PENENTUAN ALOKASI PENDAPATAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR

Transkripsi

1 PENENTUAN ALOKASI PENDAPATAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR S. Djoko Purwanto, Bobby Oedy P Soepangkat, Nurhadi Siswanto Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Jl. Cokroaminoto 12A Surabaya ABSTRAK Kebutuhan energi listrik di wilayah Propinsi Jawa Timur, dikelola oleh PT PLN (Persero) Jawa Timur dengan membeli energi listrik dari PT PLN (Persero) P2B (Pengaturan dan Penyaluran Beban), PT Indonesia Power, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), pembangkit skala kecil serta produksi sendiri. Energi yang dibeli oleh PT PLN (Persero) Jawa Timur setelah dikurangi dengan keperluan sendiri (keperluan operasional) disebut energi siap jual (Esj), yang siap disalurkan kepada konsumen. Energi yang disalurkan kepada konsumen dengan melalui konduktor yang dipasok tegangan rendah (TR) dengan 1 atau 3 phasa, tegangan menengah (TM) dengan 3 phasa, serta tegangan tinggi (TT) dengan 3 phasa.. Rupiah pendapatan penjualan tenaga listrik sangat tergantung pada besarnya energi yang dipai konsumen disebut energi jual (Ej), daya yang tersambung pada konsumen, jumlah pelanggan dan tergantung pada energi siap jual (Esj), Penyaluran energi listrik dengan tegangan rendah (TR) dan tegangan menengah (TM) mengalami susut, dan susut ini harus dibatasi sekecil mungkin karen a merupan kerugian. Pada penyaluran dengan tegangan tinggi (TT) susut tid ada, karena pengukuran pemaian energi jual pada sisi tegangan tinggi. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana mengalokasikan, pertama pendapatan penjualan tenaga listrik, kedua energi terjual pada konsumen, ketiga daya tersambung, keempat jumlah pelanggan, kelima energi siap jual (berkaitan dengan susut), dan keenam harga jual rata rata Rp/kwh. Untuk menyelesaikan permasalahan ini an digunan program tujuan linier ( linear goal programing), sehingga diperoleh pengusahaan yang msimal. Hasil perhitungan alokasi pendapatan dengan program tujuan linier menunjukkan bahwa kenaikan pendapatan untuk seluruh Jawa Timur adalah sebesar 5,60 %. Kenaikan ini disertai dengan kenaikan pendapatan pada tahun berikutnya masing masing area, serta kenaikan masing masing ftor ftor yang mempengaruhi, yaitu untuk enerji jual sebesar 5,01 %, daya tersambung sebesar 7,67 %, jumlah pelanggan sebesar 2,10 % dan enerji siap jual sebesar 3,20 %. Kata kunci: rupiah pendapatan, energi jual, daya tersambung, jumlah konsumen, energi siap jual, susut, harga rata rata Rp/kWh, dan program lindo. PENDAHULUAN Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik di wilayah Propinsi Jawa Timur, PT PLN (Persero) Di stribusi Jawa Timur membeli energi dari PT PLN (Persero) P2B (Penyaluran dan Pengaturan Beban) dengan sistem interkoneksi. Untuk pulau pulau disekitar Jawa Timur seperti pulau Bawean, Sapudi, Mandangin, Giligenting, Giliketapang dan pulau kecil lainnya, dilayani dengan sistem yang terisolasi kecuali Madura.

2 Pada penyaluran tenaga listrik ada kebocoran atau hilangnya energi yang disebut susut, yang dapat bersifat teknis atau non teknis. Yang pertama terjadi kehilangan energi disebaan oleh hal hal yang bersifat teknis, misalnya kont lepas, penampang kawat terlalu kecil, dan lain sebagainya, yang kedua adalah susut non teknis, yaitu hilangnya energi karena penggunaan yang tid sah (tid menurut aturan), misalnya pencurian listrik, penerangan jalan liar, meter listrik macet, meter listrik tid urat, dan lain sebagainya. Dilihat dari cara penyaluran, konsumen tenaga listrik dapat di kelompokan menjadi 4 kelompok pelanggan sebagai berikut: a. Kelompok tegangan tinggi (TT), adalah pelanggan yang m enerima daya listrik dengan tegangan 150 atau 70 KV (Kilo Volt) dan menggunan 3 (tiga) phasa. b. Kelompok pelanggan tegangan menengah (TM), adalah kelompok pelanggan yang menerima daya dengan tegangan 20 KV dan menggunan 3 phasa. c. Kelompok pelanggan tegangan rendah (TR) adalah pelanggan yang menerima daya dengan tegangan 220 Volt dan menggunan 3 phasa atau satu phasa, tergantung pada daya yang diperlukan konsumen. d. Kelompok pelanggan multiguna atau MUL, adalah tempat untuk menampung berbagai jenis pelanggan yang mempunyai ciri khas tertentu, dan yang dapat diklasifikasikan dalam kelompok ini adalah: 1. Pelanggan yang melukan Jual Beli Secara Terbatas (JBST), yaitu jenis pelanggan yang menggunan daya listrik secara terbatas dalam wtu pemaian hanya selama 3 (tiga) bulan. Tegangan suplai/pasokan dapat berupa TT, TM ataupun TR, tergantung pada besar daya yang diperlukan konsumen. 2. Pesta, yaitu tarip yang biasa diperlukan oleh kebanyan orang. Jenis pelanggan ini pada umumnya adalah tegangan rendah (TR) dan hanya untuk beberapa hari saja. Selain itu ada juga yang dilayani dengan tegangan menengah (TM), tergantung daya yang dikehendi pemai. 3. Multiguna Rumah Tangga, yaitu pemaian daya minimum, tanpa meter. 4. Opal, yaitu pelanggan yang terkena Operasi Jaringan Listrik karena pelanggaran sehingga dikenan denda tertentu sesuai dengan Tarif Dasar Listrik Kurang tagih, yaitu tambahan tagihan karena pencurian atau sebab lain. Ada 16 area pelayanan dilingkungan PT (Persero) PLN Distribusi Jatim, yaitu Surabaya Selatan, Surabaya Utara, Malang, Pasuruan, Kediri, Mojokerto, Madiun, Bojonegoro, Jember, Banyuwangi, Pamekasan, Situbondo, Gresik, Sidoarjo, Surabaya Barat, dan Ponorogo. Perumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana mengalokasikan pendapatan penjualan masing masing area di seluruh PT (Persero) Distribusi Jawa Timur sehingga diperoleh: 1. Energi jual pada pelanggan per tegangan TR, TM, TT dan MUL. 2. Daya tersambung TR, TM, TT dan MUL. 3. Jumlah pelanggan pertegangan TR, TM, TT dan MUL. 4. Energi siap jual (berkaitan dengan susut). Batasan masalah Batasan yang diberlukan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian dilukan hanya dilingkup PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur. A-19-2

3 2. Pengalokasian pendapatan untuk seluruh Jawa Timur dari penjualan tenaga listrik dibatasi oleh: a. Rupiah pendapatan minimal sebesar Rp ,- b. Energi Jual minimal sebesar kwh c. Daya tersambung pada pelanggan minimal sebesar kva d. Jumlah Pelanggan di Jawa Timar msimal sebany pelanggan. e. Energi siap jual msimal sebesar kwh f. Susut energi msimal sebesar 7,55 %. g. Harga jual rata rata per Kwh minimal sebesar Rp 587,21/kWh. 3. Tid memperhitungkan biaya operasi, dan tid memperhitungkan pendapatan biaya penyambungan, biaya beban, subsidi pemerintah dan biaya biaya lain. Asumsi Asumsi asumsi yang digunan dalam penelitian ini adalah: 1. Tid ada perubahan tarif dasar listrik oleh pemerintah selama penelitian berlangsung. 2. Tid ada kenaikan BBM yang mengibatkan harga beli Rp/Kwh dari PLN PT(Persero) P2B berubah. 3. Cukup tersedia daya pembangkit dalam melayani kenaikan pasokan kebutuhan daya listrik. 4. Tid ada investasi untuk peningkatan sambungan (investasi trafo, jaringan tegangan menengah, jaringan tegangan rendah serta sambungan rumah), kecuali yang telah direncanan. 5. Ftor yang mempengaruhi pendapatan seperti, energi jual, daya tersambung, jumlah pelanggan, dan energi siap jual dianggap mempunyai bobot yang sama. Tujuan penelitian Tujuan penelitian adalah menentukan alokasikan pendapatan penjualan masing masing area seluruh PT PLN Distribusi Jawa Timur, dengan deviasi yang yang paling kecil terhadap target: 1. Energi jual pada pelanggan per tegangan TR, TM, TT dan MUL. 2. Daya tersambung TR, TM, TT dan MUL. 3. Jumlah pelanggan pertegangan TR, TM, TT dan MUL. 4. Energi siap jual (berkaitan dengan susut). PROGRAM TUJUAN LINIER Menurut Hillier dan Lieberman (1990), perumusan program tujuan linier adalah sebagai berikut: Minimumkan Dengan kendala PENGUMPULAN DATA Z n i1 a K k 1 k ( X ) b X untuk i = 1, 2, 3,...n C j k j = 1, 2, 3,...P serta k =1, 2, 3... K Data yang dikumpulkan adalah data tahun 2004 yaitu, rupiah pendapatan, energi jual, daya tersambung, jumlah pelanggan, dan susut. A-19-3

4 PERUMUSAN MODEL MATEMATIS Koefisien teknologi Koefisien teknologi menunjukan korelasi antara variabel keputusan (rupiah pendapatan) dengan ftor ftor yang mempengaruhi yaitu, energi jual,jumlah pelanggan, daya tersambung, dan energi siap jual. 1. Koefisien teknologi rupiah pendapatan dan masing masing besarnya 1 (satu), karena masing masing dibagi dengan dirinya. 2. Koefisien teknologi energi jual, dapat diperoleh dengan membagi energi jual dengan rupiah pendapatan yang bersangkutan. Misalnya koefisien energi jual pada tegangan tinggi Surabaya Selatan bisa diperoleh dengan membagi energi jual TT pada Area Surabaya Selatan dengan rupiah pendapatan penjualan TT pada area Surabaya Selatan, sehingga satuannya adalah kwh/rp 3. Koefisien teknologi daya tersambung, dapat diperoleh dengan membagi daya tersambung dengan rupiah pendapatan pada kelompok pelanggan, sehingga satuannya adalah kva/rp 4. Koefisien teknologi Sambungan Pelanggan, dapat diperoleh dengan jalan seperti butir 2 atau 3 diatas, sehingga satuannya adalah SP/rp (SP = Sambungan Pelanggan). 5. Koefisien teknologi Energi Siap Jual, dapat diperoleh dengan membagi energi siap jual dengan rupiah pendapatan. Energi siap jual dapat diperoleh dengan menambahkan susut pada TR dan TM energi jual, sehingga satuannya adalah kwh/rp Koefisien teknologi di tulis dengan simbol: ak = koefisien teknologi, kelompok tegangan i dan Area pelayanan j dan fungsi tujuan k i = 1, 2, 3, 4 (kelompok pelanggan TR, TM,TT, Mul) j = 1, 2, 3, (jumlah area pelanggan) k = 1, 2, 3,...85 (fungsi tujuan) Fungsi objektif: minimumkan Fungsi kendala: Z K k 1 n i1 a ( k X ) b X, i = 1, 2, 3,...n C j untuk j = 1, 2, 3,...P dan k =1, 2, 3...K k Penjabaran fungsi kendala adalah sebagai berikut: 1. Kendala rupiah pendapatan untuk masing masing area, dengan i = 1 s/d 4, j = 1 s/d 16, dan k = 1 s/d Kendala energi jual untuk masing masing area, dengan i = 1 s/d 4, j = 1 s/d 16, dan k = 17 s/d Kendala daya tersambung untuk masing masing area, dengan i = 1 s/d 4, j = 1 s/d 16, dan k = 33 s/d Kendala jumlah pelanggan untuk masing masing area, dengan i = 1 s/d 4, j = 1 s/d16 Dan k = 49 s/d Kendala energi siap jual untuk masing masing area, dengan i = 1 s/d 4, j = 1 s/d16 A-19-4

5 Dan k = 65 s/d Kendala rupiah pendapatan, energi jual, daya tersambung, jumlah pelanggan, energi siap jual seluruh Jawa Timur adalah 16 j1 4 i1 a k X b k Untuk rupiah pendapatn k=81, energi jual k = 82, daya tersambung k = 83, jumlah pelanggan k = 84, dan energi siap jual k = 85 PENETAPAN NILAI RUAS KANAN Nilai ruas kanan adalah merupan tujuan yang an dicapai, namun angka ini tid harus di capai mengingat ada ftor ftor lain yang juga ingin dicapai. Nilai ruas kanan juga bisa disebut sebagai kendala yang an dituju, dan diberi notasi βk. Nilai ruas kanan untuk masing masing area ada 5 macam ditunjukkan pada Tabel 1. No Area Pelayanan Rp pendapatn k = 1s/d 16 Tabel 1 Nilai ruas kanan energi jual k = 17 s/d 32 (mwh) βk ( k = 1,2, 80 ) daya tersbng k = 33 s/d 48 (kva) Jmlh plngn k = 49 s/d 65 Energi siap jual k = 66 s/d 80 (mwh) 1 Surabaya Selatan 1,636,496 2,516, ,184, ,246 2,737, Surabaya Utara 1,147,797 1,657, , ,410 1,806, Malang 742,982 1,218, , ,779 1,348, Pasuruan 1,010,618 1,794, , ,978 1,935, Kediri 598,014 1,081, , ,854 1,188, Mojokerto 890,955 1,647, , ,837 1,176, Madiun 256, , , , , Bojonegoro 655,518 1,256, , ,505 1,329, Jember 299, , , , , Banyuwangi 215, , , , , Pamekasan 215, , , , , Situbondo 122, , , , , Gresik 496, , , , , Sidoarjo 748,155 1,270, , ,206 1,367, Surabaya Barat 996,632 1,779, , ,591 1,839, Ponorogo 156, , , , , Karena jumlah semua area ada 16, dan masing masing area mempunyai 5 persamaan kendala jumlah persamaan kendala ada 80 persamaan kendala, ditambah persamaan kendala untuk seluruh Jawa Timur 5 persamaan kendala, sehingga keseluruha berjumlah 85 persamaan kendala. KENDALA MASING MASING VARIABEL KEPUTUSAN Masing masing variabel keputusan harus mempunyai harga minimum sebesar pendapatan tahun sebelumnya. Kendala ini menggambarkan bahwa pendapatan tahun berikutnya tid boleh lebih rendah dari yang pernah diperoleh. A-19-5

6 HASIL PEMROGRAMAN Hasil pemrograman dapat dilihat pada Tabel 2. uraian hasil pemrograman Target Tahun lalu deviasi thd tahun lalu % dev thdp thn lalu deviasi thd target % dev thdp target Tabel 2. Hasil Perhitungan Alokasi Total Jawa Timur dan masing masing area Pendapatan energi jual daya tersambung Jumlah Energi siap jual Rp/Kwh Susut % (juta Rp) ( Mwh ) ( KVA ) pelanggan ( Mwh ) 9,928, ,243, ,717, ,432,098 18,616, ,827, ,735, ,362, ,432,105 18,124, ,402, ,420, ,096, ,299,755 18,039, , , , , , , , , , KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Untuk memenuhi pendapatan seluruh Jawa Timur sebesar Rp ,15 juta, berart kenaikan sebesar 5,6 % dari tahun 2004, ma masing masing area mempunyai alokasi pendapatan (dalam juta) sebagai berikut: No: Area Pendapatan Kenaikan % 1 Surabaya Selatan Rp 1,586, Surabaya Utara Rp 1,147, Malang Rp 718, Pasuruan Rp 991, Kediri Rp 587, Mojokerto Rp 822, Madiun Rp 251, Bojonegoro Rp 638, Jember Rp 291, Banyuwangi Rp 211, Pamekasan Rp 208, Situbondo Rp 118, Gresik Rp 488, Sidoarjo Rp 726, Surabaya Barat Rp 986, Ponorogo Rp 152, Total Jatim Rp 9,928, Agar target pendapatan untuk seluruh Jawa Timur dapat dicapai, ma: a. Energi yang harus dual adalah sebesar ,60 kwh, yang berarti kenaikan sebesar 5,01 % dari tahun sebelumnya. b. Daya yang harus disambung ke pelanggan adalah sebesar ,57 kva, yang berarti kenaikan sebesar 7,67 % dari tahun sebelumnya. c. Jumlah pelanggan yang harus disambung adalah sebany pelanggan, yang berarti kenaikan sebesar 2,1 % dari tahun sebelumnya. d. Energi siap jual yang an disalurkan adalah sebesar ,22 kwh, yang berarti kenaikan sebesar 13,37 % dari tahun sebelumnya. A-19-6

7 Saran Agar dapat diperoleh hasil optimun yang urat ma disarankan: 1. Untuk melukan pembobotan pada ftor ftor yang mempengaruhi rupiah pendapatan 2. Memperhitungkan biaya operasi, biaya investasi, subsidi pemerintah 3. Memperhitungkan panjang saluran tegangan menengah, panjang saluran tegangan rendah DAFTAR PUSTAKA Bustani, H., 2005, Fundamental Operation Research, PT Gramedia Pusta Utama, Jarta. Hillier, Frederick S., and Lieberman, Gerald J., 1967, Introduction to Operations Research, 3 rd edition, Holden-Day Inc., Oland, California. Taylor III, B. W., 1986, Introduction to Management Science, 6 th edition, Prentice Hall International Inc. PT. PLN, 2004, Statistik 2004, PT PLN (persero) Distribusi Jawa Timur. A-19-7