MAROS DALAM ANGKA 2010 Maros in Figures 2010

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAROS DALAM ANGKA 2010 Maros in Figures 2010"

Transkripsi

1

2 MAROS DALAM ANGKA 2010 Maros in Figures 2010 ISSN : No. Publikasi : Publication Number Katalog BPS : BPS Katalogue Ukuran Buku Book Size Halaman Number of Pages Naskah Manuscript Penyunting Editor Gambar Kulit Cover Desaing Diterbitkan Oleh Published By : 21 cm x 15 cm : xxv halaman pages : BPS Kabupaten Maros BPS Statistics Maros Regency : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik The Processing Integration and Statistics Disemenation Division : Bidang Integrasi Pengolahan dan Disemenasi Statistik The Processing Integration and Statistics Disemenation Division : BPS Kabupaten Maros BPS Statistics Maros Regency Dicetak Oleh : Printed By Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya My be cited with reference to the source i

3 Kata Pengantar KATA PENGANTAR KEPALA BPS KABUPATEN MAROS Buku Kabupaten Maros Dalam Angka 2010 ini adalah merupakan penerbitan statistik tahunan yang ke dua puluh delapan yang menyajikan data tentang berbagai sektor, yang menyangkut bidang sosial, ekonomi, pemerintahan dan lainnya. Data yang disajikan dalam buku ini diperoleh dari berbagai sumber, baik yang bersifat data primer, seperti sensus dan survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, maupun data sekunder dari berbagai Instansi, Dinas, Jawatan, di Kabupaten Maros. Kepada semua pihak yang telah membantu keberhasilan penerbitan buku ini, terutama Pemerintah Daerah Kabupaten Maros, kami sampaikan ucapan terima kasih. Dan akhirnya saran dan tanggapan dari semua pihak sangat kami hargai untuk perbaikan publikasi berikutnya. Maros, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros DR. PATAHILLAH ASBA, SH., MH. NIP Maros Dalam Angka 2010 iv

4 Kata Pengantar PREFACE CENTRAL BOARD STATISTICS OF MAROS DIRECTOR Maros in Figures 2010 is the 28th annual statistics publication, presents data of various sectors such as social, economic, government and others presenting. The data presented in this book are compiled from many sources either the result of census and surveys done by Central Board of Statistic, or of the secondary ones taken from various agencies, offices, governmental, and privates institution with in Maros Regency. To those sides who have given their assistance in succeeding this publication, especially the government of Maros Regency we express deeply appreciation. Finally, suggestion and constructive idea are highly appreciated to improve the next publication. Maros, August 2010 Central Board Statistics of Maros Director, DR. PATAHILLAH ASBA, SH., MH. NIP Maros Dalam Angka 2010 v

5 DAFTAR ISI contents Halaman Page Sambutan Kepala Bappeda Kabupaten Maros Reception bydirector of Bappeda of Maros... Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Maros Preface by the Director of BPS of Maros... Daftar Isi Content... Daftar Gambar List of Figure... Daftar Tabel List of Table... Pejelasan Umum Explanatary Notes... Undang-undang... ii iii v vii viii xx xxi 1. Kondisi Geografis dan Iklim Geographical Condition and Climate Pemerintahan Government Penduduk dan Tenaga Kerja Population and Employment Sosial Social Pertanian ii

6 Agriculture Perndustrian, Pertambangan, Energi dan Konstruksi Manufacturing, Energi and Konstruksi Transportasi, Komunikasi dan Pariwisata Transportation, Comunication and Tourism Keuangan dan Harga-harga Finance and Prices Pendapatan Regional Regional Income iii

7 DAFTAR TABEL List of Table 1 KONDISI GEOGRAFIS Geographical Condition Halaman Page Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan Tahun 2009 Area of Territory by Districts and Subdistricts/Villages, Posisi dan Tinggi Wilayah di Atas Permukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan Tahun 2009 Position and High of Territory by Districts, Jarak dari Ibukota Kabupaten/Kota ke Ibukota Kecamatan Tahun 2009 Distance from Capital of Districts to Capital of Regency, Jarak Antar Ibukota Kecamatan Tahun 2009 Distance Between Capital of District of Year Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun 2009 Distance from Capital of District to Villages, Rata-rata Suhu Udara dan Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009 Average of Themperature and Relative Humadity by Months, Rata-rata Kelembaban Relatif Setiap Bulan Tahun 2009 Average of Temperature and Relative Humadity by Months, iv

8 1.1.8 Rata-rata Tekanan Udara dan Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun 2009 Average of Atmospheric Pressure and Wind Velocity by Months, Rata-rata Kecepatan Angin Setiap Bulan Tahun 2009 Average of Wind Velocity by Months, Rata-rata Hujan, Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Setiap Bulan, Tahun 2009 Average of Rainfall, Number of Rainy and Irradianting of Sum by Months, PEMERINTAHAN Government Banyaknya Desa/Kelurahan, Lingkungan, Dusun, Rukun Warga/Rukun Kampung menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village s Classification Banyaknya Desa/Kelurahan menurut Kecamatan dan Klasifikasi Desa 2009 Number of Villages/Subdistrics by Districts and Village s Classification Klasifikasi Perkembangan Desa/Kelurahan di Kabupeten Maros Tahun 2009 Village Development Classification in Maros Regency, Banyaknya Anggota DPRD menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Member of Provincial and Regional Parliament by Party and Sex v

9 2.2.2 Banyaknya Anggota DPRD menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Member of Pronvicial and Regional Parliament by Grade of Education and Sex Banyaknya Akta Kelahiran yang Dikeluarkan menurut Bulan Tahun Number of Bird Certificate by Month, Banyaknya Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang Dikeluarkan Menurut Kecamatan, Number of Estabilished in Building Licenses by Distric, Banyaknya Sertifikat Tanah yang Dikeluarkan menurut Jenis Hak Atas Tanah Tahun 2009 Number of Land Sertificate by Right of The Land, Banyaknya Perkara yang Diterima dan Diselesaikan menurut Bulan Bulan Tahun 2009 Number of Prisoner by Month, Sex and Class of Ages, Banyaknya Personil Pertahanan Sipil Menurut Jenisnya dan kecamatan Tahun Kegiatan Pengukuran dan Pendaftaran Tanah Kantor BPN Kabupaten Maros Tahun PENDUDUK Population Tingkat Kepadatan Penduduk menurut Kecamatan Tahun 2009 Density of Population by District, vi

10 3.1.2 Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Number of Populatin by Sex and District, Banyaknya Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Number of Population by Age Group and Sex Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Kewarganegaraan Tahun 2009 Number of Population by District and Citizenship Banyaknya Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Tahun 2009 Number of Population by District and Regional Banyaknya Karyawan yang Terdaftar Pada Dinas PMD dan Tenaga Kerja Menurut Sektor Menurut Sektor/Lapangan Usaha dan Jenis Kelamin di Kabupaten Maros 37 4 SOSIAL Social Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Taman Kanakkanak menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Nursery Schools by Regency, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers, and Pupils of Primary Schools by Regency, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Junior High Schools by Regency, vii

11 4.1.4 Banyaknya Sekolah Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Negeri menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Senior High Schools by Regency, Banyaknya Sekolah Guru dan Murid Sekolah Dasar (SD) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Primary Schools by Regency, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Junior High Schools by Regency, Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) Swasta menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Schools, Teachers and Pupils of Private Senior High Schools by Regency, Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Dasar (SD) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Number of Graduated in Primary School by District, State of Schools and Sex, Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Number of Graduated in Junior High Schools by District, State of School and Sex, Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) menurut Kecamatan, Status Sekolah dan Jenis Kelamin Tahun 2009 viii

12 Number of Graduated in Senior High School by District, State of School and Sex, Banyaknya Lulusan Murid Sekolah Luar Biasa (SLB), SMP Terbuka, Paket B, dan Paket C menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2009 Number of Graduated in Extraordinary School, Nonformal Junior High School, B Package, C Package by Distric and Sex, Banyaknya Perpustakaan Sekolah menurut Kecamatan dan Level Sekolah Tahun 2009 Number of School Library by Distric and School Level, Banyaknya Dosen dan Mahasiswa menurut Perguruan Tinggi Tahun 2009 Number of Lecture and Student by College, Banyaknya Murid Taman Kanak-kanak Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Murid Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Murid Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Murid Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode ix

13 Banyaknya Guru Taman Kanak-kanak Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Guru Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Guru Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Guru Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode ,1.23 Banyaknya Sekolah Dasar/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Sekolah Menengah Pertama/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Sekolah Menengah Atas/Sederajat Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros Periode Banyaknya Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Health Fasilities by Districtts, Banyaknya Anak Lahir Hidup dan Lahir Mati menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Life Born and Still Born by District, x

14 4.2.3 Banyaknya Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi menurut Kecamatan dan Jenis Imunisasi Tahun Banyaknya Wanita Berumur Tahun dan Berstatus Kawin yang Sedang Menggunakan/ Memakai Alat KB menurut Kecamatan Tahun Banyaknya Akseptor KB menurut Kecamatan dan Alat Kontrasepsi yang Digunakan Tahun 2009 Number of KB Acceptors by Distric and Type of Contraception Used, Banyaknya Keluarga Prasejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III Menurut Kecamatan Di Kabupaten Maros, Banyaknya Tempat Peribadatan menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of House of Worship place by Distric, Jema ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah Suci menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun Jema ah Haji yang Diberangkatkan ke Tanah Suci menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun PERTANIAN Agriculture Luas Lahan Sawah Dirinci menurut Jenis Pengairan dan Kecamatan (ha) Area of Wetland by Districts and Type of Irrigation (Ha) 82 xi

15 5.1.2 Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Tanaman Pangan Tahun Harvested Area, Production, and Productivities of Secondary Food Crops Maize, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi (Padi Sawah dan Padi Ladang) menurut Kecamatan Tahun 2009 Harvested Area, Production, and Productivities of Paddy by Type and Districts, Luas Panen, Produksi, dan Produkstivitas Jagung dan Kedelai menurut Kecamatan Tahun 2009 Harvested Area, Production, and Productivities of Maize and Soyabeans by Districts, Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Kacang Tanah dan Kacang Hijau menurut Kecamatan Tahun 2009 Harvested Area, Production, and Productivities of Peanuts and Small Green Pea by Districts, Luas Panen Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2009 (ha) Harvested Area of Vegetables by District and Type of Vegetables, Produksi Tanaman Sayuran menurut Kecamatan dan Jenis Sayuran Tahun 2009 (Ton) Production of Vegetables by District and Type of Vegetables, Produksi Buah-buahan menurut Kecamatan dan Jenis Buah Tahun 2009 (ton) Production of Fruits by District and Type of Fruits, xii

16 5.2.4 Produksi Tanaman Obat-obatan menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Tahun 2009 (kg) Number of Herbal Plants by District and Type, Produksi Tanaman Hias menurut Kecamatan dan Jenis Tanaman Tahun 2009 (tangkai) Product of Decorated Plant by District and Type, Luas Kawasan Hutan menurut Kecamatan Tahun 2009 (ha) Forest Area by Districts, Produksi Kayu Hutan menurut Jenis Produksi Tahun (m3) Woods Productions by production Type and Years Populasi Ternak menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2009 (ribu ekor) Number of Livestocks by District and Type of Livestocks, Populasi Unggas menurut Kecamatan dan Jenis Unggas Tahun 2009 (ribu ekor) Number of Poultries by District and Type of Poulries, Ternak yang Dipotong menurut Kecamatan dan Jenis Ternak Tahun 2009 Number of Slaughtered Livestock by District and Type of Livestock, Rumahtangga Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Sub Sektor Tahun Number of Fishery Households by District and Subsector, xiii

17 5.5.2 Produksi Perikanan Tangkap menurut Kecamatan dan Sub Sektor Tahun Product of Fishery by District and Subsector, Luas Perahu/Kapal menurut Kecamatan dan Jenis Kapal Tahun 2009 Number of Ship/Boat by District and Type of Boat, Rumah Tangga Perikanan Budidaya menurut Kecamatan dan Jenis Budidaya Tahun 2009 Number of Fishery Household by District and Type of Fishery, Produksi Perikanan Budidaya menurut Kecamatan dan Jenis Budidaya Tahun 2009 Production of Fishery by District and Type of Fishery, INDUSTRI - industry Perusahaan menurut Kode Industri dan Golongan Industri Tahun 2009 Number of Company by Industry Code and Classification of Industry, Banyaknya Tenaga Kerja menurut Kode Industri dan Golongan Industri Tahun 2009 Number of Worker by Industry Code and Classification by Industry, Banyaknya Perusahaan menurut Kecamatan, Bentuk Badan Hukum Tahun 2009 Number of Company by District and Shap Of Law, xiv

18 6.1.4 Banyaknya Perusahaan yang Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan menurut Kecamatan Tahun 2009 Number of Estabilishment which Have Trade Lincence by District, Pertambangan Bahan Galian Golongan C Daya Terpasang, Produksi, dan Distribusi Listrik PT. PLN (Persero) pada Cabang/Ranting PLN menurut Tahun Banyaknya Pelanggan Listrik menurut Kecamatan Tahun Banyaknya Pelanggan PDAM menurut Jenis Konsumen Tahun Number of PDAM Costumers by Type, Banyaknya Air Minum yang Disalurkan menurut Jenis Konsumen Tahun Number of Water which distribution by costumers type, TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI transportation and communication Panjang Jalan menurut Pemerintahan yang Berwenang Tahun (km) Length of The Road by The Competent of Government Panjang Jalan menurut Jenis Permukaan Tahun (km) Panjang Jalan menurut Kondisi Permukaan Tahun (km) 113 xv

19 7.1.4 Banyaknya Kendaraan Bermotor menurut Kendarann tahun Lalu Lintas Penumpang dan Barang Angkutan Udara Penerbangan Dalam dan Luar Negeri Tahun Passanger and Goods Air Traffict of Domestic and Internasional, Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara Hasanuddin, Tahun 2009 (Domestik) Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandara Hasanuddin, Tahun 2009 (Internasional) Produksi Pos menurut Jenisnya Tahun 2009 Number of Pos Product by Species, Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan di Kabupaten Maros, Tahun Banyaknya Surat Pos yang Diserahkan dan yang diposkan Kantor Pos di Kabupaten Maros, Tahun Lalu Lintas Wesel Pos Kantor Pos di Kabupaten Maros, Tahun Lalu Lintas Giro Pos Kantor Pos di Kabupaten Maros, Tahun Pariwisata Tourism Banyaknya Hotel menurut Kecamatan Tahun Number of Hotels by Distric, xvi

20 8.1.2 Banyaknya Rumah Makan/Restoran menurut Kecamatan Tahun Number of Restoran by District, Akomodas, Kamar dan Tempat Tidur yang Tersedia menurut Kecamatan Tahun Accomodation, Room and Bed Which Available by District, Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Akomodasi Lainnya menurut Kecamatan (persen) Tahun Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Dalam Negeri Menurut Kecamatan (hari) Tahun Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada Kolam Renang Bantimurung, di Kabupaten Maros Tahun Banyaknya Pengunjung dirinci Perbulan pada TPS leang-leang Bantimurung, di Kabupaten Maros Tahun KEUANGAN DAN HARGA-HARGA Finance and Price Posisi Kredit BRI Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BRI Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) 134 xvii

21 9.1.3 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BNI Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BRI Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung dan Nilai Dana Menurut Jenis Simpanan di BNI Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung BRI Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BRI Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung BNI Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BNI Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Uang Pinjaman dan Pelunasan Kredit Menurut Bulan di Pegadaian Cabang Maros Banyaknya Barang Jaminan dan Yang Dilelang serta Sisa Kredit Pinjaman yang Belum Dilunasi Menurut Bulan di Pegadaian Cabang Maros Posisi Kredit BPR Niaga Madani Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) 146 xviii

22 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BPR Niaga Madani Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BPR Niaga Madani Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung BPR Niaga Madani Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BPR Niaga Madani Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Posisi Kredit Bank Tabungan Negara Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Tabungan Negara Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Posisi Kredit BTPN Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) 156 xix

23 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada BTPN Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di BTPN Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung BTPN Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada BTPN Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Posisi Kredit Bank Sulsel Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Sulsel Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung dan Nilai Tabungan Menurut Jenis Tabungan di Bank Sulsel Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung Bank Sulsel Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Sulsel Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Posisi Kredit Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Per 31 Desember, (Dalam Ribuan Rupiah) 166 xx

24 Banyaknya Dana Perbankan dari Masyarakat Menurut Jenis Tabungan pada Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Tahun 2009 (dalam ribuan rupiah) Banyaknya Penabung Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Tahun Banyaknya Dana Yang Terhimpun pada Bank Sulsel Syariah Cabang Maros Tahun (dalam ribuan rupiah) Perkembangan Harga Beras Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg) Perkembangan Harga Ikan Asin Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg) Perkembangan Harga Minyak Goreng Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Liter) Perkembangan Harga Gula Pasir dan Gula Merah Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan) Perkembangan Harga Daging Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Kg) Perkembangan Harga Unggas Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan) Perkembangan Harga Bawang Di Kabupaten Maros Tahun 2009 ( Dalam Rp/Satuan ) 176 xxi

25 9.2.8 Perkembangan Harga Lombok Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan ) Perkembangan Harga Kelapa Di Kabupaten Maros Tahun 2009 (Dalam Rp/Satuan ) Perkembangan Harga Sayur-Sayuran Di Kabupaten Maros Tahun 2009 ( Dalam Rp/Satuan ) 179 xxii

26 PENJELASAN UMUM EXPLANATORY NOTES Tanda-tanda, satuan-satuan dan lainlainnya yang digunakan dalam publikasi ini, adalah sebagai berikut : Symbol of measurement units and other acronyms which are used in this publication are as follows : 1. TANDA-TANDA 1. SYMBOLS Data tidak tersedia : - Data dapat diabaikan : 0 Tanda desimal :, Angka sementara : * Data not available : - Data negligible : 0 Decimal point :, Preliminary figures : * 2. SATUAN 2. UNITS Kilometer (km) : m Kwintal : 100 kg Metric ton : 1000 kg Ton : 1000 kg Kilometres (km) : m Quintal (ql) : 100 kg Metric ton : kg Ton :1.000 kg xxi

27 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG S T A T I S T I K DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,dan evaluasi penyelenggaraan berbagai kegiatan di segenab aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila, untuk memajukan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai citacita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ; b. Bahwa dengan memperhatikan pentingnya peranan statistik tersebut, diperlukan langkah-langkah untuk mengatur penyelenggaraan statistik nasional terpadu dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang handal, efektif, dan efisien ; c. Bahwa Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik pada saat ini tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan pembangunan nasional ; d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, b, dan c diatas, dipandang perlu membentuk Undang Undang tentang Statistik yang baru ; Mengingat : Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 ; xxi

28 Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MEMUTUSKAN : Menetapkan : UNDANG UNDANG TENTANG STATISTIK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan : 1. Statistik adalah data yang diperoleh dengan cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis serta sebagai sistem yang mengatur keterkaitan antar unsur dalam penyelenggaran statistik. 2. Data adalah informasi yang berupa angka tentang karakteristik (ciri-ciri khusus) suatu populasi. 3. Sistem Statistik Nasional adalah suatu tatanan yang terdiri atas unsurunsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk totalitas dalam penyelenggaran statistik. 4. Kegiatan statistik adalah tindakan yang meliputi upaya penyediaan dan penyebarluasan data, upaya pengembangan ilmu statistik, dan upaya yang mengarah pada berkembangnya Sistem Statistik Nasional. 5. Statistik dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas sektoral, berskala nasional, makro, dan yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab Badan. 6. Statistik sektoral adalah statistik yang pemanfaatnya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan instansi tertentu dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan pembangunan yang merupakan tugas pokok instansi yang bersangkutan. xxii

29 7. Statistik khusus adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan spesifik dunia usaha, pendidikan, sosial budaya, dan kepentingan lain dalam kehidupan masyarakat, yang penyelenggaraannya dilakukan oleh lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 8. Sensus adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan semua unit populasi di seluruh wilayah Republik Indonesia untuk memperoleh karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. 9 Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sampel untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi pada saat tertentu. 10. Kompilasi produk administrasi adalah cara pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisis data yang didasarkan pada catatan administrasi yang ada pada pemerintah dan atau mayarakat. 11. Badan adalah Badan Pusat Statistik 12. Populasi adalah keseluruhan unit yang menjadi objek kegiatan statistik baik yang berupa instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, benda, maupun objek lainnya. 13. Sampel adalah sebagian unit populasi yang menjadi objek penelitian untuk memperkirakan karakteristik suatu populasi. 14. Sinopsis adalah suatu ikhtiar penyelenggaraan statistik. 15. Penyelenggaraan kegiatan statistik adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya. 16. Petugas statistik adalah orang yang diberi tugas oleh penyelenggara kegiatan statistik unrtuk melaksanakan pengumpulan data, baik melalui wawancara, pengukuran, maupun cara lain terhadap objek kegiatan statistik. 17. Responden adalah instansi pemerintah, lembaga, organisasi, orang, dan atau unsur masyarakat lainnya yang ditentukan sebagai objek kegiatan statistik. xxiii

30 BAB II ASAS, ARAH, DAN TUJUAN Pasal 2 Selain berlandasan asas-asas pembangunan nasional, Undang-undang ini juga berasaskan : a. Keterpaduan b. Keakuratan ; dan c. Kemutakhiran Kegiatan statistik diarahkan untuk : Pasal 3 a. Mendukung pembangunan nasional b. Mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien ; c. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik; dan d. Mendukung perngembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 4 Kegiatan statistik bertujuan untuk menyediakan data statistik yang lengkap, akurat, dan mutakhir dalam rangka mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien guna mendukung pembangunan nasional. BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 5 Berdasarkan tujuan pemanfaatannya, jenis statistik terdiri atas : a. statistik dasar b. statistik sektoral ; dan c. statistik khusus. xxiv

31 Pasal 6 (1) Statistik dasar dan statistik sektoral terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undanganan yang berlaku. (2) Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan statistik khusus dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang. Bagian Kedua Cara pengumpulan Data Pasal 7 Statistik diselenggarakan melalui pengumpulan data yang dilakukan dengan cara : a. Sensus b. Survei c. Kompilasi produk administrasi ; dan d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 8 (1) Sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf a diselenggarakan sekurang kurangnya sekali dalam 10 (sepuluh) tahun oleh Badan, yang meliputi : a. sensus penduduk b. sensus pertanian; dan c. sensus ekonomi. (2) Penetapan tahun penyelenggaraan dan perubahan jenis sensus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 9 (1) Survei sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b diselenggarakan secara berkala dan sewaktu-waktu untuk memperoleh data yang rinci. (2) Survei antar sensus dilakukan pada pertengahan 2 (dua) sensus sejenis untuk menjembatani 2 (dua) sensus tersebut. xxv

32 Pasal 10 (1) Kompilasi produk administrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan memanfaatkan berbagai dokumen produk administrasi. (2) Hasil kompilasi produk administrasi milik pemerintah terbuka pemanfaatannya untuk umum, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk mengetahui dan memanfaatkan hasil kompilasi produk administrasi milik lembaga, organisasi, perorangan, dan atau unsur masyarakat lainnya dengan tetap memperhatikan hak seseorang atau lembaga yang dilindungi undang-undang. BAB IV PENYELENGGARAAN STATISTIK Bagian Pertama Statistik Dasar Pasal 11 (1) Statistik dasar diselenggarakan oleh Badan (2) Dalam menyelenggarakan Statistik dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Badan memperoleh data dengan cara : a. sensus b. survei c. Kompilasi produk administrasi; dan d. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Bagian Kedua Statistik Sektoral Pasal 12 (1) Statistik sektoral diselenggarakan oleh instansi pemerintah sesuai lingkup tugas dan fungsinya, secara mandiri atau bersama dengan Badan xxvi

33 (2) Dalam menyelenggarakan statistik sektoral, instansi pemerintah memperoleh data dengan cara : a. Sensus b. Kompilasi produk administrasi ; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (3) Statistik sektoral harus diselenggarakan bersama dengan Badan apabila statistik tersebut hanya dapat diperoleh dengan cara sensus dan dengan jangkauan populasi berskala nasional. (4) Hasil statistik sektoral yang diselenggarakan sendiri oleh instansi pemerintah wajib diserahkan kepada badan. Bagian Ketiga Statistik Khusus Pasal 13 (1) Statistik khusus diselenggarakan oleh masyarakat baik lembaga, organisasi, perorangan maupun masyarakat lainnya secara mandiri atau bersama dengan Badan (2) Dalam menyelenggarakan statistik khusus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), masyarakat memperoleh data dengan cara : a. Sensus b. Kompilasi produk administrasi ; dan c. Cara lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Pasal 14 (1) Dalam rangka pengembangan Sistem Statistik Nasional, masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 ayat (1) wajib memberitahukan sinopsis kegiatan statistik yang telah selesai diselenggarakannya kepada Badan xxvii

34 (2) Sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memuat : a. Judul b. Wilayah kegiatan statistik c. Objek populasi d. responden e. Waktu pelaksanaan f. Metode statistik g. Nama dan alamat penyelenggara ; dan h. Abstrak (3) Penyampaian pemberitahuan sinopsis dapat dilakukan melalaui pos, jaringan komunikasi data, atau cara penyampaian lainnya yang dianggap mudah bagi penyelenggara kegiatan statistik. (4) Kewajiban memberitahukan sinopsis sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak berlaku bagi statistik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan intern. BAB V PENGUMUMAN DAN PENYEBARLUASAN Pasal 15 (1) Badan berwenang mengumumkan hasil statistik yang diselenggarakannya. (2) Pengumuman hasil statistik dimuat dalam berita resmi statistik Pasal 16 Badan menyebarluaskan hari statistik yang diselenggarakannya. BAB VI KOORDINASI DAN KERJASAMA Pasal 17 (1) Koordinasi dan kerjasama penyelenggaraan statistik dilakukan oleh Badan dengan instansi pemerintah dan masyarakat, ditingkat pusat dan daerah. xxviii

35 (2) Dalam rangka mewujudkan dan mengembangkan Sistem Statistik Nasional, Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan masyarakat untuk membangun pembakuan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran. (3) Koordinasi dan kerjasama sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilaksanakan atas dasar kemitraan dan dengan tetap mengantisipasi serta menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (4) Ketentuan mengenai tata cara dan lingkup koordinasi dan kerja sama penyelenggaraan statistik antara Badan, instansi pemerintah, dan masyarakat diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 18 (1) Kerja sama penyelenggaraan statistik dapat juga dilakukan oleh Badan, instansi pemerintah, dan atau mesyarakat dengan lembaga intern nasional, negara asing, atau lembaga swasta asing sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. (2) Kerja sama penyelenggaraan statistik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) didasarkan pada prinsip bahwa penyelenggara utama adalah Badan, instansi pemerintah, atau masyarakat Indonesia. BAB VII HAK KEWAJIBAN Bagian Pertama Penyelenggara Kegiatan Statistik Pasal 19 Penyelenggara kegiatan statistik berhak memperoleh keterangan dari responden mengenai karakteristik setiap unit populasi yang menjadi objek. Pasal 20 Penyelenggara kegiatan statistik wajib memberikan kesempatan yang sama kepada masyarakat untuk mengetahui dan memperoleh manfaat dari statistik yang tersedia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. xxix

36 Pasal 21 Penyelenggara kegiatan statistik wajib menjamin kerahasiaan keterangan yang diperoleh dari responden. Pasal 22 Setiap petugas statistik Badan berhak memasuki wilayah kerja yang telah ditentukan untuk memperoleh keterangan yang diperlukan. Pasal 23 Setiap petugas statistik wajib menyampaikan hasil pelaksanaan statistik sebagaimana adanya. Pasal 24 Ketentuan mengenai jaminan kerahasiaan keterangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 berlaku juga bagi petugas statistik. Pasal 25 Setiap petugas statistik memperlihatkan surat tugas dan atau tanda pengenal, serta wajib memperhatikan nilai-nilai agama, adat istiadat setempat, tata krama, dan ketertiban umum Bagian Ketiga Responden Pasal 26 (1) Setiap orang berhak menolak untuk dijadikan responden, kecuali dalam penyelenggararaan statistik dasar oleh Badan. (2) Setiap responden berhak menolak petugas statistik yang tidak dapat memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 25. Pasal 27 Setiap responden wajib memberikan keterangan yang diperlukan dalam penyelenggaraan statistik dasar oleh Badan. xxx

37 BAB VIII KELEMBAGAAN Pasal 28 (1) Penerintah membentuk Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. (2) Badan mempunyai perwakilan wilayah di Daerah yang merupakan instansi vertikal. (3) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja Badan, sebagaimana dimasud dalam ayat (1) dan ayat (2), diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden. Pasal 29 (1) Pemerintah membentuk Forum Masyarakat Statistik yang bertugas memberikan saran dan pertimbangan di bidang statistik kepada Badan. (2) Forum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersifat non struktural dan independen, yang anggotanya terdiri atas unsur pemerintah, pakar, praktisi, dan tokoh masyarakat. Pasal 30 (1) Instansi pemerintah dapat membentuk satuan organisasi di lingkungannya untuk melaksanakan statistik sektoral. (2) Ketentuan mengenai tugas, fungsi, susunan organisasi, dan tata kerja satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur oleh instansi yang bersangkutan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Dalam penyelenggaraan statistik sektoral, satuan organisasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) harus mengadakan koordinasi dengan Badan untuk menerapkan penggunaan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran yang telah dibakukan dalam rangka pengembangan Sistem statistik Nasional. xxxi

38 BAB IX PEMBINAAN Pasal 31 Badan bekerja sama dengan instansi pemerintah dan unsur masyarakat melakukan pembinaan terhadap penyelenggara kegiatan statistik dan masyarakat, agar lebih meningkatkan kontribusi dan apresiasi masyarakat terhadap statistik, pengembangan Sistem Statistik Nasioanal, dan mendukung pembangunan nasional. Pasal 32 Dalam rangka pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31, Badan melakukan upaya-upaya sebagai berikut : a. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam penyelenggaraan statistik ; b. Mengembangkan statistik sebagai ilmu ; c. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat mendukung penyelenggaraan statistik ; d. Mewujudkan kondisi yang mendukung terbentuknya pembakuan dan pengembangan konsep, definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran dalam kerangka semangat kerja sama dengan para penyelenggara kegiatan statistik lainnya ; e. Mengembangkan sistem informasi statistik ; f. Meningkatkan penyebarluasan informasi statistik ; g. Meningkatkan kemampuan penggunaan dan pemanfaatan hasil statistik untuk mendukung pembangunan nasional ; dan h. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik. Pasal 33 Pelaksanaan pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 31 diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. xxxii

39 BAB X KETENTUAN PIDANA Pasal 34 Setiap orang yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (2) huruf a, dipidana dengan penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp ,00 ( lima puluh juta rupiah). Pasal 35 Setiap orang yang tanpa hak menyelenggarakan sensus sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 ayat (1), dipidana dengan penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp ,00 ( dua puluh lima juta rupiah). Pasal 36 (1) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau denda paling banyak Rp ,00 (dua puluh lima juta rupiah) (2) Penyelenggara kegiatan statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 21, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 5 (lima) tahun atau denda paling banyak Rp ,00 (seratus juta rupiah) Pasal 37 Petugas statistik yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 24, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,00 (lima belas juta rupiah). xxxiii

40 Pasal 38 Responden yang dengan sengaja melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 27, dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun 6 (enam) bulan atau denda paling banyak Rp ,00 (dua puluh lima juta rupiah). Pasal 39 Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah mencegah, menghalang-halangi, atau menggagalkan jalannya penyelenggaraan statistik yang dilakukan oleh penyelenggara kegiatan statistik dasar dan atau statistik sektoral, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp ,00 (seratus juta rupiah) Pasal 40 (1) Tindak pidana sebagimana dimaksud dalam Pasal 34, Pasal 36 ayat (2) Pasal 37, Pasal 38, dan Pasal 39 adalah kejahatan. (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 dan Pasal 36 ayat (1) adalah pelanggaran.` BAB XI KETENTUAN PERALIHAN Pasal 41 Semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti dengan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini. xxxiv

41 BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 42 Pada saat mulai berlakunya Undang-Undang ini, maka Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1960 tentang Sensus dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik dinyataka tidak berlaku. Pasal 43 Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Disahkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA ttd SOEHARTO xxxv

42 Diundangkan di Jakarta pada tanggal 19 Mei 1997 MENTERI NEGARA SEKRETAIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA ttd MOERDIONO LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1997 NOMOR 39 Salinan sesuai dengan aslinya SEKRETARIAT KABINET RI Kepala Biro Hukum dan Perundangundangan Salinan sesuai dengan aslinya BIRO PUSAT STATISTIK Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi ttd ttd Lambock v. Nahattands Pietojo, MSA xxxvi

43 Bab I Keadaan Geografis Tabel Luas Wilayah menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan Tahun 2009 Table Area of Territory by Districts and Subdistricts/Villages, 2009 Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area Persentase terhadap luas % Among Area of Kecamatan District (1) (2) (3) (4) (5) (6) MANDAI Kabupaten/Kota Regency Pattontongan Baji Mangai Tenrigangkae Bonto Matene Bontoa Hasanuddin MONCONGLOE Moncongloe Lappara Moncongloe Bulu Moncongloe Bonto Bunga Bonto Marannu MAROS BARU Pallantikang Baju Bodoa Baji Pamai Borikamase Bori Masunggu Majannang Mattirotasi MARUSU Pa'bentengan Temmapaduae Marumpa Tellumpocoe Bontomatene A'bulosibatang Nisombalia Kabupaten Maros dalam Angka

44 Chapter I Geographical Condition Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area Persentase terhadap luas % Among Area of Kecamatan District (1) (2) (3) (4) (5) (6) TURIKALE Taroada Kabupaten/Kota Regency Adatongeng Pettuadae Boribellaya Raya Turikale Alliritengae LAU Allepolea Soreang Marannu Bonto Marannu Maccini Baji Mattiro Deceng BONTOA Bonto Bahari Pajukukang Tunikamaseang Bontoa Salenrang Boto Lempangan Minasa Upa Tupabiring Ampekale BANTIMURUNG Kalabbirang Minasa Baji Allatengae Mattoangin Mangeloreng Leang-Leang Tukamasea Baruga Maros Regency in Figures 2010

45 Bab I Keadaan Geografis Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area Persentase terhadap luas % Among Area of Kecamatan District (1) (2) (3) (4) (5) (6) SIMBANG Bontotallasa Kabupaten/Kota Regency Tanete Simbang Jenetaesa Sambueja Samangki TANRALILI Purna Karya Lekopancing Kurusumange Sudirman D a m a i Allaere Borong Toddo Pulia TOMPOBULU Benteng Gajah P u c a k Tompo Bulu Toddolimae Bontomanai Bonto Matinggi Bonto Manurung Bonto Somba CAMBA Cenrana Timpuseng Pattiro Deceng Cempaniga Sawar Benteng Mario Pulana Pattanyamang Kabupaten Maros dalam Angka

46 Chapter I Geographical Condition Kecamatan District Desa/ Kelurahan Sub District Status D/K Luas (km2) Area Persentase terhadap luas % Among Area of Kecamatan District (1) (2) (3) (4) (5) (6) CENRANA Labuaja Kabupaten/Kota Regency Lebbotengae Laiya Cenrana Baru Limampoccoe Rompegading Baji Pamai MALLAWA Padaelo Barugae Bentenge Tellupanuae Sabila Mattampapole Batuputih Ulu Daya Samaenre Gattareng Matinggi Wanua Waru Luas Kabupaten Area of Regency Sumber : Badan Pertanahan Kabupaten Maros Source : Regional Office of National Land Board of Maros Regency 4 Maros Regency in Figures 2010

47 Bab I Keadaan Geografis Tabel Posisi dan Tinggi Wilayah Diatas Pemukaan Laut (DPL) menurut Kecamatan Tahun 2009 Table Position and High of Territory by Districts, 2009 Kecamatan District Bujur Longitude Lintang Latitude Tinggi DPL (m) High from Sea Surface (1) (2) (3) (4) Mandai ' BT 5 00' LS 5-65 Moncongloe ' BT 5 00' LS Maros Baru ' BT 5 00' LS 0-10 Marusu ' BT 5 00' LS 5-35 Turikale ' BT 5 00' LS 0-20 Lau ' BT 5 00' LS 5-38 Bontoa ' BT 5 00' LS Bantimurung ' BT 5 00' LS Simbang ' BT 5 00' LS Tanralili ' BT 5 00' LS Tompobulu ' BT 5 00' LS Camba ' BT 5 00' LS Cenrana ' BT 5 00' LS Mallawa ' BT 5 00' LS Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kab Maros Source : Regional Office of National Land Board of Maros Regency Kabupaten Maros dalam Angka

48 Chapter I Geographical Condition Tabel Jarak dari Ibukota Kabupaten/Kota ke Ibukota Kecamatan Tahun 2009 Table Distance from Capital of Districts to Capital of Regency, 2009 Kecamatan District Ibukota Kecamatan Capital of District Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Mandai Tetebatu 4 Moncongloe Pamanjengan 22 Maros Baru Baju Bodoa 2 Marusu Pattene 8 Turikale Solojirang 1 Lau Barandasi 4 Bontoa Panjalingan 6 Bantimurung Pakalu 7 Simbang Bantimurung 10 Tanralili Ammarrang 10 Tompobulu Pucak 18 Camba Cempaniga 47 Cenrana Bengo 32 Mallawa Ladange 60 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Source : Central Board Statistic of Maros Regency 6 Maros Regency in Figures 2010

49 Tabel Jarak Antar Ibukota Kecamatan Tahun 2009 Table Distance Among Capital of Districts in Maros Regency, 2009 Bab I Keadaan Geografis Ibukota Kecamatan Capital of District Tetebatu Pamanjengan Baju Bodoa Pattene Solojirang Barandasi Panjalingan Pakalu Bantimurung Ammarrang Pucak Cempaniga Bengo Ladange (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) Tetebatu Pamanjengan Baju Bodoa Pattene Solojirang Barandasi Panjalingan Pakalu Bantimurung Ammarrang Pucak Cempaniga Bengo Ladange Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros Source : Central Board Statistic of Maros Regency Kabupaten Maros dalam Angka

50 Chapter I Geographical Condition Tabel Jarak dari Ibukota Kecamatan ke Desa/Kelurahan Tahun 2009 Table Distance from Capital of District to Villages, 2009 Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Tetebatu Patontongan 8.2 Baji Mangai 4.1 Tenrigangkae 5.2 Bonto Matene 4.0 Bontoa 0.2 Hasanuddin 2.8 Pamanjengan Moncongloe 1.1 Bonto Bunga 2.6 Bonto Marannu 3.0 M. Lappara 1.5 M. Bulu 1.2 Baju Bodoa Pallantikang 2.0 Baji Pamai 6.1 Borikamase 6.0 Bori Masunggu 9.0 Majannang 7.0 Mattirotasi 7.2 Pattene Telumpoccoe 5.0 Abbulosibatang 6.0 Bontomatene 7.0 Nisombalia 5.0 Temappaduae 0.3 Pabentengan 0.4 Marumpa 5.0 Solojirang Adatongeng 2.0 Turikale 0.5 Aliritengae 0.5 Raya 1.0 Boribelaya 2.0 Taroada Maros Regency in Figures 2010

51 Bab I Keadaan Geografis Ibukota Kecamatan Capital of District Desa/Kelurahan Subdistrict Jarak (km) Distance (1) (2) (3) Petuadae 1.0 Barandasi Allepolea 1.1 Mattiro Deceng 5.7 Marranu 1.2 Bonto Marrannu 2.5 Macini Baji 0.7 Soreang 2.0 Panjalingan Bontoa 0.5 Bonto Bahari 5.0 Pajukukang 2.0 Tunikamaseng 1.3 Tupabbiring 6.0 Minasa Upa 3.5 Ampekale 4.2 Bontolempangan 9.0 Salenrang 7.0 Pakalu Kalabirang 0.8 Leang-leang 5.0 Minasa Baji 3.0 Alatengae 4.0 Mangeloreng 5.0 Matoangin 6.0 Baruga 12.0 Tukamasea 12.0 Bantimurung Simbang 4.5 Jenetaesa 2.5 Samangki 4.0 Sambueja 2.0 Bonto Tallasa 15.0 Tenete 3.0 Kabupaten Maros dalam Angka

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 5 TAHUN 2012 TENTANG PENATAAN WILAYAH ADMINISTRASI, PUSAT PEMERINTAHAN DAN BATAS WILAYAH KECAMATAN KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK

NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAROS NOMOR ; W20-A5 / 52 / HK.05 / SK / XII / T entang

SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAROS NOMOR ; W20-A5 / 52 / HK.05 / SK / XII / T entang SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA MAROS NOMOR ; W20-A5 / 52 / HK.05 / SK / XII / 2014 T entang BIAYA PEMANGGILAN DAN PEMBERITAHUAN PIHAK-PIHAK OLEH JURUSITA/JURUSITA PENGGANTI DALAM WILAYAH HUKUM

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 39, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan eveluasi penyelenggaraan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, UNDANG-UNDANG NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan,

Lebih terperinci

*9743 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 1997 (16/1997) TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

*9743 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 1997 (16/1997) TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Copyright 2002 BPHN UU 16/1997, STATISTIK *9743 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 16 TAHUN 1997 (16/1997) TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang:

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 39, 1997 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3683) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

KECAMATAN BATULANTEH

KECAMATAN BATULANTEH Katalog BPS : 1403.5204.070 KECAMATAN BATULANTEH DALAM ANGKA BATULANTEH DISTRICT IN FIGURES 2008 KERJASAMA In Cooperation BAPPEDA KABUPATEN SUMBAWA Regional Development Planning Board of Sumbawa Regency

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1997 TENTANG STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa statistik penting artinya bagi perencanaan, pelaksanaan,

Lebih terperinci

Katalog BPS: MAROS DALAM ANGKA 2015 IN FIGURES

Katalog BPS: MAROS DALAM ANGKA 2015 IN FIGURES Katalog BPS: 1102001.7308 ht tp :// m ar os ka b. bp s. go.id MAROS DALAM ANGKA 2015 IN FIGURES KABUPATEN MAROS DALAM ANGKA 2015 MAROS IN FIGURES 2015 i M A R O S D A L A M A N G K A 2 0 1 5 MAROS IN FIGURES

Lebih terperinci

DAFTAR NAMA ANGGOTA PPS PADA PEMILU KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN MAROS TAHUN 2010

DAFTAR NAMA ANGGOTA PPS PADA PEMILU KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN MAROS TAHUN 2010 DAFTAR ANGGOTA PPS PADA PEMILU KEPALA DAERAH & WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN MAROS TAHUN 2010 NO 1 RUSLI L SIMBANG JE'NETAESA 2 SITTI HADIJA, S. Pd P SIMBANG JE'NETAESA 3 HARMIAH, SE P SIMBANG JE'NETAESA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 07 TAHUN 2011 T E N T A N G PENETAPAN NAMA PUSKESMAS DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 07 TAHUN 2011 T E N T A N G PENETAPAN NAMA PUSKESMAS DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 07 TAHUN 2011 T E N T A N G PENETAPAN NAMA PUSKESMAS DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS, Menimbang : a. bahwa untuk menumbuhkan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTK PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK. Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PP 51/1999, PENYELENGGARAAN STATISTIK Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 51 TAHUN 1999 (51/1999) Tanggal: 28 MEI 1999 (JAKARTA) Tentang: PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

M A R O S D A L A M A N G K A

M A R O S D A L A M A N G K A i M A R O S D A L A M A N G K A 2 0 1 3 MAROS IN FIGURES 2013 ISSN : 0215-6709 NO. PUBLIKASI : 73086.1301 PUBLICATION NUMBER KATALOG BPS : 1102001.7308 UKURAN BUKU BOOK SIZE JUMLAH HALAMAN NUMBER OF PAGES

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM

DAFTAR TABEL. Daftar Tabel. Tabel Jumlah Partai Politik, Lsm Dan Ormas Di Tingkat Kabupaten 21 GAMBARAN UMUM DAFTAR TABEL GAMBARAN UMUM Kondisi Geografis Tabel 1.1.1. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Ketinggian Tempat Di Kabupaten Subang, 6 Tabel 1.1.2. Luas Wilayah Menurut Klasifikasi Kemiringan Lereng Di Kabupaten

Lebih terperinci

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT MAROS.

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT MAROS. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DAN DIKLAT MAROS. KABUPATEN Badan Kepegawaian Daerah dan Diklat Kabupaten Maros berkantor dijalan Jenderal Sudirman Maros, Nomor Telpon (0411) 373400, 2100420. Website :

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam untuk upaya memenuhi asas keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran data dalam kegiatan statistik

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace mencabut: PP 21-1979::PP 2-1983::PP 29-1985::PP 2-1992 lihat: UU 16-1997 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 96, 1999 (Penjelasan dalam Tambahan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam upaya memenuhi asas keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 51 TAHUN 1999 (51/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 51 TAHUN 1999 (51/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 51 TAHUN 1999 (51/1999) TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam untuk upaya memenuhi asas keterpaduan,

Lebih terperinci

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar

Bupati Murung Raya. Kata Pengantar Bupati Murung Raya Kata Pengantar Perkembangan daerah yang begitu cepat yang disebabkan oleh semakin meningkatnya kegiatan pambangunan daerah dan perkembangan wilayah serta dinamisasi masyarakat, senantiasa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya memenuhi asas keterpaduan, keakuratan, dan kemutakhiran

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS

PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS PROFIL KECAMATAN TOMONI 1. KEADAAN GEOGRAFIS Kecamatan Tomoni memiliki luas wilayah 230,09 km2 atau sekitar 3,31 persen dari total luas wilayah Kabupaten Luwu Timur. Kecamatan yang terletak di sebelah

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2011 38 PENDUDUK Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran

Lebih terperinci

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour

Penduduk dan Tenaga Kerja / Population and Labour Kabupaten Penajam Paser Utara Dalam Angka 2009 36 PENDUDUK Penduduk merupakan salah satu modal dasar pembangunan nasional. Sebagai modal dasar atau aset pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAROS Jl. Azoka Maros Telp. (0411) Fax. (0411) Website :

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAROS Jl. Azoka Maros Telp. (0411) Fax. (0411) Website : KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MAROS Jl. Azoka Maros Telp. (0411) 373 999 Fax. (0411) 373 800 Website : www.kpu.maroskab.go.id P E N G U M U M A N Nomor : 117/KPU.Kab-025433319/V/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA. Bagian Pertama Jenis Statistik

BAB III JENIS STATISTIK DAN CARA PENGUMPULAN DATA. Bagian Pertama Jenis Statistik Pasal 3 Kegiatan statistik diarahkan untuk : a. mendukung pembangunan nasional; b. mengembangkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif dan efisien; c. meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti

Lebih terperinci

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME

PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME PENDAPATAN REGIONAL REGIONAL INCOME NUSA TENGGARA BARAT DALAM ANGKA 2013 NUSA TENGGARA BARAT IN FIGURES 2013 Pendapatan Regional/ BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income Nusa Tenggara Barat in Figures 2012 559 560 Nusa Tenggara in Figures 2012 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA 1 1 PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN LINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LINGGA

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GROBOGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Maros, 17 Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. DR. Patahillah Asba, SH,MH

Sekapur Sirih. Maros, 17 Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Maros. DR. Patahillah Asba, SH,MH Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

Katalog BPS :

Katalog BPS : Katalog BPS : 1101002.6409010 Statistik Daerah Kecamatan Babulu 2015 Statistik Daerah Kecamatan Babulu No. Publikasi : 6409.550.1511 Katalog BPS : 1101002.6409010 Naskah : Seksi Statistik Neraca Wilayah

Lebih terperinci

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA BUPATI PATI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang : a.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAGAN RAYA

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAGAN RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAGAN RAYA 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAGAN RAYA 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN SELAGAN RAYA 214 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 176.11 Katalog BPS : 4124.17652 Ukuran

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2010 539 540 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2008 sebesar 35.261,68 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 33522,22 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAROS NOMOR 1 TAHUN 1995

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAROS NOMOR 1 TAHUN 1995 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAROS NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG RENCANA UMUM TATA RUANG KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MAROS TAHUN 1995-2005-03-2005 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016

STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 Katalog BPS 1101002.2324100 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PEGANDON 2016 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN KENDAL STATISTIK KECAMATAN PEGANDON TAHUN 2016 NO. Publikasi/ Publikasi Number : 33.24.100.13.02 No.

Lebih terperinci

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian

GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian GEOGRAFI DAN IKLIM Curah hujan yang cukup, potensial untuk pertanian Curah hujan Kecamatan Babulu rata-rata 242,25 mm pada tahun 2010 Kecamatan Babulu memiliki luas 399,46 km 2. Secara geografis berbatasan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan

Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kelurahan DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3. Tabel 2.4. Tabel 3.1. Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4. Luas Wilayah Kota Pematangsiantar Menurut Kecamatan Luas

Lebih terperinci

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN YAHUKIMO, TAHUN 2013 Nomor Katalog : 9302001.9416 Ukuran Buku : 14,80 cm x 21,00 cm Jumlah Halaman

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan penting dalam proses pembangunan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL

BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL BAB 10. PENDAPATAN REGIONAL 10.1. Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha PDRB Kalimantan Selatan menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku dengan migas tahun 2009 mencapai 51.177 milyar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.587, 2013 BADAN PERTANAHAN NASIONAL. Tanah. Pelaksanaan. Petunjuk Teknis. PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

STATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT Hotel Statistics of Papua Barat Province 2008 BPS Provinsi Papua Barat BPS Statistics of Papua Barat Province STATISTIK PERHOTELAN PROVINSI PAPUA BARAT 2008 Hotel

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 52 TAHUN 2001 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Population And Manpower

Population And Manpower Population And Manpower Penduduk Government Ketenagakerjaan Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa Retribusi Daerah

Lebih terperinci

12. PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN DI KALIMANTAN TENGAH/Comparison Among Regency in Kalimantan Tengah

12. PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN DI KALIMANTAN TENGAH/Comparison Among Regency in Kalimantan Tengah 12. PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN DI KALIMANTAN TENGAH/Comparison Among Regency in Kalimantan Tengah PERBANDINGAN ANTAR KABUPATEN PETUNJUK TEKNIS 1. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator dari dampak

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KOTA MUKOMUKO 2014 Nomor ISSN : Nomor Publikasi : 1706.1416 Katalog BPS : 4102004.1706040

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PELELANGAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEMALANG, Menimbang :

Lebih terperinci

https://rotendaokab.bps.go.id

https://rotendaokab.bps.go.id STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN ROTE TENGAH 2016 ISSN : No. Publikasi: 5314.1616 Katalog BPS : 1101002.5314040 Ukuran Buku: 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : iv +

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERIZINAN DAN RETRIBUSI IZIN EKSPLORASI AIR TANAH, PENGEBORAN, PENURAPAN MATA AIR, PENGAMBILAN AIR TANAH DAN MATA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 817 TAHUN : 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991);

20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445 Tahun 1991); RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR : 1 TAHUN 2002 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK Menimbang : a. bahwa untuk mengarahkan pembangunan

Lebih terperinci

Population and Manpower

Population and Manpower Population and Manpower PENDUDUK Population KETENAGAKERJAAN Manpower Penduduk dan Ketenagakerjaan 3.1. Penduduk Penduduk merupakan salah satu sumber daya pembangunan, karena penduduk itu sendiri berperan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK DASAR

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PENYELENGGARAAN STATISTIK DASAR BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK KEPUTUSAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG Katalog BPS : 1133. Kode

Lebih terperinci

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI

PUSAT HUKUM DAN HUMAS BPN RI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 111 ayat (2) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan

Lebih terperinci

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm

file://\\ \web\prokum\uu\2003\uu panas bumi.htm Page 1 of 16 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2003 TENTANG PANAS BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa panas bumi adalah sumber daya alam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun dari 38 III. METODE PENELITIAN A. Data dan sumber data Penelitian ini menggunakan data sekunder periode tahun 2009 2013 dari instansi- instansi terkait yaitubadan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Badan

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN UTARA 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :

Lebih terperinci

Rote Ndao dalam angka 2009

Rote Ndao dalam angka 2009 Rote Ndao dalam angka 2009 No. Publikasi : 531406.001 Katalog BPS : 1403.5314 Ukuran Buku Jumlah Halaman Naskah Penyunting Gambar Kulit Diterbitkan Oleh : 21 x 15 cm : 335 Hal : BPS Kabupaten Rote Ndao

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN PESAWARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESAWARAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

[Type text] Page i SAMBUTAN BUPATI BERAU

[Type text] Page i SAMBUTAN BUPATI BERAU SAMBUTAN BUPATI BERAU Terbitnya publikasi Saya sambut gembira, karena publikasi ini menyajikan data statistik yang cukup lengkap sehingga kebijaksanaan yang telah dilaksanakan maupun hasil-hasil pembangunan

Lebih terperinci

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Statistik Daerah Kabupaten Bintan Statistik Daerah Kabupaten Bintan 2012 STATISTIK DAERAH KECAMATAN GUNUNG KIJANG 2014 ISSN : No. Publikasi: 21020.1419 Katalog BPS : 1101001.2102.061 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : Naskah:

Lebih terperinci

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut :

Dari hasil perhitungan PDRB Kota Bandung selama periode dapat disimpulkan sebagai berikut : Penyajian statistik Produk Domestik Regional Bruto dapat digunakan sebagai bahan perencanaan pembangunan nasional dan regional khususnya di bidang ekonomi karena angka-angkanya dapat dipakai sebagai ukuran

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa kemiskinan adalah masalah

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI IZIN TRAYEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI, Menimbang : a. bahwa Retribusi Izin Trayek merupakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 07 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH (IPPT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 07 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH (IPPT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 07 TAHUN 2005 TENTANG RETRIBUSI IJIN PERUNTUKAN PENGGUNAAN TANAH (IPPT) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO,

Lebih terperinci

IZIN USAHA JASA PARIWISATA

IZIN USAHA JASA PARIWISATA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2002 TENTANG IZIN USAHA JASA PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT Menimbang : a. bahwa, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Peta Kabupaten Badung. Foto Bupati Badung. Sambutan Bupati Badung.. Sambutan Kepala Bappeda... Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Peta Kabupaten Badung. Foto Bupati Badung. Sambutan Bupati Badung.. Sambutan Kepala Bappeda... Kata Pengantar DAFTAR ISI Halaman Peta Kabupaten Badung Foto Bupati Badung Sambutan Bupati Badung.. Sambutan Kepala Bappeda... Kata Pengantar Lambang Daerah Kabupaten Badung. Daftar Isi Daftar Grafik. Penjelasan Umum...

Lebih terperinci

Katalog BPS : 1403.01061 KECAMATAN BATU LAYAR DALAM ANGKA Batu Layar Sub District In Figures BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK BARAT Central Board of Statistics of Lombok Barat Regency KATALOG DALAM

Lebih terperinci

OLEH IR. PANGERANG, MP PENYULUH PERTANIAN MADYA KABUPATEN MAROS

OLEH IR. PANGERANG, MP PENYULUH PERTANIAN MADYA KABUPATEN MAROS OLEH IR. PANGERANG, MP PENYULUH PERTANIAN MADYA KABUPATEN MAROS i KATA PENGANTAR Pertama-tama saya memanjatkan Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya, sehingga

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES

DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN DALAM ANGKA 2013 DAFTAR GAMBAR DAFTAR GAMBAR/LIST OF FIGURES I.1 Suhu Udara Minimum, Maksimum, dan Rata-Rata di Stasiun Meteorologi Luwuk menurut Bulan ( 0 C), 2012 Minimum,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI, PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MANOKWARI, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 2 ayat (2) huruf e Undang-Undang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR : 6 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI PEMINDAHAN KENDARAAN DI JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANGKAT, Menimbang : a. bahwa untuk keamanan, kelancaran,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REJANG

Lebih terperinci

Pendapatan Regional/ Regional Income

Pendapatan Regional/ Regional Income 2011 541 542 BAB XI PENDAPATAN REGIONAL CHAPTER XI REGIONAL INCOME PDRB atas dasar berlaku pada tahun 2010 sebesar 49.362,71 milyar rupiah, sedang pada tahun sebelumnya 43.985,03 milyar rupiah, atau mengalami

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA, Menimbang : a. bahwa untuk menciptakan iklim

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 15 TAHUN 1992 TENTANG PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia, Menimbang : a. bahwa transportasi mempunyai peranan penting dan

Lebih terperinci

KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE

KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE KATALOG BPS : 1102001.7311.720 KECAMATAN TANETE RIATTANG DALAM ANGKA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONE Kecamatan Tanete Riattang Dalam Angka 2015 Katalog BPS : 1002001.7311.720 Nomor Publikasi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2005 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : a. bahwa untuk memberikan

Lebih terperinci

TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, DAN PARIWISATA. Transportation, Communication, and Tourism

TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, DAN PARIWISATA. Transportation, Communication, and Tourism TRANSPORTASI, KOMUNIKASI, DAN PARIWISATA Transportation, Communication, and Tourism TRANSPORTATION, COMMUNICATION AND TOURISM VIII TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA VIII TRANSPORTATION, COMMUNICATION

Lebih terperinci

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker

PENDUDUK DAN TENAGA KERJA. Population and Worker PENDUDUK DAN TENAGA KERJA Population and Worker POPULATION AND WORKER III PENDUDUK DAN KETENAGAKERJAAN III POPULATION AND EMPLOYMENT III.1 PENDUDUK a. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Jumlah penduduk

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa statistik mempunyai peranan yang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 17 TAHUN 2005 SERI E ===================================================== PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN KETENTUAN SANKSI

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2007 NOMOR 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2007 NOMOR 8 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2007 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 08 TAHUN 2015 TENTANG PENYERAHAN PRASARANA, SARANA DAN UTILITAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDAR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PAJAK PENERANGAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI BANYUASIN Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkan Undang-Undang

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BALANGAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843] UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999 TENTANG BANK INDONESIA [LN 1999/66, TLN 3843] BAB XI KETENTUAN PIDANA DAN SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 65 Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 228

Lebih terperinci