BAB II LANDASAN TEORI
|
|
- Veronika Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Medan Elektromagnetik a. Definisi Medan listrik merupakan keadaan yang ditimbulkan oleh adanya muatan listrik. Medan listrik keluar dari suatu muatan dan menyebar ke seluruh ruang. Medan listrik berbanding lurus dengan besar muatan listrik, dan berbanding terbalik dengan jarak dari sumber muatan listrik. Medan magnet dihasilkan oleh arus listrik, atau oleh perubahan medan listrik (Giancoli, 2001). b. Karakteristik Medan Elektromagnetik Medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus dengan arah perambatan gelombang elektromagnetik. Besarnya medan listrik dan medan magnet pada suatu titik berbanding terbalik dengan jarak dari sumber medan (Tipler, 2001). Gelombang elektromagnetik merupakan gelombang medan, sehingga dapat merambat melalui ruang hampa. Gelombang elektromagnetik, atau yang kadang disebut radiasi elektromagnetik, mempunyai interval yang lebar. Gelombang elektromagnetik dapat dikelompokkan seperti pada Gambar 1, yang disebut sebagai spektrum elektromagnetik. Salah satu jenis gelombang elektromagnetik 7
2 8 adalah gelombang radio. Dinamakan demikian karena frekuensi gelombang tersebut digunakan untuk pengiriman sinyal radio dan TV. Secara umum, gelombang elektromagnetik dihasilkan melalui percepatan elektron atau partikel-partikel bermuatan yang lain. Gelombang elektromagnetik dengan frekuensi tinggi terbentuk secara alamiah, seperti pancaran dari atom, molekul, dan inti atom. Sedangkan gelombang elektromagnetik dengan frekuensi lebih rendah seperti gelombang radio dan gelombang mikro dapat dibuat dengan menggunakan peralatan elektronik (Giancoli, 2001). Gambar 2.1 Spektrum Elektromagnetik (National Institute of Environmental Health Sciences, 2002)
3 9 Spektrum elektromagnetik terdiri dari radiasi pengion dan radiasi non-pengion. Radiasi non-pengion adalah radiasi elektromagnetik yang tidak mempunyai cukup energi untuk memindahkan elektron dari atom atau molekul. Sumber dari radiasi non-pengion antara lain gelombang mikro, gelombang radio, telepon nirkabel, jaringan tanpa kabel (wifi), jaringan listrik, dan magnetic resonance imaging (MRI). Radiasi pengion adalah gelombang dengan frekuensi tinggi yang mempunyai cukup energi untuk memindahkan elektron dari suatu molekul. Gelombang ini mampu merusak struktur (deoxyribonucleic acid) DNA dan sel di tubuh. Gelombang ini diradiasikan oleh radon, uranium, dan unsur radioaktif lain dan digunakan dalam bentuk sinar x, computed tomography (CT), dan terapi radioaktif (Wargo et al., 2012). Gelombang elektromagnetik mempunyai energi. Besarnya energi (E) dapat dihitung dengan persamaan de Broglie, yaitu, dimana h merupakan kostanta Planck, c merupakan kecepatan cahaya, f merupakan frekuensi, dan λ merupakan panjang gelombang. Dari persamaan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa besarnya energi dari gelombang elektromagnetik berbanding lurus dengan frekuensinya (Tipler, 2001).
4 10 c. Alat yang Menimbulkan Medan Elektromagnetik Non Pengion Berdasarkan frekuensinya, gelombang elektromagnetik non pengion dapat dibedakan menjadi frekuensi sangat rendah (extremely low frequency/elf), frekuensi menengah (intermediate frequemcy/if), dan frekuensi radio (radio frequency/rf). ELF mempunyai frekuensi 0 hingga 300 Hz. Sumber ELF antara lain jaringan listrik dalam rumah, peralatan rumah tangga, kabel listrik, dan laptop. Frekuensi IF adalah antara 300 Hz hingga 100 khz. Sumber IF antara lain peralatan antimaling (anti-theft device) yang sering digunakan di toko dan kompor induksi. RF berada pada frekuensi 100 khz hingga 300 GHz. Radio, televisi, radar, dan telepon seluler adalah sumber utama RF (Epstein et al., 2015). Medan elektromagnetik diukur dengan menggunakan dosimetri. Salah satunya adalah NARDA ELF 400, yang mampu mengukur medan elektromagnet pada frekuensi 1 hingga 400 khz. NARDA ELF 400 dilengkapi dengan sistem pengukuran medan elektromagnet 3 aksis pada area seluas 100 cm 2. Pengukuran tersebut menggunakan standar EN 62233: (Bellieni et al., 2012). NISMap digunakan untuk mengukur RF dengan menggunakan model 3D dari gelombang radio. Model tersebut menggunakan informasi mendalam mengenai lokasi, frekuensi, tingkat kekuatan, dan pola gelombang (Beekhuizen et al., 2014).
5 11 d. Panduan Medan Elektromagnetik bagi Kesehatan Efek medan elektromagnetik pada tubuh manusia tidak hanya berdasarkan pada tingkat medannya tetapi juga pada frekuensi dan energinya. Medan elektromagnetik menginduksi arus listrik di dalam tubuh manusia, yang apabila jumlahnya mencukupi, dapat menimbulkan efek tertentu seperti pemanasan dan syok akibat arus listrik. Efek yang timbul tergantung dari amplitudo dan frekuensi dari gelombang elektromagnet itu sendiri (WHO, 2015). Batasan kuantitas pajanan medan elektromagnetik secara umum didasarkan pada efek kesehatan yang ditimbulkan. Batasan dasar yang digunakan adalah medan listrik internal, yaitu medan listrik yang memengaruhi sel-sel saraf dan sel sensitif listrik lainnya. Akan tetapi, kekuatan medan listrik internal sulit untuk dinilai. Oleh karena itu, untuk penilaian pajanan praktis, sebagian besar batasan tingkat pajanan ditetapkan berdasarkan pengukuran dan atau teknik komputasi dari pembatasan dasar. Hal tersebut bertujuan untuk mengantisipasi efek merugikan yang ditimbulkan dari pajanan medan elektromagnetik (Vecchia et al., 2010).
6 12 e. Efek Radiasi Gelombang Elektromagnetik pada Tubuh Pajanan gelombang elektromagnetik dari telepon seluler atau laptop menimbulkan beberapa efek pada tubuh, antara lain: 1) Dampak pada sistem saraf Radiasi RF menyebabkan perubahan pada sistem saraf tikus, mencit, dan manusia. Perubahan tersebut antara lain menurunnya kemampuan belajar, waktu reaksi, fungsi motorik, akurasi memori, dan fungsi kognisi. Selain itu, penggunaan telepon seluler pada tingkat yang lebih tinggi berhubungan dengan respon yang lebih cepat namun kurang akurat pada tugas-tugas yang membutuhkan kognisi tinggi. Pajanan telepon seluler pre dan postnatal berkaitan dengan gangguan perilaku seperti hiperaktif pada anak selama memasuki masa sekolah dasar (sekitar usia 6 tahun) (Wargo et al., 2012). 2) Dampak pada sistem reproduksi Pajanan medan elektromagnetik berefek secara molekuler dan seluler pada sistem reproduksi, terutama pada pria. Pajanan medan elektromagnetik menimbulkan stres oksidatif pada semen, penurunan jumlah, motilitas, dan viabilitas sperma (Agarwal et al., 2007). 3) Efek genotoksik dan kerusakan DNA Terdapat hubungan yang positif antara telepon seluler yang diletakkan sejauh satu meter dari sel manusia dengan
7 13 penurunan perbaikan DNA (DNA repair). Penurunan perbaikan tersebut terjadi karena adanya kerusakan pada DNA rantai ganda. Efek paling besar terjadi pada stem cell. Risiko terjadinya kanker pada anak juga lebih tinggi karena stem cell lebih aktif pada anak-anak (Markovà et al., 2010). Penelitian case control oleh Saito et al. (2010) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ELF dengan terjadinya kanker pada anak. Penelitian tersebut menggunakan prosedur pengukuran radiasi yang baik, namun sangat terbatas pada jumlah sampel yang kecil. 4) Adanya kemungkinan terjadinya kanker RF diklasifikasikan sebagai karsinogenik potensial bagi manusia (possibly carcinogenic to humans). Hal yang mendasari klasifikasi tersebut adalah peningkatan risiko glioma, suatu kanker ganas pada otak, yang diasosiasikan dengan penggunaan telepon seluler (Straif dan Baan, 2011). Pajanan ELF dapat menekan hormon melatonin yang berfungsi sebagai imunoprotektor. Proses tersebut mungkin berhubungan dengan tingginya angka kejadian kanker payudara pada wanita yang banyak terpajan ELF (Chen et al., 2013). 5) Gangguan tidur Berkembangnya teknologi nirkabel menyebabkan meningkatnya pajanan medan elektromagnetik pada manusia.
8 14 Pajanan medan elektromagnetik RFdari telepon seluler mampu meningkatkan gelombang alfa selama fase tidur NREM (Loughran et al., 2005). Pajanan ELF diduga menyebabkan supresi pada kelenjar melatonin dengan mekanisme yang sama dengan pajanan cahaya pada malam hari. Supresi tersebut berdampak pada penurunan jumlah serta perlambatan onset produksi hormon melatonin (Stevens, 1987). 2. Telepon Seluler a. Definisi Telepon mempunyai arti pesawat dengan listrik dan kawat, untuk bercakap-cakap antara dua orang yang berjauhan tempatnya. Telepon seluler yaitu telepon mandiri yang menggunakan baterai, tanpa kabel, dan menerima suara melalui sinyal (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2008). b. Mekanisme Kerja Telepon Seluler Selama digunakan, telepon seluler aktif mentransmisikan dan menerima sinyal menggunakan frekuensi radio pada medan elektromagnetik. Sampai pada tahun 2005, layanan yang paling banyak digunakan dalam pengoperasian telepon seluler adalah Global System for Mobile Communications (GSM). GSM berada pada frekuensi 900 atau 1800MHz (Stewart et al., 2000). Frekuensi radio digunakan pada layanan telekomunikasi termasuk penyiaran radio dan televisi, komunikasi bergerak
9 15 (mobile communication), peralatan Global Positioning System (GPS), komunikasi radio untuk polisi dan petugas pemadam kebakaran, serta komunikasi satelit. Meskipun telepon seluler yang pertama beroperasi pada frekuensi 800 MHz, generasi selanjutnya dari telepon seluler beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi. Dewasa ini, teknologi komunikasi bergerak yang utama adalah Global System for Mobile Communications (GSM) dan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS). Standar awal GSM adalah 900 MHz. Teknologi GSM kemudian digantikan oleh teknologi UMTS yang mentransmisikan sekitar 2,1 GHz (Wargo et al., 2012). 3. Laptop a. Definisi Laptop berasal dari Bahasa Inggris lap yang berarti paha dan top yang berarti atas. Laptop merupakan komputer pribadi yang agak kecil, yang dapat dibawa-bawa dan dapat ditempatkan di pangkuan pengguna, terdiri atas satu perangkat yang mencakupi papan tombol, layar tampilan, mikroprosesor, biasanya dilengkapi dengan baterai yang dapat diisi ulang (Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2008). b. Mekanisme Kerja Laptop terdiri dari rangkaian listrik dan power supply yang menghasilkan medan elektromagnetik. Bagian yang mempunyai
10 16 tingkat radiasi elektromagnetik paling tinggi adalah bagian belakang laptop (Bellieni et al. 2012). Saat dioperasikan, aktivitas prosesor, operasi hard drive, penyimpanan memori, dan fungsi komputasi lain dari laptop menyebabkan timbulnya medan elektromagnetik. Medan berfrekuensi rendah ini teremisikan keluar menembus lapisan paling luar dari laptop. Untuk bisa terhubung dengan internet, laptop menggunakan teknologi penghubung seperti Bluetooth, Wi- Fi and 4G. Pada teknologi ini, laptop dilengkapi dengan penerima (receiver) dan penyalur (transmiter) sinyal. Penyalur sinyal memproduksi radiasi radiofrekuensi, dan saat diletakkan di atas pangkuan, laptop mengeluarkan radiasi yang langsung diterima oleh tubuh (Radha dan Gurupranesh, 2012). 4. Tidur a. Definisi Tidur adalah keadaan organisme yang teratur, berulang, dan reversibel yang ditandai oleh relatif tidak bergerak dan tingginya peningkatan ambang respon terhadap stimuli eksternal relatif dibandingkan dengan keadaan terjaga (Saddock dan Saddock, 2010). b. Fisiologi dan Siklus Tidur Normal Setiap malam, seseorang mengalami dua tipe tidur yang saling bergantian satu sama lain. Tipe ini disebut (1) fase Non-Rapid Eye
11 17 Movement (NREM) atau tidur gelombang lambat dan (2) Rapid Eye Movement (REM) atau tidur dengan pergerakan mata yang cepat (Guyton dan Hall, 2007). Kedua tipe ini bergantian dalam satu siklus yang berlangsung antara menit. Secara umum ada 4-6 siklus NREM-REM yang terjadi setiap malam. Periode tidur REM I berlangsung antara 5-10 menit. Makin larut malam, periode REM makin panjang (Amir, 2007). Amir (2007) menyebutkan stadium tidur normal pada orang dewasa adalah sebagai berikut: 1) Stadium 0 adalah periode dalam keadaan masih bangun tetapi mata menutup. Fase ini ditandai dengan gelombang voltase rendah, cepat, 8-12 siklus per detik. Tonus otot meningkat. Aktivitas alfa menurun dengan meningkatnya rasa kantuk. Pada fase mengantuk terdapat gelombang alfa campuran. 2) Stadium 1 disebut onset tidur. Tidur dimulai dengan stadium NREM. Stadium 1 NREM adalah perpindahan dari bangun ke tidur. Ia menduduki sekitar 5% dari total waktu tidur. Pada fase ini terjadi penurunan aktivitas gelombang alfa (gelombang alfa menurun kurang dari 50%), amplitudo rendah, sinyal campuran, predominan beta dan teta, tegangan rendah, frekuensi 4 sampai 7 siklus per detik. Aktivitas bola mata melambat, tonus otot menurun, berlangsung sekitar 3 sampai 5
12 18 menit. Pada stadium ini seseorang mudah dibangunkan dan bila terbangun merasa seperti setengah tidur. 3) Stadium 2 ditandai dengan gelombang electroencepahlography (EEG) spesifik yaitu didominasi oleh aktivitas teta, voltase rendah-sedang, kumparan tidur dan kompleks K. Kumparan tidur adalah gelombang ritmik pendek dengan frekuensi 12 sampai 14 siklus per detik. Kompleks K yaitu gelombang tajam, negatif, voltase tinggi, diikuti oleh gelombang lebih lambat, frekuensi 2 sampai 3 siklus per menit, aktivitas positif, dengan durasi 500 mdetik. Tonus otot rendah, nadi dan tekanan darah cenderung menurun. Stadium 1 dan 2 dikenal sebagai tidur dangkal. Stadium ini menduduki sekitar 50% total tidur. 4) Stadium 3 ditandai dengan 20%-50% aktivitas delta, frekuensi 1 sampai 2 siklus per detik, amplitudo tinggi, dan disebut juga tidur delta. Tonus otot meningkat tetapi tidak ada gerakan bola mata. 5) Stadium 4 terjadi jika gelombang delta lebih dari 50%. Stadium 3 dan 4 sulit dibedakan. Stadium 4 lebih lambat dari stadium 3. Rekaman EEG berupa delta. Stadium 3 dan 4 disebut juga tidur gelombang lambat atau tidur dalam. Stadium ini menghabiskan sekitar 10%-20% waktu tidur total. Tidur ini terjadi antara sepertiga awal malam dengan setengah malam.
13 19 Durasi tidur ini meningkat bila seseorang mengalami deprivasi tidur. Tidur REM ditandai dengan rekaman EEG yang hampir sama dengan tidur stadium 1. Pada stadium ini terdapat letupan periodik gerakan bola mata cepat. Refleks tendon melemah atau hilang. Tekanan darah dan nafas meningkat. Pada pria terjadi ereksi penis. Pada tidur REM terdapat mimpi-mimpi. Fase ini menggunakan sekitar 20 sampai 25% waktu tidur. Latensi REM sekitar 70 sampai 100 menit pada subyek normal tetapi pada penderita depresi, gangguan makan, skizofrenia, gangguan kepribadian ambang, dan gangguan penggunaan alkohol durasinya lebih pendek. Menurut Zepelin dalam Colten dan Altevogt (2006), fungsi pergantian tipe tidur ini belum diketahui, tapi apabila terganggu akan mengakibatkan gangguan tidur. Faktor kunci pada pola siklus tidur dan bangun (irama sirkadian) terletak pada perubahan gelap terang. Stimulasi cahaya terang akan masuk melalui mata dan mempengaruhi suatu bagian di hipotalamus yang disebut nucleus supra-chiasmatic (NSC). NSC bekerja seperti jam meregulasi segala kegiatan bangun dan tidur. Ketika pagi hari cahaya terang masuk, NSC segera mengeluarkan neurotransmitter yang mempengaruhi pengeluaran hormon yang menstimulasi peningkatan temperatur badan, kortisol, dan Growth Hormon (GH) sehingga orang terbangun. Jika malam tiba, NSC
14 20 merangsang pengeluaran hormon melatonin sehingga orang tertidur. Rahayu dan Karjono (2006) menyebutkan bahwa hormon melatonin adalah hormon yang mempengaruhi terjadinya relaksasi serta penurunan temperatur dan kortisol. c. Kualitas Tidur Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur. Seseorang dengan kualitas tidur yang baik tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengantuk (Hidayat, 2006). Kualitas tidur dikaitkan dengan perkiraan subjektif dari onset tidur, pemeliharaan tidur, total waktu tidur, dan awal terbangun (Cinar dan Eser, 2012). Faktor-faktor yang dapat memengaruhi kualitas tidur antara lain: 1) Usia Kebutuhan tidur berubah sesuai dengan usia. Pada umumnya gangguan tidur meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Kebutuhan waktu istirahat tidur orang dewasa adalah kurang lebih 7 sampai 8 jam pada malam hari untuk mempertahankan fungsi fisiologis setiap hari. Bertambahnya usia berhubungan dengan adanya penurunan kualitas tidur malam dimana sekitar 30% individu mengalami
15 21 insomnia. Hubungan antara usia dengan insomnia adalah adanya perubahan irama sirkadian yang mengatur siklus tidur dan menyebabkan gangguan siklus tidur dan terjaga (Townsend-Roccichelli et al., 2010). 2) Keadaan Psikologi Gangguan psikologi seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau gangguan kecemasan dapat menimbulkan gangguan saat tidur. Depresi sering menyebabkan insomnia, dan insomnia dapat menyebabkan depresi. Beberapa dari keadaan psikologi tersebut lebih banyak memengaruhi fase REM. Orang yang tengah mengalami stress psikologi dapat mengalami kesulitan saat memulai tidur dan/atau mempertahankan keadaan tidur. Hal ini ditandai dengan pendeknya waktu tidur dalam (deep sleep) dan REM. Banyak orang melaporkan kesulitan tidur saat mereka mengalami stress, seperti misalnya kehilangan orang yang dikasihi, perceraian, ataupun stress pada lingkungan kerja (National Heart, Lung, and Blood Institute, 2011). 3) Penyakit Pasien dengan asma dan bronkitis kronik mempunyai masalah untuk memulai tidur dan sering terbangun saat tidur di malam hari. Hal itu dapat disebabkan oleh gejala klinis yang muncul (sulit bernapas) dan efek medikasi. Penyakit kronis lain yang mengganggu tidur adalah artritis, gagal jantung
16 22 kongestif, dan juga anemia sel sabit (National Heart, Lung, and Blood Institute, 2011). 4) Obat Beberapa obat yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur antara lain anti aritmia, penghalang reseptor beta, kortikosteroid, diuretik, dan teofilin (Harvard Health Publication, 2010). 5) Kebiasaan Konsumsi Kafein dalam kopi, cola, maupun teh menyebabkan seseorang bertahan dari rasa kantuk dan lelah. Kafein dapat memblokir reseptor sel adenosin (pemicu tidur). Efek kafein hilang seluruhnya dalam waktu 6-8 jam (National Heart, Lung, and Blood Institute, 2011). Konsumsi 100 mg kafein dapat menyebabkan latensi permulaan tidur. Satu cangkir kopi diasumsikan mengandung 150 ml dan 90 mg kafein, kecuali bila disebutkan lain dalam publikasinya (Benford et al., 2015). 6) Lingkungan Tidur di lingkungan baru akan mempengaruhi tidur REM dan NREM (Saddock dan Saddock, 2010). 7) Pencahayaan Pencahayaan yang terlalu terang dapat menyebabkan kesulitan tidur. Cahaya lampu dapat mempengaruhi hormon melatonin. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar pineal yang
17 23 berada dekat dengan otak manusia. Hormon melatonin ini sangat penting untuk menjadikan tidur lebih nyenyak. Tubuh yang terpajan sinar dapat menekan produksi melatonin yang dibutuhkan oleh tubuh (National Sleep Foundation, 2011). Kualitas tidur dikaji dengan menggunakan instrumen PSQI. PSQI terdiri dari tujuh komponen meliputi waktu yang diperlukan untuk dapat memulai tidur (sleep latency), lamanya waktu tidur (sleep duration), prosentase antara waktu tidur dengan waktu yang dihabiskan pasien di atas tempat tidur (sleep efficiency), gangguan tidur yang sering dialami sewaktu malam hari (sleep disturbance), kebiasaan penggunaan obatobatan untuk membantu tidur, gangguan yang sering dialami saat siang hari dan kualitas tidur secara subjektif (subjective sleep quality) (Buysse et al., 1988). 5. Hubungan Pajanan Radiasi Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler atau Laptop dengan Kualitas Tidur Pajanan medan elektromagnetik pada tubuh akan menginduksi medan dan arus listrik di dalam tubuh. Jaringan yang cukup mudah terinduksi adalah jaringan saraf dan otot (Vecchia et al., 2010). Aktivitas kelistrikan otak diukur dengan menggunakan EEG. Pajanan medan elektromagnetik RF dari telepon seluler mampu meningkatkan gelombang alfa selama fase tidur NREM (Loughran et al., 2005). Gangguan pada fase REM akibat pajanan RF lebih mudah terjadi daripada gangguan pada fase NREM
18 24 (Mohammed et al., 2013). Penurunan latensi onset tidur dan persentase REM dapat terjadi akibat pajanan RF (Mann dan Röschke, 1996). Perubahan pada karakteristik spektrum tidur normal tersebut menyebabkan gangguan pada siklus tidur dan pada akhirnya menurunkan kualitas tidur. ELF memengaruhi fungsi fisiologis hormon melatonin dalam mekanisme yang sama dengan pajanan cahaya saat malam hari (Stevens, 1987). Pajanan cahaya ke mata menimbulkan beberapa efek neurobiologis pada manusia, termasuk pengaturan ulang (resetting) siklus sirkadian, supresi akut pada produksi melatonin pineal, peningkatan suhu inti tubuh, frekuensi nadi, dan stimulasi produksi kortisol pada pagi hari (Lockley et al., 2006). Proses-proses tersebut dapat mengganggu proses tidur yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas tidur. Melatonin adalah hormon kegelapan. Sekresi melatonin meningkat hingga 10 kali lipat selama malam hari dan kemudian turun ke kadar rendah selama siang hari. Fluktuasi sekresi melatonin, selanjutnya membantu menyamakan irama biologis tubuh dengan sinyal siang-malam eksternal (Sherwood, 2011). Kayumov et al. (2005) mengemukakan bahwa subjek penelitian yang disimulasikan pada keadaan jaga malam mengalami perlambatan onset produksi serta penurunan jumlah produksi melatonin secara signifikan. Perlambatan onset produksi dan penurunan jumlah melatonin tersebut menyebabkan gangguan pada onset tidur dan perasaan nyenyak saat tidur.
19 25 B. Kerangka Pemikiran Pemakaian telepon seluler atau laptop Emisi RF Emisi ELF Perubahan neurofisiologis otak Supresi kelenjar pineal gelombang alfa selama tidur NREM latensi tidur REM jumlah melatonin Perlambatan onset produksi hormon melatonin Perubahan siklus tidur normal rasa nyenyak saat tidur onset tidur Usia Keadaan psikologi Penyakit Obat Kualitas tidur Lingkungan Pencahayaan Kebiasaan konsumsi Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Penelitian Hubungan Pajanan Radiasi Gelombang Elektromagnetik Telepon Seluler atau Laptop dengan Kualitas Tidur Keterangan: : Memicu/memengaruhi : Menghambat : Diteliti : Tidak diteliti
20 26 C. Hipotesis 1. Ada hubungan pajanan radiasi gelombang elektromagnetik telepon seluler dengan kualitas tidur mahasiswa kedokteran. 2. Ada hubungan pajanan radiasi gelombang elektromagnetik laptop dengan kualitas tidur mahasiswa kedokteran.
BAB V PEMBAHASAN. Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2013 pada Desember Dari 150
BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2013 pada Desember 2015. Dari 150 mahasiswa ini kemudian dinilai lama penggunaan telepon
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Media Sosial a. Pengertian Media Sosial Media sosial adalah sebuah sarana yang dibuat untuk memudahkan interaksi sosial dan komunikasi dua arah. Dengan semua
Lebih terperinciTidur dan Ritme Sirkadian
Modul ke: Tidur dan Ritme Sirkadian Fakultas PSIKOLOGI Ellen Prima, S.Psi., M.A. Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Pengertian Tidur : Tidur berasal dari bahasa latin somnus yang berarti alami
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ke-4 di dunia dengan tingkat produksi sebesar ton dengan nilai USD 367 juta
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kafein merupakan zat psikoaktif yang terdapat pada banyak sumber seperti kopi, teh, soda dan cokelat. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-4
Lebih terperinciKEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks,
Lebih terperinciKEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR Niken Andalasari 1 Kebutuhan Istirahat dan tidur Istirahat sangat luas jika diartikan meliputi kondisi santai, tenang, rileks, tidak stress, menganggur,.. Namun tidak berarti
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Tidur didefenisikan sebagai perubahan status kesadaran dimana persepsi
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Tidur Istirahat merupakan keadaan yang tenang, relaks tanpa tekanan emosional dan bebas dari kegelisahan (Wahit dan Nurul, 2007). Tidur merupakan kebutuhan dasar manusia,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang penting bagi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Perumusan Masalah 1. Latar Belakang Bagi manusia dan makhluk hidup yang berkembang biak secara generatif, spermatozoa merupakan bagian dari sistem reproduksi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Aktivitas Fisik a. Definisi Aktivitas fisik adalah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. B. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tidur 2.1.1. Definisi Tidur Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan kesehatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur sangat penting untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan kesehatan emosional (Colten & Altevogt, 2006). Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur,
Lebih terperincicommit to user BAB V PEMBAHASAN
48 BAB V PEMBAHASAN Penelitian mengenai perbedaan kualitas tidur antara pasien asma dengan pasien PPOK dilakukan pada bulan April sampai Mei 2013 di Poliklinik Paru RSUD Dr. Moewardi, dengan subjek penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam kehidupan manusia saat ini. Gawai elektronik digunakan untuk berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gawai elektronik atau smartphone memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan manusia saat ini. Gawai elektronik digunakan untuk berbagai macam hal seperti browsing
Lebih terperinciIstirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan
ISTIRAHAT & TIDUR By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep Pengertian Istirahat adalah suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional,dan bebas dari perasaan gelisah Tidur adalah status perubahan kesadaran
Lebih terperinciGangguan tidur LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA DR. SUZY YUSNA D, SPKJ
Gangguan tidur P E N Y A J I LAMIA ADILIA DITA MINTARDI FEBRYN PRISILIA PALIYAMA P E M B I M B I N G DR. SUZY YUSNA D, SPKJ pendahuluan Tidur adalah suatu aktivitas khusus dari otak, yang di kelola oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pola Tidur Tidur diartikan sebagai suatu keadaan berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya berbagai derajad stimulus dapat menimbulkan suatu keadaan yang benar-benar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya pengetahuan dan teknologi terutama ilmu kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Remaja WHO mendefinisikan remaja (adolescent) sebagai individu berusia 10 sampai 19 tahun dan dewasa muda (youth) 15 sampai 24 tahun. Dua kelompok usia yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan individu yang berada pada tahapan dewasa akhir yang usianya dimulai dari 60 tahun keatas. Setiap individu mengalami proses penuaan terlihat dari
Lebih terperinciBAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. Nyeri kepala merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak dan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Migren Nyeri kepala merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja. 11 Nyeri kepala merupakan penyebab tersering anak-anak dirujuk ke ahli neurologi anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehidupan yang semakin modern membuat manusia hampir selalu berhubungan dengan alat-alat elektronik. Penggunaan peralatan elektronik meningkat seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia
I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sebagai negara dengan populasi terbanyak ke empat di dunia, Indonesia memiliki pasar yang besar dan cepat berkembang dalam teknologi handphone. Pada tahun 2013, sekitar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori belajar dan prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, pengertian tidur dan fisiologi tidur serta
Lebih terperinciMateri Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK =================================================
Materi Pendalaman 03 GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ================================================= Bila dalam kawat PQ terjadi perubahan-perubahan tegangan baik besar maupun arahnya, maka dalam kawat PQ
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. minggu mengalami perbaikan pada kualitas tidur dalam studi ini. Perbaikan
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Siswi yang mengikuti latihan menari Gambyong Pareanom selama 8 minggu mengalami perbaikan pada kualitas tidur dalam studi ini. Perbaikan kualitas tidur ditunjukkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang untuk mengembalikan stamina tubuh dalam kondisi yang optimal. Tidur dapat diartikan sebagai suatu keadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tenaga kesehatan di rumah sakit sangat bervariasi baik dari segi jenis maupun jumlahnya. Tenaga kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah sekitar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki prioritas tertinggi dalam hirarki Maslow. Dimana seseorang memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur merupakan aktivitas yang dilakukan setiap hari dan juga salah stau kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Menurut Teori Hirarki Maslow tentang kebutuhan,
Lebih terperinciRITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI
RITA ROGAYAH DEPT.PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI TIDUR Tidur suatu periode istirahat bagi tubuh dan jiwa Tidur dibagi menjadi 2 fase : 1. Active sleep / rapid eye movement (REM) 2. Quid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama. Peningkatan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 11% dari seluruh jumlah penduduk dunia (± 605 juta) (World Health. meningkat menjadi 11.4% dibandingkan tahun 2000 sebesar 7.4%.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
Lebih terperinciGelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik Teori gelombang elektromagnetik pertama kali dikemukakan oleh James Clerk Maxwell (83 879). Hipotesis yang dikemukakan oleh Maxwell, mengacu pada tiga aturan dasar listrik-magnet
Lebih terperinciSpektrum Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik Gelombang elektromagnetik yang dirumuskan oleh Maxwell ternyata terbentang dalam rentang frekuensi yang luas. Sebagai sebuah gejala gelombang, gelombang elektromagnetik
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Efek fisik yang ditimbulkan oleh radiasi elektromagnetik dibedakan antara radiasi yang menghasilkan ion dan tidak menghasilkan ion. Radiasi pengion mempunyai ciri energi
Lebih terperinciTidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya
Definisi : Tidur = keadaan bawah sadar dimana orang tsb dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya Koma = keadaan bawah sadar dimana orang tsb tidak dapat dibangunkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama beberapa dasawarsa terakhir, perkembangan globalisasi semakin meningkat dan mencakup seluruh aspek kehidupan manusia, khususnya dalam peningkatan teknologi yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengapa seseorang butuh tidur akan lebih jelas bila dilihat dari akibat bila
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi tidur adalah untuk memelihara kondisi otak dalam keadaan optimal agar dapat membantu kerusakan yang terjadi saat terjaga sepanjang hari. Alasan mengapa seseorang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ tubuh. Hal ini juga diikuti dengan perubahan emosi secara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lansia merupakan periode penutup bagi rentang kehidupan seseorang dimana telah terjadi kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap (Hurlock, 1999). Proses
Lebih terperinciPENGARUH NEGATIF AKIBAT RADIASI KOMPUTER/LAPTOP
PENGARUH NEGATIF AKIBAT RADIASI KOMPUTER/LAPTOP Ramdani Sofhan ninoraymond88@yahoo.com Abstrak Komputer sudah menjadi kebutuhan setiap orang baik untuk sarana penunjang kelancaran pekerjaan, bisnis atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu yang harus dipenuhi untuk meningkatkan derajat kesehatan. Menurut teori Maslow manusia mempunyai lima kebutuhan dasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar. manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk kedalam kebutuhan dasar dan juga universal karena umumnya semua individu dimanapun ia berada
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciPENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL
PENGUKURAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK BEBAS PADA AREA URBAN DAN RURAL MANA HILUL IRFAN 2207100051 Dosen Pembimbing : Eko Setijadi, ST., MT., Ph.D Dr. Ir. Wirawan, DEA Latar Belakang 2 Green Telecommunication
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa jumlah. jiwa dengan usia rata-rata 60 tahun (Bandiyah, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat
Lebih terperinciBAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA. Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk
BAB 10 ULTRA HIGH FREQUENCY ANTENNA Kompetensi: Mahasiswa mampu menjelaskan secara lisan/tertulis mengenai jenis-jenis frekuensi untuk komunikasi, salah satunya pada rentang band Ultra High Frequency (HF).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya, dibalik setiap rutinitas yang dilakukan, manusia juga membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan tubuh.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara berstruktur tua (ageing population). Adanya ageing population merupakan cerminan dari semakin tingginya usia rata-rata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istirahat atau tidur yang cukup merupakan kebutuhan setiap orang agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Maslow mengatakan kebutuhan fisiologis dasar manusia terdiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Upaya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat terkait dengan pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya kesehatan yang dilakukan
Lebih terperinciMASYARAKAT KINI. Penuh dengan individu yg merasa letih Senantiasa berjuang utk perlombaan hidup
(Istirahat) MASYARAKAT KINI Penuh dengan individu yg merasa letih Senantiasa berjuang utk perlombaan hidup DI AMERIKA SERIKAT Perasaan letih termasuk 10 alasan utama mengapa penderita mengunjungi dokter
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya dimulai dari suatu waktu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Fisiologi Tidur Tidur merupakan salah satu kegiatan yang memiliki peran penting dalam hidup manusia. Selain itu tidur juga merupakan salah satu kegiatan signifikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FKIK UMY). Hasil penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era modern selalu berkaitan dengan alat-alat elektronik, antara lain: televisi, radio, microwave, notebook, telepon seluler, i-pod, play station portable (PSP). Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya. dan bertambah cenderung lebih cepat (Nugroho, 2000).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan keberhasilan pemerintah dalam pembangunan nasional, telah mewujudkan hasil yang positif di berbagai bidang, yaitu adanya kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan
Lebih terperinciSistem Telekomunikasi
Sistem Telekomunikasi Pertemuan ke,6 Gelombang Elektromagnetik Taufal hidayat MT. email :taufal.hidayat@itp.ac.id ; blog : catatansangpendidik.wordpress.com 1 10/21/2015 Outline I Pengertian gelombang
Lebih terperinciPEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit
17 PEMBAHASAN Pengaruh Efek Whitten terhadap Siklus Estrus dan Perkawinan pada Mencit Efek Whitten merupakan salah satu cara sinkronisasi siklus berahi secara alami tanpa menggunakan preparat hormon. Metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar atau pasif yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar atau pasif yang ditandai dengan berkurangnya responsivitas terhadap rangsang eksternal. Secara fisiologis tidur dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam daur kehidupan yang dimulai dari masa kanak-kanak, remaja hingga dewasa, terjadi pertumbuhan dan perkembangan. Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Harsono (1996), tidur merupakan kegiatan susunan saraf
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tidur 2.1.1 Pengertian dan Fungsi Tidur Menurut Harsono (1996), tidur merupakan kegiatan susunan saraf pusat, dimana ketika seseorang sedang tidur bukan berarti bahwa susunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Remaja adalah periode kritis antara masa anak anak dan masa dewasa (WHO). Masa remaja selalu disertai dengan perubahan aspek biologis, kognitif, emosional, dan sosial
Lebih terperinciC. Penyimpangan Tidur Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night terrors, mendengkur, dll
Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur 1.2.1 Pengkajian Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tidur a. Pengertian Tidur Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar di mana persepsi dan reaksi individu terhadap lingkungan menurun atau
Lebih terperinciLEMBARAN SOAL. Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS )
LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran : FISIKA Sat. Pendidikan : SMA/MA Kelas / Program : XII ( DUA BELAS ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya. peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu dan teknologi yang semakin berkembang, membuat banyaknya peralatan listrik modernyang menggunakan gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aktivitas berteknologi tinggi mengakibatkan manusia sering kali berhubungan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi manusia. Namun demikian, kemajuan yang sangat pesat dari teknologi tersebut juga memberikan dampak negatif
Lebih terperinciPENDAHULUAN TEOR I MA ELL Int i t eori eori Max Max ell el l m engenai engenai gel gel bang bang ekt romagnet rom i adal adal
SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET SPEKTRUM GELOMBANG ELEKTROMAGNET PENDAHULUAN Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan,
Lebih terperinciTEORI MAXWELL Maxwell Maxwell Tahun 1864
TEORI MAXWELL TEORI MAXWELL Maxwell adalah salah seorang ilmuwan fisika yang berjasa dalam kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi yang berhubungan dengan gelombang. Maxwell berhasil mempersatukan penemuanpenumuan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka pengguna telepon seluler (ponsel) atau handphone di Indonesia semakin meningkat tiap tahunnya. Penelitian yang dilakukan oleh Roy Morgan Research di Australia
Lebih terperinciBAB II SALURAN TRANSMISI
BAB II SALURAN TRANSMISI 2.1 Umum Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak
Lebih terperinciPenyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15
Kanker payudara adalah penyakit dimana selsel kanker tumbuh di dalam jaringan payudara, biasanya pada ductus (saluran yang mengalirkan ASI ke puting) dan lobulus (kelenjar yang membuat susu). Kanker atau
Lebih terperinciSNMPTN 2011 FISIKA. Kode Soal Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini.
SNMPTN 2011 FISIKA Kode Soal 999 Doc. Name: SNMPTN2011FIS999 Version: 2012-10 halaman 1 01. Gerakan sebuah mobil digambarkan oleh grafik kecepatan waktu berikut ini. Percepatan ketika mobil bergerak semakin
Lebih terperinciPREDIKSI UN FISIKA V (m.s -1 ) 20
PREDIKSI UN FISIKA 2013 1. Perhatikan gambar berikut Hasil pengukuran yang bernar adalah. a. 1,23 cm b. 1,23 mm c. 1,52mm d. 1,73 cm e. 1,73 mm* 2. Panjang dan lebar lempeng logam diukur dengan jangka
Lebih terperinciKONSEP ISTIRAHAT TIDUR
KONSEP ISTIRAHAT TIDUR PENDAHULUAN Istirahat dan tidur sangat penting bagi kesehatan. Orang sakit seringkali membutuhkan istirahat dan tidur yang lebih banyak dari biasanya. Terganggu Peran perawat ISTIRAHAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bedah mulut merupakan salah satu bidang dalam ilmu kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi gejala kecemasan sering ditemukan pada pasien tindakan pencabutan gigi.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tidur 1. Pengertian Tidur didefinisikan sebagai suatu keadaan ketidaksadaran yang bersifat sementara dan dapat dibangunkan dengan memberikan rangsangan sensori atau rangsangan
Lebih terperinciFisika Umum (MA 301) Cahaya
Fisika Umum (MA 301) Topik hari ini (minggu 11) Cahaya Cahaya adalah Gelombang Elektromagnetik Apa itu Gelombang Elektromagnetik!!! Pendahuluan: Persamaan Maxwell Listrik dan magnet awalnya dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi gangguan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit dimana terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya sensitivitas
Lebih terperinciGELOMBANG ELEKTROMAGNETIK. Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052
GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK Oleh: DHELLA MARDHELA NIM: 15B08052 Apa itu Gelombang? Gelombang adalah getaran yang merambat Apakah dalam perambatannya perlu medium/zat perantara? Tidak harus! Berdasarkan ada/tidak
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018
ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET PADA HANDPHONE DALAM MODE PANGGILAN DAN STAND BY Hisyam Yassar Abdullah unitaur77@gmail.com Sudarti sudarti.fkip@unej.ac.id Alex Harijanto alexharijanto.fkip@unej.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada perkumpulan lansia Kartasura pada bulan November 2016 didapatkan
Lebih terperinci- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI
- S. Indriani Lestariningati, M.T- Week 3 TERMINAL-TERMINAL TELEKOMUNIKASI Dengan kemajuan teknologi, telekomunikasi menjadi lebih cepat, lebih andal dan lebih murah dibandingkan dengan metode komunikasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Media Elektronik 2.1.1. Definisi Media Elektronik Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk elektronik,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat dibangunkan dengan rangsang sensorik atau dengan rangsang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tidur 1. Pengertian tidur Tidur adalah suatu keadaan dibawah sadar yang orang tersebut dapat dibangunkan dengan rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton, 1991).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radiasi matahari merupakan gelombang elektromagnetik yang terdiri atas medan listrik dan medan magnet. Matahari setiap menit
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matahari merupakan kendali cuaca serta iklim yang sangat penting dan sebagai sumber energi utama di bumi yang menggerakkan udara dan arus laut. Energi matahari diradiasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa normal bervariasi antara 4-10 jam sehari dan rata-rata berkisar antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waktu tidur yang dibutuhkan manusia di setiap tahapan umur berbedabeda. Pada mulanya, bayi yang baru lahir akan menghabiskan waktunya untuk tidur dan hanya akan terbangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang begitu pesat, sehingga hal itu sangat mempengaruhi kehidupan sehari hari manusia dan lapisan masyarakat dari usia muda sampai
Lebih terperinciPengertian gelombang dan aplikasi
Pengertian gelombang dan aplikasi Gelombang adalah getaran yang merambat gerak gelombang dapat dipandang sebagai perpindahan momentum dari suatu titik di dalam ruang ke titik lain tanpa perpindahan materi
Lebih terperinciPertanyaan Final (rebutan)
Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. organ, khususnya mata, ginjal, saraf, jantung dan pembuluh darah (America
BAB 1 PENDAHULUAN 1.Latar Belakang Penyakit Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah yang terus menerus dan bervariasi, penyakit metabolik yang dicirikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stres 2.1.1 Pengertian Stres Stres merupakan keadaan ketika seseorang merasa ketidaknyamanan mental dan batin yang disebabkan oleh perasaan tertekan. Definisi stres menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hingga berada dalam kondisi yang optimal (Guyton & Hall, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap orang memerlukan kebutuhan istirahat atau tidur yang cukup agar tubuh dapat berfungsi secara normal.istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. banyak sekali radiasi. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah radiasi sering dianggap menyeramkan, sesuatu yang membahayakan, mengganggu kesehatan, bahkan keselamatan. Padahal di sekitar kita ternyata banyak sekali radiasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hampir sepertiga masa hidup kita dihabiskan dengan tidur (Kryger, 2005).
BAB 1 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Tidur merupakan proses fisiologis yang kompleks dan dinamis, hampir sepertiga masa hidup kita dihabiskan dengan tidur (Kryger, 2005). Tidur diperlukan untuk memulihkan
Lebih terperinci4. Sebuah sistem benda terdiri atas balok A dan B seperti gambar. Pilihlah jawaban yang benar!
Pilihlah Jawaban yang Paling Tepat! Pilihlah jawaban yang benar!. Sebuah pelat logam diukur menggunakan mikrometer sekrup. Hasilnya ditampilkan pada gambar berikut. Tebal pelat logam... mm. 0,08 0.,0 C.,8
Lebih terperinciMenyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal
Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal dua macam sumber informasi, yaitu ide-ide yang bersumber dari
Lebih terperinci1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah.
1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh alat ukur dibawah ini adalah. 1 A. 5, 22 mm B. 5, 72 mm C. 6, 22 mm D. 6, 70 mm E. 6,72 mm 5 25 20 2. Dua buah vektor masing-masing 5 N dan 12 N. Resultan kedua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan, manusia menghabiskan sebagian besar waktu sadar mereka (kurang lebih 85-90%) untuk beraktivitas (Gibney et al., 2009). Menurut World Health
Lebih terperinci