SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA PRINTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR PARAREL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA PRINTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR PARAREL"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA PRINTER DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR PARAREL Dewi Anggraeni Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung ABSTRAK Printer adalah sebuah alat untuk mencetak sebuah file menjadi sebuah dokumen, oleh karena itu jenis printer tidak hanya satu saja tetapi banyak berbagai merk dan tipe. Oleh Karena itu sangat mengkhawatirkan apabila printer banyak mengalami kerusakan total tetapi tidak dapat memperbaiki dengan benar atau malah secara otodidak, seperti tukang service yang mampu memperbaiki printer secara otodidak saja dan tidak langsung berkonsultasi ke pakarnya. Namun semua hal itu dapat diatasi dengan adanya sistem pakar yang dapat mendiagnosa 25 kerusakan yang berasal dari 17 gejala yang berbeda. Sistem pakar ini dibangun menggunakan kombinasi teknologi web populer terbaru yaitu PHP, HTML, CSS, jquery dan MySQL. Perancangan yang digunakan yaitu SSAD (Structured System Design and Analisis). Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan metode waterfall atau yang lebih dikenal dengan sekuensial linier. Sistem pakar diagnosa kerusakan pada printer ini diharapkan dapat membantu user yang kesulitan berkonsultasi dengan pakar printer dengan cara memberikan solusi setelah berkonsultasi melalui sistem. Sehingga kesulitan berkonsultasi dapat teratasi dan juga dapat memperbaiki printer secara benar. Kata kunci: Sistem Pakar,, Printer, Certainty Factor Pararel 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia teknologi di tahun ini semakin pesat dengan banyak beredar komputer komputer terbaru, dengan harga terjangkau. Sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat dengan kelas menengah ke bawah, semakin harga komputer murah. Semakin dunia teknologi dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Misalnya sebuah komputer mengalami kerusakan yang serius. Mungkin akan di tanyakan apa penyebab dan gejala kerusakan pada komputer tersebut. oleh karena itu masyarakat perlu sebuah sistem untuk mengolah dan mengecek kerusakan pada komputer tersebut, tanpa harus menanyakan pada seorang tukang service. Dengan adanya sistem tersebut akan memudahkan masyarakat untuk dapat mengetahui gejala kerusakan dan menemukan solusinya. Begitu juga dengan sebuah printer dapat dikategorikan sebagai masalah artificial intelegent khususnya sistem pakar karena pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli. Dengan kata lain terjadi pemindahan atau proses pengolahan informasi yang bersifat heuristic yang artinya membangun dan mengoperasikan basis pengetahuan yang berisi fakta beserta penalarannya. Dalam hal ini prosesnya disebut knowledge engineering yaitu penyerapan basis pengetahuan dari seorang pakar ke sebuah komputer. Fakta-fakta yang diperoleh dari pengetahuan seorang ahli disimpan dalam suatu basis pengetahuan. Dengan bantuan mesin inferensi dan memori kerja, proses penarikan kesimpulan tentang jenis kerusakan pada printer, gejala dan solusinya dapat di lakukan. Berdasarkan kategori bidang yang sesuai, sistem pakar ini termasuk jenis diagnosa, yaitu mengecek gejala-gejala yang

2 terjadi dan memberikan kesimpulan tentang jenis kerusakan dan cara menangani kerusakan tersebut. Pada penelitian ini dibuat sebuah sistem pakar menggunakan menggunakan metode Certainty Factor Pararel. Sistem ini dapat memberikan diagnosa awal kerusakan pada printer. Dari gejala-gejala yang dirasakan oleh pengguna, sebagai pengganti pakar konsultasi kepada sistem yang telah disesuaikan dengan pakar ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CF Pararel dapat digunakan sebagai cara untuk mengatasi ketidak pastian untuk kasus printer. Membuat sebuah sistem pakar yang membahas tentang diagnosa kerusakankerusakan pada printer dengan metode Certainty Factor Pararel dengan judul Sistem Pakar Diagnosa Pada Printer Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor Pararel. Untuk mendiagnosa kerusakan pada printer sehingga dapat diketahui apa masalah yang terjadi pada printer tersebut dan dapat ditemukan solusinya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian Latar Belakang serta permasalahan yang telah dikemukakan tersebut di atas, maka penulis mengidentifikasi pokok permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana membuat aplikasi sistem pakar yang baik dan bisa digunakan oleh user? 2. Bagaimana menerapkan metode Certainty Factor Pararel pada sistem pakar? 3. Bagaimana merancang suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan pada printer berdasarkan gejala pada printer tersebut dan memberikan solusinya berdasarkan metode Certainty Factor Pararel? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah: 1. Membuat aplikasi sistem pakar yang baik dan bisa digunakan oleh user 2. Menerapkan metode Certainty Factor Pararel pada sistem pakar 4. Merancang suatu sistem pakar yang dapat mendiagnosa kerusakan pada printer berdasarkan gejala pada printer tersebut dan memberikan solusinya berdasarkan metode Certainty Factor Pararel. 1.4 Batasan Masalah Masalah yang ada dalam Aplikasi ini dibatasi pada ruang lingkup seperti: 1. Membangun aplikasi sistem pakar hanya untuk mendiagnosa kerusakan pada printer Canon ip 2700 series. 2. Tools yang digunakan untuk membangun aplikasi ini yaitu PHP sebagai bahasa pemogramannya dan Mysql DBMS-nya. 3. Data yang diperlukan berupa data kerusakan Printer, gejala kerusakan, dan solusinya. 4. Metode yang digunakan Certainty Factor Pararel. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Certainty Factor Pararel Faktor kepastian (certainty factor pararel) menyatakan kepercayaan dalam sebuah kejadian (atau fakta atau hipotesis) berdasarkan bukti atau penilaian pakar (Turban, 2005). Certainty Factor Pararel menggunakan suatu nilai untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Certainty Factor Pararel memperkenalkan konsep keyakinan dan ketidakyakinan yang kemudian diformulasikan ke dalam rumusan dasar sebagai berikut:

3 CF(H,E)=MB(H,E)-MD(H,E) (2.1) CF(H,E): certainty factor pararel MB(H,E): ukuran kepercayaan (measure of increased belief) terhadap hipotesis H yang jika diberikan evidence E(antara 0 dan 1) MD(H,E): ukuran ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap evidence H, jika diberikan evidence E(antara 0 dan 1) Bentuk dasar rumus certainty factor pararel sebuah aturan JIKA E MAKA H adalah seperti ditunjukkan oleh persamaan 2 berikut: CF(H,e)=CF(E,e)*CF(H,E) (2.2) Dimana: CF(E,e): certainty factor pararel evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e. CF(H,E): certainty factor pararel hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF(E,e) = 1. CF(H,e) : certainty factor pararel hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e. Jika semua evidence pada antecedent diketahui dengan pasti maka persamaannya akan menjadi: CF(H,e) = CF(H,E) (2.3) Dalam aplikasinya, CF(H,E) merupakan nilai kepastian yang diberikan oleh pakar terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kerpercayaan yang diberikan oleh pengguna terhadap gejala yang dialaminya. Sebagai contoh, berikut ini adalah sebuah aturan dengan CF Pararel yang diberikan oleh seorang pakar: JIKA Timbul sisik pada kulit DAN Kulit kering DAN Rambut Kering DAN Kulit kusam DAN Rambut kusam MAKA ketombe, CF: 0,7 2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Certainty Factor Pararel Kelebihan Certainty Factor Pararel: a. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengukur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosa penyakit sebagai salah satu contohnya. b. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengelola dua data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. Kekurangan Metode Certainty Factor Pararel: a. Ide umum dari pemodelan ketidakpastian manusia dengan menggunakan numerik metode certainty factor pararel biasanya diperdebatkan. Sebagian orang akan membantah pendapat bahwa formula untuk metode certainty factor pararel diatas memiliki sedikit kebenaran. b. Metode ini hanya dapat mengolah ketidakpastian/kepastian hanya dua data saja. Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari dua buah. c. Nilai CF Pararel yang diberikan bersifat subyektif karena penilaian setiap pakar bisa saja berbeda-beda tergantung pengetahuan 2.3 Model untuk menghitung Certainty Factor Pararel dari Rule Ada dua tahap model yang sering digunakan untuk menghitung tingkat keyakinan certainty factor pararel dari sebuah rule adalah sebagai berikut: a. Dengan menggali dari hasil wawancara dengan pakar. Nilai CF Pararel (Rule) didapat dari interpretasi term dari pakar menjadi nilai MD/MB tertentu. b. Tabel 2.3 untuk menentukan certainty factor pararel menurut kepercayaan pakar. Cara Menentukan Nilai Certainty Factor Pararel MD/MD Certain Term Tidak Tahu/Tidak Ada Mungkin Kemungkinan Besar Hampir Pasti Pasti CF=MB-MD CF=Certainty Factor Pararel MB=Nilai kepercayaan pakar(meansure Believe) MD=Nilai ketidak percayaan pakar(meansure Disbelieve)

4 2.4 Cara Perhitungan Faktor Kepastian (Certainty Factor Pararel) Certainty Factor Pararel (CF) menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. CF[h,e]=MB[h,e] MD[h,e] CF[h,e] = faktor kepastian MB[h,e]=ukuran kepercayaan atau tingkat keyakinan terhadap hipotesis h, jika diberikan/dipengaruhi evidence e (antara 0 sampai 1.0) MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan atau tingkat ketidakyakinan terhadap hipotesis h, jika diberikan atau dipengaruhi evidence e (antara 0 sampa 1.0) Gambar 2.1 Ukuran Kepercayaan atau Ketidakpercayaan CF Pararel Contoh : a. Misal suatu observasi memberikan kepercayaan terhadap h dengan MB[h,e1]=0,3 dan MD[h,e1]=0 maka : CF[h,e1] = 0,3 0 = 0,3 Jika ada observasi baru dengan MB[h,e2]=0,2 dan MD[h,e2]=0, maka : MB[h,e1 e2] = 0,3 + 0,2 * (1 0,3)=0,44 MD[h,e1 e2] = 0 CF[h,e1 e2] = 0,44 0 = 0,44 b. Asih menderita bintik-bintik di wajahnya. Dokter memperkirakan Asih terkena cacar dengan kepercayaan MB[cacar,bintik]=0,80 dan MD[cacar,bintik]=0,01 maka : CF[cacar,bintik] = 0,80 0,01=0,79 Jika ada observasi baru bahwa Asih juga panas badan dengan kepercayaan, MB[cacar,panas]=0,7dan MD[cacar,panas]=0,08 maka : MB[cacar,bintik panas] =0,8+0,7*(1 0,8)=0,94 MD[cacar,bintik panas] =0,01+0,08*(1 0,01)=0,0892 CF[cacar,bintik panas] =0,94 0,0892=0, Certainty Factor Pararel dihitung dari kombinasi beberapa hipotesis Jika h1 dan h2 adalah hipotesis maka : Gambar 2.2 Kombinasi CF Pararel Min dan Max Contoh : Misal suatu observasi memberikan kepercayaan terhadap h1 dengan MB[h1,e]=0,5 dan MD[h1,e]=0,2 maka : CF[h1,e]=0,5 0,2=0,3 Jika observasi tersebut juga memberikan kepercayaan terhadap h2 dengan MB[h2,e]=0,8 dan MD[h2,e]=0,1, maka : CF[h2,e] = 0,8 0,1= 0,7 Untuk mencari CF Pararel[h1 h2,e] diperoleh dari MB[h1 h2,e] = min (0,5 ; 0,8) = 0,5 MD[h1 h2,e] = min (0,2 ; 0,1) = 0,1 CF[h1 h2,e] = 0,5 0,1 = 0,4 Untuk mencari CF Pararel[h1 h2,e] diperoleh dari MB[h1 h2,e] = max (0,5 ; 0,8) = 0,8 MD[h1 h2,e] = max (0,2 ; 0,1) = 0,2 CF[h1 h2,e] = 0,8 0,2 = 0,6 a. Asih menderita bintik-bintik di wajahnya. Dokter memperkirakan Asih terkena cacar dengan Kepercayaan MB[cacar,bintik]=0,80 dan MD[cacar,bintik]=0,01 maka CF Pararel[cacar,bintik] = 0,80 0,01 = 0,79 Jika observasi tersebut juga memberikan kepercayaan bahwa Asih mungkin juga terkena alergi Dengan kepercayaan MB[alergi,bintik]=0,4 dan MD[alergi,bintik]=0,3 maka CF[alergi,bintik]= 0,4 0,3 = 0,1 Untuk mencari CF Pararel[cacar alergi, bintik] diperoleh dari MB[cacar alergi,bintik] = min (0,8 ; 0,4) = 0,4 MD[cacar alergi,bintik] = min (0,01 ; 0,3) = 0,01

5 CF[cacar alergi,bintik] = 0,4 0,01 = 0,39 Untuk mencari CF Pararel[cacar alergi, bintik] diperoleh dari MB[cacar alergi,bintik] = max (0,8 ; 0,4) = 0,8 MD[cacar alergi,bintik] = max (0,01 ; 0,3) = 0,3 CF[cacar alergi,bintik] = 0,8 0,3 = 0,5 Kesimpulan: semula faktor kepercayaan bahwa Asih terkena cacar dari gejala munculnya bintik-bintik di wajahnya adalah 0,79. Demikian pula faktor kepercayaan bahwa Ani terkena alergi dari gejala munculnya bintik-bintik di wajah adalah 0,1. Dengan adanya gejala yang sama mempengaruhi 2 hipotesis yang berbeda ini memberikan faktor kepercayaan : Asih menderita cacar dan alergi = 0,39 Asih menderita cacar atau alergi = 0,5 3. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem pakar diagnosa kerusakan pada printer dengan menggunakan metode certainty factor pararel ini. bertujuan untuk mendiagnosa kerusakan pada printer Canon ip 2700/2770 sehingga dapat ketahui kerusakan apa yang menyebabkan printer tidak berfungsi dan juga dapat di ketahui penyebab dan gejala kerusakan, sehingga dapat di temukan solusi yang terbaik dalam menangani kerusakan printer tersebut. 3.2 Analisis Berdasarkan pengetahuan dari pakar, dapat dianalisis kerusakan apa saja yang akan dimasukkan ke dalam sistem. Selain kerusakan, yang harus dimasukkan juga adalah gejala sebagai kunci untuk menemukan solusi dan juga dapat di ketahui nilai dari pakar untuk megetahui seberapa besarkah kepercayaan terhadap suatu fakta tersebut. 3.3 Diagram Konteks Data Data Data Aturan Laporan Data Keruskan Data Data Aturan Data Hasil Analisa Sistem Pakar Diagnosa Pada Printer Dengan Menggunakan Metode Certainty Factor Pararel Data User Informasi dan Gambar 3.1. Diagram konteks Gambar 3.1 menunjukkan bahwa sistem pakar berinteraksi dengan 2 external entity, yaitu dan User. Seorang admin dapat memasukkan data kepakaran ke dalam sistem serta dapat memperoleh informasi pakar melalui fasilitas akuisisi pengetahuan. Seorang pemakai hanya bisa melakukan konsultasi dengan sistem, yaitu dengan memilih data kerusakan seperti gejala kerusakan kemudian memperoleh informasi kerusakan yang terjadi dan solusi yang diberikan oleh sistem Data Flow Diagram Level 0 Rincian proses dari diagram konteks level 0 ditunjukkan pada gambar 3.2. Pada DFD level 0 ini dapat dilihat proses input data oleh external entity dan output yang diberikan sistem kepada external entitiy serta simpanan data apa saja yang ada pada sistem. User Data Pakar Atau Data Data Aturan Data Informasi dan Laporan 1.0 Pengolahan Data Pakar 2.0 Pengolahan Data dan 3.0 Pengolahan Data 4.0 Pengolahan Data Aturan 5.0 Pengolahan Analisa 6.0 Pembuatan Laporan Hasil analisa 7.0 Pembuatan Laporan Data Pakar Data dan Aturan Data Hasil Analisa Analisa Hasil Analisa Pakar Aturan Analisa Hasil Gambar 3.2 Data Flow Diagram Level 0

6 3.3.2 Data Flow Diagram Level 1.0 Proses Pengolahan Data Pakar yang diturunkan pada level 1.0 ditunjukkan pada Gambar 3.3. Data i 3.1 Tambah Data 3.2 Simpan Data Data Pakar 1.1 Tambah Data Pakar Data Pakar Pakar Edit Data 3.3 Edit Data 1.2 Simpan Data Pakar Hapus Data 3.4 Hapus Data 1.3 Edit Data Pakar Gambar 3.5 Data Flow Diagram Level 3.0 Gambar 3.3 Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 2.0 Proses Pengolahan Data Keruskan dan yang diturunkan pada level 2.0 ditunjukkan pada Gambar Data Flow Diagram Level 4.0 Proses Pengolahan Data Aturan yang diturunkan pada level 4.0 ditunjukkan pada Gambar 3.6. Data 4.1 Pilih Data 2.1 Tambah Data dan Keruskaan Data dan 4.2 Merelasikan Data Dengan Data dan 2.2 Simpan Data dan Data MB dan MD 4.3 Masukan Nilai MB dan MD Edit Data dan 2.3 Edit Data dan Simpan Nilai MB dan MD dan Data serta 4.4 Simpan Nilai MB dan MD dan Data serta Hapus Data dan 2.4 Hapus Data dan Gambar 3.6 Data Flow Diagram Level 4.0 Gambar 3.4 Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 3.0 Proses Pengolahan Data yang diturunkan pada level 3.0 ditunjukkan pada Gambar Data Flow Diagram Level 5.0 Proses Pengolahan Analisa yang diturunkan pada level 5.0 ditunjukkan pada Gambar 3.7.

7 Pilih 5.1 Konsultasi Analisa Hasil 3.4 ERD User Diagnosa Laporan 5.2 Diagnosa 5.3 Simpan Hasil Konsultasi 5.4 Cetak Hasil Konsultasi ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relasi) antar entitas. Penekanan pada ERD adalah tabel-tabel yang merepresentasikan entitas-entitas serta tabel-tabel yang merepresentasikan relasi antar entitas itu sendiri. Entitas yang terlibat dalam sistem pakar diagnosa pada printer berbasis web ditunjukkan pada Gambar 3.10 Gambar 3.7 Data Flow Diagram Level 5.0 Kd trobel Nm kerusakan Data Flow Diagram Level 6.0 Proses Pengolahan Pembuatan Laporan Hasil Analisa yang diturunkan pada level 6.0 ditunjukkan pada Gambar 3.8. Kd Kd trobel User Id Id Analisa Hasil 1 m 1 m Aturan Kd trobel m md Daftar konsultasi 6.1 Daftar Analisa Hasil Tanggal 1 cf Konsultasi Kd gejala mb User Laporan 6.2 Laporan. Kd gejala Nm gejala Gambar 3.8 Data Flow Diagram Level Data Flow Diagram Level 7.0 Proses Pengolahan Pembuatan Laporan yang diturunkan pada level 7.0 ditunjukkan pada Gambar 3.9. Gambar 3.10 ERD Sistem Pakar Berdasarkan model ERD pada Gambar 3.10 dapat didesain data seperti ditunjukkan Gambar Pembuatan Laporan Data Laporan Data 7.2 Pembuatan Laporan Data Laporan Data 7.3 Pembuatan Laporan Data Aturan Aturan Laporan Data Aturan Laporan Data Hasil Analisa 7.4 Pembuatan Laporan Data Hasil Analisa Analisa Hasil Gambar 3.11 Relasi Antar Tabel Gambar 3.9 Data Flow Diagram Level 7.0

8 3.5 Rancangan Antar Muka Rancangan antarmuka digunakan untuk membuat tampilan dengan tujuan memberikan panduan dalam mengoperasikan program sistem pakar. Pada rancangan antarmuka program sistem pakar halaman utama perancan sistem pakar digunakan untuk melihat penjelasan dari metode certainty factor pararel sehingga user dapat lebih memahami sebelum mendaftar sebagai pengguna sistem. 1. Halaman utama perancangan sistem pakar Login User Costumer Registrasi Costumer Materi Konsultasi Polling Costumer Faq HEADER Anggraeni 2013 Gambar 3.12 Perancangan Sistem Pakar 2. Halaman Bagian Registrasi Costumer Pada halaman ini costumer sebelum melakukan konsultasi kerusakan printer harus mengisi form data isian di bawah ini, jika registrasi berhasil maka costumer akan memiliki username dan password, dan jika tidak berhasil akan muncul pesan kesalahan. begin read DataInputRegistrasi If Input = valid then save ke database write PesanBerhasil else write PesanKesalahan endif; end. Login User Costumer Registrasi Costumer Materi Konsultasi Polling Costumer Faq Gambar 3.13 Perancangan Registrasi Costumer 3. Halaman Bagian Konsultasi dan Halaman ini digunakan untuk melakukan konsultasi kerusakan pada printer canon ip 2770, dengan cara mengecek gejala dan nanti tekan tombol proses diagnosis gejala kerusakan maka akan muncul jenis kerusakan dan solusi memperbaikinya kemudian akan di ketahui nilai cf pararel. Berikut ini algoritma cara kerja cf pararel. Algoritma Certainty Factor Pararel Modul Konsultasi CF dan Perhitungan Certainty Factor Pararel DEKLARASI CF : Real MB, MD HEADER Copyright@Dewi Anggraeni 2013 DESKRIPSI Read : (MB,MD) CF MB-MD Write (CF) Registrasi Costumer Sistem Pakar FORM ISIAN DATA SISTEM PAKAR Nama Lengkap Alamat Username Password Ulangi Password

9 Login User Costumer Registrasi Costumer Materi Konsultasi HEADER Form Diagnosis CEK KODE NAMA GEJALA b. Halaman Registrasi Costumer Halaman Registrasi Costumer ini adalah halaman untuk registrasi user yang ingin mendapatkan username dan password agar dapat berkonsultasi tentang kerusakan printer canon ip Melalui sistem pakar metode certainty factor pararel. Polling Costumer Faq Anggraeni 2013 Gambar 3.14 Perancangan Bagian Konsultasi 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Interface Implementasi inteface merupakan bagian dari pengolahan implementasi yang disajikan untuk pengguna. a. Halaman Testimoni Halaman Testimoni ini adalah halaman awal sistem pakar yang berisikan tentang penjelasan mengenai metode certainty factor pararel dan juga semua yang mengacu kepada sistem pakar. Gambar 4.2 Halaman Registrasi Costumer c. Halaman Konsultasi Halaman Konsultasi adalah halaman dimana user dapat melakukan konsultasi dengan menceklis satu gejala dan tidak boleh lebih dari satu gejala. Gambar 4.1 Halaman Testimoni

10 Gambar 4.3 Halaman Konsultasi d. Halaman Hasil Diagnosa Halaman hasil diagnosa adalah halaman hasil dari konsultasi kerusakan pada printer canon ip Pada halaman ini kerusakan printer tersebut dapat terlihat dengan muncul beberapa kerusakan dan juga dapat diketahui solusi cara perbaikannya dan bisa terlihat nilai dari cf pararel itu sendiri dan juga dapat di peroleh nilai hipotesa analisis. Gambar 4.4 Hasil Diagnosa 4.2 Pengujian Sistem Proses pengujian yaitu mencoba program dengan memasukkan data kedalam form-form masukan yang telah disediakan. Pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap implementasi yaitu melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun. Pengujian yang akan dilakukan yaitu dengan pengujian black box yang berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. 4.3 Hasil Percobaan Diagnosa Pada Printer Berikut ini adalah hasil percobaan konsultasi diagnosa kerusakan pada printer dibuktikan dengan tabel bahwa setiap konsultasi tidak ada yang error semuanya berjalan dengan lancar.

11 No Tabel 4.1 Hasil Percobaan Diagnosa Pada Printer Cek Nilai CF Pararel Kesimpulan Keterangan 1 G0001 0,8 Hampir Pasti Succes 2 G0002 0,7 Hampir Pasti Succes 3 G0003 0,7 Hampir Pasti Succes 4 G0004 0,8 Hampir Pasti Succes 5 G0005 0,7 Hampir Pasti Success 6 G0006 0,8 Hampir Pasti Success 7 G0007 0,5 Kemungkinan Besar Success 8 G0008 0,9 Pasti Success 9 G0009 0,7 Hampir Pasti Success 10 G0010 0,8 Hampir Pasti Success 12 G0012 0,7 Hampir Pasti Success 13 G0013 0,8 Hampir Pasti Success 14 G0014 0,7 Hampir Pasti Success 15 G0015 0,5 Kemungkinan Besar Success 16 G0016 0,5 Kemingkinan Besar Success 17 G0017 0,7 Hampir Pasti Success 4.4 Uji Menu Konsultasi Pada pengujian menu konsultasi pasien dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Uji Menu Konsultasi 5.2 Saran Adapun saran yang akan diberikan oleh penyusun diantaranya adalah : 1. Sistem yang dibuat harus bisa lebih perpect dan complex lagi. 2. Sistem harus dapat mendiagnosa kerusakan printer bukan satu jenis dan satu seri saja tapi seluruh jenis printer. 3. Sistem harus mampu digunakan oleh user melalui online, agar dapat mempermudah proses diagnosa kerusakan seluruh jenis printer. DAFTAR PUSTAKA HASIL NO SKENARIO SUKSE GAG S AL 8 Klik menu konsultasi 9 Pilih salah satu gejala kerusakan printer 10 Klik proses diagnosis gejala kerusakan 11 Klik save data KETERANGAN Sistem akan menampilkan hasil diagnosa dari satu gejala yang di pilih disana akan muncul kerusakan, solusi, dan hipotesa analisi Sistem menyimpan hasil konsultasi user pada hari ini. Aryawan, 2012, Sistem Pakar Identifikasi Terumbu Karang (Coral Reef) Menggunakan Metode Certainty Factor. Denpasar: Universitas Pendidikan Ganesha. Dhany, Shany, 2009, Perancangan Sistem Pakar untuk Diagnosa Penyakit pada Anak. Laporan Penelitian. Medan: Universitas Sumatera Utara 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1. printer Canon bila dibandingkan dengan printer Epson hampir sama hanya yang berbeda cara printnya saja. 2. Sistem yang dibuat dapat diterapkan pada jenis kerusakan lain bukan printer saja. 3. yang diberikan sistem dapat mempermudah user dalam menangani semua jenis kerusakan pada printer. Kasmui,l 2011, Sistem Pakar Indentifikasi Bentuk Keris Jawa Dengan Menggunakan Metode CF ( Certainty Factor). Laporan Penelitian. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulloh Kursini, 2006, Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Yogyakarta:Penerbit Andi. Kusrini, 2008, Aplikasi Sistem Pakar Menentukan Faktor Kepastian Pengguna Dengan Metode Kuantifikasi Pertanyaan. Yogyakarta: Andi Merlina, N, 2012, Perancangan Sistem Pakar Study Kasus sistem Pakar kenaikan

12 Jabatan.Yogyakarta: Ghalia Indonesia. Nugroho, Bunafit, 2008, Membuat Aplikasi Sistem Pakar dengan PHP dan Editor Dreamweaver.Yogyakarta: Gava Media.. Pressman, R, S, 2001, Software engineering: a practitioner s approach. 5th ed. Boston : Mc-Graw Hill. Puspitasari, D, 2009, Sistem Pakar Diagnosa Diabetes Nefropathy dengan Certainty Factor Berbasis Web dan Mobile. Laporan Penelitian.Yogyakarta: STMIK AMIKOM Sadewo, A, 2010, Perancangan Dan Implimentasi Sistem Pakar Untuk Analisa Penyakit Dalam. Semarang: Universitas Dipenogoro. Susanto, H, 2012, Aplikasi Mendiagnosis Penyakit Hepatitis Menggunakan J2M3 Dengan Metode Certainty Factor.Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember Syatibi, A, 2012, Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Sapi Berbasis Web Dengan Menggunakan Metode Ceratinty Factor. Semarang: Universitas Dipenogoro.

13

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Basis Data Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit Sapi, digunakan MySQL sebagai pengolah basis data. Dipergunakannya MySQL

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN. PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom INFERENSI DENGAN KETIDAKPASTIAN PERTEMUAN 9 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom Kompetensi Dasar Mahasiswa dapat menerapkan inferensi dengan ketidakpastian dalam Sistem Intelegensia Materi Bahasan Gambaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 55 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan hias menggunakan metode certainty factor dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR. Iwan Kurniawan SISTEM PAKAR PENDIAGNOSIS PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN MANUSIA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Iwan Kurniawan Program Studi Teknik Informatika S1 Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula 1 No. 5 11

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem pakar mendiagnosisi penyakit Artritis Reumatoid Menggunakan Metode Certainty factor

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar identifikasi penyakit pada tanaman buah naga dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR.. ABSTRAK Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan. Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.14 No.2 Hal , Mei-September 2014, ISSN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PULPITIS PADA GIGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Oleh : Elly Antika, I Putu Dody Lesmana*), dan Annisaa Sri Hindayati**) ABSTRAK adalah peradangan pada pulpa

Lebih terperinci

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak

1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Uji coba perangkat lunak 1 1.1 penyakit. Selain itu, ikan nila memiliki toleransi yang luas terhadap kondisi lingkungan serta memiliki kemampuan yang efesien dalam membentuk protein dari bahan organik, limbah domestik, dan pertanian.

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Proyek Akhir APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS MENGGUNAKAN J2ME DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Dosen Pembimbing : YULIANA SETIOWATI, S.Kom AFRIDA HELEN, ST, M.Kom Oleh : Heru Susanto 7406.030.004 Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT SAPI DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID Swono Sibagariang Universitas Sumatera Utara Jl. dr. Mansur No. 9 Padang Bulan Medan e-mail : bagariangswono@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN MACAM PENALARAN

KETIDAKPASTIAN MACAM PENALARAN MACAM PENALARAN KETIDAKPASTIAN 1. Penalaran non monotonis suatu penalaran dimana fakta baru mengakibatkan ketidak konsistenan Ciri: 1. mengandung ketidakpastian 2. adanya perubahan pada pengetahuan 3.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA 30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DEMAM PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING BERBASIS VISUAL BASIC Heny Pratiwi 1), Siti Qomariah 2), Azahary 3) 1), 2) Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Hasil dari Pendukung Keputusan Pemilihan Mutu Keramik Dengan Metode Certainty Factor pada CV Putra Mas Pratama yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi aplikasi diagnosa hama dan penyakit

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari perancangan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan Mesin Foto Copy dengan Metode Dempster Shafer yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar dibawah

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba

BAB IV. HASIL DAN Uji Coba BAB IV HASIL DAN Uji Coba IV..1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem pakar diagnosa penyakit yang menyerang telapak kaki dengan menggunakan metode Delta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada ikan Lele Dumbo. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR ANALISIS METODE SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS PENYAKIT DALAM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Herry Hidayat, Danny Kriestanto Program Studi Teknik Informatika STMIK AKAKOM Yogyakarta Jl. Raya Janti

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KELAMIN PADA PRIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB Bima Dwi Kurnianto 1), Dawam Zainul Husna 2), Ziyan Basyarah Mansyur 3) 1), 2), 3)

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor

Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosa Hama Jeruk dan Pengobatannya Menggunakan Metode Certainty Factor Yudi 1, Laila 2 STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111, Fax. 061-4527548 e-mail: ynn_linc@yahoo.com

Lebih terperinci

HARYO WICAKSONO

HARYO WICAKSONO PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT SECARA ONLINE SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (Study Kasus di Puskesmas Campurdarat Tulungagung) SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Penyakit Meningitis dapat menyerang siapa saja, namun dalam kenyataannya, kasus terbanyak pada bayi dan anak-anak. Maka diperlukannya seorang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem yang sedang berjalan di tempat praktek Drh. Salisah Anggita Ningsih Tandam Hilir masih menggunakan sistem yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sukmawati Kasanah 10.12.5084 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA)

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KEJIWAAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA) Charles Jhony Mantho Sianturi STMIK Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN. 4.1 PROBABILITAS DAN TEOREMA BAYES Bentuk Th. Bayes:

KETIDAKPASTIAN. 4.1 PROBABILITAS DAN TEOREMA BAYES Bentuk Th. Bayes: KETIDAKPASTIAN 4 Pada bagian terdahulu kita telah mempelajari teknik penalaran dengan model yang sangat lengkap dan konsisten. Namun, pada kenyataannya, banyak masalah di dunia ini yang tidak dapat dimodelkan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UMUM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Putri Nila Septina, Dwi Wahyu Prabowo Juruasan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Darwan Ali, Sampit Email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi Penerapan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan sistem Sistem Pakar Mengidentifikasi Penyakit Amenore Menggunakan Certainty Factor yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 37 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pakar Penanggulangan

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT. KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

PENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH

PENALARAN INEXACT. KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH PENALARAN INEXACT KETIDAKPASTIAN dan KAIDAH - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap,

Lebih terperinci

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR

SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR SISTEM DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN METODE CEERTAINTY FACTOR Budi Cahyo Saputro (1) Rosa Delima (2) Joko Purwadi (3) blacs_mamba@yahoo.com rosa@ukdw.ac.id jokop@ukdw.ac.id Abstraksi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 24 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada ng berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa kanker

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua

Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan Kendaraan Bermotor Roda Dua Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 6, Juni 2018, hlm. 2046-2050 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Metode Certainty Factor pada Identifikasi Kerusakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali

Bab I. Pendahuluan. terbangun secara sempurna. Kebanyakan dari kalangan orang tua juga sering kali 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit anak yang disebabkan virus sangat rentan terjadi pada anak-anak, hal tersebut disebabkan oleh sistem imunitas yang ada didalam tubuh anak belum terbangun

Lebih terperinci

Ketidakpastian & Kepastian (REASONING)

Ketidakpastian & Kepastian (REASONING) Ketidakpastian & Kepastian (REASONING) Ketidakpastian Suatu penalaran dimana adanya penambahan fakta baru mengakibatkan ketidak ketidak konsistenan disebut dengan Penalaran Non Monotonis. Ciri ciri dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian

Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Aplikasi untuk Diagnosis Penyakit pada Anak dan Balita Menggunakan Faktor Kepastian Helen Sastypratiwi 1, Fatma Agus Setyaningsih 2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura Jl. Ahmad Yani,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Hasil dari Tampilan Implementasi Metode Bayesian Network dalam mendiagnosa penyakit sistem pencernaan pada manusia yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK

PEMBERIAN ALASAN YANG TIDAK EKSAK Ketidakpastian dan Kaidah - Salah satu karakteristik umum dari suatu informasi yang tersedia untuk seorang pakar adalah ketidaksempurnaan. Informasi yang tersedia bisa jadi tidak lengkap, tidak konsisten,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Analisa sistem merupakan proses awal yang harus dilaksanakan untuk menentukan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini bertujuan

Lebih terperinci

KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Kecerdasan

KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Kecerdasan KETIDAKPASTIAN MATERI KULIAH Kecerdasan Buatan Pokok Bahasan Penalaran Non Monoton Probabilitas & Theorema Bayes Faktor Kepastian (Certainty Factor) Teori Dempster Shafer Penalaran Non Monoton Ingat kembali

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 2, Desember 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Diagnosa Jenis Penyakit Epilepsi pada Anak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan mesin pada mobil Mitsubishi Fuso menggunakan metode Certainty

Lebih terperinci

Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit

Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit Implementasi Metode Certainty Factor Dalam Mendiagnosa Penyakit Kulit Suharjono, Tursina 2, Helen Sastypratiwi 3 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura Pontianak,2,3

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR

BAB III ANALISA MASALAH DAN RANCANGAN SISTEM PAKAR BAB III AALISA MASALAH DA RACAGA SISTEM PAKAR 1.1 Sejarah Singkat Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk merupakan sarana kesehatan yang lahir berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia nomor 7 tahun

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester 8 tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di lingkungan jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam dan Bidang Proteksi Tanaman Fakultas

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan MetodeForward chaining dan Certainty Factor

Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan MetodeForward chaining dan Certainty Factor Sistem Pakar Diagnosa Awal Penyakit Kulit Pada Sapi Bali dengan Menggunakan MetodeForward chaining dan Certainty Factor I Kadek Dwi Gandika Supartha Dosen Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia Denpasar-Bali,

Lebih terperinci

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN

JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN JURNAL IMPLEMENTASI NET BELIEF CERTAINTY FACTOR PADA SELEKSI PENERIMA BERAS MISKIN IMPLEMENTATION OF NET BELIEF CERTAINTY FACTOR ON SELECTION POOR RICE RECEIVER Oleh: VENNY WIDYANIK NPM : 12.1.03.02.0123

Lebih terperinci

CERTAINTY FACTOR UTHIE

CERTAINTY FACTOR UTHIE CERTAINTY FACTOR UTHIE Pengetahuan di dalam sistem pakar yang direpresentasikan dengan menggunakan CF diekspresikan dalam seperangkat aturan yang memiliki format : IF evidence THEN hipotesa (CFrule =.)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan sebuah perangkat lunak Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Monitor Laptop yang disingkat menjadi

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG

PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG PENERAPAN METODE FORWARD DAN BACKWARD CHAINING DALAM SISTEM PAKAR PEMILIHAN RESEP MASAKAN KHAS PADANG Evi Fitri Yanti Hamsyah Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Pakar untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Pada Bab ini akan dibahas mengenai hasil dan pembahasan perangkat lunak sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit jantung, serta tampilan-tampilan yang ada pada program

Lebih terperinci

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom.

PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA. Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom. PEMBUATAN SITUS SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA Yuanita Dwi Indah Wardhani 1 Dr. Onny Marleen, SKom., MMSI 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, FIKTI, Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Hasil rancangan sistem pakar mendiagnosa penyakit kucing yang telah selesai di buat dimana tampilan hasil terdiri dari dua bagian yaitu tampilan untuk pengguna dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA 25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Dalam tahapan bab ini menjelaskan hasil dari rancangan sistem serta uji coba yang telah dilakukan dari sistem yang telah selesai dirancang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA 25 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Dalam perancangan pengamanan gambar menggunakan Metode Naive Bayes memiliki hasil yang telah didapat. Aplikasi ini menggambarkan proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Tanaman Buah Semangka Menggunakan Metode Theorema

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Gangguan Penyakit Perut Menggunakan Metode Forward

Lebih terperinci

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah

SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO. Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah Sistem Penjadwalan Ujian Doktor... SISTEM PENJADWALAN UJIAN DOKTOR PADA PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO Rizka Ella Setyani, Sukmawati Nur Endah Jurusan Ilmu Komputer/ Informatika, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Hasil Hasil dari penerapan data mining dengan menggunakan Metode Clustering untuk mengidentifikasi jenis Penyakit Paru-Paru yang dibangun dapat dilihat pada gambar-gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan data mining menggunakan algoritma c4.5 untuk prediksi ketepatan waktu kelulusan mahasiswa pada

Lebih terperinci