IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IV. HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum lokasi Penelitian 1. Sejarah Universitas Lampung Unila merupakan Perguruan Tinggi Negeri di Propinsi Lampung yang berdiri berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi Ilmu Pendidikan (PTIP) Nomor 195 Tahun 1965, pada tanggal 23 September 1965, kemudian dikukuhkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan Keputusan Presiden Nomor 73 Tahun 1966, yang diawali dengan Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum. Tahun 1968 IKIP Jakarta Cabang Tanjung Karang diintegrasikan ke dalam Unila berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Nomor: 1 Tahun Kemudian, dengan Keppres Nomor 043 Tahun 1982 menjadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Selanjutnya, beberapa fakultas dibentuk, yaitu Fakultas Pertanian didirikan berdasarkan SK Presidium Nomor 756/KPTS/1967 dan dikukuhkan Mendikbud Nomor 16 Tahun Kemudian menyusul Fakultas Teknik yang didirikan berdasarkan SK Presidium Unila Nomor 227/KPTS/IRES/1968. Sejak tahun 1972 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Pendidikan Tinggi Nomor 101/B-1/II/1972 (karena adanya beberapa alasan yang sangat teknis) Fakultas ini tidak menerima mahasiswa baru lagi dan mahasiswa yang ada disalurkan ke Fakultas lain. Pada tanggal 13 Januari 1978 dengan SK

2 59 Rektor Nomor 08/KPTS/R/1979 dibentuk Fakultas Teknik Persiapan. Perkembangan selanjutnya, berdasarkan SK Presiden Nomor 43/M/1987 fakultas ini ditetapkan sebagai Fakultas Non Gelar Teknologi (FNGT). Pada perkembangan selanjutnya, dengan SK Mendikbud Nomor 0132/O/1991, tanggal 6 April 1991 FNGT ini diubah menjadi Fakultas Teknik. Perkembangan selanjutnya, pada Tahun Akademik 1986/1987 dibuka persiapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), yang kemudian pada tanggal 11 November 1995, dikukuhkan menjadi salah satu fakultas di Unila berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0333/O/1995. Pada Tahun Akademik 1988/1989 dibentuk Persiapan Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Alam (FMIPA), yang kemudian pada tanggal 15 November 1995, dikukuhkan sebagai fakultas berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 0334/O/1995. Pada tahun 2002, Program Studi Pendidikan Dokter yang bernaung di bawah Fakultas MIPA, telah memulai kegiatannya sesuai dengan Izin Penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter yang diterbitkan oleh Dirjen Dikti Depdiknas dengan nomor Nomor 3195/D/T/2002 tanggal 28 Oktober Program Pascasarjana Universitas Lampung didirikan bersamaan dengan pengangkatan Direktur Program Pascasarjana berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor 94/J26/KP/2002 tanggal 3 Juli Sampai dengan Tahun Akademik 2005/2006, enam program magister telah beroperasi. Program Studi Magister Hukum merupakan program magister pertama didirikan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nomor 387/Dikti/Kep/1999 tanggal 19 Agustus Program magister kedua adalah PS Magister Teknologi Agroindustri yang berdiri berdasarkan Keputusan

3 60 Dirjen Dikti Nomor 452/Dikti/Kep/1999 tanggal 23 Nopember Program magister ketiga yaitu Program Studi Magister Manajemen berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 87/Dikti/Kep/2000 tanggal 14 April Program Magister Agronomi yang merupakan PS magister keempat yang berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 251/Dikti/Kep/2000 tanggal 4 Agustus Program magister kelima yaitu Magister Teknologi Pendidikan yang berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 82/Dikti/Kep/2001 tanggal 3 April Program magister keenam yaitu Program Magister Ekonomi Pertanian/Agribisnis berdiri berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 3004/D/T/2004 tanggal 4 Agustus Pada tahun akademik 2007/2008 telah dibuka juga dua buah program studi pascasarjana yaitu PS Magister Teknik Sipil dan PS Magister Ilmu Pemerintahan, berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 4925/D/T/2006 tanggal 26 Desember Kondisi Umum Hingga tahun 2006, Unila memiliki tujuh fakultas yaitu Fakultas Ekonomi (FE), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Ada satu Program Studi Pendidikan Dokter yang dipersiapkan atau cikal bakal menjadi fakultas. Program studi tersebut sekarang di bawah FMIPA. Unila memiliki 28 jurusan dan 9 bagian, yang meliputi 8 program studi S2, 46 program studi S1, dan 17 program studi diploma (D2 dan D3). Di samping itu, Unila juga menyelenggarakan pendidikan penyetaraan pada beberapa program studi S1.

4 61 Unila memiliki dua lembaga yaitu Lembaga Penelitian yang mengkoordinasi empat pusat penelitian yang meliputi pusat penelitian lingkungan, pusat penelitian pengembangan wilayah lahan kering, pusat penelitian budaya Lampung, dan pusat penelitian pesisir, dan Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat yang mengoordinasi dua pusat pengabdian kepada masyarakat yaitu pusat pengembangan wilayah dan pemberdayaaan masyarakat serta pusat pengembangan kewirausahaan dan bisnis. Di bidang administrasi, Unila mempunyai dua biro yaitu Biro Administrasi Akademik Kemahasiwaan, Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI) dan Biro Administrasi Umum dan Keuangan (BAUK). Dalam melaksanakan tugasnya Rektor dibantu oleh empat Pembantu Rektor masing-masing untuk bidang akademik, bidang administrasi umum dan keuangan, bidang kemahasiwaan, dan bidang kerjasama perencanaan/ pengembangan, dan sistem informasi/komunikasi. Di tingkat fakultas, yang dipimpin oleh Dekan, dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari dibantu oleh tiga pembantu dekan, masing-masing untuk bidang akademik, bidang administrasi umum dan keuangan, dan bidang kemahasiswaan. Pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi dilakukan oleh Jurusan/Bagian/Program Studi. Sebagai unsur penunjang, Unila memiliki beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang meliputi perpustakaan, balai bahasa, pelayanan pendidikan, pusat komputer, kebun percobaan, fasilitas olahraga, percetakan dan penerbitan, serta pusat jasa ketenagakerjaan. Sarana administrasi akademik, pembelajaran, penelitian, dan pengabdian, tersedia gedung, laboratorium, bengkel, studio, dan kebun percobaan. Fasilitas fisik

5 62 gedung/ruang yang ada saat ini seluas m², dengan rincian ruang kuliah seluas m²; laboratorium m², perpustakaan m², ruang kerja dosen m², ruang administrasi m², dan ruang lainnya m². Fasilitas fisik berupa lahan tersebut yang ada di dalam Kampus Unila Gedung meneng seluas 77,845 ha, di Kampus Jalan Panglima Polem, Bandar Lampung ada 4 ha, di Jalan Suprapto, Bandar Lampung (YP Unila) m², dan 4 ha berada di Metro. Kebun percobaan Unila tersebar di beberapa tempat yaitu di Natar, Lampung Selatan seluas 3,5 ha, di Sukadanaham, Bandar Lampung, seluas 5,5 ha (status hak milik) di Tanjungan, Lampung Selatan seluas 100 ha (sedang diperpanjang proses hak guna pakainya), di Liwa, Lampung Barat, seluas 20 ha (hak guna pakai) dan hutan pendidikan yang berada di Gunung Betung, Bandar Lampung, seluas ha (status tanah adalah Hutan Pendidikan Taman Nasional Wan Abdurrahman, yang saat ini sedang diurus proses perpanjangan Hak Guna Pakainya). Pada tahun 2007, jumlah mahasiswa seluruh program studi mencapai orang, yang terdiri dari 838 orang mahasiswa S2, orang mahasiswa S1, dan orang mahasiswa program diploma (D2 dan D3). Kalau dikelompokkan ke dalam bidang eksakta/teknik, noneksakta, dan kependidikan, maka proporsinya adalah mahasiswa bidang eksakta/teknik orang (32%), noneksakta orang (47,97%), kependidikan orang (21%) Dengan jumlah mahasiswa Unila pada tahun 2007 ini sebanyak orang, jumlah tenaga administrasi sebanyak 838 orang dan jumlah dosen sebanyak 1.112

6 63 orang, maka rasio antara ruang dosen terhadap jumlah dosen adalah 6,01 m²/dosen, ruang administrasi terhadap tenaga administrasi adalah 19,08 m²/orang, rasio ruang kuliah terhadap mahasiswa adalah 0,88 m²/mahasiswa, rasio ruang lab terhadap mahasiswa adalah 0,63 m²/mahasiswa, dan rasio ruang perpustakaan terhadap mahasiswa 0,24 m²/mahasiswa. Jumlah lulusan Unila selama tahun 2007 adalah orang, terdiri dari 743 orang lulusan Pascasarjana, orang lulusan Sarjana (S1) dan orang lulusan Diploma (D2 dan D3). Pencapaian IPK lulusan sarjana pada tahun 2007 rata-rata mencapai 3,01 ± 0,28 sedangkan lama studi program sarjana rata-rata masih 5,20 ± 1,17 tahun. Jumlah lulusan kumulatif Unila sampai dengan September 2007 mencapai orang, yang terdiri dari lulusan Pascasarjana lulusan Sarjana, dan orang lulusan Diploma, dengan produktivitas kelulusan rata-rata berkisar antara 17%. 3. Visi dan Misi a. Visi Berdasarkan kondisi saat ini dan tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang dengan memperhitungkan kekuatan sebagai modal dasar, maka disusun Visi Unila Visi Unila merupakan cita-cita, aspirasi, sumber inspirasi dan motivasi, peta jalan (road map), karakter, wawasan dan identitas sivitas akademika, karyawan dan pemangku kepentingan (stakeholders) agar Unila bergerak ke arah yang lebih maju dan lebih baik secara komparatif dan kompetitif. Visi ini merupakan gambaran bentuk paripurna Unila yang akan

7 64 dicapai pada tahun 2025, dengan rumusan sebagai berikut: Pada Tahun 2025 Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia. Perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia adalah kelompok sepuluh perguruan tinggi yang memiliki segenap keunggulan dari berbagai indikator kinerja akademik dan non akademik. Unila sebagai salah satu dari perguruan tinggi sepuluh terbaik di Indonesia harus mempunyai pencapaian prestasi yang memperhatikan dinamika kemajuan dari aspek lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Unila tidak berkembang sendiri, dalam pengertian perguruan tinggi lain juga melakukan upaya pembangunan yang berlomba menjadi lebih baik. Keberhasilan Unila untuk menjadi salah satu perguruan tinggi terbaik sangat ditentukan oleh tatakelola univeritas yang baik (good university governance), sarana dan prasarana serta proses belajar mengajar, penelitian, dan pengabdian yang handal dengan standar kualitas nasional dan internasional, serta daya tarik bagi pemangku kepentingan. Untuk mengetahui tingkat capaian Unila pada tahun 2025 tersebut, harus dapat diukur dengan tingkat: 1. partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan pemerintah untuk mendukung pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, 2. daya saing nasional dan internasional 3. produk hak atas kekayaan intelektual, 4. publikasi terakreditasi nasional dan internasional 5. indeksitasi publikasi, 6. program unggulan/program unik

8 65 7. program internasional, 8. dosen dan alumni yang berprestasi di tingkat nasional dan internasional 9. aksesibilitas dan ekuitas 10. tatakelola, 11. kualitas staf akademik dan nonakademik b. Misi Dalam mewujudkan Unila Menjadi Perguruan Tinggi Sepuluh Terbaik di Indonesia Tahun 2025, misi Unila dirumuskan melalui 6 (enam) penjabaran sebagai berikut: 1. Mewujudkan penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi yang berkualitas. 2. Mewujudkan budaya akademik yang kondusif, dinamis, dan bermoral. 3. Mewujudkan tata kelola organisasi Unila yang baik (good university governance). 4. Mewujudkan aksesibillitas dan ekuitas pendidikan tinggi. 5. Menjadi agen perubahan dan menjaga kebenaran dan keadilan bagi kepentingan masyarakat. 6. Mewujudkan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, masyarakat, dunia usaha, lembaga nonpemerintah, dalam dan luar negeri, yang saling memberikan manfaat secara berkelanjutan.

9 66 4. Struktur Organisasi Pimpinan Unila Rektorat Rektor Pembantu Rektor I Pembantu Rektor II Pembantu Rektor III Pembantu Rektor IV Kepala Biro Adm. Akademik, Kemahasiswaan, Perencanaan dan Sistem Informasi Kepala Biro Administrasi Umum dan Keuangan Ketua Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Ketua Lembaga Penelitian Prof.Dr.Ir. Sugeng P.Harianto, M.S Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P Ir. Sulastri Ramli, M.P. Prof.Dr.Sunarto,S.H,M.H Dr.Satria Bangsawan,S.E,M.Si Damanhuri Warganegara,S.H Harsono Sucipto, S.H. Dr. Budi Kustoro, M.S Dr. John Hendri, M.S. Dekanat Dekan Fakultas Ekonomi Dekan Fakultas Hukum Dekan Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Dekan Fakultas Pertanian Dekan Fakultas Teknik Dakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program Studi Kedokteran Toto Gunarto, S.E., M.S Adius Semenguk, S.H., M.H. Prof.Dr. Sudjarwo, M.S. Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S Ir. Mariyanto, M.T. Drs.Agus Hadiawan,M.Si Dr. Sutyarso, M.Biomed Dr. dr. Efrida Warganegera, Sp.M.K., M.Kes Unit Pelayanan Teknis Kepala UPT Perpustakaan Kepala UPT Pelayanan Pendidikan Kepala UPT Balai Bahasa Kepala UPT Pusat Komputer Kepala UPT Percetakan dan Penerbitan Kepala UPT Kebun Percobaan Kepala UPT Fasilitas Olahraga Drs.Sugiyanta,S.Sos,M.Pd Drs. Gimin Suyadi, M.Pd. Drs. Muhammad Sukirlan, M.Si. Drs.I Komang Winatha,M.Si Drs. Suwarno, M.H. Ir. Kushendarto, M.P. Drs. Sudirman Husin, M.Pd. ( Diakses 8 juli 2010)

10 67 5. Kemahasiswaan Berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 155/0/1998 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, pengembangan kemahasiswaan merupakan wahana dan sarana untuk membentuk mahasiswa menjadi manusia yang berjiwa Pancasila, bertanggungjawab, mandiri, dan mampu mengisi kemerdekaan bangsa. Pengembangan kehidupan kemahasiswaan tersebut dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Mahasiswa adalah bagian terbesar dari sivitas akademika Unila, sebagai bagian terbesar dari sivitas akademika, Unila sangat menyadari bahwa pengembangan kemahasiswaan mutlak diperlukan sebagai bagian dari upanya peningkatan kualitas perguruan tinggi. Pengembangan kemahasiswaan di Unila tidak hanya dititik beratkan pada pengembangan di bidang penalaran, tetapi juga di bidang minat dan bakat, kesejahteraan mahasiswa, dan pembimbingan karir. Pengembangan keempat komponen ini tidak hanya dalam rangka melaksanakan Keputusan Mendikbud No. 155 Tahun 1998 Tentang Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi, atau dalam rangka mengejawantahkan Pedoman Pola Pengembangan Kemahasiswaan (Polbangmawa) di Perguruan Tinggi, seperti yang telah di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tatapi juga dalam rangka membentuk mahasiswa Unila, yang mampu berprestasi dan berdaya saing. Aktivitas lembaga kemahasiswaan di Unila sangat berkembang. Hal ini setidaknya terlihat dari jumlah lembaga kemahasiswaan yang terdapat di Unila. Pada 2004 di Unila terdapat 119 lembaga kemahasiswaan (LK), pada 2005 meningkat menjadi 122 LK, pada 2006 menjadi 124 LK dan meningkat menjadi

11 LK pada Lembaga kemahasiswaan tersebut tersebar baik ditingkat universitas maupun ditingkat fakultas dengan distribusi sebagai berikut: Tingkat universitas (38 LK), Fakultas Ekonomi (11 LK), Fakultas Hukum (15 LK), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (9 LK), Fakultas Pertanian (16 LK), Fakultas Teknik (11 LK), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (16 LK), Fakultas MIPA (8 LK) dan Program Studi Pendidikan Dokter (2 LK). ( B. Hasil dan Pembahasan 1. Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Lampung yang menggunakan dan memiliki produk notebook. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada 75 responden Gambaran umum responden dapat dilihat pada tabel-tabel dibawah ini: a. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kelompok Usia Frekuensi Persentase (%) % % Total Sumber: Data diolah, 2010 Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa usia konsumen yang menggunakan produk notebook adalah merata pada usia tahun yaitu 60% pada usia tahun dan 40% pada usia tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa mahasiswa merupakan konsumen potensial bagi perusahaan teknologi informasi khususnya produk notebook. Kecenderungan mahasiswa untuk selalu update informasi

12 69 menjadi peluang besar bagi perusahaan untuk terus berinovasi mengembangkan produk baru sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Pada usia ini konsumen juga tergolong kedalam usia yang produktif dalam melakukan pembelian untuk menunjang aktivitasnya sehari-hari. Segmentasi yang tepat dari setiap produk yang ditawarkan memberikan banyak kesempatan untuk menarik minat konsumen dari berbagai kelompok usia. b. Distribusi Responden Berdasarkan Produk Notebook Yang Digunakan Tabel 8. Distribusi Responden Berdasarkan Produk Notebook Yang Digunakan Produk Frekuensi Persentase (%) Produk Dalam Negeri 26 34,6% Produk Luar Negeri 49 65,3% Total Sumber: Data diolah, 2010 Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen produk notebook menggunakan produk notebook Luar negeri atau sebesar 65,3%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen produk notebook cenderung membeli produk notebook luar negeri dikarenakan Produk notebook luar negeri memiliki kualitas lebih bagus daripada produk notebook dalam negeri dengan presentase 34,6%. Selain itu segmentasi produk notebook luar negeri memang sesuai dengan usia rata-rata mahasiswa meskipun tidak menutup kemungkinan ada yang menggunakan produk notebook dalam negeri. Produk notebook dalam negeri memiliki harga yang lebih terjangkau dibanding produk notebook luar negeri tetapi kualitas produk luar negeri tidak dapat diragukan lagi kualitasnya.

13 70 c. Distribusi Responden Berdasarkan Harga Produk Notebook Yang Digunakan Tabel 9. Distribusi Responden Berdasarkan Harga Produk Notebook Yang Digunakan Harga (Rp) Frekuensi Persentase (%) ,7% ,3% % Total Sumber: Data diolah, 2010 Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen pengguna produk notebook dengan kisaran harga Rp sampai dengan Rp atau sebesar 49,3%. Hal ini dikarenakan kisaran harga tersebut merupakan harga mayoritas produk notebook luar negeri yang di beli oleh mahasiswa seperti Acer, Compac dan Lenovo. Konsumen pengguna produk notebook dengan kisaran harga Rp sampai dengan Rp atau sebesar 34,7% Hal ini dikarenakan kisaran harga tersebut merupakan harga produk notebook dalam negeri yang di beli oleh mahasiswa seperti Axio, Zyrek dan Asus. Kemudian kisaran harga Rp sampai dengan Rp atau sebesar 16,7% merupakan harga produk notebook luar negeri yang di beli oleh mahasiswa seperti Dell dan Toshiba. Sedangkan Penetapan harga yang beragam sesuai dengan ukuran produk yang ditawarkan memberikan banyak pilihan serta kemudahan bagi konsumen selain dapat menarik minat konsumen dari berbagai kalangan baik ekonomi menengah hingga atas.

14 71 D. Distribusi Responden Berdasarkan Merek Produk Notebook Yang Digunakan Tabel 10. Distribusi Responden Berdasarkan Merek Produk Notebook Yang Digunakan Merek Frekuensi Persentase (%) Toshiba 10 12,8% Axio 16 21,3% Lenovo 2 2,7% Zyrex 5 6,7% Acer 20 26,7% Asus 5 6,7% Compac % Dell 2 2,7% total % Sumber: Data diolah, 2010 Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa mayoritas konsumen menggunakan merek Produk notebook luar negeri seperti Acer, Toshiba, Dell, Compac. Hal ini mengindikasikan bahwa pengguna produk notebook merupakan konsumen yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap merek luar negeri. Hal ini didukung oleh data pada tabel 8, dimana rata-rata konsumen telah menggunakan produk notebook luar negeri. 2. Deskripsi Jawaban Responden Dalam bagian ini akan di uraikan hasil penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada konsumen sebanyak 75 orang yang melakukan pembelian Produk notebook pada Mahasiswa Unila. Data tersebut kemudian dapat dikelompokkan berdasarkan skor jawaban responden dari setiap item pertanyaan untuk dihitung persentasenya. Adapun hasilnya sebagai berikut:

15 72 1. Penilaian Responden Berdasarkan Pengaruh Norma Tabel 11. Penilaian Responden Berdasarkan Saran keluarga Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 7 9,3 Tidak Setuju 25 33,3 Ragu-ragu 8 10,7 Setuju 28 37,3 Sangat Setuju 7 9,3 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Berdasarkan pada Tabel 11 diatas menunjukkan bahwa 28 dan 7 orang responden menjawab setuju bahwa pembelian produk notebook mengikuti saran keluarga karena keluarga merupakan orang terdekat yang selalu memberikan saran jika mau membeli suatu produk yang harganya mahal, dengan persentase 37%.dan 9,3% Hal ini menunjukkan bahwa saran keluarga merupakkan penentu dari keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 8, 25 dan 7 orang responden dengan presentasi 10,3, 33,3 dan 9,3 hal ini dikarenakan konsumen tersebut jika membeli suatu barang tidak perlu meminta saran keluarga karena konsumen tersebut memiliki uang tabungan sendiri, atau mendapatkan beasiswa dari kampus sehingga dapat membeli produk notebook dengan sendiri tanpa saran dari keluarga, karena notebook sudah merupakan kebutuhan seorang mahasiswa karena sebagai penunjang kuliah, dan mengerjakan tugas-tugas di kampus dan juga untuk online mencari informasi-informasi yang baru. Tabel 12. Penilaian Responden Berdasarkan Persetujuan Orang Tua Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju 16 21,3 Ragu-ragu 1 1,3 Setuju 26 34,7 Sangat Setuju Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5)

16 73 Tabel 12 di atas menunjukkan bahwa persetujuan orang tua merupakan salah satu pendapat yang sangat menentukan dapat atau tidaknya membeli produk notebook karena persetujuan orang tua itu sangat penting dan orang tua juga yang memberikan biaya untuk membeli produk notebook tersebut. terlihat dari jawaban responden, yaitu sebanyak 26 dan 32 orang dengan persentase 34,7% dan 42,7 menyatakan setuju. Hal ini membuktikan bahwa persetujuan orang tua sangat berpengaruh terhadap keputusan membeli produk notebook. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju sebanyak 1 dan 16 orang responden dengan persentasi 1,3 dan 21,3 hal ini dikarenakan persetujuan orang tua tidak terlalu penting untuk melakukan pembelian produk notebook, karena konsumen sudah dapat memutuskan sendiri tanpa harus meminta persetujuan orang tua karena sudah berpikir dewasa. Tabel 13. Penilaian Responden Berdasarkan Motivasi Teman Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 7 9,3 Tidak Setuju 19 25,3 Ragu-ragu 17 22,7 Setuju 30 40,0 Sangat Setuju 2 2,7 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa motivasi teman terhadap pembelian produk notebook, terlihat dari jawaban responden sebanyak 30 dan 2 dengan persentase 40% dan 2,7% menyatakan setuju dan sangat setuju. Karena motivasi teman merupakan salah satu dorongan untuk memilih produk notebook yang bagus, kerena sebelum melakukan pembelian konsumen biasanya mencari informasi tentang barang tersebut. Sehingga pada waktu membeli produk notebook tidak melakukan kesalahan. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu, tidak

17 74 setuju dan sangat tidak setuju sebanyak 17, 19 dan 7 orang responden dengan presentasi 22,7, 25,3 dan 9,3 hal ini dikarenakan konsumen pada saat melakukan produk notebook langsung ke tempat penjualan produk notebook tanpa bertanya kepada teman, sehingga teman tidak memberikan motivasi pada saat membeli produk notebook dan konsumen tersebut langsung mencari informasi ke sales penjual produk notebook. Tabel 14. Penilaian Responden Berdasarkan Performance yang berbeda Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju 9 12,0 Ragu-ragu 16 21,3 Setuju 43 57,3 Sangat Setuju 7 9,3 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Tabel di atas menunjukkan bahwa performence yang diberikan produk notebook membantu konsumen dalam mencari dan memilih produk notebook yang diinginkan. Terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 43 dan 7 orang dengan persentase 57,3% dan 9,3%. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju sebanyak 16 dan 9 orang dengan presentasi 21,3 dan 12,0 hal ini dikarenakan performance yang diberikan produk notebook kurang menarik perhatian konsumen seperti warnanya yang monoton sehingga minat pembeli terhadap produk notebook berkurang. Sebaiknya produk notebook dirancang labih baik lagi dengan warna-warna yang menarik perhatian konsumen seperti merah, kuning, ungu, pink dan warna-warna yang lain nya.

18 75 Tabel 15. Penilaian Responden Berdasarkan Sugesti Teman Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 7 9,3 Tidak Setuju 18 24,0 Ragu-ragu 33 44,0 Setuju 15 20,0 Sangat Setuju 2 2,7 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Tabel di atas menunjukkan konsumen ragu-ragu, bahwa sugesti teman merupakan salah satu alasan untuk membeli produk notebook. Hal tersebut ditunjukkan oleh jawaban responden dengan persentase sebesar 44,0%, dengan jumlah responden sebanyak 33 orang. Karena mahasiswa bersifat rasional, sehingga sugesti teman merupakan alsan yang kurang tepat untuk melakukan pembelian produk notebook. Sedangkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebesar 20,0 % dan 2,7% dengan jumlah responden 15 dan 2 hal ini di karenakan pada saat pembelian produk notebook sugesti teman merupakan salah satu alasan konsumen untuk melakukan pembelian produk notebook. 2. Penilaian Responden Berdasarkan Ekspresi Nilai Tabel 16. Penilaian Responden Berdasarkan Orang Pintar Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 14 18,7 Tidak Setuju 23 30,7 Ragu-ragu 12 16,0 Setuju 23 30,7 Sangat Setuju 3 4,0 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa responden sebanyak 23 dan 3 orang dengan persentase sebesar 30.7 dan 4,0% menjawab setuju dan sangat setuju. Hal ini menunjukan bahwa memilki produk notebook merupakan orang yang pintar. Sedangkan yang menjawab netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju masing-

19 76 masing sebesar 12, 23 dan 14 orang dengan persentase sebesar 16,0%, 30,7%, dan 18,7%. Karena orang yang memiliki dan menggunakan produk notebook merupakan hal yang biasa saja, karena notebook bukan teknologi yang baru di kalangan mahasiswa. Tabel 17. Penilaian Responden Berdasarkan Orang Kaya Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 4 5,3 Tidak Setuju 28 37,3 Ragu-ragu 17 22,7 Setuju 23 30,7 Sangat Setuju 3 4,0 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan responden menjawab tidak setuju, raguragu dan sangat tidak setuju sebanyak 28, dan 4 orang responden dengan persentase sebesar 37,3% dan 5,3%. Karena produk notebook dapat di beli oleh semua orang yang berpenghasilan lebih dari cukup, bukan hanya untuk orang kaya saja, karena notebook bukan tergolong barang mewah lagi, tetapi barang yang biasa saja. Sedangkan responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebesar 30,7 % dan 4,0% dengan jumlah responden 23 dan 3 hal ini di karenakan notebook yang di miliki konsumen tersebut dengan harga yang sangat mahal dan merek yang terkenal. Tabel 18. Penilaian Responden Berdasarkan UP Date Informasi Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 4 5,3 Tidak Setuju 17 22,7 Ragu-ragu 13 17,3 Setuju 33 44,0 Sangat Setuju 8 10,7 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5)

20 77 Tabel di atas menunjukkan jawaban responden sebesar 33 dan 8 orang menjawab setuju dengan persentase sebesar 44,0% dan10,7% bahwa produk tersebut sangat berguna untuk update informasi secara cepat dan akurat sehingga yang memilki produk notebook tersebut selalu mengikuti perkembangan informasi setiap harinya. Sedangkan bagi konsumen yang menjawab tidak setuju, ragu-ragu dan sangat tidak setuju sebanyak 17,13 dan 4 orang dengan persentase sebesar 22,7%, 17,3 dan 5,3 hal ini disebabkan produk notebook yang konsumen miliki tidak digunakan untuk update informasi tetapi untuk facebook dan mengerjakan tugas kuliah. Tabel 19. Penilaian Responden Berdasarkan Citra Diri Seorang Mahasiswa Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 12 16,0 Tidak Setuju 22 29,3 Ragu-ragu 17 22,7 Setuju 23 30,7 Sangat Setuju 1 1,3 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa memiliki produk merupakan citra diri sebagai seorang mahasiswa dapat dilihat dari jawaban responden sebanyak 23 dan 1 orang dengan persentase 30,7 dan 1,3% menjawab sangat setuju dan setuju. Hal ini dikarenakan mahasiswa di pandang sebagai seorang yang berpengetahuan luas. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju dan sangat tidak setuju sebanyak, 22 dan 12 orang dengan presentasi,29,3 dan 16,0 hal ini dikarenakan memiliki produk notebook merupakan hal yang biasa saja karena belum tentu semua mahasiswa yang memiliki produk notebook berwawasan luas karena notebook seperti alat kerja, dan tidak bersifat barang personal seperti simbol.

21 78 3. Penilaian Responden Berdasarkan Informasi Tabel 20. Penilaian Responden Berdasarkan Dipercaya Sebagai Teknologi yang Canggih Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 2 2,7 Tidak Setuju 7 9,3 Ragu-ragu 13 17,3 Setuju 39 52,0 Sangat Setuju 14 18,7 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa produk notebook merupakan teknologi yang canggih. Terlihat dari jawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 39 dan 14 orang dengan persentase 52,0% dan 18,7 Karena saat ini notebook salah satu teknologi informasi yang sangat bagus yang di gunakan oleh setiap mahasiswa. Sedangkan yang menjawab ragu-ragu,tidak setuju dan sangat tidak setuju 13, 7 dan 2 orang responden dengan presentasi 17,3%, 9,3% dan 2,7 hal ini dikarenakan konsumen kurang percaya akan kegunaan produk notebook sebagai teknologi yang canggih. Tabel 21. Penilaian Responden Berdasarkan Mengakses Data Dengan Cepat Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 1 1,3 Tidak Setuju 14 18,7 Ragu-ragu 23 30,7 Setuju 28 37,3 Sangat Setuju 9 12,0 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa produk notebook dapat mengakses data dengan cepat. Terlihat dari jawaban reponden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 28 dan 9 orang responden dengan persentase 37,3% dan 12,0. Sedangkan konsumen yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak

22 79 setuju sebanyak 23, 14,dan 1 orang responden dengan presentasi 30,7, 18,7dan 1,3 hal ini dikarenakan produk notebook yang mereka gunakan memiliki fasilitas yang kurang memadai sehingga produk notebook yang mereka gunakan sangat lambat jika digunakan untuk mengakses data dengan cepat. Tabel 22. Penilaian Responden Berdasarkan Produk yang Simpel Untuk Mahasiswa Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju 13 17,3 Ragu-ragu 9 12,0 Setuju 34 45,3 Sangat Setuju 19 25,3 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa produk notebook sangat simpel untuk mahasiswa. Terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 34 dan 19 orang responden dengan persentase 45,3% dan 25,3%. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa sering menggunakan produk notebook untuk mengolah data atau untuk online di kampus, serta mengerjakan tugas-tugas kuliah. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu dan tidak setuju sebanyak 9 dan 13 orang responden dengan presentasi 12,0 dan 17,3 mungkin dikarenakan produk notebook yang mereka miliki tidak pernah di pakai untuk kegiatan kuliah. 4. Penilaian Responden Berdasarkan Keputusan Membeli Tabel 23. Penilaian Responden Berdasarkan Merek Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 1 1,3 Tidak Setuju 12 16,0 Ragu-ragu 3 4,0 Setuju 36 48,0 Sangat Setuju 23 30,7 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5)

23 80 Pada tabel di atas menunjukkan bahwa pembelian produk berdasarkan merek yang paling terkenal, dapat dilihat dari jawaban responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju sebanyak 36 dan 23 orang responden dengan persentase 48% dan 30,7. Karena merek yang terkenal biasanya kualitas yang ditawarkan oleh produk tersebut sangat bagus, sehingga menarik minat beli konsumen, Sedangkan konsumen yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju dan sangat tidak setuju, sebanyak 3, 12 dan 1 orang responden dengan presentasi 4,0%, 15,0% dan 1,3% hal ini dikarenakan merek yang digunakan konsumen bukan merek yang terkenal. Tabel 24. Penilaian Responden Berdasarkan Produk Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat tidak Setuju 0 0 Tidak Setuju Ragu-ragu 9 12,0 Setuju 42 56,0 Sangat Setuju 9 25,3 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Dari tabel di atas menunjukkan bahwa produk notebook yang digunakan konsumen memiliki bentuk yang praktis sehingga sangat mudah di bawa ke manamana. Sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan pembelian produk notebook karena bentuk produknya yang sangat praktis. Terlihat dari jawaban reponden sebanyak 42 dan 9 orang responden dengan persentase 56,3% dan 25,3 menjawab setuju dan sangat setuju. Sedangkan konsumen yang menjawab ragu-ragu, dan tidak setuju sebanyak 9 dan 5 orang responden dengan presentasi 12,0% dan 6,7% hal ini dikarenakan mereka tidak memiliki produk notebook dengan ukuran yang praktis.

24 81 Tabel 25. Penilaian Responden Berdasarkan Kualitas Keterangan Frekuensi Persentase (%) Sangat Tidak Setuju 2 2,7 Tidak Setuju 8 10,7 Ragu-ragu 5 6,7 Setuju 33 44,0 Sangat Setuju 27 36,0 Sumber: Data diolah 2010 (Lampiran 5) Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa Produk notebook memberikan kualitas yang sangat memuaskan bagi konsumen. Kualitas tersebut dapat berupa baterai yang tahan sampai berjam-jam, Bluetooth dan memiliki fitur yang bagus dari pada produk notebook dalam negeri. Terlihat dari jawaban responden yang menjawab setuju dan sangat setuju sebanyak 33 dan 27 orang responden dengan persentase 44,0% dan 36,0%. Sedangkan responden yang menjawab ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju sebanyak 5, 8 dan 2 orang responden dengan presentasi 6,7, % 10,7% dan 2,7% hal ini dikarenakan produk notebook yang di gunakan memiliki kualitas yang tidak bagus dan harga yang relatif murah. Tabel 26. Persentase Jawaban Responden Dari Setiap Variabel Keterangan Norma Ekspresi Nilai Informasi Keputusan membeli Sangat Tidak 5,6% 11,3% 1,3% 1,4% Setuju Tidak Setuju 23,2% 30% 15,1% 11,6% Ragu-ragu 20% 19,6% 20% 7,9% Setuju 37,8% 34% 44,8% 51,6% Sangat Setuju 13,3% 5% 18,6% 27,4% Sumber: Data diolah, 2010 (lampiran 7) Berdasarkan data di atas terlihat bahwa rata-rata responden menjawab setuju dari setiap variabel. Untuk variabel norma responden rata-rata menyatakan setuju untuk saran keluarga dan sebagai penentu pembelian produk notebook, persetujuan orang tua, motivasi teman, performence dan sugesti teman. Hal ini

25 82 membuktikan bahwa norma tersebut dapat menarik sejumlah besar konsumen, dan cukup kuat untuk mengubah pola pembelian konsumen. Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi apa dan bagaimana suatu pembelian dilakukan. Saran keluarga sebagai penentu pembelian produk notebook, serta dengan persetujuan orang tua motivasi dan sugesti teman yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian produk notebook sehingga dengan memiliki produk notebook memperlihatkan citra diri sebagai seorang mahasiswa. Variabel Ekspresi nilai juga didominasi responden dengan memberikan jawaban ragu-ragu,tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa memiliki produk notebook belum berhasil bahwa memiliki produk notebook menggambarkan orang kaya, pintar, serta up date informasi dan menggambarkan citra diri sebagai seorang mahasiswa sehingga produk notebook kurang menarik perhatian mahasiswa dan memberikan dampak yang rendah terhadap keputusan konsumen sehingga mereka berpikir dahulu sebelum memutuskan untuk membeli. Untuk variabel informasi sebagian besar respoden menjawab setuju. Di percaya sebagai teknologi yang canggih, notebook dapat mengakses data dengan cepat, serta notebook sangat simpel untuk mahasiswa setidaknya mampu menarik perhatian konsumen untuk datang dan melakukan pembelian. Begitu juga dengan variabel keputusan pembelian rata-rata responden menjawab setuju dengan merek yang biasanya konsumen rata-rata membeli produk dengan merek yang terkenal, serta bentuk produk notebook yang ditawarkan sangat praktis dan memiliki kualitas yang bagus sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.

26 83 C. Analisis Data 1. Uji R 2 (determinasi) Berdasarkan hasil uji yang terlampir pada lampiran 6 pada bagian model summary didapat angka R sebesar 0,495. Berdasarkan pedoman interpretasi koefisien korelasi yang telah disajikan pada tabel 3 angka ini menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara keputusan pembelian dengan ketiga variabel independennya adalah cukup kuat. Angka R Square atau koefisien determinasi (R 2 ) adalah 0,245 hal ini berarti 24,5% variasi variabel independen yang digunakan dalam model Norma, Ekspresi nilai, dan informasi mampu menjelaskan variasi variabel keputusan pembelian. Sedangkan sisanya sebesar 75,5% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. 2. Uji F Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji F dengan memasukkan nilai hasil perhitungan regresi linear berganda ke dalam uji F, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 27. Perhitungan Uji F Variabel yang dicari Korelasinya Pengaruh X1,X2,X3 Terhadap Y Sumber: Data Diolah, 2010 ( lampiran 6) F Hitung F Tabel Keterangan 7,682 2,734 Ho ditolak Hasil perhitungan melalui uji F diperoleh F hitung sebesar 7,682 dengan tingkat signifikansi 0,000. Pada tabel F-statistik yang terlampir pada lampiran dengan

27 84 df1=(k-1)=(4-1)=3 dan df2=(n-k)=(75-4)=71 dan derajat kebebasan 0,05 diperoleh F tabel sekitar 2,734. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa Ini berarti F hitung > F tabel jadi, Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa: a) F hit > F tab (7,682>2,734). b) Probabilitas (0,000) <0,05 maka Ha diterima yaitu norma, ekspresi nilai dan informasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian. 3. Uji t Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t dengan memasukkan nilai hasil perhitungan regresi linear berganda ke dalam uji t. Berdasarkan hasil perhitungan melalui uji t, maka diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 28. Perhitungan Uji t Variabel yang dicari Korelasinya X 1 (norma) X 2 (ekpresi nilai) X 3 (informasi) t Hitung t Tabel Keterangan 2,189-2,481 4,520 1,993 Ho tolak Ho tolak Ho tolak Sumber: Data Diolah, 2010 ( lampiran 6) Berdasarkan hasil uji yang dapat dilihat pada hasil perhitungan regresi, hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 2,189, -2,481, dan 4,520 hasil pengujian masing-masing faktor dengan tingkat kesalahan α/2 = 0,05/2 = 0,025 dengan derajat bebas (df)= n-k-1 = = 71, maka diperoleh t tabel(ά/2)(n-k-1) = t tabel(0,025)(71)=1,993.

28 85 Untuk variabel X 1 (norma) menujukkan t hitung lebih besar daripada t tabel maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara norma X1 (norma) dengan keputusan pembelian. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial X 1 (norma) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 0,235. Variabel X 2 (ekspresi nilai) menunjukkan t hitung lebih besar dari pada t tabel maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh negatif yang signifikan antara X 2 (ekspresi nilai) dengan keputusan pembelian konsumen. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial X 2 (ekspresi nilai) berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar (-0,278) Untuk variabel X 3 (informasi) menunjukkan t hitung lebih besar dari pada t tabel maka Ho ditolak, artinya secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara X 3 (informasi) dengan keputusan pembelian konsumen. Dapat disimpulkan bahwa secara parsial X 3 (informasi) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 0, Analisis regresi Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas yang terdiri dari norma (X 1 ), ekspresi nilai (X 2 ), dan informasi (X 3 ), terhadap keputusan membeli (Y). Pada penelitian ini, uji regresi linear

29 86 dilakukan dengan bantuan program SPSS 16. Hasil uji regresi linear berganda dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 29. Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda X 1, X 2, dan X 3, Terhadap Y Variabel Koefisien A 7,733 b 1 0,173 b b 3 0,434 Data Diolah, 2010 ( lampiran 6) Persamaan regresinya sebagai berikut: Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 Ŷ = 7,773+ 0,173X 1 +(-0,258)X 2 + 0,434X 3 Ŷ = 7, ,173X 1 0,258X 2 + 0,434X 3 Dari persamaan regresi linier di atas dapat dijelaskan bahwa persamaan regresi mempunyai nilai konstanta positif sebesar 7,733, nilai tersebut mempunyai arti bahwa jika tidak ada semua variabel independen yaitu norma (X 1 ), ekspresi nilai (X 2 ), dan informasi (X 3 ), maka keputusan pembelian konsumen (Y) nilainya adalah 7,773. Untuk koefisien regresi variabel norma (X 1 ) sebesar 0,173, artinya jika setiap terjadi kenaikan 1 nilai norma akan meningkatkan tingkat keputusan membeli konsumen sebesar 0,173. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara norma dengan keputusan pembelian konsumen, semakin naik nilai norma maka semakin meningkat nilai keputusan pembelian konsumen.

30 87 Koefisien regresi variabel ekspresi nilai (X 2 ) sebesar -0,258, artinya jika variabel independen lain nilainya 0 (nol) dan ekspresi nilai mengalami kenaikan 1 unit, maka keputusan membeli (Ŷ) akan mengalami penurunan sebesar -0,258. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara ekspresi nilai dengan keputusan membeli, semakin tinggi ekspresi nilai maka semakin rendah konsumen yang memutuskan untuk membeli. Koefisien regresi variabel informasi (X 3 ) sebesar 0,434, artinya setiap terjadi kenaikan 1 nilai informasi maka akan meningkatkan tingkat keputusan pembelian konsumen sebesar 0,434. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara informasi dengan keputusan pembelian konsumen, semakin naik nilai informasi maka keputusan pembelian konsumen semakin meningkat. D. Pembahasan Dari hasil uji regresi dapat diketahui bahwa secara agregat terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian produk notebook dipengaruhi oleh norma, ekspresi nilai dan informasi Dalam memutusakan pembelian, konsumen tidak mengkhususkan bagi siapa, jenis kelamin tertentu, umur dan pekerjaan. 1. Pengaruh Norma Terhadap Keputusan Membeli Produk Notebook Norma berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 2,193 dan memiliki t hitung lebih besar dari t tabel (2,193 > 1,993) dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,025, sehingga dapat disimpulkan bahwa norma secara

31 88 parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 0,235. Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi. Rata-rata responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 5,6%, tidak setuju sebesar 23,2%, ragu-ragu 20%, setuju 37,8%, dan sangat setuju 13,3%. Berdasarkan rata-rata jawaban responden dapat disimpulkan bahwa rata-rata mereka setuju bahwa responden melakukan pembelian produk notebook dengan saran keluarga, persetujuan orang tua motivasi teman serta performance yang berbeda dan sugesti teman. Kondisi ini mendukung pendapat Sumarwan Pengaruh Norma adalah Pengaruh kelompok referensi terhadap seseorang melalui norma-norma sosial yang harus dipatuhi dan ikuti. Norma diekspresikan melalui tekanan untuk tunduk pada norma kelompok oleh karena itu lazim untuk mengacu pada pengaruh norma. Norma kelompok adalah harapan stabil yang dicapai melalui konsesus yang berkenaan dengan kaidah prilaku untuk anggota individual. Pengaruh norma akan semakin kuat terhadap seseorang untuk mengikuti kelompok acuan, jika ada tekanan kuat untuk mematuhi norma-norma yang ada, penerimaan sosial sebagai motivasi kuat, produk dan jasa yang dibeli akan terlihat sebagai simbol dari norma sosial. Alasan seseorang mengikuti norma dalam kelompok referensi adalah mendapat pengetahuan yang berharga, mendapat penghargaan atau menghindari hukuman, mendapat makna guna membangun, memodifikasi dan memelihara konsep pripadinya. Kelompok referensi bukan hanya sekedar kelompok tetapi lebih merupakan suatu pameran atau pagelaran produk yang memicu konsumen

32 89 untuk membeli produk yang dipamerkan. Hal ini mengindikasikan bahwa norma mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. 2. Pengaruh Ekspresi nilai Terhadap Keputusan Membeli Produk notebook Hasil perhitungan hipotesis melalui uji t diperoleh t hitung untuk variabel ekspresi nilai sebesar -2,451 dimana t hitung lebih kecil dari t tabel (-2,451 < 1,993), maka dapat disimpulkan bahwa ekspresi nilai secara parsial ada pengaruh yang negatif terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar (-0,278). Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang tidak bervariasi. Rata-rata responden yang menjawab sangat tidak setuju sebesar 11,3%, tidak setuju sebesar 30%, ragu-ragu 19,6%, setuju 34%, dan sangat setuju 5%. Berdasarkan rata-rata jawaban responden dapat disimpulkan bahwa rata-rata mereka tidak setuju bahwa responden melakukan pembelian produk notebook. Hal ini membuktikan bahwa memiliki produk notebook belum berhasil bahwa memiliki produk notebook menggambarkan orang kaya, pintar, serta up date informasi serta memperlihatkan citra diri sebagai seorang mahasiswa sehingga kurang menarik pehatian konsumen dan memberikan dampak yang rendah terhadap keputusan konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli. Kondisi ini tidak mendukung pendapat Sumarwan Pengaruh Ekspresi nilai adalah mempengaruhi seseorang melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai dan mempengaruhi konsep pribadi seseorang dengan menyamakan diri dengan kelompok referensi yang mencerminkan makna yang diinginkan konsumen mendapatkan sebagian makna tersebut untuk pengembangan pribadinya.

33 90 Kelompok referensi juga dapat melaksanakan fungsi ini, dimana suatu kebutuhan akan hubungan psikologis dengan suatu kelompok tampak jelas dengan penerimaan norma, nilai, atau prilaku kelompok tersebut. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara ekspresi nilai dengan keputusan membeli, semakin tinggi ekspresi nilai maka semakin rendah konsumen yang memutuskan untuk membeli. 3. Pengaruh Informasi Terhadap Keputusan Membeli Produk Notebook Informasi berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 4,520 dengan tingkat signifikansi kurang dari 0,025, sehingga dapat disimpulkan bahwa informasi secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Besarnya pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 0,495. Berdasarkan jawaban responden diketahui bahwa responden memberikan jawaban yang bervariasi. Rata-rata responden yang menjawab sangat tidak setuju 1,3%, tidak setuju sebesar 15,1%, ragu-ragu 20%, setuju 44,8%, dan sangat setuju 18,6%. Berdasarkan rata-rata jawaban responden dapat disimpulkan bahwa rata-rata mereka setuju bahwa responden melakukan pembelian produk notebook. Informasi di percaya sebagi teknologi yang canggih, notebook dapat mengakses data dengan cepat, serta notebook sangat simpel untuk mahasiswa setidaknya mampu menarik perhatian konsumen untuk datang dan melakukan pembelian. Kondisi ini mendukung pendapat sumarwan Pengaruh Informasi adalah mempengaruhi pilihan produk atau merek dari seseorang konsumen karena kelompok acuan tersebut sangat dipercaya saranya karena Ia memiliki pengetahuan dan informasi yang lebih baik, informasi merupakan fungsi penting

34 91 untuk mengurangi rasa cemas, semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan akan menimbulkan kesadaran yang akhinya seseorang akan berprilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. sehingga mempengaruhi konsumen dalam melakukan keputusan pembelian. 4. Pengaruh Norma, Ekspresi nilai, Dan informasi Terhadap Keputusan Membeli Produk Notebook Uji F menunjukkan bahwa norma, ekspresi nilai, dan informasi secara bersamasama berpengaruh terhadap keputusan pembelian diperoleh F hitung lebih besar daripada F tabel, maka membuktikan ketiga variabel tersebut secara bersamasama berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel independen saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung satu dengan yang lain dalam keputusan pembelian. 5. Pembahasan Regresi Linier Berganda Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda diperoleh model regresi linier berganda Ŷ = 7, ,173X ,253X 2 + 0,434X 3. Model persamaan tersebut menunjukkan bahwa jika tidak ada semua variabel independen yaitu Norma (X1), Ekspresi nilai (X2), dan informasi (X3), maka keputusan membeli konsumen (Y) nilainya adalah sebesar 7,773. Koefisien regresi norma (X1) sebesar 0,173 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 nilai norma, akan meningkatkan tingkat keputusan pembelian konsumen sebesar 0,173. Koefisien

35 92 regresi ekspresi nilai (X2) sebesar -0,258 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 nilai ekspresi nilai maka akan menurunkan tingkat keputusan pembelian konsumen sebesar -0,258. Koefisien regresi informasi (X3) sebesar 0,434 menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan 1 nilai informasi maka akan meningkatkan tingkat keputusan pembelian konsumen sebesar 0,434. Arah hubungan antara masing-masing variabel yaitu norma, ekspresi nilai, informasi dan keputusan pembelian konsumen adalah tidak searah yang dapat dilihat dari masing-masing nilai koefisien regresi yang bernilai positif dan negatif. Ini berarti bahwa jika nilai masing-masing variabel norma, ekspresi nilai, informasi naik, maka keputusan pembelian konsumen akan naik. Sebaliknya jika masing-masing variabel norma, ekspresi nilai, dan informasi turun maka keputusan pembelian konsumen pun akan turun. Berdasarkan hasil uji regresi dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Hal ini menujukkan bahwa keputusan membeli produk notebook dipengaruhi oleh norma, ekspresi nilai, dan informasi. Pengaruh norma dapat memberikan dampak yang positif bagi konsumen dalam melakukan pembelian produk notebook karena dengan adanya saran teman atau pengaruh teman dapat memberikan informasi kepada calon pembeli sehingga konsumen melakukan pembelian. Segmentasi pasar yang luas untuk semua kalangan, tidak terhenti pada kelompok umur tertentu dan kelas sosial tertentu. Berdasarkan semua variabel penelitian yaitu norma, ekspresi nilai, dan informasi, variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen adalah

II. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. HASIL DAN PEMBAHASAN II. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan jawaban responden yang telah diklasifikasikan menurut jenis kelamin, umur, pendidikan, jenis pekerjaan, dan pengeluaran dalam satu bulan,

Lebih terperinci

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 2015-2019 FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALU OLEO APRIL 2015 Rencana Strategis FMIPA-UHO, 2015-2019 1 KATA

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

BAB IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 47 BAB IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Berdirinya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila mulai melaksanakan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi berdasarkan Surat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memenuhi tuntutan tersebut. Salah satunya adalah mendidik tenaga-tenaga muda

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memenuhi tuntutan tersebut. Salah satunya adalah mendidik tenaga-tenaga muda IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan Pola ilmiah Pokok yaitu Pengembangan Wilayah

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 43 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan pola ilmiah pokok yaitu pengembangan wilayah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. pagar alam dan sekretarisnya Tjan Djiit Soe: dan Panitia Persiapan Pembentukan

GAMBARAN UMUM. pagar alam dan sekretarisnya Tjan Djiit Soe: dan Panitia Persiapan Pembentukan 30 IV. GAMBARAN UMUM A. Sejarah Singkat Universitas Lampung Usaha untuk mendirikan perguruan tinggi di daerah Keresidenan Lampung timbul dari dua panitia yang lahir tahun 1959, yaitu panitia pendirian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 88 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI NEGERI MENJADI PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Identitas Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Pekon Way Petai yang telah memiliki hak pilih (17 tahun keatas atau telah menikah) dan telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI

BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI BAB II GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS SAM RATULANGI 2.1. Sejarah Singkat Setelah kemerdekaan Indonesia tercapai, cita-cita meningkatkan mutu pendidikan dan kecenderungan orang mencapai perguruan tinggi makin

Lebih terperinci

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS

PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS PANDUAN PEMBENTUKAN PANDUAN PEMBENTUKAN ORGANISASI MUTU ITS ORGANISASI MUTU ITS i Organisasi Mutu ITS Kata Pengantar Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015 tentang Statuta ITS, Pasal 41 ayat 2 menyebutkan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

Universitas Lampung. Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan Pola

Universitas Lampung. Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan Pola Universitas Lampung Sejarah FISIP Unila Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan Pola Ilmiah Pokok yaitu Pengembangan Wilayah Lahan Kering, berupaya untuk mendidik tenaga-tenaga

Lebih terperinci

Menimbang: Mengingat:

Menimbang: Mengingat: KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR NOMOR : 1073/H36/PP/2010 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR REKTOR UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah

BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA. subyek penelitian. Subyek penelitian ini adalah konsumen yang pernah BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Gambaran Subyek Penelitian Pembahasan dalam uraian ini adalah tentang gambaran subyek penelitian, dimana subyek penelitian ini menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian Jumlah karyawan operasional Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta adalah 1397 orang yang terdiri dari petugas Aviation Security (Avsec), petugas pemadam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu dari sekian banyak Bank BUMN yang ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji

III. METODE PENELITIAN. kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah kuantitatif eksplanatoris, yaitu untuk memperoleh kejelasan atau menjelaskan suatu fenomena, menjelaskan hubungan dan menguji hubungan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandarlampung, 11 Januari 2017 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo. M.S

KATA PENGANTAR. Bandarlampung, 11 Januari 2017 Direktur, Prof. Dr. Sudjarwo. M.S 1 KATA PENGANTAR Atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, panduan Pengenalan Sistem Akademik Pascasarjana (PSAP) edisi revisi kelima ini telah selesai. Panduan ini sangat penting sebagai baku mutu dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila 41 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Jurusan Sosiologi FISIP Unila Lampung terdiri dari beraneka macam suku dan budaya. Keanekaragaman suku dan budaya di daerah Lampung

Lebih terperinci

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya

Program Kerja. PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Program Kerja PS Magister Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 01003 03000 Revisi : - Tanggal : 4 November 2013 Diajukan Oleh : Ketua Program Magister,

Lebih terperinci

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk

a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi, baik b. Data Kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 3.1.1 Jenis data a. Data Kualitatif yaitu data yang diperoleh dalam bentuk informasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY 4.1.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Dinas Pendidikan,

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 2017 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA / LEMBAGA (RKA-KL) TAHUN 27 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG KAMPUS TERPADU UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG DESA BALUNIJUK KECAMATAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN: PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB 5 HASIL PENELITIAN BAB 5 HASIL PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Visi dan Misi ITS Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia. Institut Teknologi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP i KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan dorongan sehingga terselesaikannya revisi keempat Panduan Baku Mutu Penetapan Wisudawan/Lulusan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM& OBJEK PENELITIAN. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik adalah salah satu Fakultas yang berada di

IV. GAMBARAN UMUM& OBJEK PENELITIAN. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik adalah salah satu Fakultas yang berada di IV. GAMBARAN UMUM& OBJEK PENELITIAN A. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 1. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu politik adalah salah satu Fakultas yang berada di Universitas Lampung. Fakultas ini

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh peneliti yang berjudul pengaruh atribut produk terhadap minat beli sepeda motor Yamaha MT-25 di Kota Bandung, maka diperoleh

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu

LEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 19 Desember 2013 Kepala Kantor Penjaminan Mutu LEMBAR PENGESAHAN 1. Nama Kegiatan : Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Strategis (Renstra) Universitas Dian Nuswantoro Semarang - 2016 untuk ke-1 2. Tim Monev Senat : Dr. St. Dwiarso Utomo, S.E.,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016

KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 KEPUTUSAN REKTOR UNIVESITAS GUNADARMA Nomor : 06.1/SK/REK/UG/2016 Tentang ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIVERSITAS GUNADARMA Menimbang Mengingat : 1. Bahwa penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 22 BAB II GAMBARAN UMUM FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2.1. Sejarah Singkat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Melalui Peraturan pemerintah No 07 tahun 1961, Universitas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Deskriptif Penelitian deskriftif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai satu

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. mengemukakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dengan menunjukkan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. mengemukakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan dengan menunjukkan 60 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum Lembaga Kursus dan Pelatihan Pondok Aljabar, serta penulis akan membahas dan mengemukakan

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN. No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN No. 044/A.50.01/Unwidha/I/2014 tentang SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 1209/H4/P/2008 TE NTA N G PEMBIDANGAN DAN TUGAS POKOK PEMBANTU REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 1209/H4/P/2008 TE NTA N G PEMBIDANGAN DAN TUGAS POKOK PEMBANTU REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 1209/H4/P/2008 TE NTA N G PEMBIDANGAN DAN TUGAS POKOK PEMBANTU REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENGELOLA UNIVERSITAS PADJADJARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN, Menimbang

Lebih terperinci

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm

: Putri Noviawati NPM : Pembimbing : Rofi ah,se.,mm PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KAMERA DIGITAL SLR MEREK CANON (STUDI PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN ANGKATAN 2013) Nama :

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.606, 2015 KEMENRISTEKDIKTI. Universitas Sriwijaya. Tata Kerja. Organisasi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS NEGERI MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Variabel Bebas Variabel bebas (X) dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS TAHUN

RENCANA STRATEGIS TAHUN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2008 2010 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO 1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 4 1.3 Bahan Masukan... 4 BAB II SEJARAH FAKULTAS...

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undang-undang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Chandra Super Store merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang telah tersebar di berbagai kota. Chandra menjual berbagai produk dan merek mulai

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA PERIODE

PROGRAM KERJA PERIODE PROGRAM KERJA PERIODE 2012-2016 PROGRAM KERJA PERIODE 2012-2016 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA Kode Dokumen : 00601 02000 Revisi : 3 Tanggal : 13 Desember 2012 Diajukan oleh

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM SARJANA

KURIKULUM PROGRAM SARJANA KURIKULUM PROGRAM SARJANA P R O G R A M S T U D I AGRIBISNIS UNTUK ANGKATAN 2016 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 Program Studi Agribisnis A. PENDAHULUAN Terbentuknya Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel Penelitian Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran kuesioner (angket) yang berisi pertanyaan atau pernyataan tertulis yang diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini di didirikan oleh bapak H. Rian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan Konveksi NEWBIE adalah salah satu konveksi yang bergerak dibidang jasa konveksi dikota Bandung. konveksi ini

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI Nama : FITRI WULANDHARI NPM : 13212013 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sulastri, SE.MM Latar Belakang Perkembangan dunia

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI. Presiden Republik Indonesia, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI Presiden Republik Indonesia, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 16 sampai dengan Pasal 22 Undangundang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu

III. METODE PENELITIAN. deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu III. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, kelompok tertentu, atau

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG - 1 - SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Daerah Istimewa Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar diukur dengan banyaknya jumlah mahasiswa yang mengadu nasib di kota tersebut sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan dijadikan responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FEB Universitas Lampung yang pernah berkunjung di tempat wisata Lembah Hijau. 3.2

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi.

Konsentarsi Manajemen Industri dan Program Studi Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi. Sejarah ITN Malang Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang bermula dari Akademi Teknik Nasional (ATN) Malang yang didirikan oleh Yayasan Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional Malang pada tahun 1969 dengan

Lebih terperinci

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera

2 pendidikan tinggi harus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan pera TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Universitas Diponegoro. Statuta. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170). PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 0167/O/1995 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences.

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. DIREKTORAT PENELITIAN Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. Berlokasi di Jantung Kebudayaan Jawa, Mendunia di Rumah Sendiri Universitas

Lebih terperinci

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences.

DIREKTORAT PENELITIAN. Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA. Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. DIREKTORAT PENELITIAN Heading UNIVERSITAS GADJAH MADA Place your message here. For maximum impact, use two or three sentences. UNIVERSITAS GADJAH MADA Berlokasi di Jantung Kebudayaan Jawa, Mendunia di

Lebih terperinci

STANDAR MAHASISWA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR MAHASISWA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR MAHASISWA SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 14 SEMARANG 2O16 Standar Mahasiswa Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP)

RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) RENCANA INDUK PENGEMBANGAN (RIP) 2015-2028 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya Rencana Induk Pengembangan (RIP) Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Karakteristik Responden Analisis karakteristik dalam penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran secara umum karakteristik data responden yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC

PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN WARDAH COSMETIC Nama : Lucyani Sutanty NPM : 15213040 Pembimbing : Hendri Rahmayani Asri, SE., MM. Latar Belakang Masalah Persaingan

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG UNIVERSITAS ISLAM MALANG STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN No : 04/STD-PEND/PPM/IX/2016 Tanggal : 8 September 2016 Revisi : 1 Halaman : 1 dari 6 STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG Penanggungjawab

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Converse merupakan salah satu merek di bidang fashion yang memfokuskan bisnisnya di industri sepatu.

Lebih terperinci

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 11 SEMARANG 2O16 Standar Pengelolaan Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK 46 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pemberian Motivasi pada Yayasan Pendidikan Islam SMK Al-Huda Produktivitas adalah menyangkut hasil akhir yakni menyangut seberapa besar hasil akhir yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 3.1. PROFIL UMN 3.1.1. LATAR BELAKANG Dengan jumlah penduduk lebih dari 230 juta, sesungguhnya bangsa Indonesia merupakan potensi pasar yang besar dan dapat menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 77 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian, langkah awal yang perlu dilakukan adalah persiapan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Usaha untuk mendirikan perguruan tinggi didaerah Lampung timbul dari dua

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Usaha untuk mendirikan perguruan tinggi didaerah Lampung timbul dari dua IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Singkat Universitas Lampung Usaha untuk mendirikan perguruan tinggi didaerah Lampung timbul dari dua panitia yang lahir pada tahun 1959, yaitu Panitia

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Manual Mutu Akademik Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya MM.GJM-FK-UB.01 Revisi : - Tanggal : 27 November 2007 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan Bidang Akademik Disetujui oleh : Dekan FK Unibraw

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan pengembangan dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2 2.1 Gambaran Umum Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya 2.1.1 Sejarah Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi semakin penting. Hasil

Lebih terperinci

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin

No kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, berasaskan Pancasila. Peran optimal ini dapat diwujudkan dengan menjadikan perguruan tin TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5453 PENDIDIKAN. Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Statuta. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 164) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Manual Mutu Akademik FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA Revisi : 1 Tanggal : 31 Maret 2015 Dikaji ulang oleh : Pembantu Dekan I Dikendalikan : Unit Penjaminan Mutu Fakultas Pertanian Disetujui

Lebih terperinci

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila

Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Ekonomi Unila Bab 4. Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Unila BAB IV Visi, Misi, Tata Nilai, Tujuan Strategik, Arah Kebijakan dan Strategi Fakultas Unila Visi FE Unila merupakan

Lebih terperinci

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind No.177, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENRISTEK-DIKTI. UT. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG DRAFT 25 April 2016 SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 04 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR DI BAWAH REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0

Standar Mutu UMSIDA (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 0 (di copy dari BPM UMSIDA) 1 STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO STANDAR MUTU Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta strategi pencapaian Tata pamong, Kepemimpinan, Sistem

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 7 1.3 Rumusan Masalah...

Lebih terperinci

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved

SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA. Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved SPESIFIKASI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2008 All Rights Reserved Spesifikasi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci