BAB II GAMBARAN UMUM Suku Bangsa Banjar Sebagai Kelompok Etnik Pertama di Desa Sei

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM Suku Bangsa Banjar Sebagai Kelompok Etnik Pertama di Desa Sei"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Suku Bangsa Banjar Sebagai Kelompok Etnik Pertama di Desa Sei Nagalawan Suku bangsa Banjar adalah suku bangsa asli yang berasal dari pulau Kalimantan. Di Desa Sei Nagalawan suku bangsa Banjar menjadi suku bangsa yang pertama kali mendiami wilayah ini, khususnya di Dusun III tempat dimana pengelolaan hutan mangrove berada. Suku bangsa Banjar awalnya bermigrasi ke Kabupaten Langkat, dan menciptakan kelompok masyarakat Banjar di sana. Seiring berjalannya waktu suku bangsa Banjar yang sudah mendiami wilayah Langkat kemudian menyebar ke berbagai daerah di Sumatera Utara yang pada akhirnya sampai ke wilayah Desa Sei Nagalawan (Atika, 2004:13). Suku bangsa Banjar terus berkembang di wilayah Desa Sei Nagalawan. Menurut informan, suku bangsa Banjar yang mendiami wilayah Desa Sei Nagalawan khususnya yang berada di Dusun III saat ini mencapai 80 %. Data diperkuat dengan hasil wawancara dengan salah satu informan yakni Pak Iwan: suku Banjar di sini banyak dek, kami yang di Dusun III ini merupakan Dusun yang paling dekat sama muara. Suku yang paling banyak di sini ya suku Banjar dek, 80% lah suku Banjar di Dusun III Desa Sei Nagalawan ini dek (Hasil wawancara dengan salah satu pengelola tempat wisata, 05 Juni 2016) Suku bangsa Banjar yang mendiami wilayah Desa Sei Nagalawan menurut informan sedikit berbeda dengan suku bangsa Banjar yang berada di daerah Kalimantan. Suku bangsa Banjar yang berasal dari Kalimantan lalu bermigrasi ke 32

2 daerah Sumatera Utara mengalami pencampuran dengan suku bangsa-suku bangsa yang terdapat di wilayah baru tempat dimana suku bangsa Banjar sekarang tinggal. Menurut informan suku bangsa Banjar yang tinggal di wilayah Desa Sei Nagalawan berbeda dengan suku bangsa Banjar yang berada di Kalimantan dalam hal bahasa. Berikut hasil wawancara dengan Pak Iwan:...bahasa masyarakat Banjar yang sudah tinggal di Desa Sei Nagalawan ini sudah beda dek dengan bahasa suku Banjar yang tinggal di Kalimantan sana. Kalau disini bahasa kami sudah Banjar kasar, sedangkan di sana bahasa banjar yang halus. Misalnya kalau bahasa indonesia nya antara kata kamu dengan kau... (Hasil wawancara dengan salah satu pengelola tempat wisata, 05 Juni 2016) Di samping ada perbedaan antara suku bangsa Banjar yang tinggal di Desa Sei Nagalawan dengan suku bangsa Banjar yang terdapat di daerah Kalimantan, terdapat juga persamaan diantara keduanya. Persamaan ini terdapat pada acara makan-makan yang mereka lakukan sebelum bulan puasa tiba. Makan-makan dilakukan selama 1 bulan sebelum memasuki bulan puasa tiba. Setiap hari selama 1 bulan penuh diadakan makan-makan bersama di mesjid-mesjid yang terdapat di Desa. Makan-makan dihadiri juga di luar suku bangsa Banjar. Kegiatan makanmakan sebelum bulan puasa ini juga dilakukan suku bangsa Banjar yang tinggal di daerah Kalimantan. Di Desa Sei Nagalawan selain suku bangsa Banjar, terdapat beberapa suku bangsa lain yang juga mendiami wilayah Desa Sei Nagalawan seperti suku bangsa Jawa, Melayu, Batak Toba, Mandailing, dan suku bangsa Karo. Banyaknya suku bangsa yang mendiami wilayah Sei Nagalawan membuat keanekaragaman suku bangsa dapat ditemui di Desa Sei Nagalawan. Kendati 33

3 banyak suku bangsa terdapat di wilayah Desa, hubungan bermasyarakat di Desa Sei Nagalawan untuk sehari-harinya dapat dikatakan harmonis. Keharmonisan diantara suku bangsa dapat dilihat ketika ada gotong royong di Desa, mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan seperti membersihkan jalan, membersihkan selokan dan juga membersihkan mesjid. Suku bangsa-suku bangsa yang terdapat di wilayah Sei Nagalawan saling berinteraksi setiap harinya dalam kehidupan bermasyarakat. Nagalawan. Berikut tabel komposisi Suku bangsa yang terdapat di Desa Sei No Orang Bangsa Jumlah 1 Melayu Jawa Banjar Mandailing 79 5 Minang 42 6 Batak Toba Karo 20 8 Tionghua 20 9 Arab 4 Sumber: Data BPS Serdang Bedagai 2014 Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana komposisi suku bangsa yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Suku bangsa yang paling banyak berdiam di wilayah Desa Sei Nagalawan ialah suku bangsa Melayu, yang mencapai 868 jiwa, disusul oleh suku bangsa Jawa sebanyak 803 jiwa kemudian suku bangsa Banjar sebanyak 692 jiwa. Untuk suku bangsa Batak Toba yang mendiami Desa Sei Nagalawan sendiri mencapai 476 jiwa. Selain suku bangsa Melayu, Banjar, Jawa, dan Batak Toba, di Desa Sei Nagalawan juga terdapat suku bangsa-suku bangsa yang lain yakni suku bangsa Karo sebanyak 20 jiwa, suku 34

4 bangsa Mandailing 79 jiwa, suku bangsa minang 42 jiwa, suku bangsa Tionghua 20 jiwa dan yang terakhir suku bangsa Arab sebanyak 4 jiwa. Dari banyaknya suku bangsa-suku bangsa yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan dapat dilihat Desa Sei Nagalawan ini merupakan daerah yang multikulturalisme. Di Desa Sei Nagalawan tidak terdapat banyak konflik yang terjadi. Untuk kehidupan sehari-hari seperti perwiritan, suku bangsa-suku bangsa tadi bergabung menjadi sebuah kelompok masyarakat yang mengatas namakan Desa Sei Nagalawan Kondisi Fisik dan Pembagian Wilayah Desa Sei Nagalawan Nama Desa Sei Nagalawan menurut informan merupakan penggabungan diantara dua Desa yang dahulunya sudah ada yakni Desa Nipah dan Desa Nagalawan. Kedua Desa inilah yang kemudian bergabung menjadi satu. Proses bergabungnya kedua Desa terjadi pada tahun 1949 tepatnya saat pemerintahan Desa dipegang atau dipimpin oleh Penghulu Saman. Penggabungan antara dua Desa membuat nama Desa juga di gabungkan. Nama Sei sendiri diartikan sebagai sungai, sehingga ketika dua nama Desa digabungkan menjadi Desa Sei Nagalawan. Untuk Dusun III juga disebut sebagai kampoeng nipah, nipah merupakan jenis tumbuhan yang banyak tumbuh disekitaran sungai yang terdapat di Desa Sei Nagalawan (Atika, 2000:15). Wilayah Desa menjadi lebih luas karena sudah bergabungnya dua Desa. Desa Sei Nagalawan dibagi menjadi 3 Dusun. Di samping banyak suku bangsasuku bangsa yang tinggal diam di wilayah Desa Sei Nagalawan, Desa Sei 35

5 Nagalawan juga mempunyai kekayaan lain yang dimiliki yaitu Sumber Daya Alam (SDA) pesisir dan laut yang indah. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) pada wilayah Desa Sei Nagalawan dapat dilihat dengan banyaknya tempat wisata yang mengandalkan wisata pesisir atau pantainya. Kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki wilayah Sei Nagalawan membuat penambahan pendapatan pada masyarakat yang ada disekitaran Desa. Pendapatan tambahan yang diperoleh masyarakat di wilayah Sei Nagalawan didapat dari hasil pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki seperti adanya wisata yang dibangun oleh masyarakat sekitar wilayah pesisir Desa Sei Nagalawan. Gambar 2.1: Peta wilayah Desa Sei Nagalawan Sumber: Dokumentasi KSU Muara Baimbai (Wisnu, 2015:23) Wilayah Desa Sei Nagalawan di bagi menjadi 3 bagian yakni Dusun I, Dusun II, dan Dusun III. Wilayah Desa Sei Nagalawan memiliki total luas 871 hektar. Luas wilayah yang dimiliki Desa Sei Nagalawan sendiri tidak hanya terdapat perumahan penduduk saja tetapi terdapat pertanian, perkebunan, dan perindustrian yang berdiri di wilayah Desa Sei Nagalawan. 36

6 Desa Sei Nagalawan merupakan salah satu Desa yang terletak di Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai. Desa Sei Nagalawan juga merupakan Desa yang letaknya paling jauh dari ibu kota Kecamatan, jarak yang ditempuh dari Desa Sei Nagalawan menuju ibu kota kecamatan Perbaungan berkisar 15 km yang dapat ditempuh melalui jalur darat hampir 30 menit. Jalan menuju Desa Sei Nagalawan saat ini dapat dikatakan sangat rusak. Rusaknya jalan ini diperparah lagi dengan banyaknya truk-truk dari perusahaan-perusahaan yang terdapat di Desa Sei Nagalawan baik perusahaan perkebunan maupun perindustrian. Truk-truk yang beratnya berton-ton melewati jalan masuk ke Desa Sei Nagalawan menuju jalan besar lintas Sumatera. Akibatnya bagi masyarakat yang ingin menuju dan keluar dari Desa Sei Nagalawan akan merasakan debu yang sangat tebal dan juga jalan-jalan yang berlubang. Untuk menuju Desa Sei Nagalawan dapat melalui simpang Desa Sei Buloh-Jalinsum masuk ke dalam jalan besar pantai kelang indah menuju Desa Sei Nagalawan. Sepanjang perjalanan menuju Desa Sei Nagalawan pengunjung akan menikmati perkebunan sawit, bentangan sawah yang sangat luas, dan juga aliran sungai tempat para nelayan menyandarkan perahunya setelah selesai melaut. Berdasarkan data yang diperoleh wilayah Desa Sei Nagalawan untuk wilayah pertaniannya saja (untuk pertanian padi) mencapai 497 hektar. Hal ini dapat mengidentifikasi bahwa Desa Sei Nagalawan merupakan Desa penghasil Padi buat masyarakat khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai (Atika, 2004:43). Sementara sisa luas wilayah Desa Sei Nagalawan digunakan untuk perkebunan dan juga mendirikan pemukiman. Perkebunan sawit yang terdapat disepanjang 37

7 jalan menuju Desa Sei Nagalawan merupakan perkebunan lama milik PTPN 2 yakni perkebunan Rambutan (Atika, 2000:28). 21 Gambar 2.2 Citra Wilayah Pesisir Desa Sei Naga Lawan Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai pada Tahun 2012 Sumber: Google Earth, 2014 Wilayah Desa Sei Nagalawan merupakan Desa yang paling dekat dengan bibir pantai yang menghadap langsung dengan Selat Malaka dibagian sisi sebelah Utaranya, untuk sebelah Selatan Desa Sei Nagalawan berbatasan dengan Desa Lubuk Bayas, sementara sisi sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Teluk Mengkudu, sedangkan satu sisi lagi yakni sebelah Barat Desa Sei Nagalawan berbatasan dengan Kecamatan Pantai Cermin. 21 Dapat juga dilihat di Nagalawan.blogspot.com/Swasembada-padi-nagalawan 38

8 Dari ketiga Dusun yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan terdapat 3 agama yang dianut oleh masyarakat yang tinggal diam di wilayah Desa Sei Nagalawan. Ketiga agama yang banyak dianut masyarakat Desa Sei Nagalawan ialah Islam, Protestan, dan Katolik. Ketiga agama tersebar di 3 Dusun yang berada pada wilayah Desa Sei Nagalawan. Konsep agama menurut Parsudi Suparlan (2000:56) merupakan suatu aturan yang mengatur tentang hubungan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan manusia, maupun manusia dengan lingkungannya. Dalam sebuah agama tentu memiliki unsur-unsur yang terkandungnya dan dimiliki oleh setiap agama. Berikut unsur-unsur yang terkandung di dalam agama/religi: a. Emosi keyakinan: Emosi keyakinan merupakan suatu perasaan yang mendorong manusia untuk berperilaku keagamaan. b. Sistem keyakinan: Sistem keyakinan sendiri merupakan sebuah pemikiran yang dipercaya dalam diri seseorang. c. Upacara d. Peralatan dan pelaksanaan e. Umat Keyakinan pada masyarakat maupun individu bebas untuk memilih sesuai hati nuraninya. Kebebasan memilih agama sudah tercantum dalam Undangundang Dasar 1945 sehingga tidak ada Paksaan untuk memeluk agama tertentu. Wilayah Desa Sei Nagalawan di samping mempunyai kekayaan budaya, dan kekayaan Sumber Daya Alamnya, Desa Sei Nagalawan juga mempunyai agama 39

9 yang beraneka ragam. Berikut ini tabel agar mempermudah mengetahui komposisi penduduk berdasarkan agamanya. Katolik; 75 Budha; 0 Protestan; 218 Hindu; 0 Konghucu; 0 Islam; 2712 Pada tabel di atas dapat dilihat adanya 3 agama yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan yakni Islam, Protestan, dan juga Katolik. Sementara untuk Budha, Hindhu, dan juga Konghucu tidak ada satupun penganutnya. Untuk masyarakat yang beragama Islam di wilayah Desa Sei Nagalawan sebanyak 2712 orang, sedangkan untuk yang bergama Protestan terdapat sebanyak 218 orang, dan yang paling sedikit masyarakat yang beragama Katolik sebanyak 75 orang Pertanian Sebagai Mata Pencaharian Terbanyak di Desa Sei Nagalawan, dan di Dusun III Nelayan Merupakan Mata Pencaharian Utama. Penduduk masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan dalam bekerja mimiliki berbagai macam sektor dalam bekerja. Dengan keadaan Sumber Daya Alamnya yang berlimpa ruah masyarakat di wilayah Sei Nagalawan banyak 40

10 bekerja di bidang-bidang agraris yakni bidang pekerjaan yang memanfaatkan Sumber Daya Alam yang terdapat di wilayah Desa. Sektor utama yang paling banyak yakni sektor pertanian padi. Lahan-lahan kosong sangat luas yang akhirnya dibuat menjadi sawah untuk pertanian padi banyak terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Lahan-lahan yang tidak produktif tersebut diubah oleh masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan menjadi lahan yang dapat mempunyai nilai ekonomis. Pertanian sawah di wilayah Desa Sei Nagalawan sangat baik. Petani menggunakan irigasi untuk mengelolah sawah yang ada. Dengan adanya irigasi tersebut membuat petani lebih mudah dalam melakukan proses pengairan sawah. Sawah pertanian padi dapat dilihat di sepanjang jalan dari wilayah Desa Sei Buloh maupun dari Desa Lubuk Bayas dan juga Desa Nagakisar ketika pengunjung akan menuju wilayah Desa Sei Nagalawan. Di samping sektor pertanian, banyak masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan juga bekerja pada sektor buruh. Banyaknya masyarakat yang bekerja pada sektor buruh di wilayah Desa Sei Nagalawan ini tidak terlepas karena adanya sebuah perusahan asing yang berdiri di wilayah tersebut. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan asing yang dimiliki oleh seorang warga berkebangsaan Swiss, perusahaan itu bernama PT. Aquafarm Nusantara. PT.Aquafarm Nusantara sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perikanan yakni menghasilkan daging fillet ikan nila (Oreochromis niloticus). Banyak masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan maupun daerah lainnya yang bekerja di perusahaan PT.Aquafarm Nusantara. Untuk area kerja 41

11 Serdang Bedagai PT. Aquafarm Nusantara melakukan pembibitan (Hatchery) ikan Nila, proses pengolahan fillet ikan (Processing Plant), dan juga membuat Pakan ikan terapung (Feed Mill). Sementara untuk proses pembesaran (Grow Out) berada di wilayah Danau Toba, Sumatera Utara. Banyaknya sektor-sektor pekerjaan yang terdapat pada perusahaan PT. Aquafarm Nusantara membuat banyak masyarakat tertarik untuk bekerja diperusahaan tersebut. Dengan berdirinya perusahaan besar seperti PT. Aquafarm Nusantara ini sedikit tidaknya menambah perekonomian masyarakat yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Banyak masyarakat yang bekerja di PT. Aquafarm Nusantara untuk menambah pendapatan keuangan mereka. Untuk lebih jelas lagi mengenai sektor-sektor mata pencaharian apa-apa saja yang terdapat pada masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Berikut ini tabel komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian: Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Dalam Satuan Jiwa) Lainnya 37% PNS 0% Karyawan 10% Wiraswasta 10% Jasa 3% Tani 20% Buruh 11% Sumber: BPS Serdang Bedagai, 2014 Nelayan 9% 42

12 Pada tabel di atas terlihat bagaimana komposisi penduduk masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan dalam bekerja. Terdapat lebih dari 7 sektor mata pencaharian yang terdapat pada masyarakat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Mata pencaharian yang paling banyak dapat dilihat dari tabel di atas yakni petani sebanyak 20%. Petani paling banyak terdapat di wilayah Sei Nagalawan karena banyaknya lahan-lahan kosong yang kemudian dibuat menjadi pertanian sawah. Mata pencaharian berikutnya yakni buruh sebanyak 11% yang banyak bekerja di PT. Aquafarm Nusantara yang berdiri di wilayah tersebut. Selanjutnya ada yang bekerja pada bidang jasa sebesar 3%, wiraswasta sebanyak 10%, dan juga karyawan sebesar 10 %. Sementara untuk masyarakat di wilayah Sei Nagalawan yang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) tidak sampai 1%. Komposisi Nelayan yang sebesar 9% sendiri mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini terjadi karena hampir seluruh masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan ini tinggal atau mendiami Dusun III. Dusun III ini merupakan Dusun yang paling dekat dengan bibir pantai untuk menuju laut Pemerintahan Desa Pemerintahan Desa Sei Nagalawan merupakan daerah pemerintahan paling bawah dari sistem pemerintahan yang terdapat di Indonesia. Di setiap daerah yang di bawah naungan Kabupaten, pemerintahan Desa merupakan bagian paling bawah, sedangkan pada Kotamadya pemerintahan Desa tidak ada. Diseluruh wilayah Indonesia terdapat juga nama selain pemerintahan Desa yang posisinya sejajar dengan pemerintahan Desa, seperti pada daerah di wilayah Nanggroe Aceh 43

13 Darussalam dimana nama pemerintahan yang paling bawah disebut dengan Gampoeng, sedangkan untuk di daerah Sumatera Barat nama pemerintahan paling bawahnya disebut dengan Nagari. Pemerintah pusat Indonesia dalam perjalanannya membuat peraturan untuk menggeneralisasikan semua daerah pemerintah tingkat bawah dengan nama Desa. Nama pemerintahan Desa sendiri merupakan nama yang dipakai untuk menyebut nama pemerintahan tingkat bawah di wilayah pulau Jawa. Namun saat peraturan itu direalisasikan untuk seluruh wilayah di Indonesia banyak pro kontra yang memandangnya karena menurut beberapa wilayah sudah ada nama tersendiri yang didalamnya terdapat adat dari masyarakat yang mendiami wilayah tersebut (Nurdin, 2009:16). Sedangkan untuk wilayah Sei Nagalawan ini tetap disebut dengan nama Desa Sei Nagalawan. Dalam pemerintahannya Desa Sei Nagalawan dipimpin oleh seorang penghulu/kepala Desa. Untuk proses pemilihan pemimpin kepala Desa dilakukan dengan pemungutan suara. Sementara untuk masa jabatan sekali periode yakni selama lima tahun. Desa Sei Nagalawan sudah mempunyai kepala Desa/penghulu sejak tahun 1940, berikut daftar nama kepala Desa yang pernah menjabat: No Nama 1 Saman ( ) 2 Muhammad ( ) 3 Tuganal ( ) 4 Siab ( ) 5 Tuganal ( ) 6 Umar ( ) 7 Ishaq (Januari 2006 Juli 2006) 8 Sahrum (Juli ) 9 Japar Siddik (2011 Sekarang) 44

14 Sumber: Data Kepala Desa 2015 Tabel di atas memperlihatkan bagaimana alur pemerintahan di Desa Sei Nagalawan sejak tahun Sejak tahun 1940 Desa Sei Nagalawan sudah mempunyai penghulu/kepala Desa sebanyak 9 orang. Untuk Desa Sei Nagalawan pada tahun ini dalam pemilihan kepala Desa serentak diseluruh Kabupaten Serdang Bedagai tidak melakukan pemilihan kepala Desa sehingga sampai sekarang saat melakukan penelitian, pemerintahan Desa masih dipegang oleh penghulu/kepala Desa yang lama Sarana dan Prasarana Di wilayah Desa Sei Nagalawan terdapat beberapa sarana maupun prasarana yang dimiliki. Sarana komunikasi yang biasa digunakan oleh masyarakat yang mendiami wilayah Desa Sei Nagalawan antara lain telepon rumah, telepon genggam, maupun alat komunikasi lainnya yang menggunakan jaringan telekomunikasi. Karena tempatnya yang terlalu jauh dari kota, daerah wilayah Sei Nagalawan untuk kecepatan komunikasinya tidak terlalu bagus. Di wilayah Desa Sei Nagalawan sinyal untuk alat komunikasi yang didapat hanya mampu untuk mengirim Short Message Service (SMS) dan juga untuk menelpon biasa saja. tetapi untuk video call atau layanan di atas 3G hal itu belum mendapatkan layanan yang maksimal. Untuk sarana ibadah yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan terdapat 3 tipe tempat ibadah yakni mesjid, surau atau musholah, dan juga gereja. 45

15 Untuk jumlahnya masing-masing mesjid berjumlah 3 unit, surau atau musholah berjumlah 2 unit dan gereja 2 unit. Semua tempat ibadah yang terdapat di wilayah Sei Nagalawan ini berdiri sudah sejak lama. Sarana kemudian yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan yakni sarana kesehatan. Untuk sarana kesehatan di wilayah Desa Sei Nagalawan tidak ada berupa rumah sakit maupun yang lebih kecil seperti puskesmas. Di wilayah Desa Sei Nagalawan yang terdapat hanya beberapa tenaga medis tanpa ada sarana tempat untuk kesehatan. Tenaga medis yang terdapat diantaranya bidan 2 orang dan dukun bayi 1 orang. Untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Desa Sei Nagalawan apabila mengalami sakit yang ringan biasanya hanya berobat dirumah dengan bantuan bidan Desa atau mereka yang mengerti tentang penyembuhan penyakit yang sedang dialami pasien. Sedangkan untuk masyarakat yang mengalami sakit berat maka mereka harus keluar dari Desa agar mendapatkan fasilitas kesehatan yang lebih baik. Sarana selanjutnya yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan yaitu sarana pendidikan. Pendidikan sangat diperlukan untuk masyarakat khususnya anak-anak yang tinggal di wilayah Desa Sei Nagalawan ini, karena pendidikan dapat meningkatkan kemampuan berpikir yang mana pada akhirnya berimbas dengan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di Desa Sei Nagalawan. Sarana pendidikan yang terdapat di Desa Sei Nagalawan antara lain ada Taman Kanak-kanak (TK) yang berjumlah satu buah dan juga Sekolah Dasar (SD) Negeri yang juga terdapat di Desa Sei Nagalawan ini berjumlah satu buah. 46

16 Sementara untuk mereka yang ingin melanjutkan sekolah ketingkat pertama (SMP/MTs) di Desa Sei Nagalawan tidak terdapat, sehingga mereka yang ingin melanjutkan harus pergi keluar dari Desa Sei Nagalawan. Hal yang sama juga dilakukan apabila mereka ingin melanjutkan ketigkat Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang di dalam Desa Sei Nagalawan tidak terdapat sarana pendidikannya. Untuk meningkatkan perekonomian tentu harus tahu juga sarana transportasi yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan. Sarana transportasi yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan tidak ada angkutan umum, masyakat dalam kehidupan sehari-hari biasa menggunakan sepeda motor sendiri maupun ojek yang terdapat di Desa Sei Nagalawan. Jarak yang jauh antara kota Kecamatan dengan Desa Sei Nagalawan tentu harus disikapi dengan adanya transportasi yang membuat mudah untuk masyarakat maupun pengunjung yang masuk dan keluar dari Desa Sei Nagalawan Potensi Pariwisata-pariwisata yang berada di Wilayah Desa Sei Nagalawan Di Desa Sei Nagalawan banyak terdapat tempat wisata pantai. Masingmasing tempat wisata menawarkan keunggulan produk wisatanya sendiri. Berikut ini potensi-potensi tempat wisata yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan: 47

17 1. Pantai Klang Pantai klang merupakan salah satu tempat wisata yang terdapat di pesisir wilayah Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Pantai klang memanfaatkan daerah pesisir di Sei Nagalawan sebagai objek wisata pantai. Pantai ini banyak dikunjungi oleh masyarakat lokal maupun masyarakat di luar daerah karena tempatnya yang sejuk dan juga banyak terdapat pepohonan di dekat pantainya. 2. Ekowisata Mangrove Kampoeng Nipah Tempat wisata kedua yang terdapat di wilayah Desa Sei Nagalawan yakni adanya wisata hutan mangrove yang dikelolah oleh masyarakat daerah setempat. Tempat wisata ekowisata mangrove merupakan tempat wisata yang pertama kali didapat ketika pengunjung memasuki kawasan pesisir di wilayah Desa Sei Nagalawan. Ekowisata mangrove menawarkan kepada pengunjung hutan mangrove yang sudah besar-besar beserta hasil olahan produk yang dibuat dari mangrove mereka sendiri. Bagi para pelajar yang ingin belajar atau studi tentang mangrove, tempat wisata ini dapat menjadi alternatif wisata edukasi mangrove. 3. Pantai Tengah yang berganti nama menjadi Romance Bay (Pantai Romantis) Tempat wisata ini merupakan tempat wisata yang baru tahun 2015 mengadakan lounching untuk nama tempat wisata yang baru. Awalnya nama tempat wisata ini bernama pantai tengah, dinamakan pantai tengah karena letak 48

18 posisi tempat wisata ini berada di tengah-tengah antara tempat wisata mangrove dan juga pantai klang. Tahun 2015 pantai tengah ini berganti nama menjadi pantai romantis dengan menggunakan konsep kelambu-kelambu. Pantai romantis ini banyak dikunjungin oleh anak-anak muda karena konsep yang ditawarkan dalam wisata ini merupakan jiwa-jiwa para anak muda jaman sekarang Potensi Kerajinan Berbahan Purun Tanaman purun banyak tumbuh di pesisir sungai yang terdapat di wilayah Sei Nagalawan. Banyaknya tanaman purun yang tumbuh subur di Sei Nagalawan membuat ibu-ibu yang biasanya hanya menunggu suami pulang melaut dirumah berinisiatif untuk membuat tanaman purun menjadi sebuah kerajinan yang dapat mempunyai nilai ekonomis tinggi. Tanaman purun sendiri merupakan sebuah tanaman atau rumput yang tumbuh liar di rawa dan pesawahan yang mengalami pasang surut. Tanaman atau rumput liar yang banyak tumbuh disulap kelompok ibu-ibu menjadi sebuah kerajinan tikar maupun kerajinan topi dan bentuk-bentuk lainnya. Tikar purun sendiri merupakan anyaman batang purun yang disusun menjadi alas untuk duduk yang besarnya atau lebarnya berkisar 2 sampai 3 meter persegi. Selain tikar banyak lagi bentuk-bentuk kerajinan purun yang dapat dibuat oleh ibu-ibu di Desa Sei Nagalawan. 49

19 2.8. Potensi Perikanan dan Kelautan Desa Sei Nagalawan merupakan wilayah yang terletak di daerah pesisir. Desa Sei Nagalawan sendiri jugalah daerah yang paling jauh dari Ibu Kota Kecamatan Perbaungan. Untuk mata pencaharian masyarakatnya sendiri yang terkhusus di Dusun III yang merupakan wilayah yang paling dekat dengan pesisir, banyak laki-lakinya yang berprofesi sebagai nelayan yang memanfaatkan hasil laut untuk memenuhi kehidupannya. Untuk perikanannya sendiri wilayah Desa Sei Nagalawan terdapat budidaya ikan air tawar, maupun sawah yang dijadikan kolam untuk budidaya ikan. Selain budidaya ikan air tawar di kolam air tenang, terdapat juga budidaya ikan di air deras yang terdapat di sungai, dan tak lupa pulak terdapat kolam pancing di daerah Sei Nagalawan Sejarah Kelompok Pada masyarakat yang tinggal diam di wilayah Desa Sei Nagalawan khusunya di Dusun III terdapat beberapa kelompok masyarakat yang dibuat ketika ada bantuan yang diberikan baik dari Lembaga Swadya Masyarakat (LSM)/Non Goverment Organization (NGO) maupun dari pemerintah. Kelompok-kelompok dibuat karena salah satu syarat yang harus ada untuk mendapatkan bantuan ialah sebuah kelompok. bantuan yang diberikan antara lain bibit mangrove, lahan pertanian, dan juga bibit ikan. Berikut ini nama-nama kelompok yang terdapat di Dusun III Desa Sei Nagalawan beserta dengan uraian singkatnya. 50

20 Muara Baimbai Muara Baimbai merupakan nama gabungan dari dua kelompok yakni kelompok laki-laki kayu baimbai dan juga kelompok perempuan muara tanjung. Muara baimbai saat ini sudah berbentuk menjadi badan koperasi sehingga mempunyai badan hukumnya. Kayu Baimbai merupakan nama kelompok yang dipakai ketika awal mula berdirinya kelompok laki-laki pada masyarakat nelayan di Kampoeng Nipah Sei Nagalawan. Kelompok nelayan ini didirikan oleh seorang warga masyarakat nelayan bernama Pak Sutrisno. Latar belakang kenapa kelompok ini dibuat yakni untuk membebaskan keterikatan antara nelayan dengan toke. Keterikatan itu terjadi karena banyak nelayan yang tidak memiliki alat tangkap maupun perahu sendiri yang pada akhirnya tokelah yang memfasilitasi atau membantu nelayan-nelayan yang tidak memiliki alat tangkap maupun perahu sendiri. Keterikatan yang dialami nelayan kepada toke ini membuat hasil tangkapan yang diperoleh nelayan harus dijual kepada toke yang sebelumnya sudah membantu dia dalam penyediaan alat tangkap maupun perahu. Nelayan menjual hasil tangkapannya kepada toke dengan harga yang ditentukan oleh tokenya sendiri. Hal ini membuat nelayan tidak dapat berbuat apa-apa dalam menentukan harga jualnya. Banyak cara yang dilakukan kelompok untuk dapat melepaskan anggotaanggota yang masih terikat dengan toke. Cara pertama yang dilakukan kelompok yakni dengan infaq sotong. Infaq sotong di sini maksudnya yakni setiap anggota yang tergabung dalam kelompok setelah pulang melaut menyisihkan 3 ekor 51

21 sotong untuk kas kelompok. Uang kas kelompok yang terkumpul kemudian digunakan untuk membebaskan anggota yang terikat dengan Toke. Tahun 2010 kelompok nelayan yang sudah didirikan ini mendapatkan bantuan dari program pemerintah yakni PNPM Mandiri. Program yang didapat kelompok dari pemerintah ini kemudian digunakan untuk membebaskan anggotaanggota kelompok yang masih terikat dengan toke. Setelah semua anggota mulai terlepas dari keterikatan dengan toke, anggota-anggota sudah mempunyai perahu, jaring, penangkap gurita, dan jaring kepiting sendiri. Setelah terlepas dari toke, anggota-anggota dapat menjual hasil tangkapannya melalui kelompok sendiri yang kemudian dijual langsung kepada toke besar. Kelompok sendiri berjalan tidak semulus yang dibayangkan. Dalam perjalanannya ada beberapa anggota yang keluar masuk karena tidak dapat terlepas dari toke. Beberapa anggota masih tergantung dengan toke karena ia sudah terbiasa dengan bantuan yang diterima oleh toke seperti alat tangkap. Dalam perjalanannya kelompok nelayan laki-laki memiliki beberapa kegiatan yang dilakukan didalamnya seperti infaq sotong yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada juga yang namanya absensi nelayan, selisih harga, Simpanan Hasil Usaha (SHU) dan konservasi mangrove. Kegiatan-kegiatan ini dilakukan untuk memudahkan anggota dalam menjual hasil tangkap, tabungan anggota, dan juga untuk membuat uang kas kelompok yang semua itu akhirnya untuk kesejahteraan para anggota yang tergabung didalamnya. Absensi nelayan maksudnya yaitu setiap anggota yang melaut membayar uang sebesar 5 rbu, 10 rbu, 15 rbu, bahkan ada yang membayar 20 rbu. Uang yang 52

22 dikumpulkan ke kelompok ini nantinya akan dipakai untuk merehap perahu, alat tangkap, maupun kebutuhan melaut lainnya. Tetapi, jika tidak ada keperluan maka uang tersebut pun tidak diambil dan menjadi tabungan buatnya yang dapat diambil di waktu tertentu. Kemudian ada yang namanya selisih harga. Selisih harga di sini maksudnya yaitu seperti harga hasil tangkapan yang dijual anggota kepada kelompok sebesar Rp , tetapi kelompok membayar kepada anggota hanya sebesar Rp Sisa Rp ini yang dinamakan selisih harga yang kemudian dibuat menjadi tabungan untuk masing-masing anggota. Tabungan ini nantinya akan diumumkan setiap bulannya kepada seluruh anggota. Selanjutnya yakni Simpanan Hasil Usaha. Maksud dari Simpanan Hasil Usaha (SHU) ini yaitu hasil tangkapan yang sudah dibeli kelompok kemudian dijual ke toke besar. Misalnya kelompok membeli hasil tangkap anggotanya sebesar Rp , kemudian kelompok menjual hasil tangkapan anggota kepada toke besar menjadi Rp Sisa sebesar Rp digunakan kelompok untuk mengisi uang kas kelompok. uang ini digunakan untuk biaya operasional kelompok. Kegiatan yang terakhir yakni konservasi hutan mangrove. Konservasi hutan mangrove sendiri mulai dilakukan rutin sejak tahun 2004 sampai sekarang. Konservasi hutan mangrove dilakukan kelompok laki-laki dan juga kelompok perempuan. Kegiatan ini dilakukan karena mulai tersadar akan pentingnya ekosistem mangrove yang didalamnya terdapat berbagai macam manfaat. Sub ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Uraian singkat di atas merupakan ulasan 53

23 tentang kelompok laki-laki. Di samping kelompok laki-laki, terdapat juga kelompok perempuan yang tidak lain merupakan istri-istri dari suami yang masuk ke dalam anggota kelompok nelayan. Kelompok perempuan sendiri diketuai oleh istri dari ketua kelompok laki-laki yakni Buk Jumiati. Kegiatan kelompok perempuan perempuan sangat berbeda dengan kegiatan yang dilakukan pada kelompok laki-laki. Kelompok laki-laki dalam melakukan kegiatannya berorientasi pada hasil tangkap, sedangkan kegiatan kelompok perempuan awalnya hanya sebatas jual beli sembako. Kelompok perempuan yang diketuai Bu Jumiati ini diberi nama Muara Tanjung. Kelompok ini didirikan pada tanggal 1 Oktober Kelompok ini mempunyai kegiatan lain yang di bawakan oleh Lembaga Swadya Masyarakat (LSM), Non Government Organization (NGO) maupun program pemerintah yang kemudian di buat pelatihan untuk ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Muara Tanjung. Pelatihan yang didapatnya antara lain pembuatan anyaman tikur purun, topi, dan bentuk anyaman lainnya. Kemudian kelompok Muara Tanjung ini sendiri juga mendapatkan pelatihan tentang pembuatan sirup dan kerupuk melalui bahan baku mangrove. Berjalannya waktu ilmu yang didapat dalam pengelolaan sirup dan kerupuk itu mengalami modifikasi dikit demi sedikit yang akhirnya dapat dilihat hasilnya sekarang ini yang dibuat oleh kelompok Muara Tanjung. Selain kegiatan ekonomi kreatif yang dilakukan oleh kelompok perempuan ini. Kegiatan yang terdapat dalam kelompok Muara Tanjung ini ada yang namanya Credit Union (CU). CU ini merupakan kegiatan simpan pinjam yang 54

24 dapat digunakan oleh masyarakat yang tergabung dalam keanggotaan kelompok Muara Tanjung. Pada tahun 2012 kelompok-kelompok ini diberikan saran oleh pemerintah untuk membuat koperasi agar ada badan hukumnya. Kelompok laki-laki dan perempuan yang sudah tergabung menjadi satu akhirnya membentuk sebuah koperasi yang bernama Muara Baimbai (gabungan antara nama Kayu Baimbai dan Muara Tanjung). Koperasi ini sendiri dalam menjalankan fungsinya terdapat 4 macam jenis usaha: 1. Hasil Tangkap Nelayan 2. Pengelolaan ibu-ibu berbahan dasar mangrove 3. Simpan Pinjam (yang dulunya Credit Union) 4. Wisata Mangrove Kelompok Maju Bersama Kelompok Maju Bersama ketika awal dibentuk karena terdapat sebuah bantuan dari sebuah LSM yang sama seperti kelompok Muara Baimbai tentang bibit mangrove. Untuk mendapatkan bantuan bibit pohon mangrove masyarakat di wilayah Sei Nagalawan membuat sebuah kelompok. Kelompok tersebut dibuat karena ada persyaratan yang harus dimiliki masyarakat kalau ingin mendapatkan bantuan bibit pohon mangrove. Salah satu kelompok masyarakat di Desa Sei Nagalawan dibuat dengan nama Maju Bersama yang diketuai oleh seseorang yang sudah lama berkecimpung di dalam salah satu organisasi kepemudaan yakni 55

25 Pemuda Pancasila dan juga merupakan seorang kontraktor di wilayah Perbaungan bernama Pak Saiful. Kelompok maju bersama ketika awal dibentuk hanya berkisar belasan orang dengan sebagian besar anggotanya saat ini yang berjumlah 60-an sudah banyak yang tidak pergi melaut lagi. Banyak anggota dari kelompok maju bersama yang tidak melaut dikarenakan ada sebagian yang sudah bekerja di perusahaan sebagai buruh, dan juga tentu sebagai pengelola tempat wisata pantai romantis. Kelompok Maju Bersama tidak memiliki banyak kegiatan seperti kelompok Muara Baimbai. Kelompok Maju Bersama dalam perjalanannya mengalami pasang surut dengan anggotanya yang tidak menentu. Kelompok Maju Bersama mulai membuat kegiatan kelompok ketika melihat kelompok Muara Baimbai sangat maju dengan program-program yang dibuat oleh mereka. Kelompok Maju Bersama kemudian mulai membuat kegiatan pengolahan mangrove menjadi beranekaragam jenis makanan baik kerupuk, sirup, maupun dodol Sejarah Mangrove Kampoeng Nipah Awal mula luas lahan mangrove yang dikelola di kampoeng Nipah berkisar 7 ha. Luas mangrove yang 7 ha didapat tidak begitu saja terjadi, tahun 2006 kelompok konservasi mangrove (Muara Baimbai) medapatkan SK dari Desa yang didalamnya berisi tentang luas lahan yang dikelola oleh kelompok seluas 2 ha, tetapi terdapat catatan di dalam yang menyatakan kelompok boleh menanam 56

26 di lahan-lahan yang masih kosong. Dengan mengacu pada SK Desa Sei Nagalawan Nomor :6/8/03/SN/2006 tentang Perlindungan Hutan Bakau, kelompok terus-menerus menanam mangrove yang lama-kelamaan luas mangrovenya pun semakin bertambah yang pada akhirnya menjadi 7 ha. Penanaman mangrove sendiri sebenarnya sudah dimulai atau dirintis sejak tahun 2004 yang digerakkan oleh sepasang suami istri yang bernama Pak Sutrisno dan Bu Jumiati. Mereka berdua yang sehari-harinya di panggil Pak Tris dan Bu Jum mulai menanam lahan-lahan yang kosong di daerah-daerah pesisir. Ketika awal-awal suami istri ini menanam mangrove banyak cibiran maupun hinaan yang dilontarkan oleh masyarakat yang melihat pekerjaan mereka. Kurangnya pengetahuan yang ada pada masyarakat membuat mereka berpikir apa yang dikerjakan Pak Sutrisno dan Bu Jumiati tidak ada manfaatnya. Masyarakat masih berpikir menanam mangrove merupakan pekerjaan yang tabu atau sia-sia tidak ada hasil yang didapat. Pak Tris dan Bu Jum lama-kelamaan mulai mengajak masyarakat yang lain untuk ikut serta menanam mangrove. Pak Tris dan Bu Jum kemudian berpikir untuk membuat sebuah kelompok nelayan laki-laki dan juga kelompok perempuan. Kelompok itu diketuai oleh Pak Tris, sedangkan kelompok perempuan diketuai oleh Bu Jum. Kegiatan kelompok nelayan laki-laki awalnya hanya seputar hasil tangkap nelayan seedangkan kelompok perempuan hanya seputar jual-beli sembako. Kelompok laki-laki diberi nama Kayuh Baimbai sedangkan kelompok perempuan diberi nama Muara Tanjung. Kelompok ini mengadakan pertemuan 57

27 setiap bulannya dan membahas permasalahan-permasalahan yang anggota hadapi. Dalam pertemuan ini setiap anggota mengutarakan ide-ide atau gagasan-gagasan keinginan mereka. Sekitar tahun 92-an masuk sebuah Lembaga Swadya Masyarakat (LSM)/Non Government Organization (NGO) bernama Wadah Pengembangan Alternatif Pedesaan (WPAP) 22. LSM/NGO ini mengadakan pelatihan kepada kelompok-kelompok yang sudah dibentuk sebelumnya. Pada kelompok perempuan dibuat pelatihan pembuatan tikar purun dan juga topi purun. Sedangkankan pada kelompok laki-laki terdapat advokasi nelayan dalam permasalahan Trawl 23. Ada sebuah program dari WPAP yang menjadi titik masuk dalam pengelolaan mangrove yakni Mina Bakau. Dalam program Mina Bakau ini NGO WPAP menyewa sebuah lahan dan membagikannya kepada anggotaanggota kelompok untuk ditanami mangrove dan diberi bibit ikan. Tetapi waktu itu banyak masyarakat yang belum mengerti apa manfaat dari mangrove sehingga banyak anggota yang tidak menanam mangrove di lahan yang telah dibagikan untuk mereka. Luas lahan yang disewa NGO WPAP untuk masyarakat seluas 8 rante 24. Berawal dari mendirikan remaja mesjid Pak Tris mulai mengorganisir masyarakat yang tinggal diam di daerah pesisr. Pak Tris kemudian mulai ikut serta dalam kegiatan-kegiatan NGO WPAP dan mengikuti pengkaderan anggota 22 Sebuah Lembaga Swadya yang bergerak dalam pengembangan masyarakat di Desa-Desa tertinggal dengan seorang tokoh didalamnya yang bernama Pak Sudarno. 23 Trawl berasal dari bahasa perancis troler dan juga bahasa Inggris trailing yang artinya sama yakni tarik, sehingga Trawl ada yang mengartikan sebagai jaring tarik (Fiqrin, 2012) 24 (1 rante 20x20 m). 58

28 didalamnya. Setelah beberapa kali mengikuti kegiatan NGO WPAP, Pak Tris kemudian masuk ke dalam kepengurusan NGO WPAP dengan menjabat sebagai koordinator program. Menurut Pak Tris pengetahuan tentang hubungan mangrove dengan nelayan, maupun nelayan dengan toke sudah tertanam dipikiran anggota ketika masa orang-orang tua mereka dan di modifikasi dengan pikiran-pikiran kelompok Pak Tris yang merupakan generasi kedua setelah orang tua mereka sampai sekarang ini. Bedanya kalau dahulu pihak luar yang ingin merubah kesejahteraan masyarakat nelayan di sana, sedangkan kalau sekarang dalam masyarakat sendirilah yang ingin merasakan perubahan. Sampai sekarang ini yang mengorganisir kelompok sebagian besar merupakan tokoh-tokoh yang dahulunya ikut serta dalam pengkaderan WPAP seperti Pak Tris, Bu Jum, dan juga Pak Saini. Pengetahuan Pak Tris tentang pengelolaan mangrove tidak didapatnya dalam dunia formal yakni sekolah. Pak Tris mendapatkan pengetahuan itu semua di dalam NGO/LSM yang banyak membahas tentang hutan mangrove. Tahun Pak Tris mengikutin pendidikan kader yang mana didalamnya Pak Tris mendapatkan banyak sekali ilmu, ilmu ini lah yang nantinya akan Pak Tris sampaikan ketika adanya pertemuan bulanan kelompok nelayan yang dibuatnya. Ketika Pak Tris masuk dalam kepengurusan WPAP, terdapat banyak program yang dilakukan untuk proses pengkaderan anggota. Dalam proses pengkaderan anggota banyak ilmu yang didapat Pak Tris. Salah satu proses pengkaderan yang pernah diikutin Pak Tris yaitu K2PSDM (Kelompok Kerja 59

29 Peningkatan Sumber Daya Manusia) 25. Kelompok ini dibangun oleh banyak LSM kecil yang terdapat di berbagai daerah di Sumatera Utara. Setiap LSM kecil mewakilkan 2 orang kadernya untuk ikut serta dalam program K2PSDM. Dalam perkembangannya Pak Tris setelah menikah tahun 2002 kembali ke daerah Sei Nagalawan dan tinggal disana. Beliau kembali melaut untuk mencukupin kebutuhan sehari-harinya. Setiap harinya ia melakukan kegiatan yang sama dan merasa hidupnya tidak ada perkembangan. Akhirnya ia mengumpulkan kawan-kawan ketika berada di LSM untuk membuat sebuah kelompok nelayan yang bernama Kayuh Baimbai dan kelompok perempuan bernama Muara Tanjung. Ketika awal-awal pendirian kelompok, kegiatan yang dibuat kelompok masih tetap lancar dilakukan setiap harinya. Tetapi dalam perkembangannya kelompok laki-laki mengalami pemandekan atau kevakuman, sedangkan kelompok perempuan masih terus berlangsung sampai sekarang setelah terbentuk koperasi. Kelompok laki-laki mengalami kemandekan menurut Pak Tris karena pada waktu itu kelompok laki-laki masih tergantung pada pola pikir yang selalu ke warung, dalam sehari seseorang dapat nongkrong di warung sebanyak 4 kali. Hal ini membuat tidak adanya interaksi yang terjadi dalam sebuah kelompok yang akhirnya membuat kelompok tersebut tidak berjalan semestinya. Sedangkan kelompok perempuan masih terus berlangsung sampai sekarang karena adanya interaksi yang sering terjadi diantara mereka. Kelompok perempuan masih sering berjumpa untuk membicarakan agenda kelompok mereka. 25 Salah satu program LSM WPAP yang berkerjasama dengan LSM P3MN (bergerak dalam bidang peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan) yang didalamnya terdapat tokoh bernama Pak Leo. 60

30 Salah satu hal yang membuat kelompok Pak Tris bertahan sampai sekarang ini yaitu adanya rasa kekeluargaan, terjadi ikatan emosional diantara mereka yang tergabung dalam kelompok ini. Ada 3 hal yang mereka anut dalam pengelolaan kelompok ini yaitu Keterbukaan, Kebersamaan, dan Keikhlasan. Berikut hasil wawancara dengan Pak Tris; untuk membuat kelompok sampai seperti saat ini tidak mudah dek, kami dulu diantara anggota masih banyak yang saling curiga, tidak percaya, apalagi waktu membahas soal dana pasti banyak yang menanyakan kemana saja dananya dipakai. Tapi kelompok saat ini sudah diantara anggota kelompok sudah saling mempercayai karena kami di sini mempunyai 3 prinsip yakni Keterbukaan, Kebersamaan, Keikhlasan. Ke-3 itu lah yang kami praktekkan di kelompok sampai saat ini (Hasil wawancara tanggal 14 Maret 2016) Setelah program Mina Bakau berlangsung, Pak Tris mulai mengajak anggota-anggota kelompok untuk menanam mangrove di lahan-lahan kritis. Lahan-lahan kritis ini merupakan lahan mangrove yang sudah rusak karena adanya pembuatan tambak udang besar-besaran di tahun 80-an. Setelah musim tambak udang selesai sekitar tahun 90-an banyak lahan-lahan di pesisir pantai yang sudah tidak ada mangrovenya lagi. Lahan-lahan inilah yang dipakai kelompok untuk ditanami mangrove. Bibit-bibit mangrove yang dipakai diambil kelompok dari daerah Langkat karena pada waktu itu mangrove yang terdapat di pesisir Sei Nagalawan sudah tinggal sedikit yang merupakan sisa tahun Perlu waktu 2 hari 2 malam untuk sampai ke daerah Langkat dengan menaiki perahu untuk membeli bibit disana dan membawanya ke daerah pesisir Sei Nagalawan. 61

31 Banyak lembaga-lembaga yang ikut serta dalam proses pengelolaan mangrove pada saat itu diantaranya JALA (Jaringan Advokasi Nelayan Sumatera Utara) 26, yayasan KeKar (Kekuatan Ekonomi Rakat) yang memberi bibit mangrove, bebek, dan mengadakan pelatihan bagaimana beternak, P3MN (Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Nelayan) 27 yang mengadakan pelatihan kepada kelompok, mangement, pengetahuan mangrove, penanaman mangrove dan pemberian bibit. Tahun 2009 kelompok mulai mempromosikan keluar dengan memperkenalkan hutan mangrovenya kepada pemerintah setempat. Pada tahun 2009 juga kelompok sudah mulai mendesain wisata mangrove dan menyebarluaskan informasi ini kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) atau dinas pemerintahan setempat. Setelah memperkenalkan wisata mangrove ini kepada pemerintah dan mengundangnya untuk melihat ketika kelompok melakukan penanaman mangrove. Akhirnya pemerintah memberikan bibit mangrove yang banyak tersimpan di kantor tadinya kepada kelompok Pak Tris. Ketika waktu itu kelompok Pak Tris berpikir dalam pengelolaan wisata mangrove memerlukan dukungan dari pemerintah, karena yang diolahnya merupakan kegiatan formal yang bakalan ada ikut serta pemerintah didalamnya. 26 Lembaga Swadya Masyarakat JALA di bentuk oleh beberapa orang termasuk ketua kelompok muara baimbai untuk mengadvokasi kegiatan-kegiatan nelayan. Di dalam LSM terdapat banyak tokoh seperti Pak Edi Suhartono, Kak Aida, dan Bang Saruhum. 27 Pusat Pengkajian dan Pengembangan Masyarakat Nelayan (P3MN) adalah Organisasi Non Pemerintah yang didirikan oleh sejumlah aktivis di Sumatera Utara pada tanggal 12 Juli LSM ini memperjuangkan nelayan sebagai bagian penting dalam pembangunan bangsa dengan Visi Terwujudnya pengelolaan pesisir dan laut yang berbasis pada masyarakat dan lingkungan. Terwujudnya masyarakat nelayan tradisional yang mandiri dan kritis. Salah satu tokoh yang terdapat didalamnya yakni Pak Leo yang sampai sekarang masih banyak digunakan kelompok muara baimbai sebagai trainer untuk guide. 62

32 Sehingga kelompok Pak Tris mencoba untuk membina hubungan yang baik dengan dinas-dinas terkait dan membina kerja sama. Salah satu dinas yang bekerja sama dengan kelompok yakni Balai Mangrove. Tahun 2011 kelompok muara baimbai mulai mendesain bagaimana wisata mangrove yang akan dibuat. Ketika tahun 2011 terdapat sebuah perlombaan yang diadakan oleh British Council 28. Pak Tris sendiri diberi tahukan informasi tentang perlombaan tersebut dari temannya yang berada di Medan. Kelompok ini lolos untuk tahap berikutnya tetapi karena keterlambatan informasi yang diterima kelompok ini gagal untuk ikut tahap berikutnya. Periode berikutnya kelompok muara baimbai mengikuti lagi dan lolos tahap demi tahap dengan pemaparan proposal yang dipersentasikan oleh Pak Tris di Jakarta. Setelah masuk 12 besar, wisata mangrove yang didirikan kelompok Pak Tris dikunjungin oleh panitia perlombaan dan akhirnya setelah pengumuman kelompok ini pun menang dan berhak mendapatkan uang sebesar 100 juta. Uang yang didapat ketika memenangkan perlombaan itu dipakai untuk membangun aula dan juga pondok-pondok di sepanjang pesisir wisata mangrove yang kelompok buat. Setelah itu mulailah kelompok mempromosikan wisata mangrove ke dinas-dinas maupun ke sekolah-sekolah. Kelompok ini menawarkan wisata yang berbeda dengan tempat wisata-wisata lainnya. Di wisata mangrove diberikan juga tentang edukasi mangrove bagaimana manfaat mangrove, sejarahnya, dan banyak ilmu lainnya seputaran pengetahuan tentang mangrove. 28 British Council adalah organisasi internasional asal Inggris yang menawarkan kesempatan pendidikan dan hubungan budaya. British Council hadir di Indonesia semenjak tahun 1948 dan melakukan perubahan yang lebih baik di bidang bahasa Inggris, Seni, pendidikan, dan kemasyarakatan. 63

33 Pada tahun 2011 mulai gencarnya wisata mangrove ini di promosikan ke masyarakat luas dengan bekerja sama dengan travel. Awalnya keuntungan kelompok diperoleh dari guide dan penyediaan makanan dari wisatawan yang dibawak oleh pihak travel tadi. Pada tahun 2014 mulai lah berlaku pengutipan tiket masuk tempat wisata. Wisata mangrove ini dikelola secara kolektif tidak perorangan. Untuk pembagian kerja sendiri sudah dibagi setiap harinya, untuk gaji laki-laki di bagi setiap harinya, sedangkan gaji perempuan akan dibagi ketika lebaran idul fitri mau tiba. Di sekitaran pesisir pantai timur sumatera yang berada di Kabupaten Serdang Bedagai terdapat 14 macam lokasi wisata yang ada dan salah satunya wisata mangrove yang terdapat di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Wisata mangrove sendiri masuk kedalam 5 besar penghasil Pendapatan Daerah dari tempat wisata. Dengan umur tempat wisata yang belum terlalu lama wisata mangrove dianggap berhasil dalam peningkatan pendapatan daerah. Dengan keberhasilan yang dicapai wisata mangrove banyak pengusaha objek wisata yang mulai belajar dari keberhasilan tempat wisata ini. Para pengusaha datang ke wisata mangrove dan belajar bagaimana membuat konsep wisata maupun management yang baik Keanekaragaman Mangrove di Kawasan Ekowisata Tumbuhan mangrove dapat banyak dijumpain di pesisir wilayah Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Mangrove 64

34 menjadi instrumen penting atau dapat dikatakan menjadi faktor utama berkembangnya ekowisata yang terdapat di Desa Sei Nagalawan. Tumbuhan mangrove menjadi icon tersendiri untuk Desa Sei Nagalawan karena keberadaannya yang banyak dijumpai di sepanjang aliran sungai maupun pesisir pantai yang menghadap Selat Malaka. Mangrove yang tumbuh subur di Desa Sei Nagalawan merupakan mangrove yang tumbuh dari hasil budidaya sehingga tidak terlepas dari adanya campur tangan manusia. Masyarakat di Desa Sei Nagalawan dalam memperoleh pengetahuan tentang mangrove tidak didapat dari bangku sekolah melainkan dari orang-orang yang pernah ikut serta dalam kegiatan pengelolaan mangrove yang diadakan oleh NGO maupun LSM. Pengetahuan yang didapat terus-menerus dipraktekkan dalam lapangan dengan menanami mangrove di pesisir pantai maupun di sepanjang aliran sungai yang mangrovenya rusak karena terkena abrasi maupun penebangan liar yang kayunya dibuat menjadi arang. Bibit mangrove ditanami terus-menerus oleh masyarakat di Desa Sei Nagalawan yang kemudian semakin berkembang menjadi kawasan hutan mangrove, tempat ini lah yang cikal bakal menjadi ekowisata mangrove. Untuk tumbuhan mangrove terdapat berbagai macam jenis yang tumbuh subur di tanah Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat atau memiliki 89 jenis tumbuhan mangrove, dari 89 jenis terdapat 35 jenis pohon, 5 jenis tema, 9 jenis liana, 29 jenis epifit, 9 jenis perdu, dan 2 jenis parasit. 89 jenis mangrove tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan terdapat beberapa jenis mangrove yang dominan tumbuh di wilayah Desa Sei Nagalawan. 65

35 Jeruju (Acantus Ilicifolius) Mangrove jenis jeruju merupakan jenis yang paling banyak dapat dilihat di wilayah Sei Nagalawan tepatnya di pesisir Kampoeng Nipah. Mangrove jenis jeruju dapat tumbuh sampai 2 meter dengan batang yang cukup kuat. Mangrove jeruju tidak memiliki banyak ranting, dengan memiliki permukaan daun yang halus tetapi dikedua sisinya terdapat duri-duri. Mangrove jenis jeruju menghasilkan bunga yang berwarna agak biru keungu-unguan serta agak berwarna putih. Sedangkan untuk tangkai jenis jeruju ini agak panjang yang ukurannya berkisar 5-20 cm. Bunga yang tumbuh dijeruju ini nantinya bakal menghasilkan buah yang berbentuk seperti melinjo. Mangrove jenis jeruju ini banyak sekali dimanfaatkan untuk makanan. Selain sebagai bahan makanan yang dapat memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi, mangrove jenis jeruju ini juga memiliki nilai dari sisi kesehatan seperti dapat dimanfaatkan sebagai pembersih darah, gigitan ular, rematik, serta mengatasi gangguan cacing dalam proses pencernaan dalam tubuh Nipah (Nypa Fruticans) Jenis mangrove yang satu ini biasanya tumbuh besar secara berumpun atau berkelompok. Nipah adalah sejenis palem (palma) yang tumbuh dilingkungan hutan bakau atau daerah pasang-surut dekat tepi laut. Tumbuhan ini juga dikenal 66

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN. Desa sering dicirikan dengan tingkat kekerabatan yang lebih erat dibandingkan

BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN. Desa sering dicirikan dengan tingkat kekerabatan yang lebih erat dibandingkan BAB II GAMBARAN UMUM SEI NAGALAWAN 2.1 Sekilas Tentang Desa Sei Nagalawan Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk sebagai kesatuan masyarakat. Desa umumnya memiliki perbedaan dengan

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI A. Sejarah Singkat Kecamatan. Kecamatan Bandar Khalifah sebelum merdeka adalah merupakan bagian dari Kerajaan Padang. Pada masa kekuasaan Raja

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera, desa ini terletak diantara dua kota besar di BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN II. 1 Deskripsi Desa Muliorejo Desa Muliorejo merupakan salah satu desa / kelurahan yang berada di Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Berada di jalur lintas Sumatera,

Lebih terperinci

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian

BAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa

Lebih terperinci

Mangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah) Serdang Bedagai Sumatera Utara

Mangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah) Serdang Bedagai Sumatera Utara Mangrove Sei Nagalawan (Mangrove Kampoeng Nipah) Serdang Bedagai Sumatera Utara Mangrove Kampoeng Nipah (http://www.kompas.com) Mangrove Sei Nagalawan Serdang Bedagai, dikenal dengan Mangrove Kampung Nipah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota Pekanbaru yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan 18 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Keadaan Geografis Kelurahan Lubuk Gaung adalah salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Sungai Sembilan Kota Dumai Provinsi Riau. Kelurahan Lubuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara selain dari sektor migas yang sangat potensial dan mempunyai andil besar dalam membangun perekonomian yang saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.I Identifikasi Wilayah 2.1.1 Lokasi Desa Sukanalu Desa Sukanalu termasuk dalam wilayah kecamatan Barus Jahe, kabupaten Karo, propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Sukanalu adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan 29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN STATISTIK DAERAH KECAMATAN SERASAN ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.060 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah:

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya , 75 Ha. Adapun batas-batas wilayah desa sawah: BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis dan Demografis Desa Sawah 1. Geografis Desa Sawah Kecamatan Kampar Utara adalah salah satu Desa yang ada di kecamatan Kampar Utara yang luas wilayahnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten

BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas hektar. Desa yang terdiri 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Biofisik dan Tata Guna Lahan Desa Margasari terletak di Kecamatan Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung. Desa ini memiliki luas 1.702

Lebih terperinci

BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA

BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA 48 BAB VI DAMPAK KONVERSI MANGROVE DAN UPAYA REHABILITASINYA 6.1. Dampak Konversi Mangrove Kegiatan konversi mangrove skala besar di Desa Karangsong dikarenakan jumlah permintaan terhadap tambak begitu

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia terdiri dari pulau-pulau dan berbagai macam suku dengan adat istiadat yang berbeda,yang mempunyai banyak pemandangan alam yang indah berupa pantai,danau,laut,gunung,sungai,air

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970 BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970 2.1 Letak Geografis Tanjung Leidong Tanjung Leidong terletak di Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhan Batu yang luasnya sekitar 34,032km2

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti

PENDAHULUAN. didarat masih dipengaruhi oleh proses-proses yang terjadi dilaut seperti 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir bukan merupakan pemisah antara perairan lautan dengan daratan, melainkan tempat bertemunya daratan dan perairan lautan, dimana didarat masih dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Bekasi Secara administratif Kabupaten Bekasi termasuk salah satu Kabupaten di Propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Benai terletak antara LS dan BT BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Benai terletak antara 0000-10 00 LS dan 1010 02-1010 55 BT dengan luas wilayah 249,36 km2 atau sekitar 3,26% dari keseluruhan luas Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan secara teratur di genangi air laut atau dipengaruhi oleh pasang surut air laut,

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR. orang jawa yang masuk dalam Wilayah Wali Tebing Tinggi. Setelah itu BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN RUMBAI PESISIR A. Letak Dan Sejarah Geografis Pada tahun 1923 Jepang masuk yang diberi kekuasaan oleh Raja Siak untuk membuka lahan perkebunan karet dan sawit yang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan 24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Ba b 3 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 3.1. Kecamatan Kuala Kampar 3.1.1. Administrasi Kecamatan Kuala Kampar terbentang seluas 1.000,39 km 2. Secara administrasi wilayah Kecamatan Kuala Kampar berbatasan dengan

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN

IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 16 IV KONDISI UMUM KAWASAN PERENCANAAN 4.1 Administrasi dan Geografis Secara administratif Pit Ata terletak di tiga desa yaitu Desa Batuharang, Desa Gunung Raya dan Desa Produksi. Ketiga desa ini terdaftar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tektonik besar yang terus bergerak yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia

BAB I PENDAHULUAN. tektonik besar yang terus bergerak yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara geografis, Indonesia merupakan daerah pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar yang terus bergerak yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia dan lempeng

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 37 IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Pengelolaan Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang Kawasan Hutan Produksi Terusan Sialang merupakan kawasan hutan produksi yang telah ditetapkan sejak tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km, serta

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Desa Tegal Arum Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo merupakan daerah yang terbentuk karena transmigrasi berasal dari Jawa pada tahun 1979. Desa Tegal Arum merupakan daerah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS. merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli BAB II GAMBARAN UMUM MASYARAKAT MELAYU BATANG KUIS 2.1 Identifikasi Kecamatan Batang Kuis, termasuk di dalamnya Desa Bintang Meriah, merupakan sebuah kecamatan yang termasuk ke dalam bagian Kabupaten Deli

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan menggambarkan dan mendeskripsikan objek dan

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan menggambarkan dan mendeskripsikan objek dan BAB III METODE PENELITIAN 3. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan tujuan menggambarkan dan mendeskripsikan objek dan fenomena yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. luas wilayah 1060 Ha. Dahulu desa ini bernama desa Prambanan, dan kemudian BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Bukit Intan Makmur Bukit intan makmur adalah salah satu Desa di Kecamatan Kunto Darussalam Kabupaten Rokan Hulu adalah Exs Trans Pir Sungai Intan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Profil Kelurahan Mulyaharja 4.1.1. Keadaan Umum Kelurahan Mulyaharja Kelurahan Mulyaharja terletak di Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Propinsi Jawa Barat.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN. dengan Dusun 1 Pauh jadi kebanyakan orang orang menyebut desa ini dengan BAB II GAMBARAN UMUM DESA PAUH JALAN JALA TERJUN MEDAN 2.1 Sejarah Desa Pauh Desa Pauh ini terletak di Jalan Jala X Lingkungan 14 Terjun Medan. Nama asli dari desa ini sebenarnya adalah Desa Terjun Jalan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 33 BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI 4.1 Lokasi dan Keadaan Wilayah Kelurahan Beji adalah sebuah kelurahan diantara enam kelurahan yang terdapat di Kecamatan Beji Kota Depok. Kelurahan Beji terbentuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas stres. Gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk dalam rutinitasnya, sempitnya waktu membuat

Lebih terperinci

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada

LOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Wilayah Kecamatan Labuhan Maringgai 4.1.1. Letak Geografis Kecamatan Labuhan Maringgai merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Lampung Timur dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Riau. Kecamatan ini meliputi beberapa Kelurahan atau Desa dengan luas wilayah BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN II. 1. Geografis Desa Khaiti Kecamatan Rambah Tengah Barat, Kabupaten Rokan Hulu merupakan salah satu Kecamatan yang terdapat di Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau.

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN 46 BAB III PRAKTIK KERJASAMA BUDIDAYA LELE ANTARA PETANI DENGAN PEMASOK BIBIT DI DESA TAWANGREJO KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN A. Profil Desa Tawangrejo 1. Letak geografis Secara geografis Desa Tawangrejo

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( ) BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita

BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA. A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita BAB II GAMBARAN UMUM DESA SIMPANG PELITA A. Geografis dan demografis desa Simpang Pelita 1. Keadaan geografis Pasar Pelita merupakan salah satu pasar yang ada di kecamatan Kubu Babussalam tepatnya di desa

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun 26 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Fisik Wilayah Kabupaten Lampung Timur dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 12 tahun 1999 dan diresmikan pada tanggal 27 April 1999, pusat pemerintahan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana

Lebih terperinci

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, keadaan suatu

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 25 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kelurahan Surade 4.1.1 Kondisi Geografis, Topografi, dan Demografi Kelurahan Surade Secara Geografis Kelurahan Surade mempunyai luas 622,05 Ha,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengutamakan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wisata merupakan suatu bentuk pemanfaatan sumberdaya alam yang mengutamakan jasa alam untuk kepuasan manusia. Kegiatan manusia untuk kepentingan wisata dikenal juga

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK 12 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG DESA OLAK KECAMATAN SUNGAI MANDAU KABUPATEN SIAK A. Kondisi Geografis Desa Olak merupakan salah satu daerah integral yang terletak di Kecamatan Sungai Mandau Kabupaten Siak

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terkenal dengan kekayaan keindahan alam yang beraneka ragam yang tersebar di berbagai kepulauan yang ada di Indonesia dan

Lebih terperinci

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi 23 PROFIL DESA Pada bab ini akan diuraikan mengenai profil lokasi penelitian, yang pertama mengenai profil Kelurahan Loji dan yang kedua mengenai profil Kelurahan Situ Gede. Penjelasan profil masingmasing

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan

BAB I. PENDAHULUAN. pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang km, yang merupakan BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis berbentuk kepulauan dengan 17.500 pulau-nya dan memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km, yang merupakan kawasan tempat tumbuh hutan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Ibu Kota Propinsi Riau dengan luas Kecamatan 573,70 KM2 yang

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Ibu Kota Propinsi Riau dengan luas Kecamatan 573,70 KM2 yang 13 BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan Demografis Kecamatan Tambang adalah salah satu Kecamatan yang berbatas langsung dengan Ibu Kota Propinsi Riau dengan luas Kecamatan 573,70

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki potensi alam melimpah ruah yang mendukung statusnya sebagai negara agraris, dengan sebagian besar masyarakat bermukim di pedesaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI 2.1. Sejarah Kota Medan Kota Medan sebagai Ibukota dari propinsi Sumatera Utara memiliki berbagai keunikan yang berbeda dari ibu kota lainnya yang ada di Indonesia. Tanggal

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Geografis Desa Tanjung Medan Desa Tanjung Medan merupakan salah satu desa diantara desa yang berada di Kecamatan Tambusai Utara Kabupaten Rokan Hulu. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah Km, dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Geografis Parit Hidayat memilikii kondisi geografis dengan tipologi daerah datar dan didominasi oleh tanah gambut dan tanah liat. dengan luas wilayah 517.25 Km,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah

BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Desa Karta. Berdasarkan sejarahnya Desa Karta Kecamatan Tulang Bawang Udik Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah nama sebuah Desa yang terletak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Data dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data satu periode, yaitu data Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP)

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN

BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN BAB IV PROFIL LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Kelurahan Pluit merupakan salah satu wilayah kelurahan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Desa Tanjung Pasir Pantai Tanjung Pasir merupakan pantai wisata yang di kelola oleh TNI AL Kabupaten Tangerang, dan Desa Tanjung Pasir dibentuk berdasarkan

Lebih terperinci

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN B A B II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Letak Desa Desa Lau Rakit merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan STM Hilir, Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara. Desa Lau

Lebih terperinci

Bab III Karakteristik Desa Dabung

Bab III Karakteristik Desa Dabung Bab III Karakteristik Desa Dabung III.1. Kondisi Fisik Wilayah III.1.1. Letak Wilayah Lokasi penelitian berada di Desa Dabung yang merupakan salah satu desa dari 18 desa yang terdapat di Kecamatan Kubu

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan luas desa 337,64 Ha yang terdiri dari 186 Ha sawah, 44,64 Ha Perumahan, 15 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 2.1 Deskripsi Singkat Desa Pagar Jati merupakan bagian dari Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pagar Jati telah berdiri sejak tahun 1948 dan terdiri

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan

IV. GAMBARAN UMUM. Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan 77 IV. GAMBARAN UMUM A. Keadaan Umum Kecamatan Bumi Waras 1. Keadaan Umum Awal berdirinya pemerintahan Kecamatan Bumi Waras terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012,

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten

GAMBARAN UMUM. Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten IV. GAMBARAN UMUM A. Geografis Desa Taman Sari merupakan bagian dari Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. Luas Desa Taman Sari adalah seluas 2.118 ha/m2. meliputi lahan pemukiman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam 2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Oleh karena adanya pengaruh laut dan daratan, di kawasan mangrove terjadi interaksi

Lebih terperinci

PROFIL KABUPATEN / KOTA

PROFIL KABUPATEN / KOTA PROFIL KABUPATEN / KOTA KOTA LANGSA NANGGROE ACEH DARUSSALAM KOTA LANGSA ADMINISTRASI Profil Wilayah Setelah Kota Langsa lepas dari Kabupaten Aceh Timur tahun 2001, struktur perekonomian dibnagun atas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan perangkat yang penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1.Gambaran Lokasi Desa Pematang Pasir 4.1.1. Sejarah Desa Desa Pematang Pasir menjadi desa definitif relatif masih baru yaitu pada tahun 1993. Sejarah perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove yang cukup besar. Dari sekitar 15.900 juta ha hutan mangrove yang terdapat di dunia, sekitar

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan

Lebih terperinci

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada BAB II GAMBARAN UMUM PENGRAJIN ROTAN DI LINGKUNGAN X KELURAHAN SEI SIKAMBING D MEDAN 2.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian 2.1.1 Letak Geografis Kelurahan Sei Sikambing D merupakan salah satu kelurahan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera. Lampung memiliki banyak keindahan, baik seni budaya maupun

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera. Lampung memiliki banyak keindahan, baik seni budaya maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lampung merupakan provinsi di Indonesia yang memiliki letak yang strategis. Hal ini karena keberadaan provinsi ini sebagai pintu gerbang memasuki Pulau Sumatera.

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009

BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009 33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan 46 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis 1. Batas Wilayah Desa Tanjung Setia Wilayah Desa Tanjung Setia merupakan bagian wilayah Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Secara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dikenal karena keberadaan Desa Gobah berada diantara Sungai Kampar dan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Gobah Desa Gobah adalah nama suatu wilayah di Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar ini yang menurut beberapa tokoh masyarakat Desa Gobah dikenal karena

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia.

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI. singkatan Kuansing, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, Indonesia. BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI A. Sejarah Kabupaten Kuantan Singingi 10 Kabupaten kuantan singingi atau sekarang lebih dikenal dengan singkatan Kuansing, adalah

Lebih terperinci