HUBUNGAN PENGGUNAAN PONSEL CERDAS ( SMARTPHONE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN PENGGUNAAN PONSEL CERDAS ( SMARTPHONE"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PENGGUNAAN PONSEL CERDAS (SMARTPHONE) DENGAN KUALITAS TIDUR (Studi Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi Angkatan 03 dan 04) rizky Hendra Putri ) Nur Lina dan Siti vianti ) Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Peminatan Epidemiologi ) Universitas Siliwangi (rizkyhendraputri@yahoo.co.id) Dosen Pembimbing Bagian Epidemiologi akultas Ilmu Kesehatan ) Universitas Siliwangi ABSTRAK Ponsel cerdas (smartphone) adalah sebuah barang elekronik teknologi kecil yang memiliki fungsi khusus tetapi sering diasosiasikan sebagai sebuah inovasi atau barang baru. Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecahpecah, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan ponsel cerdas dengan kualitas tidur pada mahasiwa di akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi angkatan 03 dan 04. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik pengambilan random sampling yaitu sebanyak 6 sampel dari 84 populasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner. Hasil penelitian menggunakan analisis uji statistik Person Chi Square dengan tingkat kemaknaan α = 0,05 atau 95% menunjukkan bahwa yang menggunakan ponsel cerdas >5 jam sebanyak 59,7% dan yang menggunakan ponsel cerdas <5 jam sebanyak 40,3%. Serta yang mengalami kualitas tidur buruk sebanyak 74,% dan yang mengalami kualitas tidur baik sebanyak 5,8%. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,07 < α = 0,05 dan nilai OR = 5,09 Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan penggunaan ponsel cerdas (smartphone) dengan kualitas tidur pada mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi angkatan 03 dan 04. Saran mengurangi waktu penggunaan ponsel cerdas dan mampu untuk memanejemen waktu tidur. Kepustakaan : (006 03) Kata Kunci : Ponsel Cerdas, Kualitas Tidur, Mahasiswa ABSTRACT Smartphone is a little tech electronic goods that have specific functions but often is associated as an innovation or a new item. The quality of one s sleep is the satisfaction on the bedroom. Thus, such a person does not ahow feeling tired, easily aroused and agitate, lethargic and apathetic, black around the eyes, swollen eyelids, red conjunctiva, eye irritation, attention is fragmented, headache, and frequent yawning or drowsy. The purpose of this study was to determine the relationship of the use of smartphones with the sleep quality of students of The aculty of Health Sciences University Siliwangi force in 03 and 04. The research based on analytic survey with cross sectional method. The sample in this research was taken with random sampling technique with 6 samples from 84 population. The instrument of this research are questionnaire. The result of this research using analysis statistic of Pearson Chy- Square Test with a significant level α = 0,05 or 95% shows that the use of smartphone >5

2 hours as much as 59,7% and shows the use of smartphone <5 hours as much as 40,3%. As well as experiencing poor sleep quality as much as 74,% and have good sleep quality as much as 5,8%. The result of statistic test have gained p value = 0,07 < α = 0,05 and value OR = 5,09. The conclusion of this research, there is a correlation the use of smartphones on the sleep quality of students of the aculty of Health Sciences University Siliwangi force in 03 and 04. Bibliography : (006 03) Keywords : Smarphone, Sleep Quality, Student PENDAHULUAN Tidur merupakan kebutuhan dasar bagi Istirahat dan tidur sendiri merupakan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh semua orang. Tidur yang normal melibatkan dua fase yaitu gerakan bola mata cepat atau rapid eye movement (REM) dan tidur dengan gerakan bola mata lambat atau non rapid eye movement (NREM). Selama NREM seseorang mengalami 4 tahapan selama siklus tidur. Tahap dan merupakan karakteristik dari tidur dangkal dan seseorang lebih mudah bangun. Tahap 3 dan 4 merupakan tidur dalam dan sulit untuk dibangunkan (Martono, 009). Kualitas tidur seseorang tidak tergantung pada jumlah atau lama tidur seseorang, tetapi bagaimana pemenuhan kebutuhan tidur orang tersebut. Indikator tercukupinya pemenuhan kebutuhan tidur seseorang adalah kondisi tubuh waktu bangun tidur, jika setelah bangun tidur merasa segar berarti pemenuhan kebutuhan tidur telah tercukupi (Potter&Perry, 006). Menurut satu penelitian yang dilakukan pada anak remaja di China mendapati bahwa 8.8% melaporkan pola tidur yang buruk, 6.% tidak berpuas hati dengan masa tidur mereka, 6.% mengalami insomnia dan 7.9% mengantuk pada siang hari. Di Amerika, setelah dilakukan survei kepada.000 responden didapati bahwa rata-rata 0% daripada mereka tidur hanya sekitar 5 jam dan 3% tidur sekitar 6 jam pada waktu malam pada hari persekolahan (Duval, 007). Gaya hidup menggunakan ponsel cerdas (smartphone) dalam survey terbaru yang diadakan oleh National Sleep oundation, Amerika menyatakan banyak orang dewasa yang kini kurang tidur karena alat elektronik. Kebiasaan penggunaan ponsel cerdas dapat menjadikan seseorang mengalami sulit untuk tertidur. Hal ini terkait kenikmatan yang dijalani saat menggunakan alat teknologi seperti ponsel cerdas yang dapat membuat si pengguna sibuk dengan sendirinya hingga lupa waktu. Sekitar seperempat responden dalam jajak pendapat mengatakan mereka tidur dengan menyimpan ponsel cerdas di ranjang dan sekitar 0% mengatakan mereka sering kali terbangun setidaknya beberapa menit di tengah malam karena harus menjawab telepon, sms, atau . Hal itu lebih sering dilaporkan oleh responden berusia muda, yakni 8% 3-9 tahun dan 0% responden usia 9-9 tahun (Cicik, 0). Teknologi komunikasi saat ini telah berkembang secara cepat. Trend gadget terus berkembang di Indonesia. Kecanggihan teknologi gadget semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan media yang modern dan praktis. Produsen gadget semakin berlomba-lomba dalam menawarkan kemudahan dan kecepatan bagi para pengguna media. Trend gadget yang mudah dijumpai di kalangan masyarakat adalah telepon genggam (handphone) dan ponsel cerdas (smartphone) (Ariani, 03). Pada usia tujuh tahun, anak-anak akan menghabiskan total waktu untuk menonton layar ponsel cerdas (smartphone) sekitar satu tahun. Remaja saat ini menghabiskan enam jam sehari

3 untuk memainkan ponsel cerdas mereka. Anak-anak yang saat ini berusia 0 tahun, rata-rata melihat 5 layar berbeda dari ponsel cerdas mereka dirumah dan bahkan menonton dua atau lebih layar pada saat yang sama. Pengaruh paparan layar ponsel cerdas untuk jangka panjang akan mengubah sirkuit otak anak-anak, seperti yang terjadi pada pecandu obat-obatan ataupun alcohol (Astutik, 009). Hasil penelitian Leung (007) dengan subjek penelitian sebanyak 00 remaja yang berusia 7-8 tahun, didapatkan bahwa ada 4 gejala kecanduan ponsel cerdas antara lain Inability to control creaving (ketidakmampuan mengontrol keinginan menggunakan ponsel cerdas), anxiety and feeling lost (kecemasan dan merasa kehilangan bila tidak menggunakan ponsel cerdas), withdrawal and escape (menarik dan melarikan diri, artinya ponsel cerdas digunakan sebagai sarana untuk mengalihkan diri saat mengalami kesepian atau masalah), dan productivity loss (kehilangan produktivitas). Hasil pra survey pada tanggal Mei 05 di akultas Ilmu Kesehatan menunjukkan bahwa 8 dari 0 mahasiswa (80%) menggunakan ponsel cerdas >7. Selain itu, 7 dari 0 partisipan (70%) memiliki kualitas tidur yang buruk dilihat dari hasil kuesioner yang di berikan. Bisa dilihat bahwa hasil pra survey menunjukkan bahwa di akultas Ilmu Kesehatan beberapa mahasiswanya terindikasi mengalami kualitas tidur yang buruk, padahal seharusnya mahasiswa jurusan kesehatan mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan akibat kualitas tidur yang buruk. Sehingga peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian di akultas Ilmu Kesehatan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian dalam penulisan ini adalah analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi angkatan 03 dan 04 yang berjumlah 84 mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah sebesar 6 mahasiwa. Variabel dalam penelitian ini adalah penggunaan ponsel cerdas (smartphone) dengan kualitas tidur. Teknik penelitian ini menggunakan simple random sampling, penelitian ini dilakukan dengan menggunakan lembar kuesioner PSQI untuk mengukur kualitas tidur dan kuesioner untuk mengukur durasi penggunaan ponsel cerdas. Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi kedalam tiga tahapan yaitu, tahap suvei awal dengan melaksanakan survei awal di akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi serta mengumpulkan data hasil pra survei. Setelah itu tahap penelitian dengan cara peneliti mengumpulkan literatur dan bahan kepustakaan lainnya yang berkaitan dengan materi penelitian sebagai bahan referensi yaitu menyangkut penggunaan ponsel cerdas dengan kualitas tidur serta pembuatan kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Dan yang terakhir yaitu tahap pelaksanaan dengan cara pengumpulan data primer dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden yang dijadikan subjek penelitian, pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan gambaran umum dan berbagai informasi tentang mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan serta pengukuran kualitas tidur dengan metode PSQI. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil penelitian ini diolah secara manual dengan mengelompokkan hasil dari lembar kuesioner yang dibagikan dan selanjutnya dilakukan analisis menggunakan program pengolah statistic (SPSS). Setelah itu diolah menggunakan system komputerisasi, tahapan-tahapan tersebut adalah editing, scoring, coding, entry, cleaning dan tabulating. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisa univariat Analisis yang digunakan dengan menjabarkan secara deskriptif untuk melihat distribusi dari

4 variabel-variabel yang diteliti baik dari variabel yang terikat maupun variabel yang bebas dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi. Analisis bivariat adalah uji kolerasi, tujuan dari analis bivariat yaitu untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan uji Chi Square dengan nilai kemaknaan p value = 0,05 jika p value > 0,05 maka Ho diterima, Ha ditolak, sehingga tidak ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika p value < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima, sehingga ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL. Analisis Univariat a. Karakterisistik Subjek Penelitian Tabel : Distribusi Responden Menurut Tahun Masuk Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Angkatan 03 dan 04 Angkatan Jumlah , , Tabel : Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Jenis Kelamin Jumlah Laki-laki 4,6 Perempuan 48 77,4 Tabel 3 : Distribusi Responden Menurut Umur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Umur >0 tahun 0 tahun 4 6, ,6 Tabel 4 : Distribusi Responden Menurut Jenis Ponsel Cerdas (Smartphone) Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Jenis Ponsel Cerdas Android 44 7,0 Iphone 8,9 3 Blackberry 7,3 4 Lainnya 3 4,8 Tabel 5 : Distribusi Responden Menurut Keaktifan Media Sosial Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Keaktifan Media Sosial Ya Tidak % % BBM acebook 54 87, 8,9 3 Twitter 54 87, 8,9 4 Path 39 6,9 3 37, 5 Instagram 46 74, 6 5,8 6 Lainnya 35, ,5

5 Tabel 6 : Distribusi Responden Menurut Durasi Penggunaan Media Sosial Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Tabel 9 : Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Browsing Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Browsing Informasi/ Berita Bahan/Tu gas Kuliah Jumlah >5 jam <5 jam % % N % 9,0 47 8, ,7 38 6, Browsing Informasi/ Berita Bahan/Tu gas Kuliah Ya Tidak Jumlah % % N % 58 93,5 4 6, ,4, Lainnya 30 48,4 3 5, Lainnya 6 0,0 4 80, Tabel 7 : Distribusi Responden Menurut Aktivitas Bermain Game Online Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Aktivitas Game Online Tidak 45 7,6 Ya 7 7,4 Jumlah 6 00,0 Tabel 8 : Distribusi Responden Menurut Durasi Bermain Game Online Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Durasi >5 jam 70,6 <5 jam 5 9,4 Jumlah 7 00,0 Tabel 0 : Distribusi Responden Durasi Penggunaan Aplikasi Browsing Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Durasi Media >5 jam <5 jam Sosial % % BBM 56 90,3 6 9,7 acebook 9 4, ,5 3 Twitter 3, 60 96,8 4 Path 8 9,0 44 7,0 5 Instagram 7 43, ,5 6 Lainnya 8, , Tabel : Distribusi Responden Penggunaan Ponsel Cerdas (Smartphone) Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Durasi <5 jam lama 37 59,7 >5 jam singkat 5 40,3 Jumlah 6 00,0

6 Tabel : Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Subjektif Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Kualitas Tidur Subjektif Sangat baik 3 4,8 Baik 7 43,5 3 Kurang 0 3,3 4 Sangat kurang 9,4 Tabel 3 : Distribusi Responden Berdasarkan Latensi Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Latensi Tidur Tidak pernah x seminngu 3 x 4 3x 7 7,4 6 5,8 9,4 7 7,4 Tabel 4 : Distribusi Responden Berdasarkan Durasi Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Durasi tidur >7 jam 8,9 6-7 jam 37 59, jam 0 6, 4 <5 jam 7,3 Tabel 5 : Distribusi Responden Berdasarkan Efisiensi Kebiasaan Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Efisiensi kebiasaan tidur >85% 53 85, % 3, % 4 6,5 4 <65% 3 4,8 Tabel 6 : Distribusi Responden Berdasarkan Gangguan Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Skor gangguan tidur 0 0 0, , , 4 9-7,6 Tabel 7 : Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Obat Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan 3 4 Penggunaan obat tidur Tidak pernah sama sekali Kurang dari sekali dalam Satu atau dua kali dalam Tiga kali atau lebih dalam 59 95, 3,,6 0 0,0

7 Kategori Penggun aan Ponsel Cerdas Tabel 8 : Distribusi Responden Berdasarkan Disfungsi Disiang Hari Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Disfungsi siang hari Skor disfungsi 0 Skor disfungsi - 3 Skor disfungsi Skor disfungsi ,0 4 6,5 6 5,8 4 67,7 Tabel 9 : Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Kualitas Tidur Buruk 46 74, Baik 6 5,8 Jumlah 6 00,0 Tabel 0 : Hubungan Penggunaan Ponsel Cerdas (Smartphone) Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Buruk Kuallitas Tidur Baik Total % % N % Lama 3 86,5 5 3,5 37 Singkat 4 56,0 44,0 5 Jumlah 46 74, 6 5, p value OR 5,09 PEMBAHASAN Hasil penelitian hubungan penggunaan ponsel cerdas (smartphone) dengan kualitas tidur yang menggunakan uji statistik Chi-Square didapatkan hasil p < 0,05 (p value= 0,07) yang berarti ada hubungan antara penggunaan ponsel cerdas (smartphone) dengan kualitas tidur pada mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan angkatan 03 dan 04. Selain itu, berdasarkan uji statistik nilai OR=5,09 yang berarti responden yang menggunakan ponsel cerdas (smartphone) >5 jam (lama) memiliki risiko 5,09 kali mengalami kualitas tidur buruk dibandingkan responden yang menggunakan ponsel cerdas (smartphone) <5 jam (singkat). Hasil penelitian penulis menyatakan bahwa kualitas tidur buruk yang disebabkan oleh penggunaan ponsel cerdas (smartphone) >5 jam (lama) sebesar (86,5%) lebih banyak dibandingkan dengan yang mengalami kualitas tidur buruk dengan menggunakan ponsel cerdas (smartphone) <5 jam (singkat) sebesar (56,0%) dan yang mengalami kualitas tidur baik dengan menggunakan ponsel cerdas (smartphone) >5 jam (lama) sebesar (3,5%) lebih sedikit dibandingkan dengan yang mengalami kualitas tidur baik dengan menggunakan ponsel cerdas (smartphone) <5 jam (singkat) sebesar (44,0%). Responden yang menggunakan ponsel cerdas >5 jam dalam sehari sebanyak (59,7%). Selain itu dilihat dari penggunaan media sosial bahwa yang aktif menggunakan blackberry messanger (BBM) (00%), facebook (87,%), twitter (87,%), path (6,9%), instagram (74,%) dan lainnya (35,5%) dengan durasi penggunaan >5jam sehari yaitu bbm (90,3%), facebook (4,5%), twitter (3,%), path (9,0%), instagram (43,5%) dan lainnya (,9%). Jika dilihat dari penggunaan game online maka responden yang mempunyai aplikasi game online sebanyak (7,4%) dengan durasi pemakaian >5 jam sehari sebanyak (70,6%). Dan jika dilihat dari keaktifan

8 browsing maka responden yang menggunakan aplikasi pencarian (browsing) untuk keperluan informasi/berita sebanyak (93,5%) dengan durasi penggunaan >5 jam sehari sebanyak (9,0%), untuk kepeluan bahan/tugas kuliah sebanyak (98,4%) dengan durasi pemakaian >5 jam sehari sebanyak (37,7%) dan untuk keperluan lainnya sebanyak (48,4%) dengan durasi penggunaan >5 sehari sebanyak (0,0%). Untuk menentukan responden mengalami kualitas tidur baik atau buruk maka dapat ditentukan dari kualitas tidur subjektif, latensi tidur, durasi tidur, efisiensi kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan obat tidur, dan disfungsi siang hari yang dapat dilihat pada tabel 4. tentang kualitas tidur subjektif, responden yang mengalami kualitas tidur subjektif sangat baik sebanyak (4,8%), baik (43,5%), kurang (3,3%) dan sangat kurang sebanyak (9,4%). Bila dilihat pada tabel 4.3 tentang latensi tidur, responden yang tidak pernah mengalami latensi tidur sebanyak (7,4%), satu kali sebanyak (5,8%), dua kali sebanyak (9,4%) dan yang mengalami latensi tidur tiga kali sebanyak (7,4%). Bila dilihat pada tabel 4.4 tentang durasi tidur, responden yang durasi tidurnya >7 jam sebanyak (,9%), 6-7 jam sebanyak (59,7%), 5-6 jam sebanyak (6,%) dan yang durasi tidurnya <5 jam sebanyak (,3%). Bila dilihat pada tabel 4.5 tentang efisiensi kebiasaan tidur maka responden yang mendapatkan presentase >85% sebanyak (85,5%), 75-84% sebanyak (3,%), 65-74% sebanyak (6,5%) dan yang memperoleh presentase <65% sebanyak (4,8%). Bila dilihat pada tabel 4.6 tentang gangguan tidur, dapat diketahui bahwa responden yang memperoleh skor gangguan tidur -9 sebanyak (6,3%), skor 0-8 sebanyak (37,%), dan yang memperoleh skor gangguan tidur 9-7 (,6%). Selain itu, bila dilihat pada tabel 4.7 tentang penggunaan obat tidur, respoden yang tidak pernah mengkonsumsi obat tidur sebanyak (95,%), yang menggunakan kurang dari sekali dalam sebanyak (3,%), dan yang menggunakan obat tidur satu atau dua kali dalam sebanyak (,6%). Dan yang terakhir bila dilihat pada tabel 4.8 tentang disfungsi siang hari maka, responden yang memperoleh skor disfungsi - sebanyak (6,5%), skor 3-4 sebanyak (5,8%), dan yang memperoleh skor gangguan tidur 5-6 sebanyak (67,7%). Responden yang mengalami kualitas tidur buruk dan menggunakan ponsel cerdas <5 jam (singkat) sebanyak 4 orang (56,0%) bisa saja terjadi karena adanya gangguan tidur. Responden yang menggunakan ponsel cerdas >5 jam (lama) dalam sehari dan kualitas tidurnya baik sebanyak 5 orang (3,5%) bila dilihat dari tabel 4. meski ada responden yang menggunakan ponsel cerdas >5 jam sehari sebanyak 37 orang (59,7%) tetapi bila melihat presentase efisiensi tidur yang diperoleh responden >85% sebanyak 53 orang (85,5%) maka, seseorang dapat dikatakan mengalami kualitas tidur baik. Untuk karakteristik respponden berdasarkan umur, berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa mahasiwa yang berumur >0 tahun sebanyak (6,4%) dan yang berumur 0 tahun sebanyak (93,6%). Tabel 4.4 menunjukan jenis ponsel cerdas yang digunakan responden, diketahui bahwa mahasiswa yang memiliki ponsel cerdas android sebanyak 44 orang (7,0%), iphone sebanyak 8 orang (,9%), blackberry sebanyak 7 orang (,3%) dan lainnya (window s phone) sebanyak 3 orang (4,8%). Semakin canggih teknologi khususnya ponsel cerdas maka akan meningkatkan gejala kecanduan ponsel cerdas yang dinamakan Inability to control creaving atau bisa disebut sebagai ketidakmampuan mengontrol keinginan untuk menggunakan ponsel cerdas.

9 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa akultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi angkatan 03 dan 04, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :. Proporsi kualitas tidur buruk sebanyak 46 orang (74,%) dan responden yang mempunyai kualitas tidur baik sebanyak 6 orang (5,8%).. Penggunaan ponsel cerdas bahwa responden yang menggunakan ponsel cerdas >5 jam (lama) sehari sebanyak 37 orang (59,7%) dan responden yang menggunakan ponsel cerdas <5 jam (singkat) sehari sebanyak 5 orang (40,3%). 3. Ada hubungan penggunaan ponsel cerdas (smartphone) dengan kualitas tidur dengan nilai p value=0,07 dan nilai OR=5,09. Saran dari penelitian ini adalah :. Bagi Mahasiswa Upaya perlu dilakukan untuk mencegah maupun mengatasi kualitas tidur yang buruk, sehingga disarankan agar mereka mampu mengontrol durasi penggunaan ponsel cerdasnya sehingga tidak mengalami kualitas tidur buruk dengan cara mengurangi durasi pemakaian ponsel cerdas misalnya aktif di kegiatan nyata agar dapat mengurangi interaksi dengan ponsel cerdas serta mampu memanajemen waktu tidur.. Bagi Peneliti Lain Bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian dengan cara meneliti varibel lain seperti beban tugas, perilaku merokok, aktivitas fisik, kondisi lingkungan dll yang merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan kualitas tidur buruk. Selain itu, disarankan untuk menggunakan metode lain seperti eksperimen atau case control agar dalam mengukur sebab akibat tidak dilakukan dalam waktu yang bersamaan dan dapat dilihat perbedaan pada sampel perlakuan dengan sampel yang menjadi kontrol. DATAR PUSTAKA Ariani, Mutia (dkk), 03. Hubungan Intensitas Penggunaan Jejaring Sosial Terhadap Kualitas Tidur Remaja Di SMAN 3 Siak. Qomariyah, Astutik Perilaku Pengguna Internet Pada Kalangan Remaja Di Perkotaan. Universitas Airlangga. Khristianty, Wydia. Hubungan Durasi Penggunaan Media Sosial Dengan Kejadian Insomnia Pada Remaja di SMA Negeri 9 Manado. Jurnal Keperawatan (e-kp) Volume 3 ebruari 05. Sulistiyani, Cicik. Beberapa aktor yang Berhubungan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol Tahun 0.

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar.

BAB I PENDAHULUAN. proses perubahan sikap dan tingkah laku yang semula tidak tahu menjadi tahu. setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto,

BAB I PENDAHULUAN. dengan sarana  dan internet seperti yang terdapat pada smartphone (Sunarto, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat, maka internet menjadi salah satu media yang paling mudah dan murah untuk digunakan. Sejalan

Lebih terperinci

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2) HUBUNGAN PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL FACEBOOK DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN ANGKATAN 2012 Manis Lestari 1), Joko Wiyono 2), Yanti

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta *  ABSTRAK Hubungan Senam Lansia Terhadap Kualitas Tidur Pada Lansia Berdasarkan Skor Pittsburgh Sleep Quality Index di Panti Sosial Tresna Werdha Budhi Luhur Bantul Yogyakarta RELATIONSHIP BETWEEN ELDERLY GYMNASTIC

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain non eksperimen dengan rancangan penelitian deskriptif komparasi (Notoatmodjo, 2010). Melalui pendekatan rancangan survei

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencari data, tidak lepas bahwa data di internet selalu akurat dan up to date.

BAB I PENDAHULUAN. mencari data, tidak lepas bahwa data di internet selalu akurat dan up to date. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan jejaring sosial, internet merupakan salah satu media komunikasi yang sangat populer saat ini dan banyak disukai oleh para pencari informasi karena aksesnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan menggunakan desain cross sectional (belah lintang), yaitu penilitian dengan cara mengobservasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu kesehatan jiwa. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain penelitian case control, yaitu penelitian dengan cara membandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan selanjutnya (Potter & Perry, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istirahat atau tidur yang cukup merupakan kebutuhan setiap orang agar tubuh dapat berfungsi secara normal. Maslow mengatakan kebutuhan fisiologis dasar manusia terdiri

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DI SMA NEGERI I KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DI SMA NEGERI I KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA ISSN : 2087-2879, e-issn : 2580-2445 PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN INTERAKSI SOSIAL PADA REMAJA DI SMA NEGERI I KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA Students Use Of Smartphones and Social Interaction in SMAN I Kalasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Pekerjaan Pendidikan VariabelTerikat Status Perkawinan Kejadian Malnutrisi Riwayat Penyakit Aktifitas Fisik Perilaku Merokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan terhadap golongan pelajar ini dapat menyebabkan pola tidur-bangun. berdampak negatif terhadap prestasi belajarnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mahasiswa kedokteran merupakan golongan dewasa muda yang unik, yang memiliki komitmen akademik dan gaya hidup yang dapat berimbas pada kebiasaan tidurnya dan mengakibatkan

Lebih terperinci

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017

Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : e-issn : Vol. 2, No 2 Februari 2017 Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 251-089 e-issn : 258-1398 Vol. 2, No 2 Februari 2017 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KECEMASAN PADA LANJUT USIA DI PANTI WREDHA WELAS ASIH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan dari penelitian mengenai pengaruh mendengarkan Al-Qur an surat Ar-Rahman dan terjemahnya terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. tradisional. Ahlqvist, dkk (2008 dalam Sulianta, Feri 2015). Perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media Sosial adalah interaksi sosial antara manusia dalam berbagi dan bertukar informasi. Media sosial mencakup gagasan dan berbagai konten dalam komunitas virtual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yaitu dengan Quasy-Experiment dengan menggunakan rancangan pretest

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yaitu dengan Quasy-Experiment dengan menggunakan rancangan pretest BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen yaitu dengan Quasy-Experiment dengan menggunakan rancangan pretest posttest

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MAN MODEL 1 MANADO

HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MAN MODEL 1 MANADO HUBUNGAN PENGGUNAAN TELEPON GENGGAM DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI MAN MODEL 1 MANADO Kurnia S. Mokodompit*,Chreisye K. F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2013 pada Desember Dari 150

BAB V PEMBAHASAN. Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2013 pada Desember Dari 150 BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS angkatan 2013 pada Desember 2015. Dari 150 mahasiswa ini kemudian dinilai lama penggunaan telepon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Posisi menggunakan gadget Jarak pandang saat menggunakan gadget Variabel Terikat Ketajaman Penglihatan Lama waktu penggunaan gadget Penerangan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik cross sectional. Yaitu dengan menggunakan metode kuantitatif dan dengan pendekatan cross sectional, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya,

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap manusia melakukan pekerjaan yang berbeda setiap harinya, dibalik setiap rutinitas yang dilakukan, manusia juga membutuhkan tidur untuk mengistirahatkan tubuh.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja puskesmas Limboto Barat Barat Kabupaten Gorontalo pada bulan 30 Mei 13 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berupa survey (non-experimental). Data dikumpulkan secara potong lintang (cross

Lebih terperinci

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Arief AR, Dewiarti AN, Sibero HT Medical Faculty of Lampung University Abstract The rate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reni Ratna Nurul Fauziah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ekonomi, perbaikan lingkungan hidup dan majunya pengetahuan dan teknologi terutama ilmu kesehatan, promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan pelayanan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian 17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi ABSTRAK Persepsi adalah suatu proses menerima dan menginterpretasikan data. Persepsi tentang penggunaan alat ortodontik cekat dapat dilihat dari aspek estetik dan aspek fungsional. Bagi remaja, salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Unsafe Action : Posisi gadget. Jarak pandang gadget Lamanya waktu gadget. Keluhan Subyektif Gangguan Kesehatan Mata Pencahayaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode Survey Analitik, dengan pendekatan Cross Sectional. yaitu survey atau penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group.

BAB III METODE PENELITIAN. desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain experimental dengan pendekatan pre and post test control group. Sebelum intervensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik, dengan desain cross-sectional. Penelitian dengan pendekatan cross-sectional bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah bidang oftalmologi. Penelitian ini dilakukan selama bulan September 2012 sampai selesai di Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER 1 HUBUNGAN KEMANDIRIAN ANAK DENGAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER Yendrizal Jafri Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Perintis Email: yendrizaljafri@ymail.com Abstract Toilet training in

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DURASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA N 10 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA DURASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA N 10 SEMARANG HUBUNGAN ANTARA DURASI BERMAIN GAME ONLINE DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK USIA REMAJA DI SMA N 10 SEMARANG Skripsi Untuk memenuhi persyaratan mencapai Sarjana Keperawatan Oleh : MUHAMMAD RAMADHAN NIM.

Lebih terperinci

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI GANGGUAN MENSTRUASI PADA SISWI KELAS 2 SMA X KOTA BANDUNG TAHUN 2015 Firina Adelya Sinaga, 2015. Pembimbing I : July Ivone, dr.,mkk.,mpd.ked Pembimbing II : Cherry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Smartphone adalah sebuah device yang memungkinkan untuk melakukan komunikasi yang juga di dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek. Penelitian dilakukan di Bagian Sewing CV S Sukoharjo. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional dimana tiap subjek penelitian hanya di observasi

Lebih terperinci

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel

Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino S. Hamel HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Eunike Relsye Umboh Billy J. Kepel Rivelino

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian survai analitik. Survei analitik merupakan survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Internet singkatan dari Interconected networking yang apabila di artikan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin canggih, begitu juga dengan perkembangan internet. Hampir setiap orang sekarang terhubung dengan internet baik melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Umur Jenis Kelamin Variabel Terikat Masa Kerja Carpal Tunnel Syndrome Lama Kerja Sikap Kerja Gambar 3.1 Kerangka Konsep 31 32 B. Hipotesis 1.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah satunya adalah kegiatan tidur. Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat seseorang dapat dibangunkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi

BAB III METODE PENELITIAN. pertanyaan penelitian, yang harus diuji validitasnya secara empiris. Jadi BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Karakteristik Individu : a. Umur b. Jenis Kelamin c. Semester d. Fakultas e. Latar belakang pekerjaan orang tua f. Skala Sosial g. Uang saku h. Pekerjaan sampingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental. Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental Design adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif yaitu eksperimental semu (Quasi Experimental Design). Tipe penelitian Quasy Eksperimental

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : DINI ARIANI NIM : 20000445 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado HUBUNGAN ANTARA UMUR, KELELAHAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NOONGAN KECAMATAN LANGOWAN BARAT KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2016 Timothy Wowor *, Odi Pinontoan *, Rahayu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variable Bebas Variable Terikat Status Gizi / IMT Tingkat aktivitas fisik Kelelahan Kerja Perawat Kecukupan Energi Kerja Shift kerja Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Lebih terperinci

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²

rumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )² BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi gangguan tidur pada remaja mengalami peningkatan selama 10 tahun terakhir (Thorleifsdottir et al. 2002; National Foundation 2004). Penelitian pada sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Teknologi ibarat pedang bermata dua, dapat bermanfaat, dapat juga berarti sebaliknya. Sebuah studi yang diadakan di Swedia, tepatnya di Akademik Sahlgrenska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya sehingga tidak bisa untuk hidup sendiri. Dengan semakin pesatnya perkembangan

Lebih terperinci

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha

Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha HUBUNGAN TEKANAN DARAH SISTOLIK DENGAN KUALITAS TIDUR PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS BAHU MANADO Sarah Youna Moniung Rolly Rondonuwu Yolanda B. Bataha Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Pengetahuan Kejadian TBC Usia Produktif Kepadatan Hunian Riwayat Imunisasi BCG Sikap Pencegahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah Cross Sectional yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan diantara variabel-variabel yang diteliti.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istirahat bagi tubuh dan jiwa, atas kemauan dan kesadaran secara utuh atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pola Tidur Tidur diartikan sebagai suatu keadaan berubahnya kesadaran, dimana dengan adanya berbagai derajad stimulus dapat menimbulkan suatu keadaan yang benar-benar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada zaman era globalisasi saat ini, merupakan suatu perubahan zaman yang berkembang pesat, yang dimana teknologi yang berkembang yang semakin canggih. Dalam hal ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti mencoba untuk mencari hubungan variabel paparan getaran mekanis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik, yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Peneliti mencoba

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM:

HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM: HUBUNGAN ANTARA POLA TIDUR DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN 2011 Oleh: NUR AINI BINTI JUSOH NIM: 080100305 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 HUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan waktu penelitian 3.1.1 Lokasi Lokasi penelitian ini akan di laksnakan di Kelurahan Paguyaman Kecamatan Kota Tengah. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN ORANG TUA DAN PENGETAHUAN SISWI DENGAN KESIAPAN SISWI DALAM MENGHADAPI MENSTRUASI DI MI SANGGRONG TEGALREJO PURWANTORO WONOGIRI Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN REMAJA TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) DENGAN JENIS KELAMIN DAN SUMBER INFORMASI DI SMAN 3 BANDA ACEH TAHUN 2012 SITI WAHYUNI 1 1 Tenaga Pengajar Pada STiKes Ubudiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Dipilihnya quasi eksperimental karena pertimbangan etis dan ada faktor yang tidak dapat dikendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya 17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya merupakan puncak dari serangkaian perubahan yang terjadi pada seorang remaja putri sedang menginjak

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi

BAB I PENDAHULUAN. muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebiasaan merokok sangat melekat dalam keseharian banyak orang, muncul pula tingkat kecanduan yang berbeda-beda dan bentuk implementasi yang juga tidak sama, antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah bersifat analitik yaitu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang kenyataan atau data objektif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri kepala atau cephalalgia adalah rasa tidak mengenakkan pada seluruh daerah kepala. Nyeri kepala merupakan salah satu keluhan subjektif yang sering dilaporkan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN PRILAKU REMAJA PUTRI DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DI KELAS XII SMA NEGERI I SEUNUDDON KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2012 Intisari RITA PURNAMA SARI Mahasiswa STIKes U Budiyah Banda Aceh

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO Jessiliani A. Patodo*, Franckie R.R Maramis*, Adisti A. Rumyar* *Fakultas

Lebih terperinci

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014)

Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Perbedaan Tingkat Stres Kerja Operator SPBU ditinjau dari Shift Kerja ((Studi Di SPBU Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Andri Gunawan e-mail : mixtape.inside.andri@gmail.com Program Studi Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Penelitian ini dilaksanakan untuk memperoleh gambaran mengenai orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas II SMAN X Cimahi. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. Data Pribadi : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990

LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP. I. Data Pribadi : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990 LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP I. Data Pribadi Nama : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990 Agama : Buddha Alamat : Jl. Jongkong no. 36, Medan-20124 Telepon : 061-8462162 II.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian di lakukan di Panti Sosial Tresna Wedha (PSTW) Budi Pertiwi Bandung yaitu di Jalan Sancang No.2 Kelurahan Burangrang

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA THE RELATIONSHIP OF MOTHER S KNOWLEDGE TOWARDS STIMULATION OF TALKING AND LANGUAGE TO TODDLER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama.

BAB I PENDAHULUAN. dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tekanan darah adalah tekanan yang diberikan oleh sirkulasi darah pada dinding pembuluh darah dan merupakan salah satu tanda-tanda vital yang utama. Peningkatan atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif analitik yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara statistik

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependent. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah descriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin banyaknya keinginan pelanggan terhadap suatu produk berupa barang atau jasa, terutama pada era globalisasi ini dimana semakin berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif antara variabel independen

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n = 27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG

PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita, Peran Media Sosial terhadap Gaya Hidup Siswa PERAN MEDIA SOSIAL TERHADAP GAYA HIDUP SISWA SMA NEGERI 5 BANDUNG Elsa Puji Juwita 1, Dasim Budimansyah 2, Siti Nurbayani 3 1 SMA PGRI Bandung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS BAB 3 KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Teori dan Kerangka Konsep Sumber Stres 1. Individu - Kegagalan mencapai tujuan - Konflik - Perubahaan gaya hidup

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO

HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO HUBUNGAN PENGGUNAAN LAPTOP DAN FUNGSI PENGLIHATAN MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 1 Sri S. Ningsih, 2 Fransiska Lintong 3 Jimmy F. Rumampuk 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi internet telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari sebagian besar populasi penduduk dunia. 1 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi membuka

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Lampiran 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Rivhan Fauzan Tempat/Tanggal Lahir : Lhokseumawe / 14 Juni 1993 Agama Alamat : Islam : Komp. Citra Garden Blok C9 No.21 Medan Telepon : 087868806425 Orangtua : -

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH An-Nadaa, Juni 2016, hal. 1-6 HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDE AND

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta

The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta The Relation Between Internet Addicition with Anxiety in Adolescent at SMP Negeri 5 Yogyakarta Hubungan antara Adiksi Internet dengan Kecemasan di SMP Negeri 5 Yogyakarta Reyhandi Ermawan Sardjono, Budi

Lebih terperinci

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM HUBUNGAN PERSEPSI TENTANG KESESUAIAN HARAPAN ORANG TUA DENGAN DIRI DALAM PILIHAN STUDI LANJUT DENGAN TINGKAT STRES PADA SISWA KELAS XII DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI oleh Dita Dityas Hariyanto NIM 092310101015

Lebih terperinci