12431 EI TAN. Penbibitan merupakan suatu usaha pertma bila mau

Transkripsi

1 12431 EI TAN Penbibitan merupakan suatu usaha pertma bila mau mengadakan usaha penanaman karet. Wjuan diadakannya pem- bibitan adalah untuk memberikan fasilitas untuk memilih bahan tananan yang sebaik mungkin guna ditanam di lapangan, dengan dgmikian mass belum matang sadap ciapat dikurangi waktunya. Karet diperbaayak dengaiz biji dan okulasi. Perbanyakan dengan oliulasi membutuhkan cdon batang atas dan baviah. Calon batang atas diambil dari kebun entres ataucaabang pohon yang telah berproduksi. Cdon batang bav~ah harus berasal dari biji yang telah tuabuh berurnur antara 4 sampai 18 bulan. Pen~ecambahan Ziji untuk calon batang bavrah yang dipakai adalah je- nis klon GT 1, ya.ng berasd dari biji tanaman produksi yang telah berumur 15 tahun. Sortasi biji didasarkan pa- da vrarna dan berat, tetapi lebih banyak didasarkan pada pengalaman si karyawan saja. Biji-biji yang telah dise- leksi langsung dipindahkan ke pengecambahan. Biji yang telah dikcambahkan ternyata banyak yang ticzak memenuhi harapan dan kurang dapat dipertanggungjawabkan keunggulannya, maka biji-biji yang &an dikecambahkan telah didatangkan sebanyak biji yang berasal dari Xubber Research Centre (RRC) Tanjung Moravura, dan masih dibutuhkan biji lagi.

2 (bedengan) yang telah dibersihkan dari gulma, batu dan tunggul-tunggul kayu serta harus memenuhi syarat yaitu tempatnya datar, dekat sunber air, dekat persemaian dan tidak tergenang. Satu bedengan mempunyai ppanjang 22 m, lebar 1 m dan jar& antar bedengan 50 cm. Ul~uran ini ter- gantung dari banyaknya biji yang hendak dikecambahkan. Tanah untuk pengecambahan digemburkan, lalu diatasnya diberi gasir setebal 7-10 cm dan pinggirnya dibatasi denga.n papan. Diberi atap sebagai naungan setinggi 1.5 m di depzn dan 1 m dibagian belakang, arahnya menghadap Utara Selatan. Naungan gunanya untuk mencegah penyinaran lag- sung matahari yang dapat menyebabkan kerusakan pada biji yang sedang berkecmbah. Setelah bedeng seleszi, biji dibenankan ke ddam pasir tanpa jarak tanaa yang teratur. Ragian perut biji mengha- dap ke bawah agar akar yang keluar lurus. Dengan luas bedengan 1 x 1.20 cm dapat dikecambahkan biji. Biji berkecambah rata-rata umur 9 hari, yang pding baik dipindahkan ke persemaian adalah biji yang belum mem- punyai sepasang daun. Biji-biji yang tiga minggu belum berkecambah tidak dipakai lagi, sebab pertunbuhannya &an lambat dan kondisinya lemah. Biji yang telah berumur 12 hari di pengecambahan dapat dilihat pada Gambar 1. Pemindahan kecambah dilak-~kan -etelah diseleksi yaitu kecambah yang akarnya bengkok, bercabang, kena penyakit,

3 pangan nuu,h lrena penyzkit dan pertumbuhannya ismbat, Gambar 1. Biji Setelah 12 hzri di Pengecambahan Persemaian Tanah untulc persemaian harus bersih dari tungg~il kayu alang-alang, kemudian diolah dengan traktor, iaiu dirata kan. Areal ini harus memenuhi syarat yaitu dekat temnac air, dekat areal yang mau ditanami dan tid& tergen~g, Penanaman kec ambah dilzkulran dengan tugal, dengan dalaman kira.-kira akar cukup lurus, ditanam dengan jar& tanam 30 x 40 cm. (September - Desember). Waktu penanaman adalah musim penghuja Pemeliharaan yang dilakukan di persemaizn adalah: 1. Penyiraman, diiakukan bila hujan tidak turun.

4 ~ung aari gulma yang turflbuh. blat yang dipakai lah cangkul dan kored. 3. Pemu.pukan, dilakukan tergantung keadazn ekonomi pem sahaan, dimulai pada umur 12 hari di 1apanga.n den, amophos dengan dosis 2 g/tananan, kemudian dengan (15 : 15 : 21) pada umur 3 bulan dengan dosis 15 g gentingkan batang, diberantas dengan Pntino 133

5 Kebun entres adalah areal yang ditanzmi dengan tanaman okulasi yang berasal dari klon unggul, dimana calon batang baviah okulasi dia mbil dari kebun entres ini. Persiapan tanah untuk kebun entres ini sama dengan persiapan tanah untuk persemaan biasa. Luas kebun entres cii kebun Bahilang masih sedikit, yaitu 1200 rn2. Klon-klonnya berasal dari Wai Penelitian Perkebunan (BPP) Medan, dimana jumlah tanaman menurut jenis klon tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Jumlah Tanaman di Kebun atres Menurut Jenis IUon di Kebun Bahilang Tahun 1980 Jenis klon Jumlah pohon Jarak tanam bibit di kebun entres addah 1 x 1 m, setiap jenis klon ditanam terpisah dalam satu petak at Pemupukan dilakukan dengan pupuk NPK (15 : 15 : 21

6 dengan dosis 50 g/tanaman, lebih dari 1 tahun g/ 15 tanaman. Cara pemberian adalah secara melingkar sekeli- ling tanaman. Tunas-tunas 1:iar yang tumbuh harus dibuang. Meran- ting/membuang tunas-tunas liar yang tumbuh pada batang atas maupun bav~ah maksudnya okulasi tidak terhambat. agar pertuxlbuhan batang atas I Okulasi Di kebun Bahilang teknik okulasi yacg dilakukan ada- lah okulasi hijau (green budding). Yang dimaksud dengan okulasi hijau pada tanaman karet adzlah pengokulasian pa- da semaian rcuda berumur 4-6 bulan dengan menggunakan mata okulasi yang berasal dari tunas-tunas hijau (green budvrood). Tanda-tanda yang dipaksii bahwa suatu pohon sudah bisa diokulasi adalah bila pucuk daun sudah tua dan umur tanaman sudah ada 4 bulan. Kalau masih ada daun muda tidak baik untuk diokulasi, sebab kulit akan lengket sehingga sulit di- okulasi. Mata okulasi berasal dari cabang tanama.n produk- tip, sebab kebun entres belum nenghasilkar. cabang. Kadang kadang ada juga kayu entres dari BPP Medan, yang terdiri dari jenis lrlon SR 13/10 dan BPI4 I, yang berasal dari tanaman produktip adalah klon GT 1. Satu meter kayu entres mempunyai mata rata-rata 25 buah. Alat-alat yang dipakai dalam mengokulasi adalah pisau okulasi, kain bersih dal pembalut okulasi yaitu plastik,

7 dimana ukuran 1 m2 okulasi. cukup membalut kira-kira 100 batang 16 Cars.-cara mengokulasi yang dilakukan sebagai berikut: 1. Pangkal batang banah dibersihkan sekctar teapat okula- si (jendela) dengan kain lap. Jendela dibuat setinggi 5-10 cm dari atas tanah dengan membuat dua irisan sejajar, panjang 5-6 cm dan lebarnya (jarak antara irisan sejajar) cm. Sisi atas jendela diiris horizontzl agar jendela dapat dibukakan ke arah bawah, 2. Sesudah jendela selesai, maka mata okulasi disayat da- ri kayu entres. Penyayatan ini sedemikian rupa sehing- ga sedikit lapisan kmbium di bawah kulit ikut tersayat dengan maksud agar lapisan kmbium melindungi mata okulasi dari kontaminasi. Kemudian ukuran kulit yang mata okulasinya ada dicoco'kkan dengan ukuran jendela di- mana ukuran kulit harus lebih kecil. Setelah ukuran cocok maka kambium dilepas dan jendela dibuka, lalu mata okulasi dengan kulitnya ditempelban dan ini tidak boleh bergeser-geser karena hal ini dapat merusak kam- biwn dari batang bawah. Kanbium dan mata okulasi tidak boleh kena getah/lateks, sehingga sebelum jendela dibuka getah harus dibersihkan t erlebih dahulu. 3. Pembalutan dimulai dari bagian pangkal batang sedirit dibawah sisi jendela terbawah, menuju ke atas, sedeaikian rupa sehingga pada setiap lingkaran, pinggir peabalut saling bertindih berurutan (over lapping) dan diujung pem- balut diselipkan dengan kuat agar tidak terlepas. Cara