Pola Bakteri dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Preterm Premature Rupture of Membranes di RSUD dr. Saiful Anwar Malang Periode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pola Bakteri dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Preterm Premature Rupture of Membranes di RSUD dr. Saiful Anwar Malang Periode"

Transkripsi

1 Pola Bakteri dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Preterm Premature Rupture of Membranes di RSUD dr. Saiful Anwar Malang Periode Revitalia Kusumaning Ayu H*, Sri Winarsih**, Mukhamad Nooryanto*** ABSTRAK Preterm premature rupture of membranes adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu pada usia kehamilan < 37 minggu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola bakteri dan uji kepekaan antibiotik pada preterm premature rupture of membranes serta mengetahui keefektifan antibiotik gentamycin yang dipakai sebagai prosedur tetap penatalaksanaan preterm premature rupture of membranes di RSSA Malang hingga saat ini. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional descriptive secara retrospektif. Empat puluh empat sampel dalam penelitian ini adalah pasien preterm premature rupture of membranes dengan infeksi di IRNA III ruang Obstetri RSSA Malang, periode Metode pengambilan sampel adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan temuan pola bakteri Gram positif dan Gram negatif dari hasil kultur swab serviks pasien preterm premature rupture of membranes. Bakteri terbanyak yang ditemukan adalah Staphylococcus koagulase negatif yaitu 52,27 % dan Eschericia coli yaitu 25 %. Bakteri Staphylococcus koagulase negatif paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, fosfomycin, trimethoprim/sulfamethoxazole, dan amikacin. Bakteri Eschericia coli paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid. Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik tidak menunjukkan kesesuaian gentamycin sebagai terapi saat ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pola bakteri pada preterm premature rupture of membranes di RSSA Malang periode terdiri dari 11 jenis bakteri yang sebagian besar sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, sedangkan gentamycin sudah tidak memiliki tingkat kepekaan yang kuat terhadap jenis bakteri yang ditemukan pada kejadian preterm premature rupture of membranes. Kata kunci: Pola antibiotik, Pola bakteri, Preterm premature rupture of membranes. Pattern of Bacteria and Antibiotic Susceptibility Test on Preterm Premature Rupture of Membranes in RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Period ABSTRACT Preterm premature rupture of membranes is rupture prematurely without delivery mark at < 37 week gestation. This study is aimed to determine the pattern of bacteria and antibiotic susceptibility testing and to know the effectiveness of gentamycin used as a permanent procedure in preterm premature rupture of membranes management in RSSA Malang, today. The study design is a retrospective observational descriptive. The samples were fourty five patients with preterm premature rupture of membranes who had an infection in IRNA III obstetrics room at RSSA Malang, on period The sampling method is total sampling. The results showed Gram-positive and Gram-negative bacteria culture from preterm premature rupture of membranes patients's cervical swab. Most bacteria found were coagulase negative Staphylococcus (52,27 %) and Escherichia coli (25 %). Coagulase-negative Staphylococcus bacteria were most sensitive to amoxycillin+clavulanic acid, fosfomycin, trimethoprim/sulfamethoxazole, and amikacin. Escherichia coli bacteria was the most sensitive to amoxycillin+clavulanic acid. The sensitivity pattern of bacteria to antibiotics does not indicate suitability gentamycin as current therapies. The conclusion of this study was the bacteria pattern of preterm premature rupture membranes in RSSA Malang on the period consists of 11 species of bacteria were most sensitive to amoxycillin+clavulanic acid, whereas gentamycin already have no strong level of sensitivity on the type of bacteria found in the incidence of preterm premature rupture of membranes. Keywords: Antibiotic patterns, Bacterial patterns, Preterm premature rupture of membranes. *Program Studi Kebidanan, FKUB **Lab Mikrobiologi, FKUB ***Lab Obstetri-Ginekologi, RSSA-FKUB 51

2 PENDAHULUAN Preterm premature rupture of membranes adalah pecahnya ketuban secara spontan sebelum terdapat tanda persalinan yang terjadi pada kehamilan belum genap bulan (< 37 minggu). 1,2 Preterm premature rupture of membranes masih merupakan salah satu penyulit dalam kehamilan. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya kematian perinatal yang tinggi di samping morbiditas dan mortalitas ibu. Morbiditas dan mortalitas perinatal yang tinggi dikaitkan dengan prematuritas, komplikasi selama kehamilan dan persalinan yang dihubungkan dengan meningkatnya risiko terhadap kebutuhan resusitasi neonatal dan terjadinya infeksi. Risiko ini akan meningkat seiring dengan semakin rendahnya umur kehamilan, sedangkan komplikasi pada ibu yaitu meningkatnya kejadian korioamnionitis, sepsis puerperal dan meningkatnya kejadian bedah Caesar. 3-5 Oleh karena itu, tatalaksana preterm premature rupture of membranes memerlukan tindakan yang rinci sehingga dapat menurunkan kejadian persalinan prematuritas dan infeksi dalam rahim. Risiko terjadinya infeksi dilaporkan kurang dari 10 % dan akan meningkat menjadi 40 % jika tidak ditangani dalam waktu 24 jam. 6,7 Angka kejadian premature rupture of membranes bervariasi. Dikemukakan bahwa kejadian premature rupture of membranes sekitar 5-8 %. Lima persen diantaranya segera diikuti oleh persalinan dalam 5-6 jam, sekitar 95 persen diikuti oleh persalinan dalam jam, dan selebihnya memerlukan tindakan konservatif atau aktif dengan menginduksi persalinan atau operatif. 8 Kejadian premature rupture of membranes pada umur kehamilan kurang dari 34 minggu sekitar 4 %. Sedangkan kejadian premature rupture of membranes di Indonesia sebanyak 35,70 % - 55,30 % dari kelahiran. 9 Berdasarkan studi pendahuluan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, jumlah kasus premature rupture of membranes juga masih cukup tinggi, yaitu tahun 2010 sebanyak 335 kasus, tahun 2011 sebanyak 389 kasus, tahun 2012 sebanyak 758 kasus, dan tahun 2013 sebanyak 1242 kasus. Proporsi kejadian premature rupture of membranes dari ibu hamil yang datang ke RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun adalah sebesar 20 %. Sampai saat ini, pengelolaan kehamilan dengan preterm premature rupture of membranes masih menjadi perdebatan antara pengelolaan konservatif atau pengelolaan aktif. Pengelolaan konservatif berkaitan dengan morbiditas akibat infeksi intra uterine dan mungkin juga meningkatkan kematian perinatal. Demikian juga pengelolaan secara aktif, akan meningkatkan persalinan dengan bedah caesar dan meningkatkan morbiditas akibat infeksi. 3,10 Infeksi pada genetalia wanita khususnya di serviks uteri dapat menyebabkan terjadinya preterm premature rupture of membranes yang menginduksi terjadinya persalinan prematur. Adanya bakteri di genetalia ini menyebabkan infeksi subklinis dan asimtomatis yang secara asenden melalui serviks uteri dan melemahkan selaput ketuban. 5,11 Menurut penelitian, bakteri yang paling banyak ditemukan pada premature rupture of membranes antara lain Streptococcus group B, Staphylococcus epidermis, dan Pseudomonas aeruginosa. Peningkatan kejadian infeksi disebabkan oleh bakteri yang resisten pada antibiotika. 12,13 Dalam penanganan premature rupture of membranes, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang memiliki buku Pedoman Diagnosis dan Terapi Staff Medis Fungsional Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang dipakai sebagai acuan baku penatalaksanaan. Buku pedoman tersebut memberikan panduan penatalaksanaan kasus premature rupture of membranes berdasarkan usia kehamilan, yaitu usia kehamilan > 37 minggu, usia kehamilan

3 minggu, dan usia kehamilan < 34 minggu. Penatalaksanaan pada semua kasus premature rupture of membranes melibatkan terapi antibiotik tanpa membedakan usia kehamilan. Namun hanya preterm premature rupture of membranes yang ditatalaksana secara konservatif dan dilakukan pemeriksaan kultur swab serviks oleh laboratorium Mikrobiologi. Antibiotik yang tetap digunakan hingga saat ini adalah gentamycin. 14 Jenis antibiotik yang digunakan tersebut belum mengalami perubahan, padahal pola bakteri dan kepekaannya terhadap antibiotik dapat berubah dari tahun ke tahun. Di samping itu pula, Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang belum melakukan penelitian mengenai pola bakteri dan uji kepekaan antibiotik yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pemberian terapi antibiotik yang tepat dalam penanganan terhadap preterm premature rupture of membranes, serta untuk menekan kejadian resistensi bakteri terhadap antibiotik. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pola bakteri dan uji kepekaan antibiotik pada preterm premature rupture of membranes untuk dapat mengetahui keefektifan antibiotik gentamycin yang dipakai sebagai prosedur tetap hingga saat ini dan mengetahui antibiotik yang lebih tepat digunakan sehingga dapat bermanfaat dalam penatalaksanaan preterm premature rupture of membranes di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang. BAHAN dan METODE Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional descriptive secara retrospektif untuk mengetahui pola bakteri dan uji kepekaan antibiotik pada pasien dengan preterm premature rupture of membranes di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang periode Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian di lakukan di IRNA III ruang 8 Obstetri dan ruang Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang pada bulan April-Mei Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah pasien dengan preterm premature rupture of membranes yang mengalami infeksi di IRNA III ruang 8 Obstetri Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang periode HASIL Karakteristik Sampel Penelitian Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa dari 44 sampel yang diteliti didapatkan sampel terbesar pada kelompok usia produktif yaitu tahun, sebanyak 35 orang (79,55 %). Tingkat pendidikan terbanyak dari sampel penelitian adalah SMA, sebanyak 19 orang (43,18 %). Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebagian besar sampel penelitian merupakan ibu rumah tangga, berjumlah 34 orang atau 77,27 %. Dapat diketahui pula bahwa sebagian besar sampel penelitian masih berada pada usia kehamilan < 34 minggu yaitu sebanyak 30 orang (68,18 %). Sementara untuk paritas, sebagian besar sampel penelitian adalah multipara, tepatnya sejumlah 28 orang (63,63 %). Selain itu, diketahui pula bahwa sebagian besar sampel penelitian mengalami infeksi dengan jumlah leukosit > 11,3 x10 3 /µl yaitu berjumlah 25 orang (56,82 %). 53

4 Tabel 1. Karakteristik sampel penelitian Pada data karakteristik sampel penelitian dapat diketahui kondisi bayi yang dilahirkan. Namun sebagian besar data rekam medis yang diperoleh memberikan informasi bahwa bayi belum dilahirkan yaitu sebesar 47,73 %. Pada Tabel 1 dapat diketahui bahwa sebanyak 36,36 % sampel penelitian melahirkan secara spontan pervaginam dan 15,91 % melahirkan dengan sectio caesaria. Mengenai berat badan lahir bayi diketahui bahwa 34,09 % sampel penelitian melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi < 2500 gram dan 18,18 % dengan berat badan lahir bayi 2500 gram. Data skor APGAR bayi menunjukkan bahwa 36,36 % sampel melahirkan bayi dengan skor APGAR 7-10 (asfiksia ringan), sementara 15,91 % dengan APGAR Score 4-6 (asfiksia sedang). Pola Bakteri Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa pada penelitian ini ditemukan 11 jenis bakteri dari hasil kultur swab serviks pada pasien preterm premature rupture of membranes. Jenis bakteri Gram positif yang ditemukan yaitu Staphylococcus koagulase negative sebanyak 23 kasus (52,27 %) dan Streptococcus non hemolyticus sebanyak 1 kasus (2,27 %). 54

5 Tabel 2. Pola bakteri pada preterm premature rupture of membranes periode Jenis bakteri Gram negatif yang ditemukan, antara lain: Eschericia coli sebanyak 11 kasus (25 %), Hafnia alvei sebanyak 3 kasus (6,81 %), Klebsiella sebanyak 2 kasus (4,55 %), Serratia marcescens sebanyak 2 kasus (4,55 %), Acinetobacter baumannii sebanyak 2 kasus (4,55 %), Eschericia vulneris sebanyak 1 kasus (2,27 %), Salmonella arizonae sebanyak 1 kasus (2,27 %), Enterobacter gergoviae sebanyak 1 kasus (2,27 %), Serratia liquefaciens sebanyak 1 kasus (2,27 %). Berdasarkan Tabel 2, diketahui bahwa bakteri yang terbanyak ditemukan adalah Staphylococcus koagulase negatif yaitu 52,27 %, disusul kemudian bakteri Eschericia coli yaitu 25 %. Pola Kepekaan Bakteri terhadap Antibiotik Berdasarkan Tabel 3, bakteri Staphylococcus koagulase negatif paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid yaitu sebanyak 17 sampel (73,91 %), diikuti antibiotik fosfomycin (39,13 %), trimethoprim/sulfamethoxazole (30,43 %), dan amikacin (26,08 %). Sementara bakteri Streptococcus non haemolyticus yang ditemukan sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, erythromycin, doxycycline, trimethoprim/sulfamethoxazole. Tabel 3. Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik dari hasil kultur swab serviks pada preterm premature rupture of membranes periode

6 Berdasarkan Tabel 3 bakteri Eschericia coli paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid yaitu sebanyak 6 sampel (54,55 %). Sementara bakteri Hafnia alvei 56

7 yang ditemukan sensitif terhadap fosfomycin, amikacin, meropenem, doxycycline, dan trimethoprim/sulfamethoxazole. Bakteri Klebsiella paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid dan gentamycin. Bakteri Serratia marcescens yang ditemukan sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, fosfomycin, dan gentamycin. Berdasarkan Tabel 3 antibiotik yang ditemukan sensitif terhadap Acinetobacter baumannii diantaranya amoxycillin+clavulanic acid, amikacin, doxycycline, meropenem, dan trimethoprim/sulfamethoxazole. Sementara bakteri Eschericia vulneris yang ditemukan sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, ampicillin/sulbactam, gentamycin, dan cefuroxim. Bakteri Salmonella arizonae yang ditemukan sensitif terhadap amikacin dan meropenem. Bakteri Enterobacter gergoviae sensitif terhadap amikacin dan ofloxacin. Sementara bakteri Serratia liquefaciens sensitif terhadap fosfomycin dan meropenem. PEMBAHASAN Pada penelitian ini, diketahui bahwa kejadian preterm premature rupture of membranes di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang periode ternyata lebih banyak pada kelompok usia tahun. Hasil yang sama juga didapatkan dari penelitian sebelumnya, yang mengemukakan bahwa sampel penelitian terbesar diperoleh dari kelompok usia produktif yaitu tahun. 15 Tetapi, kepustakaan lain menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara usia dengan kejadian premature rupture of membranes. 16 Mengenai karakteristik tingkat pendidikan, diperoleh hasil penelitian bahwa tingkat pendidikan terbanyak adalah SMA. Penelitiaan di Medan tahun 2008 melaporkan hasil yang sama, namun hasil penelitian tersebut tidak menunjukkan hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian premature rupture of membranes karena hanya merupakan gambaran umum populasi yang datang di rumah sakit. Penelitian tersebut juga melaporkan hasil yang sama pada karakteristik pekerjaan, yang diketahui bahwa pekerjaan paling banyak dari sampel penelitian adalah ibu rumah tangga. 15 Pada karakteristik usia kehamilan, dapat diketahui bahwa sebagian besar sampel penelitian masih berada pada usia kehamilan < 34 minggu. Sementara untuk paritas, sebagian besar sampel penelitian adalah multipara. Penelitian di Semarang tahun 2002 dengan hasil yang sama mengemukakan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan kejadian premature rupture of membranes. 16 Pada karakteristik jumlah leukosit, dapat diketahui pula bahwa sebagian besar sampel penelitian mengalami infeksi dengan jumlah leukosit > 11,3 x10 3 /µl. Keadaan ini mungkin dikarenakan reaksi sistem imun terhadap kejadian infeksi bakteri. Pada data karakteristik sampel penelitian, dapat diketahui pula kondisi bayi yang dilahirkan yaitu sebanyak 36,36 % sampel penelitian melahirkan secara spontan pervaginam dan 15,91 % melahirkan dengan sectio caesaria. Mengenai berat badan lahir bayi diketahui bahwa 34,09 % sampel penelitian melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi < 2500 gram dan 18,18 % dengan berat badan lahir bayi 2500 gram. Data APGAR score bayi menunjukkan bahwa 36,36 % sampel melahirkan bayi dengan APGAR score 7-10 (asfiksia ringan), sementara 15,91 % dengan APGAR score 4-6 (asfiksia sedang). Kondisi pada bayi tersebut sesuai dengan kepustakaan yang memaparkan bahwa komplikasi lainnya yang dapat terjadi pada ibu dengan premature rupture of membranes pada usia kehamilan preterm adalah dan peningkatan resiko persalinan sectio cesarean. 10 Pecahnya selaput ketuban seringkali memicu proses persalinan, sehingga premature rupture of membranes yang terjadi pada usia kehamilan preterm 57

8 akan menyebabkan kelahiran prematur. 10,17,18 Kelahiran prematur merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas perinatal.kelahiran prematur menyebabkan banyak sekali dampak kesehatan baik jangka pendek maupun jangka panjang bagi bayi, salah satunya adalah respiratory distress syndrome. Namun, sebagian besar data rekam medis yang diperoleh memberikan informasi bahwa bayi belum dilahirkan yaitu sebesar 47,73 %. Hal ini mungkin disebabkan pasien tidak kembali lagi untuk memperoleh penanganan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang setelah dipulangkan dari rumah sakit untuk perbaikan kondisi dengan rawat jalan ataupun meminta pulang paksa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ditemukan 11 jenis bakteri dari hasil kultur swab serviks pada pasien preterm premature rupture of membranes. Jenis bakteri Gram positif yang ditemukan yaitu Staphylococcus koagulase negatif sebanyak 23 kasus (52,27 %) dan Streptococcus non hemolyticus sebanyak 1 kasus (2,27 %). Jenis bakteri Gram negatif yang ditemukan, antara lain: Eschericia coli sebanyak 11 kasus (25 %), Hafnia alvei sebanyak 3 kasus (6,81 %), Klebsiella sebanyak 2 kasus (4,55 %), Serratia marcescens sebanyak 2 kasus (4,55 %), Acinetobacter baumanni sebanyak 2 kasus (4,55 %), Eschericia vulneris sebanyak 1 kasus (2,27 %), Salmonella arizonae sebanyak 1 kasus (2,27 %), Enterobacter gergoviae sebanyak 1 kasus (2,27 %), dan Serratia liquefaciens sebanyak 1 kasus (2,27 %),.Sehingga berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa bakteri yang terbanyak ditemukan adalah Staphylococcus koagulase negatif yaitu 52,27 %, disusul kemudian bakteri Eschericia coli yaitu 25 %. Pemeriksaan isolat usap vagina pada wanita dengan premature rupture of membranes di RSUP H. Adam Malik, RSUD dr. Pirngadi dan RSU Sundari Medan menemukan pola pertumbuhan bakteri yang hampir sama, namun dengan proporsi yang berbeda antara lain: Klebsiella (36,8 %), Staphylococcus dan Escherichia coli (23,3 %), Proteus (10 %), Pseudomonas dan Providensia (3,3 %). 15 Demikian halnya pada penelitian yang dilakukan di Makassar didapatkan adanya hubungan Streptococcus grup B (15,7 %), Staphylococcus epidermis (12,9 %), Enterobacter sp (12,9 %), Staphylococcus aureus (10,0 %), dan Pseudomonas sp (10,0 %) dalam kanalis servikalis dengan kejadian premature rupture of membranes. Sementara di RS Jamil Padang didapatkan kolonisasi Steptococcus group B pada premature rupture of membranes sebesar 12 %. 16 Jenis bakteri Gram positif Staphylococcus koagulase negatif paling banyak. Hal ini dikarenakan jenis bakteri tersebut merupakan flora normal kulit sehingga memiliki kemungkinan terbesar untuk terjadi kontaminasi dan infeksi Pada penelitian ini, dapat diketahui keefektifan antibiotik gentamycin yang dipakai sebagai prosedur tetap penatalaksanaan premature rupture of membranesdi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang hingga saat ini. Jenis bakteri yang paling banyak ditemukan dari hasil kultur serviks sampel penelitian, yaitu bakteri Gram positif Staphylococcus koagulase negatif, ternyata paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid yaitu sebanyak 17 sampel (73,91 %), diikuti antibiotik fosfomycin (39,13 %), trimethoprim/sulfamethoxazole (30,43 %), dan amikacin (26,08 %). Demikian halnya dengan bakteri lain yang ditemukan, hanya sebagian kecil yang masih sensitif terhadap gentamycin, antara lain: Eschericia vulneris, Klebsiella, dan Serratia marcescens, serta ditemukan 1 kasus pada Staphylococcus koagulase negatif. Sementara pada jenis bakteri Gram positif Eschericia coli, ditemukan 4 kasus dari 11 kasus dengan 58

9 hasil kultur serviks sampel penelitian yang masih sensitif terhadap gentamycin, namun Eschericia coli paling banyak sensitif terhadap antibiotik amoxycillin+clavulanic acid. Pada tatalaksana premature rupture of membranes berdasarkan usia kehamilan menurut Pedoman Diagnosis dan Terapi Staff Medis Fungsional Obstetri dan Ginekologi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang, pemberian terapi antibiotik diberlakukan sebagai prosedur tetap dan antibiotik yang digunakan selama ini adalah gentamycin. 14 Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik dapat berubah, sehingga gentamycin sudah tidak memiliki tingkat kepekaan yang kuat terhadap jenis bakteri yang ditemukan pada kejadian preterm premature rupture of membranes. Secara keseluruhan penelitian ini masih memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: (1) Metode pengambilan sampel, total sampling dikarenakan dari populasi penelitian hanya ditemukan sampel penelitian yang memenuhi kriteria inklusi sejumlah 44 sampel. Sehingga hasil penelitian kurang mewakili populasi sebenarnya. (2) Tidak bisa mengetahui hubungan pola bakteri yang ditemukan dengan kejadian preterm premature rupture of membraneskarena penelitian hanya bersifat deskriptif. (3) Tidak bisa mengetahui secara keseluruhan jenis antibiotik yang sensitif dan resisten pada pola bakteri preterm premature rupture of membraneskarena pada hasil kultur serviks oleh laboratorium Mikrobiologi hanya merekomendasikan antibiotik yang sensitif. KESIMPULAN 1) Pola bakteri yang ditemukan dari hasil kultur swab serviks pada preterm premature rupture of membranes periode , antara lain: Staphylococcus koagulase negatif sebanyak 23 kasus (52,27 %), Streptococcus non haemolyticus sebanyak 1 kasus (2,27 %), Eschericia coli sebanyak 11 kasus (25 %), Hafnia alvei sebanyak 3 kasus (6,81 %), Klebsiella sebanyak 2 kasus (4,55 %), Serratia marcescens sebanyak 2 kasus (4,55 %), Acinetobacter baumanni sebanyak 2 kasus (4,55 %), Eschericia vulneris sebanyak 1 kasus (2,27 %), Salmonella arizonae sebanyak 1 kasus (2,27 %), Enterobacter gergoviae sebanyak 1 kasus (2,27 %), Serratia liquefaciens sebanyak 1 kasus (2,27 %). 2) Hasil uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik menunjukkan bahwa bakteri Staphylococcus koagulase negatif paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, fosfomycin, trimethoprim/sulfamethoxazole, dan amikacin. Bakteri Streptococcus non haemolyticus sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, erythromycin, doxycycline, trimethoprim/sulfamethoxazole. Bakteri Eschericia coli paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid. Bakteri Hafnia alveisensitif terhadap fosfomycin, amikacin, meropenem, doxycycline, dan trimethoprim/sulfamethoxazole. Bakteri Klebsiella paling banyak sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic dan gentamycin. Bakteri Serratia marcescens sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, fosfomycin, dan gentamycin. Acinetobacter baumannia sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, amikacin, doxycycline, meropenem, dan trimethoprim/sulfamethoxazole. Bakteri Eschericia vulneris sensitif terhadap amoxycillin+clavulanic acid, ampicillin/sulbactam, gentamycin, dan cefuroxim. Bakteri Salmonella arizonae sensitif terhadap amikacin dan meropenem. Bakteri Enterobacter 59

10 gergoviae sensitif terhadap amikacin dan ofloxacin, dan bakteri Serratia liquefaciens sensitif terhadap fosfomycin dan meropenem. 3) Pola kepekaan bakteri pada antibiotik dapat berubah, sehingga gentamycin sudah tidak memiliki tingkat kepekaan yang kuat terhadap jenis bakteri yang ditemukan pada kejadian preterm premature rupture of membranes. Namun demikian pada penelitian ini hasil kultur serviks oleh laboratorium Mikrobiologi hanya merekomendasikan antibiotik yang sensitif. Saran 1) Perlu dilakukan pemeriksaan pertumbuhan bakteri dan uji kepekaan terhadap antibiotik secara berkala untuk mendapatkan panduan terapi antibiotik. 2) Melihat hasil penelitian yang diperoleh perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang antibiotik gentamycin dari pihak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang untuk menetapkan antibiotik yang tepat sebagai prosedur tetap pemberian terapi antibiotik pada tatalaksana preterm premature rupture of membranes. 3) Dalam tindak lanjut terapi antibiotik pada penatalaksanan preterm premature rupture of membranes secara konservatif, perlu memberikan antibiotik yang sesuai dengan kepekaan dari bakteri. 4) Diperlukan penelitian dengan sampel yang lebih besar untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal dan lebih mewakili populasi. DAFTAR PUSTAKA 1. Mercer BM. Preterm Premature Rupture of The Membrane. The American College of Obstetricians and Gynecologist Journal. 2003; 101(1): Medina TM and Hill DA. Preterm Premature Rupture of Membrane: Diagnosis and Management. American Family Physician Journal. 2006; 73(4): Khashoggi TY. Outcome of Pregnancies with Preterm Premature Rupture of Membranes. Saudi Medical Journal. 2004; 25(12): Tita ATN and Andrews WW. Early Onset Neonatal Sepsis Diagnosis and Management of Clinical Chorioamnionitis. Clinics in Perinatology. 2010; 37(2): Agrawal V and Hirsch E. Intrauterine Infection and Preterm Labour. Elsevier Seminar in Fetal and Neonatal Medicine. 2012; 17: Jazayeri. Premature Rupture of Membranes (online). cle/ overview#showal. 7. Andita PI. Hubungan Bakteriuria dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini. Skripsi. Tidak diterbitkan. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC hal Damarati dan Pujiningsih Y. Analisis tentang Paritas dengan Kejadian Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di RSUD Sidoarjo. Jurnal Kebidanan Embrio. 2012; 1(1): Modena AB, Kaihura C, Fieni S. Prelabour Rupture of The Membranes: Recent Evidence. Acta Bio Medica Ateneo Parmense. 2004; 75(1): Menon R and Fortunato SJ. Infection and The Role of Inflammation in Preterm Premature Rupture of The Membranes. Best practice and Research Clinical Obstetrics and Gynecology. 2007; 21(3):

11 12. Sidabutar G. Pola Pertumbuhan Bakteri dan Uji Kepekaan Antibiotik dari Isolat Usap Vagina Pada Ketuban Pecah Dini dan Non-Ketuban Pecah Dini di RSUP H. Adam Malik RSUD Pirngadi RSU Sundari, Medan. Tesis. Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Raihana N. Profil Kultur dan Uji Sensivitas Bakteri Aerob dari Infeksi Luka Laparotomi di Bangsal Bedah RSUP dr. M. Djamil Padang. Artikel. Tidak diterbitkan. Padang: Program Pascasarjana Universitas Andalas Soewarto S, Wahyudi I, Keman K, Prasetyarini N, Rahardjo B, Nooryanto M. Ketuban Pecah Dini: Pedoman Diagnosis dan Terapi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Malang: Nuha Medika Hal Sidabutar G. Pola Pertumbuhan Bakteri dan Uji Kepekaan Antibiotik dari Isolat Usap Vagina Pada Ketuban Pecah Dini dan Non-Ketuban Pecah Dini di RSUP H. Adam Malik RSUD Pirngadi RSU Sundari, Medan. Tesis. Tidak diterbitkan. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Mulyantoro I. Pola Kuman Aerob di Kanalis Servikalis pada Ketuban Pecah Dini. Tesis. Tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Nili F and Ansari AAF. Neonatal Complication of Premature Rupture of Membranes. Acta Medica Iranica. 2003; 41: Waters TP and Mercer BM. The Management of Preterm Premature Rupture of The Membranes Near The Limit of Fetal Viability. American Journal of Obstetrics and Gynecology, Wilks M, Wiggins R, Whiley A, Hennessy E, Warwick S, Porter H. Identification and H 2O 2 Production of Vaginal Lactobacilli from Pregnant Woman at High Risk of Preterm Birth and Relation with Outcome. Journal of Clinical Microbiology. 2004; 42(2): Martin R, Soberon N, Vaneechoutte M, Camino FV, Suarez JE. Characterization of Indigenous Vaginal Lactobacilli from Healthy Women As Probiotic Candidates. Journal of The Spanish Society for Micobiology. 2008; 11(4): Curran D. Bacterial Vaginosis (online) overview. 22. Preeti N and Malani MD. Mandell, Douglass, and Bennett s Principles and Practice of Infectious Disease. The Journal of The American Medical. 2010; 304(18): Naesens J. Vaginale Infecties: Vaginaal Ecosysteem (Online), ( Diakses 6 Agustus 2013). 61

POLA KEPEKAAN BAKTERI PENYEBAB VENTILATOR-ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DI ICU RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JULI-DESEMBER Oleh :

POLA KEPEKAAN BAKTERI PENYEBAB VENTILATOR-ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DI ICU RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JULI-DESEMBER Oleh : POLA KEPEKAAN BAKTERI PENYEBAB VENTILATOR-ASSOCIATED PNEUMONIA (VAP) DI ICU RSUP H. ADAM MALIK PERIODE JULI-DESEMBER 2014 Oleh : DASTA SENORITA GINTING 120100251 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA PERBEDAAN LUARAN JANIN PADA PERSALINAN PRETERM USIA KEHAMILAN 34-36 MINGGU DENGAN DAN TANPA KETUBAN PECAH DINI JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARYA TULIS ILMIAH Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut perkiraan World Health Organization (WHO) pada tahun 2013, 2,8 juta kematian neonatus terjadi secara global. Penurunan angka mortalitas neonatus menurun

Lebih terperinci

PERBEDAAN SKOR APGAR PADA KETUBAN PECAH DINI USIA KURANG DARI 34 MINGGU YANG DIBERI DAN TIDAK DIBERI DEKSAMETASON JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PERBEDAAN SKOR APGAR PADA KETUBAN PECAH DINI USIA KURANG DARI 34 MINGGU YANG DIBERI DAN TIDAK DIBERI DEKSAMETASON JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA PERBEDAAN SKOR APGAR PADA KETUBAN PECAH DINI USIA KURANG DARI 34 MINGGU YANG DIBERI DAN TIDAK DIBERI DEKSAMETASON JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di

I. PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan infeksi yang didapat selama pasien dirawat di rumah sakit 3 x 24 jam. Secara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda infeksi

Lebih terperinci

POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009.

POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009. POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 Oleh: NG MEE SAN NIM: 070100275 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN IDENTIFIKASI DAN POLA KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Oleh : ESTERIDA SIMANJUNTAK 110100141 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEPSIS DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEPSIS DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA PASIEN SEPSIS DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT DR. KARIADI SEMARANG PERIODE 1 JANUARI 31 DESEMBER 2011 ANTIBIOTIC SENSITIVITY OF SEPSIS PATIENTS IN THE INTENSIVE CARE UNIT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran

Lebih terperinci

ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008

ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008 ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008 Nita Kristiani, 2010; Pembimbing I : Penny Setyawati.

Lebih terperinci

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease

UKDW. % dan kelahiran 23% (asfiksia) (WHO, 2013). oleh lembaga kesehatan dunia yaitu WHO serta Centers for Disease BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara global, sepsis masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada neonatorum, yaitu 40 % dari kematian balita di dunia dengan kematian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh sehingga

Lebih terperinci

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011 Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011 Factor on occurrence of premature rupture of membranes at Mother Maternity General Hospital Rokan Hulu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari

BAB 1 PENDAHULUAN. neonatus dan 50% terjadi pada minggu pertama kehidupan (Sianturi, 2011). Menurut data dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang World Health Organization (WHO) memperkirakan secara global setiap tahun terdapat 5 juta bayi meninggal pada usia empat minggu pertama kehidupannya, dengan 98% kematian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya tanda tanda persalinan, yang ditandai dengan pembukaan serviks 3 cm pada primipara atau 5 cm pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh persalinan prematur, sedangkan kematian perinatal sendiri 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persalinan prematur diartikan sebagai dimulainya kontraksi uterus yang teratur disertai pendataran serviks yang diikuti turunnya bayi pada usia kehamilan kurang dari

Lebih terperinci

(Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian

(Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian (Juniatiningsih, 2008). Sedangkan di RSUP Sanglah Denpasar periode Januari - Desember 2010 angka kejadian sepsis neonatorum 5% dengan angka kematian 30,4% (Wilar, 2010). Pola kuman penyebab sepsis berbeda-beda

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL 176 STUDI DESKRIPTIF PENYEBAB KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Mariana 1, Ika Fitria Ayuningtyas 1 1 Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta ABSTRACT Background: The premature

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu Kesehatan Anak

Jurnal Ilmu Kesehatan Anak Jurnal Ilmu Kesehatan Anak VOLUME 2 Desember 2013 NOMOR 1 Naskah Asli Hubungan Lama Ketuban Pecah Dini Dengan Asfiksia Pada Kehamilan Cukup Bulan Di RSUP Sanglah AA Gd Wiradharma, Made Kardana, I Wayan

Lebih terperinci

POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H

POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H POLA KUMAN PENYEBAB BAKTEREMIA PADA NEONATUS DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE 1 JULI 2009 SAMPAI DENGAN 30 JUNI 2010 Oleh: NUR LIYANA BINTI ZAKARIA 070100274

Lebih terperinci

Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2. Yogyakarta ABSTRACT

Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih 2. Yogyakarta ABSTRACT THE COMPARISON OF URINARY TRACT INFECTION INCIDENCE AS A RISK FACTOR BETWEEN PRETERM PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES (PPROM) AND PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES (PROM) Latviya Rahmani Husein Putri 1, Supriyatiningsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi neonatal merupakan penyebab penting morbiditas, lamanya tinggal di rumah sakit, dan kematian pada bayi. 1 Pola penyakit penyebab kematian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia

Relationship between Gestational Age and Incident of Macrosomia Hubungan Usia Kehamilan dengan Kejadian Makrosomia Diana Handaria 1, Ika Dyah Kurniati 1, Azmi Yunita 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar Belakang: Salah satu komplikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked.

ABSTRAK. Nabila Mazaya Putri, 2017 : Rimonta F. Gunanegara, dr., SpOG., M.Pd.Ked. ABSTRAK PERBANDINGAN KARAKTERISTIK IBU DAN LUARAN PERINATAL PADA PRESENTASI SUNGSANG ANTARA PERSALINAN PERVAGINAM DAN PERSALINAN PERABDOMINAM DI RSUD CIBABAT PERIODE JANUARI 2015-DESEMBER 2016 Nabila Mazaya

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014 ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014 Ady Muhammad Hartono, 1210218 Pembimbing I : Sri Nadya J. Saanin, dr., Mkes Pembimbing II: Winsa Husin,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.

ABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS. ABSTRAK POLA DAN KEPEKAAN MIKROORGANISME HASIL KULTUR URINE PASIEN RAWAT INAP DI RUANG ICU RS IMMANUEL BANDUNG TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PERIODE 2006 2008 Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir

BAB I PENDAHULUAN. proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan suatu kejadian fisiologi yang normal, melalui proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir dimana janin dan ketuban

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome) yang disertai dengan adanya infeksi pada organ tertentu berdasarkan hasil biakan positif di tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Apendisitis akut merupakan penyebab akut abdomen yang paling sering memerlukan tindakan pembedahan. Keterlambatan dalam penanganan kasus apendisitis akut sering menyebabkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia.

I. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Sekitar 53 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2002, sepertiganya disebabkan oleh

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA 1 KARAKTERISTIK PERSALINAN KEMBAR DI RSUP Dr.KARIADI TAHUN 2007-2011 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti ujian karya tulis ilmiah mahasiswa program strata-1 kedokteran umum

Lebih terperinci

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012

ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 Maria F. Delong, 2013, Pembimbing I : DR. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan

Lebih terperinci

INSIDENSI INFEKSI BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

INSIDENSI INFEKSI BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI INSIDENSI INFEKSI BAYI BARU LAHIR BERDASARKAN LAMA KETUBAN PECAH DINI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran RIKA ERNAWATI G0011172 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea

BAB I PENDAHULUAN. Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keputihan yang dalam istilah medis disebut fluor albus atau leucorrhoea merupakan cairan yang keluar dari vagina (Mansjoer, 2000:376). Keputihan dapat terjadi pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu

Lebih terperinci

ASUHAN. Oleh : R commit to user

ASUHAN. Oleh : R commit to user ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. R G 1 P 0 A 0 UMUR KEHAMILAN 39 + 5 MINGGU DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SUKOHARJO KARYAA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pola bakteri aerob dan kepekaan antibiotik pada otitis media supuratif kronik yang dilakukan mastoidektomi

Pola bakteri aerob dan kepekaan antibiotik pada otitis media supuratif kronik yang dilakukan mastoidektomi Laporan Penelitian Pola bakteri aerob dan kepekaan antibiotik pada otitis media supuratif kronik yang dilakukan mastoidektomi Edi Handoko, Melania Soedarmi, Hendro Dwi Purwanto Laboratorium Ilmu Penyakit

Lebih terperinci

Kata kunci : ICU, pola kepekaan, pola mikroba, pola kuman, antibiotik

Kata kunci : ICU, pola kepekaan, pola mikroba, pola kuman, antibiotik POLA MIKROBA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) SERTA KEPEKAANNYA TERHADAP ANTIBIOTIK DI RSUP SANGLAH DENPASAR BALI AGUSTUS - OKTOBER 2013 Rachmy Hamdiyati 1, Komang Januartha Putra Pinatih

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI (KPD) PADA IBU BERSALIN DI RSUD WATES KULON PROGO TAHUN 2013 1 Asthi Suryaputri 2, Anjarwati 3 INTISARI Latar Belakang: Insidensi KPD berkisar

Lebih terperinci

ABSTRAK ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2007

ABSTRAK ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2007 ABSTRAK ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2007 Fransisca Maya Angela, 2010; Pembimbing I Pembimbing II : J. Teguh Widjaja, dr., Sp P : Evi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering ditemukan dalam praktek klinik (Hvidberg et al., 2000). Infeksi saluran kemih (ISK)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah sindroma respons inflamasi sistemik dengan etiologi mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah Systemc Inflammation

Lebih terperinci

POLA RESISTENSI Staphylococcus

POLA RESISTENSI Staphylococcus POLA RESISTENSI KOAGULASE NEGATIF TERHADAP ANTIBIOTIK YANG DIISOLASI DARI KULTUR DARAH NEONATUS TERSANGKA SEPSIS DI INSTALASI PERAWATAN NEONATUS RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU PERIODE 01 JANUARI-31 DESEMBER

Lebih terperinci

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas

Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas Analisis Faktor Risiko Ketuban Pecah Dini di Rumah Sakit Umum Bahteramas 1 Heny Hastuti, 2 I Putu Sudayasa, 3 Juminten Saimin 1 Program Pendidikan Dokter FK UHO 2 Bagian IKM-IKK Fakultas Kedokteran UHO

Lebih terperinci

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang KETUBAN PECAH DINI Pengertian Ketuban pecah dini atau yang sering disebut dengan KPD adalah ketuban pecah spontan tanpa diikuti tanda-tanda persalinan, ketuban pecah sebelum pembukaan 3 cm (primigravida)

Lebih terperinci

ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006

ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006 ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006 Dessy, 2007 Pembimbing Utama I : Dani Brataatmadja, dr., Sp.PK. Pembimbing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan

PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan PENDAHULUAN BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram dan merupakan penyumbang tertinggi angka kematian perinatal dan neonatal. Kematian neonatus merupakan komponen utama penyebab

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH

KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH KARAKTERISTIK IBU BERSALIN YANG DI RUJUK DENGAN KASUS KETUBAN PECAH DINI DI RSUD H. ABDUL MANAP KOTA THE CHARACTERISTICS OF MOTHER IN REFERENCE WITH CASE PREMATURE RUPTURE OF MEMBRANES AT H.ABDUL MANAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indikator kesejahteraan suatu bangsa menurut World Health Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian saat persalinan. Pada tahun 2006 WHO

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kejadian VAP di Indonesia, namun berdasarkan kepustakaan luar negeri

PENDAHULUAN. kejadian VAP di Indonesia, namun berdasarkan kepustakaan luar negeri BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ventilator associated pneumonia (VAP) adalah bentuk infeksi nosokomial yang paling sering ditemui di unit perawatan intensif (UPI), khususnya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehamilan (HDK), infeksi, partus lama/macet, dan abortus. 1 Infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan SDKI 2007 mencapai 228 per 100.000 KH, tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 359 per 100.000 KH. 1 Sedangkan jumlah kematian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif melalui seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia adalah keberadaan bakteri pada darah yang dapat mengakibatkan sepsis (Tiflah, 2006). Sepsis merupakan infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium

BAB I PENDAHULUAN. Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator derajat kesehatan masyarakat adalah Angka Kematian Bayi (AKB). Angka kematian bayi merupakan salah satu target dari Millennium Development Goals/MDGs

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit. Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit sistem nafas

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit. Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit sistem nafas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi saluran nafas atas akut yang sering terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Menurut laporan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM

HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR DAN KEJADIAN ASFIKSIA NEONATORUM Tinjauan di RSUD Ulin Banjarmasin Periode Juni 2014-Juni 2015 Novia Fajarwati 1, Pudji Andayani 2, Lena Rosida 3 1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008

LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008 LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL PADA WANITA USIA LEBIH DARI 35 TAHUN di RSUP Dr. KARIADI, SEMARANG, TAHUN 2008 ABSTRAK Damayanti AR, Pramono BA, Bagian Obstetri dan Ginekologi, Fakultas Kedokteran Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia didefinisikan sebagai keberadaan kuman dalam darah yang dapat berkembang menjadi sepsis. Bakteremia seringkali menandakan penyakit yang mengancam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) menurut Global Initiative of Chronic Obstructive Lung Diseases (GOLD) merupakan penyakit yang dapat cegah dan diobati, ditandai

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN. Oleh : VINISIA

LAPORAN HASIL PENELITIAN. Oleh : VINISIA 1 LAPORAN HASIL PENELITIAN Profil Kondisi Sterilitas dan Uji Kepekaan Antibiotik Terhadap Bakteri yang Ditemukan pada Peralatan Medis Instalasi Perawatan Intensif RSUP. H. Adam Malik Oleh : VINISIA 060100092

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) pada lebih dari satu dasawarsa mengalami penurunan sangat lambat dan cenderung stagnan di beberapa negara sedang berkembang, oleh karena jumlah

Lebih terperinci

KARTHIKEYAN A/L KALIMUTU

KARTHIKEYAN A/L KALIMUTU KARYA TULIS ILMIAH PREVALENSI SPESIES BAKTERI YANG MENONJOL BAGI KASUS INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PASIEN PASCA PERSALINAN DI DEPARTEMEN OBGYN RSUP HAJI ADAM MALIK, MEDAN DARI JUNI 2012 HINGGA DESEMBER 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelum ada tanda tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum ada. tanda dimulainya persalinan. Ada beberapa penyebab

BAB I PENDAHULUAN. sebelum ada tanda tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum ada. tanda dimulainya persalinan. Ada beberapa penyebab BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketuban pecah dini yaitu : suatu keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum ada tanda tanda persalinan dan setelah ditunggu satu jam belum ada tanda dimulainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat,

BAB I PENDAHULUAN. jumlah serta tingkat kompleksitasnya. 2. penyakit jantung semakin meningkat. 3 Di Washington, Amerika Serikat, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian secara umum dan merupakan penyebab tersering kematian pada kehamilan di negara berkembang. 1 Angka kejadian penyakit

Lebih terperinci

Sepsis neonatorum merupakan penyebab

Sepsis neonatorum merupakan penyebab Sari Pediatri, Sari Vol. Pediatri, 8, No. Vol. 2, September 8, No. 2, 2006: September 122-2006 126 Pola Kuman, Sensitifitas Antibiotik dan Risiko Kematian oleh Kuman Staphylococcus coagulase Negatif pada

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S G 2 P 1 A 0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SUKOHARJO

ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S G 2 P 1 A 0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SUKOHARJO ASUHAN KEBIDANAN IBU BERSALIN PADA NY. S G 2 P 1 A 0 HAMIL 40 MINGGU DENGAN INDUKSI ATAS INDIKASI KETUBAN PECAH DINI DI RSUD SUKOHARJO KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Ujian

Lebih terperinci

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2

PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2015 SAMPAI JULI Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT 2 PROFIL PENDERITA KANKER GINEKOLOGI DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 05 SAMPAI JULI 06 Velisitas A. M. Potes, E. Suparman, B. J. Laihad Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNSRAT Bagian Obstetri

Lebih terperinci

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA PENGARUH UMUR KEHAMILAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Dina Hartatik, Enny Yuliaswati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus juga meningkatkan resiko persalinan prematur. KPD yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus juga meningkatkan resiko persalinan prematur. KPD yang terjadi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dengan ketuban Pecah Dini (KPD) masih merupakan masalah penting dalam bidang obstetri, karena berkaitan dengan penyulit atau komplikasi yang dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Sensitivitas Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum terhadap Meropenem di Neonatal Intensive Care Unit

Sensitivitas Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum terhadap Meropenem di Neonatal Intensive Care Unit 475 Artikel Penelitian Sensitivitas Bakteri Penyebab Sepsis Neonatorum terhadap Meropenem di Neonatal Intensive Care Unit dan Perinatologi RSUP DR M Djamil Padang Padang Tahun 2012 Susan Insani Putri,

Lebih terperinci

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN. Jaka Kurniawan 1, Erly 2, Rima Semiarty 3

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract PENDAHULUAN.  Jaka Kurniawan 1, Erly 2, Rima Semiarty 3 562 Artikel Penelitian Pola Kepekaan Bakteri Penyebab Pneumonia terhadap Antibiotika di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari sampai Desember 2011 Jaka Kurniawan 1, Erly 2,

Lebih terperinci

Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari Desember 2012

Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari Desember 2012 44 Artikel Penelitian Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 21 - Desember 212 Novilla Rezka Sjahjadi, Roslaili Rasyid, Erlina

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011 ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011 Dhany Saptari C., 2012, Pembimbing 1: Dani, dr., M.Kes. Pembimbing 2: Rimonta F. Gunanegara,

Lebih terperinci

Hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan Asfiksia Neonatorum

Hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan Asfiksia Neonatorum Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan antara Ketuban Pecah Dini dengan Asfiksia Neonatorum 1 Fujiyarti, 2 Hidayat Wijayanegara, 3 Wida Purbaningsih 1 Fakultas Kedokteran Unisba, 2 Bagian

Lebih terperinci

POLA KUMAN DAN UJI SENSITIVITAS PASIEN INFEKSI LUKA OPERASI BEDAH DIGESTIF RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI-JUNI 2015

POLA KUMAN DAN UJI SENSITIVITAS PASIEN INFEKSI LUKA OPERASI BEDAH DIGESTIF RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI-JUNI 2015 POLA KUMAN DAN UJI SENSITIVITAS PASIEN INFEKSI LUKA OPERASI BEDAH DIGESTIF RSUP H. ADAM MALIK MEDAN PERIODE JANUARI-JUNI 2015 Oleh : REVIN HIRA KHAIRINNISA 120100345 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMPSIA DENGAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD DR. SOESILO KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Kedokteran Pada Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang

Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang Perdarahan Post Partum Akibat Anemia pada Ibu Hamil di RSUD Tugurejo Semarang Diana Handaria 1, Andra Novitasari 1, Anada Kaporina 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang ABSTRAK Latar

Lebih terperinci

POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO

POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO POLA BAKTERI AEROB YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG ICU BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Prilly V. Londok 2 Heriyannis Homenta 3 Velma Buntuan 1 Kandidat Skripsi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif. berbentuk batang. Enterobacter sp.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif. berbentuk batang. Enterobacter sp. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang. Enterobacter sp. ini sering menyebabkan infeksi saluran kemih, berhubungan erat dengan trauma dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen Ilmu Kesehatan Anak Divisi Perinatologi RSUP Dr. Kariadi/FK Undip Semarang 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

ISSN No Media Bina Ilmiah 29

ISSN No Media Bina Ilmiah 29 ISSN No. 1978-3787 Media Bina Ilmiah 29 HUBUNGAN INFEKSI DENGAN LAMA PERSALINAN KALA II PADA PASIEN KETUBAN PECAH DINI DI RUANG BERSALIN RSUP NTB TAHUN 2013 Oleh : Sudarmi 1, Hj Siti Aisyah 2 Abstrak:

Lebih terperinci

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana S-1 Keperawatan Oleh : ERNI WARDAYANTI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan partikulat debu dan tetesan cairan, yang semuanya mengandung. rumah sakit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial

BAB I PENDAHULUAN. bahan partikulat debu dan tetesan cairan, yang semuanya mengandung. rumah sakit yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi nosokomial 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Flora mikroba di udara bersifat sementara dan beragam. Udara bukanlah suatu medium tempat mikroorganisme tumbuh, tetapi merupakan pembawa bahan partikulat debu dan

Lebih terperinci

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kegagalan Induksi Persalinan

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kegagalan Induksi Persalinan FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEGAGALAN INDUKSI PERSALINAN DI RSUD dr. MURJANI SAMPIT TAHUN 2015 Ayu Puruhita *1 Nur Lathifah 2 Desilestia Dwi Salmarini 3 1 Mahasiswa, Prodi D IV Bidan Pendidik,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran PERBEDAAN LUARAN PERINATAL ANTARA KETUBAN PECAH DINI HAMIL PREMATUR TERINFEKSI DENGAN KETUBAN PECAH DINI HAMIL PREMATUR TIDAK TERINFEKSI DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2013 SKRIPSI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Pengaruh Faktor Risiko Ibu Dan Janin Terhadap Persalinan Caesarean Section

Pengaruh Faktor Risiko Ibu Dan Janin Terhadap Persalinan Caesarean Section Pengaruh Faktor Risiko Ibu Dan Janin Terhadap Persalinan Caesarean Section Najwatul Umadah 1, Arief Wibowo 2 1 Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya 2 Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR

Lebih terperinci

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa B AB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan. Indikator-indikator tersebut pada umumnya tercermin dalam kondisi morbiditas,

Lebih terperinci

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum Di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Junita caroline Gerungan 1, Syuul Adam 2, Fredrika Nancy Losu 3 1. RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu,

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap penyakit dan kondisi hidup yang tidak sehat. Oleh sebab itu, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan ibu dan anak merupakan masalah nasional yang perlu mendapat prioritas utama karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia pada generasi yang

Lebih terperinci

ANGKA KEJADIAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYANDI KLEBSIELLA PNEUMONIAE CARBAPENEMASE PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI

ANGKA KEJADIAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYANDI KLEBSIELLA PNEUMONIAE CARBAPENEMASE PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI ANGKA KEJADIAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYANDI KLEBSIELLA PNEUMONIAE CARBAPENEMASE PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

Lebih terperinci

Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta

Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Pola Kuman dan Uji Kepekaan Antibiotik pada Pasien Unit Perawatan Intensif Anak di Rumah Sakit Umum Daerah Koja Jakarta Riza Mansyoer, Ivan R. Widjaja Unit Perawatan Intensif Anak RSUD Koja Jakarta Latar

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Obstetri dan Ginekologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rinitis alergi merupakan inflamasi kronis mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan masalah kesehatan global

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH LUARAN MATERNAL DAN PERINATAL KEHAMILAN DENGAN PENYAKIT JANTUNG YANG DILAHIRKAN SECARA PERVAGINAM DAN PERABDOMINAM DI RSUP Dr. KARIADI PERIODE TAHUN 2010-2015 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis,

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013 HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN SUNGSANG DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013 Firdausi Riskiviawinanda 1, Renny Aditya 2, Noor Mutmainnah 3 1 Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu menurunkan kematian anak, termasuk di dalamnya adalah kematian anak bawah lima tahun (balita). Secara global,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelahiran prematur adalah kelahiran yang berlangsung pada umur kehamilan 20 minggu hingga 37 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. 1 Kelahiran prematur merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014 Laurensia Yunita 1, Faizah Wardhina 2, Husnun Fadillah 3 1 AKBID Sari

Lebih terperinci