BAB 1 TINJAUAN UMUM PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 1 TINJAUAN UMUM PENELITIAN"

Transkripsi

1 1 BAB 1 TINJAUAN UMUM PENELITIAN Oleh Iin Indarti, SE, MSi Penelitian: Merupakan suatu kegiatan yang dimulai dengan pengamatan terhadap fakta yang menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaanpertanyaan A. Motivasi dan Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian dimulai pada saat seseorang tertarik pada sesuatu yang ada di sekitar lingkungannya. Perhatian terhadap suatu fakta/fenomena serta didorong keinginan untuk mengetahui jawaban dari sebuah fenomena yang ada lebih mendalam, yang nantinya akan menimbulkan berbagai pertanyaan-pertanyaan, yang selanjutnya akan disertai dengan keinginan untuk menemukan suatu jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari dalam dirinya, sehingga suatu riset dimulai dari dirinya dengan mengangkat APA, serta dilanjutkan dengan menjawab pertanyaan MENGAPA yang menjadikan motivasi seorang peneliti, setelah itu SIAPA yang akan menggunakan serta BAGAIMANA aplikasinya dalam praktek. Jadi dapat disimpulkan sesuai yang diungkapkan oleh Indriantoro dan Supomo (2002:2) bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan yang dimulai dengan pengamatan terhadap fakta yang menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan. Tapi kegiatan penelitian tidak hanya menemukan pertanyaan-pertanyaan, karena pertanyaan ini akan

2 2 Tujuan Penelitian: Utuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah mendorong seseorang untuk terus mencari jawaban berdasarkan ilmu yang dimiliki atau dapat dikatakan untuk memecahkan suatu masalah. Sehingga tujuan penelitian menurut Indriantoro dan Supomo (2002:2) adalah untuk memperoleh pengetahuan yang dapat menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah. Definisi senada juga disampaikan oleh Buckley et al dalam Indriantoro dan Supomo (2002:3), bahwa penelitian dapat didefinisikan sabagai suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, jadi dapat dirumuskan tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan pengetahuan. Tujuan penelitian juga dinyatakan oleh Sekaran (2006:7), bahwa penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Tujuan Penelitian Bisnis: Merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena tidak langsung berhubungan dengan pemecahan masalahmasalah praktis Lebih jelasnya, sebenarnya tujuan penelitian adalah langkahlangkah untuk mengetahui: 1. Tujuan peneliti dalam melakukan penelitian. 2. Berhubungan erat dengan rumusan masalah yang ditulis (terdapat dalam tujuan umum dan tujuan khusus). 3. Jawaban rumusan masalah dan tujuan penelitian harus nampak pada bagian kesimpulan penelitian, contoh seperti pada tabel 1.1

3 3 Motivasi Penelitian Bisnis: Penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia Penelitian merupakan kegiatan yang didorong oleh keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan Tujuan pertama dalam penelitian bisnis merupakan tujuan yang bersifat jangka panjang karena tidak langsung berhubungan dengan pemecahan masalahmasalah praktis, lain dengan tujuan jangka pendek yang lebih menekankan pada usaha pemecahan masalah praktis yang digunakan untuk pertimbangan dalam pembuatan keputusan bisnis. Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka motivasi untuk melakukan penelitian dapat dibedakan menjadi : 1. Penelitian merupakan refleksi dari keinginan manusia dalam proaktif manusia untuk meningkatkan pengetahuannnya mengenai suatu hal. 2. Penelitian merupakan kegiatan yang didorong oleh keinginan reaktif manusia untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam kehidupan (Indriantoro dan Supomo, 2002:3). Tabel 1.1 Contoh Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Bagaimanakah pemahaman Mengetahui pemahaman mahasiswa (ambil skripsi) tentang mahasiswa (ambil skripsi) metodologi penelitian? tentang metodologi penelitian Apakah terdapat pengaruh beasiswa Mengetahui pengaruh terhadap peningkatan IP mahasiswa di STIE Widya Manggala? pemberian beasiswa terhadap peningkatan IP mahasiswa di

4 4 Adakah pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai? Apakah terdapat perbadaan volume dan harga saham sebelum dan setelah stock Split? STIE Widya Manggala Mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Mengetahui perbedaan volume dan harga saham sebelum dan setelah stock split Sasaran Penelitian: Memecahkan masalah, menangkap opportunity, memverifikasi fenomena dengan teori yang ada. Lain halnya menurut Jogiyanto (2004:23) tujuan riset adalah apa yang ingin dicapai dengan melakukan penelitiannya, secara umum dapat juga untuk mencapai sasaran penelitian dari isu riset yang terdiri dari: 1. Memecahkan masalah, cantoh isu yang berhubungan dengan permasalahan yang berdasarkan hasil penelitian akan diperbaiki untuk mencapai kesempatan yang akan dicapai: Contoh : a. Penerapan reward kehadiran dalam rangka peningkatan kinerja karyawan. b. Balanced Score Card sebagai alternatif penilaian kinerja perusahaan. c. Penerapan Just in Time dalam rangka penentuan harga pokok produk. d. Activity Based Costing sebagai dasar penentuan tarif Rumah Sakit / Hotel X. e. Rasio Keuangan Daerah sebagai Alat Penilaian Kinerja APBD di daerah Y.

5 5 2. Menangkap opportunity 3. Memferifikasi Fenomena dengan teori yang ada dan menemukan teori yang baru. Contoh pengujian suatu teori : a. Pengaruh harga dan volume saham pada perusahaan yang melakukan Stock Split. b. Pengaruh Cash Flow dan Laba perusahaan terhadap Kebijakan Pembagian Deviden. c. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan X. Selain itu penelitian dapat juga menemukan sebuah teori baru : a. Pengaruh Right Issue disekitar terpilihnya Presiden OBAMA. b. Pengaruh Pembagian Deviden sekitar peristiwa 27 Juli 1996 Hal yang paling utama dalam melakukan penelitian adalah isu riset, karena sistematika dijalankannya sebuah penelitian tergantung dari isu yang diangkat dan harus memperoleh penyelesaiannya baik melalui pelaksanaan hasil penelitian, penemuan kesempatan baru, ataupun untuk menemukan sebuah teori.

6 6 B. Karakteristik Penelitian TUJUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PENGETAHUAN KARATERISTIK PENELITIAN METODE-METODE PENELITIAN PEMECAHAN MASALAH Karateristik Penelitian HUBUNGAN PENELITIAN & ILMU Sumber : Indriantoro dan Supomo (2002:4) Gambar 1.1 Bagan Karakteristik Penelitian Berdasarkan gambar di atas, tujuan penelitian merupakan salah satu dari tiga karakteristik penelitian yang dikemukakan oleh Murdick (Indriantoro dan Supomo, 2002:3) Karakteristik Penelitian dibagi 3,yaitu : 1. Tujuan penelitian berdasarkan Indriantoro dan Supomo (2002:3), dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Untuk mengembangkan pengetahuan. Pengembangan pengetahuan dalam penelitian bisnis merupakan tujuan jangka panjang, yaitu tujuan yang tidak berhubungan langsung dengan permasalahn yang harus dipecahkan atau dijawab dalam sebuah penelitian.

7 7 Metode Penelitian: Merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan b. Untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Tujuan yang kedua ini berkaitan dengan keputusan jangka pendek yang harus diambil dalam pemecahan masalah yang ada. 2. Metode-Metode Penelitian Berdasarkan definisi penelitian yang merupakan usaha penyelidikan yang sistematis dan teroganisir. Sistematis dan terorganisasi merupakan cara-cara yang diatur dengan baik (metode-metode) untuk mencapai tujuan penelitian. Metodologi penelitian berisi mengenai ketentuan-ketentuan tentang metode yang berguna dalam penelitian. 3. Penelitian dan Ilmu Penelitian adalah kegiatan mengembangkan pengetahuan. Ilmu sendiri merupakan bagian pengetahuan yang memiliki kriteria-ktiteria. Sehingga, penelitian memiliki hubungan yang erat dengan ilmu. Penelitian merupakan operasionalisasi dari metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah yang dikenal dengan metode ilmiah. C. Metode Ilmiah Metode penelitian menurut Jogiyanto (2002:4) merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan. Indriantoro dan Supomo (2002: 4) juga menjelaskan hal yang serupa, bahwa penelitian terkait dengan pengembangan

8 8 Dalam Pembahasan Metode Ilmiah Karakteristik Ilmu Perlu Diperhatikan ilmu. Dalam metode ilmiah, disamping aspek motivasi, tujuan dan definisi penelitian, dapat memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai hakekat penelitian. Metode ilmiah merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan yang disebut ilmu. Pengetahuan tidak semuanya ilmu, karena ilmu merupakan pengatahuan yang memiliki kriteria tetentu. Cara untuk memperoleh pengetahuan dalam kajian filsafati dikenal dengan istilah epistemologi (filsafat pengetahuan). Metode ilmiah dengan demikian adalah epistemologi ilmu yang mengkaji sumber-sumber untuk memperoleh pengetahuan yang benar. Fokus pembahasan metode ilmiah disini diarahkan untuk memahami hakekat penelitian sebagai operasionalisasi dari prosedur-prosedur tertentu memperoleh pengetahuan ilmiah. Dalam pembahasan metode ilmiah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu: 1. Karakteristik ilmu Seseorang dalam bersikap dan bertindak diperlukan proses melihat, mendengar, merasa, dan berpikir. Ketiga proses tersebut merupakan dasar dari suatu pengetahuan. Indriantoro dan Supomo (2002: 5) mengemukakan jika ilmu adalah bagian dari pengetahuan yang memberikan penjelasan mengenai fakta atau fenomena alam (fakta yang benar atau pada umumnya dinilai benar). Pengetahuan yang terkandung

9 9 dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Ilmu sebagai sumber kebenaran adalah pengetahuan yang memiliki kriteria tertentu. Kriterianya pengetahuan yang dapat dikategorikan sebagai ilmu, jika memiliki kriteria yang rasional dan teruji. Pengetahuan yang rasional merupakan suatu pengetahuan yang dirancang menggunakan pola pikir yang logis atau masuk akal. Pengetahuan rasional sering disebut juga pengetahuan yang menggunakan penalaran. Adanya unsur logika atau penalaran tersebut maka dalam pengetahuan rasional dalam mengambil kesimpulan menggunakan logika atau penalaran. Ilmu dijadikan sumber kebenaran dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan. Namun kebenaran ilmu tidaklah mutlak, akan tetapi bersifat relatif. Hal ini, tergantung pola pikir yang digunakan ilmu untuk menyusun pengetahuannya. Pengetahuan yang berdasarkan logika bisa saja benar untuk logika tertentu namun belum tentu benar pada logika yang lainnya. Pengetahuan yang teruji adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan fakta. Fakta didapat dari kejadian-kejadian atau pengalaman yang dialami oleh manusia. Kriteria ilmu dengan demikian, merupakan pengetahuan yang diperoleh secara empiris atau

10 10 Rasionalisme Dan Empirisme Perlu Diperhatikan Dalam Pembahasan Metode Ilmiah pengalaman hidup manusia. Pengetahuan yang teuji secara empiris memberikan batasan pada ilmu sebagai pengetahuan yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia. Kedua kriteria tersebut merupakan dasar utama untuk menentukan kesahihan (validitas) dan keandalan ilmu sebagai sumber kebenaran. Pasalnya, ilmu harus disusun dari penalaran yang di dukung oleh fakta empiris. Pengetahuan hanya berdasarkan penalaran saja tanpa adanya fakta empiris, menjadikan ilmu sebagai sumber yang kurang valid dan kurang andal. Hal itu menjadikan pengetahuan kurang memadai dalam menjelaskan dan memprediksi fakta, untuk itu fungsi utama ilmu adalah memberikan penjelasan tentang fakta atau fenomena alam secara rasional yang di dukung oleh fakta atau fenomena yang dijelaskan. 2. Rasiaonalisme dan Empirisme Metodologi Penelitian yaitu cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu dilandasi oleh metode keilmuan (gabungan antara pendekatan rasional dan empiris). Pendekatan rasional memberikan kerangka berpikir yang koheren dan logis. Pendekatan empiris memberikan kerangka pengujian dalam memastikan suatu kebenaran. Cara ilmiah: Data obyektif : Semua orang memberi penafsiran yang sama.

11 11 Data valid : Ada ketepatan antara penelitian dan sesungguhnya. Data reliable : Data konsisten sepanjang waktu. METODE? PENELITIAN? METODE PENELITIAN PADA DASARNYA MERUPAKAN CARA ILMIAH UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI DENGAN TUJUAN DAN KEGUNAAN TERTENTU CARA ILMIAH DIDASARKAN PADA CIRI-CIRI KEILMUAN: RASIONAL EMPIRIS SISTEMATIS Ciri Ciri Keilmuwan a. Empirisisme: Observasi/ pengamatan dan proposisi berdasar pada pengalaman dengan menggunakan metoda inductive logic, termasuk matematik dan statistik. Empiris berusaha mendiskripsi, menjelaskan, dan memprediksi informasi faktual yang diperoleh melalui observasi b. Rasionalisme: Sumber utama pengetahuan adalah penalaran (reasoning dan judgment). Pengetahuan dideduksi dari kebenaran dan hukum alam. Karena hukum alam mengatur semesta secara logik. c. Sistematis : Sesuai prosedur tertentu/ terstruktur, tidak ruwet, dan terorganisasi berdasar satu atau lebih teori sentral dan sejumlah prinsip umum

12 12 Pengembangan Ilmu 3. Pengembangan Ilmu dan Penelitian Dan Penelitian Perlu Diperhatikan Dalam Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, bahwa Pembahasan Ilmiah ilmu merupakan pengetahuan yang rasional dan teruji yang menjelaskan (dan memprediksi) fenomenafenomena alam. Penjelasan atau keterangan mengenai fenomena alam disebut teori. Ilmu yang demikian merupakan pengetahuan teoritis yang memberi penjelasan atau keterangan mengenai fenomenafenomena alam. Aspek utama dalam proses pengembangan ilmu, yaitu : 1. Penyusunan konstruksi. 2. Pengujian, verifikasi atau evaluasi terhadap kontruksi teori Kedua aspek tersebut saling berhubungan satu sama lain, pasalnya proses pengembangan ilmu berdasarkan pada konstruk teori yang disusun secara bertahap melalui proses pengujian atau verifikasi. Fakta dalam kehidupan alam, tidak bersifat stastis melainkan dinamis yaitu berubah sesuai dengan berjalannya waktu. Ilmu, yang demikian selalu dikembangakan sesuai dengan perubahan-perubahan pada fenomena alam yang dijelaskannya. Ilmu yang tidak dikembangkan akan menjadi pengetahuan teoritis yang tidak sesuai dengan fakta yang mengalami perubahan. Kemungkinan yang terjadi, ilmu yang tidak dikembangkan akan menjadi teori yang usang yang tidak relevan lagi, sehinga teori tersebut ditinggalkan oleh penggunanya (manusia).

13 13 Proses Penelitian: Penelitian merupakan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan menjawab suatu masalah Untuk itu perlu adanya evaluasi terhadap ilmu, apakah ilmu tersebut masih relevankah dengan fenomena yang telah berubah, adalah salah satu cara untuk menjaga kebenaran suatu pengetahuan. Caranya adalah dengan rekontruksi teori, ini merupakan proses pengembangan ilmu yang meliputi penyusunan dan pengujian terhadap konstruksi teori secara operasional dilakukan melalui penelitian-penelitian. Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan menguji kesesuaian antar teori-teori yang ada dengan fakta yang dijelaskannya. Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan jika penelitian adalah operasionalisasi dari proses pengembangan ilmu. Penelitian sebelumnya, hendaknya diperbaiki oleh hasil penelitian-penelitian baru. Sehingga ada jalinan yang erat antara penelitian dengan ilmu. Penelitian secara bertahap dan berkelanjutan memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu melalui penyusunan pengujian kontruksi teori. D. Proses Penelitian Penelitian merupakan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan menjawab suatu masalah memerlukan beberapa persyaratan. Indriantoro dan Supomo (2002:8) mengemukakan persyaratan persyaratan tersebut, antara lain sebagai berikut:

14 14 1. Merupakan penyelidikan sistematis terhadap masalah tertentu. 2. Menggunakan metode ilmiah. 3. Mengumpulkan bukti yang cukup dan representatif sebagai dasar untuk menarik kesimpulan. 4. Menggunakan penalaran logis dan tidak memihak (bias) dalam menarik kesimpulan. Untuk lebih jelas mengenai alur proses penelitian, perhatikan gambar 2.1 berikut ini: Masalah / Pertanyaan Penelitian Kerangka Teoretis Hipotesis Pengujian Fakta Hasil Kesimpulan Sumber: Indriantoro dan Supomo (2002 : 9) Gambar 1.2 Bagan Proses Penelitian

15 15 Masalah Penelitian Kerangka Teoretis Penjelasan mengenai gambar bagan di atas : 1. Masalah Penelitian Penelitian dapat dikaji sebagai proses yang mencakup penemuan masalah (Problem finding) dan pemecahan masalah (problem solving). Tahap yang paling sulit dan krusial dalam penelitian adalah tahap penemuan masalah, pasalnya tujuan utama penelitian adalah menjawab masalah penelitian, jadi suatu penelitian menjadi kurang baik jika perumusan masalah kurang jelas. Proses penemuan masalah mencakup tahap-tahap antara lain : identifikasi bidang permasalahan, pemilihan atau penentuan pokok masalah dan perumusan masalah atau pertanyaan penelitian. Rumusan permasalahan atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan tahap selanjutnya dalam proses penelitian. Konsep-konsep teoretis yang telaah harus relevan dengan rumusan masalah yang diteliti. Rumusan masalah juga menjadi pertimbangan dalam memilih metode-metode pengujian fakta. Proses tersebut disebut juga dengan strategi penelitian,sehingga strategi penelitian adalah pendekatan yang digunakan peneliti untuk menjawab masalah penelitian. 2. Kerangka Teoretis Sebutan lain kerangka teoretis antara lain kajian teoretis, telaah teoretis, atau landasan teoretis adalah tahap dalam proses penelitian yang

16 16 bertujuan untuk menyususn kerangka teoretis yang menjadi dasar untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian. Dalam tahap tersebut diperlukan teori-teori untuk menjelaskan fakta yang diteliti, jika menginkan hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber-sumber kebenaran. Pada tahap kerangka teoretis merupakan bagian prises penelitian yang memberikan jawaban masalah penelitian secara rasional atau berdasarkan penalaran. Dalam metode ilmiah kerangka teoretis adalah tahap penelitian yang menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan rasional. Proses pada tahap ini memerlukan elaborasi pengetahuan-pengetahuan teoretis yang relevan dengan masalah penelitian. Teori-teori yang dikaji berasal dari literatur, diantaranya adalah berupa hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Jawaban masalah atau pertanyaan-pertanyaan penelitian dari proses kerangka teoretis merupakan dugaan-dugaan yang dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang disebut hipotesis yang perlu diuji kebenarannya. Proses penelitian yang mengembangkan hipotesis melalui kerangka teoretis merupakan tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji teori atau hipotesis (hypotheses testing). Pengujian teori atau hipotesis yang menggunakan fakta ini merupakan proses pengembangan teori atau limu yang menggunakan pendekatan deduktif. Tipe

17 17 Pengujian Fakta Pemilihan Data penelitian ini menggunakan hipotesis untuk pedoman atau arahan sebagai menentukan metodemetode penelitian yang digunakan dalam pengujian fakta. Penelitian, semacam ini banyak dibahas dalam buku-buku metodelogi penelitian yang dikenal dengan pendekatan hypotetico-deductive. 3. Pengujian Fakta Pengujian fakta atau pengujian data merupakan tahap dalam proses penelitian yang secara garis besar terdiri atas proses: pemilihan, pengumpulan dan analisis fakta yang terkait dengan masalah yang diteliti. Data adalah sekumpulan fakta yang diperoleh melalui pengamatan (observasi) langsung atau survei. Pengujian fakta pada dasarnya bertujuan untuk memilih, mengumpulkan dan menganalisis data, yang hasilnya digunakan sebagai dasar (bukti) yang cukup mewakili atau representatif untuk menyusun kesimpula penelitian. Kajian proses pengujian data atau fakta tersebut disebut dengan desain penelitian/ desain riset, yaitu prosedur-prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan. Pemilihan data adalah bagian dari proses pengujian fakta atau data yang berkaitan dengan penentuan jumlah dan jenis data yang diteliti. Penelitian pada hakekatnya menggunakan seluruh data yang ada (populasi) namun karena berbagai

18 18 Pengumpulan Data hal, penelitian dapat menggunakan sebagian data (sampel). Beberapa alasan dan teknik yang dapat digunakan oleh peneliti dalam pemilihan sampel. Karakteristik sampel yang dipilih untuk di uji harus representatif dengan karakteristik populasi yang diwakilinya. Pengumpulan data, bagian dari proses pengujian data yang berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian. Banyak metode yang dapat digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data, namun secara garis besarnya antara lain adalah observasi dan survei. Analisis Data, merupakan bagian proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang menyakinkan, secara umum peneliti menggunakan teknik statistik untuk menganalisis data penelitian. Pemilihan teknik statistik ini disesuaikan dengan konteks jawaban atau pemecahan masalah yang diinginkan dalam penelitian. Rentetan hasil proses pengujian fakta ini, dimaksudkan untuk menguji hipotesis dapat juga digunakan untuk mengembangkan hipotesis. Pengembangan hipotesis melalui pengujian fakta merupakan proses pengembangan ilmu atau teori yang menggunakan pendekatan induktif. Pengujian fakta adalah bagian dari proses

19 19 penelitian yang menguji terpenihinya kriteria pengetahuan yang teruji, hal ini sesuai dengan ketentuan dalam metode ilmiah. 4. Kesimpulan Kesimpulan adalah hasil penelitian yang memberikan umpan balik (feed-back) pada masalah atau pertanyaan penelitian. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu mengembangkan ilmu dan pemecahan masalah. Kesimpulan penelitian yang lebih menekankan pada pengembangan ilmu kemungkinan dapat berupa, sebagai berikut: a) Dukungan atau penolakan terhadap hipotesis penelitian yang dikembangkan dari kerangka teoretis, atau. b) Pengungkapan fakta yang digunakan sebagai dasar untuk penyusunan teori atau hipotesis. Kesimpulan dari tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar pembuatan keputusan. E. Paradigma Penelitian Penelitian selama ini dikategorikan dalam dua paradigma, yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian Paradigma Penelitian kualitatif (Indriyantoro dan Supomo, 2002:70). Ada

20 20 Pendekatan Deduktif: Tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu perbedaan prinsip diantara keduanya. Perbedaan itu juga menyangkut tujuan penelitian. Penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk menguji atau verifikasi sebuah teori, meletakkan teori pada kedudukan deduktif menjadi landasan dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian. Dalam paradigma kuantitatif teori digunakan sebagai landasan pada perumusan masalah, pengembangan hipotesis, pengujian data dan pembuatan kesimpulan. Pada tahap akhir suatu penelitian, yaitu tahap penyimpulan penelitian, teori akan direfleksikan apakah hasil penelitian merupakan dukungan atau penolakan suatu teori. Penelitian kuantitatif biasanya didahului adanya fenomena realita penerapan teori yang tidak konsisten di lapangan. Pada satu bidang atau satu industri mungkin aplikasi suatu teori dapat berbeda dengan aplikasi teori pada bidang/ industri lainnya. Sedemikian pentingnya teori dalam paradigma penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif memiliki tujuan yang berbeda dengan paradigma penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menyusun teori, serta memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi). Teori merupakan puncak/hasil penelitian kualitatif yang disusun dari pengumpulan data, kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan (pattern) teori (indriyantoro dan Supomo, 2002:71)

21 21 Pendekatan Induktif: Tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta Teori dikembangkan berdasar dua aspek yaitu pengujian dan penyusunan konstruksi teori. Aspek tersebut menciptakan paradigma dalam proses pengembangan teori, yaitu pendekatan deduktif dan pendekatan induktif. Penelitian deduktif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu. Pendekatan deduktif merupakan operasionalisasi dari proses pengembangan teori dengan penekanan pada pengujian konstruksi teori. Dengan pendekatan ini, maka penelitian yang dilakukan akan digunakan untuk membuktikan apakah sebuah teori dapat konsisten diterapkan pada seting, tempat dan waktu yang berbeda. Pendekatan induktif merupakan tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Penelitian induktif merupakan proses penyusunan teori yang berdasar pada pengamatan atas fakta/ fenomena. Dengan pendekatan teori ini, penelitian dilakukan untuk menemukan sebuah konstruksi teori. Pendekatan deduktif dan pendekatan induktif masing-masing merupakan karakteristik utama dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Untuk lebih jelasnya mengenai dua paradigma tersebut, dapat kita lihat pada gambar 1.3 berikut.

22 22 Peneliti menguji konstruksi teori Peneliti menguji hipotesis/pertanyaan penelitian yang diperoleh dari teori Peneliti mengopersionalisasikan konsep (construct) atau variable variabel yang diperopleh dari teori Peneliti menggunakan instrumen untuk mengukur variable dalam teori Sumber : Indriyantoro dan Supomo (2002:72) Gambar 1.3 Penelitian Deduktif dalam Paradiga kuantitatif

23 23 Peneliti menyusun konstruksi teori atau membandingkan teori dengan teori lain Peneliti mencari teori- teori Peneliti membentuk kategori-kategori Peneliti menjawab pertanyaan-pertanyaan Peneliti mengumpulkan Informasi Sumber : Indriyantoro dan Supomo (2002: 73) Gambar 1.4 Penelitian Induktif dalam Paradigma Kualitatif Lebih jauh pembahasan cara berpikir deduktif dan induktif, sebagai berikut : Jawaban atas persoalan dapat ditemukan dengan proses deduksi, induksi atau dengan kombinasi keduanya. Deduksi adalah proses dimana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui generalisasi logis dari

24 24 sebuah fakta yang diketahui. Misalnya, kita mengetahui bahwa semua orang yang berkinerja tinggi adalah sangat menguasai pekerjaan mereka. Atau deduksi adalah proses menarik kesimpulan dari analisis logis dari sebuah fakta yang meyakinkan. Induksi adalah membuat preposisi umum secara logis berdasarkan fakta atas fenomena yang diamati. 8 Hal Yang Merupakan Kriterian Penelitian Ilmiah F. Kriteria Penelitian Ilmiah Kriteria penelitian ilmiah yang baik antara lain : 1. Menyatakan tujuan secara jelas Penelitian yang baik adalah penelitian yang menyatakan tujuan dengan jelas, pasalnya tujuan merupakan bagian untuk menjawab suatu masalah atau pertanyaan. Untuk itu suatu permasalahan harus dinyatakan secara jelas agar mudah menyatakan tujuan penelitian, proses selanjutnya difokuskan pada usaha untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh peneliti. 2. Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan Penelitian ilmiah menggunakan teori-teori yang baik dan ketat sebagai landasan untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan penelitian. Selain itu juga memerlukan penerapan metode pemilihan, pengumpulan dan analisis data yang sesuai untuk menjawab masalah yang diteliti.

25 25 3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari kerangka teoretis atau berdasarkan pengungkapan data Penelitian ilmiah dengan pendekatan deduktif mengembangkan hipotesis-hipotesis melalui kerangka teoretis yang harus dapat diuji dengan data yang dikumpulkan. Sedangkan pendekatan induktif mengembangkan hipotesis melalui pengungkapan data yang diteliti. 4. Memiliki kemampuan untuk diuji ulang (replikasi) Sesuai dalam pembahasan, metode ilmiah dilakukan secara bertahap melalui pengujian-pengujian, hal ini dimaksudkan menilai penelitian untuk dilakukan pengujian ulang (direplikasi) oleh penelitianpenelitian berikutnya (replicability). 5. Memilih data dengan presisi dan sehingga hasilnya dipercaya Data yang digunakan dalam penelitian umumnya data sebagian dari populasi (sampel). Untuk itu diperlukan teknik pengambilan sampel sehingga sampel yang dipilih dapat mewakili semua data populasi. Jadi kesimpulan yang dihasilkan dapat akurat, dapat dipercaya (confidence) dan andal. 6. Menarik kesimpulan secara obyektif Pengumpulan data atau bukti yang cukup dan representatif sebagai dasar untuk menarik kesimpulan dengan menggunakan penalaran logis dan obyektif atau tidak memihak. Obyektivitas merupakan asumsi yang berlaku pada paradigma penelitian kuantitatif.

26 26 7. Melaporkan hasilnya secara parsimony Pelaporan hasil penelitian sebaiknya dibuat simpel atau parsimony. Penyajian laporan yang sederhana bukan berarti mengurangi penjelasan yang penting atau faktor faktor yang mempengaruhi masalah tersebut. Namun penjelasan yang berlebihan ditakutkan membaurkan masalah dan argumentasi ilmiah yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian. 8. Temuan peneliti dapat digeneralisasi Temuan ilmiah juga diupayakan dapat digeneralisasi, dalam artian bahwa hasil penelitian dapat diterapkan atau diaplikasikan pada lingkup yang lebih luas, pasalanya akan semakin meningkatkan kontribusi dari temuan tersebut terhadap pengembangan teori atau praktek. Hal serupa juga diungkapkan olah Uma Sekaran (1992), mengenai Karakteristik Utama Penelitian Ilmiah : 1. Memiliki tujuan yang jelas, berdasarkan pada permasalahan tepat. 2. Menggunakan landasan teori yang tepat dan metode penelitian yang cermat dan teliti. 3. Mengembangkan hipotesis yang dapat diuji. 4. Dapat didukung (diulang) dengan menggunakan risetriset yang lain, sehingga dapat diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. 5. Memiliki tingkat ketepatan dan kepercayaan yang tinggi

27 27 6. Bersifat obyektif, artinya kesimpulan yang ditarik harus benar-benar berdasarkan data yang diperoleh dilapangan 7. Dapat digeneralisasikan, artinya hasil penelitian dapat diterapkan pada lingkup yang lebih luas 8. Efisien: kerangka penelitian yang melibatkan sedikit variabel yang dapat menjelaskan suatu kejadian RINGKASAN Penelitian merupakan ketertarikan seseorang pada sesuatu yang ada di sekitar lingkungannya, mengenai fakta-fakta atau fenomena alam. Perhatian mengenai fakta atau fenomena adalah bagian awal dari penelitian yang nantinya menimbulkan maslaha atau pertanyaan. Penelitian merupakan penyelidikan yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari. 3 faktor karakteristik penelitian yaitu tujuan penelitian, metode-metode penelitian, dan hubungan penelitian denga ilmu. Selain aspek motivasi dan tujuan, dalam penelitian juga membutuhkan aspek metodologi penelitian sebagai pengetahuan yang mengkaji ketentuan yang berlaku dalam metode-metode penelitian. Penelitian berhubungan erat dengan ilmu, pasalnya penelitian merupakan operasionalisasi dari metode pengembangan pengetahuan yang disebut ilmu (metode ilmiah)

28 28 Hubungan peneliti dengan ilmu dapat dikaji dari proses penyusunan dan pengujian kontruksi ilmu. Penelitian adalah proses pengembangan ilmu yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan. Penyusunan kontruksi ini digunakan untuk menguji konsistensi dengan ilmu-ilmu sebelumnya dan secara komulatif mengembangkannya dari pengujian pengujian penalaran dengan fakta yang ada. Penelitian secara keseluruhan merupakan proses untuk menemukan masalah dan memecahkan masalah tersebut. Penemuan masalah dilakukan dengan cara : pengidentifikasian permasalahan dan perumusan masalah. Pemecahan masalah mencakup dua dimensi utama yaitu kerangka teoretis dan pengujian fakta. Dua dimensi pengujian tersebut adalah dasar untuk menarik kesimpulan hasil penelitian. Kerangka teoretis dalam penelitian dibagi menjadi dua paradigma, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Paradigma penelitian berpengaruh pada cara pandang peneliti terhadap fakta dan memahami permasalahan, perlakuan terhadap ilmu untuk menjawab masalah-masalah penelitian. Yang membedakan penelitian kuantitatif dan kualitatif adalah asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan strategi dan desain penelitian pada masingmasing paradigma penelitian. Aspek utama untuk melihat apakah penelitian ilmiah itu baik adalah melihat dari : (1) Menyatakan tujuan secara jelas (2) Menggunakan landasan teoretis dan metode pengujian data yang relevan (3) Mengembangkan hipotesis

29 29 yang dapat diuji dari kerangka teoretis atau berdasarkan pengungkapan data (4) Memiliki kemampuan untuk diuji ulang (replikasi) (5) Memilih data dengan presisi dan sehingga hasilnya dipercaya (6) Menarik kesimpulan secara obyektif (7) Melaporkan hasilnya secara parsimony (8)Temuan peneliti dapat digeneralisasi.

30 30 BAB 2 LINGKUP DAN KLASIFIKASI PENELITIAN BISNIS Oleh Nurdhiana, SE, MSi Dan Yenni Kuntari, SE, MSi, Akt Penelitian Bisnis: Merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan keputusankeputusan bisnis A. Penelitian Bisnis Penelitian bisnis merupakan proses pengumpulan dan analisis data yang sistematis dan objektif untuk membantu pembuatan keputusan-keputusan bisnis (Indriantoro dan Supomo, 2002: 20). Perbedaan penelitian bisnis dengan penelitian lainnya terdapat pada sifat dan fakta yang diuji. Fakta penelitian bisnis adalah bagian dari manusia dan usahanya dalam meningkatkan kesejahteraan. Perkembangan zaman yang semakin mendorong beriringan pula dengan perkembangan penelitian bisnis. Oleh sebab itu banyak hal baru yang harus dipecahkan permasalahannya untuk menghadapi tuntutan perkembangan zaman, khususnya dalam dunia bisnis. Misalnya dalam sebuah organisasi, para manajer atau secara kolektif disebut menajemen memerlukan informasi yang valid dan andal untuk mendukung pembuatan keputusan. Informasi itu digunakan untuk mengurangai ketidakpastian. Semakin banyak dan baik informasi yang diperoleh akan semakin cepat dan relefan untuk mengatasi masalah yang dihadapi

31 31 Lingkup Penelitian Manajemen dalam dunia bisnis. Fungsi utama manajemen sebagai pembuat keputusan dan fungsi penyedia informasi (keuangan) oleh akuntansi, merupakan fungsi yang memegang peranan penting dalam organisasi bisnis dalam memperoleh keunggulan bersaing. Kunci keunggulan bersaing terletak pada keunggulan informasi. Kebutuhan akan informasi yang valid dan andal merupakan kebutuhan dasar manajemen, mendorong perkembangan dan kebutuhan penelitian bisnis, termasuk diantaranya adalah penelitian manajemen dan akuntansi. Lingkup Penelitian Manajemen Penelitian menejemen berada pada lingkup bidangbidang seperti: bisnis umum, pemasaran, keuangan (finance), manajemen dan perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Berikut ini adalah beberapa contoh judul dalam penelitian manajemen : a. Potret Evektivitas Organisasi Publik b. Work ethos and Organizational Climate Indonesia Imigration Service Case c. Analisis Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Kepemimpinan Transaksional terhadap Organisasi Pembelajaran d. Pengaruh Modal Social pada Kinerja Anggota Organisasi (Kasus untuk Kayawana Setingkat Staf pada sebuah Perusahaan Otomotif di Jateng) e. Organizational City Zenskip Behavior (OCH) Anteseden dan Dampaknya bagi Organisasi f. Struktur Organisasi agar Efektif

32 32 Lingkup Penelitian Akuntansi g. Pengaruh Organisasi terhadap Prestasi Kerja h. Pengaruh Pembelajaran Organisasi terhadap Orientasi Pasar dan Dampaknya terhadap Kinerja Organisasi. i. Analisis Pengaruh Gender, Kepuasan Kerja dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan j. Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial pada PT X k. Analisis Sistem Antrian Bank...sebagai Upaya Peningkatan Efisiensi Pelayanan l. Penjadwalan Proyek Pembangunan dengan Metode PERT di... m. Evaluasi Tata Letak Pabrik pada PT... n. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Motivasi Kerja Lingkup Penelitian Akuntansi Lingkup penelitian akuntansi antara lain dalam bidang: akuntansi keuangan, pasar modal, akuntansi manajemen, auditing, sistem informasi akuntansi dan perpajakan. Berikut ini adalah beberapa contoh judul dalam penelitian akuntansi: a) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Auditor pada Badan Pengawas Daerah Kota Semarang. b) Analisis Faktor-Faktor yang memotivasi Perencanaan Pajak oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kel. c) Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Akuntan pada KAP X

33 33 Kasifikasi Penelitian Berdasarkan Sudut Pandang d) Evaluasi Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur. e) Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian Akuntansi pada PT... B. Klasifikasi Penelitian Bisnis Penelitian berdasarkan sudut pandang dapat diklasifikasikan, sebagai berikut: 1. Menurut tujuan penelitian 2. Menurut karakteristik masalah 3. Menurut jenis data 1. Berdasarkan tujuan penelitian, penelitian dapat diklasifikasikan, menjadi: a) Penelitian dasar, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan teori. b) Penelitian terapan, yaitu penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah. Penelitian Dasar, merupakan tipe penelitian yang berkaitan juga dengan pemecahan persoalan, namun dalam pengertian yang berbeda, yaitu berupa persoalan yang berifat teoritis sehingga tidak memiliki pengaruh langsung terhadap penentuan kebijakan, tindakan atau kinerja tertentu. Tujuannya untuk pengembangan dan evaluasi konsep-konsep teoretis. Temuan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan teori.

34 34 Penelitian Dasar: Pemecahan persoalan yang bersifat teoretis sehingga tidak memiliki pengaruh langsung terhadap penentuan kebijakan Penelitian dasar, berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori dapat diklasifikasikan, yaitu : Penelitian deduktif adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu. Pendekatan deduktif merupakan operasionalisasi dari proses pengembangan teori dengan penekanan pada pengujian konstruksi teori. Dengan pendekatan ini, maka penelitian yang dilakukan akan digunakan untuk membuktikan apakah sebuah teori dapat konsisten diterapkan pada seting, tempat dan waktu yang berbeda. Pendekatan induktif merupakan tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Penelitian induktif merupakan proses penyusunan teori yang berdasar pada pengamatan atas fakta/fenomena. Dengan pendekatan teori ini, penelitian dilakukan untuk menemukan sebuah konstruksi teori. Pendekatan deduktif dan pendekatan induktif masing-masing merupakan karakteristik utama dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1 dan 2.2, berikut ini :

35 35 Gambar 2.1 Penelitian Deduktif Gambar 2.2 Penelitian Induktif

36 36 Penelitian Terapan: Penelitian yang menekankan pada pemecahan masalahmasalah praktis Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah Penelitian Terapan, merupakan tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis. Penelitian ini digunakan untuk menjawab masalah spesifik mengenai keputusan, tindakan, kebijakan tertentu. Temuan hasilnya biasanya dipakai dalam menjawab permasalahan pragmatis. Masalah praktis ini umumnya berkaitan dengan masalah suatu organisasi bisnis yang segera untuk dipecahkan masalahnya atau pun untuk organisasi bisnis yang perlu dilakukan pembenahan. Penelitian Terapan dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu: Penelitian Evaluasi, yaitu penelitian yang digunakan untuk mendukung pemilihan terhadap beberapa alternatif tindakan dalam proses pembuatan keputusan bisnis. Penelitian dan pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan produk baru atau pengembangan proses untuk mengembangkan produk. Penelitian Tindakan/Aksi, yaitu bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan atau pendekatan baru dan memecahkan masalah tertentu. masalah yang diteliti umumnya merupakan masalah praktis dan relevan dengan kondisi aktual lingkungan kerja. 2. Berdasarkan Karakteristik Masalah, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 6 yaitu: penelitian historis, penelitian deskriptif, studi kasus atau

37 37 lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausalkomparatif, penelitian eksperimen. 1) Penelitian Historis : Peneltian terhadap masalah yang berkaitan dengan fenomena masa lalu (historis). 2) Penelitian Deskriptif : Mempelajari masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi, sikap, pandangan, proses yang sedang berlangsung, pengaruh dari suatu fenomena; pengukuran yang cermat tentang fenomena dalam masyarakat. Peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, tapi tidak menguji hipotesis. 3) Studi Kasus : Mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit yang menjadi subjek, tujuannya memberikan gambaran secara detail tentang latar belakang, sifat, karakteristik yang khas dari kasus, yang kemudian dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasilnya merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang tipikal. Ruang lingkupnya bisa bagian/ segmen, atau keseluruhan siklus /aspek. Penelitian ini lebih ditekankan kepada pengkajian variabel yang cukup banyak pada jumlah unit yang kecil. Penelitian kasus menurut Arikunto (2002:120) adalah suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terinci dan mendalam tehadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu. Ditinjau

38 38 dari wilayahnya, penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tapi jika ditinjau dari sifat penelitiannya lebih mendalam dalam melakukan analisa. Penelitian kasus berbeda dengan penelitian populasi maupun penelitian sampel, karena penelitian kasus, hasil penelitiaanya atau kesimpulannya hanya berlaku untuk daerah yang diteliti itu saja. Studi kasus meliputi analisis kontekstual dan mendalam terhadap hal yang berkaitan dengan situasi dalam suatu tempat, dan studi kasus jarang sekali digunakan dalam pemecahan masalah dalam perusahaan, karena penemuan suatu masalah yang sama kemudian dibandingkan dalam suatu kurun waktu yang berbeda adalah sulit, tapi analisa studi kasus yang bersifat kualitatif sangat berguna dalam mengambil solusi pemecahan masalah terbaru berdasarkan pengalaman pemecahan masalah dimasa lampau. Kondisi ini bermanfaat nuntuk mempelajari suatu fenomena dan memahaminya, yang akhirnya mampu menemukan teori yang nantinya akan menjadi bahan pengujian empiris berikutnya. Studi kasus pada umumnya bersifat kualitatif dan kadang-kadang digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Metode kasus bisa dalam studi eksploratif, yang

39 39 memerlukan pengujian lebih lanjut atau sekedar studi deskriptif, yang terletak pada hasil akhirnya. Contoh Penelitian Populasi: Pengaruh Pemberian Beasiswa terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa se Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah.(Peneliti mengumpulkan data mahasiswa yang menerima beasiswa se Jawa Tengah) Contoh Penelitian Sampel: (Berhubung keterbatasan dana dan waktu peneliti dalam mengumpulkan data mahasiswa yang menerima beasiswa se Jawa Tengah maka mengambil beberapa data dari beberapa PTS se Jawa Tengah yang nantinya bisa mewakili seluruh mahasiswa penerima beasiswa se Jawa Tengah) Contoh Studi Kasus: (Berhubung peneliti hanya ingin mengetahui pengaruh pemberian beasiswa terhadap prestasi belajar mahasiswa hanya di STIE Widya Manggala maka dalam mengumpulkan data mahasiswa yang menerima beasiswa hanya di STIE Widya Manggala saja ) 4) Penelitian Korelasional (Asosiasi), Jika terdapat banyak variabel independent yang menjelaskan atau mempengaruhi variabilitas suatu variabel dependen maka tipe hubungan antar variabel yang

40 40 Perbedaan Riset Komparasi Sebab Akibat Dengan Riset Korelasi paling mungkin adalah hubungan korelasional (Asosiasi). Menurut Arikunto (2010:239) penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Koefisein korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antar variabel. Dalam beberapa hal, riset korelasi memang sama dengan riset komparasi secara akibat (causal comparative study), dan kenyataannya koefisien korelasi biasanya dapat dihitung dari kemanfaatan menjelaskan studi komparasi sebab-akibat. Perbedaan antara riset komparasi sebab-akibat dengan riset korelasi adalah sebagai berikut (Arikunto, 2010:239): 1. Dalam riset komparasi, dua kelompok individu yang pada umumnya sama. Dipilih karena kedua kelompok tersebut telah menunjukkan adanya persamaan-persamaan dalam beberapa ciri khusus. 2. Dalam riset korelasi, individu-individu yang dipilih adalah mereka yang menampakkan perbedaan dalam beberapa variabel penting (critical variable) yang sedang diteliti.

41 41 Cara menghitung Korelasi : 1. Koefisien korelasi bivariat, yaitu statistik yang dapat digunakan oleh peneliti untuk menerangkan keeratan hubungan antara dua variabel 2. Metode korelasi multi variat (multi variat correlation methods) yaitu metode statistik yang digunakan oleh peneliti untuk menggambarkan dan menentukan hubungan antara tiga variabel atau lebih. Kemampuan ini sangat penting mengingat bahwa di dunia pendidikan variabel penyebab itu bukanlah tunggal. Macam-macam analisis korelasi : 1. Korelasi Liner Sederhana Korelasi sederhana merup analisis yang tidak mencari variabel mana yang berpengaruh terhadap suatu variabel tertentu, melainkan hanya mencari derajat hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain X X Y Gambar 2.3 Korelasi Linier Sederhana

42 42 2. Korelasi Berganda, analisa apabila mencari derajat hubungan antara beberapa variabel. X X X X X Gambar 2.4 Korelasi Berganda Dalam analisis korelasi berganda, kecuali diketahui hubungan antara beberapa variabel, juga dapat ditemukan variabelvariabel tersebut menentukan variabel lain, yang lebih dikenal variabel bebas dan varaibel terikat.

43 43 Tema Penelitian Akuntansi Perilaku Dalam korelasi linear berganda untuk mengetahui hubungan derajat keeratan/ kekuatan secara bersamaam variabel bebas dengan variabel bebas dapat digunakan 2 macam uji hipotesa yaitu : 1. Uji hipotesa secara parsial 2. Uji hipotesa secara serentak. Tema-tema penelitian akuntansi perilaku adalah : a. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Auditor pada Badan Pengawas Daerah Kota Semarang. b. Analisis Faktor-Faktor yang memotivasi Perencanaan Pajak oleh Wajib Pajak Orang Pribadi di Kel. c. Pengaruh Kemampuan dan Motivasi terhadap Kinerja Akuntan pada KAP X d. Evaluasi Kualitas Pelayanan Account Representative terhadap Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur. e. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kemampuan Kerja terhadap Prestasi Kerja Karyawan bagian Akuntansi pada PT... 5) Penelitian Sebab Akibat (Kasusal), Jika variabel dependen (V.D.) dijelaskan atau dipengaruhi olah variabel independent (V.I.) tertentu, maka hubungan antara Variabel maka Dependen V.D.

44 44 Penelitian Eksperimen: Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu dengan variabel Independen (V.I.) merupakan hubungan sebab akibat. 6) Penelitian Eksperimen, Dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap obyek penelitian serta diadakan kontrol terhadap variabel tertentu. Untuk pengujian hipotesis tertentu; dimaksudkan untuk mengetahui hubungan hubungan sebab - akibat variabel penelitian; Konsep dan varaiabelnya harus jelas, pengukuran cermat. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab-akibat serta berapa besar hubungan sebabakibat tersebut dengan cara memberikan perlakukan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol untuk perbandingan. Sedangkan berdasarkan metode analisis data yang digunakan dalam sebuah penelitian berkaitan dengan jenis desain penelitian (Purwanto, 2011:1). Beberapa jenis desain penelitian yang membahas serupa dengan klasifikasi penelitian berdasarkan karakteristik masalah, namun menurut Purwanto (2011:1), disebutkan lebih kompleks lagi mengenai jenis penelitian berdasarkan karakteristik masalah, antara lain: 1. Penelitian historis. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi kejadian pada masa lalu secara akurat. Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan

45 45 bukti-bukti berupa catatan-catatan, artefakartefak atau laporan verbal, untuk dievaluasi dan dianalisis. Hasil dari penelitian adalah sebuah laporan berbentuk narasi deskriptif. Desain penelitian jenis ini biasanya penelitian bidang sejarah dan hal-hal yang terkait dengan sejarah. 2. Penelitian deskriptif. Penelitian ini digunakan untuk menggambarkan keadaan sebuah obyek pengamatan apa adanya dan penggambaran secara akurat. Langkah-langkah yang dilakukan pada desain penelitian ini adalah mengidentifikasi masalah, mendefinisikan masalah secara spesifik, merumuskan rancangan, menganalisa data dan membuat laporan. 3. Penelitian perkembangan. Ini merupakan penelitian untuk mengetahui sebuah kejadian perkembangan dari objek pengamatan dalam kurun waktu tertentu. Misalnya penelitian mengenai perkembangan prinsip akuntansi berterima umum dari sejak pembentukannya bernama Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) sampai menjadi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Penelitian ini juga dapat dikategorikan dalam penelitian terapan.

46 46 Jenis Penelitian Berdasarkan Karakteristik Masalah 4. Penelitian korelasi. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. 5. Penelitian kausal komparatif. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan sebab dan akibat, mengamati akibat yang ada dan mencari penyebab dari akibat tertentu melalui pengumpulan data. 6. Penelitian eksperimen semu. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi keterbatasan penelitian yang dimiliki oleh peneliti, karena kurangnya perhatian aspek internal dan aspek eksternal. Penelitian ini dilakukan hanya untuk mendapatkan informasi tertentu berupa perkiraan yang dapat digunakan sebagai data untuk menghasilkan informasi pada penelitian eksperimen yang sesungguhnya. 7. Penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk mengekspose satu atau lebih sampel percobaan untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab dan akibat. 8. Penelitian tindakan. Penelitian memiliki sifat praktis, langsung terhadap kondisi saat itu dan relevan dalam situasi saat itu pula. Penelitian ini agak lemah karena kekurangan pada validitas internal dan

47 47 eksternalnya. Penelitian ini memiliki ciri-ciri sangat situasional dan sampelnya kecil. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: perencanaan, tindakan, evaluasi, dan refleksi. Langkah tersebut akan diulang-ulang sampai menemukan metode yang paling ideal. Penelitian ini juga dapat dikategorikan dalam penelitian terapan. 9. Penelitian fenomenologi. Penelitian ini untuk menggambarkan pengalaman seseorang dalam kehidupannya dan juga terhadap interaksinya dengan orang lain. 10. Penelitian kasus. Penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan akurat dari sebuah latar belakang keadaan dan interaksinya sosialnya secara apa adanya. Subyek penelitian dapat berupa individu, kelompok, institusi, atau masyarakat. Subyek yang diteliti biasanya terbatas, namun variabelnya sangat luas 11. Penelitian grounded. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan problem-problem yang muncul dalam kehidupan. Penelitian ini banyak menggunakan formulasi, pengujian, pengembangan ulang preposisi dalam penyusunan teorinya.

48 48 Penelitian Berdasarkan Sudut Pandang Menurut Jenis Data 12. P enelitian etnografi. Penelitian ini ingin mengungkapkan keseharian masyarakat dengan ikut terlibat dalam masyarakat tersebut. Biasanya peneliti tinggal dalam masyarakat tersebut untuk kurun waktu tertentu. 13. P enelitian teori kritik. Penelitian ini berupaya menemukan pemahaman mengenai cara seseorang berkomunikasi dan bagaimana ia mengembangkan makna simbolik di masyarakat. Banyak pemahaman yang diterima apa adanya, tanpa dianalisa dan didiskusikan. Biasanya berupa aturan-aturan adat. 14. P enelitian inkuiri filosofis. Penelitian ini digunakan untuk memperjelas makna, membuat nilai-nilai menjadi nyata, berusaha mengidentifikasi etika dan melakukan studi tentang hakekat pengetahuan. 3. Berdasarkan Jenis Data Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian dapat di klasifikasikan menjadi 3, yaitu : penelitia opini; penelitian empiris ; penelitian arsip. Penelitian Opini, merupakan suatu penelitian yang berdasarkan pada fakta yang berupa opini atau

49 49 pendapat orang lain (responden). Data yang diteliti dapat berupa data responden secara individu atau kelompok. Tujuan penelitian ini untuk menyelidiki pandangan, persepsi atau penilaian responden terhadap masalah tertentu yang berupa tanggapan dari responden atau lingkungan serta perubahannya. Sesuai dengan data yang diteliti, dalam penelitian ini menggunakan metode survei. Tujuan survei menurut Indriantoro dan Supomo (2002: 29) adalah mengumpulkan informasi faktual secara detail, mengidentifikasi masalah atau justifikasi kondisi-kondisi dan prktik-praktik saat ini; membuat perbandingan dan evaluasi. Berdasarkan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, penelitian deskriptif dapat dikategorikan kedalam tipe penelitian. Penelitian Empiris; penelitian ini mengutamakan data yang berupa fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman. Dalam penelitian ini peran peneliti sangat penting, pasalnya memerlukan kehadiran peneliti untuk melakukan observasi mengenai fakta atau segala sesuatu yang dialami tanpa perantara orang lain. Penelitian ini lebih menekankan pada penyelidikan perilaku pada kejadian yang sebenarnya dari pada opini/persepsi. Sehingga jenis penelitian studi kasus / lapangan merupakan contoh penelitian empiris.

50 50 Penelitian Arsip, penelitian yang menitikberatkan pada fakta tertulis, sehingga jenis data yang digunakan berupa arsip data. Dokumen atau arsip yang diteliti berdasarkan sumbernya dapat berasal dari data internal, yaitu dokumen, arsip dan catatan orisinil yang diperoleh dari suatu organisasi atau berasal dari data eksternal, yaitu publikasi data yang diperoleh dari orang lain. Proses pengumpulan data berupa dokumen atau arsip dapat dikerjakan sendiri oleh peneliti atau berupa publikasi data yang diproses pengumpulannya dikerjakan oleh orang lain RINGKASAN Penelitian bisnis dalam jangka pendek bertujuan untuk usaha yang segera diperlukan untuk membantu pembuatan keputusan bisnis yang berkaitan pemecahan masalahmasalah praktis. Tujuan dalam jangka panjang adalah mengembangkan konsep-konsep teoretis yang tidak terkait secara langsung dengan pemecahan masalah-masalah praktis Lingkup penelitian manajemen dapat dikelompokkan pada bidang, bisnis umum, pemasaran, keuangan (finance), manajemen dan perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia. Sedangkan lingkup penelitian akuntansi dapat dikelompokkan pada bidang, akuntansi keuangan, pasar modal, akuntansi majemen, auditing, sistem informasi akuntansi dan perpajakan.

51 51 Penelitian berdasarkan sudut pandang dapat diklasifikasikan, sebagai berikut: menurut tujuan penelitian, menurut karakteristik masalah dan menurut jenis data Penelitian menurut tujuannya ada 2, penelitian dasar dan terapan. Penelitian dasar, berdasarkan pendekatan yang digunakan dalam pengembangan teori dapat diklasifikasikan, yaitu: penelitian deduktif dan pendekatan induktif. Penelitian Terapan, merupakan tipe penelitian yang menekankan pada pemecahan masalah-masalah praktis penelitian terapan dibagi lagi menjadi 3 jenis, yaitu: Penelitian evaluasi, penelitian dan pengembangan, penelitian tindakan/ aksi. Berdasarkan Karakteristik Masalah, penelitian dapat diklasifikasikan menjadi 6 yaitu: penelitian historis: penelitian deskriptif, studi kasus atau lapangan, penelitian korelasional, penelitian kausal-komparatif, penelitian eksperimen. Berdasarkan jenis data yang diteliti, penelitian dapat di klasifikasikan menjadi 3, yaitu : penelitian opini, penelitian empiris, penelitian arsip.

52 52 BAB 3 MASALAH PENELITIAN Oleh Suhaji, SE, MM A. Pentingnya Masalah Gambar 3.1 Bagan Proses Riset Bisnis Masalah Penelitian Tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas, penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik. Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah.

53 53 Proses penemuan masalah: Identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah. Latar Belakang Masalah: Merupakan dasar bagi perumusan masalah Latar belakang masalah merupakan dasar bagi perumusan masalah. Latar belakang masalah akan memberikan informasi mengapa peneliti tertarik untuk melakukan penelitian. Latar belakang masalah bisa bersumber dari teoritik maupun pragmatik. Teoritik artinya dilakukan dengan me-riview literatur untuk menemukan celah/kesenjangan masalah penelitian. Kesenjangan tersebut antara lain: Hasil-hasil penelitian sebelumnya yang kontradiktif/berlawanan sehingga dilakukan penelitian lagi untuk memperoleh hasil mendukung salah satu hasil penelitian sebelumnya. Hasil penelitian sebelumnya mungkin belum memasukkan variabel kunci sehingga variabel tersebut perlu dimasukkan. Periode pengamatan terlalu pendek dan sampelnya terlalu kecil sehingga harus dilakukan penelitian lagi. Pernah diteliti di negara lain yang tentu saja kondisinya berbeda, dan dilakukan penelitian di Indonesia. Untuk latar belakang masalah yang bersumber praktek atau peristiwa riil dalam perusahaan biasanya bertujuan untuk merumuskan hipotesis, model atau membangun teori. Misalnya seorang peneliti tertarik melakukan penelitian karena adanya pergeseran selera konsumen rokok untuk mengkunsumsi rokok yang rendah tar dan nikotin. Peneliti

54 54 Definisi Dan Tujuan Perumusan Masalah ingin melihat segmen pasar yang sesungguhnya dari rokok tersebut. Latar belakang masalah yang bersifat pragmatig juga bisa bersumber dari asas empiris secara khusus dalam rangka untuk mencari penyelesaian masalah tertentu sehingga lebih bersifat penelitian terapan. Misalnya dalam sebuah perusahaan terjadi penurunan penjualan, reaksi menanggapi pesaing, strategi menetapkan harga, dan lain-lain. Definisi dan Tujuan Perumusan Masalah Permasalahan merupakan segala sesuatu yang terjadi akibat adanya gejala permasalahan (symptom). Symptom sendiri diartikan sebagai tanda-tanda adanya permasalahan. Gejala permasalahan berbeda dengan permasalahan itu sendiri (problemnya). Misalnya demam yang dialami seseorang menunjukkan gejala akan permasalahan yaitu adanya penyakit tertentu. menurunkan demam bukan berarti menyembuhkan penyakitnya, karena penyakit yang sebenarnya mungkin infeksi di tenggorokan, yang harus diidentifikasi dahulu. Contoh-contoh gejala (symptom): Penjualan perusahaan menurun. Pemakai-pemakai system informasi di Perusahaan X mengeluh karena keterlambatan informasi yang diperlukan. Dari symptom yang ada kemudian diteruskan ke pertanyaan penelitian, yaitu yang digunakan untuk memecahkan permasalahnnya. Dari contoh gejala di atas, pertanyaan yang dapat diajukan dalam penelitian ini, antara lain: Apakah perlu diterapkan sistem kompensasi?

55 55 Apakah perlu diberikan diskon penjualan? Apakah perlu membuat produk baru yang lebih bervariasi. Kegiatan penelitian di peroleh dari adanya masalah dan di akhiri dengan masalah, diketahui, ditemukan, dipecahkan dan munculnya masalah baru, dengan demikian, penelitian di awali dengan masalah dan di akhiri masalah pula. Oleh karena itu, tidak salah bila para penguji bertanya kepada mahasiswa yang di diuji dengan pertanyaan: Apa masalah penelitian anda? Masalah timbul karena adanya tantangan, kesangsian atau kebingungan kita terhadap suatu hal atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomenanya. Penelitian diharapkan dapat memecahkan masalah-masalah tersebut. Para peneliti sering beranggapan bahwa penelitian hanyalah kegiatan mengumpulkan data/fakta. Tidak sedikit peneliti (pemula) yang bersemangat mengumpulkan data tanpa mengetahui permasalahan yang sesungguhnya yang hendak di pecahkan, di temukan, atau diverifikasi setelah data terkumpul, ia tidak tahu apa yang dilakukan, bahkan setelah hasil penelitiannya dilaporkan, tetap saja tidak mengerti apa yang sesungguhnya yang ia tulis. Seorang peneliti tidak selalu dapat merumuskan masalahnya secara sederhana, jelas, dan lengkap. Mungkin peneliti hanya memilik gagasan yang agak umum, belum bulat, bahkan membingungkan tentang masalah itu.

56 56 4 Kemungkinan Tipe Masalah Dalam Penelitian Seorang peneliti perlu melakukan penjelajahan atau explorasi pemikiran dan penelitian yang sungguh sebelum dapat menyatakan dengan jelas permasalahan yang diangkat dan merumuskan dengan baik pernyataan yang memadai tentang masalah penelitian. Masalah penelitian merupakan satu di antara bagian terpenting dalam penelitian. Memang tidak ada kesepakatan mengenai kapan seseorang peneliti dapat mengemukakan masalah dengan jelas dan lengkap. Peneliti mengharuskan sebelum turun ke kancah, sedangkan peneliti naturalistik menghendakinya dalam proses atau setelah pengumpulan data. Terlepas dari itu, kemampuan mengemukakan dengan jelas dan lengkap (mendalam) adalah mutlak dalam penelitian. Perumusan masalah mempunyai beberapa tujuan, antara lain: Mencari sesuatu dalam rangka pemuasan akademis seseorang. Memuaskan perhatian serta keinginan seseorang akan hal-hal baru. Meletakkan dasar untuk memecahkan beberapa penemuan penelitian sebelumnya ataupun dasar untuk penelitian selanjutnya. Memenuhi keinginan sosial. Menyediakan sesuatu yang bermanfaat. B. Tipe Masalah Tipe Masalah Penelitian: a. Masalah dalam lingkungan organisasi

57 57 b. Masalah dalam area tertentu suatu organisasi. c. Persoalan teoritis untuk menjelaskan fakta. d. Permasalahan yang perlu jawaban empiris. Sekaran dalam Indriantoro dan Supomo (2002:37) mengidentifikasi 4 kemungkinan tipe masalah dalam penelitian, yaitu : 1. Masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan organisasi yang memerlukan solusi. Contoh : a. Faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan penjualan produk b. Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan jumlah penerimaan mahasiswa baru pada PT A. 2. Area-area tertentu dalam suatu organisasi yang memerlukan pembenahan atau perbaikan. Contoh : a. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja KAP di kota Semarang. b. Pengaruh Pemberian Beasiswa PPA dan BBM terhadap Prestasi Mahasiswa. 3. Persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk menjelaskan suatu fenomena. Contoh : a. Balanced Score Card sebagai salah satu alat pengukur Kinerja Perusahaan. b. Keputusan Menerima atau menolak Pesanan Khusus.

58 58 Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Judul Penelitian 4. Pertanyaan penelitian yang memerlukan jawab empiris. Contoh : Pengaruh Anggaran Partisipatis terhadap Kinerja Manjerial. Latar belakang masalah : 1. Berisi peristiwa atau kejadian pada obyek penelitian, dimana peristiwa tersebut terdapat penyimpangan dari yang seharusnya berlaku. 2. Peneliti perlu menjelaskan mengapa penelitian ini perlu dilakukan. 3. Penyimpangan-penyimpangan tersebut harus berdasarkan data bukan sekedar karangan C. Kriteria Masalah Perumusan Masalah : a. Rumusan harus jelas dan tegas. b. Tidak ambiguitas c. Mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih. Judul Penelitian Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya adalah memberikan nama penelitian Judul Penelitian Dua orientasi dalam memberikan judul penelitian: 1. Orientasi Singkat Contoh: Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan 2. Berorientasi Jelas

59 59 Kriteria Masalah Yang Baik Jenis Penelitian Obyek yang diteliti Subyek penelitian Lokasi Penelitian Waktu Pelaksanaan Penelitian Contoh: Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank Pemerintah di Semarang tahun 2010 Kriteria Masalah yang Baik Masalah yang baik mempunyai ciri-ciri: 1). Harus ada nilai penelitian, yaitu masalah yang: a. Memiliki keaslian b. Menyatakan hubungan c. Merupakan hal yang penting d. Dapat diuji e. Dinyatakan dalam bentuk pertanyaan 2). Harus fisibel, yaitu masalah harus dapat dipecahkan. Hal ini berarti: a) Data dan metode untuk memecahkan masalah harus tersedia b) Biaya tersedia c) Waktunya harus wajar d) Administrasi dan sponsor kuat e) Tidak bertentangan dengan hukum dan adat 3). Harus sesuai dengan kualifikasi peneliti. Dalam hal ini masalah harus: a. Menarik perhatian peneliti

60 60 Definisi Masalah Penelitian: Suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antar dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan b. Cocok dengan kualifikasi ilmiah si peneliti D. Sumber Penemuan Masalah Kapabilitas dan kredibilitas seorang peneliti bukan hanya di tentukan oleh frekuensi atau jam terbang melakukan penelitian, melainkan juga oleh kemampuan memilih masalah penelitian yang layak di teliti. Menurut Licoln Guba (1985), yang di sebut masalah penelitian adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antar dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang membingungkan. Kegiatan penelitian di awali dengan adanya masalah penelitian, bukan semata-mata karena keinginan atau ketertarikan peneliti terhadap suatu persoalan. Kegiatan untuk menemukan masalah penelitian yang kemudian di identifikasi, dipikirkan dan di uji secara mendalam lalu di rumuskan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam kegiatan penelitian. Bahkan terutama sekali bagi peneliti pemula, kemampuan merumuskan masalah yang baik dapat di katakan telah menyelesaikan hampir setengah dari kegiatan penelitian sendiri. Kesulitan dalam menemukan masalah yang baik bukan di sebabkan oleh ketiadaan masalah itu sendiri, sebab masalah dalam penelitian bersifat tak terbatas, peneliti yang sedang mencari masalah dapat di ibaratkan seorang yang berbelanja di pasar besar atau super market, bukan barangnya yang tidak sulit di cari atau tidak ada barang yang menarik, melainkan memilih barang yang dapat

61 61 menjawab persoalan kebutuhan yang paling mendasar (primer) berdasarkan kemampuan keungan, pengetahuan terhadap barang - barang itu sendiri, keterbatasan waktu dan sebagainya. Sebaliknya dan yang mengetahui cukup tentang barang yang berkualitas tetapi keuangan tidak memadai. Kemampuan menemukan masalah di tentukan oleh antara lain kepekaan dan kesediaan mengambil jarak dengan realitas sehari-hari. Kepekaan dalam melihat masalah merupakan syarat mutlak dalam masalah penelitian. Seorang peneliti dapat menemukan masalah yang berarti dan bermakna, sangat ditentukan oleh tingkat kepekaan dalam menentukan dan memilih bagaimana cara mengemukakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan peneliti dalam menemukan masalah, yaitu sebagai berikut : 1. Membaca banyak literatur yang berhubungan dengan bidang kita dan bersikap kritis terhadap apa yang kita baca. 2. Menghadiri kuliah atau ceramah professional. 3. Mengadakan pengamatan dari dekat situasi atau kejadian-kejadian di sekitar kita. 4. Memikirkan kemungkinan penelitian dengan topiktopik atau pelajaran yang di dapat pada waktu kuliah. 5. Menghadiri seminar hasil penelitian. 6. Mengadakan penelitian-penelitian kecil dan catat hasil - hasil atau penemuan yang di peroleh.

62 62 Sumber Penemuan Masalah Dalam Penelitian 7. Menyusun penelitian dengan penekanan pada isi dan metodologinya. 8. Mengunjungi berbagai perpustakaan untuk memperoleh topik yang dapat diteliti. 9. Berlangganan jurnal atau majalah yang berhubungan sesuai dengan bidang kita. 10. Mengumpulkan bahan yang berhubungan dengan bidang kita. Sumber Penemuan Masalah Kajian teoritis Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya Untuk penyempurnaan Untuk verivikasi Untuk pengembangan Kajian Empiris Bersumber dari kehidupan sehari-hari. Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan Terdapat pengaduan Adanya persaingan E. Metode Penemuan Masalah Bagaimana merumuskan masalah, seringkali terjadi seorang peneliti mengalami kebingungan setelah sekian proses penelitian berjalan. Kebingungan itu antara lain disebabkan oleh tidak adanya fokus yang jelas dari kasus

63 63 Metode Penemuan Masalah fenomena atau permasalahan yang sesungguhnya hendak diteliti tidak sedikit seorang peneliti kurang mengetahui dengan persis permasalahan, hasil temuan dari peneliti yang telah di laksanakan, akibatnya, tidak sedikti seorang peneliti yang setelah di uji oleh penguji atau ketika di tanya oleh pemesannya mengalami kebingungan, tahu banyak masalah tapi tidak mampu mendesain pengetahuannya itu menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Dan Jujun S.Suriasumantri menyebut peneliti seperti ini (penelitian yang tidak fokus) sebagai seorang bangunan, bukan seorang arsitek. Dalam penilaian kuantatif, rumusan masalah biasanya dikemukakan dalam bentuk fokus penelitian yang masih abstrak dan tetantif; sedangkan dalam penelitian kuantatif biasanya di kemukakan dalam rumusan masalah yang bersifat rinci, dan baku. Fokus penelitian adalah pokok permasalahan yang di pilih untuk di teliti. Kemampuan menentukan dan meluruskan fokus penelitian menurut Meleong, akan berguna untuk membatasi studi memenuhi kriteria inklusi-eksklusi (inclusiion-exlusion kriteria) atau memasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru di peroleh di lapangan. Dengan fokus yang jelas seorang peneliti dapat memilih dan memilah data yang benar-benar fungsional. Artinya, data yang berkaitan dengan fokus masalah (walaupun menarik bagi peneliti) untuk sementar ditingggalkan,dan sebaliknya data yang relevan harus di kejar (walaupun peneliti kurang tertarik dan mengalami kesulitan).

64 64 Pesan Dalam Penemuan Masalah: Peneliti harus mengetahui dengan jelas dan fokus terhadap kasus fenomena atau permasalahan yang sesungguhnya yang hendak diteliti F. Kesalahan Umum Dalam Penemuan Masalah Seringkali terjadi seorang peneliti mengalami kebingungan setelah proses penelitian berjalan. Kebingungan itu antara lain disebabkan oleh tidak adanya fokus yang jelas dari kasus fenomena atau permasalahan yang sesungguhnya hendak diteliti tidak sedikit seorang peneliti kurang mengetahui dengan persis permasalahan, hasil temuan dari peneliti yang telah di laksanakan, akibatnya, tidak sedikit seorang peneliti yang setelah di uji oleh penguji atau ketika di tanya oleh pemesannya mengalami kebingungan, tahu banyak masalah tapi tidak mampu mendesain pengetahuannya itu menjadi pengetahuan yang bermanfaat. Dan Jujun S.Suriasumantri menyebut peneliti seperti ini (penelitian yang tidak fokus) sebagai seorang bangunan, bukan seorang arsitek. Dalam penilaian kuantatif, rumusan masalah biasanya dikemukakan dalam bentuk fokus penelitian yang masih abstrak dan tetantif, sedangkan dalam penelitian kuantatif biasanya di kemukakan dalam rumusan masalah yang bersifat rinci, dan baku. Fokus penelitian adalah pokok permasalahan yang di pilih untuk di teliti. Kemampuan menentukan dan meluruskan fokus penelitian menurut Meleong, akan berguna untuk membatasi studi memenuhi kriteria inklusi-eksklusi (inclusiion-exlusion kriteria) atau memasukkan-mengeluarkan suatu informasi yang baru di peroleh di lapangan. Dengan fokus yang jelas seorang

65 65 peneliti dapat memilih dan memilah data yang benar-benar fungsional. Artinya, data yang berkaitan dengan fokus masalah (walaupun menarik bagi peneliti) untuk sementara ditingggalkan,dan sebaliknya data yang relevan harus di kejar (walaupun peneliti kurang tertarik dan mengalami kesulitan). Tidak mudah bagi peneliti untuk merumuskan masalah penelitian, apalagi peneliti pemula, sering sekali permasalahan diungkapkan terlalu umum sehingga akan mengalami kesulitan pada saat melakukan pemecahan masalah atau pembahasan, semakin sempit permasalahan yang dirumuskan maka semakin mudah pada saat melakukan pembahasan. Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang spesifik supaya masalahnya terjawab secara akurat dan harus didasarkan atas masalah penelitiannya, dalam banyak penelitian yang masalanya muncul tiba-tiba tanpa didahului dengan penjelasan tentang masalahnya. RINGKASAN Masalah Penelitian merupakan bagian penting dalam sebuah penelitian dikarenakan tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas, penelitian tidak bisa dilakukan dengan baik. Penemuan masalah harus dibarengi dengan pemecahan masalah, proses penemuan masalah, identifikasi bidang, pemilihan pokok masalah, dan perumusan masalah.

66 66 Tipe Masalah Penelitian dapat diuraikan seperti berikut: masalah dalam lingkungan organisasi, masalah dalam area tertentu suatu organisasi, persoalan teoritis untuk menjelaskan fakta, permasalahan yang perlu jawaban empiris. Kriteria Masalah dalam perumusan masalah adalah sebagai berikut: rumusan harus jelas dan tegas, tidak ambiguitas, mengekspresikan hubungan antara dua variabel atau lebih. Sumber penemuan masalah melalui: Kajian teoritis, bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya untuk penyempurnaan, untuk verivikasi, untuk pengembangan dan secara kajian empiris, bersumber dari kehidupan sehari-hari dengan melihat adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan, terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan, terdapat pengaduan, adanya persaingan.

67 67 Teori: Adalah suatu kumpulan kunstruk atau konsep, definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variable dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam Tinjauan Pustaka: Bertujuan untuk melihat apa saja yang pernah dilakukan sehubungan masalah yang diteliti A. Definisi Teori BAB 4 KERANGKA TEORETIS Oleh Yenni Kuntari, SE, MSi, Akt TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kerlinger dalam Indriantoro dan Supomo(1999: 57), teori adalah suatu kumpulan construct atau konsep, definisi dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variable dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam. Sedangkan Sekaran dalam bukunya Kuncoro (2003: 9) menyatakan bahwa teori adalah sebuah kumpulan proposisi yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variable yang diobservasi. Formulasi teori adalah upaya untuk mengintegrasikan semua informasi secara logis sehingga alasan atas masalah yang diteliti dapat dikonseptualisasikan dan diuji. Tinjauan Pustaka, atau survei literatur adalah bertujuan untuk melihat apa saja yang pernah dilakukan sehubungan masalah yang diteliti. Selain menghindarkan diri dari duplikasi penelitian, tinjauan pustaka juga bisa menghasilkan pengertian dan pandangan yang lebih jauh tentang permasalahan yang diteliti. Melalui langkah ini penyusunan hipotesis juga lebih baik karena permasalahan yang diteliti akan lebih mendalam (Kuncoro, 2003: 9).

68 68 Teori Dalam membuat tinjauan pustaka atau tinjauan literatur, bukan hanya sekedar meringkas berbagai buku, artikel tetapi melibatkan identifikasi dan analisis secara sistematis sehingga mampu memberikan jawaban terhadap pertanyaan what has been done and what to be done (Supramoko dan Haryanto, 2003:348). Kajian Teori dan Riset Terdahulu Teori itu penting sebagai orientasi yang membatasi jumlah fakta yang harus dipelajari. Teori memberikan pedoman yang dapat memberikan hasil terbaik. Teori memberikan sistem mana yang harus dipakai dalam mengartikan data yang tepat. Teori dapat digunakan untuk memprediksi fakta-fakta. Teori Pengertian Teori Prinsip-prinsip umum dari bidang keilmuan atau ajaran yang berlaku yang dapat dibuktikan dengan data empiris. pandangan-pandangan empiris yang sudah disepakati secara umum karena merupakan hasil penyaringan fakta-fakta yang terjadi sebelumnya dan dapat digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa ataupun mengatasi suatu masalah. Kumpulan konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan fenomena.

69 69 Teori (Wimmer dan Dominick, 1987). Seperangkat proposisi (pernyataan) yang berhubungan, yang menggambarkan suatu pemikiran sistematis terhadap fenomena melalui penentuan hubungan antar konsep. Suatu teori dapat terdiri dari: konsep-konsep, asumsi-asumsi, hipotesis, dan hubungan perilaku. Proposisi : pernyataan yang membenarkan atau menolak suatu perkara. Asumsi : dasar/ alasan yang mendasari argumentasi. Asumsi bisa cocok dengan realitas bisa juga tidak. Konsep : pendapat ringkas yang dibentuk melalui proses penyimpulan umum dari suatu peristiwa berdasarkan hasil observasi yang relevan. Tiga Hal Pokok dalam Teori Elemen teori terdiri dari konstruk, konsep dan proposisi. Memberikan gambaran sistematis mengenai fenomena melalui hubungan antar variabel. Tujuan teori adalah menjelaskan dan memprediksi fenomena alam. Fungsi Teori Sumber menggali permasalahan atau merumuskan topik Mempermudah membuat hipotesis penelitian

70 70 Memberikan kerangka kerja sehingga memperlancar pelaksanaan penelitian hingga ditemukan jawaban yang diinginkan. Contoh Teori Teori Kontinjensi Pendekatan kontinjensi pada akuntansi managemen didasarkan pada premis bahwa, tidak ada sistem akuntansi manajemen secara universal selalu tepat untuk bisa diterapkan pada seluruh organisasi dalam setiap keadaan tetapi sistem akuntansi manajemen tergantung juga pada faktor faktor situasional yang ada dalam organisasi. Gambar 4.1 Konsep

71 71 Gambar 4.2 Proses Membangun Teori Dari Ilmu B. Konsep Construct Konsep menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas. Dalam ilmu eksak konsep sangat mudah dijelaskan, misalnya berat adalah pengamatan dari obyek yang cirinya ringan atau tidak ringan. Namun dalam ilmu sosial sering sulit mendefinisikan konsep. Misalnya motivasi, kepuasan dan lain-lain. Umumnya konsep dibuat dan dihasilkan oleh ilmuwan secara sadar untuk keperluan ilmiah yang khas dan tertentu. konsep ini disebut konstruk. Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai. Badan misalnya bukan variable, namun berat badan adalah variable. Karena badan tidak mempunyai

72 72 Konsep: Menggambarkan suatu fenomena secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi terhadap sesuatu yang khas variasi nilai sedangkan berat badang memiliki, misalnya 50 kg, 60 kg, dan seterusnya. Konsep dapat diubah menjadi variable dengan memusatkan pada aspek tertentu dari variable itu sendiri. Misal badan menjadi berat badan. Konsep mengekpresikan suatu abstraksi yang terbentuk melalui generalisasi dari pengamatan terhadap fenomena-fenomena. Konsep merupakan abstraksi dan realitas yang tersusun dengan mengklasifikasi fenomenafenomena (berupa obyek, kejadian, atribut, atau proses) yang memiliki kesamaan kharakteristik Prestasi akademik misalnya merupakan konsep yang mengekspresikan abstarksi dari kemampuan belajar mahasiswa dalam mengerjakan suatu tugas. Bobot adalah konsep yang menyatakan abstraksi dari suatu benda yang mempnyai kharakteristik berat atau ringan. Konsep ada yang mudah diidentifikasi ada yang tidak. Tanah, gedung, peralatan merupakan konsep yang mudah diidentifikasi namun demikian konsep seperti kepuasan kerja, motivasi kerja adalah lebih sulit diidentifikasi. Konsep seperti ini sering disebut konstruk. Konstruk merupakan konsep-konsep yang masih abstrak dan mempunyai makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah. Kepuasan misalnya adalah suatu abstraksi dari pengamatan fenomena psikologis yang dirasakan seseorang. Kepuasan sebagai konstruk ilmiah berbeda dengan pengertiannya sebagai konsep. Puas dan tidaknya

73 73 seseorang merupakan tanggapan seseorang terhadap berbagai macam obyek, misalnya kepuasan terhadap pekerjaan yang selanjutnya disebut konstruk kepuasan kerja. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi nilai. Variable merupakan proksi atau representasi dari konsruk yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Konsep adalah sejumlah pengertian atau kharakteristik, yang dikaitkan dengan peristiwa, obyek, kondisi, situasi dan perilaku tertentu. konsep adalah pendapat abstrak yang digenaralisasi dari faktor tertentu. Bagaimana construct dalam riset? Construct dalam riset tidak hanya diartikan lebih abstrak, namun juga menyangkut apa yang dipersepsikan orang. Contruct dalam riset mempunyai makna yang berbeda dengan konsep sebab construct merupakan abstraksi dari fenomena yang dapat diamati dari berbagai dimensi. Contoh Construct Kepuasan Kerja Kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seorang terhadap pekerjaan yang diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan pekerjaan yaitu: Dimensi Tugas yang dikerjakan, rekan-rekan sekerja, atasannya, kompensasi, promosi karir dan lain-lain. Dimensi-dimensi construct yang tersusun menjadi construct yang lebih abstraks yaitu construct kepuasan kerja.

74 74 Misal dimensi contruct kepuasan terhadap tugas dapat diobservasi berdasarkan tanggapan seseorang mengenai sifat, jenis, kondisi atau hal lain yang ditugaskan misalnya rutinitas tugas, kompelksitas tugas dan sebagainya. Consruct Kepuasan Kerja Dimensi Kepuasan Pada Tugas Konsep rutinitas, kompleksitas, kegunaan, tantangan Dimensi Kepuasan Pada Atasan Konsep pengaruh, intelegensi,prestasi, perhatian, dsb. Dimensi Kepuasan Pada Rekan Konsep stimulasi, ambisi., loyalitas, sikap,tgg jawab dll Dimensi kepuasan Pada Kompensasi Konsep kewajaran,kesesua ian, nilai dll Dimensi kepuasan pada Promosi Konsep Kesmpatan,kebiajk an, keterbukaan dll Gambar 4.3 Contoh Dimensi Construct Kepuasan Kerja

75 75 Dengan demikian construct terdiri dari konsep-konsep yang dapat diamati yang selanjutnya untuk keperluan penelitian diukur dengan menggunakan skala pengukuran. Construct yang diukur dengan skala tertentu selanjutnya menjadi variabel. Penggunaan Construct Dengan mengoperasionalkan construct ke dalam konsep-konsep yang dapat diamati dan diukur menjadi variabel penelitian. Menghubungkan construct yang lain menjadi konstruksi teori. Misal: Inovatif dan kreatif merupakan bagian dari fungsi kepuasan kerja dan prestasi kerja. Konstruk adalah jenis konsep tertentu yang berada dalam tingkatan abstraksi yang lebih tinggi dari konsep dan diciptakan untuk tujuan teoritis tertentu. Misal pembeli sebagai konsep adalah daftar individu yang memperoleh barang dan jasa dengan membayar sejumlah uang. Kepuasan adalah konstruk yang menggambarkan seberapa jauh harapan pelanggan dapat dipenuhi oleh kinerja suatu produk. C. Variabel Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk obyek atau orang yang sama.

76 76 Variabel: Adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai Konsep Gender 1. Definisi Variabel Nenurut Indriantoro dan Supomo (1999:61) variabel adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai. Variable merupakan proksi atau representasi dari konstruk yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Variable merupakan mediator antara konstruk yang abstrak dengan fenomena yang nyata. Sedangkan Nasir (1983: 148) menjelaskan bahwa Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam nilai. Badan misalnya bukan variable, namun berat badan adalah variable. Karena badan tidak memupnyai variasi nilai sedangkan berat badang memiliki, misalnya 50 kg, 60 kg, dst. Konsep dapat diubah menjadi variable dengan memusatkan pada aspek tertentu dari variable itu sendiri. Misal badan menjadi berat badan. Dalam bukunya Supramoko dan Haryanto (2003:37), dinyatakan bahwa dalam penelitian empirik maka konsep atau konstrak akan diubah menjadi variable dengan memberikan beragam nilai atau simbol sehingga dapat terukur secara empiric. Misalnya: Variabel 1 (wanita), 0 (pria) Frekuensi Promosi 1 (jarang), 2 (cukup), 3 (tinggi) Pangsa pasar 5%, 10%, 17,5%,.

77 77 Fungsi Variabel Dalam Hubungan Antar Variabel Nilai suatu variable dapat berbeda-beda dari waktu ke waktu untuk obyek atau individu yang sama, atau berbeda pada waktu yang sama untuk obyek yang berbeda. 2. Tipe Variabel Variabel menurut fungsi variable dalam hubungan antar variable, dapat dibagi menjadi (Indriantoro dan Supomo, 1996:63): Variabel independen, yaitu variable yang menjelaskan atau mempengaruhi variable yang lain. Variable ini juga disebut variabel yang diduga sebagai sebab atau variable yang mendahului. Variable dependen, yaitu variable yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independen. Variable ini juga disebut variable yang diduga sebagai akibat atau variable konsekuensi. Variabel moderating, yaitu tipe variable yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variable. Sifat atau arah hubungan antar variabel independen dengan variable-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Variabel intervening, yaitu variable yang mempengaruhi hubungan antara variable independen dengan variable independen dengan hubungan yang tidak langsung. Variabel Dan Construct

78 78 Variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai Variabel merupakan penghubung antara contruct yang abstract dengan fenomena yang nyata. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai. Nilai variabel tergantung pada construct yang diwakilinya. Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai. Abstra Teori Kebutuhan Ilmiah Construct Proksi Pengukuran Variabel - Variabel Gambaran Sistematik Realitas Fenomena Alam Subyek/Obyek Penelitian Gambar 4.4 Variabel Dan Construct

79 79 D. Tipe-Tipe Variabel Penelitian Tipe-Tipe Variabel Penelitian Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadii penyebab bagi variabel lain. Variabel terikat adalah yang dipengaruhi atau disebabkan oleh variabel lain. Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas.variabel ini sering disebut variabel bebas kedua. Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi dalam hal ini memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, tetapi tidak dapat diukur atau diamati. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang diteliti.

80 80 Gambar 4.5 Jenis Variabel Gambar 4.6 Jenis Variabel Dalam Contoh

81 81 Kerangka Pemikiran Teoritis Suatu conceptual model untuk menggambarkan hubungan antar variabel yang telah diidentifikasi sebagai faktor penting yang berkaitan dengan masalah penelitian. Disusun relevan dengan identifikasi masalah. Dapat disajikan dalam bentuk flow-chart atau model,yang mengungkapkan: Rumusan masalah jelas dan pemecahannya. Keterkaitan semua tujuan penelitian. Memudahkan menyusun metode penelitian. Gambar 4.7 Kerangka Pemikiran Teoritis

82 82 Gambar 4.8 Model Kerangka Pemikiran Teoritis E. Definisi Operasional Sebuah variabel perlu didefinisikan agar variabel tersebut menjadi terukur. Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Pengukuran construct merupakan masalah yang kompleks. Karena beragamnya tingkat abstraksinya, maka pengukuran menjadi penting. Untuk variabel-variabel yang dapat diukur secara fisik (biasanya berupa asset/ aktiva, seperti tanah, bangunan, mesim-mesin, dan lain-lain) relatif mudah dilakukan dengan bantuan alat ukur (instrument). Demikian pula dengan pengukuran terhadap data demografi (seperti

83 83 Definisi Operasional: Adalah penentu penjelasan dari peneliti dalam mengoperasionalisasi kan construct pengalaman kerja, status, jabatan) dan data keuangan suatu perusahaan (seperti pendapatan, biaya, laba, aktiva, harga saham). Pengukuran variabel yang demikian mudah dilakukan. Masalah pengukuran akan timbul ketika dalam penelitian bisnis melibatkan variabel-variabel yang berkaitan dengan persepsi, sikap, dan perilaku yang bersifat subyektif. Akan sangat sulit mengukur persepsi seseorang tentang suatu barang, mengukur sikap seseorang atas suatu hal, serta perilaku lainnya. Oleh karena itu, penting dalam suatu penelitian membuat variabel menjadi terukur. Menurut Sekaran (2003: 3) setidaknya ada dua jenis variabel yang satu bisa diukur secara obyektif dan tepat yang lain lebih samar-samar dan tidak dapat diukur secara akurat karena sifatnya yang subyektif. Tetapi meskipun instrument pengukuran fisik untuk variabel yang agak sulit diukur masih ada cara-cara untuk menelusuri perasaan atau persepsi subjektif individu. Teknik yang biasa dipakai, salah satunya adalah dengan mereduksi ide abstrak tersebut, seperti motivasi, persepsi, kepuasan, perilaku membeli dan lain-lain menjadi perilaku dan karakteristik yang dapat diamati. Penentuan sebuah variabel pada hakekatnya merupakan operasionalisasi terhadap construct, sebagai upaya mengurangi abstraksi construct sehingga dapat diukur. Definisi operasional adalah penentuan sehingga menjadi variabel yang terukur (Indriyanto dan Supomo, 2002: 69). Definisi operasional adalah penentuan penjelasan dari peneliti dalam mengoperasionalisasikan

84 84 Definisi Teori: Adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta construct, yang memungkinkan peneliti lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara sama atau pun pengembangan pengukuran construct dengan lebih baik lagi. F. Teori Dan Penelitian Teori adalah kumpulan dari konsep, definisi, dan proposisi-proposisi yang sistematis yang digunakan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena atau fakta (Hartono, 2004:39). Dalam pengetahuan, teori memegang peran yang sangat penting. Pengetahuan yang berupa rangkaian fakta hanya tetap berbentuk pengetahuan tanpa menjadi sebuah ilmu. Teori berperan mengumpulkan berbagai generalisasi dari serangkaian mengamatan terhadap fakta. Teori juga menjadi kerangka untuk analisis dan klasifikasi dari fakta-fakta yang dikumpulkan dalam penelitian, memberi ramalan terhadap gejala-gejala baru yang terjadi dan mengisi lowongan-lowongan dalam pengetahuan tentang berbagai gejala yang telah, sedang atau akan terjadi. Menurut Suratno dan Arsyad (2003: 21) dalam suatu penelitian teori berfungsi untuk ; 1. Mengumpulkan hubungan korelasi antara fakta-fakta, bisa merupakan generalisasi empiris yang bersifat sederhana, tetapi juga generalisasi luas yang kompleks. 2. Teori sebagai kerangka penelitian, artinya suatu teori yang telah matang dapat juga berfungsi sebagai pendorong proses berfikir yang konkret.

85 85 3. Fungsi meramal dari teori yang memberi prediksi atau ramalan sebelumnya kepada si peneliti mengenai fakta-fakta yang akan terjadi. 4. Mengisi lowongan dalam pengetahuan kita. Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan penjelasan mengenai fenomena alam. Karena teori bagian dari ilmu maka memiliki jalinan erat dengan penelitian. Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk mengembangkan teori. Posisi dan Peran Teori Untuk penelitian kuantitatif, teori melandasi perumusan masalah, pengembangan hipotesis, pengujian data dan pembuatan kesimpulan, sehingga hasilnya bisa dukungan atau penolakan terhadap teori. Dalam penelitian kualitatif, teori merupakan kulminasi dari penelitian kualitatif yang disusun melalui proses pengumpulan data, kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan teori

86 86 PENELITI MENGUJI KONSTRUKSI TEORI PENELITI MENGUJI HIPOTESIS/PERTANYAAN PENELITIAN YANG DIPEROLEH DARI TEORI PENELITI MENGOPERASIONALKAN KONSEP (CO NSTRUCT) ATAU VARIABEL - VARIABEL YANG DIPEROLEH DARI TEORI. PENELITI MENGGUNAKAN INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR VARIABEL- VARIABEL DALAM TEORI Gambar 4.9 Penelitian Deduktif Dalam Paradigma Kuantitatif PENELITI MENYUSUN KONSTRUKSI TEORI ATAU MEMBANDINGKAN TEORI DENGAN TEORI LAIN PENELITI MENCARI TEORI-TEORI PENELITI MEMBENTUK KATEGORI-KATEGORI. PENELITI MENJAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN PENELITI MENGUMPULKAN INFORMASI Gambar 4.10 Penelitian Induktif Dalam paradigm Kualitatif

87 87 Teori Sebagai Pedoman Dan Sumber Penelitian Teori Sebagai Pedoman Dan Sumber Penelitian Semua penelitian yang bertujuan penemuan pengetahuan baru atau menjawab pertanyaan, selalu memerlukan pedoman. Pedoman ini berfungsi mempermudah jalannya penelitian dan sebagai acuan utama bagi peneliti. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teori juga terus berkembang. Teori yang usang, kurang baik, tidak cukup teruji akan digantikan oleh teori baru yang lebih disempurnakan. Kriteria untuk membedakan antara teori yang kurang baik dan teori yang baik (Mubyarto dan Soeratno, 1981:11) : 1. Apakah teori tersebut mampu menjelaskan fenomenafenomena yang penting dalam bidang yang diteliti? 2. Apakah penjelasan itu dapat diberikan dengan tegas dan secara sederhana? 3. Apakah dengan penjelasan itu ditemukan sesuatu yang baru? Dengan kata lain, suatu teori dikatakan lebih baik dari teori lain jika mampu memberikan penjelasan yang lebih baik,lebih logis, dan lebih sesuai dengan fakta. Makin luas dan makin ampuh sebuah teori makin teliti atau makin tinggi daya ramalnya terhadap barbagai masalah dan fenomena. Setiap teori yang baik akan mampu membantu mempertajam daya persepsi, daya khayal, dan daya pikir, tiga alat mental manusia yang selalu perlu diasah. Karakteristik penelitian salah satunya adalah ditandai adanya keterkaitan antara penelitian dengan ilmu. Sebenarnya penelitian merupakan proses dari metode

88 88 ilmiah yang digunakan dalam pengembangan ilmu pengentahuan. Pengembangan suatu ilmu dilakukan dengan penelitian-penelitian. Fenomena realita yang terjadi bisa dijelaskan dan diprediksikan dengan teori. Oleh sebab itu teori sebagai bagian dari ilmu memiliki keterkaitan dengan penelitian. G. Hipotesis Pengertian Hipotesis: Adalah sebagai sebuah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi Proposisi dan Hipotesis Proposisi merupakan pernyataan tentang konsep atau construct yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya, atau yang dapat dinilai benar atau salah jika dikaitkan fenomena Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut hipotesis. Pengertian Hipotesis Hipotesis merupakan elemen dari teori seperti proposisi, construct, konsep, dan definisi memberi gambaran fenomena-fenomena secara sistematis melalui hubungan antara variable. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai konsep atau construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena (Indriyantoro dan Supomo, 2002: 72). Proposisi yang dirumuskan untuk kemudian akan diuji secara empiris disebut dengan hipotesis. Kuncoro (2003: 47) mendefinisikan hipotesis sebagai sebuah penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan

89 89 tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variable-variabel dalam penelitian serta merupakan pernyataan yang paling spesifik. Peneliti tidak akan bertahan pada hipotesis yang diajukan, tetapi mengumpulkan data untuk mendukung atau menolak hipotesis tersebut. Dapat disimpulkan bahwa hipotesis adalah jawaban sementara yang disusun peneliti dan kemudian akan diuji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan. Hipotesis berupa pernyataan mengenai konsep yang dapat dinilai benar atau salah apabila merujuk pada fenomena yang sedang diamati dan diuji secara empiris. Diuji secara empiris berarti diuji dengan menggunakan data-data. Dengan pemahaman ini hipotesis berfungsi sangat penting dalam sebuah penelitian, yaitu sebagai pedoman yang mengarahkan penelitian agar sesuai dengan tujuan penelitian. Rumusan jawaban (kesimpulan) sementara mengenai permasalahan, berdasarkan landasan teori atau konsep dan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Hipotesis akan dibuktikan dengan data empiris Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga antara dua atau lebih variabel dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis dapat diturunkan dari telaah teori maupun riset terdahulu/ empiris.

90 90 Fungsi Hipotesis Fungsi Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari permasalahan penelitian. Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variable atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris. Dalam paradigma panelitian kuantitatif, hipotesis dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris. Fungsi hipotesis menurut Indriyantoro dan Supomo (2002:74) adalah: 1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional 2. Hipotesis menyatakan variablevariabel penelitian yang perlu diuji secara empiris 3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metode metode pengujian data. 4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian. Telaah Literatur Dan Pengembangan Hipotesis Literatur dimaksud bisa dari jurnal, buku, text database, tesis orang lain, disertasi doktor, paper, skripsi, makalah seminar dan lain-lain) Untuk mengarahkan peneliti dalam memperoleh perspektif ilmiah yang menjadi landasan pengembangan hipotesis. Untuk menghindari kemungkinan duplikasi dalam metode pengumpulan dan pengolahan data.

91 91 Mengarahkan argumentasi penggunaan metode pengumpulan dan pengolahan data penelitian sekarang kaitannya dengan penelitian sebelumnya. Untuk melakukan konfirmasi terhadap teori-teori atau temuan-temuan sebelumnya. Untuk menemukan keterbatasan penelitian terdahulu dan kemudian memperbaiki pada penelitian saat ini. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam telaah literatur/ riset terdahulu: Harus membahas identifikasi variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian Harus menyatakan sifat dan arah hubungan atau perbedaan antara dua atu lebih variabel yang diteliti. Menjelaskan hubungan atau perbedaan antara variabel yang divisualisasikan dalam diagram. Menjelaskan perspektif yang menjadi landasan dalam pengembangan hipotesis berdasarkan temuan-temuan riset sebelumnya.

92 92 Gambar 4.9 Telaah Penelitian Terdahulu Rumusan Hipotesis Kriteria Hipotesis yang baik adalah: 1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian.

93 93 2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. 3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya. Format Hipotesis 1. PERNYATAAN JIKA MAKA 2. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF 3. HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NON DIRECTIONAL PERNYATAAN JIKA- MAKA CONTOH: JIKA PEGAWAI MENGALAMI TEKANAN DALAM BEKERJA YANG LEBIH RENDAH, MAKA MEREKA AKAN MEMPEROLEH KEPUASAN KERJA YANG LEBIH TINGGI. HIPOTESIS NOL DAN ALTERNATIF Bentuk baku hipotesis : Null Hypotheses (H0) = *Tidak ada beda antara x dan y. *Tidak ada asosiasi/ korelasi antara x dan y. *Tidak ada pengaruh x terhadap y. Alternative Hypotheses (HA) * Ada beda antara x dan y. * Ada asosiasi/ korelasi antara x dan y. * Ada pengaruh x terhadap y.

94 94 Hipotesis Directional Ho = TIDAK ADA PENGARUH SIGNIFIKAN KENAIKAN GAJI TERHADAP KINERJA PEGAWAI Ha = ADA PENGARUH SIGNIFIKAN KENAIKAN GAJI TERHADAP KINERJA PEGAWAI HIPOTESIS DIRECTIONAL DAN NONDIRECTIONAL Hipotesis directional adalah hipotesis yang menyatakan sifat dan arah hubungan secara tegas antara dua atau lebih variabel. Contoh: Kualitas pelayanan Jasa perpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pasien rumah sakit. Hipotesis nondirectional adalah hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antara variabel. Hipotesis ini digunakan bila 1). Belum ada teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel 2). Menurut riset terdahulu ditemukan belum ada kejelasan hubungan antar variabel yang diteliti. Contoh Hipotesis Non Directional: Ada hubungan langsung variabel gaya kepemimpinan dengan ketidakpastian lingkungan bisnis.

95 95 Hipotesis Kerja Dan Hipotesis Penguji Gambar 4.11 Hipotesis Penelitian Soeratno dan Arsyad (2003:28) membedakan hipotesis menjadi dua, yaitu hipotesis kerja dan hipotesis penguji. Hipotesis kerja adalah suatu ide atau tanggapan mengenai langkah-langkah kemudian yang mungkin bermanfaat untuk dilakukan. Hipotesis ini merumuskan suatu tanggapan mengenai arah penelitian dan bukan mengenai hasil penelitian Hipotesis penguji adalah suatu tanggapan yang lebih tegas mengenai penyelesaian masalah yang diteliti. Tanggapan inilah yang diduga memberi jawaban tepat mengenai persoalan dan menentukan langkah-langkah yang dapat menguji kebenaran tanggapan tersebut. Hartono (2004:43) mengklasifikasikan hipotesis menjadi:

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS] MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Definisi Penelitian. Tujuan Penelitian Peran Riset bagi Manajemen.

BAB I PENDAHULUAN Definisi Penelitian. Tujuan Penelitian Peran Riset bagi Manajemen. BAB I PENDAHULUAN Definisi Penelitian. Penelitian ilmiah adalah penelitian yang mengandung unsur unsur ilmiah atau keilmuan di dalam aktivitasnya. Ostle pada Nazir (1999), menyatakan penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis BAB II Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis METODE PENELITIAN BISNIS Andri Helmi M, SE., MM Penelitian Merupakan suatu penyelidikan yang sistematik dalam memperoleh informasi untuk pemecahan masalah.

Lebih terperinci

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian

ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian ILMU DAN PENELITIAN Sub Pembahasan : 1) Ilmu dan Penalaran 2) Penelitian ilmiah 3) Proposisi dan Teori Dalam Penelitian 4) Metode Penelitian tedi - last 08/16 Ilmu. Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta,

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITAN

METODOLOGI PENELITAN METODOLOGI PENELITAN 1. Nama mata kuliah : Metodologi Penelitian 2. SKS : 3 3. Referensi : Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Bisnis. oleh Dr. Nur Indriantoro M.Sc.,Ak dan Drs. Bambang Supomo

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi

METODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk

Lebih terperinci

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN

BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN Teguh Wahyono Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Tentang Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

PERUMUSAN MASALAH DAN TINJAUAN PUSTAKA

PERUMUSAN MASALAH DAN TINJAUAN PUSTAKA PERUMUSAN MASALAH DAN TINJAUAN PUSTAKA PERTEMUAN III ISFENTI SADALIA Masalah Penelitian Tahap paling krusial, sebab tujuan akan menjawab permasalahan. Kalau permasalahan tidak jelas, penelitian tidak bisa

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO

PENELITIAN DAN METODE ILMIAH. BY: EKO BUDI SULISTIO PENELITIAN DAN METODE ILMIAH BY: EKO BUDI SULISTIO Email: eko.budi@fisip.unila.ac.id PENELITIAN Bhs Inggris : Research re kembali ; search mencari. Secara bahasa berarti mencari kembali Penelitian dapat

Lebih terperinci

FILSAFAT METODE PENELITIAN

FILSAFAT METODE PENELITIAN PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME

Lebih terperinci

JENIS-JENIS PENELITIAN

JENIS-JENIS PENELITIAN Andriani Kusumawati JENIS-JENIS PENELITIAN Berdasarkan: 1. Tujuan 2. Kedalaman analisisnya 3. Pendekatan analisis atau Proses 4. Logika Penelitian 5. Kategori fungsionalnya 6. Hasil yang diharapkan dari

Lebih terperinci

METODE RISET (Research Method)

METODE RISET (Research Method) METODE RISET (Research Method) PENELITIAN Suatu penyelidikan yang sistematis dan terorganisir untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan tertentu dan masalah tertentu yang memerlukan jawaban. Tujuan melakukan

Lebih terperinci

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI

ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian

Lebih terperinci

Bab 1 PENELITIAN: DEFINISI, METODE, TUJUAN, DAN PARADIGMA

Bab 1 PENELITIAN: DEFINISI, METODE, TUJUAN, DAN PARADIGMA METODOLOGI PENELITIAN BISNIS Bab 1 PENELITIAN: DEFINISI, METODE, TUJUAN, DAN PARADIGMA 1.1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang penelitian secara umum, yang diawali dengan suatu tinjauan mengapa perlu

Lebih terperinci

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.

Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal

Lebih terperinci

Metodologi penelitian

Metodologi penelitian Metodologi penelitian Metode Ilmiah Pengertian Metode Ilmiah Definisi-definisi penelitian yang diungkapkan di atas menunjukkan penelitian yang menggunakan metode ilmiah (scientific method). Secara umum

Lebih terperinci

DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody

DEFINISI PENELITIAN Soerjono Soekanto Sanapiah Faisal Soetrisno Hadi Donald Ary John Woody DEFINISI PENELITIAN Pengertian mengenai penelitian secara teoritis menurut para ahli, ialah sebagai berikut: Soerjono Soekanto Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada suatu analisis

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur PENGAMATAN mengidentifikasi minat bidang penelitian DEFINISI MASALAH menentukan masalah penelitian KERANGKA TEORITIS mengidentifikasi dan menguraikan variabel dgn jelas PENYUSUN- AN HIPOTE- SIS DESAIN

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur (2) PENGAMATAN mengidentifikasi minat bidang penelitian DEFINISI MASALAH menentukan masalah penelitian KERANGKA TEORITIS mengidentifikasi dan menguraikan variabel dgn jelas PENYUSUN- AN HIPOTE- SIS DESAIN

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

Hipotesis. Hubungan yg diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yg dapat diuji secara empiris

Hipotesis. Hubungan yg diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yg dapat diuji secara empiris Hipotesis Hubungan yg diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yg dapat diuji secara empiris Penelitian deduktif dalam paradigma kuantitatif Peneliti menguji konstruksi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012:13) objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

Mengapa orang perlu mencari Kebenaran?

Mengapa orang perlu mencari Kebenaran? KONSEP DASAR RISET RACHMAT SUDARSONO FE-UNPAD Penelitian dan Pencarian Apa itu Kebenaran? Kebenaran Dimanakah Kebenaran itu? Bagaimanakah mencari Kebenaran itu? Apa parameter Kebenaran itu? Benarkah kebenaran

Lebih terperinci

Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis

Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis Lingkup dan Klasifikasi Penelitian Bisnis Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Sesi 2 1 Pendahuluan 2 Lingkup Penelitian Bisnis 3 Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004 : 1). Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr.

JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH. Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian. Dibimbing oleh Dr. JENIS JENIS PENELITIAN DAN ALUR PENELITIAN MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metode Penelitian Dibimbing oleh Dr. Fatchur Rohman Disusun oleh : Offering G/ Kelompok 3: Ely Kristiani ( 160342601

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN DR. SITI KOMARIAH HILDAYANTI, S.TP. M.M. s.k.hildayanti@gmail.com Referensi: Business Research Method, 2003 by Zikmund Business Risearch Methods, 2005, Donal R. Cooper & Pamela S.

Lebih terperinci

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor

LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN. Oleh Agus Hasbi Noor LANDASAN ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN Oleh Agus Hasbi Noor Ilmu dan Proses Berpikir Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Chooper (2005) menyatakan bahwa desain penelitian mengungkapkan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan

Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan Metodologi Penelitian Pertemuan 1 Disampaikan oleh: Budi Setiawan Metodologi: sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu Penelitian: suatu penyelidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR PENELITIAN. Ilmu pengetahuan merupakan produk dari penelitian baik ilmu

BAB I KONSEP DASAR PENELITIAN. Ilmu pengetahuan merupakan produk dari penelitian baik ilmu BAB I KONSEP DASAR PENELITIAN 1.1. Makna Penelitian Ilmiah Ilmu pengetahuan merupakan produk dari penelitian baik ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan sosial. Penelitian ilmiah merupakan bagian

Lebih terperinci

A. Penelitian Dasar atau Murni

A. Penelitian Dasar atau Murni Drajat Armono A. Penelitian Dasar atau Murni Jenis penelitian ini bertujuan sebagai pengujian atau membentuk teori baru yang bukan ditujukan untuk menerapkan hasil-hasil temuannya. Penelitian ini diharapkan

Lebih terperinci

Pendahuluan Syarat agar dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik : 1. Paham konsep dasar ilmu pengetahuan (IP) 2. Menguasai metodologi penelitian

Pendahuluan Syarat agar dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik : 1. Paham konsep dasar ilmu pengetahuan (IP) 2. Menguasai metodologi penelitian Pengantar Metodologi Penelitian Pendahuluan Syarat agar dapat melakukan penelitian ilmiah dengan baik : 1. Paham konsep dasar ilmu pengetahuan (IP) 2. Menguasai metodologi penelitian Dua aspek tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF. Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN METODOLOGI O OG PENELITIAN KUANTITATIF A Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2008 PENGANTAR Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam mengungkap kebenaran empirik, yaitu

Lebih terperinci

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN

KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat descriptive research. Descriptive Research bertujuan menguji hipotesis penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom

METODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.

Lebih terperinci

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)

IG Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) IG090307 Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah) Metodologi Penelitian Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Penulisan Ilmiah -

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

RISET AKUNTANSI. Materi 2 RISET ilmiah

RISET AKUNTANSI. Materi 2 RISET ilmiah RISET AKUNTANSI Materi 2 RISET ilmiah Dr. Kartika Sari U niversitas G unadarma Materi 2-1 Manusia selalu berusaha untuk memaknai/ menjelaskan apa yang sudah dan sedang terjadi, sehingga dapat mengantisipasi

Lebih terperinci

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif

mengungkap kebenaran empirik, yaitu dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan yang efektif? Hal ini sangat tergantung diteliti, dan berbagai alternatif PENGANTAR Pertanyaan yang perlu dikemukakan dalam mengungkap kebenaran empirik, yaitu pendekatan dan metode penelitian apa yang dipakai? Selanjutnya, untuk menentukan pendekatan dan metode penelitian mana

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham 39 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dalam penyusunan Laporan Skripsi dengan judul Pengaruh Struktur Modal (Capital Structure) Terhadap Laba per Lembar Saham (Earning

Lebih terperinci

ANDRI HELMI M, SE., MM.

ANDRI HELMI M, SE., MM. ANDRI HELMI M, SE., MM. TEORI MERUPAKAN SUATU KUMPULAN CONSTRUCT ATAU KONSEP, DEFINISI, DAN PROPOSISI YANG MENGGAMBARKAN FENOMENA SECARA SISTEMATIS MELALUI PENENTUAN HUBUNGAN ANTAR VARIABEL DENGAN TUJUAN

Lebih terperinci

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 4.1. KERANGKA TEORITIS Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor faktor penting yang telah diketahui

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data. Sesuai dengan pendapat Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Bisnis mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN STATISTIK

PENELITIAN DAN STATISTIK PENELITIAN DAN STATISTIK Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri-ciri : 1. Rasional : dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal 2. Empiris : teramati

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pengujian hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini berjudul pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Pengertian Kalimat Pengertian kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Kalimat Fakta adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ruang lingkup dalam penelitian ini pada bidang manajemen pemasaran yang difokuskan pada bauran pemasaran menurut Islam. Metode penelitian merupakan suatu cara prosedur atau langkah

Lebih terperinci

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF

PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam sebuah penelitian kita banyak mengenal jenis-jenis ragam penelitian, diantaranya adalah kualitatif dan kuantitatif. Namun untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris,

BAB III METODE PENELITIAN. kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Metode penelitian menurut Sugiyono (2005) merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd.

Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. Desain Model Penelitian Kuantitatif Oleh : Ir. Agus Hasbi Noor, M.M.Pd. 1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi asumsi-asumsi hingga metode-metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode dapat dirumuskan suatu proses atau prosedur yang sistematik berdasarkan prinsip dan teknik ilmiah yang dipakai oleh disiplin (ilmu) untuk mencapai suatu

Lebih terperinci

PENELITIAN EX POST FACTO

PENELITIAN EX POST FACTO PENELITIAN EX POST FACTO Oleh: Dr. Widarto, M.Pd. DISAMPAIKAN PADA KEGIATAN PELATIHAN METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TANGGAL 27 S.D. 28 JUNI 2013. 1 PENELITIAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)

METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto) METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini mempelajari dua variabel. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian ini sebagai variabel bebas (independent variable) pertama (X 1 ) adalah profitabilitas perusahaan dan variable

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN

PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN PERTEMUAN 7 HIPOTESIS PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan hipotesis penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 7.1. Menjelaskan pengertian hipotesis 7.2. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Hotel Horison Bandung dan yang akan diteliti adalah

BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Hotel Horison Bandung dan yang akan diteliti adalah BAB III OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Horison Bandung dan yang akan diteliti adalah sistem pengendalian internal perputaran persediaan barang Departemen

Lebih terperinci

Oleh: Tim Pengajar MPA

Oleh: Tim Pengajar MPA Metode Penelitian Administrasi: Suatu Pengantar Oleh: Tim Pengajar MPA Pengantar Secara sadar atau tidak, dalam kehidupan ini kita dikepung oleh berbagai kegiatan dan hasil penelitian. Penelitian tersebut

Lebih terperinci

RESUME METODOLOGI PENELITIAN BAB 1 (KONSEP DASAR RISET) BUKU KARANGAN JOGIYANTO

RESUME METODOLOGI PENELITIAN BAB 1 (KONSEP DASAR RISET) BUKU KARANGAN JOGIYANTO Ayu Nurul Sabilla (145020301111005) Kelas CG RESUME METODOLOGI PENELITIAN BAB 1 (KONSEP DASAR RISET) BUKU KARANGAN JOGIYANTO Pengertian Riset Dari berbagai pengertian yang dijelaskan oleh Uma Sekaran,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian",

Metode Penelitian. metoda Penelitian adalah pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian, Metode Penelitian metoda Penelitian adalah "pendekatan yang dipergunakan dalam mengkaji masalah-masalah penelitian", Metode Penelitian didukung oleh : Teknik Sampling, Teknik Pengumpulan Data, Tenkin Analisis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd

KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd A. Pendahuluan KONSEP DASAR PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: Tina Rahmawati, M.Pd Makalah ini disampaikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan pembinaan penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Peduli Ummat Daarut Tauhiid Bandung. Adapun pengertian objek penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian dalam penelitian ini adalah sumber dan penggunaan dana zakat terhadap pemberdayaan masyarakat yang berada dalam lingkungan Dompet

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN FUNGSI PENELITIAN DEDE ROSYADA

PENGERTIAN DAN FUNGSI PENELITIAN DEDE ROSYADA PENGERTIAN DAN FUNGSI PENELITIAN DEDE ROSYADA 1 APAKAH PENELITIAN ITU Penelitian itu tiada lain adalah suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Indriantoro dan Supomo (2007:56) ialah: Karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang dipilih oleh penulis dalam penelitian ini adalah auditor-auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) Big Four (PricewaterhouseCoopers,

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

HAKEKAT PENELITIAN PENDIDIKAN

HAKEKAT PENELITIAN PENDIDIKAN 6Pertemuan 1: HAKEKAT PENELITIAN PENDIDIKAN Tujuan : Setelah perkuliahan ini anda diharapkan mampu untuk: Menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian pendidikan dan memberi dua contoh tentang

Lebih terperinci

Drs. Rudi Susilana, M.Si. -

Drs. Rudi Susilana, M.Si. - Keterkaitan antara Masalah, Teori dan Hipotesis Kegiatan penelitian dimulai dari adanya masalah, dan penelitian itu sendiri merupakan salah satu upaya menemukan jawaban atau pemecahan masalah dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, serta cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah Nilai tukar Rupiah per Dolar Amerika dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data mengenai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Jenis penelitiannya adalah survei, sedangkan metodenya adalah deskriptif analitis, adapun

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah beberapa KAP-KAP lokal yang berdomisili di Jakarta Barat. Jumlah KAP yang di jadikan sebagai tempat riset sebanyak empat KAP,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metode Pada penelitian ini penulis akan menggunakan metode penelitian Kuantitatif. Menurut Ruslan (2010:24) metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, yang suatu penelitian dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan

! %%! dan Y adalah untuk memudahkan penelitian, sehingga peneliti memiliki batasanbatasan dalam meneliti sesuatu. Variabel X disini adalah sebagai yan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini Paradigma yang dipakai adalah paradigma positivistik. Penelitian ini dilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.sugiyono (2009:206) menyatakan bahwastatistik deskriptif

Lebih terperinci

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS Diresume dari presentasi Rahmanita Syahdan, Misnasanti, dan Rospala Hanisah Yukti Sari pada mata kuliah Metode Penelitian Penelitian pada Rabu 26 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, praktisi pendidikan IPS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, praktisi pendidikan IPS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, praktisi pendidikan IPS telah banyak memperkenalkan dan menerapkan berbagai metode serta pendekatan mengajar

Lebih terperinci