Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi"

Transkripsi

1 Bab IV Validasi Model Outsourcing Teknologi Informasi Bab ini membahas mengenai uji validasi model outsourcing teknologi informasi yang diusulkan sebelumnya dengan cara membandingkan model yang dihasilkan dengan pendapat responden di Indonesia. Karena model yang diusulkan diperoleh berdasarkan pengembangan ilmu yang sudah ada (research and development), maka pengujian dapat dilakukan dengan survey[21]. Metode kuantifatif digunakan untuk menguji validitas beberapa variabel yang berkaitan dengan pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi. IV.1 Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Saat ini outsourcing teknologi di Indonesia belum memiliki panduan yang jelas. Panduan dalam pengambilan keputusan outsourcing teknologi informasi sangat diperlukan terutama untuk menghindari ketergantungan organisasi pada suplier tempat mereka melakukan outsourcing. Untuk mencocokkan model dengan kebutuhan di Indonesia, maka perlu dilakukan suatu uji validasi dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Proses penelitian kuantitatif untuk menguji validitas model dilakukan seperti Gambar IV.1 berikut: Gambar IV.1 Komponen dan Proses Uji Validasi Proses uji validasi dimulai dari identifikasi rumusan masalah. Rumusan masalah diambil berdasarkan tujuan yang diinginkan yaitu menguji kebenaran model yang diajukan. Untuk menguji kebenaran tersebut dilakukan pengumpulan data pada populasi tertentu yang dipersempit menjadi sampel untuk mempersingkat waktu dan tenaga. Untuk mendapatkan hasil yang akurat digunakan instrumen berbentuk 71

2 72 kuesioner. Data yang terkumpul kemudian dianalisa untuk menjawab rumusan masalah dengan menggunakan statistik. Hasil analisa kemudian dapat digunakan untuk menarik kesimpulan berupa jawaban untuk tiap rumusan masalah. IV.1.1 Rumusan Masalah Uji Validasi Seperti dijelaskan pada bab sebelumnya, model yang dihasilkan dilakukan melalui empat langkah, yaitu identifikasi pertimbangan terhadap framework yang diteliti, identifikasi tahapan yang terdapat dalam teknologi informasi, dan integrasi pertimbangan pada tahapan sehingga dihasilkan sebuah model keputusan outsourcing teknologi informasi. Dalam rangka penyesuaian model yang telah dihasilkan dengan kondisi di Indonesia maka tiap langkah, elemen dan logika berpikir yang digunakan dalam pemodelan harus diuji coba. Uji coba pada model dibagi menjadi beberapa poin penting, antara lain sebagai berikut: 1. Pengujian terhadap faktor yang berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting karena faktor berpengaruh adalah langkah awal dalam pemodelan dan merupakan dasar pembagian penggunaan framework kedalam tahapan outsourcing teknologi informasi. 2. Pengujian terhadap urutan tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi. Pengujian ini penting untuk mengetahui seberapa cocok urutan dan pengambil keputusan yang diusulkan dalam model dengan kondisi nyata secara umum khususnya di Indonesia 3. Pengujian terhadap kualitas keputusan yang diambil setelah melalui proses yang dilakukan dalam model. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui apakah model yang diusulkan benar benar menghasilkan keputusan outsourcing teknologi informasi yang lebih baik. Berdasarkan tiga poin analogi di atas dapat dijelaskan bahwa keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan oleh faktor berpengaruh, tahapan dan pengambil keputusan. Pembagian tahapan sendiri ditentukan oleh faktor faktor yang diduga memiliki andil kuat dalam pertimbangan para pengambil keputusan.

3 73 Berdasarkan penjelasan tersebut, maka paradigma yang digunakan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dijelaskan melalui Gambar IV.2 berikut: Gambar IV.2 Paradigma Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Keterangan : X1 : Faktor - Faktor Berpengaruh dalam Outsourcing Teknologi Informasi. X2 : Tahapan dan Pengambil Keputusan dalam Outsourcing Teknologi Informasi. Y : Kualitas Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Organisasi r1 : Hubungan antara Y dan X1 r2 : Hubungan antara Y dan X2 r3 : Hubungan antara X1 dan X2 Penjelasan Gambar IV.2 menunjukkan bahwa kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi dipengaruhi oleh dua variabel yaitu faktor - faktor berpengaruh serta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi. Hubungan yang terjadi diantara ketiga variabel merumuskan tiga masalah deskriptif yang berasal dari satu variabel independen (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) dan dua variabel terikat (faktor - faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi beserta tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi). Beberapa rumusan masalah dari hubungan ketiga variabel dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumusan masalah deskriptif: 1. Apa saja faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi? 2. Apa saja tahapan dan siapa saja pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi?

4 74 3. Bagaimana cara mengukur kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? b. Rumusan masalah asosiatif: 1. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? 2. Bagaimana pengaruh tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi terhadap kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi? 3. Bagaimana pengaruh faktor pertimbangan dalam outsourcing teknologi informasi terhadap penentuan tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi atau sebaliknya? Berdasarkan pembagian rumusan masalah maka ketiga rumusan masalah deskriptif diselesaikan dengan t-test satu sampel dan rumusan masalah asosiatif korelasi sederhana diselesaikan dengan korelasi Pearson Product Moment(r). Beberapa hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut: a. Hipotesis Deskriptif: 1. Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. 2. Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. 3. Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. b. Hipotesis Asosiatif: 1. Terdapat hubungan positif antara X 1 dan Y 2. Terdapat hubungan positif antara X 2 dan Y 3. Terdapat hubungan positif antara X 1 dan X 2

5 75 Dalam rangka menguji hipotesis digunakan statistik sebagai berikut: a.1 Ho: ρ 70% dan Ha: ρ < 70% a.2 Ho: ρ 70% dan Ha: ρ < 70% a.3 Ho: ρ 70% dan Ha: ρ < 70% b.1 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ 0 b.2 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ 0 b.3 Ho: ρ = 0 dan Ha: ρ 0 IV.1.2 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebar melalui . Populasi yang dituju dalam uji validasi adalah personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang teknologi informasi, khususnya outsourcing. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dimana setiap anggota sample dalam populasi diambil secara acak. Untuk perancangan instrumen uji validasi, masing - masing variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis diukur dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert menggunakan hirarki penilaian dari responden mengenai variabel yang diukur. Pengukuran dilakukan melalui beberapa indikator yang dibagi dalam beberapa instrumen atau pertanyaan. Pembagian detil dari tiap variabel dapat dilihat pada Tabel IV.1 berikut: Tabel IV.1 Penyebaran Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi Variabel Penelitian Indikator No Item Instrumen Keputusan outsourcing teknologi informasi Pengalaman responden, Sejarah outsourcing organisasi, sasaran dan risiko outsourcing 4,5,6a,6b,6c,7,8

6 76 Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi Faktor yang dipertimbangkan 9a-9h Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi Urutan tahapan, Faktor berpengaruh pada tiap tahapan, pengambil keputusan 10a-10e, 11,12a-12e,13a- 13e,14a-14e Tiap instrumen memiliki nilai berbeda dalam tujuannya mengukur kevalidan hipotesa yang dirumuskan. Detil item dan penilaian dari tiap instrumen dapat dilihat pada Lampiran D. IV.1.3 Analisis Data Analisis data menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk menguji hipotesa statistik yang telah dirumuskan sebelumnya. Dari hasil pengumpulan data, didapatkan data hasil penelitian untuk tiap tiap variabel berdasarkan item dan bobot penilaiannya. Rekap hasil pengumpulan data untuk setiap variabel dapat dilihat pada Lampiran E. Pada Tabel IV.2 ditunjukkan kumpulan data untuk variabel faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi (X 1 ), tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi (X 2 ), serta kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi (Y). Hasil penghitungan juga menghasilkan jumlah bobot tiap tiap(σ), rata rata(mean), serta simpangan baku (s), yang diperlukan untuk menghitung validasi hipotesis yang telah dirumuskan.

7 77 Tabel IV.2 Rangkuman Data untuk Variabel Penelitian Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi No X 1 X 2 Y Σ=285, mean X1=25,9 S=2,234 Σ=679, mean X2=61,72 S=4,49 Σ=571, mean Y=51,9 S=4,58 IV Pengujian Hipotesis Deskriptif Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis deskriptif yaitu: a.1 Faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. a.2 Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi menurut responden meliputi sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. a.3 Keputusan outsourcing teknologi informasi ditentukan sedikitnya (70%) dari kriteria yang digunakan dalam model. Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan t-test satu sampel dengan langkah sebagai berikut: 1. Menghitung skor ideal untuk tiap variabel: a. Skor ideal untuk tahapan dan keputusan = 352 dengan rata rata = 352:11=32 b. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 1078 dengan rata rata = 1078:11=98

8 78 c. Skor ideal untuk faktor berpengaruh = 770 dengan rata rata = 770:11=70 2. Menentukan nilai yang dihipotesiskan dan hasil uji validasinya: a. Nilai yang dihipotesiskan dalam faktor berpengaruh adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 32 = 22,4. Hasil survey menunjukkan nilai 285:11=25,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria faktor berpengaruh yang digunakan dalam model adalah valid. b. Nilai yang dihipotesiskan dalam tahapan dan pengambil keputusan adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 98 = 68,6. Hasil survey menunjukkan nilai 679:11=61,7, atau lebih kecil dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria tahapan dan pengambil keputusan yang digunakan dalam model adalah tidak valid. c. Nilai yang dihipotesiskan dalam kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi adalah paling sedikit 70%, yang berarti 0,70 x 70 = 49. Hasil survey menunjukkan nilai 571:11=51,9, atau lebih besar dari nilai yang dihipotesiskan. Hal ini menunjukkan kriteria kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi yang digunakan dalam model adalah valid. IV Pengujian Hipotesis Asosiatif Seperti telah dikemukakan sebelumnya, terdapat tiga hipotesis asosiatif yaitu: b.1 Terdapat hubungan positif antara X 1 dan Y b.2 Terdapat hubungan positif antara X 2 dan Y b.3 Terdapat hubungan positif antara X 1 dan X 2 Untuk menguji ketiga hipotesis tersebut digunakan korelasi Pearson Product Moment(r) dengan Rumus II.2 pada data Lampiran F, maka didapatkan hasil sebagai berikut: a. Korelasi antara X 1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) adalah atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan menengah.

9 79 b. Korelasi antara X 2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) dan Y (kualitas keputusan outsourcing teknologi informasi) adalah atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan positif dengan tingkat hubungan sangat rendah. c. Korelasi antara X 1 (faktor berpengaruh dalam outsourcing teknologi informasi) dan X 2 (tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi) adalah atau kedua variabel tersebut memiliki hubungan negatif (tidak memiliki hubungan) IV.1.5 Kesimpulan Uji Validasi Dari hasil analisa statistik dalam menguji kevalidan pemodelan outsourcing teknologi informasi, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor berpengaruh yang digunakan sesuai atau digunakan juga di Indonesia dalam mempertimbangan keputusan outsourcing teknologi informasi. 2. Pengambil keputusan pada tiap tahapan pemodelan outsourcing teknologi informasi dianggap tidak sesuai untuk Indonesia 3. Kriteria kualitas pertimbangan pelaksanaan outsourcing teknologi informasi telah sesuai dengan kriteria di Indonesia. 4. Kualitas pertimbangan outsourcing teknologi informasi terbukti memang dipengaruhi oleh faktor yang dipertimbangkan, tahapan, dan pengambil keputusan dalam model. 5. Pembagian pengambil keputusan berdasarkan faktor berpengaruh dirasa tidak sesuai menurut pendapat responden. Untuk mengetahui hasil pengujian terhadap model secara detil, pengujian tiap item dapat dilihat pada tabel IV.3 berikut ini:

10 80 Tabel IV.3 Detil Hasil Uji Validasi Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Poin Hasil Pemodelan Hasil Uji Validasi Indikator Kesimpulan Keputusan outsourcing teknologi informasi Faktor faktor berpengaruh yang diperlukan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi Ditentukan oleh faktor berpengaruh yang digunakan, tahapan yang dilalui dan pengambil keputusan Risiko Teknologi Biaya Kompetensi Sumber daya Terdapat korelasi positif (valid) Pengujian hipotesis b1 dan b2 Instrumen 9.a Instrumen 9.b Instrumen 9.c Instrumen 9.d Instrumen 9.e Keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia ditentukan juga oleh faktor, tahapan, dan pengambil keputusan dalam model. Faktor risiko dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Faktor teknologi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Faktor biaya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Faktor kompetensi dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Faktor sumber daya dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Aset Instrumen 9.f Faktor aset dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia

11 81 Lingkungan Setuju kurang dari 70% (tidak valid) Instrumen 9.g Faktor lingkungan tidak digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Urutan tahapan outsourcing teknologi informasi Keputusan outsourcing teknologi informasi Pemilihan aktifitas teknologi informasi yang di-outsource Penentuan sumber daya yang diperlukan dalam outsourcing Pembagian Tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi Suplier 1. Analisa kebutuhan organisasi 2. Pemilihan aktifitas 3. Pemilihan rekan Dilakukan tingkat tinggi organisasi Dilakukan tingkat menengah organisasi Dilakukan tingkat bawah organisasi Dilakukan berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan Setuju kurang dari 70% (tidak valid) Setuju kurang dari 70% (tidak valid) Setuju kurang dari 70% (tidak valid) Terdapat korelasi negatif(tidak valid) Instrumen 9.h Instrumen 11 Instrumen 12 Instrumen 13 Instrumen 14 Pengujian hipotesis b3 Faktor suplier dapat digunakan dalam pertimbangan outsourcing teknologi informasi di Indonesia Urutan tahapan dalam model cocok untuk digunakan di Indonesia. Pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat tinggi organisasi. Pemilihan aktifitas outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat menengah organisasi. Pemilihan sumber daya outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak harus dilakukan tingkat bawah organisasi. Tahapan dan pengambil keputusan outsourcing teknologi informasi di Indonesia tidak dibagi berdasarkan faktor pertimbangan yang digunakan

12 82 IV.2 Usulan Perbaikan Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Berdasarkan uji validasi terhadap model, maka dapat diusulkan beberapa perbaikan sebagai berikut: 1. Faktor lingkungan yang dipertimbangkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi dapat dihilangkan (sub proses 9), karena berdasarkan uji validasi kurang umum digunakan di Indonesia. 2. Perlu dilakukan penelitan lebih lanjut untuk mengetahui pengambil keputusan dalam tiap tahapan outsourcing teknologi informasi di Indonesia. Hasil uji validasi menunjukkan organisasi di Indonesia tidak setuju dengan pembagian pengambil keputusan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi di Indonesia. 3. Pembagian tahapan dan pengambil keputusan dalam outsourcing teknologi informasi dapat dilakukan tanpa memperhatikan faktor yang berpengaruh. Hal ini disebabkan berdasarkan hasil uji validasi, tidak terdapat adanya korelasi positif antara kedua variabel tersebut. Dari beberapa usulan perbaikan yang diberikan, usulan perbaikan pertama dapat langsung diterapkan dalam pemodelan outsourcing teknologi informasi, yaitu dengan memperbaiki fungsi dan pelaksanaan sub proses 9, dimana sub proses tersebut tidak perlu menggunakan pertimbangan suatu framework, karena faktor lingkungan yang terlibat tidak umum digunakan di Indonesia. Hasil perbaikannya dapat dilihat pada Gambar IV.3 berikut ini:

13 83 Mulai Sub Proses 1: Memilih Kandidat Aktifitas Proses 1: Seleksi Kandidat Aktifitas Sub Proses 2: Analisa Pasar Sub Proses 3: TAHAP 1 Sub Proses 4: Analisa Risiko Sub Proses 5: Menentukan Sasaran Proses 2: Pertimbangan Manfaat dan Risiko Sub Proses 6: Evaluasi Biaya Perlu dilakukan? Tidak Selesai Ya Sub Proses 7: Analisa Aktifitas Sub Proses 8: Memilih Aktifitas Proses 3: Pemilihan Aktifitas Proses 4: Evaluasi Sub Proses 9: Evaluasi Organisasi Sub Proses 10: Resolusi Konflik TAHAP 2 Sub Proses 11: Evaluasi HR Aktifitas layak ditemukan? Tidak Ya TAHAP 3 Sub Proses 12: Sumber Daya Aktifitas Proses 5: Analisa Sumber Daya Sub Proses 13: Penetapan Kebutuhan Sumber Daya Sub Proses 14: Sub Proses 15.1: Sumber Daya Suplier Proses 6: Analisa Suplier Sub Proses 16: Pemilihan Suplier Sub Proses 15.2: Prediksi Sikap Suplier Rekan cocok ditemukan? Tidak Selesai Ya Outsourcing Dilakukan Keterangan : Keputusan Proses Kondisi Sub Proses Framework Sub Proses diluar Framework Gambar IV.3 Hasil Perbaikan Model Keputusan Outsourcing Teknologi Informasi

14 84 Gambar IV.3 menunjukkan bahwa model keputusan outsourcing teknologi informasi tidak mengalami banyak perubahan. Pengambilan keputusan tetap melalui enam proses utama dan enam belas sub proses. Perbedaan hanya terdapat pada sub proses 9, dimana penggunaan Agency Cost untuk faktor lingkungan dihilangkan karena tidak terlalu dibutuhkan di Indonesia. Sub proses 9 pada akhirnya tetap menjadi bagian proses 4 (Evaluasi), namun dipindahkan menjadi subproses yang tidak menggunakan framework.

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional penelitian ini yaitu: Untuk dapat memperoleh informasi berkualitas yang up-to-date, akurat, dan terpercaya. Kerahasiaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian, sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen

Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen 69 Bab IV Perancangan dan Evaluasi Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen IV.1 Perancangan Framework Arsitektur Pengelolaan Kompetensi Dosen Berdasarkan Perspektif Zachman Pada bab IV, telah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 65 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tujuan Peneitian T1 T T3 T4 T5 T6 T7 Jenis Penelitian Deskritif Deskritif Deskritif Deskritif Asosiatif Asosiatif Asosiatif Desain Penelitian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2014:6) metode penelitian adalah Cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid yang bertujuan dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir. Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pikir. Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori BAB 3 METODOLOGI 3.1 Kerangka Pikir Kerangka pikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang memakai desain asosiatif dan kausal, yaitu dengan melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang mempengaruhi kepuasan pemakai jasa Warnet. Untuk itu dalam penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Sriwijaya Perkasa Malang, dengan alamat Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang. 3. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dari pembaca, maka akan dijelaskan pengertian dari variabel-variabel tersebut sehingga terdapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan metode penelitian kuantitatif, metode penelitian kuantitatif menurut Ardianto (2011: 47) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif

Desain Penelitian. Metode yang Digunakan. Deskriptif. Asosiatif. Deskriptif. Asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan, khususnya karyawan PT Unipara Express. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian (00:61) Definisi variabel menurut Indriantoro dan Supomo Variabel adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

Metode Penelitian Kuantitatif

Metode Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metode Penelitian Kuantitatif Uji Validitas dan Reabilitas Fakultas Ilmu Komunikasi Drs. Saefudin, M.Si Program Studi Periklanan Pengertian Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.pendekatan kuantitatif menurut Sugiyono (2009:14) dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (00:160) Penentuan dan pemilihan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN

BAB III METODE PENELTIAN BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian yang saya gunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif. Menurut Sekaran dan Bougie (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bentuk, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai suatu penelitian survey. Survey merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar dan data yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan kerangka kerja untuk merinci hubungan hubungan antar variabel dalam satu kajian. Untuk menetapkan metode penelitian dalam praktek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 Pada Bab III ini membahas tentang semua aktivitas yang dilakukan dari awal hingga akhir. Berikut adalah gambar 3.1 tentang alur penelitian pada tugas akhir ini TAHAP AWAL

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Winiharto yang beralamat di Prisma Kedoya Plaza Blok C No.6 Jl. Raya Pejuangan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11530.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu kerangka kerja yang digunakan dalam melaksanakan suatu penelitian. Adapun desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan statistik deskriptif. Jenis penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Metodologi penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2013:01).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Equity Securities Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian ex-post facto. Karena penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu aset dan elemen yang penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri ikut menentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini.

III. METODE PENELITIAN. perusahaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian ini. 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa teknik yaitu: 1. Wawancara, yaitu dengan mengajukan pertanyaan secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu, dengan kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengam paradigm positivistik untuk melihat fenomena yang ada, kemudian dibandingkan dengan

Lebih terperinci

Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi

Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Bab III Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi III.1 Langkah Pemodelan Outsourcing Teknologi Informasi Beberapa framework yang telah dijelaskan di bab II digunakan untuk menjelaskan praktek dan sudut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 3.1.1 Kepemimpinan merupakan hubungan antara seseorang dengan orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

BAB III METODE PENELITIAN. terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan peneliti adalah Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan

BAB III METODE PENELITIAN. Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di wilayah kelurahan Ketawanggede, kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Pemilihan lokasi dilakukan dengan pertimbangan karena lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DAN YAMAHA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG

ANALISIS PERBANDINGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DAN YAMAHA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG ANALISIS PERBANDINGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA DAN YAMAHA DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA KALIMALANG Nama : Fidyah Anggraeni Npm : 13213444 Kelas : 3EA21 Fakultas : Ekonomi

Lebih terperinci

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014.

3. Belum ada yang meneliti tentang kesadaran gender siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Bandung tahun ajaran 2013/2014. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 15 Bandung. Sekolah ini beralamat di Jalan Dr. Setiabudhi No

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Analisis deskriptif ini menyatakan variabel penyebab dan varibel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan objek yang 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu, Lokasi dan Objek Penelitian Waktu penelitan pada bulan Januari s.d Februari, Lokasi penelitian yang akan diteliti adalah PT. Mandiri Tunas Finance, Serpong, sedangkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang digunakan adalah Cross-sectional, yaitu sebuah studi yang dapat dilakukan dengan data

Lebih terperinci

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Agar penelitian ini lebih terarah serta sesuai dengan tujuan yang diinginkan, penulis menggunakan metode kuantitatif untuk mengolah data yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian. 3.1 Studi Lapangan BAB 3 METODOLOGI 3.1 Studi Lapangan Gambar 3.1 FlowChart Metodologi Penelitian 74 Dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan keterangan secara langsung yang dilakukan melalui: a. Observasi Pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, objek adalah hal, perkara, atau orang menjadi pokok pembicaraan; dijadikan sasaran diteliti, diperhatikan. Objek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat eksplanatif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang dimaksudkan untuk menemukan dan mengembangkan teori, sehingga hasil atau produk

Lebih terperinci

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat

BAB III Metodologi penelitian. objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Suska Riau. Dengan alamat 34 BAB III Metodologi penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Dalam penulisan propsal skripsi ini penulis mengambil lokasi di Pekanbaru dengan objek penelitian pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan pendekatan deskritif analisis pada tempat yang diteliti yaitu Bank BNI Syariah Kantor Kas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian dari segi metode, dan penelitian ini menggunakan metode survey. Metode survey digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 9 Garut yang beralamatkan di Jalan Raya Bayongbong Km.07 Desa Panembong Tlp. (0262) 4772522 Garut. B. Metode Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 006;160). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Rangkuti (2004, p15), yang dimaksud dengan Desain Penelitian adalah kerangka atau framework untuk mengadakan penelitian. Di dalamnya tercakup penjelasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini merupakan Basic Researh karena hasil dari penelitian ini berfungsi sebagai pengembangan

Lebih terperinci

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja

sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas Kerja 41 Menurut Sugiyono (2010 : 93) menjelaskan hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Motivasi Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Produktivitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci