ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH ABSTRAKSI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH ABSTRAKSI"

Transkripsi

1 ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH ABSTRAKSI Praktikum Teknologi Benih acara II yang berjudul Identifikasi Benih dan Kecambah dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 7 Maret 014, di Laboratorium Teknologi Benih, Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi benih berdasar atas sifat - sifat fisik, bentuk, warna, ukuran, permukaan kulit, embrio, endosperm, serta warna dan bentuk kecambahnya. Adapun alat - alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: scalpel, pinset, magnifier, bak perkecambahan, pasir, dan kertas filter. Sedangkan bahan - bahan yang digunakan antara lain : biji padi, jagung, kedelai, mentimun, bengkoang, selada, sorghum, caisim, buncis, kecipir, bayam, kangkung, kacang hijau, wortel, terung, gambas, semangka, pare, cabe, kacang Panjang, dan gandum. Pada praktikum ini akan diamati sifat fisik benih, bentuk, warna, ukuran, permukaan kulit, embrio, endosperm, warna dan bentuk kecambah benih. Benih antara yang satu dengan yang lainnya memiliki karakteristik yang berbeda - beda. Benih dikotil memiliki cadangan makanan berupa kotiledon dan tipe perkecambahannya adalah tipe epigeal. Sedangkan benih monokotilccadangan makanannya berupa endosperm dan tipe perkecambahannya adalah tipe hipogeal. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Identifikasi benih atau biji sangat berperan dalam program pengujian kualitas benih. Morfologi benih atau bjji relatif tetap dapat dijadikan pegangan dalam melakukan identifikasi benih atau biji. Salah satu definisi biji secara botani adalah ovule yang masak yang terdiri dari embrio, integument dan endosperm. Beberapa biji dilengkapi dengan pericarp misalnya pada chenes, cryopsis dan lemma / palea pada rerumputan. Seed unit adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan biji-biji yang sebenarnya adalah buah misalnya pada serealia dan rerumputan. Seed unit ada pada padi, jagung, gandum dan biji-biji rerumputan makanan ternak. Di Negara-negara yang sudah maju, usaha untuk meningkatkan mutu benih melalui prossesing benih yang dapat memisahkan biji dan kotoran benih berdasarkan perbedaan warna, ukuran, permukaan dan berat jenis benih yang telah dilaksanakan. Namun dalam kelompok benih masih sering ditemukan biji-biji yang tidak dikehendaki, yang lolos sewaktu prosesing. Biji-biji yang lolos ini hampir serupa dengan benih murni, sehingga analis benih yang berpengalaman yang dapat membedakannya. B. Tujuan

2 Mengidentifikasi biji berdasarkan atas sifat-sifat fisik, bentuk, warna, ukuran, permukaan kulit, embrio, endosperm serta warna dan bentuk kecambahnya. II. TINJAUAN PUSTAKA Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.1 tahun 199 tentang Sistem Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa benih tanaman yang selanjutnya disebut benih, adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman (Nasrudin, 009). Benih yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut: a)benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat. b) Benih harus bebas hama dan penyakit. c) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta bersih dari kotoran. d) Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat. e) Mempunyai daya kecambah 80%. f) Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air (Sadjad, 1977).

3 Memahami struktur benih, dan asal genetik benih sangatlah penting untuk menganalisa mekanisme perkecambahan biji. Penjelasan mekanisme perkecambahan biji sangat penting untuk memodifikasi kinerja perkecambahan biji melalui program pemuliaan, dan untuk mengembangkan bioteknologi untuk peningkatan benih. Struktur benih pada umumnya terdiri dari embrio, yang akan menjadi bakal tanaman; endosperm, yang menyediakan nutrisi untuk perkecambahan; dan testa, yang melindungi embrio dan endosperm dari lingkungan yang keras (Eng-Chong Pua & Davey, 010). Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan meliputi peristiwa-peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut (Gardner et al., 1991) : a. b. c. d. e. f. g. h. Imbibisi dan absorbsi air Hidrasi jaringan pencernaan Absorbsi oksigen Pengaktifan enzim dan pencernaan Transpor molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio Peningkatan respirasi dan asimilasi Inisiasi pembelahan Munculnya pembelahan Perkecambahan benih dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe epigeal dan tipe hipogeal. Tipe perkecambahan epigeal adalah perkecambahan yang menghasilkan kecambah dengan kotiledon terangkat ke atas permukaan tanah. Dalam proses perkecambahan, setelah radikula menembus kulit benih, hipokotil memanjang melengkung menembus ke atas permukaan tanah. Setelah hipokotil menembus permukaan tanah, kemudian hipokotil meluruskan diri. Dengan cara demikian kotiledon yang masih tertangkup tertarik ke atas permukaan tanah juga. Kulit benih akan tertinggal di permukaan tanah, dan selanjutnya kotiledon membuka daun pertama (plumula) muncul ke udara. Beberapa saat kemudian, kotiledon meluruh dan jatuh ke tanah (Sayektiningsih & Ningsih, 009). Sedangkan tipe Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Misalnya pada biji kacang kapri (Pisum sativum) (Sutopo, 00). Berikut merupakan gambar tipe perkecambahan benih:

4 Sumber: Perkecambahan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor lingkungan. Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan yaitu: gen, hormon, tingkat kemasakan benih, ukuran dan kekerasan biji, serta dormansi biji. Sedang faktor lingkungan yang mempengaruhi perkecambahan adalah air, oksigen dan karbondioksida, suhu, dan cahaya (Copeland & McDoald, 1999).

5 III. METODOLOGI Praktikum Dasar-Dasar Teknologi Benih acara II yaitu Identifikasi Benih dan Kecambah dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 7 Maret 014 di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain benih padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), kedelai (Glycine maxima), mentimun (Cucumis sativus), bengkoang (Pochyrrhizus erosus), selada (Lactuca sativa), sorghum (Sorghum bicolor), caisim (Brassica campestris), buncis (Paseolus vulgaris), kecipir (Psophocarpus tetragonolobus), bayam (Amaranthus spp), kangkung (Ipomea aquatica), kacang hijau (Vigna radiata), wortel (Petroselinum crispum), terung (Solanum melongenae), gambas(luffa acutangula), semangka (Citrulus vulgaris), pare (Momordica charantia), cabe (Capsicum spp), kacang panjang (Vigna sinensis) dan gandum (Triticum aestivum). Sedangkan alat yang digunakan adalah scalpel, pinset, magnifer, bak perkecambahan, pasir, dan kertas filter. Adapun cara kerja yang dilakukan adalah pertama, contoh 1 macam benih yang tersedia diambil secukupnya untuk diamati ciri-ciri fisik yang meliputi bentuk, warna, ukuran (panjang, lebar dan tebalnya), permukaan kulit, dan berat 100 bijinya kemudian digambar. Kedua, beberapa biji meliputi biji jagung, biji kedelai, biji buncis, biji kacang hijau, biji mentimun, biji kacang panjang, biji bengkoang, biji kecipir, dan biji gambas dilembapkan secukupnya. Kemudian dibelah dan diamati warna embrio, warna cadangan makanan, dan digambar bagian-bagian biji tersebut dan beri keterangan. Ketiga, biji jagung, biji ketimun, dan biji kedelai dikecambahkan dan digambar bentuk kecambah serta bagian-bagiannya. IV. A. Identifikasi Biji 1. Padi (Oryza sativa) HASIL PENGAMATAN

6 : lonjong, ujung meruncing : p =10 mm; l = mm ; tbl = mm : coklat muda : kasar dan sedikit berbulu :,66 gr Deskripsi : Biji padi mempunyai kulit (integument) yang keras sehingga diperlukan perlakuan sebeum dikecambahkan seperti direndam dalam air. Biji padi merupakan biji monokotil dan tipe perkecambahannya adalah hypogeal. Biji padi selain digunakan untuk bahan tanam juga digunakan untuk konsumsi.. Kedelai (Glycine max) : bulat : p =6 mm;l =5 mm;tbl =3 mm : coklat : 13,06 gr Deskripsi : biji kedelai merupakan biji dikotil dengan tipe perkecambahan epigeal. Biji kedelai mempunyai tekstur yang halus dengan warna yang berbeda beda tergantung dengan jenisnya. Biji kedelai selain dapat digunakan untuk bahan tanam juga dapat digunakan sebagai bahan konsumsi. Menurut Zukhri et. al., (00), ada berbagai varietas kedelai lokal dengan ukuran yang berbeda-beda misalnya kedelai varietas wilis, malabar, kerinci, dan sebagainya. 3. Jagung (Zea mays) : oval : p =9 mm; l=9 mm; tbl =3 mm : kuning :,94 gr Deskripsi : biji jagung merupakan biji yang berjenis monokotil yaitu biji yang tidak dapat mengalami pembelahan. Apabila dikecambahkan maka biji akan mengalami perkecambahan hypogeal. Biji jagung selain untuk bahan tanam juga dapat dimanfaatkan untuk bahna konsumsi. Setiap biji jagung secara botanis adalah sebuah biji Caryopsis, biji

7 kering yang mengandung sebuah benih tunggal yang menyatu dengan jaringan-jaringan dalam buahnya (Wirawan dan Wahyuni, 00). 4. Gandum (Triticum durum) : lonjong : p =6 mm; l =mm; tbl =1 mm : coklat muda : 4,74 gr Deskripsi : Menurut Kirby (00) cit. Malik (011), biji gandum berbentuk oval dengan lipatan di bagian tengahnya, sehingga terlihat seperti biji dikotil. Bagian dorsal biji berbentuk bulat dan licin, sedangkan pada bagian ventralnya terdapat lipatan ke dalam. Biji gandum tersusun atas bagian-bagian tertentu yang melingkupi bagian endospermnya. Pada bagian luar biji terdapat lemma dan palea yang melingkupi dan melindungi biji. Biji-biji gandum terdapat di dalam spikelet. Embrio pada biji gandum merupakan bagian biji yang menempel pada spikelet dan pada ujung bagian distalnya terdapat bulu halus. 5. Sorghum (Sorghum bicolor) : bulat : p = 4 mm; l = 4 mm; tbl = 3 mm : putih kekuningan :,7 gr Deskripsi : pada umumnya biji sorgum berbentuk bulat dengan ukuran biji kira-kira 4 x,5 x 3,5 mm. Berat biji bervariasi antara 8 mg 50 mg, rata-rata berat 8 mg. Berdasarkan ukurannya sorgum dibagi atas: sorgum biji kecil (8 10 mg), sorgum biji sedang ( 1 4 mg), dan sorgum biji besar (5-35 mg). Kulit biji ada yang berwarna putih, merah atau cokelat. Sorgum putih disebut sorgum kafir dan yang berwarna merah/coklat biasanya termasuk varietas Feterita. biji merupakan salah satu kriteria menentukan kegunaannya. Varietas yang berwarna lebih terang akan menghasilkan tepung yang lebih putih dan tepung ini cocok untuk digunakan sebagai makanan lunak, roti dan lain-lainnya. Sedangkan varietas yang berwarna gelap akan menghasilkan tepung yang berwarna gelap dan rasanya lebih pahit. Tepung jenis ini cocok untuk bahan dasar pembuatan minuman. Untuk memperbaiki warna biji ini,

8 biasanya digunakan larutan asam tamarand atau bekas cucian beras yang telah difermentasikan dan kemudian digiling menjadi pasta tepung (Edysofyadi, 011). 6. Bayam (Amaranthus sp.) : bulat : p = 1 mm; l = 1 mm; tbl =1 mm : hitam : 0,05 gr Deskripsi : biji bayam sangat kecil sehingga sulit diamati. Tanaman bayam menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak. Biji bayam relatif mudah rontok. Bijinya berbelah-belah. kulit biji hitam atau coklat tua, ukuran kecil bervariasi sekitar biji per gram (Sastrapradja, 1977). 7. Selada (Lactuca sativa) : lonjong : p = mm; l = mm; tbl =1 mm : coklat muda : kasar : 0,08 gr Deskripsi : Biji tanaman selada berbentuk lonjong pipih, berbulu, agak keras, berwarna coklat, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang empat milimeter dan lebar satu milimeter. Biji selada merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dan dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). 8. Caisim (Brassica campestris) : bulat : p = 1 mm; l = 1 mm; tbl = 1 mm : coklat tua : 0,18 gr

9 Deskripsi : Buah caisim termasuk tipe buah polong yang berbentuk memanjang dan berongga. Tiap buah berisi -8 butir biji. Biji caisim berbentuk bulat kecil dan berwarna coklat atau coklat kehitaman (Anonim(a), 01). 9. Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus) : bulat lonjong : p =9,5 mm; l = 9 mm; tbl =8 mm : hitam kecoklatan : 40,7 gr Deskripsi : Kecipir berasal dari Indonesia bagian timur. Di Sumatera dikenal sebagai kacang botol atau kacang belingbing. Nama lainnya adalah jaat (bahasa Sunda), kelongkang (bahasa Bali), serta biraro (Ternate). Buah tipe polong, memanjang, berbentuk segiempat dengan sudut beringgit, panjang sekitar 30cm, berwarna hijau waktu muda dan menjadi hitam dan kering bila tua. Bijinya bulat dengan diameter 810mm, berwarna coklat hingga hitam (Umiatun, 011). 10. Buncis (Phaseolus vulgaris) : lonjong : p =1 mm; l = 5,5 mm; tbl =4 mm : hitam : 0,89 gr Deskripsi : Biji buncis yang telah tua agak keras dan warnanya sangat bervariasi, tergantung pada varietasnya. Ada yang berwarna putih, hitam, coklat keungu-unguan, coklat kehitam-hitaman, merah, ungu tua, dan coklat. Biji buncis berukuran agak besar, berbentuk bulat lonjong dengan bagian tengah (mata biji) agak melengkung (cekung), berat biji buncis berkisar 16-40,6 gram/100 biji, tergantung varietasnya (cahyono, 003). 11. Kacang Hijau (Vigna radiata) : bulat : p =5 mm; l =4 mm; tbl=4 mm : hijau : 6,57 gr

10 Deskripsi : Biji kacang hiaju berbentuk bulat. nya lebih kecil dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kedelai, yaitu bobotnya hanya sekitar 0,5-08 mg. Kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya sering dibuat kecambah atau tauge (Purwono & Hartono, 005). 1. Kangkung (Ipomoea reptans) : setengah bulat : p =5 mm; l =3,5 mm; tbl=3,5 mm : merah kehitaman : 3,85 gr Deskripsi : biji kangkung bersegi-segi atau tegak bulat. Berwarna cokelat atau kehitam-hitaman, dan termasuk biji berkeping dua. Pada jenis kangkung darat biji kangkung berfungsi sebagai alat perbanyakan tanaman secara generative (Steenis, 005) 13. Wortel (Daucus carota) : lonjong : p =5,3 mm; l =1,4 mm; tbl =1,1 mm : coklat terang : berbulu : 0,15 gr Deskripsi : Biji wortel merupakan biji tertutup dan berkeping dua, dapat digunakan untuk perbanyakan tanaman. Biji wortel berbentuk bulat pipih dan berwarna kecoklatcoklatan, serta berukuran sangat kecil, yaitu panjang 3 mm dan lebar 1,5 mm. Setiap gram benih benih berisi kurang lebih 00 biji (Cahyono, 00). 14. Mentimun (Cucumis sativus) : lonjong lancip : p =11,1 mm; l =3, mm; tbl =1,8 mm : putih :,71 gr

11 Deskripsi : Biji mentimun bentuknya pipih, kulitnya berwarna putih atau putih kekuningkuningan sampai coklat. Biji ini dapat digunakan sebagai alat perbanyakan tanaman (Rukmana, 1994). 15. Terong (Solanum melongena) : bulat : p =3,6 mm; l =, mm; tbl =0,5 mm : oranye : 0,4 gr Deskripsi : Kenampakan fisik biji terong menyerupai biji cabai, namun lebih tebal dan lebih besar ukurannya dibanding biji cabai. Biji berbentuk pipih kecil berwarna coklat kekuningan. Biji itu dapat dimakan tetapi rasanya pahit karena mengandung nikotin, sejenis alkaloid yang banyak dikandung tembakau. (Anonim(b), 01). 16. Bengkoang (Pachyrrhizus erosus) : kotak : p =7,5 mm; l = 7, mm; tbl =3,6 mm : coklat gelap : 15,86 gr Deskripsi : Biji bengkoang memiliki bentuk yang hamapir kotak dengan warna kulit biji adalah cokelat tua. halus tetapi kulitnya agak keras sehingga perlu adanya perlakuan terhadap biji sebelum dikecambahkan. 17. Gambas (Luffa acutangula) : lonjong lancip pipih : p =13,3 mm; l =7,1 mm; tbl =,1 mm : hitam : kasar : 13,55 gr

12 Deskripsi : Kulit biji pada gambas sangat keras. Gambas memiliki buah berbentuk silinder atau bulat memanjang. nya halus dengan garis-garis tegas memanjang. Daging buahnya lunak berwarna putih dengan biji tersebar di dalamnya (Ashari, 1995). 18. Semangka (Citrullus vulgaris) : lonjong lancip : p =7,1 mm; l =3,5 mm; t =1,3 mm : coklat : 3,5 gr Deskripsi : nya hampir segitiga. Biji semangka berbentuk lonjong pipih berwarna coklat, dengan ujung biji berwarna hitam. 19. Pare (Momordica charantia) : lonjong bergerigi : p=13,1 mm; l=7,1 mm; tbl=3, mm : coklat terang : kasar : 16,66 gr Deskripsi : Kulit biji sangat keras. Bijinya tebal, pipih, dengan permukaan yang kasar dan tepian yang tidak merata. Panjang biji mencapai 1 cm, berwarna kecoklatan, perbanyakannya dilakukan dengan biji yang langsung disebar di lapangan yang tanahnya cukup subur (Sastrapradja, 1977). 0. Kacang Panjang (Vigna sinesis) tbl=,4 mm : lonjong melengkung : p=9, mm; l =4,3 mm; : setengah krem, setengah hitam : setengah halus, setengah kasar : 13,4 gr

13 Deskripsi : Biji kacang panjang berbentuk bulat agak memanjang, namun ada juga yang pipih. Pada bagian tengah biji terdapat bekas tangkai yang menghubungkan antara biji dan kulit buah. Biji semakin tua akan semakin mengering. Kulit biji tua ada yang berwarna putih, merah keputih-putihan, coklat, dan hitam. Pada satu polong biasanya terdapat sekitar 15 biji atau lebih, tergantung pada panjang polong dan dipengaruhi oleh pertumbuhan tanamna dan varietas kacang panjang (Pitojo, 006). 1. Cabe (Capsicum annum L.) : bulat, pipih : p=, mm; l=0,6 mm; tbl=0,1mm : coklat terang : kasar : 0,56 gr Deskripsi : Biji cabai besar berwarna kuning, berbentuk bulat pipih, dan ada yang sedikit runcing. Biji tersusun berkelompok (bergerombol), dan saling melekat pada empulur. biji kecil yaitu antara 3mm 5 mm (Pitojo, 003). B. Identifikasi Embrio No Jenis Benih cadangan Embrio makanan Gambar 1 1 Kedelai Kuning Kuning 4

14 1 Gambas Coklat muda Kuning Kecipir Kuning Kuning Kacang panjang Coklat Coklat Kacang hijau Coklat Coklat Jagung Kuning Putih 3

15 1 7 Mentimun Putih Putih Bengkoang Coklat Coklat Buncis Coklat Coklat 4 Keterangan gambar : 1. Embrio. Testa 3. Endosperm 4. Kotiledon C. Identifikasi Perkecambahan Hari Pengamata n Jagung Kedelai Mentimun

16

17 Identifikasi benih secara fisik maupun morfologi sangat diperlukan dalam bidang pertanian agar bisa mengetahui bahwa benih yang digunakan sebagai bahan tanam baik atau tidak untuk ditanam di lahan, sehingga para petani tidak mengalami gagal panen, maupun hasil produksi tidak maksimal karena disebabkan benih yang digunakan tidak baik. Berikut merupakan ciri-ciri benih yang baik: a) Benih utuh, artinya tidak luka atau tidak cacat. b) Benih harus murni, artinya tidak tercampur dengan biji-biji atau benih lain serta c) d) e) f) bersih dari kotoran. Benih diambil dari jenis yang unggul atau stek yang sehat. Mempunyai daya kecambah > 80%. Benih yang baik akan tenggelam bila direndam dalam air. Benih harus bebas hama dan penyakit. Selain itu untuk keperluan budidaya, benih juga diharapkan memiliki kekuatan tumbuh. Ciri benih yang kuat yaitu : a) dapat tahan bila disimpan b) berkecambah cepat dan merata c) tahan terhadap gangguan mikroorganisme d) bibit tumbuh kuat, baik di tanah yang basah maupun kering e) bibit dapat memanfaatkan persediaan makanan dalam benih semaksimum mungkin sehingga dari bibit dapat tumbuh jaringan-jaringan yang baru f) laju tumbuhnya tinggi g) menghasilkan produksi yang tinggi dalam waktu tertentu. Struktur benih pada umumnya terdiri dari embrio, yang akan menjadi bakal tanaman; endosperm, yang menyediakan nutrisi untuk perkecambahan; dan testa, yang melindungi embrio dan endosperm dari lingkungan yang keras (Eng-Chong Pua & Davey, 010). 1. Embrio Embrio adalah suatu tanaman baru yang terjadi dari bersatunya gamet-gamet jantan dan betina pada suatu proses pembuahan. Struktur embrio terdiri dari: epikotil (calon pucuk), hipokotil (calon batang), kotiledon (calon daun) radikula (calon akar).. Jaringan penyimpan cadangan makanan (endosperm) Cadangan makanan yang tersimpan dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi

18 mengandung banyak karbohidrat. Pada biji ada beberapa struktur yang dapat berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu : 1. Kotiledon, misalnya pada kacang-kacangan, semangka dan labu.. Endosperm, misal pada jagung, gandum, dan golongan serelia lainnya. 3. Pada kelapa bagian dalamnya yang berwarna putih dan dapat dimakan merupakan endospermnya. 4. Perisperm, misal pada famili Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae. 5. Gametophytic betina yang haploid misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. 3. Pelindung biji (testa) Kulit biji atau testa merupakan lapisan terluar dari biji. Pelindung biji dapat terdiri dari kulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung. Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan, kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. Menurut Sutopo (00), perkecambahan benih dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe epigeal dan tipe hipogeal. 1. Epigeal Tipe perkecambahan epigeal adalah dimana munculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan dan membawa serta kotiledon dan plumula ke atas permukaan tanah. Benih dengan tipe perkecambahan ini adalah benih dikotil.. Hipogeal Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di bawah tanah. Benih dengan tipe perkecambahan ini adalah benih monokotil. V. KESIMPULAN Antara benih yang satu dengan benih yang lain memiliki karakteristik yang berbeda. Biji/benih mempunyai sifat fisik seperti ukuran, warna, sifat permukaan, tipe

19 perkecambahan, embrio, endosperm dan ukuran yang bervariasi. Tipe perkecambahan benih ada dua macam yaitu hypogeal dan epigeal..

20 DAFTAR PUSTAKA Anonim (a). 01. Botani tanaman caisim. Diakses 14 April 014. Anonim (b). 01. Terong. Diakses 14 April 014. Ashari, S Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Cahyono, B Wortel. Kanisius, Yogyakarta. Cahyono, B Kacang Buncis. Kanisius, Yogyakarta. Copeland, L. O. and M. B. McDonald Seed Science and Technology. Kluwer Academic Publishers, United States of America. Edysofyadi Aspek budidaya, prospek, kendala, dan solusi pengembangan sorgum di Indonesia. Diakses 14 April 014. Eng-Chong Pua and M. R. Davey Plant Developmental Biology-Biotechnological Perspective. Springer, New York. Gardner, F. B., R. B. Pearce dan R. L Mitchell P hysiology of Crop P lant (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa : H. Susilo). UI Press, Jakarta. Malik, C Karakterisasi galur murni mutan gandum (Tritichum aestivum L.) pada daerah dataran rendah tropis. Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah. Skripsi. Nasrudin Pengertian benih. diakses 5 Maret 014. Pitojo, S Benih Cabai. Kanisius, Yogyakarta. Pitojo, S Benih Kacang Panjang. Kanisius, Yogyakarta. Purwono dan R. Hartono Kacang Hijau. Penebar Swadaya, Depok. Rubatzky, V. E. dan M. Yamaguchi. World Vegetables: Principles, Production and Nutritive Values (Sayuran Dunia 1 : Prinsip, Produksi, dan Gizi; alih bahasa C. Herison). ITB Press, Bandung. Sadjad, S Policy Produksi Benih Berkualitas Tinggi untuk Menunjang Produksi Pangan. Proc. Kursus Singkat Pengujian Benih. IPB, Bogor. Sastrapradja, S Sayur-Sayuran. Lembaga Biologi Nasional LIPI, Bogor.

21 Sayektiningsih, T. dan M. K. Ningsih Proses perkecambahan buah/benih vatica pauciflora (Korth.) Blume dari pohon induk di Hutan Lindung Sungai Wain, kalimantan Timur. Mitra Hutan Tanaman. 3: Steenis, CGGJ Van Flora Untuk Sekolah di Indonesia. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Sutopo, L. 00. Teknologi Benih. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. Umiatun Budidaya kecipir. Diakses 14 April 014. Wirawan, B. dan S. Wahyuni. 00. Memproduksi Benih Bersertifikat. Penebar Swadaya, Jakarta. Zukhri, M., L. Utari, B. I. Isnawan. 00. Penampilan sifat agronomi kedelai introduksi varietas edamame dengan inokulasi legin pada tanah steril dan non steril. Agr UMY 10 : 1-13.

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN

MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup

Lebih terperinci

ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH

ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH ACARA II IDENTIFIKASI BENIH DAN KECAMBAH Abstraksi Praktikum Teknologi Benih acara II yang berjudul Identifikasi Benih dan Kecambah dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Maret 2016 di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN

LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN LAPORAN PRATIKUM TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN NAMA : AMUL HEKSA BAJAFITRI NIM : 125040201111131 KELOMPOK : JUMAT 11.00 ASISTEN : INTAN RATRI PRASUNDARI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum 11 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Wijen secara Umum Wijen (Sesamum indicum L.) merupakan tanaman setahun yang tumbuh tegak dan bisa mencapai ketinggian 1.5 m 2.0 m. Tanaman wijen berbentuk semak yang berumur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon

Dalam suatu tumbuhan yang mengalami perkecambahan terdapat: Planula : ujung batang yang akan menjadi sepasang daun, daun lembaga kotiledon kotiledon PERKECAMBAHAN 1. Pengertian Perkecambahan merupakan proses metabolism biji hingga dapat menghasilkan pertumbuhan dari komponen kecambah (plumula dan radikal). Definisi perkecambahan adalah jika sudah dapat

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta 2017 PENGARUH INTENSITAS CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Jazilatul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN 1 PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mengidentifikasi faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan 2. Merancang percobaan pengaruh faktor luar terhadap pertumbuhan tumbuhan 3. Menentukan

Lebih terperinci

1. Kecambah Normal. adalah kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal jika ditanam dalam kondisi optimum.

1. Kecambah Normal. adalah kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal jika ditanam dalam kondisi optimum. 1. Kecambah Normal adalah kecambah yang menunjukkan kemampuan untuk berkembang menjadi tanaman normal jika ditanam dalam kondisi optimum. Tiga kategori kecambah yang dapat diklasifikasikan sebagai kecambah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut 5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Merbau Darat 1. Deskripsi Ciri Pohon Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut (Martawijaya dkk., 2005). Regnum Subregnum Divisi Kelas Famili

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim

II. TINJAUAN PUSTAKA. wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan iklim 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Buncis Buncis berasal dari Amerika Tengah, kemudian dibudidayakan di seluruh dunia di wilayah beriklim sedang, tropis, dan subtropis. Tanaman ini memerlukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kayu afrika merupakan jenis pohon yang meranggas atau menggugurkan daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kayu afrika merupakan jenis pohon yang meranggas atau menggugurkan daun II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kayu Afrika (Maesopsis eminii) Kayu afrika merupakan jenis pohon yang meranggas atau menggugurkan daun tinggi mencapai 45 m dengan batang bebas cabang 2 per 3 dari tinggi total,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Kedelai Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja atau Soja max, tetapi pada tahun 1984 telah disepakati nama botani yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Haryanto, Suhartini dan Rahayu (1996), klasifikasi tanaman selada adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus :Plantae :Spermatophyta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara, Eropa, 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Umum Tentang Kedelai Kedelai adalah tanaman biji terkemuka yang diproduksi dan dikonsumsi di dunia saat ini. Kedelai berasal dari Asia, diperkenalkan ke Amerika Utara,

Lebih terperinci

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA

TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA TEKNIK SELEKSI BIJI PEPAYA Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Untuk mendapatkan benih (biji) pepaya yang baik, yaitu yang memiliki kadar kemurnian benih cukup tinggi, harus dilakukan pemilihan atau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAK A. 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai II. TINJAUAN PUSTAK A 2.1 Karakteristik dan Komposisi Kimia Benih Kedelai Ukuran benih kacang kedelai berbeda-beda antarvarietas, ada yang kecil, sedang, dan besar. Warna bijinya kebanyakan kuning kecoklatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Asam Jawa (Tamarindus indica) Asam jawa merupakan tanaman keras berumur panjang yang dapat mencapai umur hingga 200 tahun. Akar pohon asam jawa yang dalam, juga membuat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes mempunyai banyak TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau diklasifikasikan seperti berikut ini. Divisio Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae

Lebih terperinci

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi.

I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit keras dengan fisik dan kimiawi. I. Judul Pematahan Dormansi Biji II. Tujuan Untuk mengetahui pengaruh cara pematahan dormansi pada biji berkulit III. keras dengan fisik dan kimiawi. Tinjauan Pustaka Biji terdiri dari embrio, endosperma,

Lebih terperinci

UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH, UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH, DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH

UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH, UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH, DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH, UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH, DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH Viabilitas benih adalah kemampuan benih untuk hidup yang ditunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu tanaman budidaya penting dalam peradaban manusia. Padi sudah dikenal sebagai tanaman pangan sejak jaman prasejarah.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili:

I. TINJAUAN PUSTAKA. Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Dicotyledoneae, Ordo: Polypetales, Famili: I. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Menurut Fachrudin (2000) di dalam sistematika tumbuhan, tanaman kedelai diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Srikaya (Annona squamosa L.). 2.1.1 Klasifikasi tanaman. Tanaman srikaya memiliki bentuk pohon yang tegak dan hidup tahunan. Klasifikasi tanaman buah srikaya (Radi,1997):

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

Pengujian Daya Berkecambah

Pengujian Daya Berkecambah Pengujian Daya Berkecambah Siti Fadhilah, SP., M.Si Balai Besar Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura 2018 Disampaikan dalam Bimbingan Teknis Petugas Pengambilan Contoh dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST

Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 HST Lampiran 4. Deskripsi Varietas TM 999 F1 Golongan : hibrida Bentuk tanaman : tegak Tinggi tanaman : 110-140 cm Umur tanaman : mulai berbunga 65 HST mulai panen 90 HST Bentuk kanopi : bulat Warna batang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Tambahan

Pokok Bahasan. Tambahan Kecambah Pokok Bahasan 1. Kecambah 2. Komponen Kecambah 3. Perkecambahan Tambahan 1. Nilai Pembelajaran Kecambah Dalam Kecambah kehidupan adalah tumbuhan sehari-hari (sporofit) istilah kecambah muda sering

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. 8 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengenalan Tanaman Sorgum Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) berasal dari negara Afrika. Tanaman ini sudah lama dikenal manusia sebagai penghasil pangan, dibudidayakan

Lebih terperinci

MODUL III UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH,UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH

MODUL III UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH,UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH MODUL III UJI POTENSI BERKECAMBAH BENIH,UJI DAYA BERKECAMBAH BENIH, UJI KESEREMPAKAN BERKECAMBAH BENIH DAN UJI INDEKS KECEPATAN BERKECAMBAH BENIH Viabilitas benih adalah kemampuan benih untuk hidup yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi Tanaman Jengkol Klasifikasi tanaman jengkol dalam ilmu tumbuh-tumbuhan dimasukkan dalam klasifikasi sebagai berikut (Pitojo,1992). Divisi : Spermatophyta Kelas : Dicotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai

TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai TINJAUAN PUSTAKA Botani Kedelai Kedelai termasuk tanaman kacang-kacangan dengan klasifikasi lengkap tanaman kedelai adalah sebagai berikut, divisi Spermatophyta, subdivisi Angiospermae, kelas Dicotyledonae,

Lebih terperinci

STRUKTUR BIJI JAGUNG. Ada 3 bagian dasar yang menyusun biji yaitu : 1. Embrio

STRUKTUR BIJI JAGUNG. Ada 3 bagian dasar yang menyusun biji yaitu : 1. Embrio STRUKTUR BIJI JAGUNG Produksi jagung nasional meningkat setiap tahun namun hingga kini belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sekitar 11 juta ton/tahun, sehingga masih mengimpor dalam jumlah besar yaitu

Lebih terperinci

Struktur Anatomi Biji

Struktur Anatomi Biji Struktur Anatomi Biji BAB I PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan manusia. Mempunyai biji merupakan salah satu ciri tumbuhan spermatophyta. Bagi tumbuhan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea. sistimatika tanaman jagung yaitu sebagai berikut : II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jagung Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays L. Secara umum, menurut Purwono dan Hartanto (2007), klasifikasi dan sistimatika tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Klasifikasi botani tanaman palem botol adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. akar-akar cabang banyak terdapat bintil akar berisi bakteri Rhizobium japonicum TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Susunan akar kedelai pada umumnya sangat baik, pertumbuhan akar tunggang lurus masuk kedalam tanah dan mempunyai banyak akar cabang. Pada akar-akar cabang banyak terdapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum 2.1.1. Klasifikasi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorgum bicolor (L.) Moench) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan

BAB I PENDAHULUAN. Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Biji merupakan perkembangan lanjut dari bakal biji yang telah dibuahi dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan. Secara agronomis biji merupakan hasil budidaya yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Laporan Praktikum Biologi : Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau Kelompok : 1 Aditya Dedi Setyawan 2 Ilhamsyah Dwi Kurniawan P 3 Junita Putri 4 Kezia Angelica Suharto 5 Michael Sugita Daftar

Lebih terperinci

Tipe perkecambahan epigeal

Tipe perkecambahan epigeal IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel tanaman sedangkan perkembangan tanaman merupakan suatu proses menuju kedewasaan. Parameter pertumbuhan meliputi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar

TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai

Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai Lampiran 1 : Deskripsi Varietas Kedelai VARIETAS ANJASMORO KABA SINABUNG No. Galur MANSURIAV395-49-4 MSC 9524-IV-C-7 MSC 9526-IV-C-4 Asal Seleksi massa dari populasi Silang ganda 16 tetua Silang ganda

Lebih terperinci

PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BUTIR BENIH

PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BUTIR BENIH PENGUJIAN KEMURNIAN BENIH DAN PENETAPAN BOBOT 1000 BUTIR BENIH Pengujian kemurnian benih merupakan pengujian untuk menghasilkan benih berkualitas tinggi secara fisik, selain itu digunakan juga untuk mengetahui

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L. Jagung merupakan tanaman semusim, sama seperti jenis rumput-rumputan yang lain, akar tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Cabai (Capsicum annuum L.) termasuk dalam genus Capsicum yang spesiesnya telah dibudidayakan, keempat spesies lainnya yaitu Capsicum baccatum, Capsicum pubescens,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum. Sorgum (Sorgum bicolor [L].Moench) merupakan tanaman yang termasuk di

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum. Sorgum (Sorgum bicolor [L].Moench) merupakan tanaman yang termasuk di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorgum bicolor [L].Moench) merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama dengan padi, jagung, tebu, gandum,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) 4 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kelapa sawit termasuk tanaman monokotil yang secara taksonomi diklasifikasikan ke dalam ordo Palmales, Famili Palmae, Subfamili Cocoidae,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman sumber karbohidrat ketiga setelah padi dan jagung. Konsumsi penduduk dunia, khususnya penduduk negara-negara

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Kacang Hijau secara Umum Tanaman kacang hijau termasuk famili Leguminosae yang banyak varietasnya. Secara morfologi tanaman kacang hijau tumbuh tegak. Batang kacang hijau berbentuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon, II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Ubi kayu: Taksonomi dan Morfologi Ubi kayu mempunyai banyak nama daerah, di antaranya adalah ketela pohon, singkong, ubi jenderal, ubi inggris, telo puhung, kasape, bodin,

Lebih terperinci

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super

Lebih terperinci

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN

ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH RINGKASAN ROGUING DAN SORTASI PADA PROSES PRODUKSI BENIH Suhartina, Gatut Wahyu Anggoro Susanto, dan Novita Nugrahaeni Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi E-mail: t_ina_suhartina@yahoo.com; nnugrahaeni@gmail.com

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari sebuah akar tunggang yang terbentuk dari calon akar,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi dan Botani Cabai Cabai merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Selatan. Cabai dikenal di Eropa pada abad ke-16, setelah diintroduksi oleh Colombus saat perjalanan pulang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku

PENDAHULUAN. krim, susu kedelai, tepung kedelai, minyak kedelai, pakan ternak,dan bahan baku Latar Belakang PENDAHULUAN Kedelai (Glycine max (L.) Merr) menjadi komoditas pangan yang telah lama dibudidayakan di Indonesia yang saat ini diposisikan sebagai bahan baku industri pangan. Beberapa produk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar

Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Lampiran 1. Deskripsi kacang hijau varietas Camar Tahun pelepasan : 1991 Nomor galur : MI-5/Psj. Asal : iradiasi gamma dosis 0,1 Kgy di varietas Manyar Hasil rata-rata : 1-2 ton/ha biji bersih Warna daun

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau

TINJAUAN PUSTAKA. A. Kacang Hijau 4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kacang Hijau Kacang hijau termasuk dalam keluarga Leguminosae. Klasifikasi botani tanman kacang hijau sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Classis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistematika 2.1.1. Botani Tanaman Padi Menurut Herawati (2012), tanaman padi dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Ordo : Poales Family

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai BAHAN DAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Benih Fakultas Pertanian,, Medan. Percobaan ini dilakukan mulai dari bulan April 2016 hingga Mei

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan kebutuhan akan konsumsi pangan juga ikut meningkat. Namun pada kenyataannya, produksi pangan yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merill.), merupakan salah satu sumber protein penting di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman kedelai

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU. Disusun Oleh: : Fatimah Az Zahra Al Faruq.

LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU. Disusun Oleh: : Fatimah Az Zahra Al Faruq. LAPORAN PENGAMATAN PENGARUH AERASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA KACANG HIJAU Disusun Oleh: Nama : Fatimah Az Zahra Al Faruq Fikrah Hafizah Jihanunnasihah Abdullah Muthia Amalia Nurul Fadhila

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU MAKALAH BIOLOGI PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU DISUSUN OLEH BERNIKE DELAROSA MUTHIAH AZZAHRA SISKA ANDRIYANI UTIN NURUL WAHDANIA KELAS XII IPA 2 SMA NEGERI 3 PONTIANAK 2011

Lebih terperinci

(akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil.

(akar embrio), hipokotil, dan kotiledon (daun lembaga). Dua kelas dari tumbuhan berbunga dibedakan dari cacah daun lembaganya: monokotil dan dikotil. A. DASAR TEORI 1. Pengertian tanaman dikotil dan monokotil Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas "tumbuhan

Lebih terperinci

VARIETAS-VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) YANG TELAH DILEPAS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN

VARIETAS-VARIETAS BUNCIS (Phaseolus vulgaris L.) YANG TELAH DILEPAS OLEH BALAI PENELITIAN TANAMAN SAYURAN No. 002, Agustus 2013 (Tanggal diunggah 22 Agustus 2013) Penyunting : Tonny K. Moekasan, Laksminiwati Prabaningrum, Nikardi Gunadi, dan Asih K. Karjadi Redaksi Pelaksana : Abdi Hudayya dan Fauzi Haidar

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm,

TINJAUAN PUSTAKA. (United States Department of Agriculture, 2011). vertikal dan horizontal. Bagian akar yang aktif adalah pada kedalaman cm, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman delima diklasifikasikan sebagai berikut kingdom: Plantae, divisio : Spermatophyta, subdivisio : Angiospermae, kelas : Dicotyledonae, ordo : Myrtales, famili : Punicaceae,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian

Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Lampiran 1. Gambar Bagan Lahan Penelitian Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai Merah Cabai Merah + Bawang Merah Cabai

Lebih terperinci

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan

47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengamati kecambah benih merbau yang hidup yaitu dengan cara memperhatikan kotiledon yang muncul ke permukaan tanah. Pada tiap perlakuan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama 11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum merupakan tanaman yang termasuk di dalam famili Graminae bersama padi, jagung,tebu,gandum, dan lain-lain. Di jawa tengah dan jawa timur, sorgum

Lebih terperinci

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN

ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN ANALISIS PERTUMBUHAN TANAMAN Titik Irawati, SP. MP Retno Dwi Andayani, SP. MP PERTEMUAN KE-1 Kontrak Kuliah dan Pendahuluan MILE STONE Kontrak Kuliah Pendahuluan KONTRAK KULIAH KULIAH Kuliah SELALU menggunakan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Lingkungan Tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai Capsicum annuum L. merupakan tanaman annual berbentuk semak dengan tinggi mencapai 0.5-1.5 cm, memiliki akar tunggang yang sangat kuat dan bercabang-cabang.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi sumber makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Peningkatan petumbuhan jumlah penduduk

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan

PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU. Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan PENGARUH SUHU TERHADAP PERTUMBUHAN BIJI KACANG HIJAU Disusun oleh: Madania Asshagab Nur Fifa Rifa atus shalihah Sarinah Sri Rahmisari Rembulan XII MIA OLIMPIADE SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 Kendari BAB

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Pemadatan tanah adalah penyusunan partikel-partikel padatan di dalam tanah karena ada gaya tekan pada permukaan tanah sehingga ruang pori tanah menjadi sempit. Pemadatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi dari tanaman Aren ( A. pinnata Merr ) adalah sebagai berikut:

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi dari tanaman Aren ( A. pinnata Merr ) adalah sebagai berikut: TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Tanaman Aren ( A. pinnata Merr ) Taksonomi dari tanaman Aren ( A. pinnata Merr ) adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas Ordo Famili Genus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Perlakuan jarak tanam 20 cm x 20 cm memberikan pengaruh pada peningkatan indeks luas daun sebesar 59,40 sedangkan untuk parameter tinggi tanaman, jumlah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia

I. PENDAHULUAN. Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai Vigor Benih dan Uji Vigor Benih

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai Vigor Benih dan Uji Vigor Benih TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Kedelai Kedelai (Glycine max (L.) Merr.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam tanaman kelas Dicotyledoneae, famili Leguminoceae, genus Glycine dan species Glycine

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani

TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Sifat Botani 3 TINJAUAN PUSTAKA Asal-usul dan Penyebaran Geografis Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman buah-buahan tropika. Pepaya merupakan tanaman asli Amerika Tengah, tetapi kini telah menyebar ke seluruh dunia

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr

PERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr PERSEMAIAN CABAI Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai Djoko Sumianto, SP, M.Agr BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN 2017 Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)/ Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera dan Kalimantan, itu pun dalam jumlah sedikit (Sinar Harapan, 2003).

TINJAUAN PUSTAKA. Sumatera dan Kalimantan, itu pun dalam jumlah sedikit (Sinar Harapan, 2003). TINJAUAN PUSTAKA Penyebaran dan Morfologi Pasak Bumi (E. longifolia) Tanaman ini bisa dijumpai di sekitar Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Di Indonesia hanya

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sirsak (AnnonamuricataLinn) berasal dari wilayah Amerika tropis,

TINJAUAN PUSTAKA. Sirsak (AnnonamuricataLinn) berasal dari wilayah Amerika tropis, TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Sirsak Sirsak (AnnonamuricataLinn) berasal dari wilayah Amerika tropis, meliputi Amerika Tengah dan Amerika Selatan, terutama di sekitar Peru, Argentina, hutan Amazon dan Kepulauan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu dari enam komoditas terpenting di dunia. Sebagai tanaman kacang-kacangan sumber protein dan lemak nabati,

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu :

I. TINJAUAN PUSTAKA. Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu : I. TINJAUAN PUSTAKA A. Biji Kacang Merah Biji-bijian pada umumnya mempunyai bagian-bagian utama, yaitu : 1. Kulit biji (spermodermis). Kulit biji berasal dari selaput bakal biji (integumen), oleh sebab

Lebih terperinci