini, gelombang suara diubah menjadi sinyal saraf yang dapat di persepsikan oleh otak sebagai sensai suara. 2 Test Ketajaman Pendengaran Organ pendengaran itu terdiri dari terlinga, saraf, dan otak. Secara garis besar, seseorang dapat mendengar karena adanya gelombang suara yang masuk ke dalam telinga, lalu dihantarkan oleh saraf menuju ke otak, khusunya pada lobus temporal. Tetapi jika seseorang susah untuk mendengar, berarti terjadi gangguan pada fungsi pendengarannya ataupun organ pendengarannya. Gangguan pendengaran, secara sederhana dapat diperiksa dengan menggunakan garpu tala atau garpu penala, dan menggunakan metode Rinne, Weber, dan Schwabach. Pada pemeriksaan menggunakan tes rinne, dilakukan pebandingan konduksi tulang dengan konduksi udara. Pada pemeriksaan tes rinne biasanya digunakan garpu tala yang berfrekuensi 128, 256, 512 Hz. Cara pemeriksaan menggunakan tes rinne itu yaitu dengan membunyikan garpu tala, dan pada bagian pangkalnya di tekankan pada tulang mastoid orang yang diperiksa. Orang tersebut diminta untuk mendengarkan bunyinya. Jika sudah tidak terdengar lagi, garpu tala tersebut segera didekatkan pada telinga. Jika masih terdengar bunyi, maka konduksi udara lebih baik daripada konduksi tulang, dan dalam hal ini dikatakan Rinne positif. Bila tidak terdengar lagi bunyi, ketika garpu tala di pindahkan dari tulang mastoid ke dekat telinga, dikatakan bahwa Rinne negatif. 6 Pada pemeriksaan menggunakan metode Weber, garpu tala dibunyikan juga. Tetapi tidak didekatkan ke telinga ataupun ditekan di tulang mastoid. Tetapi ditekankan pangkal garpu tala pada dahi orang yang diperiksa, tepat di pertengahan. Orang yang diperiksa diminta untuk mendengarkan bunyinya, dan menentukan pada telinga mana bunyi lebih keras terdengar. Dapat dikatakan tes Weber berlateralisasi ke kiri, bila bunyi lebih keras terdengar di telinga kiri, dan tes Weber berlateralisasi ke kanan, bila bunyi lebih keras terdengar di telinga kanan. 6 Pada pemeriksaan menggunakan metode Schwabach, dilakukan perbandingan antara orang yang diperiksa dengan orang yang memeriksa. Dalam hal ini pemeriksa tidah boleh memiliki gangguan pendengaran. Garpu tala dibunyikan dan kemudian ditempatkan di dekat telinga orang yang diperiksa. 13

14 Setelah orang yang diperiksa tidak mendengarkan bunyi lagi, garpu tala tersebut dipindahkan ke telinga orang yang memeriksa. Bila masih terdengar bunyi oleh orang yang memeriksa, dapat dikatakan bahwa Schwabach lebih pendek (untuk konduksi udara). Kemudian garpu tala dibunyikan lagi, pada pangkalnya ditekankan pada tulang mastoid orang yang diperiksa. Bila orang yang diperiksa sudah tidak mendengar bunyi lagi, maka pindahkan garpu tala ke tulang mastoid orang yang memeriksa. Bila pemeriksa masih dapat mendengarkan bunyinya, maka dapat dikatakan bahwa Schwabach (untuk konduksi tulang) lebih pendek. Dan sebaliknya, jika pemeriksa sudah tidak dapat mendengar bunyi dari garpu tala, tetapi orang yang diperiksa masih dapat mendegar bunyi, maka dapat dikatakan Schwabach memanjang. 6 Kesimpulan Hipotesis diterima, bahwa tes rinne, weber, dan schwabach dapat menguji ketajaman pendengaran. Pada pemeriksaan tes Rinne, didapatkan hasil (+), berarti hal ini menunjukkan bahwa konduksi udara orang yang diperiksa ini kurang baik. Pada pemeriksaan Weber, seharusnya bunyi yang didengar pada orang normal sama keras pada kedua telinganya, tetapi hasil yang didapatkan adalah berlateralisasi (+) ke kanan, hal ini menunjukkan bahwa ada kesalahan pada telinga di bagian kirinya. Pada pemeriksaan Schwabach, didapatkan hasil memendek. Dari hasil yang ada, dapat dibuktikan bahwa adanya masalah pada telinga kiri orang tersebut. Daftar Pustaka 1. Watson R. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC; 2004.h Sherwood L. Fisiologi Manusia: Dari Sel ke Sistem. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; Herawati S, Rukmini S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok. Jakarta: EGC; 2003.h Fawcett DW. Buku Ajar Histologi. Edisi ke-12. Jakarta: EGC; 2002.h Johnson KE. Histologi dan biologi sel. Jakarta: EGC; 2004.h Soepardi EA, Iskandar N. Telinga hidung tenggorokan kepala leher. Edisi 5. Jakarta: FKUI; 2003.h

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23

Tahun : Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 Matakuliah Tahun : 2009 : L0044/Psikologi Faal Sistem Sensoris Pendengaran dan Keseimbangan Pertemuan 23 TELINGA saraf kranial VIII (n. auditorius) terdiri dari 3 bagian : telinga luar, tengah dan dalam

Lebih terperinci

BAB I ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA

BAB I ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA BAB I ANATOMI DAN FISIOLOGI TELINGA Telinga merupakan salah satu panca indera yang penting bagi manusia yang mempunyai dua fungsi yaitu untuk pendengaran dan keseimbangan. Telinga, menurut anatominya dibagi

Lebih terperinci

BAB V. Fungsi Indera Pendengaran

BAB V. Fungsi Indera Pendengaran BAB V Fungsi Indera Pendengaran A. STRUKTUR ANATOMI TELINGA Secara anatomis, telinga manusia dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Telinga bagian luar Telinga bagian luar terdiri dari aurikula

Lebih terperinci

Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia

Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia Struktur dan Mekanisme Pendengaran Pada Manusia Lodowina Eresyen Rumaratu Nim : 102011092 Email : dewirumaratu@yahoo.co.id Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Pendahuluan Manusia

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga 2.1.1 Anatomi telinga luar Telinga luar terdiri dari daun telinga (aurikula), liang telinga (meatus acusticus eksterna) sampai membran timpani bagian lateral.

Lebih terperinci

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU

11/29/2013 PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGAN- ORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga Dan Mekanisme Mendengar Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh daun telinga dalam bentuk gelombang yang dialirkan melalui udara atau

Lebih terperinci

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Telinga Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya

Lebih terperinci

oleh membrane dengan lembaran tipis jaringan yang disebut membran timpani, atau gendang telinga.

oleh membrane dengan lembaran tipis jaringan yang disebut membran timpani, atau gendang telinga. Ketajaman pada Pendengaran Steaffie Eunike Cassandra 10-2011-391 E1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Email: steveeysteaffie@yahoo.com Pendahuluan

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus

Sistem Saraf. Dr. Hernadi Hermanus Sistem Saraf Dr. Hernadi Hermanus Neuron Neuron adalah unit dasar sistem saraf. Neuron terdiri dari sel saraf dan seratnya. Sel saraf memiliki variasi dalam bentuk dan ukurannya. Setiap sel saraf terdiri

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga

Alat Indera Manusia 1. Mata Bulu mata Alis mata Kelopak mata 2. Telinga Alat Indera Manusia 1. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata

Lebih terperinci

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan.

Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi. gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. _Bio Akustik_01 Membahas bio-akustik berarti berusaha mengurai keterkaitan antara bunyi gelombang bunyi, getaran dan sumber bunyi dengan kesehatan. Apa sih yang dimaksud gelombang itu? dan apa hubungannya

Lebih terperinci

LAP. LUAR/TUNIKA FIBROSA/KORNEOSKLERAL SKLERA KORNEA 1. SKLERA Merupakan 5/6 bagian posterior bola mata. Pd manusia membtk segmen melengkung. Tdd jar.

LAP. LUAR/TUNIKA FIBROSA/KORNEOSKLERAL SKLERA KORNEA 1. SKLERA Merupakan 5/6 bagian posterior bola mata. Pd manusia membtk segmen melengkung. Tdd jar. ORGAN INDERA KHUSUS FYH/ERDS Departemen Histologi FK USU M A T A Mata tdd 3 lapisan : 1. Lapisan Luar : a. Sklera b. Kornea 2. Lapisan Tengah : a. Koroid b. Korpus Siliaris c. Iris 3. Lapisan Dalam : a.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auris (telinga) dibedakan atas bagian luar, tengah, dan dalam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auris (telinga) dibedakan atas bagian luar, tengah, dan dalam. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Anatomi Telinga dan Organ Vestibular Auris (telinga) dibedakan atas bagian luar, tengah, dan dalam. Gambar 1. Anatomi Telinga. 4 II.1.1 Telinga Luar Telinga luar merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga 2.1.1. Anatomi Telinga Luar Telinga luar terdiri dari aurikula dan kanalis auditorius eksternus dan dipisahkan dari telinga tengah oleh membrana timpani. Aurikula

Lebih terperinci

FISIKA MEDIK PROSES PENDENGARAN

FISIKA MEDIK PROSES PENDENGARAN FISIKA MEDIK PROSES PENDENGARAN Lili Irawati TINJAUAN PUSTAKA Bagian Fisika Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Andalas email : lili.irawati@gmail.com Abstrak Suara yang didengar telinga manusia

Lebih terperinci

Anesty Claresta

Anesty Claresta Anesty Claresta 102011223 Skenario Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berdebar sejak seminggu yang lalu. Keluhan berdebar ini terjadi ketika ia mengingat suaminya yang

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4

Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 Jaringan Otot dan Saraf Sebuah Karya Presentasi Kelompok 4 DOSEN Pengampu : Eva Tyas Utami,S.Si,M.Si Disusun Oleh : Laili Nur Azizah Lutfi (131810401004) Novita Nur Kumala (161810401003) Desy Lutfianasari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Batasan istilah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Batasan istilah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Batasan istilah Trauma akustik adalah kerusakan sistem pendengaran akibat paparan energi akustik yang kuat dan mendadak seperti pada ledakan hebat, dentuman atau tembakan senjata

Lebih terperinci

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang Jaringan syaraf Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi Menerima rangsang Mengubah rangsang menjadi impuls Meneruskan impuls ke saraf pusat Memberikan jawaban terhadap rangsang Sel syaraf punya tonjolan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna

PENDAHULUAN. Perut terisi makanan lambung diperintah untuk mencerna SISTEM SENSORIK PENDAHULUAN Sistem sensorik memungkinkan kita merasakan dunia Bertindak sebagai sistem peringatan Nyeri indikasi menghindari rangsangan yang membahayakan Mengetahui apa yang terjadi dalam

Lebih terperinci

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF 17 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 17 SISTEM SARAF Segala aktivitas tubuh manusia dikoordinasi oleh sistem saraf dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bekerja atas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telinga Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan fungsi keseimbangan tubuh. 9 2.1.1. Anatomi telinga Telinga sebagai indera pendengar terdiri dari

Lebih terperinci

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, BIOAKUSTIK Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi, Bioakustik membahas bunyi yang berhubungan dengan makhluk hidup, terutama manusia. Bahasan bioakustik: proses pendengaran dan instrumen

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Anatomi Organ Pendengaran Telinga adalah organ yang berfungsi dalam pendengaran dan juga keseimbangan tubuh. Telinga dapat dibagi menjadi

Lebih terperinci

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM

SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI RITA WAHYUNINGSIH SMA NEGERI 5 MATARAM SISTEM KOORDINASI 1. SISTEM SARAF 2. SISTEM ENDOKRIN 3. SISTEM INDERA 4. SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN SISTEM SARAF PADA MANUSIA Sistem saraf tersusun

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PENGINDERAAN PENGINDERAAN ADALAH ORGANORGAN AKHIR YANG DIKHUSUSKAN UNTUK MENERIMA JENIS RANGSANGAN TERTENTU BEBERAPA KESAN TIMBUL DARI LUAR YANG MENCAKUP PENGLIHATAN, PENDENGARAN,

Lebih terperinci

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat melakukan gerakan meluncur dan rotasi pada saat mandibula berfungsi. Sendi ini dibentuk oleh kondilus mandibula

Lebih terperinci

SISTEM SARAF. Sel Saraf

SISTEM SARAF. Sel Saraf SISTEM SARAF Sel Saraf Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistemn ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Dalam kegiatannya, saraf mempunyai

Lebih terperinci

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN

ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN ALAT ALAT INDERA, ALAT PERNAPASAN MANUSIA, DAN JARINGAN TUMBUHAN Kompetensi yang hendak dicapai: Siswa dapat memahami bagian tubuh manusia dan hewan, menjelaskan fungsinya, serta mampu mengidentifikasi

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

Sistem Saraf pada Manusia

Sistem Saraf pada Manusia Sistem Saraf pada Manusia Apa yang dimaksud dengn sistem saraf? Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh

Lebih terperinci

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna

Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna BAB IV SISTEM INDERA A. PEMERIKSAAN PENGLIHATAN Tujuan Praktikum Menentukan ketajaman penglihatan dan bitnik buta, serta memeriksa buta warna Dasar teori Mata merupakan organ sensorik yang kompleks, yang

Lebih terperinci

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di

Ketebalan retina kira-kira 0,1 mm pada ora serata dan 0,56 mm pada kutub posterior. Di Anatomi Retina Retina adalah lembaran jaringan saraf berlapis yang tipis dan semitransparan yang melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata. Retina membentang ke anterior hampir sejauh korpus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Embriologi Telinga Dalam Telinga pada manusia terdiri atas tiga daerah yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Telinga luar pada dasarnya merupakan corong pengumpul

Lebih terperinci

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi

SENSASI PERSEPSI Biopsikologi SENSASI PERSEPSI Biopsikologi UNITA WERDI RAHAJENG www.unita.lecture.ub.ac.id Sensasi: Sensasi dan Persepsi Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh bendabenda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan

Lebih terperinci

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem Saraf Tepi (perifer) SISTIM SYARAF TEPI Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

ALAT INDERA. Ana Ratna Wulan UPI

ALAT INDERA. Ana Ratna Wulan UPI ALAT INDERA Ana Ratna Wulan UPI Rangsang Reseptor (organ indera) Sistem Saraf ORGAN INDERA: Mampu mengubah energi panas, kimia, cahaya, mekanis, dll menjadi energi listrik/ impuls saraf Indera Pembau/

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Telinga 2.1.1. Telinga Luar Telinga luar terdiri dari daun telinga dan liang telinga sampai membran timpani. Daun telinga terdiri dari tulang rawan elastin dan kulit.

Lebih terperinci

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif

OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif Sistem Syaraf Pusat OTAK Otak berperan dalam gerakan sadar, interpretasi dan integrasi sensasi, kesadaran dan fungsi kognitif BAGIAN DAN ORGANISASI OTAK Otak orang dewasa dibagi menjadi: Hemisfere serebral

Lebih terperinci

Sensasi dan Persepsi

Sensasi dan Persepsi SENSASI Sensasi dan Persepsi Sensasi: Deteksi energi fisik yg dihasilkan /dipantulkan oleh benda-benda fisik Persepsi Sekumpulan tindakan mental yg mengatur impulsimpuls sensorik mjd 1 pola bermakna Proses

Lebih terperinci

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA SEL SARAF, terdiri dari 1. Dendrit 2. Badan Sel 3. Neurit (Akson) Menerima dan mengantarkan impuls dari dan ke sumsum tulang belakang atau otak ORGAN PENYUSUN SISTEM

Lebih terperinci

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir.

Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Perkembangan pada masa janin Susunan saraf pusat. Bentuk yang berubah menuju bentuk sempurna akhir. Latar perkembangan perubahan. Model berfikir empirik positif materialis Ilmu berdasarkan bukti empirik

Lebih terperinci

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia

Otak dan Saraf Kranial. By : Dyan & Aulia Otak dan Saraf Kranial By : Dyan & Aulia Struktur Otak Otak Tengah (Mesencephalon) Otak (Encephalon) Otak Depan (Proencephalon) Otak Belakang (Rhombencephalon) Pons Serebellum Medulla Oblongata Medula

Lebih terperinci

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan

1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan PANCA INDERA Pengelihatan 1. Sklera Berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. 2. Kornea (selaput bening) Pada bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang disebut

Lebih terperinci

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH

1. TES BATAS ATAS BATAS BAWAH TES GARPU TALA Tes garpu tala adalah suatu tes untuk mengevaluasi fungsi pendengaran individu secara kualitatif dengan menggunakan alat berupa seperangkat garpu tala frekuensi rendah sampai tinggi 128

Lebih terperinci

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF) Standar Kompetensi : Sistem koordinasi meliputi sistem saraf, alat indera dan endokrin mengendalikan aktivitas berbagai bagian tubuh. Sistem saraf yang meliputi saraf

Lebih terperinci

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20

Frekuensi suara Frekuensi suara yang dapat didengar adalah antara 20 dan Hz. Orangtua hanya dapat mendengar sampai frekuensi 10 khz. Diatas 20 Bunyi,telinga dan pendengaran. Gelombang bunyi adalah suatu getaran mekanis dalam suatu gas,cairan dan benda padat yang merambat/berjalan menjauhi sumber. Kita dapat melihat pada gambar tentang diafragma

Lebih terperinci

Gangguan Pendengaran

Gangguan Pendengaran REFERAT Gangguan Pendengaran Oleh : Nisrina Mardhiyah -masih proses- Preceptor : Arif Dermawan, dr., Sp. T.H.T.K.L.K., M.Kes BAGIAN ILMU PENYAKIT THT-KL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN BANDUNG

Lebih terperinci

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan Sistem Saraf Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Tepi Otak Sumsum Sistem Saraf Aferen Sistem Saraf Eferen Lobus Frontalis Lobus Temporalis Otak Besar Lobus Oksipitalis Lobus Parietalis Otak Kecil Sumsum Lanjutan

Lebih terperinci

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra

- - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - sbl3indra - - SISTEM SISTEM KOORDINASI DAN ALAT INDRA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian sbl3indra Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor

Lebih terperinci

I. DEFINISI. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu : 1) Keseimbangan statis:

I. DEFINISI. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu : 1) Keseimbangan statis: I. DEFINISI Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi menurut O Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

PERAMBATAN BUNYI MELALUI TULANG TENGKORAK

PERAMBATAN BUNYI MELALUI TULANG TENGKORAK LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI FUNGSI KEGIATAN 5 PERAMBATAN BUNYI MELALUI TULANG TENGKORAK Disusun oleh: Nama : Atik Kurniawati NIM : 11708251025 Kelompok : 5 PRODI PENDIDIKAN SAINS PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain

BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF. Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain BAB II PENJALARAN IMPULS SARAF 2.1 Ganglia basalis dan subthalamik nukleus Ganglia basalis merupakan bagian dari otak yang memiliki peranan penting antara lain dalam menghasilkan gerakan motorik terutama

Lebih terperinci

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN

BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN BAB IX SISTEM KOORDINASI SISTEM SYARAF SISTEM ENDOKRIN A. SISTEM SARAF Otak Besar Otak Otak kecil Sistem saraf S.S Pusat Medula Spinalis Saraf Penghubung S.Cranial S.S. Tepi S. Spinal S. Otonom Saraf simpatis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bunyi. Vibrasi atau getaran media ini digambarkan sebagai suatu gelombang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bunyi. Vibrasi atau getaran media ini digambarkan sebagai suatu gelombang 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Bunyi Bunyi adalah suatu efek yang dihasilkan pada organ pendengaran yang disebabkan oleh vibrasi udara atau media lainnya yang berasal dari suatu sumber bunyi. Vibrasi

Lebih terperinci

12/3/2010 YUSA HERWANTO DEPARTEMEN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN FISIOLOGI PENDENGARAN

12/3/2010 YUSA HERWANTO DEPARTEMEN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN FISIOLOGI PENDENGARAN YUSA HERWANTO DEPARTEMEN THT-KL FK USU/ RSUP H. ADAM MALIK MEDAN FISIOLOGI PENDENGARAN 1 Skala vestibuli, berisi perilimf Helikotrema Skala tympani, berisi perilimf Foramen rotundum bergetar Menggerakkan

Lebih terperinci

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf BAB II Struktur dan Fungsi Syaraf A. SISTEM SARAF Unit terkecil dari system saraf adalah neuron. Neuron terdiri dari dendrit dan badan sel sebagai penerima pesan, dilanjutkan oleh bagian yang berbentuk

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan

Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Jaringan Dasar pada hewan vertebrata ada 4,yaitu: 1. Jaringan epitel 2. Jaringan ikat

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia

BAB VI PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia 50 BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Subyek Penelitian Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia yang berusia lanjut, karena penderita xerostomia sering ditemukan pada usia lanjut

Lebih terperinci

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

Penuntun praktikum histologi cell and genetics Penuntun praktikum histologi cell and genetics Pada praktikum ini Saudara akan melihat sajian Histologi di bawah mikroskop. Pada mikroskop ada 2 macam lensa, okuler dan objektif. Lensa okuler terletak

Lebih terperinci

SENSES ORGAN. Syarofina Pratiniyata

SENSES ORGAN. Syarofina Pratiniyata SENSES ORGAN Syarofina Pratiniyata Senses organ merupakan suatu kumpulan organ tubuh, baik pada tubuh manusia maupun pada tubuh hewan, yang mempunyai fungsi-fungsi khusus yang penting bagi kehidupannya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka

DAFTAR ISI. Definisi Traktus Spinotalamikus Anterior Traktus Spinotalamikus Lateral Daftar Pustaka DAFTAR ISI Definisi 2 Traktus Spinotalamikus Anterior 2 Traktus Spinotalamikus Lateral 4 Daftar Pustaka 8 1 A. Definisi Traktus Spinotalamikus adalah traktus yang menghubungkan antara reseptor tekanan,

Lebih terperinci

SELAMAT PAGI NEUROBIOPHYSIK PENDENGARAN DISUSUN OLEH KELAS A : KELOMPOK 2

SELAMAT PAGI NEUROBIOPHYSIK PENDENGARAN DISUSUN OLEH KELAS A : KELOMPOK 2 SELAMAT PAGI NEUROBIOPHYSIK PENDENGARAN DISUSUN OLEH KELAS A : KELOMPOK 2 Nama Kelompok : Achmad Kadhafi (13-250-0020) Ferdirika Pormau (13-250-0021) Vikriya Fardiani (13-250-0025) Selly Lodarmase (13-250-0028)

Lebih terperinci

SISTEM SARAF MANUSIA

SISTEM SARAF MANUSIA SISTEM SARAF MANUSIA skema sistem saraf manusia m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti m e li p u ti SEL SARAF Struktur sel saraf neuron: Badan sel, Dendrit Akson Struktur

Lebih terperinci

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telinga 2.1.1. Anatomi Organ Telinga Telinga merupakan sebuah organ yang mampu mendeteksi suara, mengenal suara dan berperan dalam keseimbangan posisi tubuh. Telinga mengandung

Lebih terperinci

BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula

BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA. 2. Ligamen Sendi Temporomandibula. 3. Suplai Darah pada Sendi Temporomandibula BAB 2 ANATOMI SENDI TEMPOROMANDIBULA Sendi adalah hubungan antara dua tulang. Sendi temporomandibula merupakan artikulasi antara tulang temporal dan mandibula, dimana sendi TMJ didukung oleh 3 : 1. Prosesus

Lebih terperinci

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra

CREATIVE THINKING. MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra CREATIVE THINKING MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN Panca Indra HIDUNG Hidung merupakan panca indera manusia yang sangat penting untuk mengenali bau dan juga untuk bernafas. Bagian-Bagian Hidung Dan Fungsinya

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telinga Untuk memahami tentang gangguan pendengaran, perlu diketahui dan dipelajari anatomi telinga. Telinga dibagi atas telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. 2.1.1.

Lebih terperinci

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi

ANATOMI OTAK. BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi ANATOMI OTAK BIOPSIKOLOGI Unita Werdi Rahajeng, M.Psi www.unita.lecture.ub.ac.id Bagian Otak 1. Otak Bagian Belakang (hindbrain) 2. Otak Bagian Tengah (midbrain) 3. Otak Bagian Depan (forebrain) Hindbrain

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telinga 2.1.1. Anatomi Telinga Telinga dibagi menjadi telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Penjelasannya sebagai berikut : A. Telinga Luar Telinga luar terdiri dari

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.2 1. Bagian mata yang berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke dalam mata adalah... Pupil

Lebih terperinci

Mekanisme Sensoris dan Motoris

Mekanisme Sensoris dan Motoris Mekanisme Sensoris dan Motoris Indera Indera mempunyai sel-sel reseptor khusus untuk mengenali perubahan lingkungan. Indera yang kita kenal ada lima, yaitu: 1. Indera penglihat (mata) 2. Indera pendengar

Lebih terperinci

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI.

PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. PS-S1 Jurusan Biologi, FMIPA, UNEJ (2017) JARINGAN DASAR SYUBBANUL WATHON, S.SI., M.SI. Kompetensi Dasar 1. Struktur dan fungsi umum jaringan epitel 2. Klasifikasi jaringan epitel (epitel penutup dan epitel

Lebih terperinci

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah

1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah 1. Bagian sel saraf yang membungkus akson dan berfungsi sebagai isolator adalah A. Selaput mielin B. Sel schwann C. Nodus ranvier D. Inti sel Schwann E. Tidak ada jawaban yang benar Jawaban : A Selaput

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 3. Sistem Koordinasi dan Alat InderaLatihan Soal 3.1 1. Perhatikan gambar berikut! Sel yang ditunjukkan gambar diatas adalah... neuron nefron neurit nucleus Kunci Jawaban : A

Lebih terperinci

ANATOMI, FISIOLOGI TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN

ANATOMI, FISIOLOGI TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN ANATOMI, FISIOLOGI TELINGA, HIDUNG, TENGGOROKAN gelombang suara mencapai membran tympani. Membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. FungsiMT: a. Vibrasi: sensitifitasamauntuk

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX 2.1 Definisi Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang juga sering disebut gag

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bunyi merupakan suatu gelombang berupa getaran dari molekul-molekul zat

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bunyi merupakan suatu gelombang berupa getaran dari molekul-molekul zat BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bunyi atau Suara dan Sifatnya Bunyi merupakan suatu gelombang berupa getaran dari molekul-molekul zat yang saling beradu satu dengan yang lain secara terkoordinasi sehingga

Lebih terperinci

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

SISTEM SARAF PADA MANUSIA TUGAS ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA SISTEM SARAF PADA MANUSIA Disusun oleh: Iis Nur Aisyah 24101020 Santi Nursamsiyah 24101048 SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2013 1. Sistem saraf Sistem saraf merupakan salah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telinga luar terdiri dari aurikula dan kanalis auditori eksternus. Aurikula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telinga luar terdiri dari aurikula dan kanalis auditori eksternus. Aurikula 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Telinga Luar Telinga luar terdiri dari aurikula dan kanalis auditori eksternus. Aurikula memiliki bentuk khas dan berfungsi mengumpulkan getaran udara. Aurikula terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedinamisan postur tubuh untuk mencegah seseorang terjatuh. 9 Secara garis besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kedinamisan postur tubuh untuk mencegah seseorang terjatuh. 9 Secara garis besar 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keseimbangan 2.1.1 Definisi Keseimbangan Keseimbangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia agar dapat hidup mandiri. Keseimbangan adalah istilah umum yang menjelaskan

Lebih terperinci

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF

A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF A. SEL-SEL PADA SISTEM SARAF 1. Neuron Neuron adalah unit fungsional sistem syaraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma, dengan komponen-komponennya antara lain: a. Badan sel Berfungsi

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM SARAF Sistem saraf adalah sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke susunan

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf Kurnia Eka Wijayanti Sistem saraf SSP SST Otak Medula spinalis Saraf somatik Saraf Otonom Batang otak Otak kecil Otak besar Diencephalon Mesencephalon Pons Varolii Medulla Oblongata Saraf

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama :

LEMBAR PENGESAHAN Laporan lengkap praktikum Fisiologi Hewan dengan judul Sistem Saraf Pusat Sebagai Pengendali Gerak Refleks yang disusun oleh: Nama : LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (SISTEM SARAF PUSAT SEBAGAI PENGENDALI GERAK REFLEKS) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM

Lebih terperinci