BAB III PENYAJIAN DATA. A. Kebijakan Kementerian Agama Kabupaten Kampar. bagaimana Kebijakan Kementerian Agama dalam meningkatkan profesionalitas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PENYAJIAN DATA. A. Kebijakan Kementerian Agama Kabupaten Kampar. bagaimana Kebijakan Kementerian Agama dalam meningkatkan profesionalitas"

Transkripsi

1 BAB III PENYAJIAN DATA A. Kebijakan Kementerian Agama Kabupaten Kampar Pada bab ini, data yang di sajikan berdasarkan dari hasil penelitian di Kementerian Agama Kabupaten Kampar. Adapun penelitian untuk mengetahui bagaimana Kebijakan Kementerian Agama dalam meningkatkan profesionalitas da i oleh Kementerian Agama Kabupaten Kampar Adapun teknik penulisan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara lansung, observasi di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar dan dokumentasi. Pengambilan data dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar maka penulis melakukan wawancara langsung dengan Pegawai Kementerian Agama khusus nya pada Pegawai Kasi Bimas yang berjumlah sebanyak 7 orang. Adapun observasi dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara lansung keadaan sebenarnya di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar Dokumentasi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan untuk melengkapi data-data penelitian, yaitu dalam bentuk dokumen-dokumen dan catatan-catatan dari Pegawai Kantor Kementrian Agama Kabupaten Kampar Di Kasi Bimas. Setelah penulis memperoleh data dari hasil penelitian maka penulis merumuskan hasil penyajian data sebagai berikut: 29

2 1.Pimpinan Kementerian Agama Kabupaten Kampar memanfaatkan sumber daya manusia Sumber daya manusia merupakan sesuatu yang mutlak dalam sebuah organisasi hal ini yaitu dalam melakukan upaya-upaya pembinaan pada tenaga dakwah atau da i untuk meningkatkan profesioanlitas da i salah satunnya adalah yaitu melalui tenaga Penyuluh Agama Tenaga Penyuluh Agama di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar terdiri dari tenaga Penyuluh Agama Fungsional (PAF) yang berjumlah 17 orang, dan tenaga Penyuluh Honorer (PAH) yang berjumlah 220 orang, adapun Penyuluh Agama ini sebagian berprofesi sebagai juru dakwah baik itu dari pegawai Kantor Kementerian Agama maupun dari masyarakat, untuk tenaga Penyuluh Agama honorer ditunjuk langsung oleh pemerintah (Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau), berdasarkan keterangan H. Yulis bahwa Penyuluh Agama ini di utus untuk 21 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Kampar, dan tugas dari tenaga Penyuluh Agama ini adalah untuk menentukan mengatur jadwal kegiatan dakwah dan memberikan pelatihan materi dakwah, khususnya da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar jumlah da i yang di pantau oleh tenaga Penyuluh Agama ini yaitu berjumlah 1203 dan Imam/Khatib 1658 (Wawancara, 7 April 2014) untuk lebih jelasnnya tabel data para da i di Kabupaten Kampar serta tenaga Penyuluh Agamanya. 30

3 Tabel. 1.1 NO Kecamatan Imam/Khatib Mubalighi/ah Penyuluh Agama PAF 1 Bangkinang kota bangkinang seberang Kuok Salo XIII koto Kampar Tapung tapung hulu 70 8 tapung hilir Kampar kampar timur kampar utatra rumbio jaya Tambang siak hulu kampar kiri kampar kiri hilir kampar kiri tengah perhentian raja gunung sahilan kampar kiri hulu Koto Kampar hulu 60 PAH Jumlah Sumber Data : Dokumen Kementerian Agama Bangkinang Kab.Kampar Dari tabel diatas, dari 21 kecamatan di utus 237 orang Penyuluh Agama Fungsional dan Honorer, khusus untuk Penyuluh Agama Fungsional dari 21 kecamatan ada beberapa kecamatan yang tidak ada penyuluhnya seperti Kampar kiri hal ini disebabkan tidak adannya permohonan kepada Kementerian Agama 31

4 sebagai tenaga penyuluh, sedangkan Penyuluh Agama Honorer mereka di utus untuk 21 kecamatan tanpa terkecuali, karena Penyuluh Agama Honorer ini ditunjuk langsung pemerintah. 2. Pimpinan Kementerian Agama Kabupaten Kampar mengelola anggaran dana secara efisien dan efektif Dengan adannya kebijakan-kebijakan dari Kementerian Agama dalam rangka mewujudkan para da i yang profesional malalui pembinaan-pembinaan oleh Kementerian Agama Kabupaten Kampar. Salah satunnya adalah pengelolaan anggaran dana secara efektif jika di lihat dalam tenggang waktu dalam sebulan pada saat Penyuluh Agama ini merima tunjangan tersebut baik Penyuluh Agama Fungsional dan Penyuluh Agama Honorer (PAF & PAH) yang keseluruhannya berjumlah 237. Seperti penjelasan dari Ibuk Asnidar salah satu pegawai Kementerian Agama Kab. Kampar sekaligus sebagai Penyuluh Agama bahwa dengan demikian tunjangan Rp. 300 ribu rupiah/ bulan mencukupi atau efektif bagi tenaga penyuluh dalam menjalankan tugasnnya (Wawancara, 10 April 2014). Efesiensi pengelolaan anggaran dana bagi Penyuluh Agama di Kementerian Agama dengan adannya keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau tentang penerima tunjangan Penyuluh Agama Islam khususnya di lingkungan kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar bahwa selama melaksanakan tugas keagamaan, adapun segala biaya pelaksanaan keputusan dari ini di bebankan kepada daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dan daftar isian pelaksanaan 32

5 anggaran (DIPA) Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota Se-Provinsi Riau yang dikumpulkan berdasarkan tahun anggaran, dengan demikian anggaran tunjangan Rp ,-/perbulannya untuk 237 orang tenaga Penyuluh Agama untuk membina da i yang berjumlah 1203 orang da i serta Imam/Khatib berjumlah 1658 (Wawancara, 10 April 2014). B. Profesionalitas Da i 1. da i yang profesional memiliki wawasan keilmuwan Wawasan keilmuwan da i, dikaitkan dengan jenjang pendidikan da i, serta pengalaman-pengalaman yang di dapat da i di lingkungan formal dan nonformal, antara pengalaman yang di peroleh da i di lingkungan formal dan nonformal saling melengkapi. Rekap data Kementerian Agama Kabupaten Kampar tingkat pendidikan da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar yang mendominasi kalau di persentasikan hanya sekitar 40% sarjana untuk jenjang pendidikan terakhir, kemudian sisannya tamatan dari Pesantren dan Madrasah Aliyah, walaupun yang 60% persennya tamatan dari Pesantren dan Madrasah Aliyah namun para da i tersebut cukup memiliki pengalaman yang baik dalam bidang dakwah, dengan demikian pernyataan Marlina da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar memiliki kemampuan atau skill serta pengalaman-pengalaman dalam dakwah (Wawancara, 14 April 2014). 33

6 2. Profesi juru dakwah memiliki kode etik Masalah kode etik pada da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar merupakan penilain internal yang diperhatikan, seperti penjelasan Midarwati Pegawai Kasi Bimas Kementerian Agama Kab.Kampar sejauh ini da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar belum ada persoalan menyangkut kode etika da i selama melaksanakan tugas keagamaan di lapangan, dan hal ini juga di buktikan bahwa tidak pernah ada laporan-laporan atau keluhan dari jama ah-jama ah atau masyarakat tempat di mana da i yang bersangkutan melaksanakan aktivitas dakwah, walaupun da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar, mereka yang mengajukan permohanan di Kementerian Agama Kabupaten Kampar, sehingga bagi da i itu sendiri merasa dirinnya memiliki kepribadian yang layak sebagai da i (Wawancara, 14 April profesional adanya perencanaan yang matang Setiap kegiatan dan aktivitas sebelum ada tindakan, mestilah memberikan gambaran kedepannya seperti apa, agar serangkain kegiatan yang akan dikerjakan dapat terlaksana dengan teratur dan memperoleh peluang keberhasilan yang tinggi, baik dan terarah. Menurut Bapak Basri yang bertugas mendata serta merekap daftar jadwal Khatib dan Mubalighi/ah, dalam hal ini penyusunan jadwal oleh Kementerian Agama oleh Kasi Bimas terdiri dari beberapa kategori ada penyusunan jadwal untuk Khatib/Imam pada Jum atan dan penyusunan jadwal untuk mubalighi/ah 34

7 untuk wirid dan acara pengajian biasa, dan kalau di bulan puasa Ramadhan penyusunan jadwal untuk Khatib/Imam dan Mubalighi/ah juga dilakukan, sehingga dengan adannya pengaturan jadwal oleh Kementerian Agama ini aktivitas dakwah dapat terlaksana dengan teratur, terarah dan tertib. Dan jika da i yang bersangkutan berhalangan hadir maka da i dan Pengurus Mesjid di mana da i yang bersangkutan akan berdakwah harus mengkonfirmasi secepatnya sehingga dicarikan penggantinnya. (Wawancara, 16 April 2014) 4. profesi di lakukan penuh waktu bukan part time Da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar rata-rata hanya sedikit yang menjadikan profesi utamannya sebagai juru dakwah, kalau di persentasikan hanya sekitar 5% yang menjadikan dakwah sebagai profesi utamannya, sisannya yang 95% hanya menjadikan dakwah sebagai pekerjaan sampingan saja, berdasarkan penjelasan Bapak Basri salah satu Pegawai Kantor Kementerian Agama Kab.Kampar salah satu penyebabnya adalah karena kebanyakan para da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar banyak yang posisinnya sebagai PNS dan profesi lainnya (Wawancara, 18 April 2014) 5. juru dakwah profesional terampil menarik dan mampu memikat pendengar Peraturan dari Kementerian Agama Kab.Kampar khususnya bagi da i di lingkungan Kementerian Agama Kab.Kampar bahwa ada peraturan yang telah di muat dalam surat keputusan, bahwa da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar Harus: 35

8 a.berpenampilan sederhana, rapi, bersih dan ramah b.memperhatikan situasi dan kondisi jama ah c.melakukan konsultasi ke Kanwil Provinsi Riau d.menggantikan rekan yang berhalangan hadir berdakwah e.berdakwah sesuai dengan judul yang telah di tentukan f. Jangan berbicara masalah politik g.lama berdakwah minimal menit Aturan di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar agar da i senantiasa memperhatikan hal-hal yang demikian sebagaimana yang tercantum dalam surat keputusan tersebut sehingga bagi jama ah atau masyarakat tidak bosan dan berupaya meminimalisir komplain sekecil apapun selama aktivitas dakwah berjalan dan sekaligus da i pun bisa menjadi figure yang di idolakan oleh jama ahnya sehingga pesan dakwah dapat terealisasi (Wawancara, 18 April 2014) 6. profesioanal adalah yang memiliki profesi Dakwah adalah profesi, profesi itu di bayarkan atau memiliki upah salah satu yang menjadi motivasi dalam pekerjaan adalah adannya upah. Menurut H. Basri jadi da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar berdasarkan keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau tentang penerima tunjangan kepada tenaga dakwah khusus da i dari tenaga penyuluh saja, adapun tugas da i ini adalah sebagai berikut: a.memberikan bimbingan dan penyuluhan serta pembinaan kepada umat Islam dalam rangka meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran agama (Islam) 36

9 b.menyampaikan paham-paham agama yang sesuai dengan sumber hukum agama yakni Al-Qur an Dan Hadist dan tidak mengembangkan pahampaham yang menyesatkan Maka sesuai dengan keputusan yang di buat setiap tenaga dakwah khususnya da i dari tenaga penyuluh saja di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar di berikan subsidi tunjangan setiap bulannya yang di kirim langsung ke rekening masing-masing (Wawancara, 18 April 2014) 7. profesional adalah memiliki dedikasi dan tanggung jawab Dedikasi dan tanggung jawab adalah bagian dari kriteria da i yang profesional, dalam setiap pekerjaan jika merupakan suatu kewajiban maka harus dikerjakan, begitu juga dengan dakwah bahwa dakwah itu merupakan kewajiban, ada kewajiban dakwah itu yang sifatnya kolektif dan personal kalau kewajiban dakwah kolektif untuk seluruh umat Islam wajib menjalankannya sedangkan dakwah personal hanya yang memiliki kemampuan saja untuk menjalankannya. Da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar mereka mengutamakan kewajiban sebagai seorang da i, jika jadwal telah di tentukan maka da i ini tinggal menjalankannya dan jika ada da i berhalangan mengisi jadwal yang telah di tentukan, maka pihak pengurus Mesjid atau da i yang bersangkutan dengan cepat mengkonfirmasikan ke pengurus Kasi Bimas Kementerian Agama, sehingga pengurus Kementerian Agama melalui tenaga Penyuluh Agama di carikan penggantinnya. Dengan kata lain da i yang berhalangan hadir pun tidak lepas tangan begitu saja mereka juga ada tanggung 37

10 jawab untuk melapor ke Pengurus Mesjid atau bisa langsung ke Kementerian Agama (Wawancara, 23 April 2014). 8. Da i profesional mampu melakukan pendekatan kolektif dan personal pada mad u Da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar memilki relasi sosial yang baik antara da i dan mad u, bagi da i sendiri menganalisa jama ahnnya merupakan hal yang senantiasa di lakukan oleh da i sebelum melakukan aktivitas berdakwahnnya. Seperti penjelasan salah satu Pegawai Kantor Kementerian Agama kab.kampar yang menjadi bukti bahwa antara da i dan mad u tidak membatasi komunikasi baik dalam aktivitas dakwah dan di luar aktivitas dakwah adalah, jama ah kadang-kadang meminta para da i ini. Misalnya jama ah secara pribadi meminta kepada da i mengisi acara wirid rumahan. (Wawancara, 25 April 2014) C. Faktor-Faktor Yang Mendukung dan Menghambat Kebijakan Kementerian Agama dalam Meningkatkan Profesionalitas Da i Di Kabupaten Kampar 1. Faktor Pendukung a. adannya partisipasi dari Ormas Islam Upaya pembinaan untuk meningkatkan profesionalitas mubalighi/ah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar adannya dukungan dan partisipasi Ormas Islam yang memang berkiprah dalam bidang dakwah seperti ICMI, IKADI, adapun bentuk partisipasi Ormas Islam ini mendukung setiap 38

11 kebijakan Kementerian Agama dalam aktivitas dakwah, keterangan Bapak Zukirman hal ini di buktikan dengan adannya kebijakan dari Kementerian Agama Kabupaten Kampar dalam menyusun program-program kerja da i di bantu oleh Ormasi Islam ini dan da i yang berada di bawah pembinaan Ormas Islam ini di tugas kan juga oleh Kementerian Agama untuk membuat laporan dari setiap segiatan dakwah yang di jalankan begitu juga dengan da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar. Jadi Ormas Islam ini walaupun memiliki upaya tersendiri dalam pembinaan pada para da i namun Kementerian Agama senantiasa berkoordinasi dengan Ormas Islam setiap kebijakan dari Kementerian Agama (Wawancara, 18 April: 2014). b. Adannya Penyuluh Agama Fungsional (PAF) dan Penyuluh Agama Honorer (PAH) untuk menerjunkan langsung da i Da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar, bahwa di daerah Kabupaten Kampar saja saat sekarang ini ada sekitar 237 tenaga Penyuluh Agama, yang terdiri dari 220 tenaga Penyuluh Agama Fungsional dan 17 Tenaga Penyuluh Agama Honorer, adapun tugas dari tenaga Penyuluh Agama ini adalah menentukan secara langsung jadwal dan tempat di mana da i akan berdakwah, sekaligus menentukan dan pelatihan pada materi dakwah yang akan di sampaikan. Dan Mesjid di mana da i akan berdakwah bahwa tidak semua Mesjid-mesjid dan da i di kabupaten Kampar di bawah pengawasan Kementrian Agama Kabupaten Kampar jumlah mesjid yang memiliki tenaga penyuluh dari Kementerian Agama 39

12 Kabupaten Kampar sekitar 544 Mesjid dari jumlah Mesjid 688 yang berada Di kabupaten Kampar. (Wawancara, 9 April : 2014). 2. Faktor Penghambat a. keterbatasan dana Kasi Bimas Di Kementrian Agama Kabupaten Kampar bahwa untuk biaya operasional kegiatan dakwah di luar dana tunjangan tenaga Penyuluh Agama dinilai masih kurang, menurut Ibuk Midarwati Bendahara Kasi Bimas Kementerian Agama Kabupaten Kampar ada beberapa hambatan pertama karena jangkuan untuk operasional tempat ibadah Islam di Kabupaten Kampar cukup jauh sehingga memerlukan sarana dan prasaran yang memadai untuk menjangkau tempat-tempat yang memang sulit untuk di jangkau, maka untuk itu ketersediaan biaya atau buget yang cukup besar untuk menjangkau tempat-tempat tersebut, sehingga oleh tenaga penyuluh memudahkannya untuk melakukan pembinaanpembinaan di daerah-daerah terpencil dan jauh sekalipun di daerah Kabupaten Kampar (Wawancara, 18 April 2014) b. Da i/tenaga dakwah kurang konsiten untuk terjun langsung berdakwah Kurang konsistennya para da i yang berada di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar untuk terjun langsung berdakwah, mereka menunggu dahulu sampai adannya ketentuan untuk berdakwah dari pengurus Kasi Bimas Di Kementerian Agama melalui tenaga Penyuluh Agama, jika belum ada penetapan jadwal dan penentuan tempat-tempat di mana da i yang bersangkutan akan berdakwah oleh Kementerian Agama Babupaten Kampar, maka inisiatif bagi da i 40

13 untuk terjun langsung berdakwah masih di nilai kurang sehingga seksi bimas senantiasa memantau dan menyusun kegiatan-kegiatan dan program kerja para da i ini melalui tenaga Penyuluh Agama baik tenaga Penyuluh Agama Fungsional maupun tenaga Penyuluh Agama Honorer. Bapak Basri mengatakan sampai saat sekarang ini para da i di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Kampar semua jadwal, kegiatan dan program kerja mereka di susun oleh Kementerian Agama Bupaten Kampar (Wawancara, 23 April 2014) 41

BAB 7 KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. TINGKAT KEMISKINAN

BAB 7 KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. TINGKAT KEMISKINAN BAB 7 KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH 7.1. TINGKAT KEMISKINAN Kemiskinan merupakan masalah multidimensi. Kemiskinan tidak hanya ditandai oleh rendahnya pendapatan penduduk (ekonomi), tetapi juga digambarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Bangkinang Barat. Hal ini disebabkan karena Salo telah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sekilas Tentang Sejarah Kecamatan Kuok Kuok adalah salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Sebelum dinamai Kecamatan Kuok, Kecamatan ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal

I. PENDAHULUAN. karet dunia dengan mengungguli hasil dari negara-negara lain dan negara asal I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditas pertanian yang penting untuk Indonesia dan lingkup internasional. Di Indonesia karet merupakan salah satu hasil pertanian yang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1738, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Guru. Tunjangan Profesi. Bukan PNS. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Kampar Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, maka

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN DAN PENGANGKATAN KEMBALI PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS DI LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA KUASA DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN, KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : DJ.IV/KEP/HK.OO.5/463/2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI GURU PENDIDIKAN AGAMA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan,

BAB I PENDAHULUAN. Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Banjarmasin merupakan pusat kota yang terletak di sebelah selatan, provinsi Kalimantan Selatan. Luas Kota Banjarmasin menurut Badan Pusat Statistik Kota

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU

GUBERNUR KEPULAUAN RIAU [ GUBERNUR KEPULAUAN RIAU PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN RIAU NOMOR 06 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN BIAYA PENDIDIKAN SEKOLAH BAGI SISWA KURANG MAMPU PADA SMA, MA, SMALB DAN SMK SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU DENGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan nasional, Kementerian Pertanian telah menetapkan 4 (empat) sukses pembangunan pertanian, yaitu:

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. mendapatkan data tentang bagaimana peranan Penyuluh Agama Honorer (PAH)

BAB III PENYAJIAN DATA. mendapatkan data tentang bagaimana peranan Penyuluh Agama Honorer (PAH) BAB III PENYAJIAN DATA A. Gambaran Proses Penyajian Data Penyajian data berikut ini berdasarkan penelitian yang dilaksanakan di Kecamatan Pangkalan Lesung Kabupaten Pelalawan. Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap aktivitas, besar ataupun kecil dapat tercapai dalam sebuah organisasi, diperlukan adanya koordinasi dalam setiap gerak langkah. Sekolah merupakan suatu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 02 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIWIYATA MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 10

Lebih terperinci

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN

INFRASTRUKTUR BAB PERHUBUNGAN BAB 5 INFRASTRUKTUR 5.1. PERHUBUNGAN Pembangunan infrastruktur perhubungan bertujuan memperlancar aksesibilitas dan membuka keterisolasian wilayah yang dapat meningkatkan kegiatan perekonomian wilayah

Lebih terperinci

KABUPATEN KAMPAR. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kampar Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KABUPATEN KAMPAR. Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kampar Tahun 2013 sebanyak rumah tangga .1406 Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kampar Tahun 2013 sebanyak 77.212 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kampar Tahun 2013 sebanyak 32 Perusahaan Jumlah perusahaan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang

BAB I PENDAHULUAN. pada lingkungan, yaitu berupa pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan dan pesatnya kemajuan teknologi di berbagai bidang telah dan akan terus menimbulkan dampak positif maupun dampak negatif pada lingkungan,

Lebih terperinci

Pada hari ini, SENIN tanggal Enam Belas bulan Januari tahun 2Afi (dua ribu tujuh belas) di

Pada hari ini, SENIN tanggal Enam Belas bulan Januari tahun 2Afi (dua ribu tujuh belas) di PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PENGADITAN NEGERI BANGKINANG DENGAN LEMBAGA PEMBERI LAYANAN POS BANTUAN HUKUM PERKUMPUI.AN KANTOR BANTUAN HUKUM RIAU CABANG KAMPAR TENTANG PEMBERTAN T.AYANAN pos BANTUAN HUKUM

Lebih terperinci

Tunjangan Profesi Guru/Pengawas dalam Binaan Kementerian Agama;

Tunjangan Profesi Guru/Pengawas dalam Binaan Kementerian Agama; 4 * KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI DAN BANTUAN TUNJANGAN PROFESI GURU/PENGAWAS DALAM BINAAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN RAMBAH DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAMBAH

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN RAMBAH DAN KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN RAMBAH 11 BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN RAMBAH DAN KANTOR URUSAN A. Letak Geografis AGAMA KECAMATAN RAMBAH Rokan Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Kampar, berdasarkan Undang-undang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis kemukakan dalam sub bab pembahasan, dari metode wawancara yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. penulis kemukakan dalam sub bab pembahasan, dari metode wawancara yang 121 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan wawancara dan data yang penulis peroleh tentang manajemen pada Himpunan Da i dan Mubaligh Kota Bukittinggi dan telah penulis kemukakan dalam sub

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI MADIUN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DAN MEKANISME PENGGALIAN SUMBANGAN SUKARELA DARI MASYARAKAT KATEGORI MAMPU DALAM IKUT MEMBANTU PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015

HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015 HUBUNGAN PENGETAHUAN ANAK TENTANG MAKANAN JAJANAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI SDN 001 TERATAK KECAMATAN RUMBIO JAYA TAHUN 2015 Syafriani Lecturer STIKes Tambusai Riau Syafrianifani@ymail.com ABSTRAK Menurut

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa tujuan pendidikan keagamaan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al-

BAB III PENYAJIAN DATA. Angket adalah daftar pertanyaan yang diajukan kepada santri Pondok Pesantren Nurul Iman Al- BAB III PENYAJIAN DATA Pada bab ini, penulis akan menyajikan data yang diperoleh dari lokasi penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket.

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 143/KEP/ /2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 143/KEP/ /2015 TENTANG BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR: 188/ 143/KEP/429.011/2015 TENTANG PANITIA PELAKSANAAN MUSABAQOH TILAWATIL QUR AN (MTQ) TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR KE XXVI KABUPATEN BANYUWANGI

Lebih terperinci

Sasaran yang ingin dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan adalah :

Sasaran yang ingin dicapai oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan adalah : CAPAIAN KINERJA KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I DAN II TAHUN 2017 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dalam menyelenggarakan program dan kegiatan, serta mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. kegiatan konseling yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, maka

BAB III PENYAJIAN DATA. kegiatan konseling yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama, maka BAB III PENYAJIAN DATA Dalam bab ini disajikan data yang diperoleh dari lokasi penelitian melalui wawancara dan observasi dengan responden dan menganalisa dokumen yang terdapat di Kantor Kementerian Agama

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANF PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

Lebih terperinci

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG -1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 131 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SYARIAT ISLAM ACEH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS KANTOR KESATUAN BANGSA DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN PENAJAM PASER

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM, KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 481 TAHUN 2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU RAUDHATUL ATHFAL, MADRASAH IBTIDAIYAH, MADRASAH TSANAWIYAH, MADRASAH ALIYAH, DAN

Lebih terperinci

TunjanganProfesiGuru/Pengawasda ambinaan Kementerian Agama;

TunjanganProfesiGuru/Pengawasda ambinaan Kementerian Agama; KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR '13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI DAN BANTUAN TUNJANGAN PROFESI GURU/PENGAWAS DALAM BINAAN KEMENTERIAN AGAMA DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, 1 BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI 4.1. Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan Meranti Kabupaten Kepulauan Meranti merupakan salah satu daerah kabupaten

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMANTAUAN PENYEBARAN TENAGA PENGAJAR (Studi Kasus: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar) 1 Medyantiwi Rahmawita, 2 M. Afdal 1,2 Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 86 BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL 4.1. Analisis Pelaksanaan Pengajian Tafsir Al-Qur an di Desa Jatimulya Kec.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar.

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. atau 9,965 Ha, dengan pusat pemerintaahan berada di desa Kampar. BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Kampar Timur adalah suatu wilayah yang terletak di Kabupaten Kampar Propinsi Riau. Kecamatan Kampar Timur merupakan salah satu kecamatan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 13 BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Rambah 1. Keadaan Geografi Rokan Hulu merupakan salah satu Kabupaten yang dimekarkan dari Kabupaten Kampar, berdasarkan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk menjadi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan dakwah itu sendiri da i sebagai pelaksana proses dakwah mestilah

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan dakwah itu sendiri da i sebagai pelaksana proses dakwah mestilah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat Islam sangat bergantung

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2018 TENTANG BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH DAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1504, 2014 BPKP. Pendidikan dan Pelatihan. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di. 206 desa. Kecamatan Tapung adalah kecamatan yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di. 206 desa. Kecamatan Tapung adalah kecamatan yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Kampar merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Riau, memiliki 20 kecamatan yang terdiri 7 kelurahan dan 206 desa. Kecamatan Tapung adalah

Lebih terperinci

BUPATI PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

BUPATI PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN, BUPATI PELALAWAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN PELALAWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PELALAWAN,

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian a. Letak Geografis MA PIP (Pendidikan Islam Parigi) Madrasah Aliyah PIP (Pendidikan Islam Parigi) terletak di Jalan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau adalah salah satu Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah mahdhah semata. Tapi fungsi

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah mahdhah semata. Tapi fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masjid merupakan tempat yang multi fungsi bagi umat Islam. Masjid bukan hanya sebagai tempat untuk ibadah mahdhah semata. Tapi fungsi masjid jauh lebih luas dari pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat

BAB I PENDAHULUAN. menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang menugaskan umatnya untuk menyebarluaskan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat. Dalam mengajak umat agar mau menerima sekaligus

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Tempat/Tgl. Lahir : Cingkaring/ 19 Mei : Mahasiswa Pascasarjana IAIN IB Padang

SURAT PERNYATAAN. Tempat/Tgl. Lahir : Cingkaring/ 19 Mei : Mahasiswa Pascasarjana IAIN IB Padang ii SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fadli Antoni NIM : 088121869 Tempat/Tgl. Lahir : Cingkaring/ 19 Mei 1980 Pekerjaan : Mahasiswa Pascasarjana IAIN IB Padang Menyatakan

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENATA LAKSANA BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SD NEGERI 03 MOJO KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Kompenetensi Guru PAI di SD Negeri 03 Mojo Guru merupakan

Lebih terperinci

POLA SUPERVISI IDEAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA JOMBANG. Qurrota A yuni

POLA SUPERVISI IDEAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA JOMBANG. Qurrota A yuni 1 POLA SUPERVISI IDEAL GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA JOMBANG Qurrota A yuni I Sebenarnya sumber permasalahan pendidikan yang terbesar adalah adanya perubahan, karena permasalahan

Lebih terperinci

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA

SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA SUB BAG. TATA USAHA PENDAHULUAN A. KEDUDUKAN KANTOR 1. Kabupaten REMBANG 2. Alamat JL. PEMUDA KM. 3 REMBANG 3. Provinsi JAWA TENGAH 4. Telepon (0295) 691016 5. Faximile (0295) 691016

Lebih terperinci

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN Lampiran SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 1366 Tahun 2014 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN SUBSIDI TUNJANGAN FUNGSIONAL BAGI GURU RA/MADRASAH BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL (STF-GBPNS) TAHUN 2014 A. Dasar

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 69 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI. NOMOR 69 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUNJANGAN FUNGSIONAL GURU NON PNS DARI PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF

BIMAS ISL STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF 1 BIMAS ISL M STRATEGI DAN IMPLEMENTASI BIMAS ISLAM DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN URUSAN AGAMA ISLAM DAN PEMBERDAYAAN ZAKAT DAN WAKAF VISI MISI Put a relevant subtitle in this line 1 COMPANY NAME ABS.COM

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT, BAPPEDA DAN LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1919, 2015 KEMENAG. Diklat. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TAMIANG QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENGISIAN STRUKTUR ORGANISASI MAJELIS PERMUSYAWARATAN ULAMA KABUPATEN ACEH TAMIANG BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR. pada ketinggian M diatas permukaan laut dengan luas wilayah adalah 9.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR. pada ketinggian M diatas permukaan laut dengan luas wilayah adalah 9. BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KECAMATAN KAMPAR TIMUR A. Letak Geografis dan Demografis Kecamatan kampar Timur Kabupaten Kampar, Provinsi Riau berada pada ketinggian 30-40 M diatas permukaan laut dengan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Kompetensi di Lingkungan Kementerian

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS

PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS PERATURAN SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 02 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB SENAT FAKULTAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA SENAT FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR No 1. Pedagogik 1 Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 1.1.1 Guru BK atau konselor dapat mengaplikasikan ilmu

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 26 TAHUN 09 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA

ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI AHLI MANAJEMEN ASURANSI INDONESIA BAB I PENERIMAAN DAN PENGANGKATAN ANGGOTA Pasal 1 1. Permintaan untuk menjadi anggota, dilakukan secara tertulis dan disampaikan kepada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar 1. Letak Geografis Desa Ranah Sungkai Kecamatan XIII Koto Kampar Desa Ranah Sungkai

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Untuk mengkordinasikan pelaksanaan tugas di daerah, dibentuk beberapa kantor Inspektorat Daerah Pajak (ITDA) yaitu di Jakarta dan beberapa daerah seperti

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN. Bismillahirrahmanirrahim PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN DEKAN DAN WAKIL DEKAN Bismillahirrahmanirrahim REKTOR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.201, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR Nomor : 12/Kpts/SM.140/J.4.5/IV/2013 TENTANG KODE ETIK PROFESI DOSEN DI LINGKUNGAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN BOGOR DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Syariat Islam Aceh

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Syariat Islam Aceh Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Syariat Islam Aceh Sesuai Qanun Nomor 5 tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Tapung 1. Sejarah Kecamatan Tapung Semula Kecematan Tapung termasuk dalam wilayah Kecamatan Siak Hulu, pada tahun 1994/1995 dimekarkan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM

PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH EMBUNG FATIMAH KOTA BATAM SALINAN OLEH : WALIKOTA BATAM NOMOR : 7 TAHUN 2013 TANGGAL : 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemerintahan, para aparatur pemerintah/pegawai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pemerintahan, para aparatur pemerintah/pegawai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pemerintahan, para aparatur pemerintah/pegawai menjadi tolak ukur dalam keberhasilan suatu organisasi, baik pemerintahan Provinsi, Kabupaten/Kota, maupun

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 SERI E.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH TAKMILIYAH AWWALIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan

2017, No Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan No.289, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Pasar Modal. Kegiatan. Penilai. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6157) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1 Kondisi Daerah Kecamatan Kuok merupakan salah satu kecamatan dalam wilayah kabupaten Kampar yang pada awalnya bernama perwakilan kecamatan bangkinang hasil pemekaran

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ENDASI A. Kesimpulan Dari uraian laporan tahunan Pengadilan Agama Bukittinggi Kelas IB tahun 2012, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Bukittinggi Kelas

Lebih terperinci

KODE ETIK GURU DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR SMP NEGERI 12 KOTA SERANG

KODE ETIK GURU DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR SMP NEGERI 12 KOTA SERANG KODE ETIK GURU DAN STANDAR OPERATING PROSEDUR SMP NEGERI 12 KOTA SERANG PEMBUKAAN SMP Negeri 12 Kota Serang adalah sebuah lembaga pendidikan negeri yang menyelenggarakan pendidikan dasar di lingkungan

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung Selatan sangat penting dan terkait dengan Kementerian Agama. Lembaga Kementerian Agama sangat

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANAH BUMBU, Menimbang

Lebih terperinci

REKAPITULASI PENGADUAN MELALUI LAPOR BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

REKAPITULASI PENGADUAN MELALUI LAPOR BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN REKAPITULASI PENGADUAN MELALUI LAPOR BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN NO PENGADUAN JAWABAN KETERANGAN 1 1. Kemendagri selaku Kementerian yang berwenang mengatur penyelenggaraan Pemerintahan

Lebih terperinci

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang

2015, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang No.1648, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKOMINFO. Jabatan Fungsional. Pranata Hubungan Masyarakat. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci