Hukum Pajak. Asas-Asas dalam Pemungutan Pajak (Pertemuan #4) Semester Genap
|
|
- Sugiarto Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Hukum Pajak Asas-Asas dalam Pemungutan Pajak (Pertemuan #4) Semester Genap
2 Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa memahami asas-asas dalam pemungutan pajak, khususnya four cannons of taxation; 2. Mahasiswa memahami tentang Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik 3. Mahasiswa memahami penerapan dari asas-asas dalampemungutan pajak
3 Ruang Lingkup Four Cannons of Taxation; Asas-Asas Umum Pemerintahanyang Baik; Penerapan asas certaintydalam Pajak Penghasilan.
4 Four Cannons of Taxation Hampir seluruh negara di dunia menganut Smith s canons/four maxims sebagai persyaratan atau prinsip-prinsip pokok perpajakan.
5 Four Cannons of Taxation Berdasarkan four canons of taxation yang dikemukakan oleh AdamSmith, dikenal empat asas pemungutanpajak yang baik: 1.Asas persamaan, keadilan dan kemampuan (equality, equity and ability), dikenal juga dengan asas equity; 2.Asas kepastian (certainty) 3.Asas kenyamanan pembayaran (convenience of payment); dan 4.Asas efisiensi (economic of collection)
6 Four Cannons of Taxation Asas equality, equity and ability. Equality atau kesamaan mengandung arti bahwa untuk keadaan yang sama atau orang yang berada dalam keadaan yang sama harus dikenakan pajak yang sama. Dengan demikian akan tercapai suatu keadilan (equity). Sebagaimana dengan asas kesamaan di depan hukum (equalitybefore thelaw), asas equality yang dikemukakan oleh Adam Smith merupakan bentuk penerapan dari konsep legalitas di mana hukum harus diterapkan tanpa kecuali terhadap mereka yang berada pada keadaanyang sama. Utang pajak yang ditanggung oleh seorang wajib pajak harus sesuai dengan kemampuannya, misalnya penghasilan kena pajak orang yang tidak kawin dan tidak mempunyai tanggungan akan berbeda dengan penghasilan kena pajak orang yang memiliki istri dan anak. Ini yang disebut sebagai pengenaan pajak dikenakan terhadap semua rakyat, secara adil dan sesuai dengankemampuan (abilityto pay) wajib pajak.
7 Four Cannons of Taxation Asas certainty. Secara terminologis, certainty berarti kepastian. Dalam konteks penyelenggaraan Negara, asas ini dapat diasosiasikan dengan asas kepastian hukum dalam penyelenggaraan negara, yang merupakan asas dalam negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan Penyelenggara Negara. Dalam konteks pemungutan pajak, Adam Smith menyatakan bahwa (...) the tax which each individual is bound to pay ought to be certain and not arbitrary; the time of payment, the manner of payment, the quantity to be paid all ought to be clear and plain to the contributor and to every other person (...). Berdasarkan asas kepastian (certainty) penarikan pajak oleh negara (fiskus) kepada wajib pajak harus dilakukan dengan kepastian hukum berdasarkan peraturan tertulis dalam suatu sumber hukum, yang dalam arti formal berbentuk undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif.
8 Four Cannons of Taxation Asas certainty. Secara tekhnis, kepastian berarti dalam pemungutan pajak harus ada kepastian hukum mengenai subjek, objek, tarif, mekanisme pemungutan, sanksi administrasi dan sanksi pidana.
9 Four Cannons of Taxation Asas convenience (of payment). Disebut juga sebagaiasaskemudahan dankelayakanatau ketepatan waktu. Adam Smith menyatakan bahwa Every tax ought to be levied at the time or in the manner in which it is most likely to be convenient for the contributor to pay it. Pembahasan mengenai asas ini terkait dengan konsep timbulnya utang pajak (tatbestand). Menurut ajaran materiil mengenai timbulnya utang pajak, utang pajak baru timbul apabila syarat mutlak mengenai orangnya, sebagai titik taut (tatbestand) utama, dan keadaan objektif yang ditentukan dalam Undang-Undang telah terpenuhi. Ajaran ini relevan untuk diterapkan pada jenis-jenis pajak yang dipungut secara self assessment. Misalnya, dalam PPh, titik taut (tatbestand) yang ditetapkan dalam Undang-Undang adalah berupa keadaan tertentu, yaitu perolehan penghasilan oleh subjek PPh, sedangkan titik taut (tatbestand) utama yang menimbulkan utang PPN adalah pemanfaatan Barang Kena Pajak (selanjutnya, BKP) atau Jasa Kena Pajak (selanjutnya, JKP) di dalam daerah pabean.
10 Four Cannons of Taxation Asas convenience of payment merupakan dasar bagi pemungutan pajak yang cepat, tepat, terarah, dam murah. Pajak harus dipungut pada saat yang tepat yaitu saat wajib pajak memiliki uang sehingga menyenangkan (convenience) bagi wajib pajak. Contoh: Bagi seorang karyawan adalah paling tepat bila saat membayar pajak ketika awal bulan menerima gaji atau upah. Untuk seorang pengusaha akan lebih baik apabila pembayaran pajak dilakukan ketika menerima pembayaran dari kliennya.
11 Four Cannons of Taxation Asas economy (of collection) Serupa dengan asas equity sebagaimana dijelaskan sebelumnya, asas ini juga memiliki dimensi hukum prosedural, di samping dimensi hukum materiil. Adam Smith menyatakan bahwa Every tax is to be so contrived as both to take out and keep out of the pockets of the people as little as possible over and above what it brings into the public treasury of the state. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa asas ini memiliki dimensi hukum materiil berupa pembatasan jumlah pajak yang harus dipungut terhadap Wajib Pajak, ditandai dengan pernyataan Adam Smith (...) to take out and keep out of the pockets of the people as little as possible (...), dan hukum prosedural berupa keadaan di mana hasil penerimaan negara lebih besar dari biaya yang dikeluarkan fiskus untuk memungut pajak tersebut, ditandai dengan pernyataan Adam Smith (...) over and above what it brings into the public treasury of the state.
12 Asas economy (of collection) Four Cannons of Taxation Berdasarkan definisi tersebut juga dapat disimpulkan bahwa asas ini bermaksud mensyaratkan adanya proporsionalitas antara dampak pemungutan pajak bagi ekonomi mikro (pada level Wajib Pajak tertentu) dan makro (pada level kegiatan perekonomian di suatu negara), dan efisiensi (dinyatakan dalam biaya) fiskus dalam memungut pajak. Oleh karena pembahasan mengenai dampak pemungutan pajak bagi perekonomian mikro dan makro memerlukan kajian ilmu ekonomi yang mendalam, maka tulisan ini hanya membahas penerapan asas economy dalam konteks efisisiensi pemungutan pajak oleh fiskus. Sederhananya, berdasarkan asas efisiensi (economic of collection), biaya sejak wajib pajak membayar pajak sampai uang pajak masuk ke kas negara hendaknya seminim mungkin dan diusahakan supaya hasil pemungutan pajak jauh lebih besar daripada biaya pemungutannya.
13 Four Cannons of Taxation MarihotP. Siahaanmengutipdari Soetrisno, P.H., untukmemenuhi asaseconomic of collection, pembentukundang-undangdanpelaksananyaperlu memperhatikan empat hal: 1. Dalam melaksanakan pemungutan pajak membutuhkan banyak staf yang gajinya menggunakansebagianbesar hasil penerimaan pajak; 2. Pemungutan pajak mungkin dapat mematikan usaha masyarakat atau menghambat usahausaha tertentu yang seharusnya dapat memberikan kesempatan kerja dengan menggunakan banyak bahan mentah; 3. Pemungutan pajak kemungkinan dapat mematikan kesempatan untuk berinvestasi, yang merupakan salah satu sumber pendanaan bagi pembangunan 4. Pemungutan pajak mungkin menimbulkan tekanan-tekanan, suapan-suapan dan kesulitankesulitan lain dalam pelaksanaanya.
14 Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
15 Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN Di Belanda dikenal dengan Algemene Beginselen van Behoorllijke Bestuur ; Di Inggris The Principal of Natural Justice
16 AUPB di Indonesia Asas Kepastian Hukum Asas Tertib Penyelenggaraan Negara Asas Kepentingan Umum Asas Keterbukaan Asas Proporsionalitas Asas Profesionalitas Asas Akuntabilitas
17 AUPB di Indonesia Asas Kepastian Hukum adalah asas dalam rangka negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan, kepatutan dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara.
18 AUPB di Indonesia Asas Tertib Penyelenggaraan Negara adalah asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara.
19 AUPB di Indonesia Asas Kepentingan Umum adalah asas yang mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan selektif
20 AUPB di Indonesia Asas Keterbukaan adalah asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara
21 AUPB di Indonesia Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara negara
22 AUPB di Indonesia Asas Profesionalitas adalah asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
23 AUPB di Indonesia Asas Akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
24 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak
25 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak Negara memiliki kewenangan sepenuhnya memungut pajak dari masyarakat berdasarkan ketentuan dalam UU Pajak Cara pengenaan pajak diserahkan sepenuhnya kepada masing-masing negara yang menerapkan pajak di wilayahnya, termasuk kepada siapa saja pajak dapat dikenakan.
26 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak 1. Asas negara tempat tinggal/asas Domisili (lex fori) (domicile beginsel) 2. Asasnegara sumber 3. Asas kebangsaan
27 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak Asas negara tempat tinggal/asas Domisili (lex fori) (domicile beginsel) Suatu asas pengenaan pajak yang didasarkan pada domisili (tempat kediaman) wajib pajak di suatu negara. Negara dimana seseorang berdomisili, tanpa memandang kewarganegaraannya, adalah negara yang berhak atau berwenang untuk mengenakan pajak atas WP tersebut dari semua penghasilan yang diperoleh dari mana saja. Biasa dikenal dengan negara yang menganut asas world wide income
28 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak Asas negara asal atau asas negara sumber (Bronbeginsel) Asas pemungutan pajak yang didasarkan pada adanya suatu sumber di suatu negara. Menurut asas ini negara dimana sumber-sumber pendapatan (umumnya adalah penghasilan) berada adalah negara yang berhak memungut pajak, dengan tidak memperhatikan tempat dimana WP berada/bertempat tinggal, di negaranya atau di negara lain. Pemajakan didasarkan pada tempat dimana sumber objek pajak berada, seperti adanya suatu perusahaan, kekayaan atau tempat kegiatan disuatu negara.
29 Asas-Asas dalam Pengenaan Pajak Asas kebangsaan/kewarganegaraan (nationalitetis beginsel) Asas pemungutan pajak yang menghubungkan pengenaan pajak dengan kebangsaan suatu negara; asas pengenaan pajak atas dasar status kewarganegaraan. Yang dikenakan pajak adalah semua orang yang memiliki kewarganegaraan negara tersebut, tanpa memandang tempat tinggalnya dan sumber pendapatannya.
30 THANK YOU
DASAR HUKUM PEMUNGUTAN Asas Keadilan PAJAK Untuk memberikan dasar pada keadilan ini maka dijelaskan dengan bermacam macam teori yaitu : 1. Teori Asura
DASAR HUKUM DAN PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK DASAR HUKUM PEMUNGUTAN PAJAK Asas Keadilan Asas Yuridis Asas Ekonomis Asas Finansial PRINSIP PEMUNGUTAN PAJAK PRINSIP KEADILAN DAN PEMERATAAN (EQUALITY) PRINSIP
Lebih terperinciAsas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Asas-asas umum pemerintahan adalah asas yang menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan dan aturan hukum. Asas-asas ini tertuang pada UU No. 28/1999 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak sedikit, karena itu perlu adanya usaha-usaha oleh pemerintah untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Penerimaan pajak merupakan sumber utama penerimaan negara yang digunakan untuk pembiayaan pemerintah dan pembangunan. Pembangunan nasional merupakan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerimaan dari sektor pajak adalah penyangga utama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, seiring dengan tuntutan pembangunan yang diakomodir
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DI INDONESIA. A. Pengertian Pajak Penghasilan dan Dasar Hukumnya
BAB II PENGATURAN PEMUNGUTAN DAN PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN DI INDONESIA A. Pengertian Pajak Penghasilan dan Dasar Hukumnya 1. Pengertian Pajak Pada hakekatnya pengertian pajak berbeda-beda tergantung
Lebih terperinciANALISIS PROSES PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II. Cabang Tanjung Priok)
ANALISIS PROSES PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 (Studi Kasus: PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia II Cabang Tanjung Priok) RIZKI WULANDARI Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciKegiatan Belajar 3. Teori Justifikasi, Syarat dan Asas-Asas Pajak
Kegiatan Belajar 3 Teori Justifikasi, Syarat dan Asas-Asas Pajak 1. Teori Justifikasi, Syarat dan Asas-Asas Pajak a. Teori Justifikasi Mengapa fiskus suatu negara berhak memungut pajak dari penduduknya?
Lebih terperinci8 Universitas Indonesia
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN ANALISIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Pajak Secara Umum Sejak Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagai UU KUP yang pertama
Lebih terperinciNOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) DAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK (NPWP) DAN PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP) Oyok Abuyamin Dosen Tetap Universitas Islam Bandung Abstract Every taxpayer who has fulfilled subjective and objective qualification in accordance
Lebih terperinciHUKUM PAJAK. Chandra Dewi Puspitasari, LL.M
HUKUM PAJAK Chandra Dewi Puspitasari, LL.M SEJARAH PERPAJAKAN DI INDONESIA Pada mulanya pajak merupakan upeti. Pada masa kolonial Belanda s.d. sebelum 1983: Ordonansi pajak rumah tangga; Aturan bea materai;
Lebih terperinciDosen Fakultas Hukum USI
Dampak Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai Atas Setiap Transaksi Jual Beli Perumahan Elpina Tanjung Dosen Fakultas Hukum USI Abstrak Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu jenis pajak yang kewenangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Pajak yang didefenisikan oleh Rochmat Soemitro adalah gejala masyarakat, artinya pajak hanya ada di dalam masyarakat. Masyarakat adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang yang sampai dengan saat ini sedang giat melakukan pembangunan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur, baik secara material maupun spiritual,
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN DEFINISI PAJAK Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
Lebih terperinciProf. Dr. Rochmat Soemitro, SH.
1 Pengertian Pajak (1) Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH. Iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang undang (dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian An Inguiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah suatu Negara, terutama Indonesia dalam melaksanakan kegiatannya sangat memerlukan dana yang jumlahnya semakin tahun semakin meningkat. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam membenahi semua sektor, terutama sektor perekonomian. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian global terutama di Indonesia ikut memacu pemerintah dalam membenahi semua sektor, terutama sektor perekonomian. Dalam membenahi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Definisi Pajak Menurut Andriani (1991) dalam Waluyo (2011), pajak adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
Lebih terperinciPENGERTIAN PAJAK FUNGSI PAJAK
PENGERTIAN PAJAK Negara sebagai suatu organisasi besar tentunya memiliki tujuan berkesinambungan, terutama terkait dengan pembangunan yang berujung pada kesejahteraan rakyatnya. Untuk itu tentu membutuhkan
Lebih terperinciIuran rakyat ke negara. berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara. penggunaan publik. tanpa timbal balik ( non kontraprestasi)
PERTEMUAN 1 / PERPAJAKAN/ VED / www.vero.my.id Silabus : 1 Definisi Pajak Iuran rakyat ke negara berdasarkan UU (memaksa) kepentingan negara penggunaan publik tanpa timbal balik ( non kontraprestasi) Falsafah
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
DASAR-DASAR PERPAJAKAN 1 PENGERTIAN PAJAK (2) Prof. Dr. P.J.A. Adriani: Pajak adalah iuran kepada negara (yg dapat dipaksakan) yang terhutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan
Lebih terperinciPerpajakan 1. Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil
Modul ke: 1Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perpajakan 1 Pengantar, Pungutan Lain, Fungsi Pajak, Dasar Teori Pemungutan Pajak, Kedudukan Hukum Pajak, Hk. Pajak Materil dan Formil Suri Mahrani, S.Sos, M.Ak.
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK. A. Sejarah Kelahiran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik
BAB III TINJAUAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK A. Sejarah Kelahiran Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik Sejak dianutnya konsepsi welfare state, yang menempatkan pemerintah sebagai pihak yang
Lebih terperinciEkonomi dan Bisnis Akuntansi
Modul ke: PERPAJAKAN I PENGANTAR PERPAJAKAN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Pajak menyumbang sebagian besar belanja
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi yang diberikan oleh Wajib Pajak (WP) kepada negara yang berdasarkan undang-undang bersifat wajib dan memaksa tanpa ada kontraprestasi (imbalan)
Lebih terperinciPerpajakan I. Modul ke: 01FEB. Pengantar Perpajakan. Fakultas. Dra. Muti ah, M.Si. Program Studi AKUNTANSI
Perpajakan I Modul ke: Pengantar Perpajakan Fakultas 01FEB Dra. Muti ah, M.Si Program Studi AKUNTANSI PENGERTIAN DAN FUNGSI PAJAK Pajak merupakan salah satu sumber pembiayaan bagi negara dalam menjalankan
Lebih terperinciDASAR-DASAR PERPAJAKAN
Materi: DASAR-DASAR PERPAJAKAN Afifudin, SE., M.SA., Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Unisma) Jl. MT. Haryono 193 Telp. 0341-571996, Fax. 0341-552229 E-mail: afifudin26@gmail.com atau afifudin_aftariz@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENAHULUAN. Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
BAB I PENAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang Perpajakan dengan tidak mendapatkan
Lebih terperinciPengantar Perpajakan MINGGU 1
Pengantar Perpajakan MINGGU 1 Romawi Kuno, 167 SM TRIBUTUM Inggris, 1799 secara eksplisit diatur dalam uu sbg income tax AS, di New Plymouth, 1643, Massachusetts 1646, uu pajak federal 1861 Indonesia,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Untuk mengetahui dengan jelas pengertian pajak, berikut ini akandikemukakan definisi-definisi pajak yang diambil dari beberapa sumber.definisi pajak
Lebih terperinciDASAR DASAR PERPAJAKAN. ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA
DASAR DASAR PERPAJAKAN ARUMEGA ZAREFAR, SE.,M.Ak.,Akt.,CA 085274738886 arumega_zarefar@yahoo.co.id PENGERTIAN PAJAK Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, salah. satunya menurut R. Santoso Brotodiharjo sebagai berikut:
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Dasar Perpajakan 1. Pengertian Pajak Berikut ini beberapa pengertian pajak menurut beberapa ahli, salah satunya menurut R. Santoso Brotodiharjo sebagai berikut: Pajak
Lebih terperinciOLEH: Yulazri M.Ak. CPA
OLEH: Yulazri M.Ak. CPA 1 1. Mengapa Mahasiswa mempelajari mata kuliah Auditing??. Mengapa harus mengambil jurusan akuntansi, espektasi apa yang diharap Materi pokok yang dipelajari pada jurusan akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri Sumber penerimaan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagian besar berasal dari pajak. Pajak merupakan salah satu sumber dana yang digunakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pajak a. Pengertian Pajak Banyak definisi atau batasan yang telah dikemukakan oleh pakar yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu
Lebih terperinciKEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI
MODUL 01 KEDUDUKAN, PERANAN, CIRI-CIRI DAN ASAS-ASAS ADMINISTRASI UMUM POLRI 4 JP (180 menit) PENGANTAR Dalam bagian ini dibahas materi tentang kedudukan, peranan, ciri-ciri dan asas-asas administrasi
Lebih terperinciDasar-dasar Perpajakan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM
Dasar-dasar Perpajakan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM Definisi Pajak Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
Lebih terperinciPerpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh. untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian pajak Menurut UU No. 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar kekuasaan belaka. Begitu pula dengan kewenangan negara untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum sebagaimana yang dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ketiga, sehingga dalam praktek berbangsa
Lebih terperinciPROCESS ANALYSIS OF ARTICLE 23 IN INCOME TAX WITHHOLDING
PROCESS ANALYSIS OF ARTICLE 23 IN INCOME TAX WITHHOLDING Rizki Wulandari, Dr. Herry Susanto Undergraduate Program, Faculty of Economy, 2009 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Key words: Income
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai persepsi PNS atas pemungutan PPh Pasal 21 sesuai teori The Four Maxim Taxation, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menerus dalam rangka menjamin pembangunan nasional yang berkesinambungan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional yang sedang kita laksanakan ini memerlukan tersedianya dana pembangunan yang sangat besar, yang senantiasa tersedia secara terus menerus dalam rangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Pengertian pajak menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Resmi (2011):
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1. Definisi Pajak Pengertian pajak menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Resmi (2011): Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada dasarnya pajak merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Perpajakan 2.1.1 Definisi Pajak Pada dasarnya pajak merupakan kewajiban yang harus dibayarkan oleh masyarakat demi terciptanya suatu kelangsungan hidup yang lebih baik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Umum Tentang Pajak II.1.1 Definisi Pajak dan Ciri Ciri Pajak Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) No. 6 Tahun 1983 sebagaimana telah
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL UMUM 1. Dasar Pemikiran Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang
Lebih terperinciHukum Pajak. Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap
Hukum Pajak Kewajiban Perpajakan (Pertemuan #9) Semester Genap 2015-2016 Tujuan Pembelajaran Fakultas Hukum Mahasiswa memahami pemungutan pajak melalui sistem self assessment; Mahasiswa memahami berbagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Bhayangkara Jaya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembangunan adalah usaha yang dilakukan terus menerus untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, baik secara materiil maupun spiritual. Seperti
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG UNDANG RANCANGAN UNDANG UNDANG
RUU-AP VERSI NOVEMBER 2007 (SARAN RAPAT RANCANGAN UNDANG UNDANG NOMOR TAHUN TENTANG ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pajak di Indonesia adalah alat fiskal yang sangat penting, terbukti hampir 80% dana yang bersumber dari APBN berasal dari pajak. Pajak merupakan sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Pajak II.1.1 Pengertian, Unsur dan Fungsi Pajak Pada dewasa ini perusahaan membutuhkan laporan operasional dan laporan keuangan yang dapat dipercaya. Dalam hal ini, sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya mencari sumber pemasukan baru untuk mengisi kas negara, yang mana akan dipergunakan untuk membiayai segala keperluan
Lebih terperinciANALISIS PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DITINJAU DARI ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK
ANALISIS PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ATAS TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DITINJAU DARI ASAS-ASAS PEMUNGUTAN PAJAK Muhammad Maulana Imam S Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semangat para Penyelenggara Negara dan pemimpin pemerintahan. 1 Penyelenggara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan citacita perjuangan bangsa. Hal ini secara tegas dinyatakan dalam Penjelasan Undang- Undang Dasar Negara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Pajak Pajak merupakan suatu kewajiban yang harus dibayarkan oleh masyarakat demi terciptanya suatu kelangsungan hidup yang lebih baik serta digunakan untuk pembiayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan Negara Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya secara adil dan merata di seluruh Indonesia. Hal ini
Lebih terperinciBAB II PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP HONORARIUM NOTARIS/PPAT
BAB II PENGENAAN PAJAK PENGHASILAN ORANG PRIBADI DAN PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP HONORARIUM NOTARIS/PPAT A. Asas-Asas Dan Prinsip-Prinsip PPh Dalam pemungutan pajak didasarkan pada asas-asas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Salah satu sumber utama penghasilan negara adalah pajak. Pajak mempunyai kontribusi yang cukup tinggi dalam penerimaan Negara. Pada beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan rakyat. Untuk melaksanakan pembangunan nasional dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beragam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dilakukan oleh negara melalui pembangunan nasional.pembangunan nasional merupakan kegiatan yang terus
Lebih terperinciDasar-dasar Studi Kasus Perpajakan
S Modul 1 Dasar-dasar Studi Kasus Perpajakan PENDAHULUAN Suryohadi, S.H., M.M. tudi Kasus Perpajakan adalah suatu kajian mengenai masalah-masalah yang timbul atau yang terjadi di dalam masyarakat berkenaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggali sumber-sumber pendapatan secara lebih intensif. Salah satu sumber
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Semakin meningkatnya dana pembangunan mendorong pemerintah untuk menggali sumber-sumber pendapatan secara lebih intensif. Salah satu sumber pendapatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Republik Indonesia adalah Negara Hukum berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam perkembangannya telah menghasilkan pembangunan yang pesat dalam
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dari Wikipedia Indonesia, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prinsip Prinsip Perpajakan 1. Definisi Pajak Dari Wikipedia Indonesia, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2006 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SUMBAWA BARAT TAHUN 2006 2025 DENGAN
Lebih terperinciTransaksi Lintas Batas Negara dan Konsep Dasar Pemajakannya
1 1 2 2 3 Transaksi Lintas Batas Negara dan Konsep Dasar Pemajakannya Setiap negara mempunyai Undang-Undang Perpajakan Tersendiri. Dari Segi Kekuatan modal dikelompokkan menjadi : a. Capital Exporting
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS,
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
Lebih terperinciEdisi Pertama Cetakan Pertama, 2009
PERPAJAKAN Oleh : Casavera Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2009 Hak Cipta 2009 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Perpajakan Sejarah Pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pajak merupakan pemindahan daya beli dari sektor privat ke sektor publik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pajak merupakan pemindahan daya beli dari sektor privat ke sektor publik untuk dipakai dalam membiayai kegiatan Pemerintah dalam menyelenggarakan pemerintahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan Nomor 28 tahun 2007 pasal 1 ayat 1: Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 DASAR-DASAR PERPAJAKAN
PERTEMUAN 2 DASAR-DASAR PERPAJAKAN Jenis-Jenis Pajak 1. Menurut Golongan : a. Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak b. Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya
Lebih terperinciPembedaan dan Penggolongan Pajak didasarkan pada suatu kriteria,seperti:
PERTEMUAN 4 PEMBEDAAN PAJAK Pembedaan dan Penggolongan Pajak didasarkan pada suatu kriteria,seperti: 1. Siapa yang membayar pajak; 2. Siapa yang pada akhirnya memikul beban pajak; 3. Apakah beban pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia berupaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, baik secara materiil maupun spiritual melalui
Lebih terperinciPENGANTAR PERPAJAKAN. Amanita Novi Yushita, M.Si
PENGANTAR PERPAJAKAN 1 DASAR-DASAR PERPAJAKAN Pengertian Pajak Pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan UU (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah kegiatan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka pemerintah perlu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pemungutan tetapi hanya merupakan pemberian sukarela
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Sejarah pemungutan pajak mengalami perubahan dari masa ke masa sesuai dengan perkembangan masyarakat dan negara baik di bidang kenegaraan maupun di bidang sosial
Lebih terperinciPerpajakan. Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57. (Sesi 1)
Perpajakan (Sesi 1) Aryo Prasetyo, S.Kom., MMSI Vokasi Akuntansi UI, STIE Dewantara, IBI K-57 kuloaryo@gmail.com Definisi dan Unsur Perpajakan Definisi Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pajak adalah salah satu sumber penerimaan yang utama bagi suatu negara, di samping penerimaan devisa. Yang di dalam pembayarannya dilakukan oleh masyarakat
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pajak Secara Umum 2.1.1 Pengertian Pajak Pajak secara umum adalah iuran masyarakat kepada negara yang dapat dipaksakan berdasarkan undang-undang tanpa mendapatkan jasa timbal balik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pajak Pajak dari perspektif ekonomi dipahami sebagai beralihnya sumber daya dari sektor privat kepada sektor publik. Pemahaman ini memberikan gambaran bahwa adanya
Lebih terperinciPengantar Perpajakan. Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com
Pengantar Perpajakan Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com PENGANTAR PERPAJAKAN Definisi Pajak ; Iuran rakyat, Dapat dipaksakan, Tidak adanya kontraprestasi, Dipungut oleh negara, Diperuntukkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki tujuan dan inti yang sama yaitu merumuskan pengertian pajak sehingga
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Beberapa ahli dalam bidang perpajakan memberikan definisi yang berbeda menegenai pajak. Namun demikian, berbagai definisi tersebut pada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pajak 2.1.1. Pengertian Pajak Banyak para ahli perpajakan yang memberikan pengertian atau definisi tentang pajak yang berbeda-beda, tetapi dari setiap pengertian mempunyai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perpajakan memiliki bermacam peraturan yang telah dikodifikasikan dalam perundang-undangan. Setiap wajib pajak dituntut untuk memahami semua aturan perpajakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai primadona dalam membiayai pembangunan nasional. Pembangunan nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penerimaan pajak dari tahun ke tahun terus meningkat dan memberi andil besar dalam penerimaan Negara. Penerimaan dari sektor pajak selalu dikatakan sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tahun 2009 dalam pasal 1 angka 1, sebagai berikut
24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Pengertian Pajak menurut Susunan Dalam Satu Naskah Udang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan
Lebih terperinciBUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH LEMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BURU, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan dari pasal 66 Peraturan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 Definisi Pajak Pajak adalah iuran kepada negara ( yang dapat di paksakan ) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan
Lebih terperinciBab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B)
Bab 3 PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA (P3B) PENGERTIAN DAN TUJUAN PERJANJIAN PENGHINDARAN PAJAK BERGANDA Perjanjian penghindaran pajak berganda adalah perjanjian pajak antara dua negara bilateral
Lebih terperinciFUNGSI PAJAK. 2.Fungsi Mengatur Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan berbagai kebijakan di bidang sosial dan ekonomi.
Perpajakan Modul ke: Fakultas 01FEB Mahasiswa mampu menjelaskan, menganalisis definisi pajak, pungutan lain, fungsi pajak, dasar teori pemungutan pajak, kedudukan hukum pajak, hukum pajak materiil dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran penerimaan pajak sangat penting bagi pembangunan nasional, karena pajak merupakan salah sumber utama penerimaan Negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian An Inquiry Into The Nature and Causes of the Wealth of Nation
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian global terutama di Indonesia, ikut memacu pemerintah dalam membenahi semua sektor, terutama sektor perekonomian. Dalam membenahi
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG BANTUAN HUKUM UNTUK MASYARAKAT MISKIN I. UMUM Hingga Tahun 2011, dari 37 juta jiwa lebih penduduk Provinsi Jawa Timur,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pajak Pajak menurut Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 64/PUU-XI/2013 Pajak Rokok
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 64/PUU-XI/2013 Pajak Rokok I. PEMOHON 1. Mulyana Wirakusumah, sebagai Pemohon I; 2. Hendardi, sebagai Pemohon II; 3. Aizzudin, sebagai Pemohon III; 4. Neta S. Pane, sebagai
Lebih terperinciBAB I I TINJAUAN PUSTAKA
BAB I I TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Pengertian pajak dikemukakan oleh beberapa ahli telah memberikan batasan-batasan tentang pajak, diantaranya pengertian pajak yang dikemukakan oleh
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pajak Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 ayat 1: Pajak adalah kontribusi wajib kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seutuhnya. Sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Republik Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat mempunyai tujuan dalam menjalankan pemerintahannya. Salah satu tujuan Negara adalah untuk memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pajak 2.1.1 Pengertian Pajak Terdapat bermacam-macam batasan atau definisi tentang "pajak" yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Adriani (2008:12), pajak adalah : Iuran masyarakat
Lebih terperinci