PARA SANTRI. Tangungharjo Kabupaten Grobogan) Guna Memperoleh Gelar Strata 1 Program Studi Ekonomi Islam. Disusun Oleh : ALI ROFIQ NIM.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PARA SANTRI. Tangungharjo Kabupaten Grobogan) Guna Memperoleh Gelar Strata 1 Program Studi Ekonomi Islam. Disusun Oleh : ALI ROFIQ NIM."

Transkripsi

1 PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1 Program Studi Ekonomi Islam Disusun Oleh : ALI ROFIQ NIM FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

2 KEMENTRIAN AGAMA INSTITUTT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGOO FAKULTAS SYARI AH Jl. Prof.Dr.Hamkaa Kampus III Ngaliyan Semarang Telp. (024) PENGESAHAN Nama : Ali Rofiq NIM : Jurusan/Prodi : Ekonomi Islam Judul Skripsi : PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRA USAHA PARA SANTRI ( Studi Kasus di Pondok Pesantren Sirajuth-Tholibin Brabo ) Telah Dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji fakultas syari ah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal : 22 juni 2012 Dan dapat diterima sebagai kelengkapan ujian akhir dalam rangka menyelesaikan Studi Progam Sarjana Strata I ( S.I ) tahun akademik 2012/2013 M. Guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu sayri ah. Semarang, Juni 2012 Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, H. M. Syaifullah, M. Ag NIP Drs. Ghufron Ajib, M. Ag NIP Penguji I, Penguji II Drs. H. Wahab Zaenuri, M. M NIP Dra. Hj. Nur Huda, M. Ag NIP Pembimbing I Pembimbing II Drs. Ghufron Ajib, M.Ag. NIP Johan Arifin, S.Ag., MM NIP

3 ABSTRAK ALI ROFIQ, PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI, Jurusan Ekonomi Islam Iain Walisongo Semarang, Juni, Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha,koperasi mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya. Dan mengenai koperasi sangat berkaitan dengan ekonomi, mengingat ekonomi sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan terhadap masalah-masalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi. Penelitian dalam bentuk skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri, yang diteliti pada 60 santri putra dan putri di Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka dan membuat deskripsi secara faktual. Penelitian ini memiliki dua variabel pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) dan pembentukan jiwa wirausaha para santri. Teknik analisa datanya menggunakan teknik regresi dengan menggunakan melakukan beberapa uji dengan sampel 60 santri Pondok pesantren Sirojuth-Tholibin. Hasil penelitian ini diperoleh r = 0,968 / 96,8% yang menyatakan bahwa hipotesis alternatif diterima yang menyatakan adanya pengaruh dalam pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri.

4 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, Juni 2012 Deklarator, ALI ROFIQ NIM

5 MOTTO والله يقضى بهبات الوافرة # لى وهل فى درجة الاخرة Artinya: Nadhim (Ibnu Malik) berdo a Semoga Allah membrikan baarang-barang yang sempurna, kepada ku (nadhim) dan kepadanya (Ibnu Mu thi) sebuah derajat di dalam akhirat (Akhir Muqoddimah Alfiah Ibnu Malik)

6 PERSEMBAHAN Allah SWT, Segala tasbih, tahmid, dan takbir penulis lantunkan bagimu yang tak pernah berhenti memberi perlindungan, kenikmatan anugrah dan hidayah. Sholawat serta salam penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebaik-baik sauri tauladan. Dengan bangga dan bahagia, skripsi ini penulis persembahkan untuk: Almamater, Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang Jurusan Ekonomi Islam Pembimbingku Drs.Ghufron Ajib M.Ag, dan Johan Arifin, S.Ag., MM. Pondok Pesantren Sirojuh-Tholibin Brabo Ibunda tercinta, Hayatun (Almarhumah); Allahummaghfirlaha Warhamha Wa afiha Wa fu anha, yang selalu memeberi dorangan, kasih sayang, pengorbanan yang tercurahkan kepada penulis sebelum wafatnya beliau, do a penulis bagi ibu; semoga diluaskan kubur beliau amiin. (Uhibbuk Ummy) Yang senantiasa mendo akanku tanpa henti, Ayahanda (Sulaiman) Adik-adikku tercinta (Ahmad Subhan dan Nur Sa idah) yang selalu memberikan keceriaan bagi penulis. Yang selalu memberi warna dalm hidupku Ni mah Diana Keluarga ibu dan bapak semuanya. Dewan asatidz dan santriwan-santriwati Yayasan Roudlotul Muttaqin brabo (pak wir, pak jar, pak bain, kang rozi, kang munir, bu niah, bu tam) Wadyabala seluruh kru LPM Justisia Teman-teman EI B 2008, dan teman-teman MAK Tajul Ulum Brabo 2005 Temen-temen dukuh krajan bendungan desa brabo Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis hanya bisa mengucapkan Jazakumullah khoirol jaza, jazaan katsiron, trimakasih.

7 KATA PENGANTAR ÉΟŠÏm 9$# Ç uη q 9$# «!$# ÉΟó Î0 Penulis lantunkan untaian tasbih, tahmid, dan takbir buat sang pencipta langit dan bumi yaitu Allah SWT. Karena dengan taufiq dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi yang Al-amin dan yang terakhir, Nabi Muhammad SAW beserta keluarga tercintanya dan sahabat setianya yang telah membawa manusia dari dunia kegelapan menuju dunia yang benderang menuju keselamatan dunia dan akhirat. Selama penyusunan skripsi ini, dan selama penulis belajar di Fakultas Syari ah dan Jurusan Ekonomi Islam, penulis banyak mendapatkan dorongan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnyakepada: 1. Rektor IAIN Walisongo Semarang Prof.Dr. Muhibbin, M.Ag, Dekan Fakultas Syari ah Dr. Imam Yahya, M.Ag, Ketua Jurusan Ekonomi Islam Dr. Ali Murtadlo M.Ag, beserta para Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis dari awal perkuliahan hingga selesai skripsi ini. 2. Drs.Ghufron Ajib M.Ag, selaku pembimbing I dan Johan Arifin, S.Ag., MM yang telah memberikan bimbingan, saran dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Drs. K.H. A. Baidlowi syamsuri, Lc. H., selaku pengasuh Pondok Pesantren Sirojuth-tholibin, beserta keluarganaya, segenap pengasuh pon-pes, dan staff Koperasi yang telah memberikan izin kepada penulis sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik. 4. Ibunda tercinta, Hayatun (Almarhumah); Allahummaghfirlaha, Warhamha, Wa afiha, Wa fu anha, yang selalu memeberi dorangan, kasih sayang, pengorbanan yang tercurahkan kepada penulis sebelum wafatnya beliau, do a penulis bagi ibu; semoga diluaskan kubur beliau amiin. (Uhibbuk Ummy) 5. Ayahanda (Sulaiman) tercinta, yang telah mengasuh diri penulis dengan penuh kasih sayang dan pengorbanan yang tercurahkan, baik moril maupun materiil sehingga kesulitan yang penulis hadapi dapat teratasi, serta doa yang selalu terpanjat untuk

8 penulis kepada bapak, supaya diberi kesabaran dalam menjalakan keseharian, semoga rahmat dan kasih sayang Allah senantiasa tercurahkan kepada bapak amiin 6. Seluruh keluarga besar bapak dan ibu yang telah memberikan banyak dukungan moral dan doa kepada penulis. Semoga Allah senantiasa menyayangi dan memberi rahmatnya. Amin. 7. Adik (Ahmad Subhan dan Nur Sa idah) yang selalu penulis sayangi, pesen penulis kepada adi-adiku semangat terus belajar sampai jenjang yang lebih tinggi, sabar menjalani kehidupan tanpa ibu tercinta, Subhan, kejar S1 mu dan Nur Saidah, kejar pendidikan dan Qur anmu. Tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Ni mah Diana yang selalu menemani, warnai hari-hari penulis, dengan niat tulus, penuh tekad dan Bismillah. 8. Seluruh jajaran asatidznya (pak Nawir, pak Ba in, pak jar, kang Rozi kang Munir, bu Tam, bu Niah dan yang lainya) beserta santriwan santri yayasan Roudlotul Muttaqin yang selalu memeberi semangat dan pengalaman oraganisasi. 9. Teman-teman kampus Jurusan Jurusan Ekonomi Islam 2008, teman-teman LPM JSTISIA, teman-teman MAK Tajul Ulum Brabo 2005 dan semua pihak yang tidak mungkin penulis cantumkan satu-persatu yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga bantuan yang telah diberikan tercatat sebagai amal shaleh dan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat adanya. Amin... Semarang, Juni 2012 Penulis Ali Rofiq

9 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIBING.... ii HALAMAN PENGESAHAN.... iii HALAMAN ABSTRAK.... iv HALAMAN DEKLARASI.... v HALAMAN MOTTO.... vi HALAMAN PERSEMBAHAN.... vii HALAMAN KATA PENGANTAR.... viii HALAMAN DAFTAR ISI.... x HALAMAN DAFTAR TABEL.... xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR.... xv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Hakikat Koperasi Landasan Koperasi Bentuk Koperasi Partisipasi Anggota Pada Koperasi Manajemen dan Pengelolaan Koperasi Perbedaan Koperasi Dengan Badan Lain PONDOK PESANTREN Pengertian Pondok Pesantren Sistem Pendidikan Pondok Pesantren... 31

10 2.3 KEWIRAUSAHAAN (ENTERPRENUERSHIP) definisi Wirausaha (Entreprenuer) Urgensi Pendidkan Kewirausahaan Kerangka Berpikir Pengajuan Hepotesis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Tempat Penelitian Tujuan Penelitian Populasi dan Populasi Sampel Teknis Pengumpelan Data Dokumentasi angket Observasi Teknis Pengolahan dan Analisa Data Tekmis Pengumpulan Data Teknis Analisis Data Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas Uji Asumsi Klasik Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedasitas Uji Normalits Pengujian hepotesis Analisis Berganda Uji T (Uji Parsial) Uji F (Simultan) Koefisien Determinasi BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gamabaran Umum Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Profil Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin... 54

11 4.1.2 Latar Belakang Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin ZADUNA Struktur Organisasi Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin ZADUNA Fungsi dan Tugas Omset Pemasukan Keuangan Koperasi Zaduna Program Kerja Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna Sarana Prasarana Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna ANALISIS DATA Data Responden Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji Reliabilitas Pengujian Hepotesis Analisis Berganda Uji T (Uji Parsial) Uji F (Simultan) Koefisien Determinasi Uji Asumsi Klasik Uji Normalits Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedasitas PEMBAHASAN Pengaruh Tahap Perencanaan (Planning) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Pengaruh Tahap Pengorganisasian (organizing ) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Pengaruh Tahap Pelaksanaan (actuating) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Pengaruh Tahap Pengawasan (controlling) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri... 83

12 4.4 Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Pembentukan Jiwa Wirausaha santri BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kritik Saran Penutup DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Bagan Pengelolaan Koperasi Tabel 2.2 Kerangka Berpikir Tabel 3.1 Variabel, Difinisi, Indikator dan Item Indikator Tabel 4.1 Struktur Kepengurusan Koperasi Pondok Pesantren Sirojut-Tholibin Zaduna Tabel 4.2 Daftar Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3 Jenis Kelamin Tabel 4.4 Lama Berada Di Pon-Pes Tabel 4.5 Keanggotaan Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.8 Uji T atau Uji Parsial Tabel 4.9 Uji F atau Uji Simultan Tabel 4.10 Uji Koefisiensi Determinasi (R 2 ) Tabel 4.11 Uji Multikolinieritas Tabel 4.12 Autokorelasi... 78

14 DAFTAR GAMBAR Tabel 4.1 Data Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2 Pengelompokan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Lama Berapa di Pon-pes Tabel 4.4 Berdasarkan Anggota Tabel 4.5 Uji Normalitas Tabel 4.6 Uji Heteroskedasitas... 79

15 ( 4 ( 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan usaha atau pelaku kegiatan ekonomi yang lebih mengutamakan modal. Dengan demikian koperasi sebagai badan usaha mengutamakan faktor manusia dan bekerja atas dasar perikemanusiaan bagi kesejahteraan para anggotanya. Meskipun koperasi merupakan kumpulan dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, tetapi koperasi bukanlah badan amal. 1 Sebagaiman firman Allah SWT dalam Al-Qur an surat Al-Maidah ayat 2:!$# (#θà)?$#uρ Èβ uρô ãèø9$#uρéοøom}$# n?tã(#θçρuρ$yès? Ÿωuρ 3 uθø) G9$#uρÎhÉ9ø9$# n?tã(#θçρuρ$yès?uρ É>$s)Ïèø9$# ß ƒï x!$# βî) Artinya: dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-nya (Q.S. Al-maidah: 2) hal 3 1 Ninik Widiyanti, Koperasi dan Perekonomian Indonesia., Jakarta: Bina Aksara, 1989

16 2 Kerjasama dalam masyarakat modern telah nampak wujudnya dalam suatu jaringan sistem yang lebih kompleks. Bentu-bentuk ikatan persekutuan hidup telah berkembang dan menjadi lebih beragam. Kini kerja sama di samping memenuhi kebutuhan menjaga kelangsungan hidup dan rasa aman, juga untuk memperoleh kasih sayang dan persahabatan seperti dalam keluarga dan paguyuban, juga telah digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang diinginkan, seperti nampak organisasi-organisasi yang resmi yang bersifat mendidik. Koperasi mempunyai tujuan yang utama ialah meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan anggota-anggotanya. Pada asasnya koperasi bukanlah suatu usaha yang mencari keuntungan semata-mata seperti halnya usaha-usaha swasta seperti firma dan perseroan akan tetapi mensejahterakan anggotnya, dalam hal ini dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan koprasi. Berbicara mengenai koperasi sangat berkaitan dengan wirausahawan, mengingat teori wirausaha sering kali belum mampu memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan terhadap masalahmasalah yang dihadapi dalam menganalisis dan membangun koperasi, perlu disadari bahwa fakta menunjukkan organisasi organisasi koperasi hanya mencakup suatu bagian dari semua kegiatan ekonomi, dan koperasi akan dapat hidup hanyalah dalam kondisi yang sangat khusus. Dalam GBHN 1988 dinyatakan Bahwa koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat perlu terus didorong pengembangannya dalam rangka

17 3 mewujudkan demokrasi ekonomi. Koperasi harus dapat berkembang menjadi lembaga ekonomi rakyat yang mandiri yang pertumbuhannya berakar di dalam masyarakat. Untuk itu perlu lebih ditingkatkan kesadaran, kegairahan dan kemampuan masyarakat luas untuk berkoperasi, antara lain melalui pendidikan, penyuluhan dan pembinaan pengelolaan koperasi. Selanjutnya untuk ditingkatkan partisipasi aktif anggota pada semua tingkat serta keterkaitan kelembagaan antara primer, pusat dan induk. 2 Asumsi manusia rasional merupakan dasar dari pemikiran ekonomi, sehingga setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh manusia yang rasional akan berprinsip pada prinsip ekonomi yaitu menggunakan sumber yang terbatas untuk mencapai hasil yang maksimal. Terutama dalam koperasi adanya prinsip - prinsip yang diterapkan dalam sebuah koperasi. Untuk terlaksananya proses ekonomi dalam sebuah koperasi yang baik maka faktor lain yang sangat menentukan adalah terciptanya suatu koperasi dengan pengelolaan organisasi yang lebih efektif. Selanjutnya, untuk keberlangsungan hidup masyarakat pondok (santri) mereka mempunya ide untuk membuat suatu usaha dengan tujuan mendidik santri untuk mempunyai jiwa usaha. Permaasalahan awal yaitu santri mempunyai keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan belajar berwirausaha, kemudian diciptakanlah koperasi pondok pesantren. 2 Ibid., Hal. 5

18 4 Koperasi pondok pesantren adalah sekumpulan para santiwan/santriwati yang bekerja sama untuk kepentingan mereka sendiri dan menggunakan modal mereka senidiri. Maka, dapat di artikan koperasi pondok pesantren mempunyai asas; dari santi, oleh santri dan untuk kesanti. Adapun pengelolan koperasi ini dikelola santri itu sendiri yang dipimpin oleh salah satu ketua dan di awasi oleh pengasuh pondok pesantren. Di dalam koperasi pesantren perlu adanya pengelolaan yang baik, yang mana dalam kegiatan ekonomi ini santri ikut serta dalam mengelola proses ekonomi yang sedang berlangsung. Koperasi pesantren ini memberikan arahan bagi santri dalam kegiatan ekonomi dan kegiatan itu dijadikan media pendidikan bagi santri, tujuan ini memberikan arahan bagi santri tentang cara memilih berbagai alternatif yang dapat memuaskan kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Yang mana dengan adanya koperasi pesantren kebutuhan santri dapat terpenuhi dan koperasi pesantren menyediakan apa yang santri butuhkan tetapi bukan hanya pihak pesantren saja, koperasi pesantren ini memberikan kebebasan kepada masyarakat sekitar untuk melakukan kegiatan ekonomi sesuai dengan kebutuhan mereka. Bila koperasi mempunyai keunggulan dalam menawarkan produk kepada anggotanya dibanding dengan non koperasi maka dengan sendirinya anggota akan bertransaksi dengan koperasi. Demikian halnya koperasi pesantren, jika koperasi mempunyai keunggulan

19 5 dalam menawarkan alternatif investasi kepada investor, maka investor akan menanamkan dananya kedalam koperasi. Dengan demikian, anggota masyarakat dapat dianggap sebagai konsumen potensial atau investor potensial yang sewaktu-waktu dapat ditarik oleh unit ñunit usaha dalam rangka hubungan bisnis. 3 Koprasi mempunya sifat yang terbuka untuk umum Setiap orang tanpa memandang golongan, aliran, kepercayaan atau agama orang itu, dapat diterima sebagai anggota koperasi. Koperasi memang merupakan wadah persatuan orang-orang yang miskin dan lemah ekonominya untuk bekerja sama memperbaiki nasib dan meningkatkan taraf hidup mereka. 4 Jadi, dalam koperasi pesantren ini di samping tujuan yang ekonomis komersial, koperasi harus memperhatikan pula tujuan dan cita-cita sosialnya, terutama bagi anggota-anggotanya. Jadi seorang pengurus koperasi pesantren yang baik harus berusaha dan mampu memberikan pelajaran yang bersifat membentuk jiwa wirausaha dan fungsi sosial koperasi yang dipimpin dibawah naungan pengasuh pondok pesantren dan dijalankan oleh pengurus yang melibatkan semua santri secara baik dan berimbang, koperasi pesantren harus memperhatikan pendidikan anggota-anggotanya. Koperasi harus memperhatikan kesejahteraan serta kesehatan para anggotanya diantaranya para santri dan masyarakat sekitar yang selalu ikut serta 3 Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta: FE-UI,1999, Cet. 5 hal 7 4 Ninik Widiyanti. Op. Cit.hal 4

20 6 dalam kegiatan ekonomi. Tegasnya koperasi pesantren adalah organisasi ekonomi yang berwatak sosial dan mendidik. Salah satu koperasi yang mempuanyai latar belakang seperti uraian di atas adalah koperasi yang berada di Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, dan sekaligus menjadi alasan penulis menjadi tempat untuk diteliti. Koperasi ini semula ide santri-santri untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, ide tersebut dilaksanakan dan dikembangkan oleh beberapa pengurus, mulai dari jual beli sandang pangan, hutang piutang dan lambat laut bisa memproduksi bahan mentah menjadi bahan pangan, oleh karena itu sedikit demi sedikit jiwa wirausaha tertanam dalam jiwa para santri. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengkaji permasalahan dan menuangkannya ke dalam bentuk skripsi dengan judul, PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI. 1.2 Rumusan Masalah Dalam penyussunan tugas akhir ini, penulis akan merumuskan masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah yaitu: Berapa besar pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri?

21 7 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui realitas pengaruh pengelolaan koperasi pesantren dan koperasi terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri serta diharapkan santri benar-benar memahami bagaimana cara pengelolaan koperasi. b. Terbentuknya jiwa usaha yang telah diterapkan di Koprasi Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan, Purwodadi dan penulis berharap santri putra maupun putri mendapatkan pengetahuan yang berharga bagi dirinya Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah: c. Bagi Penulis, penelitian ini berguna untuk menambah dan memperluas ilmu pengetahuan khususnya tentang bagaimana pengaruh pengelolaan koperasi pesantren Koprasi Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tangungharjo Kabupaten Grobogan terhadap pembentukan jiwa usaha para santri. d. Bagi lembaga yang diteliti, penelitian ini berguna untuk memberikan masukan berdasarkan hasil penelitian dan memperluas

22 8 landasan teoritis melakukan survey di lapangan sehingga dapat memberikan pengetahuan tentang koperasi. e. Bagi kepala sekolah dan pengawas, diharapkan dapat memberikan pembinaan kepada pengurus koperasi (santri) untuk senantiasa menjadikan koperasi sebagai media pendidikan bagi ekonomi para santri. 1.4 Sistematika penulisan Sistematika penulisan tugas Akhir ini adalah sebagimana tersebut di bawah ini: Bab I Dalam bab I ini, penulis mendiskripsikan tentang latar belakang masalah, mengapa dan bagaimana Koperasi Pondok Pesantren itu berdidi di kalangan masyarakat pondok pesantren dan menjadi pusat perekonomian pondok itu sendiri. Selain itu dalam bab ini juga berisi tentang rumusan masalah, daftar permasalahan yang ingin diketahui jawabanya oleh penulis, tujuan dan manfaat yang penulis dapat dalam penelitian ini. Bab II Dalam bab II ini, berisi tentang pembahasan umum koperasi dan berbagai hal mengenai koperasi, juga berisi tentang pengertian dan sistem pendidikan pondok pesantren, selain itu juga berisi gamabaran jiwa

23 9 wirausaha atau kewirausahaan (intrepreneurship) dan yang bersangkutan dengan wirausaha. Bab III Bab III ini berisi tentang metode penelitian yang akan dipakai oleh penulis, kemudian berisi tentang tempat dan populasi yang penulis teliti serta berisi bagaiman teknik pengumpulan dan pengolahan data dan berisi tentang instrumen penelitian yang terletak di Pondok Pesantren Sirojuth- Tholibin Brabo. Bab IV Bab IV berisi tentang hasil penelitan, hasil pengolahan data yang telah penulis teliti, dan berisi tentang sejarah dan seluk beluk koperasi ataupun pondok itu sendiri, dagaimana koperasi ponpes itu berjalan. Bab V Bab V berisi penutup, dimana dalam penutup ini berisi tenyang kesimpulan yang telah kami teliti berdasarkan rumusan masalah yang penulis angkat dan berisi saran, sekaligus merupakan bab terakhir dari penulisan tugas akhir ini.

24 10 BAB II TINJAUA PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori Hakikat Koperasi Koperasi berasal dari perkataan ko/co dan operasi/operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Definisi tersebut mengandung unsur-unsur bahwa 1. Perkumpulan koperasi bukan merupakan perkumpulan modal, akan tetapi persekutuan sosial. 2. Sukarela untuk menjadi anggota, netral terhadap aliran dan agama. 3. Tujuannya mempertinggi kesejahteraan jasmaniah anggota-anggota dengan kerja sama secara kekeluargaan. Koperasi adalah merupakan singkatan dari kata ko/co dan operasi/operation. Koperasi adalah suatu kumpulan orang-orang untuk bekerja sama demi kesejahteraan bersama. Berdasarkan undang-undang nomor 12 tahun 1967, koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial dan beranggotakan orang-orang, badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata

25 11 susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. 1 Bapak Margono Djojohadikoesoemo dalam bukunya yang berjudul 10 Tahun Koperasi 1941, mengatakan bahwa; koperasi ialah perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. 2 Kata-kata yang tersurat dalam definisi tersebut dapat diterangkan sebagai berikut: a. Adanya unsur kesukarelaan dalam berkoperasi. b. Bahwa dengan bekerja sama itu, manusia akan lebih mudah mencapai apa yang diinginkan. c. Bahwa pendirian dari suatu koperasi mempunyai pertimbangan-pertimbangan ekonomis. Sebagaimana dimuat dalam Bab III Bagian I, pengertian koperasi, Pasal 3 UU No.12 tahun 1967, Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sabagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan arti pengertian definisi fungsi dan peranan koperasi Indonesia dan dunia ilmu ekonomi koperasi.com. 2 Bahri Nurdin, Perkenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Jakarta:: Fakultas Ekonomi UI, 1993, hal.7 3 Harsoyo, Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan, Yogyakarta : Pustaka Widyatama, 2006, Cet 1. hal. 36.

26 12 Prof. Marvin A. Schaars seorang guru besar dari Universitas of Wisconsin, Madison USA mengatakan: Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki dan dikendalikan oleh anggota yang adalah juga pelanggannya dan dioperasikan oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nirlaba atau atas dasar biaya. 4 Dari pernyataan Identiti Koperasi ICA (Perserikatan Koperasi Internasional) Koperasi ialah sebuah persatuan manusia yang berautonomi yang secara sukarela bersatu untuk memenuhi keperluan bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya dan aspirasi menerusi pertubuhan yang dipunyai bersama dan dikawal secara demokrasi. 5 Definisi diatas nampak sederhana, tetapi di dalamnya terkandung makna yang luas. Koperasi mengandung dua unsur, yaitu unsur ekonomi dan unsur sosial. Koperasi merupakan suatu sistem dan sebagaimana diketahui sistem itu merupakan himpunan komponenkomponen atau bagian yang saling berkaitan yang secara bersama-sama berfungsi mencapai tujuan. Sendi dasar koperasi yang pertama, bersumber dari pengalaman koperasi yang pertama di Rochdale, Inggris tahun 1984, karena itu sering disebut prinsip-prinsip Rochdale. Prinsip yang ditemukan atas dasar pengalaman itu, kemudian dipergunakan sebagai pedoman bagi para penggerak dan pelopor koperasi di seluruh dunia. Pada kurun waktu yang hampir bersamaan, prinsip-prinsip yang serupa juga ditemukan dan dikembangkan oleh Raffeise dan Herman Schalde D. di Jerman. Dalam perkembangannya kemudian, tiap Negara selalu menyesuaikan diri dengan kondisi masing-masing dalam menerapkan prinsipprinsip itu. Namun beberapa yang bersifat mutlak dan 4 M. Firdaus. Perkoperasian, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 hal

27 13 menjadi ciri utama organisasi koperasi tetap dipertahankan sampai saat ini di seluruh dunia. Oleh karena koperasi yang berdiri di Rochdale itu adalah koperasi konsumsi, maka beberapa prinsip di antaranya nampak kaitan yang erat dengan kegiatan usaha konsumsi tersebut. 6 Dalam konteks koperasi pesantren, pengurus dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam pengelolaan koperasi yang dapat mendidik santri serta memberi arahan kepada santri sehingga santri dapat memahami kegiatan ekonomi dan tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Di Indonesia pengertian Koperasi menurut Undang-Undang koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokok-pokok perkoperasian adalah sebagai berikut: Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. 7 Dengan demikian dari pengertian tersebut hakikat koperasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh sekumpulan orang-orang atau kelompok yang mengutamakan kegiatan yang bersifat kerja sama, gotong royong berdasarkan persamaan derajat, hak dan kewajiban. Artinya koperasi adalah merupakan wadah demokrasi ekonomi dan sosial. karena koperasi mempunyai asas demokrasi maka harus dijamin benar-benar bahwa 6 Ninik Widiyanti. Koperasi Dan Perekonomian Indonesia, Jakarta : Bina Aksara, 1989 hal 12 7 Pandji Anoraga dan Ninik Widayanti, Dinamika Koperasi, Jakarta : Rineka Cipta, 2003 cet. 4, hal. 4

28 14 koperasi adalah milik anggota itu sendiri dan pada dasarnya harus diatur serta diurus sesuai dengan keinginan para anggota yang berarti bahwa hak tertinggi dalam koperasi terletak pada rapat anggota koperasi. Cara-cara atau kriteria-kriteria yang digunakan untuk pengelompokkan itu tentunya dari suatu negara ke negara lain berbeda-beda. Pengelompokan atau klasifikasi koperasi atau istilah apa pun yang digunakan, memang diperlukan mengingat adanya banyak perbedaan yang ditemukan di antara sesama koperasi, baik yang menyangkut ciri, sifat, ekonominya, lapangan usaha, ataupun afiliasi keanggotaannya dan sebagainya. Untuk memisahkan koperasi yang serba heterogen itu satu sama lainnya, Indonesia dalam sejarahnya menggunakan berbagai dasar atau kriteria seperti: lapangan usaha, tempat tinggal para anggota, golongan dan fungsi ekonominya. Pemisahan-pemisahan yang menggunakan berbagai kriteria seperti tersebut di atas itu selanjutnya disebut penjenisan. Dalam perkembangannya kriteria yang dipergunakan berubah-ubah dari waktu ke waktu. 8 Peraturan pemerintah No.60 Tahun 1959 tentang perkembangan gerakan koperasi (pasal 2), mengatakan sebagai berikut: 1. Pada dasarnya yang dimaksud dengan penjenisan koperasi ialah pembedaan koperasi yang didasarkan golongan dan fungsi ekonomi. 2. Dalam peraturan ini dasar penjenisan koperasi ditekankan pada lapangan usaha dan atau tempat tinggal para anggota sesuatu koperasi. 8 Hendrojogi. Koperasi,Asas-asas, Teori dan Praktek, Jakarta : Raja grafindo Persada, 2002, cet 5. hal 61

29 15 Berdasarkan ketentuan seperti tersebut dalam pasal 2 PP 60/ 1959, maka terdapatlah 7 jenis koperasi (pasal3), yaitu: a. Koperasi Desa b. Koperasi Pertanian c. Koperasi Peternakan d. Koperasi Perikanan e. Koperasi Kerajinan / Industri f. Koperasi Simpan Pinjam g. Koperasi Konsumsi Ir.Kaslan A.Tohir, dalam bukunya yang berjudul Pelajaran Koperasi (1964) menyebutkan adanya pengelompokan dari bermacam-macam koperasi menurut Klasik. Pengelompokan menurut klasik tersebut hanya mengenal adanya 3 jenis koperasi, yaitu: 1. Koperasi yang dibutuhkan anggota-anggotanya dan membagi barang-barang itu kepada mereka. 2. Koperasi penghasil tujuan dari koperasi jenis ini ialah mengerjakan sesuatu pekerjaan bersama-sama. 3. Koperasi simpan pinjam tujuan dari perkumpulan ini adalah memberi kesempatan kepada anggota-anggotanya untuk menyimpan dan meminjamkan uang. Sesuai dengan sejarah timbulnya gerakan koperasi, maka jenis Koperasi didasarkan pada kebutuhan dan efisiensi dalam ekonomi. Jenis-jenis itu ialah koperasi konsumsi, koperasi kredit, dan koperasi

30 16 produksi. Perkembangan koperasi yang mula-mula hanya terbatas pada tiga bidang usaha tersebut di atas, lama-kelamaan bertambah luas sesuai dengan keperluan masyarakat, seperi koperasi pertanian, koperasi peternakan, koperasi perikanan dan lainnya. Dasar penjenisan koperasi Indonesia adalah dari dan maksud untuk efesiensi suatu golongan dalam masyarakat yang homogen karena kesamaan aktivitas dan kepentingan ekonominya, misalnya koperasi yang bersifat khusus seperti koperasi batik, koperasi perumahan, koperasi listrik desa, koperasi asuransi dan koperasi lainnya. Guna kepentingan dan perkembangan daerah kerja serta menjamin efisiensi ekonomi koperasi yang bersangkutan juga demi ketertiban, diusahakan hanya satu koperasi yang setingkat dan sejenis untuk satu daerah kerja. Berbagai jenis koperasi lahir seirama dengan aneka jenis usaha untuk memperbaiki kehidupan. Secara garis besar jenis koperasi yang ada dapat kita bagi menjadi 5 golongan, yaitu: 1. Koperasi Konsumsi 2. Koperasi Kredit 3. Koperasi Produksi 4. Koperasi Jasa 5. Koperasi Serba Usaha 9 9 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, op.cit, hal. 18

31 Landasan Koperasi Indonesia adalah Negara hukum. Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Hukum melindungi kepentingan segenap warga Negara dan mengatur hubungan satu terhadap yang lain, agar terjalin dalam keserasian serta ketertiban. Dalam seluruh sistem hukum di Indonesia, koperasi telah mendapatkan tempat yang pasti. Karena itu landasan hukum koperasi di Indonesia sangat kuat. Sementara bangun usaha bukan koperasi masih mengikuti warisan sistem hukum lama peninggalan belanda yaitu hukum dagang dan hukum perdata, koperasi telah memiliki undang-undang sendiri. Namun demikian, perlu dipahami bahwa perubahan sistem hukum dapat berjalan lebih cepat dari perubahan alam pikiran dan kebudayaan masyarakat sehingga koperasi dalam kenyataan belum berkembang secepat yang kita inginkan meskipun memiliki landasan hukum yang kuat. Dalam hal ini dapat dikemukakan 3 macam landasan, yaitu landasan idiil, landasan strukturil dan landasan mental. 1. Landasan idiil Ideal dalam bahasa Inggris berarti gagasan atau cita-cita. Yang dimaksud landasan idiil koperasi adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha mencapai cita-cita koperasi.

32 18 Koperasi sebagai kumpulan sekelompok orang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota. Gerakan koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat yang hak hidupnya dijamin oleh UUD 45 bertujuan mencapai masyarakat adil dan makmur. Jadi tujuan sama dengan apa yang dicita-citakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dalam rangka usaha mencapai citacita tersebut koperasi berlandaskan Pancasila. Dengan perkataan lain landasan idiil koperasi adalah Pancasila. 2. Landasan Struktural Struktural dalam bahasa Inggris berarti susunan. Yang dimaksud landasan struktural koperasi adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Tata kehidupan di dalam suatu Negara dalam Undangundang Dasar. Di Indonesia berlaku Undang-undang Dasar tahun 1945 atau disebut UUD 45. karena koperasi merupakan salah satu bentuk susunan ekonomi di masyarakat, maka landasan strukturil koperasi di Indonesia tidak lain adalah UUD 45. Undang-undang Dasar berisi aturan pokok yang menyangkut tata hidup bernegara. Di dalamnya tercantum ketentuan-ketentuan secara garis besar tentang bentuk negara, susunan pemerintah, pertahanan, pendidikan, kesejahteraan

33 19 dan sebagainya. Koperasi merupakan masyarakat. Di dalam UUD 45 hal ini diatur dalam pasal 33 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut: Perekonomian diatur sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. 3. Landasan Operasional Koperasi Indonesia a. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 serta penjesaannya. b. Ketetapan MPR Nomor II/MPR/1988 tentang GBHN. c. Undang-Undang Nomor 2 tahun 1967 tentang pokokpokok perkoperasian. d. Anggaran Dasar dan Anggrara Rumah Tangga Koperasi. 10 Didalam UURI No. 25 / 1992 juga menyebutkan UUD 1945 sebagai landasan koperasi. Hal ini, ditegaskan dalam batang tubuh pasal 33 ayati 1 beserta penjelasannya. Disitu dicantumkan secara ekplisit bahwa bangun perusahaan yang sesuai dengan pasal 1 adalah koperasi Bentuk Koperasi Dalam PP No. 60 Tahun 1959 (pasal 13 Bab IV) dikatakan bahwa yang dimaksud dengan bentuk koperasi ialah tingkat-tingkat 10 Ninik Widiyanti, op.cit, hal M. Firdaus, op.cit, hal 42

34 20 koperasi yang didasarkan pada cara-cara pemusatan, pengaabungan dan perindukannya. Berdasarkan ketentuan tersebut, maka terdapatlah 4 bentuk koperasi yaitu: 1. Primer. 2. Pusat 3. Gabungan. 4. Induk. Keberadaan dari masing-masing bentuk koperasi tersebut, disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan, seperti tersebut dalam pasal 18 dari PP 60/59, yang mengatakan bahwa: 1. Di tiap-tiap desa ditumbuhkan koperasi desa. 2. Di tiap-tiap daerah tingkat II ditumbuhkan pusat koperasi. 3. Di tiap-tiap daerah tingkat I ditumbuhkan gabungan induk koperasi. Undang-undang No. 12/1967 tentang pokok-pokok perkoperasian masih mengaitkan bentuk-bentuk koperasi itu dengan wilayah administrasi pemerintahan (pasal 16) tetapi tidak secara ekpresif mengatakan bahwa koperasi pusat harus berada di ibukota kabupaten dan koperasi gabungan harus berada di tingkat propinsi seperti yang tertera dalam PP 60/59. pasal 16 butir (1) Undang-undang No. 12/67 hanya mengatakan daerah kerja koperasi Indonesia pada

35 21 dasarnya, didasarkan pada kesatuan wilayah administrasi pemerintahan dengan memperhatikan kepentingan ekonomi. Berdasarkan ketentuan tersebut di atas maka tidak mengherankan, jika suatu koperasi, seperti koperasi pegawai Negeri, pusatnya umumnya berkedudukan di ibukota kebupaten, sedangkan jenis koperasi yang lain seperti KUD, pusatnya berkedudukan di ibukota propinsi. Perbedaan dalam pembentukan atau pemusatan koperasi yang dikaitkan dengan administrasi pemerintahan, rupanya tidak hanya terdapat antara suatu jenis koperasi dengan jenis koperasi lain, seperti antara jajaran koperasi unit desa dan jajaran koperasi pegawai negeri, tetapi ternyata perbedaan seperti tersebut di atas juga ditemukan dalam jajaran satu jenis koperasi sendiri. Sebagai contoh dapat kita lihat pada jajaran koperasi pegawai negeri, pada tingkat propinsi. a. Induk Koperasi Pegawai Negeri Republik Indonesia (IKPN-RI) berkependudukan di Ibukota Negara. Anggota-anggotanya adalah gabungan koperasi pegawai negeri. b. Koperasi Pegawai Negeri (GKPN) berkedudukan di ibukota Propinsi. Anggota-anggotanya dari GKPN ini adalah pusat koperasi pegawai negeri yang berada di ibukota kabupaten. Tetapi ada beberapa jajaran koperasi pegawai negeri pada tingkat propinsi yang tidak menggunakan nama gabungan koperasi pegawai negeri, tetapi memakai nama pusat koperasi pegawai negeri tingkat I, seperti yang terdapat di propinsi Sumatera Barat, Lampung, Jambi, DKI

36 22 Jakarta, Kalimantan Tengah, NTT, Sulawesi Tenggara, Maluku, Irian Jaya, dan Timor-Timur. Anggota dari koperasi tersebut adalah Koperasi-Koperasi Primer. c. Pusat Koperasi Pegawai Negeri (PKPN), yang berkedudukan di ibukota kabupaten, anggota-anggotanya adalah Koperasi Pegawai Negeri. d. Koperasi Pegawai Negeri (KPN) yang anggotanya adalah orangorang dan mempunyai wilayah kerja kecamatan atau berada dalam lembaga pemerintah atau di sekolah atau di kecamatan yang selanjutnya disebut sebagai PKN Primer. Disinilah kita melihat pengaruh daripada PP 60/59 terhadap bentuk atau penjenjangan dari koperasi yang masih mengaitkan dengan pembagian wilayah administrasi pemerintah. Perlu diketahui bahwa tidak semua jenis koperasi itu mempunyai 4 jenjang, banyak jenis koperasi yang hanya mempunyai 3 jenjang, seperti koperasi unit desa (KUD) dan koperasi karyawan (KOPKAR). Pada tingkat nasional, KUD mempunyai induk (INKUD), sedangkan pada tingkatan propinsi PUSKUD. Demikian pula dengan KOPKAR, Induknya berkedudukan di ibukota tingkat nasional, pusatnya berada di ibukota propinsi. Selanjutnya koperasi yang anggota-anggotanya adalah orang-orang disebut Koperasi Primer, sedangkan koperasi yang anggota-anggotanya adalah organisasi koperasi disebut Koperasi Sekunder, Induk-induk koperasi, Gabungan koperasi dan pusat-pusat joperasi itu merupakan

37 23 Koperasi Sekunder. Jadi koperasi karyawan yang berada diperusahaanperusahaan, koperasi pegawai negeri yang berada di unit lembaga pemerintahan dan koperasi unit desa yang berada di desa-desa yang anggota-anggotanya adalah orang-orang disebut Koperasi Primer. Bentuk koperasi yang demikian ini di Amerika Serikat disebut Koperasi Lokal. Tentang bentuk-bentuk koperasi ini, Undang-undang No.25/1992 tidak menyebut-nyebut daerah kerja bagi masing-masing bentuk koperasi yang disesuaikan dengan wilayah administrasi pemerintahan. Pasal 15 dalam penjelasannya, memberikan uraian sebagai berikut: Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, koperasi sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau tingkatan. Dalam hal koperasi mendirikan koperasi sekunder dalam berbagai tingkatan, seperti selama ini dikenal sebagai pusat, Gabungan dan Induk, maka jumlah tingkatan maupunpenamaanya diatur sendiri oleh koperasi yang bersangkutan. Dari pernyataan pasal 16 undang-undang No. 12/67 dan pasal 15 Undang-undang No. 25/1992, dapatlah dikatakan bahwa sesungguhnya tidak ada keharusan bagi koperasi-koperasi dalam hal penjenjangan ini harus menyesuaikan diri dengan wilayah administrasi pemerintahan. Hal ini semata-mata karena pertimbangan praktis dan pertimbangan historis Hendrojogi, op.cit, hal 86

38 Partisipasi Anggota Pada Koperasi Bila dipandang dari segi dimensinya, partisipasi terdiri atas: 1. Partisipasi dapat dipaksakan dan dapat pula sukarela, jika tidak dipaksakan oleh situasi dan kondisi maka partisipasi yang dipaksakan tentu tidak akan cocok dengan prinsip koperasi keanggotaaan terbuka dan sukarela serta manajemen yang demokratis. Oleh karena itu partisipasi yang tepat pada koperasi adalah partisipasi yang bersifat sukarela. 2. Partisipasi dapat formal dan dapat pula informal. Pada partisipasi yang bersifat formal, biasanya telah tercipta suatu mekanisme formal dalam pengambilan keutusan, tetapi dalam partisipasi yang bersifat informal biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara atasan dan bawahan mengenai bidang partisipasi. 3. Partisipasi bisa bersifat lansung dan bisa bersifat tidak langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat mengajukan pandangan, membahas pokok persoalan, mengajukan keberatan terhadap keinginan orang lain atau terhadap ucapannya. Sedangkan dalam partisipasi tidak langsung akan ada wakil yang membawa aspirasi orang lain. 4. Partisipasi pada koperasi dapat berupa partisipasi kontributif dan dapat pula berupa partisipasi insentif. Kedua partisipasi tersebut timbul sebagai akibat peran ganda anggota sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pelanggan.

39 25 Sesuai dengan peran ganda yang ditandai oleh prinsip identitas, maka partisipasi anggota dapat dibagi sebagai berikut. 1. Dalam kedudukannya sebagai pemilik: a. Memberikan kontribusinya dalam bentuk keuangan terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan melalui usaha-usaha pribadinya. b. Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan keputusan dan dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya. 2. Dalam kedudukan sebagai pelanggan/pemakai memanfaatkan berbagai kesempatan yang bersifat menunjang kepentingankepentingan yang disediakan perusahaan koperasinya. 13 Peran serta / partisipasi dengan kata lain, adalah orientasi penilaian keefektifan dari pada anggota sebagai suatu unsur mutlak suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. Amitai Etzioni, membedakan tiga jenis peran serta diantaranya, Peran serta Alinatif seperti halnya hubungan antara orang asing yang bermusuhan, dimana satu pihak ingin memaksakan dan memanipulasikan kepentingannya dari pihak yang lain. Peran serta Kalkulatif berorientasi pada hubungan keuntungan seperti halnya dalam kontak-kontak bisnis. Peran serta Moral berorientasi pada komitmen berdasarkan internalisasi normanorma dan identifikasi kewibawaan atau karena tekanan-tekanan kelompok social, ketiga jenis peran serta tersebut diatas yang kadarnya adalah berjenjang dari kalkulatif,moral dan alinatif Titik Sartika Partomo, Ekonomi Dan Koperasi, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004, cet 2. hal Edi Swasono, Mencari bentuk, posisi dan realitas koperasi didalam orde ekonomi Indonesia, Jakarta : UI Press, 1987, cet 3. hal. 310

40 Manajemen dan pengelolaan Koperasi Koperasi sebagai bentuk badan usaha yang bergerak dibidang perekonomian, mempunyai tatanan pengelolaan yang berbeda dengan badan usaha non koperasi, perbedaan tersebut bersumber pada asas koperasi yang bersifat demokratis, dimana penggelolaanya adalah dari, oleh dan untuk anggota. Oleh karena itu dalam tatanan management koperasi dikenal adanya rapat anggota, pengurus, badan pemeriksa dan manager 15 Adapun bagan pengelolaan koperasi adalah sebagai berikut: 16 Tabel 2.1 Bagan Pengelolaan Koperasi Rapat Anggota Dewan Penasehat Pengurus Badan Pemeriksa Manager UNIT UNIT UNIT 15 U. Purwanto, Petunjuk Praktis Cara Mendirikan Dan Mengelola Koperasi Di Indonesia, Semarang: CV. Aneka Ilmu, 1985, cet 1, hal Ibid., hal. 12

41 27 Menurut The Contemporary Business Dictionary, manajemen mempunyai dua makna, yaitu pertama, proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan perusahaan untuk mencapai sasaran tertentu; kedua, para pemimpin perusahaan. Dalam buku ini digunakan istilah manajemen menurut pengertian yang pertama. 17 Dari literatur dapat dibaca pengertian tentang manajemen yang satu berbeda dengan yang lain, namun intinya sama. Pada hakikatnya manajemen dapat disimpulkan sebagai suatu rangkaian tindakan sistematik untuk mengendalikan dan memanfaatkan segala faktor sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Maka ada dua unsur utama yang terdapat dalam pengertian manajemen, yaitu unsur pengendalian dan unsur pemafaatan sumber daya. Fungsi manajemen menurut George R. Terry adalah sebagai berikut. 1. Perencanaan (planning) Fungsi ini mengidentifikasi bahwa dalam pengelolaan perlu ada perencanaan yang cermat untuk dapat mencapai target yang ditentukan, baik untuk jangka panjang maupun pendek yaitu pembuatan program-program kegiatan serta sarana yang diperlukan masuk keterkaitannya dengan pihak ketiga. 17 Titik Sartika Partomo, op. Cit, hal.66

42 28 2. Pengorganisasian (organizing) Fungsi ini memfokuskan pada cara agar target yang dicanangkan dapat dilaksanakan, yaitu dengan menggunakan wadah/perangkat organisasi, yang inti adalah: a. Membentuk suatu sistem kerja terpadu yang terdiri atas berbagai lapisan atau kelompok dan jenis tugas yang diperlukan. b. Memperhatikan rentang kendali. c. Terjaminnya sinkronisasi dari tiap bagian atau kelompok lapisan kerja guna mencapai sasaran yang ditetapkan. 3. Pelaksanaan (actuating) Suatu gagasan atau konsep, meskipun telah tersedia wadah yang berupa organisasi dengan uraian tugas dan hirarkinya belum akan berjalan aktif tanpa dicetuskan mengenai pelaksanaan dari tugas dalam organisasi tersebut, Terry menyebutkan actuating means move to action. 4. Pengawasan (controlling) Untuk meyakinkan para pemilik perusahaan, dalam hal ini para anggota koperasi, maka rapat anggota perlu membentuk suatu badan di luar pengurus yang bertugas memantau atau meneliti tentang pelaksanaan kebijakan yang ditugaskan kepada pengurus. Badan tersebut adalah pengawas. Prinsip controlling ini harus dijabarkan dalam organisasi koperasi. Selain

43 29 controlling tersebut dilakukan oleh pengawas,pengurus wajib menciptakan suatu sistem pengendali atau bisa disebut build in control, sistem kerja yang mengandung build in control ini perlu dijabarkan dalam organisasi Perbedaan koperasi dengan badan usaha lain. Dalam ilmu ekonomi, koperasi termasuk badan usaha yang berbentuk badan hukum. Akan tetapi koperasi memiliki ciri tersendiri yang berbeda dengan badan-badan usaha lain, antara lain: Koperasi: a. Tidak mencari keuntungan sebesar-besarnya. Maksud pertama adalah memperbaiki kesejahteraan anngota (benefit associatin). b. Orang (anggota) yang diutamakan modal hanya sebagai alat. Keuntungan dibagi menurut jasa anggota terhadap terjadinya keuntungan itu. c. Anggota mempuyai hak suara yang sama (demokrasi) d. Modal koperasi berubah-ubah, bergantung pada keluar masuk anggota. e. Bekerja secara terang-terangan sehingga dapat diketahui. Badan usaha lain: a. Mencari keuntungan sebesar-besarnya (profit association). b. Uang (modal) diutamakan, orang (anggota) faktor kedua. Modal berkuasa dan keuntungan dibagi menurut besarnya modal.

44 30 c. Hak suara bergantung besarnya modal yang dimiliki d. Modal badan usaha tetap. e. Merahasiakan cara bekerjanya supaya dapat keuntungan PONDOK PESANTREN Pengertian Pondok Pesantren Kata Pondok mengandung makana, bangunan utuk tempat sementara, biasanya didirikan diladang sawah, hutan dan sebagainya. 19 Dalam perkembangan selanjutnya kata pondok dapat berarti bangunan tempat tinggal yang berpetak-petak, berdinding bilik, beratap rumbia untuk tempat tinggal beberapa anggota. Sementara itu kata pesantren berasal dari kata santri. Kata santri yang berarti orang yang mendalami ilmu agama islam atau juga orang yang beribadat dengan bersungguh-sungguh dan biasa disebutn dengan oarang uang saleh. Dari kata santri, diberi awalan pe dan akhiran an menjadi pesantrian atau pesantren yang artinya tempat untuk tinggal dan belajar para santri. 20 Lembaga pendidikan yang memberlakukan pola penempatan para santri dengan tempat tinggal di dalam pondok-pondok seperti itu kemudian dikenal dengan sebutan pondok pesantren, disingkat dengan ponpes dan ada yang menyingkat 18 U. Purwanto, op. Cit, hal Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, hal Zamakhairi Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1985, hal 18

45 31 dengan pontren pola penempatan para santri seperti berbeda dengan dengan lembaga pendidikan sekolah umum. Sedangkan secara istilah pesantren adalah lembaga pendidikan islam dimana para santri biasanya tinggal di pondok (asrama) dengan materi pengajaran kitab-kitab klasik dan kitab-kitab umum, bertujuan utnuk menguasai ilmu agama islam secara detail, serta mengamalkannya sebagai pedoman hidup keseharian dengan menekankan pentingnya moral kehidupan bermasyarakat. Pesantren secara definitif tidak dapat diberikan batasan yang tegas, melainklan terkandung fleksibilitas pengertian yang memenuhi ciri-ciri yang memebrikan pengertian pondok pesantren. Jadi pondok pesantren belum ada pengertian yang lebih konkrit, karena masih meliputi beberapa unsur untuk dapat mengartikan pondok pesantren secara komprehensif. Maka dengan demikian sesuai dengan arus dinamika zaman, definisi serta persepsi terhadap pesantren menjadi berubah pula. Kalau pada tahap awalnya pesantren pesantren diberi makna dan pengertian sebagi lembaga pendidikan tradisional, tetapi saat sekarang pesantren sebagai lembaga pendidikan tradisional tidak lagi selamanya benar Sistem Pendidikan pondok pesantren Sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai ciri-ciri tersendiri, pesantren memiliki tradisi keilmuan seperti lembaga-

46 32 lembaga lain. Pesantren pada dasarnya adalah sebuah lembaga pendidikan, walaupun ia mempunyai fungsi tambahan yang tidak kalah pentingnya dengan fungsi pendidikan tersebut. Berdaasarkan Peraturan Menteri Agama RI No. 3 Tahun 1979 tentang pemberian bantuan pada Perguruan Agama Islam pasal 2 ayat 2 (d) telah disebutkan bahawa: Pondok pesantren yaitu: lemabaga pendidikan agama islam yang diasuh oleh seorang kyai dan yayasan atau organisasi dengan sistem asrama pengajaranya dalam bentuk sekolah/madrasah dengan masa belajar yang disesuaikan jenis tingkatan sekolah atau progam kitab disesuiakan dan diselesaikan, serta menjadikan masjid sebagi pusat kegiatan 21 Menurut Moses Caesar Assa pendidikan Ponpes sebagian besar dari Sistem Pendidikan Nasional, ponpes pendidikan didukung oleh 3 unsur utama, yaitu: (1) Kyai sebagi pendidik sekaligus pemilik pndok dan santri. (2) Kurikulum pondok pesantren. (3) Sarana peribadatan dan pendidikan, seperti masjid, Rumah Kyai (Ndalem) dan pondok, serta sebagian madrasah dan bengkel-bengkel kerja keteampilan. Dalam melaksanakan kegiatanya didukung oleh semboyan Tri Dharma Pondok Pesantren yaitu (1) Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT (2) Pengemabangan keilmuan yang bermanfaat Marwan Suridjo, dkk. Sejarah Pondok Pesantren, Jakarta: Dharma Bhakti, 1979, hal.

47 33 (3) Pengabdian terhadap agama, masyarakat dan negara KEWIRAUSAHAAAN (ENTREPRENEURSHIP) Definisi Wirausaha (Entrepreneur) Wirausaha dan kewirausahaan (Entrepreneur) merupakan istilah yang masih baru di Indonesia. secara historis kewirausahaan ini mulai diperkenalkan pada abad ke-18 di prancis oleh richard cantillon. Pada periode yang sama di inggris juga sedang terjadi revolusi industri yang melibatkan sejumlah wirausaha. 23 Kata wirausaha atau pengusaha diambil dari bahasa Perancis entrepreneur yang pada mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukan. Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Pengertian kewirausahaan itu sendiri berkembang sejalan dengan evolusi pemikiran para ahli ekonomi di dunia barat, kemudian menyebar ke negara-negara lain termasuk Indonesia. di negara kita sendiri konsep entrepreneurship tersebut dialih bahasakan sebagai keriraswastaan atau kewirausahaan, sementara entrepreneur sebagai wirausaha. Dari sejumlah definisi yang dikemukakan diatas diketahui bahwa terdapat banyak banyak keragaman definisi yang terjadi. Hal ini 22 Nunus Supardi, Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Pearan Pondok Pesantren Dalam Menanamkan Apresiasi Kesenian, jakarta: 2007 hal Agus Wibowo, Pendidikan Kewirausahaan (Konsep Dan Strategi), Yogyakarta; Pustaka Belajar, 2011, cet 1, hal. 23

48 34 sangat mungkin, karena konsep kewirausahaanitu dinamis dan akan selalu mengalami perubahan seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh perkembangan ilmu itu sendiri Urgensi pendidikan kewirausahaan Pengembangan entrepreneurship (kewirausahaan) adalah kunci kemajuan. Mengapa? Itulah cara mengurangi jumlah pengangguran, menciptakan lapangan kerja, mengentaskan masyarakat dari kemiskinan dan keterpurukan ekonomi. Lebih jauh lagi dan politis, meningkatkan harkat sebagai bangsa yang mandiri dan bermatabat. Dalam ranah pendidikan, persoalanya menyangkut bagaimana dikembangkan praktis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia yang trampil dari sisi ulah intlektual, tetapi juga praksis pendidikan yang inspiratif pragmatis. Praksis pendidikan, lewat kurikulum, sistem dan penyelenggaraanya harus serba terbuka, eksploratif dan membebaskan. Tidak hanya praksis pendidikan yang link and match (tanggem), yang lulusanya siap memasuki lapangan kerja, tetapi juga siap menciptakan lapangan kerja. 24 Pendidikan kewirausahaan di kurikulum selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingatan internalisasi serta tindakan nyata dalam kehidupan sehari-sehari. Disamping itu berlakunya sistem desentralisasi 24 Forum Mangunwijaya v dan VI, Membentuk Jiwa Wira Usaha, Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara, 2012, hal 125

49 35 berpengaruh pada berbagai tatanan kehidupan, termasuk pada manajemen pendidika yaitumajemen yang memberi kebebasan dalam pengelolaan pendidikan. Adanya kebebasan dalam pengelolaan pendidikan itu, diharapkan dapat menemukan strategi pengelolaan pendidikan yang lebih baik, sehingga dapat menghasilakan output yang berkualitas baik dilihat dari kualitas akdemiknya maupun non-akademik. Kualitas akademik yang dimaksud adalah kualitas peserta didik yang terkait dalam bidang ilmu, sedangkan kualitas non-akademik berkaitan dengan kemandirian untuk mampu bekerja di kantor dan membuka usaha/lapangan kerja sendiri. Lulusan pendidikan diharapkan memiliki karakter dan perilaku wirausaha yang tinggi. 25 Dari uraian-uraian tersebut, dapat penulis simpulkan bahwa jiwa kewiraushaan itu bukanlah hasil bimsalabim, faktor keturunan, atau sesuatu ambil jadi. Namun, kewirausahaan itu dapat dipelajari secara ilmiah, dan bisa saja ditumbuhkan bagi siapa pun juga, mesti tanpa mngenyam pendidikan kewirausahaan atau bangku pendidikan formal. Yang mempunyai syarat semangat untuk mencoba, dan belajar dari pengalaman. Adapun pendidikan kewirausahaan merupakan upaya menginternalisasikan jiwa dan mental kewirausahaan baik melalui 25 Agus Wibowo, op. Cit, hal 30

50 36 pendidikan maupuninstitusi lain seperti lembaga pelatihan, trining dan sebagainya. 2.4 Kerangka Berpikir Pengelolaan Koperasi yang melibatkan santri ini pada hakikatnya merupakan sesuatu upaya bantuan untuk menambah pengetahuan santri baik putri maupun putra yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan, baik berupa teori maupun prakteknya dalam pengelolaan koperasi. Koperasi yang ada di Pesantren Sirojuth-Tholibin Brabo ada beberapa macam, ada koperasi putri yang pengelolaan koperasinya dikelola oleh santri putri maupun koperasi yang ada disantri putra pengelolaan koperasinya dikelola oleh santri putra tetapi dibawah bimbingan pengasuh dan pengurus pondok yang bersangkutan, tidak hanya itu di Koperasi Sirojuth-Tholibin juga adanya koperasi pusat yang pengelolaannya melibatkan alumni yang sedang menjalankan pengabdian selama di Pesantren, koperasi ini merupakan pusat dari koperasi yang diatas dan pada koperasi pusat ini selain menyediakan kebutuhan para santri dan guru juga menyediakan kebutuhan masyarakat dan bersifat terbuka. Pada dasarnya belajar masalah koperasi merupakan suatu usaha untuk melahirkan perubahan individu berdasarkan aktivitas serta pengalaman yang diperolehnya. Dalam proses pengelolaan terkadang santri merasa kesulitan disebabkan faktor internal dan faktor eksternal

51 37 yang ada pada diri santri sendiri. Dalam hal ini pengasuh mempunyai tanggung jawab yang besar untuk meningkatkan hasil belajar santrinya. Adapun kewirausahaan disini sebagai salah satu progam koperasi untuk membagun jiwa kemandirian sebagai bekal kelah dalam kehidupan yang mendatang setelah lulus dari pondok pesantren. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diduga bahwa adanya pengaruh dalam mengelola koperasi ponok pesantren terhadap jiwa santri. Untuk lebih jelas bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.2 Kerangka Berpikir PLANNING ORGANIZING ACTUATING CONTROLLING (X1) (X2) (X3) (X4) KOPERASI PONDOK PESANTREN SANTRI PUTRA SANTRI PUTRI ENTREPRENEURSHIP (Y)

52 Pengajuan Hipotesis Berdasarkan landasan teori dan kerangka fikir yang telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis terhadap masalah yang dikaji. Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini, yakni terdapat pengaruh pengelolaan koperasi pesantren Sirojuth-Tholibin terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri. Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan diatas, maka diajukan penelitian sebagai berikut: Ha : Terdapat pengaruh dalam pengelolaan koperasi pesantren terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri Ho :Tidak terdapat pengaruh dalam pengelolaan koperasi pesantren terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri

53 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan data dan menganalisis data yang diperlukan guna menjawab permasalahan yang dihadapi, penggunaan metode ini dimaksudkan untuk menemukan dan mengumpulkan data yang valid, akurat, serta signifikan dengan masalah yang diangkat, sehingga diperlukan sebagai pengungkapan masalah yang dipakai. Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan deskriptif kuantitatif, Kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. 1 Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 2 1 Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2004 Cet. 4, hal Moh.Nazir, Metode Penelitian, Jakarta Timur : Ghalia Indonesia, 1988 Cet. 3, hal 63

54 Tempat Penelitian Tempat yang menjadi objek penelitian adalah Koperasi Pondok Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kec. Tanggung Harjo, Kab. Grobogan Provinsi Jawa Tengah. Penulis akan melakukan wawancara dengan Ketua Koperasi untuk melihat situasi Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin dan memperoleh data mengenai sejarah, latar belakang, struktur organisasi, tugas dan fungsi, tata tertib, program kerja, keadaan wilayah, dan keterangan-keterangan mengenai kondisi Koperasi seperti keadaan pembeli, karyawan, santri yang terlibat dalam pengelolaan Koperasi. 3.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, tujuan yang penulis inginkan yaitu: penelitian akan diarahkan pada terwujudnya suatu deskripsi yang mengungkapkan secara faktual tentang pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santri dan apa manfaat yang diperoleh para santri setelah mengikuti anggota koperasi. 3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah semua santri Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Brabo. Sedangkan sampel yang penulis gunakan adalah anggota koperasi Zaduna. Teknik pengambilan sampel

55 41 dalam penelitian ini menggunakan cara quota sample yaitu cara mengumpulkan data dan peneliti menghubungi subjek yang memenuhi persyaratan ciri-ciri populasi, dan yang dihubungi adalah subjek yang mudah ditemui. 3 Penulis memilih sampel dari santri putra maupun putri dengan berbagai kalangan (santri huffadz, santri muhadloroh, dan santri kurikulum) yang berjumlah 60 orang, diantaranya 30 santri putri dan 30 santri putra. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data untuk kepentingan ini, penulis akan menggunakan teknik Dokumentasi, Angket Dokumentasi Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. 4 Penulis mengumpulkan data-data dengan meneliti data-data yang telah di dokumentasikan oleh pihak koperasi seperti data statistik grafik, dokumen-dokumen penting, peraturan-peraturan, dan lain-lain Angket Angket, adalah daftar pertanyaan atau pernyatan yang dikirimkan kepada responden baik secara langsung atau tidak 3 Margono, op. Cit, hal Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, Cet. V, hal 135

56 42 langsung. 5 Angket ini berisi pertanyaan dengan jawaban alternatif yang berkenaan dengan pengaruh Pengelolaan Koperasi Pesantren terhadap pembentukan jiwa wirausaha santri Observasi Merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung (tanpa alat) terhadap gejala objek yang di teliti, baik yang dilakukan dalam situasi sebelumnya maupun dalam situasi yang khusus diadakan. 3.6 Teknik Pengolahan dan Analisa Data Teknik Pengolahan Data Dari jawaban yang telah diberikan oleh responden kemudian dikompilasi secara sistematik sesuai dengan metode statistik, tentang judul skripsi ini yang penulis buat yang terdiri dari beberapa pertanyaan yaitu, yang berkenaan dengan pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santi. Dengan jumlah pertanyaan 20 soal. Angka- angka yang diperoleh dari perhitungan nilai skor yang telah dihitung tersebut kemudian penulis susun melalui beberapa uji dengan progam SPSS. hal 99 5 Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 1998, Cet. I,

57 43 Adapun perhitungan skor rata-rata dengan ketentuan sebagai berikut; Jawaban positif a. jawaban option SS (Sangat Setuju) skor nilai 4 b. jawaban option S (Setuju) skor nilai 3 c. jawaban option TS (Tidak Setuju)skor nilai 2 d. jawaban option STS (Sangat Tidak Setuju) skor nilai 1 Dari hasil-hasil yang ada, penulis membagi dua menjadi nilai variabel (X) pengaruh pengelolaan koperasi pesantren. Dalam hal ini penulis membagi variabel menjadi tiga variabel yaitu: X1 (planning), X2 (organizing), X3 (actuating) dan X4 (controlling). Dan nilai yang dipengaruhi yaitu variabel (Y) adalah pembentukan jiwa wirausaha para santri, nilai variabel X dan Y kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk susunan angka-angka statistik. Setelah ditemukan hasil perhitungan data yang disusun dalam bentuk angka-angka statistik tersebut, selanjutnya menganalisis data, yang merupakan suatu cara yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami oleh orang yang meneliti, tapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil penelitian.

58 Teknik Analisis Data Analisis untuk mengetahui pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri dengan menggunakan analisis: Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui validitas butirbutir pertanyaan. Uji ini pada progam SPSS dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation yang merupakan nilai r hitung untuk masing-masing pertanyaan. Apabila r hitung berada di bawah 0,05 berarti valid Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama, untuk menghitung reabilitas di lakukan dengan koefisien Croanbach Alpha. 7 Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach alpha > 0, Uji Asumsi Klasik 6 Imam ghozali, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang: Badan Penerbit undip, 2002, h Husain Umar, Research Method in Finance and Branking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2000, h. 135.

59 45 Uji asumsi klasik dilakukan dengan metode regresi berganda, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu: Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. 8 Model regresi dinyatakan tidak ada multikolineritas jika nilai VIF kurang dari Uji Autokorelasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara faktor pengganggu yang satu dengan lainnya. Tes Durbin Watson dapat digunakan untuk menguji ada tidaknya autokorelasi Uji Heteroskedasitas Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varians. Dasar analisis: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang) melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. 8 Imam Ghazali, Op.cit., h Agus Purwoto, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT Grasindo, h. 96.

60 46 b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data yang baik adalah data yang mendekati distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau ke kanan. 11 Uji normalitas juga dapat diuji melalui normal probability plot. 12 apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Berganda Untuk menguji hipotesis digunakan alat uji statistik yaitu deskriminasi analisis. Alasan yang mendasari penggunaan alat 10 Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta:Salemba Humanika, 2009, h Singgih Santoso, Statistik Multivariat, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, h Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010, h. 90.

61 47 statistik ini karena penelitian ini menguji objek yang mempunyai dua katagori mutual eksklusif berdasarkan bebberapa variabel independen. Persamaan regersi yang digunakan adalah : 13 Y = a+b1 X1 + b2 X2+b3 X3 +b4 X4 + e Dimana : Y = pembentukan jiwa wirausaha para santri a = konstanta interception b = koefesien regresi yaitu besarnya perubahan yang terjadi pada Y jika suatu unit perubahan pada variable bebas (variable X) X1 = planning X2 = organizing X3 = actuating X4 = controlling e = kesalahan random 13 Iqbal Hasan, pokok-pokok materi statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 269.

62 Uji T (Uji Parsial) Adalah uji yang di gunakan untuk menyatakan signifikan pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat, langkah-langkah: 1. Menentukan hipotesis nihil dan alternatif. Ha :b1,b2,b3,b4 0 (ada pengaruh yang signifikan antara pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri). Ho :b1,b2,b3,b4 = 0 (tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri). 2. Menentuksn level of significant (Ó = 0,05) 3. Kriteria pengujian Pengujian dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedom (dk): n-k, maka diperoleh nilai t. Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara t tabel dengan t hitung. Apabila jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya masing-masing variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

63 49 masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen 4. Perhitungan nilai t Dimana: B Sb1 = koefisien regresi dari variabel (X) = standar error koefisien regresi 5. Kesimpulan Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dapat diketahui pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri Uji F (Simultan) Digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh antara empat variabel bebas (planning, organizing, actuating, controlling) terhadap variabel terikat (pembentikan jiwa wirausaha) secara bersama-sama, sehingga bisa diketahui apakah dengan yang sudah ada dapat diterima atau ditolak. Apapun criteria pengujiaannya adalah sebagai berikut: 1. Ho : b1=b2=b3=b4 = 0 artinya bahwa pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) secara bersamasama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri. 2. Ha : b1 b2 b3 b4 0 artinya bahwa pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) secara bersama-

64 50 sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri. 3. Menentukan level of signifikan α = 0,05 4. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut: Ha = diterima apabila F-hitung F-tabel Ho = ditolak apabila F-hitung > F-tabel 5. Kesimpulan Dengan membandingkan F hitung dan F table diketahui pengaruh tingkat motivasi kerja Islam dan budaya kerja Islam terhadap produktivitas kerja Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Untuk menjelaskan aplikasi dengan menggunakan program SPSS Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, 2000, h

65 51 Tabel 3.1 Variabel, Difinisi, Indikator dan Item Indikator Varibel Difinisi Indikator Item Tahap Proses Merumuskan tujuan 1 Perencanaan perencanaan koperasi (planning) terhadap Merumuskan tugas 1 kegiatan/progam pengurus koperasi (X1) yang akan Merumuskan garis-garis 2 dijalankan dalam komando sebuah kopontren Merumuskan hal-hal yang 2 menarik minat konsumen Tahap Tahap Menciptakan hubungan 1 Pengorganisasi memebentuk yang harmonis sesama an sebuah organisasi pengurus (organizing) kepengurusan Rapat koordinasi dari 1 yang menjalankan berbagai unit (X2) roda keberlangsungan dalam sebuah kopontren Tahap Tahap untuk Melayani konsumen 2 Pelaksanaan pelaksanaan yang dengan sebaik-baiknya

66 52 (actuating) telah Memberikan kesempatan 1 diprogamkan kepada konsumen untuk (X3) dalam menyampaikan perencanaan yang aspirasinya telah menjadi Menjalankan hak-hak dan 2 progam kopontren kewajiban Mengetahui tugas masing- 1 masing Tahap Tahap teakhir Mengadakan rapat terhadap Pengawasan yaitu pengawasan pengelolaan koperasi melalui: (controlling) atas pelaksanaan Musyawarah pengurus 1 kegitan dari koperasi pesantren (X4) keseluruhan Sirojuth-Tholibin kegiatan yang Ada atau tidak hambatan 2 berjalan dalam selama kegiatan sebuah kopontren beroperasi. Evaluasi secara 1 keseluruhan dari berbagai unit Jiwa Arah pemikiran Pembentukan jiwa wira usaha Wirausaha mandiri, yang santri melalui berikut ini: (Entrepreneurs dapat menggali Mengadakan pelatihan 1 hip) ide untuk jiwa wira usaha dan

67 53 (Y) dijadikan peluang usaha untuk mengasilkan pelatihan mendirikan koperasi khusus kepada anggotanya sesuatu Praktik pembuatan bahan mentah menjadi bahan matang 1

68 54 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Gamabaran Umum Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Profil Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Koperasi ini berdiri bertepatan dengan berdirinya pondok pesantren sirojuth-tholibin, yakni Pondok Pesantren Sirojuth Tholibin berdiri pada tahun 1941 M oleh Al Maghfurlah Kyai Syamsuri Dahlan yang berasal dari Desa Tlogogedong Kec. Karangawen Kab. Demak, sedangkan istri, Nyai Muslihah Syamsuri berasal dari desa Tanggung Kec. Tanggungharjo Kab. Grobogan, putri KH. Syarqowi, sang guru dan mertua Kyai Syamsuri. Dan Sekarang dipimpin oleh pengasuh pon-pes yaitu Drs. K.H. A. Baidlowi syamsuri, Lc. H (alumnus Universitas Islm Madinah fak. Hadis) Kopontren ini memepunyai badan hukum dengn S.K. menteri dan HAM RI NO. C-499. HT Th bertas namakan Koperasi Pondok Pesantren ZADUNA. Koperasi ini berkududukan di Komplek Pondok Pesantren Sirojuth-Tolibin RT: 010 RW:001 Desa Brabo kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan. Kopontren didirikan pertama kali dengan modal yang diperoleh hanya dari simpanan pokok dan simpanan wajib saja.usaha-usaha yang dikelola oleh Kopontren ini masih terbatas

69 55 pada penyediaan alat-alat tulis kantor dan penyediaan kebutuhan para anggota Pondok Pesantren itu sendiri. Seiring perkembangan zaman para pengurus anggota Kopontren terus mencoba memajukan Kopontren tersebut dengan membuat usaha-usaha baru tanpa harus meninggalkan usaha yang lama. Adapun Unit/jenis Usaha yang dikembangkan di kopontren ini adalah: 1. Simpan dan pinjam Kopontren telah memebagi simpana dalam 3 jenis yaitu: a. Simpanan pokok; simpanan ini harus dibayarkan oleh anggota saat pertama kali masuk sebagai anggota. b. Simpanan Wajib; simpanan yang harus dibayarkan oleh anggota dalam waktu satu bulan satu kali. c. Simpanan Bebas; simpanan yang berdasar atas sukarela dari anggota. 2. Jual beli kebutuan pokok santriwan/santriwati 3. Jasa rental mobil inventaris koperasi pondok pesantren Sirojuth- Tholibin Zaduna 4. Mengolah dan memproduksi bahan mentah menjadi bahan siap saji yang bahan awalnya terbuat dari jamur.

70 Latar Belakang Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin ZADUNA Latar belakang didirikannya Kopontren ialah sebagai berikut: 1. Untuk memenuhi semua kebutuhan santri di dalam Pesantren,karena dengan tersedianya semua kebutuhan, para santri tidak akan berbelanja di luar Pesantren yang akan mengganggu jalannya disipilin Pesantren. 2. Sebagai sumber dana dari pesantren. Kopontren adalah salah satu usaha Pesantren yang mempunyai andil besar dalam membantu usaha perkembangan dan pembangunan Pondok Pesantren. 3. Salah satu wahana pendidikan perkoperasian bagi para santri baik teoritis maupun praktis Struktur Organisasi Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin ZADUNA Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna berdiri pada tahun 1941 bertepatan dengan berdirinya Pondok Pesantren Sirojuth- Tholibin, yang merupakan lembaga swasta yang bergerak dibidang pendidikan kitab kuning. Dan mempunyai tuntutan untuk menerapkan manajemen secara professional dan tunduk pada ketentuan peraturan yang berlaku. Dalam menjalankan dan nembagi tugas maka Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna membentuk struktur organisasi, dimana dalam struktur tersebut terlihat jabatan atau kedudukan

71 57 tertinggi sampai terendah, 1. Pelindung/pengasuh, 2. pengawas, 3. Ketua, 4. Sekretaris, 5. Bendahara, 6. Pengurus Koperasi Putri, 7. Pengurus Koperasi Putra. Tata Usaha Secara lengkap dapat dilihat pada struktur dibawah ini. Tabel 4.1 Struktur Kepengurusan Koperasi Pondok Pesantren Sirojut-Tholibin Zaduna Pelindung/Pengasuh Drs. K.H. A. Baedlowi Syamsuri, Lc. H Pengawas K. H. M. Sofi Mubarok AH Ketua M. Harits Rofiq Setiawan Sekretaris Muhammad Faqih Bendahara Nurhadi Koperasi Putri Aliyah Koperasi Putra Ahmad Ihsan Tata Usaha putri Umy Farida Tata Usaha Putra Agus Santoso

72 58 Model struktur organisasi Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna berbentuk vertikal, hal ini mendefinisikan bahwa hubungan yang terjadi diantara penggerak elemen organisasi bersifat formal. Hal ini terjadi dalam rangka pencapaian tujuan yang optimal dan terarah dengan didasari berdaya guna dan bertepat guna Fungsi dan tugas Tugas pimpinan sebagai pejabat tertinggi di Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin adalah sebagai berikut: a. Pelindung/pengasuh Pondok Sirojuth-Tholibin Pelindung/pengasuh Sirojuth-Tholibin berfungsi sebagai berikut: 1. Pelindung/pengasuh Pondok sebagai educator 2. Pelindung/pengasuh Pondok sebagai administrator lembaga 3. Pelindung/pengasuh Pondok sebagai supervisor b. Pengawas 1. Mengawasi segala kegiatan pondok pesantren 2. Pengawas pondok sebagai motor penggerak ke dua setelah pelindung c. Ketua Ketua berfungsi sebagai berikut: 1. Ketua sebagai edukator 2. Ketua sebagai Administrator Koppontren 3. Ketua sebagai fasilitator

73 59 4. Sekretaris d. Sekretaris berfungsi sebagai berikut: 1. Mencatat atau membukukan keluar masuknya uang 2. Mencatat kejadian-kejadian penting yang berkaitan dengan koppontren 3. Mencatat barang yang sudah rusak untuk ditukar kembali 4. Mencatat barang yang sudah habis e. Bendahara Bendahara berfungsi sebagai berikut: 1. Mencatat keluar masuknya uang 2. Mengecek harga pokok barang dan harga jual 3. Mengatur administrasi koppontren f. Koperasi Putri Koperasi Putri berfungsi sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan Koperasi Putri atau kebutuhan putri 2. Mengatur kerja bagian Koperasi Putri 3. Mengadakan musyawarah dengan bagian Koperasi Pusat (Kopontren) 4. Mencatat keluar masuknya uang 5. Mengecek barang yang sudah habis 6. Mengatur administrasi Koperasi Putri g. Koperasi Putra

74 60 Koperasi Putra berfungsi sebagai berikut: 1. Bertanggung jawab atas segala urusan yang berhubungan dengan Koperasi Putri atau kebutuhan putra 2. Mengatur kerja bagian Koperasi Putra 3. Mengadakan musyawarah dengan bagian Koperasi Pusat (Kopontren) 4. Mencatat keluar masuknya uang 5. Mengecek barang yang sudah habis 6. Mengatur administrasi Koperasi Putra 7. Mengawasi pengembangkan bahan mayang menjadi bahan jadi (Jamur) h. Tata Usaha (Putra-putri) 1. Mengecek segala kebutuhan koperasi 2. Mengadakan pelatihan untuk anggota/santri tentang koperasi 3. Mengadakan fariasi kebutuhan santri yang belum terdapat di koperasi Omset Pemasukan Keuangan Koperasi Zaduna No. Jenis Usaha Hasil Pemasukan Periode Mei 2012 Koperasi Zaduna Putra Periode Mei Jual Beli Rp ; 2. Rental Mobil Rp ; 3. Pengembangan Jamur Rp ;

75 61 4. Wartel Rp ; 5. Pengembangan Kantin Rp ; Koperasi Zaduna Putri Periode Mei Jual Beli Rp ; 2. Wartel Rp ; 3. Pengembangan Kantin Rp ; Jumlah Rp ; Keterangan: 1. Pengembangan Jamur, dalam usaha ini dikembangkan hanya di koperasi putra, harga jamur yang dijual 7.500/kg 2. Rental Mobil, Jenis usaha dengan menyewakan mobil dengan harga dengan melihat jauh dan dekatnya perjalanan Program Kerja Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna A. Program Kerja Umum 1. Membantu Pimpinan Pondok Sirojuth-Tholibin dalam menerapkan panca jiwa Pondok Moern Sirojuth-Tholibin 2. Membimbing anggota dalam kesadaran beribadah, belajar, dan berorganisasi 3. Membantu Pimpinan pondok Sirojuth-Tholibin dalam menerapkan pendidikan dan pengajaran di Pondok Sirojuth- Tholibin

76 62 4. Membimbing dan membina serta meningkatkan adanya bahasa resmi di Pondok Sirojuth-Tholibin 5. Menerima kritikan dan saran yang bersifat membangun 6. Membentuk kaderisasi B. Program Kerja Khusus 1. Membuka Kopontren pada waktu yang telah ditentukan a. Pagi : b. Siang : c. Sore : d. Malam : Menerima simpanan wajib anggota/santri dengan baik 3. Mengusahakan pembelian barang yang bisa ditukar supaya mengurangi kerugian 4. Memberi label harga pada setiap barang 5. Mewajibkan kepada santri untuk memakai bahasa resmi ketika berbelanja 6. Mengadakan bazaar pada hari-hari besar 7. Mencatat haga-harga barang yang ada dan mendata barang yang habis 8. Meninkatkan laba pertahun 9. Perawatan mobil rental kopontren 10. Mengembangkan produk makanan mentah menjadi makanan siap saji mulai dari pembibitan dan pengolahanya

77 Mewajibkan bagi santri khususnya untuk mengucapkan salam ketika memasuki Kopontren 12. Menata ruangan Kopontren agar menarik minat pembeli untuk berbelanja 13. Menindak pembeli yang curang ketika traansaksi jual beli berlangsung 14. Menerima pesanan barang yang belum tersedia di Kopontren bilamana memungkinkan Sarana Prasarana Koperasi Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna Pesantren Sirojuth-Tholibin lembaga pendidikan yang tidak mengesampingkan saran prasarana karena hal ini merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang keberhasilan proses belajar mengajar, sarana prasarana pendidikan ini dapat berupa alat pengajaran, alat peraga media pengajaran dan alat pelengkap sekolah maupun bagian-bagian yang lainnya. Untuk lebih jelas penulis uraikan sarana prasarana di atas sebagai berikut: a. Bangunan Ruang Koperasi Ruang koperasi terdapat 3 ruangan, 1 ruang koperasi putri dan 1 ruang koperasi putra, dan 1 ruang koperasi pusat. b. Sarana penunjang

78 64 Sarana yang ada di Koperasi Pesantren Assalam diantaranya ialah: 1. 1 ruang kantin (putra) 2. 1 ruang kantin (putri) 3. 1 ruangan besar khusus penjualan buku, kitab, simpan pinjam dan sembako (putra) 4. 1 ruangan besar khusus penjualan buku, kitab, simpan pinjam dan sembako (putri) 5. 1 unit mobil inventaris koperasi dan sekaligus menjadi alat untuk jasa rental 6. 1 unit telepon 4.2 ANALISIS DATA Data Responde 1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia Pengelompokan responden berdasarkan usia dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Pengelompokan responden berdasarkan usia: Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid <20 th 55 91,7 91,7 91,7

79 th Total ,3 100,0 8,3 100,00 100,0 Sumber : Dataa yang diolah, 2012 Gambar 4.1 Usia <20 th th 2. Pengelompokan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.3 Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid laki-laki 30 50,0 50,0 50,0 perempuan Total ,0 100,0 50,0 100,0 100,0 Sumber : Data yang diolah, 2012

80 66 Gambar 4.2 jk laki-laki perempuan 3. Pengelompokan Responden Berdasarkan berapa lama berada di pon-pes Tabel 4.4 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 1 th 10 16,7 16,7 16,7 2 th 21 35,0 35,0 51,7 3 th 16 26,7 26,7 78,3 4 th 6 10,0 10,0 88,3 lainya 7 11,7 11,7 100,0 Total ,0 100,0 Sumber : Data yang diolah, 2012

81 67 Gambar 4.3 lama 1 th 2 th 3 th 4 th lainya 4. Pengelompokan Responden Berdasarkan keanggotaan Tabel 4.5 Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid aktif 49 81,7 81,7 81,7 tidak aktif Total ,3 100,0 18,3 100,0 100,0 Sumber : Data yang diolah, 2012

82 68 Gamabr 4.4 aggota aktif tidak aktif Uji Validitas dan Reliabilitas Uji Validitas Uji validitas dilakukan dengan menghitung korelasi antar skor atau butir pertanyaan dengan skor konstruk atau variabel. Hal ini dapat dilakukan dengan uji signifikan yang membandingkan dengan untuk degree of fredom (df) = n-k dalamhal ini n adalah jumlah sampel k adalah konstruk. Untuk mengetahui soal valid dan tidak valid dapat dilihat nilai r hitung dibandingkan dengan tabel corelation produk moment untuk dk (Derajat Kebebasan) = n-1 = 60-5 = 555 untuk alfa 5% adalah 0,364. Jika r hitung > r tabel maka soal tesebut valid dan sebaliknya.

83 69 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Item corected itemtotal correlation (r hitung ) r tabel Keterangan Tahap Perencanaan (planning) (X1) Tahap Pengorganisasian (organizing) (X2) P1 0,638 0,364 Valid P2 0,611 0,364 Valid P ,364 Valid P ,364 Valid P ,364 Valid P ,364 Valid O ,364 Valid O ,364 Valid Tahap Pelaksanaan A1 0,847 0,364 Valid (actuating) A2 0,659 0,364 Valid (X3) A3 0,470 0,364 Valid A4 0,847 0,364 Valid A ,364 Valid A ,364 Valid Tahap Pengawasan C1 0,364 0,364 Valid (controlling) C2 0,432 0,364 Valid (X4) C3 0,794 0,364 Valid C4 0,794 0,364 Valid

84 70 Jiwa Wirausaha (Entrepreneurship) (Y) E1 0,436 0,364 Valid E2 0,436 0,364 Valid Sumber Data: Output SPSS diolah 2012 Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai r hitung pada kolom corected item-total correlation untuk masing-masing item memiliki r hitung lebih besar dan positif dibanding r tabel untuk (df) = 60-5 = 65 dan alpha 0,05, dengan uji satu sisi di dapat r tabel sebesar 0,364 maka dapat disimpulkan bahwa semua indikator dari ketiga variabel X 1 X 2 X 3 X 4, dan Y adalah valid Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Untuk mengukur reliabilitas dengan menggunakan uji statistik adalah Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (α > 0,60). Untuk menguji reliabilitas instrumen maka menggunakan SPSS. Adapun hasil pengujian reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Variabel Reliability Alpha Keterangan Coefficients X 1 6 Item Reliabel

85 71 X 2 2 Item 0,722 Reliabel X 3 6 Item 0,880 Reliabel X 4 4 Item 0,778 Reliabel Y 2 Item 0,604 Reliabel Sumbe Data: Output SPSS tang diolah 2012 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 (α > 0,60), sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X 1 X 2, X 3 dan X 4 adalah reliabel dan Y adalah tidak reliabel Pengujian Hipotesis Analisis Regresi Berganda Analis data dan pengujian hipotesisdalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, dimana dalam analisi regresi tersebut akan menguji penggolahan data menggunakan bantuan program SPSS berdasarkan data-data yang diperoleh dari 60 responden. Hasil analisis regresi berganda diperoleh koefisien untuk variabel bebas X 1 = -0,282, X 2 = -0,675, X 3 = 0,932 dan X 4 = - 0,220 dengan konstanta sebesar 1,188 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah: Y =1,188-0,282 (X 1 ) -0,675(X 2 ) + 0,932 (X 3 )-0,220 (X 4 )

86 72 Dimana: Y X 1 X 2 X 2 X 2 = variabel terikat (Pembentukan Jiwa Wirausaha) = variabel bebas ( Planning) = variabel bebas (Organizing) = variabel bebas (Actuating) = variabel bebas (Controlling) Uji t atau Uji Parsial Hasil uji t pada variable X 1 X 2, X 3 dan X 4 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.8 Model Coefficients(a) Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,188,206 5,768,000 x1 -,282,034 -,795-8,319,000 x2 -,675,064 -,878-10,625,000 x3,932,040 2,917 23,128,000 x4 -,220,040 -,438-5,447,000 a Dependent Variable: y Sumber Data: Output SPSS diolah 2012 Hasil analisisdengan menggunakan bantuan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut: Penghitungan t hitung sebagaimana terlihat dalam tabel diatas, diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel X 1 (Planning) adalah -8,319. Dengan derajat kebebasan 60 5 = 55

87 73 dengan P value = 0,00 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti Ha. Hasil hasil uji t pada variabel X 2 (Organizzing) t = -10,625 dengan derajat kebebasan 60-5= 55 dan P Value = 0,00 yang lebih kecil dari dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti bahwa Ha diterima. Penghitungan t hitung sebagaimana terlihat dalam tabel diatas, diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel X 3 (Actuating) adalah 23,128. Dengan derajat kebebasan 60 5 = 55 dengan P value = 0,00 yang lebih kecil dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti Ha. Hasil hasil uji t pada variabel X 4 (Controlling) t = -5,447 dengan derajat kebebasan 60-5= 55 dan P Value = 0,00 yang lebih kecil dari dari α = 0,05. Hal ini merupakan bukti bahwa Ha diterima. Dengandemikian dapat disimpulkan bahwa Variabel X 1 X 2, X 3 dan X 4 mempunyai angka signifikan di bawah 0,05. maka X 1 (Planning), X 2 (Organizzing), X 3 (Actuating) dan X 4 (Controlling) mempengaruhi pembentukan jiwa wirausaha (Y).

88 Uji F atau Uji Simultan Tabel 4.9 ANOVA(b) Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 80, , ,483,000(a) Residual 2,642 55,048 Total 82, a Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b Dependent Variable: y Dari Uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah 417,483 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi pembentukan jiwa wirausaha santri. Atau bisa dikatakan, pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) berpengaruh signifikan terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri Koefisiensi Determinasi (R²) Tabel 4.10 Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,984(a),968,966,21916 a Predictors: (Constant), x4, x2, x1, x3 b Dependent Variable: y Sumber Data: Output SPSS diolah 2012

89 75 Angka R sebesar 0,968 menunjukkan bahwa korelasi / hubungan antara x4, x3, x2, x1 adalah kuat. Angka R squareatau Koefisien Determinasi adalah 0,968. Hal ini berarti 96,8% variasi dari pembentukan jiwa wirausaha para santri (Y) bisa dijelaskan oleh variasi dari X 1 (Planning), X 2 (Organizzing), X 3 (Actuating) dan X 4 (Controlling). Sedangkan sisanya (100% -96,8%= 3,2%) mungkin dipengaruhi oleh lain yang tidak dijelaskan di penelitian ini Uji Asumsi Klasik Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: Uji Normalitas Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan : 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas. 2. Jika data menyebar jauh garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal dan /atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi Normalitas.

90 76 Gambar 4.5 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: y 1.0 Expected Cum Prob Observed Cum Prob Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012 Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebaranya mengikuti arah garis diagonal. Maka model regresi layak dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan nasabah berdasarkan masukan variabel independent-nya atau model regresi memenuhi asumsi normalitas Uji Multikolinieritas Dalam uji ini menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable independent. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem Multikolinieritas (Multi). Model regresi

91 77 yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable independent. Tabel 4.11 Model Coefficients(a) Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) x1,063 15,769 x2,085 11,785 x3,036 27,442 x4,090 11,148 a Dependent Variable: y Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012 Besaran VIF (Variance Inflation Faktor) dan Tolerance.Pedoman suatu model regresi yang bebas multiko adalah bila mempunyai nilai VIF di bawah angka 10 dan mempunyai angka TOLETANCE di bawah angka 1. Pada bagian COEFICIENT terlihat bahwa nilai VIF ada di atas angka 10. Demikian juga nilai TOLERANCE di bawah angka 1. Dengan demikian dapat disimpulkan model regresi tersebut tidak terdapat problem multikolinieritas (MULTIKO) Autokorelasi Uji autokorelasi betujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

92 78 korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Tabel 4.12 Model Summary(b) Durbin- Model Watson 1 2,369 a Predictors: (Constant), x4, x3, x2, x1 b Dependent Variable: y Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012 Panduan mengenai angka D-W (Durbin-Watson) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat pada Tabel D-W, yang bisa dilihat pada buku statistic yang relevan. Namun demikian secara umum bisa diambil patokan adalah angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif, angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi dan angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. Pada bagian MODEL SUMMARY, terlihat angka D-W sebesar 2,369. Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokorelasi Uji Heteroskedasitas

93 79 Menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedasitas. Dan jika varians berbeda, disebut Heteroskedasitas.Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas. Gambar 4.6 Scatterplot Dependent Variable: y 4 Regression Studentized Residual Regression Standardized Predicted Value Sumber :Data primer yang diperoleh, 2012 Deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik di atas, di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah risidual (Y prediksi Y sesungguhnya) yang telah distudentized. Dasar Pengambilan keputusan adalah:

94 80 1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka telah terjadi Heteroskedasitas. 2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedasitas Dari grafik di atas, terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti terjadi Heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi kurang kuat dipakai untuk prediksi pengambilan keputusan berdasar masukan variable independennya. 4.3 PEMBAHASAN Pengaruh Tahap Perencanaan (Planning) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar -0,282 menunjukkan apabila variabel Perencanaan (Planning) sebesar satu poin maka akan diikuti dengan meningkatnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar - 0,282. Sebaliknya jika skor variabel Pengaruh Perencanaan (Planning) menurun satu poin maka akan diikuti dengan meneurunya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo.

95 81 Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa Perencanaan (Planning) memiliki nilai probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya Perencanaan (Planning) berpengaruh positif terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo Pengaruh Tahap Pengorganisasian (organizing ) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar -0,675 menunjukkan apabila variabel Pengorganisasian (organizing ) sebesar satu poin maka akan diikuti dengan meningkatnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar -0,675. Sebaliknya jika skor variabel Pengaruh Pengorganisasian (organizing ) menurun satu poin maka akan diikuti dengan meneurunya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa Perencanaan (Planning) memiliki nilai probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya Pengorganisasian (organizing ) berpengaruh positif terhadap

96 82 pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo Pengaruh Tahap Pelaksanaan (actuating) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar 0,932 menunjukkan apabila variabel Pelaksanaan (actuating) sebesar satu poin maka akan diikuti dengan meningkatnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar 0,932. Sebaliknya jika skor variabel Pengaruh Pelaksanaan (actuating) menurun satu poin maka akan diikuti dengan meneurunya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa Perencanaan (Planning) memiliki nilai probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya Pelaksanaan (actuating) berpengaruh positif terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo Pengaruh Tahap Pengawasan (controlling) Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri

97 83 Dari hasil perhitungan koefisien regresi sebesar -0,220 menunjukkan apabila variabel Pengawasan (controlling) sebesar satu poin maka akan diikuti dengan meningkatnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar - 0,220. Sebaliknya jika skor variabel Pengaruh Pengawasan (controlling) menurun satu poin maka akan diikuti dengan meneurunya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa Pengawasan (controlling) memiliki nilai probabilitas 0,000 yang lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh sebab itu, maka hipotesis awal yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Artinya Pengawasan (controlling) berpengaruh positif terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth- Tholibin Brabo. 4.4 Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren)Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha para santri Dalam pehitungan mencari besarnya Pengaruh Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren )Terhadap Pembentukan Jiwa Wirausaha para santri, menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan terbukti dari analisis varian yang memperoleh F hitung sebesar 417,483 dengan nilai probabilitas 0,000 karena nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 dan berdasarkan

98 84 persamaan regresi berganda yang diperoleh dimana koefisien regresi X 1 X 2, X 3 dan X 4 bertanda positif maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wira usaha para santri. Bentuk pengaruh yang diperoleh dari persamaan tersebut adalah jika variabel pengelolaan koperasi (X 1 (Planning), X 2 (Organizzing), X 3 (Actuating) dan X 4 (Controlling)) ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan meningkatnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar -0,282 (X 1 ), -0,675(X 2 ), 0,932 (X 3 ), dan -0,220 (X 4 ). Sebaliknya jika skor variabel pengelolaan koperasi (X 1 (Planning), X 2 (Organizzing), X 3 (Actuating) dan X 4 (Controlling)) menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo sebesar -0,282 (X 1 ), - 0,675(X 2 ), 0,932 (X 3 ), -0,220 (X 4 ) Pembentukan Jiwa Wirausaha Para Santri Besarnya pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (X 1 (Planning), X 2 (Organizzing), X 3 (Actuating) dan X 4 (Controlling)) tehadap pembentukan jiwa wira usaha para santri anggota pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo menjadikan jumlah anggota koperasi pon-pes Sirojuth-Tholibin Brabo terus giat untuk membentuk unsur jiwa wirausaha para santri.

99 85 Kemudian wawancara, dan dokumentasi yang penulis lakukan dengan M. Harits Rofiq Setiawan hari Selasa, 22 Mei 2012 memberikan informasi bahwa pemebntukan jiwawira usaha para santri berjalan dengan baik dengan menjalankan tugas yang diberikan dari kopontren pondok pesantren Sirojuth-Tholibin Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.

100 86 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini mengkaji masalah pengaruh pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu: 1. Pengelolaan koperasi pondok pesantren, 2. Pembentukan jiwa wirausaha para santri. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada Bab IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Kesimpulan yang dapat diberikan atas hipotesis 1 yang menyatakan bahwa, ada pengaruh positif dan signifikan oleh variabel pengelolaan koperasi pondok pesantren terhadap pembentukan jiwa wirausaha para santri adalah, bahwa hipotesis pertama diterima. Variabel pengelolaan koperasi pondok pesantren dalam penelitian ini meliputi indikator planning, organizing, actuating, controlling. Atas hal tersebut memberi keyakinan bahwa dengan melakukan pengelolaan koperasi pondok pesantren (kopontren) maka akan memberikan dampak yang positif pada pembentukan jiwarausaha para santri sebagai anggota Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.

101 87 Kesimpulan atas hipotesis ke 2 yang menyatakan bahwa, ada pengaruh yang positif dan sangat signifikan oleh variabel pembentukan jiwa wirausaha para santri adalah, bahwa hipotesis ke 2 diterima. Variabel budaya kerja Islam dalam penelitian ini meliputi indikator planning, organizing, actuating, controlling. Atas hal tersebut memberi pengertian bahwa pembentukan jiwa wirausaha para santri yang sekaligus sebagai anggota Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Zaduna Brabo Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dapat dilakukan dengan cara mengelola koperasi pondok pesantren. 5.2 Kritik Penulis berusaha memaksimal penelitian ini, namun ternyata peneliti ini masih banyak keterbatasan penelitian, antara lain : 1. Obyek penelitian yang masih kecil, artinya luas penelitian yang masih kurang, hanya meneliti pengolalaan kopontren di tingkat desa, sehingga kurang bisa digeneralisasikan untuk semua lembaga kopontren di tingkat kabupaten/kota. 2. Responden penelitian ini umumnya adalah santriwan/santriwati anggota koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Brabo Zaduna. 3. Kurangnya variabel penelitian yang dimasukkan dalam model, sehingga memiliki kontribusi penelitian yang kurang luas.

102 Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Kopontren Sirohuth-Tholibin Zaduna Brabo diharapkan lebih meningkatkan promosi baik mutu iklan maupun personal selling serta profesionalisme kerja dengan tetap berdasarkan pada nilai-nilai koperasi yang islami. 2. Kopontren Sirohuth-Tholibin Zaduna Brabo harus menjalankan praktek koperasi sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, sehingga dapat memberikan kepuasan dan kepercayaan bagi anggota. 3. Kemudian, hal terpenting dan tidak boleh dilupakan adalah bahwa sebuah koperasi, khususnya Kopontren Sirohuth-Tholibin Zaduna Brabo harus selalu berkarya membuat berbagai macam unit sehingga pemasukan modal akan selalu bertambah dan selalu tanggap dengan anggota (santri) bahwa merekalah aset terbesar dalam sebuah koperasi. 5.4 Penutup Puji syukur Alhamdulillah, sebagai pemberi syafa at yang sempurna kepada ummat Islam khususnya dan kepada seluruh manusia serta alam pada umumnya yang telah memberikan bantuan penulis tiada kiranya baik barupa kasih sayang, petunjuk, kesehatan, rizki, ilmu dan banyak lagi yang

103 89 lainnya. Penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI dalam bentuk sederhana sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis. Penulis menyadari, sekalipun telah mencurahkan segala usaha dan kemampuan dalam menyusun skripsi. Namun masih banyak kekurangan dan kesalahan baik daari segi kata-katanya, referensinya dan lain sebagainya. Meski demikian, penulis sudah berusaha semaksimal dan seoptimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Akhirnya, penulis menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dan semoga mendapat imbalan dari Allah SWT. Sebagai akhir kata, terpendam suatu harapan semoga skripsi iin dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya, dan khususnya bagi penulis dimasa-masa yang akan datang. Amin Yaa Rabbal Alamin.

104 DAFTAR PUSTAKA Algifari, Analisis Regresi, Yogyakarta : BPFE UGM, Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta, 2002, Cet. V Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988 Dhofier, Zamakhairi, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, Jakarta: LP3ES, 1985 Firdaus, Muhammad, Perkoperasian, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 Forum Mangunwijaya v dan VI, Membentuk Jiwa Wira Usaha, Jakarta, PT. Kompas Media Nusantara, 2012 Ghozali, Imam, aplikasi analisis multivariate dengan program SPSS, Semarang, Badan: Penerbit Undip, 2002 Hadi, Amirul, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 1998, Cet. I Harsoyo, Ideologi Koperasi Menatap Masa Depan, Yogyakarta : Pustaka Widyatama, 2006, Cet 1 Hasan, Iqbal, Pokok-Pokok Materi Statistik, Jakarta: Bumi Aksara, 2003 Hendar, Ekonomi Koperasi, Jakarta: FE-UI,1999 Hendrojogi. Koperasi,Asas-asas, Teori dan Praktek, Jakarta : Raja grafindo Persada, 2002, cet 5. Before Uji Asumsi Klasik (classic assumption test).

105 arti pengertian definisi fungsi dan peranan koperasi Indonesia dan dunia ilmu ekonomi koperasi.com. Margono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2004 Cet. 4 Nazir, Moh., Metode Penelitian, Jakarta Timur : Ghalia Indonesia, 1988 Cet. 3 Nisfiannoor, Muhammad, Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta:Salemba Humanika, 2009 Nunus Supardi, Sistem Pendidikan Pondok Pesantren Dalam Pearan Pondok Pesantren Dalam Menanamkan Apresiasi Kesenian, jakarta: 2007 Nurdin, Bahri, Perkenalan Dengan Beberapa Konsep Ekonomi Koperasi, Jakarta : Fakultas Ekonomi UI, 1993 Pandji Anoraga dan Ninik Widayanti, Dinamika Koperasi, Jakarta : Rineka Cipta, 2003 cet. 4 Purwoto, Agus, Panduan Laboratorium Statistik Inferensia, Jakarta:PT Grasindo Santoso, Singgih, Statistik Multivariat, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010 Sartika Partomo, Titik, Ekonomi Dan Koperasi, Bogor : Ghalia Indonesia, 2004 cet 2. Singgih Santoso, Statistik Nonparametrik, Jakarta:PT Elex Media Komputindo, 2010 Suridjo, Marwan, dkk. Sejarah Pondok Pesantren, Jakarta: Dharma Bhakti, 1979 Swasono, Edi, Mencari Bentuk, Posisi Dan Realitas Koperasi Didalam Orde Ekonomi Indonesia, Jakarta : UI Press, 1987, cet 3. U. Purwanto, Petunjuk Praktis Cara Mendirikan Dan Mengelola Koperasi Di Indonesia, Semarang: CV. Aneka Ilmu, 1985, cet 1

106 Umar, Husain, Research Method in Finance and Branking, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum, 2000 Wibowo, Agus, Pendidikan Kewirausahaan (Konsep Dan Strategi), Yogyakarta; Pustaka Belajar, 2011 Widiyanti, Ninik, Koperasi Dan Perekonomian Indonesia, Jakarta : Bina Aksara, 1989

107 LAMPIRAN 2 Daftar Seluruh Jawaban Angket Tanngapan Resonden Mengenai Variabel Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Trehadap Embentukan Jiwa Wira Usaha Para Santri Res Jenis Berada Anggota x1 x2 x3 x4 Y Um ΣX ΣX ΣX ΣX Σ pon kela di ponpes tren kopon ur p1 p2 p3 p4 p5 p6 o1 o2 a1 a2 a3 a4 a5 a6 c1 c2 c3 c4 E1 E Y den min

108

109

110

111 LAMPIRAN 3 Tanggapan Koesioner Setiap Pertanyaan planning 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sts ts s ss Total planning 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total planning 3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total

112 planning 4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sts ts s ss Total planning 5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total planning 6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sts ts s ss Total organizing 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s

113 ss Total organizing 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total actuating 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total actuating 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total actuating 3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

114 Valid ts s ss Total actuating 4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid s ss Total actuating 5 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total actuating 6 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total

115 controlling 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total controlling 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sts ts s ss Total controlling 3 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid sts ts s ss Total controlling 4 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s

116 ss Total Entrepreune 1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid s ss Total Entrepreuner 2 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid ts s ss Total

117 LAMPIRAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Uji Validitas Pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren (X)dan Pembentukan Jiwa Wirausaha Santri (Y) Correlations y x1 x2 x3 x4 Pearson Correlation y 1,000,786,781,900,793 x1,786 1,000,926,962,940 x2,781,926 1,000,954,885 x3,900,962,954 1,000,945 x4,793,940,885,945 1,000 Sig. (1-tailed) y.,000,000,000,000 x1,000.,000,000,000 x2,000,000.,000,000 x3,000,000,000.,000 x4,000,000,000,000. N y x x x x Uji Reliabilitas Pengelolaan Koperasi (X) dan Pembentukan Jiwa Wira Usaha Santri Planning (X1) Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded(a) 0,0 Total ,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,838 6

118 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted planning 17,2000 7,349,638,809 planning 17,1333 8,456,611,814 planning 17,1333 8,456,611,814 planning 17,1833 6,966,759,780 planning 16,9167 9,840,324,857 planning 17,1833 6,966,759,780 Orgaizing (X2) Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded(a) 0,0 Total ,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items,722 2 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted organizing 3,3667,745,565.(a) organizing 3,3500,774,565.(a) a The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings. Actuating (X3) Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded(a) 0,0 Total ,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

119 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,880 6 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted actuating 17,0833 8,688,847,831 actuating 17,1000 9,414,659,867 actuating 17, ,287,470,891 actuating 17,0833 8,688,847,831 actuating 16, ,760,599,874 actuating 17,0000 9,797,726,854 Controlling (X4) Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded(a) 0,0 Total ,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,778 4 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted controlling 10,1500 4,197,364,819 controlling 10,0833 4,010,432,793 controlling 10,1333 2,592,794,596 controlling 10,1333 2,592,794,596

120 Pembentukan Jiwa Wira Usaha Para Santri (Y) Case Processing Summary N % Cases Valid ,0 Excluded(a) 0,0 Total ,0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's N of Alpha Items,604 2 Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Entrepreuner 3,4500,557,436.(a) Entrepreuner 3,5000,424,436.(a) a The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates reliability model assumptions. You may want to check item codings.

121 LAMPIRAN 5 Statistik Diskripsi untuk 60 Responden Pada Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki perempuan Total Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia Usia Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid <20 th th Total

122 Klasifikasi Responden Berdasarkan Lamanya Dalam Pondok Pesantren lama Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 th th th th lainya Total

PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI

PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI PENGARUH PENGELOLAAN KOPERASI PONDOK PESANTREN (KOPONTREN) TERHADAP PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PARA SANTRI (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren Sirojuth-Tholibin Desa Brabo Kecamatan Tangungharjo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama. melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama. melakukan usaha, maka dapat dibedakan dengan jelas dari badanbadan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Masalah Koperasi merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sama memenuhi satu atau lebih kebutuhan ekonomi atau bekerja sama melakukan usaha, maka dapat dibedakan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PADA MAHASISWA EKONOMI ISLAM IAIN WALISONGO SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PADA MAHASISWA EKONOMI ISLAM IAIN WALISONGO SEMARANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA PADA MAHASISWA EKONOMI ISLAM IAIN WALISONGO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUA PUSTAKA. yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi. adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau

BAB II TINJAUA PUSTAKA. yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi. adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau 10 BAB II TINJAUA PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Hakikat Koperasi Koperasi berasal dari perkataan ko/co dan operasi/operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu

Lebih terperinci

Oleh : Ima Khozanah NIM

Oleh : Ima Khozanah NIM BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA OLEH POSBAKUM DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG (UU No. 50 Tahun 2009 Pasal 60 C Tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 Tentang Pengadilan Agama) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS

PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS PENGARUH ETIKA BISNIS ISLAMI TERHADAP TINGKAT KUANTITAS PENJUALAN PRODUK PADA PERUSAHAAN AIR MINUM PT.BUYA BAROKAH KUDUS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam. IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DALAM PROGRAM PNPM-MP TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MUSLIM DI DESA TUNGU KECAMATAN GODONG KABUPATEN GROBOGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK

PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG

MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP TUMBUHNYA JIWA BISNIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN ILAA

ANALISIS PENGARUH ORIENTASI DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP TUMBUHNYA JIWA BISNIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN ILAA ANALISIS PENGARUH ORIENTASI DAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP TUMBUHNYA JIWA BISNIS SANTRI DI PONDOK PESANTREN ILAA ROHMAN AS-SAJAD SENDANGGUWO SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Syariah Jurusan Ekonomi Islam. ANALISIS FAKTOR BUDAYA, FAKTOR SOSIAL, FAKTOR PRIBADI DAN FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUSANA MUSLIM DI TOKO KISA KALIWUNGU, KENDAL. SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH PEMBIAYAAN PADA BMT TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh ANA ROCHMANIAH NIM. 3223103009 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI SKRIPSI

PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI SKRIPSI PERAN KOPERASI DALAM MENGATUR CASH FLOW PARA SANTRI (Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren At-Taslim Desa Bintoro Kecamatan Demak Kabupaten Demak Tahun 2011/ 2012) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PETANI DI KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK

PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PETANI DI KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK PERAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BAGI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS PETANI DI KECAMATAN GAJAH KABUPATEN DEMAK (Studi Kasus di KJKS Pringgodani Kec. Gajah Kab. Demak) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH RELIGIOSITAS DAN PENDAPATAN TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT MELALUI BAPELURZAM (Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah) PCM WELERI KENDAL

PENGARUH RELIGIOSITAS DAN PENDAPATAN TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT MELALUI BAPELURZAM (Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah) PCM WELERI KENDAL PENGARUH RELIGIOSITAS DAN PENDAPATAN TERHADAP MINAT BAYAR ZAKAT MELALUI BAPELURZAM (Badan Pelaksana Urusan Zakat Muhammadiyah) PCM WELERI KENDAL SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEDISIPLINAN SHALAT BERJAMAAH DENGAN PERILAKU SOSIAL SANTRI PONDOK PESANTREN DAARUN NAJAAH JERAKAH TUGU SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI

PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI PRAKTEK HUTANG PIUTANG PUPUK DI LINGKUNGAN PETANI TEBU DESA BOTO KECAMATAN JAKEN KABUPATEN PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MENGHAFALKAN DOA SEHARI HARI ANTARA ANAK ANAK DI RA AL HIDAYAH DHARMA WANITA PERSATUAN IAIN WALISONGO DAN ANAK ANAK DI TK AL HIDAYAH IX NGALIYAN SEMARANG Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH ISTITUT AGAMA ASLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH ISTITUT AGAMA ASLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2008-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM (RSI) KENDAL

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM (RSI) KENDAL PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN MEMILIH PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT ISLAM (RSI) KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi syarat pengajuan skripsi Guna memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERDAGANGAN E-COMMERCE (Studi Kasus Pada Miulan Hijab Semarang)

PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERDAGANGAN E-COMMERCE (Studi Kasus Pada Miulan Hijab Semarang) PENGARUH HARGA, KEPERCAYAAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PERDAGANGAN E-COMMERCE (Studi Kasus Pada Miulan Hijab Semarang) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, HARGA SERTA PHYSICAL EVIDENCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN DALAM MELAKUKAN PENGOBATAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG

ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, HARGA SERTA PHYSICAL EVIDENCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN DALAM MELAKUKAN PENGOBATAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG ANALISIS PENGARUH PELAYANAN, FASILITAS, HARGA SERTA PHYSICAL EVIDENCE TERHADAP KEPUASAN PASIEN DALAM MELAKUKAN PENGOBATAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam PENGARUH PEMBELAJARAN MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam Angkatan Tahun 2011 UIN Walisongo Semarang) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLIDUNGAN KONSUMEN (Studi Kasus Di

Lebih terperinci

Aida Hanifaturrosida NIM :

Aida Hanifaturrosida NIM : MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABUNGAN MUDHARABAH SIRELA DI KJKS BINAMA SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH (Studi pada Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK AKAD MURABAHAH TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN GRIYA ib HASANAH di BNI SYARIAH CABANG SEMARANG

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK AKAD MURABAHAH TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN GRIYA ib HASANAH di BNI SYARIAH CABANG SEMARANG ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK AKAD MURABAHAH TERHADAP MINAT NASABAH MENGGUNAKAN GRIYA ib HASANAH di BNI SYARIAH CABANG SEMARANG SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh:

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh: PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS KIAI TERHADAP KEMANDIRIAN SANTRI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADIIN DESA PILANGWETAN KECAMATAN KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PENGELOLA KOPERASI TERHADAP KINERJA KOPERASI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN DEMAK

PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PENGELOLA KOPERASI TERHADAP KINERJA KOPERASI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN DEMAK PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) PENGELOLA KOPERASI TERHADAP KINERJA KOPERASI PONDOK PESANTREN DI KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh Gelar

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENGARUH BAGI HASIL DAN KREDIT MACET TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG TAHUN 2011-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG

ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG Proposal Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata Sarjana Satu (S1)

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN MARKETING DAN PELAYANA N CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA DI KOPRASI JASA KEUANGAN SYARIAH BINAMA SEMARANG SKRIPSI

PENGARUH PELAYANAN MARKETING DAN PELAYANA N CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA DI KOPRASI JASA KEUANGAN SYARIAH BINAMA SEMARANG SKRIPSI PENGARUH PELAYANAN MARKETING DAN PELAYANA N CUSTOMER SERVICE TERHADAP KEPUASAN ANGGOTA DI KOPRASI JASA KEUANGAN SYARIAH BINAMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan guna memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO)

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO) URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO) Tugas Akhir Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari ah ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN KECELAKAAN KERJA (Studi Implementatif Pasal 9 UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT Abadi Jaya Manunggal Kendal) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK

PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK PERAN BMT BIMA DALAM MEMBERIKAN PEMBIAYAAN PADA USAHA KECIL DI KABUPATEN DEMAK Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Ekonomi Islam

Lebih terperinci

STRATEGI PENINGKATAN NASABAH PRODUK SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN

STRATEGI PENINGKATAN NASABAH PRODUK SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN STRATEGI PENINGKATAN NASABAH PRODUK SIRELA DI KJKS BMT AL HIKMAH UNGARAN Tugas Akhir Disusun Guna Memenuhi Tugas dalam melengkapi syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syari ah Oleh

Lebih terperinci

Oleh : ERMA KHANIFA

Oleh : ERMA KHANIFA PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KARTU PRABAYAR PRODUK INDOSAT OLEH MAHASISWA IAIN WALISONGO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG

PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG PENGARUH SOSIALISASI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP MOTIVASI MASYARAKAT UNTUK MEMBAYAR ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAS) KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI

STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMK ISLAM 1 DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung Untuk

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008-2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL METODE FULL COSTING DALAM PENETAPAN HARGA JUAL PADA USAHA KERUPUK RAMBAK DWIJOYO DESA PENANGGULAN KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari

BAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari BAB II LANDASAN TEORITIK 2.1. Pengertian Koperasi Bagi bangsa Indonesia, koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA WIRAUSAHA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MADINAH KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG

ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA WIRAUSAHA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MADINAH KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG ANALISIS STRATEGI PENINGKATAN KINERJA WIRAUSAHA SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MADINAH KECAMATAN GAYAMSARI KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu Syari ah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu Syari ah STUDI ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI

PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS IV MI DARUSSALAM WONODADI BLITAR SKRIPSI OLEH ANGGA NURAUFA ZAMZAMI SAPUTRA NIM. 3217123077 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI

PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI PENGARUH HARGA, PELAYANAN DAN LOKASI TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA TOKO OLI SUMBER REJEKI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim : STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Tadris Kimia. Disusun Oleh: UMI ZAROH NIM: STUDI KOMPARASI ANTARA METODE PEER LESSONS DENGAN METODE CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU MATERI POKOK STRUKTUR PERMUKAAN BUMI SISWA KELAS IX MTs DARUL ULUM DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI

STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI STUDI KORELASI MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIKIH SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL DI MTs TARBIYATUL ISLAMIYAH KLAKAHKASIHAN GEMBONG PATI TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Hukum Islam. Jurusan Muamalah ZAKKI NAUFAL

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Hukum Islam. Jurusan Muamalah ZAKKI NAUFAL TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PEMBAYARAN ZAKAT PERTANIAN MENUNGGU HASIL PANEN KEDUA (STUDI KASUS DI DESA TANGGUNGHARJO KECAMATAN GROBOGAN KABUPATEN GROBOGAN) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013

JURUSAN EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2013 PENGARUH LABEL HALAL DAN PERIKLANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn

BAB I PENDAHULUAN. menyesuaikan dengan perubahan zaman, mengalami perubahan sesuai dgn BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pondok pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan non formal yang tersebar di Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, pesantren dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM TERHADAP RASA PERCAYA DIRI ANAK DI PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

PENGARUH BIMBINGAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM TERHADAP RASA PERCAYA DIRI ANAK DI PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG 1 PENGARUH BIMBINGAN PENYULUHAN AGAMA ISLAM TERHADAP RASA PERCAYA DIRI ANAK DI PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

PENERAPAN SYARIAH MARKETING DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA LEMBAGA LEASING SYARIAH DANAKU SYARIAH CABANG SEMARANG

PENERAPAN SYARIAH MARKETING DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA LEMBAGA LEASING SYARIAH DANAKU SYARIAH CABANG SEMARANG PENERAPAN SYARIAH MARKETING DAN PENGARUHNYA TERHADAP CITRA LEMBAGA LEASING SYARIAH DANAKU SYARIAH CABANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S. 1. dalam Ilmu Syari ah. Oleh:

Skripsi. Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S. 1. dalam Ilmu Syari ah. Oleh: PERAN LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PENGUSAHA KECIL ( Studi Kasus di Koperasi Pondok Pesantren Baitul Mu amalat Al Hikmah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora Periode 2011-2013)

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI. Dalam Ilmu Syariah dan Hukum.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI. Dalam Ilmu Syariah dan Hukum. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI SECARA ISLAM PADA KJKS BINAMA SEMARANG

DAFTAR LAMPIRAN ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI SECARA ISLAM PADA KJKS BINAMA SEMARANG DAFTAR LAMPIRAN ANALISIS SISTEM REKRUTMEN KARYAWAN DALAM PERSPEKTIF MANAJEMEN SUMBER DAYA INSANI SECARA ISLAM PADA KJKS BINAMA SEMARANG Lampiran 1 : Dokumen dari KJKS BINAMA Semarang Lampiran 2 : Hasil

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam PENGARUH KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MESIN ABSENSI FINGERPRINT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA NON FISIK TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN (Study Kasus di KSPPS Binama Semarang) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL

ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ekonomi Islam Guna Memperoleh Gelas Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH UNTUK MENABUNG (Study Kasus Pada PT. BANK MEGA SYARI AH Cabang Semarang)

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH UNTUK MENABUNG (Study Kasus Pada PT. BANK MEGA SYARI AH Cabang Semarang) PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP MINAT NASABAH UNTUK MENABUNG (Study Kasus Pada PT. BANK MEGA SYARI AH Cabang Semarang) TUGAS AKHIR Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP STATUS UANG MUKA DALAM PERJANJIAN PESANAN CATERING YANG DIBATALKAN (Studi Kasus di Saras Catering Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN

STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG STUDI MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 dalam Ilmu Ekonomi Islam ANALISIS PENGARUH RETURN ON ASSET (ROA), RETURN ON EQUITY (ROE) DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan yang Listing di Jakarta Islamic Index Periode 2009-2011) SKRIPSI

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN REMBANG

MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN REMBANG MANAJEMEN PENGUMPULAN DANA ZAKAT, INFAQ, DAN SEDEKAH DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN REMBANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH DANA TALANGAN HAJI (STUDI KASUS DI BANK MUAMALAT CABANG SEMARANG)

ANALISIS PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH DANA TALANGAN HAJI (STUDI KASUS DI BANK MUAMALAT CABANG SEMARANG) ANALISIS PENGARUH MARKETING SYARIAH TERHADAP MINAT NASABAH DANA TALANGAN HAJI (STUDI KASUS DI BANK MUAMALAT CABANG SEMARANG) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON

STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON STUDI ANALISIS ARAH KIBLAT MASJID AGUNG SANG CIPTA RASA CIREBON S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari ah

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SMP N 23 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu

Lebih terperinci

MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO

MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO MEKANISME PEMBIAYAAN RAHN SEBAGAI PRODUK JASA DI BMT MARHAMAH WONOSOBO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari ah Oleh: SITI

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN PROFIT SHARING TERHADAP KEPUTUSAN NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI BANK BTN KCPS CONDONGCATUR SLEMAN

PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN PROFIT SHARING TERHADAP KEPUTUSAN NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI BANK BTN KCPS CONDONGCATUR SLEMAN PENGARUH PROMOSI, PELAYANAN DAN PROFIT SHARING TERHADAP KEPUTUSAN NON MUSLIM MENJADI NASABAH DI BANK BTN KCPS CONDONGCATUR SLEMAN Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Tugasdan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN ELEKTRONIK BANKING (E-BANKING) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN ELEKTRONIK BANKING (E-BANKING) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI PENGARUH LAYANAN ELEKTRONIK BANKING (E-BANKING) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DI BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh MEI SADATUL CHUSNIA NIM. 3223103040 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENGARUH PERHATIAN DAN BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DI MI AL HUDA JATIRUNGGO PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN BAGI HASIL TERHADAP SIMPANAN DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2009-2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT NASABAH GRIYA ib HASANAH DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI

PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT NASABAH GRIYA ib HASANAH DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN PROMOSI TERHADAP MINAT NASABAH GRIYA ib HASANAH DI PT. BANK BNI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh MUHAMMAD IBNU AZIZAN NIM. 3223103047 JURUSAN PERBANKAN

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN TERHADAP KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN SISWA DI MTs. IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN TERHADAP KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN SISWA DI MTs. IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PEMBELAJARAN BACA TULIS AL-QUR AN TERHADAP KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN SISWA DI MTs. IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dalam Ilmu Pendidikan Matematika PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA MATERI GARIS DAN SUDUT DI SMP NEGERI 16 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT DAN TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK TERHADAP PENGAWASAN KEUANGAN DAERAH DI KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia sebagai makhluk individu dan sosial memiliki kebutuhan yang tidak terbatas terhadap sumber-sumber ekonomi yang terbatas dalam memenuhi kebutuhannya.

Lebih terperinci

PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH. (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun )

PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH. (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun ) PENGARUH NISBAH BAGI HASIL PEMBIAYAAN TERHADAP VOLUME PEMBIAYAAN MUDHARABAH DAN MUSYARAKAH (Studi Kasus Pada Bank Syariah Mandiri Tahun 2009-20011) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI

ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI ANALISIS KESULITAN PESERTA DIDIK DALAM MEMAHAMI KONSEP FISIKA MATERI POKOK VEKTOR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SEMESTER I MA YA FALAH GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI EKO B FAKULTAS. Disusun Oleh:

SKRIPSI EKO B FAKULTAS. Disusun Oleh: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANANN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DALAM MEMBELI SEPEDA MOTOR DI BUDI AGUNG MOTOR KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG SYARAT WANITA ZINA YANG AKAN MENIKAH

STUDI ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG SYARAT WANITA ZINA YANG AKAN MENIKAH STUDI ANALISIS PENDAPAT IBNU QUDAMAH TENTANG SYARAT WANITA ZINA YANG AKAN MENIKAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari

Lebih terperinci

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM

PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM PEMIKIRAN M. ABDUL MANNAN TENTANG KEBIJAKAN FISKAL DALAM EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Salah Satu Syarat Guna Memenuhi Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Dan Bisnis Islam Jurusan

Lebih terperinci

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG

PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG PERAN PEMBIMBING DALAM OPTIMALISASI BIMBINGAN MANASIK HAJI PADA CALON JAMAAH HAJI DI KBIH ASSHODIQIYAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci