PENGANTAR MANAJEMEN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ORGANISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGANTAR MANAJEMEN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ORGANISASI"

Transkripsi

1 PENGANTAR MANAJEMEN SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ORGANISASI Disusun Oleh: Dr. PURNAMIE TITISARI, S.E., M.Si Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jember FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME. karena berkat rahmat dan hidayah-nya buku yang berjudul Pengantar Manajemen Sebagai dasar Pengembangan Organisasi ini dapat terselesaikan. Modul ini dibuat untuk memperlancar proses belajar mahasiswa khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Jember. Kami menyadari bahwa ada beberapa kekurangan dalam buku yang telah kami susun. Karena itu, kami selaku penulis mengucapkan permintaan maaf. Kami juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan buku diktat ini. Besar harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Penulis ii

3 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... ii Daftar Isi...iii Daftar Tabel...v Daftar Gambar...vi Bab I Manajer Dan Kegiatannya 1.1 Kegiatan-Kegiatan Yang Dilakukan Manajer Tingkatan-Tingkatan Manajemen Proses Manajemen Perkembangan Teori Manajemen...5 Bab II Lingkungan Eksternal Organisasi 2.1 Lingkungan Ekstern Mikro Lingkungan Ekstern Makro Bab III Etika Dan Tanggung Jawab Sosial 3.1 Etika Bisnis Tanggung Jawab Sosial Bab IV Perencanaan Dan Perencanaan Strategis Bab V Implementasi Strategi 5.1 Mencocokkan Implementasi Strategi Dengan Strategi Melembagakan Strategi Mengoperasionalkan Strategi Menggunakan Prosedur untuk memudahkan Implementasi Bab VI Penetapan tujuan Organisasi Dan Pengambilan Keputusan 6.1 Pengambilan Keputusan Sifat Dan Tujuan Organizing Sifat Pengambilan Keputusan Manajerial iii

4 Bab VII Pengorganisasian Dan Struktur Organisasi 7.1 Definisi Organisasi Prinsip-Prinsip Pengorganisasian Bentuk-Bentuk Organisasi Struktur Organisasi Bab VIII Koordinasi, Delegasi, wewenang Dan Staffing 8.1 Koordinasi Delegasi Wewenang Staffing Bab IX Kepemimpinan 9.1 Definisi Kepemimpinan Perilaku Dan Gaya Kepemimpinan Teori-Teori Kepemimpinan Proses-Proses Mempengaruhi Dan Efektivitas Manajerial Pentingnya Pemimpin Dan Efektivitas Suksesi Kepemimpinan Bab X Motivasi 10.1 Definisi Motivasi Teori-Teori Motivasi Bab XI Komunikasi 11.1 Definisi Komunikasi Jenis-Jenis Komunikasi Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Motivasi Hambatan dalam Komunikasi Bab XII Pengendalian 12.1 Definisi Pengendalian Langkah-Langkah Dalam Proses Pengendalian Pentingnya Pengendalian Jenis-Jenis Pengendalian Daftar Pustaka iv

5 DAFTAR TABEL 8.1 Perbandingan Pendekatan Manajemen Jepang dan Amerika v

6 DAFTAR GAMBAR 1.1 Kegiatan Manajer Faktor Yang Memepengaruhi Perilaku Dalam Bisnis Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan vi

7 BAB 1 MANAJER DAN KEGIATANNYA Manajer secara umum adalah setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya. Secara umum manajer bertugas membuat rencana ( planning), mengorganisasi (organizing), mengarahkan (directing), serta melakukan pengawasan (controlling) setiap kegiatan organisasi. Dalam kenyataannya, setiap manajer mengambil peranan yang lebih luas untuk menggerakkan sebuah organisasi/perusahaan menuju sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Secara terperinci, manajer sebuah organisasi memiliki tugas yang harus dilaksanakan antara lain : 1. Manajer bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah orang disini tidak hanya para bawahan dan atasan, orang disini juga merupakan individu di luar organisasi seperti para pelanggan, pemasok, pemerintah. 2. Manajer memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan prioritas-prioritas. Karena keterbatasan sumber daya organisasi yang ada, seorang manajer harus mampu menjaga keseimbangan diantara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional. 3. Manajer bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan. Manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Manajer harus bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. 4. Manajer harus berpikir secara analitis dan konseptual. Manajer harus merinci dan memisah-misahkan suatu masalah menjadi komponen masalah, menganalisis komponen dan kemudian mencari penyelesaian yang layak.

8 2 5. Manajer adalah seorang mediator. Manajer bertugas menjadi penengah dalam mengambil keputusan atas konflik yang terjadi pada saat bekerja. 6. Manajer adalah seorang politisi. Seorang manajer harus dapat mengembangkan hubungan baik untuk mendapatkan dukungan ( support) atas kegiatan, keputusan-keputusan yang telah diambil. 7. Manajer adalah seorang diplomat. Manajer harus mampu berperan sebagai wakil ( representative) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan organisasional. 8. Manajer mengambil keputusan-keputusan sulit. Manajer adalah orang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit dan mengambil keputusan yang akurat. Para manajer adalah mereka yang mempersatukan uang, tenaga kerja, bahan baku dan mesin yang diperlukan untuk menyelenggarakan suatu perusahaan. Para manajer harus merencanakan untuk yang akan datang, mengorganisisr perusahaan, mengarahkan kegiatan-kegiatan karyawan dan mengendalikan seluruh perusahaan. Para manajer adalah juga orang-orang yang mengambil keputusankeputusan, Dalam suatu perusahaan organisasi seseorang harus berperan sebagai pemimpin. Seorang pemimpin diharapkan untuk memberikan penanganan yang teratuir dan efisien dari kegiatan-kegiatan usaha. Para manajer tidak memproduksi sebuah barang jadi oleh mereka sendiri dan secara langsung menjual suatu produk kepada pelanggan. Melainkan para manajer mengarahkan orang-orang lain untuk melaksanakan hal-hal tersebut. 1.1 Kegiatan-Kegiatan Yang Dilakukan Manajer Pada dasarnya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer dapat diklasifikasikan ke dalam empat kelompok, yaitu : 1) Pribadi; yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam rangka pengembangan karier pribadi serta keterlibatan dengan kehidupannya sendiri.

9 3 2) Teknis; yaitu kegiatan manajer berhubungan dengan pekerjaan dengan peralatan-peralatan, pemecahan masalah teknis serta pelaksanaan fungsifungsi teknis. 3) Administratif; merupakan kegiatan manajer menyangkut administrasi kerja, monitoring kebijaksanaan dan prosedur kerja. 4) Interaksional; yaitu kegiatan yang berhubungan dengan interaksi manajer dengan lingkungan intern dan ekstern. 1.2 Tingkatan-Tingkatan Manajemen a. Manajemen Puncak Tingkat yang paling tinggi adalah manajemen puncak. Tingkat ini terdiri dari dewan direktur, direktur utama atau kepala pejabat eksekutif. Manajemen puncak mengembangkan rencana-rencana yang luas untuk perusahaan dan mengambil keputusan penting mengenai hal-hal seperti mengambil alih perusahaan lain, produk-produk baru dan pengeluaran saham baru. b. Manajemen Menengah Terdiri dari pemimpin proyek, dan para manajer divisi. Para manajer ini mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan rencana-rencana operasi yang akan melaksanakan dan menerapkan rencana lebih luas yang dibuat oleh para manajer puncak. c. Manajemen Pelaksana Bertanggung jawab untuk melaksanakan rencana-rencana yang dibuat oleh para manajer menengah. Para manajer pelaksana sering disebut pelaksana atau penyelia tingkat pertama. Hal ini disebabkan karena mereka bertanggung jawab untuk mengawasi para pekerja yang melaksanakan pekerjaan seharihari.

10 4 1.3 Proses Manajemen Manajemen dapat dipandang sebagai suatu proses yang terdiri dari empat fungsi yang saling berkaitan. Fungsi-fungsi itu adalah perencanaan, pengoranisasian, memimpin dan mengendalikan berbaai usaha dari anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk mencapai sasaran.

11 5 berikut ini. Secara ringkas kegiatan-kegiatan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.1 Peranan Antar pribadi Kegiatan Interaksional Peranan Informasional Peranan Pembuatan Keputusan Kegiatan Interaksional Pemrosesan kertas kerja Penyiapan dan administrasi anggaran Monitoring kebijaksanaan dan prosedur Pemeliharaan stabilitas operasi Kegiatan Teknis Pekerjaan dengan peralatan-peralatan Pemecahan masalah teknis Pelaksanaan fungsi-fungsi teknis Kegiatan Pribadi Pengaturan waktu Pengembangan karier pribadi Keterlibatan dengan kehidupannya sendiri Gambar 1.1.Kegiatan Manajer Sumber : Hani Handoko, Perkembangan Teori Manajemen Perkembangan teori manajemen terjadi sangat pesat seperti halnya bidang studi yang lain. Banyak sekali teori-teori serta prinsip-prinsip manajemen yang berhasil dikemukakan oleh para ahli manajemen yang akan memberikan landasan kuat bagi pemahaman perkembangan manajemen selanjutnya. Sayangnya sampai saat sekarang ini, tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan

12 6 hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan untuk semua situasi. Sebagai seorang manajer, akan dijumpai banyak pandangan tentang manajemen yang mungkin berguna untuk berbagai masalah yang berbeda-beda. Sejarah perkembangan teori manajemen dapat digambarkan seperti pada tabel berikut. Tabel 1.1 Sejarah Perkembangan Teori Manajemen Periode Waktu Aliran Manajemen Kontributor Sebelum 1870 Manajemen Klasik Robert Owen Charles Babbage Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor Frank dan Lillian Gilbreth Henry Gantt Harrington Emerson Teori Organisasi Klasik Henry Fayol James D. Mooney Mary Parker Follett Herbert Simon Chester I. Banard Hubungan manusiawi Elton Mayo Fritz Roethlisberger William J. Dickson 1940 sekarang Manajemen modern Abraham Maslow, Peter Drucker, Douglas McGregor, Robert Blake dan Jane Mouton Sumber : Hani Handoko, 1999 a. Teori Manajemen Klasik Meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematik telah terjadi sejak muculnya Revolusi Industri di Inggris pada abad ke 19. Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen ilmiah yaitu Robert Owen dan Charles Babbage. Robert Owen ( ) Pada permulaan tahun 1800-an Robert Owen seorang manajer pabrik pemintalan kapas di Skotlandia, menekankan pentingnya unsur manusia dalam proses produksi. Dia membuat perbaikan-perbaikan dalam kondisi kerja, seperti pengurangan hari kerja standar, pembatasan umur bekerja. Dia mengemukakan bahwa melalui perbaikan kondisi tenaga kerjalah yang akan

13 7 menaikkan produksi dan laba, dan investasi yang paling menguntungkan adalah pada tenaga kerja atau vital machines. Disamping itu Owen juga mengembangkan sejumlah prosedur kerja yang memungkinkan peningkatan produktivitas. Chales Babbage ( ). Adalah seorang professor matematika dari Inggis, yang mencurahkan banyak waktu untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien. Dia percaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktifitas dan menurunkan biaya. Babbage adalah penganjur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesialisasi. Setiap tenaga kerja harus diberi latihan ketrampilan yang sesuai dengan setiap operasi pabrik. Kontribusinya yang lain adalah menciptakan alat penghitung mekanis pertama, mengembangkan program-program permainan bagi computer serta merencanakan skema pembagian keuntungan. b. Manajemen Ilmiah Aliran manajemen ilmiah ( scientific management) ditandai kontribusikontribusi dari Frederick W. Taylor, Frank dan Lillian Gilbreth, Henry L. Gantt serta Harrington Emerson. Frederick Winslow Taylor ( ). Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Taylor sekitar tahun 1900-an. Karena kontribusi besarnya, kemudian Taylor disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga judul makalah yaitu Shop Management, The Principal of Scientific Management dan Testimony Before The Special House Committee, yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management. Taylor telah memberikan prinsip-prinsip dasar penerapan pendekatan ilmiah pada manajemen. Prinsip dasar Taylor tersebut adalah : 1. Pengembangan metode-metode ilmiah dalam manajemen. 2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan dapat diberikan tanggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan. 4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

14 8 Frank dan Lillian Gilbreth ( dan ). Pasangan suami istri ini adalah kontributor utama kedua dalam aliran manajemen ilmiah. Frank adalah seorang pelopor pengembangan studi gerak dan waktu, menciptakan berbagai teknik manajemen yang diilhami Taylor. Dia sangat tertarik terhadap masalah efisiensi terutama untuk menemukan cara terbaik pengerjaan suatu tugas. Sedangkan Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek manusia dalam kerja, seperti seleksi, penempatan dan latihan personalia. Henry L. Gantt ( ). Gantt mengemukakan gagasan antara lain (1) kerjasama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan manajemen; (2) seleksi ilmiah tenaga kerja; (3) system insentif/bonus untuk merangsang produktivitas; dan (4) penggunaan instruksi -instruksi kerja yang terperinci. Kontribusinya yang terbesar adalah penggunaan metode grafik yang dikenal dengan bagan Gantt ( Gantt Chart), untuk perencanaan, koordinasi dan pengawasan produksi. Harrington Emerson ( ). Pemborosan dan ketidak-efisienan adalah masalah yang dilihat Emerson sebagai penyakit sistem industri. Oleh sebab itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi, yang secara ringkas adalah sebagai berikut : (1) tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas, (2) kegiatan yang dilakukan masuk akal, (3) adanya staf yang cakap, (4) disiplin, (5) balas jasa yang adil, (6) laporan -laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg sistem informasi dan akuntansi, (7) pemberian perintah perencanaan dan pengurutan kerja, (8) adanya standar-standar dan skedul metode dan waktu setiap kegiatan, (9) kondisi yang distandarisasi, (10) operasi yang distandarisasi, (11) instruksi - instruksi praktis tertulis yang standar, dan (12) balas jasa efisiensi rencana insentif. c. Teori Organisasi Klasik Henry Fayol ( ). Merupakan seorang industrialis Perancis yangmengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks dalam bukunya yang terkenal, Administration Industrielle et Generale. Dalam teori administrasinya Fayol

15 9 merinci manajemen menjadi lima unsure yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan. James D. Mooney. Mooney adalah seorang eksekutif General Motors. Ia mengkategorikan prinsip-prinsip dasar manajemen tertentu. Dia mendefinisikan organisasi sebagai sekelompok, dua atau lebih orang yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut Mooney, untuk merancang organisasi perlu diperhatikan empat kaidah dasar yaitu : (1) koordinasi, (2) prinsip skalar proses skalar mempunyai prinsip, prospek dan pengaruh sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional, (3) prinsip fungsional dan (4) prinsip staff. Chaster I. Barnard ( ). Chester Barnard, presiden perusahaan Bell Telephone di New Jersey Amerika menulis bermacam-macam subyek manajemen dalam bukunya The Function of the Executive pada tahun Dia memandang organisasi sebagai system kegiatan yang diarahkan pada tujuan. Fungsi-fungsi utama manajemen, menurut pandangan Barnard adalah perumusan tujuan dan pengadaan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. d. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo-klasik) Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efisiensi produksi dan keharmonisan kerja. Elton Mayo( ). Hubungan manusiawi sering digunakan sebagai istilah umum untuk menggambarkan cara dimana manajer berinteraksi dengan bawahannya. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor sosial dan psikologis apa yang memotivasi mereka. Elton Mayo, dan asisten risetnya Fritz J. Roethlisberger serta William J. Dickson mengadakan suatu studi tentang perilaku manusia dalam bermacam situasi kerja yang sangat terkenal di pabrik Howthorne milik perusahaan Western Electric dari tahun 1927 sampai 1932.

16 10 e. Aliran Manajemen Modern Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda. Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai perilaku organisasi dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah, dikenal sebagai aliran kuantitatif. Abraham Maslow. Mengemukakan adanya hierarkhi kebutuhan dalam penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi. Robert Blake dan Jane Mouton. Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisikisi manajerial (managerial grid).

17 11 BAB II LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANISASI Seluruh manajer seharusnya tidak hanya memusatkan perhatiannya pada lingkungan internal organisasi saja, tetapi juga menyadari pentingnya pengaruh lingkungan eksternal terhadap organisasi yang dikelolanya. Bagaimanapun juga lingkungan eksternal pada masa sekarang ini sangat bergejolak. Perubahanperubahan yang terjadi di dalanya sangat dinamis, dan kadang-kadang pengaruhnya pada manajemen tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk lebih bersikap tanggap dan adaptif selalu mengikuti dan menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan. Lingkungan eksternal mempunyai baik unsure-unsur yang berpengaruh langsung (lingkungan ekstern mikro) dan yang berpengaruh secara tidak langsung (lingkungan ekstern makro). Lingkungan ekstern mikro terdiri dari para pesaing, penyedia, langganan, lembaga keuangan, pasar tenaga kerja dan perwakilan pemerintah. Unsur lingkungan ekstern makro mencakup teknologi, ekonomi, politik dan sosial yang mempengaruhi iklim dimana organisasi beroperasi. 2.1 Lingkungan Ekstern Mikro Para pesaing (competitors). Lingkungan persaingan perusahaan tercermin dari tipe, jumlah dannorma-norma perilaku organisasi-organisasi pesaing. Dengan pemahaman akan lingkungan persaingan yang dihadapinya, organisasi dapat mengetahui posisi persaingannya, sehingga lebih mampu mengoptimalkan operasi-operasinya. Pemahaman arena, sifat persaingan serta kekuatan dan kelemahan para pesaing ini memungkinkan perusahaan dapat mempergunakan kekuatan bersaingnya lebih efektif dan efisien. Langganan (customers). Strategi, kebijakan dan taktik-taktik pemasaran perusahaan sangat tergantung situasi pasar dan langganan. Analisa terhadap langganan berguna untuk mengantisipasi perubahan perilaku pasar atau langganan dan mengarahkan pengalokasian sumber dayanya sesuai kebutuhan dan keinginan langganan. Dalam situasi persaingan yang semakin ketat, melalui pemuasan

18 12 kebutuhan dan keinginan langgananlah, perusahaan akan dapat menjaga kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba. Pasar Tenaga Kerja (labor supply). Organisasi memerlukan sjumlah karyawan/tenaga kerja dengan bermacam-macam keterampilan, kemampuan dan pengalaman, sehingga organisasi perlu menggunakan banyak saluran untuk menarik dan mendapatkan karyawan/tenaga kerja tersebut. Kondisi pasar tenaga kerja tertentu mungkin membatasi perusahaan dalam memperoleh tenaga kerja terampil dan bersedia ditempatkan di sembarang lokasi. Lembaga Keuangan. Organisasi-organisasi tergantung pada bermacam-macam lembaga keuangan seperti bank komersial, perusahaan asuransi termasuk pasar modal, untuk menjaga dan memperluas kegiatan-kegiatannya. Kebutuhan akan dana dari lembaga keuangan tersebut sangat bermanfaat untuk operasional organisasi serta pembangunan fasilitas baru dan membeli peralatan baru. Penyedia (suppliers). Setiap organisasi juga bergantung pada sumber-sumber dari sumber dayanya untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku (mentah) yang nantinya digunakan untuk memproduksi output. Oleh karena itu setiap organisasi tergantung pada para penyedia bahan-bahan dan peralatan-peralatan. Perwakilan pemerintah. Hubungan organisasi dengan perwakilan pemerintah berkembang semakin kompleks. Perwakilan pemerintah biasanya menetapkan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi organisasi dalam operasinya, prosedurprosedur perijinan, dan pembatasan-pembatasan lainnya untuk melindungi masyarakat. 2.2 Lingkungan Ekstern Makro Perkembangan teknologi. Dalam setiap masyarakat atau industri, tingkat kemajuan teknologi memainkan peranan berarti pada penentuan produk dan jasa yang akan diproduksi, peralatan yang akan digunakan, dan bagaimana macammacam operasi akan dikelola. Perubahan teknologi yang biasanya bersifat inovatif dan menolak keusangan, dapat terjadi seketika dan dramatik dalam mempengaruhi perusahaan dan situasi persaingan. Seorang manajer perlu senantiasa menaksir

19 13 arah perkembangan teknologi dan memprediksi pengaruhnya pada organisasi, atau melakukan technology forecasting. Variabel-variabel ekonomi. Para manajer akan selalu terlibat dengan masalah biaya sumber daya yang dibutuhkan organisasi. Biaya-biaya ini berubah setiap waktu karena pengaruh faktor-faktor ekonomi, Sehingga manajer senantiasa perlu menganalisa dan mendiagnosa faktor-faktor eknomi, seperti kecenderungan inflasi harga, kebijaksanaan moneter maupun fiskal, devaluasi atau revaluasi dan yang menyangkut tingkat bunga. Lingkungan sosial-budaya. Lingkungan sosial-budaya suatu masyarakat merupakan pedoman hidup yang menentukan bagaimana hampir seluruh organisasi dan manajer akan beroperasi. Lingkungan ini mencakup kepercayaan, nilai-nilai, sikap, pandangan, serta pola kehidupan yang dibentuk oleh tradisi, pendidikan, agama serta kepercayaan. Variabel-variabel politik-hukum. Politik dan hokum dalam suatu periode waktu tertentu akan menentukan operasi perusahaan. Manajer harus memperhatikan iklim politik, peraturan pemerintah maupun konsekuensi terhadap pemerintah dalam pembuatan keputusan. Pemerintah di sini memainkan peranan sekaligus sebagai pencipta kesempatan, pemberi perlindungan, dan penetap batasan-batasan. Dimensi internasional. Komponen internasional dalam lingkungan eksternal juga menyajikan kesempatan-kesempatan serta tantangan-tantangan, serta mempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh langsung pada operasi perusahaan. Manajer hendaknya mampu menganalisa dan mengantisipasi utnuk kemudian meletakkan dasar yang kuat dalam menghadapi perkembangan dunia internasional.

20 14 BAB III ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL 3.1. Etika Bisnis Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos yang bararti adapt, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dapat dikatakan pula bahwa etika adalah filsafat tentang nilai-nilai, kesusilaan tentang baik dan buruk. Etika bisnis terkait dengan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran berusaha (bisnis). Kebenaran disini adalah etika standar yang secara umum dapat diterima dan diakui prinsip-prinsipnya baik oleh masyarakat, perusahaan maupun individu. Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis yang nampak pada gambar berikut. Lingkungan Bisnis Organisasi Perilaku Lingkungan Bisnis Gambar 3.1. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Dalam Bisnis Sumber : Sumarni dan Soeprihanto, 1998

21 15 Keterangan: a. Lingkungan bisnis Seringkali para manajer perusahaan dihadapkan pada dilemma yang menekannya, seperti misal harus mengejar kuota penjualan, menekan ongkos serta peningkatan efisiensi. Di pihak lain para manajer juga harus bertanggung jawab terhadap masyarakat agar kualitas produk harus terjaga. Disinilah peran mereka yang harus pandai mengambil keputusan etis yang tidak merugikan perusahaan. b. Organisasi Secara umum anggota organisasi itu saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Di lain pihak organisasi terhadap individu harus tetap berperilaku etis, misal masalah pengupahan dan jam kerja maksimum. c. Individu Seseorang memiliki filosofi moral dalam bekerja dan berinteraksi dengan sesama akan berperilaku etis. Dalam bekerja, individu harus memiliki tanggung jawab moral terhadap hasil pekerjaannya dengan menjaga kehormatan profesinya. Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1) hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan, (4) t ekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan pada bidang-bidang fungsi yang berbeda-beda Tanggung Jawab Sosial Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputusannya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusahaan untuk jangka panjang. Gambar di bawah ini menunjukkan kepada siap saja suatu perusahaan harus bertanggung jawab.

22 16 Pelanggan Tenaga Kerja Aktivitas Perusahaan Lingkungan Investor Gambar 3.2 Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan Sumber : Sumarni dan Soeprihanto, 1998 a. Tanggung jawab terhadap pelanggan/konsumen Pelanggan adalah pembeli produk/jasa yang diproduksi oleh perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus berupaya untuk memuaskan para konsumennya agar pembelian itu dapat terus dilakukan secara berkesinambungan. Berkaitan dengan kepuasan itu, dikenal 4 hak konsumen yang perlu dilindungi yaiu : hak untuk keselamatan, hak untuk memperoleh informasi, hak untuk memilih dan hak untuk didengar. b. Tanggung jawab terhadap tenaga kerja Seperti halnya terhadap konsumen, perusahaan juga harus bertanggung jawab terhadap keberadaan tenaga kerja dalam perusahaan. Tenaga kerja tersebut tentunya sangat mengharapkan adanya kenyamanan dalam bekerja, pemberian upah yang layak, adanya jaminan kerja seperti asuransi kesehatan. c. Tanggung jawab terhadap lingkungan Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan haus memperhatikan keadaan di lingkungannya, yaitu bagaimana upaya perusahaan agar dapat menciptakan lingkungan sekitar perusahaan yang sehat, bebas dari polusi. Selain itu tentu perusahaan harus pula menyadari arti penting pelestarian dan kesehatan lingkungan hidup.

23 17 d. Tanggung jawab terhadap investor Pada umumnya para investor sangat berkepentingan terhadap kemajuan perusahaan, terutama terkait dengan pengelolaan dana, jual beli saham. Eksekutif perusahaan harus dapat meyakinkan kepada investor bahwa, pengelolaan keuangan perusahaan sudah tepat.

24 18 BAB IV PERENCANAAN DAN PERENCANAAN STRATEGIS Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan merupakan proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Dalam perencanaan, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukan, bagaimana melakukan dan siapa yang melakukannya. Jadi, perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Manajer memikirkan dengan matang terlebih dahulu sasaran dan tindakan mereka berdasarkan pada beerapa metode, rencana atau logika dan bukan berdasarkan perasaan. Rencana mengarahkan tujuan organisasi dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapainya. Perencanaan merupakan pedoman untuk: A. Organisasi mem,peroleh dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan. B. Anggota organisasi melaksanakan aktivitas yang konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan. C. Memonitor dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak memuaskan. Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahapan berikut ini. Tahap 1 : Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber daya secara tidak efektif.

25 19 Tahap 2 : Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap 3 : Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah, dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan. Tahap 4 : Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir ini meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian, penilaian alternatifalternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik. Perencanaan berarti memutuskan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya, siapa yang melakukannya dan bilaman dilakukan. Tujuan perencanaan adalah memastikan pengorganisasian untuk kerja yang efisien, koordinasi kegiatan-kegiatan, penggunaan sumber-sumber daya efisien, serta adaptasi kepada sebuah lingkungan yang berubah. Prencanaan sebagian besar adalah sebuah aktivitas kognitif yang menyangkut pemrosesan informasi, menganalisis, dan memutuskan. Perencanaan jarang sekali terjadi pada hanya sebuah episode perilaku yang tunggal dan bijaksana, sebaliknya cenderung merupakan sebuah proses yang berkepanjangan yang memakan waktu yang lama, perencanaan sulit terlihat(snyder dan Glueck,1980).

26 20 Terdapat macam-macam perencanaan, yaitu: 1) Perencanaan strategik Termasuk penentuan sasran-sasaran strategik, strategi kinerja, dan kebijakankebijakan yang luas bagi unit organisasi. Perencanaan strategis adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi; penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategis yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut; dan penetapan metode-metode yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan. Perencanaan strategic tidak hanya merupakan kegiatan perencanaan suatu organisasi; tetapi lebih merupakan salah satu peranan manajemen yang paling kritis. Sedangkan perencanaan yang dilakukan pada tingkatan bawah disebut perencanaan operasional, yang memusatkan perhatiannya pada operasi-operasi sekarang dan berkenaan dengan efisiensi, bukan efektivitas. Pendekatan perencanaan strategis merupakan penetapan serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi strategi-strategi yang dirancang utnuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Secara ringkas langkah-langkah proses penyusunan strategi dapat diuraikan sebagai berikut : Langkah 1 : Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataanpernyataan umum tentang misi, falsafah maksud, dan tujuan organisasi. Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawakan manajer. Langkah 2 : Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan perusahaan. Profil perusahaan adalah hasil analisis internal perusahaan untuk mengidentifikasikan tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber daya-sumber daya perusahaan yang tersedia. Langkah 3 : Analisis lingkungan eksternal., dengan maksud untuk mengidentifikasi cara-cara dimana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial/budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.

27 21 Langkah 4 : Analisis internal perusahaan kekuatan dan kelemahan organisasi. Analisis ini dilakuakn dengan memperbandingkan profil perusahaan dan lingkungan eksternal. Tujuannnya adalah untuk mengidentifikasikan kekuatan serta kelemahan strategik yang penting bagi perumusan strategi perusahaan. Langkah 5 : Identifikasi peluang dan ancaman strategis. Identifikasi ini bertujuan menentukan berbagai kesempatan/peluang yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus dihadapinya. Langkah 6 : Pembuatan keputusan strategis. Mencakup identifikasi, penilaian dan pemilihan berbagai alternatif strategik. Langkah 7 : pengembangan strategi perusahaan. Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya ke dalam sasaran-sasaran jangka pendek dan strategi-strategi operasional. Langkah 8 : Implementasi strategi, yang menyangkut kegiatan manajemen untuk mengoperasikan strategi. Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan. Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada tenaga kerja yang sesuai, diikuti dengan alokasi sumber daya yang dibutuhkan. Langkah 9 : Peninjauan kembali dan evaluasi. Proses ini sering disebut strategic control. Setelah strategi diimplementasikan, manajer perlu senantiasa memonitor secara periodic, atau pada tahaptahap kritis utnuk menilai apakah organisasi berjalan kea rah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Proses perencanaan strategis akan bervariasi, baik dalam derajat pengalaman, biaya dan penyelesaian, penggunaan metode dan dalam formalitas. Perbedaanperbedaan tersebut juga membedakan berbagai kelemahan dan kebaikan perencanaan strategis. Secara umum, kebaikan dan kelemahan perencanaan strategis adalah sebagai berikut :

28 22 a. Kebaikan utama perencanaan strategis adalah dalam memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. b. Membantu para manajer dalam pembuatan keputusan. c. Perencanaan strategis meminimumkan kemungkinan kesalahan, karena tujuan atau sasaran dan strategi dirumuskan dengan sangat cermat. d. Kelemahan utama perencanaan strategis adalah bahwa hal itu memerlukan investasi dalam jangka waktu, uang dan orang yang cukup besar. e. Penetapan dan pemeliharaan suatu sistem formla melibatkan banyak biaya. f. kelemahan selanjutnya adalah perencanaan strategis kadang cenderung membatasi organisasi hanya terhadap pilihan yang paling rasional dan bebas resiko. 2) Perencanaan operasional Adalah peningkatan pekerjaan rutin dan penentuan pembagian tugas untuk hari berikutnya. 3) Perencanaan tindakan Adalah pengembangan dari langkah-langkah tindakan yang terperinci dan pengaturan untuk membuat perubahan yang penting, implementasi kebijakan yang baru atau menjalankan sebuah proyek Pentingnya perencanaan tindakan adalah sebuah proses yang menentukan cara mengimplementasikan sebuah strategi atau melaksanakan sebuah proyek dengan cara yang efektif. Rencana tindakan cenderung untuk menghasilkan perkiraan-perkiraan yang lebih akurat mengenai waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah strategi dan dengan demikian menghasilkan batas-batas waktu pengerjaan(dead lines)yang realistis. Rencana tindakan membantu untuk menghindari penundaan-penundaan yang disebabkan oleh kegagalan. Rencana tindakan membantu untuk mengestimasi biaya dari suatu strategi yang diajukan. Rencana tindakan membantu mengidentifikasi langkahlangkah tindakan kritis(critical action steps). Rencana tindakan membuat pemantauan kemajuan menjadi lebih mudah untuk mengimplementasikan strategi. Rencana tindakan memudahkan koordinasi diantara para manajer

29 23 pada berbagai tingkatan. Terdapat beberapa pedoman-pedoman bagi perencanaan tindakan, yaitu: a) Identifikasi langkah-langkah tindakn yang perlu b) Meidentifikasi urutan optimal dari langkah-langkah tindakan c) Estimasi dari waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan masing-masing langkah tindakan d) Tetukan waktu dimulainya dan batas waktu bagi tiap langkah tindakan e) Membuat estimasi dari biaya bagi tiap langkah tindakan f) Tentukan pertanggungjawaban bagi tiap langkah tindakan g) Kembangkan prosedur-prosedur untuk memantau kemajuan h) Berkonsultasi dengan orang lain untuk mengkoordinasikan rencana

30 24 BAB V IMPLEMENTASI STRATEGI 5.1. Mencocokkan Implementasi Strategi Dengan Strategi Ruang lingkup implementasi strategi sebagian besar tergantung pada tujuan strategi perusahaan dan jenis masalah yang harus dipecahkan oleh strategi. Tipologi dari implementasi strategi dapat dibedakan menjadi : 1. Intervensi evolusioner Berlangsung apabila masalah organisasi itu kecil dan relatif kecil tekanan untuk memecahkannya. Intervensi ini berupa keputusan-keputusan rutin manajer, seringkali mengenai personalia, yang dilakukan sebagai jawaban langsung terhadap masalah / sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi unit. 2. Intervensi manajerial Intervensi ini berlangsung pada masalah-masalah kecil yang harus diselesaikan. Karena situasinya mantap, manajer dapat memusatkan perhatian pada bagian yang bermasalah dan mengabaikan pengaruh keputusan itu terhadap bagian-bagian lain dari organisasi. 3. Intervensi sekuensial Intervensi ini dilakukan pada masalah yang serius yang menuntut intervensi terencana dalam lebih dari satu bidang organisasi. Seorang manajer dapat membagi-bagi lagi masalah dan pada gilirannya menghadapi tiap-tiap bagian. 4. Intervensi kompleks Jika waktu yang dibutuhkan singkat maka manajer terpaksa mengadakan perubahan-perubahan itu secara serempak dan sesuai dengan proses. Merundingkan dan mengkoordinasikan jaringan keputusan yang saling bergantung ini umumnya menghendaki suatu gugus tugas / suatu mekanisme lain untuk menyatukan semua pihak yang berkepentingan.

31 Melembagakan Strategi Untuk melembagakan sebuah strategi bisnis, para pemimpin perusahaan juga harus mengembangkan sebuah sistem nilai, norma, peran, dan grup yang akan memenuhi tujuan-tujuan strategik. Para eksekutif kepala (CEO) menghabiskan banyak waktu mereka untuk mengembangkan dan memandu strategi, tujuan, dan nilai pribadi maka mereka pasti turut membentuk strategi organisasional. Peran dari para CEO adalah : 1. CEO menafsirkan strategi Mereka bertindak sebagai hakim tertinggi apabila para manajer tidak sepakat mengenai cara strategi harus diimplementasikan 2. CEO menentukan Melalui kata-kata dan tindakannya keseriusan komitmen organisasi pada sebuah strategi bagi para manajer, karyawan, dan pelanggan yang ragu-ragu. 3. CEO memotivasi Dengan memberi sumber-sumber motivasi tambahan disamping imbalanimbalan yang ditawarkan oleh rencana insentif organisasi, mereka dapat memobilisasi dukungan untuk strategi dengan menggugah nilai, keyakinan dan kesetiaan para anggota organisasi Mengoperasionalkan Strategi Rencana sekali pakai merupakan arah tindakan terinci yang mungkin tidak akan terulang dalam bentuk yang sama di masa yang akan datang. Bentuk utama rencana sekali pakai ialah program, proyek dan anggaran. Jika kegiatan organisasi terjadi berualang kali maka satu / seperangkat keputusan secara efektif dapat menuntun kegiatan tersebut. Jika sudah ditentukan, rencana tetap memberikan kesempatan kepada manajer untuk menghemat waktu yang digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan karena situasi yang serupa ditangani dengan suatu yang konsisten yang telah ditentukan sebelumnya. Kebijakan adalah suatu pedoman umum dalam pengambilan keputusan. Kebijakan menentukan batas-batas sekitar keputusan yang dapat dan yang tidak dapat diambil.

32 Menggunakan Prosedur Untuk Memudahkan Implementasi Menetapkan Sasaran Tahunan Sasaran tahunan merupakan inti implementasi strategi terutama apakah rincian strategi fungsional sedang dilaksanakan. Mereka mengidentifikasi secara tepat apa yang harus diselesaikan tiap tahun untuk mencapai tujuan strategik organisasi, dalam proses itu, mereka juga memberikan kepada manajer targettarget khusus untuk kinerja tahun yang akan datang Manajemen Berdasarkan Sasaran Manajemen berdasarkan sasaran (MBO) adalah suatu metode untuk mengoperasionalkan strategi. Ia melamapaui jauh sasaran tahunan untuk unit-unit organisasi untuk penetapan performans bagi karyawan individual. MBO mengacu pada seperangkat formal / agak formal yang mulai dengan penetapan tujuan dan berlanjut dengan penilaian prestasi. Manajer dan bawahannya bertindak bersamasama untuk menetapkan tujuan bersama. Unsur-unsur MBO : 1. komitmen pada program 2. penetapan sasaran pada tingkat puncak 3. sasaran individu 4. peranserta 5. otonomi dan pelaksanaan rencana 6. peninjauan prestasi.

33 27 BAB Vl PENETAPAN TUJUAN ORGANISASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Perhatian utama dari manajer tingkat rendah adalah penetapan tujuan pada level departemen atau unit, disamping tujuan-tujuan dari para bawahan mereka. Walaupun kita telah menunjukkan tujuan-tujuan individual pada bagian bawah hirarki yang terdiri dari prestasi dan sasaran-sasaran pengembangan, namun para manajer pada level yang lebih tinggi juga perlu menetapkan tujuan untuk prestasi dan penembangan mereka sendiri. Dalam pendekatan atas ke bawah, manajermanajer tingkat atas menentukan tujuan untuk para bawahannya, sedangkan dalam pendekatan bawah ke atas para bawahan memprakarsai penetapan tujuan untuk posisi mereka dan mengajukannya kepada atasan mereka. 6.1 Pengambilan Keputusan Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai (1) Membuat premises, (2) Mengidentifikasi alternatif-alternatif, (3) Menilai berbagai alternatif menurut sasaran yang hendak dicapai, dan (4) Memilih sebuah alternatif, artinya membuat sebuah keputusan. Pengambilan keputusan yang efektif haruslah rasional. Orang yang bertindak atau memutuskan secara rasional adalah orang yang berusaha mencapai suatu sasaran yang tidak dapat dicapai tanpa tindakan. Mereka harus mempunyai hasrat untuk mendapatkan pemecahan terbaik dengan memilih alternatif yang paling efektif mencapai sasaran. Pada waktu memilih dari antar berbagai alternatif, manajer dapat memakai tiga pendekatan dasar: 1. Pengalaman Ketergantungan pada pengalaman masa lampau, barang kali memainkan peranan lebih besar dari pada semestinya dalam pengambilan keputusan. Para manajer yang berpengalaman percaya bahwa sukses yang telah dicapainya dan kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya memberikan pedoman yang hampir tak salah lagi untuk masa depan. Akan tetapi bergantung pada pebngalaman

34 28 masa lampau sebagai pedoman untuk tindakan masa depan itu bisa pula berbahaya. Pertama, Kebanyakan kita tidak menyadari sebab-sebab dasar dari kesalahan atau kegagalan kita. Kedua, pelajaran dari pengalaman itu mungkin tidak seluruhnya dapat berlaku untuk masalah-masalah baru. Keputusan yang baik harus dinilai terhadap kejadian-kejadian masa depan, sedangkan pengalaman itu adalah masa lampau. 2. Eksperimen Eksperimen sering kali dipakai dalam penelitian ilmiah. Orang sering menyatakan bahwa eksperimen ini hendaklah lebih sering dipakai dalam manajemen dan bahwa satu-satunya cara manajer dapat memastikan benarnya rencana-rencana terutama mengingat faktor-faktor kualitatif adalah dengan mencoba berbagai alternatif dan melihat yang mana yang terbaik. Teknik eksperimen mungkin merupakan teknik paling mahal dari semuanya. Teknik ini hendaknya hanya dipakai sesudah mempertimbangkan alternatif-alternatif yang lain. 3. Riset dan Analisis Teknik yang paling sering dipakai dan hampir pasti paling efektif untuk memilih dari alternatif-alternatif jika menyangkut keputusan-keptusan yang penting, adalah teknik riset dan analisa. Pendekatan ini berarti memecahkan suatu masalah dengan lebih dahulu memahaminya. Jadi ia menyangkut pencarian hubungan-hubungan antar variabel-variabel yang lebih kritis, kendala-kendala, dan premises-premise (pokok pendapat) yang berpeng aruh terhadp sasaran yang hendak dicapai. Salah satu pendekatan ini yang paling komprehensif untuk pengambilan keputusan adalah operation research. Karena ini merupakan alat penting untuk manajemen produksi dan operasi. 6.2 Sifat dan Tujuan Organizing Organizing itu sebagai pengelompokan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk mencapai tujuan, penugasan masing-masing kelompok kepada seorang manajer dengan wewenang yang perlu untuk mengawasinya, dan pengadaan koordinasi horizontal dan vertikal dalam struktur perusahaan.

35 29 Organisasi Formal dan Informal Organisasi formal pada umumnya berati struktur peranan yang disengaja dalam suatu badan (enterprise = perusahaan) yang diorganisir secar formal. Organisasi informal adalah setiap kegiatan pribadi bersama tanpa maksud bersama yang sadar, walaupun menyumbang bagi hasil-hasil bersama (Chester Barnart, The Functions of the Executives). Menurut Keith Davis dari Universitas Arizona, organisasi informal adalah jaringan hubungan pribadi dan sosial yang tidak dibentuk atau diharuskan oleh organisasi formal, tetapi timbul secar spontan sementar orang-orang itu bergaul satu sama lain. Jadi organisasi informal (hubungan-hubungan yang tidak tampak dalam peta organisasi). 6.3 Sifat Pengambilan Keputusan Manajerial Persoalan-persoalan yang berbeda menuntut jenis pengambilan keputusan yang juga berbeda. Berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi 2 keputusan yaitu : 1. Keputusan terprogram Keputusan ini diambil sesuai dengan kebijakan, prosedur, peraturan tertulis / peraturan tidak tertulis yang mempermudah pengambilan keputusan dalam situasi-situasi berulang dengan membatasi / meniadakan alternatif. Keputusan terprogram digunakan untuk mengatasi masalah yang rumit maupun yang tidak rumit. Jika suatu masalah terjadi lagi dan jika unsur-unsur komponennya dapat ditentukan, diramalkan dan dianalisis maka masalah tersebut dapat dipecahkan dengan pengambilan keputusan terprogram. 2. Keputusan tidak terprogram Adalah keputusan yang digunakan untuk memecahkan masalah yang luar biasa / masalah istimewa. Jika suatu masalah jarang muncul sehingga tidak tercakup oleh kebijakan / sedemikian penting sehingga memerlukan perlakuan khusus, maka masalah tersebut harus ditangani dengan suatu keputusan tidak terprogram.

36 30 Proses pengambilan keputusan rasional adalah : 1. Selidiki situasi suatu penyelidikan yang menyeluruh beraspek tiga : penentuan masalah, identifikasi sasaran, dan diagnosis 2. Kembangkan alternatif dengan mencari alternatif yang kreatif dan jangan terburu-buru untuk mengevaluasi. 3. Evaluasi alternatif dan pilihlah yang terbaik membuat evaluasi alternatif dan memilih yang terbaik 4. Laksanakan keputusan dan adakan tindak lanjut membuat rencana pelaksanaan lalu melaksanakan rencana tersebut dan pantau pelaksanaan serta adakan penyesuaian yang perlu.

37 31 BAB VIl PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI 7.1 Definisi Organisasi Pada hakekatnya antara organisasi dengan manajemen tidak dapat dipisahkan. Organisasi merupakan alat manajemen untuk mencapai tujuannya. Secara singkat, definisi organisasi adalah sebagai berikut: A. Dalam arti badan, organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. B. Dalam arti setruktur, organisasi ialah gambaran secara skematis tentang hubungan orang-orang yang terdapat dalam suatu badan dalam rangka usaha mencapai suatu tujuan. C. Dalam arti dinamis, organisasi adalah suatu proses penetapan dan pembagian hubungan antara unsur-unsur organisasi sehingga memungkinkan orang dapat bekerja sama secara efektif untuk mencapai tujuan. Sedangkan fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi, personalia, dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan. Organisasi merupakan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk mencapai tujuan, penugasan masing-masing kelompok kepada seorang manajer dengan wewenang yang perlu untuk mengawasinya dan pengadaan koordinasi horizontal dan vertikal dalam struktur perusahaan. Organisasi merupakan proses mengatur dan mengalikasikan pekerjaan, wewenang dan smber daya diantara angota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai sasaran organisasi. Sasaran yang berbeda memerlukan struktur yang berbeda. Jadi, para manajer harus menyesuaikan struktur organisasi dengan sasaran dan sumberdayanya, sebuiah proses yang disebut desain organisasi.

38 Prinsip-Prinsip Pengorganisasian a. Pembagian Kerja Prinsip ini menyatakan bahwa tugas/ pekerjaan itu akan lebih efisien jika pekerjaan dalam mengerjakan pekerjaan tersebut telah terspesialisasi. Jadi tugas yang besar, dipecah-pecah menjadi tugas-tugas kecil. b. Kesatuan Perintah Prinsip ini menghendaki pekerja hanya bertanggung jawab terhadap satu penyedia (supervisi). Pekerja menghendaki adanya kesatuan perintah dan tanggung jawab. c. Prinsip Skalar Prinsip ini menyatakan bahwa, otoritas dan pertanggung jawaban harus mengalir dengan baik dan tanpa hambatan dari level management puncak sampai management lini pertama. d. Rentang Kendali Rentang kendali ( span of control) adalah batas jumlah bawahan yang dapat diawasi oleh seorang penyedia. 7.3 Bentuk-Bentuk Organisasi Terdapat beberapa bentuk organisasi, yaitu: a. Organisasi Garis (Line Organization) Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat pimpinan dari yang teratas sampai yang terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan masingmasing memberi pertanggung jawaban tugasnya kepada atasan tersebut. Disini seseorang hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja. b. Organisasi garis dan sifat (Line Staff Organization) Disini kesatuan perintah tetap dipertahankan, kepada atasan tersebut. Bawahan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya. Dalam hal ini terdapat satu atau beberapa orang staf. Maksud dari staf disini ialah orang yang ahli dalam bidang tertentu yang tugasnya memberi nasehat dan saran kepada pimpinan.

39 33 c. Organisasi Fungsional (Functional Organization) Struktur ini merupakan bentuk organisasi yang susunannya berdasarkan atas fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi tersebut. Disini seorang karyawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja. Pimpinan berhak memerintah semua karyawan di semua bagian selama masih berhubungan dalam bidang kerjanya. 7.4 Struktur Organisasi Terdapat beberapa jenis struktur organisasi : 1. Organisasi fungsional Pada bentuk ini digunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang menawarkan sebuah lini produk yang terbatas, karena kemungkinan sumber daya khusus dapat digunakan dengan efisien. Kelebihan utama lainnya dari struktur fungsional adalah bahwa bentuk ini mempermudah supervisi, karena setiap manajer haruslah ahli hanya dalam suatu rentangan ketrampilan yang sempit. Disamping itu struktur fungsional mempermudah mobilisasi ketrampilan-ketrampilan khusus dan mengalokasikannya ke bagian-bagian dimana ketrampilan itu paling dibutuhkan. 2. Organisasi produk / pasar Hampir semua perusahaan besar, perusahaan multi produk diorganisasi menurut struktur organisasi produk / pasar. Tidak sama halnya dengan bagian fungsional, suatu divisi mirip dengan suatu bidang usaha terpisah. Kepala divisi yang bersangkutan terutama berfokus pada pengoperasian divisinya, bertanggung gugat ata laba yang diperoleh / kerugian yang diderita dan bahkan mungkin berkompetisi dengan unit-unit lain dalam perusahaan yang sama. 3. Organisasi matriks Pada sebuah organisasi matriks, para karyawan mempunyai 2 orang atasan, artinya mereka berada di bawah wewenang ganda. Manfaat dari struktur ini adalah bahwa struktur matriks memungkinkan organisasi memiliki sejumlah orang yang dibutuhkan, jadi duplikasi yang tidak perlu dapat dihindari. Selain

BAB 3 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

BAB 3 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN BAB 3 PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Sejarah Perkembangan Teori Manajemen Periode Aliran Manajemen Kontributor 1870-1930 Manajemen Ilmiah Frederick W. Taylor Frank & Lillian Gilbreth Henry Gantt Haringthon

Lebih terperinci

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN

DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN DOSEN : DIANA MA RIFAH TEORI PERKEMBANGAN MANAJEMEN UNSUR-UNSUR MANAJEMEN Kerja sama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal Tujuan bersama dan kepastian yang sama akan dicapai Pembagian kerja, tugas

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Manajemen

Perkembangan Teori Manajemen Perkembangan Teori Manajemen Oleh Chamdan Purnama Untuk materi selanjutnya bisa di download di link berikut ini: http://dosen.stie-alanwar.ac.id/read/chamdan/2018/02/07/91/pengantar_manajemen PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik

Evolusi Teori. Manajemen Manajer. Teori Manajem en Klasik Pengertian Manajemen Manajemen dan Manajer Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Lingkungan Eksternal Manajemen sebagai Ilmu dan Seni Definisi Manajemen Fungsi fungsi Manajemen Tingkatan Manajemen Keterampilan

Lebih terperinci

Perkembangan Teori Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP

Perkembangan Teori Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP Perkembangan Teori Manajemen Ima Yudha Perwira, SPi, MP Tiga Aliran Ilmu Manajemen Seperti disiplin ilmu lainnya, manajemen juga mengalami perkembangan dan dialektika pemikiran dari para ahli arus utama.

Lebih terperinci

STUDI TENTANG ORGANISASI

STUDI TENTANG ORGANISASI STUDI TENTANG ORGANISASI Teori-Teori Organisasi 1. Teori Organisasi Klasik Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin. Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori

Lebih terperinci

BAGIAN 2 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

BAGIAN 2 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN BAGIAN 2 EVOLUSI TEORI MANAJEMEN 1. ALIRAN MANAJEMEN ILMIAH 2. ALIRAN TEORI ORGANISASI KLASIK 3. ALIRAN TINGKAH LAKU 4. ALIRAN ILMU MANAJEMEN 5. ALIRAN MANAJEMEN MODERN (KONTEMPORER Penny Rahmawaty Latar

Lebih terperinci

BAB 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN

BAB 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN BAB 1 GAMBARAN UMUM MANAJEMEN Manajemen adalah Bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsifungsi perencanaan (planning),

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV

Disusun Oleh : Abdul Zaelani. Informatika A / IV Disusun Oleh : Abdul Zaelani 208700740 Informatika A / IV Bab 1 Pengertian manajemen Dalam melaksanakan kegiatan produksi diperlukan manajemen yang berguna untuk menerapkan keputusan-keputusan dalam upaya

Lebih terperinci

Sejarah Perkembangan Manajemen

Sejarah Perkembangan Manajemen Sejarah Perkembangan Manajemen Aliran Manajemen 1. Klasik : Manajemen Ilmiah dan Teori Organisasi Klasik 2. Perilaku 3. Ilmu Manajemen Aliran Klasik MANAJEMEN ILMIAH Ada beberapa pendapat : 1. Robert Owen

Lebih terperinci

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI

KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN. OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI A. PENDAHULUAN KETERKAITAN ANTAR PENELITIAN MANAJEMEN DENGAN PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN ILMU MANAJEMEN OLEH : RITHA F. DALIMUNTHE, SE, MsI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan judul

Lebih terperinci

BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER

BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER BAB 2 MANAJEMEN DAN MANAJER KONSEP DASAR MANAJEMEN Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI. Definisi UMUM: Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan

TEORI ORGANISASI. Definisi UMUM: Kelompok orang yang secara bersama-sama ingin mencapai tujuan TEORI ORGANISASI Manusia adalah mahluk social yang cinderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai sautu tujuan tetapi karena keterbatasan kemampuan menyebabkan

Lebih terperinci

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH PENGORGANISASIAN DOSEN : DIANA MA RIFAH ORGANISASI SASARAN Manajer ingin memastikan bahwa organisasi mereka dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama Anggota organisasi memerlukan kerangka kerja yang

Lebih terperinci

H. Dendy K Pramudito, ST, MM. / /

H. Dendy K Pramudito, ST, MM. / / H. Dendy K Pramudito, ST, MM dkpramudito@gmail.com / dkpramudito@hotmail.com +6285719799543 / 021-8474514 Materi Ajar Minggu 1 : Pendahuluan & Evolusi Teori Manajemen Minggu 2 : Pengaruh Lingkungan Terhadap

Lebih terperinci

Manajemen dan Manajer

Manajemen dan Manajer Manajemen dan Manajer Peta pembelajaran Manajemen dan Manajer (6) Role of manager (1) Manajemen dan Manajer Definisi 3 Poin (5) Keterampilan manajer 4 Poin (4) Kegiatan-kegiatan manajer 8 Poin Manajemen

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan Instruksional Khusus Pertemuan 2 LINGKUNGAN ORGANISASI by Sri Suhandiah Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa mengenal & memahami lingkungan organisasi. 2. Mahasiswa memahami pengaruh lingkungan organisasi terhadap perkembangan

Lebih terperinci

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN. Magister Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2017

PENGANTAR MANAJEMEN. Magister Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2017 PENGANTAR MANAJEMEN Kuliah Pertama Teori Manajemen dan Kepemimpinan Magister Manajemen Perguruan Tinggi Fakultas Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada 2017 1 Pengertian Manajemen Seni dalam menyelesaikan

Lebih terperinci

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN

EVOLUSI TEORI MANAJEMEN EVOLUSI TEORI MANAJEMEN Presented by : M Anang Firmansyah Evolusi Teori Manajemen Tujuan : Setelah mengikuti perkuliahan ini anda diharapkan dapat : 1. menjelaskan keadaan pada saat teori manajemen pertama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

Komponen Struktur Organisasi

Komponen Struktur Organisasi Komponen Struktur Organisasi Wewenang Pandangan Klasik Wewenang datang dari atas yang kemudian diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Manajer memperoleh wewenang memerintah dari tingkatan yang lebih tinggi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur

BAB II URAIAN TEORITIS. Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Liza (2006) melakukan penelitian yang berjudul Peranan Struktur Organisasi dalam Meningkatkan Efektivitas Kerja Pada Perusahaan Mandala Airlines Perwakilan

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI Hanny Siagian STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 hanny@mikroskil.ac.id Abstrak Kehadiran struktur organisasi mutlak ada didalam suatu kegiatan

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan PERENCANAAN Tujuan Instruksional Memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perencanaan, proses pembuatan rencana dan tingkat rencana organisasi serta hambatan-hambatan dalam perencanaan. Materi Pembahasan

Lebih terperinci

BAB III PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

BAB III PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN BAB III PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN T U J U A N 1. Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen. 2. Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen beserta karakteristiknya.

Lebih terperinci

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

teguhfp.wordpress.com   HP : Flexi: teguhfp.wordpress.com email: kismantoroadji@gmail.com HP : 081-328089202 Flexi: 0274-7801029 A. PENDAHULUAN Dalam setiap membicarakan ORGANISASI, perlu pemahaman adanya TEORI ORGANISASI yang selalu membahas

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Manajemen Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber dayasumber daya

Lebih terperinci

Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian.

Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian. Evolusi Teori Manajemen Manajemen dan Organisasi adalah prodk sejarah, keadaan sosial, dari tempat kejadian. Jadi kita dapat memahami evolusi teori manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung dengan

Lebih terperinci

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang

Kepemimpinan, sebaliknya, menyangkut menetapkan arah dengan menyusun satu visi masa depan; kemudian mereka menyatukan orangorang Manajemen yang baik menghasilkan tatanan dan konsistensi dengan menyusun rencanarencana formal, merancang struktur organisasi yang ketat, dan memantau hasil melalui perbandingan dengan rencana Kepemimpinan,

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Desain Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGORGANISASIAN : STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI Pengorganisasian

Lebih terperinci

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008

KONSEP UMUM MANAJEMEN. Sumijatun September 2008 KONSEP UMUM MANAJEMEN Sumijatun September 2008 Pengertian Mary Parker Follet Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain James A.F.Stoner Manajemen => proses perencanaan, pengorganisasian,

Lebih terperinci

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

Tri Suswanto Saptadi  Tujuan Tri Suswanto Saptadi http://trisaptadi.uajm.ac.id Tujuan Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen. Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen beserta karakteristiknya.

Lebih terperinci

STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI BARU PEPSI-COLA

STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI BARU PEPSI-COLA STUDI KASUS PERENCANAAN STRATEGI BARU PEPSI-COLA Disusun guna memenuhi tugas Pengantar Manajemen Disusun Oleh: Ana Ranitania A12. 2011. 04469 Khaafizha Nuur R A12. 2011. 04473 Nur Laela Anisa A12. 2011.

Lebih terperinci

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan

Materi Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DAN MANAGER. Dosen : Diana Ma rifah

MANAJEMEN DAN MANAGER. Dosen : Diana Ma rifah MANAJEMEN DAN MANAGER Dosen : Diana Ma rifah PENDAHULUAN Setiap dari kita menjadi anggota dari satu atau lebih organisasi Tiap-tiap organisasi disatukan dan dipertahankan kesatuannya oleh kelompok orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mencapai tujuan. Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia perusahaan yang sangat pesat mengharuskan setiap perusahaan mendapatkan karyawan yang berkualitas dan mampu membawa perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur organisasi. Tatap Muka Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA MODUL PERKULIAHAN ORGANIZATION THEORY AND DESIGN POKOK BAHASAN : Struktur Organisasi Fakultas Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 09 35008 Abstract Kompetensi

Lebih terperinci

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi.

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. Maya Dewi Savitri, MSi. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI Maya Dewi Savitri, MSi. 1 Pertemuan 12 Organisasi dan Kelompok Kerja 2 Materi 1. Pengertian organisasi 2. Prinsip organisasi 3. Bentuk organisasi 4. Proses pengorganisasian

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami konsep

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN KONSEP

PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN KONSEP PERTEMUAN 3 PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN PERKEMBANGAN KONSEP MANAJEMEN A. KONSEP DASAR Hingga saat ini tidak ada suatu teori umum atau sekumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan untuk semua

Lebih terperinci

Pemimpin. Organisasi. Sekumpulan orang Kerja sama Tujuan. Seni Ilmu Profesi MANAJEMEN

Pemimpin. Organisasi. Sekumpulan orang Kerja sama Tujuan. Seni Ilmu Profesi MANAJEMEN PENGANTAR MANAJEMEN Organisasi Pemimpin Sekumpulan orang Kerja sama Tujuan MANAJEMEN Seni Ilmu Profesi SEJARAH PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN PERIODE WAKTU ALIRAN MANAJEMEN KONTRIBUTOR 1771-1871 Awal Teori

Lebih terperinci

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

Manajemen Strategik dalam Pendidikan Manajemen Strategik dalam Pendidikan Oleh : Winarto* A. Pendahuluan Manajemen pendidikan yang diterapkan di lingkungan internal sistem persekolahan hanyalah sebagian dari tanggung jawab kepala sekolah

Lebih terperinci

2. Perkembangan Teori Manajemen

2. Perkembangan Teori Manajemen 1. Pendahuluan Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmumanajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun tatacara penting dalam rneneliti, menganalisis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terkecil adalah sebuah keluarga dan tentunya setiap orang dilahirkan dalam sebuah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Oganisasi Organisasi merupakan alat atau wadah yang statis. Setiap orang tentunya pernah ataupun sedang berada di dalam sebuah organisasi. Secara

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Anggaran Perencanaan merupakan perumusan awal segala sesuatu yang akan dicapai. Perencanaan melibatkan evaluasi mendalam dan cermat serangkaian tindakan terpilih dan penetapan

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Definisi Sistem Sekumpulan

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning)

PERENCANAAN (planning) PERENCANAAN (planning) Dasar Manajemen dan Bisnis Bahan: Gary Dessler Bab 3&4 created by Ryani D P 1 FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari serangkaian kegiatan seperti perencanaan, pengendalian/pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai

Lebih terperinci

PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL

PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL PROYEK DAN MANAJEMEN FUNGSIONAL Konsep dan Pemikiran Proyek Manajemen Klasik - berkembang secara alamiah Manajemen Modern - dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad 20 MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan Sumber Daya Manusia Siagian (2008) menyatakan perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa depan.

Lebih terperinci

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian

Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Kewenangan dan Pengendalian Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN MATERI 2 PERKEMBANGAN SEJARAH TEORI MANAJEMEN STMIK KAPUTAMA BINJAI Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE., M.Si Latar belakang sejarah manajemen Manajemen telah ada sejak lama, dimana usaha yg terorganisasi

Lebih terperinci

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan

Syarat Organisasi. 1. Sekelompok orang. 2. Hubungan dan Pembagian Kerja. 3. Tujuan Organizing Syarat Organisasi 1. Sekelompok orang 2. Hubungan dan Pembagian Kerja 3. Tujuan Definisi Organizing Aplikasi syarat organisasi Gambaran skematis hubungan kerja capai tujuan Proses penetapan

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen

Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen Manajemen Informasi Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. makalah perencanaan Sdm makalah perencanaan Sdm BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sebuah organisasi dalam mewujudkan eksistensinya dalam rangka mencapai tujuan memerlukan perencanaan Sumber daya manusia yang efektif. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dalam dunia usaha di negara Indonesia mengalami situasi perekonomian yang tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh situasi dan kondisi di Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM

ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM ANALISIS LANJUTAN ANALISIS MANAJEMEN SECARAN UMUM MAKSUD DAN TUJUAN Analisis manajemen secara umum yang dilakukan oleh auditor dimaksudkan untuk menilai efisiensi dan efektifitas fungsi manajemen dalam

Lebih terperinci

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI

MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI MATERI INISIASI KEEMPAT: BIROKRASI ORGANISASI PENDAHULUAN Model organisasi birokratis diperkenalkan pertama kali oleh Max Weber. Dia membahas peran organisasi dalam suatu masyarakat dan mencoba menjawab

Lebih terperinci

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI BAB 7 PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI Pengorganisasian Pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses mengatur SDM dan sumber daya lainnya dalam menjalankan strategi perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205)

Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205) Konsep Sistem dan Sistem Informasi pada Organisasi dan Manajemen Perusahaan (Lanjutan..) Konsep Sistem Informasi (TIF 1205) Analisis Sistem Langkah langkah pada Analisis Sistem Perancangan Sistem Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang masing-masing jabatan. Pekerjaan (job) terdiri dari sekelompok tugas yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pembagian Kerja 2.1.1 Pengertian Pembagian Kerja Tugas merupakan suatu kewajiban dalam pekerjaan yang telah ditentukan dalam organisasi untuk melaksanakan pekerjaan yang telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Pada masa sekarang ini, manajemen bukan lagi merupakan istilah yang asing bagi kita. Istilah manajemen telah digunakan sejak dulu, berasal dari bahasa

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan

Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester Gasal Permasalahan Umum yang Sering Terjadi pada Perusahaan Oleh: Kharisma Safiri (01212080) Dosen: Iga Aju Nitya Dharmani, SE., MM. Fakultas Ekonomi Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Didalam dunia usaha terutama suatu perusahaan akan dihadapkan pada suatu masalah bagaimana perusahaan tersebut dapat terus beroperasi dan berhasil didalam persaingan

Lebih terperinci

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012

IKLIM ORGANISASI. Rangkaian Kolom Kluster I, 2012 IKLIM ORGANISASI Sebuah mesin memiliki batas kapasitas yang tidak dapat dilampaui berapapun besaran jumlah energi yang diberikan pada alat itu. Mesin hanya dapat menghasilkan produk dalam batas yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BUKU AJAR DASAR MANAJEMEN & BISNIS

BUKU AJAR DASAR MANAJEMEN & BISNIS BUKU AJAR DASAR MANAJEMEN & BISNIS Oleh Rudy Haryanto, S.Sos, MM PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2014 1 Daftar Isi Hal BAB 1 Konsep Dasar Manajemen

Lebih terperinci

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI 9. PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI Manajer senatiasa mengantisipasi perubahan-perubahan dalam lingkungan yang akan mensyaratkan penyesuaian-penyesuaian disain organisasi diwaktu yang akan datang.

Lebih terperinci

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap) 7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO 9001 2015 (versi lengkap) diterjemahkan oleh: Syahu Sugian O Dokumen ini memperkenalkan tujuh Prinsip Manajemen Mutu. ISO 9000, ISO 9001, dan standar manajemen mutu terkait

Lebih terperinci

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi

Perencanaan Strategis Pengendalian Manaajemen Pengendalian Operasi Oleh: Bambang Moertijoso Manajemen sebagai proses atau kegiatan yang menjelaskan apa yang dilakukan manajer pada operasional organisasi mereka untuk merencanakan, meng organisasikan, memprakarsai, mengendalikan

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 BAB II PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN A. Pengantar Untuk

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN TERHADAP PENINGKATAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. TUNGGAL DARA INDONESIA DI WONOGIRI SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza MENGELOLA ENTITAS BISNIS Muniya Alteza Manajer Kerja manajer mencakup usaha untuk mengembangkan strategi dan rencana taktis Manajer harus menganalisa lingkungan persaingan, merencanakan, mengelola, mengarahkan,

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan

Pengambilan Keputusan PENGAMBILAN KEPUTUSAN Merkuria Karyantina

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN marita_ahdiyana@uny.ac.id PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN Oleh: Marita Ahdiyana MAZAB KLASIK Teori & prinsip manajemen memberikan kemudahan dlm menentukan hal2 yg harus dikerjakan utk dpt secara efektif menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Karyawan Karyawan dan perusahaan merupakan dua pihak yang saling membutuhkan dan masing-masing mempunyai tujuan. Untuk mengusahakan integrasi antara tujuan perusahaan dan tujuan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI

Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI Temu-4A LINGKUNGAN EKSTERNAL ORGANAISASI Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal terdiri atas unsur di luar organisasi yang sebagian besar tidak dapat dikendalikan dan berpengaruh dalam pembuatan

Lebih terperinci

Sejarah Teori Manajemen Hasim As ari

Sejarah Teori Manajemen Hasim As ari Manajemen Bisnis Sejarah Teori Manajemen Hasim As ari Sejarah Ilmu Manajemen Peninggalan fisik sebagai ciri adanya implementasi ilmu manajemen; Sejarah Ilmu Manajemen Peninggalan fisik tersebut menggambarkan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis

STRUKTUR ORGANISASI. By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI By Nina Triolita, SE, MM. Pertemuan Ke 10 Pengantar Bisnis STRUKTUR ORGANISASI Mengidentifikasi tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan, hubungan antara jabatan-jabatan

Lebih terperinci

Pertemuan 2_Teori Mnj

Pertemuan 2_Teori Mnj Management Pertemuan 2_Teori Mnj Disarikan dari berbagai sumber Perkembangan Teori Manajemen 2 4 (empat) alasan mempelajari teori manajemen antara lain : Teori mengarahkan keputusan Manajemen. Mempelajari

Lebih terperinci

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved.

BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis. Copyright 2005 by South-Western, a division of Thomson Learning, Inc. All rights reserved. BAB VIII Struktur dan kultur organisasi bisnis Menjelaskan pentingnya struktur dan kultur dalam organisasi bisnis Menjelaskan hubungan desain organisasi, struktur, kultur, dan lingkungan Menjelaskan tipe-tipe

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Kinerja di Balai Ternak Embrio Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen telah banyak disebut sebagai seni untuk menyelesaikan pekerjaan melalui melalui orang lain. Definisi ini, yang dikemukakan oleh

Lebih terperinci

HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN

HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN HAKEKAT PENGENDALIAN MANAJEMEN Latar Belakang Pengendalian (control) merupakan bagian dari fungsi manajemen. Fungsi manajemen meliputi: Planning, Organizing, Staffing, Leading, and Controlling g berperan

Lebih terperinci

BAB 5 MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA

BAB 5 MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA BAB 5 MANAJER DAN LINGKUNGAN ORGANISASI, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA Pendahuluan Lingkungan selalu mempengaruhi organisasi dalam melakukan aktifitas, baik secara langsung maupun secara tak langsung.

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM :

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP MANAJEMEN PEMASARAN Oleh : Adisty Bramantyo Sahertian Dosen : Nanang Suryadi NIM : 125020306111001 MACAM-MACAM LINGKUNGAN ORGANISASI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERUSAHAAN Lingkungan

Lebih terperinci

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi

Materi Minggu 5. Desain dan Struktur Organisasi T e o r i O r g a n i s a s i U m u m 2 26 Materi Minggu 5 Desain dan Struktur Organisasi 5.1. Dimensi Struktur Organisasi Empat desain keputusan (pembagian kerja, pendelegasian kewenangan, pembagian departemen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gaya kepemimpinan suatu organisasi merupakan salah satu faktor lingkungan intern yang sangat jelas mempunyai pengaruh terhadap perumusan kebijaksanaan dan penentuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ditentukan sebelumnya. Apabila secara formal dalam organisasi maka proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Administrasi Negara 1. Pengertian Administrasi Administrasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara kerjasama untuk mencapai tujuan bersama

Lebih terperinci

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN?

APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? FUNGSI MANAJE EMEN APA ITU FUNGSI MANAJEMEN? elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai

Lebih terperinci