PROPOSAL NASKAH PENELITIAN MODEL TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR INSTALASI SISTEM OPERASI WINDOWS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROPOSAL NASKAH PENELITIAN MODEL TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR INSTALASI SISTEM OPERASI WINDOWS"

Transkripsi

1 PROPOSAL NASKAH PENELITIAN MODEL TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR INSTALASI SISTEM OPERASI WINDOWS PADA SISWA KELAS X SMA HIKMAH YAPIS JAYAPURA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 OLEH : ABDUL RAJAB NIP SMA HIKMAH YAPIS JAYAPURA

2 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran tidak lagi mengutamakan pada penyerapan dan pemahaman melalui transfer informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui peran aktif dan latihan-latihan atau tugas belajar dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada model belajar yang melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran. Adapun model yang dimaksud adalah model pembelajaan kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. Penelitian juga menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki dampak yang amat positif terhadap siswa yang rendah hasil belajarnya. (Nur, 1996: 2). Kembali pada masalah pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows di SMA Hikmah YAPIS Jayapura khususnya pada Kelas X masih banyak terdapat siswa yang hasil belajarnya rendah dan tidak mengalami ketuntasan dalam hasil belajar. Kondisi seperti tersebut tentunya bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah, tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang relevan, model pembelajaran yang kurang menarik, media pembelajaran yang kurang mendukung, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran yang kurang, dan sebagainya. Namun dari beberapa faktor tersebut berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor model pembelajaran yang harus diperbaiki. Berdasarkan paparan tersebut diatas maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul Model Belajar TGT (Team Games Tournament) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Instalasi Sistem Operasi Windows pada Siswa Kelas X SMA Hikmah YAPIS Jayapura Tahun Pelajaran 2015/

3 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dirumuskan masalah : 1. Apakah pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran? 2. Apakah pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan ketrampilan proses siswa dalam proses pembelajaran? 3. Apakah pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows dengan penggunaan Model Belajar TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan, keterampilan proses dan hasil belajar siswa SMA Hikmah YAPIS Jayapura melalui pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows dengan menggunakan Model Belajar TGT (Team Games Tournament). D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Sekolah sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows melalui penggunaan Model Belajar TGT (Team Games Tournament). 2. Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan model pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa. 3. Siswa, dapat meningkatkan motivasi belajar dan melatih sikap sosial untuk saling peduli terhadap keberhasilan siswa lain dalam mencapai tujuan belajar. E. Batasan Masalah Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah yang meliputi; 1. Penelitian ini hanya dikenakan pada siswa Kelas X Semester Gasal Tahun Pelajaran 2015/ Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan pada bulan Juni 2015 sampai dengan September Materi yang disampaikan adalah Melakukan Instalasi Sistem Operasi Windows. 3

4 BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis 1. Kajian Penelitian Pendukung Penelitian yang dilakukan Wardono, 2005 tentang penerapan pembelajaran kooperatif dengan teams games Turnamen (TGT) memberikan kesimpulan bahwa pembelajaran dengan kooperatif TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Ardan Sirodjuddin, 2007 tentang pembelajaran kimia dengan penggunaan media interaktif memberikan kesimpulan bahwa penggunaan media interaktif dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. 2. Kajian Teori 2.1. Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Team Games Tournament) Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya,mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar dan mengandung reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar Keaktifan dalam Pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows Menurut Sunaryo dalam Sukestiyarno (2000), untuk mencapai aktivitas maksimal belajar siswa, dalam pembelajaran harus ada komunikasi yang jelas antara guru dengan siswa, sehingga kegiatan belajar oleh siswa dapat berdaya guna dalam mencapai tujuan pembelajaran. Aktivitas siswa dalam pembelajaran bisa positif maupun negatif. Aktivitas siswa yang positif misalnya; mengajukan pendapat atau gagasan, mengerjakan tugas atau soal, komunikasi dengan guru secara aktif dalam pemebelajaran dan komunikasi dengan sesama siswa sehingga dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi, sedangkan aktivitas siswa yang negatif, misalnya menganggu sesama siswa pada saat proses belajar mengajar di kelas, melakukan kegiatan lain yang tidak sesuai dengan pelajaran yang sedang 4

5 diajarkan oleh guru. Aktivitas belajar Instalasi Sistem Operasi Windows adalah proses komunikasi antara siswa dan guru dalam lingkungan kelas baik proses akibat dari hasil interaksi siswa dan guru, siswa dengan siswa sehingga menghasilkan perubahan akademik, sikap, tingkahlaku dan keterampilan yang dapat diamati melalui perhatian siswa, kesungguhan siswa, kedisiplinan siswa, keterampilan bertanya/menjawab siswa Ketrampilan Proses Pembelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows Dari pengertian belajar oleh Peaget dalam dalam Sukestiyarno (2000), yaitu belajar untuk memperoleh dan menemukan struktur pemikiran yang lebih umum yang dapat digunakan pada bermacam-macam situasi. Dengan demikian proses belajar merupakan proses seseorang menemukan struktur pemikiran yang lebih umum. Melihat Bruner dalam buku Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama (2004), belajar adalah merupakan suatu proses aktif yang memungkinkan manusia untuk menemukan hal-hal baru di luar informasi yang diberikan kepada dirinya. Jadi, proses belajar merupakan proses aktif seseorang untuk menemukan suatu informasi. Menurut Syah dalam Sukestiyarno (2000), dijelaskan keterampilan berproses disini dimaksudkan kemampuan melakukan pola-pola tingkah laku proses aktif yang kompleks dan tersusun rapi secara mulus dan sesuai dengan keadaan strategi pembelajaran yang disusun untuk mencapai hasil tertentu. Selanjutnya dijelaskan bahwa keterampilan bukan hanya meliputi gerakan motorik saja melainkan juga pengejawantahan fungsi mental yang bersifat kognitif. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ketrampilan berproses adalah suatu tuntutan proses aktif siswa dalam melakukan suatu kegiatan secara motorik yang merupakan pengejawantahan fungsi mental yang dilakukan oleh siswa dan dirancang secara sistematis strategi pembelajarannya oleh pengajar untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu secara optimal Prestasi Belajar Menurut Winkel (1991:42), hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai siswa di mana setiap kegiatan belajar dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas.dalam hal ini hasil belajar meliputi keaktifan, ketrampilan proses, motivasi, juga prestasi belajar. Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk 5

6 mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan siswa mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajarnya, apakah pendekatan dan media yang digunakan mampu membantu siswa mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Tes hasil belajar yang dilakukan oleh setiap guru dapat memberikan informasi sampai dimana penguasaan dan kemampuan yang telah dicapai siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tersebut Dasar Kompetensi Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab IX Tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 35 ayat 1 dan 2 bahwa Standar Nasional Pendidikan terdiri atas : a. Standar Isi b. Standar Proses c. Standar Kompetensi Lulusan d. Tenaga Kependidikan e. Sarana dan Prasarana f. Pengelolaan g. Pembiayaan, dan h. Penilaian Pendidikan Standar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Yang termasuk dalam Standar Isi adalah : a. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, b. Standar Kompetensi (SK) c. Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. Dasar kompetensi kejuruan merupakan kelompok mata pelajaran yang terdiri dari beberapa mata pelajaran yang mengandung sejumlah kompetensi yang menjadi dasar untuk kelompok mata pelajaran. Pada Program pembelajaran Teknologi Komunikasi dan Informasi, dasar kompetensi yang diberikan pada siswa adalah Instalasi Sistem Operasi Windows yang terdiri dari : a. Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi 6

7 b. Melakukan keselamatan kerja dalam merakit computer c. Mengatur komponen Personal Komputer menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi komponen sistem operasi). d. Melakukan instalasi Sistem Operasi e. Memeriksa hasil Instalasi Sistem Operasi Windows. B. Kerangka Berpikir Pembelajaran materi Instalasi Sistem Operasi Windows adalah diajarkan pada kelas X di semester gasal dengan alokasi waktu 32 x45 menit. Pembelajaran dengan model TGT (Team Games Tournament) dimulai dengan menanamkan kesadaran diri bahwa siswa baik dalam kelompok maupun dalam kelas harus bekerjasama dan berkompetisi untuk mau mengembangkan potensi menambah ketrampilan, melihat kelemahan, mengambil nilai manfaat, dan kesadaran menentukan pendirian untuk menyemangati diri sendiri dan teman. Kegiatan dimulai dengan diberikannya tugas dalam bentuk tugas terstruktur untuk mempelajari materi yang belum diajarkan dikemas dalam CD interaktif. Untuk mengaktifkan siswa diberi tugas membuat rangkuman, membuat pertanyaan dari bahan yang dirasa tidak tahu, mengerjakan soal. Semua bahan ada dalam CD. Untuk menggugah ketrampilan siswa dilakukan review tentang semua tugas yang siswa kerjakan di luar kelas. Untuk lebih menumbuhkan keaktifan dan ketrampilan siswa dilakukan pembelajaran kooperatif dengan turnamen. Apabila keaktifan dan ketrampilan siswa sudah terbentuk dan dapat ditingkatkan akibatnya prestasi belajarnyapun akan meningkat pula. C. Hipotesis Berdasar uraian di atas dengan skenario seperti tersebut di atas dapatlah dimunculkan hipotesis tindakan: Pembelajaran dengan model TGT (Team Games Tournament) pada pembelajaran dasar kompetensi Instalasi Sistem Operasi Windows dapat meningkatkan keaktifan, ketrampilan proses, dan prestasi belajar siswa. 7

8 A. Setting Penelitian BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMA Hikmah YAPIS Jayapura tanggal 21 Juni sampai dengan 22 September B. Subyek Penelitian dan Sumber Data Subyek penelitian adalah siswa kelas X SMA Hikmah Yapis Jayapura pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 orang, terdiri dari 25 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini adalah kelas X SMA Hikmah YAPIS Jayapura pada semester gasal tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 36 orang sebagai subjek penelitian. C. Teknik dan Alat Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan tes, observasi, dan angket. Sedangkan alat pengumpulan data berupa butir soal tes, lembar observasi dan lembar angket. D. Analisis Data Data merupakan ekspresi atau hasil pengamatan/penghitungan/ pengukuran dari suatu variabel. Data dari variabel keaktifan dan variabel ketrampilan proses diambil dengan pengamatan/observasi, sedangkan data dari variabel prestasi belajar diambil dengan tes. Data yang diperoleh diolah dengan analisis deskriptif. E. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah: 1. Keaktifan siswa adalah 75% 2. Ketrampilan proses siswa adalah 70% 3. Prestasi belajar siswa adalah 75% F. Prosedur Penelitian 1. Prosedur yang Digunakan Berdasarkan diskusi kolaboratif antara peneliti dan guru rekan sejawat mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows model belajar yang digunakan adalah model TGT (Team Games Tournament). Prosedur tindakan pembelajaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 8

9 a. Peneliti dan guru rekan sejawat mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows berkolaborasi untuk menyiapkan pokok bahasan yang harus diteliti dan harus dipelajari siswa. b. Secara kolaborasi peneliti dan guru rekan sejawat mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows membuat rancangan pembelajaran, media pembelaran, instrumen evaluasi, dan skoring evaluasi. c. Pada pelaksanaan pembelajaran dengan model TGT (Team Games Tournament), siswa diberi pembelajaran yang bentuknya rangsangan untuk berinisiatif diwujudkan dalam bentuk soal. Soal dikompetisikan pada siswa dalam kelompok maupun antar tim. Siswa dibiarkan mengkoordinir sendiri dalam kelompoknya. Selanjutnya guru mengkoordinir kompetisi dengan turnamen antar tim. d. Pada pembelajaran berakhir guru selalu memberi masalah pada siswa berupa soal-soal untuk dikompetisikan antar kelompok mereka sendiri. Seterusnya untuk dibahas pada saat tatap muka berikutnya. 2. Siklus Kegiatan Kegiatan dirancang dengan penelitian tindakan kelas 2 siklus. Kegiatan diterapkan dalam upaya menumbuhkan semangat berkompetisi dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi maupun yang dibebankan padanya. Tahapan langkah disusun dalam siklus penelitian. Setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus 1 Perencanaan a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 1. Penekanan perencanaan disini adalah menyiapkan siswa benar-benar berada pada suasana untuk saling berkompetisi. Persiapan ini akan ditemukan terlebih dahulu antara peneliti, guru rekan sejawat dan siswa di luar jam pelajaran untuk ditanamkan sifat bekerjasama dalam tim dan saling berkompetisi. b. Menyiapkan modul CD Interaktif pembelajaran berupa tugas rumah maupun soal turnamen: Isi program modul ini berupa ringkasan materi dan soal-soal yang dicalonkan dalam turnamen. Soal-soal dikerjakan sebaiknya dalam kelompok. Bahan ini diberikan pada saat tatap muka pada poin a di atas. 9

10 Pelaksanaan a. Peneliti dan guru rekan sejawat menampung semua permasalahan yang muncul setelah siswa mempelajari modul CD Interaktif yang diberikan sebelumnya. b. Permasalahan dibahas bersama dengan model tanya jawab sambil menjelaskan materi. Apabila permasalahan muncul dari siswa pada suatu kelompok, maka pemecahannya dilakukan dengan model kompetisi untuk tim lain. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan masalah dapat poin bintang atas nama kelompok dan atas nama pribadi. c. Untuk memperjelas atau mempertegas materi siswa diberi soal turnamen baru yang tidak jauh tingkat kesulitannya dengan soal sebelumnya. d. Guru memberikan soal turnamen untuk tahap pertama yakni turnamen dalam kelompok. Dalam kegiatan ini di bawah pengawasan dan bimbingan peneliti dan guru rekan sejawat. e. Siswa diberi soal turnamen antar kelompok untuk tahap kedua. Soal dibuat hampir mirip dari soal turnamen tahap pertama. f. Pada suatu penyelesaian suatu masalah soal siswa atau kelompok yang berhasil wajib menjelaskan pada kelompok lain. g. Siswa diberi tes akhis siklus. Pengamatan a. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati apakah jiwa kompetitif sudah dapat dilaksanakan oleh siswa dalam pembelajaran siklus 1. b. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian untuk masing-masing siswa tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses yang telah disiapkan. c. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnamen tahap pertama. Adakah permasalahan yang dihadapi siswa. Pada bagian-bagian mana mereka mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal. d. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnamen tahap kedua. Dilakukan evaluasi pada individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya. e. Menilai hasi evaluasi siklus 1. 10

11 Refleksi a. Secara kolaboratif peneliti dan guru rekan sejawat menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 1. b. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indikator pengamatan, dan indikator soal evaluasi. Membuat suatu perbaikan tindakan atau rancangan revisi berdasar hasil analisis pencapaian indikator-indikator tersebut. Siklus 2 Perencanaan a. Meninjau kembali rancangan pembelajaran yang disiapkan untuk siklus 2 dengan melakukan revisi sesuai hasil reflesi siklus 1. Penekanan perencanaan disini adalah menekankan semangat dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan jiwa kompetitif siswa. Dimungkinkan pada siklus 1 siswa masih banyak yang bingung, maka siklus 2 ini lebih intensif dalam kontrol tugas maupun permainan turnamen. b. Menyiapkan modul berupa tugas rumah maupun soal turnamen untuk dilaksanakan pada siklus 2. Pelaksanaan a. Peneliti dan guru rekan sejawat kembali menampung semua permasalahan yang muncul setelah siswa mempelajari modul CD Interaktif yang diberikan sebelumnya. b. Permasalahan dibahas bersama dengan model tanya jawab sambil menjelaskan materi yang sedang dipelajari. Kembali masalah yang muncul berupa soal dikompetisikan pada kelompok lain untuk turnamen tahap 1 dan 2. c. Bersama siswa merangkum materi konsep siklus 2. d. Siswa diberi soal turnamen untuk tahap pertama yakni turnamen dalam kelompok. Dalam kegiatan ini di bawah pengawasan dan bimbingan peneliti dan guru rekan sejawat. Disini kesempatan menjawab soal lebih ditekankan pada tim yang belum aktif. e. Siswa diberi soal turnamen antar kelompok untuk tahap kedua. Teknik yang dilakukan dalam turnamen ini benar-benar harus memperhatikan keaktifan dan 11

12 ketrampilan prosesnya. Diharapkan pada turnamen ini lebih baik dan lebih aktif dari pada turnamen siklus 1. f. Diakhiri dengan tes akhir siklus 2. Pengamatan a. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati pada setiap kegiatan yang dilakukan siswa. Dimulai dari permasalahan yang muncul pada awal pelajaran hingga akhir pelajaran. Berikan penilaian lagi untuk masing-masing siswa tentang indikator keaktifan dan ketrampilan proses. b. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnamen tahap pertama dan kedua. Peneliti dan guru rekan sejawat membandingkan dengan pelaksanaan pada siklus 1 dan siklus 2. c. Peneliti dan guru rekan sejawat mengamati jalannya turnamen tahap kedua. Dilakukan evaluasi pada individu-individu yang mampu dan tidak mampu menyelesaikan masalahnya. Refleksi a. Secara kolaboratif peneliti dan guru rekan sejawat menganalisis hasil pengamatan. Selanjutnya membuat suatu refleksi, membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan siklus 2. b. Mendiskusikan hasil analisis berdasar indikator pengamatan, dan indikator soal turnamen. Kali ini ditekankan pada refleksi kegiatan dan ketrampilan untuk tiap individu. Apakah tiap individu sudah mulai terbiasa dengan turnamen, dan sudah mulai terlatih memecahkan masalah. 12

13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Siklus I Kegiatan dimulai dengan perencanaan dari membuat rencana pembelajaran untuk dirancang 12 jam pelajaran. Menyusun rancangan pembagian kelompok dan pembuatan Modul CD Interaktif pembelajaran. Pada pelaksanaan, diawali dengan pemberian tugas rumah untuk kelompok diambil dari CD Interaktif. Tugasnya merangkum kembali materi, membuat pertanyaan, dan menyelesaiakan soal latihan (semua hal di atas untuk materi baru yang belum diajarkan). Tugas direview pada tatap muka di kelas dengan menyerahkan ke 3 tugas di atas. Guru menampung semua permasalahan yang ada. Selanjutnya diberi soal latihan untuk diturnamenkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa mulanya siswa merasa protes dengan tugas yang diberikan, mereka merasa kesulitan mempelajari karena materinya belum pernah diajarkan. Akan tetapi memang hal itu yang diinginkan dalam penelitian ini. Siswa dituntut aktif mandiri sebelumnya, mereka bisa bertanya pada siapa saja sebelum bertanya pada guru pada saat tatap muka. Setelah dilakukan review materi mereka merasa lega untuk membahas bersama terhadap soal yang diberikan. Dilanjutkan dengan kompetisi mengerjakan soal. Hasil pengamatan untuk ke tiga variabel lihat tabel 1. Tabel 4.1. Diskripsi pengukuran variabel siklus 1 Jumlah Prosentase No. Variabel Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 1 Keaktifan siswa ,11 63,89 2 Ketrampilan Proses ,22 77,78 3 Prestasi Belajar ,78 72,22 Dilakukan refleksi, ternyata pada siklus 1 ini masih banyak siswa belum tuntas dan mengalami masalah. Pada variabel keaktifan ternyata masih cukup besar yang 13

14 belum mengalami ketuntasan 63,89%. Merupakan bilangan yang cukup tinggi untuk variabel keaktifan. Permasalahan terletak pada partisipasi mengawali pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Untuk menaikkan keaktifan ini akan dilakukan penyembuhan dengan lebih mendekatkan tugas pada anak dengan cara wawancara secara informal. Pada variabel ketrampilan proses juga masih banyak yang belum tuntas. Angka 22,22% merupakan angka yang cukup memprihatinkan. Dalam hal ini siswa pada siklus 1 ini masih saling belum percaya diri dan masih bingung mengikuti strategi yang dilaksanakan. Pada variabel hasil belajar menjadi rendah, hal ini sebagai dampak kurangnya keaktifan siswa dalam. Siswa masih banyak yang belum mengetahui sistem pembelajaran yang disosialisasikan. Ada 27,78 % saja yang mendapatkan skor tuntas. Merupakan tugas cukup serius untuk melaksanakan peningkatan skor variabel di siklus berikutnya. Dilihat dari skor rata-rata untuk ketiga variabel tersebut masih di bawah 70%. Jadi pada siklus berikutnya diupayakan diperbaiki cara belajar siswa. Dilakukan refleksi, siswa lebih diberi perhatian. Pada tugas, siswa diminta tetap mengerjakan walaupun masih banyak kesalahan, siswa dapat menulis pertanyaan sebanyak-banyaknya untuk dibahas dalam review tatap muka. Pada permainan turnamen siswa juga diberi kesempatan berani mengemukakan pendapat walau masih banyak kesalahan, yang penting siswa mau berpartisipasi. B. Siklus II Pada tahap perencanaan telah dilakukan perbaikan rencana pembelajaran berdasar hasil refleksi. Materi yang diberikan dirancang untuk 20 jam pelajaran. Pada tahap ini untuk pelaksanaannya lebih memperhatikan penyelesaian tugas terstruktur dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk latihan praktek Instalasi Sistem Operasi Windows dalam kelompoknya. Guru menampung semua permasalahan yang muncul terbaru. Selanjutnya dilaksanakan turnamen. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pada diri siswa nampak adanya perbaikan untuk ketiga variabel di atas. Mereka sudah bisa menangkap tugas yang harus dikerjakan, melakukan permainan turnamen. Disini siswa tetap dituntut aktif, bisa bekerja sama dengan baik. Pada kegiatan turnamen siswa nampak terkoordinasi lebih baik dari sebelumnya. Hasil pengamatan ke tiga variabel seperti tabel 2. 14

15 Tabel 4.2. Diskripsi pengukuran variabel siklus 2 Jumlah Prosentase No. Variabel Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas 1 Keaktifan siswa ,78 22,22 2 Ketrampilan Proses Prestasi Belajar ,56 19,44 Hasil tersebut menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Ke tiga variabel mencerminkan sudah melebihi skor tuntas. Dengan adanya perhatian lebih khusus terhadap tugas yaitu melalui intensifikasi dengan diskusi pada kelompok masingmasing di luar kelas memberi ekfektifitas baik dari segi waktu maupun dari segi peningkatan skor variabel. 15

16 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows diberikan untuk membekali siswa dalam menghadapi tuntutan dunia. Agar siswa menguasai konsep yang ada maka perlu adanya usaha bagaimana membelajarkan materi tersebut menjadi menyenangkan dan mudah untuk diajarkan. Melalui penelitian, kemudahan tersebut akan mampu diupayakan. Dengan menggunakan model TGT (Team Games Tournament) diharapkan antar siswa dapat melakukan sosialisasi saling membantu. Siswa dibagi dalam kelompok beranggotakan 6 orang. Dengan menerapkan strategi pembelajaran yang mengandalkan pemberian tugas terstruktur untuk materi yang belum diajarkan dapat menggugah siswa aktif mandiri. Kegiatan selanjutnya adalah pada tatap muka di kelas diawali dengan review materi. Untuk menguatkan penangkapan konsep dilakukan permainan turnamen. Hasil yang diperoleh pada siklus 1 hingga siklus 2 untuk masing-masing variabel menunjukkan adanya peningkatan. Jumlah siswa yang mencapai skor tuntas 75% untuk variabel keaktifan siswa dalam pembelajaran mengalami peningkatan berturutturut 36,11%, dan 77,78%; Jumlah siswa yang mencapai skor tuntas 70% untuk variabel pada variabel ketrampilan proses mengalami kenaikan masing-masing 22,22%, dan 75%. Pada variabel prestasi belajar, jumlah siswa yang mencapai tuntas 75% juga mengalami peningkatan masing-masing berturutan dari 27,78%, dan 80,56%. Hal ini menandakan bahwa penelitian ini berhasil sesuai dengan tujuan yang dicapai. B. Saran Guru dalam mengajarkan mata pelajaran Instalasi Sistem Operasi Windows selalu berusaha mencari variasi model belajar yang memberi keaktifan siswa, dan ketrampilan proses siswa. Dengan variasi model belajar niscaya hasil belajar siswapun juga akan mencapai ketuntasan. Siswa hendaknya harus aktif dalam proses pembelajaran. Dengan aktif mandiri akan diperoleh konsep yang benar-benar mendalam. Bagi penentu kebijakan hendaknya bersifat responsif, memberi fasilitas sarana dan prasarana yang cukup untuk membantu guru kreatif melakukan pembelajaran. 16

17 DAFTAR PUSTAKA Krismanto, AL Pembuatan Model Pembelajaran Menggunakan Komputer. Yogyakarta : PPPG Kimia. Rahadi, Aristo Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Ahmad Rohani. (1991) Pengelolaan pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2005). Wawasan pendidikan Bahasa Indonesia. Bahan pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi guru SMP Muh. Uzer Usman, (1992). Menjadi guru profesional. Bandung: Penerbit Remaja Rosdakarya PT Nana Sudjana, (1995). Dasar-dasar proses belajar mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. National Council of Teacher of Mathematics. (2000) Principles and standards for school mathematics. Reston: The National Council of Teacher of Mathematics, Inc. Oemar Hamalik. (2003). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta. P.T. Bumi Aksara. Rochiati Wiriaatmadja. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Thomas Gordon (1984) Guru yang efektif, cara untuk mengatasi kesulitan dalam kelas. (Terjemahan Mudjito) Jakarta: Rajawali (Diakses, 2013) (Diakses, 2013) (Diakses, 2013) (Diakses, 2013) 17

DENGAN METODE BERMAIN ULARTANGGA DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DENGAN METODE BERMAIN ULARTANGGA DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Jurnal Euclid, vol.3, No.2, p.491 DENGAN METODE BERMAIN ULARTANGGA DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Syafi i SMAN 1 Sumber, Jl.Sunan Malik Ibrahim 04 Sumber, kab. Cirebon pasya6267@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang mempelajari alam dengan segala isinya termasuk gejala-gejala alam yang ada. Ruang lingkup pembelajarannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia memegang peranan yang sangat penting di sekolah. Mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan Tinggi. Pada dasarnya

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIID SMP N 1 Kembaran Kabupaten Banyumas dengan jumlah siswa 32 yang terdiri dari 16 siswa lakilaki dan 16 siswa

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP

PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH : SUCI SEKARWATI NIM F15111030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI STATISTIKA DENGAN PENDEKATAN COOPERATIF LEARNING

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI STATISTIKA DENGAN PENDEKATAN COOPERATIF LEARNING PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI STATISTIKA DENGAN PENDEKATAN COOPERATIF LEARNING MELALUI TEKNIK GALLERY WALK DI KELAS XI TEI SMK NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Achmad Hasbi Ash Shiddiq. Program studi pendidikan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) tanggung jawab, kejujuran, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. KAJIAN TEORI 2.1.1. Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang utuh.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 4. 1.1. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan kelas, guru mengajar secara konvensional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi guru dengan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Dalam

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 54 UPAYA MENINGKATKAN KARAKTER POSITIF SISWA DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE KOOPERATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TRAVEL GAME DI SMP NEGERI 14 YOGYAKARTA Laela Sagita, M.Sc 1, Widi Asturi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Discovery Learning berbasis Adiwiyata Materi Aljabar

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Discovery Learning berbasis Adiwiyata Materi Aljabar PRISMA 1 (2018) https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ Meningkatkan Hasil Belajar Matematika dengan Metode Discovery Learning berbasis Adiwiyata Materi Aljabar Erina Siskawati MTs Negeri 1 Balikpapan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015

MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015 MAKALAH SIMPOSIUM GURU 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI.IA-3 SMA N 9 SEMARANG PADA PEMBELAJARAN KIMIA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA NUMBER CARD Oleh : Wiwik Indah Kusumaningrum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejak lahir manusia mulai melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengembangkan potensi yang ada pada dirinya. Belajar merupakan suatu

Lebih terperinci

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament

Kata Kunci: Aktivitas, Hasil Belajar Matematika, dan kooperatif tipe Teams Games Tournament UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS VIIB SMP PGRI KASIHAN Exa Jati Purwani Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Operasi Hitung Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD di Kelas V MI Wali Songo Sidondo Indri Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia memiliki banyak permasalahan yang hingga kini belum terselesaikan dengan baik. Masalah-masalah itu antara lain adalah biaya pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI PENERAPAN METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 01 GIRIWONDO JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN

Lebih terperinci

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SAVI PADA PESERTA DIDIK KELAS IX B SMP NEGERI 1 RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jarianto SMP Negeri 01

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa SMA, khususnya jurusan IPA. Mata pelajaran ini perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BESAR TERHADAP KERJASAMA SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun. Dalam kedudukannya pada kerangka pembangunan nasional, pendidikan bersifat

Lebih terperinci

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA SISWA KELAS IX-A DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BERBANTUKAN MEDIA REALIA SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Muhamad Mahmud Surel : muhamadmahmud28@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan proses interaksi yang terjadi antara guru dengan peserta didik agar peserta didik mendapatkan pengalaman belajar dari kegiatan tersebut. Menurut

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA Widyo Pramono Universitas Negeri Surabaya widyo@rocketmail.com

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Charlina Ribut Dwi Anggraini

Charlina Ribut Dwi Anggraini METODE PEMBELAJARAN TGT MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI BEDIWETAN KECAMATAN BUNGKAL KABUPATEN PONOROGO Charlina

Lebih terperinci

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek

Oleh: Maelah SMP Negeri 1 Pogalan Kabupaten Trenggalek JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME, NO., DESEMBER 0 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI MUATAN LISTRIK MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF SISWA KELAS IX-A SMP NEGERI POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bagian dari kunci pokok keberhasilan kemajuan suatu bangsa, oleh karenanya setiap bangsa pasti menginginkan adanya perkembangan dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII F DI SMP NEGERI I BULU SUKOHARJO

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai pengalaman belajar. Kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam seluruh proses pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha untuk mempersiapkan ataupun memperbaiki kualitas manusia agar mampu menghadapi tantangan hidup yang terjadi sesuai dengan perubahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan 34 BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan bentuk kajian reflektif yang dilakukan peneliti untuk tujuan perbaikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING. Sulama Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PERMAINAN LEMPAR TURBO MELALUI PENERAPAN METODE PRAKTEK TERBIMBING

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN METODE THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI PABELAN 01 KARTASURA SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA N 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Martha Lorinda marthalorinda@gmail.com Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia sepanjang hidupnya. Tanpa adanya pendidikan manusia akan sulit berkembang bahkan akan terbelakang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang produktif, yang langsung dapat bekerja di bidangnya setelah

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang

Tri Muah ABSTRAK. SMP Negeri 2 Tuntang Kabupaten Semarang Satya Widya, Vol. 32, No.2. Desember 2016: 138-143 PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH BAGI SISWA KELAS VIIIG SMP NEGERI 2 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS Ermayanti ermayanti@unsri.ac.id Abstrak. Telah dilakukan Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu unsur penting pembangunan bangsa. Semakin bagus kualitas pendidikan, semakin cepat pelaksanaan pembangunan. Dewasa ini pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA TTS (TEKA TEKI SILANG) UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SURAKARTA Skripsi Oleh: TITIK DWI

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT Yusnidar Polem SMP Negeri 5 Gunungsitoli, kota Gunungsitoli Abstract: This research was conducted in SMP Negeri 5 Gunungsitoli.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK

PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK PENINGKATAN KUALITAS PROSES DAN HASIL PEMBELAJARAN KIMIA SEKOLAH I MELALUI PENERAPAN JURNAL AKADEMIK Elvinawati Prodi Pendidikan Kimia, JPMIPA FKIP UNIB Email : elvinawati_chemist@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. Kemampuan tersebut diperlukan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK

PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN SDN SUKARESMI ABSTRAK PENGGUNAAN PUZZLES PICTURE GAME PADA MATERI AJAR FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA UDIN ZAENUDIN 19680117 199203 1 007 SDN SUKARESMI ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masih rendahnya minat dan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia berlandaskan pada ideologi bangsa yaitu Pancasila dan landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pendidikan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Dinamika Vol. 3, No. 1, Juli 2012 ISSN 0854-2172 OPTIMALISASI HASIL BELAJAR IPA TENTANG SISTEM GERAK PADA MANUSIA MELALUI METODE DISKUSI DENGAN TEHNIK PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA Maria Ulfah SMP Negeri 2

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh.

NASKAH PUBLIKASI. Skripsi Pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh. NASKAH PUBLIKASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TURNAMENTS ( TGT ) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 02 JATIHARJO KABUPATEN KARANGANYAR

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 5 KARANGRAYUNG KECAMATAN KARANGRAYUNG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif memungkinkan siswa dapat belajar lebih santai

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika melalui pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA TEKA-TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI MATERI EKOSISTEM PADA SISWA KELAS VII B SMP AL ISLAM NGEMPLAK

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Journal of Mechanical Engineering Education, Vol.1, No.2, Desember 2014 323 MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK Wisnu D. Yudianto 1, Kamin Sumardi 2, Ega

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA KELAS VIIC SEMESTER 2 SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, kaena dengan pendidikan manusia dapat hidup sesuai dengan tujuan dan fungsinya.

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA FLASH DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 SURAKARTA Skripsi Oleh : Yenny Anjar Jayadi K4304057

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam membina kehidupan bermasyarakat menuju masa depan yang lebih baik. Pendidikan adalah usaha yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Berdasarkan hasil observasi di SD Negeri Jogosuran 68 Kecamatan Pasarkliwon Surakarta khususnya di kelas 5 pada mata pelajaran

Lebih terperinci

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Surakarta, Indonesia ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 2 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Lebih terperinci

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel :

Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONSTRASI IRAMA PADA BIDANG STUDI SENI MUSIK DI KELAS VIII-2 SMP NEGERI 4 MEDAN Alamson Silalahi Guru SMP Negeri 4 Medan Surel

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. X, No. 1, Tahun 2012 Yolanda Dian Nur Megawati & Annisa Ratna Sari Halaman MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA TAHUN AJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang

BAB I. pola pikir siswa tidak dapat maju dan berkembang. pelajaran, sarana prasarana yang menunjang, situasi dan kondisi belajar yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kurang aktifnya siswa dalam proses KBM, dipengaruhi banyak faktor, salah satunya strategi pembelajaran yang kurang menarik bagi siswa. Siswa yang cenderung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SISWA KELAS IV SD NEGERI BLANGU 2 GESI SRAGEN TAHUN 2012/ 2013 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65 JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan

Lebih terperinci

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta

Wenni Hastuti Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS VIIID SMP N 1 NGLUWAR MAGELANG Wenni Hastuti Universitas PGRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang memegang peran signifikan untuk mengembangkan kebudayaan adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. taraf pemikiran yang tinggi dan telah melaksanakan pembangunan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadipribadi manusia yang berkualitas. Masyarakat

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kemmis, sebagaimana dikutip oleh Wina Sanjaya menyebutkan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang

BAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan 8 II. TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Makna Belajar Belajar merupakan proses perkembangan yang dialami oleh siswa menuju kearah yang lebih baik. Menurut Hamalik (2004:37) belajar merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia. mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahkluk belajar (learning human). Sejak lahir manusia mulai belajar mengenal lingkungannya, memahami dirinya sendiri, dan mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RIRIN HARYANI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 39 4.1 Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian meliputi hasil belajar siswa, hasil observasi aktivitas guru, dan hasil observasi aktivitas siswa dari siklus I, II, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK

Lebih terperinci

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan sekarang ini sangat pesat. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat ilmu pengetahuan yang berkembang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan III. METODE PEELITIA A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT Oleh: Aloisius L. Son dan Demetriana Tanines Universitas Timor, Nusa Tenggara

Lebih terperinci