WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENGATASI KESULITAN KONEKSI MATEMATIS PADA LOGARITMA DI SMA
|
|
- Teguh Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENGATASI KESULITAN KONEKSI MATEMATIS PADA LOGARITMA DI SMA Nanda, Sugiatno, Agung Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Nda_fkiprodmatik@yahoo.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan wawancara klinis berbantuan peta konsep dapat mengatasi kesulitan koneksi matematis siswa yang berbasis penalaran dalam materi logaritma di kelas X SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya tahun pelajaran 2012/2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis yang berorientasi pada pemecahan masalah dengan bentuk penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa di SMA Kemala Bhayangkari. Hasil analisis data pada soal pretest yang diberikan, rerata skor yang diperoleh15,17 dengan persentase 43,33% (belum tuntas, kriteria ketuntasan 70), Setelah diberikan wawancara klinis menggunakan peta konsep, diberikan soal post-test,rerata skor hasil post-test adalah 26 dengan persentase 74,28%. Dengan kata lain siswa mengalami peningkatan hasil belajar dari skor rerata 15,17 menjadi 26. Kata kunci : Wawancara Klinis, Peta Konsep, Koneksi Abstract: This study aimed to describe the clinical interview-assisted concept mapping can overcome the difficulties students connect mathematical logarithmbased reasoning in the material in class X SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya school year 2012/2013. The method used is descriptive analytical methodoriented problem solving with the form of case study research. Subjects in this study were 6 people in high school students Kemala Bhayangkari. Results of data analysis on a given matter pretest, the mean score obtained with the percentage 43.33% (still incomplete, completeness criteria 70), Having given a clinical interview using concept maps, are given about the post-test, the mean score of the post-test is 26 with a percentage of 74.28%. In other words, the learning outcomes of students has increased from a mean score of to 26. Keywords: Clinical Interview, Concept Map, Connections, D alam pembelajaran matematika sangat diperlukan suatu pemikiran yang kritis, kreatif, analitis dan logis. Pemikiran-pemikiran tersebut dapat terkonstruksi jika terjadi koneksi matematis di dalam kognitif siswa (National Council of Teacher of Mathematics, 2000 : 6 ; Dossey, 2008 : 10).Koneksi menurut Turner dan McCullouch (2004: 2) adalah proses pembelajaran yang 1
2 membangun pemahaman ide-ide matematis siswa melalui hubungan antara pengalaman konkret, bahasa, gambar dan simbol matematika. Menghubungkan pemikiran logisdalam konsep-konsep matematika dibutuhkan suatu analogi penalaran, menurut Sukamto (2012: 13) analogi penalaran merupakan suatu proses bernalar dengan mengkoneksikan konsep yang serupa atau berdasarkan kesamaan data atau fakta.menurut Krummheuer (dalam Brodie, 2009: 11), Penalaran adalah suatu proses dalam teks, baik lisan atau tulisan yang disajikan untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima siswa dalam menghasilkan suatu argumen. Namun demikian kenyataan menunjukkan bahwa kemampuan koneksi matematis kurang dikuasai siswa di sekolah. Kurangnya penguasaan siswa terhadap kemampuan koneksi matematis pada mata pelajaran matematika diduga dipengaruhi beberapa faktor, antara lain yang berkaitan dengan guru yang mengajar, siswa yang diajar, materi yang dipelajari, serta interaksi antara ketiganya. Dari beberapa faktor tersebut, yang paling dominan penyebab kurangnya kemampuan koneksi matematis siswa adalah guru yang mengajar cenderung menerapkan model pembelajaran klasikal tanpa dilengkapi dengan model pembelajaran individual, disertai dengan pegangan buku teks matematika yang digunakan guru dalam mengajar belum mampu mengembangkan kemampuan koneksi matematis siswa. Dari hasil studi pendahuluan peneliti menunjukkan bahwa untuk mengkoneksikan antar gagasan matematis ternyata siswa sulit melakukannya.kesulitan dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam proses belajar yang ditandai dengan adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai suatu hasil (Subini, 2012: 56). Kesulitan siswa terhadap koneksi matematis dapat dilihat dari hasil prariset yang dilakukan peneliti di SMA Kemala Bhayangkari tanggal 19 Januari 2013 untuk melihat kemampuan koneksi matematis siswa berbasis penalaran, ternyata dari soal yang diberikan hasil rerata yang diperolah 32% menyelesaikan dengan benar pada soal logaritma tersebut, Sedangkan 68% tidak mengerjakan soal dengan benar dan bahkan tidak menjawab. Salah satu alternatif yang digunakan peneliti untuk mengatasi kesulitan koneksi matematis siswa yang berbasis penalaran yaitu melalui wawancara klinis. Melalui wawancara klinis dapat membangun keyakinan siswa tentang potensinya di dalam belajar. Wawancara klinis diberikan untuk memperbaiki kesulitankesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika khususnya dalam materi logritma. Menurut Ginsburg (2009: 114) wawancara klinis dapat membantu guru mengatasi kesulitan anak ketika belajar dan membantu anak untuk berpikir lebih luas terhadap pengetahuan mereka dalam belajar.di dalam penelitian ini wawancara klinis dilakukan agar menyampaikan suatu konsep matematika kepada siswa lebih nyata dan konkrit.dalam penelitian ini wawancara 2
3 klinis yang diberikan dengan berbantuan peta konsep agar pemahaman siswa terhadap koneksi matematis siswa yang berbasis penalaran dalam materi logaritma lebih mudah dimengerti dan mudah diingat oleh siswa.peta konsep digunakan untuk menyatakan hubungan yang bermakna antara konsep-konsep dalam bentuk proposisi-proposisi. Peta konsep dalam pemetaan juga dianggap sebagai teknik yang baik untuk mendorong siswabelajar dalam proses pembelajaran (Chiou, 2008: 378). Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dan kenyataan di lapangan maka judul penelitian adalah Wawancara Klinis Berbantuan Peta KonsepUntuk Mengatasi Kesulitan Koneksi Matematis Pada Logaritma di SMA. Dengan wawancara klinisberbantuan peta konsep, diharapkan siswa lebih terbuka dalam mengutarakan pendapatnya sehingga siswa lebih aktif, kritis, dan kreatif dalam menyelesaikan soal logaritma. METODE Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis yang berorientasi pada pemecahan masalah. Bentuk penelitian ini adalah bentuk penelitian studi kasus. Menurut Emzir (2011: 20), Penelitian studi kasus adalah suatu penelitian diskriptif yang berusaha menemukan makna, menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok, atau situasi. Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa di SMA Kemala Bhayangkari yang mendapat nilai ulangan harian di bawah ketuntasan (standar ketuntasan KKM 70) dan siswa yang mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika khususnya materi logaritma. Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik pengukuran berupa soal tertulis yang berbentuk essay yang berkaitan dengan materi logaritma di SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya dan teknik komunikasi langsung yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara klinis berbantuan peta konsep yang dilakukan kepada subjek penelitian untuk memahami kesulitan koneksi matematis siswa berbasis penalaran yang dihadapi dalam materi logaritma di SMA kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya. Instrumen penelitian divalidasikan oleh dua dosen Pendidikan matematika FKIP Untan dan satu guru SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya dengan hasil validasi bahwa instrumen yang digunakan valid. Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari 3 bagian, yaitu : (1) perencanaan;(2) pelaksanaan;(3) penutup. a. Perencanaan Langkah-langkah perencanaan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Tahap 1 3
4 - Observasi di sekolah SMA Kemala Bhayangkari. - Mewawancara salah satu guru matematika. 2) Tahap 2 Membuat instrumen penelitian sebagai berikut: - kisi-kisi soal - soal tes - kunci jawaban - pedoman telaah butir soal - pedoman wawancara dan peta konsep 3) Tahap 3 - Validasi instrumen penelitian - Merevisi hasil validasi - Menentukan waktu penelitian b. Pelaksanaan Adapun prosedur pelaksanaan dalampenelitian ini sebagai berikut : (1) Nilai ulangan harian dibawah KKM 70 diambil 6 siswa kemudian diberikan pretes, setelah itu diberikan perlakuan dengan wawancara klinis berbantuan peta konsep dan terakhir diberikan post-test. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan dalam wawancara klinisadalah sebagai berikut: a). Tahap Assessment Tahap ini dilakukan pada awal pertemuan. Tujuannya untuk memperjelas pemahaman peneliti terhadap permasalahan atau kesulitan yang dialami siswa dalam usahanya untuk merencanakan pemberian treatment selanjutnya. Tahap assessment ini dibagi menjadi beberapa fase, yaitu: (1) Fase Pembuka (a) Melakukan perkenalan (b) Beberapa menit pertama digunakan untuk membuat siswa merasa nyaman. Misalnya dengan mengajukan pertanyaan ringan seputar kegiatan yang telah mereka lakukan pada hari ini. (c)mencari informasi tentang bagaimana cara pandang siswa terhadap masalah dan bagaimana mereka memahami masalah tersebut. (d)pada fase ini diharapkan terbentuknya iklim atau suasana emosi dan interpersonal yang dapat mendukung proses perbaikan pada siswa. (2) Fase Pertengahan (a)fokusnya adalah mencari informasi yang diperlukan untuk merumuskan masalah dan karakteristik siswa dengan cara mengidentifikasi kesulitan-kesulitan siswa dalam belajar matematika khususnya materi logaritma. (3)Fase Penutup 4
5 (a) Memberikan ketenangan kepada siswa Dalam hal ini peneliti memberikan motivasi kepada siswa, memberi pandangan dalam memecahkan/menyelesaikan masalah dalam matematika. b)tahap Treatment Pada tahap ini peneliti akan membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir mereka dan membantu mereka dalam memahami konsep-konsep serta menyembuhkan pemikiranpemikiran mereka yang terkontaminasi dengan hal-hal keliru yang berkaitan dengan materi logaritma. 1) Menunjukan hubungan antar konsep dalam materi logaritma dengan menggunakan peta konsep. 2) Memberikan post test kepada subjek penelitian yang telah diberikan wawancara klinis. c. Penutup 1) Mendeskripsikan hasil penelitian 2) Menganalisis data 3) Menyusun laporan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan pengumpulan data selama penelitian di SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya terhadap 6 subjek di kelas X, diperoleh data mengenai hasil Pre-test dan data hasil Post-test. Oleh karena penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan apakah wawancara klinis berbantuan peta konsep dapat mengatasi kesulitan koneksi matematis siswa yang berbasis penalaran dalam materi logaritma, maka analisis data dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1. Deskripsi Hasil Pretest Sebelum dipaparkan hasil pretest, perlu dikemukakan bahwa siswa yang mengikuti pretest adalah mereka yang nilai ulangan hariannya di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM), yaitu 70. Hasilnya diberikan melalui Tabel 1 5
6 TabelHasil Perolehan Pretest Siswa Subjek Hasil Pretest (%) Persentase TRR 17 48,57 EUS 13 37,14 ADN 17 48,57 EKJ 12 34,28 RWH 18 51,42 YNM Jumlah Rata-rata 15,17 43,33 2. Deskripsi Kesulitan Siswa Berdasarkan Hasil Pre-test Berdasarkan analisis kesulitan siswa dari hasil pre-test yang dilakukan peneliti, maka ditemukan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh subjek yaitu : (1)kesulitan mengkoneksikan antar konsep dalam bentuk perpangkatan dan logaritma, kesulitan tersebut dikarenakan subjek tidak bisa menghubungkan unsur-unsur yang pada logaritma dengan unsur-unsur yang ada diperpangkatan, (2) kesulitan terhadap pehamaman konsep prasyarat. Kesulitan ini terlihat dari jawaban yang dikerjakan siswapada materi logaritma. Hal ini dikarenakan kemampuan siswa untuk mengkoneksikan dalam materi logaritma belum muncul pada kemampuan penalaran siswa. Menurut Brodie (2009:11) Penalaran adalah pada dasarnya membangun, membenarkan, dan menggunakan generalisasi di dalam matematika untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima dalam menghasilkan suatu argumen. 3. Deskripsi Wawancara klinis Pada wawancara klinis ini yang menjadi subjek dalam penelitian masingmasing berkode TRR, EUS, ADN, EKJ, RWH dan YNM. Mereka adalah siswa SMA Kemala Bhayangkari 1 Kubu Raya. Alasan peneliti mengambil TRR, EUS, ADN, EKJ, RWH dan YNM sebagai subjek penelitian dikarenakan mereka adalah 6 orang siswa yang mendapat nilai ulangan harian pada materi logaritma berada di bawah standar ketuntasan (nilai standar ketuntasan 70). Adapun nilai yang diperoleh TRR adalah 56, nilai yang diperoleh EUS adalah 50, nilai yang diperoleh ADN adalah 55, nilai yang diperoleh EKJ adalah 45, nilai yang diperoleh RWH adalah 52 dan nilai yang diperoleh YNM adalah 45. Pada wawancara tahap pembukaan peneliti mencoba mengenal dan mengakrabkan diri dengan siswa. Adapun waktu yang diperlukan siswa dalam menyelesaikan soal pre-test di awal pertemuan dan skor yang diperoleh. 6
7 TRRmenjawab soal pre-test waktu yang diperlukan adalah 30 menit dan skor yang diperolah 17, waktu yang diperlukan EUS dalam menjawab soal pre-test adalah 50 menit dan skor yang diperolah 13, waktu yang diperlukan ADN dalam menjawab soal pre-testadalah 45 menit dan skor yang diperolah 17, waktu yang diperlukan EKJ dalam menjawab soal pre-test adalah 55 menit dan dan skor yang diperolah 12, waktu yang diperlukan RWH dalam menjawab soal pre-test adalah 45 menit dan skor yang diperolah 18, dan waktu yang diperlukan YNM dalam menjawab soal pre-test adalah 55 menit dan skor yang diperolah 14. Pada wawancara tahap pertengahan peneliti mencoba membantu siswa dalam memahami materi logaritma berbantuan peta konsep. Ketika peneliti menanyakan kepada subjek mengenai pemahaman mereka dalam mengkoneksikan pada soal 1a, hanya subjek EKJ yang mengalami kesulitan dalam memahami soal tersebut, Sedangkan untuk subjek TRR, EUS, ADN, RWH dan YNM tidak mengalami kesulitan dalam mengkoneksikan soal tersebut. Pada soal 1b, subjek EUS dan YNM yang mengalami kesulitan dalam menentukann x dari perubahan bentuk pangkat menjadi bentuk logaritma, Sedangkan EKJ, TRR, ADN, dan RWH tidak mengalami kesulitan. Untuk soal nomor 2 subjek TRR, EUS, ADN, EKJ, RWH dan YNM tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Pada soal nomor 3, semua subjek mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal. 4.Perbandingan Hasil Pre-Tes dan Post-Tes Berdasarkan pengumpulan data selama penelitian diperoleh dua kelompok data, yaitu data dari hasil pre-tes dan data dari hasil post-tes. Penelitian ini dilakukan terhadap 6 orang siswa yang menjadi subjek kasus. Adapun perolehan data hasil pre-tes dan post-tes dapat dilihat pada diagram berikut ini: Hasil Pre-Test dan Post-Test Skor TRR EUS ADN EKJ RWH YNM Hasil Pre-test Hasil Post-test Subjek DiagramHasil Pre-Test dan Post-test 7
8 Pembahasan Dari analisis kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal pretest, terdapat kesulitan yang dialami mereka. Dalam penelitian ini jelas terlihat kesulitan yang dialami masing-masing siswa. TRR, ADN, RWH, EUS, YNM dan EKJ kesulitan yang mereka alami dalam menyelesaikan soal pre-test yaitu kesulitan ketika mengkoneksikan konsep-konsep yang ada dalam materi logaritma, selain itu Kesulitan pada pemahaman konsep prasyarat.kesulitan yang mereka alami dikarenakan mereka belum paham dengan materi logaritma yang sudah diajarkan sebelumnya. Hal ini terlihat dari jawaban siswa pada soal pre-tes yang diberikan di waktu penelitian. Ketidakpahaman mereka di dalam konsep logaritma diperkirakan ada beberapa faktor yaitu, dari guru yang mengajar, mata pelajaran yang dipelajari atau keterkaitan antara keduanya. Di dalam NCTM (2000, 18), dalam prinsip dasar mengajar guru harus mengetahui dan memahami kondisi siswanya pada saat mengajar matematika, dapat menggambarkan pengetahuannya dengan fleksibelitas serta berkomitmen untuk lebih memahami siswanya dalam belajar matematika dan terampil membuat strategi pengajaran yang menarik. Karena apabila guru yang mangajar dengan metode ceramah secara terus-menerus akan membuat anak jenuh dengan pelajaran tersebut. Untuk memenuhi hal tersebut guru sedapat mungkin melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah dengan memberikan pertanyaan untuk memacu keterlibatan berpikir siswa sehingga siswa dapat menggunakan dan mengaitkan konsep-konsep yang yang telah dimilikinya. Bila konsep-konsep tersebut terkait satu sama lain maka akan terbentuk pengetahuan yang bermakna yang tidak mudah untuk dilupakan.di dalam pembelajaran matematika, belajar tanpa pemahaman telah menjadi masalah secara terus-menerus sejak tahun 1930, dan telah menjadi subjek diskusi penelitian oleh psikolog serta pendidik selama bertahun-tahun (NCTM, 2000 : 16). Tujuan belajar matematika diharapkan agar siswa mampu memahami dalam menerapkan prosedur, konsep, dan proses dalam belajar matematika. Salah satu teknik yang dapat membuat siswa benar-benar terlibat dalam proses pembelajaran adalah dengan melakukan wawancara klinis. Wawancara klinis yang dilakukan dalam penelitian ini dengan berbantuan peta konsep. Dimana dalam wawancara klinis berbantuan peta konsep siswa dapat lebih memahami konsep dalam materi logaritma dan dapat mengatasi kesulitan yang dialami oleh subjek. Dengan adanya wawancara klinis berbantuan peta konsep keterlibatan subjek secara langsung akan membuat apa yang telah mereka pelajari akan membekas dalam pikiran mereka dalam jangka waktu yang lama. selain itu dengan diberikan wawancara klinis kepada subjek penelitian maka membantu siswa pada materi yang diberikan. Hasil peneliti Lusian (2011), menunjukkan wawancara klinis yang dilakukan dengan berbantuan Recheck menggunakan 8
9 Teorema L Hospital membuat pengguasaan siswa terhadap materi tersebut semakin meningkat. Selama wawancara yang dilakukan, peneliti dapat melihat bahwa TRR dan ADN memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari EUS dan RWH, sedangkan subjek EKJ dan YNM memiliki kemampuan yang paling rendah diantara subjek TRR, EUS, ADN dan RWH. Dari hasil penelitian di lapangan terlihat Tingkat pemahaman siswa setelah diberikan wawancara klinis (1) TRR yang pada awalnya belum mengerti cara menyelesaikan soal pre-test setelah diberikan wawancara klinis, TRR jauh lebih memahami materi logaritma tersebut dan mampu mengkoneksikan antar konsep yang ada dimateri logaritma. (2) EUS pada awalnya kebingungan dalam menyelesaikan soal pre-tes dan setelah diberikan wawancara klinis berbantuan peta konsep, terlihat lebih memahami materi logaritma tersebut dan tidak merasa kebingungan lagi. (3) ADN pada awalnya mengalami hambatan dalam menyelesaikan soal pre-tes,setelah diberikan perlakuan dengan wawancara klinis berbantuan peta konsep ADN tidak mengalami hambatan dan merasa enjoy dalam menyelesaikan soal post-test. (4) EKJ mengalami hambatan dalam menyelesaikann soal pre-tes, dikarenakan EKJ memiliki kemampuan berpikirnya sangat kurang. Setelah diberikan perlakuan dengan wawancara klinis berbantuan peta konsep EKJ jauh lebih mengerti. (5) RWH pada awalnya mempunyai hambatan dalam menyelesaikan soal pre-test dan belum memahami materi logaritma. Setelah diberikan wawancara klinis menggunakan peta konsep tidak mengalami hambatan serta lebih memahami materi logaritma. (6) YNM pada awalnya tidak memahami materi logaritma serta kebingungan dalam menyelesaiakan soal pre-test. Setelah diberikan wawancara klinis berbantuan peta konsep terlihat YNM tidak mengalami hambatan lagi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat hasil perbandingan bahwa nilai rerata skor pre-test siswa adalah 15,17 atau 43,33% dari skor total 35 ini menunjukkan bahwa materi logaritma belum dikuasai siswa. Sedangkan rerata skor post-test siswa adalah 26 atau 74,28% dari skor total 35. Hal ini menunjukkan bahwa pada post-test siswa dalam memahami materi logaritma tergolong berhasil setelah diberikan wawancara klinis. Jadi, kesimpulan umumnya dengan wawancara klinis berbantuan peta konsep dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan koneksi matematis yang berbasis penalaran yang dialami siswa, sehingga siswa terbantu dengan diberikan perlakuan melalui wawancara klinis. Terbantunya siswa dikarenakan guru 9
10 berusaha memberikan yang terbaik untuk mengatasi kesulitan yang dialami siswanya. Saran Beberapa saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil temuan peneliti ini adalah sebagai berikut : (1)Pembelajaran individual dengan wawancara klinis berbantuan peta konsep ini perlu dipertimbangkan sebagai salah satu alternatif dalam upaya perbaikan pembelajaran matematika. (2) Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menyempurnakan dan mengurangi kelemahan yang ada dalam penelitian ini. DAFTAR RUJUKAN Brodie, Karin Teaching Mathematical Reasoning in Secondary School Classrooms. London: Springer. Chiou, Chang The effect of concept mapping on students learning Achievements and interests. Artikel: (0nline) 2Bmapping%2Bon%2Bstudents%25E2%2580%2599%2Blearning%2Bac hievements.pdfdiakses 18 April Dossey, John, dkk Mathematics Education in the United States 2008 A Capsule Summary Fact Book. Mexsico. United States of America. Emzir Metodelogi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT Raja Garfindo. Ginsburg, Herbert P The Challenge of Formative Assessment in Mathematics Education: Children s Minds,Teachers Minds. Artikel:(Online) diakses tanggal 24 Februari NCTM Principles and Standards for School Mathematichs. American: Library of Congress Cataloguing-in-Publication. Sukamto, Edy Penalaran Matematis Dalam Trigonometri Pada Buku Teks Matematika SMA. Skripsi tidak diterbitkan: Pontianak. Stkip-Pgri Turner, Sylvia and Judith McCullouch Making Connections in Primary Mathematics. London: David Fulton Publishers. 10
WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR LUAS DAERAH UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA DI SMP
WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN MEDIA GAMBAR LUAS DAERAH UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA DI SMP Paulus Aan, Edy Yusmin, Silvia Sayu Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : Paulusaan79@gmail.com
Lebih terperinciREMEDIASI KESULITAN PADA MATERI LUAS GABUNGAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN WAWANCARA KLINIS DI MADRASAH TSANAWIYAH ARTIKEL PENELITIAN.
REMEDIASI KESULITAN PADA MATERI LUAS GABUNGAN BANGUN DATAR MENGGUNAKAN WAWANCARA KLINIS DI MADRASAH TSANAWIYAH ARTIKEL PENELITIAN Oleh: SUSI SUSANTI NIM. F04209024 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DIKAJI DARI TEORI BRUNER DALAM MATERI TRIGONOMETRI DI SMA K Lidia, Sugiatno, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : lidiadebora96@gmail.com
Lebih terperinciWAWANCARA KLINIS UNTUK MENGATASI HAMBATAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENYEBUT YANG BERBEDA DI SMP PONTIANAK
Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol. 1 No.2 WAWANCARA KLINIS UNTUK MENGATASI HAMBATAN PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM PENJUMLAHAN PECAHAN DENGAN PENYEBUT YANG BERBEDA DI SMP PONTIANAK Sandie Prodi
Lebih terperinciPOTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA
1 POTENSI NUMBER SENSE SISWA PADA PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS DI SMA Hani Rokhmawati, Agung Hartoyo, Dian Ahmad Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: hani.rokhmawati@yahoo.com
Lebih terperinciWAWANCARA KLINIS BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR
WAWANCARA KLINIS BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA PADA OPERASI PECAHAN BENTUK ALJABAR Debi Riyantini, Edy Yusmin, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciWAWANCARA KLINIS BERBANTUAN MEDIA BLOK ALJABAR DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMFAKTORKAN POLINOM BERDERAJAT DUA
WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN MEDIA BLOK ALJABAR DALAM MENGATASI KESULITAN SISWA MEMFAKTORKAN POLINOM BERDERAJAT DUA Mustaqim, Edy Yusmin, Dian Ahmad BS Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciKANDUNGAN KONEKSI MATEMATIS DALAM LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI DI SMP. Lusiana, Sugiatno dan Bistari
KANDUNGAN KONEKSI MATEMATIS DALAM LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI PERBANDINGAN BERBALIK NILAI DI SMP Lusiana, Sugiatno dan Bistari Prodi Pendidika Matematika, PMIPA, FKIP Untan Pontianak balqis_hamtaro@yahoo.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DENGAN WAWANCARA KLINIS PADA PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL KELAS VIII SMP
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA DENGAN WAWANCARA KLINIS PADA PEMECAHAN MASALAH ARITMETIKA SOSIAL KELAS VIII SMP Nur Fitri, Bambang Hudiono, Dian Ahmad Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN DI SMP Polina Kristina Tiun, Bambang Hudiono, Agung Hartoyo Program Studi Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciMEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI WAWANCARA KLINIS VIKA PUSPITASARI NIM F
MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN PROSEDURAL PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELALUI WAWANCARA KLINIS ARTIKEL PENELITIAN Oleh : VIKA PUSPITASARI NIM F04209012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPOTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
K POTENSI PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA DALAM MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Deni Suhendra, Sugiatno, dan Dede Suratman Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciKEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP Anggun Rizky Putri Ulandari, Bambang Hudiono, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI SMP D Novi Wulandari, Zubaidah, Romal Ijuddin Program Studi Pendidikan matematika FKIP Untan Email :
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI
PENERAPAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS PADA MATERI TRIGONOMETRI Nofila Yossy Viantri, Bambang Hudiono, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA PADA MATERI BANGUN DATAR DI SMP Tomo, Edy Yusmin, dan Sri Riyanti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : tomo.matematika11@gmail.com Abstrak: Penelitian
Lebih terperinciKEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP Ismarwan, Bambang, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNTAN Email : marwanis@rocketmail.com
Lebih terperinciRESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA
RESPONS SISWA TERHADAP SAJIAN SIMBOL, TABEL, GRAFIK DAN DIAGRAM DALAM MATERI LOGARITMA DI SMA Kamarudin, Sugiatno, Dian Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : k4m4rud1n@yahoo.co.id Abstrak:
Lebih terperinciKEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED
KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA GAYA KOGNITIF REFLEKTIF-IMPULSIF DALAM MENYELESAIKAN MASALAH OPEN-ENDED Via Okta Yudha Utomo 1, Dinawati Trapsilasiwi 2, Ervin Oktavianingtyas 3 dinawati.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA UNTUK MEMECAHKAN MASALAH MATERI BANGUN DATAR PADA MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS SLAMET RIYADI ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA Iwit Prihatin Prodi Pendidikan Matematika, IKIP-PGRI Pontianak, Jl. Ampera No. 88 Pontianak
Lebih terperinciPembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 PM - 104 Pembelajaran Matematika dengan Metode Penemuan Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa SMA Samsul Feri
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI TRIGONOMETRI DIKAJI DARI SELF CONCEPT SISWA KELAS XI IPA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI TRIGONOMETRI DIKAJI DARI SELF CONCEPT SISWA KELAS XI IPA Ita Sartika, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : wonnie407@gmail.com
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGITIGA DI KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Sandi Hidayat, Rif at, Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: sandihidayat09@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciPEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP
PEMAHAMAN KONSEPTUAL SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN MATEMATIKA MATERI ALJABAR DI SMP Nyemas Plisa, Bambang Hudiono, Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: nyemasplisapradanita@yahoo.co.id
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Verra Novia Wardani, Senja Putri Merona Universitas Muhammadiyah Ponorogo verranoviawardani@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciPEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA
1 PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA Widya Septi Prihastuti, Bambang Hudiono, dan Ade Mirza Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: wwidyasp@yahoo.com
Lebih terperinciDISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK
DISPOSISI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH BERBENTUK OPEN START DI SMP NEGERI 10 PONTIANAK Maisaroh, Edy Yusmin, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan
Lebih terperinciKEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP
KEMAMPUAN KONEKSI DAN KOMUNIKASI MATEMATIS DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK PADA SISWA SMP Effriyanti, Edy Tandililing, Agung Hartoyo Program studi Magister Pendidikan Matematika
Lebih terperinciWAWANCARA KLINIS BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM MATERI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI DI SMA
WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN ALAT PERAGA UNTUK MENGATASI KESULITAN SISWA DALAM MATERI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI DI SMA B. Feybian Misrianti, Sugiatno, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan
Lebih terperinciPENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT
PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT Meilini, Yulis Jamiah, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email:linimeimei@gmail.com
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA
Pedagogy Volume 1 Nomor 2 ISSN 2502-3802 KEEFEKTIFAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF PADA PEMBELAJARAN STRUKTUR ALJABAR TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MAHASISWA Muhammad Ilyas 1, Fahrul Basir 2
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
ZUHROTUNNISA AlphaMath DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Oleh: Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRACT
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD Rahajeng Dyah Respati Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Dasar FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawai, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yg saling mempengaruhi mencapai tujuan
Lebih terperinciKEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS
KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BARISAN DAN DERET ARITMATIKA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS Rini Petronela, Yulis Jamiah, Silvia Sayu Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: rinipetr75@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup yang harus diselesaikan dengan menggunakan ilmu matematika
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MATERI BANGUN RUANG
KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP DALAM MATERI BANGUN RUANG Rahayu Purwanti, Agung Hartoyo, Dede Suratman Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak Email : rahayu.purwanti94@gmail.com
Lebih terperinciMENGATASI KESULITAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DENGAN PENDEKATAN ANTISIPASI DIDAKTIS MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN DI SMP
MENGATASI KESULITAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL DENGAN PENDEKATAN ANTISIPASI DIDAKTIS MATERI PENJUMLAHAN PECAHAN DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : MURTIWI APRILIA NIM : F04211008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciPOLA PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
POLA PENALARAN MATEMATIS SISWA DALAM MATERI BILANGAN BULAT DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Eka Juliawati, Sugiatno, Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: Crazy_Girl_0796@yahoo.com
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH BERDASARKAN GENDER PADA MATERI BANGUN DATAR ARTIKEL PENELITIAN Oleh: NURHIDAYATI NIM F04209007 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PMIPA
Lebih terperincip-issn : e-issn :
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN EKSPONEN DAN LOGARITMA SISWA KELAS X BKJ1 Setya Prihatiningtyas SMK Negeri 5 Jember setyaprihatiningtyas@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KETRAMPILAN PROSES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR
PENGARUH METODE MIND MAPPING DAN KETRAMPILAN PROSES TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR Dian Purwaningsih Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Peradaban e-mail:
Lebih terperinciKEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN DATAR
KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI BANGUN DATAR Sasmita, Bambang Hudiono, Asep Nurasangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak Email : sasmita_mita70@yahoo.co.id
Lebih terperinciDesi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...
1 Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Kelas VIII C SMP Negeri 13 Jember Semester Ganjil Tahun Ajaran
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh RIZKI AMIZA NIM F04211012 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dalam Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran matematika yaitu: (1) memahami konsep matematika, menjelaskan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA
PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Norma Setiawati 1, Zulkardi 2, dan Cecil Hiltrimartin 3 1 norma_thsetia@yahoo.com
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA Mutia Fonna 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUKMENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIK DAN SELF EFFICACY SISWA Nursahara Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA PADA MATERI SEGIEMPAT DI SMP Dwi Rifa, Yulis Jamiah, Ahmad Yani Program Studi Pendidikan Matematika KIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
P ANALISIS KEMAMPUAN GENERALISASI MATEMATIS SISWA DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Paskalina Aprilita, Ade Mirza, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email :
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI ANALOGI SISWA DALAM MATERI ALJABAR DI SMP
KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DITINJAU DARI ANALOGI SISWA DALAM MATERI ALJABAR DI SMP Eva Daniarti, Sugiatno, Asep Nursangaji Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak Email : evadaniarti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat penting untuk menentukan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi segala perubahan dan permasalahan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang membuat peserta didik dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya baik secara rasional, logis, sistematis, bernalar
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Penalaran Matematik dan Percaya Diri Siswa Kelas X Melalui Model Discovery Learning
PRISMA 1 (2018) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Peningkatan Kemampuan Penalaran Matematik dan Percaya Diri Siswa Kelas X Melalui Model Discovery
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurningsih, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika tidak hanya mengharuskan siswa sekedar mengerti materi yang dipelajari saat itu, tapi juga belajar dengan pemahaman dan aktif membangun
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA
Prabawati, M. N. p-issn: 2086-4280; e-issn: 2527-8827 ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA THE ANALYSIS OF MATHEMATICS PROSPECTIVE TEACHERS MATHEMATICAL LITERACY SKILL
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MAHASISWA UNIVERSITAS AL ASYARIAH MANDAR Fatimah 1 Universitas
Lebih terperinciTINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA
TINGKAT KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL-SOAL PERHITUNGAN KIMIA SISWA KELAS XI IPA 2 DI SMA NEGERI 1 TELAGA Ni Wayan Ekawati 1, Wenny J.A. Musa 2, Lukman A.R Laliyo 3 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE (ETH) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL Diajukan
Lebih terperinciMETODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA NEGERI 2 GROGOL
METODE PBL (PROBLEM BASED LEARNING) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DALAM MENGEMBANGKAN REASONING HABIT DAN SENSE MAKING PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 2 GROGOL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU
1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU Oleh: Adillah Harniati 1 Sehatta Saragih 2 Syarifah Nur Siregar 2 flo_anteredium@yahoo.com
Lebih terperinciREMEDIASI MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SOLUSI BERBANTUAN TABEL PADA SISWA KELAS VII SMP
REMEDIASI MATERI PERBANDINGAN MENGGUNAKAN STRATEGI SOLUSI BERBANTUAN TABEL PADA SISWA KELAS VII SMP Hari Wibowo, Rif at, Hamdani Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan E-mail: hr_boga_manyub@yahoo.co.id
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KEMAMPUAN PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MATERI KUBUS DI KELAS IX SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Rizki Dwi Lestari, Sugiatno, Sri Riyanti Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika merupakan salah
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH
(1 UPAYA MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INQUIRY BERBANTUAN SOFTWARE AUTOGRAPH Anim* 1, Elfira Rahmadani 2, Yogo Dwi Prasetyo 3 123 Pendidikan Matematika, Universitas Asahan
Lebih terperinciPEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK
PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK Eza, Bambang, Yulis Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email : eza.niez@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. serta bertanggung jawab. Salah satu cara memperoleh sumber daya manusia yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan guna membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah mereka yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yeni Febrianti, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu yang universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, dan matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin
Lebih terperinciKEMAMPUAN KONEKSI SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR
KEMAMPUAN KONEKSI SISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALOGI MATEMATIS DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Viniarsih, Sugiatno, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email: vny41215@gmail.com
Lebih terperinciMODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA) 2017 ISBN: 978-602-60550-1-9 Pembelajaran, hal. 100-105 MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN
Lebih terperinciREMEDIASI KESULITAN SISWA MELALUI WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN LKS MATERI PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR DI MTS
REMEDIASI KESULITAN SISWA MELALUI WAWANCARA KLINIS BERBANTUAN LKS MATERI PEMFAKTORAN BENTUK ALJABAR DI MTS Nuraini, Ade, Romal Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan E-mail: nuraini_cy9@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan
BAB I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain merupakan salah satu kunci kesuksesan dari seseorang. Begitu pula dalam proses pembelajaran, apabila peserta didik tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Helen Martanilova, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu pengetahuan universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan memiliki peranan penting yang dapat diterapkan dalam berbagai
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SEKOLAH DASAR Eryuni, Sri Utami, Kartono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email : eryunisingkawang@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat, hal ini menyebabkan kita harus selalu tanggap menghadapi hal tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan Sumber Daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang baik dan tepat. Hal tersebut diperjelas dalam Undang - Undang No 2 Tahun
BAB I A. Latar Belakang PENDAHULUAN Pendidikan merupakan faktor yang berperan mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dihasilkan dari sistem pendidikan yang baik dan tepat.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII 1) Rante Hanjarwati, 2) Yoso Wiyarno Universitas PGRI Adi Buana yosowiyarno@gmail.com
Lebih terperinciIndah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :
APPLICATION OF STRUCTURAL APPROACHES COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING MATHEMATICS CLASS OF IV SD NEGERI 036 SERUSA KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Indah Purnama
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE
PENGARUH PENERAPAN STATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TRUE OR FALSE TERHADAP PEMEHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 LEMBANG JAYA KABUPATEN SOLOK TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Yeni Setiawan 1, Zulfitri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Asnawati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dipelajari oleh siswa dari siswa tingkat sekolah dasar, menengah hingga mahasiswa perguruan tinggi. Pada tiap tahapan
Lebih terperinciANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT IV MATERI SISTEM BILANGAN KOMPLEKS PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS
September 2017 Vol. 1, No. 2, Hal. 228 ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS MAHASISWA TINGKAT IV MATERI SISTEM BILANGAN KOMPLEKS PADA MATA KULIAH ANALISIS KOMPLEKS Ika Wahyuni 1), Nurul
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014
Volume No 1 Tahun 201 Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume No 2 Tahun 201 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JUCAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA Agatra Prima 1, Susanah 2 Jurusan
Lebih terperinciMivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1
Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1 Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan untuk Meningkatkan dan Hasil Belajar Kelas IV Materi Penjumlahan dan Pengurangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kehidupan masa depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat, memiliki
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan mendasar yang diperlukan oleh setiap manusia. Menurut UU
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia saat ini tidak bisa terlepas dari pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang sangat fundamental bagi kemajuan suatu bangsa sehingga menjadi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendatangkan berbagai efek negatif bagi manusia. Penyikapan atas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat sangat membantu mempermudah kegiatan dan keperluan kehidupan manusia. Namun manusia tidak bisa menipu diri
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PASAMAN. Oleh
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 PASAMAN Oleh Fifi Oktafiani * ), Yulyanti Harisman** ), Anny Sovia** ) * ) Mahasiswa Program
Lebih terperinciDESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK
DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA Zuhrotunnisa Guru Matematika MTs. Negeri Rakit 1 Banjarnegara cipits@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciWAWANCARA KLINIS BERSTRUKTUR KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA DALAM OPERASI PECAHAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH:
WAWANCARA KLINIS BERSTRUKTUR KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA UNTUK MENGATASI MISKONSEPSI SISWA DALAM OPERASI PECAHAN ARTIKEL PENELITIAN OLEH: UTHAMY AYUNINGRUM NIM F04112010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI AKTIVITAS MENULIS MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP Oleh: Poppy Diara (1), Wahyudin (2), Entit Puspita (2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama dalam proses pendidikan di sekolah. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui bidang pendidikan merupakan salah satu kunci sukses dalam menghadapi era globalisasi. Sehubungan dengan hal
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FAKTOR DAN KELIPATAN BILANGAN MELALUI METODE CTL Muryatin SDN Pakunden 1, Jalan Bogowonto 48A Kota Blitar E-mail: muryatin2@gmail.com Abstract: Improvement Efforts of Learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) saat ini semakin pesat. Manusia dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif, bernalar,
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
KEMAMPUAN PENELARAN SPASIAL MATEMATIS SISWA DALAM GEOMETRI DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Ririn Novia Astuti, Sugiatno, Bistari Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan, Pontianak Email : astutiririn1193@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MANIPULATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI SD Ira Trianty, Budiman Tampubolon, Asmayani Salimi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Email:
Lebih terperinci