TUTOR GUIDE BASIC MEDICAL SCIENCE 1 (BMS1) KASUS 3

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUTOR GUIDE BASIC MEDICAL SCIENCE 1 (BMS1) KASUS 3"

Transkripsi

1 TUTOR GUIDE BASIC MEDICAL SCIENCE 1 (BMS1) KASUS 3 TIM BLOK BMS 1 Dr.drg.Sri Tjahajawati,MKes., Dr.drg.Marry S.Mariam,MS. drg.nani Murniati,MKes., Dr.Winny Yohana,drg.SpKGA., drg.moch.rodian,mkes. drg.ervin Rizali.,MKes., drg.tadeus Arufan Yasrin,MM. Drg.Rosiliwati Wihardja,MDSc, drg. Kartika Indah Sari, MKes. Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung

2 Kasus 3 Seorang ibu membawa anaknya yang berumur 12 tahun bernama Rendi ke RSGMP FKG Unpad karena mulut terasa kering dan sukar menelan. Dari anamnesa diperoleh keterangan bahwa anak sering mengeluh sesak nafas ketika udara dingin. Pertanyaan: 1. Masalah apa yang dialami oleh pasien? 2. Sebutkan sistem organ yang terlibat dalam kelainan tersebut. 3. Buatlah learning issues dari kasus ini baik secara makroskopis, mikroskopis maupun fungsi dari sistem organ yang terlibat pada kasus ini. 2

3 Kasus 3 Catatan untuk tutor: Identitas pasien: Rendi, 12 tahun Keluhan pasien: mulut kering dan sukar menelan. Riwayat penyakit: sering mengalami sesak nafas karena udara dingin. Pemeriksaan klinis: mulut kering (dry mouth) Hipotesis: sesak nafas ((gangguan sistem pernafasan) Mekanisme: Udara dingin, sukar bernafas, bernafas melalui mulut, mulut kering dan sukar menelan (gangguan pada system pernafasan). Mulut kering+ sukar menelan Bernafas melalui mulut Sukar bernafas ( gangguan system pernafasan) Udara dingin ( Alergi dingin) Learning issue: Anatomi: Mengarahkan agar mahasiswa menjelaskan anatomi faring, laring, trakea, bronchus dan paru Kuliah: spasium retrofaringeale, spasium parafaringeale, mediastinum (drg.nani Murniati,MKes.) Histologi: Menjelaskan struktur mikroskopis system pernafasan dan histogenesis jaringan paru. Kuliah: sistem pernafasan (Dr.Marry,SM,drg,MKes) Fisiologi: 1.Menjelaskan proses kerja pernafasan inspirasi dan ekspirasi 2.Menjelaskan tekanan partial dalam atmosfir (%) 3.Menjelaskan volume cadangan ekspirasi, volume cadangan inspirasi, kapasitas vital, kapasitas paru total, volume residu dan penggabungannya 3.Menjelaskan refleks batuk dan bersin pada sistem pernafasan Kuliah: Menjelaskan refleks batuk dan bersin pada sistem pernafasan. 3

4 Menyebutkan kelainan-kelainan pada sistem pernafasan, seperti hiperkapnia, atelektasis, asmabronkiale, pneumonia dan dispnea. Praktikum: Anatomi: laryng, faring dan paru-paru (Tim) Histologi: struktur mikroskopis sistem pernafasan ( Dr.Marry,SM,drg,MKes) Fisiologi: Cardio Pulmonary Recusitation/CPR (Tim) 4

5 Anatomi SISTEM PERNAFASAN Hidung Merupakan jalan masuknya udara kedalam paru-paru dalam proses pernafasan. Bentuk luar hidung bervariasi dalam bentuk dan ukuran karena adanya perbedaan dengan tulang-tulang rawan hidung. Punggung hidung mulai dari akar pada wajah sampai ujung hidung. Pada permukaan inferior terdapat lubang yang disebut nares anterior yang dipisahkan oleh septum nasi yang berupa tulang dan tulang rawan. Septum nasi membagi cavum nasi menjadi bagian kiri dan kanan. Septum nasi terdiri : - Lamina perpendicularis ossis ethmoidalis - Vomer - Cartilago septinasi Gambar 1 5

6 Bagian-bagian hidung berupa tulang : - Kedua os nasale - Proc frontalis maxillae - Pars nasalis ossis frontalis Bagian-bagian hidung berupa rawan : - 2 cartilagines nasi lateralis - 2 cartilagines alares - 1 cartilagines septi nasi Gambar 2 Gambar 3 6

7 Gambar 4 Cavitas Nasi Batas-batass : Atap - Berbentuk lengkung dan sempit kecuali di sebelah posterior - Frontalnasal - Ethmoidal - Sfenoidal Dasar - Proc palatinus maxillae - Lamina horizontalis ossis palatine - Lebih luas dari atap Medial - Septum nasi Lateral - Concha nasalis superior, medialis, inferior Ketiga concha nasalis membagi cavum nasi menjadi : - Meatus nasalis superior - Meatus nasalis medianus - Meatus nasalis inferior - Hiatus semi lunaris - Meatus nasalis superior merupakan lorong yang sempit terbentuk antar choncha nasalis superior dan medialis, tempat muara sinus ethmoidalis superior melalui satu atau lebih lubang. - Meatus nasalis medius berhubungan dengan infudibulum yang merupakan jalan pengantar kedalam sinus frontalis. - Ductus frontonasalis merupakan saluran penghubung antara sinus frontalis dan infudulum. 7

8 - Meatus nasalis inferior merupakan tempat muara dari ductus nasolacrimalis. Disekitar hidung terdapat rongga yang disebut sinus paranasal, terdiri : - Sinus frontalis - Sinus ethmoidalis - Sinus sphenoidalis - Sinus maxillaris Yang berisi udara dengan fungsi untuk resonansi suara dan keseimbangan. Gambar 5 Gambar 6 Larynx - Larynx Bagian cranial dari batang tenggorokan terletak anterior leher setinggi Vc 3 C 6 - Batas-batas larynx Cranial. aditus laryngis Caudal. Pinggir Caudal Cartilago cricoidea 8

9 - Larynx dibentuk oleh Epiglotis Cartilago Thyroidea Cartilago Cricoidea 2 buah cartilago aryteanoidea - Kelima tulang rawan berhubungan melalui : Sendi Ligamenta Otot-otot Gambar 7 9

10 Gambar 8 Gambar 9 10

11 Gambar 10 Gambar 11 11

12 Gambar 12 Gambar 13 12

13 Gambar 14 Cavum Laryngis Batas-batas - Cranial aditus laryngis - Caudal bidang yang melalui caudal dari cartilage cricoidea - Ventral : - Permukaan dorsal epiglottis - Tuberculum epiglotis - Ligamentum thyreoepigloticum - Sudut antara kedua belahan lamina thyreoidea - Ligamentum cricothyreodea - Arcus cartilago cricoidea - Lateral : - Membrana quadrangularis - Cartilago aryteanoidea - Canus elasticus - Arcus cartilago cricoidea - Dorsal : - M. Arytaenoideus transversus - Lamina cartilage cricoidea 13

14 Cavum larynges dibagi menjadi : - Vestibula laryngis - Ventrikel laryngis - Ruangan infraglotik Pada cavum laryngis terdapat sepasang plica vocalis dan plica ventricularis yang memanjang dalam arah antero posterior akibat adanya ligamentum vocale dan ligamentum ventriculare. Bidang antara plica vocalis kiri dan kanan disebut rima glotiois sedang antara plica ventricularis kiri dan kanan disebut rima vestibuli. Ke arah caudal akan berhubungan dengan trachea. - Vascularisasi larynx o A. Laryngica superior o A. Laryngica inferior - Innervasi Berasal dari N vagus melalui ` N. Laryngeus int. (Sensoris & Motoris) o N. Laryngeus superior N. Laryngeus Ext. (Motoris) o N. Laryngeus Reccurent Sensoris (membrane mucosa larynx inferior) Motoris (semua otot larynx kecuali M. Cricothyroidea) 14

15 Gambar 15 Gambar 16 15

16 Pharynx - Terletak antara cavum nasi dan cavum oris dibelakang larynx - Mulai dari basis cranii sampai oesephagus - Batas-batas Superior : Basis cranii Anterior : - Cavum nasi - Cavum oris Posterior : - V. Cervicalis Caudal : - Oesephagus - Dinding pharynx terdapat 4 lapis o Selaput lender o Membrana fibrosa o Lamina muscularis o Jaringan areolar - Selaput lender Selaput lender diisi oleh jaringan lymphoid yang membentuk suatu lingkaran yang disebut ring of waldeyer, terdiri : o Tonsila lingualis terletak sebelah ventral o Tonsila palatine terletak sebelah lateral o Tonsila pharyngica (gerlach) terletak disebelah cranial dan dorsal. - Membrana fibrosa Disebelah cranial membrana fibrosa melekat pada proc pterygoideus berjalan kearah lateral pada os temporale dan akhirnya melekat pada os occipitale. - Lamina Muscularis Terdiri dari : o Otot-otot melingkar o Otot-otot memanjang - Otot-oto Melingkar a. M. Constrictor Pharyngis superior o M. Pterigopharyngicus o M. Buccopharyngicus o M. Mylopharyngicus o M. Glossopharyngicus 16

17 b. M. Constrictor Pharyngis medius o M. Chondropharyngicus o M. Cerotopharyngicus c. M. Contrictor Pharyngis inferior o M. Thyreopharyngicus o Cricopharyngicus - Otot-otot Memanjang : a. M. Stylopharyngicus b. M. Palatopharyngicus - Jaringan Areolar Merupakan lapisan luar pharynx 17

18 Gambar 17 Gambar 18 Pharynx Dibagi : - Nasopharynx - Oropharynx - Laryngopharynx - Nasopharynx Terletak diatas palatum molle dan merupakan lanjutan dari cavum nasi kearah belakang. Nasopharyng berhubungan dengan hidung melalui choane. Tonsila pharyngica terletak pada membrana mucosa atap dan dinding posterior nasopharynx. 18

19 - Oropharynx Merupakan kelanjutan dari cavum oris melalui ishmus faucium. terdapat tonsila palatina yang terletak pada lengkung palatum. Oropharynx mempunyai batas-batas : o Superior - Palatum molle o Inferior - Radix linguae o Lateral - Arcus palatoglossus - Arcus palate pharyngicus Pada oropharynx - Laryngo pharynx Terletak posterior dari larynx mulai dari tepi atas epiglotis sampai tepi bawah certilago cricoidea, didaerah ini menyempit untuk beralih kedalam oesephagus laryngopharynx berhubungan dengan larynx melalui aditus laryngis. Gambar : Nso Oro Laryngo Parinx 19

20 Gambar 19 Aditus Laryngis dibatasi oleh : - Ujung cranial epiglotis - Plica aryepiglotica sinistra dan dextra - Tubercula cuneiformi (wrisbedgi) - Tubercula corniculata (santorini) - Incisura interarytaenoidea Vascularisasi Pharinx diurus - A. Pharyngica Ascendens (cabang A. carotis ext) - A. Pharyngica Suprema (cabang A. Maxillaris) Persarafan : - Pharynx diurus oleh : Plexus pharyngigus dibentuk oleh serabut-serabut truncus pharyngicus - N. Glosso pharyngicus (N IX) - N. Vagus (N x) 20

21 Gambar 20 Paru-paru Paru-paru merupakan organ utama dalam sistem pernafasan. Berbentuk kerucut, berongga dan kenyal. Paru-paru terletak di lateral cavitas thoraxis dan dilapisi oleh kantong yang terdiri dari 2 lapisan serosa yaitu pleura parietalis yang melapisi dinding, thorax dan pleura visceralis yang melapisi paru-paru antara kedua lembar pleura terdapat suatu ruangan yang disebut cavitas pleuralis yang berisi selapis kapiler cairan pleura serosa sebagai pelumas untuk memudahkan pergeseran leumbar pleura pada proses pernafasan. Fissura horizontalis dan oblique membagi paru-paru kanan menjadi 3 lobus dan fissura oblique membagi paru-paru menjadi 2 lobus. Paru-paru kanan terdiri dari lobus superior, lobus medial dan inferior sedang paru-paru kiri terdiri lobus superior dan inferior. Tiap-tiap paru-paru mempunyai bagian-bagian yaitu apex, 3 facies (facies costalis, mediastinalis, diafragmatica) dan 3 margo (margo anterior, inferior, posterior). 21

22 Gambar 21 Gambar 22 22

23 Histologi Respiratory System A. Components and Basic Functions of Respiratory System - There is 3 major part : 1. Ventilating mechanism : Includes : - diaphragm - rib cage - intercostal muscle - abdominal muscles - elastic connective tissue in the lungs 2. Conducting partion : It includes :- nasal cavity - nasopharynx - larynx - trachea - bronchi - bronchioles - terminal bronchioles 3. Respiratory portion - It includes : - Respiratory bronchioles - Alveolar ducts - Atria - Alveolar sac Respiratory Movement During inhalation diameter, resulting in pulmonary expansion y portion enlarges, mainly as a result of expansion of the alveolar ducts, the alveoli enlarge only slightly. Elastic fibers of the pulmonary parenchyma are stretched this expansion. Retraction of the lungs is passive during exhalation as a result of muscle relaxation and the action of elastic fibers, which had been under tension. 23

24 24

25 B.Wall Structure : 1. Respiratory epithelium a. General features : - Ciliated pseudo stratified columnar - Goblet cells b.epithelial cell types : - Ciliated columnar cells - Mucous goblet - Brush cells - Basal cells (olfactory epith) - Small granul cells 2. Lamina propria - Loose connective tissue - Mucous glands ( upper tract ) 25

26 3. Smooth muscle - Trachea - In the bronchi : smooth muscle cells encircle the walls - The muscle layer gradually decrease until it disappears at the level of the alveolar ducts The majority of cells composing the ciliated pseudostratified columnar epithelium are of three types: The ciliated cells are columnar epithelial cells with specialized ciliary modifications. Goblet cells, so named because they are shaped like a wine goblet, are columnar epithelial cells that contain membrane-bound mucous granules and secrete mucus which helps maintain epithelial moisture and traps particulate material and pathogens moving through the airway. The basal cells are small, nearly cuboidal cells thought to have some ability to differentiate into other cells types found within the epithelium. For example, these basal cells respond to injury of the airway epithelium, migrating to cover a site denuded of differentiated epithelial cells, and subsequently differentiating to restore a healthy epithelial cell layer. To prevent the destruction of the respiratory epithelium in these areas it changes to stratified squamous epithelium which is better suited to the constant sloughing and abrasion. The squamous layer of the oropharynx is continuous with the esophagus. Nasal Fossae Within the skull lie two cavernous chambers separated by the osseous nasal septum. Extending from each lateral wall are three bony shelflike projections known as conchae. Only the middle and inferior conchae are covered with respiratory epithelium. The superior conchae are covered with a specialized olfactory epithelium. Within the lamina propria of the conchae are large venous plexuses known as swell bodies. Every min, the swell bodies on one side of the flow of air. During this time, most of the air is directed through the other nasal fossa. These periodic intervals of occlusion reduce airflow, allowing the respiratory epithelium to recover from desiccation. Smell (Olfactory) The olfactory chemoreceptors are located in the olfactory epithelium, a specialized area of the mucous membrane in the superior conchae, located in the roof of the nasal cavity. In humans, it is about 10cm2 in area. It is a pseudostratified epithelium composed of three types of cells. The supporting cells have broad, cylindrical apexes and narrower bases. Well-developed junctional complexes bind the supporting cells to the adjacent olfactory cells. The supporting cells contain a light yellow pigment that is responsible for the color of the olfactory mucosa. 26

27 The basal cells are small; they are spherical or cone shaped and form a single layer at the base of the epithelium. Between the basal cells and the supporting cells are the olfactory cells-bipolar neurons distinguished from the supporting cells by the position of their nuclei, which arise six to eight cilia. These cilia are very long and nonmotile, and respond to odoriferous substance by generating a receptor potential. The cilia increase the receptor surface considerably. The afferent axons of these bipolar neurons unite in small bundles directed toward the brain, where they synapse with neurons of the brain olfactory lobe. The lamina propria of the olfactory epithelium processes the glands of Bowman. Their secretion produces a fluid environment around the olfactory cilia that may clear the cilia,facilitating the access of new substances. Paranasal Sinuses The paranasal sinuses are closed cavities in the frontal, maxillary, ethmoid, and sphenoid bones. They are lined with a thinner respiratory epithelium that contains few goblet cells. The lamina propria contains only a few small glands and is continuous with the underlying periosteum. The paranasal sinuses communicate with the nasal cavity through small openings. The mucus produced in these cavities drains into the nasal passages as a result of the activity of its ciliated epithelial cells. 27

28 NASAL CAVITY The nasal cavity consists of 2 structures : 1. The external vestibule 2. The internal nasal fossae PARANASAL SINUSES The paranasal sinuses are blind cavities in : - frontal - maxillary - ethmoid - sphenoid bones NASOPHARYNX The upper part of the pharynx LARYNX A. Epiglottis B. Laryngeal Cartilages C. Vocal apparatus TRACHEA - Respiratory epithelium - Lamina propria : - mixed seromucous glands 28

29 - Presence of C - shape cartilage rings - Smooth muscle bundles : trachealis muscle 29

30 30

31 BRONCHIAL TREE A. Primary Bronchi B. Secondary Bronchi C. Tertiary Bronchi D. Bronchioles E. Terminal Bronchioles F. Respiratory Bronchioles G. Alveolar Ducts H. Alveolar Sac 31

32 ALVEOLI 1. Inter alveolar Septa a. Blood - air - barrier - The film of pulmonary surfactant on the alveolar surface - The cytoplasm of the squamous epithelial ( type I alveolar ) cells - The fuse basal lamina sandwiched between the type I alveolar and capillary endothelial - The cytoplasm of the squamous endothelial cells lining the interstitial capillaries 32

33 33

34 2. Alveolar Cell Types : a. Type I Cells - these are squamous epithelial cells that make up 97 % the alveolar surfaces b. Type II cells - Cover the remaining 3 % of the alveolar surface c. Alveolar Macrophages - Known also as dust cells 34

35 35

36 36

37 Three-dimensional schematic diagram of pulmonary alveoli showing the interalveolar septum and its structure. Observe the capillaries, connective tissue, and macrophages. These can also be seen in or passing into the alveolar lumens. Alveolar pores are numerous. Type II cells are identified by their abundant apical microvilli. The alveoli are lined by a continuous epithelial layer of Type I cells. 37

38 PULMONARY CIRCULATION 1. Functional Circulation a. Pulmonary arteries b. Pulmonary veins 2. Systemic Circulation (nutrient vessel) a. Bronchial arteries b. Bronchial veins Functional Vessels Pulmonary arteries has thin wall as a result of the low pressures encountered in the pulmonary circuit. Within the lung, pulmonary artery branches, accompanying the bronchial tree. Its branches surrounded by adventitia of the bronchi and bronchioles. At the level of the alveolar duct, the branches of this artery form a capillary network in the internalveolar septum and in close contact with the alveolar epithelium. Venules that originate in the capillary network are found singly in the parenchyma which are supported by a thin covering of connective tissue and enter the interlobular septum. After the veins leave a lobule, they follow the bronchial tree toward the hilum. Nutrient Vessels It follow the bronchial tree and distribute blood to most of the lung up to the respiratory bronchioles, at which point they anastomose with small branches of the pulmonary artery. 38

39 Pulmonary Lymphatic Vessel It follows the bronchi and the pulmonary vessels and they are also found in the interlobular septum which all drain into lymph nodes in the region of the hilum. Superficial network includes the lymphatic vessels in the visceral pleura which drain toward the hilum. interlobular septum. Lymphatic vessels are not found in the terminal portions of the bronchial tree or beyond the alveolar ducts. Nerves Both parasympathetic and sympathetic efferent fibers innervate the lungs. General visceral afferent fibers carrying poorly localized pain sensations are also present. Most of the nerves are found in the connective tissues surrounding the larger airways. Pleura Is the serous membrane covering the lung Double-layered serous membrane Both membrane are composed of mesothelial cells resting on a fine connective tissue layer that contains collagen and elastic fibers. Between the parietal and visceral layers is a small space, the pleural cavity which entirely lined with squamous mesothelial cells. 39

40 Under normal conditions, this pleural cavity contains only a film of liquid that acts as a lubricant, facilitating the smooth sliding of one surface over the other during respiratory movements. or air. Walls of the pleural cavity are quite permeable to water and other substances. The fluid is derived from the blood plasma by exudation. 40

41 Defense Mechanisms Respiratory system has an exceptionally large area that is exposed to both blood-borne microorganism and the external environment. Because it is constantly very susceptible to the invasion of air-borne infective and irritating noninfective agents, the respiratory system has an array of defense mechanisms. -10 µm are trapped by the mucus-coated ciliated epithelium lar macrophages. 41

42 10. Fisiologi Sistem Pernafasan 10.1 Pendahuluan Pernapasan adalah keluar masuknya udara dari dan ke dalam paru disertai pergerakan dada. Definisi ini merupakan external respiration dan proses mekanik pernapasan. Proses dalam sel secara kimia terjadi pemasukan O2 dan Pengeluaran CO2. Definisi ini merupakan internal respiration/ tissue respiration Maksud dan Tujuan Mahasiswa harus mengetahui dan mempunyai kompetensi dalam : 1. Menjelaskan arti pernafasan. 2. Menjelaskan gerakan respirasi yaitu inspirasi dan ekspirasi. 3. Menjelaskan hambatan udara dalam saluran pernafasan. 4. Menguraikan fungsi paru-paru dalam pernafasan. 5. Menjelaskan volume paru, kapasitas paru, pengukuran dan nilai normal paru. 6. Menjelaskan transpor O² dan CO² dalam paru-paru, jantung dan pembuluh darah. 7. Menguraikan pusat pernafasan dan pengaturannya. 8. Menjelaskan gangguan pada saluran pernafasan. 9. Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pernafasan buatan Kegiatan Respirasi / pernafasan meliputi : 1. Pengambilan Nafas/udara. 2. Sistem Respirasi/pernafasan. 3. Transport Gas. 4. Mekanik Pernafasan. 5. Pusat Respirasi/Pengontrolan Respirasi. 6. Perlindungan Paru-paru. 42

43 Gambar 10.1 Organ Pernafasan ( Sumber : Tortora, G.J; Derrickson, B.H Principles of Anatomy and Physiology ) Pengambilan Nafas/Udara Udara keluar masuk paru - paru 20x/menit atau 500 ml udara. Udara yang masuk ke dalam paru paru terdiri atas 79% Nitrogen, 21% Oksigen, sedikit Karbondioksida 0.04%, dan gas lain seperti Argon 0,92%. Udara yang kita hisap mengandung air, partikel seperti debu, pollen, spores, jelaga, mineral, bbrp. gas, polutan padat dan liquid. Udara berupa gas dan tidak berbentuk. Udara masuk ke dalam tubuh melalui nostril ( lubang hidung ) rongga hidung nares internal faring laring trakea bronkhi bronkhiolus alveolus dalam paru paru. 43

44 Sistem Pernafasan Mengapa manusia mempunyai sistem pernafasan? Dimaksudkan untuk metabolisme dalam menghasilkan energi. Oksigen memasuki sel secara difusi melalui kulit, otot, tulang sampai seluruh sel tubuh yang memerlukan. Oksigen harus ditransport oleh sel darah, kemudian sel darah ini juga membawa sisa produksi pernafasan ( CO2 dan H2O ) keluar dari sel. Paru paru merupakan bagian yang memindahkan proses pernafasan ini dari O2 CO2. 1. Rongga Hidung /Nasal Cavity Nostril ( eksternal nares ) dilindungi rambut/bulu sehingga partikel besar benda asing keluar/tersaring dan melindungi rongga hidung dari serangga. Rongga hidung terbagi dua oleh septum nasal yang berupa tulang cartilago serta tidak selalu simetris tempatnya. Tempat yang tidak semetris dapat menyebabkan deviasi septum. Inferior rongga nasal terletak conchae yeng terbentuk dari tulang ethmoid. Conchae berfungsi untuk mengalirkan udara, menghangatkan dan melembabkan. Di dalam nasal cavity terdapat silia dan mukus. Dari conchae udara masuk ke nasofaring kemudian ke nares internal yang terletak di belakang faring. 2. Sinus Paranasal Tulang bayi di daerah muka padat. Pertumbuhan tulang menimbulkan gabungan sehingga terbentuk sinus paranasal. Sinus paranasal berkembang sampai usia 20 tahun. Sinus lebar dengan kapasitas ml. Sinus dilapisi membran mukosa, sinus paranasal bergabung dengan nasal cavity melalui saluran sinus meatus. Inflamasi sinus disebut sinusitis. Fungsi penting masih belum diketahui dengan jelas. 3. Faring dan Laring Faring atau kerongkongan terbagi 3 bagian : nasofaring, orofaring, laringofaring. Nasofaring barjalan di samping nares internal dan nasal cavity di atas palatum lunak. Mangandung tonsil faringeal yang disebut adenoid bila membesar. Saluran auditory atau eustachius telinga berhubungan dengan nasofaring sehingga sering infeksi saluran pernafasan bagian atas menyebabkan kelainan pada telinga. Orofaring mengandung tonsil palatina dan lingual. Laringofaring terletak paling inferior berhubungan dengan laring dan esofagus. Udara dari rongga hidung posterior internal nares nasofaring orofaring laringofaring berhubungan dengan glottis (lokasi pada laring diantara vocal cod). Laring ( Adam s apple ) terletak di trakea bagian atas. Berfungsi : 44

45 1) Epiglottis melindungi bila kita menelan makanan yang menutup glottis secara otomatis. 2) Melindungi trakea dari invasi, menjaga aliran udara masuk/keluar seperti dalam keadaaan muntah, BAB, angkat besi. 3) Memprodukasi suara fonasi. Laring tersusun atas struktur komplek sejumlah kartilago yang bergabung melalui synovial joint. 4. Cabang Trakhea dan Bronkhial Trakea merupakan saluran lunak jaringan konektif seperti gabungan cincin yang terbuat dari tulang cartilago. Cincin berbentuk huruf C arahnya di bagian posterior. Trakhea bercabang menjadi 2 bronkhi dengan struktur seperti trakhea bronkhiolus. Bronkhi dialiri darah melalui arteri bronkhial dan vena bronkhial. Sistem trakea bronkhial melindungi paru dari dehidrasi dan invasi partikel termasuk mikroorganisme. 5. Paru Terdapat 2 buah di kiri dan kanan. Memberi aliran udara ke bronkhus internal. Tiap paru paru dilindungi oleh pleura pulmonal. Rongga antara pleura disebut rongga pleura. Terminal Respiratory unit : udara dibawa dan berakhir di terminal bronkhiale bercabang ke respiratory bronkhiolus terminal bronkhiolus. Diameter respirasi bronkhiolus selebar pinsil. Didalamnya terdiri atas alveoli. Alveoli : banyak alveolus yang terdiri dari epitelium lunak dan serabut elastik untuk membuka dan mengembang serta menutup selama pernafasan. Sistem kapiler dinding alveolar sangat luas dibanding membran sel lain dalam tubuh. Alveoli selalu mengandung jaringan makofag dan sel sangat besar yang berfungsi untuk mengeluakan surfaktan. Karena tidak mempunyai mukus dan silia, setiap partikel yang masuk ke alveoli dikeluarkan oleh makrofag. Alveoli berhubungan dengan lainnya melalui pori yang disebut pori Kohn. Pori meningkat jumlahnya sesuai dengan usia, kemungkinan untuk mencegah infeksi pulmonal. Sistem peredaran darah yang masuk paru paru mempunyai banyak jalan untuk mengambil sel darah merah dari/ke alveolus Transport Gas Bagaimana O² dibawa dari paru ke jaringan tubuh dan bagaimana CO² diambil dari jaringan ke paru paru. 45

46 1. Tekanan Partial Menurut hukum Dalton mengenai tekanan partial adalah gabungan tekanan total dari gabungan jumlah tekanan masing masing gas itu. Tekanan atmosfer permukaan laut = 760 mm Hg. Bila atmosfer terdiri dari 21% O² 0,21 x 760 = 160 mmhg. Jadi 160 mm Hg adalah tekanan partial dari O². Tekanan partial N2 = 79% x 760 = 600 mmhg. Tekanan partial CO²adalah = 0,04% x 760 = 0,3 mmhg. Udara yang berada dalam keadaan seimbang dengan air adalah jenuh dengan uap air tekanan partialnya sedikit lebih rendah. Udara inspirasi dijenuhkan pada saat mencapai paru paru. P H2O pada suhu tubuh ( 37 C ) adalah 47 mm Hg. Gas berdifusi dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. O² bergerak dari udara saluran pernafasan darah cairan jaringan sel. CO² bergerak dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Setelah paru-paru berventilasi maka O² dalam alveoli diangkut ke dalam kapiler pulmonary dan CO² dari darah kapiler pulmonary diangkut dalam arah berlawanan. O² berdifusi dari alveoli ke kapiler pulmonary. CO² berdifusi dari darah ke alveoli. 46

47 Gambar 10.2 Pertukaran Tekanan Parsial O² dan CO² Selama Ekspirasi dan Inspirasi ( Sumber : Tortora, G.J; Derrickson, B.H Principles of Anatomy and Physiology ). 2. Sel Darah Merah Sirkulasi pembuluh darah melalui kapiler jaringan otak dan otot : O² bergerak melalui proses difusi dari kapiler ke sel CO² bergerak dari sel ke dalam pembuluh darah. Hb + O² Oxyhemoglobin diabsorpsi dari plasma sel darah merah Keluarnya O² dari Hb karena PH yang disebut efek Bohr. 3. Ventilasi dan Perkusi Ventilasi : proses untuk memberi udara bersih ke alveoli perpindahan udara dalam alveoli. Perfusi : aliran darah melalui kapiler alveolar dalam paru. Hipoksia : darah dengan kandungan O² di bawah normal vasokonstriksi pulmonal Mekanisme Pernafasan Paru dapat dikembang kempiskan melalui dua cara : 1. Diafragma turun naik, untuk memperbesar dan memperkecil rongga dada. Pada waktu inspirasi, diafragma kontraksi, disebut proses aktif. Pada waktu ekspirasi, diafragma relaksasi, disebut proses pasif. 2. Depresi dan elevasi tulang iga, untuk memperbesar / memperkecil diameter anterioposterior rongga dada. Inspirasi : udara dari luar masuk melalui trakea dan paru sampai tekanan keduanya menjadi sebanding. Bila tulang rusuk naik rongga toraks melebar baik ke anterior maupun ke superior, otot interkostal eksternus bekerja. Pada saat bersamaan diafragma berkontraksi sehingga memperbesar rongga toraks ke inferior. Ekspirasi : merupakan proses pasif yang hanya bergantung pada elastisitas struktur paru dan dada. Jika otot otot inspirasi relaks, udara secara mudah akan meninggalkan paru. Bersamaan dengan meningkatnya ventilasi, kemampuan difusi paru meningkat karena banyak alveoli menjadi berfungsi dan sakus udara membesar memperlebar area permukaan. 47

48 Bila udara memasuki rongga pleura akibat defek paru atau dinding trakea akan menyebabkan pneumotoraks paru menjadi kolaps. Pneumotoraks spontan akan selalu terlihat pada pasien emfisematus dengan alveoli membesar dan ruptur pada pleura paru Mekanisme Pergerakan Pernafasan 1. Inspirasi, terjadi pembesaran rongga dada : vertikal : dilakukan oleh kontraksi otot diafragma antero-posterior dan lateral: akibat kontraksi M. intercostalis externus. Otot-otot inspirasi tambahan : - M..skalenus (post-med-ant) - M..sternokleidomastoideus - M. seratus anterior - M. elevator skapula - M. erektus kolumna spinalis 2. Ekspirasi, merupakan proses pasif. Terjadi relaksasi otot-otot ekspirasi, yaitu : - M. oblique abdominalis internus + externus - M. rectus abdominis (terutama pada ekspirasi kuat, batuk, bersin dan mengedan) - M. interkostalis internus - M. seratus inferior posterior Bila rongga toraks tertutup, udara normal tidak dapat masuk. Paru dilindungi oleh membran peritoneal yang disebut pleura visceral dan membran pleura parietal yang berisi cairan pleura untuk melindungi pergerakan paru waktu bergerak. Pleuritis adalah infeksi/ radang pleura dengan meningkatnya jumlah cairan Pengontrolan Pernafasan Pernafasan merupakan aktivitas volunter, hal ini tidak teratur terutama bila kita tidur. Pernafasan dikontrol oleh tiga area di otak bagian bawah yaitu : inspiratory dan ekspiratory area di medulla dan pneumotoxic area di Pons. Ketiganya disebut respiratory pacemaker. 48

49 Inspirasi selama 2 detik menyebabkan kontraksi tetanik diafragma dan otot interkostal eksternus. Pada akhir periode ini bila paru berisi dengan volume udara normal disebut tidal volume. Area inspirasi secara mudah menstimulasi otot inspirasi. Pada 3 detik beikut terjadi periode udara perlahan meninggalkan paru. Ekspirasi terus berlanjut sampai reserve volume ( nilai udara yang terdapat dalam paru setelah ekspirasi normal ). Setelah proses ini, kembali area inspiratory memulai prosesnya lagi. Kontrol yang baik pada area inspiratory adalah pada area pneumotaxic. Kontrol ini diperlukan karena area inspirasi dengan sendirinya mempunyai kecenderungan untuk terlalu memompa paru, bila area ini tidak bekerja stimulasi otot inspirasi berlangsung selama 7 detik. Pneumotaxic area akan meningkatkan frekuensi pernafasan. Area ekspiratory tidak aktif selama pernafasan normal karena pernafasan normal bekerja secara pasif yang dihasilkan oleh elastisitas dinding dada. Bila jumlah respirasi meningkat di atas ambang, area ekspiratory dapat terstimulasi. Aksi langsung adalah terstimulasinya otot interkostal internus secara ritmis sehingga memproduksi ekshalasi. Refleks Heuring Breur dapat menghambat area inspiratory untuk mencegah overinflasi paru paru. Dekat nervus vagus dan glosofaringeal terdapat area kemosensitif. Area ini sangat sensitif terhadap perubahan ph akibat pertukaran gas. Pengatur lain adalah periferal kemoreseptor yaitu aortic body dan carotid body. Ke 2 nya berasosiasi dengan pembuluh darah pada cabang arteri carotid dan pada lengkung aorta dekat jantung. Serabut saraf dari carotid body mengatur area inspirasi melalui N. Glosofaringeal, sedangkan aortic bodies melalui N. Vagus. Periferl kemoreseptor ini sangat kuat dalam menstimulasi bila terjadi kekurangan O2 dalam darah. Dalam keadaan normal periferal kemoreseptor ini tidak aktif dalam mengatur pernafasan Perlindungan Paru 1. Silia dan Mukus Secara pehitungan kasar dalam 1 x bernafas lebih dari 500 gr jenis partikel termasuk mikroba virulen yang masuk dalam inspirasi. Melalui otopsi hanya 5 6 gr ( 1%) yang bisa diperoleh. Hal ini tejadi karena terdapat perlindungan paru paru dengan terdapatnya silia di trakheobronkhial yang dilapisi oleh mukus hasil sekresi epitel. Selain itu akumulasi mukus di bawah laring atau iritasi pada laring, bronkhi atau bagian respirasi bawah mungkin menstimulai reseptor batuk sehingga menyebabkan refleks batuk. 49

50 Batuk diatur oleh area spesifik di MO yang dapat dihambat dengan obat. Batuk berfungsi sebagai mekanisme yang penting dalam membersihkan sistem respirasi bagian bawah. 2. Cairan jaringan dan Drainage Lymfe Berfungsi untuk membersihkan alveoli dan untuk mengeluarkan kelebihan cairan jaringan Volume dan Kapasitas Paru Volume paru adalah volume udara yang dihirup dan dikeluarkan selama proses bernafas. Diukur dengan spirometer. 1. Volume paru dibedakan atas : a. Volume tidal ( tidal volume/tv), yaitu volume udara yang masuk dan keluar paru selama ventilasi normal (L 500, P 380 ml). b. Volume cadangan inspirasi ( inspiratory reserve volume/ IRV ), yaitu : volume cadangan inspirasi yang masih dapat masuk setelah ventilasi normal ( L : 3000 ml, P : 1900 ml ). c. Volume cadangan ekspirasi ( ekspiratory reserve volume/ ERV), volume udara yang masih dapat dikeluarkan sesudah ekspirasi biasa (L 1200 ml P 800 ml). d. Volume residual (residual volume/ RV), yaitu volume udara yang tersisa dalam paru setelah ekspirasi kuat (L 1200 ml P 1000 ml). 2. Kapasitas, dibedakan atas : a. Kapasitas inspirasi ( inspiracy capacity), yaitu jumlah udara yang dapat dihirup mulai pada tingkat ekspirasi normal sampai jumlah maksimum ( 3500 ml). b. Kapasitas residual fungsional (functional residual capacity), yaitu jumlah udara yang tersisa di dalam paru pada akhir ekspirasi normal ( 2200 ml). c. Kapasitas vital (vital capacity), yaitu jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru setelah inspirasi maksimum dan ekspirasi maksimum ( 4500 ml). d. Total Paru (total lung capacity), yaitu volume maksimum pengembangan paru dengan usaha inspirasi maksimum ( 6000 ml). 50

51 Gambar 10.3 Volume dan Kapasitas Paru ( Sumber : Guyton, C. A; Hall, J. E Medical Physiology ) Masalah Pernafasan a. Hipoksia : kekurangan kadar O² Hiperkapnia : kelebihan kadar CO². b. Hipokapnia : kekurangan kadar CO² Asfiksia : kekurangan ventilasi pulmonal. c. Infeksi : tuberkulosis, pneumonia, penyakit pulmonar obstruktif menahun (PPOM). Refleks Batuk Cara mempertahankan saluran pernafasan bebas dari benda asing Mekanisme : 1) Lebih kurang 2,5 liter udara dihirup. 2) Epiglotis & pita suara menutup ( menjerat udara dlm paru ). 3) Otot perut & otot ekspirasi berkontraksi kuat sehingga tekanan dlm paru meningkat. 4) Pita suara & epiglotis tiba-tiba terbuka lebar menyeabkan udara bertekanan tinggi dalam paru meletus keluar. Tersedak Tersedak membunuh manusia/tahun di USA. Peristiwa tersedak banyak disebabkan karena paralise atau malfungsi otot otot penelanan. Penelanan merupakan proses yang kompleks melibatkan mulut, faring, esofagus, vocal cord yang harus 51

52 terkoordinasi dengan ketelitian tinggi. Kelainan otot penelanan dapat disebabkan oleh bawaan lahir, tumor otak, cedera vaskuler yang meliputi pusat penelanan. Jalan pertama adalah bertanya apakah orang itu masih bisa bicara. Bila tidak, mungkin sudah terjadi obstruksi di atas laring. Berikan jalan udara pada penderita, peluk dari belakang melingkari pinggang. Tekan seketika bagian depan orang itu. Secara cepat udara residu paru akan keluar sehingga dapat mengeluarkan sumbatan, seperti sumbatan tutup botol yang lepas. Peristiwa ini disebut Heimlich manuver. Pernafasan buatan metode mulut ke mulut : Operator dengan cepat menghirup udara dalam dalam dan kemudian menghembuskannya ke dalam mulut penderita sementara hidung penderita ditutup. Udara yang dihembuskan mengandung O² dan CO² yang diperlukan untuk merangsang pusat pernafasan penderita. Vokalisasi Berbicara terutama melibatkan sistem respirasi dan meliputi : 1) Pusat khusus pengatur berbicara di korteks serebri. 2) Pusat respirasi dalam batang otak. 3) Struktur artikulasi dan resonansi dari mulut dan rongga hidung : laring, faring, palatum, lidah, rahang, bibir, pipi, otot respirasi, diafragma. Pada umumnya berbicara terdiri dari 2 fungsi yaitu: 1) Fonasi yang dilakukan oleh laring. 2) Artikulasi yang dilakukan oleh struktur di dalam mulut. Frekuensi suara : Frekuensi suara tinggi terjadi bila muskulus tiroaritenoid berkontraksi sedemikian rupa sehingga pita suara meruncing dan menipis. Frekuensi suara sedang terjadi bila muskulus tiroaritenoid berkintraksi dengan pola berbeda dan tepi pita suara melebar. Tiga organ utama artikulasi yaitu : bibir, lidah, palatum molle. Resonator terdiri dari : mulut, hidung dan sinus paranasal, faring, rongga dada. Resonansi hidung dilukiskan dengan perubahan kualitas suara bila seseorang mendapat pilek. 52

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari

Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Anatomi-Fisiologi SISTEM PERNAFASAN (Respiratory System) by : Hasty Widyastari Fungsi Pertukaran gas O2 dengan CO2 Mengambil O2 dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan mentranspor CO2 yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA

BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA BAB 8 SISTEMA RESPIRATORIA PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT : Bab ini membicarakan tentang sistema respiratoria yang melibatkan organ-organ seperti hidung, pharynx, larynx, trachea, bronchus, bronchiale,

Lebih terperinci

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI ANATOMI FISIOLOGI SISTEM RESPIRASI DEDI Sal. Nafas Atas ANATOMI SISTEM RESPIRASI Pengaturan pernafasan Sal. Nafas bawah Proses kegiatan ventilasi difusi perfusi PENGERTIAN UMUM Pernafasan juga merupakan

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci

ORGAN-ORGAN SYSTEMA RESPIRATORIUM : 1. NASUS 2. PHARYNX 3. LARYNX 4. TRACHEA 5. 2 BRONCHI PRIMARII 6. BRONCHIOLUS & SALURAN-SALURAN UDARA YANG LEBIH

ORGAN-ORGAN SYSTEMA RESPIRATORIUM : 1. NASUS 2. PHARYNX 3. LARYNX 4. TRACHEA 5. 2 BRONCHI PRIMARII 6. BRONCHIOLUS & SALURAN-SALURAN UDARA YANG LEBIH ORGAN-ORGAN SYSTEMA RESPIRATORIUM : 1. NASUS 2. PHARYNX 3. LARYNX 4. TRACHEA 5. 2 BRONCHI PRIMARII 6. BRONCHIOLUS & SALURAN-SALURAN UDARA YANG LEBIH KECIL 7. PULMO DAN PLEURA 8. OTOT-OTOT RESPIRASI DAN

Lebih terperinci

Sistem Pernapasan - 2

Sistem Pernapasan - 2 Anatomi sistem pernapasan Proses inspirasi dan ekspirasi Definisi pernapasan Eksternal Internal Mekanik pernapasan Inspirasi dan ekspirasi Peran otot pernapasan Transport gas pernapasan Ventilasi, difusi,

Lebih terperinci

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :

11/29/2013. Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki : Saluran nafas yang dilalui udara adalah hidung, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus dan alveoli. Di dalamnya terdapat suatu sistem yang sedemikian rupa dapat menghangatkan udara sebelum sampai

Lebih terperinci

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru

Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia. Hidung. Faring. Laring. Trakea. Bronkus. Bronkiolus. Alveolus. Paru-paru Exit Hidung Faring Organ yang Berperan dalam Sistem Pernapasan Manusia Laring Trakea Bronkus Bronkiolus Alveolus Paru-paru Hidung Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Pada hidung

Lebih terperinci

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya

Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Rahmy Sari S.Pd PERNAPASAN/RESPIRASI Proses pengambilan oksigen, pengeluaran karbondioksida (CO 2 ), dan menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh) Pertukaran gas antara sel dengan lingkungannya Pernapasan

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Perhatikan gambar berikut! SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALATIHAN SOAL Bagian yang ditunjukan nomor 2 dan 4 adalah... Bronkiolus dan alveolus Bronkus danalveolus Bronkus

Lebih terperinci

BAB VII SISTEM PERNAPASAN

BAB VII SISTEM PERNAPASAN BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida

Lebih terperinci

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU:

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: RESPIRATORY SYSTEM histology ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: Pars Conductoria: Memasukkan udara dari luar menuju komponen yang dapat meneruskan O 2 menuju aliran darah, dan juga sebaliknya. Pars

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru.

Pembuluh darah arteri menuju paru, sedangkan pembuluh darah vena meninggalkan paru. STRUKTUR SISTEM RESPIRASI Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O²) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO²) yang dihasilkan dari metabolisme tersebut dikeluarkan

Lebih terperinci

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI

RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI RESPIRASI MELIBATKAN EMPAT PROSES: VENTILASI (PERGERAKAN UDARA. ANATOMI SISTEM RESPIRASI Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran

Lebih terperinci

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA. A. Organ-Organ Pernapasan JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMP IX (SEMBILAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM PERNAPASAN MANUSIA A. Organ-Organ Pernapasan Bernapas merupakan proses yang sangat penting bagi manusia.

Lebih terperinci

Kurnia Eka Wijayanti

Kurnia Eka Wijayanti Kurnia Eka Wijayanti Pernafasan dibagi menjadi beberapa peristiwa: 1. Ventilasi paru 2. Difusi oksigen dan co2 di alveoli 3. Transpor oksigen dari darah ke dalam sel Udara masuk ke paru-paru karena ada

Lebih terperinci

Sistem Pernafasan Manusia

Sistem Pernafasan Manusia Sistem Pernafasan Manusia Udara masuk kedalam sepasang rongga hidung melalui lubang hidung. Rongga hidung dilengkapi oleh rongga-rongga kecil (silia) dan selaput lendir. Dalam rongga hidung, udara dilembabkan,

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan ANATOMI FISIOLOGI Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 2/17/2016 2 2/17/2016 3 2/17/2016

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Sistem pernapasan untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN MUTU GURU DINAS PENDIDIKAN KOTA

Lebih terperinci

1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal

1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal 1. Ventilasi 2. Pernafasan eksternal 3. Transfor gas 4. Pernafasan internal 1 VENTILASI HANTARAN UDARA Saluran pernafasan atas Hidung Faring Laring Saluran pernafasan bawah Trakea Batang bronkial Paru-paru

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi

Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara. Anatomi Sistem Respirasi Respirasi melibatkan empat proses: ventilasi (pergerakan udara keluar-masuk paru-paru), respirasi eksternal (pertukaran gas antara darah dan ruang paru-paru yang terisi udara), transport gas respirasi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 18. SISTEM PERNAPASANLATIHAN SOAL BAB 18 1. Perhatikan gambar berikut! Image not found http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio9-18-01.png Bagian yang ditunjukkan

Lebih terperinci

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P

REFERAT WSD. Oleh : Ayu Witia Ningrum Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P REFERAT WSD ( Water Seal Drainage ) Oleh : Ayu Witia Ningrum 2007730022 Pembimbing : Dr. Fachry, Sp.P Tugas Kepaniteraan Klinik Rumah Sakit Islan Jakarta Utara, Sukapura Stase Ilmu Penyakit Dalam 2012

Lebih terperinci

BAB 5 LARYNX DAN PHARYNX

BAB 5 LARYNX DAN PHARYNX BAB 5 LARYNX DAN PHARYNX PENDAHULUAN DESKRIPSI SINGKAT: Bab ini membicarakan perbedaan larynx dan pharynx. Pada pembahasan larynx dibicarakan tentang cartilago-cartilago yang terdapat di situ, articulatio,

Lebih terperinci

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( )

INSUFISIENSI PERNAFASAN. Ikbal Gentar Alam ( ) 1 INSUFISIENSI PERNAFASAN Ikbal Gentar Alam (131320090001) Pendahuluan 2 Diagnosa dan pengobatan dari penyakit penyakit respirasi tergantung pada prinsip dasar respirasi dan pertukaran gas. Penyakit penyakit

Lebih terperinci

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA

- - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - SISTEM PERNAFASAN MANUSIA - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian dlp4nafas Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial ::

KUNTARTI, SKp. PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: KUNTARTI, SKp PDF Created with deskpdf PDF Writer - Trial :: http://www.docudesk.com FUNGSI SISTEM PERNAPASAN 1. Pertukaran gas antara atmosfer dan darah. 2. Regulasi homeostasis ph tubuh. 3. Proteksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada :

BAB I PENDAHULUAN. A.Mekanisma ini terbahagi kepada tarikan nafas dan hembusan nafas. B.Ia melibatkan perubahan kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini merupakan

Lebih terperinci

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan

Bab. Peta Konsep. Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan. Pernapasan dada. terdiri dari. - Inspirasi - Ekspirasi. Mekanisme pernapasan Bab 4 Sistem Pernapasan Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 4.1 Orang sedang melakukan pernapasan Hidung merupakan salah satu alat pernapasan. Melalui hidung, udara dapat keluar atau masuk ke dalam tubuh.

Lebih terperinci

BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN

BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN BAB III SISTEMA RESPIRASI A. PENDAHULUAN Pokok bahasan sistema respirasi yang dibahas kali ini meliputi anatomi dan fungsi dari organ dan respirasi dimulai sejak mulut hingga alveoli. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O

Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Sistem Respirasi Manusia L/O/G/O Apersepsi Kegiatan Siswa menarik napas kemudian menghembuskan napas Pertanyaan Melalui kegiatan bernapas yang telah kamu lakukan, dapatkah kamu memprediksikan organ apa

Lebih terperinci

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA)

TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) TUGAS BIOLOGI (SISTEM PERNAPASAN MANUSIA) DISUSUN OLEH: 1. Diki Nanda Pratama 2. M. Rizky Wahyudi 3. Maulana Fadhli 4. M. Zazili 5. Randhika Wiweka KELAS : XI IPA. 3 GURU PEMBIMBING : Karimah S.Pd SMA

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori BAB II KAJIAN TEORITIS 1. Pengertian Belajar Belajar merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kependidikan, yang pada dasarnya belajar merupakan proses menuju perubahan yang lebih baik.

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 5. SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIALatihan Soal 5.1 1. Urutan organ pernapasan yang benar dari dalam ke luar adalah... paru-paru, tenggororkan mulut paru-paru kerongkongan, hidung

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Pernapasan manusia meliputi proses inspirasi dan ekspirasi Inspirasi : pemasukan udara luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan Ekspirasi :pengeluaran udara pernapasan

Lebih terperinci

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung)

INDERA PENCIUMAN. a. Concha superior b. Concha medialis c. Concha inferior d. Septum nasi (sekat hidung) INDERA PENCIUMAN Indera penciuman adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar melalui aroma yang dihasilkan. Seseorang mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pharynx merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Pharynx merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Anatomi Pharynx Pharynx merupakan suatu kantong fibromuskuler yang berbentuk seperti corong yang besar di bagian atas dan sempit di bagian bawah. Pharynx terletak di belakang

Lebih terperinci

FK2203 Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Pemeliharaan SISTEM RESPIRASI

FK2203 Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Pemeliharaan SISTEM RESPIRASI FK2203 Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Pemeliharaan SISTEM RESPIRASI 2 Respirasi 1. Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO 2 = bernafas/ventilasi

Lebih terperinci

SISTEM RESPIRASI. dr.indriati Dwi Rahayu, M.Kes

SISTEM RESPIRASI. dr.indriati Dwi Rahayu, M.Kes SISTEM RESPIRASI dr.indriati Dwi Rahayu, M.Kes FUNGSI SISTEM RESPIRASI Pertukaran gas antara darah dengan udara ( di alveoli ) Saluran nafas berfungsi untuk menyaring, menghangatkan, & melembabkan udara

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan/penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas. Bab 6 Sumber: Biology: Sumber: Realm www.legevakten.no of Life, 2006 Pada proses inspirasi, tulang-tulang rusuk akan terangkat ke atas untuk memperbesar rongga dada. Sistem Pernapasan Hasil yang harus

Lebih terperinci

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA BAB VI SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Sistem pernapasan didasarkan pada keteraturan yang rumit. Udara dingin atau kotor yang kita hirup dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, udara harus

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatian soal 12.3 1. Bagian paru-paru yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas oksigen dan karbondioksida adalah... Alveolus

Lebih terperinci

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan.

Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Sistem pernapasan adalah sistem tubuh manusia yang menghasilkan energi yang diperlukan untuk proses kehidupan. Energi ini dihasilkan oleh dipatahkannya molekul glukosa dalam semua sel hidup tubuh manusia.

Lebih terperinci

Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri.

Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Anatomi Sinus Paranasal Ada empat pasang sinus paranasal yaitu sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid dan sinus sfenoid kanan dan kiri. Sinus paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala,

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA

SISTEM PERNAPASAN MANUSIA SISTEM PERNAPASAN MANUSIA Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biologi Umum Di Susun oleh : Rukayah NPM : 3061424062 Dosen Pengasuh : Taufik Rahman, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAAN NASIONAL

Lebih terperinci

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan.

mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Bab 4 Sumber: www.brighamandwomans.org Sistem Pernapasan pada Manusia Hasil yang harus kamu capai: memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Setelah mempelajari bab ini, kamu harus mampu: mendeskripsikan

Lebih terperinci

Udara hangat, basah dan disaring karena perjalanan melalui mulut dan hidung.

Udara hangat, basah dan disaring karena perjalanan melalui mulut dan hidung. Pengertian pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Menusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam

Lebih terperinci

OSTEOLOGI AXIALE I D R H. H E R L INA P R AT IWI

OSTEOLOGI AXIALE I D R H. H E R L INA P R AT IWI OSTEOLOGI AXIALE I D R H. H E R L INA P R AT IWI SKELETON AXIALIS SKELETON AXIALIS Ossa Craniofascialis Columna Vertebrae Ossa Cranii Ossa Fasciei OSSA CRANII (NEUROCRANII) Os. Occipitale Os. Sphenoidale

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalahnya yaitu antara lain: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia masih hidup sampai saat ini karena setiap saat selalu bernafas menghirup udara. Secara garis besar, sistem pernafasan terdiri dari paru-paru dan susunan saluran

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN

MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN MODUL PEMBELAJARAN PEMENUHAN KEBUTUHAN OKSIGEN Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Modul Pembelajaran Pemenuhan Kebutuhan Oksigen Penulis: Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes.

Lebih terperinci

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan

Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan SISTEM PERNAFASAN Kompetensi Memahami mekanisme kerja fisiologis organ-organ pernafasan 1. Pernafasan Eksternal 2. Pernafasan Internal EXIT Mengapa harus bernafas? Butuh energi Butuh Oksigen C 6 H 12 O

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN LatarBelakang. Pernafasan adalah suatu kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN LatarBelakang. Pernafasan adalah suatu kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LatarBelakang Pernafasan adalah suatu kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Pernafasan juga menjadi kebutuhan yang hakiki. Adapula masalah yang terjadi oleh pernafasan. Oleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU

HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU HUBUNGAN ANTARA POSISI TUBUH TERHADAP VOLUME STATIS PARU SKRIPSI INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN FISIOTERAPI Disusun Oleh: ARI WIBAWA J 110 040 014

Lebih terperinci

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal.

Kaviti hidung membuka di anterior melalui lubang hidung. Posterior, kaviti ini berhubung dengan farinks melalui pembukaan hidung internal. HIDUNG Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar

Lebih terperinci

Sistem Respirasi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014

Sistem Respirasi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 Sistem Respirasi PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 Tujuan Memahami konsep dasar ventilasi paru Memahami konsep dasar sirkulasi paru Memahami konsep

Lebih terperinci

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA Drs. Refli., MSc PENDAHULUAN HIDUNG CO2 O 2 SISTEM PERNAFASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO2 SISTEM PEREDARAN DARAH SEL ENERGI Respirasi Internal ALAT PERNAFASAN Hidung/rongga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Patofisiologi Kelainan Paru akibat Paparan Uap/Gas BBM Secara fisiologis sebelum masuk ke paru udara inspirasi sudah dibersihkan dari partikel debu dan asap yang memiliki diameter

Lebih terperinci

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen

A. Pengertian Oksigen B. Sifat Oksigen C. Tujuan Oksigenasi D. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Oksigen A. Pengertian Oksigen Oksigen adalah suatu komponen gas dan unsur vital dalam proses metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel secara normal yang diperoleh dengan cara menghirup

Lebih terperinci

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Semua hewan Sistem Pernafasan Pada Manusia dan Vertebrata BAB VI. SISTEM PERNAFASAN PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA Apa yang akan dipelajari? o o Apa perbedaan antara organ pernafasan pada manusia dengan organ

Lebih terperinci

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN Anatomi & Fisiologi Sistem Respirasi II Pertemuan 7 Trisia Lusiana Amir, S. Pd., M. Biomed PRODI MIK FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menjelaskan anatomi dan

Lebih terperinci

PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN

PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN PERTUKARAN UDARA O 2 DAN CO 2 DALAM PERNAPASAN Saminan Abstrak. Udara atmosfer norrnal yang kering adalah campuran gas-gas yang mengandung sekitar 79% Nitrogen (N 2 ) dan 2l% oksigen (O 2 ). Manusia bernapas

Lebih terperinci

This page shows ventral views of the esophagus and developing lungs, accompanied by cross sectional views through the area between the black arrows.

This page shows ventral views of the esophagus and developing lungs, accompanied by cross sectional views through the area between the black arrows. Dep.Anatomi FK USU Embriologi Tunas paru terbentuk pada usia ± 4 minggu. Dibentuk dari suatu divertikulum pada dinding ventral usus depan, yang meluas ke arah kaudal (divertikulum respiratorium=tunas paru).

Lebih terperinci

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral

BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX. Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral BAB 2 DEFINISI GAG REFLEX 2.1 Definisi Dari semua permasalahan yang mungkin terjadi di bagian intraoral radiography, gagging merupakan salah satu masalah terbanyak. Gagging yang juga sering disebut gag

Lebih terperinci

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons.

REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan. Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. REGULASI PERNAPASAN Pusat Pernapasan Pusat pernapasan adalah beberapa kelompok neuron yang terletak di sebelah bilateral medula oblongata dan pons. Organisasi pusat pernapasan Daerah ini dibagi menjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK FAAL PARU PADA PEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DAN PEROKOK PASIF PASANGANNYA

ABSTRAK FAAL PARU PADA PEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DAN PEROKOK PASIF PASANGANNYA ABSTRAK FAAL PARU PADA PEROKOK DENGAN PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK (PPOK) DAN PEROKOK PASIF PASANGANNYA Siti A. Sarah M, 2011. Pembimbing I : dr.jahja Teguh Widjaja,Sp.P.,FCCP Pembimbing II: dr.sijani

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan)

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan) Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan) Alat pernapasan pada Vertebrata meliputi: insang (branchia), paru-paru (pulmo). Pada dasarnya alat-alat tersebut berbeda bentuknya tetapi sama fungsinya. Masing-masing

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMAN 1 SUMBER Mata Pelajaran : BIOLOGI Kelas / Semester : XI/2 Topik : SISTEM RESPIRASI Sub Topik : SISTEM RESPIRASI PADA MANUSIA Pertemuan Ke

Lebih terperinci

Sistem Respirasi Pada Hewan

Sistem Respirasi Pada Hewan Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Anjing Lokal Hewan yang digunakan adalah anjing lokal berjumlah 2 ekor berjenis kelamin betina dengan umur 6 bulan. Pemilihan anjing betina bukan suatu perlakuan

Lebih terperinci

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi

FAAL PERNAPASAN. Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista. Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi WORKSHOP PIR 2017 FAAL PERNAPASAN Prof. DR. dr. Suradi Sp.P (K), MARS, FISR, Kresentia Anita R., Lydia Arista Bagian Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK UNS / RSUD Dr. Moewardi Surakarta CURICULUM

Lebih terperinci

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya

Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Sistem Pernapasan. artinya Bab V SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Peta Konsep Sistem Pernapasan artinya Proses perolehan

Lebih terperinci

ANATOMI KLINIS KELENJAR THYROID MEGA SARI SITORUS. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

ANATOMI KLINIS KELENJAR THYROID MEGA SARI SITORUS. Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara ANATOMI KLINIS KELENJAR THYROID MEGA SARI SITORUS Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara BAB I ANATOMI & TOPOGRAFI KELENJAR THYROID Kata thyroid berarti organ berbentuk perisai segi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Saluran Pernafasan Saluran pernafasan merupakan suatu sistem yang terdiri dari beberapa komponen yang saling berhubungan. Pada bagian anterior saluran pernafasan terdapat

Lebih terperinci

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL

SISTEM PERNAPASAN. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU O 2 SEL SISTEM PERNAPASAN Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA PENDAHULUAN HIDUNG CO 2 O 2 SISTEM PERNAPASAN PARU-PARU Respirasi Eksternal O 2 CO 2 SISTEM PEREDARAN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pernafasan Pernafasan (respirasi) adalah proses menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen serta menghembuskan udara yang mengandung karbon dioksida sebagai

Lebih terperinci

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan

Bronkitis pada Anak Pengertian Review Anatomi Fisiologi Sistem Pernapasan Bronkitis pada Anak 1. Pengertian Secara harfiah bronkitis adalah suatu penyakit yang ditanda oleh inflamasi bronkus. Secara klinis pada ahli mengartikan bronkitis sebagai suatu penyakit atau gangguan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merokok merupakan sebuah kebiasaan yang telah membudaya bagi masyarakat di sekitar kita. Di berbagai wilayah perkotaan sampai pedesaan, dari anak anak sampai orang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN PENYAJIAN

PENDAHULUAN PENYAJIAN PENDAHULUAN Rontgen (Rö) Thorax bertujuan untuk pemeriksaan trachea dan paru paru, jantung, esophagus, diafragma dan costae, ruang pleura dan thorax. Radiografi thorax dilakukan pada saat inhalasi maximum

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN

BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN BAB I KEBUTUHAN OKSIGEN Introduksi Organisme dalam hal ini manusia, diperkirakan terdiri dari sekitar 75 100 trilyun sel. Sel merupakan unit fungsional kehidupan terkecil suatu organisme, dan kumpulannya

Lebih terperinci

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII.

Peta Konsep. Kata Kunci. respirasi udara pernapasan pernapasan dada udara cadangan pernapasan perut udara residu. 68 IPA SMP/MTs Kelas VIII. Peta Konsep Alat-alat pernapasan Hidung Pernapasan Manusia Mekanisme pernapasan Volume pernapasan Trakea Pangkal tenggorok Paru Udara pernapasan Udara komplementer Udara cadangan Pernapasan dada Pernapasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas merupakan suatu hal yang sangat sederhana. Prosesnya pun sangat sederhana, mulai menghirup udara sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan 2.1.1 Paru Paru memiliki area permukaan alveolar kurang lebih seluas 40 m 2 untuk pertukaran udara. Tiap paru memiliki: apeks yang mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pernapasan 2.1.1. Pengertian Pernapasan Pernapasan atau respirasi adalah menghirup udara dari luar yang mengandung oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan udara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Tentang Sistem Pernapasan 2.1.1 Pengertian Sistem Pernapasan Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007).

I. PENDAHULUAN. membentuk suatu asam yang harus dibuang dari tubuh (Corwin, 2001). duktus alveolaris dan alveoli (Plopper, 2007). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem kardiovaskular dan sistem respirasi harus bekerja sama untuk melakukan pertukaran gas. Sistem ini berfungsi untuk mengelola pertukaran oksigen dan karbondioksida

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 11. SISTEM EKSKRESI MANUSIALatihan Soal 11.4 1. Pasang yang tepat antara alat ekskresi dan zat yang dikeluarkan adalah... Hati menghasilkan hormon Paru-paru mengeluarkan uap air

Lebih terperinci

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung

Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung Pembacaan Foto Rontgen Toraks Jantung dr. Asmah Yusuf, Sp. Rad Kontributor Blok Sistem Kardiovaskuler Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Pendahuluan Penilaian pembacaan foto rontgen toraks

Lebih terperinci

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru

Pendidikan Fisika IPA TERPADU Pengikatan O2 dan Pelepasan CO2 pada Paru-paru i Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-nya kami dapat menyusun buku ajar IPA Terpadu tema Pengikatan O2 dan Pelepasan untuk siswa SMP/MTs kelas VIII sebagai pemenuhan

Lebih terperinci

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

ANATOMI JANTUNG MANUSIA ANATOMI JANTUNG MANUSIA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut

Lebih terperinci

Batuk pada Anak. Divisi Respirologi Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS.H.Adam Malik, Medan

Batuk pada Anak. Divisi Respirologi Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS.H.Adam Malik, Medan Batuk pada Anak Divisi Respirologi Dept. Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS.H.Adam Malik, Medan -Kedengaran -Mengganggu tidur -Mengganggu aktifitas -Membuat cemas + iklan obat batuk Perang..! 2 Lawan... 3 Batuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lansia 2.1.1 Definisi Usia lanjut adalah suatu tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan merupakan bagian dari proses kehidupan yang tidak dapat dihindarkan dan akan dialami

Lebih terperinci

Bab 3 JARINGAN EPITEL

Bab 3 JARINGAN EPITEL STRUKTUR HEWAN Bab 3 JARINGAN EPITEL TIM DOSEN STRUKTUR HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PADJADJARAN Jaringan Hewan Jaringan : Kumpulan sel yang memiliki

Lebih terperinci

Laporan Kasus Besar. Observasi Limfadenopati Colli Multipel, Dekstra & Sinistra SHERLINE

Laporan Kasus Besar. Observasi Limfadenopati Colli Multipel, Dekstra & Sinistra SHERLINE Laporan Kasus Besar Observasi Limfadenopati Colli Multipel, Dekstra & Sinistra SHERLINE 406117055 IDENTITAS PASIEN PEMERIKSAAN SUBJEKTIF AUTOANAMNESIS Rabu, 25 April jam 09.00 1. Keluhan Utama Benjolan

Lebih terperinci

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci