PEDOMAN PENELITIAN MAHASISWA. Dosen Pembimbing Dr Darwin H Pangaribuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEDOMAN PENELITIAN MAHASISWA. Dosen Pembimbing Dr Darwin H Pangaribuan"

Transkripsi

1 0 PEDOMAN PENELITIAN MAHASISWA Dosen Pembimbing Dr Darwin H Pangaribuan Bandar Lampung Versi April 2015

2 1 1. Mohon dengan hormat, informasi dalam pedoman ini hanya untuk internal dosen pembimbing dan mahasiwa penelitian. Jangan disebarluaskan, ditunjukkan atau di fotokopi dll kepada mahasiswa atau dosen lain. Sebab informasi dalam pedoman ini hanya berlaku internal, hanya untuk penelitian di lokasi Kota Sepang, serta khusus komoditi jagung manis. Setiap penelitian mempunyai manual masing masing sesuai dengan komoditi, kondisi lapang dan gaya pembimbing. 2. Mohon setiap diskusi bimbingan di ruangan selalu membawa pedoman ini di laptop Anda.

3 2 DAFTAR ISI 1. PENGANTAR 3 2. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN KEMUDAHAN DAN KEWAJIBAN 4 6. SEPULUH PERTANYAAN SEBELUM SEMINAR USUL JAGUNG MANIS 7 7. GAMBAR PETAK 3 x 3 m & CARA PEMBERIAN PUPUK ORGANIK 8 8. SEPULUH LANGKAH PERSIAPAN TANAM DAN AWAL TANAM 9 9. SEPULUH TUGAS SELAMA PERTUMBUHAN TANAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMATAN PEUBAH PANEN JAGUNG MANIS TEMPLATE DATA PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN JAGUNG MANIS PERSIAPAN2 SEBELUM PANEN PETUNJUK PENGOLAHAN DATA DAN PENULISAN SKRIPSI SEPULUH PETUNJUK SEMINAR HASIL DAN UJIAN KOMPREHENSIF PENUTUP 22

4 3 1. PENGANTAR MHS MINAT HORTI dan TANAH ANGK 2011 LOKASI LAHAN: Jl Harapan Kota Sepang, seluas 800 m2. Komunikasi dengan dosen: SMS (jangan telpon) di (XL) atau (SPT) 2. JADWAL KEGIATAN PENELITIAN 2015 SHIFT 2 (3 mhs) Nomor Waktu Aktivitas 1 Maret Juni 2014 Kuliah MP 2 1 Juli 30 Sept 2014 KKN Tematik atau PU 3 Sept Des 2014 Administrasi Jurusan, Persiapan Tanam 4 < 15 Jan 2015 Seminar Usul Tanam Jan 28 Febr 2015 KKN 6 14 April 2015 Tanam 2 7 Juni 2015 Panen 2 8 Juni - Juli 2015 Olah data dan menulis 9 Agt Sept 2015 Seminar hasil dan Ujian Kompre 10 Agt, Okt, Des 2015 Wisuda Tugas pribadi Anda, bukan kelompok. Tabel diatas adalah kerangka waktu umum. Setelah Anda membaca buku Pedoman Penelitian ini, tugas Anda adalah membuat Tabel Mingguan (Time Schedule) harian lengkap dengan rincian tugas pekerjaan penelitian Anda. Time Schedule harian diserahkan kepada dosen paling lambat 3 hari setelah tanam.

5 4 3. KEMUDAHAN DAN KEWAJIBAN Pada dasarnya mahasiswa sudah dianggap mandiri dalam penelitian, akan tetapi oleh karena baru Level S1 masih tetap perlu dibimbing oleh dosen pembimbing. Tidak ada kewajiban dosen menyediakan semua fasilitas penelitian kepada mahasiswa. Biaya peneltian, pada dasarnya, adalah inisiatif mahasiswa. Dosen yang mendapat proyek penelitian, akan memberikan banyak kemudahan kepada mahasiswa yang terlibat dalam penelitian tersebut. Namun, partisipasi mahasiswa tetap harus ada dalam bentuk partisipasi dana, tenaga dan pikiran. Kemudahan dari Dosen: 1. Meminjamkan dan mempersiapkan lahan penelitian sampai siap tanam. Lahan penelitian terisolasi sehingga relatif bebas HPT. 2. Menyediakan sarana yaitu benih, pupuk, fungisida (jika diperlukan) dan prasarana yaitu peralatan semprot, tanam dan panen. 3. Mengawasi di lapangan ketika tanam, pemeliharaan dan panen. 4. Memberikan ide penelitian, pustaka seperlunya, dan menulis publikasi bersama dosen dan mahasiswa sesuai peraturan yang berlaku. Sesuai surat edaran rektor dan etika publikasi, maka penulis pertama adalah dosen pembimbing dan mahasiswa sebagai co-author. Kewajiban mahasiswa 1. Menanam, memelihara tanaman (penyiangan dan pembumbunan) dan memanen, dengan meminta bantuan teman untuk gotong royong 2. Apabila mhs berlambat lambat bisa menanam di musim kemarau (misal tanam Juni dst). Konsekuensi di musim kemarau adalah mhs harus membeli air dari tanki air bila kurang air karena tidak ada hujan 3. Menyediakan makanan dan minuman ketika tanam, pemeliharaan dan panen kepada teman sekerja. 4. Mengambil data dengan teliti (karena ini adalah penelitian) dan akurat (supaya dalam analisis ragam tidak ada data yang bias dan tidak ada data pencilan), sesuai dengan petunjuk dosen dan SOP penelitian jagung manis 5. Mengerjakan penelitian dan penulisan skripsi dengan bersemangat dan sesuai jadwal waktu diatas yang sudah disepakati. Semakin cepat lulus semakin baik.

6 5 6. Mahasiswa dilarang keras mempublikasikan sebagian atau seluruh data maupun hasil penelitian di blog pribadi, facebook, , group chatting, dan lain lain media. Pelanggaran terhadap hal ini dapat dikenakan sangsi. Perjanjiannya adalah sbb: Skripsi adalah publikasi mandiri mahasiswa, sedangkan tugas jurnal adalah publikasi bersama dosen plus mahasiswa. 4. HASIL AKHIR DARI TUGAS AKHIR 6 SKS ADALAH 1. Memperoleh Kepuasan Objektif dengan cara membuat persiapan seminar usul, seminar hasil dan ujian komprehensif sebaik baiknya. Inilah karya terakhir mhs di kampus, agar mhs bisa wisuda sesuai jadwal. 2. Memperoleh Kepuasan Subjektif yaitu selama penelitian di lapang, hendaknya mhs menikmati tanaman dan mau berkeringat, sehingga memperoleh kesan kesan dan dapat membangun cerita.

7 6 5. TATA TERTIB DI LAHAN: 1. Bila ke lahan harus berdua, jangan sendirian. 2. Pintu gerbang harus selalu dalam keadaan tertutup, untuk menghindari orang luar masuk dan juga mencegah masuknya hama penyakit dari luar. 3. Selesai dari lahan harus mengisi log book, dan mencatat Nama, tanggal dan kegiatan apa saja yang Anda lakukan. Hal ini berguna sebagai kontrol bahwa Anda benar berada di lapang dan melakukan aktivitas penelitian. Dosen akan memeriksa log book dan aktivitas Anda selama di lapangan. 4. Sampah harap dibuang pada tempatnya, jangan membuang sampah sembarangan. 5. Sarana alat semprot setelah dipakai agar dicuci dibersihkan kembali dan di taruh di tempat yang tersembunyi. 6. Kunci lahan jangan di buat duplikat dan dikembalikan setelah selesai penelitian di lapang. 7. Setiap ke lapang, pastikan bahwa petakan Anda bersih dari gulma. Setiap ada rumput harus segera dicabut saat itu juga. 8. Jika ada tanaman yang terserang penyakit bulai, segera dicabut dan dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibawa ke luar lahan percobaan agar jangan menular ke tanaman lain. Jangan dibuang ke tempat sampah. 9. Label petak dibuat oleh Anda sendiri, terbuat dari bambu lalu di cat warna terang. Simbol label harus berbeda diantara 4 mahasiswa. Jangan ada huruf yang sama. 10. Setiap kegiatan di lapangan harus Anda foto. Membawa kamera adalah keharusan setiap ke lahan.

8 7 6. SEPULUH PERTANYAAN SEBELUM SEMINAR USUL JAGUNG MANIS 1. Jelaskan bagaimana jagung manis mengalami mutas resesif. 2. Jelaskan dua kelompok pengaruh delapan gen penyebab rasa manis. 3. Potensi produktivitas jagung manis hibrida tanpa kelobot adalah. 4. Mengapa perlu ada isolasi dalam penanaman jagung manis. 5. Sebelum menanam jagung manis, sebaiknya benih dicampur dengan apa, dan mengapa? 6. a. Pupuk nitrogen (N). uraikan manfaatnya bagi tanaman, gejala kekurangan, gejala kelebihan, diserap tanaman dlm bentuk apa? b. Idem untuk fosfor (P) c. Idem untuk kalium (K) 7. a. Bayangkan gambarnya dan hafalkan fase-fase jagung manis mulai dari VE s.d. R6. b. Tiga fase pertumbuhan jagung manis adalah 8. Jelaskan penyakit bulai, penyebab, penularan, menyerang tanaman usia berapa, dan cara pengendaliannya. 9. Sebutkan 4 ciri jagung manis sudah siap panen. 10. Sebutkan 5 langkah cara dan proses pemanenan jagung manis yang tepat. Sumber jawaban: Syukur dan Rifianto (2013). Jagung Manis. Penebar Swadaya Setiap sebelum seminar usul, seminar hasil, dan ujian komprehensif mahasiswa harus sudah konfirmasi dengan dosen pembimbing dan pembahas; serta sudah menyerahkan draft seminar dan draft ujian beberapa hari sebelumnya.

9 8 7. GAMBAR PETAK 3 x 3 m & CARA PEMBERIAN PUPUK ORGANIK Cara pemberian pupuk organik yg diperkaya dalam penelitian ini perlu dicermati agar teknik aplikasi benar. Sebagai contoh akan dijelaskan pemberian pupuk dosis 10 ton/ha pada luasan 1 ha. Apabila kita menyebar merata pada semua permukaan lahan maka akan diperlukan 10 ton pupuk organik pada luasan lahan 1 ha. Tetapi jika pupuk diberikan pada saluran atau bedengan maka pupuk yang diperlukan sebagai berikut: Misal jarak tanam jagung manis adalah 20 x 70 cm yang membentuk sebuah barisan dengan jarak antar barisan 70 cm. Masing-masing barisan berada tepat pada titik tengah didalam saluran (lihat gambar), sehingga jumlah saluran akan sama dengan jumlah barisan. Jumlah barisan pada satu barisan adalah = 142 saluran 3.0 m Barisan 3.0 Saluran/ Guludan 20 cm (dalam baris) 40 cm 70 cm (antarbaris) Gambar penampang guludan, barisan dan jarak tanam jagung manis. Plotting petak percobaan gunakan benang, di akhir penelitian benang dan paku harus diamankan.

10 9 8. SEPULUH LANGKAH PERSIAPAN TANAM DAN AWAL TANAM 1. Lahan sudah di olah dua kali, olah kasar dan olah halus (dikerjakan oleh tukang) 2. Plotting lahan, sesuai ukuran petak 3 x 3 meter. Siapkan pacul dll. Juga, bersihkan lahan dari plastik plastik dan rumput liar. 3. Bambu yang bertuliskan kode petak sudah dibuat. Kode petak di bambu di cat, supaya tidak luntur karena hujan. 4. Siapkan bubungan (contong) daun pisang sebanyak 3 x 25 contong untuk menyemai benih jagung sebagai bahan sulaman. Bubungan pisang ditaruh pada petak cadangan. Apabila selama 2-3 minggu ada tanaman mati atau terserang penyakit langsung diganti dengan bahan tanam sulaman dari contong daun pisang. 5. Sarana sarana benih, fungisida, pupuk dan lain-lain sudah dibeli 6. Timbang pupuk di lab agronomi sesuai dengan metode aplikasi di proposal. 7. Ketika menanam taruh Furadan 3G (optional) dekat benih untuk mencegah semut dll. Meletakkan benih jagung dan pupuk terpisah sesuai dengan proposal. 8. Menanam bulan April dst, harus menanam apabila tanah lembab yaitu setelah sehari sebelumnya ada hujan. 9. Kecuali musim hujan, Benih harus rutin disiram setiap pagi selama 2-3 minggu pertama. Selanjutnya mengandalkan air hujan dan atau air truk tanki. 10. Jangan lupa mencatat data curah hujan (mengukur air hujan dalam wadah dan menuang dalam gelas ukur) dan suhu harian (membaca termometer suhu atau mencatat dari lab terpadu) setiap hari.

11 10 9. SEPULUH TUGAS SELAMA PERTUMBUHAN TANAM 1. Melihat ke lahan setiap hari (bergantian dengan tim) memastikan tidak ada ayam dari luar masuk. Sambil memperlihatkan kepada masyarakat bahwa ada penelitian mahasiswa Unila sehingga keamanan terjaga. 2. Mengukur kadar kehijauan daun pada umur 4-5 MST, pinjam SPAD dari lab ilmu tanaman Ibu Yusnita 3. Mengamati tinggi tanaman dan jumlah daun mulai umur 3 MST sampai dengan puncak vegetatif maksimum 4. Mengamati waktu berbunga 50% dan waktu keluar bunga jantan 50%. 5. Menyiram tanaman jangan sampai stress air yang dicirikan dengan tanaman cepat berbunga. Sumber air adalah air hujan dan atau air truk tanki 6. Menyemprot tanaman jika diperlukan, lokasi lahan relatif bebas HPT. Apabila ada tanaman yang terserang penyakit agar segera dicabut dan dimasukkan dalam kantong plastik dan dibawa keluar. 7. Membumbun tanaman: Pembumbunan pertama pada umur 4 5 MST supaya tanaman tidak rebah (dikerjakan oleh mhs gotong royong) dan pembumbunan kedua bila ada tanaman roboh pada umur 6-7 MST 8. Membersihkan dari rumput rumput gulma secara manual sambil membumbun tanaman. 9. Memperhatikan tanda tanda tongkol siap panen seraya mempersiapkan keperluan panen. 10. Jangan lupa selalu mencatat kegiatan harian dalam log book.

12 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENGAMATAN PEUBAH PANEN JAGUNG MANIS Catatan: Peubah yang mahasiswa amati untuk skripsi harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dosen Ada beberapa peubah ekstra yang dosen minta tolong mahasiswa ambil. Data tersebut adalah untuk keperluan publikasi dalam jurnal. Data Lab sebelum Tanam: 1. Data analisis awal tanah; 2. Data analisis kompos awal Data Cuaca: 1. Mhs wajib mencatat data suhu di lab lapang terpadu setiap hari (dilakukan dengan cara membagi tugas sesama teman), dan melaporkan data tsb kepada dosen setiap dua minggu. 2. Mhs wajib mencatat data curah hujan di lahan penelitian setiap pagi hari (dilakukan dengan cara membagi tugas sesama teman), dan melaporkan data tsb kepada dosen setiap dua minggu. PEUBAH PENGAMATAN JAGUNG MANIS Pengamatan dilakukan terhadap variabel pertumbuhan, komponen hasil dan variabel lain. Pengamatan terhadap variabel pertumbuhan dilakukan terhadap 5 tanaman sampel (ada juga 10 tanaman sampel) pada masing-masing petak di luar ubinan, sedangkan pengamatan variabel komponen hasil dilakukan pada ubinan. (TABEL A) PEUBAH PERTUMBUHAN VEGETATIF YANG DIAMATI: A1. Tinggi tanaman maksimum (cm), diukur pada sekitar HST. Tinggi tanaman (cm) maksimum setelah keluar malai jantan, diukur dari permukaan tanah sampai pangkal tangkai bunga jantan. A2. Jumlah daun (helai), saat bersamaan dengan pengukuran tinggi Daun yang dihitung yaitu daun yang telah membuka penuh dan minimal 50% masih berwarna hijau. Pengamatan dilakukan setiap 2 minggu sekali (atau 10 hari sekali) pada tanaman sampel dimulai dari umur tanaman 3 minggu, sesuai dengan jadwal mengukur tinggi tanaman

13 12 A3. Tinggi tongkol utama (cm), diukur dari atas permukaan tanah sampai buku di mana tongkol teratas berada, saat tassel muncul A4. Diameter batang (cm), diukur pada batang 10 cm di atas permukaan tanah setelah tassel muncul. Pengukuran diameter batang dilakukan setelah munculnya bunga jantan (tasseling) dengan menggunakan jangka sorong. Pengukuran dilakukan pada bagian tengah ruas ketiga A5. Panjang ruas (cm) Panjang ruas diukur bersamaan dengan pengukuran diameter batang dengan mengukur panjang ruas ketiga A6. ILD (indeks luas daun) Indeks luas daun diamati umur 21, 35, 49 dan 63 hst. Indeks luas daun dihitung dengan membagi total luas daun tanaman dengan luas lahan yang diduduki tanaman. Luas daun dihitung dengan dengan metode panjang x lebar daun maksimum x konstanta. Nilai konstanta dicari dengan menghitung luas daun sebenarnya di atas kertas melimeter blok dibagi dengan perkalian panjang dan lebar daun maksimum. Indeks luas daun diperoleh dengan rumus: ILD = Panjang x lebar daun maksimum x jumlah daun/tanaman Jarak tanam A7. Tingkat kehijauan daun, yaitu dengan menggunakan Minolta SPAD. Pinjam Minolta alat untuk mengukur kehijauan daun di Lab Ilmu Tanaman. A8. Saat munculnya bunga jantan (tasseling) (HST). Penghitungan saat tasseling dilakukan apabila 50% dari populasi tanaman dalam satu petak sudah keluar bunga jantannya. A9. Saat munculnya bunga betina (silking) (HSt) Saat silking ditentukan dengan kriteria 50% dari populasi tanaman dalam satu petak sudah mengeluarkan rambut dengan panjang lebih kurang 2 cm. Apabila rambut belum mencapai 2 cm belum dianggap saat silking.

14 13 Data Lab masa vegetatif: Data Lab: Saat vegetatif maksimum (sekitar 5-6 MST), petiklah 2 daun tanaman (sembarang tanaman) bagian tengah dibawah tongkol, lalu dicacah dan dimasukkan ke dalam amplop coklat untuk mengukur kadar serapan hara. Lalu bawa ke lab tanah untuk diukur serapan hara N, P, dan K (lengkap). Data Lab: Idealnya ada juga disini data analisis tanah pertengahan PANEN DAN PASCAPANEN Ciri jagung manis siap panen: Pengamatan umur siap panen dilakukan dengan kriteria 50% dari tanaman dalam petak ada tanda-tanda siap panen (kelobot tongkol sudah mengering, 75% tasseling sudah mengering serta biji sudah padat, mengkilap dan jika ditekan terasa keras. Persiapan peralatan sebelum panen H-1 1. Kantong plastik dan bungkus amplop brangkasan telah ditandai. Warna kantung plastik setiap mahasiswa harus berbeda. 1a. Beli kantong plastik sebanyak 1 bungkus besar warna putih, merah, dan warna lain. Jangan beli warna hitam, sebab tidak bisa di tulisi spidol permanen. 1b. Beli amplop di pasar tengah yang berbeda warna dan motif setiap mahasiswa. 2. Simbol perlakuan untuk foto-foto telah dilaminating. Cukup simbol perlakuan dari satu ulangan saja. Tidak perlu dari semua 3 ulangan, dan juga simbol ulangan jangan ada. Jadi cukup simbol perlakuan saja. Lihat file cara mengambil foto yang baik. 3. Siapkan timbangan, jangka sorong, (pinjam di lab agronomi) staples dan isinya untuk menstaples amplop brangkasan. 4. Topi, air minum dll.

15 14 Petunjuk teknis panen H-1 1. Siapkan kantong plastik beri simbol dengan spidol permanen. (Perhatikan: Di tengah terik matahari, isi spidol permanen langsung habis. Jadi buat simbol di kantong plastik dirumah). Aritlah 3 tanaman (perhatikan akar tanaman jangan ikut diangkat). Lalu ambilah 3 tongkol jagung manis, masukkan 3 tongkol dalam kantong plastik. Ukurlah Kadar Padatan Total Terlarut (PTT, atau Brix) pada biji jagung manis hasil penyerbukan sendiri. (Cara mengukur jagung manis dijelaskan dalam file tersendiri). Harus selesai hari yg sama mengukur brix jagung manis, supaya kadar kemanisan stabil. Jauhkan dari matahari hasil panen, agar kualitas kemanisan jagung manis stabil. 2. Sambil menunggu pekerjaan mengukur kadar total padatan terlarut. Ambillah Foto2 dengan cara menjejerkan tongkol2 dengan kelobot dan tanpa kelobot pada setiap perlakuan. Letakkan simbol perlakuan yang telah dibuat sebelumnya. Dengan alas kertas karton biru dan ada penanda spidol atau penggaris. Lihat file cara mengambil foto 3. Dari 3 tanaman tersebut, ambillah 3 daun dari 3 tanaman yg persis berada di bawah tongkol lalu ukur panjang dan lebar daun. Panjang dan lebar daun dipakai untuk mengukur ILD (indeks luas daun) tanaman yang tinggal masukan rumus. Idealnya ILD diukur pada 21, 31, 41, 51, 61 dan 71 HST. Panjang daun mengikuti urat daun, lebar daun diambil pada bagian tengah yang terlebar. Bila daunnya rusak, boleh diganti dengan daun baru yaitu daun dibawahnya. 4. Dari 3 tanaman sampel tersebut diatas, pilihlah 1 tanaman (idealnya 2, tetapi kendala ada di oven laboratorium yg terbatas). Ukurlah bobot brangkasan kering. Cacahlah dengan halus supaya bisa dimuat dalam satu amplop coklat. Jangan pakai kertas koran sebab akan hancur dalam oven. Staples lah amplop tersebut. Lalu langsung dihantar hari yg sama ke lab Agronomi dgn bantuan karyawan Lab Agronomi yaitu Bu Fatma.

16 15 (TABEL B) PENGAMATAN SEBELUM PANEN (LAKUKAN H-1) B1. Kadar Padatan Total Terlarut (PTT) pada biji jagung manis hasil penyerbukan sendiri ( o Briks), Sampel jagung manis adalah 3 tongkol. Cara mengukur Kadar Brix, lihat file tersendiri. B2. Jumlah tanaman yang hidup per petak. B3. Tanaman yang terserang penyakit bulai per plot (%) B4. Jumlah tongkol efektif yang dipanen per petak. Tanaman jagung manis rata rata ada satu sampai dua tongkol. Tongkol efektif adalah tongkol yang berisi. Tongkol kecil tidak berisi tidak dihitung. B5. Bobot brangkasan kering (gr) di oven dalam lab. 1 tanaman di oven dalam lab. Cara lain mengukur bobot brangkasan kering Berat kering oven brangkasan/tanaman dicari dengan cara menimbang sub sampel brangkasan segar sebanyak 100 g kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 80 0 C sampai beratnya konstan. Berat sub sampel tersebut kemudian dikonversi menjadi berat kering oven/tanaman BKO Berat segar Berangkasan/ = berangkasan/tanaman (kg) x BKO sub sampel (g) tanaman (g) 100 g sub sampel (g) Jumlah tanaman/ubinan B6. Bobot 3 tongkol Brix (kg), untuk dijumlahan dengan bobot tongkol per petak Petunjuk Teknis Panen hari H (pelaksanaan pagi) 1. Siapkan kantong plastik beri simbol dengan spidol permanen. Petik 10 tongkol dari 10 tanaman sampel untuk mengukur data C1 dan C2. Masukan kantong plastik. Timbang berat 10 tongkol dengan kelobot tersebut. Gunakan timbangan 10 kg 2. Kupaslah 10 tongkol tersebut, lalu timbang bobot 10 tongkol tanpa kelobot tersebut

17 16 3. Ambil 5 tongkol tersebut, untu kmengukur data C3 sampai dengan C9. lalu ukur Panjang tongkol (cm), yaitu diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung tongkol. Gunakan meteran jahit! 4. Hitung juga panjang baris pada tongkol (cm), yaitu diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung baris biji pada tongkol. Gunakan meteran jahit 6. Ukur diameter tongkol (cm), diukur pada tiga bagian yaitu pada pangkal. tengah. dan ujung tongkol. Gunakan jangka sorong 7. Hitung jumlah baris biji jagung per tongkol 8. Dari 10 tanaman sampel tersebut diatas, potonglah dengan arit 5 tanaman saja mulai dari pangkal akar. Jangan dicabut, supaya tanah jangan terbawa. Cacah 5 brangkasan tersebut (idealnya 10 tanaman, tetapi keterbatasan tanaman, mengingat petak penelitian kecil), tampung cacahan di tampa. Timbang dan data berangkasan basah adalah setelah dikurangi berat tampa. 9. Amati Warna kaki jagung, berwarna hijau atau merah keunguan. 10. Amati Segregasi bentuk biji bulat:biji kisut. Petunjuk Teknis Panen hari H (pelaksanaan setelah istirahat siang) 1. Misalkan di petak panen ada 40 tanaman hidup. Maka, panen dulu sejumlah misal 30 tanaman. Lalu panen lagi sisa tanaman (10) yang ada. Dengan demikian hasil panen tongkol jagung manis diperoleh dari jumlah tanaman jagung manis yang sama (yaitu 30 tanaman populasi homogen). Sehingga produksi jagung manis hanya disebabkan oleh perlakuan dan bukan oleh perbedaan jumlah tanaman yang hidup. Maka akan diperoleh data populasi homogen (dari 30 tanaman) dan data riil (30 populasi homogen + 10 tanaman). 3. Idealnya, timbang juga bobot tongkol tanpa kelobot (optional) dari dari nomor 1 dan 2 diatas. Hanya logikanya, kalau dikupas kelobotnya maka harga jagung manis akan turun dan bukan jagung manis lagi namanya. Selain itu, kualitas jagung sudah rusak sehingga tidak bisa dibawa pulang.

18 17 4. Seleksilah 10 tongkol berkelobot masukkan dalam kantung plastik yang sudah diberi label untuk pengukuran kualiatas pascapanen setelah disimpan 5 hari dalam suhu ruang. 5. Ambilah data analisis tanah akhir, untuk mengetahui berapa banyak hara yang diserap oleh tanah dan tanaman (bisa diambil keesokan harinya) (TABEL CA) PEUBAH INDEKS PANEN PRODUKSI a. Indeks Panen Tongkol Berkelobot Indeks Panen Tongkol tanpa Kelobot Rumus Indeks Panen diperoleh dengan mengukur sebagai berikut (Tabel CA) C1. Bobot 10 tongkol dengan kelobot (kg) C2. Bobot 10 tongkol tanpa kelobot (kg) C3. Berat tajuk segar atas /tanaman (g) Berat segar brangkasan/tanaman diperoleh dengan cara menimbang seluruh bagian tanaman di atas tanah, kecuali biji. Sampel diambil dari 5 tanaman sehat. (Catatan: rumus perlu 10 tanaman, jadi 5 x 2).

19 18 (TABEL CB) DATA KUALITAS TONGKOL DIAMBIL CUKUP DARI 5 SAMPEL TANAMAN DENGAN CARA MENGUKUR SEBAGAI BERIKUT C4. Panjang tongkol (cm), yaitu diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung tongkol C5. Panjang baris pada tongkol (cm), yaitu diukur dari pangkal muncul biji sampai ujung baris biji pada tongkol C6. Diameter tongkol (cm), diukur pada tiga bagian yaitu pada tengah tongkol. C7. Jumlah baris per tongkol (TABEL CC) PRODUKSI TONGKOL BERKELOBOT PER PETAK C8. Bobot tongkol dari ubinan populasi homogen 30 tanaman (kg) C9. Bobot tongkol dari sisa ubinan (kg) Produksi bobot seluruh tongkol berkelobot yang dipanen per plot diperoleh dari penjumlahan bobot 3 tongkol Brix + bobot 10 tongkol indeks panen + bobot tongkol ubinan homogen dari 30 tanaman + bobot tongkol sisa ubinan) C10. Produktivitas Bobot seluruh tongkol tanpa kelobot yang dipanen per plot (optional) Rumus produktivitas (ton tongkol tanpa kelobot/ha) ( ) ( ) (TABEL CD) PASCAPANEN H+5 Kualitas Pascapanen 10 tongkol jagung manis setelah 5 hari panen C10. Bobot 10 tongkol berkelobot setelah 5 hari panen C11. Bobot 10 tongkol tanpa kelobot setelah 5 hari panen C12 dan C13 tinggal membagi sesuai rumus.

20 19 Guna mendukung data variabel respons yang ditetapkan pada percobaan dikumpulkan berbagai data yang tidak dianalisis secara statistik (data pendukung) yaitu: 1. Curah hujan, kelembaban udara, suhu udara dan suhu tanah selama penelitian 2. Hasil analisis tanah lengkap secara komposit lokasi percobaan sebelum percobaan. 3. Hama dan penyakit yang menyerang tanaman selama percobaan di lapangan berlangsung. 4. Hasil analisis kompos sebelum dan sesudah aplikasi. 11. TEMPLATE DATA PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN JAGUNG MANIS Pada LAMPIRAN TERSENDIRI. Bacalah petunjuk Nomor 10 seraya memperhatikan template data Nomor 11. Template data ini harus Anda ketik sendiri dan dibawa pada waktu panen. Sesudah Anda selesai mengambil data dengan tulisan tangan di lapangan, langsung Anda ketik dikomputer dan dibuat back up data.

21 PERSIAPAN2 SEBELUM PANEN 1. Alat2 tulis yg dibutuhkan: amplop coklat beli di Toko Deli pasar tengah, satu amplop satu perlakuan untuk bobot brangkasan kering. Dan staples berikut isi staplesnya untuk mengikat brangkasan tsb. Setiap mahasiswa harus membeli amplop coklat ukuran besar yang berbeda motif. 2. Timbangan 10 kg dua buah. Satu buah timbangan untuk mengukur bobot tongkol. Dan satu timbangan untuk mengukur bobot brangkasan basah. 3. Jangka sorong dua buah untuk dua orang yang akan mengukur diameter tongkol. 4. Meteran jahit dua buah untuk satu orang mengukur panjang daun dan lebar daun, dan satu oranga mengukur panjang tongkol 5. Tampa dua buah sebagai alas untuk menimbang bobot brangkasan 5 tanaman jagung supaya tidak tumpah kemana2. 6. Tiga ember besar untuk menampung sampah dan dua ember besar untuk membawa amplop brangkasan ke lab agronomi buah kursi anak anak untuk duduk ketika mengukur panjang tongkol dan lebar tongkol 8. Kertas dan alat tulis dan dudukan papan agar gampang menulis. 9. Topi dan baju lengan panjang agar kulit tidak terbakar. 10. Sepatu bot supaya bisa jalan kalau becek. 11. Kantong plastik kresek ukuran besar, beli satu kantong besar isi 40 buah di pasar Koga. Setiap mahasiswa harus membeli kantong plastik yang berbeda warna. 12. Spidol permanen, bekerja di tengah terik matahari, langsung habis isi spidol permanen. Jadi buat simbol di kantong plastik dirumah. 13. Refractometer 14. Kain katun tipis untuk memeras 15. Blender untuk memeras jagung manis. 16. Botol cairan dan tissue untuk membersihkan refractometer. 17. Template isian data (nomor 11 Lampiran) yang sudah diketik rapih.

22 PETUNJUK PENGOLAHAN DATA DAN PENULISAN SKRIPSI 1. Setiap selesai mengambil data selalu mempunyai back up data. Caranya adalah memberikan copy data ke dosen. 2. Semua DATA (Template data No 11 Lampiran) diserahkan pada dosen sesudah penelitian selesai, diketik rapih lengkap dengan nilai rata-ratanya. 3. Pengolahan data dikerjakan sendiri oleh mahasiswa sambil menerapkan mata kuliah rancangan percobaan 4. Dosen juga akan melakukan pengolahan data sendiri untuk kebutuhan publikasi bersama jurnal. 5. Sesudah mahasiswa selesai melakukan pengolahan data mohon segera mendiskusikan dengan dosen. 6. Skripsi ditulis secepat dan sebaik mungkin. Draft diserahkan kepada dosen sesudah final draft. 7. Selama penulisan skripsi mahasiswa harus aktif mencari dan membaca jurnal. Dosen hanya membantu secukupnya jurnal. 8. Sebelum seminar hasil, pastikan kesalahan cara penulisan daftar pustaka dll tidak ada dalam skripsi Anda. Dosen tidak akan menyetujui seminar hasil apabila masih ada kesalahan-kesalahan elementer penulisan yang tidak sesuai dengan kaidah penulisna baku Unila. 9. Jumlah jurnal dalam skripsi harus ada minimal 2-5 buah. Hindari pengutipan dari sumber internet. 10. Lampiran skripsi berupa pengolahan data, foto foto kegiatan, abstrak, cover depan dll harus sudah tuntas sebelum ujian komprehensif.

23 SEPULUH PETUNJUK SEMINAR HASIL DAN UJIAN KOMPREHENSIF 1. Semua pustaka harus ada copy dan dibundel dalam satu map dan ditunjukkan kepada pembahas. Berguna apabila ada informasi yang harus diklarifikasi dengan melihat pustaka aslinya. 2. Sebelum seminar hasil harus dipastikan bahwa semua data dan analisis datanya sudah benar. Sedangkan pada saat ujian komprehensif harus dipastikan bahwa semua saran perbaikan selama seminar hasil sudah ditampung. 3. Presentasi seminar hasil dan ujian harus kaya dengan foto foto kegiatan 4. Presentasi seminar hasil dan ujian jangan membaca tetapi harus sudah hafal oleh karena mhs sudha menggarap penelitian nya selama satu tahun! 5. Power point harus diserahkan kepada dosen pembimbing untuk diperiksa terlebih dahulu. 6. Pastikan bahwa semua dosen sudah menerima draft skripsi 2-5 hari sebelum seminar dan ujian. 7. Persiapkan diri dengan baik sebelum seminar dan ujian. Mahasiswa dihimbau tidak kemana mana sebelum seminar dan ujian. 8. Percaya diri ketika presentasi. Anda adalah expert topik penelitian Anda sendiri. Ini adalah karya terbaik Anda selama menjadi mahasiswa Unila 9. Selesai ujian komprehensif, tugas belum selesai, Anda harus memperbaiki semua input selama ujian. 10. Berikut ini bukan bangga diri tetapi sesuai dengan etika penulisan ilmiah adalah dalam kata pengantar, perlu mencantumkan ucapan terimakasih kepada Ketua Penelitia Program Hibah Bersaing (PHB) tahun anggaran... (tanyakan) yg telah memberikan ide dan bantuan dana dan sarana penelitian. 15. PENUTUP 1. Softcopy skripsi 1 CD dan 1 buah hardcopy skripsi diserahkan kepada dosen sambil meminta tandatangan bukti penyerahan skripsi. Jangan meminta dulu tandatangan dosen baru menyusul menyerahkan skripsinya. 2. Selamat Wisuda.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian 12 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan dilakukan di Desa Dukuh Asem, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka pada tanggal20 April sampai dengan 2 Juli 2012. Lokasi percobaan terletak

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara

BAB IV METODE PENELITIAN. (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara 25 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Percobaan Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (Completely Randomized Block Design) dengan dua faktor yang disusun secara faktorial (Gomez dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu, Secara geografis Kota Sepang Jaya terletak pada koordinat antara 105 15 23 dan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada titik koordinat 5 22 10 LS dan 105 14 38 BT

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau Desa Simpang Barn Kecamatan Tampan Kotamadya Pekanbaru Propinsi Riau dengan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro pada bulan Maret Mei 2014. Jenis tanah

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di lahan kering daerah Kecamatan Ungaran Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2015

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2015 1 PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI 2015 Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2015 2 A. KOMPOS PADA SAYURAN DAUN Pendahuluan. Sumber nutrisi

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sepang Jaya Kecamatan Labuhan Ratu Bandar Lampung pada bulan Desember 2014 sampai dengan Febuari 2015. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Desember 2011 sampai dengan April

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2014

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2014 1 PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI 2014 Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2014 2 A. PEMUPUKAN DAN KOMPOS PADA SAYURAN DAUN Pendahuluan.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. 21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai

BAHAN DAN METODE. Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Pada musim tanam pertama penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai September 2012 oleh Septima (2012). Sedangkan pada musim tanam kedua penelitian dilakukan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada 5 o 22 10 LS dan 105 o 14 38 BT dengan ketinggian

Lebih terperinci

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi, III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi, Laboratorium Penelitian, lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai bulan Oktober 212 sampai dengan Januari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani (2013) pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,

Lebih terperinci

III.TATA CARA PENELITIAN

III.TATA CARA PENELITIAN III.TATA CARA PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November 2015 sampai bulan Maret 2016 di Green House dan Lahan Percobaan Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lahan pertanian milik masyarakat Jl. Swadaya. Desa Sidodadi, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatra

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK FEBR JUNI 2013 (Senin 08 10) Tim Mata Kuliah TPO

PANDUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK FEBR JUNI 2013 (Senin 08 10) Tim Mata Kuliah TPO 1 PANDUAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK FEBR JUNI 2013 (Senin 08 10) Tim Mata Kuliah TPO Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2013 2 A. PEMUPUKAN HAYATI PADA SAYUR KANGKUNG

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung pada bulan Mei hingga Juni 2012. 3.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung sejak bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium 13 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium Benih dan Pemuliaan Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang, III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada bulan Januari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar, Lampung Selatan mulai Maret 2013 sampai dengan Maret 2014. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung Gedung Meneng, Kecamatan raja basa, Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Miranti Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dari sejak bulan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pertumbuhan Vegetatif Dosis pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman (Lampiran 5). Pada umur 2-9 MST, pemberian pupuk kandang menghasilkan nilai lebih

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 8 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Riau, jalan Binawidya km 12,5 Simpang Baru Panam, Kecamatan Tampan, Kota

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 9 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan percobaan lapang yang dilakukan di ebun Percobaan University Farm Cikabayan Darmaga IPB, sedangkan analisis tanah dan tanaman

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 19 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Pahoman, Tanjung Karang, Bandar Lampung pada bulan Oktober 2014. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan 22 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Penelitian Natar, Lampung Selatan dan Laboratorium Ilmu Gulma, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember 2016, tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lahan pertanian Universitas Muhamadiyah

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2016

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2016 1 PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI 2016 Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2016 2 A. KOMPOS PADA SAYURAN DAUN Pendahuluan. Sumber nutrisi

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai bulan Mei B. Bahan dan Alat Penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan yang berada di desa Padang Siput, Kelurahan Air Jukung, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah III. TATA CARA PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Februari

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan

HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Percobaan Percobaan dilakukan di dusun Dukuh Asem, Kelurahan Sindang Kasih, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Pada percobaan ini, digunakan dua varietas bersari

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai bulan Juli September 2012. 3.2 Bahan dan Alat Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian BPTP Unit Percobaan Natar, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Kebun Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016 yang bertempat di Greenhouse Fakultas Pertanian dan Laboratorium Penelitian,

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Percobaan BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2009 hingga bulan Mei 2010 di rumah kaca Kebun Percobaan IPB Cikabayan, Kampus Dramaga, Bogor dan Balai Penelitian Tanaman

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung, Bandar lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penanaman caisim dilaksanakan di lahan kebun percobaan IPB Pasir Sarongge, Cipanas dengan ketinggian tempat 1 124 m dpl, jenis tanah Andosol. Penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Tata Cara penelitian

Tata Cara penelitian III. Tata Cara penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Percobaan, Labaratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas 24 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan September 2012 sampai bulan Januari 2013. 3.2 Bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian, Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 2009 sampai bulan Januari

III. METODOLOGI PENELITIAN. Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 2009 sampai bulan Januari III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Politeknik Negeri Lampung, Desa Hajimena, Lampung Selatan pada bulan September 009 sampai bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Agustus 2013 sampai Oktober

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Selatan yang diketahui memiliki jenis tanah Ultisol dan Laboratorium Ilmu Tanah 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang yang terletak pada ketinggian 550

Lebih terperinci

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi bawang merah, peran benih sebagai input produksi merupakan tumpuan utama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di Green House Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Teknik Sumber Daya Air

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s/d September 2012 di lahan kering Kabupaten Bone Bolango dan bulan Oktober 2012 di Laboratorium Balai Karantina

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016 di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian dan Laboratorium Tanah Fakultas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung mulai dari bulan Maret sampai Juni 2012. 3.2 Bahan dan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2017

PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura. Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2017 1 PANDUAN PRAKTIKUM TANAMAN HORTI 2017 Oleh Tim Dosen Produksi Tanaman Hortikultura Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2017 2 A. KOMPOS PADA SAYURAN DAUN Pendahuluan. Sumber nutrisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1

LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian. Blok II TS 3 TS 1 TS 3 TS 2 TS 1 LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Tata Letak Penelitian Blok I Blok II Blok III TS 1 K TS 2 J TS 3 K TS 2 TS 1 J K J TS 3 TS 3 TS 2 TS 1 Keterangan : J : Jagung monokultur K : Kacang tanah monokultur TS 1 :

Lebih terperinci

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Pada ketinggian tempat

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat 16 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor mulai bulan Desember 2009 sampai Agustus 2010. Areal penelitian memiliki topografi datar dengan

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada 27 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan Politeknik Negeri Lampung yang berada pada 105 13 45,5 105 13 48,0 BT dan 05 21 19,6 05 21 19,7 LS, dengan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Tinggi Tanaman (cm ) Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penggunaan jenis mulsa dan jarak tanam yang berbeda serta interaksi antara kedua perlakuan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian 15 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Margahayu Lembang Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1250 m dpl mulai Juni 2011 sampai dengan Agustus 2012. Lembang terletak

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu 14 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan Oktober 2014 hingga Maret

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto, Kasihan, Bantul dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), Lembang, Jawa Barat. Penelitian dilaksanakan dari bulan September hingga November 2016.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium 14 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium Benih dan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung dari bulan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 19 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Politeknik Negeri Lampung pada bulan September 2009 sampai Januari 2010. 3.2 Alat dan

Lebih terperinci

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus:

4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen. Tujuan Intruksional Khusus: 108 4.3.10. Pokok Bahasan 10: Pengamatan Panen Tujuan Intruksional Khusus: Setelah mengikuti course content ini mahasiswa dapat menjelaskan kriteria, komponen dan cara panen tanaman semusim dan tahunan

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu.

LAMPIRAN-LAMPIRAN. 1. Skema Penelitian. Tahap 1. Persiapan Alat dan Bahan. Tahap 2. Pembuatan Pelet. Pengeringan ampas tahu. LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Skema Penelitian Tahap 1 Persiapan Alat dan Bahan Pengeringan ampas tahu Tahap 2 Pembuatan Pelet Pembuatan tepung darah sapi Pembuatan arang sabut Pengukuran Kadar Lengas Pelet NPK

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Pengamatan setelah panen dilanjutkan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 18 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan dilaksanakan dari bulan

Lebih terperinci