BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sekumpulan dua atau lebih komputer yang saling berhubungan satu sama lain untuk melakukan komunikasi data dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi (kabel maupun nirkabel), sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berbagi informasi, data program-program, dan penggunaan perangkat keras secara bersama-sama (Kustanto, 2008). Berdasarkan letak geografisnya jaringan komputer dibedakan menjadi 3 bagian yaitu : a. Local Area Network (LAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki jangkauan area yang terbatas dimana antara satu komputer dengan komputer lainnya saling berdekatan. Local Area Network biasanya digunakan pada jaringan kantor maupun warnet. b. Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki jangkauan area yang lebih besar dari LAN. Metropolitan Area Network biasanya digunakan pada jaringan komputer antar kota. c. Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan komputer yang memiliki jangkauan area geografi yang sangat luas seperti antar negara maupun antar benua. Wide Area Network biasanya digunakan pada jaringan Internet. 2.2 Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah tata cara penghubungan antara satu komputer dengan komputer yang lainnya kedalam sebuah jaringan (Munawaroh, 2007). Bentuk dari topologi jaringan komputer yang sering digunakan dapat dilihat sebagai berikut :

2 a. Topologi Ring merupakan topologi yang menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi Star tetapi memiliki jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup menyerupai cincin lingkaran. Gambar 2.1 Bentuk Topologi Ring Topologi ring pada masanya banyak digunakan pada Bank. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi maka topologi ini pun ditinggalkan. Topologi ring memiliki kelebihan seperti dapat menghemat penggunaan kabel. Namun pada topologi ini juga memiliki kekurangan seperti pengembangan jaringan yang kaku. b. Topologi Star merupakan topologi yang dirancang dimana setiap personal computer terkoneksi ke jaringan melewati hub. Topologi star banyak digunakan pada jaringan kantor maupun sekolah. Pada topologi ini memiliki banyak keunggulan seperti mudah di dalam pemasangan dan pengkabelan, mudah dalam mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya. Namun topologi ini juga memiliki kekurangan seperti membutuhkan kabel yang banyak sehingga biaya operasional akan menjadi lebih mahal.

3 Gambar 2.2 Bentuk Topologi Star c. Topologi Bus merupakan topologi yang terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Topologi ini sering digunakan pada sistem client/server. Topologi ini memiliki kelebihan seperti mudah dalam mengkonfigurasi komputer lain ke dalam kabel utama dan banyak menghemat kabel dibandingkan dengan topologi star. Namun pada topologi ini memiliki kekurangan seperti semua jaringan akan mati bila ada kerusakan pada kabel utama. Gambar 2.3 Bentuk Topologi Bus

4 2.3 Internet Internet adalah sebuah jaringan komputer yang terdiri dari berbagai macam ukuran jaringan komputer diseluruh dunia mulai dari sebuah PC (Personal Computer), jaringan berskala kecil sampai pada jaringan berskala besar (Munawaroh, 2007). Semula Internet hanya sebuah jaringan kecil yang dibuat dalam pemakaian pada Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Tetapi kemudian untuk alasan riset maka jaringan itu diperluas dengan dihubungkan dengan jaringan-jaringan perguruan tinggi yang ada lama kelamaan jaringan tersebut terus membesar sehingga sampai sekarang ini. Komponen-komponen Internet adalah sebagai berikut : a. World Wide Web (WWW) merupakan bagian dari internet yang terdiri dari kumpulan dokumen-dokumen yang disimpan pada komputer-komputer di seluruh dunia. b. Web Page merupakan dokumen elektronik yang terletak pada jaringan Internet dimana web pages disimpan pada Web server dan membuat web pages tersebut dapat di lihat orang lain. c. Web Site merupakan kumpulan dari web pages yang saling berhubungan dan dapat di akses secara elektronik. 2.4 Transmission Control Protocol/ Internet Protocol (TCP/IP) Protokol adalah spesifikasi formal yang mendefenisikan prosedur-prosedur yang harus diikuti ketika mengirim dan menerima data. Protokol mendefenisikan jenis, waktu, urutan dan pengecekan kesalahan yang digunakan dalam jaringan. Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) merupakan protokol yang digunakan untuk akses Internet dan digunakan untuk komunikasi global (Riadi, 2011). TCP/IP terdiri dari dua protokol yang terpisah. TCP/IP menggunakan pendekatan lapisan pada saat membangun protokol. Standard dari TCP/IP mengatur penyambungan peralatan jaringan ataupun host (komputer) di dalam jaringan WAN/LAN dan mengatur pengalamatan IP secara konsisten (Satya, 2006). TCP/IP dikirimkan ke setiap jaringan lokal sebagai subnet yang masing-masing subnet telah diberi alamat. IP yang menggunakan pengalamatan

5 disebut dengan IP Address. IP Address digunakan untuk mengidentifikasi subnet dan host secara logik di dalam TCP/IP. 2.5 Router Router merupakan sebuah device yang dapat menghubungkan dua atau lebih jaringan komputer yang berbeda. Di dalam router terdapat routing table. Routing table merupakan tabel yang berisi alamat-alamat jaringan yang digunakan untuk menentukan tujuan dari paket-paket data yang akan dilewatkan pada suatu jaringan tersebut. Untuk membuat suatu router, kita dapat menggunakan operating system seperti operating system windows, UNIX, Linux atau jenis operating system lain pada komputer PC (Personal Computer) dengan hanya menambahkan 2 buah Network Interface Card (NIC) dengan bantuan implementasi dari router sehingga bisa dibuat jaringan LAN dengan kelas yang berbeda-beda (Yugianto, 2012). Router biasanya digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line yang disebut sebagai access server Routing Routing merupakan proses berpindahnya data melalui jaringan dengan melalui beberapa segmen jaringan menggunakan peralatan yang disebut router. Router akan memilih jalur data yang tepat sesuai dengan arah tujuan data. Penempatan router di jaringan akan menggabungkan serta mengkoneksikan router-router kecil yang akan membentuk sebuah entitas yang disebut antar jaringan atau Internet work (Mulyanda, 2008). 2.6 Access List (ACL) ACL merupakan daftar kondisi yang digunakan untuk mengetes trafik jaringan yang mencoba melewati interface router. Daftar ini memberitahu router paket-paket mana

6 yang akan diterima atau ditolak. Penerimaan dan penolakan berdasarkan kondisi tertentu. ACL biasanya digunakan untuk mengizinkan atau tidak paket dari host menuju ke tujuan tertentu. ACL terdiri atas aturan-aturan dan kondisi yang menentukan trafik jaringan dan menentukan proses di router apakah nantinya paket akan dilewatkan atau tidak (Yugianto, 2012). Beberapa fungsi dari ACL adalah sebagai berikut (Yugianto, 2012): a. Pembatasan trafik jaringan sehingga dapat meningkatkan unjuk kerja jaringan. b. Mampu mem-blok update routing sehingga dapat menghemat bandwidth. c. Mampu memberikan keamanan dalam akses ke jaringan. d. Mampu memutuskan jenis trafik apa saja yang akan dilewatkan atau tidak melalui interface router. e. Mampu mengontrol daerah mana saja yang dapat mengakses jaringan. f. Mampu mengizinkan atau memblok FTP atau HTTP. 2.7 IP Subnetting Subnetting merupakan sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia agar lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan lebih luas dan tidak dibatasi oleh kelas-kelas IP (IP classes) A, B dan C yang sudah diatur. Dengan subnetting anda bisa membuat network dengan batasan host yang lebih realistis sesuai kebutuhan. Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menetukan bagaimana dari sebuah 32 bit IP address yang mewakili network ID dan bagaimana yang mewakili host ID. Dengan kelas-kelas IP address standard, hanya 3 kemungkinan network ID yang tersedia, 8 bit untuk kelas A, 16 bit untuk kelas B, dan 24 bit untuk kelas C. Subnetting mengizinkan anda memilih angka bit acak untuk digunakan sebagai network ID (Listianto, 2011).

7 2.8 Network Address Translation (NAT) Network Address Translation (NAT) adalah salah satu fasilitas router untuk meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan. NAT merupakan standar Internet yang mengizinkan komputer host dapat berkomunikasi dengan jaringan luar menggunakan IP address public. Dengan kata lain, NAT mempunyai peran penting untuk menghubungkan client ke jaringan Internet (Kustanto, 2008). 2.9 Mikrotik Mikrotik adalah sistem operasi jaringan (operating system network) yang banyak digunakan oleh Internet Service Provider untuk keperluan firewall atau router network. Mikrotik dilengkapi dengan berbagai fitur dan tool, baik untuk jaringan kabel maupun wireless (Kustanto, 2008). Secara singkat Mikrotik dapat dijalankan pada sebuah PC (Personal Computer) biasa atau pada sistem mini routerboard yang bisa berfungsi sebagai router, bridge, hotspot gateway, firewall, badwidth limiter, dan lain-lain (Pribadi, 2008). Gambar 2.4 Tampilan dari Mikrotik

8 2.9.1 Sejarah Mikrotik Mikrotik merupakan perusahaan kecil berkantor pusat di Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully dan Arnis Riekstin. John Trully adalah seorang berkewarganegaraan Amerika yang berimigrasi ke Latvia. Di Latvia John Trully berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana fisika dan mekanik pada tahun John dan Arnis mulai merouting dunia pada tahun 1996 (misi mikrotik adalah merouting seluruh dunia). Mulai dengan sistem linux dan MS-DOS yang dikombinasikan dengan teknologi Wireless-LAN (WLAN) Aeronet berkecepatan 2 Mbps di Moldova, negara tetangga Latvia. Prinsip dasar John Trully dan Arnis bukan membuat Wireless ISP (W-ISP), tetapi membuat program router yang handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia (Herlambang, 2008) Jenis Mikrotik Mikrotik terdiri atas : a. Mikrotik RouterOS yang berbentuk software sehingga dapat diinstal pada Personal Computer (PC). b. BUILT-IN hardware Mikrotik yang merupakan sebuah perangkat keras yang dikemas dalam routerboard, yang didalamnya telah terinstal Mikrotik RouterOS Hardware Mikrotik Hardware dari mikrotik dapat di lihat seperti Routerboard. Routerboard secara terus menerus dikembangkan sehingga generasi dari routerboard berikutnya susul menyusul diluncurkan untuk menjawab berbagai kekurangan dan kendala pada saat aplikasi di lapangan. Pengembangan dan penyempurnaan dari Routerboard 100 dapat di lihat dari Routerboard series selanjutnya seperti Routerboard 200, Routerboard 500, Routerboard 532 dan Routerboard 564 dimana pengembangan dan penyempurnaan

9 lebih ditingkatkan, sehingga lebih baik lagi dalam kinerja, lebih awet dari pengaruh suhu, kelembaban udara dan ketidakstabilan sumber arus listrik. Gambar 2.5 Tampilan depan dari Routerboard 532 (Stewart, 2006) Gambar 2.6 Tampilan belakang dari Routerboard 532 (Stewart, 2006) Software Mikrotik

10 Mikrotik dapat dikendalikan oleh winbox. Winbox merupakan perangkat lunak untuk me-remote mikrotik dalam GUI (Graphic User Interface) sehingga user dengan mudah dapat mengakses dan mengkonfigurasi router sesuai kebutuhan dengan mudah, efektif, dan efisien (Herlambang, 2008). Berikut ini merupakan tampilan dari winbox. Gambar 2.7 Tampilan dari Winbox Instalasi Mikrotik Dalam melakukan instalasi dipastikan terlebih dahulu komputer yang akan diinstall Mikrotik mempunyai spesifikasi hardware minimal RAM 128 MB, HDD 4 GB, Processor Pentium III (semakin tinggi spesifikasi komputer yang akan digunakan maka semakin baik kinerja server yang akan dibuat) (Kustanto, 2008). Adapun langkah dalam menginstalasi sistem operasi Mikrotik adalah sebagai berikut : a. Set BIOS untuk booting melalui CD-ROM b. Setelah proses booting akan muncul menu pilihan software yang akan diinstall, kemudian dipilih sesuai kebutuhan yang akan direncanakan. Di dalam kebutuhan Web-Proxy maka yang akan dipilih System, DHCP, Advanced

11 Tools, Routing, Routing Test, Security, Synchronous, Web-Proxy, Web-Proxy- Test. c. Setelah memilih pilihan software maka ketik i kemudian dilanjutkan dengan mengetik y pada proses pembuatan partisi dan format disk. d. Setelah proses instalasi paket software selesai maka komputer di restart dengan menekan tombol enter. e. Setelah komputer booting kembali ke system Mikrotik maka dilanjutkan dengan melakukan check system disk dengan menekan tombol y. f. Kemudian muncul menu login. g. Setelah muncul menu login maka ditekan tombol enter hingga beberapa kali sampai muncul proses untuk command line. h. Setelah muncul command line maka mikrotik telah siap untuk digunakan Konfigurasi Mikrotik Untuk melakukan konfigurasi Mikrotik dapat dilakukan melalui command line. Konfigurasi ini bertujuan untuk menghubungkan mikrotik dengan koneksi Internet dari speedy (Khairani, 2009). Berikut konfigurasi yang dilakukan oleh mikrotik : a. Apabila menginginkan komputer untuk shutdown dan restart maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@mikrotik]>/system shutdown [admin@mikrotik]> [admin@mikrotik]>/system reboot [admin@mikrotik]> b. Apabila menginginkan merubah nama Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@mikrotik]system identity>pr name :proxy

12 c. Apabila menginginkan untuk merubah password Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/password [admin@proxy]password>old password [admin@proxy]password>new password : 123 [admin@proxy]password>retype new password : 123 d. Apabila menginginkan untuk melihat paket software Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]system package>pr e. Apabila menginginkan untuk mengaktifkan paket software yang ada dalam Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]system package>enable dhcp f. Apabila menginginkan untuk mengaktifkan interface ethernet yang terpasang pada Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/interface [admin@proxy]interface ethernet enable ether1 g. Apabila menginginkan untuk merubah nama ethernet pada mesin Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/interface [admin@proxy]interface>ethernet set ether1 name=public

13 h. Apabila menginginkan untuk mengatur IP Address pada mesin Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/ip address [admin@proxy]ip address> add interface=lan address= /24 i. Apabila menginginkan untuk mengatur IP DNS Primari dan Secondary maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/ip dns [admin@proxy]ip dns> set primary-dns= [admin@proxy]>/ip dns set secondary-dns= j. Apabila menginginkan untuk mengatur IP Gateway pada Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/ip route [admin@proxy]ip route> add gateway= k. Apabila menginginkan untuk mengatur Network Address Translate (NAT) pada Mikrotik maka dapat diketikkan perintah seperti berikut : [admin@proxy]>/ip firewall nat [admin@proxy]ip firewall nat> add chain=srcnat out-interface=public src-address= /24 action=masquerade

14 2.9.7 Web-Proxy pada Mikrotik Bila kita ingin menggunakan Mikrotik menjadi proxy server, maka perintah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : [admin@proxy]>/ip web-proxy [admin@proxy] ip web-proxy> set enabled=yes ->> to make ip web proxy enable [admin@proxy] ip web-proxy> Set src-address= >> to make source address To access web proxy will allow [admin@proxy] ip web-proxy> Set port = >> to make port for web proxy [admin@proxy] ip web-proxy> Set hostname= proxy.lab.ac.id ->> setting for visible hostname web proxy [admin@proxy] ip web-proxy> Set transparent-proxy=yes ->> make transparent proxy enable [admin@proxy] ip web-proxy> Set parent-proxy= :0 ->> if we used parent proxy 2.10 BrazilFW BrazilFW merupakan Linux Firewall dan router yang berjalan pada hardware personal computer standard. Fungsi utama BrazilFW adalah berbagi koneksi Internet broadband dan memberikan perlindungan firewall pada personal computer yang terhubung ke BrazilFW tersebut. BrazilFW memiliki fitur router seperti Squid Proxy (Galvao, 2008). BrazilFW dikembangkan dari Coyote Linux, awalnya dimulai oleh Joshua Jackson pada Agustus Diadopsi oleh Claudio dan Marcelo Brasil mereka

15 terus mengembangkannya atas nama BrazilFW. Berikut ini merupakan tampilan BrazilFW. Gambar 2.8 Tampilan dari BrazilFW Remote BrazilFW menggunakan PuTTY PuTTY merupakan sebuah program yang biasanya berjalan pada under windows OS yang memungkinkan kita untuk mengakses SSH (Secure Shell Hosting), Telnet, rlogin atau rctp. Fungsi utama dari PuTTY tersebut adalah untuk mengakses SSH. SSH sama seperti telnet hanya bedanya SSH ada enkripsinya jadi tidak bisa di tab dan di baca isi yang di transfer antara client dan server. Tool ini merupakan tool wajib untuk para admin server di Linux/Unix. Tool ini berguna untuk me-remote server dan console based, jadi text mode seperti DOS (Disk Operating System). SSH juga bisa digunakan untuk tunelling, seperti tunelling http (HyperText Transfer Protocol) sehingga kita seolah-olah browsing dari network server yang di console SSH tersebut.

16 Gambar 2.9 Tampilan PuTTY 2.11 Squid Squid merupakan proxy server dengan kemampuan luar biasa. Selain mampu membagi akses Internet ke banyak pengguna (router) dan menyimpan aktifitas pengguna dalam cache (agar akses informasi lebih cepat diperoleh), squid juga mampu mengelola lalu lintas permintaan data dari pengguna ke Internet dan membatasinya jika diperlukan (Sanjaya, 2005). Squid merupakan sebuah sistem dimana klien meminta sebuah dokumen web untuk melayani sebuah dokumen. Dalam bentuk yang lebih sederhana, squid memfasilitasi komunikasi antara klien dan server tanpa memodifikasi permintaan atau balasan. Ketika kita memulai permintaan web dari server maka squid akan masuk ke dalam koneksi kita dan mewakili dirinya sebagai klien ke server (Saini, 2011). Squid server sebagian besar dilakukan untuk mengurangi penggunaan bandwidth, meningkatkan kecepatan browsing dengan mengurangi waktu buka halaman yang tersimpan di dalam cache, memberikan kebijakan pada jaringan akses, pemantauan lalu lintas pengguna Internet, meningkatkan privasi pengguna dengan

17 tidak mengekspos komputer pengguna langsung ke Internet, Mendistribusikan beban antara web server yang berbeda untuk mengurangi beban pada server tunggal, memberdayakan web server yang tidak berkinerja dengan baik, filter permintaan dan keseimbangan beban lalu lintas jaringan. Squid dapat menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mengendalikan kata (Saini, 2011). Sistem kerja dari pemfilteran tersebut yaitu apabila client memasukkan alamat website maka squid server akan mengecek apakah website yang dituju mengandung pornografi atau tidak. Dimana pada sebelumnya kita terlebih dahulu memasukkan kata, URL, IP Address apa saja yang mengandung pornografi berdasarkan data yang sudah di analisis. Setelah squid mengecek alamat website, maka apabila website tersebut mengandung pornografi website tersebut akan di blok secara otomatis. Apabila squid server tidak mendapatkan hal yang bersifat pornografi didalam website tersebut maka website yang akan dituju akan terbuka. Berikut merupakan alur kerja dalam pemfilteran website tersebut Log-File Log-File merupakan sebuah file yang berisi daftar tindakan, kejadian (aktifitas) yang telah terjadi di dalam suatu sistem komputer. Sebagai contoh, server web memiliki daftar log file untuk setiap permintaan (request) dari browser yang ditujukan kepada server. Log-file dapat mengetahui berbagai hal seperti dari mana pengunjung berasal, seberapa sering mereka kembali, dan bagaimana mereka menavigasi menuju situs web tersebut, termasuk di dalamnya adalah cookies (yang termasuk sebuah log-file) yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi lebih rinci tentang setiap pengguna yang mengakses suatu situs. Dalam administrasi sistem, administrator akan sering berhubungan dengan log-file. Log-file akan sangat memudahkan admin untuk melihat situs apa saja yang digunakan oleh pengunjung (client). Log file yang dihasilkan oleh suatu program dapat berupa file biner ataupun file teks sederhana (atau keduanya).

18 2.13 Bahasa C Bahasa C merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sangat populer di mata para pakar dunia komputer, terutama di kalangan pendidikan, karena bahasa C dianggap sebagai bahasa yang memiliki banyak keunggulan dibanding bahasa yang lain. Dilihat dari sisi sintaksnya Bahasa C sangat mudah dipelajari baik bagi kalangan pelajar/mahasiswa maupun kalangan masyarakat umum, dan dari segi kecepatan Bahasa C sangat tangguh karena bisa berjalan secepat bahasa tingkat rendah (rakitan). Karena keunggulannya tersebut, bahasa C dipakai sebagai mata kuliah wajib hampir di seluruh perguruan tinggi di dunia (Solichin, 2003). Bahasa C memiliki kelebihan seperti hampir tersebia di semua jenis komputer, kode bahasa C sifatnya adalah portable dan fleksibel untuk semua jenis komputer, kemudian bahasa C hanya menyediakan sedikit kata-kata kunci, proses executable program bahasa C lebih cepat, dukungan pustaka yang banyak, memiliki bahasa yang terstruktur, dan termasuk bahasa program tingkat menengah. Namun dibalik kelebihannya bahasa C juga memiliki kekurangan seperti banyaknya operator serta fleksibilitas penulisan program kadang-kadangmembingungkan pemakai dan bagi pemula pada umumnya akan kesulitan menggunakan pointer Adult Content (Konten Dewasa) Penggunaan Internet yang sangat besar membuat fasilitas Internet menjadi fasilitas vital masyarakat, terutama siswa-siswi SD, SMP, SMA bahkan mahasiswa Perguruan Tinggi. Sisi positif kehadiran Internet tentu disertai hal-hal negatif yang secara sengaja diciptakan oleh mereka yang hanya ingin mencari materi/uang. Untuk dapat mengantisipasi dampak negatif itu Pemerintah telah menerbitkan Undang-Undang tentang kewajiban memblokir situs porno tersebut, diantaranya Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999, Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008, dan Undang-Undang Nomor 44 Tahun Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pada Pasal 21 yaitu Penghentian kegiatan usaha penyelenggaraan telekomunikasi dapat dilakukan

19 oleh pemerintah setelah diperoleh informasi yang patut diduga dengan kuat yang diyakini bahwa penyelenggaraan Telekomunikasi tersebut melanggar kepentingan umum. Sanksinya hanya akan dikenakan sanksi administrasi dalam ketentuan ini dimaksudkan sebagai upaya pemerintah dalam rangka pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Telekomunikasi. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dalam Pasal 27 ayat 1 Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan akan dipidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp ,00 (satu miliar rupiah). Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi Pasal 17 Melakukan pemutusan jaringan pembuatan dan penyebarluasan produk pornografi. Melakukan pengawasan terhadap pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pronografi. Melakukan kerjasama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, dalam pencegahan, pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi. Di dalam hal mendistribusikan, mentransmisikan dan membuat gambar maupun video porno media Internet sangat mendukung sehingga sangat mudah menyebar luaskan hal-hal yang mengandung pornografi, sehingga melalui media Internet ini pula penulis akan memblock situs-situs porno. Untuk mendukung program Pemerintah dalam menjalankan Undang-Undang tersebut maka pemblokiran situs porno akan terus dilakukan dalam waktu yang tak terbatas. Pemblokiran akan dilakukan antara lain dengan mengunci URL (Uniform Resource Locator) yang bersifat pornografi, mengunci kata yang bersifat pornografi dan berdasarkan IP Address.

Mengenal Mikrotik Router

Mengenal Mikrotik Router Mengenal Mikrotik Router Dhimas Pradipta dhimas.pradipta@raharja.info Abstrak Mikrotik router merupakan sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

Perintah Dasar Mikrotik Router OS

Perintah Dasar Mikrotik Router OS Perintah Dasar Mikrotik Router OS Bagi anda yang baru belajar menggunakan Mikrotik pasti masih bingung dengan perintah (command line) yang digunakan pada RouterOS. Padahal banyak perintah-perintah dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini ternyata memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat terutama dalam proses

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 PERALATAN YANG DIBUTUHKAN Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem yang meliputi spesifikasi sistem untuk perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem jaringan

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI NAT...

MIKROTIK SEBAGAI NAT... DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 2 B. WINBOX... 3 C. MIKROTIK SEBAGAI NAT... 9 D. MIKROTIK SEBAGAI TRANSPARENT WEB PROXY... 11 E. MIKROTIK DHCP... 15 F. MIKROTIK SEBAGAI BANDWIDTH LIMITER... 17 G. MIKROTIK

Lebih terperinci

Yama Fresdian Dwi Saputro from-engineer.blogspot.com

Yama Fresdian Dwi Saputro  from-engineer.blogspot.com Konfigurasi DHCP Client dan DHCP Server di Router Mikrotik via WinBox Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 MODUL PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 SMK TARUNA PEKANBARU Jl.Rajawali Sakti No.90 Panam (0761) 566947 Pekanbaru 28293 email: www.smktaruna98_pku@yahoo.com

Lebih terperinci

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet

Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet MODUL 1 Konfigurasi Mikrotik Sebagai Router Gateway Internet - PENGERTIAN MIKROTIK MikroTik RouterOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal,

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, BAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan jaringan komputer lokal, dimana jaringan komputer ini menggunakan NAT Server yang berada dalam fitur Router OS Mikrotik,

Lebih terperinci

Cara Setting IP Address DHCP di

Cara Setting IP Address DHCP di Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda: Cara Setting IP Address DHCP di komputer/laptop Anda Berikut beberapa langkah mudah untuk mensetting ip address model manual ke model DHCP di komputer/laptop

Lebih terperinci

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1

Modul Ujikom TKJ 2014/2015 Page 1 1. Teori Dasar a. Router Router adalah perangkat network yang digunakan untuk menghubungkan eberapa network, baik network yang sama maupun berbeda dari segi teknologinya seperti menghubungkan network yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014

INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER. Politeknik Cilacap 2014 INTERNETWORKING MIKROTIK ROUTER Politeknik Cilacap 2014 Apa itu Router?? Router adalah sebuah perangkat jaringan yang dapat menghubungkan beberapa jaringan, baik jaringan yang sama maupun yang berbeda

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2)

ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2) ISSN : 1693 1173 ROUTER SEDERHANA DENGAN MIKROTIK OS Bebas Widada 2) Abstrak Teknologi informasi dan komunikasi akhir akhir ini sangatlah pesat perkembangannya, hal ini didukung dengan semakin mudahnya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995

BAB III LANDASAN TEORI. MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Mikrotik MikroTikls atau yang lebih di kenal dengan Mikrotik didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN

UJI KOMPETENSI KEAHLIAN WORKSHOP PEMBAHASAN MATERI UJI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN - PAKET 2 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 1 STT ATLAS NUSANTARA MALANG Jalan Teluk Pacitan 14, Arjosari Malang 65126 Telp. (0341) 475898,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4)

Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4) ISSN : 1693 1173 Pemanfaatan Graphic Tools pada Sistem Operasi MikroTik untuk Menganalisa Bandwith Kustanto 4) e-mail : kus_sinus@yahoo.co.id Abstrak Graphic adalah tool pada MikroTik operating system

Lebih terperinci

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan

Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Perancangan Jaringan LAN dan WLAN Berbasis Mikrotik Pada Sekolah Menengah Kejuruan Jimmy Arifin Program Studi Teknik Informatika STMIK Buddhi Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang, Banten jimmyarifin01@gmail.com

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM 62 BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima 62 63 Dari gambar

Lebih terperinci

jaringan komputer. Murah dikarenakan softwarenya dapat didownload pada website dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk

jaringan komputer. Murah dikarenakan softwarenya dapat didownload pada website  dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk jaringan komputer. Murah dikarenakan softwarenya dapat didownload pada website www.mikrotik.com dan tidak membutuhkan biaya banyak untuk membeli lisensinya. Mudah dikarenakan mudah dalam tahap intalasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN

PENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN PENGGUNAAN ROUTER OS MIKROTIK UNTUK MENINGKATKAN EFISIEN BANDWIDTH PADA JARINGAN LAN LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 oleh KHOLID ADRIYANTO 1205112031

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah CD/DVD IPCop dan komputer yang digunakan tehubung dengan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Instalasi IPCop Dalam menginstal linux IPCop 1.4.16 yang perlu diperhatikan dan dibutuhkan adalah CD/DVD IPCop 1.4.16 dan komputer yang digunakan tehubung dengan koneksi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi

BAB V IMPLEMENTASI. bab sebelumnya. PC Router Mikrotik OS ini menggunakan versi BAB V IMPLEMENTASI 5.1 IMPLEMENTASI Implementasi penggunaan PC Router Mikrotik OS dan manajemen user bandwidth akan dilakukan bedasarkan pada hasil analisis yang sudah dibahas pada bab sebelumnya. PC Router

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ROUTING STATIK

PRAKTIKUM ROUTING STATIK PRAKTIKUM ROUTING STATIK A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Siswa memahami konsep gateway 2. Siswa memahami skema routing 3. Siswa memahami cara kerja router 4. Siswa mampu melakukan konfigurasi static routing

Lebih terperinci

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti

PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA. Agita Primasanti PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA Agita Primasanti 1204100036 PENDAHULUAN Jaringan komputer mulai dikenal sejak adanya sistem komputer yang bisa membantu pekerjaan

Lebih terperinci

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS.

TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS. TUTORIAL SETTING MIKROTIK UNTUK SETTING IP, DHCP, GATEWAY, DNS. Pertama-tama kita cek hardware dulu. Disini kita akan memberi PC Mikrotik dengan 2 network adapter. Network Adapter I sebagai NAT untuk ke

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP.

BAB IV PEMBAHASAN /24 dan lainnya bisa berkoneksi dengan internet / ISP. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Mikrotik sebagai Gateway Mikrotik sebagai gateway merupakan salah satu bentuk implementasi yang paling banyak di pakai. Tujuannya agar client, semisal dengan IP 192.168.199.3/24 dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perangkat Jaringan Server proxy dalam kinerjanya membutuhkan perangkat untuk saling mengirim dan menerima data, adapun perangkat yang digunakan di jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot

I. TOPOLOGI. TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian -1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot I. TOPOLOGI TUTORIAL ROUTER BOARD MIKROTIK RB750 bagian 1 : Setting Dasar RB750 untuk LAN & Hotspot Keterangan : Koneksi internet menggunakan Fiber Optic (Indihome, MNC atau yang lainnya) Modem Huawei

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK.........iv KATA PENGANTAR......v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 2 1.3

Lebih terperinci

JISSN : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER

JISSN : PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER JISSN : 2528-7400 PENGGUNAAN MIKROTIK ROUTER SEBAGAI JARINGAN SERVER Feby Ardianto (1), Eliza (2) (1,2) Program Studi Teknik Elektro, UMPalembang (1) ardianto.feby@umpalembang.ac.id, (2) eliza@umpalembang.ac.id

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING 1. Tujuan a. Peserta Kerjalab memahami konsep jaringan pada workstation b. Peserta Kerjalab dapat menentukan kebutuhan akan jaringan dengan subneting c. Peserta

Lebih terperinci

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan

Your Logo Here. FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER. Media presentasi ini menggunakan Your Logo Here FIQI NUARI, S.Kom SMK ALMADANI PONTIANAK THE ROUTER Media presentasi ini menggunakan APA ITU ROUTER? ADA YANG TAHU ATAU TEMPE? Fiqih Nuari, S.Kom Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel,

BAB 2 LANDASAN TEORI. melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Topologi Topologi adalah tipe-tipe physical path yang menghubungkan unit yang melakukan pengiriman dan penerimaan (meski path itu berupa wireless). (Tittel, 2002:50). Topologi

Lebih terperinci

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24

Port Nama ether IP Address Ether1 1-Internet /24 Ether2 2-LAN-Cable /24 Ether5 5-Hotspot-AP /24 Kompetensi : 1. Membangun Jaringan LAN 2. Membangun Jaringan WAN 3. Konfigurasi Hotspot via Mikrotik 4. Konfigurasi Proxy Server via Mikrotik 5. Blok Situs 6. Web Server Telkom Speedy Mikrotik Wifi Laptop

Lebih terperinci

Choirul Amri. I. Pendahuluan.

Choirul Amri. I. Pendahuluan. Konfigurasi Internet Sharing dengan WinRoute Pro Choirul Amri choirul@bsmdaemon.com http://bsmdaemon.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

PANDUAN SETTING MIKROTIK

PANDUAN SETTING MIKROTIK PANDUAN SETTING MIKROTIK Pengenalan Mikrotik Mikrotik sekarang ini banyak digunakan oleh ISP, provider hotspot, ataupun oleh pemilik warnet. Mikrotik OS menjadikan komputer menjadi router network yang

Lebih terperinci

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router

TOPOLOGI IP /24. Wifi Router MERANCANG BANGUN DAN MENGKONFIGURASI SEBUAH WIFI ROUTER BERFUNGSI SEBAGAI GATEWAY INTERNET, HOTSPOT, DHCP SERVER,BANDWITH LIMITER DAN FIREWALL, KEMUDIAN INTERNET TERSEBUT DISHARE KE CLIENT MELALUI JALUR

Lebih terperinci

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik

Modul 1 RB N. Pengenalan Mikrotik Router. Konfigurasi Dasar Mikrotik Page 1 Modul 1 Pengenalan Mikrotik Router Konfigurasi Dasar Mikrotik Pengenalan Mikrotik Router Router adalah Hardware Jaringan yang dapat digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan [ OSI Layer 3

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di

BAB III PEMBAHASAN. pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT DIVISI SISKOHAT yang beralamat di BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jadwal Kerja Praktek Jadwal kerja praktek yang dilaksanakan meliputi lokasi dan waktu pelaksanaan kerja praktek ada sebagai berikut : a. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek Tempat kerja

Lebih terperinci

Cara Installasi Operating Sistem Mikrotik Pada PC

Cara Installasi Operating Sistem Mikrotik Pada PC Cara Installasi Operating Sistem Mikrotik Pada PC Nama Penulis rhezaadip@gmail.com http://rhezaadip.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1. Implementasi Pada bab 5 ini akan dibahas mengenai implementasi dan pengujian terhadap firewall yang telah dibuat pada perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

Lebih terperinci

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect

Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Instalasi Aplikasi server Menggunakan ClarkConnect Prakata ClarkConnect adalah Software yang mudah digunakan untuk membangun dan mengatur server dedicated dan Gateway Internet Tutorial Instalasi ini akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

Kata kunci : jaringan komputer, IP address, VLSM subnetting, firewall

Kata kunci : jaringan komputer, IP address, VLSM subnetting, firewall PEMBUATAN JARINGAN KOMPUTER BERBASIS VLSM SUBNETTING DAN PENGAMANAN JARINGANNYA Nama : Agita Primasanti NRP : 1204 100 036 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Nurul Hidayat, M.Kom Abstraksi Dalam

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah... A. Star B. Bus C. WAN D. Wireless E. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali... A. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) B. Berbagi pakai perangkat lunak (software) C. Berbagi user (brainware) D. Berbagi saluran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian...

DAFTAR ISI 1.1 LATAR BELAKANG Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian... DAFTAR ISI ABSTRAK... i DAFTAR ISI... vi Daftar gambar... x Daftar tabel... xii BAB I... 1 1.1 LATAR BELAKANG... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan dan Manfaat... 3 1.5 Metode

Lebih terperinci

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi

Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750. Achmad Muharyadi Pembuatan Sistem Jaringan Komputer LAN dengan mikrotik RouterBoard 750 Achmad Muharyadi 23109113 Latar Belakang Mikrotik merupakan salah satu system operasi yang berbasis linux. Dibandingkan dengan distro

Lebih terperinci

Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik

Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik Jaringan Komputer dengan Router Mikrotik Fahlepi Roma Doni Program Studi Teknik Informatika AMIK Bina Sarana Informatika Purwokerto http://www.bsi.ac.id fahlepi.fro@bsi.ac.id Perkembangan teknologi pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan tentang dua bagian utama yaitu analisa dan perancangan sistem aplikasi wizard. 3.1.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan proses pemaparan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi sistem Dalam membangun jaringan pada PT. BERKAH KARYA MANDIRI dibutuhkan beberapa pendukung baik perangkat keras maupun perangkat lunak. 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Router Router adalah peralatan yang bekerja pada kayer 3 Open System Interconnection (OSI) dan sering digunakan untuk menyambungkan jaringan luas Wide Area Network (WAN) atau

Lebih terperinci

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management

Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Cara Setting MikroTik sebagai Gateway dan Bandwidth Management Artikel ini melanjutkan dari artikel sebelumnya mengenai instalasi mikrotik. Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana mensetting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari istilah Latin computare yang kemudian diartikan dalam bahasa Inggeris yaitu to compute atau to reckon yang berarti hitung, sehingga

Lebih terperinci

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall

3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall 3. apa yang anda ketahui tentang firewall? A. Pengertian Firewall Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System 4.1.1 Perangkat Keras Router Wireless PROLiNK WNR1004 Mikrotik RouterBoard Mikrotik RouterBoard 450G Kabel UTP dan konektor RJ45 4.1.2 Perangkat Lunak

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek

BAB III PEMBAHASAN Kegiatan Kerja Praktek BAB III PEMBAHASAN 3.1. Kegiatan Kerja Praktek Tempat dari kerja praktek ini berada di PT. JalaWave Cakrawala tepatnya di kantor cabang Kosambi yang berlokasi di Kompleks Segitiga Emas jalan Jend. A. Yani

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU),

BAB III LANDASAN TEORI. yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), 28 3.1 Jaringan Komputer BAB III LANDASAN TEORI 3.1.1 Definisi Jaringan Komputer Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputerkomputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya

Lebih terperinci

By. Gagah Manunggal Putra Support by :

By. Gagah Manunggal Putra Support by : Computer Networking By. Gagah Manunggal Putra Support by : Apa itu Jaringan Komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Konfigurasi Router Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Up 37350,00 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Pembangunan Warung internet sanjaya.net terdiri dari 30 komputer dengan rincian satu komputer sebagai Billing computer berada dilantai 1 dan 29 komputer

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET

ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET ANALISA JARINGAN DAN KEAMANAN KOMPUTER BERBASIS LAN PADA SEBUAH WARNET Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 47 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem 4.1.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware terpenting yang dipakai untuk membuat perubahan pada topologi jaringan SMA St. Kristoforus

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi

BAB III PEMBAHASAN. Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi BAB III PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil kerja praktek yang dilakukan di Pusat Lingkungan Geologi. Pembahasan yang akan dijelaskan pada bab ini meliputi analisis pengguna, analisis kebutuhan perangkat,

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah

BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN. penggunaan bandwidth. Solusi yang sering dilakukan adalah BAB II ANALISIS DAN PERANCANGAN 2.1 Analisis Kebutuhan Sering kali permasalahan dalam sebuah jaringan computer adalah proses pengiriman data lambat, rusak, dan tidak sampai ke tujuan. Permasalahan muncul

Lebih terperinci

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem Pada bab ini, berisikan tentang perancangan IDS Snort dan metode yang digunakan dalam melakukan proses investigasi serangan. Metode yang digunakan adalah model proses

Lebih terperinci

Pemrograman Jaringan

Pemrograman Jaringan Pemrograman Jaringan 1 M O D U L 1 N E T W O R K I N G & T E R M I N O L O G Y P R O T O K O L T O P O L O G I J A R I N G A N DNS H T T P A G R Y A L F I A H, S T., U N I V E R S I T A S G U N A D A R

Lebih terperinci

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit

Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap. mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit CARA MENJALANKAN PROGRAM 3.1 Konfigurasi Router Mikrotik Dalam konfigurasi Wireless Distribution System (WDS) setiap mikrotik wireless dikonfigurasi sama dan saling terhubung yang sedikit berbeda hanya

Lebih terperinci

Instalasi Mikrotik OS di VMware Workstation 9.0

Instalasi Mikrotik OS di VMware Workstation 9.0 Instalasi Mikrotik OS di VMware Workstation 9.0 Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com http:// from-engineer.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

Modul Pembahasan Soal Paket III Uji Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 2017/2018 Oleh: Liharman Pandiangan, A.Md

Modul Pembahasan Soal Paket III Uji Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 2017/2018 Oleh: Liharman Pandiangan, A.Md Modul Pembahasan Soal Paket III Uji Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan 2017/2018 Oleh: Liharman Pandiangan, A.Md Pembahasan UKK TKJ paket 3 2017-2018@Liharman Pandiangan Page 1 Lab Pembahasan

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim)

ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) ANALISA PERBANDINGAN MANAJEMEN JARINGAN BERBASIS MIKROTIK DENGAN CISCO (Studi Kasus Universitas Almuslim) KHADIJAH a, YUL HENDRA a a Jurusan Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim

Lebih terperinci

LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH LOCAL AREA NETWORK: JARINGAN KOMPUTER ANTAR GEDUNG UNTUK OTOMASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH Makalah Disampaikan dalam Diklat Otomasi Perpustakaan Sekolah Bagi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY

SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY A. Pendahuluan SETTING MIKROTIK SEBAGAI HOTSPOT DAN WEB PROXY Ditulis : I Wayang Abyong Guru TKJ SMK Negeri 1 Bangli Email : abyongid@yahoo.com, Blog : http://abyongroot.wordpress.com Pada praktikum ini

Lebih terperinci

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN

TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN TEKNIK MARK PACKET DAN MARK CONNECTION UNTUK MANAJEMEN BANDWITH DENGAN PENDEKATAN TOP-DOWN Sandy Kosasi STMIK Pontianak Jl. Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan Barat e-mail: sandykosasi@yahoo.co.id dan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Konfigurasi Router di Winbox Dari 5 ethernet yang ada pada mikrotik routerboard 450 yang digunakan pada perancangan jaringan warnet sanjaya.net ini yang digunakan

Lebih terperinci

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet

Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Cara Setting Mikrotik RB750 Untuk Warnet Tujuan dari menambahkan mikrotik pada jaringan warnet terutama warnet yang pakai telkom speedy adalah untuk mempermudah

Lebih terperinci

Pembahasan Soal Uji Kompetensi

Pembahasan Soal Uji Kompetensi Pembahasan Soal Uji Kompetensi TKJ PAKET 2 - MIKROTIK FIREWALL, PROXY, SCHEDULE Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan

Lebih terperinci

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router.

BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA. jaringan dapat menerima IP address dari DHCP server pada PC router. BAB 4 KONFIGURASI DAN UJI COBA 4.1 Konfigurasi Sistem Jaringan Konfigurasi sistem jaringan ini dilakukan pada PC router, access point dan komputer/laptop pengguna. Konfigurasi pada PC router bertujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Pada bab ini membahas mengenai IP Address Versi 4 dan definis Network

BAB II TEORI DASAR. Pada bab ini membahas mengenai IP Address Versi 4 dan definis Network BAB II TEORI DASAR Pada bab ini membahas mengenai IP Address Versi 4 dan definis Network Address Translation (NAT) serta informasi mengenai Router OS Mikrotik. 2.1 IP Address Versi 4. IP Address adalah

Lebih terperinci

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA

PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA PEMANTAUAN PACKET FRAME MENGGUNAKAN WINBOX DI PT. MEDIA NUSA PRADANA Nama : Eduard Pamalo NIM : 1A113882 Jurusan : Sistem Informasi Pembimbing : Dr.ANA KURNIAWATI,ST., MMSI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Perangkat keras dan perangkat lunak dalam suatu sistem komputer mempunyai peranan penting dalam menentukan kinerja sebuah sistem. Sistem dapat bekerja

Lebih terperinci

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2

MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 MODUL PEMBAHASAN TKJ UKK P2 Jo-danang.web.id 1. Soal ukk p2 SOAL/TUGAS Gambar 1 Topologi UKK P2 Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan. Tugas anda sebagai seorang teknisi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS DENGAN ROUTER MIKROTIK STUDI KASUS KAMPUS BSI TANGERANG

OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS DENGAN ROUTER MIKROTIK STUDI KASUS KAMPUS BSI TANGERANG OPTIMALISASI JARINGAN WIRELESS DENGAN ROUTER MIKROTIK STUDI KASUS KAMPUS BSI TANGERANG Fahlepi Roma Doni Program Studi Teknik Informatika AMIK Bina Sarana Informatika Jakarta http://www.bsi.ac.id fahlepi.fro@bsi.ac.id

Lebih terperinci

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015

NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : TANGGAL : 10 JUNI 2015 NAMA : SUSILO KELAS : 22 NIM : 13111039 TANGGAL : 10 JUNI 2015 1. Penjelasan fitur Mikrotik RouterOS -Firewall Adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman

Lebih terperinci

LAN > Mikrotik RouterOS > Modem ADSL >

LAN > Mikrotik RouterOS > Modem ADSL > SETTING PC ROUTER DENGAN MIKROTIK SEBAGAI GATEWAY DAN WEB PROXY KONEKSI MENGGUNAKAN ADSL SPEEDY Gambar jaringan di Set sbb: LAN > Mikrotik RouterOS > Modem ADSL > INTERNET A. Tahap instalasi Mikrotik Router

Lebih terperinci