Suhaimi, Aprizal Ponda (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT
|
|
- Yenny Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 FAKTOR DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2015 Suhaimi, Aprizal Ponda (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT Diphtheria, tetanus and whooping cough is one of the leading causes of death of children can be prevented by immunization DPT.Success DPT immunization program is measured from the number of DPT immunization coverage. Methods descriptive analytic cross sectional design. Acidental sampling technique gained as much as 86 respondents mothers have preschoolers. Univariate, bivariate and multivariate analysis using SPSS and the relationship of two variables uji statistik chi-square at 90% confidence level α = 0.05 and regression. The results of the study bivariate analysis there is the role of the officer has a significant relationship with the administration of DPT, as well as 3 variables that do not have a meaningful relationship with the administration of DPT: education (p = 0.204), knowledge (p = 0.724) and attitude ( p = 0.131). health workers most dominant p = and OR = Holders immunization program Puskesmas Padang Air Dingin improving health care in their working area, especially in the promotion and prevention through education about DPT immunization with the delivery that is easy to understand and use the media to make it more interesting so that the reception formation is good. Keywords immunization interchangeable ABSTRAK Difteri, tetanus dan batuk rejan merupakan salah satu penyebab utama kematian anak anak yang dapat dicegah dengan imunisasi DPT.Keberhasilan program imunisasi DPT diukur dari angka cakupan imunisasi DPT. Tujuan penelitian mengetahui factor determinan yang berhubungan dengan pemberian imunisasi DPT di wilayah kerja Puskesmas Air Dingin Tahun Metoda penelitian deskriptif analitik desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel secara Acidental didapatkan sebanyak 86 responden ibu memiliki anak usia prasekolah. Analisis univariat, bivariat dan multivariat menggunakan program SPSS dan hubungan dua variable ujistatistik chi-square pada tingkat kepercayaan 90% α=0,05 dan regresi berganda. Hasil penelitian peran petugas memiliki hubungan bermakna dengan pemberian imunisasi DPT (p=0,001), serta 3 variabel yang tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan pemberian imunisasi DPT yaitu pendidikan (p=0,204), pengetahaun (p=0,724) dan sikap(p=0,131). petugas kesehatan yang paling dominan p = 0,000 dan OR = 11,823 Pemegang program imunisasi Puskesmas Padang Air Dingin meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya terutama dalam promotif dan preventif melalui penyuluhan tentang imunisasi DPT dengan cara penyampaian yang mudah dimengerti dan menggunakan media agar lebih menarik sehingga penerimaan formasi yang baik. Daftarbacaan : ( ) Kata kunci imunisasi DPT 59
2 Suhaimi; Faktor Determinan Yang Berhubungan,,,,,,,,,,hal PENDAHULUAN Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga kelak bila terpejan pada penyakit tersebut dia tidak menjadi sakit. 1 Adapun tujuan imunisasi adalah merangsang sistim imunologi tubuh untuk membentuk antibodi (kekebalan) spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari serangan Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). 2 Kementerian Kesehatan melaksanakan Program Pengembangan Imunisasi (PPI) pada anak dalam upaya menurunkan kejadian penyakit pada anak. Program imunisasi untuk penyakit - penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) pada anak yang dicakup dalam PPI adalah satu kali imunisasi BCG, tiga kali imunisasi DPT-HB, empat kali imunisasi polio, dan satu kali imunisasi campak. Program imunisasi telah dicanangkan oleh WHO sejak tahun 1974 dengan EPI dan kemudian lebih luas lagi dengan GPV ( global programme for vaccine and immunization), organisasi pemerintah dari seluruh dunia bersama UNICEF, WHO dan World Bank. Ditambah lagi organisasi perorangan Bill and Melinda Gates children s vaccine programme dan Rockefeller Foundation. 1 Pada konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) bulan September 2000 yang dihadiri 189 negara anggota PBB, termasuk Indonesia sepakat untuk mengadopsi Deklarasi Milenium dengan 8 tujuan yang dikenal dengan Millenium Development Goals (MDGs). Imunisasi merupakan salah satu dari 8 target pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) yaitu target 4A, menurunkan angka kematian balita sebesar dua pertiganya, antara 1990 dan 2015, dengan indikator persentase anak diimunisasi 3 kali DPT. 4 Defteri Partusis dan Tetatanus merupakan salah satu penyebab utama kematian di kalangan anak anak.pada tahun 2011, Defteri Partusis dan Tetatanus terjadi di negara berpenghasilan rendah dengan infrastruktur kesehatan yang lemah. 5 Sejak tahun 2002, kematian akibat Defteri Partusis dan Tetatanus di dunia mencapai diantaranya berasal dari Negara ASEAN. Di Indonesia angka kesakitan Defteri Partusis dan Tetatanus sekitar 1 juta pertahun dengan kematian, yang menyebabkan Indonesia menjadi salah satu dari 47 negara prioritas yang diidentifikasi oleh WHO dan UNICEF untuk melaksanakan akselerasi dan menjaga kesinambungan dari reduksi 60
3 Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 Defteri Partusis dan Tetatanus Strategi untuk kegiatan ini adalah cakupan rutin yang tinggi (>90%) di setiap kabupaten/kota serta memastikan semua anak mendapatkan kesempatan untuk imunisasi Defteri Partusis dan Tetatanus 6 Vaksinasi atau imunisasi merupakan teknologi yang sangat berhasil di dunia kedokteran yang di kemukakan Katz (1999) dikatakan sebagai Sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah diberikan para ilmuan di dunia ini, suatu upaya kesehatan yang paling efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya kesehatan lainnya. 1 Keberhasilan program imunisasi dapat diukur dari angka cakupan imunisasi yang menunjukkan pelaksanaan imunisasi berhasil dengan baik. 7 Pada tahun 1974 cakupan imunisasi baru mencapai 5% dan setelah dilaksanakannya imunisasi global yang disebut dengan Extended Program on Immunization (EPI), cakupan terus meningkat, diperkirakan 2-3 juta kematian per tahunnya berhasil dicegah karena penyakit difteri, campak, pertusis, pneumonia, polio, rotavirus diare, rubella, dan tetanus melalui imunisasi. Tetapi, masih ada sekitar 22 juta bayi di dunia yang belum mendapat imunisasi lengkap dan sebesar 9,5 juta adalah di wilayah Asia Tenggara atau South East Asian Region, termasuk di dalamnya anakanak Indonesia. 7 Pencegahan difteri paling efektif adalah dengan imunisasi bersamaan dengan tetanus dan pertusis (vaksinasi DPT) sebanyak 3 kali sejak bayi berumur 2 bulan dengan selang penyuntikan 1-2 bulan. Pemberian imunisasi DPT akan memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, pertusis dan tetanus. Efek samping imunisasi DPT yang mungkin timbul adalah demam, nyeri dan bengkak pada permukaan kulit. Cara mengatasinya cukup diberikan obat penurun panas. Pemerintah Kota Padang menetapkan status kejadian luar biasa terhadap penyakit Difteri, setelah 7 anak-anak dirawat di RSUP M Djamil sepanjang Januari. Dua orang di antaranya, meninggal dunia. Selasa (4/2/2015). Metrotvnews.com, Padang Berdasarkan profil kesehatan Kota Padang Untuk cakupan imunisasi rutin tahun 2012 adalah sebagai berikut : DPT1 = 75,1 % (14.321), DPT3 = 62,1 % (12.816), Polio 3 = 71,07 % (13.687). Adapun cakupan Imunisasi bayi tahun 2011 terdiri dari DPT1 = 95,3 % (16.784), DPT3 = 87,4 % (15.399). Cakupan imunisasi rutin ini turun jika dibanding tahun DPT merupakan salah satu penyebab utama 61
4 Suhaimi; Faktor Determinan Yang Berhubungan,,,,,,,,,,hal kematian di kalangan anak anak. Pada tahun 2011, ada kematian akibat global sekitar 430 kematian setiap hari atau 18 kematian setiap jam. Faktor pemberian imunisasi DPT pada anak bayi dilihat dari pendidikan, pengetahuan, sikap ibu, dan peran petugas kesehatan yang disadur dari teori Lawrence Green Berdasarkan Berdasarkan uraian diatas mengangkat judul penelitian. Faktor determinan yang berhubungan dengan pemberian imunisasi DPT anak usia prasekolah di wilayah kerja puskesmas Air Dingin Kota Padang tahun METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah metode analitik deskriptif dengan cross sectional yaitu pendekatan masalah dengan cara menelusuri masalah dan faktor faktor yang berkaitan dalam waktu yang bersamaan. Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas Air Dingin di Koata Padang tahun Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia lebih dari 5 tahun di Puskesmas Air Dingin. sampel dalam penelitian dilakukan secara acidental yaitu ibu yang berkunjung ke Puskesmas Air dengan waktu yang telah ditatapkan. Analisa data secara univariat dan vivariat HASIL PENELITIAN Univariat 1. Anak usia prasekolah yang tidak dapat imunisasi DPT. yaitu sebanyak (22,1%) 77,9% 22,1% tidak diberikan imunisasi DPT diberikan imunisasi DPT 2. Pendidikan ibu yang memiliki anak usia prasekolah yang rendah yaitu sebanyak (30,2% 30,2% pendidikan 62
5 Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun Pengetahuan ibu yang memiliki anak usia prasekolah yang rendah yaitu sebanyak (36,2%) 64,0% pengetahuan 36,0% pengetahuan 4. Sikap ibu yang memiliki anak usia prasekolah yang bersikap negatif yaitu sebanyak (23,3%) 76,7% sikap positif 23,3% siakp negatif 5. peran petugas kesehatan yang rendah yaitu sebanyak (15,1%) 84,9% 15,1% Analisis Bivaraiat Tabel 1. Distribusi Frekwensi Responden berdasakan tingkat pendidikan dengan pemberian imunisasi DPT Tingkat Pemberian Imunisasi DPT Jumlah Pendidikan Tidak diberi Diberi F % f % f % Rendah 16 26, , Tinggi 3 11, , Jumlah 19 22, , p=0,204 df=1 Berdasarkan tabel 1 todak terdapat hubungan yang bermakna tingkat pendidikan dengan pemberian imunisasi DPT 63
6 Suhaimi; Faktor Determinan Yang Berhubungan,,,,,,,,,,hal Tabel 2. Distribusi Frekwensi Responden berdasakan tingkat Pengetahuan dengan pemberian imunisasi DPT Tingkat Pemberian Imunisasi DPT Jumlah Pengetahuan Tidak diberi Diberi F % f % f % Rendah 8 25, , Tinggi 11 20, , Jumlah 19 22, , p=0,724 df=1 Berdasarkan tabel 2. tiidak terdapat perbedaan yang bermakna tingkat pengetahuan (p > 0,724) Tabel 3. Tabel 2. Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan sikap ibu dengan pemberian imunisasi DPT Sikap Ibu Pemberian Imunisasi DPT Jumlah Tidak diberi Diberi F % f % f % Negatif 7 35, , Positif 12 14, , Jumlah 19 22, , p=0,131 df=1 Berdasarkan tabel 3. tidak terdapat perbedaan yang bermakna sikap ibu dengan pemberian imunisasi DPT (p> 0,05) Tabel 4. Tabel 3. Tabel 2. Distribusi Frekwensi Responden berdasarkan peran petugas dengan pemberian imunisasi DPT Peran Pemberian Imunisasi DPT Jumlah petugas Tidak diberi Diberi kesehatan F % f % f % Tidak baik 8 61,1 5 38, Baik 11 15, , Jumlah 19 22, , p=0,001 df=1 64
7 Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 Tabel 4.Terdapat perbedaan yang bermakna pemberian imunisasi DPT dengan peran petugas ( p< 0,001 ) PEMBAHASAN Peran petugas kesehatan faktor dominan berhubungan dengan pemberian imunisasi DPT pada anak usia prasekolah Hasil analisis didapatkan p-value 0,000 dan OR = 11,823 untuk variabel peran petugas kesehatan artinya peran petugas yang baik mempunyai peluang 11,823 kali terhadap pernyataan ibu pemberian imunisasi DPT. Responden yang berpendidikan rendah lebih banyak tidak memberikan imunisasi DPT dari pada responden yang berpendidikan tinggi dengan perbandingan (26,7% : 11,5%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,204. Hasil analisis univariat tingkat pendidikan ibu didapatkan bahwa ibu yang berpendidikan tinggi lebih sedikit dari pada ibu yang berpendidikan rendah, jika disesuaikan dengan penelitian yang telah dilakukan seharusnya indikator pencapaian imunisasi DPT nasional telah tercapai, namun kenyataannya cakupan pemberian imunisasi DPT masih jauh dari indikator nasional (72,9%) yang ditetapkan pemerintah. Maka hal ini harus mendapatkan perhatian dari tenaga kesehatan khususnya pemegang program imunisasi terutama dalam memberikan penyuluhan tentang imuniasi DPT agar menunjang meningkatnya angka pemberian imunisasi DPT dan diharapkan dapat mencapai indicator pencapaian nasional (90%) yang telah ditetapkan pemerintah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penting sekali ibu yang memiliki bayi mendapatkan pengetahuan tentang imunisasi khususnya imunisasi DPT yaitu mengenai: pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, imunisasi DPT, cara pemberian, efek samping, kontra indikasi, waktu pemberian, dan tempat memperoleh imunisasi DPT. Pemberian penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan ibu dan akan berdampak kepada perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi DPT. Responden yang memiliki sikap positif tentang imunisasi DPT dengan perbandingan (35,0% : 18,2%). Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,131 Hal ini dapat kita lihat bahwa sebenarnya ada keterkaitan antara sikap ibu tentang imunisasi pemberian imunisasi DPT. Oleh karena itu pentingnya bagi ibu yang memiliki bayi untuk bersikap positif tentang imunisasi campak ini akan meningkatkan derajat kesehatan bayi dan anak dengan 65
8 Suhaimi; Faktor Determinan Yang Berhubungan,,,,,,,,,,hal mencegah penyakit difteri, tetanus dan batuk rejan melalui pemberian imunisasi DPT. Menanamkan sikap positif pada ibu yang memiliki bayi tentang imunisasi DPT ini tidak lepas dari peran petugas pemegang program imunisasi antara lain untuk memberikan informasi melalui penyuluhan tentang: pengertian imunisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, imunisasi DPT, cara pemberian, efek samping, kontra indikasi, waktu pemberian, dan tempat memperoleh imunisasi DPT Melayani ibu yang punya dan anak datang ke unit pelayanan kesehatan merupakan salah satu dimensi mutu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang baik dan profesional untuk mencapai keberhasilan programm imunisasi maka perlu petugas kesehatan yang bertanggung jawab terhadap program pemberantasan penyakit yang disebabkan oleh defteri, tetanus dan batuk 100 hari oleh sebab petugas perlunya menjalan tugas dan tanggung jawabnya untuk memberikan imunisasi DPT padan abayi dan anak diwilayah kerjanya disamping ketersedian fasilitas kesehatan ( Depkes RI 2006). Peran dapat dirumuskan sebagai kecendrungan untuk merespon terhadap orang, objek atau situasi tertentu peran mendukung suatu penilaian emosional (senang, benci dan sebagainya) peran seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang suatu objek melalui persuasi serta tekanan aturan yang berlaku (Notoatmojo,2005). Ibu yang mempunyai bayi dan anak mendapat bimbingan seperti peyuluhan dari petugas. Dalam hal keaktifan petugas sangat diharapkan karena masalah pemberian imunisasi bekaitan dengan masalah pengetahuan dan perilaku penderita. Tujuan penyuluhan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan ibu dan peran serta masyarakat dalam penanggulangan serta pencegahan penyakit defteri, tetatanus dan batuk rejan. Penyuluhan dapat dilaksanakan dengan menyampaikan pesan penting secara langsung atau menggunakan media. Dalam program pemberian imunisasi. Penyuluhan langsung perorangan sangat penting artinya untuk menentukan keberhasilan program. Penyuluhan ini ditujukan kepada ibu-ibu yang punya bayi dan anak dan kepala keluaraga yang akan mengambil kebijkan mengenai pemberiaan imunisasi DPT 66
9 Jurnal Sehat Mandiri Volume 11 Nomor 1 Tahun 2016 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian itemukan hampir seperempat tidak memberikan imunisasi DPT pada bayi dan anaknya. Dari semua responden ditemukan lebih separuhnya berpendidikan rendah. Dari semua responden ditemukan hampir separuhnya memiliki pengetahuan rendah tentang imunisasi DPT. Terdapat hubungan yang bermakna antara peran petugas kesehatan dengan pemberian imunisasi DPT.Faktor yang determinan pemberian imunisasi DPT adalah peran petugas kesehatan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi mengenai pemberian imunisasi DPT factor determinana yang berhubungan dengan pemberian imunisasi DPT di wilayah kerjanya sehingga dapat dijadikan acuan untuk merencanakan program lebih lanjut terkait pemberian imunisasi DPT.Kepada petugas pemegang program imunisasi untuk lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pemberian informasi mengenai imunisasi DPT seperti melalui penyuluhan kepada ibu yang memiliki bayi dan anak agar meningkatnya pengetahuan ibu tentang imunisasi DPT. DAFTAR PUSTAKA Ranuh, dkk. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Edisi Ke-4. Jakarta:Ikatan DokterAnak Indonesia;2011. Dinas Kesehatan Sumatera Barat. Pointer Program Imunisasidi Provinsi Sumatera Barat. 2012;1. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan DepartemenK esehatan RI LaporanNasionalRisetKesehat andasar (riskesdas). 2010; Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS). Laporan PencapaianTujuan Pembangunan Milenium di Indonesia ;61. Badan Pusat Statistik, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Kementerian Kesehatan. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. 2012: 2 Redd SC, Markowitz LE, Katz SL dalamartikel Lestari, Whinie; Tjitra, Emiliana; Sandjaja. Dampak Status Imunisasi Anak Balita Di Indonesia Terhadap Kejadian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Padang. LaporanTahunanTahun Padang: Dinkes Kota Padang: 2012;
10 Suhaimi; Faktor Determinan Yang Berhubungan,,,,,,,,,,hal Dinas Kesehatan Kota Padang. Resume ProfilKesehatan Kota Padang tahun Padang: Dinkes Kota Padang: DinasKesehatan Kota Padang. Laporan Kumulatif Hasil Imunisasi Rutin Bayi Kabupaten/Kota Padang tahun Padang: Dinkes Kota Padang: DinasKesehatan Kota Padang. Resume ProfilKesehatan Kota Padang tahun Padang: Dinkes Kota Padang: Kemenkes RI. KMK NO.1059 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi. Jakarta: Depkes RI;
Aprizal Ponda, N.Rachmadanur (Poltekkes Kemenkes Padang )
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG PASIR KOTA PA DANG Aprizal Ponda, N.Rachmadanur (Poltekkes Kemenkes Padang ) ABSTRACT The study was to
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.7. LATAR BELAKANG Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on Immunization
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator pelayanan kesehatan dan capaian program kesehatan, yang meliputi indikator angka harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
14 BAB I PENDAHULUAN 1.5. Latar Belakang Lebih dari 12 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap tahun, sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cita-cita pembangunan manusia mencakup semua komponen pembangunan yang tujuan akhirnya ialah kesejahteraan masyarakat. Hal ini juga merupakan tujuan pembangunan Milenium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Faktor-faktor yang..., Lienda Wati, FKM UI, 2009 UNIVERSITAS INDONESIA
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan September tahun 2000 yang dihadiri 189 negara anggota menyepakati dan mengadopsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia Sehat 2015 telah dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, mempunyai misi yang sangat ideal, yaitu masyarakat Indonesia penduduknya hidup dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi merupakan program pemerintah yang senantiasa digalakkan dalam upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit dengan melakukan vaksinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ruang lingkup pelayanan kesehatan, bidang preventif merupakan prioritas utama dan dalam melaksanakan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), imunisasi merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional jangka panjang yang didasarkan pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka kematian bayi. Untuk mengatasi
Lebih terperinciAngka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang
Angka kematian bayi dan anak merupakan salah satu indikator penting yang digunakan untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini juga menjadi fokus dalam pencapaian Millenium Development Goals
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2009 ini masih jauh lebih baik dibandingkan dengan 20 tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki derajat kesehatan yang optimal yang diselenggarakan
Lebih terperinciDWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN PERILAKU PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI KAMPUNG CANTILAN KELURAHAN KAGUNGAN KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2013 DWI AGUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,
Lebih terperinci* Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP DAN MOTIVASI IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN STATUS IMUNISASI ANAK USIA 12-24 BULAN DI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT RANOTANA WERU KOTA MANADO Riani J. E. Tampemawa* * Program
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN KARAKTERISTIK KEJADIAN LUAR BIASA CAMPAK PADA SALAH SATU DESA DI KABUPATEN PESAWARAN PROPINSI LAMPUNG Nurlaila*, Nur Hanna* Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Indonesia merupakan
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi. adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Imunisasi merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah tubuh dari penularan penyakit infeksi. Penyakit infeksi adalah suatu penyakit yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi berasal dari kata imun atau kebal atau resisten jadi imunisasi adalah suatu tindakan memberikan kekebalan dengan cara memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia.
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan dibidang kesehatan (Depkes, 2007). masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya Sustainable Development
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan dibidang kesehatan adalah mewujudkan manusia yang sehat, cerdas dan produktif. Pembangunan kesehatan menitik beratkan pada program-program yang mempunyai
Lebih terperinciProgram Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado 2) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.
Hubungan antara Pengetahuan, Sikap dan Motivasi Ibu Tentang Imunisasi dengan Status Imunisasi Anak Usia 12-24 Bulan di Pusat Kesehatan Masyarakat Ranotana Weru Kota Manado The Relationship Between Knowledge,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit khususnya penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan, sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millenium
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Difteri, Pertusis dan Hepatitis B merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular namun apabila
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. keharmonisan hubungan suami isteri. Tanpa anak, hidup terasa kurang lengkap
16 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Anak merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada Pasangan Suami Isteri (PASUTRI). Semua pasangan suami isteri mendambakan kehadiran anak ditengah-tengah
Lebih terperinciEskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA THE ROLE OF PARENTS IN THE IMPLEMENTATION OF MEASLES IMMUNIZATION IN SCHOOL CHILDREN IN A GREAT BASIC SCHOOL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini dibuktikan dengan salah satu indikator ketiga dari 17 indikator dalam Sustainable Development
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak sedikit yang berujung pada kematian bayi (Achmadi, 2016). harus menyelesaikan jadwal imunisasi (Kemenkes RI, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu yang baru saja melahirkan bayinya. Imunisasi merupakan pemberian vaksin pada balita agar imunitas
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016
HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 Bina Aquari Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang Email : binaplb2201@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena masalah kesehatan menyentuh hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA 2017
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ORANGTUA DENGAN STATUS IMUNISASI ANAKNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN II BANTUL YOGYAKARTA Titik Mariati 1 Prodi Kesehatan Masyarakat STIKES Surya Global Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan pembangunan kesehatan periode 5 tahun ke depan (2010-2014) diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meneruskan pembangunan nasional jangka panjang tersebut (Ranuh, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas hidup sumber daya manusia yang prima. Untuk itu kita bertumpu pada generasi muda yang memerlukan
Lebih terperinciABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BAYI TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIUMBULEUIT, KECAMATAN CIDADAP, KOTA BANDUNG TAHUN 2009 Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing
Lebih terperinciKEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN
KEPATUHAN IBU TERHADAP KUNJUNGAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS PADANG BULAN HESTI DOMINGGO RITONGA 145102137 KARYA TULIS ILMIAH PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATRA
Lebih terperinciHubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri
Ni Putu Lisa Eka Pratiwi, Luh Seri Ani (Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan E-JURNAL Ibu MEDIKA, dengan VOL. Sikap 6 dan NO. 10, Perilaku OKTOBER, Ibu...) 2017 : 45-49 ISSN: 2303-1395 Hubungan Antara Tingkat
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN Oleh : Esti Ratnasari dan Muhammad Khadziq Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Campak adalah suatu penyakit akut yang sangat menular yang disebabkan oleh virus. Campak disebut juga rubeola, morbili, atau measles. Penyakit ini ditandai dengan gejala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Batita, anak usia sekolah, dan wanita usia subur (WUS). Imunisasi lanjutan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Imunisasi lanjutan merupakan kegiatan imunisasi yang bertujuan untuk melengkapi imunisasi dasar pada bayi yang diberikan kepada anak Batita, anak usia sekolah, dan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. golongan usia memiliki resiko tinggi terserang penyakit-penyakit menular
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ratusan anak-anak dan orang dewasa setiap tahun di seluruh dunia meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbaikan kualitas manusia di suatu negara dijabarkan secara internasional dalam Millenium Development Goal s (MDG s). Salah satu tujuan MDG s adalah menurunkan 2/3
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah
1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbaikan kualitas manusia disuatu negara dijabarkan secara international dalam Sustainable Development Goals (SDG S). Tujuan ke ketiga SDGs adalah menurunkan angka
Lebih terperinciABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010
ABSTRAK PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU IBU TERHADAP KEPATUHAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI RS SARTIKA ASIH BANDUNG TAHUN 2010 Devita Citra Dewi, 2010; Pembimbing Utama : Dr. Felix Kasim, dr.,m.kes
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015
HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015 Puspita Sari*,Vitawati** * Departemen Patologi Klinik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Program imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terlaksana di Indonesia dimulai tahun 1956. Melalui program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan terhadap penyakit. Salah satu penyebab terbesar kematian pada anak usia balita di dunia adalah pneumonia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah Negara, juga merupakan salah satu indikator yang paling sensitif dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (infant mortality rate) merupakan salah satu aspek penting dalam menggambarkan tingkat pembangungan sumber daya manusia di sebuah Negara, juga merupakan
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Dasar Anak di Posyandu Rw 05 Cilame, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat The relationship between levels
Lebih terperinciMuhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT
HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG PERAN SERTA TENAGA KESEHATAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA IBU BALITA USIA 0 5 TAHUN DI PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG THE CORRELATION BETWEEN MOTHER S PERCEPTIONS
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK FACTORS RELATED TO THE COMPLETENESS OF THE INFANT IMMUNIZATION AGES
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Program imunisasi sangat penting bagi individu guna tercipta kekebalan agar terhindar dari penyakit sehingga tercapai kekebalan masyarakat (population immunity),
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG Ninda Ayu Pangestuti *), Syamsulhuda BM **), Aditya Kusumawati ***) *)Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian Balita (AKBA) di Indonesia telah menurun, dimana rata-rata penurunan AKBA pada dekade 1990-an adalah tujuh persen per tahun, lebih tinggi dari dekade
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR Sofani Ridho, Rahmah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta E-mail: rahmah.umy@gmail.com Abstract: The purpose of this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan nasional seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Kesehatan RI No 36 Tahun 2009, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara optimal bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. terbesar kedua dari negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hepatitis merupakan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia. Penyakit hepatitis tersebut terdiri dari hepatitis A, B,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan buah hati yang sangat berharga, yang akan menjadi pengganti orang tuanya dikemudian hari, maka sering dikatakan anak adalah penerus bangsa. Untuk mempersiapkannya
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.
Lebih terperinciJurnal Ilmiah STIKES U Budiyah Vol.1, No.2, Maret 2012
HUBUNGAN PENGETAHUAN, STATUS IMUNISASI DAN KEBERADAAN PEROKOK DALAM RUMAH DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT PADA BALITA DI PUSKESMAS PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR AGUSSALIM 1 1 Tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Polio merupakan (keluarga Picornaviridae), sering disingkat sebagai "Polio" adalah virus yang paling ditakuti abad ke-20 di dunia yang menghasilkan permulaan program
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN PERAN TENAGA KESEHATAN DENGAN RIWAYAT PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL V KOTA JAMBI TAHUN 2016 THE RELATIONSHIP BETWEEN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun. tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi masih menjadi masalah dan dapat menyebabkan kematian pada anak dibawah usia 5 tahun walaupun tidak sebanyak kematian yang disebabkan oleh malnutrisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap status gizi anak. upaya kesehatan masyarakat lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi atau kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari pemberian vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang tahun. Pada tahun 2005 terdapat 345.000 kematian di
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU
ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU Nila Meilani, 2015; Pembimbing I : Sri Nadya, dr., M.Kes. Pembimbing II : Cindra
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI HEPATITIS B-0 DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B-0 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANG ALAI TAHUN 2015 Mahdalena Prihatin Ningsih 1), Lisa Rahmawati 2) Prodi
Lebih terperinciIke Ate Yuviska(¹), Devi Kurniasari( 1 ), Oktiana (2) ABSTRAK
JURNAL KEBIDANAN Vol 1, No 3, Oktober 2015: 126-130 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG EFEK SAMPING IMUNISASI DPT COMBO DENGAN KEJADIAN DEMAM PADA BAYI USIA 2-12 BULAN DI BPS YULIANTI AMD KEB KELURAHAN TALANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun diseluruh dunia, ratusan ibu, anak anak dan dewasa meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini dikarenakan kurangnya informasi
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum perlu diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 melalui pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat dipengaruhi oleh tersedianya sumber daya manusia yang sehat, terampil dan ahli, serta disusun dalam satu program kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan ibu hamil adalah salah satu aspek yang penting untuk diperhatikan dalam siklus kehidupan seorang perempuan karena sepanjang masa kehamilannya dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI
SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Erni Yuliastuti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan email : yuliastutierni @ymail.com Abstrak Latar Belakang : Infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDG (Millenium. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009 )
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Bayi (AKB) dapat didefinisikan sebagai banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1000 kelahiran hidup pada tahun
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG EFEK SAMPING DPT DENGAN KETEPATAN IMUNISASI ULANG DPT DI DESA KRAJANKULON WILAYAH PUSKESMAS KALIWUNGU Ficky Diyan Sandiarta *) Ns. Sri Haryani Saraswati, S.Kep
Lebih terperinciPutri E G Damanik 1, Mhd Arifin Siregar 2, Evawany Y Aritonang 3
HUBUNGAN STATUS GIZI, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, STATUS IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN INFEKSI SALURAN AKUT (ISPA) PADA ANAK USIA 12-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GLUGUR DARAT KOTA MEDAN (THE CORRELATION
Lebih terperinci*Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUNGOI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Fundhora C. Mokodompit* *Program Pascasarjana Universitas Sam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imunisasi dalam sistem kesehatan nasional adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita.
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE
HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan dan sebagai bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
Lebih terperinciSri Marisya Setiarni, Adi Heru Sutomo, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
KES MAS ISSN : 1978-0575 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN, STATUS EKONOMI DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU PADA ORANG DEWASA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUAN-TUAN KABUPATEN KETAPANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Selama proses pertumbuhan dan perkembangan, anak memerlukan asupan gizi yang adekuat, penanaman nilai agama dan budaya, pembiasaan disiplin yang konsisten, dan upaya
Lebih terperinciPHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea
PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup
Lebih terperinci